Badan Pekerja Pc Imm Mksr

35
BADAN PEKERJA MUSYCAB PC.IMM KOTA MAKASAR PERIODE 2009-2010

Transcript of Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Page 1: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

BADAN PEKERJAMUSYCAB PC.IMM KOTA MAKASAR

PERIODE 2009-2010

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAHKOTA MAKASSAR

2008-2009

Page 2: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

PENDAHULUAN

Kelas yang tersubordinasi akan benar-benar bebas dan menjadi dominan bila dapat mengukuhkan tipe negara baru. Kebutuhan akan tipe negara baru tumbuh secara konkrit karena adanya perkembangan tatanan moral dan intelektual baru, yakni yang dapat menjelaskan tipe masyarakat baru, oleh karenanya dibutuhkan penjelasan konsep yang paling jauh daya jangkaunya sebagai senjata ideologi yang paling tersaring dan ampuh.

Pembuktian sejarah gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, sesuai dengan konteks jamannya, haruslah memberikan kesimpulan apakah gerakan tersebut, dalam orientasi dan tindakan politiknya, benar-benar mengarah dan bersandar pada problem-problem dan kebutuhan struktural rakyat Indonesia. Orientasi dan tindakan politik cermin daripada bagaimana mahasiswa Indonesia memahami masyarakatnya, menentukan pemihakan pada rakyatnya serta kecakapan merealisasi nilai-nilai tujuan ideologinya.

Karena Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan segolongan ummat yang memilki kesadaran berfastaqulkhairat, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan golongan yang diberikan kesempatan sosial untuk menikmati kesadaran tersebut, maka asumsi bahwa gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memberikan penghargaan yang tinggi terhadap kegunaan organisasi dalam gerakkannya adalah absah. Dengan demikian kronologi sejarah gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus memperhitungkan batasan bagaimana Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memberikan nilai lebih terhadap organisasi. namun demikian tidak ada maksud untuk menghargai gerakan rakyat spontan.

Nilai lebih dalam gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah hanyalah bermakna bahwa didalam organisasi gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ditempa dan di penuhi syarat-syarat sebagai berikut: Pemahaman terhadap masyarakat problem-problem rakyatnya, Pemihakan kepada rakyatnya, dan Kecakapan-kecakapan dalam tindakan mengolah kader-kadernya. Ketiga syarat tersebutlah yang mencerminkan: Tujuan dan orientasi gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Metodologi gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Strukturalisasi sumberdaya kader, logistik dan keuangan gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Rekonstruksi Nalar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Oleh karena itu, badan Pekerja Musyawarah daerah IMM mencoba melakukan elaborasi ide dan pemikiran khususnya dalam konteks lokal Sulsel dengan sistematika sebagai berikut:

a) Pendahuluan b) Artikulasi Trikompetensi Gerakan IMM: ‘Upaya Mewujudkan Masyarakat

yang Tercerahkan”c) GBHO d) Program Kerja e) Rekomendasi dan Usul

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

1

Page 3: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

Artikulasi Trikompetensi Gerakan IMM:‘Upaya Mewujudkan Masyarakat yangTercerhkan”

A. Ideologi Gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah IMM adalah gerakan mahasiswa Islam yang memiliki landasan ideologi

Islam serta memiliki visi yang kuat sereta komitmen terhadap nilai Al-Qur;an dan al-Hadits.Setiap gerakan IMM dilandasi oleh sebuah ideologi yang mendorong untuk melakuakan aktivitas,mendemonstrasikan,ide dan gagasan pemikiran yang berlabuh pada cita-cita ideal ikatan. Oleh karenanya,IMM bersama kader-kadernya senantiasa dituntut untuk tetap konsisiten terhadap ideologi yang menjadi patron spirit gerakan sehingga melahirkan kesadaran kolektif kolegial kader untuk beraktifitas secara simultan, sinergis, menuju terwujudnya akademisi Islam yang memiliki integritas dan empati sosial dalam melakukan pencerahan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang menjadi cita-cita Muhammadiyah.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) memahami Islam yang berawal pada aqidah, nilai, integritas, leadership, dan gerakan akan mempengaruhi pola dan strategi gerakan IMM. Karena itu IMM harus membaca dan memahami bahwa Islam doktrin ilmiah yang universal bagi umat manusia tidak terbatas pada aktifitas pencarian nilai transendensi tetapi juga mencakup aktifitas kemanusiaan.

Keyakinan terhadap doktrin Islam harus dipahami sebagai spirit yang dinamis dalam melakukan aktifitas di tenganh-tengah manusia (ukhrijat linnas) menuju terwujudnya masyarakat terbaik (the chosent people, khaerah al- ummah : al-imran :110). Dengan demikian doktrin Islam memiliki arti bahwa secara ideal bagi Islam adalah keterlibatan masyarakat dalam aktifitas kesejarahan.

Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi IMM untuk menghadirkan semangat gerakan (jihad) pembebasan dan pemberdayaan melahirkan semangat dan gerakan empati sosial untuk pembebasan dan pemberdayaan kaum proletar (al-Qashash :5). Pembebasan dan pemberdayaan dipahami bahwa IMM kembali meneguhkan pemihakannya terhadap nasib kaum yatima (kafir miskin) dengan menyadarkan masyarakat terhadap bahaya kemelaratan; sebagai hadits Nabi Saw: Kada’ al-fqr an-yakuna Kufra,bahwa kemelaratan itu nyaris identik dengan kekufuran. Kemelaratan sendiri lahir dari implikasi keserekahan para penguasa yang tidak pernah puas terhadap barang dan harta yang dimilikinya. Karena itu IMM kembali Mengartikulasikan Trikompetensinya,yaitu:

1. Gerakan Spiritual 2. Gerakan Intelektual 3. Gerakan Humanitas

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

2

Page 4: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

B. Theologi Gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Gerakan mahasiswa pada era rezim diktator Soeharto hingga saat ini, tidak sedikit pula yang memberikan label bahwa gerakan liberal mulai mengembang. Stigmatisasi kaum radikal mulai menjamur pada kalangan bawah (masyarakat biasa) dan menebarkan wahyu pemberontakan, juga hal yang sempat menjadi mitos terbesar dalam setiap gerakan mahasiswa. Namun tidak kalah banyaknya opini, bahwa mahasiswa Indonesia yang radikal dan progressiv dari berbagai lingkungan sosial serta lintas kultur mulai memainkan perannya, fungsi sosialnya melalui gerakan-gerakan pembebasan.

Lingkungan sosial di Indonesia mayoritas bangsa Indonesia yang religiusitasnya tinggi, menjadikan gerakan mahasiswa dengan misi pembebasannya dari penindasan totaliter Soeharto mendapatkan stereotip positif. Khususnya bagi umat Islam. Terideologisasi oleh teologi pembebasan. Tetapi di sini tidak berupaya untuk meng-klaim, bahwa gerakan penggusuran simbol orde baru (Soeharto) yang represif itu merupakan hasil kesadaran umat Islam yang menjadi mayoritas di Indonesia.

Namun bila berbicara formasi sosial yang menindas dari rezim Soeharto, berekses lebih pada pemeluk Islam dan membentuk bola salju atas pegerakan pembebasan yang digulirkan oleh intelektual muda Indonesia merupakan bentuk geneologis dari violence yang dilakukan negara (state). Adanya sosial gap, kaya-miskin dan tumbuhnya konflik horisontal adalah, anak kandung dari kebijakan pemerintah maupun negara yang timpang. Tidak adanya pemerataan kesejahteraan sosial.

Kemiskinan absolut yang bersumber pada minimnya pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan relatif yang merupakan akibat pertumbuhan ekonomi, menjadi abstraksi sosial yang nyata di Indonesia. Melalui “ideologi” pembangunan nasional, rezim Soeharto membangun kemiskinan dan krisis multi dimensional hingga sekarang. Kemiskinan adalah, sesuatu bisa (racun) disatu sisi dan memberi madu pada sisi lain.

Monopoli, kolusi, korupsi dan nepotisme sedari sang diktator Soeharto sampai saat ini merupakan komoditas yang surplus. Relasinya dengan tekstual teologi pembebasan yang bersinggungan dengan wacana agama sangat jelas yaitu, pembebasan aspek atau dimensi sosial dari teologi pembebasan melarang keras adanya eksploitasi dan manipulasi serta keserakahan diberbagai bidang, baik secara fisik maupun psikis oleh dan/atau siapapun.

Hal lainnya yang dapat dijadikan pijakan identifikasi nilai-nilai teologi pembebasan yaitu, manusia memiliki hak untuk hidup, manusia memiliki hak untuk bereproduksi, manusia memiliki hak untuk berpikir bebas dan manusia memiliki hak untuk mendapatkan keadilan. Empat pointer ini merupakan nilai-nilai teologi pembebasan dalam ajaran agama Islam yang mungkin juga merupakan ajaran agama-agama lain di dunia.

Ada atau tidaknya korelasi antara pergerakan kaum intelektual muda atau mahasiswa dengan teologi pembebasan masih perlu dicari validitasnya dan kebenarannya. Namun jikalau berbicara humanitas, yang lekat juga dengan ajaran agama yang menjadi nilai-nilai teologi pembebasan dari pergerakan pembebasan

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

3

Page 5: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

untuk menciptakan perubahan sosial, yang dilancarkan mahasiswa bersama rakyat mungkin bukanlah hubungan yang insidental pula.

