BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah...

42
BACAAN RINGAN SETELAH PENAT Melepas kepenatan dengan membaca artikel yang ringan dan berisi dapat mengembalikan kesegaran batin SELAMAT MEMBACA

Transcript of BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah...

Page 1: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

BACAAN RINGAN SETELAH PENAT

Melepas kepenatan dengan membaca artikel yang ringan dan berisi dapatmengembalikan kesegaran batin

SELAMAT MEMBACA

Page 2: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

DAFTAR ISI

1. Pembedahan Dada Nabi Muhammad SAW … 1

2. Bersyukur Tanpa Syarat … 3

3. Kerja Yang Bersemangat … 5

4. Independensi Mental … 7

5. Pesan Rahasia Muadz bin Jabal … 9

6. Memiliki Kekayaan … 11

7. Istighfar … 13

8. Telaga Rasulullah … 15

9. Mereka yang Dinaungi Allah … 17

10. Hasrat Memimpin … 29

11. Pangkal Kerusakan Manusia … 31

12. Orang Yang Menderita Dunia Dan Akhirat … 33

13. Ringan Di Lidah, Berat Di Timbangan … 35

14. Tafakur … 37

15. Bekal Nan Kekal … 39

16. Kejujuran … 41

17. Beribadah Dengan Jiwa Bebas … 43

18. Perjanjian Dengan Tuhan … 45

19. Menuju Surga … 47

20. Ibadah Dan Sedekah … 49

Page 3: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

1. PEMBEDAHAN DADA NABI MUHAMMAD SAW

Dalam hadis disebutkan, sebelum Rasulullah SAW melakukan Isra dan Mi’raj,dadanya dibedah. Beliau bersabda, “Kemudian hatiku dikeluarkan, lalu dicucidengan air zamzam, lalu dikembalikan ke tempatnya, dan diisi dengankeimanan dan hikmah....” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi).

Muhammad Al-Ghazali dalam Fiqih Sirah-nya berkomentar, ini melambangkanpersiapan yang harus dilakukan sebelum beliau berangkat menjalankan Isradan Mi’raj. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menyebutkan, pembedahan danpencucian hati ini terjadi tiga kali.

Pertama, saat beliau masih kanak-kanak, hidup di kampung dalam asuhanHalimatus Sa’diyah. Kedua, ketika beliau menerima wahyu untuk diangkatmenjadi nabi dan rasul. Dan, ketiga saat beliau hendak melakukan Isra danMi’raj. (Fathul Bari Juz 11 Bab Mi’raj hal 216)

Tentu peristiwa pembedahan dada dan pencucian hati ini memberikan banyakpelajaran kepada kita. Setidaknya, ada enam pelajaran penting. Pertama, siapayang ingin naik dan menjadi manusia mulia, hendaknya membersihkan hati.

Persiapan untuk naik dalam rangka menggapai kemulian dan derajat yangtinggi bukanlah berbekal harta, kekuatan raga, atau ilmu pengetahuan. Tapi,yang terpenting adalah kebersihan hati, kebeningan jiwa, dan keluhuran budi.

Harta sering kali membuat manusia lupa. Kekuatan raga sering kali membuatmanusia angkara murka. Dan, ilmu pengetahuan sering kali membuat manusiasombong. Harta, kekuatan raga, dan ilmu pengetahuan hanya berguna biladimiliki orang yang hatinya bersih.

Sudah terbukti, tanpa hati yang baik, harta, rupa, dan ilmu hanya semakinmembuat celaka manusia. Kedua, hati mentukan baik buruknya manusia.Mengapa hati yang dibersihkan? Bukan kepala, mata, atau kaki?

Nabi SAW bersabda, “Ketahuilah pada diri manusia itu ada segumpal daging.Bila ia baik maka baiklah sekujur tubuhnya. Dan, bila ia buruk maka buruklahsekujur tubuhnya. Ketahui, segumpal daging itu adalah hati.” (HR Bukhari danMuslim).

Sepanjang sejarah manusia, kehidupan ini selalu terpuruk sesungguhnyabukan karena persoalaan krisis ekonomi. Bukan pula karena rendahnya ilmupengetahuan. Juga, bukan karena kelemahan fisik. Melainkan, karenarusaknya akhlak dan moralitas manusia.

“Maka, apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai

1

Page 4: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yangdengan itu mereka dapat mendengar? Karena, sesungguhnya bukanlah mataitu yang buta, melainkan yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (al-Hajj: 46).

Ketiga, hati adalah hakikat manusia. Di situlah Allah SWT melihat dan menilai.Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, Allah tidak melihat kepada tubuhkamu dan juga rupa kamu. Tetapi, Allah melihat kepada hati dan amalperbuatan kamu.” (HR Muslim).

Keempat, kekuatan hati paling dahsyat. Memang kekuatan harta penting.Kekuatan fisik dan senjata juga penting. Tapi, kekuatan sejati seorangpemimpin dan orang-orang mulia yang membuatnya abadi dan dicintai adalahkekuatan karena kebersihan hatinya.

Kelima, pendidikan hati harus di atas pendidikan intelektual dan jasmani. Isradan Mi’raj dengan prosesi pembedahan dada dan pencucian hati seharusnyamenyadarkan kepada kita bahwa pendidikan hati yang terpenting.

Kita telah salah memuja wajah, ilmu pengetahuan, dan teknologi denganmemarjinalkan bahkan melupakan pendidikan hati. Maka, yang lahir adalahanak-anak bangsa terdidik yang cantik, tampan, dan berderet gelar jugabanyak hartanya.

Namun, sayangnya tak memiliki hati. Mereka bukan menebar kebaikan,melainkan membuat onar dan kemaksiatan. Keenam, hati harus selalu bersihdan sehat. Dalam hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa jugapasti berubah dan sirna.

Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati selalubersih dan sehat. Karena, hanya hati yang bersih dan sehat itulah yang selamatdan diterima Allah.

“Di hari kiamat nanti harta dan anak-anak tidak berguna lagi. Kecuali, orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS asy-Syu’ara: 88-89). Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Muhammad Syamlan

2

Page 5: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

2. BERSYUKUR TANPA SYARAT

Cinta tanpa syarat. Begitulah harapan para pecinta untuk dapat mencintaisosok yang ia inginkan. Harapan itu sebagai bukti bahwa dia benar-benarmencintai sepenuh hati, apa adanya, tanpa syarat barang satu pun.

Jika cinta saja bisa tanpa syarat, sepatutnya, sebagai Muslim kita juga patutmenjaga syukur tanpa syarat kepada Sang Pemberi Nikmat.

Allah SWT dalam beberapa ayat Alquran banyak mengajak para hamba-Nyauntuk mudah bersyukur. Bukan karena Dia membutuhkan rasa terimakasihdari manusia.

Bersyukur ialah sebuah kebutuhan ruhani, baik diucapkan melalui lisan dengan‘Alhamdulillah’, juga berupa perbuatan dengan memberdayakan apa yang kitadapatkan untuk kemaslahatan manusia.

Bersyukur juga sebagai bukti kelemahan bahwa kita sama sekali tidak dapatmemberikan manfaat dan mudharat bagi diri sendiri, terlebih kepada oranglain.

Karena ketidakmampuan itulah, manusia dianjurkan untuk mensyukuri apayang ia peroleh, baik itu rezeki, kesehatan, ketentraman hidup, kebersamaanbersama orang-orang terkasih, dan masih banyak lagi nikmat-nikmat nanterhingga yang tak kuasa menyebutkannya.

Itu semua Allah limpahkan kepada manusia karena Allah bersifat Wahhab.Wahhab berarti Maha Memberi segala sesuatu baik yang dipinta ataupun tidakdipinta hamba-Nya.

Imam Ghazali menyebutkan bahwa pemberian Allah bersifat terus-menerus,tiada henti, berkesinambungan, dunia maupun akhirat, kepada siapa pun.Terlepas si hamba mensyukurinya atau tidak, karena memang pada hakikatnyaAllah tidak membutuhkan apa pun dari hamba-Nya. Pemberi tanpa pamrih.

“... jika engkau bersyukur, maka akan Kutambah nikmat-Ku untukmu. Namun,jika kamu kufur (enggan bersyukur), sungguh adzab-Ku amat pedih.” (QSIbrahim: 7)

Dalam perjalanan hidup, manusia tergolong menjadi dua: golongan syukur dangolongan kufur. Oleh karenanya, tercermin dari surah di atas bahwa janji Allahterlimpah untuk dua golongan manusia, baik yang syukur maupun yang kufur.Jika kita mensyukuri nikmat Allah apa pun bentuknya, seberapa punbanyaknya, maka nikmat itu akan bertambah.

3

Page 6: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Sebagai manusia biasa, terkadang kita sering lupa. Kita hanya sibukmensyukuri pemberian-Nya yang enak dan tampak. Namun, lupa untukbersyukur saat memeroleh musibah. Saat musibah datang, yang meluncurdalam doa-doa ialah keluhan dan kesedihan hingga penantian kapan musibahitu hilang.

Padahal, dalam terhimpit musibah sekalipun kita dianjurkan untuk tetapbersyukur, sebagai bukti bahwa itu adalah bentuk perhatian dan kasih sayangAllah.

Dalam sebuah Hadis Qudsi disebutkan, “Wahai malaikat Jibril, datanglahkepada hamba-Ku dan kirimkanlah ia sebuah musibah, karena Aku rindu akanrintihannya.” (HR Muslim).

Hadis ini mengisyaratkan bahwa diuji dengan masalah ialah bukti bahwa Allahmerindu rintihan dari para hamba-Nya. Tak inginkah kita dirindu?

Akhirnya, hakikat bersyukur tanpa syarat ialah kita tidak perlu menunggudatangnya nikmat lantas bersyukur. Tapi, bersyukur sebenarnya ialahsenantiasa menjaga ungkapan terima kasih pada Sang Maha Kasih atas segalanikmat yang telah, sedang dan akan kita dapatkan. Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Ina Salma Febriany

4

Page 7: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

3. KERJA YANG BERSEMANGAT

Pada pagi hari yang cerah, Rasulullah SAW berjalan bersama para sahabat.Waktu itu, mereka menyaksikan seorang pemuda membelah kayu penuhsemangat. Kemudian seorang sahabat berkata, "Seandainya semangat itudigunakan untuk berjihad di jalan Allah..."

