BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

30
BAWASLU BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KOTA BONTANG EDISI/06/2020 Bersama Rakyat Awasi Pemilu PILAR Buletin PEMILU Hasil RDP DPR RI, Pilkada Digelar 9 Desember 2020. HAL 4 Workshop Penyelesaian Sengketa, Bawaslu Bontang Terbaik. HAL 21

Transcript of BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Page 1: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G EDISI/06/2020

Bersama Rakyat Awasi Pemilupilar

B u l e t i n pemilu

Hasil RDP DPR RI, Pilkada Digelar 9 Desember 2020. HAL 4

WorkshopPenyelesaian Sengketa,Bawaslu Bontang Terbaik. HAL 21

Page 2: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G2 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

TaJuK DemOKraSi

3 Fenomena Covid-19 ter-hadap Gelaran pilkada Serentak 2020

BeriTa uTama

4 Hasil rDp Dpr ri, pilkada Digelar 9 Desember 2020

5 Drama pilkada, WFH hingga Tunda Tahapan

HuT BaWaSlu

6 “Bangun Solidaritas Kebangsaan melawan Covid-19”

7 rayakan HuT ke 12 Bawaslu dengan Doa Bersama dan Bakti Sosial

CaTaTaN KOmiSiONer

8 mencegah politisasi Bansos

9 momentum HuT Ke-12, Netralitas aSN dan money politic Jadi Tantangan

KaBar BaWaSlu

11 WFH, Tupoksi-Jam Kerja Berlaku Sama layaknya Ngantor

KaBar DemOKraSi

12 Hasil iKp pilkada Kota Bontang 2020

13 usai Dilantik, panwaslu Kecamatan langsung Kerja

14 rakernis Bersama panwascam, Diskusikan Strategi pengawasan

15 awasi rekrutmen ppS, ingatkan Netralitas aSN

16 imbauan Bawaslu Bontang Soal larangan mutasi Jabatan

17 Harapan Bawaslu untuk peserta SKpp asal Bon-tang

DAFTAR ISI

Penanggung Jawab: Nasrullah, Agus Susanto, Aldy Artrian, Abdul Azis; Redaktur: Agus Susanto, Ramla Sunding Ali; Desain Grafis: Rian Suri Arif Hakim, Fajar Ari Nugraha; Fotografer: Himawan Santoso; Sekretariat: Rahma Dewi Pusvitasari; Reporter: Ramla Sunding Ali, Muzzarobbi Renfly, Stevi Hilary Rumengan; Alamat Redaksi: Jl. S. Parman No.29 RT.48 Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat.

pilarB u l e t i n pemiluBAWASLU KOTA BONTANG

17 pembelajaran Dilakukan secara Daring

18 audio Visual, Tahap awal pembelajaran SKpp

19 Bawaslu Harap Stake-holder Jadi ‘penyambung lidah’

20 Koordinasi penyeleng-gara-pihak Terkait Sikapi Dampak penundaan Tahapan

21 Workshop penyele saian Sengketa pemilihan, Bawaslu Bontang raih Terbaik pertama

22 imbau petahana Tak Salah Gunakan Bansos

23 Kegiatan Daring Bawaslu di masa WFH

24 ppiD Bawaslu, Bentuk Kepengurusan hingga penyusunan SOp

25 pengawas ad Hoc Diber-hentikan Sementara

26-29 potret pemilu

Page 3: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 3

Fenomena Covid-19 terhadap Gelaran pilkada Serentak 2020

OleH: NASRUllAHKetua Bawaslu Bontang

COVID-19 meru-pakan virus baru yang banyak me-nimbulkan kere-

sahan di masyarakat. Seluruh jajaran pemangku kebijakan, baik secara nasional dan dae-rah bahu membahu dalam mencegah pandemi virus tersebut. Gejolak merebaknya virus Covid-19 memaksa ma-syarakat untuk berikhtiar dan berdoa semoga pandemi virus tersebut segera berakhir. Hal itu juga dirasakan oleh para penyelenggara pemilihan ke-pala daerah, yaitu Komisi Pe-milihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Dewan Kehor-matan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Ketiga institusi se-cara kelembagaan menghen-tikan seluruh aktivitas taha-pan yang sedang berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

KPU sebagai penyeleng-gara teknis terlebih dahulu menunda beberapa tahapan yang sedang berlangsung, yai-tu verifikasi administrasi calon perseorangan, proses rekrut-men PPS, pemutahiran data pemilih dan sebagainya. Begitu pula kegiatan pengawasan di jajaran provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota yang melak-sanakan Pilkada serentak di ta-hun 2020. Antara lain menunda proses pengawasan rekrut-men PPS, penga wasan calon perseorangan, pengawasan pemutakhiran data dan meng-hentikan sementara tugas, kewajiban dan kewe nangan seluruh jajaran pengawas ad hoc (Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu Kelurahan).

Pengawas ad hoc dalam hal ini Panwaslu Kecamatan yang sudah bekerja selama sebulan, untuk sementara diberhenti-kan dulu sambil menunggu ins truksi dari Bawaslu Repu-blik Indonesia. Sementara pen-gawas ad hoc tinggal kelurahan,

yaitu Panwaslu Kelurahan juga diberhentikan sementara di-saat mereka baru saja dilantik oleh Panwaslu Kecamatan di masing-masing daerah. Hal tersebut merujuk pada Surat Edaran Bawaslu Nomor 0252 dan 0255.

Terkait dengan Surat Eda-ran dari Bawaslu Republik Indonesia tersebut, maka seluruh jajaran Bawaslu Ka-bupaten Kota yang melak-sanakan pengawasan taha-pan Pilkada Serentak 2020 juga membuat surat pember-hentian sementara kepada seluruh pengawas ad hoc.

Demikian juga yang di-lakukan oleh Bawaslu Kota Bontang dengan mengelu-arkan Surat Edaran 022/K.BAWASLU-PROV.KI-09/HK.01.01/04/2020 dan 023/K.BAWASLU-PROV.KI-09/HK.01.01/04/2020 tentang Pemberhentian Sementara Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu Kelurahan Dalam Rangka Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bontang.

Dengan dikeluarkan-nya Surat Edaran tentang penundaan, beberapa taha-pan yang sedang berlang-sung, maka seluruh kegiatan kesekretariatan di Bawaslu Kota Bontang juga menga-lami kendala, salah satumya wajib mengikuti dan melak-sanakan protokol pencegah-an terhadap pandemi Co-vid-19.

Salah satu yang dilaku-kan oleh komisioner dan sekretariat Bawaslu kota Bontang yaitu melakukan piket secara bergantian (shift) guna membantu pemerintah dalam mence-gah merebaknya Covid-19.

Namun dalam kegiatan Work From Home (WFH) tersebut, seluruh jajaran komisioner dan selu-ruh staf kesekretariatan Bawaslu Kota Bontang melakukan beberapa ke-giatan di rumah, antara lain; membuat tulisan un-

tuk diterbitkan pada Bu-letin Bawaslu Kota Bon-tang, membuat buku saku pemilihan kepala daerah sesuai dengan Undang Undang Pilkada, mem-buat buku kamus Pemilu Bawaslu Kota Bontang dan kegiatan lainnya.

Disamping beberapa ke-giatan tersebut, komi sioner melakukan konsultasi dan koordinasi terhadap perkem-bangan tahapan pengawasan Pilkada Serentak 2020 de ngan Bawaslu Republik Indonesia

dan Bawaslu Provinsi Ka-limantan Timur. Kegiatan rapat koordinasi juga dilaku-kan oleh semua komisioner Bawaslu Kota Bontang ber-sama kordinator sekretariat, bendahara dan semua staf melalui video conference me-lalui dengan menggunakan aplikasi zoom.

“Semoga Pandemi CO-VID-19 segera berkahir dan Pelaksanaan Pilkada Seren-tak 2020 bisa dilaksanakan secara Demokratis, Jujur dan Profesional” (**)

TAJUK DEMOKRASI

Page 4: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G4 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

BERITA UTAMA

Tok! Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) seren-tak digelar 9 De-

sember 2020. Keputusan itu ditetapkan dalam Rapat Kerja Komisi II DPR RI dengan Ke-menterian Dalam Negeri (Ke-mendagri) RI dan Rapat De-ngar Pendapat (RDP) deng-an Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pe-milu (Bawaslu), serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI pada Rabu, 27 Mei 2020.

Sebelumnya, tahapan Pilkada harus ditunda lan-taran penyebaran wabah Co-vid-19 yang terus meningkat. Sehingga, diterbitkan Per-aturan Pemilihan Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2020 sebagai dasar hukum penundaan tersebut.

Adapun kesimpulan dari Raker/RDP Komisi II DPR RI dengan Kemendagri, KPU, Bawaslu serta DKPP RI ter-diri dari tiga poin. Pertama, Berdasarkan penjelasan yang disampaikan KPU RI, lang-kah-langkah kebijakan dan situasi pengendalian yang disampaikan oleh pemerin-tah, termasuk saran, usulan dan dukungan dari Gugus Tugas Percepatan Penanga-nan Covid-19 melalui Surat Ketua Gugus Tugas No-morL B-196/KA GUGAS/PD.01.02/05/2020 tanggal 27 Mei 2020, maka Komisi II DPR RI bersama Mendagri RI dan KPU RI setuju pemungutan suara serentak dilaksanakan pada 9 Desember 2020 sesuai dengan Perppu Nomor 2 Ta-hun 2020.

Kedua, Komisi II DPR RI menyetujui usulan peruba-han Rancangan Peraturan KPU RI tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadw-

al Penyelenggaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Guber-nur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 yang tahapan lanjutannya dimulai pada 15 Juni 2020, dengan syarat bahwa seluruh tahap-an Pilkada harus dilakukan sesuai dengan Protokol Ke-sehatan, berkoordinasi den-gan Gugus Tugas Covid-19, serta tetap berpedoman pada prinsip-prinsip demokrasi.

Ketiga, Komisi II DPR RI meminta kepada KPU RI, Bawaslu RI dan DKPP RI untuk mengajukan usulan tambahan anggaran terkait Pilkada di Provinsi, Kabu-paten dan Kota secara lebih rinci untuk selanjutnya diba-has oleh Pemerintah dan DPR RI.

Hasil rapat tersebut tentu menjadi arahan bagi penye-lenggara di semua tingkatan, baik penyelenggara teknis maupun pengawas. Teruta-ma bagi daerah yang meng-helat Pilkada serentak, untuk kembali mempersiapkan diri dan kelembagaan mengha-dapi lanjutan tahapannya, namun dengan kondisi yang berbeda.

Bawaslu Bontang, seba-gai lembaga pengawas dan turut menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, menyam-but baik keputusan hasil rapat. Kebijakan yang akan

diambil di tingkat kota ter-hadap dampak yang dit-imbulkan saat ditundanya tahapan, tetap menunggu arahan dari Bawaslu Re-publik Indonesia. Hal itu disampaikan Nasrullah se-laku Ketua Bawaslu Bon-tang melalui pesan singkat,

Kamis 28 Mei 2020.Diakuinya, terpenting

bahwa, pengawas tingkat kota sampai pada jajaran ad hoc siap untuk kembali mengawasi dan mengawal jalannya pelaksanaan Pilka-da serentak tahun 2020 di Kota Bontang. (**)

Hasil rDp Dpr ri, pilkada Digelar 9 Desember 2020

Kesimpulan Rapat Kerja/Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Menteri Dalam Negeri, KPU RI, Bawaslu RI dan DKPP

RI, Rabu, 27 Mei 20201 Berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh KPU

RI, langkah-langkah kebijakan dan situasi pengendalian oleh pemerintah, termasuk saran, usulan dan dukung-an dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 melalui Surat Ketua Gugus Tugas Nomor: B 196/KA GUGUS/PD.01.02/05/2020 tanggal 27 Mei 2020, maka Komisi II DPR RI bersama Mendagri dan KPU RI setuju pemungutan suara serentak dilaksanakan pada 9 De-sember 2020 sesuai dengan Perppu Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Wa-likota menjadi Undang-Undang.

