BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

download BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

of 34

Transcript of BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    1/34

    Diktat Kuliah : Otomasi Sistem Produksi Teknik Industri Univ. Widyagama Malang

    Konsep Otomasi Sistem Produksi I - 1

    BAB I

    KONSEP OTOMASI SISTEM PRODUKSI

    Tujuan Instruksional Umum: Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan

    mahasiswa mampu memahami konsep otomasi

    sistem produksi serta aplikasinya dalam industri

    manufaktur.

    Tujuan Instruksional Khusus :

    Mahasiswa mengetahui Konsep Dasar Sistem Produksi, Sejarah Otomasi, Elemen

    Dasar Sistem Otomasi, Definisi Otomasi, Manfaat Otomasi, Fungsi OtomasiTingkat Lanjut, Level Otomasi, Robotika Industri dan Aplikasinya dalam Industri

    Manufaktur.

    1.1KONSEP DASAR OTOMASI SISTEM PRODUKSI

    1.1.1 Sistem Produksi

    Sistem Produksi terbagi menjadi dua kategori yaitu :

    1. Fasilitas Produksi terdiri dari diantaranya adalah pabrik, mesin-mesinproduksi dan perkakas, peralatan material handling, peralatan inspeksi

    dan komputer yang mengendalikan operasi manufaktur di dalamnya.

    Sistem Pendukung

    Manufaktur

    Fasilitas:

    Pabrik dan Peralatannya

    Sistem Produksi

    Gambar 1.1. Sistem produksi terdiri dari fasilitas dan sistem

    pendukung manufaktur [7]

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    2/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 2

    Fasilitas juga termasuk tata letak pabrik yang merupakan tata cara

    penempatan mesin-mesin dan fasilitas pabrik.

    2. Sistem Pendukung Manufaktur yang merupakan rangkaian aturan atauprosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk menyelesaikan masalah

    teknis dan logistik yang terkait dengan pemesanan dan pemindahan bahan

    di dalam pabrik serta untuk menjamin agar produk memenuhi berbagai

    standar kualitas. Perancangan produk dan fungsi-fungsi usaha tertentu

    juga dimasukkan ke dalam pendukung manufaktur ini. Pendukung

    manufaktur ini melibatkan suatu siklus pemrosesan informasi yang terdiri

    dari (1) fungsi bisnis (usaha), (2) perancangan produk, (3) perencanaan

    manufaktur, (4) pengendalian manufaktur seperti pada gambar 2 berikut

    ini.

    Gambar 1.2. Model manufakur yang menunjukkan operasi pabrik dan

    aktivitas-aktivitas pengolahan informasi untuk penunjang

    manufaktur. [7]

    1.1.2

    Otomasi Dalam Sistem Produksi

    1.1.2.1

    Sejarah Otomasi

    Perkembangan Teknologi dimulai dari jaman batu sampai dengan

    munculnya komputer dapat dilihat pada gambar 1.3 berikut ini

    PerencanaanManufaktur

    PengendalianManufaktur

    PerancanganProduk

    Fungsi bisnis

    O erasi ManufakturBahan Baku Produk Jadi

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    3/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 3

    Gambar 1.3. Perkembangan Teknologi terhadap waktu

    Sedangkan perkembangan teknologi otomasi dapat ditelusuri dari

    perkembangan alat-alat mekanik dasar. Alat mekanik dasar seperti roda

    berkembang sekitar 3200 SM, pengungkit, mesin Derek (600 SM) roda sisir (Th.

    1000), sekrup (th1405), dan roda gigi di abad pertengahan. Alat-alat dasar tersebut

    ditemukan kembali pada tahun 1765 yaitu mesin uap yang dapat digunakan untuk

    menghasilkan energi dan mengoperasikan mesin lainnya seperti mesin bor (th

    1775), kereta lokomotif (1803). Kemampuan untuk menghasilkan energi dan

    memindahkannya untuk operasi proses merupakan satu diantara tiga elemen dasar

    system otomasi.

    Setelah penemuan pertama mesin uap, tahun 1765 James Watt dan timnya

    mengembangkan teknik control mesin uap dengan menggunakan Flying Ball

    Governor, yang dapat mengendalikan on/off mesin secara otomatis.

    Flying Ball Governor merupakan tipe yang cukup penting dalam otomasi yaitu

    system control.

    1.1.2.2Definisi Otomasi

    Ide dasar otomasi adalah sebagai berikut

    1.Penggunaan elektrik dan/ atau mekanik untuk menjalankan mesin/ alattertentu

    2.Disertai otak yang mengendalikan mesin/ alat tersebut.3.Agar produktivitas meningkat dan ongkos menurun

    Berdasarkan ide dasar tersebut maka beberapa ahli menyatakan bahwa

    otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan

    TanganMein n

    Perkakasi , ae o .ln /Mass.Prod

    . oMgt.Sci om

    aman

    Batu

    Reoli

    Industri

    Winey,Komponen

    mampu tukar

    1920 1945 1980

    malbatch

    Ma .Pro cion

    Memsesuatu,Bukanmenunggu

    nstandarhidup

    y,Lebih cepat,Lebih baik

    ny ,baik, murah

    ,

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    4/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 4

    sistem dengan perlengkapan mekanik/ elektronika yang dapat mengganti manusia

    dalam mengamati, dan mengambil keputusan. [10]

    Dorf menyatakan bahwa otomasi merupakan sebuah proses tanpa aktivitas

    langsung manusia dalam proses (R.C. Dorf, Robotic and automated

    Manufacturing [10]

    Berdasarkan Grover P.M et al (1986) otomasi merupakan teknologi yang

    berkaitan dengan penggunaan operasi dan control produksi secara mekanis,

    elektronik, dan system yang berbasis computer (computer based system).

    Menurut Grover P.M (2001) menyatakan bahwa otomasi merupakan teknologi

    yang proses maupun prosedurnya diselesaikan tanpa keterlibatan langsung

    manusia.[7]

    Sehingga secara umum sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatutekhnologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang

    berbasis komputer (komputer, PLC atau mikro). Semuanya bergabung menjadi

    satu untuk memberikan fungsi terhadap manipulator (mekanik) sehingga akan

    memiliki fungsi tertentu. [7]

    1.1.2.3Jenis Otomasi Ditinjau dari sistem manufaktur (atas dasar macam,

    variasi dan jumlah produk)

    1. Fixed Automation ( Otomasi Detroit )

    Merupakan sistem otomasi yang mempunyai konfigurasi peralatan tetap,

    sesuai dengan tahapan proses operasinya ataupun perakitannya. Jenis ini ditandai

    atas :

    Modal awal yang besar Laju produksi yang tinggi Relatif tidak fleksibel dalam mengakomodasikan perubahan produk.

    2. Programmable Automation

    Pada Otomasi jenis ini, alat-alat produksi dirancang dengan kemampuan

    dapat dirubah urutan operasinya, sehingga dapat mengakomodasikan perubahan

    konfigurasi sesuai dengan perubahan macam-macam produk.

