BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan...

13
Dewi Cahyani Pangestuti Manajemen Keuangan Internasional 1 BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP BISNIS INTERNASIONAL 6.1. Pendahuluan Setelah membaca bab ini, diharapkan pembaca dapat memahami teori parietas daya beli dan implikasi-implikasinya terhadap perubahan nilai tukar, mampu memahami teori intenational fisher efect dan implikasi-implikasinya terhadap perubahan nilai tukar dan mampu memahami perbandingan teori PPP, IRP, dan IFE? 6.2. Latar Belakang Kaitan antara tingkat inflasi, tingkat suku bunga dengan nilai tukar jika dihubungkan dengan aspek country risk. Jika dalam suatu Negara tengah mengalami tingkat inflasi yang tinggi dimana jumlah uang beredar relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang, pemerintah akan berusaha mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan tingkat suku bunga. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uang mereka di bank dari pada mengkonsumsinya. Sehingga tigkat permintaan atau konsumsi barang atau jasa dapat menurun . Hal ini dapat berdampak pada keseimbangan jumlah barang dan jumlah uang beredar sehingga dapat kembali pada keadaan equilibrium atau keseimbangan semula. Negara yang inflasinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Negara lain maka mata uangnya akan cenderung melemah (relative inflation rate). Hal ini terkait dengan aspek purchasing power parity. Dimana ketika inflasi meningkat maka purchasing power parity akan menurun. Teori Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity Theory (PPP) digunakan untuk menganalisa pengaruh inflasi antara dua negara terhadap kurs valas. Variabel-variabel yang digunakan dalam PPP adalah perubahan kurs spot dalam persentase dan perbedaan laju inflasi antar dua -negara. Menurut PPP, kurs spot suatu valas akan berubah sebagai reaksi terhadap inflasi. Ketika harga produk dalam negeri mengalami peningkatan maka masyarakat akan cenderung untuk mencari alternatif tawaran dari Negara lain yang lebih murah. Akibatnya kurs mata uang dalam negeri akan melemah seiring dengan penurunan permintaan akan mata uang dalam negeri. Permintaan mata uang asing akan meningkat seiring dengan peningkatan produk dari Negara lain. Itulah sebabnya mengapa Negara yang inflasinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Negara lain maka nilai mata uangnya akan cenderung melemah. Sedangkan hubungan antara tingkat suku bunga dan nilai tukar adalah sebagai berikut. Negara dengan tingkat suku bunga yang relatif lebih tinggi maka nilai mata uangnya akan

Transcript of BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan...

Page 1: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 1

BAB VI

PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP BISNIS

INTERNASIONAL

6.1. Pendahuluan

Setelah membaca bab ini, diharapkan pembaca dapat memahami teori parietas daya beli

dan implikasi-implikasinya terhadap perubahan nilai tukar, mampu memahami teori

intenational fisher efect dan implikasi-implikasinya terhadap perubahan nilai tukar dan mampu

memahami perbandingan teori PPP, IRP, dan IFE?

6.2. Latar Belakang

Kaitan antara tingkat inflasi, tingkat suku bunga dengan nilai tukar jika dihubungkan

dengan aspek country risk. Jika dalam suatu Negara tengah mengalami tingkat inflasi yang

tinggi dimana jumlah uang beredar relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang,

pemerintah akan berusaha mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan tingkat suku bunga.

Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uang mereka di bank

dari pada mengkonsumsinya. Sehingga tigkat permintaan atau konsumsi barang atau jasa dapat

menurun . Hal ini dapat berdampak pada keseimbangan jumlah barang dan jumlah uang

beredar sehingga dapat kembali pada keadaan equilibrium atau keseimbangan semula.