2 Komisi II DPR RI menyetujui usulan perubahan Ran-cangan Peraturan KPU (PKPU) RI tentang perubahan Ketiga PKPU Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gu-bernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 yang tahapan lanjutannya dimulai pada 15 Juni 2020, dengan syarat bahwa seluruh tahapan Pilkada harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan, berkoor-dinasi dengan Gugus Tugas Covid 19, serta tetap ber-pedoman pada prinsip-prinsip demokrasi

3 Komisi II DPR RI meminta KPU RI, Bawaslu RI, dan DKPP RI untuk mengajukan usulan tambahan anggar-an terkait Pilkad di provinsi, kabupaten, dan kota secara lebih rinci untuk selanjutnya dibahas oleh pemerintah dan DPR RI.

SUMBeR: HASIl RDP DPR RI

TAHAPAN MASA KAMPANYE

26 september -5 Desember 2020

(71hari)

Pertemuan Terbatas, Tatap Muka, Penyebaran Bahan Kampanye Pemasangan APK/Kegiatan Lain 26 september -5 Desember2020

Debat Publik/Terbukaantar Paslon26 september -5 Desember2020

Kampany e Melalui Media Massa , Cetak, dan Elektronik22 November -5 Desember2020

Masa Tenang danPembersihan Alat Peraga Kampanye6 -8 Desember 2020

SUMBeR: PReSeNTASI KPU DI RDP

Page 5: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 5

BERITA UTAMA

Drama pilkada, WFH hingga Tunda TahapanMaret 2020, adalah kali per-

tama merebaknya Co-rona Virus Disease-2019 (Covid-19) di Indonesia.

Tingkat penyebarannya pun sangat pesat. World Health Organization (WHO) secara resmi menyatakan, Covid-19 se-bagai pandemi global. Banyak dampak yang diakibatkan wabah tersebut. Salah satunya, pelaksanaan tahapan Pemili-han Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan alias ditunda.

Hal ini menjadikan Penyelenggara di lingkungan Bawaslu, Bawaslu Provin-si/Panwaslih Provinsi Aceh, Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota dan Pan-waslu Kecamatan melakukan tugas ke-dinasan dengan bekerja di rumah/tem-pat tinggalnya atau Work From Home (WFH), sebagaimana Surat Edaran Bawaslu Republik Indonesia Nomor:

0070/K.Bawaslu/PR.03.00/III/2020. Di-dalamnya memuat pedoman pelaksa-naan WFH bagi jajaran Pengawas.

Kebijakan terbitnya surat edaran tersebut merupakan tindak lanjut Su-rat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020, se-bagai upaya pencegahan dan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Terkait tugas pengawasan Bawaslu selama WFH, tetap dapat dijalankan semaksimal mungkin. Keluarnya Surat Edaran Bawaslu Republik In-donesia Nomor: 0252/K.BAWASLU/PM.00.00/3/2020 tentang Pengawasan Penundaan Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Guber-nur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 Dalam Upaya Pencegah an Penyebaran Covid-19, salah satunya.

Menindaklanjuti Keputusan KPU Republik Indonesia Nomor: 179/PL.02-Kpt/01/KPU/III/2020 tentang Penundaan Tahapan Pilkada Tahun 2020, dalam SE Bawaslu memuat arahan dan petunjuk bagi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Ka-bupaten/Kota untuk melakukan penga-wasan terhadap pelaksanaan penundaan tahapan yang dilakukan KPU meliputi, Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pe-mungutan Suara (PPS); Verifikasi Syarat Dukungan Calon Perseorangan; Pem-bentukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP); serta Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih.

Selain itu, pelaksanaan tugas dan kewenangan Bawaslu Provinsi dan Ba-waslu Kabupaten/Kota, serta pengaturan masa kerja panitia ad hoc Pengawas Pe-milu dalam masa darurat nasional pe-nyebaran Covid-19 juga dimuat dalam surat edaran tersebut. (**)

Aturan Work From Home (WFH) sejak awal Maret hingga akhir Mei 2020 bu-kan berarti menjadi kesem-

patan untuk meninggalkan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang biasan-ya dilakukan di kantor. Di lingkungan Bawaslu Kota Bontang, seluruh jajaran baik Ketua, Anggota, Koordinator Sek-retariat maupun staf dilarang melaku-kan perjalanan ke luar kota, apalagi mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Larangan mudik ini telah dituangkan dalam Surat Edaran Bawaslu Repu-blik Indonesia Nomor 0078/K.Bawaslu/PR.03.00/IV/2020 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan Kegiatan Mudik Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid di Ling-

kungan Bawaslu.“Bila ada yang melanggar, akan

mendapatkan sanksi sesuai tingkat kesalahannya,” kata Ketua Bawaslu Bontang Nasrullah. Selain larangan mudik, selama pandemi Covid-19, Ba-waslu Bontang memberlakukan piket jam kerja di kantor kepada seluruh jaja-ran. “Namun selama bulan Ramadhan, ada sedikit perubahan penetapan jam kerja di lingkungan Bawaslu,” tutur Nasrullah.

Penetapan jam kerja sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bawaslu Republik Indonesia Nomor 0092/K.Ba-waslu/PR.03.00/IV/2020 tentang Pene-tapan Jam Kerja Pada Bulan Ramadhan 1441 Hijriah di Lingkungan Bawaslu, Bawaslu/Panwaslih Provinsi, dan Ba-waslu/Panwaslih Kabupaten/Kota.

Terjadi perubahan untuk jam pulang pada Senin sampai Kamis yakni pukul 15.00 Wita, dan 15.30 Wita untuk hari Jumat. Dalam melaksanakan piket kan-tor, jajaran Bawaslu tetap mengerjakan

tugas-tugas seperti hari-hari biasanya, menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan sesering mungkin demi upaya pence-gahan penyebaran Covid-19.

Mengenai perubahan jam pulang, dijelaskan Nasrullah, hal ini diterap-kan oleh seluruh jajaran di Bawaslu, sebagai bentuk menghormati yang menjalankan ibadah puasa, serta di-siplin diri dalam membantu Bawaslu Republik Indonesia untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah yang menyelenggarakan Pilkada namun ter-henti sementara waktu.

“Seluruh jajaran dari tingkat komisioner hingga staf ketika ber-tugas dikantor, diharapkan tetap be-rada dalam lingkungan kantor yang bersih serta menerapkan jaga jarak (social distancing, Red.) terhadap tamu atau orang yang berkunjung ke kantor Bawaslu Bontang,” pungkas Nasrullah. (**)

Jajaran Bawaslu Dilarang mudik

STeRIl: Selama Work From Home, penyemprotan disinfen-tan rutin dilakukan di Kantor Bawaslu Bontang.

Page 6: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G6 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

HUT BAWASLU

Badan Pengawas Pemili-han Umum (Bawaslu) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke –

12 secara serentak dengan mengu-sung tema “Bangun Solidaritas Ke-bangsaan Melawan Covid-19“, Ka-mis (9/4/2020) di Gedung Bawaslu RI Jalan MH Thamrin Nomor 14, Jakarta Pusat. Dalam rangka hari jadinya ke – 12 tersebut, Bawaslu melakukan kegiatan aksi sosial penyerahan bantuan Sembako ke-pada masyarakat, pencanangan gerakan penggunaan masker (non medis), dan menggelar aksi donor darah di seluruh Indonesia. Hal ini sekaligus membantu masyara-kat yang membutuhkan akibat musibah pandemi virus Corona.

Selain itu, sebagai bentuk koor-dinasi dan bentuk pencegahan Covid-19, Bawaslu dan jajarannya melakukan video conference de-ngan Bawaslu Provinsi se-Indone-sia dan Panwaslih Provinsi Aceh yang disiarkan secara langsung melalui akun youtube Bawaslu RI.

Sebagai upaya pencegahan penye-baran covid -19, Bawaslu memperte-gas mengenai beberapa hal yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bawaslu Nomor : 0075/K.Bawaslu/PR.00/IV/2020 tentang peringatan hari jadi ke – 12 Bawaslu di ling-kungan Bawaslu Provinsi dan Ba-waslu Kabupaten/Kota seantero Indonesia.

Merujuk pada Surat Edaran Ketua Bawaslu Nomor 0075/K.Ba-waslu/PR.00/IV/2020 disebutkan antara lain: Tema hari jadi Bawaslu Ke – 12 adalah “Bangun Solidaritas Kebangsaan Melawan Covid -19”;

Peringatan hari jadi ke – 12 Ba-waslu, Bawaslu/Panwaslih Provinsi dan Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota dilaksanakan pada tanggal pada tanggal 9 April 2020 melalui doa bersama untuk memohon ke-pada Tuhan Yang Maha Esa agar negara Indonesia diberikan kesela-matan dari wabah virus Corona de-ngan harapan segera berakhir;

Secara seremonial perayaan ini dilakukan dengan pemotongan tumpeng/doa bersama. Hanya saja acara diikuti peserta paling banyak 10 orang dan berjarak sebagai upa-ya mencegah terjadinya penularan.

Dalam rangka mengikuti Bakti sosial dan ikut serta meringankan penderitaan masyarakat diimbau agar Bawaslu Provinsi dan Ba-waslu/Panwaslih Kabupaten/Kota:

Melakukan donor darah sukare-la berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia setempat;

Melakukan iuran sukarela yang diwujudkan dalam bentuk pera-latan kesehatan (alkes) bagi tenaga kesehatan setempat dan/atau sem-bako bagi masyarakat sekitar kan-tor Bawaslu/Panwaslih/Provinsi dan Bawaslu/Kabupaten/Kota;

Ketua Bawaslu/Panwaslih

Provinsi menyampaikan arahan ini kepada jajaran Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota di wilayahnya.

Kegiatan sebagaimana angka 2 dan angka 3 tetap dilaksanakan secara sederhana dengan memer-hatikan protokol keamanan dalam upaya pencegahan penye-baran Covid – 19 sesuai Surat Edaran Ketua Bawaslu Nomor 0075/K.Bawaslu/PR.00/IV/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang penyesuaian sistem kerja dalam upaya pencegahan penyebaran Covid – 19 di lingkungan Ba-waslu, Bawaslu Provinsi/Pan-waslih Aceh, Bawaslu/panwaslih Kabupaten/Kota dan Panwaslu Kecamatan; Surat Edaran nomor 0062/Bawaslu/SJ/OT.03/III/2020 Tentang Petunjuk Teknis Penga-was Pemilihan Umum; Surat Edaran Nomor 0074/K.Bawaslu/PR.03.00/III/2020 Tentang per-panjangan masa penyesuaian sistem kerja dalam upaya pence-gahan penyebaran Covid-19 di Lingkungan Bawaslu, Bawaslu Provinsi/Panwaslih Provinsi Aceh dan Bawaslu/ Panwaslih Kabupaten/Kota.

Selain itu, ada pula pengumum-an bagi pemenang terpilih kompe-tisi konten video pendek Bawaslu yang akan diumumkan secara langsung oleh Ketua Bawaslu dan melalui website bawaslu.go.id dan media sosial Bawaslu. (**)

“Bangun Solidaritas Kebangsaan melawan Covid-19”

KOMPAK: Ketua, ang-gota, koordina-tor Sekretariat dan bendahara abadikan usai syukurkan HUT ke-12 Bawaslu.

Page 7: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 7

HUT BAWASLU

Peringatan Hari Ulang Ta-hun (HUT) ke 12 Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) ta-

hun ini terasa berbeda disebab-kan kondisi bangsa yang sedang berjuang menghadapi pandemic Covid-19.

