Bab Xii Evapro

11
BAB XII INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN Kajian investasi dan analisis kelayakan dilakukan untuk mengetahui prospek sumberdaya dan cadangan bahan galian Kaolin di daerah eksplorasi PT Kaolin Indomining, yang dilaksanakan berdasarkan umur tambang selama 7 tahun sesuai dengan target produksi yang telah direncanakan (pada Bab IV). Analisis keuangan dan keekonomian dilakukan berdasarkan konsep aliran tunai diskontinyu (discounted cash flow analysis). Masukan utama untuk analisis komponen biaya capital dalah biaya produksi sedangkan factor penting lainnya adalah produktivitas dan harga jual dari bahan galian Kaolin. Analisis ini dibuat berdasarkan alternative pola kerja yang akan ditetapkan yaitu : 1. Operasi penambangan dilakukan sendiri dengan konsekuensi diperlukan biaya kapital yang cukup besar untuk pembelian dan penyewaan peralatan penambangan. 2. Seluruh kegiatan penambangan dilakukan dengan system kontrak. Pada pola kerja ini tidak ada beban kapital, namun tetap memperhatikan biaya investasi infrastruktur dan peralatan pembantu. XII-1

description

bab 12 evapro

Transcript of Bab Xii Evapro

Page 1: Bab Xii Evapro

BAB XII

INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN

Kajian investasi dan analisis kelayakan dilakukan untuk mengetahui

prospek sumberdaya dan cadangan bahan galian Kaolin di daerah eksplorasi PT

Kaolin Indomining, yang dilaksanakan berdasarkan umur tambang selama 7 tahun

sesuai dengan target produksi yang telah direncanakan (pada Bab IV).

Analisis keuangan dan keekonomian dilakukan berdasarkan konsep aliran

tunai diskontinyu (discounted cash flow analysis). Masukan utama untuk analisis

komponen biaya capital dalah biaya produksi sedangkan factor penting lainnya

adalah produktivitas dan harga jual dari bahan galian Kaolin. Analisis ini dibuat

berdasarkan alternative pola kerja yang akan ditetapkan yaitu :

1. Operasi penambangan dilakukan sendiri dengan konsekuensi diperlukan

biaya kapital yang cukup besar untuk pembelian dan penyewaan peralatan

penambangan.

2. Seluruh kegiatan penambangan dilakukan dengan system kontrak. Pada

pola kerja ini tidak ada beban kapital, namun tetap memperhatikan biaya

investasi infrastruktur dan peralatan pembantu.

Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis aspek keuangan dan

keekonomian adalah :

1. Struktur pembiayaan adalah 60% modal sendiri dan 40% pinjaman.

2. Sukubunga modal sendiri adalah 25%.

3. Sukubunga pinjaman dalam rupiah adalah 13% per tahun (berdasarkan

sukubunga Bank Mandiri 2015)

4. Maka i* = 20% (lampiran L.20 )

5. Harga jual Produk :

Harga Kaolin dijual Rp. 700.000/ton untuk produk diambil konsumen

langsung ditempat penampungan.

XII-1

Page 2: Bab Xii Evapro

12.1. Investasi

Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan sebagai modal awal untuk

melaksanakan suatu proyek terdiri dari :

12.1.1. Modal Tetap

A. Pengurusan Perizinan dan Eksplorasi

1. Pengurusan Perizinan

PT. Kaolin Indomining, telah menginvestasikan dana perizinan

sebesar Rp. 1,950,000,000,- untuk penyelidikan umum sesuai

perincian biaya. Adapun rincian biaya untuk pengurusan perizinan

ditunjukkan pada lampiran L.1.

2. Eksplorasi

Biaya eksplorasi adalah biaya yang dikeluarkan pada saat kegiatan

eksplorasi dalam mencari cadangan yang memungkinkan untuk di

tambang. PT. Kaolin Indomining ,telah melakukan eksplorasi

dengan biaya Rp. 2,205,000,000,-. Adapun rincian biaya eksplorasi

ditunjukkan pada lampiran L.2.

B. Pembebasan Lahan

Kegiatan pembebasan lahan terdiri dari ganti rugi tanah dan

pepohonan. Biaya pembebasan lahan Rp. 29,723,000,000,-.

Adapun rincian investasi untuk pembebasan lahan ditunjukkan

pada lampiran L.2.

C. Kontruksi atau Rekayasa

1. Sarana Pendukung Tambang

Investasi untuk sarana pendukung tambang membutuhkan biaya

sebesar Rp. 3,840,000,000.00,-. Investasi ini sebagian besar

digunakan untuk membangun kantor dan base camp. Adapun

perkiraan rincian investasi untuk sarana pendukung tambang

ditunjukkam pada lampiran L.3.

2. Sarana Layanan Tambang

Investasi sarana layanan tambang sebesar Rp. 1,030,000,000.00,- .

Adapun rincian investasi untuk sarana layanan tambang ditunjukkan

pada lampiran L.3.

XII-2

Page 3: Bab Xii Evapro

3. Infrastruktur

Infrastruktur sebesar Rp. 2,500,000,000.00,-. Adapun rincian investasi

untuk infrastruktur tambang ditunjukkan pada lampiran L.3.

D. Peralatan (penambangan, pengolahan, pengangkutan, dan lain-lain)

Investasi untuk peralatan tambang selama kegiatan tambang berlangsung

sebesarRp. 13,861,974,000,- dengan Perincian investasi dapat dilihat

pada lampiran L.4.

12.1.2. Modal kerja

Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk membiayai proyek

terhitung sejak dimulai sampai proyek tersebut diperkirakan menerima

pendapatan dari hasil penjualan Kaolin yakni sebesar Rp. 5,685,542,738,-

Modal kerja diperoleh dari 25 % dari biaya operasi.

12.1.3. Sumber dana

Dana yang dibutuhkan bagi keperluan seluruh investasi dan modal kerja

yang direncanakan diperoleh dari :

a. Modal Sendiri (equity)

b. Pinjaman (debet)

Berdasarkan struktur pembiayaan 60% pinjaman dan 40% modal sendiri

maka pinjaman = 60% x (Rp. 73,060,250,738,-)

= Rp. 42,235,885,314,-

Angsurantiap tahun=total pinjamantahun

=Rp .42,235,885,314 ,− ¿4

¿

¿ Rp 14,427,320,268 ,−¿

Dengan bunga pinjaman sebesar 13% per tahun dan jangka waktu

pengembalian 4 tahun, maka besar bunga pinjaman dan pengembalian

pokok pinjaman dapat dilihat pada lampiran L.5.

XII-3

Page 4: Bab Xii Evapro

12.1.4. Biaya Produksi (termasuk biaya pengolahan dan pemantauan

Lingkungan, K3)

A. Biaya Operasi

Biaya operasi tambang terdiri dari : gaji karyawan, konsumsi tenaga

kerja, dan biaya perawatan biaya operasional peralatan (bahan bakar,

pelumas dan suku cadang), biaya operasi di stockpile, biaya perawatan

(penanganan Kaolin, sarana layanan tambang, sarana pendukung

tambang, jalan tambang, pemantauan lingkungan dan K-3 serta

penutupan tambang dengan total biaya pada tahun pertama sebesar

Rp. 22,742,170,950,- untuk tahun-tahun berikutnya dapat dilihat pada

lampiran L.6.

B. Penyusutan (Depresiasi)

Penyusutan terdiri atas penyusutan peralatan dan bangunan.

Penyusutan peralatan dihitung berdasarkan pertimbangan umur pakai

dan nilai sisa alat tersebut. Peralatan yang mempunyai umur pakai

kurang dari setahun akan dibebankan pada biaya produksi. Metode

penyusutan yang digunakan adalah straight line methode. Penyusutan

alat tiap tahun dapat dilihat pada lampiran L.7.

C. Biaya Reklamasi dan Mine Closure

Biaya reklamasi dan mine closure diasumsikan selama penambangan

sebesar Rp. 2,164,532,958.43,-. Untuk rinciannya dapat dilihat pada

lampiran L.8.

D. Royalty

Biaya royalty sebesar 25% dari harga jual produk. Royalti dibayarkan

setiap akhir tahun penjualan sesuai dengan produksi yang dihasilkan

pertahun. Biayar royaltiti sebesar Rp. 227,500,000,000,- pada tahun

pertama. Biaya royalty tiap tahun dilihat pada lampiran L.10.

