BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN...

31
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2015 hal | 411 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, setiap daerah dituntut untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Namun mengingat berbagai keterbatasan yang ada di setiap daerah, maka hubungan kerjasama antar daerah menjadi sangat penting. Kerjasama antar daerah yang baik merupakan prasyarat untuk terbentuknya sinergitas dan sinkronisasi program-program pembangunan secara menyeluruh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program pembangunan nasional hanya akan dapat berhasil secara efektif jika didukung dengan program kerjasama antara daerah yang mengarah pada peningkat mantapan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain, keserasian pembangunan daerah, sinergitas pengelolaan potensi antar daerah. Kerjasama antar daerah yang dapat dilaksanakan dengan baik dapat mengeliminir kesenjangan antar daerah, khususnya dalam penyelenggaraan dan peningkatan kinerja pelayanan publik. Selanjutnya Pemerintah telah mengatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah serta turunannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah. Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain : 1. Kerjasama Kedungsepur Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota Semarang dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi komitmen bersama dan telah diatur dalam Keputusan Bersama No. 30 Tahun 2005, No. 130 / 0975, No. 130 / 02646, No. 63 tahun 2005, No. 130.1/A.00016, No. 130.1/4382 tanggal 15 Juni 2005 tentang Kerjasama Program Pembangunan di Wilayah Kedungsepur Kegiatan yang telah dilakukan dalam kerjasama Kedungsepur dan hasil yang telah dicapai pada tahun 2015 antara lain : a) Rapat koordinasi membahas Finalisasi Draft Perjanjian Kerjasama Bidang Pariwisata yang bertujuan merevisi kembali Draft Promosi, Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan se-wilayah Kedungsepur; b) Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama Bidang Pariwisata dilaksanakan tanggal 19 Maret 2015 pada saat Rakor Kerjasama Antar Daerah Kedungsepur

Transcript of BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN...

Page 1: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 1

BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH

Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, setiap daerah dituntut untuk

memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Namun mengingat berbagai keterbatasan

yang ada di setiap daerah, maka hubungan kerjasama antar daerah menjadi sangat penting.

Kerjasama antar daerah yang baik merupakan prasyarat untuk terbentuknya sinergitas dan

sinkronisasi program-program pembangunan secara menyeluruh dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Program pembangunan nasional hanya akan dapat berhasil secara efektif jika

didukung dengan program kerjasama antara daerah yang mengarah pada peningkat

mantapan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain, keserasian

pembangunan daerah, sinergitas pengelolaan potensi antar daerah. Kerjasama antar daerah

yang dapat dilaksanakan dengan baik dapat mengeliminir kesenjangan antar daerah,

khususnya dalam penyelenggaraan dan peningkatan kinerja pelayanan publik.

Selanjutnya Pemerintah telah mengatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 50

Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah serta turunannya Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara

Kerjasama Daerah.

Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam rangka

peningkatan kerjasama antar daerah antara lain :

1. Kerjasama Kedungsepur

Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota Semarang dengan

daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran

(Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten

Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi komitmen bersama dan telah diatur dalam

Keputusan Bersama No. 30 Tahun 2005, No. 130 / 0975, No. 130 / 02646, No. 63 tahun

2005, No. 130.1/A.00016, No. 130.1/4382 tanggal 15 Juni 2005 tentang Kerjasama

Program Pembangunan di Wilayah Kedungsepur

Kegiatan yang telah dilakukan dalam kerjasama Kedungsepur dan hasil yang telah

dicapai pada tahun 2015 antara lain :

a) Rapat koordinasi membahas Finalisasi Draft Perjanjian Kerjasama Bidang

Pariwisata yang bertujuan merevisi kembali Draft Promosi, Pemasaran

Pariwisata dan Kebudayaan se-wilayah Kedungsepur;

b) Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama Bidang Pariwisata dilaksanakan

tanggal 19 Maret 2015 pada saat Rakor Kerjasama Antar Daerah Kedungsepur

Page 2: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 2

Tingkat Bakorwil I Provinsi Jawa Tengah Di Kabupaten Demak, dengan hasil

yaitu telah ditandatangani naskah Perjanjian Kerjasama tentang Promosi,

Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan se-wilayah Kedungsepur;

c) Partisipasi Dinas Pariwisata se-wilayah Kedungsepur mengikuti pameran di

Kabupaten Demak pada bulan Oktober 2015.

2. APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia).

APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) merupakan wadah yang

dibentuk oleh Pemerintah Kota dimana anggotanya terdiri dari seluruh Kota di Indonesia

yang berjumlah 98 kota dan saat ini di ketuai oleh Walikota Manado dengan Direktur

Eksekutif APEKSI Pusat sebagai sekretarisnya.

Dalam pengkoordinasiannya, APEKSI terbagi dalam beberapa Komisariat Wilayah

(Komwil), dimana Kota Semarang tergabung dalam Komwil III yang beranggotakan 25

(dua puluh lima) Pemerintah Kota di wilayah Provinsi Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa

Tengah dan DIY.

Kegiatan-kegiatan APEKSI Pusat yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 adalah

sebagai berikut :

a) Rakernas APEKSI Tahun 2015 di Kota Ambon pada tanggal 5 – 7 Mei 2015 dengan

tema “Optimalisasi Kemaritiman Nasional dalam rangka mendorong Pembangunan

Infrastruktur Kota dan Kota Pantai”. Adapun agenda kegiatan yang dilaksanakan antara

lan:

1) Welcome Diner, Selasa 5 Mei 2015 Pukul 19.00 WIT bertempat di halaman The

Natsepa Resort and Conference Center dilaksanakan tukar menukar cindera mata

serta penyerahan secara simbolis bibit tanaman pohon kas daerah yang disampaikan

oleh masing-masing Ketua komwil APEKSI kepada Walikota Ambon.

2) Penanaman Pohon Kas Daerah. Dilangsungkan di halaman Lantamal IX Ambon

pada Rabu 6 Mei 2015 penanaman bibit pohon asem khas Kota Semarang dilakukan

oleh Asisten Adm. Informasi dan Kerjasama Sekda Kota Semarang.

3) Diskusi Panel dan Sidang Pleno, Rabu 6 Mei 2015 pukul 09.00 WIT berlokasi di

Ballrom The Natsepa Resort and Conference Center.

4) Pawai Budaya

Dalam kegiatan Pawai Budaya yang berlangsung pada hari yang sama (Rabu, 6 Mei

2015 pukul 15.00 WIT) diawali di Halaman depan Balaikota Ambon dan berakhir di

Lapangan Merdeka Ambon.

5) Indonesia City Expo 2015

Berlangsung mulai tanggal 6 Mei 2015 sampai dengan 10 Mei 2015 bertempat di

Lapangan Merdeka Ambon kegiatan Indonesia City Expo 2015 dibuka oleh

Page 3: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 3

Gubernur Provinsi Maluku Bapak Said Assagaff, Pemerintah Kota Semarang

berpartisipasi dalam ICE ini dengan menempati stand Hall B 2 dengan

menampilkan hasil khas Kota Semarang seperti Batik Semarangan, tas kulit,

berbagai macam kerajinan sulam pita.

6) Panggung Kesenian

Berlangsung pada tanggal 6 Mei 2015 pukul 20.00 WIT bertempat di Ambon City

Center Mall.

Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh

Indonesia (Rakernas APEKSI) berlangsung pada hari Kamis 7 Mei 2015 pukul

09.00 WIT dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. Joko

Widodo dilaksanakan di Ballroom The Natsepa Resort and Conference Center

dengan peserta dari masing-masing Kota dengan salah satu hasil keputusan rencana

Kerja dan rekomendasi penetapan pelaksanaan Rakernas Apeksi Tahun 2016

terpilih adalah Kota Jambi

b) Rapat Kerja Teknis APEKSI Tahun 2015 di Jakarta Barat pada tanggal 21 – 23 Oktober

2015 dengan tema “Implementasi Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di daerah”.

Sedangkan kegiatan yang diselenggarakan oleh APEKSI Komwil III pada tahun

2015 yaitu:

a) Rakerkomwil III APEKSI Tahun 2015 di Kota Bandung pada tanggal 23-25 April 2015

dengan tema “Inovasi Daerah Sebagai Upaya Percepatan Pembangunan Dan

Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2015 tentang Pemerintahan”.

Adapun hasil yang dicapai adalah:

1) Rekomendasi Eksternal

Mendorong pemerintah untuk mempercepat pembahasan peraturan pemerintah

sebagai tindaklanjut dari :

- Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah;

- Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;

- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

2) Beberapa rekomendasi terhadap beberapa hal yang spesifik, diantaranya :

- Personil

Page 4: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 4

Peninjauan kembali tentang syarat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang

mencalonkan diri sebagai Calon Kepala Daerah yang harus mengundurkan

diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mendesak segera untuk menertibkan Peraturan Pemerintah sebagai

Peraturan Petunjuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (ASN).

- Keuangan Daerah

Segera menerapkan Remunerasi untuk Pemerintah Daerah

- Pemerintahan Umum

Peningkatan Eselonnering untuk Sekretaris Daerah, Asisten Pemerintahan dan

Camat.

- Kewenangan

Peninjauan kembali kewenangan urusan Pendidikan, UKM, Perhubungan dan

Sengketa Konsumen.

- Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

Merekomendasikan peningkatan kualitas lingkungan dengan pendekatan

budaya atau gerakan Eco Culture City.

3) Raker KOMWIL III APEKSI merekomendasikan usulan Tuan Rumah MUNAS

APEKSI Tahun 2016 di Kota Tangerang Selatan.

4) Menetapkan kota tempat penyelenggaraan Rakor Komwil III APEKSI Tahun 2015

di Kota Bogor pada Bulan Oktober 2015 sedangkan Raker Komwil III APEKSI

tahun 2016 di Kota Cirebon sebelum penyelenggaraan Munas APEKSI Tahun 2016.