Mengambil tema “Bangun Soli-daritas Kebangsaan Melawan Co-vid-19”, Bawaslu merayakan hari jadinya secara sederhana. Sebelum-nya, Bawaslu Expo akan digelar un-tuk merayakan HUT ke 12 Bawaslu. Namun, di tengah kondisi pandemi saat ini, keseragaman perayaan di-lakukan di masing-masing Bawaslu/Panwaslih Provinsi dan Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota se-In-donesia, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan demi pencega-han penyebaran Covid-19.

Usai melakukan video confer-ence dengan Bawaslu Republik Indonesia, adapun kegiatan Ba-

waslu Kota Bontang dalam mem-peringati milad Bawaslu yang jatuh pada hari ini adalah Doa bersama, pemotongan tumpeng, berbagi sembako kepada warga yang terkena dampak Covid-19 hingga aksi donor darah.

Turut mengikuti rangkaian keg-iatan di Kantor Bawaslu Kota Bon-tang, Kamis 9 April 2020, Ketua Bawaslu Kota Bontang Nasrullah mengatakan, perayaan kali ini sederhana namun penuh makna. Sebagai Pengawas Pemilu, juga menjadi tanggung jawab untuk peduli kepada sesama dalam kondisi saat ini.

“Semoga wabah ini segera ber-lalu. Tetap tingkatkan solidaritas, soliditas, probabilitas dan sinergi kita dalam mengawal demokrasi di Indonesia,” ucap Nasrullah yang juga Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia Bawaslu Kota Bon-tang tersebut. (**)

rayakan HuT ke 12 Bawaslu dengan Doa Bersama dan Bakti Sosial

SYUKURAN: Perayaan HUT ke-12 Bawaslu dirayakan secara sederhana di tengah pandemi covid-19. Selain doa bersama juga dilaksanakan bakti sosial berupa bagi sembako dan do-nor darah.

Page 8: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G8 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

CATATAN KOMISIONER

Oleh: Aldy Artrian Anggota Bawaslu Bontang

Masih berkaitan dengan agenda pemilihan ke-pala daerah, setidaknya ada dua isu hangat di-

perbincangkan publik akhir-akhir ini, antara lain perihal terbitnya Perppu No. 2 Tahun 2020 tentang Penundaan Pilkada dan Politisasi Bantuan Sosial (Bansos) terdampak pandemi. Kedua isu ini memiliki kesamaan, samasama dilahirkan sebagai akibat dari penye-baran Covid-19.POLITISASI BANSOS

Pemerintah telah menetapkan banyak kebijakan untuk menyelamatkan ma-syarakat dari situasi sulit ini. Salah satunya dengan memberikan bantuan sosial, ke-bijakan ini diterjemahkan dengan bentuk beragam, seperti pemberian uang tunai, bantuan pangan, dan sebagainya.

Pemerintah daerah pun juga melaku-kan kebijakan serupa, dengan tujuan dan maksud yang sama: menyelamat-kan kehidupan masyarakat. Pada mo-mentum yang sama, saat ini juga dapat dikatakan sebagai tahun politik.

Sejatinya pemungutan suara dilak-sanakan pada 23 September 2020 dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020. Kondisi ini bisa menjadi sesi ujian bagi petahana, apakah fokus menangani dampak Covid19 atau tetap sibuk “mempersiapkan” diri pada Pilka-da kedepan.

Pada laman resmi Bawaslu RI, hasil pengawasan jajaran pengawas di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota setidak-nya terdapat pembagian bansos saat pandemi Covid19 di 23 Kabupaten/Kota pada 11 provinsi yang diduga telah di-politisasi oleh petahana (1).

Mungkin secara persentase jumlah ini kecil dibanding jumlah daerah yang akan menyelenggarakan pemilihan ke-pala daerah tahun ini yang terdiri dari 9 provinsi dan 261 kabupaten/ kota. Jika hal ini dilumrahkan, maka bukan saja menciderai semangat demokrasi tetapi telah mengarah sebagai perbuatan melawan hukum.

Wujud politisasi bansos ini beragam, Ba-waslu sendiri memetakan ada tiga modus, antara lain (2): pertama, bansos yang didis-tribusikan dikemas atau dilabeli gambar kepala daerah. Kedua, bansos dikemas dengan menyertakan jargon dan simbol-simbol politik atau jargon kampanye yang telah digunakan pada pilkada periode sebelumnya atau yang akan digunakan pada pilkada tahun ini.

Ketiga, bansos diberikan tidak menga-

tasnamakan pemerintah, melainkan atas nama kepala daerah pribadi. Itulah menga pa transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.KETENTUAN HUKUM

Dalam Edaran Mendagri (3), petahana dimaksud adalah Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, Wali Kota atau Wakil Wali Kota pada daerah yang menyelenggarakan Pilkada baik yang mencalonkan maupun tidak mencalonkan dalam Pilkada.

Penegasan ini untuk menjelaskan frase yang terdapat pada Pasal 71 Undang-un-dang No. 10 Tahun 2016. Artinya dalam konteks ini, petahana dapat diterjemah-kan memiliki dualisme kedudukan yakni sebagai kepala daerah menjabat dan ke-pala daerah yang mencalonkan dalam Pilkada.

Konteks pertama, petahana sebagai kepala daerah menjabat, maka terikat terhadap peraturan perundangan ber-laku. Sebut saja Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 76 Ayat 1 Poin (a) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dila-rang untuk membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan pribadi, keluarga, kroni, golongan ter-tentu, atau kelompok politiknya yang bertentangan dengan ketentuan per-aturan perundangundangan.

Ancaman sanksi dari delik ini yaitu Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dapat diberhentikan (Pasal 78 Ayat 2 e). Walau banyak pihak mengang-gap bahwa proses ini akan cen derung politis, karena melalui pengajuan Pimpi-nan DPRD dan secara berjenjang disam-paikan kepada Presiden.

Konteks kedua, petahana sebagai calon kepala daerah dan/atau calon wakil ke-pala daerah, pada Pasal 71 Ayat 3 UU No. 10 Tahun 2016(4) yang secara pokok memberi larangan bagi kepala daerah menggunakan kewenangan dan program

yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan pasangan calon terpilih.

Pelanggaran atas perbuatan ini dian-cam dengan 2 (dua) jenis sanksi, yakni: Sanksi administrasi dengan ancaman pembatalan sebagai calon(5), serta sank-si pidana dengan ancaman kurungan dan/atau denda(6).TUGAS PENGAWASAN

Kemapanan demokrasi terbentuk jika setiap elemen bangsa memiliki kesadar-an menunaikan tanggungjawabnya un-tuk merawat nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Pemerintah, partai politik dan masyarakat harus bersinergi dalam melaksanakan peran dan tugasnya.

Dalam konteks politisasi bansos saat pandemi seperti sekarang ini, pemerin-tah pusat dianggap perlu menerbitkan ketentuan mengenai penegasan tentang tata kelola pemberian bantuan terdampak.

Menjadi sensitif karena situasi pan-demi ini juga beririsan dengan tahap-an Pilkada. Sebagaimana kewenangan pemerintah pusat melakukan pembi-naan dan pengawasan terhadap urusan pemerintah daerah, seyogyanya pena-taan ini menjadi pedoman institusional dalam penyaluran bantuan.

Partai politik juga turut menjaga inten-sitas pendidikan politik kepada kader maupun konstituennya, upaya mem-bangun kesadaran berdemokrasi yang bermartabat. Disamping itu melalui anggotanya di DPRD untuk mengop-timalkan fungsi pengawasan, guna me-mastikan bahwa program tersebut telah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pemerintahan.

Partisipasi aktif masyarakat akan memberi pengaruh positif dalam pro-ses perumusan kebijakan dan program, tujuannya untuk meminimalisir peny-impangan pengelolaan bantuan serta meningkatkan akurasi sasaran.

Dalam hal terdapat dugaan pelangga-ran atas peraturan perundangan pemili-han, maka sampaikan laporan dugaan tersebut kepada Bawaslu setempat.

Menerima bantuan sosial dalam situa-si saat ini merupakan hak warga negara, sebagaimana tujuan bernegara untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia.

Politisasi bansos adalah cara pandang yang hanya menempatkan masyarakat sebagai objek politik elektoral, maka harus dikoreksi. Kedaulatan berada di tangan rakyat, maka sempurnakan kuasa itu dengan sikap kritis yang kons-truktif. Sebab, simboljargon kepedulian saja tidak cukup untuk menunjukan kualitas kepemimpinan. (*)

mencegah politisasi Bansos

Page 9: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 9

CATATAN KOMISIONER

Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu, Kamis 9 April 2020 genap berusia 12 tahun. Dalam rentang

lima tahun mengikuti perjalanan lem-baga Bawaslu, saya melihat trans-formasi yang begitu besar di lem-baga penga was pemilu ini. Lembaga yang sebelumnya hanya bagian dari Lembaga Pemilihan Umum (LPU) di Kementrian Dalam Negeri, sekarang sudah menjadi lembaga penyeleng-gara pemilu yang kinerjanya terus mendapatkan kepercayaan publik. Bahkan dari pemilu ke pemilu terus meningkat.

Dalam rilisnya di website bawaslu.go.id, Koordinator Divisi Peninda-kan Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menegaskan meningkatnya keper-cayaan publik terhadap Bawaslu bisa dibuktikan dalam salah satu survei di media massa. Bahkan menurutnya, apresiasi juga diberikan oleh lemba-ga-lembaga non pemerintah maupun lembaga pemerintahan atas kinerja Bawaslu.

Angka capaian kepercayaan pu blik terhadap profesionalitas lembaga Ba-waslu memperoleh 3 digit di atas KPU. Jadi, KPU itu memperoleh ang-ka 63 persen dan Bawaslu 65 persen. Padahal sebelumnya Bawaslu selalu mendapat peringkat di bawah KPU. “Ini bisa muncul karena kinerja, ne-tralitas dan integritas kita terlihat baik. Karena tiga indikator ini akan menjadi ukuran untuk meletakkan trust publik,” kata Dewi.

Peningkatan kepercayaan publik se-harusnya menjadi prestasi yang harus terus dijaga oleh Bawaslu. Perlu dibuk-tikan lagi pada pelaksanaan pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota seren-tak 2020 di 270 daerah.

Momentum HUT-12 Bawaslu harus menjadi refleksi bagi Bawaslu untuk mengevaluasi lagi hasil kerja-kerja pengawasan di seluruh daerah. Indi-kasinya dari program yang sudah di-canangkan dan dilaksanakan Bawaslu Provinsi maupun Bawaslu kabupaten

kota se-Indonesia.Seperti program pengawasan dan

pencegahan. Ada program membuat pojok pengawasan, penggunaan apli kasi pengawasan bawaslu ber-basis internet Gowaslu, hingga ge-rakan pengawasan partisipatif. Ada juga forum warga yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, ma-hasiswa, pelajar, hingga aktivis LSM.

Apakah semua ini sudah ter-laksana dan berjalan efektif dalam menekan terjadinya pelanggaran atau kecurangan dalam pesta de-mokrasi di Indonesia? Di Bawaslu Bontang sendiri, program-progam ini terus dievaluasi dan program-nya dimodifikasi agar bisa terus menekan terjadinya pelang-garan pada pelaksanaan Pilkada Bontang 2020.

Indikator lain, bila dili-hat pe nanganan perkara dugaan pelanggaran yang ditangani Ba-waslu. Jumlah pen-anganan pelang-garan relatif b e r k u r a n g dibanding pe-milu sebelum-nya.

