BAB VI

3
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Teknik polinasi yang baik guna menghasilkan buah timun Cucumis sativus L. berkualitas baik dilakukan dengan cara mengoleskan polen secara merata ke kepala putik bunga betina. Sebaiknya polinasi dilakukan dengan cara memutari kepala putik bunga betina agar buah yang dihasilkan tidak bengkok. 6.2 Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pertumbuhan tanaman timun Cucumis sativus L. untuk mengetahui kondisi lingkungan yang paling cocok untuk pertumbuhan agar tingkat kerentanan dan stress dapat diminamilisir sehingga serangan penyakit terhadap tanaman timun dapat diatasi. 40

description

g

Transcript of BAB VI

Page 1: BAB VI

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Teknik polinasi yang baik guna menghasilkan buah timun Cucumis

sativus L. berkualitas baik dilakukan dengan cara mengoleskan polen secara

merata ke kepala putik bunga betina. Sebaiknya polinasi dilakukan dengan

cara memutari kepala putik bunga betina agar buah yang dihasilkan tidak

bengkok.

6.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pertumbuhan tanaman

timun Cucumis sativus L. untuk mengetahui kondisi lingkungan yang paling

cocok untuk pertumbuhan agar tingkat kerentanan dan stress dapat

diminamilisir sehingga serangan penyakit terhadap tanaman timun dapat

diatasi.

40

Page 2: BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Prosedur Pperasional Produksi Benih Sayuran Hibrida. 2005. Kediri : PT Benih Inti Subur Intani.

AVRDC. Vegetable Production Training Manual. 1990. Taiwan : Asian Vegetable Research and Development Center.

Ashari, S. Horikultura aspek budidaya. 1995. Jakarta : Universitas Indonesia.

Bautista, O.K., H.V. Valmayor, P.C. Tabora dan R.R.C. Espino. 1983. Introduction to Tropical Horticulture. Phillippines : University of The Philippines, Los Banos.

Biro Pusat Stastistik. 2009. Yogyakarta : Diktorat Bina Program Tanaman Pangan.

Cahyono. 2003. Budidaya Tanaman Mentimun. Bogor : Insitut Pertanian Bogor.

Darjanto dan S. Satifah. 1987. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Peyerbukan Buatan. Jakarta : Gramedia.

Ilyas, Satriyas. 2008. Teknologi Produksi Benih Sayuran. Bogor : IPB.

Imdad. 2001. Sayuran Jepang. Jakarta : Penebar Swadaya.

Kalie. 2001. Teknik Budidaya Mentimun Hibrida. Yogyakarta : Kanisisus.

Lingga, B. 1992. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta : Penebar Swadaya.`

Mulyana, Nyoman. Personal Communication.

Nawangsih. 2001. Budidaya Mentimun Intensif. Jakarta : Penebar Swadaya

Rukmana, R. 1994. Budidaya Mentimun. Yogyakarta : Kanisius.

Sumpena, U dan A.H. Permadi, 1995. Multilocation Trial of Cucumber in The Lowland Indonesia. Bangkok : AVNET Workshop.

Sumpena. 2001. Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Lembaga Sehat Dompet Dhuafa Republika.

41

Page 3: BAB VI

Sumpena dan Permadi. 2003. UDHP ( Uji Daya Hasil Pendahuluan) Galur Hibrida Mentimun di Subang dan Blitar. Laporan Hasil Penelitian BALITSA.

Sumpena dan Margareth. 2003. Uji Daya Hasil Pendahuluan Galur - Galur Mentimun OP di Lembang dan Bogor. Laporan Hasil Penelitian BALITSA.

Sumpena., Rinda Kirana dan Ahsol Hasyim. 2011. Produksi Benih Calon Varietas Mentimun Hibrida Untuk Persiapan Pelepasan Varietas ( 1804.17.C.3.2 ). Laporan Hasil Penelitian BALITSA.

Wiguna, Gungun. 2013. Pemuliaan pada Tanaman Mentimun Terhadap Kumbang Pemakan Daun (Aulacophora similis Oliver). Iptek Tanaman Sayuran No. 003.

Williams, C.N., J.O. Uzo dan W.T.H. Peregrine. 1993. Produksi Sayuran di Daerah Tropika (Terjemahan oleh: S. Ronoprawiro dan G. Tjitrosoepomo). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

42