5) Untuk pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi seluruh

Komwil III APEKSI, masing-masing anggota Komwil III APEKSI akan

mengalokasikan dana tambahan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

pada tahun 2015 yang akan dikoordinasikan oleh Dewan Smart City APEKSI.

6) Sedangkan untuk Diskusi Panel Best Practise dengan Tema Prolanis Plus “One Stop

Service Pengelolaan Hipertensi dan Diabetes Mellitus di Puskesmas Cibodas Kota

Bandung”.

b) Rapat Teknis Komwil III APEKSI Tahun 2015 di Kota Cirebon, Jawa Barat pada

tanggal 24 November 2015 dengan acara membahas rencana pelaksanaan Rakor

Komwil III Apeksi tahun 2015 sebagai salah satu program kerja Komwil III Apeksi

tahun 2015, dengan hasil :

1) Pelaksanaan Rakor Komwil III APEKSI tahun 2015 tidak jadi dilaksanakan karena

terkendala masalah pengesahan anggaran perubahan Pemkot Bogor sebagai tuan

rumah.

Page 5: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 5

2) Pelaksanaan Raker Komwil III APEKSI tahun 2016 akan dilaksanakan di Kota

Cirebon lagi dengan tema yang akan ditetapkan kemudian.

3. Citynet Indonesia dan Citynet Asia Pasific

Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu anggota CITYNET pada tahun 2015

menghadiri the 33rd Executive Committee and International Seminar pada tanggal 5 – 7

Oktober 2015 dan the 3rd CityApp pada tanggal 7 – 8 Oktober 2015 di Kabupaten Sidoarjo.

Adapun kegiatan yang diikuti oleh Delegasi Pemerintah Kota Semarang antara lain :

a) Tanggal 5 Oktober 2015

Pembukaan secara resmi dan sambutan-sambutan

b) Tanggal 6 oktober 2015

1) Diskusi Panel dengan Keynote Speech oleh Sekjen CITYNET dan Bupati Sidoarjo;

2) High Level Panel Discussion, bertindak sebagai fasilitator adalah Mr. Vijay

Jagnnathan selaku Sekjen CITYNET dengan pembicara :

- Lorenzo Santucci dari UNESCAP

- Stefan Sjostrom dari Microsoft

- Dr. Bernadia I Tjandradewi dari UCLG Aspac

- Rudra Singh Tamang dari Khatmandu Metropolitan City

- Beth Lorimer dari World Council

- Prof. Myungrae Cho dari Korea Institute for Sustainable Development

3) Sesi I Internasional Seminar dengan tema Asian Perspective on Sustainable

Urbanization : Livable City yang dimoderatori oleh Mary Jane Ortega, Citynet

Special Advisor dengan pembicara :

- Sarah Reed dari UNDP

- Kirtee Shah dari Asian Coalition for Housing Rights

- Wifredo Priles, Jr dari Naga City

- Dr. Hj. Ritaneny, MH.Kes dari Kota Sukabumi

4) Sesi II International Seminar dengan tema Asian Perspective on Sustainable

Urbanization : Disaster resilience yang dimoderatori oleh Kendra Hirata selaku

project Development Director CITYNET Yokohama Project Office dengan

pembicara :

- Hang Thi Thanh Pham dari UNISDR

- Violeta Seva dari City Government of Makati

- Rudra Singh Tamang dari Khatmandu Metropolitan City

- Illiza Sa’aduddin Walikota Banda Aceh

c) Tanggal 7 Oktober 2015

Page 6: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 6

1) Mengikuti pembukaan acara CityApp ke-3 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

yang difasilitasi oleh CITYNET dan Microsoft;

2) Site Visit ke lokasi endapan lumpur lapindo ;

3) Site Visit ke Budidaya Lele yang merupakan proyek bantuan dari CITYNET;

4) Diskusi tentang Flood Management;

5) Diskusi tentang Smart Cities;

6) Penutupan bersamaan dengan jamuan makan malam.

Adapun untuk tahun 2016, kegiatan ini akan diadakan di Kota Colombo, Sri Lanka.

CITYNET memiliki program antara lain Workshop and Trainning Programs yang

diadakan beberapa kali dalan setahun secara rutin, Citynet Services, Safer Cities Programs,

dan Cluster yang terdiri dari beberapa tema (Climate Change, Disaster, Infrastructure, dan

MDGs).

CITYNET-Indonesia merupakan salah satu Chapter dari CITYNET-Asia Pacific

yang berkedudukan di Seoul – Korea Selatan yang berfungsi sebagai wahana jejaring antar

stakeholder pembangunan perkotaan yang bertujuan untuk membangun komunikasi dan

pertukaran best practices dalam proses pembangunan daerah.

Sepanjang tahun 2015 Sekretariat Citynet-Indonesia yang saat ini dipegang oleh

Pemerintah Kota Balikpapan tidak menyelenggarakan kegiatan Rapat Kerja maupun

Sharing Best Practice.

Adapun kegiatan Citynet Indonesia tahun 2015 ini yaitu Short Course & Study Visit

on Healthy Cities and Hospital Management yang diselenggarakan pada tanggal 16 – 26

Oktober 2015 di beberapa Negara Eropa seperti Belanda, Belgia, Perancis dan Swiss hasil

kerjasama Citynet-Idonesia dengan Erasmus University Rotterdam dengan peserta para

pejabat kota-kota anggota CITYNET-Indonesia termasuk Pemerintah Kota Semarang.

Berikut ini hasil dari kegiatan Short Course & Study Visit on Healthy Cities and

Hospital Management :

a) Pembelajaran Tentang Sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat

Pada umumnya layanan kesehatan di negara-negara Eropa dibedakan menjadi 2 (dua)

bagian utama:

1) Layanan kesehatan jangka panjang, termasuk rehabilitasi kecacatan, pemeliharaan

kesehatan lansia dan perawatan akhir kehidupan (end of life treatment). Pembiayaan

ditanggung oleh asuransi pemerintah yang anggarannya dari pajak warga negara.

2) Layanan kuratif jangka pendek, termasuk semua jenis layanan primer oleh dokter

keluarga atau klinik. Pembiayaannya ditanggung asuransi swasta yang harus

dimiliki oleh seluruh warga dan penduduk.

b) Pembelajaran Tentang Manajemen Rumah Sakit yang meliputi :

Page 7: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 7

1) Tinjauan Pelayanan Klinis

2) Tinjauan Kebijakan & Strategi Good Clinical Governance

3) Tinjauan Alokasi Sumber Daya

4) Tinjauan Kebijakan & Strategi Good Clinical Governance

4. SISTER CITY

Kerjasama Sister City (Kota Kembar) telah dirintis sejak tahun 1993 yaitu dengan

Kota Brisbane Australia, berikut kegiatan Sister City yang dilakukan tahun 2015 sebagai

berikut :

a) Sister City Kota Semarang – Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea

Dalam rangka mempererat hubungan sister city antara Pemerintah Kota Semarang dan

Pemerintah Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea yang telah terjalin sejak tahun

2013, Walikota Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea mengundang Walikota

Semarang beserta jajarannya untuk berkunjung ke Jung-Gu untuk merundingkan

rencana tindak lanjut perjanjian kerjasama ke jenjang yang lebih tinggi yaitu dari LoI

menjadi MoU sebagai payung induk dari perjanjian-perjanjian teknis antar dinas yang

akan dikerjasamakan oleh kedua kota.

Kegiatan kunjungan kerja tersebut dilaksanakan pada tanggal 9 – 14 Agustus 2015.

Delegasi Pemerintah Kota Semarang yang terdiri dari Dinas Bina Marga Kota

Semarang, Bappeda Kota Semarang dan Bagian Kerjasama Setda Kota Semarang yang

berkunjung ke Kota Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea Selatan untuk belajar,

saling bertukar pengalaman dan alih pengetahuan dalam bidang perencanaan

pembangunan perkotaan dan pembangunan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan

serta variable pengikutnya. Selain itu turut serta dalam rombongan, unsur legislatif yang

diwakili oleh Wakil Ketua DPRD Kota Semarang untuk berdiskusi dengan DPRD Kota

Jung-Gu terkait sinkronisasi dan harmonisasi unsur legislatif dengan unsur eksekutif

utamanya dalam membahas kepentingan dan kebutuhan Kota Semarang dalam

pengalokasian anggaran dan pengawasan kinerja pemerintah.

Pada kegiatan kunjungan tersebut dibahas tentang wacana pembuatan rencana kerja

(Action Plan) oleh dinas teknis yaitu Dinas Bina Marga Kota Semarang dan Kota Jung-

gu agar dapat segera mewujudkan kerjasama yang dapat diimplementasikan secara

nyata dan saling menguntungkan bagi kedua kota.

Rencana Kerja tersebut kemudian segera disusun dan dimusyawarahkan oleh kedua

dinas hingga mencapai kata mufakat dan akhirnya pada Bulan September 2015,

Walikota Jung-Gu beserta jajarannya dan anggota DPRD serta beberapa tokoh

masyarakat Jung-Gu berkunjung ke Kota Semarang untuk menandatangani Rencana

Kerja tersebut sekaligus sebagai kunjungan balasan.

Page 8: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 8

Hingga akhir tahun 2015 antara Dinas Bina Marga Kota Semarang dengan Dinas Bina

Marga Jung-Gu telah menjalin komunikasi dan pihak Dinas Bina Marga Jung-Gu

kembali mengunjungi Kota Semarang terkait realisasi program dalam Rencana Kerja

dimaksud.

Direncanakan pada tahun 2016 Dinas Bina Marga Kota Semarang akan mengirim

stafnya untuk magang di Dinas Bina Marga Jung-Gu dan Walikota Jung-Gu juga akan

mengundang Walikota Semarang untuk berkunjung ke Jung-Gu dalam rangka

menandatangani MoU. Adapun konsep MoU tersebut telah diajukan ke DPRD Kota

semarang untuk mendapat persetujuan.

b) Sister City Kota Semarang – Fuzhou, Tiongkok

Pemerintah Rakyat Kota Fuzhou telah mendesak Pemerintah Kota Semarang untuk

segera meningkatkan status kerjasama dari LoI (sejak tahun 2004) menjadi MoU.