Dari data p e n a n g a -nan perkara se-Indonesia per tanggal 4 November 2019, Bawaslu menanga-ni 16.427 pelanggaran adminis trasi, 426 pelang-garan kode etik, 2.798 pelanggaran pidana dan 1.518 pelanggaran hukum lainnya. Dari jumlah itu, hasil pe nanganan pelang-garan dinyatakan16.134 sebagai pelanggaran ad-ministrasi, 373 pelang-garan kode etik, 582 pelanggaran pidana, 1.475 pelanggaran hukum lainnya dan sebanyak 2.578 din-yatakan bukan pelang-garan.

momentum HuT Ke-12, Netralitas aSN dan money politic Jadi TantanganOleh: Agus SusantoAnggota Bawaslu Bontang

Page 10: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G10 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

CATATAN KOMISIONER

Perkara yang ditangani Bawaslu ini masih didominasi pelanggaran hukum lainnya, yang sebagian be-sar merupakan pelanggaran ne-tralitas ASN. Dalam rilisnya, Badan Penga was Pemilu (Bawaslu) RI telah memeriksa 349 dugaan pelanggaran netralitas ASN selama penyelengga-raan Pilkada 2020, per 3 April.

Pelanggaran netralitas ini didomi-nasi perbuatan ASN yang memberi-kan dukungan kepada bakal pasa-ngan calon melalui media sosial (medsos). ASN yang memberikan dukungan melalui media sosial se-banyak 111 kasus.

Dari 349 kasus dugaan pelangga-ran, 307 kasus telah dibuat rekomen-dasi kepada Komisi ASN (KASN) untuk pemberian sanksi. Semen-tara, 33 kasus dugaan pelanggaran dihentikan dan sembilan kasus ma-sih dalam proses pemeriksaan.

Selain memberikan dukungan, ASN juga melakukan pendekatan atau mendaftarkan diri ke salah satu partai politik. Bahkan, ASN tak segan melakukan sosialisasi bakal pasangan calon melalui alat peraga kampanye (APK). ASN juga didapati menghadiri kegiatan si-laturahim atau hal yang mengun-tungkan bakal pasangan calon. Ada pula ASN yang mendeklarasikan diri sebagai calon kepala daerah.

Dugaan pelanggaran netralitas ASN paling banyak terjadi di Maluku Utara sebanyak 49 kasus, 42 kasus diantaranya sudah rekomendasi ke KASN. Diikuti Sulawesi Tenggara 39 kasus, Nusa Tenggara Barat 38 kasus, Sulawesi Tengah 32 kasus, dan Sulawesi Selatan 28 kasus.

Sementara untuk di Kaltim, ber-dasarkan data yang saya kumpul-kan melalui Bawaslu Kabupaten Kota, setidaknya ada 12 dugaan pelanggaran netralitas ASN. Dua belas pelanggaran netralitas ASN tersebut masing-masing terjadi di Bontang dengan dua pelanggaran, Kabupaten Paser 4 pelanggaran, Kabupaten Berau dengan satu pelanggaran, Samarinda dengan 1 pelanggaran, Kubar dengan 2 pelanggaran, serta Kutim dengan 2 pelanggaran netralitas ASN.

Pengawasan terhadap netralitas ASN inilah akan menjadi ‘PR’ bagi Bawaslu. Perlu sosialisasi yang le bih masif lagi agar PNS terhindar dari pemasalahan pelanggaran aturan netralitas ASN. Karena begitu ter-

bukti melanggar dan mendapat-kan sanksi dari KASN, maka bisa mematikan jenjang karier ASN. Ini yang banyak belum diketahui para ASN .

Selain netralitas ASN, ‘PR’ besar Bawaslu adalah dalam penanga-nan perkara dugaan pelanggaran pidana money politic. Tidak banyak perkara dugaan money politic yang bisa menjerat pelakunya dan naik sampai ke persidangan. Padahal sorotan terhadap dugaan money politic selalu terjadi dari pemilu ke pemilu.

Sama halnya dalam perkara yang dihadapi Bawaslu Kota Bontang pada pelaksanaan Pemilu 2019 lalu. Informasi yang masuk ke Bawaslu, tindakan politik uang ini dilakukan dengan berbagai modus. Mulai dari memberikan bahan pokok, uang tunai, hingga berupa voucher. Tu-juannya supaya mereka memilih salah satu calon.

Sayangnya, informasi yang ma-suk, banyak yang tidak disertai dengan alat bukti. Saat Bawaslu menindaklanjutinya untuk menja-dikannya temuan, kerap kesulitan memperoleh alat bukti terjadinya praktik money politics.

Belum lagi, adanya perdebatan dalam penerapan aturan ketika pembahasan di sentra penegakan hukum terpadu (gakkumdu). Dalam kacamata Bawaslu, per-buatan pelaku dianggap sudah memenuhi unsur pelanggaran pidana. Tapi setelah dilakukan ka-jian hukum secara bersama-sama dengan jaksa dan penyidik, dinilai tidak memenuhi unsur pidana sesu-ai pasal-pasal yang disangkakan.

Contoh kasus, ketika Bawaslu Bontang melakukan penangkapan dugaan money politics yang didu-ga dilakukan tim kampanye. Gak-kumdu yang beranggotakan unsur Komisioner Bawaslu, Jaksa Kejak-saan Negeri Bontang, dan Penyidik Polres Bontang, tidak bisa menin-daklanjuti lantaran yang bersang-kutan tidak terdaftar sebagai unsur pelaksana, tim kampanye, ataupun peserta pemilu dari KPU. Setelah dicermati, yang tertangkap tangan itu tidak terdaftar sebagai pelaksana, tim kampanye, tim sukses, ataupun peserta pemilu dari KPU.

Sementara dalam Pasal 523 Undang Undang Pemilu, jeratan pelaku money politic ini dibagi

dalam 3 fase. Pertama, fase kampa-nye, bahwa pelaku yang bisa dijerat karena politik uang adalah pelak-sana, tim dan peserta Pemilu 2019.

Kedua, fase masa tenang, bahwa pelaku yang bisa dijerat karena poli-tik uang juga sama, yaitu pelaksana, tim dan peserta Pemilu 2019. Ketiga, pada fase hari H pemungutan suara, barulah disebutkan pelaku politik uang adalah “siapa saja”. Inilah kelemahan dalam regulasi, karena praktik politik uang biasanya ter-jadi sebelum pemungutan hari H.

Karena itu, kasus dugaan money politic di Bontang saat itu tidak bisa dilanjutkan karena terbentur den-gan subyek hukumnya. Pelakunya tidak masuk dalam tim kampanye sementara perbuatannya dilakukan pada fase kampanye. Dan sudah seharusnya pasal dalam Undang-Undang 7/2017 ini direvisi.

Namun yang sedikit melegakan, perbuatan dan sanksi money politic yang diatur dalam UU 7/2017 berbe-da dengan UU 10/2010 sebagai regu-lasi pada pelaksanaan Pilkada 2020. Dalam UU Pilkada, tidak menge nal adanya fase. Baik di kampanye, di masa tenang, di hari pemungutan. Subjeknya adalah setiap orang. Ar-tinya siapa pun yang melakukan politik uang, baik itu tim kampanye, peserta pemilu atau yang bukan tim kampanye, bisa dijerat.

Sebab dari pengalaman penga-wasan di Bawaslu, dalam praktiknya bukan tim kampanye yang beraksi, tapi ‘siapa saja’ bisa melakukan kampanye. Wajar, karena secara subtansi mereka punya kepen-tingan. Dan dalam UU Pilkada ini pemberi dan penerima politik uang bisa dijerat secara hukum. Berbeda dengan UU Pemilu, sanksi hanya dikenakan kepada pemberi.

Harapannya, jika pemberi dan penerima politik uang bisa dijerat, maka masyarakat juga akan was-was menerima uang. Prolemnya, masyarakat tidak akan berani mel-aporkan. Sehingga jajaran pengawas harus lebih ketat lagi dalam penga-wasan dan bisa menjadikan temuan untuk pelanggaran politik uang.

Saya kira, semua catatan ini, su-dah disadari oleh seluruh jajaran Pengawas Pemilu. Momentumnya untuk terus mengevaluasi dan men-jaga integritas, agar Bawaslu terus dipercaya publik dalam penga-wasan Pilkada 2020. (**)

Page 11: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 11

KABAR BAWASLU

Kamis, 26 Maret 2020. Arti-nya, sudah sepekan lebih ja-jaran Bawaslu Kota Bontang melaksanakan tugas kedina-

san dengan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH). WFH merupakan kegiatan melaksanakan tugas kedina-san, menyelesaikan output, koordina-si meeting dan tugas lainnya dari tempat tinggal pengawai, namun tetap dalam pengawasan atasan.

Hal ini sebagai upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran covid-19 di lingkungan Bawaslu. WFH bagi jajaran Bawaslu diharapkan tidak mengurangi efektivitas dan efisiensi dalam pelaksa-naan tugas dan fungsi Bawaslu.

Sebagaimana Surat Edaran Bawaslu Republik Indonesia Nomor 0070/K.Bawaslu/PR.03.00/III/2020 tentang Pe-nyesuaian Sistem Kerja Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Lingkungan Bawaslu, Pejabat/Staf yang mendapat-kan penugasan WFH harus melak-

sanakan tugas sesuai dengan jam kerja yang berlaku di Bawaslu.

Kemudian, melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang dis-epakati dan melaporkan hasil kerja yang ditetapkan oleh atasan, serta be-rada di tempat tinggalnya masing-ma-sing, kecuali dalam keadaan mende-sak seperti misalnya untuk memenuhi kebutuhan terkait pangan, kesehatan ataupun keselamatan, dan harus mel-

aporkan pekerjaannya kepada atasan langsung.

Namun kendati melakukan WFH, pengaturan kehadiran tetap diterapkan dengan membuat jadwal piket masuk kantor. Hal ini juga mengacu pada poin yang tertuang dalam Surat Edaran Ba-waslu Republik Indonesia. Abdul Azis selaku Koordinator Sekretariat Bawaslu Kota Bontang telah menjadwalkan Staf secara bergantian untuk melakukan pik-et tiap harinya, sejak mulai diberlakukan WFH yakni 18 Maret lalu.

Berkaitan itu, Ketua Bawaslu Kota Bontang Nasrullah mengatakan, Staf yang melakukan piket sesuai jadwal-nya dapat mengerjakan tugas di kan-tor seperti biasa, namun tetap menjaga kesehatan diri dan interaksi. Melalui pesan whatsapp beberapa waktu lalu, ia juga mengingatkan agar senantiasa memanjatkan Doa, agar terhindar dari segala bentuk penyakit dan selalu dalam lindungan Allah SWT. (**)

WFH, Tupoksi-Jam Kerja Berlaku Sama layaknya Ngantor

Staf yang melakukan piket sesuai jadwalnya

dapat mengerjakan tugas di kantor seperti biasa, namun tetap menjaga kesehatan diri dan interaksi ”

Nasrullah, Ketua Bawaslu Bontang

Banyak alternatif yang mumpuni untuk berkomunikasi, melaku-kan koordinasi hingga rapat ru-tin di tengah pandemi Covid-19

ini, khususnya bagi sebagian besar pekerja yang diharuskan untuk melaksanakan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH).

Bawaslu Kota Bontang, melakukan rapat rutin kelembagaan secara online menggunakan video teleconference pada aplikasi zoom. Metode ini merupakan kali pertama. Meski tidak semaksimal saat pertemuan langsung, setidaknya koordinasi membahas kerja-kerja Ba-waslu dapat tersampaikan.

Sejatinya tugas pengawasan ha-rus tetap dilakukan kendati tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 ditunda. “Sem-bari menunggu instruksi lanjutan dari Bawaslu Republik Indonesia, staf dapat melakukan monitoring dan mengkaji instruksi yang ada dalam surat edar-an untuk jajaran Pengawas tingkat kota. Dipahami isi dari surat edaran sebagai acuan untuk me nyelesaikan tugas,” kata Nasrullah, Ketua Bawaslu Bontang dalam rapat online Bawaslu Bontang, Kamis 2 April 2020.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum, Penanganan Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Bontang Aldy Artrian menyampaikan, pengawasan partisipatif agar tetap dimaksimalkan. “Manfaatkan media sosial lembaga Ba-waslu Bontang. Tingkatkan krea tifitas dalam membuat konten-konten yang akan dipublikasikan. Sampaikan edu-kasi agar mendorong masyarakat turut melakukan pengawasan partisipatif di setiap tahapan Pe milihan,” tutur Aldy.

