BAB V PEMBAHASAN -...

30
30 BAB V PEMBAHASAN Penulis melakukan penelitian guna memperoleh data sejak akhir Juli hingga awal Agustus dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Sementara untuk pengolahan data, penulis menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan data mengenai konvergensi media di Radio Sonora Semarang. Untuk menjawab pertanyaan dari bab sebelumnya yaitu Bagaimana Radio Sonora Semarang sebelum dan sesudah melakukan konvergensi media? Maka penulis menjabarkan mengenai hasil observasi dan wawancara yang telah didapat selama penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengambil satu narasumber dari Radio Sonora Semarang yang memang sudah bekerja disana sejak pertama Sonora Semarang hadir. 5.1 Radio Sonora Semarang Sebelum Adanya Konvergensi Media Sebelum adanya konvergensi media yaitu pada Agustus 2009 sampai dengan Desember 2009, Radio Sonora Semarang masih menjadi media massa konvensional. Mereka masih menggunakan frekuensi untuk siaran mereka dan sampai sekarang pun setelah adanya konvergensi media mereka masih mempertahankan frekuensi. Radio Sonora Semarang pertama hadir pada bulan Agustus 2009.Bahkan mencari bahan siaran pun mereka menggunakan koran atau majalah, mereka mencari informasi dengan membaca koran atau majalah serta tabloid. Radio Sonora Semarang juga menggunakan telepon serta SMS pada saat awal mereka hadir. Sehingga pada awal mereka berdiri, memang belum dapat untuk menyampaikan informasi melalui berbagai macam media. Bahkan pendengar pun masih mengalami keterbatasan dalam mengakses radio ini. Yang dimaksud mengalami keterbatasan adalah ketika pendengar berada di wilayah lain yang tidak terjangkau oleh siaran Sonora Semarang maka mereka tidak bisa mengakses radio tersebut melalui apa pun.Segala bentuk tahapan model konvergensi media dan keuntungan dari adanya konvergensi media belum dirasakan oleh pihak Radio Sonora Semarang.

Transcript of BAB V PEMBAHASAN -...

30

BAB V

PEMBAHASAN

Penulis melakukan penelitian guna memperoleh data sejak akhir Juli hingga

awal Agustus dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Sementara

untuk pengolahan data, penulis menggunakan analisis deskriptif untuk

mendeskripsikan data mengenai konvergensi media di Radio Sonora Semarang.

Untuk menjawab pertanyaan dari bab sebelumnya yaitu Bagaimana Radio Sonora

Semarang sebelum dan sesudah melakukan konvergensi media? Maka penulis

menjabarkan mengenai hasil observasi dan wawancara yang telah didapat selama

penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengambil satu narasumber dari Radio

Sonora Semarang yang memang sudah bekerja disana sejak pertama Sonora

Semarang hadir.

5.1 Radio Sonora Semarang Sebelum Adanya Konvergensi Media

Sebelum adanya konvergensi media yaitu pada Agustus 2009 sampai

dengan Desember 2009, Radio Sonora Semarang masih menjadi media massa

konvensional. Mereka masih menggunakan frekuensi untuk siaran mereka dan

sampai sekarang pun setelah adanya konvergensi media mereka masih

mempertahankan frekuensi. Radio Sonora Semarang pertama hadir pada bulan

Agustus 2009.Bahkan mencari bahan siaran pun mereka menggunakan koran atau

majalah, mereka mencari informasi dengan membaca koran atau majalah serta

tabloid. Radio Sonora Semarang juga menggunakan telepon serta SMS pada saat

awal mereka hadir. Sehingga pada awal mereka berdiri, memang belum dapat

untuk menyampaikan informasi melalui berbagai macam media. Bahkan

pendengar pun masih mengalami keterbatasan dalam mengakses radio ini. Yang

dimaksud mengalami keterbatasan adalah ketika pendengar berada di wilayah lain

yang tidak terjangkau oleh siaran Sonora Semarang maka mereka tidak bisa

mengakses radio tersebut melalui apa pun.Segala bentuk tahapan model

konvergensi media dan keuntungan dari adanya konvergensi media belum

dirasakan oleh pihak Radio Sonora Semarang.

31

5.2 Radio Sonora Semarang Sesudah Adanya Konvergensi Media

5.2.1 Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang

Sonora Semarang telah melakukan konvergensi media sejak beberapa tahun

lalu, hal ini dilakukan guna mengikuti perkembangan jaman. Seperti yang

diketahui bahwa saat ini teknologi semakin maju seiring berkembangnya jaman.

Maka pada tahun 2009 setelah beberapa bulan berdirinya Sonora Semarang yaitu

pada bulan Desember, mereka mulai melakukan konvergensi media yaitu dengan

membuat radio streaming dan membuat media sosial. Hal tersebut diketahui oleh

penulis dari hasil wawancara dengan salah satu pegawai yang sudah bekerja

disana sejak pertama Sonora Semarang berdiri dan sekaligus menjadi Program

Director. Dengan alasan untuk mengikuti perkembangan jaman, maka Radio

Sonora Semarang melakukan konvergensi media yang dirasa mempunyai

keuntungan tersendiri bagi keberlangsungan eksistensi radio tersebut. Kemudian

dengan adanya konvergensi media maka penyiar atau pegawai lain juga dituntut

untuk multitalent, mengerjakan pekerjaan mereka sambil mengisi konten pada

media baru. Alasan kedua Sonora Semarang melakukan konvergensi media adalah

agar dapat mengakses lebih banyak pendengar.

