BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …
Transcript of BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, …
BAB V STRATEGI PENTAHAPAN, RENCANA IMPLEMENTASI, KAJIAN
MANFAAT INVESTASI DAN PERENCANAAN ANGGARAN 5.1 Strategi Pentahapan Pengembangan e-Government
5.1.1 Konsep dan Implementasi Strategi Pentahapan Pengembangan e-
Government Kota Manado
Sesuai Inpres No 3/2003 tentang kebijakan dan strategi nasional Pengembangan e-
Government, maka setiap Gubernur dan Bupati/Walikota diamanatkan untuk
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan
kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government
secara nasional.
Dokumen usulan strategi e-Government dimaksudkan untuk membantu Pemkot
Manado dalam mengembangkan kebijakan Pembangunan e-Government. Sifat
dokumen ini adalah umum dan menyelusuh (mencakup semua fungsi
kepemerintahan) dengan lingkup pekerjaan yang besar, sehingga diperlukan strategi
untuk merincu kebutuhan blueprint e-Government tersebut kedalam tahapan-tahapan
pembangunan dengan lingkup yang lebih kecil, sesuai kebutuhan spesifik masing-
masing Pemda, dan sesuai dengan alokasi anggaran pembangunan untuk daerah
tersebut.
Gambar 5.1 Penentuan Kebijakan Pembangunan e-Government
Secara umum, penentuan Kebijakan Pembangunan e-Government Pemkot Manado
akan dipengaruhi oleh 3 faktor berikut: (Lihat Gambar 5.1)
a. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuat perencanaan strategis
pengembangan e-Government Pemkot Manado. Penyusunan dokumen perencanaan
strategis pengembangn e-Government sebaiknya mengikuti panduan yang
dikeluarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika serta memperhatikan
aturan-aturan terkati lainnya. Melibatkan tenaga ahli yang berpengalaman adalah
salah satu factor kunci keberhasilan dalam menyusun perencanaan strategis
pengembangan e-Government.
b. Faktor kedua biasanya datang dari perencanaan pembangunan daerah, kebijakan
politik, kebutuhan penggun dan ketersediaan anggatan. Faktor-faktor ini akan sangat
menentukan kebutuhan spesifika dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah *atau
SKPD) yang ada dalam lingkup pemerintahan Pemkot Manado
c. Faktor ketiga akan datang dari pengalaman-pengalaman yang sudah dimiki oleh
Pemda dalam mengimplementasikan e-Government selam ini.
Walaupun tidak diharuskan, Kebijakan Pembangunan e-Government disarankan
untuk dituangkan dalam beberapa tahapan pembangunan (misalnya 5 tahapan),
masing-masing tahapan direncanakan untuk 1 (satu) atau 2 (dua) tahun masa
pembangunan. Hal ini disesuaikan dengan mekanisme dan siklus kepemerintahan
pada umumnya, dimana program pembangunan daerah direncanakan dalam kurun
waktu 20 tahunan, 5 tahunan dan setiap 1 tahun. Rencana pembangunan 3 (lima)
tahunan adalah rencana pembangunan jangka menengah daerah yang merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program kerja bupati Pemkot Manado.
5.1.2 Kebutuhan Dasar Pengembangan e-Government Kota Manado
Selanjutnya ada 2 (dua) factor penting yang patut untutk dipertimbangkan dalam
menyusun skala prioritas pembangunan e-Government. Kedua factor tersebut
sekaligus menjadi pre-requisite (atau kebutuhan dasar) yang harus dipenuhi untuk
dapat melaksanakan program e-Government dengan optimal.
Kebutuhan dasar ini bisa saja disiapkan bersamaan dengan pembangunan e-
Government, sesuai dengan lingkup dan/atau focus pembangunan di tahapan
tersebut.
Kedua kebutuhan dasar tersebut adalah:
1. Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk dapat melaksanakan program
pengembangan e-Government dengan optimal, maka diperlukan SDM yang ,
mengusasi kompetensi dasar bidang computer, jaringan computer dan internet
minimal sebagai pengguna biasa. Khusus untuk para pengambil keputusan, maka
mereka perlu juga untuk mengetahui konsep dasar system informas manajemen.
2. Infrastruktur Komunikasi Data, Komputer, Jaringan Komputer dan Sistem
Aplikasi. Ketersediaan infrastruktur komunikasi data, computer dan jaringan
computer merupakan kebutuhan dasar kedua, mengingat aplikasi e-Government
memang hanya bias berfungsi optimal jika infrastruktur tersebut sudah tersedia.
Sedangkan system aplikasi juga perlu dianalisa apakah dapat berfungsi di
infrastruktur yang saat ini sudah ada atu peru melakukan perbaikan (misalnya
upgrading) atau bahkan pengadaan infrastruktur baru.
6.1.3 Strategi Penyusunan e-Government Kota Manado
Untuk memandu proses rencana implementasi e-Government Pemkot Manado,
maka dibutuhkan strategi penyusunan. Strategi penyusunan ini diperlukan karena
system aplikasi, jaringan, desain keamanan dan aspek manajemen e-Government
Pemkot Manado sangat beragam dari sisi jenis dan jumlahnya. Selain itu, terdapat
factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan implementasi e-Government.
Secara garis besar, ada 3 strategi penyusunan yang perlu dipertimbangkan:
1. Strategi MATRIKS
Membangun e-Government dengan pendekatan strategi Matriks artinya membangun
dari semua kategori system aplikasi, jaringan pendukung dan keamanan pada satu
tahapan (G2G, G2C, G2B, front office, back office dan aplikasi umum) tetapi dengan
memilah dan memilih jenisnya berdasarkan skala prioritas pembangunan daerah,
sesuai kebijakan, visi dan misi Pemerintah Kota Manado.
Contohnya jika visi dan misi Kepala Daerah berfokus pada penguatan kelembagaan
pemerintahan, maka prioritas implementasi e-Government adalah pada Blok Fungsi
Administrasi dan Management, dan Blok Fungsi Legislasi, dengan obyek layanan
G2G. (lihat Gambar 5.2)
Gambar 5.2 Strategi Matriks
2. Strategi SPIRAL
Pendekatan strategi SPIRAL adalah memprioritaskan pembangunan e-Government
secara lengkap terlebih dahulu untuk ruang lingkup internal Pemda dan legislative,
baru kemudian secara bertahap pengembangan diperluas ke lingkup yang lebih besar
seperti kelurahan dan kecamatan, instansi vertical dan bidang lainnya. Strategi ini
juga memprioritaskan untuk membuat (dalam skala kecil) prototype jaringan system
informasi kepemerintahan lengkap dari kelurahan sampai dengan Pemda.
Untuk implementasi e-Government Pemkot Manado, dengan pendekatan strategi
spiral, maka Modul Fungsi PEMBANGUNAN yang dapat dibangun terlebih dahulu.
(lihat Gambar 5.3)
Gambar 5.3 Strategi SPIRAL
3. Strategi NERACA F&I
Untuk pendekatan implementasi dengan menggunakan strategi NERACA F&I
artinya adalah menggunakan pendekatan FEASIBLE dan IMPACT. Pendekatan
feasible adalah memprioritaskan pembangunan aplikasi yang tergolong mudah dan
sederhana untuk diimplementasikan. Sedangkan pendekatan IMPACT adalah
memprioritaskan pembangunan pada aplikasi yang manfaatnya dapat dirasakan
sebesar-besarnya (atau seluas-luasnya) oleh masyarakat umum. (lihat Gambar 5.4)
Untuk Pemkot Manado, jika ingin menggunakan pendekatan FEASIBLE maka dapat
memulai dengan membangun infrastruktur LAN dan membangun aplikasi
perkantoran. Sedangkan untuk pendekatan IMPACT dapat membangun aplikasi
untuk Peringatan Dini Bencana.
Gambar 5.4 Strategi NERACA F&I
5.2 Pentahapan Pembangunan e-Government Kota Manado
5.2.1 Peta Rencana Level Strategis
Secara garis besar, ada beberapa fase dengan goal yang bersifat high-level
(belum spesifik) untuk pengembangan e-Government Kota Pemkot Manado. Bagian
ini menggarisbawahi langkah awal dan high-level roadmap untuk pencapaian posisi
strategis e-Government Kota Pemkot Manado. Tujuannya adalah untuk memberikan
pengarahan yang bersifat luas dan bukan resep yang kaku untuk mencapai service
excellence. Roadmap ini harus divalidasi dan dipoles lebih jauh menjadi sebuah
rencana yang lebih terperinci setelah diadopsi dari strategi e-Government ini. Untuk
level strategis dalam waktu selama 5 tahun, maka tujuan akhir yang ingin dicapai
adalah membangun kesadaran (atau AWARENESS) akan pentingnya e-Government
di lingkungan internal Pemkot Manado. Periode yang tercakup pada roadmap
strategi di atas adalah dari tahun 2015 hingga tahun 2020. Setiap tahunnya ada high-
level goals yang harus dicapai dan menandakan tingkat kesiapan e-Government Kota
Pemkot Manado untuk memberikan layanan yang optimal. Pada tahunnya, mulai dari
Tahun 2016 hingga tahun 2020 Pemerintah Kota Pemkot Manado akan terus
mengimplementasikan TIK, sehingga setiap tahun implementasi dan deployment TIK
harus menjadi high-level goals. Diharapakan pada tahun 2019, sudah bisa dilakukan
audit internal terkait implementasi TIK Kota Pemkot Manado, sehingga bisa tercapai
layanan TI yang optimal di Tahun 2020. Sasaran dan tujuan dari roadmap tersebut
dapat dilihat pada Gambar 5.5
Gbr. 5.5 Roadmap Level Strategis Pembangunan e-Government Pemkot Manado Periode Tahun 2015 sampai 2020
Secara umum, dapat disebutkan bahwa sasaran Pembangunan eGovernment untuk
Jangka Pendek (periode 5 tahun) adalah MEMPERSIAPKAN infrastruktur
eGovernment Pemkot Manado. Tahap persiapan merupakan tahap yang terpenting
karena seperti membangun sebuah pondasi. Pondasi yang baik adalah pondasi yang
kokoh dan tahan goncangan, demikian juga dengan sifat infrastruktur eGovernment
yang harus dibangun. Contoh program dan aktivitas kegiatan per tahunnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahun 2016:
a. Melakukan inventarisasi sebagai dasar perencanaan e-Goverment
Pemkot Manado di tahun mendatang.
b. Perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado selesai disusun.
c. Melakukan sosialisasi perencanaan strategis e-Government Pemkot
Manado ke semua stakeholders terkait.
d. Melakukan kegiatan DIKLAT sesuai panduan pada dokumen
perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado
e. Pada tahun 2016 ini aplikasi e-Government bagian dari Modul Layanan
seperti Portal Web Resmi Pemkot Manado telah tersedia dalam kondisi
belum optimal pada tingkat yang bervariasi.
f. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government
Pemkot Manado
g. Pembentukan Tim Pengelola Sistem Aplikasi e-Government Pemkot
Manado
h. Melakukan audit internal system aplikasi e-Government
2. Tahun 2017:
a. Pembentukan Tim Pengelola e-Government Pemkot Manado sebagai
pusat pengelola sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado selesai
dilakukan.
b. Melakukan kegiatan DIKLAT sesuai panduan pada dokumen
perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado
c. Memulai Penyusunan Prosedur Operasi Standar pelayanan dari setiap
sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado.
d. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government
Pemkot Manado.
e. Melakukan inventarisasi sebagai dasar perencanaan e-Goverment
Pemkot Manado di tahun mendatang
f. Penyiapan aturan pendukung terkait implementasi eGovernment
3. Tahun 2018:
a. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government
Pemkot Manado
b. Pada tahun 2018 fokus melakukan pengembangan sistem aplikasi e-
Government untuk memenuhi kebutuhan Pemkot Manado
c. Melakukan kegiatan DIKLAT sesuai panduan pada dokumen
perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado
d. Dokumentasi lessons-learned dari setiap implementasi dan deployment
system aplikasi e-Government Pemkot Manado mulai dilakukan sebagai
bahan pembelajaran implementasi berikutnya.
e. Melakukan inventarisasi sebagai dasar perencanaan e-Goverment
Pemkot Manado di tahun mendatang.
f. Sosialisasi Prosedur Operasi Standar pelayanan dari setiap sistem
aplikasi e-Government Pemkot Manado
4. Tahun 2019:
a. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government
Pemkot Manado
b. Pada tahun 2018 fokus melakukan pengembangan sistem aplikasi e-
Government untuk memenuhi kebutuhan Pemkot Manado
c. Melakukan kegiatan DIKLAT sesuai panduan pada dokumen
perencanaan strategis e-Government Pemkot Manado
d. Dokumentasi lessons-learned dari setiap implementasi dan deployment
system aplikasi e-Government Pemkot Manado mulai dilakukan sebagai
bahan pembelajaran implementasi berikutnya.
e. Melakukan inventarisasi sebagai dasar perencanaan e-Goverment
Pemkot Manado di tahun mendatang.
f. Layanan TIK yang telah diterapkan bekerja sesuai Prosedur Operasi
Standar.
5. Tahun 2020:
a. Pada fase terakhir roadmap ini system aplikasi e-Government telah
mencapai target PERSIAPAN sesuai rencana strategis yang telah dibuat.
b. Setelah pencapaian target, dilakukan dokumentasi lessons-learned atas
implementasi yang telah berjalan hingga tahap optimal untuk kebutuhan
saat itu.
c. Pembangunan sistem aplikasi sesuai dokumen Renstra e-Government
Pemkot Manado
d. Pada tahun 2020 juga terus dilakukan pengembangan sistem aplikasi e-
Government untuk memenuhi kebutuhan Pemkot Manado
e. Audit general system aplikasi e-Government Pemkot Manado sebagai
bahan masukan untuk Rencana Pembagunan Jangka Menengah (periode
5 tahun berikutnya)
f. Dokumentasi RENSTRA berkelanjutan
5.2.2 Peta Rencana Level Strategis Berkelanjutan
Peta Rencana level strategis berkelanjutan adalah gambaran implementasi level
strategis untuk periode Pembangunan untuk Jangka Menengah (10 tahun) dan
periode pembangunan untuk Jangka Panjang (20 tahun). Peran e-Government adalah
menjadi sarana guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani, dengan
tahapan-tahapan tertentu. Untuk menuju sasaran tersebut, maka untuk Pemkot
Manado akan berfokus pada Pembangunan Infrastruktur Sistem Aplikasi dan
Jaringan, Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan.
Secara umum, dapat disebutkan bahwa program dan aktivitas untuk Periode Jangka
Menengah 10 tahun, adalah mengulang setiap program dan aktivitas Periode 5 tahun
sebelumnya. Karena dalam Rencana Implementasi eGovernment, periode 5 tahun
ditujukan untuk Tahap Persiapan, sedangkan untuk 10 tahun ditujukan untuk Tingkat
Pematangan. Sehingga setiap program, kegiatan dan aktvitas eGovernment untuk
Jangka Menengah 10 tahun, adalah mengulang kembali setiap program, kegiatan dan
aktivitas yang ada dalam Periode Jangka Pendek 5 tahun.
Secara garis besar, program, kegiatan dan aktivitas eGovernment Pemkot Manado
untuk Jangka Panjang atau Periode 20 sampai dengan 25 tahun adalah sebagai
berikut:
I. Periode Tahun 2016-2020 adalah Tahap Persiapan, antara lain:
a. Pembuatan situs web pemerintah di setiap SKPD; b. Pendidikan dan Pelatihan
sumber daya manusia menuju penerapan e-Government; c. Penyediaan sarana akses
public, antara lain dalam bentuk pembangunan infrastruktur jaringan LAN, WiFi dan
lain-lain dengan konektivitas pita-lebar; d. Sosialisasi keberadaan layanan
informasi elektronik, baik untuk public maupun penggunaan internal; e.
Pengembangan motivasi kepemimpinan (e-Leadership) dan kesadaran akan
pentingnya manfaat e-Government (awareness building); f. Penyiapan peraturan
pendukung dan penguatan kelembagaan
II. Periode Tahun 2020 – 2025 adalah Tahap KEHADIRAN (atau disebut juga
Pematangan), antara lain:
a. Pembuatan situs informasi layanan public interaktif, antara lain dengan
menambahkan fitur-fitur khusus tertentu sesuai kepentingan public pada setiap Portal
Web Resmi Pemkot Manado; b. Pembangunan fasilitas integrasi sistem informasi
untuk semua SKPD
III. Periode Tahun 2025 – 2030 adalah Tahap MASYARAKAT INFORMATIF dan
MASYARAKAT PENGETAHUAN (atau disebut juga Tahap Pemantapan), antara
lain: a. Penyediaan fasilitas transaksi secara elektronik antara lain dengan
menambahkan fasilitas penyerahan formulir, fasilitas pembayaran online dan lain-
lain; b. Penyatuan penggunaan aplikasi dan data dengan lembaga vertical lainnya
(atau interoperabilitas)
IV. Periode Tahun 2030-2035 adalah Tahap MASYARAKAT PENGETAHUAN
dan MASYARAKAT MADANI (atau disebut juga Tahap Pemanfaatan), antara lain:
a. Pembangunan integrasi berbagai sistem-aplikasi untuk pelayanan G2G, G2B, G2E
dan G2C; b. Pengembangan proses layanan eGovernment yang efektif dan efisien; c.
Penyempurnaan menuju kualitas layanan yang terbaik
Gambar 5.5 Roadmap High-Level Strategis e-Government Pemkot Manado Jangka Menengah Periode Tahun 2016 sampai 2025
Fase 2016 – 2025 KEHADIRAN / PEMATANGAN
Membangun KESADARAN
DIKLAT dan Penguatan Kelembagaan
Implementasi system aplikasi Modul Fungsi tertentu
Pembangunan Sistem Aplikasi
Pembangunan dan Pemeliharaan Jaringan
Audit dan Pembuatan SOP
Melaksanakan DIKLAT berdasarkan Kompetensi
Penguatan Organisasi Pengelola eGov
Implementasi e-Leadership
Melaksanakan sosialisasi, seminar dan Pencanangan Gerakan
Gambar 5.6 Roadmap High-Level Strategis e-Government Pemkot Manado Jangka Panjang Periode Tahun 2016 sampai 2035
5.3 Rencana Implementasi e-Government
Rencana implementasi e-Government Pemkot Manado disusun dengan beberapa
kakas berikut ini: Analisa Kesenjangan, Portofolio Sistem Aplikasi di Masa
Mendatang, dan Roadmap Implementasi.
5.3.1 Analisa Kesenjangan (atau Gap Analysis)
Gap analysis merupakan suatu analisis kesenjangan yang digunakan untuk
membandingkan antara kondisi saat ini (current application portfolio) dengan future
application portfolio yang merupakan hasil Perencanaan Strategis Sistem Informasi
pada Kota Pemkot Manado. Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1
di bawah ini:
Tabel 5.1 Perbandingan sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado CURRENT portofolio sistem aplikasi
e-Gov Pemkot Manado FUTURE portofolio sistem aplikasi
e-Government Pemkot Manado Aplikasi PNSmail Aplikasi Microsoft Office Aplikasi Web Resmi Kota Manado Aplikasi Web Resmi SKPD Kota Manado MySQL Database Sistem Operasi Microsoft Windows XP, versi 7 dan versi 8.1 Server dan Server backup aplikasi di lokasi terpisah Internet Management Access via Mikrotik Internet Acces 2 Mbps via LAN dan WiFi Printer Mandiri di setiap SKPD Mesin Absen mandiri di setiap SKPD
Blok fungsi Pelayanan Blok Fungsi Administrasi dan
Management Blok Fungsi Legislasi Blok Fungsi Pembangunan Blok Fungsi Keuangan Blok Fungsi Kepegawaian Blok Fungsi Dinas dan Lembaga Modul Basis Data Terdistribusi
yaitu DBMS Modul Pengelolaan Keamanan
Sistem Aplikasi (level desktop, server, LAN dan internet)
Modul Pengelolaan Pusat Data; yakni Aplikasi Management Server dan Aplikasi Management User
Modul Integrasi Sistem, yakni Aplikasi Web-service, Aplikasi Single-Sign-On
Modul Sistem Informasi Strategis yakni Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Informasi Geografis
Modul Sistem Operasi misalnya Sistem Operasi Windows dan Sistem Operasi Open Source
Intranet, Ekstranet dan Internet
5.3.2 Portofolio Sistem Aplikasi di Masa Mendatang
Portofolio future application portfolio diturunkan dari kebutuhan e-Government
Pemkot Manado yang diidentifikasi melalui beberapa tool analisis. Berdasarkan hasil
analisis dengan menggunakan tools McFarlan, maka dibagi kategori e-Government
Pemkot Manado pada matriksnya menjadi 4, yaitu strategic, high potential, key
operational, serta support.
