BAB9manajemenkonflik.doc

17
BAB 9 Manajemen Konflik dalam Mengembangkan Visi dan Misi Perusahaan A. Manajemen Konflik dalam Organisasi 1. Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja latin configure yang berarti saling memukul. Dalam pandangan sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak yang lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Dengan demikian, konflik adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat negatif. Dalam situasi konflik, peranan emosi dan tempramen lebih dominan daripada pertimbangan akal sehat. Untuk lebih jelas tentang konflik, berikut beberapa pendapat dari para ahli yang mendefinisikan konflik. a. Robbins dalam Organization Behavior menjelaskan, konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang Bab 9 Manajemen Konflik dalam Mengembangkan Visi danMisi perusahaan Page 7

Transcript of BAB9manajemenkonflik.doc

Page 1: BAB9manajemenkonflik.doc

BAB 9

Manajemen Konflik dalam Mengembangkan Visi dan Misi

Perusahaan A. Manajemen Konflik dalam Organisasi

1. Pengertian Konflik

Konflik berasal dari kata kerja latin configure yang berarti saling

memukul. Dalam pandangan sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses

antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak

berusaha menyingkirkan pihak yang lain dengan menghancurkannya atau

membuatnya tidak berdaya.

Dengan demikian, konflik adalah salah satu bentuk interaksi sosial

yang bersifat negatif. Dalam situasi konflik, peranan emosi dan tempramen

lebih dominan daripada pertimbangan akal sehat. Untuk lebih jelas tentang

konflik, berikut beberapa pendapat dari para ahli yang mendefinisikan konflik.

a. Robbins dalam Organization Behavior menjelaskan, konflik adalah suatu

proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua

pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang

terlibat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

b. Menurut Luthans, konflik adalah kondisi yang ditimbulkan adanya

kekuatan yang saling bertentangan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber

pada keinginan manusia.

c. Konflik menurut Soerjono Soekanto adalah suatu proses sosial ketika

orang perorang atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya

dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan atau

kekerasan

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 2: BAB9manajemenkonflik.doc

d. Konflik menurut Robert M.Z. Lawang adalah perjuangan untuk

memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan

otoritas.

2. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Konflik

Menurut Ralf Dahrendorf, ada beberapa anggapan dasar

berkenaan dengan konflik, yaitu sebagai berikut.

a. Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang tiada

akhir.

b. Setiap masyarakat menyimpan konflik-konflik di dalam dirinya, dengan

kata lain, konflik adalah gejala yang melekat di dalam setiap masyarakat.

c. Setiap unsur di dalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi

terjadinya disintegrasi dan perubahan social.

d. Setiap masyarakat terintegrasi di atas penguasaannya atau dominasi

sejumlah orang yang lain.

Untuk mengetahui penyebab timbulnya konflik, dapat diidentifikasi

dari beberapa faktor yang memengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya konflik, diantaranya:

a. Adanya benturan kepentingan dari berbagai pihak;

b. Terjadinya perubahan sosial yang terlalu cepat;

c. Timbulnya rasa benci dan dendam terhadap saingan;

d. Adanya pemaksaan dari yang kuat terhadap pihak yang lemah;

e. Timbulnya anarki yang sulit dikendalikan;

f. Meletusnya revolusi politik yang menjurus pada perebutan kekuasaan.

3. Ciri-Ciri Konflik

Konflik biasa diawali dengan adanya persaingan yang sangat kejam,

tetapi ciri-ciri persaingan berbeda dengan konflik. ciri-ciri persaingan, di

antaranya:

a. Adanya sejumlah orang/kelompok yang sama-sama menginginkan

sesuatu yang jumlahnya terbatas

b. Setiap orang/kelompok berusaha keras untuk memperoleh sesuatu yang

diinginkan secara positif

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 3: BAB9manajemenkonflik.doc

c. Dalam bersaing tidak terjadi benturan fisik dan usaha saling menjatuhkan

d. Persaingan bisa terjadi hampir di semua segi kehidupan (ekonomi, politik,

sosial budaya, suku/ras, atau pendidikan).

Persaingan memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

1) Untuk menyalurkan keinginan yang kompetitif

2) Alat untuk menyeleksi prestasi yang tinggi

3) Membantu usaha-usaha pemilihan sesuatu yang sesuai dengan

keinginan publik

4) Mendorong seseorang belajar, bekerja, dan berjuang lebih keras

5) Semakin kokohnya solidaritas dan kebanggaan kelompok.

Adapun ciri-ciri konflik, di antaranya:

a. Terjadi perebutan sesuatu dengan kekerasan

b. Terjadinya interaksi sosial yang tidak harmonis dan saling curiga

c. Timbulnya rasa benci, antipasti, dan dendam satu sama lain

d. Timbul usaha-usaha saling menjatuhkan (perang urat saraf)

e. Usaha melerai lewat cara-cara damai telah gagal

f. Akhirnya terjadi benturan fisik, kerusuhan sosial, atau perang.