“ya jadi sebenarnya kami ini melakukan konvergensi media untuk mengikuti perkembangan jaman, supaya tidak ketinggalan juga dengan media lain.”1

Bagaimana pun juga saat ini berbagai media massa telah berlomba – lomba

untuk dikenal oleh masyarakat luas sehingga mereka melakukan apa yang disebut

dengan konvergensi media, karena konvergensi media mempunyai berbagai

keuntungan maka hal ini juga yang lantas mendorong Radio Sonora Semarang

untuk terus mengembangkan konvergensi medianya. Seperti yang telah dikatakan

pada bab sebelumnya bahwa konvergensi media menyatukan perusahaan –

perusahaan yang bergerak di bidang informasi, jejaring komunikasi, dan penyedia

konten. Sama hal nya dengan Radio Sonora Semarang yang menjadi bagian dari

1Hasil wawancara dengan Program Director Radio Sonora Semarang

32

perusahaan Kompas Gramedia. Kompas Gramedia sendiri merupakan sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang media massa, maka ketika Radio Sonora

Semarang melakukan konvergensi media secara tidak langsung mereka telah

melakukan kerja sama dengan perusahaan jejaring komunikasi.

Sementara Radio Sonora Semarang adalah sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang informasi dan penyedia konten, namun pihak Sonora

Semarang sendiri tidak membatasi bagi para pendengarnya jika ingin memberi

konten. Tidak hanya memberikan konten, namun pendengar juga bisa untuk

mengakses berbagai informasi secara cepat dimana pun mereka berada. Ini lah

yang disediakan Radio Sonora Semarang untuk pendengarnya, agar Sahabat

Sonora dapat mengakses seluruh informasi dengan mudah dan cepat. Informasi

yang didapat Radio Sonora Semarang adalah dari Kompas dan Tribun News, yang

masih satu perusahaan yaitu Kompas Gramedia. Selain dari Kompas dan Tribun,

biasanya Radio Sonora juga mendapat informasi dari reporter mereka.Setiap

harinya reporter Radio Sonora Semarang akan turun ke lapangan untuk mencari

informasi apa pun yang kemudian akan disampaikan kepada Sahabat Sonora.

“Biasanya kami mengambil sumber informasi untuk dibacakan dari situs berita online yaitu Kompas.com dan Tribunnews.com”

Seluruh informasi ini disebar luaskan oleh Radio Sonora Semarang melalui

akun – akun media sosial mereka.

1. Twitter Radio Sonora Semarang

Radio ini menggunakan twitter karena menganggap bahwa banyak yang

menggunakan media sosial ini. Serta melalui twitter ini, Radio Sonora Semarang

ingin memberikan banyak ruang bagi para pendengarnya. Sonora Semarang

menggunakan twitter di penghujung tahun 2009.

33

“Kalau alasan kita pakai FB sama Twitter ya

karena kita tu mikirnya media ini tidak

terbatas ya, siapa aja bisa akses dan follow.”2

Gambar 5.2.1.1

Sumber : Timeline Twitter Radio Sonora Semarang.

Profil Twitter Radio Sonora Semarang, dengan jumlah pengikut sebanyak

14.619. Itu berarti cukup banyak yang menjadi pengikut Twitter milik Radio

Sonora Semarang.

2Hasil wawancara dengan pihak Sonora Semarang.

34

Gambar 5.2.1.2

Sumber : Timeline Twitter Radio Sonora Semarang.

Hasil screenshots halaman timeline Twitter Radio Sonora Semarang yang

menunjukkan beberapa postingan mereka.

2. Facebook Radio Sonora Semarang

Yang menjadi alasan Radio Sonora Semarang menggunakan facebook

sebagai salah satu bentuk konvergensi media mereka adalah karena menurut pihak

Sonora Semarang, facebook merupakan media yang tak terbatas dalam arti siapa

saja bisa mengakses facebook Radio Sonora Semarang. Alasan ini sama seperti

alasan mereka dalam memilih menggunakan Twitter. Radio ini menggunakan

35

facebook karena dinilai banyak penggunanya dan mampu untuk menjangkau

banyak orang. Facebook ini hadir juga di penghujung 2009.

Gambar 5.2.1.3

Sumber : Timeline Facebook Sonora Semarang.

Hasil screenshots beranda FB Radio Sonora Semarang.

36

Gambar 5.2.1.4

Sumber : Beranda FB Radio Sonora Semarang.

Hasil screenshots ini menunjukkan bahwa sebanyak 4.368 orang

menyukai fanpage ini dan sebanyak 4.337 orang mengikuti fanpage ini.