Melalui kegiatan Cross-Straits Fair for Economy and Trade (CFET) ke-17 yang

diselenggarakan pada tanggal 18 – 22 Mei 2015 di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian,

Tiongkok, Walikota Fuzhou mengundang Walikota Semarang untuk menghadiri

kegiatan tersebut sekaligus untuk membahas tindaklanjut kerjasama dari LoI menjadi

MoU.

Selain itu Pemerintah Kota Fuzhou juga mengundang Staf dari Pemerintah Kota

Semarang untuk mengikuti kegiatan “2015 Fujian Program for ASEAN Government

Officials and International Friendship Province/State/City Liaison Officers” yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok.

Adapun rencana penandatanganan MoU belum dapat dilaksanakan pada tahun 2015

karena akhir masa jabatan Walikota dan menunggu hingga dilantiknya Walikota

Semarang terpilih pada tahun 2016.

c) Sister City Kota Semarang – Beihai, Tiongkok

Sister City antara Kota Semarang dan Kota Beihai pada beberapa tahun belakangan ini

tidak ada kegiatan yang signifikan disebabkan oleh putusnya komunikasi kedua kota.

Pada tahun 2015 melalui Konsulat Jenderal Tiongkok di Kota Surabaya, pihak Kota

Beihai menghubungi kembali Kota Semarang dan menyampaikan maksudnya untuk

mengaktifkan kembali kerjasama sister city yang telah terjalin sejak tahun 2007 (LoI)

dan tahun 2008 (MoU).

Sebagai itikad baik, Pemerintah Kota Beihai mengundang seorang perwakilan dari

Pemerintah Kota Semarang untuk menjadi tamu kehormatan pada kegiatan kontes

Bahasa China yang diselenggarakan di Kota Beihai pada Bulan September 2015.

Karena sesuatu hal, Pemerintah Kota Semarang tidak dapat mengirimkan

perwakilannya untuk menjadi tamu kehormatan dalam kontes tersebut. Namun

Page 9: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 1 9

demikian hubungan kedua kota tetap terjalin dengan baik melalui kontak person kedua

belah pihak yang berkomunikasi via email.

d) Sister City Kota Semarang – Split, Kroasia

Kedua kota telah berencana untuk meningkatkan status kerjasama menjadi MoU yang

difasilitasi oleh Duta Besar RI di Zagreb, Kroasia dan draft MOU telah dibahas di

tingkat Kota dan telah dikirim ke DPRD Kota Semarang sejak awal tahun 2015 untuk

mendapat persetujuan. Saat ini Pemerintah Kota Semarang masih menunggu keluarnya

surat persetujuan dari DPRD Kota Semarang. Walikota Split sendiri sudah berencana

untuk berkunjung ke Kota Semarang namun hingga kini belum dapat diwujudkan

karena terkendala masalah pilkada di masing-masing kota.

e) Sister City Kota Semarang – Brisbane, Australia

Hubungan kedua kota mengalami pasang surut terkait isu-isu nasional yang melanda

kedua Negara. Namun pada prinsipnya kedua kota tetap beritikad baik untuk terus

memelihara kerjasama sister city yang telah terjalin selama lebih dari 22 tahun ini.

5. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah Lain

Pada tanggal 16 Desember 2015 telah ditandatangani Kesepakatan Bersama antara

Pemerintah Kota Semarang dengan Pemerintah Denpasar Nomor 415.4/658/2015; Nomor

415.4/33/KB/BKS/2015 tentang Jaringan Lintas Perkotaan Kerjasama Bidang

Perekonomian, Seni Budaya, Manajemen Perkotaan dan Peningkatan Sumber Daya

Manusia.

Kemudian Kesepakatan tersebut akan ditindak lanjuti dengan Perjanjian

Kerjasama Antara Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Kota Semarang dengan

Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil, Dan Menengah Kota Denpasar pada Tahun 2016.

6. Kerjasama Antar Daerah / Lembaga

NO LEMBAGA KETERANGAN

1. PT. Kereta Api

Indonesia (persero)

Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (persero)

tentang Addendum (Perubahan) Perjanjian Nomor 205/P/HK/D6/2011-

No.590/77 tanggal 20 Juli 2011 tentang Persewaan Tanah Milik PT.

Kereta Api Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder / Float Control

Pengendali Banjir Kali Banger Kota Semarang.

Luas ± 11,50 Ha terletak di Jalan Ronggowarsito Kel. Kemijen

Semarang Timur.

Harga sewa addendum sebesar Rp. 1.862.520.275 (satu milyar delapan

ratus enampulu dua juta limaratus dua puluh ribu dua ratus tujuh puluh

lima rupiah)

Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari

Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 20 juli

Page 10: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 0

NO LEMBAGA KETERANGAN

2011 sampai dengan tanggal 19 juli 2016

Addendum persewaan tanah milik PT KAI Persero untuk Kolam

Polder/Float Control/Pengendalian Banjir di depan Stasiun Tawang

Semarang, masa berlaku terhitung sejak 13 Juli 2014 – 12 Juli 2019)

2. PT. Kereta Api

Indonesia (persero)

Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (persero)

tentang Persewaan Tanah Milik . Kereta Api Indonesia (persero) Untuk

Kolam Polder / Float Control / Pengendalian Banjir di Depan Stasiun

Semarang Tawang.

Luas ± 1,85 Ha terletak di Jalan Taman Tawang Kel. Kemijen Kec.

Semarang Timur.

Harga sewa untuk 5 (lima) tahun sebesar Rp. 1.528.344.000 (satu

milyar lima ratus dua puluh delapan juta tiga ratus empat puluh ribu

rupiah)

Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari

Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 13 juli

2014 sampai dengan tanggal 12 juli 2019

3. Balai Besar Wilayah

Sungai Pemali Juana

(BBWS)

Perjanjian Kerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali

Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan

Umum, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah,

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Simber Daya Mineral

Kota Semarang, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang,

Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame Kota Semarang,

Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang dan Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Semarang Nomor : SI 0103-Ao.1/11, Nomor :

614/4156/2014 Nomor : 611.32/16198 Nomor : 610/06235 Nomor :

910/3821 Nomor : 660.1/1466/BI/XI/2014 Nomor : 233/1287 tentang

Pengelolaan Kanal Banjir Barat di Kota Semarang Provinsi Jawa

Tengah

Obyek perjanjian kerjasama ini adalah sungai dan prasarana sungai

Kanal Banjir Barat dari Tugu Suharto sampai dengan muara di Kota

Semarang

Pembiayaan bersumber dari APBN, APBD Prov. Jateng, APBD Kota

Semarang dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

Jangka waktu 5 (lima) tahun

4 PT. Badan

Penyelenggara

Jaminan Kesehatan

(BPJS)

Kesepakatan Bersama, tentang Kepesertaan Jaminan Kesehatan

Nasional Bagi penduduk Jawa Tengah, masa berlaku 4 Mei 2015 – 3

Mei 2016.

5 Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM)

Kesepakatan Bersama antara PDAM Kota Semarang dan PDAM Kab.

Kendal tentang Pemanfaatan Air Bawah Tanah, hingga saat ini belum

ditandatangani

Page 11: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 1

B. KERJASAMA PIHAK KETIGA

1. Pengelolaan Kawasan Taman Budaya Raden Saleh

Dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan dan pengelolaan Kawasan

Hiburan dan Wisata di Kompleks Taman Budaya Raden Saleh Semarang beserta fasilitas

pendukungnya bertaraf internasional yang berdaya guna untuk meningkatkan daya saing

dan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang, maka Pemerintah Kota Semarang

melakukan kerjasama dengan PT TRANS RITEL PROPERTI melalui Kesepakatan

Bersama (MoU) No 019.6/92/2015 – No.001/DIRUT/TRP/III/15 tanggal 6 Maret 2015

dengan jangka waktu selama 1 (satu) tahun.

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini adalah mendirikan perusahaan patungan

untuk membangun dan mengelola kawasan hiburan dan wisata bertaraf internasional yang

dapat menjadi salah satu ikon Kota Semarang. Dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang

berkewajiban menyiapkan perangkat guna pembentukan perusahaan patungan sedangkan

PT. TRANS RITEL PROPERTI menyusun kajian kelayakan/dokumen perencanaan terkait

pembangunan dan pengelolaan kawasan wisata tersebut.

2. Pembangunan Semarang Expo Center

Sehubungan dengan rencana pembangunan Semarang Expo Center yang telah

dilakukan penandatangan MoU dengan PT. BS Merdeka Sriwijaya dan berakhir pada

tanggal 21 April 2015, PT. BS Merdeka Sriwijaya sebagai pemrakarsa wajib menyerahkan

dokumen perencanaan awal/kajian kelayakan (FS), akan tetapi hingga akhir jangka waktu

MoU tersebut pihak pemrakarsa belum menyerahkan dokumen tersebut. Berdasarkan

kesepakatan dalam MoU Pasal 4, dinyatakan bahwa perpanjangan dapat dilakukan sekali

selama 6 (enam) bulan dan masa perpanjangan juga sudah terlampaui sejak tanggal 21

Oktober 2015, sedangkan pihak PT. BS Merdeka Sriwijaya yang ditunjuk sebagai pihak

pemrakarsa kerjasama untuk pembangunan dan pengelolaan Semarang Expo Center tidak

juga memberikan progress yang signifikan sehingga kegiatan fasilitasi seleksi mitra

kerjasama juga tidak bisa berjalan di tahun 2015.

3. Kerjasama Pembangunan Menara Telekomunikasi Microcell Kamuflase Sarana

Penerangan Jalan Umum (PJU)

Dalam rangka pengendalian pembangunan menara telekomunikasi serta memenuhi

kebutuhan lampu penerangan jalan umum (PJU), Pemerintah Kota Semarang sepakat

mengadakan kerjasama dengan PT. Iforte Solusi Infotek dalam hal sewa menyewa lahan

untuk penempatan titik lokasi pembangunan menara telekomunikasi microcell kamuflase

sarana penerangan jalan umum (PJU) sebanyak 38 (tiga puluh delapan) titik lokasi di

wilayah kota semarang.