Negara yang inflasinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Negara lain maka mata

uangnya akan cenderung melemah (relative inflation rate). Hal ini terkait dengan aspek

purchasing power parity. Dimana ketika inflasi meningkat maka purchasing power parity akan

menurun. Teori Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity Theory (PPP) digunakan untuk

menganalisa pengaruh inflasi antara dua negara terhadap kurs valas. Variabel-variabel yang

digunakan dalam PPP adalah perubahan kurs spot dalam persentase dan perbedaan laju inflasi

antar dua -negara. Menurut PPP, kurs spot suatu valas akan berubah sebagai reaksi terhadap

inflasi. Ketika harga produk dalam negeri mengalami peningkatan maka masyarakat akan

cenderung untuk mencari alternatif tawaran dari Negara lain yang lebih murah. Akibatnya kurs

mata uang dalam negeri akan melemah seiring dengan penurunan permintaan akan mata uang

dalam negeri. Permintaan mata uang asing akan meningkat seiring dengan peningkatan produk

dari Negara lain. Itulah sebabnya mengapa Negara yang inflasinya relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan Negara lain maka nilai mata uangnya akan cenderung melemah.

Sedangkan hubungan antara tingkat suku bunga dan nilai tukar adalah sebagai berikut.

Negara dengan tingkat suku bunga yang relatif lebih tinggi maka nilai mata uangnya akan

Page 2: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 2

cenderung menguat. Hal ini terkait dengan penyimpanan uang. Jika suatu Negara memiliki

interest rate yang lebih tinggi maka masyarakat akan cenderung lebih tertarik untuk

menyimpan uangnya di Negara tersebut. Terdapat dua pendekatan dalam meganalisis relative

interest rate terhadap nilai tukar mata uang, yakni International rate parity dan International

Fisher Effect

Dengan menggunakan teori paritas suku bunga dapat diketahui hubungan antara bursa

valas dan pasar uang internasional Interest Rate Pariety Theory (IRP) paling banyak digunakan

dalam literatur keuangan internasional yang menyatakan bahwa perbedaan tingkat suku bunga

pada pasar keuangan internasional mempunyai kecenderungan yang sama dengan forward rate

premium atau forward rate discount. IRP menekankan pada perbedaan antara kurs forward dan

kurs spot yang tercermin dari perbedaan tingkat suku bunga antara dua negara. Kurs forward

mata uang suatu negara yang mengandung premi ditentukan oleh perbedaan tingkat suku bunga

antar negara. Akibatnya arbitrase suku bunga yang ditutup akan lebih menguntungkan jika

dibandingkan dengan suku bunga domestik. Variabel yang digunakan pada IRP adalah premi

forward dan perbedaan suku bunga antar dua Negara.

IRPT memfokuskan pembahasannya pada penyebab terjadinya perbedaan antara kurs

forward dengan kurs spot yang dapat mencerminkan perbedaan antara tingkat suku bunga

antara dua negara dalam suatu periode tertentu. Sedangkan pada PPPT dan International Fisher

Effect Theory (IFE) memfokuskan pembahasannya pada bagian kurs spot berubah sepanjang

waktu. International Fisher Effect Theory memprediksikan bahwa kurs spot bergerak

mengikuti perbedaan suku bunga antar negara. Dengan demikian terdapat hubungan antara

International Fisher Effect Theory dengan PPPT, karena perbedaan tingkat suku bunga antar

dua negara dipengaruhi oleh perbedaan tingkat inflasi antar negara.

6.3. Teori Paritas Daya Beli

Laju inflasi biasanya bervariasi antar negara, yang menyebabkan pola-pola perdagangan

international dan nilai tukar yang menyesuaikan diri mengikuti gerak inflasi. Salah satu teori

yang membahas tentang hal ini adalah teori paritas daya beli. Teori ini menyatakan bahwa nilai

tukar akan menyesuaikan diri dari waktu ke waktu untuk mencerminkan selisih inflasi antara

dua negara, akibatnya daya beli konsumen untuk membeli produk-produk domestik yang akan

sama dengan daya beli mereka untuk membeli produk-produk luar negeri.