Intinya perubahan harus tetap ada, apapun alasannya dan seperti apa perubahan yang menjadi kebutuhan mahasiswa? Perubahan yang mendasar, Revolusi Sosial dengan mengacu pada landasan ayat Al- Qur’an yang senantiasa menjadi spirit gerakan sosial Islam, adapun ayat beberapa ayat Al- Qur’an yang dimaksud sebagi landasan filosofis adalah sebagai berikut:

Al-Qashash Ayat 5 sebagai landasan gerakan pembebasan dan pemberdayaan terhadap kaum proletar.Al-Imran Ayat 104 sebagai sosial profetik al-‘Alaq ayat 1sebagai pembacaan rasional yang berbasis realitas dan ilmu pengetahuan Al- Muzammil ayat 1-5 sebagai pencerahan dan penguatan integritas individu Al- Maun ayat 1-5 sebagai pembebasan terhadap kaum proletar dari keserakahan As-shaf ayat 4 sebagai spirit gerakan kolektif An-Nur ayat …sebagai Gerakan kolektif dan transformasi progressif kader

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai gerakan Mahasiswa Islam yang telah mengikrarkan dirinya sebagai Gerakan Intelektual, spiritual dan Humanitas di tuntut untuk mampu menghadirkan pemahaman keagamaan yang progresif, egaliter dalam artian IMM harus secara terus menerus mengasah ketajaman nalar kemanusiaannya dengan menafsirkan pesan-pesan langit tersebut dengan paradigma serta metodologi Marxis yang pada akhirnya mendorong kader- kader IMM untuk dapat menjadi telinga terhadap ketulian yang diderita para elit, menjadi mata dan penerang terhadapa kegealapan yang mengitari kehidupan kaum miskin di republik ini.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

4

Page 6: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

C. MODEL THEOLOGI GERAKAN PEMBEBASAN IMM

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

5

Kondisi Sosiohistoris

Respon Al- Qur’an

Generalisasi Jawaban Spesifik

IMMMenentukan Tujuan Sosial Al-Qur’an

Situasi KontemporerNilai Al- Qur’an

Masyarakat Islam: Yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan

Page 7: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

D. PETA GERAKAN IMM

Gerakan Profetik

Pencerahan Komunitas

IMM Sebagai akademisi

Basic Ideologis Penguatan KOMISARIAT

Moral dan Integritas

Kompetensi & Quantum Penajaman / Sharped CABANG

Inteletual-Cyber Space

Transformasi sosial 1. Pencerahan mahasiswa 2. penguasaan media & jaringan

Kritik sosial 1. Gerakan moral untuk perubahan sosial Praksis sosial 1. Pembebasan dan pemberdayaan

Masyarakat Profetik/ Social Profetik

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

6

Page 8: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

E. STRATEGI IMPLEMENTASIA. Kebijakan UMUM1. Reorientasi gerakan Secara teoritis dan Praksis, reorientasi gerakan dimaksudkan sebagai daya elaborasi untuk memahami kerangka orientasi sejarah organisasi kemudian dihadapkan kepada realitas organisasi dan masyarakat untuk memahami perubahan sebagai keniscayaan. Elaboarasi ulang diharapakan menjadi spirit perubahan strategis untuk konteks perubahan yang dinamis dan progresif. Adapun kontekstualisasi daripada reorientasi gerakan ini adalah penegasan dan peran posisi IMM sebagai kekuatan strategis. Gerakan yang senantiasa jauh dari market kepentingan politik praktis, dengan ikon gerakan moral yang berpihak pada gerakan nilai.

2.Konsolidasi Dan Perluasan Jaringan (Networking)

Untuk konsolidasi dan perluasan jaringan IMM merumuskan model jejaring berdasarkan konsep jaringan itu sendiri.Yaitu civil Islam dan Civil Society dengan kata lain jaringan tersebut ditumbuhkan berdasarkan jaringan organisasi kaum muda Islam baik yang sevisi ideologi ataupun yang tidak, juga ditumbuhkan berbasis jaringan organisasi-organisasi diluar Islam. Yang identifikasi sebagai bagian dari civil society.

3. Pengayaan Varian Gerakan Dengan Sebanyak Membuat Buffer Gerakan.

Pengayaan varian gerakan dimaksudkan agar IMM mampu untuk diuji dapat bersinerji dengan dan berkomunikasi denagan elemen gerakan lain.Buffer gerakan ini bertujuan dalam pembentukannya adalah taktik aliansi dengan jaringan. B. Kebijakan Strategis

1. Strategi Penguasaan Lembaga Kampus Dan Masjid Dalam konteks gerakan,penguasaan kampus dan masjid sangat penting bagi Pengembangan jati diri dan identitas kader. Penguasaan kampus dan masjid diorientasikan kepada frem historis IMM yang sejak awal telah dikembangakan dalam ranah kampus dan masjid.Begitupula, ditegaskan bahwa kader-kader menjadi tuan rumah serta Pimpinan mempertegas pembinaannya terhadap IMM di Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