Page 12: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 2

Adapun jangka waktu kerjasama selama 5 ( lima ) Tahun terhitung mulai tanggal 4

Mei 2015 s/d 3 Mei 2020) dengan nilai sewa selama 5 ( lima ) tahun sebesar Rp.

1.364.000.000,- (Satu milyar tiga ratus enam puluh empat juta rupiah) dan telah lunas

dibayar dimuka sebelum penandatangan perjanjian kerjasama.

4. Kerjasama Pengelolaan Sementara Lapangan Gombel Golf Semarang

Pemerintah Kota Semarang sepakat mengadakan kerjasama dengan Persatuan Golf

Indonesia (PGI) Provinsi Jawa Tengah dalam hal perpanjangan pengelolaan sementara

tanah dan bangunan lapangan gombel golf semarang beserta fasilitasnya yang terletak di

Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Adapun

jangka waktu kerjasama adalah sampai dengan ditunjuknya pengelola tetap atau maksimal

1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 23 Januari 2015 s/d 22 Januari 2016. Sedangkan

besaran nilai sewa lahan yang ditetapkan adalah Rp. 100.000.000,- / bulan.

5. Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi

Pemerintah Kota Semarang juga melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi

dalam rangka Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan

Tinggi. Kerjasama yang dilakukan diantaranya dengan Universitas Islam Negeri

Walisongo. Ruang lingkup Kerjasama meliputi :

a) Penelitian & Pengembangan,

b) Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi; serta

c) Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyelesaian

Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan,

material dan personalia.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama 5 ( lima ) tahun terhitung mulai tanggal

8 Mei 2015 s/d 7 Mei 2020.

C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

1. FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH

Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Forum

Koordinasi Pimpinan di Daerah yang selanjutnya disebut Forkopimda telah diatur secara

khusus. Forum ini digunakan untuk membahas dan menunjang kelancaran pelaksanaan

penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Anggota Forkopimda kabupaten/kota terdiri

atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan

teritorial Tentara Nasional Indonesia di Daerah.

Dalam forum koordinasi ini dibahas materi-materi antara lain :

Page 13: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 3

1) Membahas langkah-langkah preventif guna menjaga kondusifitas Kota Semarang,

baik di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan

2) Mencari solusi terbaik mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh

Pemerintah Kota Semarang dengan melibatkan instansi terkait agar tercipta stabilitas

di berbagai bidang.

3) Membahas materi yang dirumuskan oleh Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)

Kota Semarang yang secara rutin dilaksanakan di Bidang Kesbang Pol dan Linmas

Kota Semarang.

4) Sosialisasi program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan, dengan tujuan

agar unsur FORKOMPIMDA Kota Semarang memberikan dukungan dalam

pencapaian tujuan pembangunan.

Adapun hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah :

1) Tercapainya koordinasi yang sinergis antar pimpinan sehingga permasalahan–

permasalahan yang terjadi dan yang diperkirakan akan terjadi dapat tereliminir /

tereliminasi, sehingga tercapai kondusifitas di wilayah Kota Semarang.

2) Terjadinya komunikasi antar pimpinan, sehingga apa yang diprogramkan / yang

menjadi visi dan misi Walikota dalam mewujudkan tujuan pembangunan Kota

Semarang dapat didukung oleh pimpinan di Kota Semarang.

3) Terjalinnya tali silaturahmi sehingga tidak terjadi gesekan / kesalahpahaman antar

Instansi.

4) Rekomendasi yang dihasilkan dalam FORKOMPIMDA dijadikan acuan untuk

dilaksanakan oleh Instansi terkait dan kemudian diadakan evaluasi di pertemuan /

forum yang akan datang.

2. KOORDINASI BIDANG PERTANAHAN

Penyelenggaraan urusan pertanahan memerlukan kerjasama dan koordinasi antara

Pemerintah Daerah dengan instansi vertikal khususnya Badan Pertanahan Nasional. Hal ini

khususnya dilihat dari proses kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diperlukan guna mendorong

percepatan pembangunan daerah dengan berpedoman pada azas Kemanusiaan, Demokratis

dan Berkeadilan. Hal ini dimaksudkan agar tetap menjamin kepentingan hukum pihak yang

berhak.

Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dari tahun ke tahun

terus mengalami perubahan seiring perkembangan dan tuntutan kebutuhan masyarakat,

sehingga dilakukan penyempurnaan dengan terbitnya regulasi yang mengatur antara lain :

a) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan

untuk Kepentingan Umum;

Page 14: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 4

b) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan

Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional

dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk

Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

d) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.2/2013 tentang Biaya Operasional dan

Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk

Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

e) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

f) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan

Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor

60 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18

Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Beberapa kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang dilaksanakan di

Kota Semarang selama Tahun 2015 antara lain:

1. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN / NORMALISASI KALI

TENGGANG

Proses pengadaan tanah untuk pembangunan / normalisasi Kali Tenggang pada

Tahun 2015 belum dapat diselesaikan hingga batas waktu penetapan lokasi

berakhir, sehingga prosesnya akan dilaksanakan mengacu ke mekanisme aturan

pengadaan tanah yang baru yaitu Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012.

2. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI

(RETARDING POND)

Upaya penyelesaian terhadap proses pengadaan tanah untuk pembangunan kolam

retensi terus dilakukan, antara lain:

a. Rapat Koordinasi pada tanggal 5 Maret 2015 dengan PT. Pelindo III dan PT.

Tanah Mas Baruna yang hasilnya menyepakati bahwa nilai ganti rugi tidak

melebihi dari harga yang ditetapkan Appraisal. Selanjutnya hasil kesepakatan

dan mekanismenya akan dikonsultasikan ke BPK Perwakilan Jawa Tengah;

Page 15: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 5

b. Konsultasi ke BPK Perwakilan Jawa Tengah diperoleh jawaban melalui surat

Nomor 6867/S/XVIII.SMG/2015 Tanggal 30 November 2015 perihal Jawaban

Tindak Lanjut LHP BPK tentang Pembayaran Ganti Rugi Pengadaan Tanah

untuk Pembangunan Kolam Retensi yang intinya bahwa agar tetap mematuhi

peraturan perundang-undangan serta tidak menimbulkan kerugian negara/

daerah;

c. Pemerintah Kota Semarang telah memohon bantuan kepada Kepala Kejaksaan

Negeri dengan mengirim surat Nomor 593/5458 Tanggal 22 Desember 2015

perihal Permohonan bantuan penyelesaian pembayaran ganti rugi tanah untuk

pembangunan kolam retensi yang terletak di Kelurahan Panggong Lor

Kecamatan Semarang Utara.

3. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL BATANG –

SEMARANG.

Proses pengadaan tanah guna pembangunan jalan tol Semarang – Batang sempat

vakum sampai dengan Tahun 2014, menunggu kejelasan dari Kementrian Pekerjaan

Umum. Selanjutnya pada Tahun 2015 kegiatan Pengadaan tanah dimaksud dimulai

kembali dengan mendasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015 tentang

Perubahan Ketiga Peraturan Presiden atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan

Umum yang menyebutkan bahwa proses pengadaan tanah yang telah mendapatkan

penetapan lokasi maka dapat dimulai langsung pada tahap pelaksanaan.

Luas lahan yang akan dibebaskan sejumlah 2.399 bidang dengan luas 652.608 M2.

Adapun proses yang sedang dilaksanakan adalah masih dalam tahap pengumuman.

4. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA

API (DOUBLE TRACK) LINTAS PEKALONGAN-SEMARANG.

Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian

memiliki program pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang

menghubungkan Jakarta - Surabaya termasuk di dalamnya melewati wilayah Kota

Semarang, yaitu jalur Pekalongan - Semarang dan Semarang Bojonegoro.

Terhadap sisa tanah yang belum selesai maka mekanismenya mengacu ke peraturan

yang baru :

a. kebutuhan pengadaan tanah ≤ 5 (lima) Ha, maka dapat dilaksanakan secara

langsung oleh Satker PT. KAI;

b. kebutuhan pengadaan tanah > 5 (lima) Ha, maka dilaksanakan menurut ketentuan

peraturan yang baru, yaitu dimulai dengan pembuatan dokumen perencanaan.

5. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA

API (DOUBLE TRACK) LINTAS SEMARANG - BOJONEGORO.

Page 16: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 6

Pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang selanjutnya adalah Jalur

Ganda Lintas Semarang - Bojonegoro. Adapun perkembangan proses pengadaan

tanah yang dilaksanakan selama Tahun 2015 adalah berakhirnya waktu penetapan

lokasi, sehingga proses penyelesaiannya berlaku sama seperti pembangunan Jalur

Ganda Kereta Api (Double Track) Lintas Pekalongan - Semarang.

6. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN PELEBARAN

JALAN KARTINI – JOLOTUNDO – GAJAH

Pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan Kartini – Jolotundo –

Gajah terletak di wilayah Kelurahan Sambirejo Kecamatan Gayamsari. Jalan ini

merupakan penghubung antara Jalan Kartini dengan Jalan Gajah dengan target bidang

tanah seluas ± 10.835 M2 yang terdiri dari 99 bidang tanah.

Adapun perkembangan proses pengadaan tanah pada Tahun 2015 sebagai berikut:

a. Realisasi pembayaran 1 (satu) bidang tanah a.n. Karno;

b. Terhadap persoalan tanah wakaf sudah selesai proses perubahan nadzir dan

menunggu persetujuan dari Menteri Agama tentang pelepasan hak atas tanah/

tukar menukar sebagian tanah wakaf Nomor 2/Sambirejo seluas ± 1.756 M2

dengan tanah HM Nomor 415/ Kauman seluas ± 272 M2 beserta bangunan di

atasnya yang terkena pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan

Kartini – Jolotundo – Gajah di Kota Semarang.

