Bab3 Pemeriksaan Laporan Keungan

download Bab3 Pemeriksaan Laporan Keungan

of 9

Transcript of Bab3 Pemeriksaan Laporan Keungan

Audit Laporan Keuangan Pemeriksaan laporan keuangan merupakan jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan; oleh pemeriksa independen. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. The Financial Accounting Standard Board (FASB), Statement of Financials Accounting Concept No. 2: menyatakan bahwa standar kualitas yang ditetapkan FASB yaitu relevan dan reliabilitas. Agar informasi berguna untuk pengambilan keputusan, maka informasi akuntansi harus memenuhi dua syarat di atas. Oleh karena itu, pemeriksaan laporan keuangan perlu dilakukan, sehingga pemakai laporan keuangan merasa lebih yakin akan kualitas laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selain dua kondisi tersbut di atas, berikut ini merupakan faktor-faktor yang mendasari perlunya pemeriksaan laporan keuangan , yaitu: 1. Perbedaan kepentingan (Conflict of Interest) Perbedaan kepentingan antara pemakai dengan manajemen serta perbedaan keperluan antara para pemakai menjadikan laporan yang dihasilkan perlu diperiksa untuk: menentukan kewajaran laporan keuangan dan kenetralannya. Dengan demikian,, pemeriksaan laporan keuangan dilakukan untuk meningkatkan keyakinan pemakaij laporan keuangan bahwa laporan keuangan bersifat netral, sehingga tingkat reabilitas laporan keuangan dapat ditingkatkan. 2. Konsekuensi (Consequence) Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi pemakai. Dalam pengambilan keputusannya, maka laporan keuangan harus menyediakan informasi yang se-relevan-mungkin untuk pengambilan keputusan. Untuk maksud inilah laporan keuangan perlu diaudit agar pemakai laporan keuangan yakin bahwa laporan keuangan] telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim, sehingga berisi pengungkapan-pengungkapan yang perlu bagi pemakai. 3. Kompleksitas (Complexity) Dengan semakin kompleknya proses akuntansi mengakibatkan makin besarnya resiko kesalahan interpretasi dan penyajian laporan keuangan. Kondisi seperti ini menyulitkan) pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan, sehingga pemeriksaan laporan keuangan sangat perlu dilakukan. 4. Jarak/Jauhnya {Remoteness) Karena jarak atau jauhny a pemakai dengan aktivitas dalam perusahaan yang mengeluarkan laporan, pemakai menyerahkan pemeriksaan tersebut kepada pihak ketiga yaitu independen auditor. Hal ini dapat dijelaskan, karena jika para pemakai ingin mengakses data akuntansi secara langsung, maka pemakai akan mengahadapi hambatanhambatan waktu, biaya dan ketelitian, sehingga dipercayakan kepada pihak ke tiga yaitu auditor.

MANFAAT PEMERIKSAAN YANG BERSIFAT EKONOMIS

Bagi orang-orang yang tidak memahami keadaan-keadaan diatas akan menganggap bahwa pemeriksaan laporan keuangan adalah tindakan yang tidak perlu. Hal ini dikarenakan orang tersebut tidak mampu melihat manfaat lain atas pemeriksaan laporan keuangan, tetapi hanya memandang dari banyaknya uang yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Meskipun biaya pemeriksaan tinggi, banyak sekali manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan seperti: 1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan Dengan adanya pemeriksaan mengakibatkan berkurangnya resiko kesalahan. Perusahaan besar yang sudah go-public dapat memperoleh ijin untuk masuk ke pasar modal, sedangkan bagi perusahaan kecil dapat meningkatkan kredibilitas atau semakin dipercay a oleh investor maupun kreditor. 2. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan, sehingga pengaruh manajemen di dalam penyusunan laporan keuangan berkurang. Misalnya, penggelapan aktiva atau penyalahgunaan aktiva semakin berkurang. Tindak lanjut dari masalah ini adalah semakin terbukanya lingkungan yang ada di perusahaan. 3. Meningkatkan efisiensi atas operasional perusahaan 4. Mendorong efisiensi pasar modal Dalam memahami esensi atau pokok pemeriksaan laporan keuangan, hal pokok yang harus diketahui adalah pemisahan tanggungj awab antara manajemen dengan pemeriksa independen. Tanggung jawab yang utama antara manajemen dan auditor adalah sebagai berikut: 1. Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi laporan keuangan yang dimuat dalam pemyataan-pemyataan manajemen. 2. Pemeriksa independen bertanggung jawab untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya manajemen diwajibkan untuk membuat struktur pengendalian internal yang mampu menjaga aktiva dan menjamin penyusunan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Kriteria yang harus dipatuhi oleh manajemen adalah prinsip akuntansi yang lazim, sedangkan auditor wajib mematuhi norma pemeriksaan akuntan. Manajemen Pemeriksa Independen

Tanggungjawab utama Membuat Laporan Keuangan Memeriksa Laporan Keuangan

Hasil Akhir

45

Pemisahan tanggungjawab ini lebih jelas dapat dilihat pada bagan berikut:

Laporan Keuangan

Laporan Pemeriksaan

Kriteria dasar tanggng j awab Prinsip Akuntansi Indonesia Norma Pemeriksaan Akuntan

HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG HARUS DIPERTAHANKAN OLEH AKUNTAN PEMERIKSA

Auditor merupakan perantara dalam mengkomunikasikan data antara pembuat dan pemakai laporan keuangan. Oleh sebab itu, dalam pemeriksaan auditor hams menjaga hubungan yang profesional dengan pihak-pihak dibawah ini: 1. Manajemen Untuk membuat laporan pemeriksaan, auditor memerlukan data yang relevan dan dapat dipercaya dari manajemen. Agar data tersebut dapat diperoleh auditor perliji mengembangkan hubungan yang saling percaya dan saling menghargai. Hubungan ini tidak hanya diperlukan pada saat pemeriksaan tetapi juga untuk masa yang akan datang. Yang dimaksud manajemen dalam konteks pemeriksaan adalah staff kantor, controller dan personel-personel kunci. 2. Dewan Direktur Dewan direktur perusahaan bertanggung jawab untuk menunjukkan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Hubungan independen auditor dengan dewan direktur tergantung pada komposisi dewan direktur. Bilfc komposisinya sebagian besar para staf perusahaan hubungan auditor dengan dewaji direktur seperti hubungan dengan manajemen. Sedangkan bila komposisinya tidak semuanya staf perusahaan, hubungannya akan berlainan dengan hubungan antarn manajemen dengan auditor. 3. Internal Auditor Independen auditor umumnya mempunyai hubungan kerja yang erat dengan internal auditor. Hubungan ini biasany a dalam penilaian struktur pengendalian intern perusahaan klien. Oleh karena itu pekerjaan internal auditor merupakan komplemen yang penting bagi independen auditor. Untuk menentukan pengaruh/efek pekerjaan internal auditor terhadap pekerjaannya, independen auditor harus: menentukan kompetensi dan obyektivitas internal auditor memeriksa kualitas pekerjaan internal auditor 4. Pemegang Saham Pemegang saham menggantungkan pada laporan keuangan yang diaudit untuk mey

i

akinkan bahwa manajemen melaksanakan pekerj aanny a dengan bertanggung j awab. Sedangkan auditor mempunyai tanggung jawab pada pemegang saham sebagai pemakai laporan keuangan. Walaupun demikian, independen auditor tidak diharapkan mempunyai kontak langsung dengan pemegang saham yang bukan manajemen.DAPAT TERUJINYA DATA LAPORAN KEUANGAN

Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor tidak dapat terlepas dari data laporan keuangan. Data tersebut harus verifiabel. Data dikatakan verifiabel bila dua atau lebih pemeriksa yang independen memperoleh hasil/pendapat yang tidak berbeda dalam pemeriksaan yang sama. Dapat terujinya bukti berkaitan erat dengan tersedianya bukti dan validitas (keshohihan) bukti. Dalam beberapa hal bukti dapat teruji, jika mampu dibuktikan kebenaran di dalam penyajian atau yang digunakan untuk dasar penyusunan laporan keuangan klien. Akuntan pemeriksa menentukan dasar yang layak untuk menentukan pendapatnya atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam melakukan pengujian akuntan pemeriksa harus menentukan jumlah bukti keshohihan dan keabsahan data akuntansi.HUBUNGAN AKUNTANSI DAN AUDITING

Auditing mempunyai hubungan erat dengan akuntansi. Hal ini dikarenakan auditing digunakan untuk memeriksa laporan keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi. Namun demikian akuntansi dan auditing merupakan hal yang berbeda baik metodologi maupun tujuannya. Untuk lebih jelas, berikut ini akan digambarkan hubungan auditing dengan akuntansi. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Metodologi akuntansi meliputi: identifikasi data transaksi yang mempengaruhi kesatuan perusahaan,, pengukuran, pencatatan, pengelompokan dalam catatan- catatan akuntansi. Akhir dari sebuah proses akuntansi adalah data keuangan yang relevan dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan bagi para pengambil keputusan. 2. Pemeriksaan akuntan meliputi mengevaluasi bukti-bukti mengenai sistem pengendaliaji internal, yang sesuai dengan pelaksanaan norma ke tiga dari standar pelaksanaan. Akhifr dari sebuah proses pemeriksaan akuntan adalah dengan penerbitan laporan keuangaft atau laporan akuntan. Hal ini akan berfungsi meningkatkan reabilitas data keuangan. Gambar: Hubungan antara akuntansi dan auditing

48

AKUNTANSI

AUDITING

LAPORAN PEMERIKSAAN AKUNTAN

Laporan pemeriksaan akuntan merupakan bagian terakhir dari proses pemeriksaan Laporan ini dibuat setelah pekerjaan pemeriksaan lapangan selesai. Ada dua bentuk laporar pemeriksaan yaitu laporan pemeriksaan akuntan bentuk pendek dan bentuk panj ang. Akuntaii menerbitkan laporan bentuk pendek maupun bentuk panj ang tergantung pada hasil temuari di dalam pemeriksaan. Laporan akuntan standard mempunyai tiga elemen pokok, yaitu: pendahuluan, luas dan pendapat akuntan. S AS no. 58, Reports on Audited Financial Statement, menyebutkan bahwa elemen-elemen pokok laporan akuntan berisi:

M

1. Judul yang memasukkan kata independen. 2. Pemyataan yang laporan keuangan yang diidentifikasi di dalam pemeriksaan. 3. Pemyataan bahwa laporan keuangan merapakan tanggungjawab manajemen, sedangkan tanggungjawab pemeriksa adalah memberikan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukannya. 4. Pemyataan bahwapelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan. 5. Pemyataan bahwa norma pemeriksaan akuntan menghamskan pemeriksa untuk merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh kepastian yang layak 49 tentang:Apakah laporan keuangan bebas dari salah saji yang material? 6. Pemyataan bahwa pemeriksaan mencakup:

Pengujian dilakukan atas dasar test terhadap bukti-bukti yang mendukung jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. b. Menguji prinsip-prinsip akuntansi yang dipakai dan taksiran-taksiran yang dipakai manajemen. c. Mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. 7. Pemyataan bahwa pemeriksa yakin bahwa pelaksanaan pemeriksaan memberikan dasar yang layak dari pendapat yang diberikan. 8. Pendapat apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, tentang posisi keuangan perusahaan, seperti: , laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan laporan arus kas selamaperiode yang akan segeraberakhir, sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. 9. Tanda tangan auditor. Laporan akuntan bentuk pendek meliputi: 1. Pemyataan pendapat akuntan Pada bagian ini akuntan menyebutkan jenis laporan keuangan yang diperiksa dan cara pemeriksaan yang dilaksanakan serta pendapat akuntan terhadap wajar tidaknya laporan keuangan. 2. Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan Laporan keuangan yang disajikan dalam bagian ini adalah , laporan ragi laba, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan posisi keuangan. 3. Penjelasan laporan keuangan Di sini disajikan oleh akuntan penjelasan atas informasi yang tercantum dalam laporan keuangan. Elemen-elemen penting dalam laporan akuntan bentuk pendek adalah : 1. Tanggal laporan Tanggal yang tercantum dalam laporan akuntan adalah tanggal selesainyapekerjaan lapangan. 2. Alamat Laporan akuntan ditujukan kepada pemberi tugas. 3. Alinea luas pemeriksaan Dalam alinea ini dicantumkan jenis laporan keuangan yang menjadi obyek pemeriksaannya dan secara garis besar menjelaskan apa yang telah dilaksanakan akuntan dalam pemeriksaan. Alinea ini digunakan untuk menjelaskan mutu dan luas pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan. 4. Alinea pendapat Dalam bagian ini, akuntan menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksanya. Dalam menyatakan pendapatnya akuntan harus berpedoman pada Norma Pemeriksaan Akuntan, khususnya norma pelaksanaan. 5. Tanda tangan akuntan Tanda tangan yang dicantumkan dalam pernyataan pendapat hhakuntan, menunjukkan pengesahan oleh akuntan publik atas laporan akuntan yang bersangkutan.JENIS-JENIS PENDAPAT AKUNTAN50

a.

Jenis-jenis pendapat akuntan yang diberikan terhadap laporan keuangan klien dapat berbentuk: 1. Wajar tanpa syarat (Unqualified Opinion)

Pendapat ini diberikan bila semua elemen laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim dan diterapkan secara konsisten. 2. Wajar dengan syarat (Qualified Opinion) Dalam pendapat ini akuntan menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh klien adalah wajar, tetapi ada beberapa elemen yang dikecualikan. Pengecualian tersebut tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. 3. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion) Pendapat ini dikeluarkan oleh akuntan bila dalam pemeriksaannya deketemukan ketidak wajaran yang material dalam elemen-elemen laporan keuangan. 4. Tidak memberikan pendapat {Disclaimer of Opinion) Hal ini terjadi jika: a. Pembatasan yang luar biasa terhadap luas pemeriksaan akuntan. b. Adanya ketidakpastian yang luar biasa. c. Akuntan tidak bebas dalam hubuungannya dengan klien. Selain laporan pemeriksaan akuntan bentuk pendek yang dijelaskan di atas, ada pula laporan akuntan bentuk panjang. Laporan akuntan bentuk panjang ini merupakan perluasan dari laporan pemeriksan akuntan bentuk pendek. Laporan pemeriksaan akuntan bentuk panjang berisi antara lain : 1. Pernyataan pendapat akuntan

i

Laporan keuangan yang telah diperiksa 2. Penjelasan laporan keuangan 3. Daftar rincian elemen-elemen tertentu yang dicantumkan dalam laporan keuangan 4. Data statistik 5. Komentar yang berisi penjelasan 6. Penjelasan mengenai luas pemeriksaan. Laporan keuangan yang telah diperiksa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bagi pemakai laporan tersebut. Oleh karena itu akuntan dalam pemeriksaannya harus dapat: 1. Mendeteksi kesalahan dan ketidak beresan dalam laporan keuangan 2. Menemukan aktivitas ilegal yang dilakukan klien 3. Memastikan kesehatan keuangan klien. Akuntan dalam melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan mempunyai berbagai keterbatasan. Keterbatasan tersebut misalnya keterbatasan biaya, keterbatasan waktu dan keterbatasan-keterbatasan lain.KESALAHAN DAN PENYIMPANGAN

Kesalahan (errors) adalah salah saji atau kealpaan dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, yang dalam keadaan tersebut para pengambil keputusan dapat berubah keputusannya. keadaan-keadaan berikut ini yang termasuk dalam kriteria kesalahan (errors) adalah: 1. Kesalahan-kesalahan dalam pengumpulan atau pemrosesan data akuntansi yang menjadi dasar pembuatan Laporan Keuangan. 2. Taksiran akuntansi yang tidak benar yang berasal dari salah penafsiran. 3. Kesalahan-kesalahan dalam penerapan (aplikasi) prinsip-prinsip akuntansi, yang berkenaan dengan, jumlah, klasifikasi, dan cara-cara penyajiannya ataupun pengungkapannya. Penyimpangan (irregularities) adalah salah saji atau penghapusan dalam laporan keuangan yang disengaja, yang dalam keadaan demikian para pengambil keputusan berubah keputusannya. Penyimpangan dalam laporan keuangan ini biasanya menyesatkan bagi pemakai. Istilah yang biasa digunakan adalah kecurangan manajemen (Management Fraud). Kriteriakriteria yang termasuk dalam penyimpangan, meliputi: 1. Manipulasi, falsifikasi, dan alterasi catatan-catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang menjadi dasar pembuatan laporan keuangan. 2. Salah penyajian (misrepresentations) atau penghapusan (ommisions) yang sengaja atas transaksi-transaksi dan informasi penting lainnya. 3. Salah penerapan (misapplication) prinsip-prinsip akuntansi terhadap jumlah, klasifikasi, cara penyajian, dan pengungkapan yang disengaja. Faktor utama yang membedakan apakah kesalahan atau penyimpangan adalah sengaja atau tidak disengajanya dalam pembuatan laporan keuangan tersebut.TINDAKAN ILLEGAL

Tindakan illegal yang banyak ditemui dalam pemeriksaan, seperti: pembayaran suap, pemberian politis yang menyimpang hukum (tidak sah), penyimpangan ketentuaqn hukurn. Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap laporan keuangan. Hal ini bagi akuntan pemeriksa dapat dikatakan dengan keadaan9

yang mendistorsi laporan keuangan. Tanggung jawab utama auditor adalah yang berkenaan dengan tindakan yang mempengaruhi laporan keuangan yang mempunyai pengaruh langsung dan material terhadap laporan keuangan. Transaksi atau kejadian tersebut dapat berupa: ' 1. 2. transaksi tanpa otorisasi dari pejabat yang berwenang kegagalan dalam pemenuhan kewajiban pajak, dll.r

KETERBATASAN PEMERIKSAAN AKUNTAN

Pemeriksaan laporan keuangan yang sesuai dengan norma pemeriksaan akuntati mempunyai keterbatasan (limitations). Keterbatasan laporan keuangan tersebut meliputi: * 1. Adanya batasan yang bersifat ekonomis Pemeriksaan yang dilakukan memerlukan biaya dan waktu yang cukup. Ketrbatasan dji dalam biaya dan waktu menyebabkan berkurangnya kuantitas yang diuji, sehingg^ menyebabkan di dalam pemeriksaan dengan adanya resiko pemeriksaan (resiko audit)j. Kolusi Akuntan pemeriksa tidak mampu mendeteksi kolusi yang terjadi di dalam perusahaa^ klien. Penyimpangan-penyimpangan yang teij adi bila terdapat kolusi di dalam perusahaaft tidak dapat terdeteksi oleh auditor. Batasan dari kerangka kerja akuntansi Kerangka kerja akuntansi tersusun dengan adanya batasan-batasan dalam penyusunan laporan keuangan. Keterbatasan tersebut juga berakibat terhadap pemeriksaan laporai) keuangan tersebut.

2.

3.

REVIEW PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

Empat fase yang utama dalam pemeriksaan laporan keuangan adalah: 1. 2. 3. 4. Penerimaan tugas pemeriksaan Perencanaan pemeriksaan Pelaksanaan pemeriksaan Pelaporan hasil temuan