Gambar 5.7. Contoh ilustrasi Strategic grid McFarlan untuk future application
portfolio eGovernment Kota Manado
Yang termasuk dalam kategori strategic adalah implementasi yang signifikan
untuk mendukung strategi bisnis ke depannya. Implementasi yang high potential
akan penting untuk mencapai sukses di masa yang akan datang. Key operational
berarti pada saat ini organisasi bergantung kepada implementasi terkait dalam
pencapaian suksesnya. Sedangkan implementasi yang berkategori support adalah
yang valuable tetapi tidak terlalu kritis untuk pencapaian sukses organisasi.
Untuk menentukan tindak lanjut terhadap hasil analisis kesenjangan tersebut,
digunakan kriteria penilaian yang terdiri atas optimize, integrasi, exist, baru, serta
replace. Optimize berarti aplikasi, sistem, atau layanan telah ada dan harus
dioptimalisasi untuk memenuhi kebutuhan yang diidentifikasi. Integrasi berarti agar
aplikasi, sistem, atau layanan sesuai dengan kebutuhan, harus diintegrasikan dengan
aplikasi, sistem, atau layanan lainnya. Akan tetapi sistem yang berlabel integrasi
tersebut dapat diakses secara terpisah oleh kepentingan yang berbeda. Exist berarti
aplikasi, sistem, atau layanan telah ada dan mencukupi kebutuhan. Baru berarti
Pemkot Manado harus membeli atau membuat aplikasi, sistem, atau layanan baru
sesuai kebutuhan, baik dibuat sendiri maupun dengan outsourcing. Sedangkan
replace menandakan bahwa aplikasi, sistem, atau layanan terkait tidak signifikan dan
dapat digantikan dengan fungsi lain atau perluasan aplikasi, sistem, atau layanan
lainnya. Setelah dipetakan dengan kriteria-kriteria tersebut, didapatkan hasil seperti
pada Tabel 5.2 sebagai berikut:
Tabel 5.2 Pemetaan McFarlan Grid untuk Future Portofolio Sistem Aplikasi e-Government Pemkot Manado
Strategic High Potential Modul Sistem Informasi Strategis yakni Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Informasi Geografis
Baru, integrasi Jaringan Terpadu Pemkot Manado
Exist, Optimize
Modul Integrasi Sistem, yakni Aplikasi Web-service, Aplikasi Single-Sign-On
Baru, integrasi Portal Website Resmi
Baru, Integrasi
Modul Pengelolaan Pusat Data; yakni Aplikasi Management Server dan Aplikasi Management User
Baru, Integrasi Modul Pengelolaan Keamanan Sistem Aplikasi (level desktop, server, LAN dan internet)
Baru, Integrasi
Blok Fungsi Pelayanan
Baru, Integrasi Blok Fungsi Keuangan
Baru, Integrasi
Blok Fungsi Baru, Integrasi Blok Fungsi Baru, Integrasi
Administrasi dan Managemen
Kepegawaian
Blok Fungsi Legislasi
Baru, Integrasi Blok Fungsi Dinas dan Lembaga
Baru, Integrasi
Blok Fungsi Pembangunan
Baru, Integrasi Modul Basis Data Terdistribusi
Baru, Integrasi
Aplikasi PNSmasil Exist, Update Modul Sistem Operasi
Exist, Update
Aplikasi Microsoft Office
Exist, Update
Intranet, Ekstranet dan Internet Access via LAN dan Wifi, Internet Management dgn MIkrotik
Exist, Optimize Printer, Mesin Absensi
Integrasi
Key Operational Support
5.3.3 Roadmap Implementasi Solusi e-Government Kota Manado
Bagian ini akan memberikan high-level roadmap untuk implementasi solusi e-
Government yang menjadi kebutuhan Pemkot Manado. Roadmap implementasi e-
Government Pemkot Manado ini diuraikan dengan 3 strategi implementasi, yakni
strategi matriks, strategi spiral dan strategi Neraca F&I. Masing roadmap
implementasi dibedakan menjadi dua bagian, yakni roadmap sistem-aplikasi,
security dan jaringan, serta roadmap manajemen organisasi. Periode yang tercakup
pada roadmap ini adalah untuk 5 tahun 10 tahun dan 20 tahun.
Tabel 5.3 Roadmap Implementasi e-Government Pemkot Manado
untuk Periode 5 tahun dengan strategi Matriks Aktivitas Implementasi
2016 2017 2018 2019 2020 Pembangunan Modul Fungsi Administras dan Management
X X X
Pembangunan Modul Fungsi Legislasi
X X X
Pembangunan Modul Fungsi Pembangunan
X X X
Pembangunan Modul Fungsi Kepegawaian
X X X
Pembangunan Modul Fungsi Keuangan
X X X
Pembangunan Modul Fungsi Dinas dan Lembaga
X X
Pembangunan Basis Data Terdistribusi
X X X X X
Pembangunan Modul Pengelolaan Keamanan Sistem Aplikasi
X X X X X
Pembangunan dan Pemeliharaan jaringan infrastruktur intranet, ekstranet dan internet
X X X X X
Pembangunan Modul Integrasi Sistem
X X
Pengujian, Audit dan Dokumentasi lessons-learned atas implementasi yang telah berjalan hingga tahap optimal untuk kebutuhan saat itu.
X X
Tabel 5.4 Roadmap Implementasi e-Government Pemkot Manado
Untuk Periode 5 tahun dengan strategi Spiral
Aktivitas Implementasi 2016 2017 2018 2019 2020
Pembangunan Portal Web Resmi SKPD atau Kecamatan
X
Pembangunan Modul Fungsi Administrasi dan Management: Aplikasi Surat Elektronik
X X
Pembangunan Modul Fungsi Legislasi: Sistem Informasi Katalog Peraturan dan Perundang-Undangan
X X
Pembangunan Modul Fungsi Pembangunan: Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan
X X
Pembangunan Modul Fungsi Pembangunan: e-Musrembang dan e-Monev
Pembangunan Modul Fungsi Kepegawaian: Sistem Absensi dan Penggajian
X X
Pembangunan Modul Fungsi Kepegawaian: Sistem Informasi Penilaian Kinerja
X X
Pembangunan Modul Fungsi Kepegawaian: Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan
X X
Pembangunan Modul Fungsi Keuangan
X X
Pembangunan Modul Fungsi Dinas dan Lembaga
X X
Pembangunan Basis Data Terdistribusi
X X
Pembangunan Modul Pengelolaan Keamanan Sistem Aplikasi
X X X X X
Pembangunan dan Pemeliharaan jaringan infrastruktur intranet, ekstranet dan internet
X X X X X
Pembangunan Modul Integrasi Sistem
X X
Pengujian, Audit dan Dokumentasi lessons-learned atas implementasi yang telah berjalan hingga tahap optimal untuk kebutuhan saat itu.
X X
Tabel 5.5 Roadmap Implementasi e-Government Pemkot Manado untuk Periode 20 tahun Aktivitas Implementasi
2016 - 2020 2020 - 2025 2025 - 2030 2030 - 2035 Pembuatan situs web resmi di setiap SKPD X Sosialisasi keberadaan layanan informasi elektronik
X X
Pengembangan e-Leadership dan awareness building eGovernment
X X X X
Penyiapan aturan pendukung dan Penguatan Kelembagaan
X X X X
Penyusunan Dokumentasi Renstra yang berkelanjutan
X X X X
Pembuatan situs informasi layanan public interaktif
X X X
Pembangunan fasilitas integrasi system informasi untuk semua SKPD
X X X
Pembangunan fasilitas transaksi secara elektronik
X
Pembangunan berbagai system aplikasi terintegrasi untuk G2G, G2B, G2E dan G2C
X
Pengembangan proses pelayanan eGovernment yang efektif dan efisien
X
Penyempurnaan menuju kualitas layanan yang terbaik
X
DIKLAT Pengembangan Kompetensi SDM di semua level
X X X X
Penyediaan saran akses public, yakni pembangunan dan pemeliharaan intranet, ekstranet dan internet
X X X X
Pengembangan e-Leadership dan awareness building eGovernment
X X X X
Penyiapan aturan pendukung dan Penguatan Kelembagaan
X X X X
Penyusunan Dokumentasi Renstra yang berkelanjutan
X X X X
PERSIAPAN KEHADIRAN PEMANTAPAN PEMANFAATAN
5.4 Strategi Pendukung Pengembangan e-Government Kota Manado
Strategi pendukung pengembangan e-Government Pemkot Manado membahas
factor-faktor krusial atau penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan e-
Government. Strategi pendukung ini sifatnya unik untuk Pemkot Manado. Strategi
pendukung disusun sebagai pelengkap untuk usulan strategi system aplikasi e-
Government Kota Manado yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian
sebelumnya. Strategi pendukung untuk Pemkot Manado adalah factor krusial, dan
dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: Komunikasi, Audit Sistem Aplikasi e-
Government dan Disaster Recovery Plan (atau DRP).