2. Strategi Penokohan Sebagai Model Pencitraan Gerakan Dalam memantapkan pencitraan gerakan maka perlu sesegra mungkin melakukan penokohan sebagai strategi konsentrasi ke ruang publik. IMM baik secara individu-kader maupun secara organisasi perlu mendemonstrasikan pelibatan dan kepeloporan kepada ruang publik sebagai konteks kebijakan publik.Yang pada saatnya, mampu menjadi energi aktivasi gerakan dalam mengefektifkan dakwah dan gerakan.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

7

Page 9: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

3. Memperkuat Basis Gerakan Untuk mendorong dan pencapai tujuan IMM Sulsel, maka IMM diharapkan mampu membenahi diri secara internal.baik kualitas maupun kuantitas kadernya.Disampaing itu IMM terus melakukan pembinaan bagi daerah yang IMM telah ada,dan mendorong ekspansi cabang yang memiliki potensi PTM,PTN dan PTS disetiap daerah di kota Makassar.

4. Strategi Penguasaan Media Untuk mendemonstrasikan ide dan gagasan inovatif dan aktivitas kader IMM, maka menjadi keharusan bagi IMM untuk mampu membangun jaringan dengan berbagai media informasi baik cetak dan elektronik

5. Profesionalisme Kader IMM memiliki kuantitas kader sekaligus memiliki karakter heterogen. Karena itu potensi yang dimiliki harus diarahkan pada keberanian mempraksiskan keilmuan kader sehingga gerakan IMM khususnya gerakan Intelektual yang tidak taklid dan ekslusif.

Badan Pekerja Musyawarah Cabang IMM kota MakassarKetua : Wahyu S. kubaSekretaris : Anggota :

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

8

Page 10: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

PERIODE 2008-2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah1. Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagian dari

angkatan Muda Muhammadiyah, memiliki posisi yang strategis dalam rangka membangun tridisi pembaharuan Muhammadiyah. Dengan basis kekuatan yang berada di kampus-kampus, IMM merupakan organisasi Otonom yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kader-kader akademis di masa depan. Posisi ini meniscayakan Ikatan untuk selalu melakukan reorientasi penajaman visi, misi, peran agenda, strategi serta teknik gerakan. Dalam arti lain IMM perlu melakukan penguatan gerakan, baik dari segi landasan, pemikiran maupun program aksinya.

2. bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai bagian dari generasi muda islam perlu mengambil peran lebih dalam gerakan kultural partisipatoris yang selalu terlibat dengan intens dalam mengambil peran-peran sosial baik di wilayah infrastruktur maupun suprastruktur. Populasi kuantitatif umat yang masih belum diimbangi dengan posisi kualitatif menjadi tanggung jawab IMM bersama generasi muda Islam yang lain untuk pasokan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetitif. Karena itu dibutuhkan formulasi strategi dan taktik yang tepat untuk berhadapan dengan kondisi umat kini dan masa depan.

3. Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai generasi muda bangsa Indonesia menjadi bagian yang tidak bisa mengelakkan diri dari berbagai kehidupan, kecenderungan dan perubahan yang mewarnai kehidupan bangsa Indonesia baik dalam kerangka pemenuhan kebutuhan Nasional maupun konsekwensi interaksi antar bangsa-bangsa. Oleh karena itu IMM, dituntut untuk memiliki kemampuan yang tepat dalam memberikan jawaban terhadap dinamika bangsa Indonesia dalam berbagai sector, ekonomi, politik sosial, hankam,hukum dan lainnya. Keniscayaan ini menjadi sangat sangat vital karena IMM bersama generasi muda lainnya adalah tumpuan harapan pelanjut cita-cita bangsa. Maka IMM perlu segera melakukan antisipasi dan terapi yang tepat dalam memainkan sebagai avant gaerde sekaligus sosial control dalam mengawal cita-cita bangsa untuk kesejahteraan umat.

B. Pengertian 1. Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) IMM adalah pernyataan

kehendak IMM yang ditetapkan oleh Muktamar serta merupakan rangkaian kegiatan dan program kegiatan menyeluruh, terarah dan

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

9

Page 11: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

terpadu yang berlangsung secara terus menerusdalam rangka mewujudkan tujuan IMM yaitu terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

2. Pola dasar kebijakan adalah adalah dasar-dasar yang dijadikan landasan disusun dan dilaksanakan suatu kebijakan (program) sehingga pelaksanaannya mengarah pada tercapainya tujuan IMM.

3. Pola umum kebijakan jangka panjang adalah pedoman kebijakan dalam jangka waktu lima kali periode Muktamar yang disusun sebagai arah dari penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dan program jangka pendek secara bertahap akan mengarah pada tercapainya tujuan IMM.

