Bab VII Kesantuan Bhs

30
Kesantunan Bahasa Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan Bagian Isi Karangan Ilmiah Ilmiah (Main Body) (Main Body) PENGANTAR 1. BAHASA DALAM BAGIAN PENDAHULUAN 1.1. Bahasa dalam Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah berisi pendeskripsian tentang permasalahan umum dari topik yang akan kita diteliti. Latar belakang masalah juga berisi alasan-alasan pemilihan judul/masalah yang kita kemukakan baik secara teoritis maupun secara praktis. Kita juga harus menjelaskan posisi masalah kita di antara penelitian lain yang relevan melalui timbangan pustaka. Kemudian, isi terakhir dari latar belakang masalah adalah penyebutan judul tugas akhir atau skripsi yang akan kita ajukan. Untuk mengawali kalimat dalam latar belakang masalah bisa digunakan dengan tujuan penulisan. Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara. Jika Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 1 dari 30 E E - - LEARNING LEARNING Bahasa Bahasa Indonesia Indonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai Bagian isi karangan ilmiah(main body) terdiri dari atas Bab I Pendahuluan, Bab II Landasar Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV analisi dan Hasil Penelitian dan Bab V Simpulan. Pada materi ini penulis hanya akan menjelaskan bahasa karangan ilmiah khusus pada bagian pendahuluan dan landasan teori yang disertai cara mencantumkan teknik notasi ilmiah.

description

Kesantunan

Transcript of Bab VII Kesantuan Bhs

Page 1: Bab VII Kesantuan Bhs

Kesantunan BahasaKesantunan Bahasa Bagian Isi KaranganBagian Isi Karangan Ilmiah Ilmiah (Main Body)(Main Body)PENGANTAR

1. BAHASA DALAM BAGIAN PENDAHULUAN

1.1. Bahasa dalam Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah berisi pendeskripsian tentang permasalahan umum

dari topik yang akan kita diteliti. Latar belakang masalah juga berisi alasan-alasan

pemilihan judul/masalah yang kita kemukakan baik secara teoritis maupun secara

praktis. Kita juga harus menjelaskan posisi masalah kita di antara penelitian lain

yang relevan melalui timbangan pustaka. Kemudian, isi terakhir dari latar belakang

masalah adalah penyebutan judul tugas akhir atau skripsi yang akan kita ajukan.

Untuk mengawali kalimat dalam latar belakang masalah bisa digunakan

dengan tujuan penulisan. Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara. Jika

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 1 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Bagian isi karangan ilmiah(main body) terdiri dari atas Bab I

Pendahuluan, Bab II Landasar Teori, Bab III Metodologi Penelitian,

Bab IV analisi dan Hasil Penelitian dan Bab V Simpulan. Pada

materi ini penulis hanya akan menjelaskan bahasa karangan ilmiah

khusus pada bagian pendahuluan dan landasan teori yang disertai

cara mencantumkan teknik notasi ilmiah.

Page 2: Bab VII Kesantuan Bhs

sebuah tulisan akan mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh tulisan,

tujuan dapat dinyatakan dalam bentuk tesis . Namun, untuk suatu tulisan yang tidak

mengembangkan gagasan seperti itu, tujuan penelitian dapat ditulisakan dalam

bentuk pernyataan maksud.

a. Tesis dan Cara Menyusun Tesis

Setiap tesis mengandung gagasan pokok yang akan dikembangkan. Kata

yang mengandung gagasan itu merupakan kata kunci. Dalam hal itu ada beberapa

keharusan dan larangan yang harus diperhatikan. Tesis yang baik harus dapat

meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis dalam mengembangkan

karangan. Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap; tidak boleh dinyatakan

dalam bentuk fase. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan tidak

boleh dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Benar : Motivasai berpengaruh pada peningkatan kinerja pada suatu

perusahaan.

Salah : Apakah motivasi berpengaruh pada peningkatan kinerja pada

suatu perusahaan?

Selanjutnnya, bagian-bagian tesis harus saling berhubungan, tesis tidak

boleh mengandung unsur-unsur yang tidak berkaitan. Tesis harus terbatas, tidak

boleh terlalu luas.

Benar : Di Kelurahan cibubur, Kecamatan Ciracas, Kotamadya Jakarta

Timur upaya peningkatan kesadaran wajib Pajak berpengaruh

pada peningkatan Pajak bumi dan Bangunan (PBB).

Salah : Di Indonesia, upaya peningkatan wajib pajak berpengaruh pada

peningkatan Pajak Bumi dan bangunan (PBB).

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 2 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 3: Bab VII Kesantuan Bhs

Tesis tidak boleh mengandung ungkapan seperti ”menurut pendapat saya”,

”saya duga”, dan ”saya kira”. Ungkapan semacam itu akan melemahkan

argumentasi.

Benar : Terdapat hubungan penetapan tarif murah dengan hasil penjualan

pada perusahaan penerbanagan PT Jakarta Airlines Perwakilan

Denpasar tahun 2000-2005.