7. PENGADAAN TANAH NORMALISASI KALI BERINGIN

Sebagai salah satu usaha Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi permasalahan

banjir yang terjadi di Kota Semarang khususnya di wilayah Kecamatan Tugu, maka

dilaksanakan kegiatan normalisasi Kali Beringin yang terletak di Kelurahan

Mangkang Wetan dan Mangunharjo Kecamatan Tugu.

Adapun target awal pelaksanaan sejumlah 153 bidang berubah menjadi 156 bidang

dikarenakan terdapat 1 bidang yang pecah menjadi 4 bidang (pecah waris) dengan

luas ± 67.446 M2, dengan realisasi sampai dengan Tahun 2015 sebagai berikut:

No.

TARGET REALISASI

KETERANGAN BIDANG LUAS

2014 2015

BIDANG LUAS BIDANG LUAS

1 156 67.446 121 35.573 12 2.447

Sisa 23 bidang tanah yaitu :

- Eks bengkok = 6 bidang

- PT. IPU = 7 bidang

- Warga = 10 bidang

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2015

8. PENGADAAN TANAH EMBUNG HULU KALI BERINGIN

Terkait dengan normalisai Kali Beringin maka direncanakan pembuatan Embung

Hulu Kali Beringin yang terletak di Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen dan

Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan. Namun demikian setelah diteliti lebih lanjut

Page 17: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 7

terdapat ketidaksesuaian/ kesalahan penetapan lokasi, dimana Embung yang berada di

Kelurahan Wates berasal dari Kali Beringin sedangkan Embung yang berada di

Kelurahan Ngadirgo berasal dari Kali Plumbon.

Sehingga mengacu ketentuan peraturan yang terbaru perlu dilakukan ulang penetapan

lokasi sekaligus diadakan kajian lingkungan, Studi Kelayakan (FS) dan Studi Land

Acquisition and Resettelment Action Plan (LARAP).

9. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN UNDERPASS

JATINGALEH

Pengadaan tanah untuk pembangunan underpass Jatingaleh yang dilaksanakan sejak

tahun 214 telah mengacu kepada Undang-undang nomor 2 tahun 2012 tentang

Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum.

Pada Tahun 2014 telah dilakukan tahap pembayaran ganti rugi sebanyak 59 bidang

tanah. Sedangkan dari target sejumlah 41 bidang dengan luas 5.573 M2, pada Tahun

2015 dapat diselesaikan sejumlah 22 bidang dengan luas 2.974 M2. Sehingga sisa

sejumlah 19 bidang akan diselesaikan pada tahun anggaran 2016.

3. KOORDINASI BIDANG STATISTIK

(Koordinasi Bidang Statistik dengan BPS)

1. Kebijakan dan Kegiatan

a. Forum Koordinasi

Koordinasi di bidang Statistikdiperlukan dalam rangka meningkatkan

efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Data statistik

yang obyektif dan dapat dipercaya menunjang keberhasilan perencanaan

pembangunan.

b. Materi Koordinasi

Beberapa kegiatan yang dilakukan di bidang statistik dalam rangka akurasi dan

validitas data :

a. Penerbitan buku-buku yang berisi analisis, kajian dan paparan data

statistik;

b. Survei dan sensus yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat (terutama

yang dilaksanakan oleh BPS) dengan dukungan dari Pemerintah Kota

Semarang.

c. Instansi Vertikal yang Terlibat

Koordinasi di bidang Statistik dilaksanakan antara Pemerintah Kota Semarang

dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat Undang-Undang

Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik Pasal 17, menyebutkan bahwa

Page 18: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 8

Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh BPS

dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

a. Sumber dan Jumlah Anggaran

1) Penerbitan buku-buku

Anggaran berasal dari APBD Kota Semarang dengan jumlah anggaran untuk

tahun 2014 sejumlah Rp. 600.000.000,- dan terserap sejumlah Rp.

579.175.550,-

2) Survei dan Sensus

Anggaran berasal dari Pemerintah Pusat (APBN)

b. SKPD Penyelenggara Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah

1) Penerbitan buku-buku

Bappeda Kota Semarang

2) Survei dan Sensus

Kecamatan dan Kelurahan sebagai petugas lapangan dan kontributor data

serta SKPD lain yang secara teknis terkait langsung dengan survei dan

sensus yang dilaksanakan

c. Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan

1) Penerbitan buku-buku

2) Survei dan Sensus

Survey PPLS (Program Perlindungan Sosial)

Survey Industri

Susenas

d. Hasil dan Manfaat Koordinasi

1) Penerbitan buku-buku

Kerjasama dalam penyusunan Buku-buku Statistik yang diperlukan dalam

perencanaan dan pengendalian pembangunan di Kota Semarang sudah

dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan berlangsung lama. Pada tahun

2015, buku-buku yang diterbitkan adalah sebagai berikut :

- Buku Kota Semarang Dalam Angka Tahun 2014

- Buku Profil Kependudukan Kota Semarang Tahun 2014

- Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Tahun 2013/2014

- Buku Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014

- Buku Analisis Ekonomi Regional Kota Semarang Tahun 2014

- Buku Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Semarang Tahun 2014

- Buku Statistik Ketahanan Sosial Kota Semarang Tahun 2014

- Buku Saku Kota Semarang Tahun 2014

Page 19: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 2 9

- Buku Statistik Kegiatan Ekonomi Kota Semarang Tahun 2014

- Buku Statistik Perhotelan Kota Semarang Tahun 2014

- Buku Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Semarang Tahun

2014

- Buku Pemerataan Pendapatan (Gini Ratio) dan Pola Konsumsi Kota

Semarang Tahun 2014

- Buku Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun

2014

2) Survei dan Sensus

SURVEY PPLS (Program Perlindungan Sosial), up-dating

datakemiskinan

Kegiatan ini lebih mendasarkan pada pemahaman bahwa

penanggulangan kemiskinan dibutuhkan suatu sinergitas dan

keterpaduan secara berkelanjutan sehingga dibutuhkan adanya up-

dating data kemiskinan sebagai bahan dasar perumusan kebijakan

selanjutnya. Koordinasi tersebut dalam rangka mendukung pelaksanaan

pendataan dilapangan dengan melibatkan petugas dari Kelurahan dan

Kecamatan dalam hal :

- Rekruitmen petugas penjaringan yang berasal dari masyarakat secara

langsung ( Karang Taruna, Ketua RT/RW).

- Koordinasi pendataan dan sosialisasi.

Survey PPLS ini bersifat insidentil dan tergantung kebutuhan Pusat,

selama ini sudah dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.

SURVEY INDUSTRI

Kegiatan ini diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi terhadap

peningkatan investasi di Kota Semarang, khususnya disektor industri,

yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi

para pelaku usaha untuk berinvestasi sekaligus dalam rangka

penyusunan kebijakan dibidang ketenagakerjaan.

SUSENAS

Kegiatan ini merupakan upaya identifikasi kemandirian masyarakat

dilihat dari kemampuan sektor ekonominya. Dalam upaya validasinya,

telah dilaksanakan pendataan oleh Tim dengan metode terjun langsung

ke masyarakat. Dengan data ini diharapkan dapat dirumuskan

kebijakan-kebijakan dibidang perekonomian yang lebih mengarah

kepada penguatan program ekonomi kerakyatan.

Page 20: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 0

e. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi

1) Penerbitan buku-buku

Buku-buku yang diterbitkan telah dikirimkan kepada seluruh SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Perguruan Tinggi, Instansi Vertikal

di Kota Semarang serta berbagai instansi yang membutuhkan, baik

pemerintah maupun non-pemerintah.

2) Survei dan Sensus

Data hasil survei dan sensus dikirimkan oleh BPS Kota Semarang kepada

Pemerintah Pusat untuk dilaksanakan kompilasi dengan data dari daerah

lain. Setelah itu, dilakukan analisis atas data yang telah dikompilasi sebagai

bahan penyusunan berbagai kebijakan. Selain itu, sebagian data hasil survei

dan sensus juga digunakan sebagai bahan kajian dan analisis mengenai

kondisi di Kota Semarang yang disajikan dalam bentuk buku statistik yang

diterbitkan oleh Bappeda Kota Semarang

3. Permasalahan dan Solusi

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam koordinasi bidang Statistik adalah :

a. Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap BPS dalam hal pengumpulan data

potensi daerah, karena terbatasnya sumberdaya yang ada di lingkungan

Pemerintah Kota Semarang dalam pengumpulan data secara mandiri.

b. Sebagai instansi vertikal, BPS memiliki penjenjangan organisasi sampai ke

tingkat pusat, sehingga beberapa keputusan membutuhkan waktu yang cukup

lama, karena menunggu adanya keputusan resmi dari BPS Pusat.

c. Untuk mendasarkan SNA (Standard National Account), PDRB yang disajikan

harus mendasarkan pada Tahun Dasar 2010, sehingga diperlukan penyesuaian

perhitungan.

Untuk mengatasi permasalahan pada koordinasi bidang statistik, solusi yang

ditempuh adalah :

a. Mempererat kerja sama dan peningkatan koordinasi dengan BPS untuk

memperoleh data yang dibutuhkan.

b. Membuat komitmen/perjanjian sementara dengan BPS Kota Semarang apabila

terdapat keputusan yang perlu segera diambil, dengan ketentuan bahwa apabila

komitmen/perjanjian tersebut nantinya tidak sesuai dengan yang diputuskan

oleh BPS Pusat, maka yang menjadi acuan adalah keputusan BPS Pusat.

c. Penyajian PDRB Kota Semarang tahun 2014 telah menggunakan Tahun Dasar

2010

Page 21: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 1

4. PENEGASAN BATAS WILAYAH

Penegasan batas wilayah bertujuan untuk menjaga kepastian terhadap batas wilayah

administrasi daerah. Selain itu penegasan batas dimaksudkan guna menjaga stabilitas

keamanan, sosial dan politik masing – masing daerah. Sehingga akan tercipta stabilitas dan

sinergitas hubungan antara dua wilayah yang berbatasan.

a. Penegasan Batas Antar Daerah

Kegiatan Penegasan Batas Daerah antara Kota Semarang dengan daerah yang

berbatasan telah selesai dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang

Penegasan Batas Daerah sebagai berikut:

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2014 tanggal 19 Maret 2014 tentang

Batas Daerah Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2014 tanggal 13 Oktober 2014

Tentang Batas Daerah Kota Semarang dengan Kabupaten Demak Provinsi Jawa

Tengah; dan

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 6 Juni 2015 Tentang

Batas Daerah Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.

Namun demikian bukan berarti bahwa kerjasama penegasan batas daerah benar-

benar telah selesai. Masih terdapat kegiatan pemeliharaan pilar batas yang bertujuan untuk

menjaga kepastian batas wilayah administrasi melalui keberadaan pilar sebagai bukti fisik

di lapangan. Selanjutnya pada tahun ini telah diadakan rapat koordinasi dengan Pemerintah

Kabupaten Kendal, Demak, dan Kabupaten Semarang guna membahas perjanjian

kerjasama pemeliharaan pilar batas khususnya mengatur jumlah dan nama pilar yang

menjadi tanggung jawab masing-masing Pemerintah Daerah.

b. Batas Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Semarang

Pelaksanaan penegasan batas wilayah administrasi kecamatan dimulai Tahun 2010

dengan kegiatan pemetaan batas kecamatan. Sampai dengan Tahun 2014 telah dilaksanakan

pemetaan batas kecamatan sejumlah 11 kecamatan dengan total 130 pilar. Selanjutnya pada

Tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 16 pilar di 5 kecamatan yaitu Semarang Selatan,

Gayamsari, Genuk, Tembalang dan Candisari. Dengan demikian sampai dengan Tahun

2015 seluruh kecamatan di Kota Semarang telah selesai dilaksanakan penegasan batas

kecamatan dengan jumlah keseluruhan 146 pilar. Selanjutnya secara bertahap akan

dilaksanakan kegiatan penegasan batas kelurahan di Kota Semarang sejumlah 177

Kelurahan.

Page 22: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 2

D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Kondisi geografis Kota Semarang yang diantaranya terdiri dari wilayah pesisir,

dataran rendah, perbukitan serta secara geologis memiliki daerah patahan, rentan terhadap

bencana alam terutama banjir dan tanah longsor. Banjir di wilayah Kota Semarang dapat

disebabkan oleh hujan lokal, banjir kiriman dari wilayah Kabupaten Semarang/Kendal dan

rob air laut.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor

alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :

1) Bencana Alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian

peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,

gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

2) Bencana non alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian

peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,

epidemi, dan wabah penyakit.

3) Bencana sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa

yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau

antar komunitas masyarakat dan teror.

Bencana dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,

kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat

menghambat pembangunan. Oleh karena itu pengelolaan bencana dilaksanakan melalui

Pencegahan terjadinya bencana dan penanggulangan apabila bencana tidak dapat dicegah.

Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau

menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun

kerentanan pihak yang terancam bencana. Sedangkan penanggulangan bencana adalah

penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan

pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap

darurat, dan rehabilitasi.

Pencegahan dan penanggulangan bencana yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Semarang berpedoman kepada Undang – Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah salah satu

amanat dalam Undang-Undang tersebut, sebagai institusi teknis dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan

Page 23: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 3

serangkaian upaya meliputi, kegiatan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan

rehabilitasi.

1) Mitigasi bencana, yaitu serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, melalui

penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

2) Kesiapsiagaan bencana, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat

guna dan berdaya guna.

3) Tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera

pada saat kejadian bencana, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi

korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan

pengungsi dan penyelamatan.

4) Rehabilitasi bencana, yaitu serangkaian kegiatan perbaikan dan pemulihan aspek

kebutuhan dasar masyarakat korban bencana sampai tingkat yang memadai pada

wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya

secara wajar aspek kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.

Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan

memperhatikan hak masyarakat yang antara lain mendapatkan bantuan pemenuhan

kebutuhan dasar, mendapatkan pelindungan sosial, mendapatkan pendidikan dan

keterampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, berpartisipasi dalam

pengambilan keputusan.

Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan bencana dilaksanakan dilakukan

dengan upaya-upaya sebagai berikut :

1) Meningkatkan kinerja posko siaga bencana selama 24 jam.

2) Menciptakan masyarakat tanggap bencana melalui Kelurahan Sadar Bencana.

3) Mencegah secara dini terjadi bencana.

4) Memberikan pelayanan kepada masyarakat korban bencana secara cepat dan tepat

sasaran.

5) Meningkatkan sarana dan prasarana kebencanaan secara optimal.

6) Mengoptimalkan seluruh komponen dan potensi yang ada, baik komponen

pemerintah maupun masyarakat.

Berdasarkan Eskalasinya tingkatan bencana dapat dikategorikan sebagai bencana

yang ditetapkan dengan Pernyataan Bencana dari Walikota Semarang atau kejadian

bencana yang tidak ditetapkan dengan pernyataan dari Walikota Semarang. Apabila terjadi

bencana apapun tingkatannya, Pemerintah Kota Semarang tetap melaksanakan

penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan

dan pengurusan pengungsi apabila diperlukan.

Page 24: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 4

Untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat korban bencana telah diatur dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan

Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah.

Berdasarkan ketentuan tersebut masyarakat yang tertimpa bencana dapat diberikan bantuan

berupa uang maupun barang kepada masyarakat, melalui mekanisme bantuan sosial yang

tidak dapat direncanakan sebelumnya.

Bantuan sosial tersebut dialokasikan untuk kebutuhan akibat resiko sosial yang tidak

dapat diperkirakan pada saat penyusunan APBD yang apabila ditunda penanganannya akan

menimbulkan resiko sosial yang lebih besar bagi individu dan/atau keluarga yang

bersangkutan. Resiko sosial yang dimaksud adalah kejadian atau peristiwa yang dapat

menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga,

kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik,

fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan bantuan sosial akan semakin

terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar

Data pemberian bantuan sosial korban bencana tahun 2015 adalah sebagai berikut :

DATA PENERIMA BANTUAN SOSIAL KORBAN BENCANA TAHUN 2015

NO NAMA ALAMAT JENIS

KEJADIAN JUMLAH

1 Darmaji Rt 03 Rw II Kel. Candi

Kec. Candisari

Kebakaran Rp. 10.000.000,-

2 Sumiyati Rt 02 Rw III Kel. Tambakrejo

Kec. Gayamsari

Kebakaran Rp. 8.000.000,-

3 Giyanto Rt 05 Rw XII Kel. Kembangarum

Kec. Semarang Barat

Tanah Longsor Rp. 8.500.000,-

4 Edi Nugroho Rt 06 Rw I Kel. Bugangan

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 8.000.000,-

5 Supardi Rt 06 Rw I Kel. Bugangan

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 2.000.000,-

6 Maryoto Rt 07 Rw VIII Kel. Bongsari

Kec. Semarang Barat

Kebakaran Rp. 8.000.000,-

7 Suleno Rt 0I Rw IX Kel. Candi

Kec. Candisari

Rumah Roboh Rp. 8.500.000,-

8 Parsana Rt 07 Rw VII Kel. Manyaran

Kec. Semarang Barat

Tanah Longsor Rp. 6.000.000,-

9 Sulis Rt 02 Rw I Kel Pendrikan Lor

Kec. Semarang Tengah

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

10 Tukini Rt 08 Rw VII Kel. Petompon

Kec. Semarang Selatan

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

11 Sunarto Rt 06 Rw 0I Kel. Candi

Kec. Candisari

Tanah Longsor Rp. 6.000.000,-

12 Rumpon Rt 07 Rw XIV Kel. Tanjung Mas

Kec. Semarang Utara

Rumah Roboh Rp. 6.000.000,-

13 Sumani Rt 03 Rw XIV Kel. Tanjung Mas

Kec. Semarang Utara

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

14 Kusnanto Rt 01 Rw V Kel.

BendanduwurKec. Gjahmungkur

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

15 Andi Kristanto Rt 02 Rw V Kel. Jagalan

Kec. Semarang Tengah

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

16 Supriyanto Rt 02 Rw V Kel. Jagalan

Kec. Semarang Tengah

Kebakaran Rp. 3.000.000,-

Page 25: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 5

NO NAMA ALAMAT JENIS

KEJADIAN JUMLAH

17 Liliana Rt 02 Rw V Kel. Jagalan

Kec. Semarang Tengah

Kebakaran Rp. 3.000.000,-

18 Lie Wie Jong Rt 02 Rw V Kel. Jagalan

Kec. Semarang Tengah

Kebakaran Rp. 3.000.000,-

19 Gamiyati Rt 02 Rw XIII Kel. Tandang

Kec. Tembalang

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

20 Bambang Said Rt 06 Rw XVIII Kel.

Sendangmulyo Kec. Tembalang

Banjir dan Longsor Rp. 7.500.000,-

21 Wagiyo Rt 06 Rw XVIII Kel

Sendangmulyo Kec. Tembalang

Banjir dan Longsor Rp. 7.500.000,-

22 Abdulloh Said Rt 06 Rw XVIII Kel.

Sendangmulyo Kec. Tembalang

Banjir dan Longsor Rp. 7.000.000,-

23 Mahfud Rt 01.03 Rw VI Kel. Rowosari

Kec. Tembalang

Rumah Roboh Rp. 6.000.000,-

24 Eko Setyo M Rt 01.03 Rw VI Kel. Rowosari

Kec. Tembalang

Rumah Roboh Rp. 4.000.000,-

25 Abdul Aziz Rt 01.03 Rw VI Kel. Rowosari

Kec. Tembalang

Rumah Roboh Rp. 4.000.000,-

26 Agus Rt 01.03 Rw VI Kel. Rowosari

Kec. Tembalang

Rumah Roboh Rp. 4.000.000,-

27 Suloso Rt 06 Rw IV Kel. Bangetayu

Kulon Kec. Genuk

Kebakaran Rp. 7.500.000,-

28 Aminah Rt 03 Rw I Kel.Meteseh

Kec. Tembalang

Kebakaran Rp. 7.000.000,-

29 Rondiyah Rt 03 Rw I Kel.Meteseh

Kec. Tembalang

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

30 Raub Firdauz Rt 03 Rw I Kel.Meteseh

Kec. Tembalang

Kebakaran Rp. 4.000.000,-

31 Rinto Suparno Rt 05 Rw I Kel. Jatingaleh

Kec. Candisari

Rumah Roboh Rp. 3.500.000,-

32 Senen (alm.

Sulistiyono)