1) Strategi Pendukung Komunikasi
Untuk mensukseskan implementasi rencana strategis yang telah dirancang,
diperlukan strategi komunikasi yang cukup ekstensif. Strategi yang diberikan di sini
adalah strategi high-level yang tidak akan terlalu detail, karena untuk setiap detail
kegiatan aktivitas komunikasinya akan tergantung pada kompleksitas kegiatan. Pada
dasarnya akan dibutuhkan strategi komunikasi yang mampu meningkatkan kesadaran
akan implementasi rencana strategis beserta perubahan yang menjadi dampaknya.
Kemudian strategi komunikasi tersebut juga harus mampu mendorong penerimaan
dan ownership akan rencana dan perubahan yang menjadi akibatnya. Bila hal-hal
tersebut terpenuhi, dengan sendirinya akan tercipta integritas serta ketepatan
pelaksanaan rencana strategis yang dimaksud.
Strategi komunikasi yang diberikan terdiri atas tiga langkah, yakni sebelum
implementasi rencana strategis, saat perubahan-perubahan besar terjadi, dan setelah
perubahan-perubahan selesai diimplementasikan. Strategi sebelum implementasi
dimaksudkan untuk menyiapkan dan menciptakan awareness serta menarik minat
dan dukungan para pemangku kepentingan terhadap rencana strategis yang akan
dilaksanakan. Strategi saat perubahan dimaksudkan untuk tetap memberikan
informasi dan update kepada para pemangku kepentingan. Sementara strategi setelah
perubahan dimaksudkan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan berjalan dengan
baik terutama setelah perubahan yang dibawa oleh rencana strategis yang diterapkan.
Untuk Pemkot Manado, ada beberapa target komunikasi yang harus dicapai dan
di-cover oleh strategi komunikasi ini. Yang pertama menargetkan tingkat eksekutif
Pemkot Manado untuk memastikan adanya dukungan dan komitmen penuh para
eksekutif terhadap rencana strategis yang akan diimplementasikan. Yang kedua
adalah bagian SDM supaya siap menangani aktivitas peorganisasian dan yang terkait
dengan SDM, juga untuk membantu menjalin komunikasi dengan para personel
Pemkot Manado. Yang ketiga yaitu komunikasi internal pelaksana e-Government
Pemkot Manado yang harus mencakup hingga semua unit SKPD. Terakhir yakni
komunikasi eksternal pada unit lain di luar pelaksana e-Government Pemkot
Manado.
Selain strategi komunikasi yang masih bersifat umum seperti yang kami
sarankan, diperlukan komunikasi yang lebih mendalam dengan sasaran yang lebih
terperinci. Karena itu langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh Pemkot Manado
adalah mengembangkan strategi komunikasi yang lebih mendetail untuk masing-
masing unit kegiatan. Perubahan-perubahan sebagai implikasi pelaksanaan rencana
strategis memerlukan kompetensi yang sesuai yang mungkin untuk beberapa fungsi
masih belum memadai. Untuk mengantisipasinya Pemkot Manado juga perlu
mengembangkan rencana pengembangan sumber daya sehingga target performa
setelah terjadinya perubahan dapat tercapai.
2) Audit Sistem Aplikasi e-Government
Ada keterkaitan yang dapat ditarik antara audit dengan strategi pentahapan
implementasi e-Government Pemkot Manado. Pertama, untuk mengetahui keabsahan
dan kesesuaian setiap langkah yang diambil Pemkot Manado dapat dilakukan audit
berdasarkan laporan yang dikeluarkan Pemkot Manado. Kemudian prinsip
transparansi dan akuntabilitas yang harus dijunjung Pemkot Manado. Audit dapat
melihat seberapa transparan dan akuntabel Pemkot Manado mampu menjaga prinsip
tersebut dalam kinerjanya. Strategi anti korupsi yang pada dasarnya berlandaskan
prinsip transparansi dan akuntabilitas juga dapat dibuktikan dengan adanya audit.
Setiap personel Pemkot Manado harus menandatangani pakta integritas yang
menyatakan komitmen mereka untuk menolak dan memberantas budaya korupsi di
dalam Pemkot Manado. Tingkat pelaksanaan pakta tersebut dapat diketahui melalui
audit baik internal maupun oleh pihak eksternal.
Setelah berbagai perubahan sebagai implikasi rencana strategis e-Government,
ada target performa dan efisiensi proses kepemerintahan yang harus dicapai. Salah
satu sarana evaluasi atas pencapaian yang dapat dilakukan adalah melalui proses
audit. Untuk itu tim perencana strategis memberikan strategi audit secara garis besar
sebagai panduan audit internal khususnya audit sistem aplikasi e-Government di
Pemkot Manado. Strategi ini masih bersifat high-level dan memerlukan pendetailan
lebih lanjut dalam hal audit charter dan standarnya. Selain itu Pemkot Manado juga
perlu memaksimalkan kesiapannya untuk melakukan audit internal. Unit-unit terkait
khususnya SKPD dan tim pengelola sistem aplikasi e-Government harus
memaksimalkan kesiapan menghadapi proses audit.
Audit internal di Pemkot Manado dikoordinasikan oleh Tim pengelola sistem
aplikasi e-Government dan berbertujuan untuk:
a) Mengelola pembentukan audit charter dan standar audit di Pemkot Manado
yang selaras dengan praktek good corporate governance
b) Mengembangkan rencana audit operasional dan finansial Pemkot Manado
c) Mengelola keseluruhan aktivitas audit berdasarkan rencana audit organisasi
d) Memberi masukan mengenai peluang perkembangan dan penambahan value
organisasi serta rekomendasi perbaikan kepada jajaran eksekutif dan
pemangku kepentingan lainnya
e) Menjalin hubungan dengan auditor eksternal
Masukan, proses, dan keluaran spesifik terkait audit internal sistem aplikasi e-
Government yang disarankan untuk Pemkot Manado dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Gambar 5.8 Masukan, proses, dan keluaran audit internal E-GOVERNMENT
Pada Gambar 5.8 di atas, masukan untuk proses audit internal sistem aplikasi e-
Government antara lain tujuan organisasi, kebijakan dan program organisasi, audit
charter, best practice dan standar audit, serta proses, prosedur, dan program kerja
sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado saat ini. Proses audit yang terjadi
dimulai dengan pengembangan dan pengintegrasian rencana audit serta
penyempurnaan standar audit. Kemudian dilaksanakan audit dan assessment atas
compliance operasi bisnis dan financial unit sistem aplikasi e-Government terhadap
kebijakan, tujuan, serta antisipasi resiko. Pelaksanaan audit dan pembuatan
laporannya juga diawasi untuk memastikan kesesuaian dengan standar yang telah
ditetapkan. Dari hasil audit dapat diberi masukan kepada jajaran eksekutif dan
kepada tim pengelola sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado mengenai
peluang perbaikan dan pengembangan yang dapat dilakukan. Keluaran yang
didapatkan dari keseluruhan proses audit yakni rencana audit yang terintegrasi, hasil
temuan proses audit, rekomendasi mengenai peluang perbaikan dan pengembangan,
serta laporan lengkap audit. Audit sistem aplikasi e-Government memiliki otoritas
untuk melakukan audit prosedur dan pelaksanaan riil, termasuk implementasi proyek
e-Government Pemkot Manado.
Kompetensi inti yang harus dimiliki oleh tim audit internal sistem aplikasi e-
Government Pemkot Manado antara lain pemahaman fungsi audit, pemahaman audit,
manajemen resiko, legal, serta pengetahuan domain operasi organisasi. Dalam hal
pemahaman fungsi audit, tim audit internal harus memahami fungsi dan tujuan
dilakukannya audit internal. Dari segi audit itu sendiri, mereka harus memahami
standar profesional serta teknik-teknik audit internal. Selain itu tim internal audit
juga sebaiknya memahami resiko dan manajemen resiko, domain bisnis, serta
kebijakan terkait untuk kasus Pemkot Manado. Dari segi legal, mereka harus
memahami berbagai regulasi terkait audit internal dan good corporate governance.
Proses bisnis dan prosedur di Kota Pemkot Manado sebagai suatu organisasi
darurat tidak mungkin seluruhnya distandarisasi. Hal ini terjadi karena pada
prinsipnya kinerja Kota Pemkot Manado diadaptasikan dengan keadaan di lapangan
dan sangat dipengaruhi oleh tekanan pihak luar (external pressures). Pedoman yang
baku di Kota Pemkot Manado meliputi kebijakan internal, legislasi dan regulasi
pemerintah, beberapa prosedur, serta standar target performa yang harus dicapai.
