BAB VI

download BAB VI

of 4

description

dsdsds

Transcript of BAB VI

28

BAB VIRENCANA UNTUK PERBAIKANAdapun rencana untuk perbaikan bagi komoditi kayu manis antara lain pada kebijaksanaan pemerintah, program yang harus dilaksanakan, lembaga atau institusi tertentu, dan fasilitas yang mendukung tata niaga kayu manis tersebut. 6.1 Melalui Kebijaksanaan Pemerintah

Dari hasil penelitian kami dengan petani Kayu Manis sangat sedikit program pemerintah yang menyentuh petani terkait dengan pengembangan produksi Kayu Manis di kawasan Desa Sampean, Kecamatan Dolok Sanggul tersebut. Program atau perhatian yang diberikan pemerintah hanyalah sebagian kecil dari apa yang seharusnya diperoleh masyarakat, seperti adanya Kelompok Tani yang bisa menyalurkan bantuan kepada petani namun tidak lagi berjalan dikarenakan bubar sejak tahun 2011 dan pemanenan yang diadakan setiap 10 tahun sekali. Sehingga pendapatan yang dihasilkan petani pun tidak terlalu besar, dan keuntungan yang tidak terlalu besar membuat petani Kayu Manis beralih menjadi kemenyan dan Karet yang banyak dijumpai di daerah tersebut.

6.2 Rekomendasi Program

Selama ini, petani di Kabupaten Humbang Hasundutan lebih banyak menjual Kayu Manis ke Pedagang Pengumpul. Padahal harga yang dijual oleh Pedagang Pengumpul ke Pedagang Besar cukup tinggi. Hal ini tentu membuat sebagian petani mendapatkan keuntungan yang rendah. Karenanya perlu diupayakan oleh pemerintah untuk mengaktifkan kembali Koperasi Desa sehingga petabi mempunyai bargaining power dalam menjual Kayu Manisnya. Pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan usaha agribisnis yang tangguh. Dengan kewenangan regulasi, pemerintah menentukan kebijakan arah dan strategi pengembangan agribisnis. Peranan tataniaga dan distribusi menjadi ujung tombak keberhasilan pengembangan agrisbisnis, karena fungsinya sebagai fasilitator yang menghubungkan antara konsumen pengguna yang membutuhkan produk produsen yang menghasilkan produk. Dengan demikian, pengembangan agribisnis yang terpadu harus juga mampu memperkuat peranan dan memberdayakan lembaga tatniaga dan distribusi untuk memasarkan kemenyan, petani menjual kemenyannya kepada pedagang pengumpul yang ada di desa.

Ada kecenderungan petani tidak mempunyai pengetahuan serta wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan permasalahannya, atau memilih pemecahan masalah yang paling tepat untuk mencapai tujuan mereka. Ada kemungkinan pengetahuan mereka berdasarkan kepada informasi yang keliru karena kurangnya pengalaman, pendidikan, atau faktor budaya lainnya. Terbatasnya pengetahuan, sikap dan keterampilan petani, sangat berpengaruh terhadap kemampuan untuk berusaha tani yang lebih baiksehingga kualitas, kuantitas produksi pertanian berkurang dan tidak berorientasi agribisnis. Hal ini ditandai dengan rendahnya produktifitas komoditas pertanian sehingga belum mencukupi ketersediaan dan keamanan pangan.

Selain itu pengaktifan kembali Kelompok Tani di Desa Sampean juga diperlukan dikarenakan peranan dari penyuluh pertanian sebagai fasilitator, motivator dan sebagai pendukung gerak usaha petani merupakan titik sentral dalam memberikan penyuluhan kepada petani dan nelayan akan pentingnya berusaha tani dengan memperhatikan kelestarian dari sumber daya alam.

Proses penyelenggaraan penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan baik dan benar apabila didukung dengan tenaga penyuluh yang profesional, kelembagaan penyuluh yang handal, materi penyuluhan yang terus-menerus mengalir, sistem penyelenggaraan penyuluhan yang benar serta metode penyuluhan yang tepat dan manajemen penyuluhan yang polivalen. Dengan demikian penyuluhan pertanian sangat penting artinya dalam memberikan modal bagi petani dan keluargannya, sehingga memiliki kemampuan menolong dirinya sendiri untuk mencapai tujuan dalam memperbaiki kesejahteraan hidup petani dan keluarganya, tanpa harus merusak lingkungan di sekitarnya. Selain itu pemerintah juga dapat melakukan untuk meningkatkan hasil dan kualitas produksi dengan dapat membantu masyarakat dalam peningkatan produktivitas sehingga Kayu Manis tetap ada bahkan menembus pasar-pasar internasional.6.3 Lembaga/Institusi yang Berperan

Lembaga yang umumnya ada di kalangan petani adalah Koperasi Pertanian. Namun di Desa Sampean koperasi pertaniannya tidak lagi aktif dikarenakan minimnya perhatian masyarakat untuk berpartisipasi dalam lembaga ini. Padahal koperasi sangat berperan besar membantu dana bagi petani, sehingga petani dapat meminjam modal untuk usahanya. Dengan itu, petani dapat meningkat produktivitas Kayu Manis agar lebih maksimal.

Pada saat seperti inilah diharapkan kepada pemerintah setempat untuk mengajak dan mengimbau masyarakat untuk lebih berperan serta di dalam koperasi pertanian yang ada di Desa Sampean, dan bagi pihak-pihak terkait juga diharapakan turut serta untuk mengembangkan dan mendayagunakan kelompok tani Kayu Manis sebagai lembaga yang menaungi kepentingan petani dan turut membantu meningkatkan kesejahteraan petani.6.4 Fasilitas

Fasilitas yang perlu diperhatikan untuk mendukung dan memperlancar produksi dan pemasaran Kayu Manis adalah adanya transportasi untuk pengangkutan hasil produksi Kayu Manis di desa. Selain itu perlu juga di sediakan fasilitas pendukung lainnya seperti jalan sebagai jalur keluar masuk sarana produksi dan hasil produksi Kayu Manis.27