Rasulullah SAW yang mendengar perkataan sahabat, lantas bersabda, "Apabilakeluarnya dia dalam rangka mencari nafkah untuk anaknya yang masih kecil,itu juga termasuk jihad fi sabilillah. Jika keluarnya dalam rangka mencarinafkah untuk orangtuanya yang tua, maka itu juga jihad fi sabilillah. Kalau punkeluarnya dia dalam rangka mencari nafkah untuk diri sendiri demi menjagaharga diri, maka itu juga termasuk jihad fi sabilillah. Tetapi, bila keluarnya diadisertai riya dan hura-hura, maka itu merupakan usaha di jalan setan." (HRThabrani).

Hadis di atas memberi pesan kepada kita, bekerja merupakan aktivitas muliayang patut dilakukan seluruh Muslim di mana pun berada. Sebab, di dalamIslam, bekerja berarti melakukan aktivitas bermanfaat bagi diri sendiri danorang lain.

Dengan bekerja, seorang Muslim akan memperoleh dan menghasilkan nilaitambah materi sehingga kebutuhan mereka terpenuhi. Tak heran, bila NabiMuhammad SAW memasukkan pekerja atau pengusaha pada golongan orangyang melakukan jihad fi sabilillah.

Para pekerja, pedagang, pengusaha, dan profesi lain bila dari kedalaman hatiberniat memberikan manfaat dari kerja yang dilakukan, posisinya samadengan jihad. Apa pun profesi asalkan diperoleh dengan halal, pekerjaan itumerupakan bentuk ibadah yang besar pahalanya. Bekerja ialah tradisi kenabian yang paling panjang melintasi zaman. Para Nabidalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tidak bergantung padapemberian orang lain sebab mereka memiliki profesi masing-masing.

Nabi Daud misalnya, menjalani profesi sebagai pengrajin. Nabi Yusuf jugamenjalani profesi sebagai bendahara negara. Bahkan, Nabi Muhammad SAW,sebelum diangkat menjadi nabi oleh Allah, bekerja sebagai penggembala danpedagang.

Allah SWT berfirman, "Katakanlah: Wahai kaumku, bekerjalah sekuatkemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat demikian. Kelak kamu akanmengetahui, siapakah memperoleh hasil yang baik dari dunia ini.Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkankeberuntungan." (QS Al- An'am [34]: 135).

5

Page 8: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Ayat di atas, mengajarkan kepada kita tentang pentingnya bekerja bersamaAllah. Ketika hendak melaksanakan tugas dalam pekerjaan, niat yangditanamkan hendaknya ditujukan untuk beribadah kepada-Nya.

Maka ketika di dunia ada orang miskin, kaya, dan orang berkecukupan, inibukan berarti derajat di sisi Allah menjadi berbeda. Profesi apapun yang kitajalani dengan penghasilan materi yang kecil, misalnya, belum tentu bernilaikecil di hadapan Allah.

Hasil yang baik, dalam ayat di atas, artinya sekecil apa pun yang diperoleh daripekerjaan kita, harus memiliki manfaat bagi lingkungan sekitar. Kerja kerasyang dilakukan siapa pun akan mendapatkan berkah tak terkira bagikehidupannya.

Bagi seorang pekerja keras, Allah SWT akan mengganti setiap tetesankeringatnya tak hanya dengan materi di dunia tetapi juga dengan pahala diakhirat kelak. Islam tidak menganjurkan umatnya untuk menengadahkantangan mengharap belas kasih orang lain.

Dengan bekerja, kita seolah sedang berupaya menciptakan kekuatan umatIslam di kancah global. Karena itulah, tak heran apabila bekerja diposisikansebagai salah satu bentuk jihad fi sabilillah.

Islam menghormati pekerja yang keringatnya membasahi tubuh, daripadapeminta-minta yang mengharapkan belas kasih orang lain.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, seandainya salahseorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu,maka lebih baik daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik itumemberinya atau tidak." (HR Al-Bukhari dan Muslim). Wallahua'lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Dadang Kahmad

6

Page 9: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

4. INDEPENDENSI MENTAL

Seperti biasa, setiap akhir pekan, sepasang suami istri meluangkan waktuuntuk membeli surat kabar di sudut pasar yang tidak jauh dari rumahnya. Sangsuami, termasuk sosok yang berikap ramah kepada siapa pun.

Takdir Allah, akhir pekan itu sang penjual surat kabar ternyata tidak menjagajualannya. Tetapi kios kecilnya tetap buka dengan penjaga yang tidak dikenal.Sosoknya cuek dan sangat tidak perhatian terhadap pembeli, termasuk sangsuami tadi.

Akan tetapi, sang suami tetap lembut, ramah, dan melempar senyum kepadasang penjual pengganti itu. Tidak ada perubahan pada cara sang suamimenghadapi orang, termasuk kepada pedagang pengganti yang cuek itu.

Sang istri yang memperhatikan kejadian itu, langsung bertanya kepadasuaminya, “Mas, kenapa sih, sama penjual yang kurang perhatian, kok masihramah juga, pakai senyum lagi,” ucapnya dengan nada kesal.

Sang suami pun menatap wajah sang istri sembari menggenggam tanganlembut istrinya. “Mama, kita berbuat baik itu hanya karena Allah bukan yanglainnya. Apakah kebaikan, jika kecuekan dibalas dengan kecuekan yang sama?Lagian, kita bersikap baik kepada siapapun itu bukan karena orang lainberbuat baik kepada kita. Tetapi karena kita ingin Allah ridha kepada kita,”papar sang suami.

Peristiwa tersebut, tepatnya apa yang ada pada sosok sang suami adalahbentuk konkret dari independensi mental. Yakni suatu sikap positif atauakhlak mulia yang terus dijaga, diipertahankan dan dilestarikan meski oranglain atau bahkan lingkungan justru negatif.

Hal itu pula yang pernah dicontohkan Nabi Muhammad kala dakwah diMakkah. Setiap kali Rasulullah SAW hendak beribadah ke Baitullah, ada orangkafir yang selalu meludahi beliau. Namun, Nabi Muhammad SAW tidakbereaksi apa pun.

Hal itu sama sekali tidak mengundang kemarahan apalagi dendam dalamhatinya. Kejadian berikutnya justru mengejutkan. Kala Rasulullah SAW menujuKa’bah dan ternyata tidak ada yang meludah, beliau justru bertanya, kemanaorang yang biasa meludahinya itu?

Setelah mendapat kabar orang itu ternyata sakit, Nabi SAW langsungmenjenguknya. Sebagian orang masih bingung dengan peristiwa inspiratiftersebut. Bagaimana mungkin orang yang jahat kepada beliau justru beliaukasihi dan sayangi.

7

Page 10: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Sebagian berpendapat itu bisa dilakukan karena beliau adalah Nabi. Ternyata,kalau kita gali lebih mendalam, sikap demikian adalah bentuk kemampuanseorang Muslim berpikir jernih, sehingga setiap tindakannya tidak lain hanyaberlandaskan keimanan dan ketakwaan.

Dengan cara seperti itu, independensi mental akan mewujud, sehinggakebaikan tidak saja bisa dilakukan kepada orang yang berbuat baik kepada kitasemata. Kepada orang yang jahat pun kita bisa berikan kebaikan.

Itulah yang Nabi Muhammad SAW sebut dengan ihsan. “Ihsan adalahhendaklah engkau beribadah kepada Allah seperti engkau melihat-Nya. Jikaengkau tidak bisa melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.’’ (HR Muslim).Hanya dengan ihsan, independensi mental akan terwujud. Wallahua'lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Imam Nawawi

8

Page 11: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

5. PESAN RAHASIA MUADZ BIN JABAL

Suatu hari, Muadz bin Jabal diboncengi keledai yang dikendarai RasulullahSAW. Di atas keledai, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Muadz, tahukahengkau hal apa yang patut engkau penuhi terhadap Allah dan satu hal lainyang pasti akan Allah penuhi terhadapmu?”

Muadz terdiam lalu menjawab, “Allah SWT dan Rasul-Nya yang lebihmengetahui, Ya Rasul.”

Kemudian Rasulullah menjawab, “Bahwasannya satu hal yang patut engkaupenuhi terhadap Allah ialah bahwa engkau berjanji sepenuh hati bahwaengkau tidak akan menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun (syirik). Dan satuhal yang pasti Allah tunaikan hak-Nya untukmu ialah bahwa Dia takkan pernahmenyiksa para hamba-Nya yang tidak pernah melakukan syirik.”

Muadz tercengang. Dengan penuh semangat ia menjawab, “Ya Rasul,dapatkah saya sampaikan ini kepada orang-orang?”

Rasulullah SAW pun menjawab, “Tahanlah. Aku khawatir orang-orang akanlengah sehingga mereka terlalu berharap keluasan rahmat Allah, kemudianmalas beribadah.” (HR Bukhari)

Sabda Nabi SAW mengingatkan kita kembali perihal hak dan kewajiban yangsemestinya kita penuhi baik sebagai makhluk sekaligus hamba Allah SWT.Karena status kita sebagai hamba, maka sedari proses penciptaannya punAllah telah berikrar, “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untukberibadah padaku.“ (QS adz-Dzariyat: 56)

Begitu tinggi esensi peribadatan kepada Allah selaku Khalik dan kita yanghanya sebagai makhluk. Tentiu saja beribadah kepada-Nya harus dilandasidengan ilmu dan tauhid (pengesaan Allah).

Dalam surah lain, menjadi jelas bahwa Allah juga ‘menegur’ kita untuk tidakmasuk ke dalam jurang syirik. “Dan janganlah kamu menjadikan sesembahan(tuhan) yang lain selain Allah maka kamu akan dicela dan terhina.” (QS al-Isra:22)

Pesan ini bergandengan dengan perintah untuk taat pada orangtua, anjuranbersedekah, tidak mubazir, tidak terlalu pelit dan berlebihan, laranganmembunuh anak karena takut miskin, larangan zina, larangan membunuhsesama, larangan memakan harta anak yatim dengan jalan yang batil,memenuhi takaran (timbangan) dengan adil, dan ditutup dengan laranganuntuk tidak mengikuti apa-apa yang tidak kita ketahui (taklid buta).

9

Page 12: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Syirik dan taklid buta menjadi sejajar manakala syirik dilakukan karenamanusia mengikuti tanpa ilmu dan tanpa dalil terhadap sesuatu yangdilakukan oleh orang lain.

Sabda Rasulullah SAW di atas ditutup dengan anjuran kepada Muadz untuktidak langsung menyampaikan sabda itu kepada khalayak karena khawatirorang-orang terlalu bergantung pada keluasan rahmat Allah.

Sehingga mereka malas berusaha karena tahu bahwa Allah akan mengganjarmereka dengan ‘bebas siksa’ ketika mereka cukup dengan ‘tidak syirik’. Iniakan membuka peluang kemalasan dalam meningkatkan kualitas ibadah.

Oleh karenanya, Muadz baru menyampaikan sabda berharga ini di detik-detikkewafatannya. Sehingga orang-orang sezamannya tidak ada yang tahu.Sebuah pesan rahasia, penyelamat dari segala siksa untuk semua manusia.Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Ina Salma Febriany

10

Page 13: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

6. MEMILIKI KEKAYAAN

Kekayaan bagi sebagian umat Islam dipandang sebagai sesuatu yang kurangpenting bahkan buruk. Hal ini wajar jika yang dilihat dalam konteks tersebutadalah sosok Qarun dan Tsa’labah. Mereka memang kufur dan sombong sertamenolak menaati perintah Allah Ta’ala.

Tetapi, kalau kita mengacu pada dua sahabat Nabi Muhammad, yakni Utsmanbin Affan dan Abdurrahman bin Auf, kekayaan menjadi penting bahkan sangatdibutuhkan. Dua sahabat Nabi itu tercatat paling banyak membantumemenuhi kebutuhan umat Islam di Madinah.

Hanya saja kekayaan yang perlu diraih umat Islam harus ditempuh dengan carayang benar-benar halal. Selain itu, diniatkan untuk ibadah dan jihad denganmemajukan harkat dan martabat umat. Bukan memperkaya diri, laluberbagga-banggaan dan bermegah-megahan.

Sebab jika diperhatikan, perintah jihad di jalan Allah dimulai dengan harta barujiwa. “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukan suatuperniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamuberiman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan hartadan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS al-Mumtahanah [61]: 10-11).

Artinya, dengan harta atau dengan kekayaan, umat Islam bisa berjihad dankarena itu mendapat perniagaan yang dapat menyelamatkan dirinya dari siksaapi neraka. Jika umat Islam tidak memiliki harta maka jihad harta tidak bisadilakukan.

Dengan demikian, harta atau kekayaan itu sangat penting untuk kelangsunganibadah, bahkan jihad umat Islam itu sendiri. Seperti yang dicontohkan Utsmanbin Affan yang menyedekahkan kekayaannya dalam jumlah cukup besarkepada umat Islam.

Demikian juga dengan Abdurrahman bin Auf yang juga seolah berlombamenyedekahkan harta yang dimilikinya.

Bahkan, istri Nabi Muhammad, Sayyidah Khadijah, merelakan seluruh hartakekayaannya digunakan untuk perjuangan dakwah Islam.

Karena itu, umat Islam harus memiliki etos kerja yang bagus dalam mencarikarunia-Nya berupa harta kekayaan. Apalagi, dua dari lima rukun Islam, yaknizakat dan haji, hanya bisa dilakukan kalau umat Islam memiliki harta.

Begitu pula dengan bidang keilmuan. Orang bisa sekolah atau belajar

11

Page 14: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

mengelola harta. Lebih-lebih dalam gerakan dakwah, mutlak harta sangatdiperlukan. Dengan demikian, umat Islam jangan sampai salah pahamterhadap konsep kekayaan.

Kaya itu baik selama memang niat kita ibadah dan jihad di jalan-Nya. Bahkansekiranya umat Islam menguasai peredaran uang dengan niat ibadah danjihad, tentu bangsa dan negara ini akan menjadi lebih baik. SepertiAbdurrahman bin Auf yang berhasil menguasai pasar di Madinah.

Hanya saja tetap harus dipahami, yang terbaik di sisi Allah bukanlah orangkaya atau miskin melainkan yang bertakwa (QS al-Hujuraat [49]: 13), kemudianmereka yang terbaik amalannya (QS al-Mulk [67]: 2).

Dengan demikian, milikilah harta atas dasar takwa dan berorientasi padaterwujudnya ahsanu amala atau amalan yang baik di dunia yang fana ini.Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Imam Nawawi

12

Page 15: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

7. ISTIGHFAR

Diceritakan oleh Imam Al-Quthubi dari Ar-Rabi’ bin Shabih, empat orangpernah datang kepada Hasan Bashri mengadukan masalah yang berbeda-beda.

Orang pertama mengadukan tanahnya yang tandus dan gersang, orang keduamengadukan rizkinya yang sempit, orang ketiga mengadukan telah lama tidakmemiliki anak, dan orang keempat mengadukan tanamannya yang tidakberbuah.

Kepada keempat orang itu, Hasan Bashri hanya berkata singkat, Beristigfarlah!Ibnu Shabih merasa heran. Bertanyalah ia kepada Hasan Bashri, “Wahai Hasan,empat orang mengadukan permasalahan berbeda, kenapa engkau menyuruhsemuanya beristigfar?”

Hasan Bashri menjawab, “Apa yang aku katakan kepada mereka bukanlahdariku, tapi dari Allah SWT dalam QS Nuh [71]: 10-12.”

Dalam surah tersebut disebutkan, ’’Maka aku katakan kepada mereka:'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah MahaPengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Istighfar, memohon ampunan kepada Allah dengan mengucapkan kalimatastaghrifullaah, adalah amalan agung yang menjadi kebiasaan para nabi,ulama, dan orang-orang saleh.

Ketika Nabi Ibrahim mengajak ayahnya meninggalkan penyembahan berhala,beliau berkata, “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu. Aku akanmemintakan ampun (beristighfar) bagimu kepada Tuhanku, sesungguhnya Diasangat baik kepadaku.” (QS Maryam [19]: 47).

Rasulullah SAW juga selalu membiasakan istighfar. Dalam satu majelis, beliaubisa beristighfar 70 sampai 100 kali. “Demi Allah, sesungguhnya akuberistighfar dan taubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HRBukhari).

Selain mendapatkan ampunan Allah, istighfar mempunyai banyak manfaat.Pertama, orang yang memperbanyak istighfar terutama di waktu pagisebelum Subuh, mendapatkan sanjungan Allah dan disediakan baginya surgadengan segala kenikmatannya. (QS Ali Imran [3]: 15-17).

Kedua, istighfar adalah pintu untuk membuka kenikmatan-kenikmatan baik

13

Page 16: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

yang disediakan oleh Allah. “Dan hendaklah kamu meminta ampun(beristighfar) kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamumengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik(terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan danDia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan(balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takutkamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS Hud [11]: 3).

Ketiga, istighfar bisa menghindarkan kita dari bencana. “Dan Allah sekali-kalitidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada di antaramereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang merekameminta ampun (beristigfar).” (QS Al-Anfal [8]: 33).

Dalam memahami ayat ini, Abu Musa Al-Asy’ari pernah berkata, “Dulu kamimempunyai dua penjaga (dari bencana) di dunia ini. Satunya telah pergi dantersisa satu lagi. Yang pergi adalah Rasulullah, yang yang masih tersisa adalahistighfar. Jika yang satu ini hilang, maka celakalah kami semua.” Wallau a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Jauhar Ridloni Marzuq

14

Page 17: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

8. TELAGA RASULULLAH

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir. Pada suatu hari Rasulullah SAW keluaruntuk menyalatkan jenazah syuhada Uhud.

Kemudian beliau beralih ke atas mimbar dan bersabda,’’Sesungguhnya akuakan mendahului kalian dan aku menjadi saksi atas kalian. Demi Allah,sesungguhnya sekarang ini aku sedang melihat telagaku, sesungguhnya akudiberikan kunci-kunci kekayaan bumi atau kunci-kunci bumi. Sesungguhnyademi Allah, aku tidak khawatir kalian akan kembali musyrik sepeninggalkutetapi aku khawatir kalian akan berlomba-lomba dalam kehidupan dunia.’’ (HRMuslim).

Dalam hadis di atas dijelaskan, akan terjadi pada umat Rasulullah perlombaanmencari kehidupan dunia. Mereka rela mengorbankan iman dan akidahnyahanya demi kehidupan dunia sehingga mereka tidak mendapatkan telagaRasulullah.

Ketika seseorang masuk ke telaga Rasulullah tidak akan merasakan dahagasedikitpun. Sebaliknya, mereka merasakan kenikmatan begitu besar.

Diriwayatkan oleh Sahal, ia berkata pernah mendengar Nabi SAWbersabda,’’Aku mendahului kalian berada di telaga. Barang siapa yang sampaidi sana tentu dia akan minum dan barang siapa yang telah minum niscaya tidakmerasakan dahaga selamanya. Sungguh akan datang kepadaku kaum yang akukenal dan mereka mengenal aku kemudian terdapat penghalang antara akudan mereka.’’ (HR Muslim).

Telaga Rasulullah tidak akan diberikan kepada umatnya yang sibuk dengankehidupan dunia, yang menjadikannya sebagai awal dan akhir dari kehidupan.Lalu, mereka rela meninggalkan amalan akhirat dan mengutamakankehidupan dunia.

Telaga Rasulullah akan diberikan kepada mereka yang menjadikan duniasebagai tempat bercocok tanam untuk mengais pahala demi negeri yang abadi(akhirat). Mereka menjadikan dunia sebagai tempat sementara dan mencaribekal sebanyak-banyaknya menuju akhirat.

Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba mendapatkan telaga Rasulullah.Caranya, menghindari kehidupan dunia yang melenakan dan menghancurkandiri kita.

Diriwayatkan oleh Amr bin Auf, Rasulullah SAW mengutus Abu Ubaidah binJarrah ke Bahrain untuk memungut jizyahnya (upeti). Rasulullah SAW telahmengadakan perjanjian damai dengan penduduk Bahrain dan mengangkat

15

Page 18: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Alaa bin Hadhrami sebagai gubernurnya.

Kemudian Abu Ubaidah kembali dengan membawa harta dari Bahrain. Orang-orang Anshar mendengar kedatangan Abu Ubaidah lalu melaksanakan shalatsubuh bersama Rasulullah. Setelah shalat beliau beranjak lalu merekamenghalanginya.

Ketika melihat mereka beliau tersenyum dan bersabda,’’ Aku tahu kalianmendengar kabar Abu Ubaidah telah tiba dari Bahrain dengan membawaupeti.'' Mereka berkata,’’ Benar wahai Rasulullah.’’

Beliau bersabda,’’Bergembiralah dan berharaplah agar mendapat sesuatuyang menyenangkan kamu sekalian. Demi Allah, bukan kefakiran yang akukhawatirkan atas diri kalian tetapi yang aku khawatirkan adalah jika kekayaandunia dilimpahkan kepada kalian seperti orang-orang sebelum kalian, lalukalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana merekaberlomba-lomba dan akhirnya dunia itu membinasakan kalian seperti yangtelah membinasakan mereka.'' (HR Muslim). Wallau a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Is Nursamsi

16

Page 19: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

9. MEREKA YANG DINAUNGI ALLAH

Pada hari kiamat, Allah SWT bakal mengumpulkan segenap manusia darisemua generasi di suatu tempat bernama mahsyar. Tempat itu berupa tempatterbuka. Di sana, tak ada satu naungan pun kecuali naungan Allah SWT.

Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW menggambarkan pada hari itumatahari akan berada sedekat-dekatnya dengan manusia. Dengan begitu,mereka dipastikan merasa kepanasan luar biasa. Keringat mereka bercucuransangat deras.

Genangan keringat mereka sangat banyak. Ada yang menggenangi mata kaki,lutut, dan pinggang mereka. Bahkan, ada pula yang menenggelamkan mereka.Semua itu bergantung pada amal masing-masing.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Pada hari kiamat semua manusiaberkeringat. Genangan keringat mereka di atas permukaan bumi mencapaitujuh puluh hasta. Dan, akan menggenangi mereka hingga telinga mereka.’’(HR Bukhari dan Muslim).

Pada hari itu hanya ada tujuh golongan yang berhak atas naungan Allah. AbuHurairah menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, “(Terdapat) tujuh golonganyang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecualinaungan-Nya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Siapa mereka yang beruntung itu? Pertama, pemimpin yang adil. Yakni orangyang memimpin rakyatnya dengan amanah dan tidak menghakimi merekadengan menuruti hawa nafsunya.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikanamanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabilamenetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.’’ (QS An-Nisaa [4] :58).

Kedua, pemuda yang konsisten beramal kebajikan dalam hidupnya. Yakni yangberuntung mendapatkan taufik dan hidayah Allah sejak usia muda belia. Diadiberi kemudahan untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhilarangan-larangan-Nya.

Dia terhindar dari perbuatan sia-sia, dan tak meninggalkan shalat fardhudengan sengaja. Allah SWT memuji mereka dalam firman-Nya, “Kami kisahkankepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya merekaadalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami

17

Page 20: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

tambah pula untuk mereka petunjuk.’’ (QS Al-Kahfi [18] : 13).

Ketiga, laki-laki yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid. Yakni yangselalu berupaya keras memakmurkan masjid dalam hidupnya.

Allah SWT berfirman, “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah yaituorang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikanshalat, menunaikan zakat, dan tidak takut selain kepada Allah. Merekalah yangdiharapkan termasuk golongan orang yang mendapat petunjuk.” (QS At-Taubah [9] : 18).

Keempat, dua orang laki-laki yang saling mencintai atas nama Allah. Merekaberdua berkumpul dan berpisah atas nama-Nya. Allah berfirman, “Maka kelakAllah mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapunmencintai-Nya, yang bersikap lembut terhadap orang-orang mukmin, bersikaptegas terhadap orang-orang kafir, yang berjuang di jalan Allah, dan tidak takutkepada celaan orang yang suka mencela.” (QS Al-Maidah [5] : 54).

Dari Abu Umamah RA Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa saling mencintaikarena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menahankarena Allah maka iman pada dirinya telah sempurna.’’ (HR Abu Dawud dandisahihkan oleh Al-Albani).

Kelima, laki-laki yang manakala diajak mesum oleh wanita jelita dan memilikikedudukan tinggi dengan tegas dia menolak ajakan semacam itu karena takutakan Allah.

Allah berfirman, “Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannyadan menahan diri dari dorongan hawa nafsunya. Maka, sesungguhnya Surgalahtempat tinggal(nya).’’ (QS An-Naazi’aat [79] : 40-41).

Keenam, laki-laki yang menyedekahkan hartanya dengan ikhlas demimendapatkan keridaan-Nya semata (diilustrasikan dalam QS Al-Baqarah [2] :271).

Ketujuh, laki-laki yang hatinya merasa takut kepada Allah. Dengan begitu diaselalu mengingat keberadaan-Nya, menyebut-nyebut nama-Nya, merenungkankebesaran-Nya, karunia-Nya, dan rahmat-Nya. Tak jarang hingga berlinang airmatanya (dilukiskan dalam QS Al-Maidah [5] : 83). Semoga kita semuatermasuk golongkan yang dinaungi Allah. Amin. Wallau a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Mahmud Yunus

18

Page 21: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

10. HASRAT MEMIMPIN

“Wahai Abdurrahman, janganlah engkau meminta menjadi pemimpin sebabjika engkau dijadikan pemimpin karena permintaanmu, maka engkau akanterbebani. Tapi jika engkau menjadi pemimpin bukan karena permintaanmu,maka engkau akan dibantu untuk mengatasinya.”(HR. Bukhari Muslim)

Demikian suatu kali Rasulullah SAW menasihati seorang sahabat bernamaAbdurrahman bin Samurah. Ketika itu, ia meminta untuk diangkat menjadiseorang pemimpin. Melalui hadis ini, Rasul tak bermaksud melarang mukminterjun ke politik.

Terutama bila niatnya didasari tujuan dakwah dan amar makruf nahi mungkar.Namun niat baik saja tentu tak cukup. Sebab, seorang pemimpin hendaknyamemiliki kompetensi mumpuni terkait amanah yang diembannya.

Untuk menjadi pemimpin yang baik, idealnya seseorang tak mengandalkankharisma, popularitas, atau faktor kedekatan dengan penguasa. Hal lebihpenting adalah kemampuan dan integritas moral.

Rasul bersabda saat Abu Dzar meminta jabatan. ‘’Wahai Abu Dzar, engkauseorang yang lemah, dan jabatan itu amanah yang pada hari akhir hanya akanmenjadi penyesalan dan kehinaan. Kecuali orang yang mampu menunaikan hakkewajibannya dan memenuhi tanggung jawabnya.’’ (HR Muslim).

Hadis ini menyiratkan implikasi kepemimpinan tanpa kemampuan, yang akanberbuah ketidakamanahan. Rasulullah SAW mengajarkan kepada parasahabatnya untuk tidak menonjolkan diri agar terpilih menjadi pemimpin.

Apalagi pada zaman itu, begitu banyak pribadi pilihan dengan jiwakepemimpinan kuat dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dankarena para sahabat dikader langsung Rasul, maka beliau memahami potensimereka.

Sebagai utusan Allah SWT, Rasulullah SAW tak pernah lepas dari arahan wahyudalam setiap pengambilan keputusan penting terkait pergantiankepemimpinan, juga bermusyawarah dengan para sahabat.

Namun sekali lagi, bukan berarti Islam mengharamkan seorang mukminmengajukan diri menjadi pemimpin. Seperti digambarkan Alquran, Nabi Yusufmengajukan diri untuk menerima kepemimpinan.

“Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalahorang yang pandai menjaga (integritas), lagi berpengetahuan (kompetensi).”(QS Yusuf : 55).

19

Page 22: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Tampak jelas, bolehnya seseorang mengajukan diri menjadi pemimpinsetidaknya harus memenuhi sejumlah kriteria. Yakni integritas moral yangtinggi, kompetensi, dan kapabilitas yang mumpuni serta rekam jejak yangbersih dan telah teruji.

Dalam Alquran dikisahkan, Nabi Yusuf mengajukan diri menjadi pemimpinsetelah terbukti tidak bersalah dan dibebaskan dari penjara negara. Krisisekonomi yang menimpa bangsa Mesir membutuhkan pemimpin baru yangsolutif.

Mereka menemukan jawabnya pada sosok pribadi menawan dan potensikepemimpinan Nabi Yusuf. Memegang tampuk kepemimpinan menjadi amalyang sangat terpuji manakala dilaksanakan dalam koridor ketaatan pada Allahdan RasulNya.

Buah sistem kaderisasi yang Rasulullah rintis adalah pemimpin dengan tipikalAbu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin thalib, dan Umar binAbdul Aziz. Mereka membuktikan, kepemimpinannya tak didasarkan syahwatberkuasa.

Sementara, pemimpin bangsa di dunia yang hanya bermodalkan ambisi dandorongan syahwat berkuasa tanpa menaati rambu-rambu Allah dan RasulNya,ternyata membawa rakyatnya kepada kehancuran.

Kekuasaan mereka berakhir dengan cara paling nista dan kehinaan sertapenyesalan di hari kiamat kelak. “Sesungguhnya kalian meminta menjadipemimpin. Nanti kalian akan mendapatkan penyesalan pada hari Kiamat…”(HR Bukhari). Wallau a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : N Imam Akbari

20

Page 23: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

11. PANGKAL KERUSAKAN MANUSIA

Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman, meriwayatkan hadis berbunyi,Hubbuddunya ra’su kulli khathi’ah (cinta dunia adalah biang semua kesalahan).

Maksud istilah cinta dunia di sini adalah kondisi seseorang mencintaikesenangan dunia baik berupa harta, wanita, atau tahta sehinggamembutakan hatinya dan lalai terhadap akhirat. (Lihat QS Al A’la 16-17, Alqiyamah 20-21).

Cinta dunia yang sudah membutakan hati, mendorong seseorang beranikorupsi, merampok, berjudi, dan melakukan kemaksiatan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda,’’Tiadalah cinta dunia itu menguasai hati seseorangkecuali dia akan diuji dengan tiga hal yakni cita-cita tak berujung, kemiskinanyang tak akan mencapai kecukupan, dan kesibukan yang tidak lepas darikelelahan.’’ (HR Ad Dailami ). Allah SWT juga menimpakan berbagai musibahkepada suatu kaum, jika cinta dunia mendominasi relung hati mereka.

Rasulullah SAW bersabda,’’ Umatku akan selalu dalam kebaikan selama tidakmuncul cinta dunia kepada para ulama fasik, qari yang bodoh, dan parapenguasa. Bila hal itu telah muncul, aku khawatir Allah akan menyiksa merekasecara menyeluruh.’’ (Lihat Kitab Ma’rifat as Shohabah karangan Abi Nu’aim,juz 23 hal 408).

Rasulullah SAW mengkhawatirkan masa depan umat ini, bila umatnyamenguasai dunia. Beliau bersumpah,’’ Demi Allah, bukan kemiskinan yang akukhawatirkan tapi aku khawatir seandainya dunia ditaklukkan kamu sekalianseperti ditaklukkan orang-orang sebelum kamu, akibatnya kamu berlombamencari dunia seperti mereka berlomba dan duniapun mengahancurkan kamuseperti menghancurkan mereka.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Mengapa cinta dunia disebut sebagai pangkal semua bentuk dosa dankesalahan serta merusak keberagamaan seseorang? Ini bisa ditinjau daribeberapa aspek.

Pertama, mencintai dunia yang berlebihan akan menimbulkan sikapmengagungkannya. Padahal, dunia di hadapan Allah sangat rendah.Mengagungkan apa yang dianggap hina oleh Allah termasuk dosa besar.

Kedua, Allah SWT melaknat dunia dan membencinya kecuali dunia yangdigunakan untuk kepentingan agama-Nya. Barang siapa mencintai sesuatuyang dilaknat Allah, maka ia akan dibenci Allah dan diuji-Nya. Ad Daylamimeriwayatkan hadis yang menyatakan, dosa besar yang paling besar adalahcinta dunia.

21

Page 24: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Ketiga, kalau seseorang cinta dunia berlebihan, dunia jadi sasaran akhirhidupnya. Orang itu akan menjadikan akhirat sebagai sarana mendapatkandunia. Seharusnya dunia ini dijadikan modal untuk kebahagiaan di akhirat,bukan sebaliknya.

Keempat, mencinta dunia akan menghalangi seseorang dari urusan akhirat.Menghalangi pula mereka dari keimanan dan syariat. Cinta dunia bisamerintangi mereka menjalankan kewajiban atau minimal malas berbuatkebajikan.

Kelima, mencintai dunia mendorong kita menjadikan dunia sebagai orientasihidup. Rasulullah bersabda,’’Barangsiapa menjadikan akhirat sebagaitujuannya, Allah memberikan kekayaan dalam hatinya, mengumpulkan semuausahanya dan dia akan dihampiri dunia walaupun dia enggan. Dan barangsiapamenjadikan dunia sebagai tujuannya, Allah menjadikan kefakiran di depanmatanya dan mencerai-beraikan usahanya dan tidak dibagikan duniakepadanya kecuali yang sudah ditakdirkannya.’’ (HR At Turmudzi).

Keenam, pencinta dunia disiksa berat dalam tiga tahapan. Di dunia tersiksadengan berbagai kepayahan dalam mencarinya, di alam kubur merasasengsara karena harta dunia yang telah dicarinya tidak dibawa ke alambarzakh. Dan di alam akhirat, dia akan menjumpai kesusahan berat saatdihisab.

Siksa inilah yang ditegaskan surah at-Taubah ayat 55. Semoga Allahmenjadikan kita sebagai penguasa dunia dan bukan ditaklukkan olehnya.Amin. Wallau a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Achmad Satori Ismail

22

Page 25: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

12. ORANG YANG MENDERITA DUNIA DAN AKHIRAT

Orang ikhlas adalah orang yang paling berbahagia hidupnya, adapun orangyang riya (beramal soleh agar dilihat oleh orang lain) adalah orang yang palingmenderita.

Orang yang ikhlas cukup Allah sajalah yang tau amalannya tanpa sibuk untukmendengar puja dan puji orang lain, adapun orang riya sibuk dengan komentarorang lain karena tanpa komentar, orang-orang riya ini sepertinya tak bisahidup, sedih dan menderita Orang yang sibuk dengan komentar Allah dengandirinya adalah orang yang ikhlas, adapun orang yang sibuk dengan komentarorang lain adalah orang yang riya.

Penderitaan orang yang riya tidak hanya di dunia, akan tetapi di akheratmereka juga akan menjadi golongan yang pertama kali di sidang dan di adzaboleh Allah ta’ala sesuai dengan hadist Rasulullah, mereka itu dari golonganmujahid, ilmuwan dan penderma.

Seorang mujahid yang ingin di panggil seorang syahid dan pemberani, seorangilmuwan seperti ahli Qur’an yang ingin di panggil pribadi yang soleh, berilmuataupun qori, dan seorang penderma yang ingin dipanggil orang yang begitudermawan.

Begitu agungnya niat dalam ajaran Islam, sampai-sampai baik dan buruknyaamal perbuatan di nilai dari tulus dan tidaknya niat seseorang, suatuperbuatan yang di niatkan semata-mata karena Allah ta’ala jelas akan berbuahpahala sebagai penambah timbangan kebaikan kelak di akherat.

Begitu tidak mudahnya menjaga niat, sampai-sampai ini bisa menjadipenyebab di giringnya seseorang ke dalam api neraka, sedikit saja kita salahdalam menempatkan niat, maka akan berakibat fatal, kalaupun tidak di dunia,di akherat itu adalah kepastian balasannya. Sifat riya akan terbantahkan dipengadilan Allah ta’ala, karena niat mereka yang melenceng dari jalurnyaketika hidup di dunia.

Hampir saja kita tergelincir..... Hampir saja kita di giring ke api neraka.... Hampirsaja kita salah dalam berniat..... Hampir saja....... gara-gara niat yang salah!

Syeikh Al Islam Ibnu taimiyyah yang dirahmati Allah ta’ala mengatakantentang bahaya riya sebagai sebuah syahwat khofiyah (nafsu yang ringan).Oleh karenanya orang yang riya selalu ingin memuaskan syahwatnya denganpujian dan komentar manusia.

Sama halnya saat seseorang lapar tentu punya syahwat untuk makan,begitulah keadaan jiwa orang yang ria selalu mempunyai syahwat dengan

23

Page 26: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

komentar-komentar orang lain tentang dirinya yang sebenarnya akanmembuat mereka menderita di dunia dan di akherat.

Makanya mereka rela mati, bersusah payah mencari ilmu dan menghabiskanwaktunya untuk menumpuk harta akan tetapi niatnya untuk mendapat pujian.Ma’adzallah. Wallau a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Guntara Nugraha Adiana Poetra

24

Page 27: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

13. RINGAN DI LIDAH, BERAT DI TIMBANGAN

Dalam banyak ayat Alquran, Allah SWT memerintahkan kepada umat Islamuntuk senantiasa mengingat Allah (zikir) dalam setiap kesempatan. Di manapun, kapan pun, dan dalam keadaan apa pun.

Tujuannya agar dalam setiap gerak dan aktivitas keseharian, kita selalu ingatkepada Allah SWT. Di antara ayat Alquran itu terdapat dalam surah Ali Imran[3] ayat 190-191, QS al-Ahzab [33]: 41, al-Jumu’ah [62]: 10, dan lainnya.

Perintah Allah dalam QS [3]:190-191 menunjukkan, hanya orang-orang berzikiryang senantiasa memikirkan penciptaan langit dan bumi, serta terus berupayamemahami silih bergantinya siang dan malam. Mereka itulah yang disebut ululalbab, yakni orang-orang yang berakal.

Berkenaan dengan hal ini, Abdullah bin Amr meriwayatkan. “Telah bersabdaRasulullah SAW, "Dua hal yang tidak dijaga seorang Muslim melainkan iamasuk surga. Ketahuilah, keduanya mudah namun yang mengamalkannyasedikit; yaitu bertasbih kepada Allah di akhir tiap shalat sebanyak 10 kali,bertahmid kepada-Nya 10 kali, dan bertakbir kepada-Nya 10 kali.”

Abdullah bin Amr berkata, “Aku melihat Rasulullah SAW menghitungnyadengan tangannya. Beliau bersabda, "Demikian itu 150 di lisan namun 1.500 ditimbangan. Dan jika engkau di tempat tidurmu, engkau bertasbih, bertakbir,dan bertahmid kepada-Nya 100 kali. Demikian itu 100 di lisan tetapi 1.000 ditimbangan. Siapakah di antara kalian yang berbuat 2.500 keburukan dalamsehari-semalam?"

Para sahabat bertanya, "Bagaimana orang tidak menjaganya?" Beliaubersabda, "Setan mendatangi salah seorang dari kalian dalam shalatnya. Setanberkata, 'Ingatlah ini, ingatlah itu' hingga ia bergegas agar ia tidakmelakukannya. Dan setan mendatanginya di tempat tidurnya, menidurkannyahingga akhirnya ia tertidur." (HR Tirmidzi (3332), Nasai, Ibnu Majah, danAhmad).

Banyak sekali ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW yangmemerintahkan umat Islam untuk berzikir. Dalam hadis di atas disebutkan, adazikir yang begitu ringan dan mudah untuk diucapkan sehingga bisamengantarkan seseorang ke dalam surga.

Namun demikin, karena begitu ringan dan mudah, banyak orang yang benar-benar meringankan dan memudahkannya. Dalam artian, banyak orang malasdan enggan menjalankannya. Mereka lebih suka berbicara hal-hal lain danbersenda gurau daripada memperbanyak zikir.

25

Page 28: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda, “Dua kalimat yang ringan diucapkanlidah, berat dalam timbangan, dan disukai Allah Yang Maha Pengasih, yaitukalimat ‘Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’(Mahasuci Allah dansegala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari 7/168dan Muslim 4/2072).

Begitu pula dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnyasebaik-baik ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat subhanallah wabihamdihi.” (HR Muslim dan Tirmidzi).

“Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi 100 kali dalam sehari, iaakan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.”(HR Muslim dan Tirmidzi).

Berkenaan dengan hal ini, mari kita selalu memperbanyak amal ibadah kepadaAllah SWT dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi semualarangan-Nya. Tak lupa pula, memperbanyak zikir di setiap waktu dankesempatan. Wallahu a’lam. Wallau a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Syahruddin El-Fikri

26

Page 29: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

14. TAFAKUR

“Ambillah pertolongan untuk kata-katamu dengan diam dan untuk ilmudengan bertafakur.’’ Demikian Imam Syafii menuturkan nasihat kepada kita.

Menurut beliau, obat dari ucapan dan kata-kata adalah diam, dengan diam kitamampu menghindar dari segala penyakit lisan.

Di samping itu pula, beliau memaparkan cara ampuh bagi kita untukmendapatkan ilmu yakni dengan bertafakur.

Tafakur yaitu suatu pekerjaan dalam bentuk memikirkan kekuasaan Allah SWTatas kehidupan manusia dan alam semesta dengan akal dan hati.

Allah SWT sangat menganjurkan kepada kita selaku hamba-Nya untuksenantiasa mengerjakan pekerjaan ini.

Dia menyebut mereka yang dapat bertafakur dan mengambil tanda-tandakebesaran-Nya atas penciptaan langit dan bumi, serta pergantian siang danmalam sebagai ulul ‘azmi (orang-orang yang berakal). (QS Ali Imran [3]: 190-191).

Tafakur dapat kita kerjakan setiap waktu. Tak ada waktu khusus dalammelaksanakannya. Bisa setelah selesai shalat, sebelum tidur maupun saatbekerja.

Tetapi dari sekian waktu, ada saat yang sangat istimewa untuk bertafakuryakni sepertiga malam, selepas shalat malam.

Lantas, dalam hal apa saja kita dianjurkan untuk bertafakur? Pertama,kemaksiatan. Dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari banyak kata,pekerjaan, maupun perasaan yang tidak kita sadari telah melenceng ke arahkeburukan atau kemaksiatan.

Begitu pula dari sisi makanan dan pakaian yang kita pakai. Saat kita tahulangkah telah melenceng menuju kemaksiatan, kita perlu memohon ampunkepada Allah dan segera meninggalkannya

Kedua, ketaatan kepada Allah. Dalam hal ini, yang kita renungkan adalahketaatan dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban kepada Allah SWT. Apakahkita melaksanakannya dengan sempurna atau malah sebaliknya penuhkekurangan. Saat tahu kita sarat kekurangan dalam melaksanakan kewajibankepada Allah, kita dapat menutupinya dengan ibadah-ibadah sunah yang lain.

Ketiga, sifat-sifat merusak dalam hati. Segala ucapan dan tindakan berawal

27

Page 30: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

dari hati. Ketika hati kita bersih, ucapan dan tindakan akan baik, tetapimanakala kotor maka akan berakibat sebaliknya.

Dengan begitu kita perlu berpikir untuk mengetahui sifat-sifat yang merusakdalam hati seperti marah, sombong, iri, dan berprasangka buruk. Denganmengetahui sifat-sifat tersebut, kita akan berusaha untuk mengobati danmembersihkannya dari dalam hati.

Poin yang terakhir adalah bertafakur mengenai sifat-sifat yang dapat menjadipenyelamat bagi diri kita.

Setelah rampung menjalani proses tafakur dari awal hingga akhir, kita perluberpikir tentang sifat-sifat baik yang dapat menyelamatkan diri dari segalamacam keburukan. Misalnya, tobat, sabar, syukur, ikhlas, dan cinta kepadaAllah dan Rasul-Nya.

Dengan demikian tentu kita akan terus condong kepada kebaikan dansenantiasa taat kepada Allah. Di samping itu, dengan tafakur kita mampumengambil hikmah, menambah keimanan kepada Allah, dan menanamkan rasatakut dalam diri untuk mengerjakan kebatilan.

Ibnu Hatim berucap dalam syairnya, ‘’Dengan pengalaman seseorang bisamenambah ilmu, dengan berzikir ia mampu menambah cinta, dan dengantafakur ia dapat menambah rasa takut.’’ Wallau a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : M Sinwani

28

Page 31: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

15. BEKAL NAN KEKAL

Lika liku hidup duniawi selalu diwarnai dengan segala hasrat, tak terkecualikeinginan besar dalam mengumpulkan materi. Sebagian dari kita mungkinmenilai bahwa ukuran nilai kebahagiaan hanya timbul dari melimpah-ruahnyamateri yang kita miliki.

Sebagian lain menilai bahwa kebahagiaan hakiki sejatinya ada di dalam hati,yakni ‘ketenangan’ dalam berbagi. Rasa saling berbagi inilah yang ditanamkanoleh Rasulullah pada para sahabatnya sehingga mereka diberi kelapangan hatiuntuk ikhlas berbagi.

Allah SWT berfirman, “Kalian sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yangsempurna), sebelum kalian menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai.Dan apa saja yang kalian nafkahkan, sungguh, Allah mengetahuinya.” (QS AliImran: 92)

Dalam firman-Nya yang lain, “Apa saja harta yang baik yang kalian infakkan,niscaya kalian akan diberi pahalanya dengan cukup dan kalian sedikit pun tidakakan dianiaya (dirugikan).” (QS al-Baqarah: 272)

Dua surah di atas mengisyaratkan sebuah anjuran untuk berbagi apa saja yangkita miliki, bahkan sesuatu yang kita cintai sekalipun. Memberikan sesuatuyang teramat kita sukai memang bukanlah perkara yang mudah. Namun, adapahala yang besar dari-Nya sebagai bukti keimanan seorang hamba pada-Nya.

Adalah kisah Umar bin Khattab RA, seperti hadis yang diriwayatkan olehputranya, Ibnu Umar. “Sesungguhnya Umar RA pernah mendapatkan sebidangtanah di Khaibar. Lalu beliau mendatangi Nabi SAW dan meminta nasihatmengenai tanah itu, seraya berkata, “Ya Rasulullah, saya mendapatkansebidang tanah di Khaibar, yang saya tidak pernah mendapatkan harta lebihbaik daripada tanah itu.”

Nabi SAW pun bersabda, “Jika Engkau berkenan, tahanlah batang pohonnya,dan bersedekahlah dengan buahnya.”

Ibnu Umar berkata, ‘Maka bersedekahlah Umar dengan buahnya dan batangpohon itu tidak dijual, dihadiahkan, diwariskan, dan Umar bersedekahdengannya kepada orang-orang fakir, para kerabat, para budak, orang-orangyang berjuang di jalan Allah, Ibnu Sabil, dan para tamu. Pengurusnya bolehmemakan dari hasilnya dengan cara yang makruf dan memberikannya kepadatemannya tanpa meminta harganya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadis di atas, seperti uraian yang ditulis oleh Ibnu Hajar Atsqalani, bahwaUmar bin Khattablah sahabat pertama kali yang mempraktikkan shadaqah

29

Page 32: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

jariyah, atau lebih kita kenal dengan wakaf.

Ketika menjelaskan hadis di atas, Imam Ibnu Hajar menuturkan sebuah riwayatdari Imam Ahmad bahwasannya Ibnu Umar berkata, “Wakaf pertama kali didalam Islam adalah sedekahnya (wakafnya) Umar.”

Secara tersirat, Umar terasa berat mengikhlaskan sesuatu yang ia katakanbahwa ‘tidak pernah aku dapatkan harta yang lebih baik kecuali tanah itu’,menyadarkan kita betapa pengorbanan seorang hamba dalam meraihkeimanan dan kebajikan yang sempurna, menepis rasa ego dalam hati untukikhlas berbagi.

Inilah esensi dari roda perekonomian Islam; tidak membiarkan harta si kayahanya beredar di orang kaya saja, tapi anjuran penuh untuk bersedia pedulidan mau berbagi.

Melalui zakat (yang sifatnya wajib dikeluarkan), kemudian wakaf yang sifatnyasunnah tapi pahala yang terus mengalir selama harta tersebut digunakanuntuk kebaikan, menyadarkan bahwa ajaran Islam sungguh menentramkan.Keduanya, zakat maupun wakaf adalah warisan dan unsur-unsur pembangunperadaban yang siapapun mempraktikkannya akan mendapat ganjaran.

Islam tidak memperkenankan adanya seorang hamba yang hidup serba mewahberkecukupan, namun tidak peduli dengan saudara-saudara yang kekurangan.Dalam prinsip bekal nan kekal inilah, Islam menghendaki adanya tingkatkesejaheraan sosial baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, dan negara.Semoga! Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Ina S Febriany

30

Page 33: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

16. KEJUJURAN

“Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran itu menunjukkan kepadakebaikan, dan kebaikan menunjukkan jalan menuju surga.’’ (HR Bukhari).Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana. Demikian sebuahungkapan bijak menuturkan.

Ya, kejujuran adalah sebuah sikap yang menunjukkan jati diri seseorang yangsebenarnya. Seseorang yang senantiasa bersikap jujur baik dalam ucapanmaupun tindakan, meskipun pahit dan berisiko, bisa dipastikan dia memilikiintegritas moral yang baik.

Islam sangat menjunjung tinggi kejujuran. Dalam Islam, jujur menjadi salahsatu sifat mutlak seorang Nabi atau Rasul.

Orang-orang yang berlaku jujur, dalam Alquran disandingkan dengan paraNabi, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.

Sebaliknya, kebohongan adalah awal kehancuran. Seseorang yang sudah biasaberbohong, baik dalam ucapan maupun tindakan, pada hakikatnya sedangmenjerumuskan dirinya dalam kehinaan. Dia sedang menggali kuburnyasendiri.

Karena kebohongan yang dia lakukan lambat laun pasti akan terbongkar.Ibarat kata, sepandai apa pun seseorang menyembunyikan bangkai, akhirnyaakan tericium juga. Kalau kita lihat dan amati kondisi saat ini, tampaknyakejujuran sudah menjadi barang langka.

Demi menjaga citra diri di hadapan publik dan dengan dalih gengsi, seringkalibanyak orang tak jujur kepada dirinya sendiri apalagi kepada orang lain.Mereka lebih senang memakai topeng, daripada menunjukkan wajah aslinya.

Padahal, semakin lama topeng-topeng tersebut mereka kenakan, semakinjauh mereka dari jati diri mereka. Hakikatnya, semakin menyiksa diri merekasendiri karena harus hidup dalam kepura-puraan.

Orang-orang yang ingin dianggap sebagai orang kaya, misalnya, akan bersikapdan bertindak seolah-olah orang kaya. Semakin dia memaksakan dirimengikuti gaya hidup orang kaya, semakin tersiksa pikiran dan jiwanya.

Karena dia harus berpikir keras untuk dapat memenuhi tuntutan seolah-olahmenjadi orang kaya. Para pedagang, yang hanya menjalankan usaha ataubisnisnya dengan tujuan komersial, akan sangat mudah berlaku tidak jujuralias berbohong.

31

Page 34: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Tidak jarang kita jumpai, mereka berlaku tidak jujur dalam menjalankan rodabisnisnya. Dalam perkataan, mereka bahkan berani bersumpah atas namaAllah untuk meyakinkan pembeli agar tertarik untuk membali barangdagangannya.

Dalam tindakan, ada pedagang yang mengurangi timbangannya denganberagam cara, dengan tujuan mendapat keuntungan lebih banyak dari kondisitimbangan normal. Para pejabat publik berlaku bohong untuk memenuhipundi-pundi kekeyaannya.

Para intelektual, demi memenuhi persyaratan angka kredit untuk kenaikanpangkatnya, tidak jarang melakukan perilaku tak terpuji. Mereka melakukanplagiarisme, membuat data fiktif, serta tindak kecurangan lainnya.

Karena itu, berlaku jujurlah baik dalam ucapan dan tindakan. Betapapunpahitnya, yakinlah kejujuran akan lebih dihargai dan mendapat tempat di hatiorang lain daripada kebohongan. Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Didi Junaedi

32

Page 35: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

17. BERIBADAH DENGAN JIWA BEBAS

Dalam melaksanakan agamanya, umat tergolong menjadi dua. Ada yang tulus,sering disebut dengan mukhlishin lahu ad-din hunafa (QS al-Bayyinah [98]: 5).

Ada juga yang tidak tulus (disebut ya‘budullaha ‘ala harf, beribadah di tepi. (QSal-Hajj [22]: 11). Tentu saja yang pertama benar, dan yang kedua salah. Tetapi,dalam kelompok pertama pun ada tiga model pendekatan.

Dalam buku Nahj al-Balaghah, sebuah buku kumpulan nasihat, wejangan, dankata-kata bijak Ali bin Abi Thalib yang disusun dan dikumpulkan Asy-Syarîf ar-Radhiy, sahabat Ali bin Abi Thalib berkata, “Ada orang yang beribadah kepadaAllah karena ingin sesuatu, itu adalah cara ibadahnya pedagang. Ada orangyang beribadah kepada Allah karena takut, itu cara ibadahnya budak atauhamba sahaya. Ada pula orang yang beribadah kepada Allah karena rasasyukur, itulah cara ibadahnya orang-orang yang merdeka.”

Jika kita berpikir akan dapat pahala apa atau dapat untung berapa ketikahendak bersedekah, itu artinya kita beribadah dengan cara pedagang, lebihmempertimbangkan untung-rugi. Meski dibolehkan, ibadah cara ini bukanyang terbaik.

Jika kita baru terpanggil untuk beribadah karena takut masuk neraka, ituberarti kita termasuk kelompok kedua, beribadah cara budak. Ini mirippengendara sepeda motor yang memakai helm karena takut ditangkap polisi,bukan demi keselamatan dirinya.

Kalau tidak ada polisi, dia tidak memakai helm. Polisi boleh saja tidak ada,tetapi kecelakaan bisa terjadi kapan saja.

Ibadah cara seperti ini pun boleh walaupun bukan yang terbaik. Yang ketiga,adalah cara beribadahnya orang-orang yang berjiwa bebas!

Orang seperti ini melaksanakan shalat bukan lantaran takut neraka, tetapisemata-mata karena sadar Allah satu-satunya yang patut disembah. Ibaratnya,ada atau tidak ada polisi, orang seperti ini akan tetap menggunakan helmdemi menghindari bahaya.

Orang-orang seperti ini akan lebih konsisten dalam beribadah karena merasasudah teramat banyak nikmat Allah yang mereka terima dan patut merekasyukuri.

Sebesar apa pun derita yang dialami, mereka lebih memandang kenikmatanyang ada di balik itu. Sesuatu yang patut mereka syukuri sehingga terdoronguntuk terus beribadah. Orang yang beribadah dengan cara pedagang dan

33

Page 36: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

budak, biasanya bersikap itung-itungan.

Dia cenderung hanya mengerjakan ibadah wajib. Sudah merasa cukup kalausudah melaksanakan shalat lima waktu. Sudah merasa cukup kalau sudahpuasa Ramadhan.

Tetapi, orang yang beribadah dengan jiwa bebas akan selalu terdorong untukberibadah sebanyak-banyaknya. Sebab, orang seperti ini yakin sekali, nikmatAllah yang harus disyukuri pun begitu amat banyak, bahkan tak terhitung.

Dari sinilah kita bisa memahami, mengapa Rasulullah selalu bangun malam,shalat tahajud, dan witir sampai kaki beliau bengkak.

Ketika ditanya Aisyah mengapa masih saja berpayah-payah bangun malam,padahal Allah SWT sudah mengampuni dosanya, beliau menjawab, “Tidakbolehkah aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?”

Rasa ingin bersyukur itulah yang mendorong beliau melakukan banyak sekaliibadah. Dengan kata lain, ibadah yang beliau lakukan itu merupakan wujuddari kesyukuran kepada Allah atas berbagai karunia-Nya.

Dan ini sejalan dengan firman Allah,’’Sungguh, Kami telah memberimu(Muhammad) nikmat yang amat banyak. Maka laksanakanlah shalat karenaTuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepadaAllah).’’ (QS al-Kautsar [108]: 1-3).

Dari sini pula kita bisa memahami ungkapan Sayyidina Ali yang lain ketikabeliau bermunajat kepada Allah. “Ya Allah! Aku menyembah-Mu bukan karenatakut siksa-Mu, juga bukan karena aku ingin pahala-Mu, tetapi akumenyembah-Mu semata-mata karena Engkau memang layak dan patut untukdisembah.” Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Muhammad Arifin

34

Page 37: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

18. PERJANJIAN DENGAN TUHAN

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adamdari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(seraya berfirman): ‘’Bukankah aku ini Tuhanmu?’’ Mereka menjawab: “Betul(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". Kami lakukan yang demikian ituagar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam)adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).’’ (QS Al-A’raf:172)

Saat menjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir mengutip hadis sahihain (Bukhari danMuslim) yang menyatakan, “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah (suci),yakni beragama (Islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannyaseorang Yahudi, Nasrani atau Majusi.’’

Lebih lanjut, Ibnu Katsir menegaskan, melalui ayat ini, Allah SWTmenginformasikan kepada manusia, ketika mereka berada di alam ruh (rahim),Allah telah mengikat mereka dengan sebuah persaksian. Yakni Allah adalahTuhan mereka, tidak ada tuhan selain Dia.

Hal ini bertujuan agar kelak manusia tidak mengatakan mereka lalai mengenaipersaksian ini. Ironisnya, setelah manusia lahir ke muka bumi, tumbuh darikanak-kanak menjadi remaja, dewasa sampai meninggal dunia, banyak yangjustru melupakan perjanjian itu.

Perjalanan hidup anak manusia diwarnai beragam peristiwa, baik yangmenghadirkan suka maupun yang meninggalkan duka. Warna-warni kehidupantersebut pada gilirannya akan membentuk pribadi setiap manusia.

Ada orang yang sebagian besar hidupnya diwarnai penderitaan dankekecewaan, tetapi justru semakin mendekatkan dirinya kepada Allah. Hinggaakhirnya Allah pun melimpahkan karunia berupa kesuksesan dan kebahagiaanhidup.

Di sisi lain, ada pula orang yang sebagian besar hidupnya diliputi kesenangan,materi berlimpah tetapi justru menjauhkan dirinya dari Allah. Pada akhirnya,berujung dengan dihilangkannya segala kenikmatan dan kesenangan hidupyang pernah dialaminya.

Pada hakikatnya, jika kita mengingat perjanjian yang pernah kita ikrarkan dansepakati dengan Allah, maka hidup kita akan senantiasa berada di jalan yangbenar dan diridhai Allah. Tetapi jika kita melupakannya, sangat mungkinmelenceng jauh dari jalan kebenaran.

Janji dengan Tuhan adalah janji tauhid, janji untuk terus mengesakan-Nya, janji

35

Page 38: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

untuk selalu berada di jalan-Nya. Jika janji tersebut kita pegang teguh, Tuhanpun terus menuntun kita tetap berada di jalan-Nya.

Tetapi jika kita mengingkarinya, Dia pun akan memalingkan wajah-Nya darikita. Tuhan sesuai persangkaan kita kepada-Nya. Jika kita mengingat-Nyadalam diri kita, Dia pun akan mengingat kita dalam diri-Nya. Demikiandisebutkan dalam sebuah hadis qudsi.

Betapa banyak di antara kita atau mungkin diri kita sendiri yang seringmelupakan Tuhan. Tuhan hanya kita tempatkan di masjid, mushala, tempat-tempat ibadah, majelis taklim serta majelis dzikir. Tapi, saat kita di kantor,pasar, tempat kerja, dan jalan, kita tinggalkan Tuhan.

Kita tak sertakan Dia dalam aktivitas keseharian. Maka, yang terjadi adalahmunculnya manusia-manusia berkepribadian ganda. Di satu sisi merekakelihatan khusyuk ketika beribadah, di sisi lain mereka juga gemar korupsi dancurang dalam berdagang.

Perilaku mereka sehari-hari seringkali tidak mencerminkan ibadah yangmereka lakukan. Mereka tidak risih dan tanpa malu lagi berselingkuh, berzina,meganiaya, bahkan membunuh. Inilah bukti nyata manusia sering melupakanTuhannya.

Mereka melalaikan janji sucinya dengan Tuhan untuk menjadi hamba-Nya yangsaleh. Mari kita kembali mengingat perjanjian dengan Tuhan, kemudian kitapenuhi janji tersebut. Dengan demikia, kita mendapatkan kebahagiaan hidupdi dunia dan akhirat kelak. Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Didi Junaedi

36

Page 39: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

19. MENUJU SURGA

Gambaran tentang surga tersebar dalam sejumlah ayat dan hadis. Teks ayatdan hadisnya jelas. Jadi, tak ada satu keteranganpun yang meragukankeberadaannya. Semuanya menjelaskan kondisi yang tidak ada bandingannyadengan sesuatupun yang ada di dunia ini.

Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ’’Allah SWT berfirman,‘Sesungguhnya Aku telah menyediakan untuk hamba-Ku yang saleh segala apayang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, dan tidak pernah terbetikoleh hati siapapun.’’ (HR Bukhari dan Muslim).

Dengan begitu, saat Allah dan Rasul-Nya menyampaikan perumpamaantentang kondisi surga, semua itu sekadar untuk memudahkan kitamemahaminya. Memang, Allah dan Rasul-Nya menyebutkan banyak hal yangbernuansa dunia.

Namun demikian, semuanya itu sejatinya tidaklah sama. Misalnya, Allahmemaparkan keadaan surga yang dijanjikan itu di dalamnya terdapat sungai-sungai. Akan tetapi, bukan sungai-sungai sebagaimana yang kita pernahsaksikan di dunia.

Dikatakan, ada sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yanglezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring danseterusnya (QS Muhammad [47] : 15).

Misalnya, Allah memaparkan keadaan surga yang dijanjikan itu di dalamnyaterdapat naungan dari pohon-pohon rindang. Akan tetapi, bukan pohon-pohon yang kita pernah saksikan di dunia. Dikatakan, pohon itu tidak terlalutinggi dan berbuah sepanjang tahun.

Hal itu memudahkan bagi siapa pun yang hendak memetiknya. Dikatakan pula,fasilitas penghuni surga yang sangat memadai dibandingkan dengan yang kitapernah saksikan di dunia seperti pakaian, makanan, minuman, kamar tidur, danseterusnya.

Abu Hurairah menuturkan, saat Rasulullah SAW ditanya tentang surga,Rasulullah SAW menjelaskan, surga itu terbuat dari emas, perak, permata lu’lu,yakut, minyak kesturi, dan ja’faran. Kualitasnya sama sekali tidak berubah. (HRAhmad dan Tirimidzi).

Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya surga ituterdiri atas 100 tingkatan yang Allah sediakan bagi mereka yang berjihad.Jarak antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya seperti jarak antara

37

Page 40: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

langit dan bumi.’’ (HR Bukhari).

Abu Sai’d al-Khudri berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya surgaitu terdiri atas 100 tingkatan. Seandainya seluruh makhluk di muka bumiberkumpul di salah satu tingkatan, itu sudah cukup menampung merekasemuanya karena luasnya.’’ (HR Ahmad).

Hingga sekarang, entah berapa banyak penulis yang mengungkapkankeistimewaan surga dalam berbagai bahasa. Kendati demikian, saya kira ceritamengenai surga itu tidak akan ada habis-habisnya. Sampai kita benar-benarmenyaksikannya dengan mata kepala kita sendiri.

Bagi kita, semua informasi yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya sudah lebihdari cukup. Sekarang mari kita jawab pertanyaan berikut ini dengan sejujurnya.Sudahkah kita termasuk di antara orang-orang yang berada dalam antreancalon penghuni surga?

Sejumlah ayat dan hadis menjelaskan kriteria calon penghuni surga. Yakni,orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang menafkahkan sebagian hartayang dimilikinya pada waktu lapang mau pun sempit, dan orang-orang yangmemaafkan kesalahan manusia.

Selanjutnya, orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan menganiayadirinya sendiri namun segera mengingat Allah dan meminta pengampunankepada-Nya, tidak terus-menerus melakukan perbuatan dosa setelah diamenyadarinya.

Beriman kepada Allah, shalat dengan khusyuk, menjauhkan diri dari perbuatandan perkataan tak ada gunanya, mengeluarkan zakat, menjaga kemaluankecuali kepada istri, menunaikan amanat, memelihara shalat dan masih banyakyang lainnya. Semoga kita diberi kemudahan untuk dapat menapaki jalan lurusmenuju surga. Amin. Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : Mahmud Yunus

38

Page 41: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

20. IBADAH DAN SEDEKAH

Mbah Kasia, begitu kami biasa menyapa. Nenek berusia senja itu hidupsederhana dan sakit-sakitan. Ia tinggal serumah bersama putra dan suaminya,Mbah Molatip, yang renta dan sakit-sakitan pula.

Tidak banyak yang dapat dilakukan, selain bergantung hidup kepada putrasemata wayang mereka yang bekerja sebagai kuli serabutan. Jangankanbekerja, bahkan hidup saja bertopang obat.

Selain faktor usia, pasangan kakek-nenek itu memang mengidap berbagaipenyakit dalam selama bertahun-tahun. Namun demikian, semangat ibadahmereka luar biasa. Mereka tidak absen shalat jamaah lima waktu di masjid.

Bahkan, ketika Subuh, saya sering mendapati mereka sudah di masjid sejakpukul 03.00 WIB. Ada yang lebih membuat saya merasa malu. Mereka hiduppas-pasan bahkan kekurangan, tetapi kedermawanan menjadi gaya hidupsehari-hari.

Mbah Kasia sering mengantarkan makanan ke rumah. Padahal, makanan itupemberian dari orang untuk mereka. Kalau saya mempunyai sedikit rezeki danberbagi dengan mereka, ucapan terima kasih tidak henti-henti disampaikan.

Besok atau lusanya, biasanya mereka membalas dengan memberikan apa sajayang mereka punya untuk anak saya. Subhanallah. Keterbatasan hidupternyata tidak menghalangi mereka berbuat baik kepada sesama.

Merekalah teladan hidup, hamba-hamba Allah yang tidak fasih mengucapkandalil agama, tetapi sangat terampil mempraktikkan ajaran agama. Kita yanglebih paham agama dan hidup jauh dari kekurangan, cobalah menengokmereka.

Mereka miskin dan lemah di mata manusia, tetapi kaya dan kuat di mata Allah.Saya berpikir, itulah barangkali yang memunculkan banyak keajaiban terhadapmereka. Misalnya, beberapa tahun lalu, Mbah Kasia divonis dokter hanya bisabertahan hidup selama enam bulan ke depan.

Itu karena komplikasi jantung akut yang dideritanya. Berbagai pengobatansudah dijalani. Hanya, ia tidak mampu membayar ongkos operasi sehinggaharus pasrah pada nasib. Mbah Kasia akhirnya mengalami kondisi bagai mayathidup.

Perut membuncit, napas tersengal, dan bicara dengan isyarat. Betapa hebatujian hidup yang ia alami. Bagi kami mati lebih baik daripada hidup semacamitu. Tetapi, kuasa Allah sungguh mengungguli nalar manusia.

39

Page 42: BACAAN RINGAN SETELAH PENAT hidup ini harta boleh berkurang, bahkan hilang. Rupa juga pasti berubah dan sirna. Kesehatan jasmani pasti takkan bisa bertahan. Tak mengapa. Asal hati

Faktanya, kondisi Mbah Kasia berangsur pulih. Hingga kini, ia masihberkesempatan menghirup udara dunia. Tentang suaminya, Mbah Molatip,lebih mengherankan lagi. Malam itu pukul 21.00 WIB. Kakek berusia kepaladelapan ini mendadak sekarat akibat muntah darah.

Darah segar mengalir deras dari hidung dan mulutnya. Akhirnya, ia tidak lagibergerak dan tidak bernapas selama beberapa menit. Terang saja tangiskeluarga pecah. Kami semua yang menunggu mengiranya sudah meninggal.

Mbah Molatip lalu ditidurkan telentang, disedekapkan layaknya orangmeninggal. Ya Allah, betapa cepat Engkau mengambil hamba-Mu. Maghribtadi masih shalat jamaah di masjid, tetapi sekarang telah menghadap-Mudengan kondisi demikian menyedihkan.

Keluarga lantas meminta saya untuk mengumumkan berita kematiannya dimasjid. Saya bergegas menuju masjid. Baru sekian langkah keluar, sayamendengar gemuruh dari dalam rumah. Seseorang berlari mengejar sambilmemanggil-manggil nama saya.

“Jangan diumumkan dulu”, katanya. Saya menghentikan langkah dan kembalimasuk rumah. Ajaib, kakek yang sehari-hari berjalan dengan bantuan tongkatitu mendadak bergerak-gerak.

Besoknya, Mbah Molatip sudah kembali shalat jamaah Subuh di masjid sepertibiasa. Kabar duka baru muncul beberapa waktu lalu. Mbah Molatip telahmeninggalkan kita semua. Wallahu a’lam.

Sumber : republika.co.idOleh : M Husnaini

40