Untuk menyesuaikan dengan karakteristik Kota Pemkot Manado tersebut, maka audit
sistem aplikasi e-Government di Pemkot Manado dapat dilakukan dari segi
penjaminan (assurance) dan penilaian kontrol (control assessment). Untuk lebih
rincinya dapat dilihat pada tabel 5.4 di bawah ini:
Tabel 5.4 Peran dan tanggung jawab audit sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado
Dimensi Peran dan tanggung jawab
Penjaminan
(assurance) • Memastikan bahwa setiap personel mematuhi kebijakan
sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado • Memastikan bahwa kebijakan sistem aplikasi e-Government
Pemkot Manado tidak melanggar legislasi dan regulasi pemerintah yang berlaku
• Melakukan peninjauan terhadap perancangan, implementasi, serta pengujian kontrol dan manajemen perubahan pada lingkungan sistem aplikasi e-Government Pemkot Manado
• Memastikan bahwa tidak ada area duplikasi pada prosedur dan proses operasional sistem aplikasi e-Government yang dijalankan serta yang telah dibakukan oleh Pemkot Manado
• Melapor secara berkala kepada kepala daerah dan stakeholders terkait mengenai masalah terkait pelaksanaan sistem aplikasi e-Government yang ditemukan
Penilaian
kontrol (control
assessment)
• Memastikan bahwa layanan sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado beroperasi dengan efisien dan terkontrol
• Memastikan bahwa data dan informasi yang tersimpan pada layanan sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado aman dan terkontrol
• Meninjau keamanan layanan sistem aplikasi e-Gov Pemkot Manado
• Meninjau dan menguji kelayakan kontrol dan pemantauan sistem aplikasi e-Gov di lingkungan Pemkot Manado
• Melapor secara berkala kepada Kepala Daearh dan stakeholders terkait mengenai masalah terkait teknis sistem aplikasi eGovernment yang ditemukan
Tabel 5.4 di atas menunjukkan peran dan tanggung jawab audit sistem aplikasi
e-Government Pemkot Manado. Dari segi penjaminan, audit sisetm aplikasi e-
Governmen dilakukan terhadap kesesuaian dengan kebijakan internal, legislasi dan
regulasi pemerintah, prosedur yang baku, serta standar target performa yang harus
dicapai. Sedangkan dari segi penilaian kontrol, audit dilakukan terhadap kontrol dan
efisiensi pelaksanaan teknis sistem aplikasi e-Government. Kedua dimensi audit
dikoordinasi oleh Tim Pengelola Layanan e-Government Pemkot Manado dan juga
memberi laporan kepada kepala daerah dan stakeholders terkait mengenai isu-isu
yang ditemukan.
3) Strategi Pendukung Disaster Recovery Plan (DRP)
Gambar 5.9 Proses dan Aktivitas DRP
DRP adalah proses, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan persiapan
pemulihan atau keberlangsungan infrastruktur teknologi yang kritis bagi organisasi
setelah terjadinya bencana, baik bencana yang disebabkan oleh tindakan manusia
ataupun bencana alam. Disaster recovery merupakan bagian dari business continuity.
Sedangkan business continuity sendiri merupakan aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi untuk menjamin bahwa fungsi bisnis kritis dapat tetap tersedia bagi
konsumen, supplier dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. Perencanaan
disaster recovery mengacu pada persiapan untuk menghadapi bencana dan respon
yang harus diberikan ketika bencana terjadi. tujuan DRP adalah keberlangsungan
(continuity) atau kemampuan organisasi untuk bertahan (survival) dalam menghadapi
bencana (Proses penyusunan DRP meliputi analisis, perencanaan, pembuatan DRP,
pengujian dan revisi periodik berdasarkan kondisi bisnis terkini.
Beberapa jenis bencana yang dapat mengancam bisnis dapat dikelompokkan
berdasarkan penyebab sebagai berikut: bencana alam, bencana akibat kegagalan alat-
alat, akibat kegagalan aspek keamanan, dan situasi lingkungan seperti demonstrasi,
terorisme, perang, sabotase dan lain-lain. Berbagai macam penyebab kejadian
bencana tersebut, dapat berpotensi menyebabkan kerusakan pada gedung, peralatan
dan sistem aplikasi e-Government. Dampak bencana terhadap organisasi dapat
berupa direct damage (kerusakan langsung alat-alat dan gedung), inaccessibility
(fasilitas tidak dapat diakses), utility outage (tidak tersedianya infrastruktur
pendukung seperti listrik,air dan sebagainya), transportation disruption,
communication disruption, evacuation dan worker absenteeism. Dampak tersebut
dapat menghentikan bisnis baik untuk sementara atau hingga jangka waktu tertentu.
Jika terhentinya bisnis ini terus berlanjut,dapat mengakibatkan pindahnya para
konsumen ke pelaku bisnis lainnya. Bencana yang diuraikan di atas adalah bencana
skala besar yang seringkali dianggap "jarang" terjadi. Bencana dalam skala kecil
biasanya lebih sering terjadi misalnya kebakaran, kebocoran pipa saluran air, atau
jenis kerusakan lainnya yang berasal dari kerusakan di luar lingkungan komputer.
Lebih sering lagi adalah bencana yang diakibatkan oleh perbuatan manusia yang
sengaja atau tidak sengaja seperti kegagalan aplikasi, kegagalan hardware, hacking,
serangan virus, Denial of Services dan sabotase internal lainnya. Tingkat dan dampak
kerusakan infrastruktur, khususnya infrastruktur teknologi informasi, bagi suatu
organisasi sangat beragam, tergantung sejauh mana kebergantungan organisasi
tersebut terhadap teknologi informasi.
Salah satu cara untuk meminimalisasi dampak kerusakan tersebut adalah menyiapkan
DRP yang paling optimal untuk suatu organisasi. DRP yang pada dekade tahun 90-an
tidak terlalu menjadi perhatian di kalangan bisnis, sejak tahun 2000-an mulai banyak
diperhatikan oleh berbagai pihak. DRP yang pada awalnya hanya diprioritaskan
untuk menyelamatkan nyawa manusia, dikembangkan juga kea rah penyelamatan
infrastruktur. Seiring dengan meningkatnya kebergantungan bisnis terhadap
teknologi informasi maka meningkat juga resiko ancaman akibat bencana terhadap
keberlangsungan bisnis. Saat ini bahkan sudah diterbitkan pedoman standar khusus
sebagai pedoman penyusunan dan evaluasi DRP, khusus untuk operasional dan
manajemen teknologi informasi, yaitu ISO/IEC 24762:2008 yang menyediakan
pedoman penyusunan DRP untuk teknologi informasi dan komunikasi.
Pedoman ini merupakan bagian dari dari manajemen business continuity, dan
diterapkan baik bagi penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi internal
(information communication technology-ICT) maupun eksternal (outsourced), dan
meliputi fasilitas fisik dan layanan. Spesifikasi ISO/IEC 24762:2008 meliputi:
1. Kebutuhan untuk menerapkan, mengoperasikan, memonitor dan memelihara
fasilitas dan layanan disaster recovery untuk ICT.
2. Kemampuan yang harus dimiliki oleh layanan disaster recovery ICT eksternal dan
pedoman praktis yang harus dijalankan untuk menyediakan lingkungan operasional
minimal yang aman dan memfasilitasi usaha organisasi untuk melakukan recovery.
3. Pedoman memilih situs recovery dan pedoman untuk peningkatan layanan disaster
recovery ICT.
Penyusunan DRP untuk teknologi informasi di suatu organisasi, secara umum
mengacu pada langkah-langkah pengelolaan proyek pada umumnya, yaitu :
inisialisasi, eksekusi dan evaluasi. Pada tahap inisialisasi, diperlukan dukungan
manajemen dan kontrak proyek yang jelas antara manajemen yang berwenang
dengan pihak yang akan menyusun DRP. Kontrak proyek ini diperlukan untuk
menjaga konsistensi komitmen semua pihak yang terlibat.
Pada tahap eksekusi, dilakukan sekumpulan aktivitas yang keluaran akhirnya
diharapkan dapat menghasilkan dokumen DRP yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan organisasi. Aktivitas tersebut antara lain:
1. Melakukan business impact analysis, yang meliputi penentuan maximum tolerable
downtime (MTD), penentuan recovery objective yang meliputi recovery time
objective (RTO), dan recovery point objective (RPO), membuat analisis resiko,
menyajikan semua hasil analisis dalam satu laporan terintegrasi.
2. Mendefinisikan prosedur recovery, yaitu membuat DRP untuk setiap proses
dengan cara memetakan proses dengan infrastruktur, membuat DRP dalam bentuk
tertulis, dan menguji DRP tersebut.
3. Evaluasi dan monitoring meliputi proses pengujian dan kaji ulang secara periodik
misalnya setiap bulan, setiap 4 bulan atau tahunan. Tahap lainnya yaitu memberikan
pelatihan yang memadai bagi semua tim DRP yang terlibat, khususnya tim recovery.
Sebuah dokumen DRP idealnya memuat elemen-elemen berikut:
a. Prosedur deklarasi keadaan dalam bencana
b. Nama dan alamat yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat
c. Tim tanggap darurat
d. Prosedur penilaian tingkat kerusakan
e. Prosedur recovery dan restart sistem
f. Transisi ke kondisi normal
g. Tim recovery
Untuk Pemkot Manado, sebelum membuat dokumen DRP disarankan untuk
melakukan suatu studi kelayakan. Studi kelayakan ini ditujukan untuk mengungkap
kelemahan dan kekuatan organisasi secara rasional dan obyektif untuk mengahadapi
peluang dan tantangan yang berada di lingkungan organisasi tersebut. Termasuk pada
kriteria kelayakan yaitu biaya dan nilai yang diperoleh.
5.5 Kajian Manfaat Investasi dan Perencanaan Anggaran
Proses kajian manfaat investasi dibutuhkan dalam penyusunan rencana strategis
system aplikasi e-Government Pemkot Manado. Tahapan kajian menfaat investasi
menjadi masukan dalam tahapan Rencana Implementasi, yakni prioritas
implementasi system aplikasi e-Government. Keluaran tahapan manfaat investasi
juga dibutuhkan oleh para pengambil kebijakan, dalam menentukan besar anggaran
atau investasi terhadap setiap proyek pembangunan system aplikasi e-Government
Pemkot Manado untuk setiap tahun berjalan.
Proses kajian manfaat investasi dibagi menjadi dua bagian besar yakni:
1. Identifikasi Manfaat Investasi Sistem Aplikasi e-Government
2. Panduan Kuantifikasi Investasi Sistem Aplikasi e-Government
3. Contoh Perhitungan Investasi Sisetem Aplikasi e-Government dikaitkan dengan
Pendapatan Aplikasi Daerah (PAD) Pemkot Manado.