    Jenis ini ditandai dengan :

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    5/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 5

    Modal besar untuk peralatan general purpose Laju produksi relatif rendah Fleksibel untuk perubahan konfigurasi

    Sangat cocok untuk batch production

    3. Flexible Automation

    Ini merupakan pengembangan dari programabel otomasi. Jadi merupakan

    sistem yang mampu memproduksi macam-macam produk, tanpa kehilangan

    waktu secara virtual akibat perubahan bentuk produk yang satu ke bentuk

    berikutnya. Jenis ini ditandai atas :

    Modal besar untuk peralatan Produksi kontinyu dari macam-macam campuran produk

    Laju produksi sedang Fleksibel untuk perubahan variasi rancangan produk

    1.1.2.4Alasan Penggunaan Otomasi

    Beberapa alasan penggunaan otomasi:

    Meningkatkan produktivitas perusahaan ; ini ditandai dengan lebih besarnyaout-put per jam-orang, apabila diterapkan otomasi pada operasi manufaktur.

    Tingginya biaya tenaga kerja ; kecenderungan meningkatnya biaya tenagakerja di dunia industri, mendorong untuk menginvetasikan fasilitas otomasi

    yang relatif mahal. Dengan otomasi manufaktur yang dapat meningkatkan

    laju produksi, menyebabkan harga per produk lebih rendah.

    Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu ; ini jugakecenderungan akibat dari industri pelayanan ( lebih relevan dinegara maju),

    sehingga semakin sulit mendapatkan tenaga kerja dengan skill tertentu.

    Dengan otomasi manufaktur jumlah dan kemampuan yang d ibutuhkan untuk

    menghasilkan produk berkualitas lebih rendah.

    Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan ; ini kecenderungandinegara maju khususnya di Amerika Serikat, dimana tenaga kerja lebih

    menyukai sektor pelayanan.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    6/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 6

    Keamanan ; dengan otomasi manufaktur pekerjaan lebih aman. Artinyakeamanan atas kecelakaan kerja akibat operasi produksi maupun kepindahan

    operator pada lantai produksi lebih terjamin.

    Tingginya harga bahan baku ; mahalnya bahan baku sebagai input-produksimembutuhkan efisiensi pemakaian bahan baku. Dengan otomasi manufakturdapat mereduksi scrap-rates.

    Meningkatkan kualitas produk ; otomasi tidak hanya dapat menghasilkanproduk pada laju yang lebih cepat, tetapi kualitas produk juga dapat

    ditingkatkan, dibandingkan dengan metode manual.

    Menurunkan Manufacturing lead time (MLT) ; dengan otomasimanufaktur dapat direduksi waktu antara pesanan pelanggan samapai

    delevery produk. Itu dapat ditunjukan dengan analisa kuantitatif pada sub-

    bab model matematis. Dengan demikian pelayanan terhadap pelanggan

    dapat lebih kompetitif.

    Menurunkan in-process inventory ; ini karena otomasi manufaktur dapatmenyelesaikan produk pada lantai produksi lebih cepat.

    Tingginya harga produk sebelum berotomasi ; karena banyaknyaknyaalasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan otomasi manufaktur

    biaya per satuan produk lebih rendah. Selain karena image dari industri yang

    menerapkan otomasi manufaktur lebih baik dari pada dengan metode

    manual, demikian pula dengan pelayanan terhadap pelanggan.

    Beberapa alasan penggunaan tenaga kerja manual dalam system industry:

    1.Pekerjaan sangat su lit diselesaikan dengan teknologi otamasi.2.Umur siklus produk pendek.3.Customized product.

    4.Adanya Perubahan permintaan.5.Pemeliharaan peralatan.6.Untuk memprogram dan mengoperasikan computer.7.Untuk melakukan pekerjaan proyek.8.Mengolah dan mengatur pabrik.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    7/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 7

    1.1.2.5

    Otomasi Dan Teknologi Kontrol Pada Sistem Produksi

    Gambar 1.4. Otomasi Dan Teknologi Kontrol Pada Sistem Produksi [7]

    Posisi otomasi dan teknologi pengendalian dengan lengkap dapat dilihat

    pada gambar 1.4. Beberapa contoh aplikasi otomasi dan teknologi kendali

    misalnya robottika industri dan kontrol numerik.

    1.1.2.6Elemen dasar

    Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem

    otomasi, yaitu power, program of instruction, kontrol sistem yang kesemuanya

    untuk mendukung proses dari sistem otomasi tersebut.

    Program of

    Instruction

    Control

    System

    Process

    Power

    Gambar. 1.5 Elemen Dasar Sistem Otomasi [7]

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    8/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 8

    a. Power

    Power atau sumber energi dari sistem otomasi digunakan untuk

    mengoperasikan beberapa proses dan menggerakan serta mengendalikan

    semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa menggunakan

    energi listrik, baterai, Accu, solar, bensin, air, angin, semuanya tergantung

    dari tipe sistem otomasi itu sendiri.

    Misalnya power untuk Proses Manufakturing yaitu Electric discharge

    machining (EDM) menggunakan tenaga listrik untuk melelehkan baja

    b.Program of instruction

    Untuk program instruksi/perintah pada sistem kontrol mekanis

    maupun rangkaian elektronik tidak menggunakan bahasa pemrograman

    dalam arti sesungguhnya, karena sifatnya yang analog. Untuk sistem

    kontrol yang menggunakan komputer dan keluarganya (PLC maupun

    mikrokontroler) bahasa pemrograman merupakan hal yang wajib ada.

    Perintah seperti out, outport ,out32 sebenarnya hanya memberikan

    perintah untuk sekian millidetik berupa arus pada manipulator yang

    kemudian akan diperkuat. Translasi/kompilasi bahasa (seperti Pascal, C,

    Basic, Fortran), memberi fasilitas pada programer untuk

    mengimplementasikan program aplikasi. Translator atau kompiler untuk

    bahasa pemrograman tertentu akan mengubah statemen-statemen dari

    pemrogram menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh komputer.

    Instruksi komputer merupakan antar muka antara perumusan perangkat

    lunak program aplikasi dan perangkat keras komputer. Komputer

    menggunakan instruksi tersebut untuk mendefinisikan urutan operasi yang

    akan dieksekusi. Penyajian Data membentuk antarmuka antara programaplikasi dan komputer. Daerah irisan dari ketiga lingkaran menyatakan

    sistem operasi.

    Sistem operasi ini yang akan mengkoor-dinasi interaksi program,

    mengatur kerja dari perangkat lunak dan perangkat keras yang bervariasi,

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    9/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 9

    serta operasi dari unit masukan/keluaran. Komputer merupakan salah satu

    produk teknologi tinggi yang dapat melakukan hampir semua pekerjaan

    diberbagai disiplin ilmu, tetapi komputer hanya akan merupakan barang

    mati tanpa adanya bahasa pemrograman untuk menggambarkan apa yang

    kita kerjakan, sistem bilangan untuk mendukung komputasi, dan

    matematika untuk menggambarkan prosedur komputasi yang kita

    kerjakan.

    c. Sistem kontrol

    Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol

    baik menggunakan mekanis, elektronik ataupun komputer. Apabila suatu

    sistem otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya

    maka sistem kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari

    keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer,

    rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja

    penggunaan rangkaian elektronik, peralatan mekanik mulai ditinggalkan

    dan lebih mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer

    (PLC, mikrokontroller)

    Sistem kontrol dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari, sebagai

    contoh :

    - Magic com memiliki mekanisme kontrol, pada saat memasak beras

    menjadi nasi, secara otomatis tombol akan berubah ketika nasi menjadi

    matang. Mekanisme sistem kontrol tersebut menggunakan peralatan

    mekanis yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sistem

    otomasi.

    - Sistem ATM juga memiliki sistem digital sehingga dapat dikendalikan

    berapa uang yang keluar sesuai dengan tombol yang diketik.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    10/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 10

    1.1.2.7

    Kekuatan Untuk Menyelesaikan Proses Terotomasi

    Power Untuk Proseso Untuk Menjalankan Proses Itu Sendirio

    Untuk Load Dan Unload Unit Kerja

    o Transport Material antar operasi Power Untuk Otomasi

    o Unit Kontrolo Tenaga untuk menggerakkan sinyal kendalio Akuisisi data dan pemrosesan informasi

    1.1.2.8Level Otomasi

    Gambar 1.6. Hirarki dari otomasi dan pengendali dalam proses manufaktur

    [7]

    Lima tingkat otomasi dan pengandali dalam proses manufaktur adalah :

    1. Tingkat Alat.Tingkat ini merupakan tingkatan terendah yang meliputi aktuator,

    sensor, dan komponen perangkat keras lainnya yang membangun

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    11/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 11

    suatu mesin, Misalnya loop pengendali suatu mesin CNC atau satu

    engsel robot industri.

    2. Tingkat MesinPerangkat keras pada tingkat alat dirakit menjadi mesin individu,

    contoh mesin perkakas CNC, robot industri, konveyor mesin, dll.

    Fungsi pengendalian pada tingkat ini meliputi pelaksanaan langkah-

    langkah dalam program instruksi dilaksanakan dengan benar.

    3. Tingkat sel atau sistemIni adalah tingkat sel manufaktur atau sistem yang beroperasi di bawah

    instruksi dari tingkat pabrik. Sel Manufaktur merupakan kumpulan

    mesin atau stasiun kerja yang dihubungkan dan didukung oleh sistem

    material handling, komputer dan perangkat lainnya yang sesusai untukproses manufaktur.

    Fungsi pengendalian pada tingkat ini meliputi pengambilan part dan

    pengisian pada mesin, koordinasi antara mesindan sistem material

    handling, evaluasi data hasil inspeksi.

    4. Tingkat PabrikPerintah yang diterima dari sistem informasi perusahaanditerjemahkan

    menjadi rencana operasi bagi proses produksi. Fungsi pengendalian

    pada tingkat ini meliputi pemrosesan order, pengendalian persediaan,

    pemberian, perencanaan kebutuhan material, pengendalian lantai

    produksi dan pengendalian kualitas.

    5. Tingkat PerusahaanTingkat ini merupakan tingkat paling tinggi, yang terdiri dari sistem

    informasi perusahaan. Hal ini menyangkut semua fungsi-fungsi yang

    diperlukan untuk mengelola perusahaan antara lain pemasaran,

    akunting, perancangan, penelitian, perencanaan agregat, dan

    penjadwalan produksi utama.

    1.1.2.9 Strategi Otomasi

    Sepuluh strategi otomasi dan s istem produksi:

    1.Spesialisasi operasi.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    12/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 12

    2.Penggabungan operasi3.Operasi secara simultan.4.Pengintegrasian operasi.5.Meningkatkan flesibelitas.6.Perbaikan material handlingdan penyimpanannya.7.On-line inspection.8.Pengendalian proses dan optimisasi.9.Pengendalian operasiplan t.10.Computer-Intergrated Manufacturing.

    Strategi migrasi otomasi:

    1.Phase I : Produksi manual.2.Phase II : Produksi terotomasi.3.Phase III : Produksi terintegrasi secara otamasi.

    Prinsip-prinsip otomasi (USA Principle):

    1.Understandproses yang ada2.Simplifyproses3.Automateproses

    1.2ROBOTIKA INDUSTRI

    Robot industri adalah sebuah mesin serba-guna yang dapat diprogram dan

    mempunyai karakteristik antropometri tertentu.

    Karakteristik antropometri yang paling jelas dari suatu robot industri adalah

    lengan mekanisnya yang digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan

    industri yang bervariasi. Karakteristik lain yang mirip dengan manusia adalah

    kemampuan robot untuk merespon input dari sensor, berkomunikasi dengan mesin

    lain, dan kemampuan membuat keputusan.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    13/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 13

    Contoh umum penerapan robot industri dalam produksi meliputi

    pengelasan titik, pemindahan material, pemasangan part ke mesin, pengecatan

    semprot, perakitan.

    Alasan digunakannya robot dalam industri :

    Robot dapat menggantikan manusia dalam keadaan lingkungan kerja yangberbahaya dan tidak nyaman.

    Robot melakukan pekerjaan dengan tingkat konsistensi dan keterulangan(repeatability)yang tidak bisa dicapai oleh manusia.

    Robot dapat diprogram kembali. Jika jalannya produksi sudah selesai,suatu robot dapat diprogram kembali dan dilengkapi dengan peralatan

    yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang berbeda secara

    bersamaan. Robot dikendalikan oleh komputer dan oleh karena itu dapat

    disambungkan ke sistem komputer yang lain untuk mencapai computer

    integrated manufacturing

    1.2.1 Anatomi Robot dan Atribut yang terkait

    Manipulator dari sebuah robot industri dibangun dari serangkaian dari

    joint (joints)dan batang lengan (links).

    Anatomi robot berhubungan dengan tipe dan ukuran dari joint dan batang lengan

    ini dan aspek lainnya dari konstruksi fisik manipulator tersebut.

    Gambar 1.7 Suatu Robot Industri

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    14/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 14

    1.2.1.1

    Joint dan Batang Lengan

    Suatu joint dari robot industri serupa dengan persendian toboh manusia.

    Joint tersebut memungkinkan gerakan relatif antara dua bagian dari tubuh. Setiap

    joint atau biasa disebut sumbu (axis), memberi robot derajat kebebasan (degree of

    freedom/ dof) dari gerakan.Hampir di semua kasus, hanya satu derajat kebebasan

    yang terhubung dengan sebuah joint.

    Robot sering diklasifikasikan menurut jumlah total dari derajat kebebasan yang

    dimiliki.

    Terhubung pada setiap joint adalah dua buah batang lengan, sebuah batang lengan

    input dan sebuah batang lengan output.

    Batang lengan (links) adalah sebuah komponen tetap dari manipulator robot.

    Tujuan dari sebuah joint adalah untuk memungkinkan gerakan relatif antarabatang lengan input dan batang lengan output.

    Kebanyakan robot dipasang dengan landasan stasioner (tidak dapat

    bergerak) di atas lantai. Joint pertama sebagai link-O. Ini merupkan link input

    pada joint-1, yang pertama dari serangkaian joint dalam konstruksi robot. Link

    output dari joint-1 adalah link-1. Link-1 adalah link input pada joint-2, dimana

    link outputnya adalah link-2, dan seterusnya. Skema penomoran joint-link

    digambarkan berikut ini.

    Gambar 1.8 Diagram Konstruksi Robot yang Menunjukkan Bagaimana

    Robot dibuat dari Kombinasi Sambungan-Penghubung. [7]

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    15/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 15

    Tipe-tipe joint diantaranya adalah :

    Joint linier (tipe joint L). Pergerakan relatif antara link input dan linkoutput adalah gerakan translasi geser dengan sumbu dari dua link adalah

    sejajar

    Joint ortogonal (tipe joint O). Pergerakan relatif antara link input dan linkoutput adalah gerakan translasi geser saling tegak lurus satu sama lain

    selama perpindahan.

    Joint rotasi (tipe joint R). Tipe ini menyediakan gerakan rotasi relatif,dengan sumbu rotasi tegak lurus pada sumbu dari link input dan output.

    Joint puntir (tipe joint T). tipe ini juga melibatkan gerakan rotasi, tapisumbu rotasi sejajar dengan sumbu kedua link

    Revolving join (tipe join V, V berasal dari v pada revolving). Pada tipejoint ini, sumbu link input sejajar dengan sumbu rotasi joint, dan sumbu

    link output tegak lurus dengan sumbu rotasi.

    Hampir semua robot industri mempunyai hubungan (joints) secara

    mekanik, yang dapat diklasifikasikan sebagai satu dari lima tipe : dua tipe

    menyediakan gerakan translasi dan tiga tipe menyediakan gerakan rotasi. Tpe-tipe

    joints ini diilustrasikan pada gambar berikut.

    Gambar 1.9 Lima Jenis Sambungan yang Umum digunakan pada Industri

    Konstruksi Robot : a. Sambungan linier (sambungan tipe L), b. Sambungan

    ortogonal (sambungan tipe O), c . Sambungan rotasional (sambungan tipe R), dan d.

    Sambungan tipe putar (sambungan tipe V). [7]

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    16/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 16

    Setiap joint ini mempunyai rentang dimana bisa bergerak/berpindah.

    Rentang bagi joint translasi biasanya kurang dari satu meter. Tiga tipe dari joint

    rotasi mungkin mempunyai rentang kecil beberapa derajat hingga mencapai

    beberapa putaran penuh.

    1.2.1.2Konfigurasi Robot yang Umum

    Sebuah manipulator robot dapat dikelompokkan menjadi dua bagian :

    rakitan tubuh-lengan dan rakitan pergelangan tangan. Selalu terdapat tiga derajat

    kebebasan yang berhubungan dengan rakitan tubuh-lengan, dan dua atau tiga

    derajat kebebasan yang berhubungan dengan pergelangan tangan. Pada ujung

    pergelangan tangan dari manipulator terdapat peralatan yang berhubungan denganpekerjaan yang harus diselesaikan oleh robot. Peralatan ini disebut dengan end

    effector, bisa berupa 1). Sebuah gripper untuk memegang benda kerja atau 2).

    Perkakas untuk menyelesaikan beberapa proses.

    Tubuh-lengan dari suatu robot digunakan untuk memposisikan end effector, dan

    pergelangan tangan robot digunakan untuk mengorientasikan end effector.

    A. Konfigurasi Tubuh Dan Lengan

    Dari lima tipe joints yang didefinisikan sebelumnya, terdapat 5 x 5 x 5 =

    125 kombinasi joint berbeda yang dapat digunakan untuk merancang rakitan

    tubuh-lengan untuk manipulator robot dengan tiga derajat kebebasan. Sebagai

    tambahan, terdapat variasi rancangan di antara tipe-tipe joint individu (seperti

    ukuran fisik joint danrentang gerakan). Hal ini sangat jelas terlihat, oleh karena

    itu, tedapat hanya lima konfigurasi dasar yang tersediansecara umum pada robot

    industri komersial, yaitu :

    1.Konfigurasi polar.konfigurasi ini terdiri dari sebuah lengan geser (L joint)yang digerakkan relatif pada badan robot, yang dapat berputar baik dalam

    sumbu vertikal (T joint) dan sumbu horisontal (R joint).

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    17/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 17

    Gambar 1.10 Rakitan badan-dan-lengan Koordinat Polar

    2.Konfigurasi silindrik. Konfigurasi robot ini terdiri dari sebuah kolomvertikal, dimana rakitan lengan bertumpu untuk bergerak naik atau

    turun.lengan tersebut dapat bergerak masuk dan keluar terhadap sumbu

    kolom. Gambar ini menunjukkan salah satu cara yang mungkin dimana

    konfigurasi ini dapat dibangun, menggunakan T joint untuk memutar

    kolom seputar sumbunya. Sebuah joint L digunakan untuk menggerakkan

    rakitan lengan secara vertikal sepanjang kolom, sedangkan joint Q

    digunakan untuk mencapai per gerakan radikal lengan.

    Gambar 1.11 Rakitan badan dan lengan silindrik.[7]

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    18/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 18

    3.Robot koordinat Kartesian. Nama lain untuk konfigurasi ini meliputi robotrektilinier dan robot x-y-z. Seperti ditunjukkan pada gambar 7.5,

    konfigurasi ini terdiri dari joint geser, dua di antaranya adalah ortogonal.

    Gambar 1.12 Rakitan badan dan lengan Kartesian[7]

    4.Robot jointed-arm. Manipulator robot ini mempunyai konfigurasi umumlengan manusia. Jointed arm terdiri dari kolom vertikal yang berputar

    sekitar landasan dasar menggunakan joint T. Pada puncak kolom terdapat

    joint bahu, dimana link (lengan) output terhubung pada joint siku (joint R

    yang lain)

    Gambar 1.13 Rakitan sambungan-lengan badan-dan-lengan [7]

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    19/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 19

    5.Scara (Selective Compliance Assembly Robot Arm) serupa dengan robotjointed Arm kecuali bahwa sumbu putar bahu dan siku adalah vertikal

    yang berarti bahwa lengan menjadi kaku pada arah vertikal dan lemah

    dalam arah horisontal.

    Gambar 1.14. Rakitan badan dan lengan SCARA [7]

    B. Konfigurasi Pergelangan Tangan

    Pergelangan tangan robot digunakan untuk menghasilkan orientasi dari

    end effector. Biasanya terdiri dari dua atau tiga derajat kebebasan.

    Gambar berikut mengilustrasikan satu kemungkinan konfigurasi tiga derajat

    kebebasan rakitan pergelangan tangan. Tiga buah joint didefinisikan sebagai :

    1.Roll, memakai joint T untuk menyelesaikan rotasi seputar sumbu lengan robot.

    2.Pitch, meliputi rotasi atas-dan-bawah, khususnya menggunakan joint R.

    3. Yaw , meliputi rotasi kanan-dan-kiri, juga diselesaikan dengan joint R.

    Pergelangan tangan dengan dua derajat kebebasan umumnya terdiri hanya joints

    rolldanpitch(joint T dan R).

    Gambar 1.15 Konfigurasi tipikal dari sebuah rakitan lengan dengan tiga-

    derajat-kebebasan menunjukkan roll, yaw, pitch [7]

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    20/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 20

    Untuk menghindari kerancuan definisi pitch dan yaw, maka roll

    pergelangan tangan diasumsikan pada posisi pusatnya, seperti dalam gambar.

    Untuk menunjukkan kemungkinan kerancuan ini, bayangkan rakitan pergelangan

    tangan dengan two-jointed. Dengan joint roll pada posisi pusat, joint kedua (joint

    R) menghasilkan rotasi atas-dan-bawah (pitch). Akan tetapi, jika posisi roll adalah

    90 derajat dari pusat (baik searah ataupun berlawanan arah jarum jam), joint

    kedua akan menghasilkan rotasi kanan-kiri (yaw).

    Konfigurasi robot SCARA (gambar) adalah unik dalam arti dia umumnya

    tidak memiliki rakitan pergelangan tangan yang terpisah. Seperti dalam

    pembahasan ini, robot ini dipakai untuk operasi perakitan dengan tipe insersi

    (pemasukan), dimana tugas insersi ini dikerjakan dari atas. Dengan demikian,

    kebutuhan orientasi adalah minimal dan pergelangan tangan yang oleh karena itutidak dibutuhkan. Orientasi dari obyek yang akan ditempatkan kadangkala

    dibutuhkan, dan tambahan rotasi joint dapat dilakukan untuk tujuan ini. Empat

    konfigurasi tubuh-lengan yang lain memiliki rakitan pergelangan tangan yang

    hampir selalu terdiri dari kombinasi joint rotasi jenis R dan jenis T.

    1.2.1.3Sistem Penggerak Joint

    (1)listrik(2)hidrolik(3)pneumatik

    1.2.2 Sistem Pengendalian Robot

    Robot-robot industri dewasa ini menjadi semakin pintar. Dalam konteks

    ini, sebuah robot pintar adalah robot yang menunjukkan kelakuan yang

    membuatnya tampak pintar, yaitu :

    Berinteraksi dengan lingkungannya Membuat keputusan ketika sesuatu berjalan salah selama siklus kerja Berkomunikasi dengan manusia Membuat perhitungan selama siklus gerakan

    Merespon input sensor canggih, seperti penglihatan mesin (machine vision)

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    21/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 21

    1.2.3

    End Effector

    End Efector memungkinkan robot untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

    tertentu, biasanya harus dirancang khusus (custom-engineering) dan dibuat

    untuk setiap aplikasi yang berbeda.

    1.2.3.1

    Jari Penjepit (Gripper)

    Gripper digunakan untuk memegang dan memanipulasi obyek selama

    siklus kerja. Tipe-tipe dari grippers yang digunakan pada aplikasi robot industri

    meliputi :

    Gripper mekanis Griper Vakum Pengangkat magnetik Pengangkat Adesif Peralatan mekanis sederhana.

    1.2.3.2Perkakas

    Contoh-contoh perkakas yang digunakan sebagai end effectors oleh robot

    untuk melakukan aplikasi pemrosesan meliputi :

    Pistol untuk pengelasan titik Peralatan pengelasan busur Pistol untuk pengecatan semprot Spindel yang berputar Peralatan perakitan Pemanasan dengan obor Pemotongan dengan menggunakan water jet.

    1.2.4 Sensor dalam Robotika

    Sensor yang digunakan dalam robotika terdiri dari sensor internal dan

    eksternal. Sensor internal digunakan untuk mengendalikan posisi dan kecepatan

    berbagai joint robot. Sensor-sensor ini menghasilkan loop kendali umpan balik

    dengan robot controller. Sensor-sensor tertentu digunakan untuk mengendalikan

    posisi lengan robot termasuk potensiometer dan encoder optik.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    22/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 22

    Sensor eksternal digunakan untuk mengkoordinasikan operasi robot dengan

    peralatan lain dalam sebuah sel kerja. Dalam beberapa kasussensor eksternal ini

    berupa peralatan sederhana seperti saklar batas untuk mengindikasi apakah benda

    siap untuk diambil dari konveyor.

    1.2.5

    Penerapan Robot Industri

    Pertama kali diterapkan pada tahun 1961 pada proses die casting.

    Robot digunakan untuk melepas cetakan dari mesin die casting. Lingkungan kerja

    pada die castingtidak nyaman untuk manusia karena panas dan asap. Oleh karena

    itu logis kalau robot digunakan menggantikan posisi manusia.

    Karakteristik umum dari kondisi kerja industri yang mendukung penggantian

    posisi manusia sebagai tenaga kerja oleh robot :1.Lingkungan kerja yang berbahaya bagi manusia.Jika lingkungan kerja tidak aman, tidak sehat, berbahaya, tidak nyaman, ataupun

    kondisi lain yang tidak menyenangkan bagi manusia, maka hal tersebut dapat

    dijadikan alasan kuat untuk mempekerjakan robot industri. Selain die casting,

    situasi kerja lain yang berbahaya atau tidak menyenangkan bagi manusia adalah

    forging (penempaan), spray painting (cat semprot), continuous are welding

    (pengelasan kontinyu),spot welding(pengelasan titik).

    2.Siklus kerja yang repetitif (berulang)Jika elemen kerja dalam siklus kerja adalah sama, dan elemen-elemen kerja

    merupakan gerakan-gerakan yang relatif sederhana, maka pemakaian robot akan

    lebih konsisten dan repeatabilitydibandingkan manusia. Konsistensi yang tinggi

    dan kemampuan pengulangan yang tinggi, memberikan kontribusi terhadap

    pencapaian produk berkualitas tinggi dibanding bila dikerjakan manual.

    3.Handlingyang sulit bagi manusiaJika pekerjaan memerlukan handling bagi komponen atau peralatan yang berat

    atau sulit di manipulasi, maka robot industri dapat digunakan. Komponen atau

    peralatan yang sangat berat bagi manusia untuk ditangani, dapat dilakukan dengan

    baik sesuai kapasitas angkut dari robot besar.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    23/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 23

    4.Operasi yangMultishiftDalam operasi manual yang memerlukan dua dan tiga shift, penggantian dengan

    robot menyebabkan lebih cepat biaya kembali. Tidak hanya menggantikan satu

    pekerja, sebuah robot juga dapat menggantikan dua atau tiga pekerja.

    5.Pergantian yang jarang terjadi.Kebanyakan batch atau proses job shop memerlukan perubahan tempat kerja

    secara fisik diantara job satu ke job berikutnya. Waktu yang diperlukan untuk

    perubahan adalah waktu yang tidak produktif, karena komponen sedang tidak

    dibuat. Penerapan robot industri dalam hal ini , tidak hanyasetup secara fisik yang

    harus diubah, tetapi robot juga harus bisa diprogram ulang, yang berarti

    menambah downtime. Konsekuensinya, robot secara tradisional, lebih mudah

    diaplikasikan pada produksi yang berjalan panjang dimana perubahan jarangterjadi. Sekarang dilakukan perbaikan prosedur pemrograman robot secara off -

    line, akan memungkinkan pengurangan waktu yang dierlukan untuk pemrograman

    ulang. Hal ini akan memungkinkan waktu produksi yang lebih singkat untuk

    menjadikannya lebih ekonomis.

    6.Orientasi dan posisi komponen ditetapkan dalam work cell.Kebanyakan robot dalam aplikasi industri dewasa ini, tanpa memiliki kemampuan

    penglihatan. Kemampuan untuk mengambil suatu obyek pada setiap siklus kerja

    pada kenyataannya didasarkan pada komponen yang telah diketahui posisi dan

    tujuannya. Cara untuk menyatakan keberadaan benda bagi robot pada lokasi yang

    sama setiap siklus harus dirancang.

    Penerapan Robot Industri Dalam Material Handling

    Aplikasinya disini adalah robot memindahkan material atau komponen dari satu

    tempat ke tempat lain.

    A.Pemindahan MaterialRobot mengambil komponen pada satu lokasi dan menempatkannya pada

    satu lokasi baru. Pada banyak kasus, orientasi ulang komponen harus ditetapkan

    selama relokasi. Aplikasi dasar pada kategori ini relatif sederhana, operasi pick

    dan place, dimana robot mengambil suatu komponen dan meletakkannya pada

    satu lokasi baru. Contohnya adalah memindahkan komponen dari satu konveyor

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    24/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 24

    ke konveyor yang lain. Yang diperlukan disini adalah robot berteknologi rendah;

    dimana dibutuhkan hanya dua, tiga atau empat joint. Biasanya digunakan robot

    bertenaga pneumatis.

    Yang lebih rumit adalah mempalletkan (palletizing), yang mana robot

    harus mengambil komponen, kotak kardus, atau obyek lain dari satu lokasi dan

    meletakkannya di atas palet atau kontainer lain dengan posisi yang bermacam-

    macam. Ditunjukkan pada gambar berikut.

    Gambar 1.16 Pengaturan komponen dalam palet oleh robot.

    Meskipun titik pengambilan sama dalam setiap siklus, tetapi lokasi

    peletakan diatas palet, berbeda-beda bagi setiap kotak karton. Robot harus

    diajarkan setiap posisi pada palet menggunakan metode tertentu, atau robot harus

    menghitung lokasi berdasarkan dimensi palet dan jarak pusat dari setiap kotak

    karton (dalam sumbu x dan y).

    Aplikasi lain yang mirip dengan mempaletkan adalah depalletizing(yaitu

    memindahkan komponen dari palet dan meletakkannya pada satu lokasi misalnya

    memindahkan pada conveyor), operasi penyusunan/stacking (yaitu menaruh

    benda datar diatas benda datar lainnya, dimana lokasi vertikal untuk posisi

    peletakan selalu berubah pada setiap siklus), dan operasi penyelipan/insertion

    (yaitu robot menyelipkan benda pada ruang kosong di karton-karton yang

    terpisah).

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    25/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 25

    B.Pemuatan Atau Pelepasan Komponen Pada MesinAplikasi robot pada proses pemuatan dan atau pelepasan komponen pada

    mesin (loading dan atau unloading) :

    Die casting. Robot mengeluarkan komponen dari mesin die casting. Operasi

    lain seputar itu terkadang dilakukan oleh robot juga, termasuk merendam

    komponen kedalam air untuk pendinginan.

    Plastic molding. Robot digunakan untuk melepas benda yang telah dicetakdari mesin cetakan injeksi.

    Operasi permesinan logam. Robot digunakan untuk memasang bahan mentahke dalam mesin dan mengeluarkan barang jadi dari mesin tersebut. Perubahan

    bentuk dan ukuran dari benda kerja sebelum dan sesudah diproses, selalu

    menimbulkan masalah pada desain end effectordari robot, dan dual grippers

    (penjepit ganda) selalu digunakan untuk mengatasi masalah seperti ini.

    Forging. Dalam penempaan, robot dipakai untuk memasukkan bahan bakupanas ke dalam cetakan, menahannya selama cetakan diproses, dan

    mengeluarkannya dari palu tempa. Tindakan pemukulan dan resiko kerusakan

    dari cetakan atau end effectormerupakan masalah teknis yang signifikan.

    Pressworking. Operator manusia bekerja dengan resiko tinggi pada operasipengepresan lembaran logam. Robot digunakan sebagai pengganti tenaga kerja

    manusia untuk mengurangi bahaya. Robot memasukkan lembaran logam

    kedalam mesin press, kemudian proses stamping dilakukan, dan benda kerja

    keluar dari bagian bawah mesin ke sebuah penampung (kontainer). Dalam

    produksi besar-besaran, pressworking dapat dimekanisasi dengan

    menggunakan gulungan lembaran logam daripada lembaran tunggal. Operasi

    ini tidak memerlukan manusia maupun robot untuk berpartisipasi secara

    langsung pada prosesnya.

    Heat treating. Perlakuan panas. Ini merupakan operasi yang relatif sederhana,dimana robot memuatkan dan atau memasukkan benda kerja pada tungku

    pemanas.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    26/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 26

    Penerapan Robot Industri Dalam Proses Operasi

    Aplikasi pada proses operasi adalah penerapan robot, dimana robot

    melakukan proses operasi pada benda kerja.

    Fitur pembeda pada jenis ini adalah robot dilengkapi dengan beberapa jenis tool

    (perkakas) sebagai end-effector. Pada beberapa kasus, lebih dari satu tool

    digunakan selama siklus kerja. Dalam hal ini, suatu pemegang tool ganti-cepat

    digunakan untuk mengganti toolselama siklus.

    A. Pengelasan titik (Spot Welding)

    Adalah proses penggabungan logam, dimana dua lembar logam digabungkan

    bersama-sama pada satu titik kontak yang terjadi.

    Dua buah elektroda dari tembaga digunakan untuk menekan benda kerja logamdan kemudian diberikan arus listrik besar melalui titik kontak yang menyebabkan

    terjadinya peleburan logam. Elektroda tersebut, bersama-sama dengan mekanisme

    yang menggerakkannya, membentuk welding gundalam pengelasan titik ini.

    Contoh pada pengelasan bodymobil.End effectorrobot disini adalahspot welding

    gundigunakan untuk menjepit lembaran-lembaran p lat bodymobil dan melakukan

    proses pengelasan resistan. Welding gun yang biasanya digunakan untuk

    pengelasan titik pada mobil biasanya berat. Oleh karena itu, dengan operator

    manusia, sulit dilakukan secara akurat. Banyak pengelasan yang salah, lokasi

    pengelasan yang buruk, cacat lainnya, menghasilkan produk akhir yang secara

    keseluruhan berkualitas rendah.

    Robot yang digunakan pada pengelasan titik biasanya besar, dengan

    kapasitas yang cukup untuk membawa welding gun yang berat. Lima atau enam

    sumbu umumnya dibutuhkan untuk mencapai posisi dan orientasi yang diinginkan

    oleh welding gun. Digunakan robotplaybackdengan titik-ke-titik. Robot dengan

    sambungan lengan yang mengkoordinasikan adalah anatomi yang paling umum

    dalam lini pengelasan titik industri mobil, yang terdiri dari beberapa lusin robot.

    B. Pengelasan Busur Kontinyu (Continuous Arc Welding)

    Digunakan untuk menghasilkan pengelasan kontinyu dibandingkan

    pengelasan lokal pada titik-titik kontak yang spesifik seperti pada pengelasan titik.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    27/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 27

    Hasil dari pengelasan busur secara prinsip lebih kuat daripada pengelasan titik.

    Karena pengelasan dilakukan secara kontinyu, maka las ini bisa digunakan untuk

    membuat tangki-tangki bertekanan tinggi dan pengelasan-pengelasan lain yang

    membutuhkan kekuatan dan kontinuitas.

    Kondisi kerja bagi manusia yang mengerjakan pengelasan busur tidaklah

    baik. Harus menggunakan helm wajah untuk melindungi mata dari radiasi

    ultraviolet yang dihasilkan. Kaca helm pelindung harus cukup gelap agar sinar

    ultraviolet tidak tembus. Karenanya, kaca ini sangat gelap sehingga pekerja tidak

    dapat melihat tembus kecuali saat pengelasan sedang dilakukan. Arus listrik yang

    besar digunakan dalam proses pengelasan tersebut, dan hal ini akan menyebabkan

    bahaya bagi si pengelas. Temperatur yang tinggi pada proses tersebut berbahaya,

    cukup panas hingga dapat meleburkan besi, aluminium, atau logam lain yang akandilas. Koordinasi yang sempurna antara lengan dan mata diperlukan oleh pengelas

    untuk memastikan bahwa pengelasan mengikuti jalur yang diinginkan dengan

    akurasi yang cukup agar hasil pengelasan baik. Hal ini, menghasilkan tingkat

    kelelahan yang tinggi bagi pekerja. Akibatnya, si pengelas hanya mampu

    melakukan proses pengelasan sekitar 20-30% dari waktu yang ada. Prosentase ini

    dinamakan arc-on-time(waktu pnegelasan), didefinisikan sebagai proporsi waktu

    ketika pengelasan busur dilakukan dan menjalankan proses pngelasan tersebut.

    Untuk membantu pengelas, pekerja kedua, disebut fitter, biasanya berada di

    lingkungan kerja untuk men setup benda kerja yang akan dilas dan untuk

    mengerjakan tugas rutin yang serupa untuk mendukung si pengelas.

    Karena kondisi pengelasan busur secara manual ini, maka otomasi

    digunakan karena secara ekonomis dan teknis layak diterapkan.

    Robot yang dipakai dalam pengelasan busur harus mampu mengendalikan

    lintasan yang kontinyu. Lengan robot terdiri dari lima atau enam joint. Sebagai

    tambahan, sebuah fixtureyang terdiri dari satu, dua atau lebih derajat kebebasan

    untuk menjepit benda kerja ketika pengelasan dilakukan. Penjepit harus dirancang

    secara spesifik untuk pekerjaan tertentu. Pemrograman untuk pengelasan busur

    biasanya sangat membutuhkan biaya. Oleh karena itu, sebagian besar dari

    penerapan ini membutuhkan ukuran batch yang besar untuk membenarkan

    pemakaian sel kerja robot. Di masa yang akan datang, dengan dikembangkannya

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    28/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 28

    fixturepengubah cepat, sementara usaha pemrograman sudah lebih mudah, maka

    selang produksi lebih singkat akan dimungkinkan dalam penerapan robot

    pengelasan busur.

    B. Pelapisan Semprot (Spray Coating)

    Pelapisan semprot menggunakan pistol semprot yang terarah pada obyek

    yang akan dilapisi.

    Fluida (misalnya cat) mengalir melalui nozzlepistol semprot untuk disemprotkan

    ke seluruh permukaan obyek. Istilah spray coatingmengindikasikan penerapan

    yang lebih luas termasuk pengecatan.

    Lingkungan kerja bagi manusia yang melakukan proses ini terancam

    bahaya kesehatan. Meliputi gas beracun di udara, resiko dari semburan api yangmendadak, suara berisik dari nozzle pistol semprot, lingkungan yang bisa

    menyebabkan kanker bagi pekerja. Oleh karena bahaya-bahaya tersebut, aplikasi

    robot sering d igunakan pada pekerjaan ini.

    Aplikasi robot pada hal ini meliputi penyemprotan peralatan rumah

    tangga, bodymobil, mesin, penyemprotan warna pada produk kayu, pada pelapis

    keramik, pada perlengkapan kamar mandi.

    Selain untuk melindungi pekerja dari lingkungan yang berbahaya,

    keuntungan aplikasi robot pada proses penyemprotan pelapisan adalah

    keseragaman pelapisan dibanding yang dilakukan manusia, pengurangan

    penghamburan cat, pengurangan kebutuhan ventilasi area kerja karena manusia

    tidak perlu berada dalam lokasi, dan produktivitas yang lebih besar.

    C.Aplikasi pada proses lainPengelasan titik, pengelasan busur, pelapisan semprot adalah aplikasi pemrosesan

    yang paling umum dari robot industri. Perkembangan pemakaian robot industri

    adalah dalam beberapa proses berikut :

    Drilling, routingdan proses-proses permesinan lainnya.Penerapan ini menggunakan spindle berputar pada end-effectornya. Pahat potong

    tertentu dipasang di ujung chuck dari spindel. Salah satu permasalahan pada

    penerapan ini adalah masalah gaya pemotongan besar yang muncul dalam proses

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    29/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 29

    permesinan. Robot harus cukup kuat untuk melawan gaya pemotongan tersebut

    dan tetap menjaga akurasi pemotongannya.

    Grinding, penyikatan kawat, dan operasi-operasi yang sejenis

    Operasi ini juga menggunakan spindel berputar untuk menggerakkan pahat (roda

    gerinda, sikat kawat, penghalusan roda) pada kecepatan putar yang tinggi untuk

    menghasilkan operasi penyelesaian dan penghalusan benda kerja.

    Pemotongan dengan waterjet.Ini adalah proses dimana aliran air bertekanan tinggi ditembakkan melalui nozzle

    kecil dengan kecepatan tinggi untuk memotong lembaran plastik, kain tenun,

    karton dan material-material lain dengan presisi. Pada end effectorterdapat nozzle

    waterjet yang diarahkan oleh robot agar mengikuti jalur pemotongan yang

    diinginkan.

    Pemotongan laser.Fungsi robot pada aplikasi ini mirip dengan fungsi pada pemotongan dengan

    waterjet. Perkakas laser dipasang pada robot sebagai end effectornya. Pengelasan

    dengan laser adalah aplikasi lain yang mirip.

    Paku keling (Riveting).Beberapa pekerjaan telah dikerjakan dengan penggunaan robot untuk melakukan

    operasi paku keling dalam fabrikasi lembaran logam. Suatu perkakas keling

    dengan mekanisme makan untuk mengisi paku keling terletak pada lengan robot.

    Fungsi robot adalah untuk menempatkan perkakas keling pada lubang yang

    diinginkan dan menggerakkan perkakas tersebut.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    30/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 30

    Penerapan Robot Industri Dalam Perakitan Dan Inspeksi

    PERAKITAN

    Perakitan melibatkan penggabungan dua atau lebih partuntuk membentuk

    suatu entitas baru, dinamakan sub rakitan (atau rakitan). Sub rakitan baru ini

    dijamin dengan mengencangakan dua atau lebih part menggunakan teknik

    pengencangan mekanik (seperti sekrup, mur, paku keling) atau proses

    penggabungan (misal pengelasan, penyolderan, atau penggabungan adesif).

    Robot biasanya memiliki kelemahan dalam kondisi produksi tinggi karena

    robot tidak bisa beroperasi pada kecepatan setinggi yang dapat dilakukan oleh

    peralatan otomasi tetap.

    Penerapan yang paling menyenangkan dari perakitan dengan robot industriadalah ketika campuran dari produk atau model yang serupa diproduksi pada sel

    kerja atau jalur perakitan yang sama. Contoh produknya adalah motor listrik,

    peralatan rumah tangga yang kecil, dan berbagai macam produk mekanik dan

    elektrik yang kecil. Dalam hal ini konfigurasi dasar dari model yang berbeda itu

    sama, akan tetapi memiliki variasi dalam ukuran, geometri, jenis pilihan dan fitur

    lainya. Produk-produk seperti itu biasanya dibuat dalam ukuran batchpada jalur

    perakitan manual. Bagaimanapun, tekanan untuk mengurangi inventori membuat

    jalur perakitan model campuran lebih atraktif. Robot dapat digunakan untuk

    menggantikan beberapa atau seluruh stasiun manual dalam jalur ini. Apa yang

    membuat robot layak diterapkan dalam perakitan model campuran adalah

    kemampuannya untuk melakukan variasi yang diprogram dalam suatu siklus kerja

    untuk mengakomodasi konfigurasi produk yang berbeda.

    INSPEKSI

    Tugas-tugas inspeksi yang dilakukan oleh robot dibagi ke dalam dua kasus

    :

    1.Robot melakukan tugas memasang dan mengambil untuk mendukungmesin inspeksi atau pengujian. Kasus ini betul-betul merupakan aktifitas

    mesin bongkar muat, dimana mesin tersebut adalah sebuah mesin inspeksi.

    Robot mengambil rakitan yang masuk ke sel kerja, memasukkan dan

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    31/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 31

    mengeluarkan benda kerja di dalam proses inspeksi, dan menaruhnya pada

    sel output. Dalam beberapa kasus, inspeksi mungkin menghasilkan

    penyortiran part yang harus dilakukan oleh robot. Sesuai dengan tingkat

    kualitasnya, robot tersebut meletakkanpartpada penampung yang berbeda

    atau pada konveyor keluaran yang berbeda.

    2.Robot memanipulasi perangkat inspeksi, seperti pemeriksa (probe)mekanis untuk menguji produk. Kasus ini mirip dengan operasi

    pemrosesan dimana end effector yang ditempelkan pada lengan robot

    adalahprobeinspeksi. Untuk melakukan proses ini, benda harus dipasang

    pada stasiun kerja pada posisi dan orientasi yang tepat, dan robot

    memanipulasiprobeinspeksi seperti yang diinginkan.

    1.2.6 Pemrograman

    Program robot : lintasan dalam ruang yang akan diikuti oleh manipulator

    (robot), dikombinasikan dengan kegiatan terkait yang mendukung siklus kerja.

    Untuk melakukan pekerjaan yang berguna, sebuah robot harus diprogram untuk

    melakukan siklus pergerakannya.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    32/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 32

    Soal Latihan

    1. Jelaskan pengertian Otomasi2. Sebutkan Jenis Otomasi3.

    Sebutkan beberapa alasan penggunaan otomasi

    4. Sebutkan level Otomasi5. Sebutkan Elemen Otomasi6. Sebutkan pengertian robot industri7. Sebutkan beberapa penerapan robot

    Jawaban :

    1. Otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang berkaitan

    dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasiskomputer (komputer, PLC atau mikro). Semuanya bergabung menjadi

    satu untuk memberikan fungsi terhadap manipulator (mekanik)

    sehingga akan memiliki fungsi tertentu.

    2. Jenis Otomasi Ditinjau dari sistem manufaktur (atas dasar macam,variasi dan jumlah produk)

    1. Fixed Automation ( Otomasi Detroit )

    2. Programmable Automation

    3. Flexible Automation

    3. Beberapa beberapa alasan penggunaan otomasi: Meningkatkan produktivitas perusahaan ; Tingginya b iaya tenaga kerja ; Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan Keamanan ; Tingginya harga bahan baku Meningkatkan kualitas produk ; Menurunkan Manufacturing lead time (MLT) Menurunkan in-process inventory Tingginya harga produk sebelum berotomasi4. Level otomasi, yaitu:

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    33/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    KonsepOtomasi SistemProduksi I - 33

    Tingkat Alat. Tingkat Mesin Tingkat sel atau sistem

    Tingkat Pabrik Tingkat Perusahaan5. Elemen Otomasi:

    Power Program of instruction Sistem kontrol

    6. Robot industri adalah sebuah mesin serba-guna yang dapat diprogramdan mempunyai karakteristik antropometri tertentu.

    7. Penerapan robot diantaranya pelapisan semprot, perakitan daninspeksi.

    Bahan Acuan

    [1]. Bateson, R.N. Introduction to Control System Technology, Sixth Edition,

    Prenctice Hall, UpperSadle River, New Jersey, 1999.

    [2]. Boucher, T.O., Computer Automation in Manufacturing, Chapman & Hall,

    London, 1996.

    [3]. Cleveland, P., PLCs get smaller, adapt technology, instrumentation and

    control system, April 1997, pp. 23-32.

    [4]. Hughes, T. A., Programmable Controllers, Second Edition, Instrument

    Society of America, Research Triangle Park, Nort Carolina, 1997

    [5]. Jones, T., dan L.A. Bryan, Programmable Controllers, InternationalProgrammable Controllers, Inc., An IPC/ASTEC Publication, tlanta, Gergia,

    1983

    [6] Lavaleer, R., Soft Logics New Challenge: Distributed Machine

    Contrl,Control Engineering, August, pp.51-58.

  • 8/10/2019 BabI Konsep Otomasi Sistem Produksi

    34/34

    Diktat Kuliah : Otomasi SistemProduksi TeknikIndustri Univ. WidyagamaMalang

    [7]. Groover Mikell.P. Automation, Production Systems, and Computer \-

    Integrated Manufacturing., Secon Edition, Prenctic Hall, New Jersey, 2001).

    [8]. Singh, Gurdip; Herrman, Jeffrey W, Design Similarity Measures for Process

    Planning and Design Evaluation, Technical Research Report, Institute for

    Systems Research, 1997.

    [9] Turner, Wayne C, Introduction To Industrial And System Engineering,

    Prenctice Hall, New Jersey, 1978