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konflik

Faktor-faktor yang memengaruhi konflik dapat dikelompokkan ke

dalam dua kelompok besar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor

intern yang memengaruhi konflik, yaitu sebagai berikut.

a. Organisasi yang telah mantap lebih mampu menyesuaikan diri sehingga

tidak mudah terlibat konflik dan mampu menyelesaikannya.

b. Sistem nilai suatu organisasi, yaitu sekumpulan batasan yang meliputi

landasan maksud, dan cara berinteraksi suatu organisasi, apakah sesuatu

itu baik, buruk, salah, atau benar.

c. Tujuan suatu organisasi dapat menjadi dasar tingkah laku organisasi itu

serta para anggotanya.

d. Sistem lain dalam organisasi, seperti sistem komunikasi, sistem

kepemimpinan, sistem pengambilan keputusan, atau sistem imbalan.

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 4: BAB9manajemenkonflik.doc

Adapun faktor ekstern yang memengaruhi konflik, yaitu sebagai

berikut.

a. Keterbatasan sumber daya, yaitu kelangkaan suatu hal yang dapat

menumbuhkan persaingan dan seterusnya dapat berakhir menjadi konflik.

b. Kekaburan aturan/norma di dalam organisasi memperbesar peluang

perbedaan persepsi dan pola bertindak.

c. Derajat kebergantungan dengan pihak lain, artinya semakin bergantung

satu pihak dengan pihak lain, semakin mudah konflik terjadi.

d. Pola interaksi dengan pihak lain yang terdiri pola bebas dan pola tertutup.

5. Peranan Konflik

Ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi.

Pandangan tradisional mengatakan, konflik hanyalah merupakan gejala

abnormal yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan.

Alasan yang mendasari pandangan tradisional ini dapat diuraikan sebagai

berikut.

a. Konflik hanya merugikan organisasi karena itu harus dihindari dan

ditiadakan

b. Konflik ditimbulkan karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan

dalam kepemimpinan

c. Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi

manajemen tingkat yang lebih tinggi

Ada pandangan yang lebih maju menganggap, konflik dapat

berakibat baik maupun buruk. Usaha penanganannya, berupaya untuk

menarik hal-hal yang baik dan mengurangi hal-hal yang buruk. Pandangan

ini dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi

organisasi dan dapat diatasi dengan mengenali sumber-sumber konflik

b. Konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi

c. Konflik diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecahan

masalah.

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 5: BAB9manajemenkonflik.doc

Dalam pandangan modern, konflik sebenarnya dapat memberikan

manfaat yang banyak bagi organisasi. Sebagai contoh, pengembangan

konflik yang positif dapat digunakan sebagai ajang adu pendapat sehingga

organisasi bisa memperoleh pendapat-pendapat yang sudah tersaring.

Kesimpulannya, konflik tidak selalu merugikan organisasi selama

bias ditangani dengan baik sehingga konflik dapat memberikan peran, di

antaranya:

a. Mengarah ke inovasi dan perubahan

b. Memberi tenaga kepada orang bertindak

c. Menyumbangkan perlindungan untuk hal-hal dalam organisasi

d. Merupakan unsur penting dalam analisis sistem organisasi

6. Jenis-jenis Konflik

Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima

jenis konflik, yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar

individu dan kelompok, konflik antar kelompok, dan konflik antar organisasi.

a. Konflik intrapersonal

Konflik intrapersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang

lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi

antara dua orang yang berbeda status, jabatan, atau bidang kerja. Konflik

intrapersonal dalam diri seseorang biasanya terdapat hal-hal berikut.

1) Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.

2) Beraneka macam cara berbeda yang mendorong peranan-peranan

dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahir.

3) Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara

dorongan dan tujuan.

4) Adanya aspek positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan

yang diinginkan.

Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal, yaitu:

1) Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang di hadapkan

pada dua pilihan yang sama-sama menarik;

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 6: BAB9manajemenkonflik.doc

2) Konflik pendekatan-penghindaran, contohnya orang yang di hadapkan

pada dua pilihan yang sama menyulitkan;

3) Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang di

hadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif

sekaligus.

b. Konflik Antar individu-individu atau kelompok-kelompok

Konflik ini berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-

tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka

oleh kelompok kerja. Sebagai contoh, seseorang individu dapat dihukum

kelompok kerja karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas

kelompok tempat ia berada.

c. Konflik Antara kelompok dalam organisasi yang sama

Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-

organisasi. Konflik ini dapat terjadi antar lini dan staf, pekerja dan pekerja

manajemen, semuanya merupakan dua macam bidang konflik antar

kelompok.

d. Konflik Antara organisasi

Konflik antara organisasi, seperti di bidang ekonomi di mana Amerika

Serikat dan Negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik dan

konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini telah

menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi

baru, dan servis baru sehingga harga lebih rendah dan pemanfaatan

sumber daya secara lebih efisien.

e. Konflik antar suku, Antar kampong, dan Antar golongan

Konflik ini memiliki skala lebih besar, melibatkan banyak orang, waktunya

lama, dan kerugiannya besar. Penyebab terjadinya konflik ini biasanya

karena faktor diskriminasi ras secara polotis, pertentangan idiologi

(Nasakom), kesenjangan social/ekonomi/budaya, atau konflik antar warga

yang tidak terselesaikan.

f. Konflik politik

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 7: BAB9manajemenkonflik.doc

Konflik politik, yaitu konflik yang terjadi antar partai politik karena terjadi

benturan ideology, asas, dan cita-cita politik yang tidak dapat

dikompromikan. Contoh konflik politik, yaitu munculnya gerakan

separatisme atau pemberontakan.

g. Konflik internasional

Konflik internasional, yaitu konflik yang melibatkan beberapa kelompok

Negara (blok) karena benturan kepentingan atau ekspansi wilayah ke

Negara lain. Contoh konflik internasional, yaitu terjadinya perang dunia,

konflik Negara-negara arab dengan Israel, atau perang teluk.

7. Akibat Konflik

Konflik yang terjadi di masyarakat maupun dalam organisasi dapat

memberikan akibat, diantaranya:

a. Bertambah kuatnya solidaritas in group jika konfliknya terjadi dengan

kelompok lain

b. Terjadinya disintegrasi (perpecahan) jika konfliknya terjadi antar warga di

dalam kelompok sendiri

c. Berubahnya kepribadian seseorang atau kelompok tertentu (bagi yang

kalah perang)

d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia

e. Terjadinya akomodasi, dominasi, atau takluknya pihak tertentu.

8. Penanganan Konflik

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani konflik,

yaitu sebagai berikut.

a. Introspeksi diri

b. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat

c. Identifikasi sumber konflik

Spiegel menjelaskan ada empat tindakan yang dapat kita lakukan

dalam penanganan konflik, yaitu sebagai berikut.

a. Berkompetisi

b. Menghindari konflik

c. Akomodasi

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 8: BAB9manajemenkonflik.doc

d. Kompromi

Selain keempat langkah tersebut konflik dapat diredam dengan cara-

cara sebagai berikut.

a. Memaksa pihak-pihak yang bertikai untuk berhenti.

b. Mengajak pihak-pihak yang bertikai untuk saling bertemu guna

berkompromi.

c. Meminta bantuan pihak ketiga yang secara aktif mengupayakan

tercapainya perdamaian.

d. Meminta bantuan pihak ketiga sebagai mediator dan fasilitator untuk

mempertemukan pihak-pihak yang bertikai

e. Meminta bantuan badan-badan tetap untuk menjadi penengah dan

penasehat sekaligus mencarikan jalan keluar terbaik agar mereka yang

bertikai mau rujuk/rukun.

f. Menghimbau kepada kelompok-kelompok social yang berbeda (agama,

suku, ras, budaya, dan status) untuk bertoleransi yang tinggi. Cara ini

bersifat preventif, non formal, dan diprakarsai para pemimpin.

g. Jika cara-cara di atas tidak mampu mendamaikan mereka yang bertikai,

sebaiknya diselesaikan di pengadilan (adjudication).

h. Jika yang mengalami konflik itu antar Negara, sebaiknya meminta badan

dunia untuk memprakarsai terwujudnya perdamaian melalui perundingan

atau gencatan senjata (stalemate).

B. Mengembangkan Visi dan Misi Perusahaan

1. Ruang Lingkup Visi Perusahaan

a. Konsep Visi Perusahaan

Visi perusahaan adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi

perusahaan dan digunakan untuk memandu perumusan misi. Dengan

kata lain, visi perusahaan adalah pandangan jauh ke depan, ke mana

perusahaan tersebut akan dibawa, atau gambaran apa yang diinginkan

perusahaan.

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 9: BAB9manajemenkonflik.doc

Visi adalah sebuah pencitraan atau gambaran yang konseptual mengenai

masa depan yang diinginkan. Visi perusahaan akan menunjukan suatu

kondisi ideal masa depan yang realistic, dapat dipercaya, meyakinkan,

serta mengandung daya tarik. Visi diciptakan dengan tujuan yang terarah

dan akan menyediakan lebih dari sekedar gambaran masa depan

organisasi atau perusahaan. Selain itu, visi merupakan sebuah standar

puncak bagi pengukuran kemajuan suatu organisasi atau perusahaan.

b. Kriteria-kriteria Membuat Visi Perusahaan

Dalam membuat pernyataan visi perusahaan, sebaiknya

mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut.

