BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

47
BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, KAJIAN MANFAAT INVESTASI DAN PERENCANAAN ANGGARAN 5.1 Strategi Pentahapan Pengembangan e-Government 5.1.1 Konsep dan Implementasi Strategi Pentahapan Pengembangan e- Government Kota Manado Sesuai Inpres No 3/2003 tentang kebijakan dan strategi nasional Pengembangan e- Government, maka setiap Gubernur dan Bupati/Walikota diamanatkan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara nasional. Dokumen usulan strategi e-Government dimaksudkan untuk membantu Pemkot Manado dalam mengembangkan kebijakan Pembangunan e-Government. Sifat dokumen ini adalah umum dan menyelusuh (mencakup semua fungsi kepemerintahan) dengan lingkup pekerjaan yang besar, sehingga diperlukan strategi untuk merincu kebutuhan blueprint e-Government tersebut kedalam tahapan-tahapan pembangunan dengan lingkup yang lebih kecil, sesuai kebutuhan spesifik masing- masing Pemda, dan sesuai dengan alokasi anggaran pembangunan untuk daerah tersebut. Gambar 5.1 Penentuan Kebijakan Pembangunan e-Government

Transcript of BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Page 1: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, KAJIAN

MANFAAT INVESTASI DAN PERENCANAAN ANGGARAN 5.1 Strategi Pentahapan Pengembangan e-Government

5.1.1 Konsep dan Implementasi Strategi Pentahapan Pengembangan e-

Government Kota Manado

Sesuai Inpres No 3/2003 tentang kebijakan dan strategi nasional Pengembangan e-

Government, maka setiap Gubernur dan Bupati/Walikota diamanatkan untuk

mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan

kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government

secara nasional.

Dokumen usulan strategi e-Government dimaksudkan untuk membantu Pemkot

Manado dalam mengembangkan kebijakan Pembangunan e-Government. Sifat

dokumen ini adalah umum dan menyelusuh (mencakup semua fungsi

kepemerintahan) dengan lingkup pekerjaan yang besar, sehingga diperlukan strategi

untuk merincu kebutuhan blueprint e-Government tersebut kedalam tahapan-tahapan

pembangunan dengan lingkup yang lebih kecil, sesuai kebutuhan spesifik masing-

masing Pemda, dan sesuai dengan alokasi anggaran pembangunan untuk daerah

tersebut.

Gambar 5.1 Penentuan Kebijakan Pembangunan e-Government

Page 2: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Secara umum, penentuan Kebijakan Pembangunan e-Government Pemkot Manado

akan dipengaruhi oleh 3 faktor berikut: (Lihat Gambar 5.1)

a. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuat perencanaan strategis

pengembangan e-Government Pemkot Manado. Penyusunan dokumen perencanaan

strategis pengembangn e-Government sebaiknya mengikuti panduan yang

dikeluarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika serta memperhatikan

aturan-aturan terkati lainnya. Melibatkan tenaga ahli yang berpengalaman adalah

salah satu factor kunci keberhasilan dalam menyusun perencanaan strategis

pengembangan e-Government.

b. Faktor kedua biasanya datang dari perencanaan pembangunan daerah, kebijakan

politik, kebutuhan penggun dan ketersediaan anggatan. Faktor-faktor ini akan sangat

menentukan kebutuhan spesifika dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah *atau

SKPD) yang ada dalam lingkup pemerintahan Pemkot Manado

c. Faktor ketiga akan datang dari pengalaman-pengalaman yang sudah dimiki oleh

Pemda dalam mengimplementasikan e-Government selam ini.

Walaupun tidak diharuskan, Kebijakan Pembangunan e-Government disarankan

untuk dituangkan dalam beberapa tahapan pembangunan (misalnya 5 tahapan),

masing-masing tahapan direncanakan untuk 1 (satu) atau 2 (dua) tahun masa

pembangunan. Hal ini disesuaikan dengan mekanisme dan siklus kepemerintahan

pada umumnya, dimana program pembangunan daerah direncanakan dalam kurun

waktu 20 tahunan, 5 tahunan dan setiap 1 tahun. Rencana pembangunan 3 (lima)

tahunan adalah rencana pembangunan jangka menengah daerah yang merupakan

penjabaran dari visi, misi dan program kerja bupati Pemkot Manado.

5.1.2 Kebutuhan Dasar Pengembangan e-Government Kota Manado

Selanjutnya ada 2 (dua) factor penting yang patut untutk dipertimbangkan dalam

menyusun skala prioritas pembangunan e-Government. Kedua factor tersebut

sekaligus menjadi pre-requisite (atau kebutuhan dasar) yang harus dipenuhi untuk

dapat melaksanakan program e-Government dengan optimal.

Page 3: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Kebutuhan dasar ini bisa saja disiapkan bersamaan dengan pembangunan e-

Government, sesuai dengan lingkup dan/atau focus pembangunan di tahapan

tersebut.

Kedua kebutuhan dasar tersebut adalah:

1. Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk dapat melaksanakan program

pengembangan e-Government dengan optimal, maka diperlukan SDM yang ,

mengusasi kompetensi dasar bidang computer, jaringan computer dan internet

minimal sebagai pengguna biasa. Khusus untuk para pengambil keputusan, maka

mereka perlu juga untuk mengetahui konsep dasar system informas manajemen.

2. Infrastruktur Komunikasi Data, Komputer, Jaringan Komputer dan Sistem

Aplikasi. Ketersediaan infrastruktur komunikasi data, computer dan jaringan

computer merupakan kebutuhan dasar kedua, mengingat aplikasi e-Government

memang hanya bias berfungsi optimal jika infrastruktur tersebut sudah tersedia.

Sedangkan system aplikasi juga perlu dianalisa apakah dapat berfungsi di

infrastruktur yang saat ini sudah ada atu peru melakukan perbaikan (misalnya

upgrading) atau bahkan pengadaan infrastruktur baru.

6.1.3 Strategi Penyusunan e-Government Kota Manado

Untuk memandu proses rencana implementasi e-Government Pemkot Manado,

maka dibutuhkan strategi penyusunan. Strategi penyusunan ini diperlukan karena

system aplikasi, jaringan, desain keamanan dan aspek manajemen e-Government

Pemkot Manado sangat beragam dari sisi jenis dan jumlahnya. Selain itu, terdapat

factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan implementasi e-Government.

Secara garis besar, ada 3 strategi penyusunan yang perlu dipertimbangkan:

1. Strategi MATRIKS

Membangun e-Government dengan pendekatan strategi Matriks artinya membangun

dari semua kategori system aplikasi, jaringan pendukung dan keamanan pada satu

tahapan (G2G, G2C, G2B, front office, back office dan aplikasi umum) tetapi dengan

memilah dan memilih jenisnya berdasarkan skala prioritas pembangunan daerah,

sesuai kebijakan, visi dan misi Pemerintah Kota Manado.

Page 4: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Contohnya jika visi dan misi Kepala Daerah berfokus pada penguatan kelembagaan

pemerintahan, maka prioritas implementasi e-Government adalah pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management, dan Blok Fungsi Legislasi, dengan obyek layanan

G2G. (lihat Gambar 5.2)

Gambar 5.2 Strategi Matriks

2. Strategi SPIRAL

Pendekatan strategi SPIRAL adalah memprioritaskan pembangunan e-Government

secara lengkap terlebih dahulu untuk ruang lingkup internal Pemda dan legislative,

baru kemudian secara bertahap pengembangan diperluas ke lingkup yang lebih besar

seperti kelurahan dan kecamatan, instansi vertical dan bidang lainnya. Strategi ini

juga memprioritaskan untuk membuat (dalam skala kecil) prototype jaringan system

informasi kepemerintahan lengkap dari kelurahan sampai dengan Pemda.

Untuk implementasi e-Government Pemkot Manado, dengan pendekatan strategi

spiral, maka Modul Fungsi PEMBANGUNAN yang dapat dibangun terlebih dahulu.

(lihat Gambar 5.3)

Page 5: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Gambar 5.3 Strategi SPIRAL

3. Strategi NERACA F&I

Untuk pendekatan implementasi dengan menggunakan strategi NERACA F&I

artinya adalah menggunakan pendekatan FEASIBLE dan IMPACT. Pendekatan

feasible adalah memprioritaskan pembangunan aplikasi yang tergolong mudah dan

sederhana untuk diimplementasikan. Sedangkan pendekatan IMPACT adalah

memprioritaskan pembangunan pada aplikasi yang manfaatnya dapat dirasakan

sebesar-besarnya (atau seluas-luasnya) oleh masyarakat umum. (lihat Gambar 5.4)

Untuk Pemkot Manado, jika ingin menggunakan pendekatan FEASIBLE maka dapat

memulai dengan membangun infrastruktur LAN dan membangun aplikasi

perkantoran. Sedangkan untuk pendekatan IMPACT dapat membangun aplikasi

untuk Peringatan Dini Bencana.

Gambar 5.4 Strategi NERACA F&I

Page 6: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

5.2 Pentahapan Pembangunan e-Government Kota Manado

5.2.1 Peta Rencana Level Strategis

Secara garis besar, ada beberapa fase dengan goal yang bersifat high-level

(belum spesifik) untuk pengembangan e-Government Kota Pemkot Manado. Bagian

ini menggarisbawahi langkah awal dan high-level roadmap untuk pencapaian posisi

strategis e-Government Kota Pemkot Manado. Tujuannya adalah untuk memberikan

pengarahan yang bersifat luas dan bukan resep yang kaku untuk mencapai service

excellence. Roadmap ini harus divalidasi dan dipoles lebih jauh menjadi sebuah

rencana yang lebih terperinci setelah diadopsi dari strategi e-Government ini. Untuk

level strategis dalam waktu selama 5 tahun, maka tujuan akhir yang ingin dicapai

adalah membangun kesadaran (atau AWARENESS) akan pentingnya e-Government

di lingkungan internal Pemkot Manado. Periode yang tercakup pada roadmap

strategi di atas adalah dari tahun 2015 hingga tahun 2020. Setiap tahunnya ada high-

level goals yang harus dicapai dan menandakan tingkat kesiapan e-Government Kota

Pemkot Manado untuk memberikan layanan yang optimal. Pada tahunnya, mulai dari

Tahun 2016 hingga tahun 2020 Pemerintah Kota Pemkot Manado akan terus

mengimplementasikan TIK, sehingga setiap tahun implementasi dan deployment TIK

harus menjadi high-level goals. Diharapakan pada tahun 2019, sudah bisa dilakukan

audit internal terkait implementasi TIK Kota Pemkot Manado, sehingga bisa tercapai

layanan TI yang optimal di Tahun 2020. Sasaran dan tujuan dari roadmap tersebut

dapat dilihat pada Gambar 5.5

Page 7: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Gbr. 5.5 Roadmap Level Strategis Pembangunan e-Government Pemkot Manado Periode Tahun 2015 sampai 2020

Page 8: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Secara umum, dapat disebutkan bahwa sasaran Pembangunan eGovernment untuk

Jangka Pendek (periode 5 tahun) adalah MEMPERSIAPKAN infrastruktur

eGovernment Pemkot Manado. Tahap persiapan merupakan tahap yang terpenting

karena seperti membangun sebuah pondasi. Pondasi yang baik adalah pondasi yang

kokoh dan tahan goncangan, demikian juga dengan sifat infrastruktur eGovernment

yang harus dibangun. Contoh program dan aktivitas kegiatan per tahunnya dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahun 2016:

a. Melakukan inventarisasi sebagai dasar perencanaan e-Goverment

Pemkot Manado di tahun mendatang.

b. Perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado selesai disusun.

c. Melakukan sosialisasi perencanaan strategis e-Government Pemkot

Manado ke semua stakeholders terkait.

d. Melakukan kegiatan DIKLAT sesuai panduan pada dokumen

perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado

e. Pada tahun 2016 ini aplikasi e-Government bagian dari Modul Layanan

seperti Portal Web Resmi Pemkot Manado telah tersedia dalam kondisi

belum optimal pada tingkat yang bervariasi.

f. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government

Pemkot Manado

g. Pembentukan Tim Pengelola Sistem Aplikasi e-Government Pemkot

Manado

h. Melakukan audit internal system aplikasi e-Government

2. Tahun 2017:

a. Pembentukan Tim Pengelola e-Government Pemkot Manado sebagai

pusat pengelola sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado selesai

dilakukan.

b. Melakukan kegiatan DIKLAT sesuai panduan pada dokumen

perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado

c. Memulai Penyusunan Prosedur Operasi Standar pelayanan dari setiap

sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado.

Page 9: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

d. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government

Pemkot Manado.

e. Melakukan inventarisasi sebagai dasar perencanaan e-Goverment

Pemkot Manado di tahun mendatang

f. Penyiapan aturan pendukung terkait implementasi eGovernment

3. Tahun 2018:

a. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government

Pemkot Manado

b. Pada tahun 2018 fokus melakukan pengembangan sistem aplikasi e-

Government untuk memenuhi kebutuhan Pemkot Manado

c. Melakukan kegiatan DIKLAT sesuai panduan pada dokumen

perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado

d. Dokumentasi lessons-learned dari setiap implementasi dan deployment

system aplikasi e-Government Pemkot Manado mulai dilakukan sebagai

bahan pembelajaran implementasi berikutnya.

e. Melakukan inventarisasi sebagai dasar perencanaan e-Goverment

Pemkot Manado di tahun mendatang.

f. Sosialisasi Prosedur Operasi Standar pelayanan dari setiap sistem

aplikasi e-Government Pemkot Manado

4. Tahun 2019:

a. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government

Pemkot Manado

b. Pada tahun 2018 fokus melakukan pengembangan sistem aplikasi e-

Government untuk memenuhi kebutuhan Pemkot Manado

c. Melakukan kegiatan DIKLAT sesuai panduan pada dokumen

perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado

d. Dokumentasi lessons-learned dari setiap implementasi dan deployment

system aplikasi e-Government Pemkot Manado mulai dilakukan sebagai

bahan pembelajaran implementasi berikutnya.

e. Melakukan inventarisasi sebagai dasar perencanaan e-Goverment

Pemkot Manado di tahun mendatang.

Page 10: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

f. Layanan TIK yang telah diterapkan bekerja sesuai Prosedur Operasi

Standar.

5. Tahun 2020:

a. Pada fase terakhir roadmap ini system aplikasi e-Government telah

mencapai target PERSIAPAN sesuai rencana strategis yang telah dibuat.

b. Setelah pencapaian target, dilakukan dokumentasi lessons-learned atas

implementasi yang telah berjalan hingga tahap optimal untuk kebutuhan

saat itu.

c. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government

Pemkot Manado

d. Pada tahun 2020 juga terus dilakukan pengembangan sistem aplikasi e-

Government untuk memenuhi kebutuhan Pemkot Manado

e. Audit general system aplikasi e-Government Pemkot Manado sebagai

bahan masukan untuk Rencana Pembagunan Jangka Menengah (periode

5 tahun berikutnya)

f. Dokumentasi RENSTRA berkelanjutan

5.2.2 Peta Rencana Level Strategis Berkelanjutan

Peta Rencana level strategis berkelanjutan adalah gambaran implementasi level

strategis untuk periode Pembangunan untuk Jangka Menengah (10 tahun) dan

periode pembangunan untuk Jangka Panjang (20 tahun). Peran e-Government adalah

menjadi sarana guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani, dengan

tahapan-tahapan tertentu. Untuk menuju sasaran tersebut, maka untuk Pemkot

Manado akan berfokus pada Pembangunan Infrastruktur Sistem Aplikasi dan

Jaringan, Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan.

Secara umum, dapat disebutkan bahwa program dan aktivitas untuk Periode Jangka

Menengah 10 tahun, adalah mengulang setiap program dan aktivitas Periode 5 tahun

sebelumnya. Karena dalam Rencana Implementasi eGovernment, periode 5 tahun

ditujukan untuk Tahap Persiapan, sedangkan untuk 10 tahun ditujukan untuk Tingkat

Pematangan. Sehingga setiap program, kegiatan dan aktvitas eGovernment untuk

Page 11: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Jangka Menengah 10 tahun, adalah mengulang kembali setiap program, kegiatan dan

aktivitas yang ada dalam Periode Jangka Pendek 5 tahun.

Secara garis besar, program, kegiatan dan aktivitas eGovernment Pemkot Manado

untuk Jangka Panjang atau Periode 20 sampai dengan 25 tahun adalah sebagai

berikut:

I. Periode Tahun 2016-2020 adalah Tahap Persiapan, antara lain:

a. Pembuatan situs web pemerintah di setiap SKPD; b. Pendidikan dan Pelatihan

sumber daya manusia menuju penerapan e-Government; c. Penyediaan sarana akses

public, antara lain dalam bentuk pembangunan infrastruktur jaringan LAN, WiFi dan

lain-lain dengan konektivitas pita-lebar; d. Sosialisasi keberadaan layanan

informasi elektronik, baik untuk public maupun penggunaan internal; e.

Pengembangan motivasi kepemimpinan (e-Leadership) dan kesadaran akan

pentingnya manfaat e-Government (awareness building); f. Penyiapan peraturan

pendukung dan penguatan kelembagaan

II. Periode Tahun 2020 – 2025 adalah Tahap KEHADIRAN (atau disebut juga

Pematangan), antara lain:

a. Pembuatan situs informasi layanan public interaktif, antara lain dengan

menambahkan fitur-fitur khusus tertentu sesuai kepentingan public pada setiap Portal

Web Resmi Pemkot Manado; b. Pembangunan fasilitas integrasi sistem informasi

untuk semua SKPD

III. Periode Tahun 2025 – 2030 adalah Tahap MASYARAKAT INFORMATIF dan

MASYARAKAT PENGETAHUAN (atau disebut juga Tahap Pemantapan), antara

lain: a. Penyediaan fasilitas transaksi secara elektronik antara lain dengan

menambahkan fasilitas penyerahan formulir, fasilitas pembayaran online dan lain-

lain; b. Penyatuan penggunaan aplikasi dan data dengan lembaga vertical lainnya

(atau interoperabilitas)

IV. Periode Tahun 2030-2035 adalah Tahap MASYARAKAT PENGETAHUAN

dan MASYARAKAT MADANI (atau disebut juga Tahap Pemanfaatan), antara lain:

a. Pembangunan integrasi berbagai sistem-aplikasi untuk pelayanan G2G, G2B, G2E

dan G2C; b. Pengembangan proses layanan eGovernment yang efektif dan efisien; c.

Penyempurnaan menuju kualitas layanan yang terbaik

Page 12: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Gambar 5.5 Roadmap High-Level Strategis e-Government Pemkot Manado Jangka Menengah Periode Tahun 2016 sampai 2025

Fase 2016 – 2025 KEHADIRAN / PEMATANGAN

Membangun KESADARAN

DIKLAT dan Penguatan Kelembagaan

Implementasi system aplikasi Modul Fungsi tertentu

Pembangunan Sistem Aplikasi

Pembangunan dan Pemeliharaan Jaringan

Audit dan Pembuatan SOP

Melaksanakan DIKLAT berdasarkan Kompetensi

Penguatan Organisasi Pengelola eGov

Implementasi e-Leadership

Melaksanakan sosialisasi, seminar dan Pencanangan Gerakan

Page 13: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Gambar 5.6 Roadmap High-Level Strategis e-Government Pemkot Manado Jangka Panjang Periode Tahun 2016 sampai 2035

Page 14: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

5.3 Rencana Implementasi e-Government

Rencana implementasi e-Government Pemkot Manado disusun dengan beberapa

kakas berikut ini: Analisa Kesenjangan, Portofolio Sistem Aplikasi di Masa

Mendatang, dan Roadmap Implementasi.

5.3.1 Analisa Kesenjangan (atau Gap Analysis)

Gap analysis merupakan suatu analisis kesenjangan yang digunakan untuk

membandingkan antara kondisi saat ini (current application portfolio) dengan future

application portfolio yang merupakan hasil Perencanaan Strategis Sistem Informasi

pada Kota Pemkot Manado. Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1

di bawah ini:

Tabel 5.1 Perbandingan sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado CURRENT portofolio sistem aplikasi

e-Gov Pemkot Manado FUTURE portofolio sistem aplikasi

e-Government Pemkot Manado Aplikasi PNSmail Aplikasi Microsoft Office Aplikasi Web Resmi Kota Manado Aplikasi Web Resmi SKPD Kota Manado MySQL Database Sistem Operasi Microsoft Windows XP, versi 7 dan versi 8.1 Server dan Server backup aplikasi di lokasi terpisah Internet Management Access via Mikrotik Internet Acces 2 Mbps via LAN dan WiFi Printer Mandiri di setiap SKPD Mesin Absen mandiri di setiap SKPD

Blok fungsi Pelayanan Blok Fungsi Administrasi dan

Management Blok Fungsi Legislasi Blok Fungsi Pembangunan Blok Fungsi Keuangan Blok Fungsi Kepegawaian Blok Fungsi Dinas dan Lembaga Modul Basis Data Terdistribusi

yaitu DBMS Modul Pengelolaan Keamanan

Sistem Aplikasi (level desktop, server, LAN dan internet)

Modul Pengelolaan Pusat Data; yakni Aplikasi Management Server dan Aplikasi Management User

Modul Integrasi Sistem, yakni Aplikasi Web-service, Aplikasi Single-Sign-On

Modul Sistem Informasi Strategis yakni Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Informasi Geografis

Modul Sistem Operasi misalnya Sistem Operasi Windows dan Sistem Operasi Open Source

Intranet, Ekstranet dan Internet

Page 15: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

5.3.2 Portofolio Sistem Aplikasi di Masa Mendatang

Portofolio future application portfolio diturunkan dari kebutuhan e-Government

Pemkot Manado yang diidentifikasi melalui beberapa tool analisis. Berdasarkan hasil

analisis dengan menggunakan tools McFarlan, maka dibagi kategori e-Government

Pemkot Manado pada matriksnya menjadi 4, yaitu strategic, high potential, key

operational, serta support.

Gambar 5.7. Contoh ilustrasi Strategic grid McFarlan untuk future application

portfolio eGovernment Kota Manado

Yang termasuk dalam kategori strategic adalah implementasi yang signifikan

untuk mendukung strategi bisnis ke depannya. Implementasi yang high potential

akan penting untuk mencapai sukses di masa yang akan datang. Key operational

berarti pada saat ini organisasi bergantung kepada implementasi terkait dalam

pencapaian suksesnya. Sedangkan implementasi yang berkategori support adalah

yang valuable tetapi tidak terlalu kritis untuk pencapaian sukses organisasi.

Page 16: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Untuk menentukan tindak lanjut terhadap hasil analisis kesenjangan tersebut,

digunakan kriteria penilaian yang terdiri atas optimize, integrasi, exist, baru, serta

replace. Optimize berarti aplikasi, sistem, atau layanan telah ada dan harus

dioptimalisasi untuk memenuhi kebutuhan yang diidentifikasi. Integrasi berarti agar

aplikasi, sistem, atau layanan sesuai dengan kebutuhan, harus diintegrasikan dengan

aplikasi, sistem, atau layanan lainnya. Akan tetapi sistem yang berlabel integrasi

tersebut dapat diakses secara terpisah oleh kepentingan yang berbeda. Exist berarti

aplikasi, sistem, atau layanan telah ada dan mencukupi kebutuhan. Baru berarti

Pemkot Manado harus membeli atau membuat aplikasi, sistem, atau layanan baru

sesuai kebutuhan, baik dibuat sendiri maupun dengan outsourcing. Sedangkan

replace menandakan bahwa aplikasi, sistem, atau layanan terkait tidak signifikan dan

dapat digantikan dengan fungsi lain atau perluasan aplikasi, sistem, atau layanan

lainnya. Setelah dipetakan dengan kriteria-kriteria tersebut, didapatkan hasil seperti

pada Tabel 5.2 sebagai berikut:

Tabel 5.2 Pemetaan McFarlan Grid untuk Future Portofolio Sistem Aplikasi e-Government Pemkot Manado

Strategic High Potential Modul Sistem Informasi Strategis yakni Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Informasi Geografis

Baru, integrasi Jaringan Terpadu Pemkot Manado

Exist, Optimize

Modul Integrasi Sistem, yakni Aplikasi Web-service, Aplikasi Single-Sign-On

Baru, integrasi Portal Website Resmi

Baru, Integrasi

Modul Pengelolaan Pusat Data; yakni Aplikasi Management Server dan Aplikasi Management User

Baru, Integrasi Modul Pengelolaan Keamanan Sistem Aplikasi (level desktop, server, LAN dan internet)

Baru, Integrasi

Blok Fungsi Pelayanan

Baru, Integrasi Blok Fungsi Keuangan

Baru, Integrasi

Blok Fungsi Baru, Integrasi Blok Fungsi Baru, Integrasi

Page 17: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Administrasi dan Managemen

Kepegawaian

Blok Fungsi Legislasi

Baru, Integrasi Blok Fungsi Dinas dan Lembaga

Baru, Integrasi

Blok Fungsi Pembangunan

Baru, Integrasi Modul Basis Data Terdistribusi

Baru, Integrasi

Aplikasi PNSmasil Exist, Update Modul Sistem Operasi

Exist, Update

Aplikasi Microsoft Office

Exist, Update

Intranet, Ekstranet dan Internet Access via LAN dan Wifi, Internet Management dgn MIkrotik

Exist, Optimize Printer, Mesin Absensi

Integrasi

Key Operational Support

5.3.3 Roadmap Implementasi Solusi e-Government Kota Manado

Bagian ini akan memberikan high-level roadmap untuk implementasi solusi e-

Government yang menjadi kebutuhan Pemkot Manado. Roadmap implementasi e-

Government Pemkot Manado ini diuraikan dengan 3 strategi implementasi, yakni

strategi matriks, strategi spiral dan strategi Neraca F&I. Masing roadmap

implementasi dibedakan menjadi dua bagian, yakni roadmap sistem-aplikasi,

security dan jaringan, serta roadmap manajemen organisasi. Periode yang tercakup

pada roadmap ini adalah untuk 5 tahun 10 tahun dan 20 tahun.

Tabel 5.3 Roadmap Implementasi e-Government Pemkot Manado

untuk Periode 5 tahun dengan strategi Matriks Aktivitas Implementasi

2016 2017 2018 2019 2020 Pembangunan Modul Fungsi Administras dan Management

X X X

Pembangunan Modul Fungsi Legislasi

X X X

Pembangunan Modul Fungsi Pembangunan

X X X

Page 18: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Pembangunan Modul Fungsi Kepegawaian

X X X

Pembangunan Modul Fungsi Keuangan

X X X

Pembangunan Modul Fungsi Dinas dan Lembaga

X X

Pembangunan Basis Data Terdistribusi

X X X X X

Pembangunan Modul Pengelolaan Keamanan Sistem Aplikasi

X X X X X

Pembangunan dan Pemeliharaan jaringan infrastruktur intranet, ekstranet dan internet

X X X X X

Pembangunan Modul Integrasi Sistem

X X

Pengujian, Audit dan Dokumentasi lessons-learned atas implementasi yang telah berjalan hingga tahap optimal untuk kebutuhan saat itu.

X X

Tabel 5.4 Roadmap Implementasi e-Government Pemkot Manado

Untuk Periode 5 tahun dengan strategi Spiral

Aktivitas Implementasi 2016 2017 2018 2019 2020

Pembangunan Portal Web Resmi SKPD atau Kecamatan

X

Pembangunan Modul Fungsi Administrasi dan Management: Aplikasi Surat Elektronik

X X

Pembangunan Modul Fungsi Legislasi: Sistem Informasi Katalog Peraturan dan Perundang-Undangan

X X

Pembangunan Modul Fungsi Pembangunan: Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan

X X

Page 19: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Pembangunan Modul Fungsi Pembangunan: e-Musrembang dan e-Monev

Pembangunan Modul Fungsi Kepegawaian: Sistem Absensi dan Penggajian

X X

Pembangunan Modul Fungsi Kepegawaian: Sistem Informasi Penilaian Kinerja

X X

Pembangunan Modul Fungsi Kepegawaian: Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan

X X

Pembangunan Modul Fungsi Keuangan

X X

Pembangunan Modul Fungsi Dinas dan Lembaga

X X

Pembangunan Basis Data Terdistribusi

X X

Pembangunan Modul Pengelolaan Keamanan Sistem Aplikasi

X X X X X

Pembangunan dan Pemeliharaan jaringan infrastruktur intranet, ekstranet dan internet

X X X X X

Pembangunan Modul Integrasi Sistem

X X

Pengujian, Audit dan Dokumentasi lessons-learned atas implementasi yang telah berjalan hingga tahap optimal untuk kebutuhan saat itu.

X X

Page 20: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Tabel 5.5 Roadmap Implementasi e-Government Pemkot Manado untuk Periode 20 tahun Aktivitas Implementasi

2016 - 2020 2020 - 2025 2025 - 2030 2030 - 2035 Pembuatan situs web resmi di setiap SKPD X Sosialisasi keberadaan layanan informasi elektronik

X X

Pengembangan e-Leadership dan awareness building eGovernment

X X X X

Penyiapan aturan pendukung dan Penguatan Kelembagaan

X X X X

Penyusunan Dokumentasi Renstra yang berkelanjutan

X X X X

Pembuatan situs informasi layanan public interaktif

X X X

Pembangunan fasilitas integrasi system informasi untuk semua SKPD

X X X

Pembangunan fasilitas transaksi secara elektronik

X

Pembangunan berbagai system aplikasi terintegrasi untuk G2G, G2B, G2E dan G2C

X

Pengembangan proses pelayanan eGovernment yang efektif dan efisien

X

Penyempurnaan menuju kualitas layanan yang terbaik

X

DIKLAT Pengembangan Kompetensi SDM di semua level

X X X X

Penyediaan saran akses public, yakni pembangunan dan pemeliharaan intranet, ekstranet dan internet

X X X X

Pengembangan e-Leadership dan awareness building eGovernment

X X X X

Penyiapan aturan pendukung dan Penguatan Kelembagaan

X X X X

Penyusunan Dokumentasi Renstra yang berkelanjutan

X X X X

PERSIAPAN KEHADIRAN PEMANTAPAN PEMANFAATAN

Page 21: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

5.4 Strategi Pendukung Pengembangan e-Government Kota Manado

Strategi pendukung pengembangan e-Government Pemkot Manado membahas

factor-faktor krusial atau penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan e-

Government. Strategi pendukung ini sifatnya unik untuk Pemkot Manado. Strategi

pendukung disusun sebagai pelengkap untuk usulan strategi system aplikasi e-

Government Kota Manado yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian

sebelumnya. Strategi pendukung untuk Pemkot Manado adalah factor krusial, dan

dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: Komunikasi, Audit Sistem Aplikasi e-

Government dan Disaster Recovery Plan (atau DRP).

1) Strategi Pendukung Komunikasi

Untuk mensukseskan implementasi rencana strategis yang telah dirancang,

diperlukan strategi komunikasi yang cukup ekstensif. Strategi yang diberikan di sini

adalah strategi high-level yang tidak akan terlalu detail, karena untuk setiap detail

kegiatan aktivitas komunikasinya akan tergantung pada kompleksitas kegiatan. Pada

dasarnya akan dibutuhkan strategi komunikasi yang mampu meningkatkan kesadaran

akan implementasi rencana strategis beserta perubahan yang menjadi dampaknya.

Kemudian strategi komunikasi tersebut juga harus mampu mendorong penerimaan

dan ownership akan rencana dan perubahan yang menjadi akibatnya. Bila hal-hal

tersebut terpenuhi, dengan sendirinya akan tercipta integritas serta ketepatan

pelaksanaan rencana strategis yang dimaksud.

Strategi komunikasi yang diberikan terdiri atas tiga langkah, yakni sebelum

implementasi rencana strategis, saat perubahan-perubahan besar terjadi, dan setelah

perubahan-perubahan selesai diimplementasikan. Strategi sebelum implementasi

dimaksudkan untuk menyiapkan dan menciptakan awareness serta menarik minat

dan dukungan para pemangku kepentingan terhadap rencana strategis yang akan

dilaksanakan. Strategi saat perubahan dimaksudkan untuk tetap memberikan

informasi dan update kepada para pemangku kepentingan. Sementara strategi setelah

perubahan dimaksudkan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan berjalan dengan

baik terutama setelah perubahan yang dibawa oleh rencana strategis yang diterapkan.

Page 22: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Untuk Pemkot Manado, ada beberapa target komunikasi yang harus dicapai dan

di-cover oleh strategi komunikasi ini. Yang pertama menargetkan tingkat eksekutif

Pemkot Manado untuk memastikan adanya dukungan dan komitmen penuh para

eksekutif terhadap rencana strategis yang akan diimplementasikan. Yang kedua

adalah bagian SDM supaya siap menangani aktivitas peorganisasian dan yang terkait

dengan SDM, juga untuk membantu menjalin komunikasi dengan para personel

Pemkot Manado. Yang ketiga yaitu komunikasi internal pelaksana e-Government

Pemkot Manado yang harus mencakup hingga semua unit SKPD. Terakhir yakni

komunikasi eksternal pada unit lain di luar pelaksana e-Government Pemkot

Manado.

Selain strategi komunikasi yang masih bersifat umum seperti yang kami

sarankan, diperlukan komunikasi yang lebih mendalam dengan sasaran yang lebih

terperinci. Karena itu langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh Pemkot Manado

adalah mengembangkan strategi komunikasi yang lebih mendetail untuk masing-

masing unit kegiatan. Perubahan-perubahan sebagai implikasi pelaksanaan rencana

strategis memerlukan kompetensi yang sesuai yang mungkin untuk beberapa fungsi

masih belum memadai. Untuk mengantisipasinya Pemkot Manado juga perlu

mengembangkan rencana pengembangan sumber daya sehingga target performa

setelah terjadinya perubahan dapat tercapai.

2) Audit Sistem Aplikasi e-Government

Ada keterkaitan yang dapat ditarik antara audit dengan strategi pentahapan

implementasi e-Government Pemkot Manado. Pertama, untuk mengetahui keabsahan

dan kesesuaian setiap langkah yang diambil Pemkot Manado dapat dilakukan audit

berdasarkan laporan yang dikeluarkan Pemkot Manado. Kemudian prinsip

transparansi dan akuntabilitas yang harus dijunjung Pemkot Manado. Audit dapat

melihat seberapa transparan dan akuntabel Pemkot Manado mampu menjaga prinsip

tersebut dalam kinerjanya. Strategi anti korupsi yang pada dasarnya berlandaskan

prinsip transparansi dan akuntabilitas juga dapat dibuktikan dengan adanya audit.

Setiap personel Pemkot Manado harus menandatangani pakta integritas yang

menyatakan komitmen mereka untuk menolak dan memberantas budaya korupsi di

Page 23: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

dalam Pemkot Manado. Tingkat pelaksanaan pakta tersebut dapat diketahui melalui

audit baik internal maupun oleh pihak eksternal.

Setelah berbagai perubahan sebagai implikasi rencana strategis e-Government,

ada target performa dan efisiensi proses kepemerintahan yang harus dicapai. Salah

satu sarana evaluasi atas pencapaian yang dapat dilakukan adalah melalui proses

audit. Untuk itu tim perencana strategis memberikan strategi audit secara garis besar

sebagai panduan audit internal khususnya audit sistem aplikasi e-Government di

Pemkot Manado. Strategi ini masih bersifat high-level dan memerlukan pendetailan

lebih lanjut dalam hal audit charter dan standarnya. Selain itu Pemkot Manado juga

perlu memaksimalkan kesiapannya untuk melakukan audit internal. Unit-unit terkait

khususnya SKPD dan tim pengelola sistem aplikasi e-Government harus

memaksimalkan kesiapan menghadapi proses audit.

Audit internal di Pemkot Manado dikoordinasikan oleh Tim pengelola sistem

aplikasi e-Government dan berbertujuan untuk:

a) Mengelola pembentukan audit charter dan standar audit di Pemkot Manado

yang selaras dengan praktek good corporate governance

b) Mengembangkan rencana audit operasional dan finansial Pemkot Manado

c) Mengelola keseluruhan aktivitas audit berdasarkan rencana audit organisasi

d) Memberi masukan mengenai peluang perkembangan dan penambahan value

organisasi serta rekomendasi perbaikan kepada jajaran eksekutif dan

pemangku kepentingan lainnya

e) Menjalin hubungan dengan auditor eksternal

Masukan, proses, dan keluaran spesifik terkait audit internal sistem aplikasi e-

Government yang disarankan untuk Pemkot Manado dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 24: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Gambar 5.8 Masukan, proses, dan keluaran audit internal E-GOVERNMENT

Pada Gambar 5.8 di atas, masukan untuk proses audit internal sistem aplikasi e-

Government antara lain tujuan organisasi, kebijakan dan program organisasi, audit

charter, best practice dan standar audit, serta proses, prosedur, dan program kerja

sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado saat ini. Proses audit yang terjadi

dimulai dengan pengembangan dan pengintegrasian rencana audit serta

penyempurnaan standar audit. Kemudian dilaksanakan audit dan assessment atas

compliance operasi bisnis dan financial unit sistem aplikasi e-Government terhadap

kebijakan, tujuan, serta antisipasi resiko. Pelaksanaan audit dan pembuatan

laporannya juga diawasi untuk memastikan kesesuaian dengan standar yang telah

ditetapkan. Dari hasil audit dapat diberi masukan kepada jajaran eksekutif dan

kepada tim pengelola sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado mengenai

peluang perbaikan dan pengembangan yang dapat dilakukan. Keluaran yang

didapatkan dari keseluruhan proses audit yakni rencana audit yang terintegrasi, hasil

temuan proses audit, rekomendasi mengenai peluang perbaikan dan pengembangan,

Page 25: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

serta laporan lengkap audit. Audit sistem aplikasi e-Government memiliki otoritas

untuk melakukan audit prosedur dan pelaksanaan riil, termasuk implementasi proyek

e-Government Pemkot Manado.

Kompetensi inti yang harus dimiliki oleh tim audit internal sistem aplikasi e-

Government Pemkot Manado antara lain pemahaman fungsi audit, pemahaman audit,

manajemen resiko, legal, serta pengetahuan domain operasi organisasi. Dalam hal

pemahaman fungsi audit, tim audit internal harus memahami fungsi dan tujuan

dilakukannya audit internal. Dari segi audit itu sendiri, mereka harus memahami

standar profesional serta teknik-teknik audit internal. Selain itu tim internal audit

juga sebaiknya memahami resiko dan manajemen resiko, domain bisnis, serta

kebijakan terkait untuk kasus Pemkot Manado. Dari segi legal, mereka harus

memahami berbagai regulasi terkait audit internal dan good corporate governance.

Proses bisnis dan prosedur di Kota Pemkot Manado sebagai suatu organisasi

darurat tidak mungkin seluruhnya distandarisasi. Hal ini terjadi karena pada

prinsipnya kinerja Kota Pemkot Manado diadaptasikan dengan keadaan di lapangan

dan sangat dipengaruhi oleh tekanan pihak luar (external pressures). Pedoman yang

baku di Kota Pemkot Manado meliputi kebijakan internal, legislasi dan regulasi

pemerintah, beberapa prosedur, serta standar target performa yang harus dicapai.

Untuk menyesuaikan dengan karakteristik Kota Pemkot Manado tersebut, maka audit

sistem aplikasi e-Government di Pemkot Manado dapat dilakukan dari segi

penjaminan (assurance) dan penilaian kontrol (control assessment). Untuk lebih

rincinya dapat dilihat pada tabel 5.4 di bawah ini:

Page 26: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Tabel 5.4 Peran dan tanggung jawab audit sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado

Dimensi Peran dan tanggung jawab

Penjaminan

(assurance) • Memastikan bahwa setiap personel mematuhi kebijakan

sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado • Memastikan bahwa kebijakan sistem aplikasi e-Government

Pemkot Manado tidak melanggar legislasi dan regulasi pemerintah yang berlaku

• Melakukan peninjauan terhadap perancangan, implementasi, serta pengujian kontrol dan manajemen perubahan pada lingkungan sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado

• Memastikan bahwa tidak ada area duplikasi pada prosedur dan proses operasional sistem aplikasi e-Government yang dijalankan serta yang telah dibakukan oleh Pemkot Manado

• Melapor secara berkala kepada kepala daerah dan stakeholders terkait mengenai masalah terkait pelaksanaan sistem aplikasi e-Government yang ditemukan

Penilaian

kontrol (control

assessment)

• Memastikan bahwa layanan sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado beroperasi dengan efisien dan terkontrol

• Memastikan bahwa data dan informasi yang tersimpan pada layanan sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado aman dan terkontrol

• Meninjau keamanan layanan sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado

• Meninjau dan menguji kelayakan kontrol dan pemantauan sistem aplikasi e-Gov di lingkungan Pemkot Manado

• Melapor secara berkala kepada Kepala Daearh dan stakeholders terkait mengenai masalah terkait teknis sistem aplikasi eGovernment yang ditemukan

Tabel 5.4 di atas menunjukkan peran dan tanggung jawab audit sistem aplikasi

e-Government Pemkot Manado. Dari segi penjaminan, audit sisetm aplikasi e-

Governmen dilakukan terhadap kesesuaian dengan kebijakan internal, legislasi dan

regulasi pemerintah, prosedur yang baku, serta standar target performa yang harus

dicapai. Sedangkan dari segi penilaian kontrol, audit dilakukan terhadap kontrol dan

efisiensi pelaksanaan teknis sistem aplikasi e-Government. Kedua dimensi audit

Page 27: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

dikoordinasi oleh Tim Pengelola Layanan e-Government Pemkot Manado dan juga

memberi laporan kepada kepala daerah dan stakeholders terkait mengenai isu-isu

yang ditemukan.

3) Strategi Pendukung Disaster Recovery Plan (DRP)

Gambar 5.9 Proses dan Aktivitas DRP

DRP adalah proses, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan persiapan

pemulihan atau keberlangsungan infrastruktur teknologi yang kritis bagi organisasi

setelah terjadinya bencana, baik bencana yang disebabkan oleh tindakan manusia

ataupun bencana alam. Disaster recovery merupakan bagian dari business continuity.

Sedangkan business continuity sendiri merupakan aktivitas yang dilakukan oleh

organisasi untuk menjamin bahwa fungsi bisnis kritis dapat tetap tersedia bagi

konsumen, supplier dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. Perencanaan

disaster recovery mengacu pada persiapan untuk menghadapi bencana dan respon

yang harus diberikan ketika bencana terjadi. tujuan DRP adalah keberlangsungan

(continuity) atau kemampuan organisasi untuk bertahan (survival) dalam menghadapi

bencana (Proses penyusunan DRP meliputi analisis, perencanaan, pembuatan DRP,

pengujian dan revisi periodik berdasarkan kondisi bisnis terkini.

Beberapa jenis bencana yang dapat mengancam bisnis dapat dikelompokkan

berdasarkan penyebab sebagai berikut: bencana alam, bencana akibat kegagalan alat-

alat, akibat kegagalan aspek keamanan, dan situasi lingkungan seperti demonstrasi,

Page 28: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

terorisme, perang, sabotase dan lain-lain. Berbagai macam penyebab kejadian

bencana tersebut, dapat berpotensi menyebabkan kerusakan pada gedung, peralatan

dan sistem aplikasi e-Government. Dampak bencana terhadap organisasi dapat

berupa direct damage (kerusakan langsung alat-alat dan gedung), inaccessibility

(fasilitas tidak dapat diakses), utility outage (tidak tersedianya infrastruktur

pendukung seperti listrik,air dan sebagainya), transportation disruption,

communication disruption, evacuation dan worker absenteeism. Dampak tersebut

dapat menghentikan bisnis baik untuk sementara atau hingga jangka waktu tertentu.

Jika terhentinya bisnis ini terus berlanjut,dapat mengakibatkan pindahnya para

konsumen ke pelaku bisnis lainnya. Bencana yang diuraikan di atas adalah bencana

skala besar yang seringkali dianggap "jarang" terjadi. Bencana dalam skala kecil

biasanya lebih sering terjadi misalnya kebakaran, kebocoran pipa saluran air, atau

jenis kerusakan lainnya yang berasal dari kerusakan di luar lingkungan komputer.

Lebih sering lagi adalah bencana yang diakibatkan oleh perbuatan manusia yang

sengaja atau tidak sengaja seperti kegagalan aplikasi, kegagalan hardware, hacking,

serangan virus, Denial of Services dan sabotase internal lainnya. Tingkat dan dampak

kerusakan infrastruktur, khususnya infrastruktur teknologi informasi, bagi suatu

organisasi sangat beragam, tergantung sejauh mana kebergantungan organisasi

tersebut terhadap teknologi informasi.

Salah satu cara untuk meminimalisasi dampak kerusakan tersebut adalah menyiapkan

DRP yang paling optimal untuk suatu organisasi. DRP yang pada dekade tahun 90-an

tidak terlalu menjadi perhatian di kalangan bisnis, sejak tahun 2000-an mulai banyak

diperhatikan oleh berbagai pihak. DRP yang pada awalnya hanya diprioritaskan

untuk menyelamatkan nyawa manusia, dikembangkan juga kea rah penyelamatan

infrastruktur. Seiring dengan meningkatnya kebergantungan bisnis terhadap

teknologi informasi maka meningkat juga resiko ancaman akibat bencana terhadap

keberlangsungan bisnis. Saat ini bahkan sudah diterbitkan pedoman standar khusus

sebagai pedoman penyusunan dan evaluasi DRP, khusus untuk operasional dan

manajemen teknologi informasi, yaitu ISO/IEC 24762:2008 yang menyediakan

pedoman penyusunan DRP untuk teknologi informasi dan komunikasi.

Page 29: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Pedoman ini merupakan bagian dari dari manajemen business continuity, dan

diterapkan baik bagi penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi internal

(information communication technology-ICT) maupun eksternal (outsourced), dan

meliputi fasilitas fisik dan layanan. Spesifikasi ISO/IEC 24762:2008 meliputi:

1. Kebutuhan untuk menerapkan, mengoperasikan, memonitor dan memelihara

fasilitas dan layanan disaster recovery untuk ICT.

2. Kemampuan yang harus dimiliki oleh layanan disaster recovery ICT eksternal dan

pedoman praktis yang harus dijalankan untuk menyediakan lingkungan operasional

minimal yang aman dan memfasilitasi usaha organisasi untuk melakukan recovery.

3. Pedoman memilih situs recovery dan pedoman untuk peningkatan layanan disaster

recovery ICT.

Penyusunan DRP untuk teknologi informasi di suatu organisasi, secara umum

mengacu pada langkah-langkah pengelolaan proyek pada umumnya, yaitu :

inisialisasi, eksekusi dan evaluasi. Pada tahap inisialisasi, diperlukan dukungan

manajemen dan kontrak proyek yang jelas antara manajemen yang berwenang

dengan pihak yang akan menyusun DRP. Kontrak proyek ini diperlukan untuk

menjaga konsistensi komitmen semua pihak yang terlibat.

Pada tahap eksekusi, dilakukan sekumpulan aktivitas yang keluaran akhirnya

diharapkan dapat menghasilkan dokumen DRP yang sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan organisasi. Aktivitas tersebut antara lain:

1. Melakukan business impact analysis, yang meliputi penentuan maximum tolerable

downtime (MTD), penentuan recovery objective yang meliputi recovery time

objective (RTO), dan recovery point objective (RPO), membuat analisis resiko,

menyajikan semua hasil analisis dalam satu laporan terintegrasi.

2. Mendefinisikan prosedur recovery, yaitu membuat DRP untuk setiap proses

dengan cara memetakan proses dengan infrastruktur, membuat DRP dalam bentuk

tertulis, dan menguji DRP tersebut.

3. Evaluasi dan monitoring meliputi proses pengujian dan kaji ulang secara periodik

misalnya setiap bulan, setiap 4 bulan atau tahunan. Tahap lainnya yaitu memberikan

pelatihan yang memadai bagi semua tim DRP yang terlibat, khususnya tim recovery.

Sebuah dokumen DRP idealnya memuat elemen-elemen berikut:

Page 30: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

a. Prosedur deklarasi keadaan dalam bencana

b. Nama dan alamat yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat

c. Tim tanggap darurat

d. Prosedur penilaian tingkat kerusakan

e. Prosedur recovery dan restart sistem

f. Transisi ke kondisi normal

g. Tim recovery

Untuk Pemkot Manado, sebelum membuat dokumen DRP disarankan untuk

melakukan suatu studi kelayakan. Studi kelayakan ini ditujukan untuk mengungkap

kelemahan dan kekuatan organisasi secara rasional dan obyektif untuk mengahadapi

peluang dan tantangan yang berada di lingkungan organisasi tersebut. Termasuk pada

kriteria kelayakan yaitu biaya dan nilai yang diperoleh.

5.5 Kajian Manfaat Investasi dan Perencanaan Anggaran

Proses kajian manfaat investasi dibutuhkan dalam penyusunan rencana strategis

system aplikasi e-Government Pemkot Manado. Tahapan kajian menfaat investasi

menjadi masukan dalam tahapan Rencana Implementasi, yakni prioritas

implementasi system aplikasi e-Government. Keluaran tahapan manfaat investasi

juga dibutuhkan oleh para pengambil kebijakan, dalam menentukan besar anggaran

atau investasi terhadap setiap proyek pembangunan system aplikasi e-Government

Pemkot Manado untuk setiap tahun berjalan.

Proses kajian manfaat investasi dibagi menjadi dua bagian besar yakni:

1. Identifikasi Manfaat Investasi Sistem Aplikasi e-Government

2. Panduan Kuantifikasi Investasi Sistem Aplikasi e-Government

3. Contoh Perhitungan Investasi Sisetem Aplikasi e-Government dikaitkan dengan

Pendapatan Aplikasi Daerah (PAD) Pemkot Manado.

5.5.1 Identifikasi Manfaat Investasi e-Government

Analisis identifikasi manfaat bisnis SI/TI adalah proses untuk menghasilkan manfaat

bisnis dari usulan strategi SI/TI. Kegiatan ini merupakan bagian dari tahap 3 (tiga)

prosedur 1 (satu) metodologi penelitian. Hasil yang diharapkan dari prosedur

Page 31: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

penggalian manfaat bisnis ini adalah suatu kajian mengenai identifikasi manfaat

bisnis SI/TI berdasarkan Tabel Ranti’s IS/IT Generic Business Value[21] (. Hasil

kajian dibuat dalam bentuk Diagram Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Masukan yang

diperlukan dalam tahapan ini adalah usulan potensi strategi SI/TI, hasil wawancara,

hasil diskusi kelompok dan hasil kuesioner identifikasi manfaat SI/TI.

Berdasarkan masukan-masukan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa

usulan potensi strategi SI/TI Pemkot Manado memiliki manfaat bisnis sebagai

berikut:

1. Mengurangi penggunaan telepon pribadi.

2. Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh seorang pegawai.

3. Proses pengurusan berkas lebih cepat.

4. Mempercepat proses pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan,

semester dan tahunan.

5. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat lebih cepat membayar nilai pajak/retribusi.

6. Pimpinan dan aparatur bisa lebih cepat dan lebih akurat mengambil keputusan

dalam perencanaan, penetapan dan evaluasi PAD.

7. Mengurangi kesalahan hitung dari aparatur.

8. Mengurangi terjadinya kehilangan data.

9. Mengurangi terjadinya kesalahan data wajib pajak/penyetor retribusi dan data

hasil penerimaan PAD.

10. Menghindari terjadinya pemalsuan data oleh aparatur.

11. Menghindari terjadinya penipuan/kecurangan administrasi oleh aparatur.

12. Mengurangi kesalahan pembayaran oleh wajib pajak/penyetor retribusi.

13. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih yakin dengan nilai pajak yang harus

dibayar.

14. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih puas dengan pelayanan yang

diberikan.

15. Dapat mengetahui dan memahami masalah wajib pajak/penyetor retribusi.

16. Meningkatkan image aparatur.

17. Meningkatkan kualitas kerja apartur.

Page 32: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Hasil manfaat bisnis SI/TI ini, jika dipetakan pada tabel] akan seperti Tabel 5.5

dibawah ini:

Tabel 5.5 Padanan Manfaat Bisnis teridentifikasi Manfaat SI/TI

yang teridentifikasi Ranti’s Generic IS/IT

Business Value Kode

1. Mengurangi penggunaan telepon pribadi.

Mengurangi/menekan biaya telekomunikasi

RCO-01

2. Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh seorang pegawai.

Meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja

IPR-01

3. Proses pengurusan berkas lebih cepat Mempercepat proses produksi APR-01 4. Mempercepat proses pembuatan

laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

Mempercepat proses pembuatan laporan APR-03

5. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat lebih cepat membayar nilai pajak/retribusi (transaksi).

Mempercepat proses transaksi APR-06

Mempercepat proses pembayaran tagihan APR-07

6. Pimpinan dan aparatur bisa lebih cepat dan lebih akurat mengambil keputusan dalam perencanaan, penetapan dan evaluasi PAD

Mempercepat proses pengambilan keputusan

APR-08

7. Mengurangi kesalahan hitung dari aparatur.

Mengurangi resiko dari kesalahan hitung RRI-01

8. Mengurangi terjadinya kehilangan data.

Mengurangi resiko kehilangan data RRI-05

9. Mengurangi terjadinya kesalahan data wajib pajak/penyetor retribusi dan data hasil penerimaan PAD.

Mengurangi resiko kesalahan data RRI-06

10. Menghindari terjadinya pemalsuan data oleh aparatur

Mengurangi resiko dari pemalsuan RRI-09

11. Menghindari terjadinya penipuan/kecurangan administrasi oleh aparatur.

Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi

RRI-10

12. Mengurangi kesalahan pembayaran oleh wajib pajak/penyetor retribusi.

Mengurangi resiko kesalahan pembayaran RRI-11

13. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih yakin dengan nilai pajak yang harus dibayar.

Meningkatkan pendapatan karena peningkatan kepercayaan pelanggan

IRE-03

14. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih puas dengan pelayanan yang diberikan.

Meningkatkan layanan eksternal karena peningkatan kepuasan pelanggan

IES-05

15. Dapat mengetahui dan memahami masalah wajib pajak/penyetor retribusi

Meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah pelanggan

IES-02

16. Meningkatkan image aparatur. Meningkatkan image karena peningkatan kualitas layanan

IQU-03

17. Meningkatkan kualitas kerja apartur Meningkatkan kualitas layanan IIS-03

Page 33: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Analisis manfaat bisnis SI/TI dari Tabel 5.5 diatas secara detail dapat diterangkan

sebagai berikut:

1. Reducing Cost (RCO).

Bisnis proses pengelolaan PAD merupakan suatu proses yang dinamis. Menekan

biaya merupakan salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari implementasi SI/TI.

Pada Pemkot Pemkot Manado, maka RCO yang relevan adalah:

a. Mengurangi biaya telekomunikasi (RCO-01); hasil pengamatan dan wawancara

menunjukkan bahwa penggunaan telepon kantor dan pribadi, merupakan sarana

komunikasi pelaporan yang digunakan setiap hari oleh seluruh aparatur.

Implementasi jaringan intranet dan aplikasi laporan berkala akan dapat

menekan biaya telekomunikasi diantara Pemkot Pemkot Manado

2. Increasing Productivity (IPR).

Peningkatan produktivitas berkaitan dengan mengoptimalkan sumber daya

manusia. Implementasi SI/TI memberikaan manfaat berupa:

a. Meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja

(IPR-01); aplikasi sistem komputerisasi terintegrasi memungkinkan beberapa

sub proses bisnis PAD, terutama yang dilakukan pada SKPD, dikerjakan oleh

satu pegawai. Ini merupakan pengoptimalan sumber daya manusia yang

memang sangat terbatas pada masing-masing SKPD.

3. Accelerating Process (APR).

Mempercepat proses pengelolaan PAD merupakan tujuan yang ingin dicapai

Pemkot Pemkot Manado. Hal ini merupakan faktor kritis, karena berkaitan

dengan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat khusunya wajib

pajak/penyetor retribusi. Implementasi SI/TI memberikan manfaat mempercepat

proses dalam hal:

a. Mempercepat proses produksi (APR-01); aplikasi sistem komputerisasi

terintegrasi, basis data inventori akan mampu mempercepat pengolahan data

(penerimaan, pendaftaran, penetapan dan pencetakan).

Page 34: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

b. Mempercepat proses transaksi (APR-06 dan APR-07); aplikasi payment

gateway dan aplikasi SMS gateway akan dapat mempercepat pembayaran nilai

pajak oleh wajib pajak/penyetor retribusi. Karena setelah mengetahui besar

yang harus dibayar, wajib pajak dapat langsung membayarnya, tanpa harus

mendatangi loket pembayaran ataupun melakukan pembayaran pada jam kerja

kantor. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat membayar tagihan pajak, kapan

saja dan darimana saja.

c. Mempercepat proses pembuatan laporan (APR-03); aplikasi Laporan Berkala

(aplikasi laporan penerimaan dan pelaksanaan pemungutan PAD) akan

membantu aparatur untuk menyelesaikan laporan penerimaan PAD.

Pembuatan laporan merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh

aparatur Pemkot Pemkot Manado. Pelaporan dilakukan secara harian,

mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

4. Reducing Risk (RRI).

Proses pelaporan PAD yang dilakukan Dipenda merupakan suatu proses bisnis

yang rumit, melibatkan banyak pihak dan menuntut perhitungan yang cermat dan

akurat karena berkaitan dengan dana masyarakat. Implementasi SI/TI dapat

memberikan manfaat seperti:

a. Mengurangi resiko kesalahan hitung (RRI-01); penggunaan aplikasi sistem

komputerisasi terintegrasi akan mengurangi terjadinya kesalahan hitung

aparatur pada proses penetapan nilai pajak yang harus dibayar. Aplikasi

laporan berkala juga dapat mengurangi resiko kesalahan hitung dalam proses

rekapitulasi harian penerimaan PAD.

b. Mengurangi resiko kehilangan data (RRI-05); data-data yang dikelola

Dipenda berkaitan dengan rahasia Pemda, sehingga memiliki nilai strategis.

Kehilangan data merupakan kejadian yang harus dihindari. Implementasi

basis data inventori merupakan solusi SI/TI yang stragis untuk mengurangi

resiko kehilangan data.

Page 35: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

c. Mengurangi resiko kesalahan data (RRI-06); aktivitas pelaporan yang

dilakukan secara berkala dan terus-menerus berpotensi untuk terjadinya

kesalahan data. Kesalahan data antara Pemkot Pemkot Manado dan Gubernur

(dalam hal ini Biro Keuangan) juga sering terjadi. Implementasi basis data

inventori dan aplikasi laporan berkala yang standar antara

instansi/badan/dinas terkait dalam mengurangi resiko kesalahan data.

d. Mengurangi resiko dari pemalsuan (RRI-09); tindakan pemalsuan dapat

dilakukan oleh wajib pajak/penyetor retribusi ataupun oleh aparatur.

Implementasi aplikasi laporan keuangan, aplikasi internal kontrol, aplikasi

laporan penerimaan dan pelaksanaan pemungutan PAD dapat mengurangi

terjadinya pemalsuan data atau laporan.

e. Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi (RRI-10). Tindakan

kecurangan administrasi bisa dihindari dengan adanya aplikasi Laporan

Penerimaan PAD, aplikasi internal kontrol dan aplikasi e-procurement.

Informasi yang berkaitan dengan proses bisnis tersimpan dengan baik di basis

data inventori sehingga dapat dengan mudah diambil saat diperlukan.

f. Mengurangi resiko kesalahan pembayaran (RRI-11). Kesalahan pembayaran

dapat terhindarkan dengan implementasi aplikasi laporan penerimaan dan

pelaksanaan pemungutan PAD dan aplikasi sistem komputerisasi terintegrasi.

Kesuaian laporan realisasi penerimaan PAD antar instansi/badan/dinas yang

ada lebih terjamin.

5. Increasing Revenue (IRE).

Meningkatkan potensi penerimaan PAD merupakan visi Dipenda. Hal ini juga

menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam RPJMD Sulawesi Utara.

Implementasi SI/TI memberikan manfaat peningkatan pendapatan dengan cara:

a. Meningkatkan revenue karena peningkatan kepercayaan wajib pajak dan

penyetor retribusi (IRE-03). Hasil wawancara dengan beberapa wajib

pajak/penyetor retribusi menunjukkan bahwa dengan implementasi aplikasi

sistem komputerisasi aparatur membuat wajib pajak semakin yakin dengan nilai

Page 36: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

pajak yang harus dibayarkan. Kepercayaan ini mendorong wajib pajak untuk

membayar pajak tepat pada waktunya bahkan sebelum jatuh tempo.

6. Increasing External Services (IES).

Pelayanan prima kepada masyarakat merupakan salah satu faktor kritis terpenting,

yang menjadi perhatian serius pimpinan dan staf Dipenda. Implementasi SI/TI

dapat meningkatkan pelayanan Pemkot Pemkot Manado kepada wajib

pajak/penyetor retribusi dan masyarakat pada umumnya. Peningkatan layanan

eksternal tersebut berupa:

a. Meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah wajib

pajak/penyetor retribusi (IES-02). Masalah wajib pajak/penyetor retribusi

dapat diketahui dengan menggunakan Aplikasi e-mail, Aplikasi chat

messenger, Aplikasi SMS gateway, Aplikasi Help Desk Services.

b. Meningkatkan layanan eksternal karena adanya kepuasan pelanggan (IES-05).

Kepuasan wajib pajak/penyetor retribusi merupakan salah satu faktor sukses

terpenting yang harus dioptimalkan. Aplikasi e-CRM, aplikasi Help Desk

Services dan aplikasi SMS gateway akan membantu Dipenda dalam

meningkatkan kepuasaan wajib pajak/penyetor retribusi.

7. Increasing Quality (IQU).

Peningkatan kualitas menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh Dipenda.

Peningkatan kualitas ini dapat dicapai dengan:

a. Meningkatkan kualitas dari layanan (IQU-03). Implementasi aplikasi sistem

komputerisasi terintegrasi akan meningkatkan kualitas layanan kepada wajib

pajak. Aplikasi e-CRM akan menunjukkan layanan Dipenda yang berkelas.

8. Increasing Internal Services (IIS).

Layanan internal merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan.

Hal ini dikarenakan seringnya membuat laporan. Implementasi SI/TI dapat

meningkatkan layanan internal dengan cara:

a. Meningkatkan layanan internal (IIS-03). Aplikasi Laporan Kinerja, akan

membantu para staf untuk tetap termotivasi dalam melakukan tugas. Aplikasi

Page 37: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

ini akan mencakup perhitungan kerja lembur. Begitu juga dengan aplikasi

knowledge management system, aplikasi forum diskusi dan aplikasi e-

Learning akan membantu aparatur untuk menguasai setiap aplikasi yang ada

dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam operasional sehari-

hari.

Secara umum, manfaat bisnis dari usulan strategi system aplikasi e-Government

Pemkot Manado dapat dilihat pada Gambar 5.10 berikut:

Gambar 5.10 Diagram Manfaat Spesifik Sistem Aplikasi e-Gov Pemkot Manado

Page 38: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Sesuai dengan Gambar 5.10 diatas dapat dikemukakan bahwa manfaat dari

implementasi strategi system aplikasi e-Government Pemkot Manado yang diusulkan

adalah:

1) Kategori Reducing Risk (IRR) dengan 6 (enam) sub-kategori : mengurangi

resiko kesalahan hitung, mengurangi resiko kehilangan data, mengurangi

resiko dari pemalsuan, mengurangi resiko kecurangan administrasi (fraud)

dan mengurangi resiko kesalahan pembayaran.

2) Kategori Accelarating Process (APR) dengan 4 (empat) sub-kategori:

mempercepat proses produksi, mempercepat proses pembayaran dan

mempercepat proses pembuatan laporan, mempercepat proses pembayaran

tagihan dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

3) Kategori Increasing Internal Process (IIR) dengan 2 (dua) sub-kategori:

meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah pelanggan,

meningkatkan layanan eksternal karena adanya kepuasan pelanggan.

4) Kategori Reducing Cost (RCO) dengan 1 (satu) sub-kategori: mengurangi

biaya komunikasi.

5) Kategori Increased Productivity (IPR) dengan 1 (satu) sub-kategori:

meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja.

6) Kategori Increased Revenue (IRE) dengan 1 (satu) sub-kategori:

meningkatkan pendapatan karena meningkatkan kepercayaan pelangaan.

7) Kategori Increasing Quality (IQU) dengan 1 (satu) sub-kategori:

meningkatkan kualitas layanan.

8) Kategori Increasing Internal Service (IIR) dengan 1 (satu) sub-kategori:

meningkatkan layanan internal.

Manfaat bisnis mengurangi resiko (IRR) teridentifikasi sebagai manfaat bisnis

dengan sub-kategori terbanyak. Sedangkan manfaat bisnis meningkatkan kecepatan

(APR) teridentifikasi sebagai manfaat bisnis yang paling banyak disebutkan oleh

responden dan nara sumber.

Page 39: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kuantifikasi manfaat bisnis APR lebih

dipengaruhi oleh lamanya waktu layanan yang ditingkatkan. Semakin lama waktu

layanan maka potensi wajib pajak yang akan mengurus pajak akan meningkat. Hasil

wawancara dengan wajib pajak menunjukkan, terdapat keterkaitan antara manfaat

bisnis APR dengan manfaat-manfaat bisnis lainnya seperti IRE, IES dan IQU.

Semakin cepat pengurusan berkas wajib pajak, maka semakin mempengaruhi tingkat

layanan wajib pajak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kepuasan wajib

pajak. Pemanfaatan SI/TI yang berhubungan dengan kecepatan proses pembuatan

laporan cenderung dirasakan oleh aparatur. Kuantifikasi dari manfaat ini sulit diukur

karena tidak adanya data-data pendukung.

Untuk kuantifikasi manfaat bisnis RRI, besar nilai kuantifikasi manfaatnya lebih

difokuskan pada RRI-01, RRI-09 dan RRI-10. Pemanfaatan SI/TI akan mengurangi

terjadinya resiko-resiko tersebut. Untuk pengukuran kuantifikasi manfaat IRR, lebih

dipengaruhi pada banyaknya wisman yang berkunjung dan lama waktu perkunjungan

yang dilakukan. Kedua faktor ini yang sangat berpengaruh pada besaran potensi

penerimaan PAD.

Hasil pengukuran kuantifikasi manfaat bisnis SI/TI yang telah dilakukan,

menunjukkan bahwa model manfaat bisnis generik SI/TI dalam lingkungan Pemda

lebih difokuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis organisasi guna mencapai

pelayanan prima kepada masyarakat. Secara generik, model pemanfaatan SI/TI pada

lingkungan Pemda dapat dilihat pada Tabel 5.6

Page 40: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Tabel 5.6 Model Manfaat Investasi Sistem Aplikasi e-Gov Pemkot Manado

Manfaat SI/TI yang teridentifikasi Padanan pada Ranti’s Generic IS/IT Business Value Kode Kategori Kuantifikasi Klarifikasi

1. Proses pengurusan berkas lebih cepat

Mempercepat proses produksi APR-01 Mempercepat proses

(jumlah produk/jasa yang dihasilkan x waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa x besar rata-rata pendapatan) x kurun waktu

Besar nilai kuantifikasi manfaat ini sangat ditentukan oleh bertambahnya jam kerja/layanan yang diberikan

2. Mempercepat proses pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

Mempercepat proses pembuatan laporan

APR-03

3. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat lebih cepat membayar nilai pajak/retribusi (transaksi).

Mempercepat proses transaksi; APR-06

Mempercepat proses pembayaran tagihan

APR-07

4. Pimpinan dan aparatur bisa lebih cepat dan lebih akurat mengambil keputusan dalam perencanaan, penetapan dan evaluasi PAD

Mempercepat proses pengambilan keputusan

APR-08

5. Mengurangi kesalahan hitung dari aparatur.

Mengurangi resiko dari kesalahan hitung

RRI-01 Mengurangi resiko

(banyaknya penyetor retribusi x lamanya menggunakan jasa/fasilitas yang terkena retribusi x besar biaya pungutan

Besar nilai kuantifikasi manfaat ini dipengaruhi oleh banyaknya penyetor retribusi dan lamanya penyetor retribusi menggunakan jasa/fasilitas yang terkena retribusi.

6. Mengurangi terjadinya kehilangan data.

Mengurangi resiko kehilangan data

RRI-05

Page 41: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Manfaat SI/TI yang teridentifikasi Padanan pada Ranti’s Generic IS/IT Business Value Kode Kategori Kuantifikasi Klarifikasi

7. Mengurangi terjadinya kesalahan data wajib pajak/penyetor retribusi dan data hasil penerimaan PAD.

Mengurangi resiko kesalahan data

RRI-06 retribusi) x prosentase setoran x kurun waktu

Fokus peningkatan besar nilai kuantifikasi manfaat ada pada RRI-01, RRI-09 dan RRI-10

8. Menghindari terjadinya pemalsuan data oleh aparatur

Mengurangi resiko dari pemalsuan

RRI-09

9. Menghindari terjadinya penipuan/kecurangan administrasi oleh aparatur.

Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi

RRI-10

10. Mengurangi kesalahan pembayaran oleh wajib pajak/penyetor retribusi.

Mengurangi resiko kesalahan pembayaran

RRI-11

11. Mengurangi penggunaan telepon pribadi.

Mengurangi/Menekan biaya telekomunikasi

RCO-01 Mengurangi Biaya (besar biaya telekomunikasi x jumlah aparatur) per kurun waktu

Nilai kuantifikasi manfaat ini sulit untuk dihitung karena tidak adanya data pendukung, selain itu besar pengurangan biaya diperkirakan tidak signifikan

12. Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh seorang pegawai.

Meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja

IPR-01 Meningkatkan Produktivitas

(jumlah aparatur yang berkurang x biaya per aparatur) x kurun waktu

Nilai kuantifikasi manfaat ini sulit untuk dihitung karena tidak adanya data pendukung

13. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih yakin dengan nilai pajak yang harus dibayar.

Meningkatkan pendapatan karena peningkatan kepercayaan pelanggan

IRE-03 Meningkatkan pendapatan

Besaran nilai kuantifikasi berkaitan dengan proses kuantifikasi manfaat bisnis APR.

Page 42: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

Manfaat SI/TI yang teridentifikasi Padanan pada Ranti’s Generic IS/IT Business Value Kode Kategori Kuantifikasi Klarifikasi

14. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih puas dengan pelayanan yang diberikan.

Meningkatkan layanan eksternal karena peningkatan kepuasan pelanggan

IES-05 Meningkatkan Layanan Eksternal

Besaran nilai kuantifikasi secara tidak langsung merupakan akibat dari manfaat bisnis APR

15. Dapat mengetahui dan memahami masalah wajib pajak/penyetor retribusi

Meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah pelanggan

IES-02 Besaran nilai kuantifikasi secara tidak langsung merupakan akibat dari manfaat bisnis APR

16. Meningkatkan image aparatur. Meningkatkan image karena peningkatan kualitas layanan

IQU-03 Meningkatkan Kualitas

Besaran nilai kuantifikasi secara tidak langsung merupakan akibat dari manfaat bisnis APR

17. Meningkatkan kualitas kerja apartur

Meningkatkan kualitas layanan IIS-03 Meningkatkan Kualitas Layanan Internal

Besaran nilai kuantifikasi sulit diukur karena tidak adanya data-data pendukung

Page 43: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

5.6 Perencanaan Anggaran

5.6.1 Pertimbangan Perencanaan Komponen Biaya

Secara garis besar, perencanaan anggaran eGovernment Pemkot Manado harus

mempertimbangkan komponen biaya sebagai berikut:

a. Skala Pekerjaan

Seperti tercantum di bagian Bab V, maka skala pekerjaan eGovernment Pemkab Kep Sitarao

adalah sistem-aplikasi, infrastruktur jaringan, keamanan sistem dan manajemen pengelolaan

eGovernment. Skala pekerjaan yang luas dan menyeluruh tersebut adalah skala pekerjaan

yang cukup besar, sehingga membutuhkan komponen biaya yang sangat besar juga.

Komponen biaya untuk skala pekerjaan yang besar seperti ini, tentu saja harus disiasati dalam

implementasi eGovernment. Prioritas berdasarkan anggaran tentu saja harus menjadi

pertimbangan Pemkot Manado.

b. Ketersediaan Sumber Daya

Ketersediaan sumber daya, baik sumber daya yang terkait infratruktur ataupuan sumber daya

manusia merupakan pertimbangan yang krusial dalam perencanaan anggaran. Seperti halnya

dalam strategi pentahapan dan strategi implementasi, maka ketersediaan sumber daya

infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi factor penting dalam perencanaan anggaran

eGovernment Pemkot Manado.

5.6.2 Komponen Biaya

Untuk mengimplementasikan eGovernment Pemkot Manado dengan skala seperti disebutkan

diatas maka diperlukan biaya yang cukup besar dengan komponen-komponen biaya sebagai

berikut:

- Komponen biaya perangkat keras, termasuk jaringannya

- Komponen biaya perangkat lunak, termasuk biaya pengembangan aplikasi

- Komponen biaya keamanan sistem

- Komponen biaya pendidikan dan pelatihan SDM

- Komponen biaya manajemen proyek, termasuk manajemen supervisinya.

1. Komponen biaya perangkat keras

Komponen-komponen biaya untuk perangkat keras antara lain adalah:

- Server

- Workstation

Page 44: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

- Notebook

- Printer

- Backup storage

- Scanner

- Surge Protector

- Uninterruptible Power Supply / UPS

2. Komponen biaya untuk jaringan

- Hub

- LAN Card

- Router

- Firewall

- ISDN / Cable Modem

- Cable LAN

3. Komponen biaya untuk perangkat lunak

- Database Management System

- Office Suite

- Computer Aidid Software Engineering tools

- Development Tool

- Network Management Application

- VPN Application

- Firewall

4. Komponen biaya untuk Pengembangan Aplikasi

- Investasi Awal. Investasi awal yang termasuk disini adalah studi kelayakan

- Analisa Masalah. Analisa Masalah dilakukan dengan berbagai teknik seperti fact-finding,

studi dokumentasi dan sebagainya.

- Analisa Kebutuhan (atau Requirement Analysis). Penggunaan berbagai teknik untuk

mengidentifikasi dan mendapatkan kebutuhan/persyaratan aplikasi dan atau sistem

informasi, guna mendapatkan solusi yang tepat

- Desain. Desain adalah langkah perencanaan aplikasi berdasarkan analisa kebutuhan

- Konstruksi. Konstruksi adalah pengembangan, instalasi dan testing terhadap komponen

sistem/aplikasi

- Implementasi. Implementasi adalah dimulainya penerapan sistem untk pengoperasiannya

sehari-hari.

Page 45: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

- Pengujian. Pengujian adalah proses perawatan secara kontinyu supaya jika ditemukan

bug maka dapat diperbaiki

- Dokumentasi. Dokumentasi adalah pembuatan dokumen perangkat lunak untuk setiap

tahapan yang dilakukan seperti yang disebutkan diatas.

5. Komponen biaya untuk Keamanan Sistem

- Antivirus

- Firewall

- Backup system

- Media Backup

- Disaster Recovery Plan

- Pembuatan Prosedur dan Kebijakan Keamanan

- Perangkat Lunak Keamanan

- Audit

- Infrastruktur keamanan secara fisik

- Infrastruktur Sistem Contingency Plan

6. Komponen Biaya Pendidikan dan Pelatihan

- Survey Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan

- Perancangan Pendidikan dan Pelatihan dengan Model Pelatihan Terintegrasi

- Penyiapan Materi dan Media

- Pendidikan dan Pelatihan untuk Pendidik dan Pelatih

- Pendidikan dan Pelatihan untuk Peserta

- Evaluasi Hasil Belajar

7. Komponen Biaya Manajemen Proyek

- Updating Dokumen

- Perencanaan Manajemen Mutu’

- Perencanaan Manajemen Proyek

- Supervisi Implementasi

- Progress Review dan Laporan

5.6.2 Contoh Perhitungan Komponen Biaya Proyek eGovernment

Contoh perhitungan komponen biaya proyek eGovernment adalah sebagai berikut:

Tabel 6.7 Ringkasan Rincian Perkiraan Biaya *)

Page 46: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

No Konfigurasi Jumlah Lokasi

Hardware dan Software

Sistem-aplikasi

Pelatihan Jaringan & Sekuriti

Manajeman proyek

Total

1. Pusat Data Kantor Walikota

2 80500 40500 50000 35.000 25.000 231000

2. Pusat Data Kecamatan A

4 20000 18000 25000 30000 20000 113000

3 Pusat Data Command Center

2 10000 9000 12500 15000 10000 56500

4 Pusat Data setiap SKPD

Berdasarkan jumlah SKPD **)

15000 14000 17500 20000 15000 61500

Keterangan:

*) Perkiraan jumlah anggaran hanyalah merupakan estimasi kasar dalam US $, untuk per 1

tahun anggaran

**) Nilai anggaran yang dihitung untuk 1 SKPD per tahun

Contoh Perhitungan Komponen Biaya proyek eGovernment berdasarkan setiap komponen

biaya untuk masing-masing konfigurasi

Hardware (Perangkat Keras)

No Deskripsi Quantity Satuan Harga Satuan

Jumlah

Computer dan Peripheral

1. Server P3/Xeon 1 Ghz 2SMP, RAM 512 MB, RAID %*20GB

3 Units 5000 15000

2. Workstation P4 1.4Ghz (17” SVGA, RAM 256 MB, HD 20GB

10 Units 1500 15000

3 Notebook PIII 866MHz (TFT, 24xCDROM, RAM 128MB, HDD 20GB)

20 Units 3000 60000

4 Optical Backup Up 5.2 GB 5 Units 1000 5000 5 Printer Dot Matrix 2 Units 850 1700 6 Printer InkJet 5 Units 1000 5000 7 Printer LaserJet 2 Units 1200 24000 8 Document Scanner 2 Units 8000 16000 9 Camera Digital 2 Units 1000 2000 10 LCD Projector 2 Units 750 1500 11 Internet TV Set 2 Units 5000 10000 LAN &

Page 47: BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …

WAN 1 Hub 12 PORT 2 Units 3000 6000 2 VPN Router 2 Units 5000 10000 3 Cabling 15 Units 200 3000 4 Modem 5 Units 100 500 5 Networking Management

Software 2 Units 500 1000

Electrical Office, etc

1 Surge Protector 2 Lot 5000 10000 2 Facsimile 2 Units 1200 2400 3 AC 2.5PK 10 Units 2000 10000 4 UPS 5KV 10 Units 1000 10000 5 Meja Komputer 10 Units 100 1000 6 Genset 2 Units 5000 10000

Software (Perangkat Lunak)

No Deskripsi Quantity

Satuan

Harga Satuan

Jumlah

1 RDBMS engine and runt time

3 Units 5000 15000

2 MS Office 30 Licensed

200 600

3 MS Windows 30 Licensed

500 15000

4 Development Tool 1 Licensed

1200 1200

5 Fingerprint Recognition Software

1 Units 6500 6500

6 VPN Software 1 Units 8000 8000 7 Security Software 30 Units 500 1500

Sistem-aplikasi

No Deskripsi Quantity

Satuan Harga Satuan

Jumlah

1 Studi kelayakan 1 Units 1000 100 2 Analisa masalah 1 Unit 1200 1200 3 Analisa kebutuhan 1 Units 1500 1500 4 Desain 1 Units 1500 1500 5 Konstruksi 1 Units 1500 1500 6 Implementasi 1 Units 3000 3000 7 Pengujian 1 Units 3000 3000 8 Dokumentasi 1 Units 2000 2000