Rt 03 Rw VI Kel. Sawah Besar

Kec. Gayamsari

Kebakaran Rp. 12.500.000,-

33 Warno Rt 08 Rw IX Kel. Gajahmungkur

Kec. Gajahmungkur

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

34 Sumarno Rt 01 Rw I Kel. Bandarharjo

Kec. Semarang Utara

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

35 Bambangn

Sudarjoko

Rt 06 Rw V Kel. Lamper

TengahKel. Semarang Selatan

Rumah Roboh Rp. 6.000.000,-

36 Supardi Rt 10 Rw IV Kel. Ngemplak

SimonganKec. Semarang Barat

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

37 Sugeng Riyanto Rt 10 Rw IV Kel. Ngemplak

SimonganKec. Semarang Barat

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

38 Wasto Rt 09 Rw III Kel. Randusari

Kec. Semarang Selatan

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

39 Zaenuri Rt 07 Rw II Kel. Kalibanteng

Kulon Kec. Semarang Barat

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

40 Nafrizan Rt 07 Rw II Kel. Kalibanteng

Kulon Kec. Semarang Barat

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

41 Prastowo Rt 03 Rw II Kel. Wonotingal

Kec. Candisari

Tanah Longsor Rp. 6.000.000,-

42 Sri Ardianto Rt 03 Rw II Kel. Wonotingal

Kec. Candisari

Tanah Longsor Rp. 6.000.000,-

43 Sakino Rt 03 Rw II Kel. Wonotingal

Kec. Candisari

Tanah Longsor Rp. 4.000.000,-

44 Kartim Marjo Rt 03 Rw II Kel. Wonotingal

Kec. Candisari

Tanah Longsor Rp. 4.000.000,-

45 Andi Nugroho A Rt 13 Rw II Kel. Kalipancur

Kec. Ngaliyan

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

46 Wayan M Rt 13 Rw II Kel. Kalipancur

Kec. Ngaliyan

Tanah Longsor Rp. 6.500.000,-

47 Arum Rt 13 Rw II Kel. Kalipancur

Kec. Ngaliyan

Tanah Longsor Rp. 4.000.000,-

Page 26: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 6

NO NAMA ALAMAT JENIS

KEJADIAN JUMLAH

48 Saban Rt 13 Rw II Kel. Kalipancur

Kec. Ngaliyan

Tanah Longsor Rp. 5.000.000,-

49 Andi Nugroho B Rt 13 Rw II Kel. Kalipancur

Kec. Ngaliyan

Tanah Longsor Rp. 7.500.000,-

50 M Thorik Rt 13 Rw II Kel. Kalipancur

Kec. Ngaliyan

Tanah Longsor Rp. 4.000.000,-

51 J Istiyanto Rt 13 Rw II Kel. Kalipancur

Kec. Ngaliyan

Tanah Longsor Rp. 7.000.000,-

52 Agus Kristiawan Rt 13 Rw II Kel. Kalipancur

Kec. Ngaliyan

Tanah Longsor Rp. 4.000.000,-

53 Sariyan

Rt 11 Rw V Kel. Sendangguwo

Kec. Tembalang

Tanah Longsor Rp. 4.000.000,-

54 Kusmanto Rt 11 Rw V Kel. Sendangguwo

Kec. Tembalang

Tanah Longsor Rp. 4.000.000,-

55 Sugiyono Rt 11 Rw V Kel. Sendangguwo

Kec. Tembalang

Tanah Longsor Rp. 3.500.000,-

56 Nur Samiyanto Rt 11 Rw V Kel. Sendangguwo

Kec. Tembalang

Tanah Longsor Rp. 3.500.000,-

57 Tumiyo Rt 11 Rw V Kel. Sendangguwo

Kec. Tembalang

Tanah Longsor Rp. 3.500.000,-

58 Budiarto Rt 09 Rw I Kel. Beringin

Kec. Ngaliyan

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

59 Kasmun Rt 03 Rw XIV Kel. Tanjung Mas

Kec. Semarang Utara

Kebakaran Rp. 5.500.000,-

60 Rukiyem Rt 01 Rw VIII Kel. Genuksari

Kec. Genuk

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

61 Agus Kistiyono Rt 04 Rw 18 Kel. Sendangmulyo

Kec. Tembalang

Kebakaran Rp. 5.500.000,-

62 Suwarsiati Rt 05 Rw II Kel. Srondol Wetan

Kec. Banyumanik

Kebakaran Rp. 5.500.000,-

63 Sustiono Rt 08 Rw II Kel. Mlatiharjo

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 3.500.000,-

64 Heru Rt 08 Rw II Kel. Mlatiharjo

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

65 Udin Rt 08 Rw II Kel. Mlatiharjo

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 3.500.000,-

66 Sukarno Rt 08 Rw I Kel. Bugangan

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

67 Supriyanto Rt 08 Rw I Kel. Bugangan

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

68 Sunaryo Rt 08 Rw I Kel. Bugangan

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 9.000.000,-

69 Kosmiyadi Rt 08 Rw I Kel. Bugangan

Kec. Semarang Timur

Kebakaran Rp. 4.000.000,-

70 Sismoyo Rt 01 Rw II Kel. Banjardowo

Kec. Genuk

Kebakaran Rp. 6.500.000,-

71 Adik Rohmat Rt 06 Rw VIII Kel. Sendangmulyo

Kec. Tembalang

Kebakaran Rp. 6.500.000,-

72 Umar Rt 14 Rw I Kel. Manyaran

Kec. Semarang Barat

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

73 Sujanadi Rt 03 Rw V Kel.Bulu Lor

Kec.Semarang Utara

Kebakaran Rp.10.000.000,-

74 Danik Rt 03 Rw V Kel.Bulu Lor

Kec.Semarang Utara

Kebakaran Rp. 8.000.000,-

75 Nugroho Rt 03 Rw V Kel.Bulu Lor

Kec.Semarang Utara

Kebakaran Rp. 8.000.000,-

76 Mujono Rt 03 Rw V Kel.Bulu Lor

Kec.Semarang Utara

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

77 Suati Rt 03 Rw V Kel.Bulu Lor

Kec.Semarang Utara

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

78 Imam Mustofa Rt 03 Rw V Kel.Bulu Lor

Kec.Semarang Utara

Kebakaran Rp. 3.000.000,-

Page 27: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 7

NO NAMA ALAMAT JENIS

KEJADIAN JUMLAH

79 Wahyu Hidayati Rt 08 Rw III Kel.Wonosari

Kec.Ngaliyan

Kebakaran Rp. 7.000.000,-

80 Sri Puji Rt 01 Rw VIII Kel.Wonosari

Kec.Ngaliyan

Angin Puting

Beliung

Rp. 5.000.000,-

81 Thomas Subroto Rt 04 Rw I Kel.Bendungan

Kec.Gajahmungkur

Kebakaran Rp. 6.500.000,-

82 Bambang

Supriyanto

Rt 04 Rw I Kel.Bendungan

Kec.Gajahmungkur

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

83 Ibu Sidi Rt 04 Rw I Kel.Bendungan

Kec.Gajahmungkur

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

84 Dasim Rt 04 Rw I Kel.Bendungan

Kec.Gajahmungkur

Kebakaran Rp. 3.000.000,-

85 Ibu Ikem Rt 07 Rw VI Kel.Sarirejo

Kec.Semarang Timur

Kebakaran Rp. 6.500.000,-

86 Agus Rt 02 Rw IV Kel.Palebon

Kec.Pedurungan

Kebakaran Rp. 5.500.000,-

87 Rohman Rt 03 Rw V Kel.Banjardowo

Kec.Genuk

Kebakaran Rp. 5.500.000,-

88 Komariah Rt 04 Rw VII Kel.Ngemplak

Simongan Kec.Semarang Barat

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

89 Mirfatun Rt 04 Rw VII Kel.Ngemplak

Simongan Kec.Semarang Barat

Kebakaran Rp. 6.000.000,-

90 MohHaryadi Rt 05 Rw VI Kel.Pedurungan

Tengah Kec.Pedurungan

Kebakaran Rp. 6.500.000,-

91 Supomo Rt 05 Rw IV Kel.Tambak Aji

Kec.Ngaliyan

Kebakaran Rp. 6.500.000,-

92 Mustofa Gulayen Rt 05 Rw IV Kel.Tambak Aji

Kec.Ngaliyan

Kebakaran Rp. 7.00.000,-

93 Kris Handoyo Rt 03 Rw IV Kel.Tawang Sari

Kec.Semarang Barat

Kebakaran Rp. 6.500.000,-

94 Tety Kosen Rt 03 Rw IV Kel.Tawang Sari

Kec.Semarang Barat

Kebakaran Rp. 5.000.000,-

95 Gondo Rt 03 Rw IV Kel.Tawang Sari

Kec.Semarang Barat

Kebakaran Rp. 6.500.000,-

96 Sumiyati Botok Rt 05 Rw III Kel.Karanganyar

Kec.Tugu

Angin Putting

Beliung

Rp. 5.000.000,-

97 Sukimin Rt 01 Rw V Kel.Patemon

Kec.Gunung Pati

Kebakaran Rp. 7.000.000,-

98 Khoiri Rt 03 Rw III Kel.Bangetayu Kulon

Kec.Genuk

Kebakaran Rp. 7.000.000,-

99 Umamah Rt 07 Rw IV Kel.Krobokan

Kec.Semarang Barat

Rumah Roboh Rp. 6.000.000,-

100 Mutini Rt 01 Rw V Kel. Bugangan

Kec. Semarang Timur

Rumah Roboh Rp. 6.000.000,-

JUMLAH Rp. 568.500.000

Sumber : BPPD Kota Semarang Tahun 2015

Sedangkan data kejadian bencana yang ditetapkan dengan Pernyataan Bencana dari

Walikota Semarang pada tahun 2015 adalah Bencana Kebakaran Pasar Johar yang

dinyatakan dalam Surat Pernyataan Status Darurat Bencana oleh Walikota Semarang

Nomor 364/2015 tanggal 19 Mei 2015 tentang Kebakaran Pasar Johar.