Teori ini melihat hubungan nilai tukar dan inflasi dimana nilai tukar akan menyesuaikan

diri dari waktu ke waktu hingga mencerminkan selisih inflasi antar negara. Dari penjelasan

tersebut ada hubungan yang berbanding lurus dimana untuk mengimbangi laju inflasi maka

Page 3: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 3

nilai tukar harus dapat mencerminkan selisih dari laju inflasi tersebut agar perbedaan harga

barang yang mahal tidak terjadi. Hal ini bertujuan agar konsumen tidak berubah untuk

mengkonsumsi produk dari negara lain sehingga produk tersebut laku dipasar yang terkena

damapak laju inflasi.

a. Formula Paritas Daya Beli (PPP)

Formula Paritas Daya Beli adalah formulasi atas persentase perubahan nilai tukar

kurang lebih harus sama dengan selisih laju inflasi cukup kecil. Formula ini tepat jika

laju inflasi cukup kecil. Untuk formulasi yang dibawah melihat hubungan antara laju

inflasi relatif dengan nilai tukar menurut teori paritas daya beli. Perhatikan jika Ih<If,

maka ef haruslah positif hal ini menyiratkan bahwa valuta asing yang dimaksud akan

mengalami apresiasi terhadap valuta domestik pada saat inflasi domestik melebihi inflasi

luar negri. Begitupun juga sebaliknya jika Ih>If maka akan negatif. Artinya ini valuta

asing akan mngalami depresiasi pada saat inflasi dinegara tersebut melebihi inflasi

domestik

b. Bentuk Paritas Daya Beli (PPP)

1) Absolute Purchasing Power Parity

Salvatore mengungkapkan bahwa teori paritas daya beli versi absolut

merupakan titik ekuilibrium dari nilai tukar antar dua negara dan rasio tingkat harga

dari kedua negara yang bersangkutan.

Teori paritas daya beli versi absolut pada dasarnya adalah perbandingan nilai

satu mata uang terhadap mata uang lain yang ditentukan oleh tingkat harga pada

masing- masing negara.

Menurut Madura bentuk absolut teori ini menyatakan bahwa harga dari 2

produk yang homogen di negara-negara yang berbeda akan sama jika diukur oleh

valuta yang sama. Jika terjadi perbedaan harga pada valuta yang sama setelah

melakukan pengukuran maka harga yang satu akan mendekati harga yang lain.

Sebagai contoh jika amerika dan cina memproduksi produk yang sama dan harga

di amerika lebih rendah daripada di china jika diukur dengan valuta yang sama

maka permintaan di negara amerika akan meningkat dan akan menurunkan

permintaan dinegara China. Konsequensinya nila tukar antara kedua negara akan

berubah. Namun ada beberapa faktor yang akan melemahkan teori absolut ini yakni

biaya tranportasi, bea masuk dan kuota. Karena pengaruh dari faktor tersebut akan

menimbulkan perbedaan harga walaupun pada valuta yang sama.

Contoh soal Absolute PPP :

Page 4: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 4

Contoh dari teori purchasing power parity absolute. Misalnya harga 1kg

buah apel USA pada 2 tempat sebagai berikut:

𝑗𝑎𝑘𝑎𝑟𝑡𝑎

8000=

𝑛𝑒𝑤 𝑦𝑜𝑟𝑘

𝑈𝑆𝐷

Ini berarti bahwa harga 1kg apel USA = Rp. 8000 = USD 1

Dengan demikian, kurs valas atau forex rate

𝑅𝑝

𝑈𝑆𝐷

Berdasarkan paritas daya beli dari masing – masing mata uang adalah

sebesar

𝑅𝑝.8000

𝑈𝑆𝐷

Akan tetapi, teori PPP absolute ini tidak realistis karena tidak

memperhitungkan biaya transpor, tarif, dan kuota. Oleh karena itu muncul teori

PPP relatif yang menyatakan harga suatu produk yang sama akan tetapi berbeda

karena ketidaksempurnaan pasar yang di sebabkan faktor transportasi, tarif dan

kuota.

2) Relative Purchasing Power Parity

Paritas daya beli bentuk relatif mempertimbangkan bahwa dengan adanya

ketidaksempurnaan pasar, seperti adanya bea masuk, biaya transportasi, dan kuota

yang berbeda di berbagai negara, harga sejumlah produk pada negara yang berbeda

tidak selalu sama jika diukur dalam mata uang yang sama.

