BAB VI

download BAB VI

of 4

description

keperawatan komunitas

Transcript of BAB VI

BAB VISIMPULAN DAN SARAN6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan:

1. Dari pengkajian dan analisa data didapatkan beberapa permasalahan yang ada di Ruang IGD yaitu pelaksanaan metode asuhan keperawatan professional belum optimal, sebanyak 19% perawat di IGD belum memahami metode asuhan keperawatan yang diterapkan di ruangan, pelaksanaan timbang terima pasien belum optimal, supervisi belum dilaksanakan dengan optimal, belum terdapat form discharge planning dan media informasi berupa leaflet, pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal, ketersedian beberapa SOP dan SAK 10 kasus terbanyak belum lengkap, belum terdapat form pengkajian asuhan keperawatan gawat darurat, belum terdapat format pengkajian risiko jatuh, pengklasifikasian sampah medis dan nonmedis belum optimal, kurangnya sarana cuci tangan dan himbauan mencuci tangan dengan prinsip enam langkah dan five moment mencuci tangan, pemanfaatan troli emergency belum optimal, masih ada perawat IGD yang belum mendapatkan pelatihan kegawatdaruratan, jumlah tenaga keperawatan di IGD belum mencukupi, belum terdapat ruang triage/fast track, dan belum terdapat ruang spoel hock.2. Berdasarkan analisis SWOT, diprioritaskan masalah di IGD yaitu pelaksanaan metode asuhan keperawatan professional belum optimal, sebanyak 19% perawat di IGD belum memahami metode asuhan keperawatan yang diterapkan di ruangan, pelaksanaan timbang terima pasien belum optimal, supervisi belum dilaksanakan dengan optimal, belum terdapat form discharge planning dan media informasi berupa leaflet, pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal, ketersedian beberapa SOP dan SAK 10 kasus terbanyak belum lengkap, belum terdapat form pengkajian asuhan keperawatan gawat darurat, belum terdapat format pengkajian risiko jatuh, pengklasifikasian sampah medis dan nonmedis belum optimal, kurangnya sarana cuci tangan dan himbauan mencuci tangan dengan prinsip enam langkah dan five moment mencuci tangan, pemanfaatan troli emergency belum optimal, masih ada perawat IGD yang belum mendapatkan pelatihan kegawatdaruratan, jumlah tenaga keperawatan di IGD belum mencukupi, belum terdapat ruang triage/fast track, dan belum terdapat ruang spoel hock.3. Pelaksanaan solusi masalah tersebut berjalan lancar dimana role play timbang terima, supervisi, sentralisasi obat, discharge planning, dan orientasi pasien baru sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan sosialisasi MAKP, system triage, dan troly emergency berjalan dengan lancar. Namun, tidak semua perawat dapat mengikuti kegiatan sosialisasi karena perawat yang jaga pagi harus tetap memberikan pelayanan. Berdasarkan keseluruhan hasil kegiatan, sudah terlihat adanya perubahan baik oleh tenaga perawatan maupun pasien.4. Program inovasi yang dapat diterapkan yaitu melengkapi SAK yang belum ada di ruangan IGD sesuai 10 kasus terbanyak, pembuatan pojok informasi sebagai media edukasi kepada pasien dan keluarga seperti banner mengenai rabies, leaflet mengenai 10 penyakit terbanyak di ruang IGD dan menyiapkan tempat leaflet untuk keperluan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga sekaligus untuk persiapan pasien pulang atau pindah ruangan (discharge planning), menyiapkan form pendokumentasian asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi), pengkajian risiko jatuh, dokumentasi penggunaan obat, form edukasi, general consent, sosialisasi MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional), sosialisasi pendokumentasian asuhan keperawatan, risiko jatuh, dokumentasi pengobatan, sosialisasi system triage dan troly emergency, menyiapkan media orientasi pasien baru, pengadaan media informasi enam langkah mencuci tangan dan five moment cuci tangan, pengadaan tempat sampah tertutup untuk sampah medis dan non medis.6.2 Saran6.2.1 Kepada Kepala Ruangan ICU RSUD Kabupaten Buleleng1. Setelah dilaksanakan role play MAKP_baik timbang terima, discharge planning, sentralisasi obat, dan supervisi diharapkan bisa menjadi bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di Ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng. 2. Untuk beberapa program inovasi leaflet mengenai 10 penyakit terbanyak di ruang ICU bisa dimanfaatkan di ruangan untuk discharge planning guna meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarganya, serta dimohonkan pengadaannya dapat berkelanjutan. Program inovasi berupa sosialisasi sistem triage dan troly emergency diharapkan dapat diaplikasikan untuk meningkatkan pelayanan di ruang IGD. 3. Setelah dilakukan pengadaan tempat sampah medis dan non medis diharapkan pemilahan sampah di IGD menjadi lebih optimal serta media informasi enam langkah cuci tangan dan five moment cuci tangan diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien di IGD.6.2.2 Kepada Institusi Pendidikan

1. Pemilihan materi dalam kurikulum menajemen keperawatan hendaknya bersifat aplikatif sehingga mahasiswa yang akan praktek di bagian manajemen telah memiliki pengetahuan tentang manajemen.

2. Sebelum mahasiswa terjun langsung ke ruangan sebaiknya disepakati/disosialisasikan terlebih dahulu bagaimana sistematika pelaksanaan sistem praktik manajemen.6.2.3Kepada Bagian Keperawatan1. Format dokumentasi dan general consent yang disusun oleh kelompok A dapat menjadi bahan kajian dan dianalisa terlebih dahulu sebelum diaplikasikan di IGD RSUD Buleleng serta format dokumentasi dan general consent yang telah dianalisa dapat dibakukan menjadi standar prosedur untuk tindakan keperawatan di IGD RSUD Kabupaten Buleleng.2. Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di IGD diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penambahan tenaga keperawatan di IGD sebanyak 10 orang.3. Diharapkan dapat disediakan ruang triage dan juga ruang spoel hock di IGD dalam menunjang pelayanan di IGD.

6.2.4 Kepada Bagian Pendidikan dan Pelatihan RSUD Buleleng

Dimohonkan Bagian Pendidikan dan Pelatihan RSUD Buleleng lebih aktif dalam mengadakan pelatihan terkait keperawatan dan mengikutsertakan tenaga kesehatan khususnya perawat dalam kegiatan pelatihan terutama pelatihan yang terkait dengan keperawatan gawat darurat. 179182