12.1.5. Pendapatan Penjualan

Berdasarkan proses reduksi di PT. Kaolin Indomining, maka tepung

Kaolin akan dijual dengan pendapatan pertahunnya pada tahun pertama

XII-4

Page 5: Bab Xii Evapro

adalah sebesar Rp. 910,000,000,000,- dana akan mengalami kenaikan yang

tergantung pada tingkat ekskalasi sebesar 5 %, seperti pada lampiran L.9.

12.2. Kelayakan Investasi

Proyeksi aliran uangkas disusun dari hasil proyeksi laba rugi, selanjutnya

dipergunakan untuk menentukan penilaian investasi. Diantaranya

Kenaikan harga bahan galian, gaji karyawan, investasi pergantian alat, dan

biaya perawatan.

12.2.1. Perhitungan Discounted Cash Flow Rate Of Return/Internal Rate Of

Return/Internal Rate Of Return (DCFROR/IRR)

A. Tingkat Bunga Pengembalian (Internal Rate of Retunr/IRR atau

DCFROR)

IRR dari suatu investasi dapat didefinisikan sebagai tingkat suku

bunga yang akan menyebabkan nilai ekuivalen biaya investasi sama

dengan ekuivalen penerimaan atau tingkat suku bunga yang dapat

menyebabkan nilai sekarang bersih sama dengan nol (Stermole,

Franklin,J., 1990).

Pengertian di atas dirumuskan sebagai berikut :

Berdasarkan penjelasan di atas, dengan dasar struktur pembiayaan 60

% pinjaman, maka didapatkan IRR sebesar 1674%%. (lampiran L.10 )

B. Nilai Sekarang Bersih / NPV (net present value)

NPV merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran bersih

yang bernilai sekarang dan dihitung berdasarkan tingkat pengembalian

minimum. NPV digunakan dan dihitung nilai ekuivalen pada saat ini

dari aliran dana yang berupa pendapatan dan pengeluaran di waktu

yang akan dating dari suatu rencana investasi atau asset tertentu.

(Stermole, Franklin, J., 1990).

Pengertian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dengan dasar struktur pembiayaan 60% modal pinjaman, didapatkan

nilai hitungan untuk NPV sebesar Rp 1,929,231,342,970,-

(LampiranL.10).

XII-5

Page 6: Bab Xii Evapro

12.3. Analisis Kepekaan

Analisis kepekaan dilakukan untuk mengantisipasi perubahan yang dapat

terjadi di masa yang akan datang meliputi biaya operasi, pendapatan dan investasi.

12.3.1 Perubahan Pendapatan 4%, 8%,

Jika terjadi kenaikan pendapatan sebesar 4%, 8%, sedangkan investasi dan

biaya operasi tetap maka akan terjadi kenaikan nilai NPV dan DCFROR

sedangkan nilai PBP akan naik dapat dilihat pada tabel 12.1.

Tabel 12.1Perubahan Pendapatan

HARGA JUAL i* IRR NPV (Rp) PBPnormal

700,000.00harga jual + 4%

728,000.00harga jual +8%

756,000.00harga jual - 4%

672,000.00harga jual -8%

644,000.0020.0% 1665% 1,797,562,324,701.04 0.74

20.0% 1817% 2,095,025,361,238.21 1.24

20.0% 1670% 1,863,396,833,835.33 0.77

20.0% 1674% 1,929,231,342,969.63 1.14

20.0% 1678% 1,995,065,852,103.92 1.16

12.3.1 Perubahan BiayaOperasi 4%, 8%,

Jika terjadi perubahanbiaya operasi sebesar 4%, 8%, sedangkan pendapatan

dan biaya operasi tetap maka akan terjadi penurunan nilai NPV dan DCFROR

sedangkan nilai PBP akan naik dapat dilihat pada tabel 12.2.

Tabel 12.2Perubahan Biaya Operasi

BIAYA OPERASI i* IRR NPV (Rp) PBPNormal

22,592,170,950biaya operasi + 4%

23,495,857,788biaya operasi +8%

24,399,544,626biaya operasi - 4%

21,688,484,112biaya operasi -8%20,784,797,274

20.0% 1677% 1,932,477,014,552.05 1.23

20.0% 1680% 1,935,722,686,134.47 1.24

20.0% 1671% 1,925,985,671,387.21 0.80

20.0% 1668% 1,922,739,999,804.79 0.53

20.0% 1674% 1,929,231,342,969.63 1.14

XII-6

Page 7: Bab Xii Evapro

XII-8