Menurut Madura teori bentuk relatif dari teori paritas daya beli, teori ini

menyatakan bahwa laju perubahan indeks harga di dua negara akan hampir sama

jika diukur memakai valuta yang sama sejauh biaya transportasi dan hambatan-

hambatan perdagangan tidak mengalami perubahan. Dalam versi alternatif yang

memperhitungakan faktor ketidaksempurnaan pasar seperti biaya tranportasi,tarif

dan kuota. Dalam versi ini mengakui bahwa ketidaksempurnaan pasar ini dapat

membuat harga pada produk yang sama dinegara berbeda ini tidak sama sama jika

menggunakan valuta yang sama. Namun teori relatif PPP mengungkapkan indeks

harga dari produk yang sama di negara yang berbeda itu bisa jadi tidak jau

berbeda jika diukur dengan vauta yang sama, selama tranportasi dan proteksi

perdagan tidak berubah. Sebagai contoh, ada dua negara yang melakukan

perdangan dengan produk yang sama dengan asumsi awal laju inflasi berada pada

titik 0 dan nilai tukar berada pada titik ekuilibrium. Seiring berjalannya waktu

kedua negara mengalami inflasi, supaya teori PPP ini berfungsi maka kedua negara

Page 5: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 5

haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

sehingga perbedaan harga produk yang berbeda tidak akan terjadi sehingga

konsumen pun tetap setia pada produk negara tersebut.

Dalam pengujian paritas daya beli periode dasar yang dipilih harus

mencerminkan suatu posisi yang ekuilibrium karena periode berikutnya akan di

evaluasi dalam perbandinganya dengan periode dasar. Namun hal tersebut sangat

sulit untuk memilih suatu periode dasar. Hal inilah yang mendorong penghapusan

sistem nilai tukar tetap yakni kesulitan dalam mengidentifikasi nilai tukar

ekuilibrium.

Gambar 1 Relative Purchasing Power Parity

Perubahan kurs PPP absolute menjadi kurs PPP relatif dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Keterangan :

𝑝ℎ = Price index home country

𝑖ℎ = Inflation rate home country

𝑝𝑓 = Price index foreign country

𝑖𝑓 = Inflation rate foreing country

𝑒𝑓 = presentase (%) perubahan kurs

Page 6: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 6

Karena 𝑒𝑓 dinyatakan sebagai presentase perubaan kurs valas atau forex rate,

yang di dapat sebagai berikut:

𝑒𝑓 =1+𝑖ℎ

1+𝑖𝑓− 1

Menunjukan hubungan antara tingkat inflasi di kedua kota/negara dengan kurs

valas. Dari rumusan diatas dapat dikemukakan sebagai berikut.

Jika 𝑖𝑓 > 𝑖ℎ maka 𝑒𝑓 > 0 (positif), sehingga kurs valas dari foreign currency

akan apresiasi. Dan sebaliknya kurs domestic currency depresiasi

Jika 𝑖𝑓 < 𝑖ℎ maka 𝑒𝑓 < 0 (negatif), sehingga kurs valas dari foreign currency

akan depresiasi dan sebaliknya kurs domestic currency akan apresiasi.

Contoh :

Tingkat Inflasi indonesia = 9% pertahun

Tingkat Inflasi USA = 3% pertahun

Spot rate (SR) 01/12/2014 = Rp 5.000/USD

Tentukan kurs valas dan foward rate satu tahun ke depan

𝑒𝑓 =1+0,09

1+0,03− 1

= 1,058 – 1 = 5,8%

Berarti kurs valas USD akan apresiasi terhadap Rp sebesar 5,8%

Foward date 01/01/2015 = Rp 5.000 (1+5,8%)

= Rp 5.920

Penghitungan dengan formula lebih sederhana adalah :

𝐹𝑅 = 𝑆𝑅 {1 + {𝐼ℎ − 𝐼𝑓)}

Contoh berdasarkan soal sebelumnya

𝐹𝑅 = 𝑆𝑅 {1 + {𝐼ℎ − 𝐼𝑓)}

𝐹𝑅 = 𝑅𝑝 5.000 {1 + {9% − 3%)}

= Rp 5.300/USD

c. Teori Interest Rate Parity ( IRP)

Interest Rate Parity (IRP) adalah salah satu teori yang paling dikenal dalam

keuangan internasional yang menerangkan bagaimana hubungan bursa valas (forex

market) dengan pasar uang internasional (international money market) atau dengan kata

lain teori ini menganalisis hubungan antara perubahan kurs valas dengan perubahan

tingkat bunga.