37

3. Instagram Radio Sonora Semarang

Sementara yang mendasari Radio Sonora Semarang menggunakan

instagram adalah karena dengan memiliki akun instagram maka radio ini bisa

berbagi foto kegiatan mereka di studio siaran. Jika memposting di FB maka foto –

foto kegiatan mereka akan tertutup oleh postingan lain, mereka memilih Instagram

karena hanya dikhususkan hanya untuk foto. Sonora Semarang juga dapat berbagi

segala foto saat berada di lapangan. Instagram milik Sonora Semarang ini hadir

pada tahun 2013.

Gambar 5.2.1.5

Sumber : Profil Instagram Radio Sonora Semarang.

Hasil screenshot ini menunjukkan sebanyak 1.849 orang mengikuti

Instagram Radio Sonora Semarang.

38

Gambar 5.2.1.6

Sumber : Beranda Instagram Radio Sonora Semarang.

Hasil screenshots ini menunjukkan beberapa postingan foto milik Radio

Sonora Semarang.

39

Gambar 5.2.1.7

Sumber : Postingan foto di Instagram Radio Sonora Semarang.

Hasil screenshots ini menunjukkan postingan yang diunggah oleh Radio

Sonora Semarang pada saat ada talkshow.

40

4. Youtube Radio Sonora Semarang

Youtube milik Radio Sonora Semarang dibuat pada tahun 2013, dengan

alasan agar mereka lebih mudah dalam mengunggah video tanpa dibatasi oleh

durasi waktu. Namun sayangnya youtube milik Radio Sonora Semarang ini

hanya mengunggah 22 video dan setelah itu belum terlihat video lagi di channel

youtube milik mereka. Video yang diunggah terakhir kali adalah pada bulan

April 2017. Hal ini diketahui peneliti pada channel Youtube milik Radio Sonora

Semarang.

Gambar 5.2.1.8

Sumber : Beranda Channel Youtube Radio Sonora Semarang.

Hasil screenshots ini menunjukkan channel Youtube milik Radio Sonora

Semarang dan video terakhir yang mereka unggah.

41

5. Website Radio Sonora Semarang

Radio Sonora Semarang memiliki website agar para pendengar mereka

dapat mengetahui tentang Sonora Semarang, serta dapat membaca artikel yang

telah dikelompokkan sesuai kategori, serta pendengar bisa melakukan streaming

melalui website tersebut.

Gambar 5.2.1.9

Sumber : Beranda Website milik Radio Sonora Semarang.

42

6. Aplikasi Streaming Radio Sonora Semarang

Radio Sonora Semarang juga memiliki aplikasi streaming yang telah

tersedia di playstore. Aplikasi ini dapat di download secara gratis. Pihak Sonora

Semarang menyediakan aplikasi ini guna memudahkan para pendengar mereka

yang tidak berada pada jangkauan siar mereka. Aplikasi ini dibuat pada tahun

2015.

Gambar 5.2.1.10

Sumber : PlayStore aplikasi Streaming Radio Sonora Semarang.

Melalui penjelasan pada bab sebelumnya bahwa “Konvergensi media

memungkinkan para profesional di bidang media massa untuk menyampaikan

berita dan menghadirkan informasi serta memberikan hiburan dengan

menggunakan berbagai macam media” ini pula yang dilakukan oleh Radio Sonora

43

Semarang. Walaupun ada keterbatasan SDM namun radio ini tetap secara

maksimal dalam menyampaikan berita, menghadirkan informasi, dan memberikan

hiburan bagi Sahabat Sonora melalui beberapa media yang mereka miliki. Pihak

Sonora Semarang sendiri telah mengakui adanya keterbatasan SDM. Contohnya

pada saat mereka menyampaikan berita, hal itu tidak hanya disampaikan melalui

siaran radio tetapi juga melalui akun media sosial yang mereka miliki. Sama

halnya dengan informasi yang mereka dapat, misal saja ketika mereka mendapat

informasi mengenai lalu lintas di kota Semarang maka mereka tidak hanya

menyiarkan suara reporter yang berada di lapangan tetapi juga mempostingnya.

Konvergensi media telah terjadi pada dua aspek yaitu Aspek Teknologi dan

Aspek Industri. Dalam aspek teknologi, Radio Sonora Semarang telah

mengkonversikan konten kreatif mereka ke dalam bentuk digital dan telah

disampaikan melalui jejaring tanpa kabel dan juga telepon selular. Dari hasil

observasi yang telah saya lakukan, Radio Sonora Semarang telah menunjuk satu

pegawai yaitu Produser untuk mengurus media sosial dan website milik radio

tersebut dan segala konten yang telah dibuat oleh pihak Sonora Semarang akan di

posting di seluruh akun media sosial mereka. Sebenarnya Radio Sonora

Semarang tidak hanya memiliki tiga akun media sosial tersebut, tetapi masih ada

Youtube dan juga Website. Namun karena keterbatasan sumber daya manusia

maka Youtube dan Website milik Sonora Semarang tidak terlalu aktif, mengingat

mereka lebih menitik beratkan kepada akun media sosial yang lain. Tidak terlalu

aktifnya Youtube serta Website Radio Sonora Semarang ini karena setiap hari

mereka harus memposting konten yang sudah mereka siapkan ke tiga akun media

sosial tersebut. Konten yang diposting tidak dibatasi berapa kali upload.