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum merupakan bagian dari tugas-

tugas umum pemerintahan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan

Page 28: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 8

kota dan pelayanan umum. Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan

dinamis yang memungkinkanPemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan

kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan secara berkesinambungan, ketentraman dan ketertiban umum merupakan

kebutuhan dasar dalam melaksanakan pelayanan kesejahteraan masyarakat.

Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum sangat terkait dengan penegakan

hukum yang tegas dan konsisten. Dengan demikian terkait dengan kesadaran hukum dan

disiplin masyarakat serta seluruh Aparat penegak hukum dan penyelenggara negara secara

keseluruhan. Namun demikian sarana yang paling efektif untuk mewujudkan ketentraman

dan ketertiban umum adalah melalui penyadaran hukum bagi masyarakat yang rentan

terhadap pelanggaran hukum.

Upaya-upaya konsepsional, teknis operasional dan taktis untuk mewujudkan

ketenteraman dan ketertiban umum ditempuh melalui :

1) Penetapan kebijakan taktis operasional pembinaan ketenteraman dan ketertiban

umum melalui penerapan sistem dan prosedur tetap pengamanan daerah- daerah dan

obyek vital.

2) Peningkatan pengamanan swakarsa masyarakat di masing-masing lingkungannya,

khususnya lingkungan permukiman melalui pemberdayaan Linmas.

3) Peningkatan intensitas penegakan hukum khususnya terhadap pelanggaraan peraturan

daerah, operasi penertiban khususnya pelanggaran peraturan daerah yang dapat

merusak wajah kota seperti pedagang kaki lima (PKL), pengemis gelandangan orang

terlantar (PGOT), wanita tuna susila (WTS) dan sejenisnya.

4) Pembinaan masyarakat melalui pengawasan, pengamanan, pemantauan aksi-aksi

unjuk rasa, serta tindakan kriminal yang mengganggu ketenteraman dan ketertiban

masyarakat.

5) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia

dan lembaga negara lainnya, kerjasama sebagaimana dimaksud didasarkan atas

hubungan fungsional, saling membantu dan saling menghormati dengan

mengutamakan kepentingan umum dan memperhatikan hirarki dan kode etik profesi

dan birokrasi.

Ruang lingkup penyelenggaraan Ketentraman dan ketertiban umum adalah diarahkan

untuk menciptakan kondisi sebagai berikut:

1) Tertib kependudukan, administrasi dalam kewajiban masyarakat sebagai warga negara,

penegakan aturan dan pengawasan rumah hunian.

2) Tertib bangunan, hak dan kewajiban masyarakat dalam proses mendirikan bangunan

yang baik dan sesuai dengan pola ruang yang telah ditetapkan Pemerintah Kota

Page 29: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 3 9

Semarang, serta segala akibat yang dapat ditimbulkan dari pendirian bangunan

tersebut.

3) Tertib keramaian, hak dan kewajiban masyarakat atau badan tertentu untuk melakukan

setiap kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian sehingga tidak menyebabkan

kegaduhan atau terjadi gangguan ketentraman masyarakat luas.

4) Tertib usaha, kewajiban masyarakat untuk menjalankan usahanya sesuai dengan pola

ruang yang telah ditetapkan oleh Pemerintah khususnya di ruang publik.

5) Tertib lingkungan, kewajiban masyarakat untuk menjaga lingkungan dari segalah hal

yang dapat merusak ekosistem lingkungan khususnya kebersihan lingkungan.

6) Tertib sosial, hak dan kewajiban masyarakat dalam upaya ketertiban masyarakat diatur

dalam normas kesusilaan.

7) Pemberantasan penyakit masyarakat dan Perlindungan masyarakat.

Dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, Pemerintah Kota

Semarang dapat bekerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan lembaga-

lembaga lain. Kerjasama sebagaimana dimaksud di atas didasarkan atas hubungan

fungsional, saling membantu dan saling menghormati dengan mengutamakan kepentingan

umum dam memperhatikan hirarki dan kode etik profesi dan birokrasi. Kerjasama

Pemerintah Daerah dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dilaksanakan

berdasarkan Kesepakatan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Polisi Negara

Republik Indonesia Nomor 119/1527/Sj Tahun 2002 No. Pol:B/ 2300/VII/2002 Tentang

Kerjasama Pembinaan Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum, Serta

Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.

Ruang lingkup kerjasama tersebut meliputi :

1) Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum ;

2) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat ;

3) Pemberian perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat ;

4) Penegakan peraturan perundang – undangan ;

5) Pengembangan sumber daya manusia dan sarana prasarana

Tindakan-tindakan operasional terpadu yang telah dilakukan mampu secara relatif

lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kota Semarang. Adapun data kasus

kriminalitas di Kota Semarang selama tahun 2015 adalah sebagai berikut :

DATA KRIMINALITAS KOTA SEMARANG TAHUN 2015

NO JENIS KASUS KRIMINALITAS JUMLAH TINDAK

PIDANA

TERSELESAIKAN

1. 1 Pencurian Berat (CURAT) 31 17

2. 2 Pencurian Kendaraan Bermotor

(CURANMOR) 34 13

3. 3 Pencurian dengan Kekerasan (CURAS) 4 1

Page 30: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 4 0

4. 4 Curi biasa 16 12

5. 5 Pembunuhan - -

6. 6 Perkosaan - -

7. 7 Penipuan 12 12

8. 8 Penculikan - -

9. 9 Penganiayaan Berat (ANIRAT) 11 7

10. Perjudian 1 1

11. Narkotika (Dalam Negeri) 7 7

12. Psikotropika (Dalam Negeri) - -

13. Penggelapan 23 13

14. Perdagangan Manusia (Dalam Negeri) - -

15. Pencucian Uang (Dalam Negeri) - -

16. Cyber Crime (Dalam Negeri) - -

17. Terorisme (Dalam Negeri) - -

18. Kejahatan Konvensional Lainnya 25 36

164 118

Sumber : Polrestabes Semarang Tahun 2015.

Motivasi tindakan pelanggaran dan kejahatan sering terkait dengan faktor-faktor

sosial dan ekonomi, oleh karena itu, upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan

tindakan kriminalitas juga harus dilakukan dengan mengupayakan partisipasi aktif

masyarakat. Bersama-sama dengan berbagai komponen masyarakat, Pemerintah Kota

Semarang maupun pihak Polrestabes Semarang juga melakukan berbagai kegiatan

pembinaan, santiaji, dialog dan sebagainya dalam rangka menurunkan tingkat kriminalitas

di Kota Semarang.

Pemerintah Kota Semarang memiliki peraturan daerah yang mengandung sanksi

sebanyak 64 buah, selama tahun 2015 telah dilakukan penertiban nonyustisial terhadap

pelanggaran 23 buah peraturan daerah. Identifikasi pelanggaran peraturan daerah

dilakukan berdasarkan temuan lapangan melalui patroli wilayah, selain itu identifikasi

pelanggaran perda diperoleh dari pengaduan masyarakat secara langsung atau melalui SMS

gateway, serta laporan dari SKPD/Instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Semarang.

Selama tahun 2015 tercatat sebanyak pelanggaran 233 peraturan daerah, dan telah

dilakukan 233 kegiatan operasi penertiban. Dari 64 peraturan daerah yang mengandung

sanksi, yang prioritas untuk ditegakan adalah sebanyak 25 buah peraturan daerah, yaitu :

1) Perda Kota Besar Semarang Tanggal 10 Februari 1956 Tentang Pemberantasan

Pelacuran di Jalan Dalam Kota Besar Semarang.

2) Perda Kota Semarang No. 10 Tahun 2000 Tentang Pengaturan Pasar.

3) Perda Kota Semarang No. 11 Tahun 2000 Tentang Pengaturan dan Pembinaan

Pedagang Kaki Lima.

4) Perda Kota Semarang No. 1 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan dan Retribusi

Parkir di Tepi Jalan Umum.

5) Perda Kota Semarang No. 13 Tahun 2006 Tentang Pengendalian Lingkungan Hidup.

6) Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2007 Tentang Kesehatan Hewan dan Kesehatan

Masyarakat Veteriner.

Page 31: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111111065.Bab.VLPPD2016.pdf · Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi ... Penutupan

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D )

K O T A S E M A R A N G T A H U N 2 0 1 5

h a l | 4 4 1

7) Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan.

8) Perda Kota Semarang No. 5 Tahun 2009 Tentang Bangunan Gedung.

9) Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2009 Tentang Pengawasan dan Pengendalian

Minuman Beralkohol.

10) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2010 Tentang Kepariwisataan.

11) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun2011 Tentang Pajak Hotel.

12) Perda Kota Semarang No. 4 Tahun 2011 Tentang Pajak Restoran.

13) Perda Kota Semarang No. 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan.

14) Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame.

15) Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2011 Tentang Pajak Air Tanah.

16) Perda Kota Semarang No. 20 tahun 2011 tentang Ijin Gangguan.

17) Perda Kota Semarang No. 22 tahun 2011 tentang Ijin Penyambungan Jalan Masuk.

18) Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kota

Semarang.

19) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha di Kota

Semarang.

20) Perda Kota Semarang No. 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Tertentu di Kota

Semarang.

21) Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah.

22) Perda Kota Semarang No. 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame.

23) Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah.