Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

download Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

of 46

Transcript of Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    1/46

    8 a b 8 A k u n t a n s i S e w a G u n a U s a h a

    PENGERTIAN LEASINGPengertian leasing menurut Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri

    Perindustrian, dan Menteri Perdagangan adalah sebagai berikut:Leasing adalah ... "setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan

    barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untukjangka waktu tertentuberdasarkan pembayaran secara berkala diser tai hak pilih bagi perusahaan tersebut untukmembeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktuleasing berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama"

    Pengertian leasing di atas hanya terbatas pada satu jenis leasing yang lazim disebutfinance lease atau sewa guna usaha pembiayaan. Dengan ditetapkannya Keputusan MenteriKeuangan NO.12511KMK.013/1988 pada tanggal20 Desember 1988, makajenis kegiatanleasing diperluas seperti yang tercantum dalam pasal satu keputusan. Keputusan MenteriKeuangan menampung definisi-definisi finance lease, operating lease, perusahaan sewagun a usaha (leasing company) dan penyewa guna usaha (lessee). Finance lease adalahkegiatan leasing dimana lessee mempunyai hak opsi untuk membeli barang yang dileasenyaberdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama setelah masa lease berakhir.

    Dalam finance lease, lessee biasanya memilih barang moda1 yang dibutuhkan dan atasnama lessor melakukan pemesanan, pemeriksaan dan pemeliharaan barang modal yangmenjadi obyek transaksi leasing. Operating lease adalah kegiatan leasing di mana lessee tidakmempunyai hak opsi untuk membeli barang yang dileasenya pada akhir mas a lease. Da1amoperating lease, lessor sebagai pemilik barang modal meleasekan barang modal tersebutkepada lessee, biasanya lessor bertanggung jawab atas biaya-biaya pelaksanaan leasingseperti asuransi, pajak dan pemeliharaan barang modal. Berdasarkan Keputusan MenteriKeuangan, yang dimaksud perusahaan leasing (leasing company) ada1ah badan usaha yangmelakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang moda1baik secara financelease maupun operating lease. Sedang yang dimaksud dengan lessee ada1ah perusahaan atauorang yang menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari lessor.

    Menurut FASB Statement No.13, yang dimaksud dengan leasing adalah:"..... suatu perjanjian yang memberikan hak untuk menggunakan harta, pabrik atau

    250

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    2/46

    alat-alat (tanah atau aktiva yang didepresiasi atau kedua-duanya), biasanya mempunyaijangka waktu tertentu".

    FASB menyatakan bahwa prinsip akuntansi tersebut tidak berlaku untuk lease dalambidang eksplorasi atau eksploitasi sumber-sumber alam seperti minyak, gas, mineral dankayu dan tidak berlaku untuk film, sandiwara, manuskrip, hak paten dan hak cipta.

    Dari kedua definisi leasing di atas, dapat diketahui bahwa leasing merupakan suatuperjanjian kontrak antara lessee dengan lessor. Lessor memberi hak pada lessee tertentu,sekaligus membebani lessee kewajiban untuk membayar sewa yang telah disepakati secaraperiodik. Hak yang diberikan oleh lessor kepada lessee, misalnya pada akhir jangka waktulease, lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aktiva tersebut atau memperpanjangkontrak lease dengan nilai kontrak yang baru.

    Dalam perjanjian lease ditegaskan bahwa lessee mempunyai hak untuk memperolehmanfaat ekonomis dengan menggunakan aktiva yang dilease. Dengan demikian leasingbukan merupakan transaksi yang mengakibatkan perpindahan hak milik maupun transaksijual beli.Perbandingan antara Leasing dengan Pembelian

    Sebelum pembiayaan barang modal dengan leasing dikenal, biasanya pemilikan atas suatuaktiva tetap di Indonesia diperoleh dengan pembelian. Perusahaan melakukan pembeliandisebabkan beberapa alasan, antara lain depresiasi akan mengurangi besarnya pajak dan biasanyaaktiva mempunyai nilai residu jika sudah habis umur ekonomisnya. Perusahaan tidak akanmendapatkan nilai residu jika membiayai aktiva tetap yang dibutuhkannya dengan cara leasing.