Kemudian Kordiv Pengawasan, Hu-mas dan Hubal Bawaslu Kota Bontang Agus Susanto menambahkan, krea-

tifitas juga dapat dituangkan dalam bentuk tulisan, catatan atau opini un-tuk disajikan dalam buletin Pilar Pe-milu Bawaslu Bontang. “Buat tulisan maupun catatan per divisi. Tuliskan kerja-kerja apa saja yang telah dilaku-kan sebelum adanya penundaan taha-pan Pilkada ini,” pintanya.

Mengakhiri rapat online, Anggota Ba-waslu Bontang mengingatkan kepada jajaran staf bahwa selama WFH, telepon selular harus tetap aktif sehingga apa-bila terdapat kondisi urgent berkaitan pekerjaan, staf yang bersangkutan dapat merespon dan menindaklanjuti arahan dengan sigap. (**)

evaluasi lewat rapat Online

RAKOR: Komisioner dan seluruh jajaran sekretariat mengikuti rapat koordinasi untuk mengevaluasi kinerja selama WFH.

Page 12: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G12 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

Sebelum dimulainya tahapan Pemilu/Pemilihan, Bawaslu lebih dulu melakukan pemeta-an kerawanan yang berpotensi

muncul pada setiap tahapan. Kerawan-an Pemilu adalah segala hal yang meng-ganggu atau menghambat proses Pemi-lu yang demokratis, khususnya bagi 270 daerah yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 ini.

Sehingga menjadi tugas Bawaslu dalam mengidentifikasi dan memetakan potensi kerawanan tersebut, tidak terke-cuali Bawaslu Kota Bontang yang juga akan melaksanakan perhelatan Pilkada. Tugas ini tertulis dalam Pasal 94 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Untuk mengetahui dan mengidenti-fikasi ciri, karakteristik serta kategori kerawanan, maka Bawaslu melakukan pemetaan kerawanan yang dituangkan dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada Tahun 2020. IKP bertujuan se-bagai alat ukur deteksi dini terhadap potensi terjadinya kerawanan.

Adapun tahapan pengumpulan data IKP yang diriset oleh Bawaslu Republik

Indonesia, dihimpun dari Bawaslu Ka-bupaten/Kota yang menghelat Pilkada, dengan melibatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kepolisian dan Media Massa dalam penyusunannya. Setelah dilakukan riset terhadap data yang telah dihimpun, barulah dapat diketahui kat-egori kerawanannya, apakah kategori kerawanan rendah, kerawanan sedang atau kerawanan tinggi.

Hal tersebut disampaikan Koordi-nator Divisi Pengawasan, Hubungan Masyarakat, Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kota Bontang Agus Susanto ke-pada Panitia Pengawas Pemilu (Panwas-lu) Kecamatan, serta pihak KPU, Badan Kesbangpol, Kepolisian, BIN, Kodim 0908/Bontang serta media se-Kota Bon-tang, pada Rapat Koordinasi Hasil IKP Pilkada Tahun 2020 di Kantor Bawaslu Kota Bontang, Jumat 28 Februari 2020.

Agus juga menampilkan hasil survei IKP untuk Kota Bontang, usai mengha-diri Peluncuran IKP Pilkada Tahun 2020 di Jakarta beberapa waktu lalu. “Setelah dilakukan riset, IKP Pilkada untuk Kota Bontang adalah 42,73. Level kerawanan di angka ini termasuk kategori level 2 atau kerawanan rendah,” paparnya.

Artinya, lanjut Agus, potensi kerawan-an relatif lemah dan cenderung tidak rawan. Namun perlu diingat bahwa se-bagian indikator kerawanan berpotensi terjadi.

Selain level kerawanan, dijelaskan juga terkait dimensi-dimensi IKP dan isu strategis pada Pilkada 2020. Menu-tup rakor, Komisioner Bawaslu Bontang itu menyampaikan rekomendasi, yakni KPU-Bawaslu sebagai Penyelenggara agar meningkatkan pelayanan terutama terhadap proses pencalonan (perseo-rangan dan partai politik), akurasi data pemilih dan peningkatan partisipasi masyarakat.

Kemudian, TNI/Polri agar menguatkan koordinasi untuk mencegah potensi kon-flik horizontal dan vertikal berdasarkan pemetaan dari IKP. Serta partai politik, agar meningkatkan akses dan keterlibatan masyarakat dalam proses pencalonan dan melakukan pendidikan politik yang inten-sif sepanjang tahapan Pilkada.

Harapannya, semua pihak yang terli-bat dapat bersinergi dengan baik demi penyelenggaran Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Tahun 2020 yang demokratis. (**)

Hasil iKp pilkada Kota Bontang 2020

KABAR DEMOKRASI

No Kab/Kota IKP 2020 Kategori Konteks

SospolPemilu Bebas

dan Adil Kontestasi Partisipasi Politik

1 PASER 58,73 level 5 60,40 60,41 45,34 74,35 2 BALIKPAPAN 51,17 level 4 49,92 52,30 40,27 69,59 3 SAMARINDA 50,95 level 4 54,91 46,35 39,02 72,15 4 MAHULU 50,25 level 4 50,52 56,26 41,12 52,90 5 BERAU 44,93 level 3 45,25 47,35 38,56 50,10 6 KUBAR 44,39 level 3 42,48 48,32 38,56 50,10 7 KUKAR 46,32 level 3 43,42 44,17 38,56 69,35 8 KUTIM 44,33 level 3 43,42 45,76 38,56 52,90 9 BONTANG 42,73 level 2 43,42 41,84 38,56 50,10

KERAWANAN RENDAH: Setelah dilakukan riset, IKP Pilkada untuk Kota Bontang adalah 42,73. level kerawanan di angka ini termasuk kategori level 2 atau kerawanan rendah.

Page 13: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 13

KABAR DEMOKRASI

Usai dilantik pada Desember 2019 lalu, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Keca-matan se-Kota Bontang te-

ng ah melakukan tugas-tugasnya. Mulai dari pembentukan Sekretariat Panwaslu Kecamatan, koordinasi dengan pihak terkait hingga pengawasan terhadap tahapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang.

Dalam rangka mendukung kinerja Pan-waslu Kecamatan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020, sejak Ka-mis 26 Desember 2019, jajaran Panwaslu Kecamatan melakukan koordinasi deng-an stakeholder di Kecamatan, agar dapat memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sinergi bersama kepolisian juga mulai dibangun guna pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang.

Memasuki tahapan Pilkada, Panwaslu Kecamatan se-Kota Bontang dituntut siap untuk menjalankan tugas-tugas dalam mengawasi jalannya tahapan. Sekretariat Panwaslu Kecamatan yang telah dibentuk juga harus membantu kerja-kerja pengawasan di masing-ma-sing Kecamatan.

Menanggapi hal itu, Ketua Bawaslu Kota Bontang Nasrullah mengapresiasi ja-jaran Panwaslu Kecamatan yang langsung bekerja usai dilantik. “Semoga Penga was di tingkat Kecamatan ini dapat bekerja dengan maksimal, demi menjadikan per-helatan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Tahun 2020 berjalan sesuai dengan asas Pemilu, tercipta kondisi yang aman dan kondusif, sehingga dapat menghasilkan Pilkada Kota Bontang yang berkualitas,” pungkasnya.

Dalam waktu dekat, tugas pertama yang akan dilakukan Panwaslu Keca-matan adalah mengawasi proses re-krutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) oleh KPU Kota Bontang. Selain itu yang juga menjadi pengawasan jaja-

ran Panwaslu Kecamatan, yakni terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bontang.

Kemudian, pengawasan tahapan lainnya adalah sebagaimana dalam Peraturan KPU Republik Indonesia No-

mor 16 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Guber-nur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020. (**)

usai Dilantik, panwaslu Kecamatan langsung Kerja

SINERGI: Dalam mendukung kinerja Panwaslu Kecamatan, jajaran Panwaslu di 3 Kecamatan se-Kota Bontang melakukan koordinasi dengan stakeholder, agar dapat memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Page 14: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G14 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

KABAR DEMOKRASI

Pengawasan terhadap bebera-pa tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang melibat-kan jajaran Panitia Pengawas

Pemilu (Panwaslu) Kecamatan telah di-lakukan. Demi memaksimalkan kinerja pengawasan pada tahapan lainnya yang akan dihadapi, Bawaslu Kota Bontang menggelar Rapat Kerja Teknis Penga-wasan Bersama Panwaslu Kecamatan se-Kota Bontang Pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Tahun 2020.

Digelar di Hotel Bintang Sintuk Bon-tang, Senin 9 Maret 2020, rakernis diikuti Anggota beserta Staf Panwaslu Keca-matan se-Kota Bontang. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh komisioner Bawaslu Kota Bontang Agus Susanto.

“Seperti yang diketahui bahwa kita su-dah melaksanakan pengawasan rekrut-men Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Lalu rekrutmen Panitia Pemungutan Su-ara (PPS) yang masih berjalan dan akan terus menjadi perhatian kita bersama,” kata Agus dalam sambutannya.

Pengawasan pemu-takhiran data Pe-milih, lan-j u t -

nya, adalah tahapan krusial yang akan dihadapi selanjutnya. “Untuk itu, perlu didiskusikan bagaimana strategi dan pola pengawasan kita terkait tahapan ini dan juga tahapan lainnya,” tambahnya.

Sekaligus menjadi narasumber, Koor-dinator Divisi Pengawasan, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antarlem-baga Bawaslu Kota Bontang itu menjelas-kan mengenai rencana aksi pencegahan potensi pelanggaran pada Pilkada 2020.

“Dua hal yang menjadi rencana aksi pencegahan yakni IKP, sebagai deteksi dini potensi kerawanan pelanggaran Pe-milihan. Kemudian pusat pengawasan partisipatif masyarakat, sebagai simpul aktivitas bersama komponen masyara-kat dalam pengawasan Pemili-han,” terangnya.

Selain itu terdapat rencana aksi p e n -

indakan pelanggaran Pilkada, dapat dilakukan dengan cara penguatan peran Sentra Penegakan Hukum Ter-padu (Gakkumdu) dalam penindakan pelanggaran, serta peningkatan kapa-sitas Pengawas dalam melaksanakan peran penyelesaian sengketa Pemilihan.

Dalam kesempatan yang sama, Koor-dinator Divisi Hukum, Penindakan Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Kota Bontang Aldy Artrian memberi-kan materi terkait contoh kasus dugaan pelanggaran, hingga melakukan simula-si bagaimana alur penanganan laporan/temuan pelanggaran tersebut di tingkat Kecamatan. (**)

rakernis Bersama panwascam, Diskusikan Strategi pengawasan

MAKSIMALKAN KINERJA: Raker-nis Bawaslu Bontang yang diikuti se-luruh jajaran Panwaslu Kecamatan ini mendiskusikan strategi pengawasan dan penangganan pelanggaran di Pilkada Bontang 2020.

Page 15: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 15

KABAR DEMOKRASI

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menunggu tahap pelantikan, Komisi

Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang lanjut melakukan per-ekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Kedua tahapan ini tak luput dari pengawasan Bawaslu Kota Bontang.