1) Ringkas dan mudah diingat

2) Mampu member semangat dan tantangan

3) Menggambarkan hal-hal yang ideal

4) Memikat bagi para pegawai, konsumen, dan stakeholder (pihak-pihak

yang berkepentingan)

5) Menggambarkan tingkatan jasa di masa depan

6) Idealis

7) Bertahan lama

8) Dapat dibayangkan seluruh jajaran organisasi perusahaan

9) Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti seluruh jajaran

organisasi perusahaan

10)Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan

zaman

11)Memiliki nilai-nilai yang diinginkan anggota organisasi

12)Memungkinkan pencapaian tujuan perusahaan

13)Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat

beroperasi.

c. Penetapan Visi Perusahaan

Perumusan visi perusahaan harus merupakan shared vision dari seluruh

komponen organisasi. Adapun tujuan penetapan visi perusahaan, yaitu

sebagai berikut.

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 10: BAB9manajemenkonflik.doc

1) Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan

2) Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan

3) Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan

perusahaan

4) Memberikan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas

5) Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan.

Adapun pentingnya visi bagi perusahaan adalah sebagai elemen

utama bagi suatu strategi untuk mencari pencapaian hasil yang lebih tinggi.

2. Ruang Lingkup Misi Perusahaan

a. Pengertian Misi Perusahaan

Pernyataan tentang misi perusahaan menjelaskan apa dan untuk siapa

organisasi atau perusahaan dan program atau sub-program ditujukan. Misi

perusahaan adalah tindakan untuk merealisasikan visi perusahaan. Untuk

mewujudkan visi yang telah ditetapkan oleh perusahaan, setiap organisasi

perusahaan harus mempunyai misi yang jelas arahnya. Pernyataan misi

perusahaan akan membawa organisasi perusahaan kepada suatu fokus

tujuan dan sasaran. Misi perusahaan akan menjelaskan, mengapa

organisasi itu harus ada dan apa yang dilakukannya serta bagaimana

melakukannya.

b. Kriteria-kriteria Membuat Misi Perusahaan

Adapun perumusan misi perusahaan dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut.

1) Penetapan misi harus melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan,

seperti pegawai perusahaan, masyarakat, mitra kerja, akademis, dan

birokrasi.

2) Penetapan misi harus menyelaraskan kegiatan proses utama dengan

sumber daya yang ada untuk memungkinkan perusahaan

melaksanakan kegiatannya dengan lebih baik dan dengan biaya

seefisien mungkin.

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 11: BAB9manajemenkonflik.doc

3) Penetapan misi harus menilai lingkungan yang sangat berguna dalam

menentukan apakah misi organisasi perusahaan tidak bertentangan

secara internal dan eksternal.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi

perusahaan, di antaranya:

1) Produk atau pelayanan jasa apa yang dihasilkan dan yang kan

ditawarkan kepada konsumen?

2) Kualitas apa yang diinginkan pada masa mendatang yang

berhubungan dengan manfaat dan keuntungan masyarakat terhadap

produk atau pelayanan jasa?

3) Apakah produk atau pelayanan jasa tersebut dibutuhkan masyarakat?

4) Sasaran public mana yang akan dilayani?

Untuk member kemudahan dalam perkembangan, peninjauan dan

revisi terhadap misi perusahaan atau organisasi, program atau sub-program

dapat dilakukan langkah-langkah berikut.

a. Jabarkan tujuan awal organisasi

b. Jabarkan kebutuhan dan permasalahan

c. Lakukan peninjauan dan revisi

3. Manfaat Visi dan Misi Perusahaan

a. Menumbuhkan Komitmen dan Semangat Kerja Karyawan

Karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu

untuk apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan

pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya

untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.

b. Menumbuhkan Rasa Kebermaknaan

Salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan

pekerjaannya. Contohnya, seorang pemecah batu tidak akan melihat

dirinya sebagai tukang batu, dia akan melihat dirinya sebagai seorang

yang membuat bangunan untuk suatu peradaban umat manusia.

c. Menumbuhkan Standar Kerja yang Prima

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7

Page 12: BAB9manajemenkonflik.doc

Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang

sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar

prima untuk setiap pekerjaannya.

d. Menjembatani Keadaan Perusahaan Masa Sekarang dan Masa Depan

Visi dan Misi yang jelas akan mengantar perusahaan secara pelan, tetapi

pasti untuk mencapai idealism masa depan. Pimpinan akan memiliki

pegangan di dalam mengendalikan jalannya perusahaan.

B a b 9 M a n a j e m e n K o n fl i k d a l a m M e n g e m b a n g k a n V i s i d a n M i s i p e r u s a h a a n

Page 7