BAB_I[1]

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edem akibat kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 kehamilan, atau segera setelah persalinan. 1 Sampai sekarang etiologi pre eklampsia masih belum diketahui. Setelah perdarahan dan infeksi, pre eklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian maternal dan perinatal yang paling tinggi dalam ilmu kebidanan. 7 Faktor Risiko Pre-eklampsia meliputi kondisi- kondisi medis yang berpotensi menyebabkan penyakit mikrovaskuler (misal Diabetes Melitus, Hipertensi kronik, kelainan vaskuler dan jaringan ikat), antifosfolipid antibody syndrome, dan nefropati. 3 Preeklampsia lebih sering terjadi pada primigravida dibandingkan multigravida, usia ibu yang terlalu muda atau yang terlalu tua dan riwayat preeklampsia dalam keluarga. 3 Mortalitas maternal pada pre eklampsia disebabkan oleh karena akibat komplikasi dari pre eklampsia dan eklampsianya seperti Hellp syndrome, solusio plasenta, hipofibrigonemia, hemolisis, perdarahan otak, gagal ginjal, dekompensasi kordis dengan oedema pulmo dan nekrosis hati. Mortalitas perinatal pada pre eklampsia 1

Transcript of BAB_I[1]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edem akibat kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 kehamilan, atau segera setelah persalinan.1 Sampai sekarang etiologi pre eklampsia masih belum diketahui. Setelah perdarahan dan infeksi, pre eklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian maternal dan perinatal yang paling tinggi dalam ilmu kebidanan.7

Faktor Risiko Pre-eklampsia meliputi kondisi-kondisi medis yang berpotensi menyebabkan penyakit mikrovaskuler (misal Diabetes Melitus, Hipertensi kronik, kelainan vaskuler dan jaringan ikat), antifosfolipid antibody syndrome, dan nefropati.3 Preeklampsia lebih sering terjadi pada primigravida dibandingkan multigravida, usia ibu yang terlalu muda atau yang terlalu tua dan riwayat preeklampsia dalam keluarga. 3

Mortalitas maternal pada pre eklampsia disebabkan oleh karena akibat komplikasi dari pre eklampsia dan eklampsianya seperti Hellp syndrome, solusio plasenta, hipofibrigonemia, hemolisis, perdarahan otak, gagal ginjal, dekompensasi kordis dengan oedema pulmo dan nekrosis hati. Mortalitas perinatal pada pre eklampsia dan eklampsia disebabkan asfiksia intra uterin, prematuritas, dismaturitas, dan kematian janin intrauterin. Asfiksia terjadi karena adanya gangguan perfusi uteroplasenta akibat vasospasme arteriole spiralis.8

Oleh sebab itu, diagnosis dini preeklampsia yang merupakan pendahuluan eklampsia serta penatalaksanaannya harus diperhatikan dengan seksama. Disamping itu, pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin untuk mencari tanda preeklampsia yaitu hipertensi dan proteinuria sangat penting dalam usaha pencegahan, disamping pengendalian faktor-faktor predisposisi lain.10

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari pre-eklamsia?

2. Bagaimana epidemiologi pre-eklamsia?

3. Apa saja etiologi pre-eklamsia berat?

4. Bagaimana patofisiologi pre-eklamsia?

5. Bagaimana penegakan diagnosis pre-eklamsia?

6. Bagaimana penatalaksanaan pre-eklamsia berat?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi dari pre-eklamsia

2. Mengetahui epidemiologi pre-eklamsia

3. Mengetahui etiologi pre-eklamsia berat

4. Mengetahui patofisiologi pre-eklamsia

5. Mengetahui penegakan diagnosis pre-eklamsia

6. Mengetahui penatalaksanaan pre-eklamsia berat

1.4 Manfaat

Dengan laporan kasus ini diharapkan dapat menjelaskan bagaimana mendiagnosis, faktor yang mempengaruhi dan penatalaksanaan yang sebaik mungkin untuk pre-eklamsia berat.

1