    Dalam kondisi tertentu perusahaan tidak dapat membeli aktiva. Hal ini disebabkanterbatasnya dana, tingkat pengembalian yang cukup lama, adanya kebutuhan lain yang lebihmendesak dibanding kebutuhan aktiva dan lain-lain. Dalam hal ini leasing merupakanaltematif pembelanjaan yang tepat. Keuntungan pembiayaan dengan metode leasing yangdapat diperoleh lessee adalah sebagai berikut:1. Penghematan modal

    Lessee dapat mempergunakan aktiva tetap tanpa harus mengeluarkan dana dalamjumlah yang besar sekaligus. Dana yang ada dapat dipergunakan untuk membiayaiproyek-proyek lain atau sebagai cadangan untuk pengeluaran-pengeluaran musimansehingga akan menurunkan biaya kesempatan (opportunity cost).

    2. Menahan pengaruh inflasiLessee akan membayar biaya sewa (rental) dalam jumlah yang tetap sesuai denganperjanjian yang telah disepakati, sehingga lessee akan terhindar dari resiko penurunannilai uang yang disebabkan oleh inflasi ataupun kebijaksanaan pemerintah yang lainseperti devaluasi.

    3. Menghindari keusanganLeasing akan melindungi lessee dari keusangan karena perubahan teknologi, situasi

    251

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    3/46

    pasar atau situasi-situasi lain di masa yang akan datang yang sifatnya tidak pasti. Karenalessee mempunyai hak opsi pada akhir kontrak lease, maka apabila aktiva yang dileasesudah usang maka lessee dapat memindahkan resiko atas nilai residu aktiva pada lessor.

    4. Menguntungkan cash flowBesamya rental suatu kontrak lease dapat disesuaikan dengan pola penerimaan lessee,dengan demikian memudahkan lessee dalam menyusun cash flow, sehingga fluktuasidana dalarn perusahaan dapat dicegah.

    5. Sarana kredit jangka menengah dan jangka panjangAdanya kebijaksanaan uang ketat yang dikeluarkan oleh pemerintah menimbulkankesulitan untuk memperoleh pinjaman jangka menengah dan jangka panjang. Leasingmerupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan terse but.Tidak setiap perusahaan dapat menikrnati semua keuntungan yang dapat diperolehnya

    dengan cara leasing. Mungkin suatu perusahaan hanya memperoleh keuntungan dari segicash flownya, sedang perusahaan lain memperoleh manfaat dari beberapa keuntungansekaligus.KlasifikasiLeasing

    Perkembangan usaha leasing disertai pula dengan perkembangan jenis-jenis leasingmenyebabkan perlakuan akuntansi untuk masing-masing jenis leasing akan berbeda. Adaperbedaan pendapat mengenai masalah pelaporan transaksi leasing sebagai capital lease atauoperating lease. Berbagai pandangan akuntansi untuk leasing adalah sebagai berikut:

    Tidak mengkapitalisasi aktiva. Alasan yang mendukung pandangan ini adalah sebagaiberikut:1. Lessee tidak mempunyai hak milik atas aktiva yang dilease2. Leasing merupakan suatu kontrak executory, seperti halnya perjanjian pembelian

    yang menuntut kehadiran kedua belah pihak yang berkepentingan. Apabila saat inikontrak executory tidak dikapitalisasi, maka leasing seharusnya juga tidakdikapitalisasi.

    Kapitalisasi leasing yang mirip dengan pembelian angsuran. Akuntan harus melaporkantransaksi-transaksi sesuai dengan hakekat ekonominya. Apabila pembelian angsurandikapitalisasi, maka leasing yang mempunyai karakteristik sarna dengan pembelianangsuran harus dikapitalisasi juga.Kapitalisasi leasingjangka panjang. Persyaratan yang harus dipenuhi dengan pendekatanini adalah hak untuk menggunakan aktiva jangka panjang agar dapat dikapitalisasi.Kapitalisasi lease tepat apabila dalarn kontrakmemberikan sangsi keras atas ketidaktaatankedua belah pihak terhadap kontrak lease. Pendekatan terakhir untuk kapitalisasi tepatapabila hak dan kewajiban berdasarkan perjanjian tidak dapat dibatalkan.FASB dan IAI setuju dengan pendekatan kapitalisasi, karena kondisi leasing mirip

    dengan pembelian angsuran dengan catatan jika transaksi leasing memindahkan manfaat dan

    252

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    4/46

    resiko kepemilikan aktiva secara substantial, maka harus dikapitalisasi. Pendekatan inimenunjukkan tiga kesimpulan dasar:1. Karakteristik yang menunjukkan bahwa manfaat dan resiko kepemilikan aktiva secara

    substansial yang dipindahkan harus diidentifikasi. Jika transaksi leasing sebagai capitallease, maka harus dicatat sebagai pembelian dan penjualan aktiva.2. Agar konsisten, maka karakteristik yang digunakan oleh lessee dan lessor harus sarna.3. Jika leasing tidak memindahkan seluruh manfaat dan resiko kepemilikan, diakui sebagai

    operating lease dan tidak dikapitalisasi, sehingga hanya dicatat sebagai pembayaran danpenerimaan sewa.Dalam penetapan jumlah, waktu dan besarnya pembayaran sewa, leasing memberikan

    dasar perhitungan mengenai aktiva dan utang. Agar terdapat akuntansi yang seragam untuksuatu jenis transaksi leasing, maka dibutuhkan suatu pengklasifikasian transaksi leasing yangditetapkan dalam standar yang berlaku.

    Ditinjau dari segi lessee, akuntansi leasing dapat diklasifikasikan sebagai capital leasedan operating lease. Kriteria yang dipakai untuk mengklasifikasikan transaksi leasing diIndonesia diatur dalam PAl 1984 - Pemyataan No.6 dan di Amerika diatur dalam FASBStatement No.13.Kriteria Pengklasifikasian Transaksi Leasing Menurut PAl 1984 Pernyataan No.6

    Dasar pertimbangan utama yang digunakan untuk mengklasifikasikan transaksi leasingadalah asas makna ekonomi, yaitu melihat siapa yang mengendalikan, memperoleh manfaatekonomis dan menanggung resiko atas aktiva terse but. Suatu transaksi leasing diklasifikasikansebagai capital lease apabila dipenuhi semua kriteria sebagai berikut:1. Penyewa guna usaha mempunyai hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunasahakan

    pada akhir mas a sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saatdimulainya perjanjian sewa guna usaha.

    2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengannilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunau-sahakan serta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha (full payoutlease).

    3. Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua tahun)Kalau semua kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi, maka transaksi leasing akan

    dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).Kriteria Pengklasifikasian Transaksi Leasing Menurut FASB Statement No.13

    SFAS No.13 menentukan kriteria pengklasifikasian transaksi leasing berdasarkan suatukonsep makna ekonomi, yaitu apabila suatu transaksi leasing memindahkan seluruh manfaatdan resiko yang melekat pada kepemilikan aktiva, maka harus diakui sebagai perolehanaktiva dan terjadinya suatu kewajiban bagi lessee, dan suatu penjualan atau pembiayaan bagi

    253

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    5/46

    lessor. Suatu transaksi leasing akan diklasifikasikan sebagai capital lease apabila memenuhisalah satu kriteria berikut:1. Perjanjian lease akan memindahkan hak milik atas aktiva yang dileasekan kepada lessee

    pada akhir jangka waktu lease.2. Terdapat hak opsi untuk membeli aktiva yang dilease pada akhir masa lease dalarnperjanjian lease.