Sementara dari aspek industri, Sonora Semarang belum bekerja sama

dengan perusahaan lain untuk mengembangkan bisnis baru. Namun Radio Sonora

Semarang berusaha untuk memberikan konten semenarik mungkin bagi para

pendengarnya. Radio Sonora Semarang selalu memposting bagaimana kondisi

saat siaran dan siapa yang menjadi tamu mereka. Hal ini dilakukan agar Sahabat

Sonora mengetahui siapa saja yang menjadi tamu talkshow mereka dan seperti apa

44

para penyiar Radio Sonora Semarang. Dalam memperkenalkan para penyiarnya,

Radio Sonora Semarang juga tidak hanya asal dalam memposting foto tapi mereka

juga membuat background foto yang menarik. Contohnya para penyiar berfoto di

kawasan Kampung Pelangi, Kalisari, Semarang dan kemudian foto – foto tersebut

di posting ke instagram Radio Sonora Semarang sehingga terlihat lebih menarik

dan berwarna. Foto – foto tersebut dibuat oleh crew mereka sendiri. Sonora

Semarang juga memberikan informasi mengenai lalu lintas di daerah Semarang.

5.2.2 Tahapan Model Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang

Kemudian dari kelima tahapan model konvergensi media, maka Radio

Sonora Semarang setidaknya telah melakukan salah satunya yaitu cloning.

Dimana radio ini melakukan cloning dari Kompas.com dan Tribunnews.com.

Penjelasan dari cloning adalah satu media menampilkan konten berita dari media

lain apa adanya tanpa suatu perubahan. Hal ini lah yang biasa dilakukan oleh

Sonora Semarang. Mereka menampilkan berita atau informasi yang terdapat di

web Kompas.com dan Tribunnews.com tanpa merubah isi dari berita atau

informasi tersebut. Walaupun jika dilihat dari sisi etika media massa hal ini tidak

diperbolehkan. Sementara itu, adanya konvergensi media juga mempunyai

implikasi tersendiri. Ada dampak positif atau keuntungan dan ada dampak negatif.

5.2.3 Keuntungan Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang

Keuntungan dari konvergensi media tidak hanya dapat dirasakan oleh pihak

yang melakukan tetapi juga menjadi keuntungan bagi para pendengar setianya.

Namun konvergensi media pun juga memiliki beberapa dampak negatif. Seperti

yang sudah penulis jelaskan pada bab sebelumnya maka keuntungan Radio

Sonora Semarang dan Sahabat Sonora dengan adanya konvergensi media adalah

sebagai berikut :

1. Radio Sonora mampu untuk memperluas informasi karena adanya internet.

Mereka dapat dengan mudahnya mencari informasi dari mana saja dan

menyebar luaskan informasi yang akan mereka berikan kemana saja. Hal ini

tentu menguntungkan bagi Radio Sonora Semarang karena dengan mereka

45

melakukan konvergensi media maka informasi yang mereka punya dapat di

posting ke media sosial miliknya sehingga para pendengarnya dapat

mengetahui informasi tersebut. Karena ternyata alasan utama para pengguna

internet mengakses internet adalah untuk mengupdate informasi.

Gambar 5.2.3.1

Sumber : Internet

Selain itu, Radio Sonora juga dapat dikenal oleh masyarakat yang belum

menjadi pendengarnya.

2. Bagi Radio Sonora Semarang mencari informasi bisa dimana saja sesuai

dengan selera mereka.

“Kita cari sumbernya macam – macam, bisa dari internet, koran, TV atau media sosial. Tapi kita juga akan cross check lagi lewat media online yang lebih valid. Radio Sonora ini kan salah satu grup Kompas Gramedia, kita punya situs berita online yang nomor satu di Indonesia yang paling banyak diakses masyarakat, itu Tribun News.”3

3Hasil wawancara dengan Program Director Radio Sonora Semarang

46

Ketika informasi yang mereka cari sudah di dapat maka setelah itu mereka baru

menyebar luaskannya kepada masyarakat melalui media sosial milik mereka.

Berbeda dengan saat konvergensi media belum dilakukan di radio ini, mereka

masih mencari informasi melalui koran, tabloid atau majalah.

“Beda ya sama dulu waktu kita belum melakukan konvergensi media. Kalau mau cari informasi itu harus melalui koran, tabloid atau majalah. Sekarang kan lebih mudah.”

3. Dengan melakukan konvergensi media maka Radio Sonora Semarang lebih

praktis dalam mencari informasi yang akan disampaikan, lebih mudah dan juga

tentu lebih efisien mengingat sekarang kita hidup di era yang serba digital.

Dengan melakukan konvergensi media, penyiar yang sedang berada di studio

pun dapat dengan cepat mencari informasi atau berita yang hendak

disampaikan melalui siaran radio.