Salah : Saya kira terdapat hubungan penetapan tarif murah dengan hasil

penjualan pada perusahaan penerbanagan PT Jakarta Airlines

Perwakilan Denpasar tahun 2000-2005.

b. Pernyataan Maksud

Contoh-contoh pernyataan maksud berikut ini dengan jelas menunjukkan

tujuan penulisan dan membantu mengembangkan karangan

Dalam makalah ini akan membahas kaitan antara gaya

kepemimpinan dan motivasi kerja pada PT Koja pada 2002-2007.

Penulis ingin mengemukakan peranan Economic Order

Quality(EOQ) di dalam meningkatkan efisiensi pada PT Tonikum Jaya tahun

2004-2006.

1.2. Bahasa dalam Rumusan Masalah dan Tujuan PenelitianRumusan masalah adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas atau

pertanyaan-pertanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam

karangan ilmiah. Oleh karena itu, kalimat yang kita buat dalam’ rumusan masalah’

adalah kalimat tanya (interrogative), sedangkan ‘tujuan penelitian’ berisi

pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam mengarah pada rumusan masalah dan

latar belakang masalah. Kalimat dalam ‘tujuan penelitian’ berupa pernyataan atau

kalimat berita (declarative). Perhatikan contoh penulisan rumusan masalah dan

tujuan penelitian yang kurang memperhatikan kesantunan berbahasa.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 3 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 4: Bab VII Kesantuan Bhs

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan

masalah sebagai berikut yaitu:

Bagaimana gambaran karakter remaja yang ditampilkan pengarang dalam Lupus

sehingga digemari pembaca remaja?

Bagaimana cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga secara tidak

langsung menjadi dokumen sosial remaja?

Bagaimana fungsi serial Lupus bagi pembacanya?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu:

Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang ditampilkan pengarang

sehingga digemari pembaca remaja;

Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus sehinggga menjadi

dokumen sosial remaja; dan

Menaganalisis fungsi sosial serial Lupus.

Ketidaksantunana bahasa dalam ’rumusan masalah’ dan ’tujuan penelitian’

terdapat pada penggunaan sistematika penomoran dan ejaaan. Penulisan sudah

menyampaikan di awal buka ini bahwa ada dua sistematika penomoran, yaitu sistem

angka desimal dan sistem gabungan angka dan huruf, seperti berikut ini.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 4 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 5: Bab VII Kesantuan Bhs

1. Angka Desimal

1.

1.1

1.2

1.3

1.3.1

1.3.2

1.3.3

2.

2.1

2.2

2.3

2.3.1

2.3.2

2.3.3

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 5 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 6: Bab VII Kesantuan Bhs

2. Gabungan Angka dan Huruf

Penulis pernah katakan kepada mahasiswa bahwa selain sembarangan

meletakkan tanda titik, penggunaan tanda simbol atau lambang pada kalimat

uraian juga merupakan ‘penyakit mahasiswa’. Hal ini penulis katakan karena

seringnya mahasiwa melakukan kesalahan tersebut. Padahal, penggunaan simbol

dilakukan setelah penulisan huruf kecil di dalam kurung buka dan tutup sebanyak

dua kali ((a)).

Kemudian, penulis juga sudah menjelaskan di awal tulisan bahwa

penggunaan tanda baca titik dua digunakan sebagai pengganti yaitu, adalah, ialah,

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 6 dari 30

I.II. A. B. 1. 2. a. b. 1) 2) a) b) (1) (2) (a) (b) ((1)) ((2)) ((a)) ((b)) . .

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 7: Bab VII Kesantuan Bhs

dan yakin. Jadi, setelah menggunakan yaitu tidak perlu menambahkannnya

dengan tanda titik dua atau sebaliknya. Selanjutnya, gunakanlah huruf kecil pada

kata awal uraian atau perincian dan akhirilah huruf kecil pada kata awal uraian

atau perincian dan akhirilah dengan tanda koma (..., ..., ..., dan ....) atau titik koma

(...; ...; ...; ....). Dengan demikian, penulisan ’rumusan masalah’ dan ’tujuan

penelitian’ yang memiliki kesantunan berbahasa penulisannya seperti berikut ini.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan

rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang ditampilkan pengarang

dalam Lupus sehingga digemari pembaca remaja?

Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga secara

tidak langsung menjadi dokumen social remaja?

Bagaimanakah fungsi social serial Lupus bagi pembacanya?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu :

Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang ditampilkan

pengarang sehingga digemari pembaca remaja;

Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga

menjadi dokumen social remaja;

Menganalisis fungsi social serial Lupus.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 7 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 8: Bab VII Kesantuan Bhs

atau

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 8 dari 30

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan

mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang

ditampilkan pengarang dalam Lupus sehingga digemari

pembaca remaja?

Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus

sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen social

remaja?