4. Kebijakan IMM pada periode Muktamar adalah suatu pedoman yang disusun sebagai arah dari pelaksanaan kebijakan atau program dalam suatu periode Muktamar.

5. Kebijakan program IMM adalah garis-garis pokok tindakan yang mengandung alternative rencana program dalam mencapai tujuan IMM.

6. Program kerja IMM adalah serangkaian pokok kegiatan dalam rangka pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan IMM dalam jangka waktu tetrtentu..

C. SistematikaKebijakan IMM berdasarkan pada:

1. Al-Qur’an dan as-Sunnah.2. Kaidah Ortom Muhammadiyah.3. Program Muhammadiyah periode Muktamar ke 45 di Malang.4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMM.5. Keputusan Muktamar IMM yang masih berlaku.6. Kebijakan Organisasi.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

10

Page 12: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

BAB IIPOLA DASAR KEBIJAKAN

A. Makna dan Hakekat Kebijakan IMMPola dasar kebijakan IMM memberikan dasar-dasar bagi kebijakan IMM

dalam upaya mewujudkan tujuan IMM. Pola dasar kebijakan IMM memuat tentang tujuan kebijakan, prinsip-prinsip kebijakan, sasaran kebijakan serta modal dan faktor dominan. Oleh karena itu makna dan pola dasar kebijakan IMM adalah penegasan dari tujuan IMM dalam bentuk perjuangan komponen-komponen yang mendasar serta berpengaruh bagi upaya pencapaian tujuan IMM.

Sedangkan hakekat pola dasar kebijakan IMM adalah wujud nyata dan upaya yang dilakukan secara bersama-sama dalam suatu kerjasama antara pimpinan dan anggota IMM untuk mencapai tujuan IMM.B. Prinsip-prinsip Program

Untuk mencapai tujuan IMM, maka setiap kebijakan program kerja yang dilaksanakan hendaknya didasarkan pada prinsip-prinsip:

1. Prinsip Tujuan; bahwa segala usaha dan program senantiasa mengacu pada pencapaian tujuan IMM. Dengan demikian segala sesuatu yang dilakukan bukan secara spontanitas insidentil, melainkan bagian dari upaya pencapaian tujuan IMM itu sendiri.

2. Prinsip Kekaderan; bahwa segala sesuatu kegiatan yang dilakkan merupakan pencerminan arena didik diri dalam melatih dan melahirkan kader-kader yang memiliki kompetensi dasar aqidah, intelektual dan humanitas untuk kelangsungan dan kemajuan Persyarikatan, umat dan bangsa di masa yang akan depan.

3. Prinsip Dakwah; bahwa semua kegiatan IMM adalah cerminan dan upaya dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang bermuatan penguatan ideologi dan pencerahan umat dalam melakukan rekayasa kehidupan, menuju kemaslahatan umat.

4. Prinsip Kebersamaan; bahwa segala bentuk program dan pilihan kebijakan IMM merupakan hasil kehendak dan orientasi cita-cita warga Ikatan.

5. Prinsip Keseimbangan; bahwa pilihan gerakan IMM merupakan wujud apresiasi yang seimbang dengan pemenuhan peran keagamaan, keilmuan dan kemasyarakatan.

6. Prinsip Relevansi; bahwa kebijakan dan program kegiatan IMM adalah serangkaian aktifitas yang dilaksanakan untuk memberikan pemenuhan yang relevan dengan sikap, watak dan kebutuhan warga Ikatan yaitu mahasiswa.

7. Prinsip Kesinambungan; bahwa kegiatan-kegiatan IMM dalam setiap struktur pimpinan senantiasa memperhatikan kebutuhan-kebutuhan jangka panjang dan kesinambungan gerakan.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

11

Page 13: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

BAB III POLA UMUM KEBIJAKAN

Berdasarkan Pola Dasar Kebijakan, maka disusun pola umum kebijakan sebagai upaya pengarahan dalam melaksanakan pembinaan mahasiswa menuju tercapainya tujuan IMM.

A. Latar BelakangPerkembangan zaman yang semakin mengarah kepada terbntuknya budaya global dalam berbagai sektor telah menarik sedemikian rupa seluruh komponen masyarakat untuk terlibat di dalamnya. Kecenderungan globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan membawa dampak positif dan negatif dalam setiap muatan yang ditawarkan.