5.5.1 Identifikasi Manfaat Investasi e-Government
Analisis identifikasi manfaat bisnis SI/TI adalah proses untuk menghasilkan manfaat
bisnis dari usulan strategi SI/TI. Kegiatan ini merupakan bagian dari tahap 3 (tiga)
prosedur 1 (satu) metodologi penelitian. Hasil yang diharapkan dari prosedur
penggalian manfaat bisnis ini adalah suatu kajian mengenai identifikasi manfaat
bisnis SI/TI berdasarkan Tabel Ranti’s IS/IT Generic Business Value[21] (. Hasil
kajian dibuat dalam bentuk Diagram Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Masukan yang
diperlukan dalam tahapan ini adalah usulan potensi strategi SI/TI, hasil wawancara,
hasil diskusi kelompok dan hasil kuesioner identifikasi manfaat SI/TI.
Berdasarkan masukan-masukan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
usulan potensi strategi SI/TI Pemkot Manado memiliki manfaat bisnis sebagai
berikut:
1. Mengurangi penggunaan telepon pribadi.
2. Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh seorang pegawai.
3. Proses pengurusan berkas lebih cepat.
4. Mempercepat proses pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan,
semester dan tahunan.
5. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat lebih cepat membayar nilai pajak/retribusi.
6. Pimpinan dan aparatur bisa lebih cepat dan lebih akurat mengambil keputusan
dalam perencanaan, penetapan dan evaluasi PAD.
7. Mengurangi kesalahan hitung dari aparatur.
8. Mengurangi terjadinya kehilangan data.
9. Mengurangi terjadinya kesalahan data wajib pajak/penyetor retribusi dan data
hasil penerimaan PAD.
10. Menghindari terjadinya pemalsuan data oleh aparatur.
11. Menghindari terjadinya penipuan/kecurangan administrasi oleh aparatur.
12. Mengurangi kesalahan pembayaran oleh wajib pajak/penyetor retribusi.
13. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih yakin dengan nilai pajak yang harus
dibayar.
14. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih puas dengan pelayanan yang
diberikan.
15. Dapat mengetahui dan memahami masalah wajib pajak/penyetor retribusi.
16. Meningkatkan image aparatur.
17. Meningkatkan kualitas kerja apartur.
Hasil manfaat bisnis SI/TI ini, jika dipetakan pada tabel] akan seperti Tabel 5.5
dibawah ini:
Tabel 5.5 Padanan Manfaat Bisnis teridentifikasi Manfaat SI/TI
yang teridentifikasi Ranti’s Generic IS/IT
Business Value Kode
1. Mengurangi penggunaan telepon pribadi.
Mengurangi/menekan biaya telekomunikasi
RCO-01
2. Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh seorang pegawai.
Meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja
IPR-01
3. Proses pengurusan berkas lebih cepat Mempercepat proses produksi APR-01 4. Mempercepat proses pembuatan
laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
Mempercepat proses pembuatan laporan APR-03
5. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat lebih cepat membayar nilai pajak/retribusi (transaksi).
Mempercepat proses transaksi APR-06
Mempercepat proses pembayaran tagihan APR-07
6. Pimpinan dan aparatur bisa lebih cepat dan lebih akurat mengambil keputusan dalam perencanaan, penetapan dan evaluasi PAD
Mempercepat proses pengambilan keputusan
APR-08
7. Mengurangi kesalahan hitung dari aparatur.
Mengurangi resiko dari kesalahan hitung RRI-01
8. Mengurangi terjadinya kehilangan data.
Mengurangi resiko kehilangan data RRI-05
9. Mengurangi terjadinya kesalahan data wajib pajak/penyetor retribusi dan data hasil penerimaan PAD.
Mengurangi resiko kesalahan data RRI-06
10. Menghindari terjadinya pemalsuan data oleh aparatur
Mengurangi resiko dari pemalsuan RRI-09
11. Menghindari terjadinya penipuan/kecurangan administrasi oleh aparatur.
Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi
RRI-10
12. Mengurangi kesalahan pembayaran oleh wajib pajak/penyetor retribusi.
Mengurangi resiko kesalahan pembayaran RRI-11
13. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih yakin dengan nilai pajak yang harus dibayar.
Meningkatkan pendapatan karena peningkatan kepercayaan pelanggan
IRE-03
14. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih puas dengan pelayanan yang diberikan.
Meningkatkan layanan eksternal karena peningkatan kepuasan pelanggan
IES-05
15. Dapat mengetahui dan memahami masalah wajib pajak/penyetor retribusi
Meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah pelanggan
IES-02
16. Meningkatkan image aparatur. Meningkatkan image karena peningkatan kualitas layanan
IQU-03
17. Meningkatkan kualitas kerja apartur Meningkatkan kualitas layanan IIS-03
Analisis manfaat bisnis SI/TI dari Tabel 5.5 diatas secara detail dapat diterangkan
sebagai berikut:
1. Reducing Cost (RCO).
Bisnis proses pengelolaan PAD merupakan suatu proses yang dinamis. Menekan
biaya merupakan salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari implementasi SI/TI.
Pada Pemkot Pemkot Manado, maka RCO yang relevan adalah:
a. Mengurangi biaya telekomunikasi (RCO-01); hasil pengamatan dan wawancara
menunjukkan bahwa penggunaan telepon kantor dan pribadi, merupakan sarana
komunikasi pelaporan yang digunakan setiap hari oleh seluruh aparatur.
Implementasi jaringan intranet dan aplikasi laporan berkala akan dapat
menekan biaya telekomunikasi diantara Pemkot Pemkot Manado
2. Increasing Productivity (IPR).
Peningkatan produktivitas berkaitan dengan mengoptimalkan sumber daya
manusia. Implementasi SI/TI memberikaan manfaat berupa:
a. Meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja
(IPR-01); aplikasi sistem komputerisasi terintegrasi memungkinkan beberapa
sub proses bisnis PAD, terutama yang dilakukan pada SKPD, dikerjakan oleh
satu pegawai. Ini merupakan pengoptimalan sumber daya manusia yang
memang sangat terbatas pada masing-masing SKPD.
3. Accelerating Process (APR).
Mempercepat proses pengelolaan PAD merupakan tujuan yang ingin dicapai
Pemkot Pemkot Manado. Hal ini merupakan faktor kritis, karena berkaitan
dengan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat khusunya wajib
pajak/penyetor retribusi. Implementasi SI/TI memberikan manfaat mempercepat
proses dalam hal:
a. Mempercepat proses produksi (APR-01); aplikasi sistem komputerisasi
terintegrasi, basis data inventori akan mampu mempercepat pengolahan data
(penerimaan, pendaftaran, penetapan dan pencetakan).
b. Mempercepat proses transaksi (APR-06 dan APR-07); aplikasi payment
gateway dan aplikasi SMS gateway akan dapat mempercepat pembayaran nilai
pajak oleh wajib pajak/penyetor retribusi. Karena setelah mengetahui besar
yang harus dibayar, wajib pajak dapat langsung membayarnya, tanpa harus
mendatangi loket pembayaran ataupun melakukan pembayaran pada jam kerja
kantor. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat membayar tagihan pajak, kapan
saja dan darimana saja.
c. Mempercepat proses pembuatan laporan (APR-03); aplikasi Laporan Berkala
(aplikasi laporan penerimaan dan pelaksanaan pemungutan PAD) akan
membantu aparatur untuk menyelesaikan laporan penerimaan PAD.
Pembuatan laporan merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh
aparatur Pemkot Pemkot Manado. Pelaporan dilakukan secara harian,
mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
4. Reducing Risk (RRI).
Proses pelaporan PAD yang dilakukan Dipenda merupakan suatu proses bisnis
yang rumit, melibatkan banyak pihak dan menuntut perhitungan yang cermat dan
akurat karena berkaitan dengan dana masyarakat. Implementasi SI/TI dapat
memberikan manfaat seperti:
a. Mengurangi resiko kesalahan hitung (RRI-01); penggunaan aplikasi sistem
komputerisasi terintegrasi akan mengurangi terjadinya kesalahan hitung
aparatur pada proses penetapan nilai pajak yang harus dibayar. Aplikasi
laporan berkala juga dapat mengurangi resiko kesalahan hitung dalam proses
rekapitulasi harian penerimaan PAD.
b. Mengurangi resiko kehilangan data (RRI-05); data-data yang dikelola
Dipenda berkaitan dengan rahasia Pemda, sehingga memiliki nilai strategis.
Kehilangan data merupakan kejadian yang harus dihindari. Implementasi
basis data inventori merupakan solusi SI/TI yang stragis untuk mengurangi
resiko kehilangan data.
c. Mengurangi resiko kesalahan data (RRI-06); aktivitas pelaporan yang
dilakukan secara berkala dan terus-menerus berpotensi untuk terjadinya
kesalahan data. Kesalahan data antara Pemkot Pemkot Manado dan Gubernur
(dalam hal ini Biro Keuangan) juga sering terjadi. Implementasi basis data
inventori dan aplikasi laporan berkala yang standar antara
instansi/badan/dinas terkait dalam mengurangi resiko kesalahan data.
d. Mengurangi resiko dari pemalsuan (RRI-09); tindakan pemalsuan dapat
dilakukan oleh wajib pajak/penyetor retribusi ataupun oleh aparatur.
Implementasi aplikasi laporan keuangan, aplikasi internal kontrol, aplikasi
laporan penerimaan dan pelaksanaan pemungutan PAD dapat mengurangi
terjadinya pemalsuan data atau laporan.
e. Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi (RRI-10). Tindakan
kecurangan administrasi bisa dihindari dengan adanya aplikasi Laporan
Penerimaan PAD, aplikasi internal kontrol dan aplikasi e-procurement.
Informasi yang berkaitan dengan proses bisnis tersimpan dengan baik di basis
data inventori sehingga dapat dengan mudah diambil saat diperlukan.
f. Mengurangi resiko kesalahan pembayaran (RRI-11). Kesalahan pembayaran
dapat terhindarkan dengan implementasi aplikasi laporan penerimaan dan
pelaksanaan pemungutan PAD dan aplikasi sistem komputerisasi terintegrasi.
Kesuaian laporan realisasi penerimaan PAD antar instansi/badan/dinas yang
ada lebih terjamin.
5. Increasing Revenue (IRE).
Meningkatkan potensi penerimaan PAD merupakan visi Dipenda. Hal ini juga
menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam RPJMD Sulawesi Utara.
Implementasi SI/TI memberikan manfaat peningkatan pendapatan dengan cara:
a. Meningkatkan revenue karena peningkatan kepercayaan wajib pajak dan
penyetor retribusi (IRE-03). Hasil wawancara dengan beberapa wajib
pajak/penyetor retribusi menunjukkan bahwa dengan implementasi aplikasi
sistem komputerisasi aparatur membuat wajib pajak semakin yakin dengan nilai
pajak yang harus dibayarkan. Kepercayaan ini mendorong wajib pajak untuk
membayar pajak tepat pada waktunya bahkan sebelum jatuh tempo.
6. Increasing External Services (IES).
Pelayanan prima kepada masyarakat merupakan salah satu faktor kritis terpenting,
yang menjadi perhatian serius pimpinan dan staf Dipenda. Implementasi SI/TI
dapat meningkatkan pelayanan Pemkot Pemkot Manado kepada wajib
pajak/penyetor retribusi dan masyarakat pada umumnya. Peningkatan layanan
eksternal tersebut berupa:
a. Meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah wajib
pajak/penyetor retribusi (IES-02). Masalah wajib pajak/penyetor retribusi
dapat diketahui dengan menggunakan Aplikasi e-mail, Aplikasi chat
messenger, Aplikasi SMS gateway, Aplikasi Help Desk Services.
b. Meningkatkan layanan eksternal karena adanya kepuasan pelanggan (IES-05).
Kepuasan wajib pajak/penyetor retribusi merupakan salah satu faktor sukses
terpenting yang harus dioptimalkan. Aplikasi e-CRM, aplikasi Help Desk
Services dan aplikasi SMS gateway akan membantu Dipenda dalam
meningkatkan kepuasaan wajib pajak/penyetor retribusi.
7. Increasing Quality (IQU).
Peningkatan kualitas menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh Dipenda.
Peningkatan kualitas ini dapat dicapai dengan:
a. Meningkatkan kualitas dari layanan (IQU-03). Implementasi aplikasi sistem
komputerisasi terintegrasi akan meningkatkan kualitas layanan kepada wajib
pajak. Aplikasi e-CRM akan menunjukkan layanan Dipenda yang berkelas.
8. Increasing Internal Services (IIS).
Layanan internal merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan.
Hal ini dikarenakan seringnya membuat laporan. Implementasi SI/TI dapat
meningkatkan layanan internal dengan cara:
a. Meningkatkan layanan internal (IIS-03). Aplikasi Laporan Kinerja, akan
membantu para staf untuk tetap termotivasi dalam melakukan tugas. Aplikasi
ini akan mencakup perhitungan kerja lembur. Begitu juga dengan aplikasi
knowledge management system, aplikasi forum diskusi dan aplikasi e-
Learning akan membantu aparatur untuk menguasai setiap aplikasi yang ada
dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam operasional sehari-
hari.
Secara umum, manfaat bisnis dari usulan strategi system aplikasi e-Government
Pemkot Manado dapat dilihat pada Gambar 5.10 berikut:
Gambar 5.10 Diagram Manfaat Spesifik Sistem Aplikasi e-Gov Pemkot Manado
Sesuai dengan Gambar 5.10 diatas dapat dikemukakan bahwa manfaat dari
implementasi strategi system aplikasi e-Government Pemkot Manado yang diusulkan
adalah:
1) Kategori Reducing Risk (IRR) dengan 6 (enam) sub-kategori : mengurangi
resiko kesalahan hitung, mengurangi resiko kehilangan data, mengurangi
resiko dari pemalsuan, mengurangi resiko kecurangan administrasi (fraud)
dan mengurangi resiko kesalahan pembayaran.
2) Kategori Accelarating Process (APR) dengan 4 (empat) sub-kategori:
mempercepat proses produksi, mempercepat proses pembayaran dan
mempercepat proses pembuatan laporan, mempercepat proses pembayaran
tagihan dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
3) Kategori Increasing Internal Process (IIR) dengan 2 (dua) sub-kategori:
meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah pelanggan,
meningkatkan layanan eksternal karena adanya kepuasan pelanggan.
4) Kategori Reducing Cost (RCO) dengan 1 (satu) sub-kategori: mengurangi
biaya komunikasi.
5) Kategori Increased Productivity (IPR) dengan 1 (satu) sub-kategori:
meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja.
6) Kategori Increased Revenue (IRE) dengan 1 (satu) sub-kategori:
meningkatkan pendapatan karena meningkatkan kepercayaan pelangaan.
7) Kategori Increasing Quality (IQU) dengan 1 (satu) sub-kategori:
meningkatkan kualitas layanan.
8) Kategori Increasing Internal Service (IIR) dengan 1 (satu) sub-kategori:
meningkatkan layanan internal.
Manfaat bisnis mengurangi resiko (IRR) teridentifikasi sebagai manfaat bisnis
dengan sub-kategori terbanyak. Sedangkan manfaat bisnis meningkatkan kecepatan
(APR) teridentifikasi sebagai manfaat bisnis yang paling banyak disebutkan oleh
responden dan nara sumber.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kuantifikasi manfaat bisnis APR lebih
dipengaruhi oleh lamanya waktu layanan yang ditingkatkan. Semakin lama waktu
layanan maka potensi wajib pajak yang akan mengurus pajak akan meningkat. Hasil
wawancara dengan wajib pajak menunjukkan, terdapat keterkaitan antara manfaat
bisnis APR dengan manfaat-manfaat bisnis lainnya seperti IRE, IES dan IQU.
Semakin cepat pengurusan berkas wajib pajak, maka semakin mempengaruhi tingkat
layanan wajib pajak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kepuasan wajib
pajak. Pemanfaatan SI/TI yang berhubungan dengan kecepatan proses pembuatan
laporan cenderung dirasakan oleh aparatur. Kuantifikasi dari manfaat ini sulit diukur
karena tidak adanya data-data pendukung.
Untuk kuantifikasi manfaat bisnis RRI, besar nilai kuantifikasi manfaatnya lebih
difokuskan pada RRI-01, RRI-09 dan RRI-10. Pemanfaatan SI/TI akan mengurangi
terjadinya resiko-resiko tersebut. Untuk pengukuran kuantifikasi manfaat IRR, lebih
dipengaruhi pada banyaknya wisman yang berkunjung dan lama waktu perkunjungan
yang dilakukan. Kedua faktor ini yang sangat berpengaruh pada besaran potensi
penerimaan PAD.
Hasil pengukuran kuantifikasi manfaat bisnis SI/TI yang telah dilakukan,
menunjukkan bahwa model manfaat bisnis generik SI/TI dalam lingkungan Pemda
lebih difokuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis organisasi guna mencapai
pelayanan prima kepada masyarakat. Secara generik, model pemanfaatan SI/TI pada
lingkungan Pemda dapat dilihat pada Tabel 5.6
Tabel 5.6 Model Manfaat Investasi Sistem Aplikasi e-Gov Pemkot Manado
Manfaat SI/TI yang teridentifikasi Padanan pada Ranti’s Generic IS/IT Business Value Kode Kategori Kuantifikasi Klarifikasi
1. Proses pengurusan berkas lebih cepat
Mempercepat proses produksi APR-01 Mempercepat proses
(jumlah produk/jasa yang dihasilkan x waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa x besar rata-rata pendapatan) x kurun waktu
Besar nilai kuantifikasi manfaat ini sangat ditentukan oleh bertambahnya jam kerja/layanan yang diberikan
2. Mempercepat proses pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
Mempercepat proses pembuatan laporan
APR-03
3. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat lebih cepat membayar nilai pajak/retribusi (transaksi).
Mempercepat proses transaksi; APR-06
Mempercepat proses pembayaran tagihan
APR-07
4. Pimpinan dan aparatur bisa lebih cepat dan lebih akurat mengambil keputusan dalam perencanaan, penetapan dan evaluasi PAD
Mempercepat proses pengambilan keputusan
APR-08
5. Mengurangi kesalahan hitung dari aparatur.
Mengurangi resiko dari kesalahan hitung
RRI-01 Mengurangi resiko
(banyaknya penyetor retribusi x lamanya menggunakan jasa/fasilitas yang terkena retribusi x besar biaya pungutan
Besar nilai kuantifikasi manfaat ini dipengaruhi oleh banyaknya penyetor retribusi dan lamanya penyetor retribusi menggunakan jasa/fasilitas yang terkena retribusi.
6. Mengurangi terjadinya kehilangan data.
Mengurangi resiko kehilangan data
RRI-05
Manfaat SI/TI yang teridentifikasi Padanan pada Ranti’s Generic IS/IT Business Value Kode Kategori Kuantifikasi Klarifikasi
7. Mengurangi terjadinya kesalahan data wajib pajak/penyetor retribusi dan data hasil penerimaan PAD.
Mengurangi resiko kesalahan data
RRI-06 retribusi) x prosentase setoran x kurun waktu
Fokus peningkatan besar nilai kuantifikasi manfaat ada pada RRI-01, RRI-09 dan RRI-10
8. Menghindari terjadinya pemalsuan data oleh aparatur
Mengurangi resiko dari pemalsuan
RRI-09
9. Menghindari terjadinya penipuan/kecurangan administrasi oleh aparatur.
Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi
RRI-10
10. Mengurangi kesalahan pembayaran oleh wajib pajak/penyetor retribusi.
Mengurangi resiko kesalahan pembayaran
RRI-11
11. Mengurangi penggunaan telepon pribadi.
Mengurangi/Menekan biaya telekomunikasi
RCO-01 Mengurangi Biaya (besar biaya telekomunikasi x jumlah aparatur) per kurun waktu
Nilai kuantifikasi manfaat ini sulit untuk dihitung karena tidak adanya data pendukung, selain itu besar pengurangan biaya diperkirakan tidak signifikan
12. Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh seorang pegawai.
Meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja
IPR-01 Meningkatkan Produktivitas
(jumlah aparatur yang berkurang x biaya per aparatur) x kurun waktu
Nilai kuantifikasi manfaat ini sulit untuk dihitung karena tidak adanya data pendukung
13. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih yakin dengan nilai pajak yang harus dibayar.
Meningkatkan pendapatan karena peningkatan kepercayaan pelanggan
IRE-03 Meningkatkan pendapatan
Besaran nilai kuantifikasi berkaitan dengan proses kuantifikasi manfaat bisnis APR.
Manfaat SI/TI yang teridentifikasi Padanan pada Ranti’s Generic IS/IT Business Value Kode Kategori Kuantifikasi Klarifikasi
14. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih puas dengan pelayanan yang diberikan.
Meningkatkan layanan eksternal karena peningkatan kepuasan pelanggan
IES-05 Meningkatkan Layanan Eksternal
Besaran nilai kuantifikasi secara tidak langsung merupakan akibat dari manfaat bisnis APR
15. Dapat mengetahui dan memahami masalah wajib pajak/penyetor retribusi
Meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah pelanggan
IES-02 Besaran nilai kuantifikasi secara tidak langsung merupakan akibat dari manfaat bisnis APR
16. Meningkatkan image aparatur. Meningkatkan image karena peningkatan kualitas layanan
IQU-03 Meningkatkan Kualitas
Besaran nilai kuantifikasi secara tidak langsung merupakan akibat dari manfaat bisnis APR
17. Meningkatkan kualitas kerja apartur
Meningkatkan kualitas layanan IIS-03 Meningkatkan Kualitas Layanan Internal
Besaran nilai kuantifikasi sulit diukur karena tidak adanya data-data pendukung
5.6 Perencanaan Anggaran
5.6.1 Pertimbangan Perencanaan Komponen Biaya
Secara garis besar, perencanaan anggaran eGovernment Pemkot Manado harus
mempertimbangkan komponen biaya sebagai berikut:
a. Skala Pekerjaan
Seperti tercantum di bagian Bab V, maka skala pekerjaan eGovernment Pemkab Kep Sitarao
adalah sistem-aplikasi, infrastruktur jaringan, keamanan sistem dan manajemen pengelolaan
eGovernment. Skala pekerjaan yang luas dan menyeluruh tersebut adalah skala pekerjaan
yang cukup besar, sehingga membutuhkan komponen biaya yang sangat besar juga.
Komponen biaya untuk skala pekerjaan yang besar seperti ini, tentu saja harus disiasati dalam
implementasi eGovernment. Prioritas berdasarkan anggaran tentu saja harus menjadi
pertimbangan Pemkot Manado.
b. Ketersediaan Sumber Daya
Ketersediaan sumber daya, baik sumber daya yang terkait infratruktur ataupuan sumber daya
manusia merupakan pertimbangan yang krusial dalam perencanaan anggaran. Seperti halnya
dalam strategi pentahapan dan strategi implementasi, maka ketersediaan sumber daya
infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi factor penting dalam perencanaan anggaran
eGovernment Pemkot Manado.
5.6.2 Komponen Biaya
Untuk mengimplementasikan eGovernment Pemkot Manado dengan skala seperti disebutkan
diatas maka diperlukan biaya yang cukup besar dengan komponen-komponen biaya sebagai
berikut:
- Komponen biaya perangkat keras, termasuk jaringannya
- Komponen biaya perangkat lunak, termasuk biaya pengembangan aplikasi
- Komponen biaya keamanan sistem
- Komponen biaya pendidikan dan pelatihan SDM
- Komponen biaya manajemen proyek, termasuk manajemen supervisinya.
1. Komponen biaya perangkat keras
Komponen-komponen biaya untuk perangkat keras antara lain adalah:
- Server
- Workstation
- Notebook
- Printer
- Backup storage
- Scanner
- Surge Protector
- Uninterruptible Power Supply / UPS
2. Komponen biaya untuk jaringan
- Hub
- LAN Card
- Router
- Firewall
- ISDN / Cable Modem
- Cable LAN
3. Komponen biaya untuk perangkat lunak
- Database Management System
- Office Suite
- Computer Aidid Software Engineering tools
- Development Tool
- Network Management Application
- VPN Application
- Firewall
4. Komponen biaya untuk Pengembangan Aplikasi
- Investasi Awal. Investasi awal yang termasuk disini adalah studi kelayakan
- Analisa Masalah. Analisa Masalah dilakukan dengan berbagai teknik seperti fact-finding,
studi dokumentasi dan sebagainya.
- Analisa Kebutuhan (atau Requirement Analysis). Penggunaan berbagai teknik untuk
mengidentifikasi dan mendapatkan kebutuhan/persyaratan aplikasi dan atau sistem
informasi, guna mendapatkan solusi yang tepat
- Desain. Desain adalah langkah perencanaan aplikasi berdasarkan analisa kebutuhan
- Konstruksi. Konstruksi adalah pengembangan, instalasi dan testing terhadap komponen
sistem/aplikasi
- Implementasi. Implementasi adalah dimulainya penerapan sistem untk pengoperasiannya
sehari-hari.
- Pengujian. Pengujian adalah proses perawatan secara kontinyu supaya jika ditemukan
bug maka dapat diperbaiki
- Dokumentasi. Dokumentasi adalah pembuatan dokumen perangkat lunak untuk setiap
tahapan yang dilakukan seperti yang disebutkan diatas.
5. Komponen biaya untuk Keamanan Sistem
- Antivirus
- Firewall
- Backup system
- Media Backup
- Disaster Recovery Plan
- Pembuatan Prosedur dan Kebijakan Keamanan
- Perangkat Lunak Keamanan
- Audit
- Infrastruktur keamanan secara fisik
- Infrastruktur Sistem Contingency Plan
6. Komponen Biaya Pendidikan dan Pelatihan
- Survey Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan
- Perancangan Pendidikan dan Pelatihan dengan Model Pelatihan Terintegrasi
- Penyiapan Materi dan Media
- Pendidikan dan Pelatihan untuk Pendidik dan Pelatih
- Pendidikan dan Pelatihan untuk Peserta
- Evaluasi Hasil Belajar
7. Komponen Biaya Manajemen Proyek
- Updating Dokumen
- Perencanaan Manajemen Mutu’
- Perencanaan Manajemen Proyek
- Supervisi Implementasi
- Progress Review dan Laporan
5.6.2 Contoh Perhitungan Komponen Biaya Proyek eGovernment
Contoh perhitungan komponen biaya proyek eGovernment adalah sebagai berikut:
Tabel 6.7 Ringkasan Rincian Perkiraan Biaya *)
No Konfigurasi Jumlah Lokasi
Hardware dan Software
Sistem-aplikasi
Pelatihan Jaringan & Sekuriti
Manajeman proyek
Total
1. Pusat Data Kantor Walikota
2 80500 40500 50000 35.000 25.000 231000
2. Pusat Data Kecamatan A
4 20000 18000 25000 30000 20000 113000
3 Pusat Data Command Center
2 10000 9000 12500 15000 10000 56500
4 Pusat Data setiap SKPD
Berdasarkan jumlah SKPD **)
15000 14000 17500 20000 15000 61500
Keterangan:
*) Perkiraan jumlah anggaran hanyalah merupakan estimasi kasar dalam US $, untuk per 1
tahun anggaran
**) Nilai anggaran yang dihitung untuk 1 SKPD per tahun
Contoh Perhitungan Komponen Biaya proyek eGovernment berdasarkan setiap komponen
biaya untuk masing-masing konfigurasi
Hardware (Perangkat Keras)
No Deskripsi Quantity Satuan Harga Satuan
Jumlah
Computer dan Peripheral
1. Server P3/Xeon 1 Ghz 2SMP, RAM 512 MB, RAID %*20GB
3 Units 5000 15000
2. Workstation P4 1.4Ghz (17” SVGA, RAM 256 MB, HD 20GB
10 Units 1500 15000
3 Notebook PIII 866MHz (TFT, 24xCDROM, RAM 128MB, HDD 20GB)
20 Units 3000 60000
4 Optical Backup Up 5.2 GB 5 Units 1000 5000 5 Printer Dot Matrix 2 Units 850 1700 6 Printer InkJet 5 Units 1000 5000 7 Printer LaserJet 2 Units 1200 24000 8 Document Scanner 2 Units 8000 16000 9 Camera Digital 2 Units 1000 2000 10 LCD Projector 2 Units 750 1500 11 Internet TV Set 2 Units 5000 10000 LAN &
WAN 1 Hub 12 PORT 2 Units 3000 6000 2 VPN Router 2 Units 5000 10000 3 Cabling 15 Units 200 3000 4 Modem 5 Units 100 500 5 Networking Management
Software 2 Units 500 1000
Electrical Office, etc
1 Surge Protector 2 Lot 5000 10000 2 Facsimile 2 Units 1200 2400 3 AC 2.5PK 10 Units 2000 10000 4 UPS 5KV 10 Units 1000 10000 5 Meja Komputer 10 Units 100 1000 6 Genset 2 Units 5000 10000
Software (Perangkat Lunak)
No Deskripsi Quantity
Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1 RDBMS engine and runt time
3 Units 5000 15000
2 MS Office 30 Licensed
200 600
3 MS Windows 30 Licensed
500 15000
4 Development Tool 1 Licensed
1200 1200
5 Fingerprint Recognition Software
1 Units 6500 6500
6 VPN Software 1 Units 8000 8000 7 Security Software 30 Units 500 1500
Sistem-aplikasi
No Deskripsi Quantity
Satuan Harga Satuan
Jumlah
1 Studi kelayakan 1 Units 1000 100 2 Analisa masalah 1 Unit 1200 1200 3 Analisa kebutuhan 1 Units 1500 1500 4 Desain 1 Units 1500 1500 5 Konstruksi 1 Units 1500 1500 6 Implementasi 1 Units 3000 3000 7 Pengujian 1 Units 3000 3000 8 Dokumentasi 1 Units 2000 2000