Page 7: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 7

Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan tingkat bunga (securities) pada

international money market akan cenderung sama dengan forward rate premium atau

discount.

AN = [𝐴ℎ

𝑆𝑅] (1 + 𝑖𝑓)𝐹𝑅

Dimana:

An = Amount atau jumlah uang dalam negeri (domestic currency) yang akan diterima

dari suatu deposti/investasi atau yang akan dibayar dari pinjaman pada akhir suatu

periode.

Ah = Amount atau jumlah uang dalam negeri (domestic currency) yang

diinvestasikan/didepositokan atau dipinjamkan.

If = Interest rate atau tingkat bunga foreign tersebut.

SR = Spot Rate

FR = Foward Rate

Rumus diatas dapat ditulis menjadi sbb;

AN = [𝐴ℎ

𝑆𝑅] (1 + 𝑖𝑓){𝑆𝑅(1 + 𝑝)}

An = Ah (1+if) (1+p)

Menurut formula umum, rate of return (ROR) yang akan diperoleh dari

investasi atau deposito yang dilakukan diluar negeri (rf) adalah sebesar:

Rf =𝐴𝑛−𝐴ℎ

𝐴ℎ

𝑅𝑓𝐴ℎ(1+𝑖𝑓)(1+𝑝)−𝐴ℎ

𝐴ℎ

Rf = (1+if ) ( 1+p) – 1

Secara teoritis, seorang investor akan menginvestasikan atau mendepositokan

dana dalam valas apabila rate of return dari luar (rf) minimal akan sama atau lebih tinggi

daripada tingkat bunga dalam negeri atau home country interest rate (ih) atau dengan

kata lain dapat dirumuskan menjadi rf = ih. Bila Rf disubstitusikan dengan ih pada

persamaan diatas, maka akan diperoleh rumus sbb:

(1+if) – 1 = ih

(1+if) (1+p) =1+ih

1 + p = 1+𝑖ℎ

1+𝑖𝑓

P = 1+𝑖ℎ

1+𝑖𝑓 – 1

Page 8: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 8

Dari rumusan perhitungan forward premium/discount di atas, dapat

disimpulkan sebagai berikut.

Bila ih > if maka akan diperoleh p > 0 atau positif; berarti forward rate premium

dan FR > SR.

Bila ih < if maka akan diperoleh p < 0 atau negatif; berarti forward rate discount

dan FR < SR.

Dengan demikian, dengan memperhatikan perbedaan tingkat bunga antara dua

negara, seorang investor akan dapat menentukan dalam valas apa dananya akan

diinvestasikan.

Contoh Soal :

Tingkat bunga per tahun GBP = 3% dan USD = 2%. Jika USD sebagai home

currency, maka hitungannya adalah sebagai berikut.

P = (1+𝑖ℎ)

(1+𝑖𝑓) – 1

= 1,02

1.03 – 1

= 0.00097 = -0.97%

P = -0.97 < 0 atau negatif, berarti FR discount.

Bila SR = USD 1,50/GBP, maka FR adalah sebgai berikut.

FR = USD. 1,50 (1-0.0097)

= USD.1,49/GBP,

maka FR < SR atau dengan kata lain GBP depresiasi terhadap USD.

Contoh lain misalnya tingkat bunga per tahun Rp = 15% dan USD = 6%. Jika

Rp sebagai home currency, maka hitungannya adalah sebagai berikut.

P = (1+𝑖ℎ)

1+𝑖𝑓) – 1

= 1.15

1.06 – 1

= 0.0849 = 8.49%

P = 8.49% > 0 atau positif, berarti FR premium.

Bila SR = Rp 8000 / USD, maka FR = SR (1 + P).

FR = Rp 8000 (1 + 0.0849)

= Rp 8.679,20 maka FR > SR atau dengan kata lain USD apresiasi

terhadap rupiah.

6.4. Teori Dampak Fisher International

Page 9: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 9

Teori international fisher effect merupakan satu teori daam keuangan international. Teori

ini menjelaskan hubungan suku bunga dengan nilai tukar. Teori IFE menyatakan bahwa suku

bunga nominal terdiri dari bunga rill dan ekspektasi inflasi. Teori ini memiliki keterkaitan

dengan teori PPP dimana ada kaitannya dengan laju infasi. Suku bunga bebas-resiko nominal

mengandung tingkat pengembalian riil dan ekspektasi inflasi. Setiap investor menginginkan

tingkat pengembalian suku bunga rill yang sama, perbedaan suku bunga terjadi pada laju iju

inflasi di suatu negara. Dimana pada teori PPP sudah dijelaskan perbedaan nilai tukar

dipengaruhi oleh laju inflasi. jika semua negara memilika nilai suku bunga rill yang sama,

perbedaan yang terjadi pada suku bunga nominal berasal dari tingkat ekspektasi inflasi.

Teori IFE menyatakan bahwa valuta-valuta asing yang memiliki suku bunga relatif tinggi

akan mengalami depresiasi karena suku bunga nominal yang tinggi menandakan ekspektasi

inflasi yang tinggi pula. Sebagai contoh asumsikan bahwa investor-investor di AS

memeprediksi laju inflasi 6% selama 1 tahun, dan pengembalian suku bunga rill sebesar 2 %

maka suku bunga nominal yang dari sekuritas haruslah sebesar 8%. Iika investor diseluruh

negara meminta tingkat pengembalian yang sama yang menjadi pembeda di seitap ngara

terlatak pada laju inflasi.

Asumsikan suku bunga di AS sebesar 8% sedangkan dijepang sebesar 5%. Dengan

tingakat pengembalian bunga rill sebesar 2% ini artinya selisih tingkat inflasi AS dan Jepang

sebesar 3%. Dimana dalam teori PPP yang berarti AS akan mengalami depresiasi sebesar 3%.

Jika hal ini terjadi maka investor Jepang tidak akan mendapatkan keuntungan yang dia

harapkan malah akan mendapatkan keuntungan sama seperti yang ada dinegaranya. Karena

menurut teori PPP laju inflasi mempengaruhi nilai tukar sehingga terjadi penurunan nilai ketika

ditukarkan ke mata uang jepang.

Derivasi Dampak Fisher International

Hubungan antara selisih suku bunga antar dua negara dengan ekspekstasi laju inflasi

menurut teori IFE memiliki derivasi sebagai berikut. Pertama, pengembalian aktual bagi

investor yang berinvestasi dalam sekuritas-sekuritas pasar uang seperti perbankan deposito

jangka pendek di negara asal mereka adalah suku bunga yang ditawarkan oleh sekuritas-

sekuritas tersebut. Sedangkan jika para investor berinvestasi di luar negara asal maka

pengembalian aktual mereka tergantung, bukan hanya saja pada suku bunga luar negri saja tapi

juga pada persentase perubahan nilai valuta asing pada suku bunga luar negeri. Dari penjelasan

tersebut ketika seorang berinvestasi pada negara asal maka mereka akan mendapat pengebalian

suku bunga yang di tetapkan oleh sekurita-sekuritas tersebut tetapi jika mereka berinvestasi di

Page 10: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 10

luar negeri pengembalian mereka tergantung pada nilai tukar di negaranya dengan di luar

negeri. Ini merupakan sebuah resiko bagi investor yang meakukan investasi di luar negeri.

ih= suku bunga dalam negeri

if= suku bunga luar negeri

ef= nilai valuta asing

jika ih>if, ef akan positif. Yaitu valuta asing mengalami apresiasi pada suku bunga luar

negeri lebih rendah dari pada suku bunga domestik. Apresiasi ini akan meningkatkan

pengembalian luar negeri terhadap investor domestik. Maka membuat pengembalian sekuritas-

sekuritas luar negeri sama dengan sekuritas-sekuritas domestik. Begitu pula kebaliknya jika

suku bunga nominal domestik lebih kecil dari suku bunga nominal luar negeri perubahan valuta

saing menjadi negatif, maka valuta asing mengalami depresiasi pada saat suku bunga luar

negeri melampaui suku bunga domestik. Akibat dari depresiasi ini mengurangi pengembalian

dari sekiritas-sekuritas luar negeri atas sekuritas-sekuritas domestik dari perspektif investor

domestik. Ini artinya pengembalian sekuritas luar negeri tidak lebih baik dari pengembalian

sekuritas domestik.

Teori yang memepelajari tentang hubungan antara presentase (%) perubahan spot rate

(SR) dengan perbedaan tingkat bunga (i) pasar uang di berbagai negara dikenal sebagai IFE

theory yang menyatakan bahwa : “SR akan berubah dengan presentase (%) yang sama, tetapi

arah berlawanan dengan perbedaan atau selisih tingkat bunga antara dua negara”. Pernyataan

di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑆𝑅2−𝑆𝑅

𝑆𝑅1 x 100 = i $ - i y

Keterangan:

SR1 = Spot rate periode pertama

SR2 = Spot rate periode kedua

i$ = Tingkat bunga USD

iy = Tingkat bunga JPY

Selanjutnya menurut teori IFE : actual or effective return (r) dari investasi pada pasar

surat berharga di pasar uang (money market) luar negeri tergantung pada:

a. Foreign interest (if),

b. Presentase perubahan nilai forex (ef).

Dengan demikian, effective return di pasar uang atau bank luar negeri dapat dirumuskan

sebagai berikut:

r = (1 + if ) ( 1 + ef) – 1

Page 11: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 11

Menurut teori IFE, effective return pada home investment/ deposit (ih) pada dasarnya

secara rata-rata akan sama dengan effective return pada foreign investment / deposit (rf),

sehingga : rf = ih.

(1+if) (1+𝑒𝑓) − 1 = 𝑖ℎ

(1+if) (1+𝑒𝑓) = (𝑖ℎ + 1)

Sehingga persamaan diatas sama seperti berikut :

𝑒𝑓 =(1+𝑖ℎ)

(1+𝑖𝑓)− 1

Formula diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.

Bila 𝑖ℎ > 𝑖𝑓, maka 𝑒𝑓 > 0 (positif), sehingga forex akan apresiasi. Apresiasi forex ini

akan menaikkan foreign return atau hasil penerimaan investor home country dari luar

negri.

Bila 𝑖ℎ < 𝑖𝑓, maka 𝑒𝑓 < 0 (negatif), sehingga forex akan depresiasi. depresiasi forex

ini akan menurunkan foreign return atau hasil penerimaan investor home country dari

luar negri.

Cntoh Soal :

Effective return home investment = 𝑖ℎ = 11%

Interest rate foreign deposit = 𝑖𝑓 = 12%

Agar effective return dari kedua investasi ini sama bagi investor domestik maka

presentasi (%) perubahan forex rate akan mecapai sebesar :

𝑒𝑓 =(1 + 𝑖ℎ)

(1 + 𝑖𝑓)− 1

𝑒𝑓 =(1 + 11%)

(1 + 12%)− 1

= -0,0089 = -0,89%

Ini berarti forex dari foreign deposit akan depresiasi sebesar 0,89% untuk membuat

effective return dari foreign deposit = 11% bagi investor dalam negri

6.5. Perbandingan Antara Teori PPP, IRP dan IFE

Tabel 1 Perbandingan Antara Teori PPP,IRP dan IFE

Paritas Suku Bunga

(PPP)

1. persentase

perubahan kurs

spot

2. selisih inflasi

Kurs spot dari suatu valuta dalam

hubungannya dengan valuta ain akan

berubah sebagai reaksi terhadap laju

inflasi antara dua negara.