Bagaimanakah fungsi social serial Lupus bagi

pembacanya?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian

ini yaitu :

Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang

ditampilkan pengarang sehingga digemari pembaca

remaja,

Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial

Lupus sehingga menjadi dokumen social remaja, dan

Menganalisis fungsi social serial Lupus.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 9: Bab VII Kesantuan Bhs

atau

2. BAHASA DALAM BAGIAN LANDASAN TEORI1. Isi Landasan Teori

Bab II, Landasan Teori, berisi pendekatan-pendekatan atau teori-teori relevan

dengan judul dan rumusan masalah yang akan kita gunakan untuk mengupas,

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 9 dari 30

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan

mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang ditampilkan

pengarang dalam Lupus sehingga digemari pembaca remaja?

Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus

sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen social

remaja?

Bagaimanakah fungsi social serial Lupus bagi pembacanya?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini

yaitu :

Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang

ditampilkan pengarang sehingga digemari pembaca remaja;

Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus

sehingga menjadi dokumen social remaja;

Menganalisis fungsi social serial Lupus.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 10: Bab VII Kesantuan Bhs

menganalisis, dan menjelaskan variable yang akan kita teliti. Pendekatan atau teori

yang akan kita gunakan, tentunya, dikutip dari pendapat para ahli di bidangnya dari

beberapa sumber bacaan yang telah teruji kebenarannya. Pendapat para ahli tersebut

berfungsi untuk menguatkan argumentasi kita dalam menganalisis masalah yang kita

kaji. Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia akademik merupakan suatu

kewajiban terhadap kode etik keilmiahan untuk mnecantumkan sumber bacaan

tersebut di dalam karangan ilmiah kita. Pencantuman sumber bacaan ini digunakan

sebagai penguat dan penghargaan kita terhadap karya orang lain.

Terdapat teknik yang mengatur cara-cara mencantumkan sumber bacaan yang

sahih, baik sumber bacaan yang berasal dari makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi,

buku, majalah, surat kabar, antologi, maupun website di internet maupun antologi

yang diatur dalam teknik notasi ilmiah yang terdiri atas catatan teks (innote) dan

catatan kaki (footnote). Perlu penulis jelaskan dalam handout atau diktat bukan

sumber bacaan yang sahih dan tidak dapat dipergunakan sebagai referensi penulisan

karangan ilmiah.

2. Catatan Teks atau Innote

Catatan teks atau innote berhubungan dengan kutipan atau rangkuman.

Rangkuman dan pengutipan digunakan untuk mendukung ide atau gagasan yang akan

kita sampaikan. Pengutipan adalah penggunaan teori, konsep, ide, dan lain yang

sejenis yang berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semua pengutipan harus disertai perujukan. Kealpaan untuk merujuk kutipan dapat

dianggap melanggar etika penulisan karya ilmiah.

a. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber

aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat

baris dimasukkan ke dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri

dengan tanda petik (“). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks

kutipan. Rujukan ditulis diantara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 10 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 11: Bab VII Kesantuan Bhs

sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun terbitan, titik dua,

spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman (Penulis, Tahun:Halaman). Kutipan yang

terdiri dari empat baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai tujuh ketukan dari batas

tepi kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan. Berikut ini adalah

contoh kutipan langsung pendek yang diikuti dengan innote.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 11 dari 30

Pendidikan akhlak merupakan satu hal yang amat

diperlukan oleh setiap manusia. Zakiah (1999: 27)

berpendapat, “Pendidikan akhlak berfungsi untuk

mewariskan nilai-nilai positif dari suatu generasi ke generasi

lainnya dalam rangka pembentukan manusia berkepribadian.”

Selanjutnya ia (Zakiah, 1999: 28) berkesimpulan,

Pembinaan akhlak dan sopan santun dimulai

sejak si anak masih kecil, melalui percontohan dan

pelatihan serta pembiasaan bertingkah laku secara

baik yang dilakukan dengan sadar dan bijaksana oleh

kedua ibu bapak, maka modal pertama dalam

pembinaan akhlak dan sopan santunnya adalah unsur-

unsur yang baik tersebut…

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 12: Bab VII Kesantuan Bhs

Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian

kalimat, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin

menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut

diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris. Apabila pengutip ingin memberi

penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus

memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung,

misalnya: (garis bawah oleh pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu

kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!)

langsung setelah kesalahan tersebut. Kutipan langsung ditampilkan untuk

mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris

menandai penghilangan sebuah kalimat titik-titik sebanyak tiga menandai

penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.

b. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan

aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk

dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip. Kalimat-kalimat

yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana

teks biasa. Semua kutipan harus dirujuk. Sumber-sumber rujukan dapat ditulis

sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan. Apabila ditulis

sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka

masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung. Apabila

ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan

nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri

dengan tahun terbitan. Perhatikan contoh berikut ini.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 12 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 13: Bab VII Kesantuan Bhs

c. Peletakkan Catatan Teks

1) Innote sebelum kutipan

2) Innote setelah kutipan

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 13 dari 30

Agus Sujanto (1993: 48) mengatakan bahwa di dalam

dunia pendidikan pembinaan akhlak dititikberatkan pada

pembentukan mental anak agar tidak mengalami ‘juvenile

deliquency’ karena pembinaan akhlak berarti juga anak dituntut

agar belajar bertanggung jawab. Selanjutnya, pendidikan agama

dalam keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap kepribadian

anak dan akan menjadi kenangan hidupnya (Zuhairini dkk.,

1993: 32)

Sudjatmiko (1979: 14) membedakan kapal-kapal niaga atas kapal

barang (cargo vesel); kapal penumpang (passenger vesel); kapal barang

dan penumpang (cargo – passenger vesel); kapal barang yang mempunyai

akomodasi penumpang terbatas (cargo vessel with limited accommodation

for passengers).

Peter Brodie mengatakan bahwa yang dimaksud dengan container

yard adalah tempat ke mana peti kemas yang sudah terisi penuh diserahkan

oleh pengirim barang (shiper) kepala perusahaan layar yang akan

mengangkut barang itu dan ke tempat itu pula peti kemas kosong akan

dikembalikan (2002: 160).

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 14: Bab VII Kesantuan Bhs

3) Innote dengan dua pengarang atau lebih

4) Innote berasal dari dua buku dengan nama dan tahun sama

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 14 dari 30

Sejarah wilayah pabean di Indonesia sudah dimulai sejak zaman

pemerintahan Hindia Belanda. Pada 1873, pemerintah mengundang UU

Tarif sebagaimana dicantumkan dalam Lembaran Negara (Staatblad

No.35 tahun 1873). Pada 1910, pemerintah Belanda mengeluarkan

ordonentie tarif pasal (1) dari Ordonansi itu yang merumuskan

pengertian wilayah pabean sebagai berikut: Dengan perkataan wilayah

9 daerah) pabean adalah bagian Hindia Belanda (Indonesia) tempat

dipungut bea masuk dan bea keluar (Arif Suroyo, dkk., 1986: 16).

Menurut Abbas Salim (1994a : 2), pengertian

pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam bidang

penyediaan ruangan pada angkatan air atau angkatan

laut untuk kepentingan mengangkat muatan penumpang

dan barang dagangan dari satu tempat ke tempat lain.

Usaha pelayaran niaga dalam bahasa Inggris disebut

Shipping Business atau Commercial Shipping,

sedangkan pelayaran yang mngusahakan kapal, disebut

Shipping Company. Pada sumber yang lain Abbas

Salim, (1994b : 90) berpendapat adapun fungsi angkutan

laut ialah pengoperasian pelayaran dalam negri dan luar

negri dengan menaikkan kualitas laut ialah menyediakan

fasilitas pelabuhan untuk berlabuh kapal-kapal. Dalam

operasional angkutan laut sasaran utama wilayah

pemerataan ekonomi nasional dalam pembangunan.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 15: Bab VII Kesantuan Bhs

3. Catatan Kaki atau Footnote

a.Pengertian Catatan Kaki

Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku,

sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. Catatan kaki dipergunakan sebagai

pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam

teks atau sebagai petunjuk sumber; tempat memperluas pembahasan yang diperlukan,

tetapi tidak relevan jika dimasukkan didalam teks, penjelasan ini dapat berupa

kutipan pula, referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagaian mana

halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan, tempat menyatakan

penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

b. Cara Penulisan Catatan Kaki

Catatan kaki dicantumkan pada kaki halaman karangan atau di setiap akhir

bab karangaan. Jika menggunakan komputer tekanlah tombol Insert.

Referensi lalu pilihlah footnote/endnote. Gunakan alinea menjorok. Selanjutnya,

penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka Arab (1,2, dan

seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak keats sedikit, beri spasi

tanpa memberikan tanda baca apapun.

c. Susunan Catatan Kaki

Penyusunan catatan kaki dapat dilakukan dengan cara seperti berikut ini :

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 15 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 16: Bab VII Kesantuan Bhs

d. Catatan Kaki Singkat

Seringkali kita tidak hanya mengutip sekali dari satu sumber bacaan, tetapi

dua, tiga, atau lebih kita mengambil kutipan dari sumber bacaan tersebut. Cara

praktis yang dapat kita terapkan adalah pencantuman catatan kaki singkat. Ada tiga

istilah dalam catatan kaki singkat, yaitu sebagai berikut :

1) Ibid. adalah bentuk singkat dari Ibidium, artinya sama dengan di atas.