Pengawasan rekrutmen PPS merupakan salah satu tugas dan wewenang Bawas-lu pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Tahun 2020. Hal itu diperkuat sebagaimana dalam Pasal 30 UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota Menjadi

Undang-Undang.“PPS sebagai Penyelengga-

ra ad hoc adalah ujung tombak atas sukses tidaknya suatu perhelatan Pemilihan,” ucap Komisioner Bawaslu Kota Bontang Agus Susanto, kala menghadiri Rapat Koordina-si Terkait Pembentukan Pani-tia Pemungutan Suara Pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Ta-hun 2020, yang dilaksanakan KPU Kota Bontang.

Bertempat di Kantor KPU Kota Bontang, Rabu 12 Febru-ari 2020, Agus berharap KPU mampu merekrut PPS yang berkualitas dan berintegri-tas. Berkaitan dengan per-

ekrutan PPS, Bawaslu Kota Bontang akan menjalankan tugas penga wasan di setiap tahapannya.

“Yang menjadi perhatian pengawasan Bawaslu yakni mengenai syarat pendaftar. Diantaranya domisili wilayah kerja PPS, status pendaftar yang bukan merupakan ang-gota partai politik maupun tim kampanye, belum per-nah menjabat dua kali sebagai PPS dan tidak berada dalam ikatan perkawinan dengan sesama Penyelenggara,” terang Agus. “Bawaslu akan tracing melalui curriculum vi-tae yang diserahkan pendaf-tar ke KPU,” imbuhnya.

Kepada jajaran Badan Kes-bangpol, Disdukcapil, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehat-an, Camat dan Lurah se-Kota Bontang yang juga menghad-iri rapat, Agus mengingatkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menahan diri. “Netralitas ASN tetap men-jadi pengawasan melekat Ba-waslu,” tegasnya.

Terakhir Koordinator Di-visi Pengawasan, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Bon-tang ini mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam pengawasan tahapan Pilkada Bontang Tahun 2020. (**)

awasi rekrutmen ppS, ingatkan Netralitas aSN

PENGAWASAN MELEKAT: Bawaslu mengikuti Rakor untuk persiapan pem-bentukan PPS di Kantor KPU Bontang.

Page 16: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G16 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

KABAR DEMOKRASI

Sehubungan dengan pelaksanaan Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Tahun 2020

yakni pada 8 Juli 2020, berdasar-kan lampiran Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 16 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyeleng-garaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupat, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020, Bawaslu Kota Bontang mengim-bau, kepada Kepala Daerah yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 agar tidak melakukan mutasi jabatan 6 (enam) bulan sebelum penetapan pasangan calon yaitu pada tang-gal 8 Januari 2020.

Kemudian, kepada pihak terkait untuk bersama mengoptimalkan pengawasan netralitas, pergan-tian pejabat dan penyalah gunaan

wewenang terhadap program dan kegiatan yang menguntung-kan atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah sendiri maupun di daerah lain.

Imbauan ini dituangkan dalam Surat Edaran Bawaslu Kota Bontang Nomor 407/K.Bawaslu Prov KI.09/PM.00.02/12/2019, menindaklanjuti Surat Eda-ran Bawaslu Republik Indone-sia Nomor SS-2012/K.BAWASLU/PM.00.00/12/2019 tentang Instruksi Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Tahun 2020.

Adapun dasar hukum terkait larangan dan sanksi melaku-kan mutasi jabatan menjelang Pemilih an Kepala Daerah Tahun 2020 ini adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, Pasal 71 ayat (2), ayat (3), ayat (5), serta Pasal 188.

Menanggapi hal itu, Koordi-nator Divisi Hukum, Penindak-an Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Kota Bontang Aldy Artrian mengatakan, menge-nai aturan yang mengikat bagi pegawai pemerintahan, Bawas-lu Kota Bontang telah melaku-kan koordinasi dengan Pemer-intah Kota Bontang. “Salah satunya dengan menyebarkan Surat Edaran terkait imbauan ini,” pungkasnya.

Jika nantinya diduga terjadi pelanggaran, sambung Aldy, Bawaslu Kota Bontang akan melakukan penanganan melalui Sentra Penegakan Hukum Ter-padu (Gakkumdu), mengingat dugaan pelanggaran ini termasuk dalam kategori Tindak Pidana Pe-milihan. “Deliknya sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 71, 188 dan 190,” tegasnya. (**)

imbauan Bawaslu Bontang Soal larangan mutasi Jabatan

Page 17: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 17

KABAR DEMOKRASI

Pelaksanaan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) yang dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring)

tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk mendaftarkan diri. Menariknya, antusias peserta mengikuti program pembelajaran ini cukup tinggi. Seperti diketahui, jumlah pendaftar secara nasi-onal sejak dibukanya pendaftaran pada 5 hingga 8 April 2020 tercatat 20.665 orang. Jumlah ini disampaikan saat peluncuran SKPP Daring oleh Bawaslu Republik Indonesia, bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Bawaslu pada 9 April 2020.

Dalam menyeleksi pendaftar, Bawaslu Republik Indonesia melibatkan Bawaslu di masing-masing daerah untuk melaku-kan verifikasi. Setelah diverifikasi masing-masing Bawaslu Kabupaten/Kota se-In-donesia, jumlah pendaftar menjadi 20.055 orang. Artinya, sebanyak 610 pendaftar dinyatakan tidak lolos verifikasi.

Alasannya beragam. Seperti melam-paui usia yang disyaratkan yakni maksi-mal 30 tahun, masih tercatat sebagai Penyelenggara Pemilu atau staf Penga-was Ad Hoc yang dinonaktifkan, hing-ga masih terindikasi berafiliasi dengan partai politik (parpol). Khusus wilayah Kalimantan Timur semula tercatat 187 pendaftar. Setelah diverifikasi, menjadi 163. Dari jumlah 163 ini, 11 diantaranya adalah pendaftar asal Kota Bontang.

Bagi peserta asal Bontang, diharapkan Nasrullah selaku Ketua Bawaslu Bon-tang, agar disiplin dalam mengikuti se-luruh rangkaian kegiatan SKPP daring yang merupakan gawi Bawaslu RI. Hal

itu diungkapkannya usai mengikuti video conference persiapan pembukaan SKPP daring yang digelar Bawaslu Provinsi Ka-limantan Timur, Sabtu 2 Mei 2020.

“Peserta harus mampu bersaing secara profesional dengan peserta Kabupaten/Kota lain. Caranya, aktif belajar dan ber-tanya kepada fasilitator, dalam hal ini adalah Komisioner Bawaslu Bontang, tentang materi kepemiluan,” kata Koor-dinator Divisi SDM Bawaslu Bontang itu.

Meski statusnya hanya sebagai peser-ta, tambahnya, tapi sudah menjadi ba-gian dari Bawaslu. Oleh karena itu, wajib untuk menjunjung tinggi dan menjaga marwah lembaga Bawaslu.

Vidcon persiapan pembukaan SKPP daring dibuka secara resmi oleh Ketua

Bawaslu Kaltim Saipul, dilanjutkan pe-nyampaian arahan teknis SKPP daring oleh Anggota Bawaslu Kaltim Galeh Akbar Tanjung. “Yang namanya sekolah, tentu ada yang dinyatakan lulus dan tidak lulus. Bawaslu akan melakukan seleksi ketat, mulai dari proses belajar mengajar sampai diskusi. Penilaian akan dilihat dari keaktifan dan kehadiran dalam mengikuti setiap kegiatan sec-tion diskusi,” papar Galeh.

Ia juga menyarankan, peserta dapat me-manfaatkan dengan baik fasilitas berupa jaringan wifi di Bawaslu Kabupaten/Kota masing-masing, jika nanti nya akan dilaku-kan diskusi via zoom ataupun mengunduh materi SKPP yang memerlukan banyak paket data. (**)

Harapan Bawaslu untuk peserta SKpp asal Bontang

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak pernah berhenti melaksanakan kerja-kerja demokrasi.

Termasuk disaat wabah pandemi Covid-19, Bawaslu punya terobosan dan inovasi dalam menggelar Seko-lah Kader Pengawas Pemilu (SKPP) secara online atau dalam jaringan (daring). Program ini merupakan upaya Bawaslu memberikan eduka-si tentang pengawasan kepemiluan kepada masyarakat.

SKPP dilakukan secara daring kare-na melihat kondisi saat ini. Bersama dengan para ahli Kepemiluan, peserta nantinya akan diberikan pembela-jaran secara daring juga terkait de-ngan seluk beluk pengawasan Pemilu

dan Pemilihan. Mulai dari Pemilu, tahapan Pemilu, pengawasan, penin-dakan, penyelesaian sengketa, ker-awanan Pemilu dan Pemilihan hingga strategi kehumasan Bawaslu.

Adapun tahapan pembelajarannya yakni pembelajaran audio visual, di mana masing-masing peserta di-berikan akses mendapatkan materi pembelajaran video. Peserta diharap-kan belajar dengan cara menonton video sesuai topik. Pembelajaran di-laksanakan selama sebulan yakni 1 hingga 31 Mei 2020.

Pembelajaran dilanjutkan dengan diskusi daring. Peserta belajar dengan cara berdiskusi bersama para tenaga pengajar dalam satu forum daring. Ke-giatan dilaksanakan mulai 1 hingga 15

Juni 2020. Terakhir akan dilaksanakan ujian daring untuk mengukur pelajar-an dan pembelajaran yang didapat-kan peserta. Ujian dilaksanakan pada rentang waktu 17 sampai dengan 30 Juni 2020. Bagi peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat.

Program SKPP daring dilaksanakan tidak hanya pada masa pandemi Co-vid-19. Bawaslu merencanakan, ini menjadi program yang terlaksana secara berkesinambungan. Dengan demikian, dalam jangka panjang, semangat pengawasan partisipatif menjadi semangat yang dimiliki selu-ruh masyarakat. Hal ini tentu menjadi harapan jajaran Pengawas di semua tingkatan, termasuk Bawaslu Kota Bontang. (**)

pembelajaran Dilakukan secara Daring

Page 18: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G18 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

KABAR DEMOKRASI

Pembelajaran audio visual bagi peserta Sekolah Kader Penga-was Partisipatif (SKPP) dalam jaringan (daring) merupakan

metode pertama dari proses pembela-jaran daring yang disediakan Bawas-lu. Pada pembelajaran audio visual, masing-masing peserta mendapat-kan username dan password untuk mengakses video materi pembelajaran yang disiapkan Bawaslu.

Peserta belajar dengan cara menonton video sesuai dengan topik yang dipelajari secara reguler di sistem yang dikembang-kan Bawaslu. Pada saat menonton video, peserta merangkum materi dan mem-baca bahan bacaan yang disediakan oleh tenaga pengajar. Peserta juga merang-kum hasil pembelajaran dan dapat ber-tanya di kolom yang telah disediakan.

Kawal serta proses pembelajaran adalah kewajiban Bawaslu sesuai dae-rah asal peserta. Di Bawaslu Bontang, sejak 5 hingga 14 Mei 2020 melakukan pengawalan, sebanyak tiga dari sem-bilan peserta mengikuti pembelajaran audio visual. Sebelumnya, peserta asal Bontang berjumlah sebelas. Namun dua diantaranya mengundurkan diri lantaran harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap tugas lain.

Pemantauan dilakukan setiap harinya untuk melihat perkembangan peserta dalam belajar. Peserta selalu diarahkan jika memiliki kendala atau pertanyaan saat mengikuti pembelajar-

an. “Kawal terus peserta SKPP. Peserta lain yang belum mengikuti tahapan saat ini agar dihubungi, ditanyakan apa yang menjadi kendalanya,” kata Kordiv Pengawasan, Humas dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Bontang Agus Susanto yang juga rutin memantau perkembangan belajar peserta SKPP Bontang.