Page 12: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 12

Konsekuensinya daya beli konsumen

pada saat memebli barang didalam

negerinya sendiri akan sama dengan

daya beli mereka pada saat

mengimpor barang dari luar negeri

Paritas Daya Beli

(IRP)

1. premium

diskon(Kurs

forward)

2. selisih suku

bunga1

Kurs forward suatu valuta dalam

hubungannya dengan valuta lain akan

mengandung premium atay diskon

seuai selisih suku bunga antara 2

negara. Karenanya covered interest

rate tidak akan memberikan

pengembalian yang lebih baik dari

pada pengembalian domestik

Dampak

Fisher International

(IFE)

1. persentase

perubahan

pada kurs spot

2. selisih suku

bunga

Kurs spot dari valuta dalam

hubunganya dengan valuta lain akan

berubah sesuai dengan selisih suku

bunga antar dua negara

konsekuensinyya dari persepektif

investor dalam negeri pnfgembalian

dari sekuritas-sekuritas pasar uang

luar negeri secara rata-rata tidak akan

lebih baik dari dibanding

pengembalian dari sekiritas-sekuritas

pasar uang dalam negeri

Teori ini tidak berjalan dengan baik jika faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar

selain inflasi. Seperti misalnya kebijakan pemerinta,tingkat pendapatan,ekspektasi dan

interaksi antar faktor. Ketika semua faktor ini terdapat dalam suatu negara maka akan sulit

berjalannya teori ini.

6.6. Kesimpulan

Teori Purchasing Power Parity menyatakan. bahwa tingkat inflasi dapat mempengaruhi

nilai tukar mata uang. Teori Interest Rate Parity menyatakan bahwa tingkat suku bunga dapat

mempengaruhi nilai tukar mata uang. Berdasarkan teori Purchasing Power Parity dan teori

Interest Rate Parity maka tingkat inflasi dan suku bunga di suatu negara mempunyai pengaruh

terhadap nilai tukar mata uang.

Kedua faktor tersebut dapat berinteraksi sehingga menimbulkan pengaruh yang lebih

besar terhadap nilai tukar mata uang. Sebagai contohnya, perubahan perbedaan inflasi dapat

mempengaruhi perbedaan suku bunga. Dengan adanya perubahan perbedaan inflasi dan suku

bunga maka nilai tukar mata uang akan cenderung menyesuaikan dengan keadaan tersebut.

Page 13: BAB VI PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA … · 2019. 3. 30. · Manajemen Keuangan Internasional 5 haru menyesuaikan nilai tukar agar dapat engimbangi perbedaan aju inflasi

Dewi Cahyani Pangestuti

Manajemen Keuangan Internasional 13

Dari analisis parity condition dapat dikemukakan beberapa catatan penting yang perlu

diperhatikan oleh para investor ataupun pedagang valas yang ingin memperoleh keuntungan

dari investasi jangka pendeknya, yaitu : pertama berusaha untuk melakukan investasi atau

memiliki piutang dalam valas / forex yang tingkat bunganya relative tinggi dan cenderung akan

apresiasi. Dan kedua sebaliknya, meminjam atau memiliki utang dalam valas atau forex yang

tingkat bunganya relative rendah dan cenderung akan depresiasi.

6.7. Evaluasi

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori paritas daya beli (PPP). Berbasis teori ini

bagaimana prediksi nilai valuta dari Negara – Negara yang laju inflasinya sangat

tinggi?

b. Selisih inflasi antara AS dengan Negara – Negara industry lain biasanya hanya

beberapa persentase saja dalam satu tahun manapun. Tetapi, nilai tukar aktual antara

dolar AS dengan valuta dari Negara – Negara tersebut seringkali berubah 10% atau

lebih. Implikasi apa yang disiratkan oleh informasi ini menyangkut paritas daya beli

(PPP)?

c. Jelaskan salah satu keterbatasn yang muncul pada saat menguji keberadaan paritas

daya beli?

d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dampak Fisher International (IFE). Apa

implikasi dari IFE bagi perusahaan – perusahaan yang memiliki kelebihan kas dan

terus berinvestasi dalam sekuritas – sekuritas Treasury luar negeri?