Ibid digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 16 dari 30

--------------------1Nama belakang penulis, judul buku (Tempat :

Penerbit, Tahun), halaman.2Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama

Surat Kabar, Tanggal, Bulan, dan Tahun, Halaman.3Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, Nama

Majalah, Edisis/Nomor, halaman, Tempat.4Nama belakang penulis, “Judul Artikel,” dalam Nama

Antologi dan penulis (Tempat : Penerbit, Tahun), Halaman.5Nama belakang penulis, “Judul Makalah”, Data

Publikasi, Halaman.6Nama belakang penulis, “Judul Laporan Tugas

Akhir” (Tempat : Nama Perguruan Tinggi, Tahun), Halaman.7Nama belakang penulis, “Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi” (Tempat : Nama Lembaga/Perguruan

Tinggi), Halaman.8Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam

Alamat Website Internet.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 17: Bab VII Kesantuan Bhs

catatan kaki yang tepat diatasnya. Cara penulisan ibidium yaitu tulis

Ibid di bawah sumber bacaan yang di acu.

2) Loc. Cit. adalah bentuk singkat dari loco citati, artinya tempat yang

telah dikutip. Loc. cit digunakan untuk pencantuman sumber bacaan

yang sama, tetapi sudah diselingi oleh sumber bacaan yang lain. Cara

penulisannya : nama pengarang loc. cit. (tanpa nomor halaman).

3) Op. cit. adalah bentuk singkat dari opere citati, artinya dalam karya

yang telah dikutip, Op. cit dipergunakan untuk catatan kaki dari

sumber yang pernah dikutip. Op. cit dipergunakan untuk catatan kaki

dari sumber yang pernah dikutip, tetapi halaman berbeda dan telah

disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama

pengarang, op.cit, dan nomor halaman.

Penulisan singkat ibid, loc. cit., dan op. cit dengan

menggunakan huruf kecil karena merupakan singkatan ungkapan

umum dan ditulis dengan menggunakan huruf miring karena berupa

istilah asing. Berikut adalah contoh penerapan notasi ibid, loc. cit., dan

op. cit.. perhatikan contoh footnote pada makalah Bab I Pendahuluan

dan penjelasannya.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 17 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 18: Bab VII Kesantuan Bhs

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 18 dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Menurut Lincoln Arsyad1, “Ekonomi Manajerial

adalah cabang ilmu ekonomi yamg mempelajari penerapan

prinsip-prinsip ekonomi dalam proses pengambilan keputusan

di dunia bisnis”, Ia2 juga berpendapat bahwa ekonomi

manajerial atau Ekonomi Mikro Terapan kerap kali

didefinisikan sebagai penerapan teori ekonomi dan

metodologi ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan

masalah pengambilan keputusan.

Keputusan tersebut diambil untuk mendapatkan cara

terbaik untuk mendapatkan cara terbaik untuk melakukan

suatu kegiatan ekonomi. Selanjunya, Sadodo Sukirno3

berpendapat yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi adalah

kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu

masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun

mengkonsumsinya.

Saat ini untuk melakukan kegiatan ekonomi atau suatu

transaksi dapat menggunakan jasa pelayanan bank. Bank

berasal dari bahasa Italia yaitu banco yang artinya bangku.

Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya

hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.

Pierson4 mengemukakan definisi, “Bank is a company wich

accept credit, but did’nt give credit”, yang artinya bank

adalah suatu badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak

memberikan kredit.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 19: Bab VII Kesantuan Bhs

Dalam dunia pelayaran, transaksi dilakukan dengan sistem

pembayaran melalui bank. Untuk kegiatan import dan eksport,

pembayaran ke luar negeri dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Tunai (Cash Payment).

Rekening Terbuka (Open Account)5.

Penarikan Wesel atau Letter of Credit (L/C).

“Letter of credit (L/C) adalah surat yang dikeluarkan

oleh suatu bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir untuk

menarik wesel importer yang bersangkutan untuk sejumlah uang yang

tertera dalam surat itu6.

1Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE, 2000), hlm.3.

2Ibid.

3Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers, 2002), hlm. 4.

4Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 12.

5Arsyad, loc. cit.

6Sukirno, op. cit., hlm. 5.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 19 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 20: Bab VII Kesantuan Bhs

Keterangan :1Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE, 2002), hlm. 3.

Artinya, untuk footnote yang pertama, Anda mengambil kutipan dari buku

yang berjudul Ekonomi Menejerial Karangan Lincoln Arsyad, halaman ke-3 yang

diterbitkan oleh BPEE pada 2000 di Yogyakarta.2Ibid.

Artinya, sumber bacaan yang kedua sama dengan sumber bacaan di atas

(footnote 1)3sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers, 2002),

hlm.

Artinya, sumber bacaan yang ketiga berasal dari buku Pengantar Teori

Mikroekonomi halaman ke-4 yang ditulis oleh Sadono Sukirno. Buku ini diterbitkan

di Jakarta oleh Rajawali Press pada 2002.

4Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 12.

Berarti, footnote keempat ini diambil dari buku Dasar-dasar Perbankan

halaman ke-12 yang ditulis oleh Melayu pada 2005 dan diterbitkan oleh Bumi aksara.

5Arsyad, loc. cit.

