Sewa guna (leasing)

13
SEWA GUNA (LEASING) Rita Tri Yusnita Sumber: BLKL, Edisi 2, Sigit Triandaru & Totok Budisantoso, Salemba Empat Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter, Mandala Manurung & Prathama Rahardja, FEUI Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, H. Ahmad Rafiki, BBA, MMgt. Bank dan Lembaga Keuangan, Drs. Supriyanto, MM.

description

Sewa guna (leasing). Rita Tri Yusnita Sumber: BLKL, Edisi 2, Sigit Triandaru & Totok Budisantoso, Salemba Empat Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter, Mandala Manurung & Prathama Rahardja, FEUI Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, H. Ahmad Rafiki , BBA, MMgt. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Sewa guna (leasing)

Page 1: Sewa guna (leasing)

SEWA GUNA (LEASING)Rita Tri Yusnita

Sumber:

BLKL, Edisi 2, Sigit Triandaru & Totok Budisantoso, Salemba Empat

Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter, Mandala Manurung & Prathama Rahardja, FEUI

Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, H. Ahmad Rafiki, BBA, MMgt.

Bank dan Lembaga Keuangan, Drs. Supriyanto, MM.

Page 2: Sewa guna (leasing)

PENGERTIAN SEWA GUNA USAHA

Pengertian dari sewa guna usaha adalah adanya hubungan antara perusahaan leasing (lessor) dengan nasabah (lessee) dalam hal ketika lessee membutuhkan jasa lessor untuk sewa guna barang yang dibutuhkan oleh lessee.

Sedangkan pengertian sewa guna usaha sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun secara sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) utuk digunakan oleh lessee selam jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha di mana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak memiliki hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha. 2

Page 3: Sewa guna (leasing)

3

Page 4: Sewa guna (leasing)

RUANG LINGKUP

Leasing

Consumer Financing

Credit Card

Factoring

Finance Company

Peraturan Menteri Keuangan no. 84/PMK.012/2006

Peraturan Menteri Keuangan no. 84/PMK.012/2006 4

Page 5: Sewa guna (leasing)

5

Page 6: Sewa guna (leasing)

PENGGOLONGAN PERUSAHAAN LEASING Independent Leasing: perusahaan leasing yang berdiri sendiri

Captive Leasing: produsen/supplier meleasingkan barang-barang mereka

Lease Broker: mempertemukan keinginan lessee untuk memperolehi barang modal kpd pihak lessor

Cross Border Lease: melibatkan dua negara i.e. alat transportasi

6

Page 7: Sewa guna (leasing)

UNSUR SEWA GUNA USAHA (SGU) (LEASING)

Unsur-unsur SGU

Lessor

Lessee

Barang Modal

Perjanjian SGU

Badan

Badan/OP

AT Berwujud

Dgn syarat tertentu

7

Page 8: Sewa guna (leasing)

JENIS-JENIS PEMBIAYAAN LEASING

Kegiatan yang dilakukan oleh sewa guna usaha menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 tanggal 21 November 1991.

Kegiatan leasing dapat dilakukan dengan dua (dua) cara yaitu :

A. (FINANCE LEASING)

1. Pihak lessee akan membeli dan kemudian memiliki barang tsb jika masa perjanjian pemakaian telah habis

2. Harga pembelian adalah sebesar nilai sisa (residual value) yang mereka sepakati sebelumnya

8

Page 9: Sewa guna (leasing)

a. Direct finance leaseJika seorang lessess memiliki barang modal X, kemudian ia

menggunakannya dengan cara leasing dan pada akhirnya periode ia beli sesuai dengan nilai sisa yang disepakati

b. Sales and lease backJika pihak lessee telah memiliki barang X, kemudian ia jual kepada

lessor untuk mendapatkan tambahan uang tunai dan selanjutnya lessor meleasingkan kembali kepada penjual.

B. OPERATING LEASING; service lease, maintenance lease Hanya membayar sewa pamakaian barang modal tsbt secara periodik. Lessee membayar rental yang besarnya secara keseluruhan tidak

meliputi harga barang serta biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh lessor. Akan menanggung semua biaya pemeliharaan, biaya asuransi, dll.

C. LEVERAGE LEASE Termasuk Financial Lease tapi melibatkan orang ketiga untuk membiayai

sebagian barang modal yang diperlukan lessee.

9

Page 10: Sewa guna (leasing)

PERJANJIAN LEASING Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lease disebut dengan “lease agrement”, di mana di dalam perjanjian tersebut memuat kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak, yaitu antara lessor dan lessee.

Isi kontrak tersebut memuat antara lain :a. Nama dan alamat leaseb. Jenis barang modal yang diinginkanc. Jumlah atau nilai barang yang dileasingkand. Syarat-syarat pembayarane. Syarat-syarat kepemilikan atau syarat lainnyaf. Biaya-biaya yang dikenakang. Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji

Jika seluruh pesyaratan telah disetujui, maka pihak lessor akan menghubungi pihak asuransi untuk menanggung resiko kemacetan pembayaran lessee.

10

Page 11: Sewa guna (leasing)

KELEBIHAN TRANSAKSI LEASING

Fleksibilitas Fee yang Relatif Murah Penghematan pajak Tidak terlalu complicated Kriteria yang cukup longgar Proses Cepat Memperolehi proteksi Inflasi Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan Menghemat modal Memperolehi perlindungan akibat kemajuan teknologi dan keuangan

11

Page 12: Sewa guna (leasing)

KELEMAHAN TRANSAKSI LEASING

Biaya Bunga Cukup TinggiKurangnya Perlindungan Hukum Proses Eksekusi Leasing Macet yang cukup sulit

12

Page 13: Sewa guna (leasing)

TERIMA KASIH