4. Bicara soal demokratisasi informasi, maka Sonora Semarang dapat secara

bebas dan luas dalam mengakses informasi atau pun berita. Entah itu melalui

internet, koran atau melalui media sosial. Mereka bisa memilih akan melalui

cara dan bentuk seperti apa mereka mencari informasi. Mereka bahkan juga

bisa mendapat informasi melalui reporter yang berada di lapangan. Reporter

tersebut akan menelepon dan disambungkan langsung dalam siaran radio.

5. Implikasi yang paling terasa adalah dalam hal ekonomi. Pihak Sonora

Semarang juga mengakui bahwa setelah melakukan konvergensi media,

keuntungan yang mereka peroleh meningkat dari sebelumnya.

“Dengan adanya konvergensi media, kita punya streaming itu Radio Sonora punya bahan jualan baru. Jadi kalau ada perusahaan mau dibuatkan talkshow diluar juga bisa makanya itu kan sebagai bahan jualannya Sonora. Sekarang kita juga ada jualan kalau pasang iklan di radio nanti kita juga promoin di media sosial. Jadi dengan adanya konvergensi media tu pendapatan radio juga jadi meningkat.”

47

Tidak bisa dipungkiri bahwa memang konvergensi media merupakan lahan

yang bagus untuk meningkatkan suatu media pada bidang ekonomi. Entah

meningkat secara drastis atau tidak, setidaknya hal ini dapat digunakan oleh

suatu media dalam hal pengembangan bisnis.

6. Melalui konvergensi media, Radio Sonora Semarang dapat menyampaikan

informasi hanya dalam hitungan menit. Sehingga Sahabat Sonora di luar sana

dapat memperoleh informasi secara cepat. Jika dibandingkan dengan TV atau

koran maka masyarakat akan lebih diuntungkan saat memperoleh informasi

melalui radio. Contohnya saja saat terjadi kemacetan pada salah satu jalan di

Semarang, maka informasi akan dengan cepat disampaikan oleh pihak Sonora

Semarang kepada Sahabat Sonora. Sehingga kecepatan dalam memperoleh

informasi ini dapat membuat Sahabat Sonora memilih jalan alternatif agar tidak

terkena kemacetan.

7. Masyarakat juga dapat menjadi lebih interaktif dan juga bisa memberi umpan

balik terhadap informasi yang telah disampaikan. Melanjutkan contoh dari

nomor sebelumnya, misal saja kemacetan yang terjadi sudah bisa terurai maka

Sahabat Sonora yang mendengar informasi tersebut juga dapat menyampaikan

bahwa kini jalan yang macet tersebut sudah dapat terlewati. Dengan begini

maka konvergensi media dapat menguntungkan kedua belah pihak.

8. Radio Sonora Semarang mendapat kesempatan baru secara mendasar dengan

adanya konvergensi media. Radio ini bisa menangani, menyediakan,

menyebarkan serta memproses seluruh informasi baik dalam bentuk visual,

audio, data atau yang lainnya. Yang dimaksud menangani disini adalah pihak

Sonora Semarang dapat menangani setiap informasi yang ada di akun milik

mereka, hanya untuk berjaga – jaga jika ada Sahabat Sonora yang membagikan

informasi dan ternyata itu hanya hoax. Kemudian Radio Sonora Semarang

dapat menyediakan serta menyebarkan informasi kepada para pendengarnya

secara cepat.

5.2.4 Dampak Negatif Konvergensi Media

48

Jika itu tadi adalah keuntungan dari melakukan konvergensi media, maka

berikut adalah dampak negatif dari adanya konvergensi media, yaitu:

1. Konvergensi media dapat menyebabkan masyarakat menjadi pecandu

teknologi. Walaupun dalam rangka untuk mendapatkan informasi atau berita

tapi alangkah baiknya jika menggunakan gadget untuk memperoleh informasi

hanya pada saat kondisi yang mendesak. Misalkan untuk para pengendara

mobil, tentu terdapat radio didalamnya maka lebih baik mendengarkan

informasi yang disampaikan dalam siaran radio saja daripada harus membaca

di media sosial.

2. Muncul masyarakat maya yang berkumpul pada akun media sosial milik Radio

Sonora Semarang, dimana mereka dapat melakukan interaksi disitu tanpa harus

bertatap muka. Contohnya ada penyanyi yang sedang menjadi tamu Radio

Sonora Semarang, kemudian para fans penyanyi tersebut hanya berkumpul

melalui postingan yang diunggah pihak radio, sehingga mereka tidak perlu

bertatap muka untuk berinteraksi karena mereka memiliki kesamaan yaitu

menyukai penyanyi yang sama.

3. Sejauh ini jika dikatakan radio yang masih menggunakan frekuensi kalah

dengan radio streaming sebenarnya tidak bisa dikatakan seperti itu. Karena

pada survei tahun 2016, radio masih diminati oleh pendengar.

Sumber : Internet

Menurut survei diatas berarti

Jika dilihat maka radio dan internet hanya memiliki sedikit selisih. Maka jika

dikatakan bahwa media tradisional atau konvensional kalah dengan media

online atau internet sebenarnya tidak juga.