    3. Jangka waktu lease lebih panjang atau sarna dengan 75% dari taksiran umur ekonomisaktiva yang dilease. Akan tetapi apabila kontrak lease dimulai pada saat umur ekonomisaktiva yang dilease tinggal25% dari total taksiran umur ekonomis aktiva tersebut, makakriteria ini tidak dapat diterapkan. Hal ini juga berlaku untuk kriteria keempat.

    4. Pada permulaan lease, nilai sekarang dari pembayaran lease minimum lebih besar atausarna dengan 90% dari nilai wajar aktiva yang dilease.Apabila tidak ada satupun dari kriteria-kriteria di atas yang dipenuhi, maka transaksi

    leasing hams dikelompokkan sebagai operating lease.Dari segi lessor, suatu transaksi leasing dapat diklasifikasikan menjadi sales type lease,

    direct financing lease, leverage lease dan operating lease. Transaksi leasing dapatdiklasifikasikan menjadi sales type lease, direct financing lease atau leverage lease apabilasalah satu atau lebih dari keempat kriteria di atas dipenuhi. Selain itu masih ada dua kriteriayang hams dipenuhi pula, yaitu:1. Kolektibilitas pembayaran lease minimum dapat diperkirakan secara wajar.2. Tidak terdapat un sur ketidakpastian yang berarti dalarn biaya-biaya yang dapat diperolehkembali penggantiannya sehubungan dengan transaksi leasing tersebut. Unsur

    ketidakpastian yang berarti termasuk tanggung jawab lessor untuk melindungi lesseedari keusangan aktiva yang dilease. Kehamsan untuk menaksir biaya pelaksanaan,seperti asuransi, biaya pemeliharaan dan pajak yang hams dibayar oleh lessor tidakotomatis dapat dianggap sebagai unsur ketidakpastian.

    Mekanisme Leasinga. Pihak-Pihak Yang Terlibat

    Pada umumnya suatu transaksi leasing melibatkan lessee, lessor dan penyedia barang(supplier). Padajenis lease tertentu yaitu leverage lease, pihak lain yang ikut terlibat adalahpenyedia danajangka panjang (credit provider).

    Lessee adalah pihak yang memanfaatkan barang tersebut dengan membayar sewa danmempunyai hak opsi. Sebelum kontrak lease dilakukan, terlebih dahulu lessee melakukannegosiasi dengan supplier. Negosiasi biasanya menyangkut harga barang, jenis barang dantipenya, masalah garansi, perawatan, penyediaan suku cadang dan sebagainya. Lessee akanmengadakan perjanjian kontrak leasing apabila sudah memilih aktiva yang dibutuhkan darisupplier yang dipilih sebelumnya.Lessor adalah pihak yang meleasekan barang yang menjadi obyek lease. Klasifikasileasing dari lessor meliputi sales type lease, direct finance lease, leverage lease dan operating

    254

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    6/46

    lease. Dalarn sales type lease, lessor dapat merupakan suatu pabrikan atau dealer yangmemakai metode leasing sebagai salah satu jalur pemasarannya. Dalarn direct finance lease,lessor membeli barang atas permintaan lessee dan membiayai sepenuhnya aktiva yangdileasekan. Dalarn leverage lease, lessor tidak membiayai barang modal 100% dari hargabarang tersebut, tapi hanya menanggung sekitar 20% sampai dengan 40% dan sisanya akandibiayai oleh pihak ketiga, yaitu credit provider. Dalarn operating lease, lessor adalah pemilikaktiva yang dileasekan kepada lessee. Dengan demikian lessor merupakan pemilik barangatau sekaligus merangkap sebagai supplier dalarn hal ini adalah penghasil barang, dealer ataudistributor atas barang-barang yang dibutuhkan lessee. Setelah lessee memilih barang yangdibutuhkan, supplier membuat order penjualan kepada lessor sebagai pemiliknya.

    Credit Provider atau penyedia dana jangka panjang adalah pihak yang menyediakandana dalarn jangka waktu yang cukup panjang selain lessor. Dalam leverage lease, creditprovider merupakan penyedia dana yang lebih besar dibandingkan lessor.b. Komponen-Komponen Harga dalam Kontrak Lease

    Besarnya harga yang tercantum dalarn sebuah kontrak lease ditetapkan pada saatperjanjian leasing ditanda-tangani. Harga lease sudah mencakup semua jenis resiko yangmungkin terjadi selarna periode lease dan mengandung unsur profit yang diharapkan olehlessor. Komponen-komponen harga yang tercakup dalarn kontrak lease adalah:a. Biaya Perolehan

    Biaya perolehan adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktivasarnpai aktiva tersebut siap untuk digunakan. Besarnya biaya ini ditentukan oleh hargabeli aktiva yang bersangkutan ditarnbah dengan ongkos angkut dari tempat suppliersarnpai ke tempat lessee, biaya pemasangan aktiva sarnpai aktiva siap untuk dioperasikandan syarat-syarat pembayaran ditetapkan oleh supplier.

    b.Biaya BungaPada umumnya lessor meminjarn uang dari lembaga-Iembaga keuangan yang adasehingga lessor akan menetapkan biaya bunga lebih besar daripada bunga pinjarnanbank. Selisih lebih antara bunga yang ditetapkan oleh lessor dengan bunga bank disebutspread. Besarnya spread yang ditetapkan lessor tidak bisa semaunya, melainkan diaturoleh pemerintah melalui pengumuman Direktorat Jendral Moneter No.307/DJMllII.1I1974, yaitu :"Tingkat suku bunga yang dapat diperhitungkan di dalam leasing setinggi-tingginya8% diatas prime rate Bank Indonesia, (yaitu suku bunga tertinggi kredit likuiditas BankIndonesia yang pada saat tni adalah sebesar /0%)".Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut, maka pendapatan lessor dalarn bentukspread sangat terbatas. Apabila lessor melakukan kerja sarna dengan bank asing dalarnmembiayai kegiatan nya akan sangat menguntungkan, karena tingkat bunga pinjarnanbank di luar negeri lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat bunga pinjarnan bankdi Indonesia.

    255

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    7/46

    c. Premi AsuransiFungsi asuransi adalah memberikan perlindungan ganda, yaitu melindungi lessee dariresiko operasional dan melindungi lessor atas barang yang dimilikinya.

    d. Commitment FeeYang dimaksud dengan commitment fee adalah biaya yang dikenakan apabila lesseetidak memanfaatkan dana yang sudah disediakan lessor tepat pada waktunya sesuaidengan perjanjian. Biaya ini dikenakan kepada lessee apabila lessee menunda ataumembatalkan kontrak lease.

    e. Profit MarginProfit Margin adalah bagian dari harga tarip, merupakan keuntungan yang diharapkanoleh lessor dari suatu transaksi leasing. Profit Margin tidak harus selalu ada dalarn setiaptransaksi leasing. Bagi perusahaan tertentu, pendapatan bunga sudah merupakan profitmargin.

    f. Biaya lain-lainSelain biaya-biaya yang disebutkan di atas, mungkin ada biaya-biayalain yang dikeluarkanlessor dalam "bentuk out of pocket expenses dan nantinya akan dibebankan pada lessee.Biaya-biaya itu antara lain biaya konsultasi hukum, perpajakan atau akuntasi, biayasurvey, komisi pada broker atau perantara dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh lessorsehubungan dengan penyediaan dana yang akan dipergunakan. Pembebanan biayakepada lessee dapat dilakukan dengan pembayaran tersendiri kepada lessor untuk semuabiaya, dikapitalisir dan ditambahkan pada cost of equipment, atau lessor menetapkansuatu tarip yang didalarnnya sudah terkandung semua perkiraan biaya-biaya yang telahdan akan dikeluarkan.

    c. Dokumen-Dokumen yang Dipergunakan dalam Kontrak Lease.Dokumen-dokumen yang biasa dipergunakan dalarn kontrak lease terdiri dari dokumen

    pokok perjanjian leasing dan dokumen pendukung. Dokumen-dokumen yang seringdipergunakan tersebut antara lain:a. Surat Penawaran, yaitu surat penawaran resmi yang dikirim lessor kepada lessee. lsioffering letter antara lain mengenaijenis dan besarnya fasilitas,jangka waktu penawaran,

    besarnya interest, besarnya fee, bentuk rental, dokumen- dokumen yang dibutuhkan danhal-hal lain yang dianggap perlu.

    b. Pesanan Pembelian yang Dikonfirmasi, yaitu surat pemesanan barang yang ditujukankepada supllier, dibuat oleh lessor dan ditandatangani oleh lessee.

    c. Bukti Pengiriman dan Penerimaan, yaitu surat tanda terima yang menyatakan bahwalessee sudah menerima barang dari suplier dalarn kondisi yang baik dan sesuai denganyang dipesan.

    d. Perjanjian Sewa Guna Usaha, yaitu dokumen-dokumen resmi dari perjanjian leasingantara lessor dan lessee, berisi pasal-pasal mengenai hal-hal yang berhubungan dengankontrak leasing.

    256

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    8/46

    e. Sertifikat Pemilikan, yaitu surat bukti kepemilikan atas aktiva yang menjadi obyeklease dan disimpan oleh lessor, karena secara hukum lessor adalah pemiliknya.

    f. Surat Garansi, yaitu surat jaminan yang diberikan oleh pihak ketiga atas kredit yangdiberikan kepada lessee.g. PolisAsuransi, yaitu surat jaminan yang berisi jenis pertanggungan, masa berlaku polis,pihak yang menerima gantirugi dan nilai pertanggungan dari barang yang diasuransikan.Dalam kontrak leasing disebutkan bahwa lessee adalah pihak yang bertanggung jawabatas biaya asuransi.

    h. Garansi Pembelian Kembali, yaitu jaminan yang diberikan oleh supplier bahwa iaakan membeli kembali aktiva lease apabila lessee tidak bisa menyelesaikan kontrakleasingnya hingga akhir mas a kontrak.

    i. Garansi Penjualan Kembali, yaitu jaminan dari suplier bahwa ia sanggup menjualkankembali barang yang dilease jika kontrak leasing tidak dapat berlangsung sampai masakontraknya selesai.

    j. Faktur, yaitu surat tagihan yang dikirimkan pada lessee setiap bulan berisi besarnyasewa yang harus dibayar dan tanggal jatuh temponya.

    AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA OLEH LESSEEPAl 1984 - Pernyataan No.6 menetapkan akuntansi untuk leasing berlandaskan pada

    konsep makna ekonomi (subtance over form), yaitu dengan melihat pada makna atau hakekatdari transaksi yang bersangkutan, apakah telah terjadi pemindahan secara substantial atasmanfaat dan resiko yang inherent dalam pemilikan aktiva yang bersangkutan.Jika semua kriteria pengklasifikasian lease dipenuhi, makaresiko dan manfaat pemilikanleased asset dianggap telah berpindah. Pengklasifikasian transaksi leasing secara lang sungberhubungan dengan perlakuan akuntansi terhadap transaksi tersebut. Ditinjau dari segilessee, transaksi leasing dapat diklasifikasikan menjadi capital lease dan operating lease.Capital Lease

    Jika suatu transaksi leasing diklasifikasikan sebagai capital lease, maka perlakuanakuntansi dari sisi lessee adalah sebagai berikut:1. Transaksi leasing diperlakukan dan dicatat sebagai aktiva tetap dan kewajiban pada awalmasa lease sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran lease ditambah nilai sisa (hak

    opsi) yang harus dibayar oleh lessee pada akhir masa lease.2. Setiap pembayaran lease dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban

    lease dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisakewajiban lease.

    3. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan besarnyanilai tunai dari pembayaranlease adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh lessor atau tingkat bunga yang berlakupada awal masa lease.

    4. Aktiva yang dilease harus diamortisasi dalam jumlah yang wajar berdasarkan taksiranumur ekonomisnya.

    257

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    9/46

    5. Jika aktiva yang dilease dibeli sebelum berakhimya masa lease, maka selisih antarapembayaran yang telab dilakukan dengan sisa kewajiban dibebankan atau dikreditkanpada tabun berjalan.

    6. Kewajiban lease harus disajikan sebagai kewajiban lancar dan kewajiban jangkapanjang sesuai dengan praktik yang lazim untuk jenis usaba lessee.7. Bila terjadi penjualan dan penyewaan kembali (sales and leaseback) maka transaksi

    tersebutharns diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisab, yaitu transaksi penjualandan transaksi leasing. Selisih antara harga jual dan nilai buku aktiva yang dijual harusdiakui dan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan. Amortisasi ataskeuntungan atau kerugian yang ditangguhkan dilakukan secara proporsional denganbiaya amortisasi aktiva yang dileasekan.

    Berikut ini contoh perlakukan akuntasi terhadap transaksi leasing sebagai capital lease.PT. Mawar yang bergerak dalam bidang jasa transportasi mengadakan suatu negosiasidengan PT. ABC untuk menyewa sebuab truk dengan ketentuan sebagai berikut:a. Jangka waktu lease adalab 5 tabun mulai 1 Januari 1990 dengan syarat tidak dapat

    dibatalkan. Uang sewa per tabun Rp.5.520.632,- dibayar setiap awal tabun termasukbiaya asuransi sebesar Rp.150.000,-

    b. Pada saat itu truk yang dilease dapat dibeli secara tunai dipasar dengan hargaRp.25.000.000,- dengan taksiran umur ekonomis 5 tabun tanpa nilai residu.

    c. Dalam perjanjian disebutkan bahwa lessee mempunyai hak opsi untuk membeli truktersebut setelab masa lease berakhir sebesar Rp.5.000.000,- dan nilai wajar aktivaRp.1O.000.000,-

    d. Metode depresiasi yang digunakan oleh lessee adalab garis lurus.e. Tingkat bunga pinjaman dari bank oleh lessee sebesar 14% per tabun.f. Tingkat kembalian atas investasi (ROR) yang ditentukan lessor adalab 11% per tahun

    dan tarip terse but diketabui oleh lessee.g. Selama perundingan dilakukan tidak ada biaya yang timbul.h. Periode tutup buku yang digunakan oleh PT Mawar adalab 31 Desember.

    Lessee memperlakukan transaksi leasing tersebut sebagai capital lease atau operatinglease harus memperhatikan kriteria pengklasifikasian transaksi leasing yang harus dipenuhi.Dari data di atas dapat diketabui babwa:1. Dalam perjanjian menyatakan babwa lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aktiva

    yang dilease setelab masa lease berakhir.2. Seluruh pembayaran sewa dikurangi biaya asuransi selama masa lease dan ditambab

    dengan nilai sisa (hak opsi) mencakup pengembalian harga perolehan aktiva yangdileasekan. Perhitungan nilai tunai pembayaran lease adalab sebagai berikut:Rp.25.000.000 = (Rp.5.520.632 - Rp.150.000) x~ - (l,Il)~l+(5.000.000 x 0.59345)l0,11 J

    258

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    10/46

    3. Jangka waktu lease 5 tahun, lebih besar dari ketentuan yang berlaku.Dengan dipenuhinyaketigakriteria capital lease yang diatur dalam PAl 1984 Pemyataan

    No.6 yaitu Standar Akuntansi Sewa Guna Usaha, maka transaksi tersebut oleh lesseediklasifikasikan sebagai capital lease.Jumal yang harus dibuat lessee untuk mencatat transaksi di atas adalah sebagai berikut:a. Pada tanggal 1 Januari 1990 mencatat transaksi leasing sebagai aktiva tetap dan

    kewajiban sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran lease ditambah dengan nilai sisa(hak opsi), yaitu:Truk - Sewa Guna Usaha 25.000.000Utang - Sewa Guna Usaha 25.000.000

    b. Jumal untuk mencatat pembayaran lease pertama pada tanggall Januari 1990, yaitu:Utang - Sewa Guna Usaha 5.370.632Biaya Asuransi 150.000

    Kas 5.520.632Pada periode-periode berikutnya pembayaran lease sebesar Rp.5.520.632,- terdiri dari:

    1. pelunasan sebagian angsuran pokok utang2. biaya bunga atas saldo utang pada periode berjalan3. biaya asuransi terhadap truk yang dilease

    c. Jumal untuk mencatat pembayaran lease kedua pada tanggall Januari 1991, yaitu:Utang - Sewa Guna Usaha 3.211.402Biaya bunga 2.159.230Biaya asuransi 150.000Kas 5.520.632d. Jumal untuk mencatat pembayaran lease ketiga tanggal 1 Januari 1992, yaitu:

    Utang - Sewa Guna Usaha 3.564.656Biaya bunga 1.805.976Biaya asuransi 150.000Kas 5.520.632

    e. Jumal untuk mencatat pembayaran lease keempat pada tanggall Januari 1993, yaitu:Utang - Sewa Guna Usaha 3.956.768Biaya bunga 1.413.864Biaya asuransi 150.000Kas 5.520.632

    f. Jumal untuk mencatat pembayaran lease kelima pada tanggall Januari 1994, yaitu:Utang - Sewa Guna Usaha 4.392.012Biaya bunga 978.619

    259

  • 5/10/2018 Bab8-Akuntansi Sewa Guna Usaha

    11/46

    Biaya asuransiKas

    150.0005.520.632

    g. Setiap akhir periode, lessee harus membuat jumal penyesuaian biaya depresiasi yangdibebankan pada periode yang bersangkutan, yaitu:Biaya Depresiasi Truk-SGU

    Akumulasi Dep. Truk-SGU5.000.000

    5.000.000h. Jumal untuk mencatat pembelian aktiva sebesar hak opsi pada akhir masa lease, yaitu:

    Utang - Sewa Guna Usaha 4.504.530Biaya bunga 495.470

    Kas 5.000.000i. Padaakhir mas a lease 1994 saat lessee melakukan pembelian truk sebesar Rp.5.000.000,-

    (sebesar hak opsi yang telah disepakati) maka lessee harus mengha pus perkiraan truk-SGU dan akumulasi depresiasi truk- SGU, kemudianmengakui truk SGU sebagai aktivamilik sendiri, mencatat akumulasi depresiasi truk serta menghapus rekening utang-SGUsebesar hak opsi. Jumal yang dibuat adalah sebagai berikut:Truk 25.000.000Akumulasi Depresiasi Truk-SGU 25.000.000

    Truk-SGU 25.000.000Akumulasi DepresiasiTruk

    Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan skedul amortisasi lease25.000.000

    Tanggal Pembayai'an Biaya Behan Bunp Angsuran Polrok S a I d O Utang ~ Periodik Asuransi (11%) UtaDg1-1-1990 - - - - Rp.25.000.0001-1-1990 R p. 5.520.632 Rp.150.000 - Rp. 5.370.632 19.629.3.681-1-1991 5.520.632 150.000 Rp.2.159.230 3.211.402 16.417.9661-t-1992 5.520.632 150.000 1.805.976 3.564.656 12.853.310