Dalam keadaan demikian seluruh komponen masyarakat dan bangsa yang memiliki kapabilitas tinggiakan mampu menjadi subjek penentu yang memenangkan seluruh penawaran alternative pemenuhan kebutuhan manusia dan orientasi hidupnya. Sebaliknya institusi dan komponen masyarakat dan bangsa yang tidak memiliki kapabilitas tinggi akan menjadi objek sasaran pasar dunia dengan segala konsekuensinya.Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai institusi sosial intelektual memiliki tingkat kemungkinan yang sangat besar untuk terlibat dalam kancah globalisasi yang terjadi. Sejauh mana IMM sebagai social movement berperan memainkan dalam arena kehidupan globalisasi. Diharapkan tingkat kemampuan IMM memberikan penawaran dan tanggapan terhadap setiap tantangan yang dihadapi. Secara umum IMM akan semakin berperan bila ditopang oleh dua sisi kekuatan yang berjalan secara simultan dalam gerakannya. Kekuatan pertama merupakan daya tahan institusional yang dibangun secara sistemik dalam keseluruhan perngakat internalnya. Kekuatan kedua merupakan kemampuan Ikatan dalam membangun citra diri memainkan peranan di tengah dan sedang berlangsung.

Hal ini harus dijawab dengan pemilihan aktifitas yang secara programatik dituangkan dalam kebijakan program kegiatannya. Program yang sistematik akan memberikan visi dan arah yang jelas terhadap perjalanan organisasi dalam setiap periode kepemimpinannya.

Maka disusunlah pola umum kebijakan yang akan panduan kegiatan IMM yang diterjemahkan dalam pilihan (prioritas) program.

B. Arah Kebijakan Kebijakan IMM dilaksanakan dalam terwujudnya cita-cita ideal Ikatan untuk melahirkan akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mewujudkan tujuan Muhammadiyah yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

12

Page 14: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

BAB IVORIENTASI DAN SASARAN PEMBINAAN

Dinamika perkembangan IMM dalam mencapai tujuan ternyata mengalami berbagai tantangan yang berimbas pada lambannya gerakan serta tidak efektifnya beberapa program kerja yang dilaksanakan. Lembaga yang belum berfungsi maksimal, bidang yang terjebak pada rutinitas organisasi, Sumber Daya Kader (SDK) yang belum mampu mengelolah kegiata secara strategis, belum maksimalnya untuk membangun jaringan yang lebih luas, sampai pada kondisi realitas mahasiswa dengan pragmentase politik dan sosial masyarakat ternyata masih terus menjadi penghambat motor progresifitas gerakan IMM.

Kalau IMM masih terus berkutat pada persoalan yang sama dan statis dalam menyikapi kondisi yang tentunya akan membawa IMM kehilangan fungsinya sebagai wadah pencerahan (enlightment place) dan social movement yang bisa memberikan solusi yang tepat terhadap tantangan perubahan zaman. Karena itu ke depan IMM perlu melakukan praksis gerakan yang mampu membawa IMM kepada pemilihan model gerakan yang tepat dan mengatasi tantangan yang telah dan akan terjadi. Hal ini perlu diejawantahkan dalam sasaran pembinaan baik jangka panjang maupun jangka pendek sehingga menjadi indikator keberhasilan gerakan yang akan datang. A. Gerakan Jangka Panjang

Gerakan IMM senantiasa mengacu pada pencapaian tujuan yakni terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka tercapainya tujuan Muhamadiyah yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dalam perspektif local Cabang , IMM diharapkan mampu tampil sebagai kekuatan yang stategis dalam memainkan perannya sebagai kekuatan kaum muda mahasiswa yang kritis, empatik, inovatif dan tampil progresif sehinnga tetap menjadi referensi dalam konstruk perwajahan peradaban.

B. Orientasi Jangka PendekProgram kerja IMM didasarkan pada upaya penguatan nilai-nilai keIslaman dan wawasan khasanah keilmuan yang integral dan diharapkan mampu memberikan penguatan peran institusi organisasi baik internal maupun eksternal, yang terjabarkan ke dalam bidang masing-masing.

1. Bidang Organisasi Diarahkan pada terciptanya konsolidasi internal yang bersinergi terhadap penguatan institusi organisasi dan pemantapan peran strategis sebagai actor of social change dengan dukungan kekuatan basis cabang-cabang yang ada.

2. Bidang KaderDiharapkan pada penguatan kompetensi dasar aqidah, intelektual dan humanitas serta mampu memposisikan diri dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat, beragama dan

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

13

Page 15: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

berbangsa serta peningkatan kualitas dan kuantitas instruktur sebagai Pembina di setiap cabang.

3. Bidang Keilmuan Diharapkan pada kultur penguasaan Iptek dan IT serta dan profesionalisme sebagai gerakan pencerahan dan gerakan Islam.

4. Bidang Hukum dan PolitikDiharapkan pada penguatan peran sosial politik IMM khususnya peran sosial politik generasi muda sebagai kekuatan strategi dalam merespon fenomena sosial politik kemasyarakatan, serta mengasah dan mempraksiskan empati sosial kader, sehingga mampu terlibat langsung dalam melakukan advokasi terhadap masyarakat yang termarjinalisasi dari keserakahan dan kebijakan penguasa.

5. Bidang Ekonomi Diarahkan pada terciptanya kemandirian dengan keberanian mengembangkan semangat entrepreneurship guna mendukung gerakan IMM, membangun jaringan komunikasi dengan lembaga, instansi-instansi kesehatan dalam memberdayakan potensi ekonomi dan profesionalisme kader.

6. Bidang ImmawatiDiharapkan pada upaya penguatan jati diri dan pemantapan peran empati sosial terhadap issu-issu keperempuanan dengan dinamis progresif dan responsive dalam menyikapi tantangan perubahan zaman.

C. Sasaran Pembinaana. Sasaran Personal

Yaitu sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan kepribadian serta sumber daya kader IMM secara luas. Pembinaan dan pengembangan diarahkan pada terbinanya kualitas kader yang mampu melakukan kristalisasi dan nilai-nilai yang integral baik dalam menjalankan amanah organisasi maupun di tengah-tengah masyarakat.

b. Sasaran InstitusionalYaitu sasaran yang diarahkan pada terwujudnya organisasi yang sehat, dinamis dan mampu merespon serta melakukan proses adaptasi terhadap dinamika kemajuan zaman. Yang dititikberatkan pada aspek : Ekstern, diharapkan pada terwujudnya IMM yang tetap

eksis, menampakkan jati dirinya sebagai kekuatan strategis dalam dinamika gerakan kaum muda dan mahasiswa.

Intern, diharapkan pada upaya untuk tetap berjalan dengan mensinergikan segala potensi organisasi yang ditopang oleh managemen kepemimpinan yang modern, program kerja yang visioner dengan mekanisme kerja yang sehat.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

14

Page 16: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

BAB VPENUTUP

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi ini menjadi acuan gerakan Ikatan disetiap struktur kepemimpinan dalam menjalankan aktifitasnya.Dengan panduan GBHO ini diharapkan keserasian gerakan secara Nasioanal dapat diwijudkan. Hal ini akan mendukung percepatan dinamikan organisasi mendekati tujuan tebentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka terwujudnya masyarakat utama adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah swt.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

15

Page 17: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

16

Page 18: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

PROGRAM KERJAPIMPINAN CABANG IMM

PERIODE 2008-2009

1. Bidang Organisasi Penertiban administrasi organisasi dalam

rangka menerapkan manejemen gerakan ikatan Mengadakan baitul arqam pimpinan dan

menjadi fasilitator dalam TARPIM di seluruh cabang. Menerbitkan KTA IMM Mengidentifikasi dan Menginventarisir potensi

PTM, PTS, PTN di setiapuniversitas dalam rangka ekspansi Cabang

Meningkatkan konsolidasi dan komunikasi dengan ketua umum dan ketua-ketua bidang di tingkatan komisariat dan korkom

2. Bidang Kader

Menfasilitasi instruktur pada pelaksanaan kegiatan DAD & DAM di setiap komisariat & Korkom.

Meningkatkan komunikasi dengan ketua-ketua bidang di Komisariat dan korkom.

3. Bidang Iptek Melakukan studi isu-isu keIslaman Menggiatkan pelatihan berbasis teknologi dan

tradisi keilmuan melalui diskusi dan tulisan. Mengadakan pesantren keilmuan

4. Bidang Hikmah ( Hukum dan Politik ) Aktif merespon kebijakan publik dalam hal

sosial politik dan memberikan penguatan terhadap kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara

Pemetaan potensi politik kader untuk kepemimpinan Ummat, Persyarikatan dan Bangsa.

Membangun jaringan dan kerja sama dengan organisasi lain yang relevan,dalam rangka terwujudnya civil society

5. Bidang Sosek Bekerja sama dan membangun jaringan

komunikasi yang luas guna mendukung gerakan ekonomi kader.

.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

17

Page 19: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

6. Bidang IMMawati Mengadakan pelatihan dan pembinaan

IMMawati secara intensif Membangun jaringan dengan pemerintah, OKP

dan LSM yang konsen pada isu keperempuanan.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

18

Page 20: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

STRUKTUR ORGANISASI

A. Struktur Kepemimpinan

1. Badan Pimpinan Harian (BPH)

Badan ini terdiri dari 17 orang dengan susunan dan jumlah jabatan sebagai berikut:

a. Ketua Umum : Satu Orang b. Ketua Bidang : Enam Orang c. Sekretaris Umum : Satu Orang d. Sekretasris Bidang : Enam Orang e. Bendahara Umum : Satu orang f. Wakil Bendahara : Dua orang

B. Job Description

1.Ketentuan Umum

a.Ketua Umum Memimpin PC IMM Kota Makassar ,sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dan hasil keputusan Musyawrah. Bertanggungjawab terhadap jalannya roda oragnisasi dan mewakili PC

IMM Kota Makassar baik bertindak keluar maupun kedalam dari dan atas nama PC IMM Kota Makassar dengan garis kebijakan yang telah ditetapkan.

Memimpin rapat pimpinan, pleno, konsolidasi dan rapat kerja pimpinan Mengambil kebijakan dari dan atas nama PC IMM Kota Makassar setelah

mendapat pertimbangan melalui keputusan rapat IMM kota Makassar dan pertimbangan DPP

Dalam keadaan berhalangan, maka tugas dapat diamanahkan kepada salah satu ketua Bidang, sesuai dengan keputusan rapat Cabang kota Makassar

Dalam keadaan mendesak, Ketua Umum dapat mengambil kebijakan sesuai dengan kebutuhan.

b. Sekretaris Umum

Mendampingi Ketua Umum untuk bertindak dari dan atas nama PC IMM Kota Makassar serta menandatangani surat keluar.

Bersama ketua Umum mengkoordinir pelaksanaan program kerja setiap bidang.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

19

Page 21: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

Bertanggungjawab dalam menertibkan administraisi dan security organisasi.

c. Bendahara Umum

Bersama ketua umum bertanggungjawab dalam kebijakan keuangan PC IMM Kota Makassar

Bertanggungjawab secara teknis pengelolaan keuangan PC IMM Kota Makassar sesuai anggaran pendapatan dan belanja Organisasi.

Membagi tugas dengan wakil bendahara yang sudah ditetapkan oleh organisasi.

Menandatangani surat yang keluar yang berkenaan dengan pengeluaran dan pemasukan bersama Ketua Umum

a. Ketua-ketua Bidang

Membantu Ketua Umum dalam mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan program kerja PC IMM Kota Makassar sesuai tugas yang ditetapkan oleh organisasi.

Melaksanakan konsolidasi program kerja dalam pemantapan operasionalisasi.

Menandatangani surat-surat bersama sekretaris Bidang dalam pelaksanaan program kerja sesuai bidangnya.

Mewakili Ketua Umum apabila berhalangan. Memimpin rapat konsolidasi program. Mengambil kebijakan dari dan atas nama PC IMM Kota Makassar yang

berkaitan dengan bidangnya. Menjabarkan dan mengendalikan program yang berkaitan dengan

bidangnya dan bertanggungjawab pada Ketua Umum.

b. Sekretaris Bidang Bersama dengan ketua bidang mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-

tugas serta menandatangani surat-surat sesuai dengan tugasnya.

Membantu sekretaris umum dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan pembagian tugas yang

ditetapkan sekretaris umum sesuai dengan keputusan. Mewakili sekretaris umum jika berhalangan. Bertanggungjawab kepada ketua bidang dalam hal program kerja dan

kepada sekretaris umum dalam hal administrasi.

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

20

Page 22: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

BAGAN STRUKTUR PC IMM KOTA MAKASSAR

Keterangan gambar:_____________: garis Komando……………..... : garis koordinasi1. Ketua Umum2. Sekretaris Umum3. Bendahara Umum4. Bendahara I 5. Bendahara II6. Ketua Bidang Organisasi7. Sekretaris Bidang Organisasi8. Ketua Bidang Kader9. Sekretaris Bidang Kader10 Ketua Bidang Keilmuan 11 Sekretaris Bidang Keilmuan12. Ketua Bidang Hukum dan Politik13 Sekretaris Bidang Hukum dan Politik14 Ketua Bidang Ekonomi 15 Sekretaris Bidang Ekonomi

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

21

Page 23: Badan Pekerja Pc Imm Mksr

Badan Pekerja Musyawarah CabangIkatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar

Periode 2008 – 2009

16 Ketua Bidang IMMawati 17 Sekretaris Bidang IMMawati 18 Korps Instruktur

Permusyawaratan Dalam upaya sinergitas gerakan IMM secara hirarkis, maka diupayakan agar

pola komunikasi gerakan IMM tetap mengacu pada upaya pemberdayaan potensi lokal dengan pola komunikasi bottom-up. Namun, dalam bingkai pembinaan, komunikasi top-down tetap dibutuhkan dalam upaya kolektivitas gerakan IMM.

1.Rapat-rapat pimpinan tingkat BPH dilaksanakan tiap pekan. 2.Rapat koordinasi lembaga “Pleno” dilaksanakan tiap bulan.

3.Rapat koordinasi bidang dan lembaga yang ada dibawahnya minimal 2 kali dalam sebulan

4.Progress Report cabang-cabang diupayakan disampaikan tiap triwulan melalui rapat pleno diperluas PC IMM Kota Makassar yang ditempatkan pada Korkom.yang disepakati sebelumnya.

Rekomendasi dan Usul

Rekomendasi Kepada :

Pemerintah

Muhammadiyah

Ikatan

Usulan kepada :

Pemerintah

Muhammadiyah

Ikatan

BP-PC IMM kota makassarSekretariat : Jl. Gunung Lompobattang 201

22