Bab x Spektek

15

Click here to load reader

Transcript of Bab x Spektek

Page 1: Bab x Spektek

BAB X SPESIFIKASI TEKNIS

I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan (mengangkut dan mendatangkan

bahan-bahan yang diperlukan, mendatangkan tenaga kerja serta peralatan), pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan, pekerjaan kayu, pekerjaan dewatering, pekerjaan lain-lain dan pemeliharaan. Pekerjaan dilaksanakan sampai selesai administrasi / di lapangan dengan proses dan hasil yang baik sesuai dengan spesifikasi teknik yang ditetapkan, sehingga dapat diterima dengan baik oleh Pengawas pekerjaan.

1.2 Keadaan lapangan (lokasi pekerjaan) akan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan seperti pada waktu penyampaian penjelasan pekerjaan.

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

” Rehabilitasi Saluran Sekunder dan Bangunan Pelengkap D.I. Gusung ”

L o k a s I Desa : Rias Kecamatan : Toboali Kabupaten : Bangka Selatan

Provinsi : Kepulauan Bangka Belitung

II. PENJELASAN PEKERJAAN

2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1.1 Mobilisasi Peralatan/Personil

2.1.1.1. Pengukuran dan Pemasangan Patok

- Mempersiapkan request, alat ukur yang tepat, form, buku ukur, kalkulator.

- Menentukan Patok Tetap/BM (Bench Mark) dengan perhitungan benar oleh juru ukur.

- Membuat/memasang BM dari beton ukuran 15x16x80 (ukuran cm) dengan titik elevasi/koordinatnya di lokasi yang disetujui bersama-sama oleh Pengawas pekerjaan, Kontraktor, Konsultan.

- BM dari beton ukuran 15x15x80 (ukuran cm) dengan koordinatnya telah terpasang dengan baik dan benar serta tidak rusak selama pengunaannya.

- Mengukur dan memasang Patok Bantu Elevasi (PBE) dan Bouwplank untuk pekerjaan galian tanah, pasangan batu (talud dan gorong-gorong plat deuker), pembuatan jalan inspeksi.

- Patok Bantu Elevasi (PBE) dari kayu bulat diameter 5 cm atau kayu kasau telah terpasang dengan baik dan benar.

- Membuat gambar denah lengkap dengan koordinatnya. - Gambar denah/site plan dan penampang memanjang/melintang yang

mendukung di sekitar lingkungan telah lengkap dengan ukuran/koordinatnya disajikan pada lembaran kertas dengan baik dan diplot pada gambar rencana.

- Menentukan profil pasangan batu (talud dan gorong-gorong plat deuker), jalan inspeksi sesuai dengan gambar kerja dari kayu bulat diameter 5 cm atau kayu kasau. Profil dipasang setiap jarak 25 cm.

- Proses pengukuran mulai dari awal, penentuan BM sampai penentuan profil pasangan harus dilakukan bersama-sama antara Pengawas pekerjaan, Kontraktor dan Konsultan sehingga hasil pengukuran dapat disetujui bersama.

Page 2: Bab x Spektek

- Catatan progress volume tiap minggu telah disajikan dengan baik dan disetujui oleh Mandor, Pengawas Lapangan, konsultan dan Asisten Teknis pekerjaan.

- Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor harus membuat request untuk setiap item pekerjaan yang disetujui oleh Pengawas Lapangan, Konsultan dan Asisten Teknis pekerjaan.

2.1.1.2. Papan Nama Proyek

- Penyedia Barang/Jasa harus membuat dan memasang papan nama

proyek di lokasi yang ditunjuk Direksi. - Ukuran bentuk dan susunan kata-kata serta warna pengecatan akan

di tentukan Direksi. - Pemasangan papan nama proyek dibebankan kepada penyedia

barang/jasa,

2.1.1.3. Mobilisasi Pemborong harus mendatangkan personil/tenaga kerja, peralatan dan bahan/material dengan lengkap, baik dan dapat digunakan sesuai kebutuhan ke lokasi pekerjaan sehingga semuanya (personil/tenaga kerja, peralatan dan bahan/material) terpenuhi dan siap langsung dapat menjalankan pekerjaan sampai selesai. Dan sebaliknya apabila pekerjaan sudah selesai dilaksanakan segera mengembalikan peralatan tersebut.

2.1.3.1.1. Mobilisasi Personil/ Tenaga Kerja

Daftar personil yang dibutuhkan :

No. Jabatan Pendidikan Lama Pengalaman

Profesi

01. Kepala Pelaksana (Site Manager)

S1 Sipil/

DIII Sipil

3 Tahun

5 Tahun SKA

02. Pelaksana DIII Sipil

STM

3 Tahun

5 Tahun SKT

03. Staf Teknik DIII Sipil

STM

3 Tahun

5 Tahun SKT

04. Staf Administrasi/Komputer

SLTA/

SMEA 3 Tahun -

05. Surveyor DIII

Geodesi/Sipil STM

3 Tahun

5 Tahun SKT

06. Logistik SLTA 3 Tahun -

- Pemborong harus memobilisasi tenaga kerja lengkap dengan alat – alat yang dibutuhkan dengan secukupnya sesuai dengan kebutuhan dan jadwal masing – masing;

- Pekerjaan agar dapat diselesaikan sesuai jadwal, direksi berhak memerintahkan pemborong untuk segera menambah jumlah peralatan yang digunakan atau mengganti peralatan dengan kapasitas yang lebih memadai;

- Peralatan mesin yang digunakan untuk pekerjaan pokok haruus sudah tersedia dilapangan dan siap dioperasikan 14 ( Empat Belas ) hari kalender setelah dibuat Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK );

- Kondisi peralatan mesin harus dalamkeadaan baik dan menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut selesai sesuai waktu yang dijadwalkan;

Page 3: Bab x Spektek

- Kontraktor harus mempunyai tenega mekanik dan satu asistennya dengan alat Bantu : Oil can, Grease Gun, generaltools dll;

2.1.3.1.2. Mobilisasi Personil / Tenaga Kerja

Daftar Peralatan yang dibutuhkan:

No.

Nama Peralatan Jumlah Keterangan

1. Excavator 2 Unit

2. Dump Truck/Truck 4 Unit

3. Waterpass 1 Unit

4.

Theodolit 1 Unit

5. Gerobak Dorong 4 Unit

6. Molen 1 Unit

7. Water Pump 4” 1 Unit

- Peralatan didatangkan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan menurut keperluan dilapangan ;

- Pemborong harus mempunyai gudang yang terletak tidak jauh dari lokasi pekerjaan, untuk menyimpan bahan bakar, bahan bangunan, peralatan,dan lain - lain;

- Pemindahan Demobilisasi segala peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini keluar dari lokasi harus mendapat persetujuan direksi.

2.1.2.1.3. Mobilisasi Bahan / Material Pemborong harus mendatangkan bahan/material yang

lengkap baik dan dapat digunakan sehingga selesai pada waktu yang direncanakan kelokasi:

1. Batu Belah,batu pecah harus keras dan tidak rapuh 2. Semen ( dipakai semen yang berkualitas baik ) 3. Pasir ( Pasir alam yang bersih dan baik ) 4. Air ( bebas dari lumpur, bahan organik. Alkali, garam, dan

kotoran )

2.1.1.4. Bangsal Kerja

- Mengerjakan bangunan untuk kantor Direksi/Barak Kerja/Gudang dengan kebutuhan dan dilengkapi dengan papan tulis untuk menempel gambar kerja, jadwal pelaksanaan progress kerja dan data lainnya sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan serta dilengkapi dengan meja kerja/ kursi untuk keperluan kerja administrasi yang diperlukan.

- Menyediakan kantor Pengawas pekerjaan lengkap dengan peralatan dan alat kerja yang diperlukan, misalnya penerangan, kotak obat PPPK, helm kerja, sepatu boot, mantel dan lain-lain yang dipandang perlu.

- Meyediakan barak kerja atau menyewa rumah penduduk di sekitar lokasi untuk pekerja yang didatangkan dari luar daerah.

- Menyediakan gudang untuk penyimpanan bahan-bahan bangunan dan peralatan sebelum bahan-bahan tersebut digunakan.

- Pelaksanaan penyediaan kantor Pengawas pekerjaan, barak kerja dan gudang harus sudah selesai sebelum pekerjaan konstruksi dimulai.

Page 4: Bab x Spektek

- Menyediakan kantor Pengawas pekerjaan lengkap dengan peralatan dan alat kerja yang diperlukan, misalnya penerangan, kotak obat PPPK, sepatu boot, mantel dan lain-lain yang dipandang perlu.

- Meyediakan barak kerja atau menyewa rumah penduduk di sekitar lokasi untuk pekerja yang didatangkan dari luar daerah.

- Menyediakan gudang untuk penyimpanan bahan-bahan bangunan dan peralatan sebelum bahan-bahan tersebut digunakan.

- Pelaksanaan penyediaan kantor Pengawas pekerjaan, barak kerja dan gudang harus sudah selesai sebelum pekerjaan konstruksi dimulai.

2.2. PEKERJAAN REHABILITASI SALURAN

2.2.1. Galian Tanah biasa

- Pekerjaan ini adalah menggali tanah dengan menggunakan tenaga manusia. Tanah hasil galian dibuang di kiri dan atau kanan di lokasi tanggal saluran secara teratur pada jalur buangan yang lurus, penggalian sesuai dengan gambar desain dan petunjuk Direksi.

2.2.2. Galian Tanah dengan Alat

- Pemindahan tanah dengan alat adalah pekerjaan untuk memindahakan tanah

hasil dari galian dipindahkan keluar lokasi dengan menggunakan alat berat Hydraulic Excavator dan mobil Dump Truck.

- Lokasi tempat pemindahan tanah dari lokasi awal harus mendapat persetujuan dari direksi lapangan yang mana harus memperhatikan keadaan/kondisi lingkungan sekitar, sehingga tidak menyebabkan pencemaran/gangguan terhadap lingkungan yang dimaksud.

2.2.3. Timbunan Tanah Setempat

- Timbunan tanah Setempat dilaksanakan dengan menggunakan tanah yang ada

disekitar tanggul. Pengambilan tanah timbunan tersebut harus dilakukan dengan mempertimbangkan tidak sampai terjadi erosi yang dapat menimbulkan potensi genangan yang dapat mengurangi stabilitas tanggul. Pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah didatangkan ini harus sesuai dengan ketentuan dan dengan persetujuan pengawas.

- Untuk daerah-daerah yang akan ditimbun, dibersihkan terlebih dahulu dari tumbuh-tumbuhan dan kayu-kayu. Tanah timbunan digunakan tanah dengan kualitas baik/ sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan persetujuan Direksi atau Pengawas.

- Pelaksanaan timbunan dilaksanakan secara lapis demi lapis dengan ketinggian lapisan (maksimal 40 cm) yang telah ditentukan oleh Direksi dan dipadatkan dengan baucket excavator, sampai mencapai kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi teknik.

- Semua pekerjaan urugan/timbunan yang tidak memakai pasir urug, harus dipakai tanah yang bersih, bebas dari segala kotoran yang akan mempengaruhi stabilitas konstruksi.

2.2.4. Pasangan Batu Belah

- Pekerjaan ini terdiri dari pasangan batu pondasi, dinding saluran dengan bentuk

dan ukuran yang tertera dalam gambar. - Batu yang digunakan harus terdiri dari batu belah keras dengan permukaan

kasaar. - Adukan yang digunakaan terdiri dari campuran semen portland dan pasir

dengan perbandingan 1 : 4, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Pengawas Teknik Lapangan pekerjaan.

- Pasir pasangan haruslah bersih dari segala sisa tumbuh-tumbuhan, tanah lumpur dan lain-lain yang mempengaruhi kekuatan ikatan perekat.

- Dalam pekerjaan pasangan harus diberikan adukan lapis demi lapis untuk mengisi rongga-rongga agar pasangan tidak berongga dan kuat bagian

Page 5: Bab x Spektek

permukaan luar pasangan harus diatur sedemikian rupa agar didapat permukaan yang rata dan rapi.

- Material untuk pekerjaan ini terdiri dari : 1. Pekerjaan lantai saluran 2. Pekerjaan pasangan pondasi 3. Pekerjaan pasangan dinding 4. Pekerjaan sayap kiri dan sayap kanan

- Pekerjaan pasangan dibuat dari pasangan batu belah dengan campuran 1 : 4 sesuai dengan bentuk ukuran seperti gambar rencana.

- Ketentuan lain berkenan dengan pekerjaan ini diberikan direksi/pengawas teknik pengawas lapangan.

- Dalam pasangan pekerjaaan ini kontraktor harus memasang tanda-tanda pengaman, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan pekerjaan terhadap lalu lintas yang ada.

- Lain-lain dalam pekerjaan ini terdapat lokasi air/pengairaan air yang mengganggu pekerjaan, kontraktor akan mengupayakan pembuatan kitsdam (dam) dan lain-lain.

- Tersedianya request, gambar kerja 100 %.

2.2.5. Plesteran - Untuk pekerjaan ini, bahan-bahan/material semen dan pasir harus disaring

sebelum dilakukan plesteran. Bagian yang diplester adalah bagian dari permukaan pekerjaan pasangan. Sebelum melakukan plesteran, permukaan pasangan tersebut harus dibersihkan dari segala kotoran dan disiram dengan air agar adukan spesi melekat dengan sempurna. Plesteran dibuat setebal minimal 2 cm.

2.2.6. Pasangan Kayu Cerucuk ǿ 8 – 10 cm

- Memasang cerucuk menggunakan kayu semak/gelam dengan diameter 8 – 10 cm dan panjang 4 m pada tanah galian pondasi sampai ditemukan tanah keras atau hingga kedalaman sudah tidak dapat dicapai meski ditumbuk berkali-kali.

2.3. PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP

2.3.1. Plat Deuker W = 1,5 m

2.3.1.1. Galian Tanah Dengan Alat - Pemindahan tanah dengan alat adalah pekerjaan untuk

memindahakan tanah hasil dari galian dipindahkan keluar lokasi dengan menggunakan alat berat Hydraulic Excavator dan mobil Dump Truck.

- Lokasi tempat pemindahan tanah dari lokasi awal harus mendapat persetujuan dari direksi lapangan yang mana harus memperhatikan keadaan/kondisi lingkungan sekitar, sehingga tidak menyebabkan pencemaran/gangguan terhadap lingkungan yang dimaksud.

2.3.1.2. Pasangan Batu Belah

- Pekerjaan ini terdiri dari pasangan batu pondasi, dinding saluran dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar.

- Batu yang digunakan harus terdiri dari batu belah keras dengan permukaan kasaar.

- Adukan yang digunakaan terdiri dari campuran semen portland dan pasir dengan perbandingan 1 : 4, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Pengawas Teknik Lapangan pekerjaan.

- Pasir pasangan haruslah bersih dari segala sisa tumbuh-tumbuhan, tanah lumpur dan lain-lain yang mempengaruhi kekuatan ikatan perekat.

Page 6: Bab x Spektek

- Dalam pekerjaan pasangan harus diberikan adukan lapis demi lapis untuk mengisi rongga-rongga agar pasangan tidak berongga dan kuat bagian permukaan luar pasangan harus diatur sedemikian rupa agar didapat permukaan yang rata dan rapi.

- Material untuk pekerjaan ini terdiri dari : 1. Pekerjaan lantai saluran 2. Pekerjaan pasangan pondasi 3. Pekerjaan pasangan dinding 4. Pekerjaan sayap kiri dan sayap kanan

- Pekerjaan pasangan dibuat dari pasangan batu belah dengan campuran 1 : 4 sesuai dengan bentuk ukuran seperti gambar rencana.

- Ketentuan lain berkenan dengan pekerjaan ini diberikan direksi/pengawas teknik pengawas lapangan.

- Dalam pasangan pekerjaaan ini kontraktor harus memasang tanda-tanda pengaman, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan pekerjaan terhadap lalu lintas yang ada.

- Lain-lain dalam pekerjaan ini terdapat lokasi air/pengairaan air yang mengganggu pekerjaan, kontraktor akan mengupayakan pembuatan kitsdam (dam) dan lain-lain.

- Tersedianya request, gambar kerja 100 %.

2.3.1.3. Timbunan Tanah Setempat - Timbunan tanah Setempat dilaksanakan dengan menggunakan

tanah yang ada disekitar tanggul. Pengambilan tanah timbunan tersebut harus dilakukan dengan mempertimbangkan tidak sampai terjadi erosi yang dapat menimbulkan potensi genangan yang dapat mengurangi stabilitas tanggul. Pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah didatangkan ini harus sesuai dengan ketentuan dan dengan persetujuan pengawas.

- Untuk daerah-daerah yang akan ditimbun, dibersihkan terlebih dahulu dari tumbuh-tumbuhan dan kayu-kayu. Tanah timbunan digunakan tanah dengan kualitas baik/ sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan persetujuan Direksi atau Pengawas.

- Pelaksanaan timbunan dilaksanakan secara lapis demi lapis dengan ketinggian lapisan (maksimal 40 cm) yang telah ditentukan oleh Direksi dan dipadatkan dengan baucket excavator, sampai mencapai kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi teknik.

- Semua pekerjaan urugan/timbunan yang tidak memakai pasir urug, harus dipakai tanah yang bersih, bebas dari segala kotoran yang akan mempengaruhi stabilitas konstruksi.

2.3.1.4. Plesteran

- Untuk pekerjaan ini, bahan-bahan/material semen dan pasir harus

disaring sebelum dilakukan plesteran. Bagian yang diplester adalah bagian dari permukaan pekerjaan pasangan. Sebelum melakukan plesteran, permukaan pasangan tersebut harus dibersihkan dari segala kotoran dan disiram dengan air agar adukan spesi melekat dengan sempurna. Plesteran dibuat setebal minimal 2 cm.

2.3.1.5. Pasangan Kayu Cerucuk ǿ 8 – 10 cm - Memasang cerucuk menggunakan kayu semak/gelam dengan

diameter 8 – 10 cm dan panjang 4 m pada tanah galian pondasi sampai ditemukan tanah keras atau hingga kedalaman sudah tidak dapat dicapai meski ditumbuk berkali-kali.

2.3.1.6. Beton Bertulang 1 : 2 : 3 Termasuk Bekisting - Pekerjaan beton bertulang pelaksanaannya menggunakan mesin

pengaduk (Beton Molen), dan alat bantu lainnya. Materil batu cor, pasir diambil dari quari atau didatangkan dari luar daerah yang telah mendapat persetujuan dari Direksi. Besi Beton, semen

Page 7: Bab x Spektek

didatangkan ke lokasi pekerjaan disimpan dalam gudang tempat penyimpanan material. Untuk pelansiran besi, semen dan pasir metodenya seperti pelansiran batu. Untuk air diambil didekat lokasi kerja, jika tidak ada didatangkan dari lokasi lain dan ditempatkan drum penampungan dan dibawaa dengan gerobak yang didorongkan dengan tenaga manusia. Untuk tenaga kerja mempergunakan penduduk setempat, jika kurang didatangkan dari luar daerah dengan menyediakan fasilitas pemondokan. Setelah pasir, semen, besi beton, batu cor, air, tenaga kerja dan peralatan kerja tersedia, maka dilaksanakan pekerjaan pengecoran. Sebelum dilaksanakan pengecoran dibuat dahulu bekistingnya dan besi beton dipotong dan dibengkok berikut kotak ukuran, adukan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

2.3.2. Pekerjaan Talang Saluran Beton

2.3.2.1. Galian Tanah Biasa

- Pekerjaan ini adalah menggali tanah dengan menggunakan tenaga manusia. Tanah hasil galian dibuang di kiri dan atau kanan di lokasi tanggal saluran secara teratur pada jalur buangan yang lurus, penggalian sesuai dengan gambar desain dan petunjuk Direksi.

2.3.2.2. Beton Bertulang

- Pekerjaan beton bertulang pelaksanaannya menggunakan mesin

pengaduk (Beton Molen), dan alat bantu lainnya. Materil batu cor, pasir diambil dari quari atau didatangkan dari luar daerah yang telah mendapat persetujuan dari Direksi. Besi Beton, semen didatangkan ke lokasi pekerjaan disimpan dalam gudang tempat penyimpanan material. Untuk pelansiran besi, semen dan pasir metodenya seperti pelansiran batu. Untuk air diambil didekat lokasi kerja, jika tidak ada didatangkan dari lokasi lain dan ditempatkan drum penampungan dan dibawaa dengan gerobak yang didorongkan dengan tenaga manusia. Untuk tenaga kerja mempergunakan penduduk setempat, jika kurang didatangkan dari luar daerah dengan menyediakan fasilitas pemondokan. Setelah pasir, semen, besi beton, batu cor, air, tenaga kerja dan peralatan kerja tersedia, maka dilaksanakan pekerjaan pengecoran. Sebelum dilaksanakan pengecoran dibuat dahulu bekestingnya dan besi beton dipotong dan dibengkok berikut kotak ukuran, adukan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

2.3.2.3. Pasangan Batu Belah - Pekerjaan ini terdiri dari pasangan batu pondasi, dinding saluran

dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar. - Batu yang digunakan harus terdiri dari batu belah keras dengan

permukaan kasaar. - Adukan yang digunakaan terdiri dari campuran semen portland dan

pasir dengan perbandingan 1 : 4, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Pengawas Teknik Lapangan pekerjaan.

- Pasir pasangan haruslah bersih dari segala sisa tumbuh-tumbuhan, tanah lumpur dan lain-lain yang mempengaruhi kekuatan ikatan perekat.

- Dalam pekerjaan pasangan harus diberikan adukan lapis demi lapis untuk mengisi rongga-rongga agar pasangan tidak berongga dan kuat bagian permukaan luar pasangan harus diatur sedemikian rupa agar didapat permukaan yang rata dan rapi.

- Material untuk pekerjaan ini terdiri dari : 1. Pekerjaan lantai saluran

Page 8: Bab x Spektek

2. Pekerjaan pasangan pondasi 3. Pekerjaan pasangan dinding 4. Pekerjaan sayap kiri dan sayap kanan

- Pekerjaan pasangan dibuat dari pasangan batu belah dengan campuran 1 : 4 sesuai dengan bentuk ukuran seperti gambar rencana.

- Ketentuan lain berkenan dengan pekerjaan ini diberikan direksi/pengawas teknik pengawas lapangan.

- Dalam pasangan pekerjaaan ini kontraktor harus memasang tanda-tanda pengaman, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan pekerjaan terhadap lalu lintas yang ada.

- Lain-lain dalam pekerjaan ini terdapat lokasi air/pengairaan air yang mengganggu pekerjaan, kontraktor akan mengupayakan pembuatan kitsdam (dam) dan lain-lain.

- Tersedianya request, gambar kerja 100 %.

2.3.2.4. Pasangan Kayu Cerucuk ǿ 8 – 10 cm

- Memasang cerucuk menggunakan kayu semak/gelam dengan diameter 8 – 10 cm dan panjang 4 m pada tanah galian pondasi sampai ditemukan tanah keras atau hingga kedalaman sudah tidak dapat dicapai meski ditumbuk berkali-kali.

2.3.3. Pintu Ulir Sorong Baja B = 0,8 m

- Pekerjaan pintu Besi ini dipasang di hulu bangunan sesuai dengan persetujuan direksi berdasarkan gambar rencana, serta jumlah/banyaknya pintu sesuaikan dengan gambar rencana. Setelah dipasang pintu harus di cat untuk menghindari terjadinya korosi berlebihan.

2.4 PEKERJAAN LAIN – LAIN

2.4.1 Pek. Pembuatan Photo Dokumentasi & Pelaporan

2.4.1.1 Dokumentasi

Mengarsipkan dalam bentuk photo-photo setiap item pekerjaan dalam kondisi 0%,50% dan 100% serta pekerjaan yang dianggap penting. Tingkat pekerjaan pada saat pengambilan photo-photo pekerjaan diambil dari posisi dan sudut pandang yang tetap dan diambil photo dari 4 (empat) sisi sudut pekerjaan. 1. Mengambil photo kegiatan pekerjaan permulaan (0%) 2. Cetakan photo 0 % telah disusun rapi dan telah dibukukan ragkap

3,Berikut negatif filmnya (klise) 3. Mengambil photo kegiatan pekerjaan sedang/ sudah berlangsung 50% 4. Cetakan photo 50 % telah disusun rapi dan telah dibukukan rangkap 3,

berikut soft file. 5. Mengambil photo kegiatan pekerjaan yang telah mencapai 100 % 6. Cetakan photo 100 % telah disusun rapi dan telah dibukukan rangkap

3, berikut negatif filmnya (klise)

2.4.1.2. Pelaporan

Tahapan pelaporan pekerjaan tertuang sebagai berikut : 1. Kontraktor wajib membuat buku harian, mingguan, bulanan kemajuan

fisik dibukukan rangkap 3. 2 Kontraktor wajib pula mentaati semua peraturan yang berlaku dan

bila mana ada pembiayaan maka ini menjadi beban kontraktor 3 Kontraktor wajib mempelajari catatan harian tersebut dan

menandatanganinya, sebagai tanda setuju, apabila dalam catatan

Page 9: Bab x Spektek

harian tersebut kontraktor merasa keberatan maka kontraktor haru mengajukan surat keberatan dalam waktu 2 x 24 jam.

4 Untuk perizinan, pungutan dan lain sebagainya yang wajib karena penggunaan sebagian jalan dan tempat penimbunan bahan-bahan diurus oleh Kontraktor.

5 Kontraktor wajib membuat Back Up data Pekerjaan, dibukukan rangkap 3

6 Kontraktor wajib membuat hasil pengukuran, dibukukan rangkap 3. 7 Laporan teknis pekerjaan dan gambar satuan kerja. 8 Jika terdapat bagian pekerjaan yang tidak dapat memenuhi syarat,

maka kontraktor harus segera memperbaiki bagian pekerjaan yang dimaksud atas biaya kontraktor.

9 Dalam keadaan tertentu kontraktor wajib memelihara arti wajib tanggung jawab.

10 Jika pekerjaan belum selesai sesuai dengan jadwal kerja maka direksi berhak dan akan memberi petunjuk secara tertulis untuk mempercepat jalannya pelaksanaan.

11 Terhadap semua petunjuk sengaja ataupun dilalaikan oleh kontraktor, sehingga pelaksanaannya belum juga sesuai jadwal kerja, maka direksi mempunyai wewenang untuk menghentikan pelaksanaannya sebagian atau seluruhnya dan kemudian memyerahkan kepada pihak ketiga atas beban kontraktor pertama.

2.4.1.3. As Built Drawing

Kontraktor wajib membuat gambar hasil pengukuran dari MC 0 sampai MC 100, termasuk gambar bangunan yang telah selesai dikerjakan. Pekerjaan ini harus dibuat, digambar ulang hasil pelaksanaan sesuai dengan perubahan yang terjadi dilokasi dan sesuai dengan kenyataan yang ada, back up data harus diserahkan ke Direksi untuk persetujuan, dibukukan rangkap 3.

2.5. PEMELIHARAAN

2.5.1. Apabila telah selesai dikerjakan, Kontraktor harus memindahkan semua alat kerja dan kelengkapan lainnya serta membersihkan dan merapikan tempat pekerjaan dari segala macam sampah, bahan-bahan yang tidak digunakan, dan segala macam fasilitas sementara, kemudian diuji coba sehingga pekerjaan dapat diterima baik oleh Pengawas pekerjaan maka akan diadakan ( penyerahan pekerjaan untuk pertama ). Apabila terjadi kerusakan-kerusakan didaerah sekitar pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan oleh kegiatan proyek baik itu menjadi tanggung jawab kontraktor untuk dilakukan perbaikan kembali.

2.5.2. Selama masa pemeliharaan seratus delapan puluh (180) hari kalender, Kontraktor

masih tetap harus melakukan pemeliharaan, penjagaan dan memperbaiki apabila timbul kerusakan-kerusakan pada pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan dapat ditinggalkan dalam keadaan bersih, rapi dan dapat diterima baik oleh Pengawas pekerjaan. (Penyerahan akhir).

Dibuat Oleh, Pokja Pengadaan Barang dan Jasa

Kontruksi

Akhmad Nurhadi, A.Md Nip : 440030102

Page 10: Bab x Spektek

I. Spesifikasi Umum

1.1. Kepatuhan kepada Peraturan dan Perundangan yang berlaku.

Kontraktor harus patuh kepada segala ketentuan-ketentuan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah atau Keputusan Pemerintah atau Peraturan Pemerintah Daerah, atau Peraturan dan Ketetapan Pihak yang berwajib yang mungkin berlaku terhadap pekerjaan dan patuh pada segala peraturan dan Ketetapan Badan Pemerintah dan Perusahaan negara sebagaimana telah disebutkan dimuka dan akan membebaskan Pemilik dari denda dan tanggung jawab atas segala jenis pelanggaran- pelanggaran ketentuan tersebut. Perundang-undangan terkait seperti : 1. Undang-Undang tentang Lingkungan (UU No. 4 tahun 1982). 2. Undang-Undang Keselamatan Kerja (UU No. 1 tahun 1970). 3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah/SK. Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja

KEP.MEN No.

1984//104.

86//174.

KPTSNo

MENKEP

4. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah tentang Galian C. 5. Peraturan Daerah Terkait.

1.2. Hak Paten dan Royalti

Page 11: Bab x Spektek

Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban membayar ganti rugi atas segala klaim dan proses hukum karena atau sebagian akibat pelanggaran hak-hak paten, merek dagang, rancangan atau nama yang dilindungi yang berkenaan dengan teknik, peralatan kontraktor, mesin, pekerjaan atau bahan yang dipakai untuk atau sehubungan dengan pekerjaan atau bagian dari padanya dari segala klaim, tuntutan hukum, proses tuntutan ganti rugi, biaya ongkos dan pengeluaran apapun mengenai atau sehubungan dengan itu.

1.3. Standar Spesifikasi

Kecuali ditentukan lain, semua bahan-bahan dan cara pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat, standar-standar yang berlaku di Indonesia dan Peraturan Standar Pelaksanaan yang ditentukan Standar Indonesia, berlaku 30 hari sebelum hari pertama yang ditentukan untuk Penyerahan Pertama Pekerjaan. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional (SNI, SII, SKSNI, dsb) untuk barang, bahan dan jasa/pekerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi terakhir atau Standar Internasional (ISO, dsb), Standar Negara Asing (ASTM, dsb) padanannya (eqivalen-nya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional yang disyaratkan. Apabila Standar Nasional untuk barang, bahan, dan pekerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan Standar Internasional atau Standar Negara Asing. Kontraktor harus menyimpan di tempat pekerjaan minimum satu set dari setiap Standar Nasional, yang sesuai/dipakai sebagai spesifikasi dan sebagai tambahan harus menyimpan di tempat pekerjaan semua Standar Nasional yang digunakan untuk pengadaan material, cara pelaksanaan yang dipakai pekerjaan ini. Standar-standar tersebut harus ada pada setiap saat untuk pemeriksaan dan digunakan oleh Direksi. Semua material dan cara pelaksanaan tidak seluruhnya diperinci di sini atau termasuk dalam Standar Indonesia hendaknya sedemikian seperti biasa, dipergunakan pada petunjuk pekerjaan yang bermutu. Direksi akan menetapkan apakah semua bahan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan cocok/baik untuk keperluan tersebut dan keputusan Direksi adalah mutlak. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang digunakan oleh kontraktor, maka kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan setuju atau tidak.

1.4. Bahan dan Mutu Pekerjaan Semua mutu bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan masing-masing yang diuraikan dan dirinci dalam kontrak dan sesuai dengan Instruksi Direksi Pekerjaan, kecuali ditentukan lain dalm Kontrak. Spesifikasi mensyaratkan bahwa semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum digunakan, dari tipe/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan. Sewaktu-waktu Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian di tempat pembuatan barang atau pabrik atau di lapangan atau di tempat-tempat lain untuk pengujian. Kontraktor harus menyediakan bantuan peralatan, mesin, tenaga kerja, dan bahan yang biasanya dipergunakan untuk pemeriksaan, pengukuran pekerjaan dan mutu, bahan sebanyak yang digunakan dan atas inisiatifnya sendiri menyediakan contoh bahan yang mungkin dipilih atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan untuk pengujian sebelum digunakan dalam pekerjaan.

1.5. Standar Ukuran dan Kuantitas Semua ukuran-ukuran dalam Gambar, Kuantitas dan BOQ (Bill of Quantities) dan Daftar Upah Harian dalam sistem ukuran metrik (mks – meter kilogram sekon), kecuali ditentukan lain.

1.6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mematuhi ketentuan peraturan Perundang-undangan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kontraktor harus menyediakan dan menggunakan alat pelengkap pengaman, alat pengaman, alat pelindung tambahan, sebagaimana ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dan

Page 12: Bab x Spektek

Pihak berwajib, untuk melindungi jiwa dan keselamatan pekerja Kontraktor dan Sub Kontraktornya.

1.7. Pelayanan Kesehatan Kontraktor wajib bekerjasama dengan lembaga kesehatan dan lembaga kebersihan yang resmi dan memenuhi persyaratan lembaga itu, untuk menjamin adanya pengaturan yang tepat di lapangan mengenai pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan penanggulangan wabah penyakit, serta pertolongan pertama pada kecelakaan dan pelayanan kesehatan lainnya serta kebersihan yang memadai. Pelayanan pertolongan pertama pada kecelakaan tersebut diberikan kepada Pemilik dan Direksi serta tenaga kerja mereka di lapangan, tanpa dipungut biaya.

1.8. Ketentuan tentang Galian Golongan C

Kontraktor harus membayar segala pungutan atau restribusi lain, sewa dan pembayaran lain, atau penggantian, bila ada untuk mengambil batu, pasir, kerikil, tanah liat atau bahan-bahan lain yang diperlukan untuk pekerjaan kecuali ditetapkan lain.

1.9. Survey Ketelitian dari pekerjaan survey harus memenuhi batas-batas berikut :

Patok untuk cross-section dari pekerjaan tanah harus ditempatkan kurang dari 20 mm dari posisi vertikal dan 100 mm dari posisi horizontal.

Survey mendatar (level survey) harus diikatkan dengan BM permanen atau titik awal. Kesalahan pengikatan harus kurang dari 10 mm dikalikan dengan akar panjang/keliling dalam kilometer.

Patok yang menunjukkan ketinggian akhir dari pekerjaan tanah harus tidak berselisih lebih dari 20 mm minimum dari ketinggian yang ditentukan.

Bangunan-bangunan harus dibuat/diletakkan lebih kecil dari 5 mm, kecuali jika untuk keperluan operasional atau khusus seperti pemasangan pekerjaan/peralatan besi dibutuhkan lebih tepat lagi.

Formasi mendatar dan vertikal dari lereng (sloop) saluran, bangunan air dan pekerjaan lain harus dibuat/diletakkan setepat-tepatnya dan berulang-ulang dicek, untuk meyakinkan kebenarannya dan dimana-mana didapat cross-sectionnya. Lapisan terakhir dari bangunan air dibuat sedemikian untuk menjamin kesempurnaan aliran air. Tanda-tanda/rambu dan BM akan ditunjukkan oleh Direksi kepada Kontraktor ditempat. Rambu/tanda-tanda sangat penting dan kontraktor harus melindunginya dari kerusakan setiap saat sampai selesainya pekerjaan. Perubahan dari hal-hal tersebut di atas meskipun untuk keperluan pelaksanaan tidak diperkenankan sampai tempatnya ditetapkan dengan titik referensi yang ada di loksi yanga akan tidak terganggu oleh pekerjaan permanen dan sampai setting permulaan dan pekerjaan tanah disekitarnya telah diselesaikan dan surat kuasa tertulis dari Direksi telah diberikan. Segera setelah Kontraktor diberikan kewenangan/diserahi tempat pekerjaan, ia harus bertanggung jawab sepenuhnya dan membiayai semua ongkos-ongkos yang berhubungan dengan perlindunngan, pemeliharaan dan perubahan/pemindahan akhir dari rambu-rambu BM apakah itu di dalam atau diluar tempat pekerjaan. Rambu dan BM yang tidak terganggu selama pelaksanaan pekerjaan harus diserahkan sempurna kepada Direksi pada penyelesaian pekerjaan. Jika ada rambu yang menjadi rusak atau Kontraktor khawatir terjadi kerusakan, ia harus cepat-cepat memberikan saran kepada Direksi dan harus mengembalikan atau membuat rambu-rambu sesuai dengan petunjuk Direksi.

1.10. Tindakan Pencegahan

Page 13: Bab x Spektek

Kontraktor harus membuat barikade, lampu tanda bahaya yang cukup, tanda-tanda bahaya dan harus mengadakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi masyarakat dan pekerjaan. Jalan-jalan yanng tertutup bagi lalu lintas harus dilindungi dengan barikade yanng cukup dan efektif dan rintangan harus diberikan penerangan pada malam hari dan penerangan tetap menyala sepanjang malam.

1.11. Daftar Upah Harian, Daftar Harga dan Biaya

Daftar harga dan biaya, daftar upah harian ynng diserahkan Kontraktor pada dokumen penawarannya yang menjadi bagian dari kontrak, harus sudah meliputi semua yang berhubungan dengan penyelenggaraan (handling) semua buruh, material, peralatan, instalasi/mesin dan peralatan, penyusutan, overhead, keuntungan, pengobatan, pajak, ijin, pelayanan sosial, dan semua yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut. Kontraktor harus mengisi dalam daftar harga satuan yanng terpisah dari uraian/item yang ia ingin mencakupnya tetapi tidak termasuk dalam Daftar Harga dan Biaya.

1.12 Pemberitahuan Pelaksanaan

Kontraktor harus memberithukan secara tertulisdengan lengkap dari semua pelaksanaan yang dianggap penting oleh Direksi, agar direksi menganggap perlu untuk melakukan inspeksi atau keperluan lain. Kontraktor tidak akan memulai pekerjaan yang penting tanpa persetujuan Direksi.

1.13 Hari Kerja / Hari Libur dan Jam Kerja

Pekerjaan permanen tidak boleh dilakukan pada malam hari atau pada hari minggu, atau hari libur resmi, tanpa ijin tertulis dari Direksi pekerjaan jecuali : 1. Pekerjaan itu tidak dapat dihindari 2. Mutlak perlu demi keamanan jiwa atau harta benda atau demi keamanan pekerjaan 3. Apabila ada ketentuan – ketentuan yang sebaliknya, tercantum di dalam kontrak, atau 4. Sebagaimana yanng selanjutnya ditetapkan di sini.

Dalam hal demikian Kontraktor harus dengan segera memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan, dengan ketentuan bahwa pasal ini tidak berlaku untuk pekerjaan yang menurut kebiasaan dilakukan secara bergilir atau dengan giliran ganda.

Dalam pengaturan orang-orang yang dipekerjakan, Kontraktor harus menghormati perayaan resmi, hari-hari libur dan upacara keagamaan atau lain-lainnya sesuai dengan penetapan hari libur nasional oleh Menteri Agama dan yang ditentukan oleh Pemerintah setempat. Kontraktor harus membuat pengaturan khusus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan apabila terjadi keadaan yang mendesak sehingga rencana kerja mengharuskan pekerjaan berlangsung terus selama perayaan atau hari libur tersebut.

1.14 Gangguan dan Keadaan Darurat

Gangguan dan keadaan darurat adalah : 1. Perang, perang terbatas (baik perang yanng dinyatakan atau tidak), penyerbuan,

tindakan musuh asing. 2. Radiasi yang menyebabkan ionisasi, atau pencemaran radio aktif dari bahan-bahan

nuklir, bahan peledak yang mengandung racun radio aktif atau bahan peledak rakitan nuklir atau komponen nuklir lain yang berbahaya.

3. Gelombang tekanan yang disebabkan oleh pesawat terbang atau alat penerbangan

yang bergerak dengan kecepatan / diatas kecepatan suara.

4. Keributan, kekacauan, huru hara, kecuali yang semata-mata terjadi pada pekerja kontraktor atau subkontraktornya dan timbul sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan.

Page 14: Bab x Spektek

5. Pemberontakan, revolusi, kebangkitan atau perebutan kekuasaan militer atau perebutan kekuasaan atau perang saudara.

1.15 Kebersihan Lapangan dan Penyingkiran Material Berlebih

Selama pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan Kontraktor harus membebaskan lapangan dari rintangan, dan sewaktu-waktu bila diarahkan oleh Direksi Pekerjaan, Kontraktor harus menyimpan dan menyingkirkan peralatan dan sisa bahan serta membersihkan dan memindahkan dari lapangan segala puing dan sampah atau pekerjaan sementara yang tidak diperlukan lagi.

1.16 Pembersihan Lapangan pada Penyelesaian Pekerjaan

Pada waktu penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus membersihkan dan menyingkirkan semua peralatan milik Kontraktor, pekerjaan sementara, sisa bahan, puing dan segala macam sampah dari lapangan, serta merapikan kembali dan meninggalkan lapangan dari pekerjaan dalam keadaan bersih dan rapi sehinggga memuaskan Direksi Pekerjaan, kecuali bila secara rinci ditentukan lain dalam kontrak.

II. Spesifikasi Khusus 1.1 Penguasaan Lapangan

Dengan Surat Perintah Mulai Kerja dari Direksi Pekerjaan, Pemilik memberitahukan penguasaan lapangan kepada Kontraktor seluas yang diperlukan untuk memungkinkan Kontraktor melaksanakan dan memulai pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja, atas seluas yang sesuai dengan usulan yang wajar dari kontraktor, dengan syarat usulan tersebut sudah harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Sewaktu-waktu selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Pemilik selanjutnya akan memberikan penguasaan kepada Kontraktor atas bagian-bagian lapangan yang diperlukan, agar Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan dengan segera sesuai dengan rencana kerja atau usulan tersebut. Secepat mungkin setelah pemberian penguasaan lapangan atau bagian dari padanya kepada Kontraktor, Kontraktor dan Direksi Pekerjaan melakukan pengecekan bersama untuk meyakinkan bahwa pekerjaan lapangan dan keadaannya cocok dengan rincian yang dicantumkan dalam spesifikasi dan gambar. Apabila Kontraktor mengalami keterlambatan akibat kegagalan pihak Pemilik memberikan penguasaan menurut ketentuan di atas, Pemilik akan memberikan perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaan.

1.2 Bangunan/Desain/Pengerjaan Fisik

Sesuatu yang disebutkan dalam spesifikasi tetapi tidak terdapat dalam gambar, harus dianggap disebut dalam gambar, sedang apabila terdapat dalam gambar tetapi tidak disebutkan dalam spesifikasi maka harus dianggap disebutkan dalam spesifikasi. Dalam hal terdapat perbedaan antara gambar dan spesifikasi, maka spesifikasi yang mengikat. Gambar tetap dalam penguasaan Direksi Pekerjaan, tetapi 2 (dua) rekamannya disediakan bagi Kontraktor tanpa dipungut biaya, Kontraktor harus menyediakan dan membuat rekaman selanjutnya yang diperlukan olehnya untuk pelaksanaan pekerjaan dengan biaya sendiri. Pada waktu kontrak selesai, Kontraktor harus mengembalikan seluruh gambar yang disediakan berdasarkan kontrak kepada Direksi Pekerjaan, apabila diwajibkan oleh Direksi Pekerjaan. Sewaktu-waktu selama berlangsungnya pekerjaan, Direksi Pekerjaan akan memberikan gambar-gambar dan instruksi lanjutan kepada Kontraktor, sebagaimana yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan permanen yang benar dan

Page 15: Bab x Spektek

memadai, Kontraktor harus melaksanakan dan terikat oleh gambar-gambar dan instruksi lanjutan tersebut.

1.3 Bangunan-bangunan Umum dan Fasilitas-fasilitas Publik

Kontraktor harus menggunakan cara yang wajar untuk mencegah rusaknya Bangunan-bangunan Umum dan Fasilitas-fasilitas publik seperti jalan atau jembatan, dan lain-lain yang menghubungkan lapangan atau jalan menuju lapangan oleh lalu lintas Kontraktor dan Subkontraktornya. Kontraktor harus memilih jalan, memilih dan menggunakan kendaraan, dan membatasi serta membagi beban muatan agar lalu lintas yang luar biasa yang tidak dapat dihindari akibat pemindahan peralatan dan bahan dari dan ke lapangan, sejauh mungkin dibatasi agar tidak terjadi kerusakan atau musibah yang tidak perlu pada bangunan-bangunan dan fasilitas-fasilitas publik tersebut. Apabila ternyata bahwa Kontraktor perlu memindahkan peralatan, mesin, atau unit pekerjaan atau bagian dari unit tersebut yang telah dirakit, dan pemindahan tersebut mungkin merusak jalan atau jembatan dan lain-lain. Kalau tidak dilakukan perlindungan atau perkuatan khusus, maka sebelum muatan tersebut dipindahkan, kontraktor harus memberitahukan berat dan keterangan lainnya serta usulan untuk perlindungan dan perkuatan jalan atau jembatan tersebut, dan pemindahan itu baru boleh dilaksanakan apabila sudah diperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan, dengan ketentuan biaya dan pengeluaran untuk itu akan ditanggung oleh Kontraktor. Semua resiko dan biaya transportasi alat-alat berat ke lapangan atau dari lapangan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan atau sewaktu-waktu setelah itu Kontraktor mendapat klaim dan klaim itu timbul dari pelaksanaan, penyelesaian, atau perbaikan pekerjaan berkenaan dengan kerusakan jalan, jembatan dan sebagainya, Kontraktor harus segera memberitahukan hal itu kepada Direksi Pekerjaan. Bila klaim atau sebagian dari klaim itu menurut pendapat Direksi Pekerjaan timbul oleh karena Kontraktor tidak memenuhi dan tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan di atas, maka Kontraktor wajib dengan segera memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya sendiri sesuai dengan instruksi Direksi Pekerjaan, kecuali jika kerusakan tersebut disebabkan oleh kesalahan Pemilik, wakil, atau petugasnya, biayanya akan ditanggung oleh Pemilik, dan selanjutnya Pemilik akan merundingkan penyelesaian dan membayar seluruh uang yang harus dibayarkan berkenaan dengan klaim tersebut dan akan membebaskan Kontraktor dari kewajiban membayar ganti rugi berkenaan dengan itu yang berkenaan dengan klaim, proses pengadilan, ganti rugi, biaya ongkos, dan semua biaya yang berhubungan dengan itu.

1.4 Pengaturan Lalu Lintas

Apabila karena sifat pekerjaan mengharuskan Kontraktor menggunakan transportasi air, maka ketentuan mengenai jalan dalam pasal ini harus ditafsirkan meliputi pintu air, dermaga, tanggul, atau bangunan lain yang berhubungan dengan atau pekerjaan, dan kendaraan harus ditafsirkan termasuk kapal, ponton, dan harus berlaku ketentuan yang sesuai dengannya. Tidak ada ketentuan apapun yang termuat dalam pasal ini yang akan membebaskan Kontraktor atau Sub-kontraktornya dari ketaatan perundangan negara yang mengatur lalu lintas di jalan, jembatan atau pelayaran.

1.5 Pengendalian Lingkungan

Semua yang merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat orang banyak, sehingga memerlukan pemeliharaan agar bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya, sebagaimana tertuang di dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kontraktor di dalam melaksanakan pekerjaan berkewajiban menghindarkan resiko pencemaran dan pengrusakan lingkungan, sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat dilindungi dari kerusakan.