4. Adanya konvergensi media juga bisa menimbulkan kesenjangan sosial yang

besar. Dimana masyarakat yang mampu menggunakan radio streaming akan

dianggap sebagai kaum kelas atas sementara masyarakat yang mendengarkan

radio frekuensi akan dianggap kelas menengah. Padahal menur

Semarang, masih banyak Sahabat Sonora yang setia mendengarkan radio

melalui frekuensi.

“Masih banyak lho Sahabat Sonora yang masih mendengarkan lewat frekuensi, terus nanti mereka juga SMS buat request sama kirim salam.”

49

Gambar 5.2.4.1

Menurut survei diatas berarti radio streaming masuk dalam kategori internet.

Jika dilihat maka radio dan internet hanya memiliki sedikit selisih. Maka jika

dikatakan bahwa media tradisional atau konvensional kalah dengan media

online atau internet sebenarnya tidak juga.

nsi media juga bisa menimbulkan kesenjangan sosial yang

besar. Dimana masyarakat yang mampu menggunakan radio streaming akan

dianggap sebagai kaum kelas atas sementara masyarakat yang mendengarkan

radio frekuensi akan dianggap kelas menengah. Padahal menur

Semarang, masih banyak Sahabat Sonora yang setia mendengarkan radio

“Masih banyak lho Sahabat Sonora yang masih mendengarkan lewat frekuensi, terus nanti mereka juga SMS buat request sama kirim salam.”

Gambar 5.2.4.1

radio streaming masuk dalam kategori internet.

Jika dilihat maka radio dan internet hanya memiliki sedikit selisih. Maka jika

dikatakan bahwa media tradisional atau konvensional kalah dengan media

nsi media juga bisa menimbulkan kesenjangan sosial yang

besar. Dimana masyarakat yang mampu menggunakan radio streaming akan

dianggap sebagai kaum kelas atas sementara masyarakat yang mendengarkan

radio frekuensi akan dianggap kelas menengah. Padahal menurut pihak Sonora

Semarang, masih banyak Sahabat Sonora yang setia mendengarkan radio

50

5.3 Radio

Radio Sonora Semarang sampai saat ini masih eksis dalam siarannya melalui

frekuensi.

Gambar 5.3.1

Sumber : Internet

Menurut Edison Research pada tahun 2014, Radio FM masih memiliki

banyak peminat. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa dari tahun ke tahun pasti

teknologi akan terus berkembang pesat, hal ini lah yang memungkinkan angka

pada grafik di atas berubah. Maka dari itu pada saat wawancara, Program Director

Radio Sonora Semarang mengatakan bahwa masih banyak peminat siaran radio

frekuensi mereka. Sebenarnya menggunakan radio frekuensi sangatlah

menghemat biaya karena tidak perlu berlangganan apa pun agar dapat

mendengarkannya. Hanya saja, jika kita berada di wilayah yang tidak masuk

jangkauan siar dari radio tersebut maka kita dapat mendengarkan apa pun. Maka

51

untuk mengatasi hal demikian, digunakan lah radio streaming agar pendengar

yang berada di luar jangkauan siar juga dapat menikmati siaran dari Radio Sonora

Semarang.

Yang mendasari Sonora Semarang melakukan siaran secara streaming

adalah karena mereka ingin menggaet pendengar yang berada di luar wilayah

jangkauan siaran Radio Sonora Semarang. Sehingga yang menjadi sasaran

utamanya adalah para pendengar baru.

“Yang mendasari Sonora melakukan streaming ya karena ingin menggaet pendengar yang tidak masuk jangkauan wilayah siaran, ya yang luar kota gitu. Kalau target utamanya ya para pendengar baru.”

Kemudian jika bicara mengenai usia target pendengar baik siaran frekuensi atau

streaming dari Sonora Semarang adalah 25 – 35 tahun. Sementara di atas tadi

telah ditunjukkan bahwa peminat radio masih sebanyak 38% maka sekarang

bicara mengenai radio streaming.

Gambar 5.3.2

Sumber : Internet

52

Tidak heran jika terget siaran streaminng Radio Sonora Semarang adalah usia 25 -

35 tahun. Menurut data di atas, usia yang banyak menggunakan internet adalah 25

– 34 tahun sebanyak 24,4% kemudian usia 35 – 44 tahun sebanyak 29,2%. Tentu

target pendengar Sonora Semarang masuk dalam usia yang paling banyak

menggunakan internet. Kemudian mari kita lihat apa yang diakses oleh pengguna

internet.

Gambar 5.3.3

Sumber : Internet

Berdasarkan data diatas, para pengguna internet paling banyak mengakses media

sosial baru kemudian adalah hiburan. Hiburan disini bisa berupa streaming TV

atau radio.

Karakteristik dari radio ini sendiri lah yang mungkin membuat hingga saat

ini radio masih mempunyai banyak peminat.

1. Radio bersifat auditif, yaitu hanya dapat didengar. Sehingga walaupun

memang kita hanya dapat mendengarkannya tapi kekuatan informasi

yang disampaikan oleh radio sangatlah cepat dibanding media lain.

53

2. Theater of mind. Jika kita mendengarkan radio maka imajinasi kita lah

yang akan bermain. Misalkan ketika penyiar sedang berbicara maka

tentu kita akan membayangkan seperti apa penyiar tersebut, kemudian

jika kita mendengarkan sandiwara radio tentu kita juga akan

berimajinasi bagaimana cerita tersebut jika divisualkan.

3. Transmisi, yang berarti menyebar luaskan siaran melalui pemancar. Hal

ini lah yang membuat Radio Sonora membuat siaran radio streaming.

Karena jika lewat pemancar maka jangkauan siarannya akan menjadi

lebih sempit.

4. Cepat dan langsung, informasi yang disampaikan melalui radio

ditempuh dalam waktu singkat. Maka menjadi sebuah keuntungan

tersendiri bagi masyarakat yang mendengarkan radio.

5. Akrab, yang dimaksud akrab adalah ketika masyarakat mendengarkan

radio maka akan jarang ada yang mendengarkannya secara

berkelompok, hal ini menyebabkan seseorang dapat menjadi merasa

akrab dengan penyiar walaupun mereka belum tentu tahu siapa yang

menjadi penyiarnya.

6. Dekat, penyiar radio berusaha sedekat mungkin dengan para

pendengarnya. Mereka selalu menyapa pendengar seakrab mungkin

walaupun mereka belum tentu tahu siapa yang menjadi pendengarnya.

7. Tanpa batas, yang dimaksud tanpa batas adalah siaran radio ini dapat

didengar oleh siapa saja. Meskipun setiap radio mempunyai target usia

pendengar dan SES masing – masing namun radio tidak dapat

membatasi masyarakat di luar target dan SES mereka yang ingin

mendengarkan radio. Itu sebabnya mengapa radio memiliki karakteristik

tanpa batas.

8. Portabel dan fleksibel, hal menguntungkan lainnya dari mendengarkan

radio adalah kita dapat mengerjakan pekerjaan lainnya. Karena radio

hanya bersifat auditif maka para pendengar bisa mendengarkan radio

tanpa perlu meninggalkan aktifitas lainnya. Berbeda dengan saat kita

menonton TV atau membaca koran, karena keduanya memerlukan

54

indera pengelihatan agar dapat memperoleh informasi. Walaupun TV

bersifat audio visual tetapi orang akan selalu penasaran ketika hanya

mendengarkan suara saja, maka akhirnya mereka meninggalkan aktifitas

lain untuk menonton TV.

Dalam radio baik program maupun penyiar harus sama – sama menarik.

Karena sudah disinggung di atas bahwa radio bersifat auditif maka dari itu

program dalam radio harus semenarik mungkin. Radio Sonora Semarang juga

sudah membuat rundown untuk mengatur siaran mereka. Pada waktu siang hari

mereka lebih memperbanyak untuk memutar lagu sementara pada pagi dan sore

hari mereka lebih memadatkan pada talk.

“Jadi kalau siang itu kita lebih banyak putar lagu tapi kalau pagi sama sore kita padatkan ke talk karena itu kan jam prime time.”

Lalu sedikit mengulas mengenai bahan siaran, sebuah radio tentu mempunyai cara

masing – masing untuk menentukan dan mendapatkan bahan siaran begitu pula

dengan Radio Sonora Semarang. Mereka mempunyai produser yang akan mencari

bahan siaran sesuai dengan arahan dan permintaan dari program director.

Biasanya untuk menentukan mereka akan mencari bahan siaran dimana, terlebih

dahulu mereka mencari fenomena apa yang sedang terjadi di Semarang maupun

Indonesia. Setelah itu baru mereka mencari di buku, internet, koran atau bahkan

media sosial. Namun informasi yang didapat dari media sosial juga harus di cross

check karena belum tentu valid. Untuk mengcross check informasi tersebut

biasanya Radio Sonora Semarang mengunjungi situs milik Kompas.com dan

Tribunnews.com yang masih berada pada satu perusahaan dengan Sonora

Semarang.

Radio Sonora Semarang berada dibawah kepemilikan Kompas Gramedia,

sehingga untuk mencari sumber informasi tidak lah sulit apalagi mereka memiliki

situs berita nomor satu di Indonesia yang paling banyak diakses yaitu

Tribunnews.com. Kemudian untuk sumber informasi lainnya didapat dari reporter

yang tugasnya setiap hari adalah mencari informasi dan kemudian disampaikan

kepada masyarakat. Informasi yang disampaikan bisa beragam, sesuai dengan apa

55

yang ditemui oleh reporter di lapangan. Reporter akan menelepon ke studio untuk

menyampaikan informasi yang didapat dan akan disiarkan. Sementara untuk

informasi lalu lintas, Radio Sonora Semarang juga bekerja sama dengan ATCS

dan Trans Marga Jateng yang selalu memberikan informasi lalu lintas.

Gambar 5.3.4

Sumber : Timeline Twitter ATCS Kota Semarang.

56

Gambar 5.3.5

Sumber : Timeline TransMarga Jateng.

5.4 Mediamorfosis Radio Sonora Semarang

Menurut penjelasan penulis pada bab sebelumya mengenai mediamorfosis

yaitu tentang hubungan antara media lama dan media baru. Yang dimaksud media

lama disini adalah media konvensional seperti TV, radio, koran. Sementara media

baru yang dimaksud adalah media online atau digital seperti media sosial, situs

berita online atau streaming. Roger Fidler mendefinisikan mediamorfosis sebagai

“perubahan bentuk media komunikasi, biasanya disebabkan oleh interaksi

57

kompleks dari kebutuhan – kebutuhan penting, tekanan – tekanan kompetitif dan

politis, dan inovasi – inovasi sosial dan teknologis.” Maka benar, dalam hal ini

telah diakui oleh pihak Sonora Semarang bahwa mereka melakukan konvergensi

media agar tidak ketinggalan jaman dan lagi media lain juga sudah berkompetisi

untuk menggunakan media baru.

Seperti halnya spesies hidup, media pun juga berevolusi menuju daya tahan

hidup yang lebih tinggi agar mampu bertahan dalam lingkungan teknologi yang

semakin maju. Maka dari itu hal ini lah yang dilakukan Sonora Semarang agar

radio nya mampu untuk bertahan dalam kehidupan teknologi yang semakin maju.

Radio Sonora Semarang pertama berdiri belum menggunakan media baru, mereka

masih menggunakan frekuensi untuk siaran radio dan mencari bahan siaran

melalui koran atau majalah. Namun atas kesadaran dan tuntutan untuk mengikuti

perkembangan jaman maka perlahan radio ini membuat media sosial agar tidak

ketinggalan jaman dan tidak kalah oleh media pesaingnya. Terbukti bahwa media

baru memang membantu keberlangsungan hidup sebuah media lama.

Sonora Semarang yang tadinya merupakan sebuah media lama kini

berevolusi menuju daya tahan hidup yang lebih tinggi di tengah pesatnya

kemajuan teknologi dan perkembangan jaman. Dapat dibayangkan jika sebuah

media lama pada jaman sekarang ini tidak bermetamorfose maka media tersebut

akan kehilangan eksistensinya dan sulit bertahan di jaman yang berkembang ini.

Saat ini media massa telah memiliki media barunya masing – masing, baik itu

streaming, situs berita online atau pun website. Banyak juga yang telah

memanfaatkan keberadaan berbagai media sosial untuk memperkenalkan media

mereka kepada masyarakat luas. Seperti yang dilakukan oleh Radio Sonora

Semarang, mereka membuat media baru agar masyarakat mengenal dan

mengetahui keberadaan mereka.

“kalau dulu sebelum ada streaming radio hanya bisa didengar oleh orang Semarang, tapi sekarang dengan adanya streaming radio bisa didengar sampai ke luar negeri.”

Dapat dilihat betapa menguntungkannya mediamorfosis ini, media lama

dapat bertahan di tengah perkembangan jaman hanya dengan berevolusi. Bagi

58

Sonora Semarang mediamorfosis dapat memberikan wadah bagi pendengar untuk

dapat mengetahui seperti apa para penyiar dan bagaimana kondisi di studio

melalui postingan foto yang diunggah ke media sosial mereka. Adanya media

baru juga dapat dijadikan sebagai bahan jualan oleh pihak Sonora Semarang

seperti yang telah diulas penulis. Selain itu mencari informasi juga menjadi lebih

mudah karena cukup dengan mengunjungi mesin pencari dan mengetik kata kunci

maka apa yang kita cari akan muncul. Mediamorfosis juga berimbas pada

perekonomian di Radio Sonora Semarang. Keuntungan yang didapat meningkat

berkat adanya media baru dalam radio ini.

Jadi media baru yang ada sekarang ini tidaklah muncul secara instan atau

tiba – tiba, media baru yang sekarang ada berawal dari media lama yang

berproses. Seperti halnya yang terjadi pada Radio Sonora Semarang, radio

streaming yang mereka miliki sekarang ini juga tidak muncul secara tiba – tiba.

Streaming yang ada di Sonora Semarang berawal dari radio frekuensi yang

kemudian berproses menuju daya tahan hidup lebih tinggi. Bahkan radio

streaming di Sonora Semarang terbilang cukup baru karena baru hadir pada tahun

2014 hingga sekarang para pendengar sudah dapat mendownload aplikasi

streaming Radio Sonora Semarang. Hal seperti ini lah yang disebut dengan

mediamorfosis.

Melalui analisis di atas, maka ada beberapa media yang dimiliki Radio

Sonora Semarang dalam konvergensi media yang telah mereka lakukan. Media

tersebut antara lain, facebook, twitter, instagram, youtube, website, dan juga

aplikasi streaming. Mereka juga tidak meninggalkan FM sebagai penyebar luasan

siaran mereka. Jika dipetakan maka bentuknya akan menjadi sebagai berikut :

59

Radio frekuensi milik Radio Sonora Semarang tetap dipertahankan, tetapi

seiring berkembangnya teknologi muncul lah media – media sosial. Seperti pada

gambar diatas.

RADIO

SONORA

SEMARANG