Pengawalan proses belajar di masing-masing Kabupaten/Kota pun dipantau oleh tingkat diatasnya, yakni Bawaslu

Provinsi Kalimantan Timur. Koordinasi dan evaluasi terus dilakukan. Seperti pada Rabu, 20 Mei 2020, Divisi Penga-wasan Bawaslu Kaltim melakukan video conference Rapat Evaluasi Proses Pem-belajaran Audio Visual SKPP Daring. Vidcon dihadiri Ketua dan Anggota Ba-waslu Kabupaten/Kota se-Kaltim. Selain diskusi, dalam kesempatan ini Bawaslu Kabupaten/Kota diminta melaporkan ha-sil perkembangan pembelajaran SKPP di daerah masing-masing. (**)

audio Visual, Tahap awal pembelajaran SKpp

EAVALUASI SKPP: Bawaslu Kaltim melakukan video conference Rapat evaluasi Proses Pembelajaran Audio Visual SKPP Daring. Ba-waslu Kabupaten Kota melaporkan hasil perkembangan pembelaja-ran SKPP.

Page 19: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 19

KABAR DEMOKRASI

Dalam upaya mewujudkan pelaksa-naan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 yang aman, tertib, berintegritas dan bermartabat, Bawaslu Kota Bontang menggelar Rapat Koordi-nasi dengan Stakeholder pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Tahun 2020. Bertempat di Hotel Bintang Sintuk Bontang, Selasa 10 Maret 2020, rakor dibuka oleh Ketua Bawaslu Bon-tang Nasrullah.

Dalam sambutannya Nasrullah mengatakan, rakor ini sebagai bentuk silaturahmi untuk menguatkan dan menyukseskan Pilkada Bontang ber-jalan damai dan aman. Terima kasih diungkapkan Nasrullah kepada jajaran Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan dan stakeholder yang ber-kesempatan hadir.

“Kami sebagai Penyelenggara tentu-nya berharap, teman-teman dapat men-jadi “penyambung lidah” menyampai-kan informasi yang positif kepada selu-ruh stakeholder dan masyarakat Bontang, mengenai apa saja tahapan-tahapan Pilkada yang akan disampaikan dalam kegiatan ini nanti,” pungkas Koordina-tor Divisi (Kordiv) SDM Bawaslu Bon-tang tersebut.

Nasrullah juga menyampaikan ma-teri mengenai bagaimana penyelengga-raan Pemilihan yang demokratis, tugas dan wewenang Bawaslu berdasarkan

peraturan perundangan, pengawasan Bawaslu terhadap netralitas ASN, TNI/POLRI.

Dalam menjalankan amanah, tegas Nasrullah, Bawaslu mengutamakan langkah pencegahan. Jika langkah pencegahan telah dilakukan tapi pelang-garan tetap muncul, maka Bawaslu akan melakukan langkah penindakan.

Sementara itu, Kordiv Pengawasan, Humas dan Hubungan Antarlem-baga Bawaslu Bontang Agus Susanto memaparkan Indeks Kerawanan Pe-milu (IKP) Pilkada 2020. Selanjutanya

mengenai ketentuan netralitas ASN dalam Pilkada disampaikan Aldy Ar-trian selaku Kordiv Hukum, Penindakan Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Bon-tang. Hadir menjadi narasumber juga, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang Erwin menjelaskan persiapan KPU terhadap tahapan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih.

Usai penyampaian materi oleh keem-pat narasumber, selanjutnya dilakukan diskusi dan tanya jawab seputar tahap-an-tahapan Pilkada Bontang Tahun 2020. (**)

Bawaslu Harap Stakeholder Jadi ‘penyambung lidah’

SUKSESKAN PILKADA: Keterlibatan stake-holder dalam pengawasan dan memberikan informasi sangat berperan besar dalam mewu-judkan suksesnya Pilkada 2020.

Page 20: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G20 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

KABAR DEMOKRASI

Penundaan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) me-nimbulkan dampak terhadap penyelenggaraannya. Salah

satunya terkait fasilitas dan anggaran yang diberikan pemerintah daerah, dan telah digunakan oleh penyelenggara di beberapa kegiatan tahapan sebelum ad-anya penundaan.

Menyikapi persoalan itu, perlu koor-dinasi antara Penyelenggara Pemilu dan pihak yang terlibat. Melalui Rapat Terkait Penundaan Pilkada Tahun 2020 yang dilaksanakan di ruang rapat kan-tor BPKAD Kota Bontang pada Rabu, 15 April 2020, Ketua Bawaslu Bontang Nas-rullah menjelaskan, bahwa kebijakan yang akan diambil Bawaslu Bontang terhadap anggaran Pilkada yang belum terpakai, tetap mengikuti instruksi dari Bawaslu Republik Indonesia dan juga Pemerintah Kota.

Dalam rapat yang dipimpin Asisten Ad-ministrasi Pemerintahan Kota Bontang HM Bahri itu Nasrullah juga menyam-paikan soal pemberhentian sementara jajaran Pengawas Ad Hoc, yakni Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan dan Sekretariat Panwaslu Kecamatan, serta Panwaslu Kelurahan se-Kota Bontang. Eda-ran Bawaslu Republik Indonesia tentang Pengawasan Penundaan Tahapan Penye-lenggaraan Pilkada menjadi pertimbang-an Bawaslu Bontang dalam melakukan pemberhentian.

“Masa kerja Pengawas Ad Hoc di tingkat Kecamatan dan Kelurah-an ditun-

da juga, sampai ada instruksi lebih lanjut dari Bawaslu Republik Indonesia untuk melakukan aktifitas kembali sesuai tugas dan fungsinya. Dengan kata lain, diber-hentikan sementara. Bawaslu Bontang telah mengeluarkan Surat Keputusan Pemberhentian Sementara Panwaslu Ke-camatan dan Sekretariat Panwaslu Keca-matan, serta Pengawas Kelura-han. Keputu-

san ini telah disampaikan kepada Bawaslu Provinsi Kaltim, Wali Kota, KPU dan Camat se-Kota Bontang,” paparnya di-hadapan pihak KPU, Kesbangpol, Polres, Kodim dan Satpol PP Bontang yang turut menghadiri rapat. (**)

Koordinasi penyelenggara-pihak Terkait Sikapi Dampak penundaan Tahapan

BAHAS PENUNDAAN: Ketua Bawaslu Bontang Nasrullah menyampaikan realisasi anggaran Pilkada Bontang 2020 sampai tahapan diberhentikan sementara.

Page 21: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 21

KABAR DEMOKRASI

Dalam menjalankan ke-wenangan membuat pu-tusan terhadap sengketa proses Pemilu atau Pemili-

han di tingkat Kabupaten/Kota, maka Bawaslu Kabupaten/Kota harus mema-hami pola dan prosedur penyelesaian-nya, terutama pada penyelenggaraan Pilkada Tahun 2020 di mana beberapa tahapannya tengah dihadapi saat ini. Hal ini juga berlaku bagi Bawaslu Kota Bontang.

Melalui Workshop Pembuatan Pu-tusan pada Sengketa Pemilihan Tahun 2020, Bawaslu Bontang terus berupa-ya meningkatkan kemampuan teknis dalam memahami penerimaan dan pe-nyelesaian sengketa secara tepat.

Kegiatan Bawaslu Provinsi Kaliman-tan Timur ini dihajat pada Rabu 11 Maret 2020 di Hotel Harris Samarinda, diikuti seluruh Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se-Kaltim.

Selain pemaparan materi dan disku-si, simulasi pembuatan putusan pada sengketa Pemilu juga menjadi agenda dalam kegiatan ini. Penilaian simulasi menghasilkan Bawaslu Bontang sebagai peserta terbaik pertama atas pembuatan putusan.

Turut menjadi peserta workshop, Ke-tua Bawaslu Kota Bontang Nasrullah mengatakan, kegiatan ini adalah wadah pembelajaran bagi Bawaslu Kabupaten/

Kota se-Kaltim untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tata cara dalam penyelesaian sengketa proses Pemilihan.

“Atas penghargaan yang diberikan se-bagai peserta terbaik dalam pembuatan putusan sengketa, merupakan bekal di Pilkada 2020, khususnya divisi hukum yang melakukan penanganan. Tapi, semua komponen di Bawaslu Bontang juga harus dapat memberikan sumbang-sih besar didalamnya,” tandas Nasrullah.

Hal ini, tambahnya, sekaligus seb-

agai motivasi bagi Bawaslu Bontang untuk selalu mengedepankan solidi-tas dan teamwork yang kuat sesuai dengan tugas, kewenangan dan ke-wajiban sebagaimana dalam aturan perundangan.

Senada dengan hal itu, Komisioner Ba-waslu Bontang Aldy Artrian mengung-kapkan, hal ini menjadi komitmen Ba-waslu Bontang dalam upaya menyiap kan diri dan kelembagaan dalam menghadapi penyelenggaraan Pilkada 2020. (**)

Workshop penyelesaian Sengketa pemilihan, Bawaslu Bontang raih Terbaik pertama

BONTANG TERBAIK: Bawaslu Bontang berhasil meraih peserta terbaik dalam simu-lasi pembuatan putusan sengketa Pemilihan dalam Workhsop yang digelar Bawaslu Kaltim.

Page 22: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G22 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

KABAR DEMOKRASI

imbau petahana Tak Salah Gunakan Bansos

Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tengah fokus dalam melakukan pence-gahan penyebaran wa-

bah Covid-19. Kondisi pada masa darurat saat ini memiliki dampak di tengah masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah. Apalagi dengan adanya peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh Ke-pala Daerah di beberapa wilayah Indonesia.

Peraturan PSBB di lingkungan Kota Bontang tidak diterapkan. Namun, dampak dari merebaknya pandemi Covid-19 ini juga dirasakan oleh masyarakat. Sehingga, hal ini menjadikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang turut mengupay-akan bantuan sosial (bansos). Mulai dari sembako hingga masker, hand sanitizer dan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.

Berkaitan itu, Bawaslu Kota Bon-tang mengantisipasi bantuan yang diberikan kepada warga oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang menjadi calon petahana pada Pilka-da 2020. Bentuk antisipasi dilaku-kan Bawaslu Bontang dengan me-layangkan Surat Edaran Bawaslu Nomor 034/K.Bawaslu-Prov.KI.09/

PM.00.02/4/2020 tentang Imbauan Pencegahan Pelanggaran, pada Se-lasa 5 Mei 2020.

Aldy Artrian selaku Koordina-tor Divisi Hukum, Penanganan Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Bontang saat ditemui di ruang ker-janya menjelaskan bahwa, tujuan diberikan imbauan untuk kepala daerah yang akan maju di Pilkada Bontang agar tidak memanfaatkan kewenangannya, menggunakan anggaran daerah dalam memberi-kan bansos dengan mengatasna-makan bantuan pribadi.

“Sejalan dengan imbauan Bawas-lu Republik Indonesia terkait peng-gunaan program dan kewenangan oleh Petahana dalam masa penan-ganan penyebaran Covid-19, tentu kami berharap, mereka fokus serta memprioritaskan kepentingan dan keselamatan masyarakat seluas-lu-asnya, juga menanggalkan hal-hal terkait politik praktis,” jelas Aldy.

Aturan terkait larangan dan sanksi bagi setiap kepala daerah yang juga petahana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Guber-nur, Bupati, dan Wali Kota, Pasal 71 ayat (1), ayat (3) dan ayat (5), serta Peraturan Komisi Pemilihan

Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Dari aturan tersebut, terdapat larangan bagi kepala daerah un-tuk membuat keputusan, menggu-nakan kewenangan, program dan ke giatan-kegiatan pemerintahan demi menguntungkan dirinya seb-agai calon petahana dan calon lain-nya pada masa tahapan Pilkada.

Bawaslu Bontang berharap, kepala daerah yang menjadi calon peta hana agar tetap memprioritaskan masa pandemi ini sebagai bentuk kepedu-lian Pemkot Bontang dalam mem-bantu meringankan warganya yang terkena dampak, dan tidak menjadi-kan sebagai arena kampanye terse-lubung yang dapat dijadikan sebagai sebuah pelanggaran.

Jajaran Bawaslu Kota Bontang akan terus melakukan pengawasan. Apabila nantinya ditemukan dugaan yang mengarah pada tindak pidana Pemilihan, akan diproses melalui tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu). Terkait keterpenuhan unsur dari perbuatan yang dilaku-kan, akan dihasilkan dari proses penanga nan tersebut. (**)

Page 23: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 23

Melakukan tugas kedinasan dari rumah/tempat ting-gal atau Work From Home (WFH) bukan kendala

bagi Bawaslu untuk tetap menggelar kegiatan divisi. Kendati tidak dapat di-lakukan melalui pertemuan langsung, memanfaatkan media komunikasi se-cara online atau dalam jaringan (daring) menjadi solusi.

Seperti Pelatihan Penulisan Berita untuk Publikasi Pilkada Tahun 2020 yang merupakan giat Divisi Humas Bawaslu Kaltim. Pelatihan yang dia-gendakan tiga kali pertemuan ini di-lakukan dengan metode daring meng-gunakan aplikasi zoom. Tujuan dari pelatihan adalah menyeragamkan penyajian informasi oleh kehumasan Bawaslu kepada khalayak luas.

Tiga kali pertemuan yang dijadwalkan masing-masing pada 23 dan 30 April, serta 4 Mei 2020. Diikuti oleh staf ke-humasan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Kaltim, pelatihan daring menghadirkan narasumber Anggota Bawaslu Bontang, Agus Susanto yang juga merupakan ex. Direktur Bontang Post.

Dalam materinya disampaikan mu-lai dari unsur penulisan berita, jenis dan gaya penulisan, bentuk tulisan se-buah berita yang layak publikasi, pola pu blikasi, sampai tips menarik minat publik untuk membaca berita yang disa-jikan. Selain pemaparan materi, diskusi dan pemberian tugas menulis berita bagi staf kehumasan juga dilakukan dalam pelatihan ini.

Adapun kegiatan daring lainnya digawi oleh Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kaltim, yakni Kelas Online In-teraktif membahas Teknis dan Adminis-trasi Musyararah Sengketa Pemilihan, Jumat 8 Mei 2020. Harapan diadakan kegiatan daring ini agar menjadi ruang belajar yang intens, meski jajaran staf tidak berada dalam satu forum yang sama secara langsung.

Menjadi pemateri dalam kegiatan, Tim Asistensi Bawaslu Republik Indonesia Reki Putra Jaya menjelaskan mengenai peran petugas penerima permohonan sengketa, cara menerima dokumen per-mohonan, cara menyampaikan kepada Ketua dan Anggota Bawaslu untuk di-lakukan pleno.

Kemudian peran panitia musyawarah dalam musyawarah secara tertutup dan terbuka, peran dalam penyelesaian seng keta antarpeserta secara cepat, hing-ga peran dalam melakukan pelaporan progress penyelesaian sengketa kepada Bawaslu secara berjenjang.

Jajaran staf divisi Hukum, Penanganan Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Bon-tang turut mengikuti kegiatan da ring ini. Meski di Bontang tidak ada calon perseorangan, namun dengan diada-kannya sarana diskusi ini memberikan manfaaat dan pengetahuan memadai khususnya untuk staf divisi sengketa soal teknis administrasi musyawarah penyelesaian sengketa di Bawaslu Ka-bupaten/Kota se-Kaltim. (**)

Kegiatan Daring Bawaslu di masa WFH

PRODUKTIF SAAT WFH: Selama WFH, Bawaslu Bontang mengikuti berbagai kegiatan Bawaslu Kaltim yang dilak-sanakan Bawaslu Kaltim. Rapat-rapat koordinasi di internal Bawaslu juga rutin digelar melalui video conference.

Page 24: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G24 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

KABAR BAWASLU

Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dike-lola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang

berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggara Negara dan/atau penye-lenggara dan penyelenggara badan pub-lik lainnya, sesuai dengan Undang-Un-dang serta informasi lain yang berkait an dengan kepentingan.

Setiap orang berhak untuk berkomu-nikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkun-gan sosialnya, serta berhak untuk men-cari, memperoleh, memiliki, menyim-pan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pengelolaan, pelayanan, penyedi-aan dan pendokumentasian informasi publik offline dan online di Bawaslu merupakan peran Pejabat Pengelola In-formasi dan Dokumentasi (PPID) Ba-waslu. Untuk itu, demi menjalankan keterbukaan informasi lembaga, pem-bentukan kepengurusan hingga penyu-sunan Standar Operasional Prosedur (SOP) PPID Bawaslu perlu dilakukan.

Keterbukaan informasi menjadi hal penting bagi Bawaslu kepada masyara-kat, apalagi dalam kondisi wabah co-vid-19 saat ini. Melalui rapat koordi-nasi virtual pada Senin, 18 Mei 2020, pembahasan SOP pelayanan PPID digelar Bawaslu Provinsi Kalimantan Timur. Melibatkan Koordinator Di-visi Hubungan Masyarakat (Humas) Bawaslu Kabupaten/Kota se-Kaltim, rakor ini diharapkan dapat menyatu-kan persepsi dalam memahami penyu-sunan SOP sesuai kebutuhan. Rapat ini melanjutkan pembahasan rapat sebelumnya pada 14 Mei.

Dalam rapat dibahas tujuh draft SOP yakni penanganan sengketa informasi, klasifikasi informasi, penyusunan daftar informasi publik, pelayanan informasi. Kemudian SOP pengumpulan, pengelo-laan dan pendokumentasian informasi, penanganan keberatan, serta pengelo-laan informasi yang dikecualikan.

Empat hari usai rakor, penyusunan SOP PPID kemudian dibahas di in-ternal Bawaslu Kota Bontang melalui rapat virtual juga pada Jumat, 22 Mei 2020. Bawaslu Bontang mengulas dan menetapkan SOP yang berkaitan dengan keterbukaan informasi publik, dengan tetap menyesuaikan regulasi yang ada.

Hasil rapat selanjutnya akan dikirim-kan kembali ke Bawaslu Kaltim untuk disahkan.

“Dalam melaksanakan pengelolaan dan pelayanan informasi publik di tingkat kota, Bawaslu Bontang wajib menyediakan, mengumumkan dan memberikan informasi yang berada di bawah kewenangan, kecuali informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam perundangan yang berlaku,” tu-tur Ketua Bawaslu Bontang Nasrullah saat menyampaikan arahan.

Ditambahkan Nasrullah bahwa, PPID berkaitan erat dengan data informasi (datin). “Muara informasi ada di datin. Staf datin bertanggung jawab meminta data apapun dari semua divisi, disatu-

kan dalam folder datin. Sehingga jika publik baik personal maupun lembaga meminta informasi yang dibutuhkan, segera langsung diberikan. Namun tetap melihat sifat informasi tersebut, layak-kah diberikan atau merupakan infor-masi yang dikecualikan sehingga tidak dapat diberikan,” tekan Kordiv SDM Bawaslu Bontang itu.

Sebelum mengakhiri rapat virtual, Komisioner, Koordinator Sekretariat dan Ketua PPID Bawaslu Bontang meng-ingatkan kepada staf yang menangani PPID untuk mempelajari dengan cer-mat tugas dan fungsi PPID, bagaimana menyampaikan informasi kepada pu-blik berpedoman pada prosedur yang ditetapkan. (**)

ppiD Bawaslu, Bentuk Kepengurusan hingga penyusunan SOp

WEBINAR SOP PPID: SOP PPDI yang telah disusun Bawaslu Kabupaten Kota dibahas untuk selanjutnya segera disahkan Bawaslu RI.

Page 25: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G25 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

KABAR DEMOKRASI

Badan Pengawas Pemilu (Ba-waslu) memiliki tanggung jawab untuk melindungi se-luruh jajarannya dari ancaman

pandemi Corona Virus Disease-2019 (Co-vid-19). Melihat kondisi penyebarannya yang semakin hari semakin meningkat, ditambah penundaan pelaksanaan Pe-milihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang telah disepakati pada Rapat Dengar Pendapat (RPD) Komisi II DPR RI dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) beserta Penyelenggara Pe-milu pada Senin, 30 Maret 2020, Bawaslu mengambil keputusan atas pengaturan masa kerja jajaran Pengawas Ad Hoc.

Didasari Surat Edaran Bawaslu Re-

publik Indonesia Nomor: 0252/K.BAWASLU/PM.00.00/3/2020 tentang Pengawasan Penundaan Tahapan Pe-nyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bu-pati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Keputusan tersebut juga dilakukan oleh Bawaslu Kota Bontang, berupa pem-berhentian sementara Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan beserta Sekretariat Panwaslu Kecamatan, dan Panwaslu Kelurahan se-Kota Bontang.

Menanggapi hal itu, Ketua Bawaslu Bontang Nasrullah mengungkapkan, pemberhentian sementara Penga-

was Ad Hoc selama masa penundaan tahapan, dilakukan berdasarkan arahan dari Bawaslu Republik Indonesia yang telah dituangkan dalam surat edaran pengawasan penundaan tahapan.

“Pemberhentian sementara ini di-sampaikan kepada jajaran Panwaslu Kecamatan dan Sekretariat Panwaslu Kecamatan, serta Panwaslu Kelurah-an melalui Surat Keputusan Bawaslu Kota Bontang. Pengaktifan kembali untuk melaksanakan tugas dan fung-sinya, akan disampaikan kemudian berdasarkan petunjuk lebih lanjut dari Bawaslu Republik Indonesia,” terangnya dalam pesan whatsapp, Rabu 1 April 2020. (**)

pengawas ad Hoc Diberhentikan Sementara

NONAKTIF SEMENTARA: Panwas Keca-matan dan Panwaslu Kelurahan se-Kota Bontang yang telah dilantik untuk mengawa-si jalannya Pilkada 2020, diberhentikan se-mentara seiring dengan ditundanya tahapan Pilkada oleh KPU.

Page 26: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 26

POTRET BAWASLU

PENANDATANGANAN MOU: Ketua Bawaslu Nas-rullah dan Anggota Aldy Artrian hadir dalam acara penandatanganan MOU an-tara KPU dengan Kejaksaan Negeri Kota Bontang pada hari Rabu 25/02/2020. MOU membahas kerjasama antara KPU dan Kejari Bontang dalam mengawal proses hu-kum pada proses sengketa Pilkada tahun 2020.

Page 27: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G27 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

POTRET BAWASLU

PENELITIAN BERKAS PPS: Bawaslu bersama Panwascam melakukan pengawasan penelitian berkas administrasi calon PPS di Kan-tor KPU pada Minggu 01/03/2020. Bawaslu memastikan segala proses pemeriksaan berkas calon PPS yang dilakukan oleh KPU sesuai dengan aturan.

Page 28: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 28

POTRET PENGAWASAN

PENGAWASAN WAWAN­cARA PPS: Bawaslu Kota Bontang bersama Panwascam melakukan pengawasan seleksi waw-ancara calon anggota Pa-nitia Pemungutan Suara (PPS) yang dilaksanakan oleh KPU Bontang selama 3 hari pada tanggal 11 – 13 Maret 2020 bertem-pat di Kantor KPU Kota Bontang.

Page 29: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G29 Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu

POTRET PENGAWASAN

SELEKSI TERTULIS cALON PPS: Pelaksa-

naan seleksi tertulis bagi calon PPS bertempat

di SMAN 2 pada Rabu 04/03/2020. Ketua dan Anggota Bawaslu Kota

Bontang beserta jajaran turun mengawasi pelak-

sanaan tersebut.

Page 30: BADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUM KOTA BONTANG …

Bersama Rakyat Awasi Pemilu

BuleTiN pilar pemilu B A W A S L UBADAN PENGAWAS PEMILIhAN UMUMK O T A B O N T A N G 30