Berarti, footnote ini bersumber sama (nama penulis, judul buku, penerbit,

tahun, dan halaman) dengan di atas (footnote nomor 1 atau buku yang ditulis oleh

Arsyad) yang sudah diselingi sumber bacaac lain (diselingi oleh sumber bacaan dari

pengarang Sukirno dan Melayu).

6Sukirno, op. cit., hlm. 5.

Berarti, sumber bacaan pada notasi ke-6 ini sama dengan di atas (footnote nomor

3 atau buku yang ditulis Sukirno), tetapi halaman berbeda dan sudah diselingi sumber

bacaan lain.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 20 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 21: Bab VII Kesantuan Bhs

3. Kesantunan Bahasa Bagian Penutup Karangan Ilmiah ( Reference

Matter ) Bagian akhir karangan ilmiah atau reference matter adalah pencantuman

sumber bacaan yang terangkum dalam daftar pustaka. Pencantuman sumber bacaan

dalam daftar pustaka ini berfungsi sebagai rujukan pada saat Anda menulis karangan

ilmiah. Materi ini akan membahas pengertian dan cara pembuatan daftar pustaka

yang dilazimkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

3.1. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY)A. Pengertian Daftar Pustaka

Ketika menulis karangan ilmiah, dengan tujaun memperkuat pendapat kita,

tentunya kita akan mencari pendapat-pendapat para ahli yang sesuai dengan bidang

kajian untuk dijadikan bahan referensi dari berbagai sumber bacaan, baik itu berupa

buku, majalah, surat kabar, maupun jurnal-jurnal ilmiah lainnya. Kemudian, bahan

referensi ini harus kita kumpulkan dalam suatu tempat yang dinamakan daftar

pustaka. Jadi, daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan

kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.

Jika kita sudah mencantumkan sumber bacaan dalam daftar pustaka, pembaca

atau dosen pembimbing atau penguji bisa mengetahui sumber bacaan apa saja yang

dijadikan patokan kita dalam menulis karangan ilmiah. Selain itu, mereka dapat

mengukur kedalaman pembahasaan maslah ketika mereka mambaca daftar pustaka.

B. Cara Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka banyak ragamnya. Berikut adalah cara penulisan daftar

pustaka yang lazim digunakan dalam penulisan karangan ilmiah.

a). Tulis tajuk daftar pustaka dengan menggunakan huruf kapital di bagian tengah

atas.

b). Gunakan alinea menggantung atau menonjol.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 21 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 22: Bab VII Kesantuan Bhs

c). Jarak spasi setiap baris dalam satu sumber adalah satu spasi, sedangkan jarak

antara sumber bacaan yang satu dengan yang lainnya adalah satu setengah spasi.

d). Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis,

atau nama lembaga yang menerbitkan sumber bacaan, bukan berdasarkan urutan

angka atau huruf.

e). Gelar tidak dicantumkan.

C. Unsur-unsur Daftar Pustaka

Berikut adalah susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku,

artikel, surat kabar, majalah, analogi, website, makalah, laporan tugas akhir, skripsi,

tesis, dan disertasi.

D. Keterangan Lain tentang Daftar Pustaka

a. Penulis

Jika sebuah sumber bacaan ditulis oleh pengarang yang memiliki nama tiga

unsur, seperti Romeo Andromeda Primakusuma, cara mencantumkan dalam daftar

pustaka

Primakusuma, Romeo Andromeda,

bukan

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 22 dari 30

DAFTAR PUSTAKA

Penulis. Tahun. Judul Buku. Tempat: Penerbit.Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Surat Kabar. Tanggal. Tempat.Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Majalah. Edisi/Nomor(angka romawi)/Tanggal. Tempat.Penulis. Tahun. “Tanggal Artikel”. Dalam Nama Antologi. Tempat: Penerbit.Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Alamat Website.Penulis. Tahun. “ Judul Makalah”. Data Publikasi. Tempat.Penulis. Tahun. “Judul Laporan Tugas Akhir”. Laporan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi.Penulis. Tahun. “Judul Skripsi/Tesis/Disertasi”. Bentuk Karangan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 23: Bab VII Kesantuan Bhs

Primakusuma, Andromeda Romeo.

Kadang-kadang sebuah buku tidak mencantumkan nama penulisnya. Jika itu

terjadi, cantumkan nama lembaga yang menerbitkan buku tersebut. Sebagai contoh

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menerbitkan Kamus Istilah Ekonomi

pada 2005 di Jakarta. Cara penulisan dalam daftar pustaka adalah

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Ekonomi.

Jakarta.

atau jika mengambil dari surat kabar atau majalah, cara penulisannya

Jika mengambil sumber bacaan dari beberapa buku dan pengarang yang sama,

buatlah garis di bagian nama penulis.

Selanjutnya, jika nama pengarang dua atau tiga orang, cara pencantuman dalam

daftar pustaka yaitu nama pengarang pertama dibalik dan diikuti lambang ‘&’ (dan)

diikuti nama pengarang yang kedua dan ketiga tanpa membalik namanya. Jika nama

pengarang lebih dari tiga orang, tulislah dkk. (dan kawan-kawan) di belakang nama

penulis pertama.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 23 dari 30

Kompos. 2006. “Pesona Negeri Singa di Penghujung Tahun”. 8 November. Jakarta.

Femina. 1999. “Manakah Tipe Cinta Anda”. Nomor 18/XXVII, Mei. Jakarta

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa Indah

___________. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende: Nusa Indah.___________. 1985. Ekposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah.___________. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 24: Bab VII Kesantuan Bhs

Contoh :

b. Tahun

Penulisan tahun terbit dicantumkan setelah nama penulis dan diakhiri tanda titik.

Masalah yang timbul biasanya ketika Anda mengambil beberapa sumber buku dari

pengarang dan tahun yang sama. Tulislah huruf (a) di belakang tahun yang terbitnya

lebih dahulu dan tulislah huruf (b), (c) dan seterusnya di belakang tahun yang terbit

terakhir. Pencantuman huruf di belakang tahun ini berfungsi untuk memudahkan

perujukan dalam innote. Perhatikan contoh berikut ini.

Ketika kita akan mengetahui secara lengkap sumber bacaan yang digunakan

pada kutipan tersebut, kita akan mengalami kesulitan jika tidak tercantum huruf a dan

b. Apakah kedua kutipan tersebut berasal dari buku yang sama atau berbeda. Untuk

lebih jelasnya, kita dapat melihatnya di dalam daftar pustaka.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 24 dari 30

Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasal. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.

Luxemburg, Jan van dkk. 1989. Tentang Sastra. Terjemahan Achadiati ikram. Jakarta: Intermasa

1.4 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra.

Menurut Supardi Djoko Damono (1987a: 1), sosiologi sastra adalah ilmu yang membahas hubungan antara pengarang, masyarakat dan karya sastra. Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa melalui sosiologi sastra kita dapat menganalisis ‘Apakah latar belakang sosial pengarang menentukan isi karangan? Apakah dalam karya-karyanya pengarang mewakili golongannya? Apakah….(Damono, 1987b: 14)’

Damono, Sapardi Djoko. 1987a. Sosiologi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

___________________. 1987b. “Catatan Kecil tentang Aspek Rekreatif Sastra Populer”. Makalah. Yogyakarta.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 25: Bab VII Kesantuan Bhs

Kemudian, jika kita mengambil beberapa sumber bacaan dari pengarang yang

sama dengan yang berbeda-beda, urutkan berdasarkan tahun yang terdahulu dan ikuti

dengan sumber bacaan yang tahun terbitnya terakhir, seperti cotoh berikut ini.

Kemudian, jika sebuah sumber bacaan tidak mencantumkan tahun terbit, tulislah

frase tanpa tahun dan akhiri dengan tanda titik. Perhatikan contoh berikut ini.

C. Judul

Cara penulisan buku, surat kabar, majalah, antologi, dan website internet

menggunakan huruf miring jika memakai computer dan menggunakan huruf tegak

dan garis bawah jika memakai mesin tik atau tulisan tangan, sedangkan judul artikel,

makalah, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertai ditulis dengan menggunakan

tanda petik (“…."). Perhatikan contoh berikut ini.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 25 dari 30

Teeuw, A. 1953. Pokok dan Tokoh dalam Kesusastraan Indonesia Baru. Jakarta:Jajasan Pembangunan

-------------. 1983. Menilai dan Membaca Sastra. Jakarta: Gramedia. -------------. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. -------------. 1989. Sastra Indonesia Modern II. Jakarta: Pustaka Jaya.

Hertatianto, Indra. Tanpa Tahun. Bangkitnya Wanita Perkasa dalam Perempuan di Titik Nol. Bandung: Karina Widya Loka.

Mulyana, Adang. Tanpa Tahun. Perempuan Biasa. Surabaya: Atiek Jaya.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 26: Bab VII Kesantuan Bhs

Soal – Soal Bahasa Indonesia

Soal – Soal Bahasa Indonesia1. Di bawah ini adalah bukan ciri-ciri cara menyusun tesis yang baik:

Jawab: B

a. Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap, tidak boleh dinyatakan

dalam fase

b. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, tidak boleh

dalam bentuk kalimat pernyataan

c. Tesis harus terbatas, tidak boleh terlalu luas

d. Tesis harus saling berhubungan, tidak boleh mengandung unsur-unsur

yang tidak berkaitan

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 26 dari 30

Damono, Sapardi Djoko. 1993. “Pembicaraan Awal tentang Sastra Populer”. Makalah pada Musyawarah Nasional III dan Pertemuan Ilmiah VI HISKIdi Yogyakarta.

____________________. 2002. “Ke Manakah Perkembangan Sastra Kita?”.Dalam http://www.bahasasastra.web.id/sapardi.asp .

Dananjaya. 2000. “Roman Pitjisan”. Dalam E. Ulrich Kratz. Sejarah SastraIndonesia Abad xx. Antologi. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Yayasan Adikarya IKAPI & The Ford Foundation.

Echols, John M. & Hassan Sadily. 1986. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: Gramedia. Ekowati, Dede. 2006. “Analisis Rasio Terhadap Laporan Keuangan PT

Kalbefarma, Tbk”. Laporan Tugas Akhir. Bekasi: Akedemi Bina Insani. Keraf, Gorys.1978.“Morfologi Dialek Lamalera”.Disertasi.Jakarta: Universitas Indonesia. Kristanto, Andri. 2003. Algoritma dan Pemprograman dengan C++. Edisi I.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Mediyawati, Niknik. 1995.”Analisis Struktural Cerpen-cerpen Lupus Karangan

Hilman Hariwijaya dan Kemungkinan sebagai Bahan Pengajaran Sastra di SMU”.Skripsi.Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta.

_______________. 2003.“Potret Remaja Perkotaan dalam Lupus: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra”.Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 27: Bab VII Kesantuan Bhs

2. Suatu tulisan yang tidak mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh

tulisan, tujuan penelitian dapat ditulisakan dalam bentuk:

Jawab: B

a. Tesis

b. Pernyataan maksud

c. Fase

d. Teks

3. Kalimat yang dibuat dalam’ rumusan masalah’ adalah kalimat:

Jawab: A

a. Kalimat tanya (interrogative)

b. Kalimat pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam yang mengarah

pada rumusan masalah dan latar belakang masalah

c. Kalimat berita (declarative)

d. Kalimat pernyataan

4. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak.Bagian karya tulis di atas terdapat pada bagian:

Jawab: D

a. Saran

b. Kesimpulan

c. Pendahuluan

d. Kata pengantar

5. Penulisan judul karya tulis yang tepat terdapat pada:

Jawab: A

a. SUMBER DAYA MANUSIA DAN ENERGI LISTRIK

b. SUMBER DAYA MANUSIA dan ENERGI LISTRIK

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 27 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 28: Bab VII Kesantuan Bhs

c. Sumber Daya Manusia dan Energi Listrik

d. Sumber Daya Manusia Dan Energi Listrik

6. Judul buku : Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia

Pengarang : Harimurti Kridalaksana

Tahun : 1992

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tempat terbit: Jakarta

Penulisan daftar pustaka yang benar untuk data buku di atas adalah:

Jawab: C

a. Harimurti Kridalaksana. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa

Indonesia Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

b. Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa

Indonesia. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

c. Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa

Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

d. Harimurti, Kridalaksana. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa

Indonesia Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

7. Kegunaan symbol (sic!) dalam kutipan langsung adalah:

Jawab: C

a. Untuk menandai penghilangan sebuah kalimat

b. Untuk menandai penghilangan kata

c. Untuk menandai adanya kesalahan dalam kalimat

d. Untuk menandai hal yang penting dalam sebuah kalimat

8. Penyusunan catatan kaki dapat dilakukan dengan cara seperti berikut, kecuali:

Jawab: A

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 28 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 29: Bab VII Kesantuan Bhs

a. Nama belakang penulis, “Judul Makalah”, Tempat. tanggal, Data Publikasi,

Halaman.

b. Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Surat Kabar,

Tanggal, Bulan, dan Tahun, Halaman.

c. Nama belakang penulis, “Judul Skripsi/Tesis/Disertasi” (Tempat : Nama

Lembaga/Perguruan Tinggi), Halaman.

d. Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Alamat Website Internet.

9. Judul buku : Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi

Pengarang : E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai

Penerbit/ tempat/ tahun : Akademika Pressindo, Jakarta, 2000

Penulisan daftar Pustaka berdasarkan sumber di atas adalah:

Jawab: C

a. Arifin, E. Zaenal dan Tasai, S. Amran. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia

untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

b. Zaenal Arifin, Tasai, S. Amran. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

c. Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia

untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

d. Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia

untuk Perguruan Tinggi. Akademika Pressindo: Jakarta.

10. Untuk membicarakan persoalan yang oleh Pujangga baru diperlukan 200

halaman, maka Angkatan 45 cukup dengan menulis cerpen yang panjangnya tiga

halaman saja. 4)

Penulisan catatan kaki yang tepat untuk kutipan karya ilmiah di atas adalah:

Jawab: C

a. 4) Jassin, H.B. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai.

Jakarta :1962. halaman 122.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 29 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Page 30: Bab VII Kesantuan Bhs

b. 4) Jassin, H.B..1962. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai.

Jakarta. halaman 122.

c. 4) H.B.Jassin, Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai

(Jakarta,1962), halaman 122.

d. 4) H.B.Jassin, 1962. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai.

Jakarta. halaman 122.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 30 dari 30

EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai