BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edu V.pdf“saya taunya itu nikah muta’ah karena...

53
43 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Praktik Kawin Kontrak Di Desa Tugu Selatan Kawin kontrak merupakan sebuah praktik yang bersifat sementara, antara pria asing dengan perempuan lokal. Biasanya perkawinan ini berlangsung dalam kurun waktu tiga hari, satu minggu, bahkan satu bulan, sesuai kontrak yang telah disepakati antara pelaku laki-laki dan perempuan. Dan akan berakhir dengan sendirinya, apabila kontrak tersebut telah habis. Pernikahan ini dilakukan semata- mata hanya untuk bersenang-senang dan memenuhi kepuasan biologis saja, bukan untuk membina rumah tangga yang sah. Kawin kontrak hanya mementingkan kesenangan dan mengabaikan norma yang berlaku di masyarakat. Praktik ini juga hanya berfokus pada peningkatan ekonomi bagi pelaku perempuan dan mengabaikan tujuan mulia dari perkawinan. Perbuatan ini dapat dikategorikan dalam prostitusi terselubung karena merupakan hubungan yang tidak sah yang dilarang oleh hukum, agama dan sosial budaya di Indonesia. Praktik kawin kontrak masih banyak ditemukan di Indonesia khususnya di kawasan wisata seperti yang terjadi di Desa Tugu Selatan Kecamatan, Cisarua Kabupaten Bogor. Praktik kawin kontrak yang berada di Desa Tugu Selatan terjadi secara berkala setiap tahunnya. Dengan sejumlah uang sebagai mahar, warga negara asing asal Timur Tengah dengan mudah bisa memilih calon isteri yang merupakan wanita pribumi. Praktik ini telah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat Cisarua. Adanya jaringan yang mendukung praktik ini, membuat jumlah pelaku kawin kontrak seolah meningkat setiap tahunnya. Penertiban dan pengawasan yang sering dilakukan membuat praktik ini hilang sesaat muncul kemudian. Istilah kawin kontrak muncul karena para calo kawin kontrak menyebutkan istilah tersebut untuk memudahkan dalam pelafalan. Masyarakat Cisarua lebih mengenal dengan istilah nikah muta’ah. Karena nikah memiliki arti nikah sementara dan sudah ada sejak jaman Nabi. Data tersebut peneliti dapat saat

Transcript of BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edu V.pdf“saya taunya itu nikah muta’ah karena...

43

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Praktik Kawin Kontrak Di Desa Tugu Selatan

Kawin kontrak merupakan sebuah praktik yang bersifat sementara, antara pria

asing dengan perempuan lokal. Biasanya perkawinan ini berlangsung dalam kurun

waktu tiga hari, satu minggu, bahkan satu bulan, sesuai kontrak yang telah

disepakati antara pelaku laki-laki dan perempuan. Dan akan berakhir dengan

sendirinya, apabila kontrak tersebut telah habis. Pernikahan ini dilakukan semata-

mata hanya untuk bersenang-senang dan memenuhi kepuasan biologis saja, bukan

untuk membina rumah tangga yang sah. Kawin kontrak hanya mementingkan

kesenangan dan mengabaikan norma yang berlaku di masyarakat. Praktik ini juga

hanya berfokus pada peningkatan ekonomi bagi pelaku perempuan dan

mengabaikan tujuan mulia dari perkawinan. Perbuatan ini dapat dikategorikan

dalam prostitusi terselubung karena merupakan hubungan yang tidak sah yang

dilarang oleh hukum, agama dan sosial budaya di Indonesia.

Praktik kawin kontrak masih banyak ditemukan di Indonesia khususnya di

kawasan wisata seperti yang terjadi di Desa Tugu Selatan Kecamatan, Cisarua

Kabupaten Bogor. Praktik kawin kontrak yang berada di Desa Tugu Selatan

terjadi secara berkala setiap tahunnya. Dengan sejumlah uang sebagai mahar,

warga negara asing asal Timur Tengah dengan mudah bisa memilih calon isteri

yang merupakan wanita pribumi. Praktik ini telah menjadi rahasia umum di

kalangan masyarakat Cisarua. Adanya jaringan yang mendukung praktik ini,

membuat jumlah pelaku kawin kontrak seolah meningkat setiap tahunnya.

Penertiban dan pengawasan yang sering dilakukan membuat praktik ini hilang

sesaat muncul kemudian.

Istilah kawin kontrak muncul karena para calo kawin kontrak menyebutkan

istilah tersebut untuk memudahkan dalam pelafalan. Masyarakat Cisarua lebih

mengenal dengan istilah nikah muta’ah. Karena nikah memiliki arti nikah

sementara dan sudah ada sejak jaman Nabi. Data tersebut peneliti dapat saat

44

melakukan wawancara dengan calo dan kepala desa menegenai kawin kontrak di

Tugu Selatan sebagai berikut.

“kalo orang muslim atau orang sini menyebutnya

nikah muta’ah, tapi di Indonesia sendiri lebih populer

dengan sebutan kawin kontrak. Karna kan mereka

mikirnya dikontrak sama Arab jadi biar gampang ya

kawin kontrak gitu nyebutnya. Sama aja kayak

nikahan biasa, Cuma ada batesan waktu mau

seminggu tiga hari terserah. Tapi biasanya sih cepet

biar merekanya juga (orang Arab) bisa kawin lagi

sama cewe yang lain.”1

Pemahaman kepala Desa mengenai kawin kontrak tidak berbeda jauh dengan

yang di utarakan oleh calo. Berikut merupakan penuturannya.

“saya taunya itu nikah muta’ah karena nikah tersebut

sudah ada sejak jaman nabi Muhammad SAW. Istilah

kawin kontrak itu ada karena sebutan calo-calo yang

mendukung praktik itu. Kalo orang sini taunya nikah

muta’ah. Tapi nikah tersebut sudah dilarang karena

telah disalahkan pengertiannya oleh masyarakat.

Aslinya itu adalah nikah muta’ah, bukan kawin

kontrak. kalo kawin kontrak itu semacam prostitusi

tapi karena nikahnya sama Arab jadi ya bilangnya

nikah muta’ah biar gak dosa. Padahal nikah gitu ya

gak resmi dilarang agama dan hukum di Indonesia.”2

5.1.1 Motif Terjadinya Kawin Kontrak Di Desa Tugu Selatan

Banyak kunjungan dari wisatawan asal Timur Tengah di Cisarua membuat

pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar terus meningkat. Selain melakukann

wisata, wisatawan asal Timur Tengah juga melakukan bisnis seperti membuka

toko klontong, yang menjual semua barang atau makanan khas Timur Tengah

seperti kurma, minyak wangi, dan kebutuhan lainnya. Selain toko klontong

mereka juga membuka restaurant yang menyajikan makanan khas Timur Tengah.

Mereka juga membeli lahan untuk dijadikan villa tempat menginap sesama orang

1 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 2 Hasil wawancara dengan Kepala Desa pada tanggal 15 Maret 2017

45

Timur Tengah yang sedang berlibur ke Cisarua. Jika mereka kembali ke negara

asalnya, mereka akan menyewakan villa tersebut kepada wisatawan lain yang

mengunjungi Cisarua. Pengurus dan Penjaga villa merupakan warga sekitar yang

dipekerjakan dan mereka akan melakukan bagi hasil dari hasil penyewaan villa

tersebut. Biasanya yang menyewa villa adalah wisatawan yang berasal dari

Jakarta dan sekitarnya. Secara hukum di Indonesia Warga Negara Asing (WNA)

tidak bisa menggunakan namanya untuk kepemilikan tanah, maka dari itu,

banyaknya WNA yang menggunakan nama perempuan pelaku kawin kontrak atau

penjaga villa sebagai kepemilikan tanah di Cisarua.

Dari wawancara penulis dengan berbagai sumber WNA yang memiliki lahan

dan villa adalah orang yang memiliki status tinggi di Arab Saudi. Mereka

merupakan pengusaha minyak dan tambang emas. Selain membeli lahan untuk

berbisnis, mereka juga membeli untuk membawa teman dan keluarga untuk

berwisata. Oleh karena itu motif lain kawin kontrak bukan hanya untuk kepuasan

biologis melainkan membuka peluang bisnis. Dan terbukti dengan bantuan pelaku

perempuan, bisnis yang dilakukan WNA asal Timur Tengah telah menghasilkan

keuntungan yang menjanjikan. Berikut merupakan wawancara peneliti dengan Bp.

R selaku masyarakat.

“yang saya tau nih, mereka itu banyakan pengusaha

minyak sama emas, karena kebanyakan duit akhirnya

beli tanah dijadiin pilla, kesini paling setahun sekali

kalo libur, sama temen, keluarga ya kalo kaga kesini

mah paling disewa sama orang-orang yang liburan

kesini, orang jakarta gitu-gitu. Yang ngurus orang sini

nanti di kasih duit. Terus kalo masalah belinya mereka

minjem nama cewek yang di kontrak apa engga

tukang jaga pilla”3

3 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017

46

5.1.2 Faktor Penyebab Terjadinya Kawin Kontrak

Setelah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, maka

penulis menemukan beberapa faktor yang menyebabkan masih

menggejalanya praktik kawin kontrak di Cisarua. Faktor tersebut

diantaranya adalah:

5.1.2.1 Faktor Ekonomi

Alasan mengapa pelaku perempuan mau melakukan kawin

kontrak karena mereka mempunyai tujuan dan harapan hidup lebih

baik, demi peningkatan ekonomi keluarga. Untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, melakukan kawin kontrak merupakan hal

yang dirasa cukup efektif. Karena tidak memerlukan kerja keras,

untuk memenuhi semua keingingan. Tidak hanya memenuhi

kebutuhan hidup bahkan dengan melakukan kawin kontrak mereka

bisa memenuhi kebutuhan hedonis seperti membeli barang mewah.

Berikut merupakan petikan wawancara peneliti dengan Mrs. I

selaku pelaku kawin kontrak.

“gimana ya teh ya... kita juga pengen gitu beli

barang mahal, main ke mall, beli perhiasan,

baju macem-macem, kalo kerja mah gak

seberapa dapetnya terus capek mending gini

aja. Keluarga juga sulit, saya juga lulusan SMP

jadi susah cari kerja ”4

Pelaku perempuan melakukan kawin kontrak biasanya

didasari oleh keinginnan untuk membeli berbagai macam barang,

mereka berfikir dengan kerja kemungkinan untuk membeli barang-

barang mewah sangatlah kecil. Karena mereka hanya lulusan SMP

dan SMA sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang

4 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017

47

menghasilkan gaji yang besar. Data diatas diperkuat oleh

pernyataan dari Bp. Rusli.

“Saya mendalami selama 6 tahun sebagai

kades, yang melatarbelakangi yaitu satu

ekonomi, mereka melakukan kawin kontrak

untuk memenuhi kebutuhan, pastinya juga

membeli barang-barang mewah, mereka

melakukan hal seperti itu dikarenakan

pergaulannya. Teman-temannya hidup enak

mereka juga mau. Ya tapi mereka dengan cara

yangcepat”5

5.1.2.2 Faktor Biologis

Faktor biologis juga sangat mempengaruhi pelaku

perempuan, melakukan kawin kontrak. Pelaku perempuan tidak

selalu setuju dengan pelaku pria yang ingin menikahinya. Ada

beberapa faktor yang memang mempengaruhi pelaku perempuan,

untuk memilih kriteria calon suaminya kelak. Seperti penjelasan

yang dilakukan oleh Mrs. I berikut ini.

“hmm.. pertama saya suka sama dia, dulu kan

saya juga pernah menikah nah intens

berhubungan terus sekarang udah pisah nah

untuk bisa gitu yaudah sama arab aja. Biar

tersalurkan kepuasaan intimnya ”.6

Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor terjadinya

kawin kontrak antara pelaku perempuan dan pelaku laki-laki asal

Timur Tengah. Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan

pernyataan Bp. Rusli yakni:

5 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli pada tanggal 2 Maret 2017 6 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017

48

“ya... antara paktor ekonomi dan biologis

menyatu menjadi satu kebutuhan, buat mereka

kebutuhan biologis mereka-mereka terpenuhi

ekonomi juga mengikuti”.7

5.1.2.3 Faktor Sosial Budaya

Tidak hanya faktor ekonomi dan biologis saja, ternyata

kawin kontrak juga didasari oleh faktor sosial budaya karena

pelaku menganggap kawin kontrak di Cisarua bukanlah sesuatu

yang baru dan sudah menjadi hal yang wajar. Perkawinan ini sudah

sering dilakukan oleh wanita dari sekitran Cisarua denga pria

Timur Tengah, khususnya yang sedang berwisata ke Cisarua.

Disamping itu adanya akses yang mudah dan praktis untuk

melakukan kawin kontrak turut melatarbelakangi pelaku

perempuan melakukan perkawinan ini. Seperti penjelasan yang

dilakukan oleh Mrs. I berikut ini.

”ya kalo menurut saya mah kawin kontrak

wajar aja, dari pada berzinah, lagian kawin

ginian juga udah banyak dilakuin sama cewek-

cewek sekitaran cisarua kan, jadi ya gapapa”.8

5.1.3 Syarat Dan Proses Terjadinya Kawin Kontrak

Dalam kawin kontrak pelaku perempuan dan pelaku laki-laki harus

memenuhi dan setuju dengan syarat yang sudah dibuat oleh masing-masing

pelaku, adapun syarat tersebut adalah:

5.1.3.1 Calon Isteri

Pelaku perempuan yang hendak dijadikan isteri kontrak

haruslah yang beragama Islam. Sedangkan dari segi fisik, calon

7 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli pada tanggal 2 Maret 2017 8 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017

49

pelaku perempuan haruslah memenuhi kriteria pelaku laki-laki,

biasanya pelaku laki-laki menginginkan perepuan yang berkulit putih

atau coklat terang, bertubuh sedikit gempal, beramput panjang dan

lurus dan yang terakhir haruslah cantik atau manis. Berikut

merupakan wawancara peneliti dengan calo terkait dengan kriteria

calon isteri kontrak.

“kalo arab mah sukanya yang cantik manis

mukanya, kalo kulit putih ya agak coklat juga

suka, montok gitu, pokoknya rambutnya harus

lurus terus panjang neng, sama agamanya

Islam”.9

5.1.3.2 Proses Ijab Kabul

Proses ijab Kabul yang dilakukan oleh penghulu kawin

kontrak memiliki kesamaan dengan proses perkawinan yang sah.

Berikut penuturan dari Calo kawin kontrak.

“kalo ijab kobul mah sama kayak nikahan

biasa, kan ini juga nikahan beneran masa

ijabnya bohong haha..”.10

5.1.3.3 Batas Waktu

Batas waktu merupakan salah satu syarat perkawinan kontrak,

lamanya batas waktu biasanya di tentukan oleh pelaku laki-laki.

Pelaku laki-laki biasanya memberikan waktu sampai waktu wisata

mereka berakhir di Indonesia. Lamanya waktu tersebut berkisar

antara tiga hari, satu minggu, bahkan satu bulan. Seperti pemaparan

calo di bawah ini.

“biasanya seminggu, sebulan, tiga hari

terggantung arabnya maunya kapan, mereka

9 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 10 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

50

kan banyak duit jadi terserah. Semakin banyak

mereka kawin kontrak kan semakin banyak juga

yang kita dapet. Gak papa lah uangnya banyak11

5.1.3.4 Mahar

Mahar merupakan salah satu syarat yang menentukan

terjadinya kawin kontrak. Jika pelaku perempuan setuju dengan

besarnya jumlah mahar, maka perkawinan akan terlaksana. Jika

tidak setuju, atau jumlah mahar yang ditawarkan kecil, makanya

akan terjadi proses tawar-menawar. Jumlah mahar hanyalah syarat

awal bagi pelaku laki-laki, karena setiap bulannya pelaku laki-laki

harus memberikan upah sesuai dengan kesepakatan awal hingga

berakhirnya batas waktu kawin kontrak. berikut hasil wawancara

peneliti terkait dengan jumlah mahar pada kawin kontrak

“biasanya maharnya tiga puluh juta paling

kecillah, kalo cewenya gak setuju ya bisa tawar-

tawaran gitu sampe deal, tapi ada juga yang

mau aja maharnya kecil”.12

5.2 Mengapa Praktik Kawin Kontrak Masih Menggejala Di Cisarua

Praktik kawin kontrak yang berada di Cisarua sudah berlangsung cukup

lama, praktik ini di mulai sejak tahun 1990-an dan terus berkembang pesat hingga

saat ini. Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh aktor-aktor yang bertugas

untuk menindak praktik prostitusi berkedok kawin kontrak ini. Selama dilapangan

penulis telah menemukan 2 hal yang melatarbelakangi masih adanya praktik

tersebut di Cisarua. Hal tersebut diantaranya adalah:

5.2.1 Adanya Jeringan Aktor Yang Mendukung Praktik Kawin

Kontrak di Desa Tugu Selatan

Praktik kawin kontrak yang berada di desa Tugu Selatan tidak

terlepas oleh jaringan yang membuat praktik ini tumbuh subur. Oleh

11 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 12 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

51

karena itu pada sub bab ini peneliti akan memaparkan jaringan yang

terbentuk untuk mendukung tejadinya proses kawin kontrak Kemudian

akan dijelaskan pula peran para aktor yang berada di dalam jejaring.

Berikut merupakan gambar jaringan aktor yang mendukung praktik

kawin kontrak di Desa Tugu Selatan;

Gambar 8

Jaringan Aktor Yang Mendukung Praktik Kawin Kontrak

Jaringan Yang Telah di

Bangun Aktor

Jaringan Yang Akan di

Bangun Aktor

52

5.2.1.1 Calo

Dikenal dengan sebutan calo atau orang yang menyediakan

banyak wanita muda, untuk dijadikan sebagai isteri kontrak.

Biasanya para calo mendatangkan wanita dari daerah sekitar

Cisarua, seperti Cianjur, dan Sukabumi. Sasaran para calo biasanya

wanita yang berasal dari keluarga yang tingkat perekonomiannya

dan pendidikannya rendah. Dengan iming-iming uang yang besar

dalam jangka waktu singkat, para calon pelaku perempuan

menyetujui dijadikan isteri kontrak pria asal Timur Tengah. Selain

iming-iming uang, para calo juga mempertegas bahwa praktik ini

tidak menyalahi aturan agama. Karena saat menikah mendatangkan

penghulu dan saksi. Jadi perkawinan ini sama seperti perkawinan

pada umumnya. Hanya yang membedakannya adalah batasan

waktu perkawinnan.

Umumnya pelaku perempuan yang setuju melakukakan

kawin kontrak, befikir daripada mereka melakukan perzinahan

lebih baik melakukan kawin secara kontrak. hal ini juga diperkuat

oleh rayuan para pelaku perempuan kawin kontrak yang telah

melakukan kawin kontrak sebelumnya. Mereka akan menanamkan

rasa percaya dan aman jika calon pelaku kawin kontrak merasa

ragu dan takut untuk melakukannya.

“biasanya cewek-cewek yang didatangkan tuh

dari cianjur neng, sukabumi, terus dari keluarga

yang kurang mampu, mereka dipengaruhi

daripada kerja di pabrik gitu mendingan kawin

kontrak kan duitnya lebih banyak. Ya anak-

anak gak sekolah gitulah, lulusan SMP. Kalo

daerah sana kan agamanya kuat banyaknya

muslim jadi dingaruhinnya make agama gitu.

Bilangnya nikah Mut’ah yang gak dosa”13

13 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

53

5.2.1.2 Hubungan Calo Dengan Pelaku Perempuan Yang Telah

Melakukan Kawin Kontrak Sebelumnya Dan Calon Pelaku

Kawin Kontrak (1,2)

Calo dan pelaku perempuan biasanya bekerja sama untuk

mmempengaruhi calon pelaku untuk bergabung dengan mereka.

Calon pelaku ini biasanya merupakan teman atau tentangga dari

pelaku perempuan. Karena sudah memiliki kedekatan secara

kekerabatan, maka untuk menyakinkannya pun tidak sulit. Mereka

hanya memerlukan pendekatan sebanyak satu atau dua kali untuk

benar-benar meyakinkan calon pelaku.

Pendekatan yang dilakukan pun beragam, ada yang

melakukan pendekatan dengan menceritakan pengalaman sebagai

isteri kontrak, ada pula yang mendekatkan dengan dalih agama.

Biasanya pendekatan yang dilakukan degan cara menceritakan

pengalaman selama menjadi isteri kontrak mejadikan calon pelaku

mulai yakin untuk melakukan kawin kontrak. Para pelaku

menceritakan bahwa kawin kontrak tidak seburuk kedengarannya.

Mereka tidak selalu di paksa untuk melakukan hubungan intim

setiap harinya, mereka hanya diminta untuk menyiapkan kebutuhan

dan menemani pelaku laki-laki selama berada di Indonesia. Pelaku

laki-laki juga biasanya tidak hanya melakukan wisata di kawasan

Cisarua saja melainkan berwisata ke daerah lainnya seperti Bali

dan Lombok. Karena kesulitan berbahasa Indonesia mereka

meminta agar isteri kontrak membantu selama berada di Indonesia.

Oleh karena itu pelaku perempuan harus sedikit menguasai bahasa

Arab seperti obrolan sehari-hari. Jika mereka setuju untuk ikut

dalam praktik ini maka calo dan pelaku perempuan akan membantu

calon pelaku perempuan untuk sedikit menguasai bahasa Arab.

Berikut merupakan cara pelaku perempuan yang sudah melakukan

kawin kontrak dalam mempengaruhi calon pelaku perempuan

kawin kontrak.

54

“biasanya kalo kita ngeyakinin calon kontrak

tuh ada dua sih, yang satu cerita soal

pengalaman pas kawin sama arab, yang bagus-

bagus diceritain. Misalnya diajak liburan ke

Bali, Lombok sama arabnya terus kalo dia udah

yakin tapi masih ragu di yakinin lagi pake

agama haha”14

Berbeda dengan pendekatan yang dilakukan dengan cara

bercerita pengalaman menjadi isteri kontrak. pendekatan agama

juga ternyata sangat efektif dalam mempengaruhi calon pelaku.

Calo dan pelaku perempuan mayakinkan calon pelaku bahwa

praktik ini berbeda dengan PSK karena ada ijab kabul dan saksi

serta penghulu. Mereka mengatakan bahwa orang arab tidak suka

berhubungan intim dengan PSK karena itu merupakan perzinahan.

Beda halnya dengan kawin kontrak yang mencegah terjadinya

perzinahan. Dalam agama perzinahan memang dilarang untuk

menghindari perzinahan dan jalan yang ditempuh adalah kawin

kontrak. calo dan pelaku kawin kontrak menjelaskan bahwa kawin

kontrak sudah ada sejak zaman Nabi sehingga praktik ini sah bagi

yang menjalankannya. Dengan pernyataan demikian tentunya

pendekatan yang dilakukan Calo dan pelaku perempuan berhasil

meyakinkan calon pelaku perempuan. Berikut merupakan

pengakuan calo terhadap peneliti terkait dengan pendekatan agama.

“kalo Arab kan identik sama agamanya, terus

kita pake buat yakinin si calon perempuannya,

kita jelasin aja kalo orang Arab gasuka main

PSK gara-gara itu masuknya Zinah, makanya

kawin kontrak aja itu kan gak zinah malah

menjauhkan. Dan merekanya juga percaya kalo

itu gak zinah padahal sama aja zinah juga.

Cuma biar mereka yakin aja”.15

14 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017 15 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

55

5.2.1.3 Hubungan Calo Dengan Pelaku Laki-laki Yang Telah

Melakukan Kawin Kontrak Sebelumnya Dengan Calon Pelaku

Laki-laki. (3,4)

Pelaku laki-laki yang telah melakukan kawin kontrak

biasanya menceritakan pada calon laki-laki yang adalah teman atau

kelurganya. Mereka menceritakan bahwa kawin kontrak dengan

wanita pribumi sangat menyenangkan. Para wanita pribumi

memiliki sifat yang ramah dan lembut serta berparas menawan.

Para lelaki yang sudah beberapa kali datang ke Cisarua telah

memahami cara melakukan kawin kontrak dan dengan siapa

mereka harus menghubungi jika ingin melakukan kawin kontrak.

Mereka mempunyai nomor telepon para calo karena profesi calo

berkaitan dengan Orang Arab seperti, tukang ojeg, penjaga villa,

dan koki yang menyediakan makanan selama mereka berada di

Indonesia. Berbeda dengan pelaku, calon pelaku biasanya baru

pertama kali melakukan wisata ke Cisarua. Hal ini yang

dimanfaatkan oleh para calo untuk menyuburkan praktik ini.

Biasanya para calo menawarkan diri untuk menjemput kerabat

atau keluarga para pelaku laki-laki di Bandara. Strategi ini dirasa

cukup efektif untuk melakukan pendekatan dengan para calon

pelaku laki-laki. Selama perjalanan ke Cisarua para calo

menceritakan bahwa kawasan Cisarua sangat sejuk, berbeda

dengan tempat tinggal mereka. Dan banyak perempuan di Cisarua

yang berparas cantik, yang bisa di kawinkan secara kontrak. Dalih

agama pun dilakukan para calo untuk memperkuat perasaan para

calo untuk mau melakukan kawin kontrak. Dengan alasan

menghindari zinah, lebih baik melakukan kawin kontrak. berikut

merupakan penuturan Bp. R yang berpofesi sebagai tukang ojeg.

“neng, sekarang calo udah pada pinter, mereka

nawarin diri buat jemput temen-temennya arab

disini. Ya arabnya mau aja kan bandara

56

lumayan jauh. Pas dimobil mereka terus

pengaruhin si arab. Mereka bilang cewek disana

cantik-cantik terus udaranya dingin, ya harus

adalah cewek buat nemenin gitu”16

Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan dari Bp. Dadan

selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua.

”mereka para calo disuruh oleh pelaku laki-laki

untuk menjemput temannya di bandara, namun

ada juga yang menawarkan untuk menjemput

temannya. Selama perjalanan mereka terus

mempengaruhi orang arab yang baru datang

tersebut. karena mereka baru pertama kali ke

Indonesia sehingga dengan mudah dipengaruhi

untuk melakukan kawin kontrak. Ya alasannya

sih cewek Sunda cantik-cantik”17

Pernyataan yang telah penulis temukan di lapangan,

ternyata benar adanya. Para calo pun mengakui bahwa mereka

melakukan pendekatan, dengan cara menjemput para wisatawan

yang baru pertama kali datang ke Cisarua. Berikut pernyataan calo

yang peneliti wawancarai.

“kita biasanya jemput di bandara, nah pas di

mobil kita cerita-cerita tentang Cisarua. Dari

situ kita jerumusin buat kawin kontrak haha..”18

5.2.1.4 Hubungan Calo Dengan Saksi Palsu dan Penghulu

Bohong-bohongan (5,6)

Jejaring lainnya yang terlibat dalam kawin kontrak adalah

penghulu. Mereka bertugas dalam menikahkan pelaku perempuan,

dan pelaku laki-laki. Namun pada kenyataannya, penghulu yang

dipercaya menikahkan pelaku perempuan dan laki-laki bukanlah

16 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017 17 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan pada tanggal 2 Maret 2017 18 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

57

penghulu asli. Mereka menyebutnya sebagai penghulu bohong-

bohongan. Penghulu ini merupakan salah satu dari jaringan yang

bekerja sama dengan calo dan biasanya mereka merupakan kerabat

atau saudara calo yang diminta untuk menyamar sebagai penghulu

demi meyakinkan calon pelaku kawin kontrak. dengan bayaran

yang menjanjikan untuk sekali menikahkan para penghulu

bohongan ini pun menyetujui untuk membatu para calon dalam

melaksanakan praktik ini. berikut merupakan wawancara peneliti

dengan Bp. R yang mengetahui tentang hubungan calo dengan

penghulu bohongan.

“calo sama penghulu itu temenan ato gak

sedulur, mereka kerja sama buat ngelabuin di

arab, biar mereka percaya padahal mah

semuanya bohong. Ya namanya juga pengen

duit jadi semua di halalin neng. Itu kan temen

saya juga tukang ojek sering jadi penghulu buat

kawin kontrak sodaranya yang calo ya dia mau

aja kan duitnya dapet banyak”.19

Tak berbeda jauh dengan penghulu, ternyata saksi dalam

perkawinan kontrak juga merupakan kerabat sang calo. Mereka

juga diminta berperan sebagai dari pihak perempuan. Para calo

mengatakan pada pelaku laki-laki atau calon pelaku bahwa saksi

yang mereka hadirkan, adalah orang tua atau keluarga dekat dari

sang pelaku perempuan. Bisanya para calo ini menyewa saksi palsu

dengan bayaran sebesar Rp.200.000 sampai Rp.500.00 ribu.

Sedangkan saksi dari pihak laki-laki adalah teman mereka yang

sedang berlibur bersama. Berikut penuturan calo terkait dengan

penyewaan saksi kawin kontrak.

“saksinya kita nyewa. Ya temen saya jugalah

kasih 200 ribu kalo banyakan 500 ribu. Cuma

19 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017

58

duduk gitu doang, entar salaman sama yang

cewek ya selesai. Cuma gitu doang kan enak

duduk-duduk 200 300 ribu dapet kan lumayan

buat beli rokok mah, tapi temen saya yang calo

juga bisa jadi saksi ya pleksibel lah neng.

Pokoknya dibuat gampang aja kitu”20

5.2.1.5 Hubungan Calo Dengan Tukang Ojek, Koki Villa Dan

Penjaga Vila (7)

Calo berjejaring dengan tukang ojek, koki villa dan penjaga

villa. Mereka berkoordinasi untuk meyiapkan segala kebutuhan

saat proses melakukan kawin kontrak. tukang ojek berperan untuk

mengantarkan pelaku laki-laki sedangkan koki dan penjaga villa

berperan sebagai aktor yang meyediakan tempat dan keamanan

agar selama melakukan kawin kontrak tetap terjaga

“koordinasi sama mereka, yang ngojek anter

Arab kalo yang di villa siapin kebutuhan proses

nikahinnya. Terus jaga-jaga juga biar gak

dilihat sama warga. Kalo ketahuan bisa

dilaporin polisi.”21

5.2.1.6 Hubungan Calo Dengan Calo Lainnya Dan Perempuan

Lainnya (8).

Calo kawin kontrak tidak hanya berjejaring dengan pelaku

perempuan, penghulu dan saksi saja. Mereka juga berjejaring

dengan calo lainnya, dalam melakukan praktik kawin kontrak.

Mereka saling berhubungan untuk bertukar pelaku perempuan, jika

kriteria yang diminta oleh orang Arab tidak bisa dipenuhi oleh calo.

Permintaan orang Arab yang sangat beragam untuk calon isteri

kontrak, membuat para calo merasa kesulitan, jika hanya

mengandalkan wanita-wanita yang dia punya. Oleh karena itu

20 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 21 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

59

mereka berjejaring untuk mendapatkan kriteria yang diinginkan

pelaku laki-laki. Mereka menukarkan pelaku perempuan yang

mereka miliki dengan sejumlah uang, yang akan di bagi rata oleh

sesama calo yang terlibat dalam kawin kontrak tersebut. berikut

penuturan calo terkait adanya hubungan dengan calo lain dalam

melakukan pertukaran pelaku perempuan.

“biasanya mereka mintanya macem-macem.

Gausah perawan tapi montok terus rambut lurus

pokoknya yang montok-montok mereka suka.

Ada yang suka juga sama yang itungannya ibu-

ibu. Tapi sering juga yang sukanya sama gadis-

gadis. Ya sesuai kebutuhan dan keinginan lah.

Kalo arab nya tua mereka sukanya yang gadis-

gadis. Tapi kalo arabnya muda sukanya yang

montok terus cantik tapi tetep rambutnya mah

harus lurus, mereka gasuka kalo rambutnya

keriting kurang enak liatnya. Pokoknya ya

macem-macem. Ada juga yang suka cewek

diatas 30 tahun katanya lebih dewasa, kalo anak

kecil kasian haha macem-macem lah pokoknya,

kita mah kan Cuma nyariin sesuai pengennya

mereka.”22

5.2.1 Masih Banyaknya Permintaan Dan Penawaran Perempuan

Untuk Kawin Kontrak

Menggejalanya praktik kawin kontrak di Cisarua, tidak

terlepas oleh adanya jaringan yang mendukung praktik tersebut.

Sehingga praktik ini kian subur, dan terus hadir di tengah-tengah

masyarakat Cisarua. Desa Tugu Selatan merupakan salah satu desa

yang berada di Kec. Cisarua, yang paling banyak dijadikan tempat

kawin kontrak. Letak yang strategis dan memiliki fasilitas yang

memadai dibanding desa sekitarnya, menjadikan Tugu Selatan

sebagai tempat tinggal yang pas bagi pelaku kawin kontrak. Villa

yang mewah, alam yang indah merupakan faktor yang

22 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

60

mempengaruhi banyaknya praktik ini terjadi di Tugu Selatan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tempat pariwisata yang

biasanya menyajikan keindahan alam yang menawan, kuliner yang

unik, buah tangan yang khas dan berbagai macam hiburan tidak

terlepas dari adanya prostitusi.

”faktor pendukung pariwisata yang indah, disini

warga juga banyak menyediakan hotel ada,

housetell ada, pondokan ada pilla ada. Secara

otomatis ini yang mengikutinya parian-parian

pariwisata selalu ada. Jangankan Cisarua

dimana pun ada. Termasuk di Bali ada, nah itu

yang mendatangkan mereka rame-rame

berbondong-bondong datang ke Puncak. Nah

dengan latar belakang mereka itu jelas datang

kesini wisata dan juga memenuhi kebutuhan

biologisnya dengan cara prostitusi yang

dijajakan oleh oknum-oknum ada juga yang

bekedok kawin kontrak.. ada juga yang

menyewa PSK untuk menemai mereka nyanyi

di kafe”23

Melihat pernyataan Bp. Rusli diatas ternyata prostitusi yang

dilakukan pun beragam, ada yang mejajankan diri secara terang-

terangan seperti pemandu karaoke dan PSK di sebuah Kafe malam.

Ada juga yang melakukannya dengan cara promosi mulut ke mulut

dan terselubung. Jasa yang terselubung ini dikawasan Cisarua

dikenal dengan istilah kawin kontrak, dimana laki-laki yang

menikmati jasa wanita lokal adalah wisatawan asal Timur Tengah

yang sedang berlibur ke kawasan Cisarua. Semula kedatangan

wisatawan ke Cisarua untuk menikmati alam, karena hal tersebut

tidak didapatkan di negara asal mereka. kemudian tujuan tersebut

bergeser menjadi keinginan mendapatkan kepuasan bilogis oleh

perempuan lokal dalam bentuk kawin kontrak.

23 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli pada tanggal 2 Maret 2017

61

Praktik yang sudah terjadi selama bertahun-tahun ini, masih

terjadi karena masih banyaknya permintaan wisatawan pria asal

Timur Tengah dalam melakukan kawin kontrak dengan wanita

pribumi. Adanya permintaan yang terus berdatangan membuat

praktik ini tumbuh subur setiap tahunnya. Hal itu juga didukung

oleh semakin bertambahnya wisatawan asal Timur Tengah yang

berlibur ke Cisarua. Selain permintaan faktor lainnya adalah

penawaran. Para calo dengan sengaja menawari para wisatawan

untuk ditemani dengan perempuan lokal sebagai isteri kontrak.

Para calo menawari calon pelaku laki-laki dengan mengandalkan

jaringan yang telah di bangun yaitu penjaga hotel, koki villa, dan

tukang ojeg yang biasanya bekerja melayani orang Arab selama

berlibur di Desa Tugu Selatan. Masih banyaknya perempuan yang

mau dikontrak sebagai isteri juga merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi seuburnya praktik ini. Dengan alasan memperbaiki

tingkat ekonomi, praktik ini terus hadir di tengah-tengah

masyarakat dan meresahkan masyarakat setempat.

5.3 Peran Jejaring Aktor Dalam Praktik Kawin Kontrak

Pada Sub bab ini, penulis akan menjabarkan jaringan yang

terbentuk dalam praktik kawin kontrak. Kemudian akan dijelaskan pula

peran para aktor yang berada di dalam jejaring.

62

Gambar 9

Jaringan Aktor Dalam Praktik Kawin Kontrak

Dalam praktik kawin kontrak, tentunya seluruh stakeholder seperti

Ditjen Imigrasi, Kepolisian, Kepala desa serta perangkatnya, tokoh

masyarakat dan masyarakat, harus bekerja sama dan bahu membahu

mengambil setiap peran dan langkah dalam praktik ini. Komitmen

bersama, harus dilakukan guna tercapainya kebijakan-kebijakan yang

disepakati untuk mencegah semakin banyaknya perempuan lokal yang

terlibat dalam kawin kontrak. Berikut ini Penulis akan menjelaskan peran

dan hubungan antar aktor yang membentuk sebuah jaringan dalam praktik

kawin kontrak.

5.3.1 Kepolisian

Aktor utama yang berperan dalam kawin kontrak adalah pihak

kepolisian. Pihak kepolisian berjejaringan dengan perangkat desa untuk

mengawasi WNA asal Timur Tengah yang tengah melakukan wisata

dikawasan Desa Tugu Selatan (1).

63

“Kami pihak kepolisian bekerjasama dengan

perengkat desa untuk, mengawasi WNA yang

melakukan wisata di Tugu Selatan. Selain

pengawasan terkait dengan ketertiban kami juga

melakukan pengawasan dalam hal lain, yaitu

kawin kontrak. Kami mencegah agar praktik ini

tidak terus berkembang di tengah masyarakat”24

Pihak kepolisian juga melakukan pengawasan ke tempat-tempat

yang dirasa banyak terjadi kawin kontrak. salah satunya villa dan housetell

tempat pelaku kawin kontrak tinggal. Untuk mengetahui dimana tempat

tersebut polisi berjejaring dengan aktor lainnya seperti ketua RW yang

pada salah satu RW yang ada di Desa Tugu Selatan banyak villa yang

dijadikan tempat kawin kontrak. (2).

“Banyak yang melaporkan kepada kami bahwa

di RW 14 banyak ditemukan pelaku kawin

kontrak. warga melihat orang Arab membawa

masuk perempuan ke dalam Villa pada saat

malam hari. Dengan adanya pengaduan

tersebut. kami meminta bantuan kepada ketua

RW untuk membantu jika memang benar

pengaduan tersebut ya akan kami. Razia”25.

Selain berjejaring dengan perangkat desa dan ketua RW pihak

kepolisian juga berjejaring dengan aktor lain untuk mencegah semakin

banyaknya praktik kawin kontrak di Desa Tugu Selatan. Salah satu aktor

yang berperan lainnya adalah tokoh masyarakat (3).

”Praktik ini tidak bisa diatasi oleh pihak

kepolisian sendiri, karena kami kepolisian juga

membutuhkan bantuan pihak lain seperti tokoh

masyarakat yang sangat mengetahui kondisi

dari lingkungannya. Bila memang ada laporan

24 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017 25 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017

64

yang berkaitan dengan hal tersebut kami akan

segera menindaknya”26.

Masyarakat merupakan aktor yang sangat penting dalam praktik kawin

kontrak. Aduan masyarakat kepada pihak berwajib memudahkan untuk

melakukan razia dan operasi sesuai dengan aduan-aduan yang ada. Pihak

kepolisian juga menghimbau kepada masyarakat jika ada sesuatu yang

menganggu ketertiban dan sesuatu hal yang dianggap telah melanggar

harus segera dilaporkan untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. (4).

“Pengaduan-pengaduan yang pihak kepolisian

terima dari masyarakat, biasanya langsung kami

tindaklanjuti. Banyak dari warga sendiri yang

melakukan pelaporan terkait resahnya warga

terhadap WNA asal Timur Tengah, yang

melakukan keributan dan perkelahian dengan

warga. Berbedanya budaya kita dengan mereka

tentunya banyak menimbulkan selisih paham

antara warga lokal dengan wisatawan. Biasanya

laporan yang kami terima terkait dengan ulah

WNA yang ribut pada saat malam hari yang

tentunya menggangu kenyamaan dalam

beristirahat. Kalau perkelahian yang mereka

lakukan biasanya terpengaruh oleh minuman

keras. Banyak pula laporan yang diterima

terkait dengan adanya praktik kawin kontrak di

villa-villa sekitaran rumah penduduk. Mereka

biasanya menutup diri, lalu saat malam mereka

membawa perempuan ke dalam villa. dari

situlah warga biasanya menaruh curiga pada

WNA dan langsung melaporkan kepada

kami”27.

Dalam pengawasan WNA, pihak kepolisian juga berjejarig dengan aktor

lain yaitu pihak Imigrasi. Pengawasan ini dilakukan untuk menindak

penyalahgunaan izin tinggal yang dilakukan oleh WNA. Apabila

26 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017 27 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017

65

kedapatan melanggar izin yang diberikan, maka pihak imigrasi akan

menindak WNA yang melanggar aturan sesuai dengan ketetapan

keimigrasian (5).

“Kami juga bekerjasama dengan pihak Imigrasi

terkait dengan WNA. Mereka suka

meyalahgunkan izin tinggal sementara atau

wisata dengan melakukan hal-hal yang

melanggar misalnya saja. Berjualan, membuka

bisnis dan kawin kontrak itu. Jika mau

melakukan perkawinan dengan WNA tentu

harus ada syarat yang harus dipenuhi. Bukan

dengan hal seperti ini. berapa bulan lalu kami

kedapatan WNA yang melakukan bisnis

narkoba dan melakukan kawin kontrak.

langsung lapor ke Imigrasi dan mereka di

Deportasi. Ya jumlahnya sekitar 80 orang lebih,

ya itu langsung deportasi tidak ada ampun”28

5.3.2 Perangkat Desa

Aktor yang selanjutnya berperan dalam kawin kontrak adalah

perangkat desa. Perangkat desa terdiri dari kepala desa dan sekertaris desa

yang di bantu oleh aparat lainnya. Perangkat desa mempunyai tugas sebagai

pembuat peraturan, menjaga, serta menjadikan kehidupan di dalam suatu

desa tertib dan aman. Perangkat Desa Tugu Selatan berjejaring dengan

pihak kepolisian untuk mencegah praktik kawin kontrak yang terus

meningkat setiap tahunnya. (6).

“Saya dan pak Dadan terus berkoordinasi untuk

menertibkan kawasan Tugu Selatan. Kalau pak

Dadan menertibkan dan menindak jika memang

ada pelanggran. Kalo warga kita jarang

melakukan pelanggaran, ya paling WNA yang

banyak bisanya kalo sedang musim Arab

mereka suka melakukan banyak ulang. Ya

musim Arab juga banyak terjadinya kawin

28 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017

66

kontrak oleh sebab itu ya kita melakukan

pengawasan dan penindakan tentunya dibantu

dengan yang lainnya”29

Praktik kawin kontrak yang masih ditemukan terutama di kawasan

Desa Tugu Selatan memerlukan penanganan yang komprehensif dari

semua pihak. Pasalnya tanpa adanya kerja sama yang kuat antar pemangku

kebijakan praktik yang sudah berlangsung lama itu akan terus terjadi dan

berkembang. Pasalnya tanpa adanya kerja sama yang kuat antar pemangku

kebijakan praktik yang sudah berlangsung lama itu akan terus terjadi dan

berkembang. Hal tersebut mendorong pihak desa untuk berjejaring dengan

aktor lainnya untuk mencegah praktik ini. Aktor yang dirasa mampu

mencegah praktik ini salah satunya adalah ketua RW yang dimana salah

satu RW di Desa Tugu Selatan terindikasi terdapat banyak pelaku kawin

kontrak yang tinggal di RW tersebut. (7).

“RW 14 yang di ketua oleh pak Dewa

merupakan RW yang paling banyak memiliki

villa dan Housetell. Jadi saya dan pak Dadan

berkoodinasi dengan pak Dewa untuk

melaporkan jika memang ada sesuatu yang

menggagu atau sesuatu yang sekiranya

menyalahi aturan desa. Disana orang Arab

banyak sekali memang kawasan RW 14

didominasi oleh villa dan hotel jadi ya kalo ada

yang menggangu pak Dadan akan menjaring

orang disana”30.

Perangkan desa sebagai salah satu aktor yang

berperan penting dalam praktik kawin kontrak di Tugu

Selatan melibatkan semua aktor yang dirasa mampu dalam

menangani kawin kontrak. salah satu aktornya adalah tokoh

masyarakat (8).

29 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017 30 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017

67

“Bapak Rusli selaku tokoh masyarakat juga

kami libatkan dalam mengatasi praktik ini,

beliau merupakan mantan kepala Desa Tugu

Selatan selama 6 tahun. Beliau mengetahui

betul seluk beluk dari perkawinan ini. Namun

praktik ini tidak bisa diberantas dengan mudah

banyaknya jaringan yang mendukung juga

sangat banyak dan terselubung. Pak Rusli

sangat gencar untuk memberantas praktik ini.

Beliau merupakan pribadi yang taat yang sangat

menentang perkawinan ini. beliau sering

melakukan pengawasan sendiri yang kemudian

hasil pengawasannya dikomikasikan dengan

pak Dadan dan kami sebagai aparat desa.

Karena kami sangat dekat makanya kami sering

mambahas hal ini”.31

Perangkat desa juga berjejaring dengan aktor lainnya yaitu

masyarakat. Masyarakat merupakan aktor terdekat yang berada di tengah-

tengah praktik kawin kontrak. Dengan adanya kepercayaan bahwa

masyarakat mampu bekerja sama untuk membantu perangkat desa dan

kepolisian meminta bantuan masrakat setempat jika memang kedapatan

melihat pelanggaran yang dilakukan WNA dengan perempuan lokal. (9).

“Kami juga melibatkan masyarakat untuk

membantu kami dalam mengatasi kawin

kontrak. warga disini juga sangat resah dengan

adanya praktik ini. Banyak yang mengaku

warga Tugu Selatan padalah mereka merupakan

warga luar yang dipekerjakan oleh Arab untuk

jaga villa dan membantu mereka selama disini.

Sejauh ini masyarakat juga sangat aktif dalam

memberikan informasi terkait pelanggaran

WNA. Mislanya berantem atau mabok. Ya ada

juga yang lapor malem-malem mereka masukin

cewe ke villa terus ribut-ribut pesata didalam

tentunya itu menganggu pas di datangi oleh

kepolisian mereka ya ternyata pasangan kawin

kontrak atau yang baru melakukan kawin

31 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017

68

kontrak pada hari itu. Jadi pada pesta bareng

temennya.”32

Praktik kawin kontrak yang melibatkan WNA membuat pihak

kepolisian setempat dan juga perangkat desa melibatkan pihak imigrasi

sebagai salah satu aktor yang berperan dalam pengawasan orang asing.

Pihak imigrasi sepakat berjejaring dengan aktor lain guna mengawasi

penyalahgunaan izin yang dikeluarkan. Jika WNA terbukti melanggar

maka pihak imigrasi akan memberikan penindakan seusai dengan

pelanggaran yang dilakukan. (10).

“Pihak imigrasi kami libatkan, mereka kan

izinnya tinggal sementara dan berwisata. Jika

mereka melakukan perkawinan kan harus

memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh

masing-masing negara yang telah diatur

sedemikian rupa. Jika memang terbukti

melanggar seperti berjualan dan bekerja

tentunya akan kami akan berkerjasama dengan

polisi dan imigrasi untuk menindak mereka.

Bila berat ya akan di deportasi banyak kok

kejadian seperti itu tahun lalu banyak. Ketahuan

menikah surat-surat palsu, terus mereka bekerja

dan dan berjualan. Jualannya apa ya jualan

narkoba. Ya enak ajak berprilaku seenaknya

begitu, sangat merugikan perempuan tentunya.

Ya kedapatan begitu dideportasi.”33

32 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017 33 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017

69

5.3.3 Ketua RW

Rukun Warga (RW) sebagai lembaga kemasyarakatan dan mitra

Pemerintah Daerah, memiliki peranan sangat penting dalam memelihara dan

meningkatkan ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.

Peran RW juga untuk Memelihara kerukunan hidup antar warga, kemudian

sebagai pelaksana dalam menjebatani hubungan antar masyarakat dengan

pemerintah daerah, dan mampu menangani masalah sosial yang tengah

dihadapi oleh warganya. Masalah sosial yang tengah di hadapi di Desa Tugu

Selatan yaitu praktik kawin kontrak. Untuk menangani praktik tersebut

ketua RW selaku aktor berjejaring dengan salah satu aktor lain, diantaranya

dengan masyarakat. (11).

“Saya selaku ketua RW disini sering

menghimbau dengan para ketua RT atau

masyarakat langsung, untuk mengawasi WNA.

Jika memang ada hal-hal yang mereka lakukan

yang dirasa melanggar norma ya harus segera

lapor. Tahun lalu di RW sini ada yang lapor

kalo di villa sana ada yang kawin kontrak dan

sangat menganggu karena yang mereka

semacam mesra-mesraan dan banyak dilihat

oleh warga, saya dengan warga lain langsung

menindak. Kami lihat surat izin tinggalnya dan

kami laporkan ke pak Dadan selaku Bhabinsa

desa sini”.34

Secara umum fungsi ketua RW mempunyai tugas untuk

membantu Pemerintah Desa dan Lurah dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan. Salah satunya adalah membantu dalam memecahkan

permasalahan sosial. oleh karena itu ketua RW Desa Tugu Selatan

haruslah aktif dalam membantu pemerintah desa. Pihak RW mengaku

selalu berjejaring dengan perangkat desa. (12).

34 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017.

70

“Ya tentu neng, kami sudah berkoordinasi juga

dengan pihak desa. Terkait apapun itu. Apalagi

kawin kontrak semua kami upayakan. Kan kita

mengadakan rapat rutin disitu kami membahas

permasalahan sosial di desa”35

Ketua RW juga berjejaring dengan aktor lainnya seperti tokoh

masyarakat. Karena tokoh masyarakat mempunyai peranan sangat penting

dalam desa. (13).

“Saya juga melibatkan tokoh masyarakat,

karena pak Rusli merupakan tokoh yang sangat

dituai disini. Beliau juga menganut Islam yang

taat sehingga upaya yang beliau lakukan itu

kami menganggapnya benar dan sesuai dengan

ketentuan agama. beliau merupakan orang yang

sangat vokal dalam mengatasi praktik ini.

terlihat saat beliau jalan-jalan sekitar sini.

Sebenarnya beliau memantau daerah. Jika

memang ada yang mencurigakan beliau

langsung ngomong sama saya sama orang di

desa”36

Selain dengan tokoh masyarakat ketua RW juga sangat aktif dalam

berjejaring dengan aktor yang penting lainnya seperti pihak kepolisian

Desa Tugu Selatan (14)

“Iya sama pak Dadan juga sering ngobrolin

masalah kawin kontrak. apalagi WNA yang

rese dan suka gatau diri. kadang beliau nanya

pak Dewa, lokasi aman, ya saya jawab aman

pak nanti kalo ada apa-apa saya akan langsung

telfon bapak”37

Ketua RW 14 juga berjejaring dengan pihak imigrasi. Pihak

imigrasi merupakan aktor yang sangat penting dalam menindak WNA

yang kedapatan melanggar aturan. (15).

35 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 36 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 37 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017.

71

“Pak Yogi suka datang keseini sebulan

beberapa kali dalam memastikan WNA yang

melanggar. Oh banyak banget yang terjaring.

Masalahnya ya itu-itu lagi jualan, bisnis, kawin

kontrak, pasportnya abis sama narkoba ya

diamanin neng. Imigrasi sama polisi tuh suka

banget ngawasin disini, yakan tau sendiri sini

mah WNA suka adalah yang macem-macem”.38

5.3.4 Tokoh Masyarakat

Partisipasi yang dilakukan masyarakat selalu diperankan secara

dominan oleh tokoh masyarakat. Pengertian tokoh masyarakat sendiri

diartikan juga dengan elit masyarakat dimana, ia bertindak mewakili

masyarakat atau mengatasnamakan rakyat. Tokoh atau elit masyarakat yang

dibahas disini adalah elit yang dituakan dan juga merupakan tokoh agama di

daerah setempat. Seperti yang peneliti wawancarai sebagai berikut terkait

dengan kawin kontrak di Desa Tugu Selatan. Tokoh masyarakat berjejaring

dengan perangkat desa (16).

“saya terus berupaya untuk mengatasi kawin

kontrak ini dengan seluruh tokoh yang memang

berkepentingan untuk mengatasinya. Cukup

sakit dan kesal rasanya kalau orang diluar sana

mengatakan bahwa desa kami merupakan desa

kawin kontrak, padahal mereka yang

melakukan kawin itu bukan orang sini saya

tegaskan sekali lagi bukan orang desa sini. Cara

mengtasinya seperti apa kami selalu melakukan

pengecekan jika ada laporan, jika tidak pun

tetap dilakukan. Jika terbukti kami akan

libatkan kepolisian”39

38 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 39 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2

Maret 2017

72

Selain perangkat desa, tokoh masyarakat juga berjejaring dengan

ketua RW dan melibatkan semua aktor yang mempunyai peran merupakan

langkah yang dirasa tepat untuk mengatasi kawin kontrak.

“Pak Dewa biasanya ikut dalam mengawasi,

karena RW dia merupakan RW yang sangat

cocok untuk melakukan kawin kontrak. Disana

banyak villa rumah warganya jarang. Pak Dewa

itu di RW 14 ya”40

Peran serta masyarakat dalam mengawasi desa tidak

dipandang sebelah mata oleh tokoh masyarakat, masyarakat

Desa Tugu Selatan dilibatkan sebagai aktor yang aktif

dalam mengawasi WNA asal Timur Tengah. Oleh karena

itu tokoh masyarakat berjejaring dengan masyarakat dalam

membantu aktor lain dalam pengawasan terhadap WNA

(18).

“tentunya dengan bantuan warga. Warga disini

cukup aktif dalam memberikan informasi.

Kalau orang desa memang seperti itu kerjasama

dan gotong royongnya masih kuat dan

terjaga”41

Selain pemerintah daerah, ketua RW, dan masyarakat. Tokoh

masyarakat juga berjejaring dengan pihak kepolisian Polres Cisarua dalam

praktik kawin kontrak (19).

“iya dama pak dadan juga sering sekali

melakukan koordinasi, tidak sulit karena kami

merupakan teman akrab sehingga jika di desa

terjadi sesuatu terkait apapun saya langsung

40 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2

Maret 2017 41 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2

Maret 2017

73

hubungi pak dadan dan begitupun sebaliknya.

Sama-sama bekerja sama”42

Peran imigrasi juga sangat dibutuhkan dalam penindakan terhadap

WNA yang melakukan pelanggaran dengan sengaja, sehingga pihak

imigrasi bisa melakukan upaya hukum sesuai dengan peraturan

kemigrasian. Untuk itu tokoh masyarakat berjejaring dengan pihak

imigrasi dalam pengawasan WNA (20)

“itu orang imigrasi suka ada di kantor desa

mereka dalam seminggu beberapa kali datang

kesini untuk mengawasi WNA, apalagi kalau

musim Arab, yaa mereka sangat gencar

melakukan pengawasan dan razia, tahun

kemarin saja banyak yang tertangkap, karena

jualan, dan bekerja. Terus polisi juga nemu

yang kedapatan kawin kontrak. woo mereka

semua di ringkus”43

5.3.5 Masyarakat

Masyarakat sekitar merupakan salah satu aktor penting dalam

membantu aktor lain seperti perangkat desa, tokoh masyarakat, ketua Rw,

kepolisian, dan imigrasi. Karena masyarakat merupakan aktor terdekat

dalam mengawasi adanya praktik kawin kontrak disekitar mereka. Dengan

adanya laporan masyarakat kepada pihak terkait, para aktor yang bertugas

dalam penindakan akan dengan mudah melakukan operasi ditempat-tempat

yang disinyalir terdapat praktik kawin kontrak. masyarakat Tugu Selatan

berjejaring dengan ketua RW dalam memberikan informasi terkait dengan

praktik kawin kontrak. (21).

42 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2

Maret 2017 43 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2

Maret 2017

74

“Ya lapornya langsung sama RW dia nanti yang

nindak. Nanti dibantu warga juga. Pokoknya

gotong royong gitulah”44

Selain berjejaring dengan ketua RW, masyarakat juga berjejaring

dengan aktor lain seperti dengan perangkat desa. (22)

“Biasanya warga lapor sama pak Afif sama

yang lain. Kan beliau juga suka mantau

didaerah sini, terutama Rw 14 disana paling

banyak neng, tapi ya musiman”45

Tokoh masyarakat juga merupakan salah satu tempat pengaduan

bagi masyarakat. Biasanya masyarakat mendatangi rumah tokoh

masyarakat untuk membahas masalah kawin kontrak. dan pengaduan-

pengaduan terkait dengan WNA. (23).

“Pak Rusli juga, kami biasanya datengin

rumahnya disana ngobrol. Ya gak Cuma sama

pak rusli juga sama pak Dadan kadang ikut.

Diakan yang bagian penindakan dimasyarakat

jadi ya gitu kita warga lapornya ke dia.46

Pihak kepolisian juga dilibatkan warga untuk pengaduan. Jika memang

adapengaduan dari masyarakat pihak kepolisian akan segera menindak

WNA yang kedapatan melanggar.(24).

“Biasanya kami lapor neng sama polisi, nanti

diurus sama pak Dadan. Warga biasanya

laporan kalo curiga sama orang arab. Mereka

biasanya ribut malem-malem, berantem sambil

mabok-mabokan. Kan kita juga takut liat yang

begitu. Soalnya warga disini kan gabiasa

minum-minum jadi kami takut ada apa-apa.

Mereka berantem palingan sama temennya

44 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017. 45 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017. 46 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017.

75

sendiri atau sama warga juga pernah gara-gara

di tegur karena berisik. Kalo yang kawin

kontrak sih pasti kita laporin soalnya semua

orang mikir kalo hmm.. orang Tugu yang kawin

padahal mah orang luar sini yang kawin disini.

Kita mah selalu lapor kalo ada apa-apa. Soalnya

gak nyaman juga kan”.47

Pihak imigrasi juga merupakan aktor yang dilibatkan warga untuk

mengawasi WNA yang berada di Desa Tugu Selatan. Jika ada razia atau

operasi yang dilakukan pihak imigrasi, masyarakat sekitar dengan aktif

memberitahu tempat-tempat yang disinyalir terdapat banyak WNA asal

Timur Tengah. Pihak imigrsi biasanya melihat pasport da visa yang

dimiliki WNA dan menanyakan pada warga apakah ada kejadian yang

sekiranya melanggar tata tertib dan kenyamanan di daerah tersebut. (25)

“Warga sini kalo ada orang dari imigrasi

langsung lapor kalo itu arab buat onar, apalagi

kalo kita tau mereka kawin kontrak langsung

bilang sama pak Dadan dan orang imigrasi

untuk nindak. Kan kesini mau liburan malah

kawin kontrak udah gitu suratnya palsu kan

ilegal bisa di pulangin ke sana”48

1.3.6 Ditjen Imigrasi

Direktorat Jenderal Imigrasi adalah sebuah struktur bagian dari

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, yang memiliki

tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi

teknis di bidang imigrasi. Berangkat dari hal tersebut, penulis ingin

mengetahui bagaimana peran Imigrasi kota Bogor sebagai aktor dalam

menindaklanjuti penyalahan izin tinggal yang dikeluarkan oleh Imigrasi

terhadap WNA asal Timur Tengah sedang berlibur di Indonesia khususnya

daerah Bogor. Salah satu aktor yang berjejaring membantu pihak imigrasi

dalam mengawasi WNA adalah polisi. (26)

47 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017. 48 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017.

76

“kami dan kepolisian setempat terus mengawasi

WNA yang berada di kawasan Cisarua, sangat

banyak WNA yang melakukan pelanggaran

sehingga kami pihak imigrasi harus tegas dalam

menindak pelanggaran mereka agar

pelanggaran-pelanggaran tidak terjadi secara

terus menerus”49

Dalam pengawasan pihak imigrasi juga melibatkan perangkat desa sebagai

jaringan untuk mengawasi WNA yang sedang berlibur di Desa Tugu

Selatan . (27)

“selain kepolisian tim kami juga melakukan

pengawasan dengan pemerintah di Tugu

Selatan. Kami biasanya mendapat laporan

mengenai WNA yang melanggar kemudian tim

kami langsung turun lapangan untuk

melihatnya. 50

Selain perangkat desa, pihak imigrasi juga berjejaring dengan

tokoh masyarakat. (29).

“ya kami juga melibatkan tokoh masyarakat.

Jika memang ada kaitannya dengan WNA kami

akan meminta bantuan untuk mengawasi.

Karena dalam pengawasan tidak bisa hanya

mengandalkan satu pihak. Seluruh pihak harus

dilibatkan dalam pengawasan agar hasilnya

maksimal”51

Masyarakat merupak salah satu aktor penting dalam pengawasan.

Hal ini karena WNA berada ditengah-tengah masyarakat sehingga akan

lebih mumudahkan dalam pengawasan. Oleh karena itu pihak imigrasi

49 Wawancara dengan Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian Kota Bogor pada tanggal 23

Februari 2017. 50 Ibid.,- 51 Ibid.,-

77

juga berjejaring dengan masyarakat Desa Tugu Selatan untuk bersama-

sama mengawasi WNA (30)

“Masyarakat yang melapor tentang adalanya

pelanggaran yang dilakukan oleh WNA akan

langsung kami tindak lanjuti karena jika WNA

melanggar peraturan kami dengan tegas akan

langsung menindak”52.

Berikut ini merupakan gambar jaringan aktor yang membentuk Tim

untuk mengawasi WNA asal Timur Tengah, pengawasan ini juga dibentuk

untuk mengawasi permasalahan kawin kontrak yang biasa dilakukan oleh

WNA asal Timur Tengah. Kemudian peneliti akan menjelaskan pula tugas

dan fungsi dari Tim Pora seperti gambar dan pemaparan di bawah ini.

Gambar 10

Tim Yang Dibentuk Oleh Jaringan Aktor Dalam Praktik

Kawin Kontrak

Para aktor seperti Imigrasi, Kepolisian, perangkat desa, ketua RW,

tokoh Masyarakat dan juga masyarakat bejejaring dalam sebuah tim yang

dinamakan Tim Pora (Tim Pengawasan Orang Asing). Tim ini merupakan

upaya pengawasan terhadap orang asing yang tinggal di Indonesia. Tim

Pora merupakan gabungan antara aktor yang bermitra untuk terus

mengawasi orang asing yang berada di suatu daerah. Tim ini betujuan

52 Ibid.,-

78

untuk menciptakan kondisi yang tetap terkendali dan aman bagi daerah-

daerah yang banyak didatangi oleh wisatawan asing.

Tim Pora yang berada di daerah Bogor dibentuk untuk menindak

pelanggran yang dilakukan oleh wisatawan asing asal Timur Tengah,

meninggat kawasan Cisarua merupakan kawasan yang sangat mudah

untuk ditemukannya WNA terutama yang berasal dari Timur Tengah.

WNA asal Timur Tengah yang berada di Cisarua sangat rentan dalam

pelanggaran, sehingga Tim Pora didaerah ini memerlukan pengawasan

yang lebih. Permasalahan yang ditemui di lapangan pun beragam,

diantaranya adalah perkelahian yang melibatkan penduduk lokal dan

WNA yang didasari oleh berbedanya kebudayaan sehingga menimbulkan

perselisihan. Kemudian keributan yang dilakukan oleh WNA yang

membuat warga Cisarua merasa terganggu dari segi kenyamanannya, hal

ini juga dipicu oleh berbedanya budaya penduduk lokal dan WNA.

WNA sering sekali menyamakan kebudayaan asal negara mereka

dengan kebudayaan di Indonesia, sehingga masyarakat yang tidak terbiasa

dengan hal tersebut merasa tidak aman dan timbullah perselisihan.

Kemudian pelanggaran selanjutnya, yang sering ditemukan adalah

perkawinan kontrak antara WNA asal Timur Tengah dengan perempuan

lokal.

Perkawinan antara WNA dengan Warga Negara Indonesia (WNI)

diharuskan memiliki surat izin resmi yang dikeluar oleh negara asal dan

harus memenuhi semua prosedur yang telah ditetapkan. Oleh karena itu

perkawinan yang dilakukan WNA dengan penduduk lokal telah melanggar

ketetapan yang telah diatur oleh negara dan telah melanggar norma dan

etika bangsa Indonesia dalam hal perkawinan. Selain perkawinan, WNA

asal Timur Tengah juga melanggar dalam perizinan tinggal sementara.

Mereka menggunakan izin tinggal sebagai upaya dalam menjalankan

bisnis yang mereka rintis di Indonesia terkhusus di Cisarua. Bisnisnya pun

beragam ada yang membuka restaurant adapula yang menjual barang-

79

barang khas Timur Tengah hingga membeli lahan untuk dijadikan villa

tempat mereka tinggal saat masa liburan.

Selama terbentuknya Tim Pora, di Bogor khususnya Desa Tugu

Selatan. Banyak WNA yang tertangkap karena telah melakukan

pelanggaran. Pelanggarannya pun beragam dari berjualan, bekerja,

mengengedarkan narkoba dan praktik kawin kontrak

“Tahun lalu kami pihak imigrasi berhasil

mendapatkan 80 WNA asal Timur Tengah yang

kedapatan melanggar. Dari narkoba, berjualan,

bekerja dan lainnya. Pihak kepolisian juga

menemukan WNA yang terbukti kawin kontrak

dengan perempuan-perempuan disana. Dan

mereka semua langsung kami deportasi. Razia

tersebut tentunya melibatkan polisi dan

pemerintah daerah Tugu Selatan” 53

Tim Pora merupakan upaya dilakukan untuk mengawasi

banyaknya wisatawan asing khususnya yang berasal dari Timur Tengah

yang datang ke kawasan Cisarua. Jumlah wisatawan asal Timur Tengah

yang berwisata ke kawasan Cisarua tiap tahunnya terus meningkat.

“Jumlah wisatawan Timur Tengah dan imigran

di puncak terus mengalami peningkatan. Jumlah

total imigran di Bogor pada tahun 2015

sebanyak 588 orang. Jumlah warga Afganistan

sebanyak 441 jiwa, sedangkan wisatawan

Bangladesh, Iran, Irak, Pakistan, Palestina dan

Sri Lanka sebanyak 147 jiwa”54

Selain membentuk Tim Pora yang berjejaring dengan pihak

imigrasi terkait pengawasan WNA yang berwisata ke kawasan Tugu

Selatan, para aktor Desa setempat juga membentuk satuan gugus PPA

untuk melindungi perempuan dan anak di Cisarua. Berikut merupakan

53 Wawancara dengan Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian Kota Bogor pada tanggal 23

Februari 2017. 54 Wawancara dengan Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian Kota Bogor pada tanggal 23

Februari 2017.

80

gambar dan pemaparan peneliti terkait dengan fungsi dan peran satgas

PPA.

Gambar 11

Satgas Yang Dibentuk Oleh Jaringan Aktor Dalam Melindungi

Perempuan dan Anak Di Cisarua

Dibentuknya satgas PPA tingkat kecamatan dan desa, oleh pihak

kepolisian dan perangkat desa pada tahun 2010 merupakan upaya yang

bertujuan untuk melindungi perempuan dan anak. Upaya-upaya

pencegahan dan penanggulangan, serta penghapusan segala bentuk

kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi manusia

perempuan. Selain itu upaya ini dibentuk untuk memberikan rasa aman

terhadap perempuan dalam kesetaraan gender. Perlindungan anak juga

bertujuan untuk memfokuskan pada segala bentuk masalah-masalah

pelanggaran, kekerasan, eksploitasi anak atau pernikahan anak dibawah

umur. Hal tersebutpun tertuang lebih lanjut dalam undang-undang No. 23

Tahun 2002 tentang perlindungan anak, pasal 1 ayat (2) yang berbunyi

sebagai berikut: perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin

dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,

berkembang dan berpartisipasi, serta mendapatat perlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi.

Berangkat dari hal tersebut para aktor berupaya untuk

merealisaskan undang-undang perlindungan anak dengan membentuk

81

satgas khusus untuk melindungi anak yang berada di Cisarua. Berbagai

penyuluhan dan sosialisasi telah dilakukan para aktor, untuk mencegah

terjadinya tindak kekerasan pada perempuan dan anak. Sosialisasi terhadap

perempuan, dilakukan dengan cara penyuluhan mengenai bentuk-bentuk

kekerasan dan pelecehan yang rentan terjadi pada perempuan. Para

perempuan diminta aktif, dalam menyuarakan bila memang ada kejadian

tersebut yang terjadi ditengah-tengah mereka. Selain itu pencegahan

perkawinan anak dibawah umur merupakan penyuluhan yang diberikan

para aktor untuk orang tua. Penyuluhan dan sosialisasi dilakukan secara

berkala oleh para aktor yang terlibat. Dalam satu bulan para aktor dengan

rutin memberikan penyuluhan dan sosialisai yang bertujuan untuk

mencegah terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak. Upaya ini

dirasa berhasil oleh para aktor karena selama berdirinya PPA tingkat

kecamatan dan desa belum ada tindak pelanggaran terhadap perempuan

dan anak.

Para aktor juga mencegah warga perempuan Desa Tugu Selatan

untuk melakukan perkawinan kontrak dengan WNA asal Timur Tengah.

Dalam sosialisasinya para aktor menyampaikan bahwa kawin kontrak

merupakan perkawinan yang tidak tercatat oleh negara, sehingga

perkawinan ini tidak memiliki kekuatan apa pun dimata hukum. Jika masa

kontrak habis dan sang perempuan mengandung maka suami kontrak tidak

berkewajiban untuk membiayai sang ibu dan calon anak. tentunya hal ini

sangat memberikan dampak yang buruk bagi perempuan dan kelangsungan

hidup anak. Sang ibu akan menjadi janda dan sang anak tidak memiliki

status yang jelas dimata hukum karena akta kelahiran anak tersebut tidak

memiliki nama ayah. Dan saat beranjak dewasa anak tersebut akan

menyadari bahwa kharakteristik wajah anak tersebut berbeda dengan

teman-temannya.

“satgas ini dibentuk untuk pencegahan

kekerasan dalam bentuk apapun terhadap

perempuan, selain itu perlindungan pada anak

82

dibawah umur juga sangat penting, kami dan

desa menghimbau agar pernikahan usia muda

tidak terjadi karena akan terjadi dampak-

dampak yang tidak diinginkan karena belum

matangnya pemikiran. Selain itu juga

menghimbau warga untuk tidak melakukan

kawin kontrak, ya Alhamdululillah tidak ada

warga Tugu Selatan yang melakukan kawin

kontrak”55

Menurut penulis sendiri dampak dari perkawinan kontrak sangat

merugikan kaum perempuan. Upaya pembentukan satgas PPA di Cisarua

menurut penulis sangatlah tepat, hal ini merupakan langkah yang strategis

untuk mencegah warga Desa Tugu Selatan khususnya perempuan untuk

terlibat dalam praktik ilegal tersebut. Banyaknya perempuan yang

melakukan kawin kontrak dengan pria Timur Tengah menjadikan banyak

perempuan muda dengan gampangnya menikah kemudian bercerai seusai

masa kontrak habis. Secara otomatis tingkat perceraian meningkat dan

banyaknya janda-janda yang masih berusia muda. Ditambah lagi jika

perempuan ini mempunyai anak, hal ini akan menambah masalah bagi

perempuan muda karena harus membesarkananak seorang diri dan

menjadi single parent.

5.4 Analisis Relasi.

Untuk menganalisis mengapa praktrik ini masih menggejala di tengah

masyarakat dan seperti apa peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di

Cisarua, penulis menggunakan teori Actor Networking Theory (ANT). Teori ANT

menekankan pada 5 poin yaitu.

5.4.1 Aktor

Teori ANT menyatakan bahwa aktor adalah pelaku yang melakukan

sebuah aksi. Aktor juga bisa dikatakan sebagai sekutu untuk memberi

kekuatan pada satu posisi. Aktor-aktor adalah efek dari jaringan sehingga

55 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017

83

pada dasarnya aktor dan jaringan merupakan hal yang tidak dapat dipisah.

Pada teori ini peneliti akan menjabarkan berapa banyak aktor yang terlibat

dalam praktik kawin kontrak.

Data lapangan menunjukkan bahwa untuk mengoperasikan praktik

kawin kontrak dibutuhkan lebih dari satu aktor yang terlibat. Aktor-aktor

yang terlibat tersebut diantaranya adalah :

5.4.1.1 Pelaku Perempuan

Pelaku perempuan adalah aktor yang terlibat dalam praktik

kawin kontrak mereka berasal dari luar Desa Tugu Selatan yang

sengaja didatangkan oleh para calo dari desa-desa disekitaran Tugu

Selatan yaitu Cianjur, Tasikmalaya, sukabumi dan Cipanas..

“Yang kawin kontrak mah bukan orang sini.

Luar desa lah. Banyakan mah dari Cianjur,

Tasik, Sukabumi, Cipanas. Gak ada dari sini

mah”56

Pelaku perempuan bertugas sebagai istri sementara bagi pelaku

laki-laki. Tugas yang dilakukannya sama seperti isteri pada umunya, yaitu

melayani kebutuhan biologis pelaku laki-laki, menemani pelaku laki-laki

jalan-jalan dikawasan Cisarua, menemani pesta, karaoke dan kesenangan

lainnya. pendamping ini dilakukan pelaku perempuan kepada pelaku laki-

laki selama praktek kawin kontrak berlangsung hingga kawin kontrak

berakhir masa kontraknya.

5.4.1.2 Pelaku Laki-laki

Pelaku laki-laki yang terlibat dalam praktik kawin kontrak

adalah aktor yang menikmati jasa para pelaku perempuan. Mereka

adalah WNA asal Timur Tengah yang berwisata dikawasan

Cisarua. Selama berlibur mereka membutuhkan perempuan untuk

memuaskan kebutuhan biologisnya. Sehingga para calo 56 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

84

menyediakan jasa perempuan untuk dijadikan isteri kontrak pelaku

laki-laki selama berwisata di Cisarua.

“mereka (orang Arab) yang datang kesini

awalnya bertujuan untuk wisata, namun

orientasi tersebut seiring waktu berubah.

Mereka merasa kesepian sehingga

membutuhkan wanita untuk memenuhi hasrat

biologisnya. Ya makanya mereka kawin

kontrak dengan perempuan yang disediakan

calo”57.

5.4.1.3 Calo

Calo adalah aktor yang berperan sebagai jembatan yang

menghubungkan antara pelaku laki-laki dengan perempuan. Ada

calo yang berprofesi hanya sebagai calo, ada juga calo yang

berpofesi sebagai tukang ojek dan pengurus villa. Mereka beralasan

menjadi calo untuk menambah pendapatan demi memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Calo juga berjejaring dengan calo lain jika

suatu saat kriteria perempuan yang diinginkan oleh pelaku laki-laki

tidak dimiliki calo tersebut. calo akan menghubungi calo lain untuk

meminta dicarikan perempuan dengan kriteria calon pelaku laki-

laki.

”kalo calo yang saya kenal tukang ojek, dia

makalnya disini, tapi ada juga temenya yang

jaga villa, nah dari situ mereka kerjasama untuk

cariin Arabnya perempuan. Tapi ya ada juga

yang kerjaannya cuma calo, mereka males kerja

keras. Kalo calo kan langsung dapet duitnya

gede”58

Calo bertugas untuk mengatur jaringan semua aktor yang

terlibat dalam kawin kontrak. Para calo mempunyai nomor telfon

57 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2

Maret 2017 58 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017

85

aktor lainnya seperti calo lain, penghulu saksi yang nantinya

mereka akan berkoordinasi jika memang ada permintaan dari

pelaku laki-laki untuk menyediakan perempuan.

“Calo juga punyalah nomor telpon calo lain,

penghulu, saksi palsu pokoknya semua mereka

punya tinggal di kontak-kontak kalo ada yang

mau udah deh langsung disediain”59.

5.4.1.4 Penghulu

Penghulu adalah aktor yang bertugas mengawinkan antar

pelaku kawin kontrak. penghulu yang dipakai adalah penghulu

bohong-bohongan. Penghulu bohong-bohongan adalah salah satu

jaringan dari calo kawin kontrak, mereka biasanya merupakan

teman kerja calo di pangkalan ojek. Calo meminta penghulu

bohong-bohongan untuk berperan layaknya penghulu asli untuk

meyakinkan calon pelaku laki-laki. Sehingga perkawinan yang

dilakukan oleh para pelaku sama dengan perkawinan yang sah.

“kalo penghulu bohongan ya cuma kerja kalo

ada panggilan dari kita, kalo engga ya ngojek.

Temen-temen saya juga di pangkalan. Ya

gimana dianya ajalah acting kayak penghulu

beneran. Biar lakinya juga percaya kalo emang

dia penghulu desa sini”60

5.4.1.5 Saksi Palsu

Saksi palsu merupakan aktor yang berperan sebagai anggota

keluarga pelaku perempuan. Mereka bertugas sebagai saudara

kandung, ibu serta ayah pelaku perempuan. Seperti halnya

penghulu bohong-bohongan saksi palsu juga merupakan jaringan

dari calo, mereka merupakan kerabat calo. Mereka akan digunakan

jasanya jika ada perkawinan kontrak yang akan terjadi. Dari hasil

59 Ibid.,- 60 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

86

kawin kontrak para calo akan berbagi hasil dengan aktor lainnya.

Jika perkawinan siri harus mendatangkan saksi dari pihak

perempuan tidak halnya dengan kawin kontrak. kawin kontrak

merupakan perkawinan yang semuanya telah dikoordinasikan oleh

aktor-aktor demi kepentingan materi.

“saksi juga bohongan, kita pake jasa temen kita

sendiri. Biar Arabnya percaya kalo ini nikah

beneran. Proses nikahnya kita atur agar terlihat

asli, nanti yang cewe juga salaman sama saksi

palsu ya Arab kan taunya keluarganya.

Pokoknya kita buat seasliu mungkin”61

5.4.1.6 Koki Villa dan Penjaga Villa

Koki dan penjaga villa berperan sebagai aktor yang

meyediakan villa untuk tempat tinggal selama melakukan kawin

kontrak. mereka akan menghubungi calo jika villa tempat kerja

mereka tidak ada yang menyewa. Selain itu proses ijab kabul juga

dilakukan di villa. Mereka akan menyiapkan segala sesuatu untuk

mendukung jalannya proses ijab kabul agar terlihat asli.

“kita kan nikahinnya di villa, nanti kita

koordinasi sama koki sam penjaga villa.

Mereka siapin semuanya. Meja lain-lain

pokoknya sama kayak nikahan biasa aja.

Urusan villa mereka yang atur. Nanti kita kasih

duit. Ya palingan abis kawin kontrak juga di

villa itu juga”62.

5.4.1.7 Tukang Ojek

Tukang ojek merupakan salah satu aktor yang berperan

menyuburkan praktik kawin kontrak di Desa Tugu Selatan. Para

wisatawan yang tidak memiliki kendaraan saat melakukan wisata

biasanya diantar oleh tukang ojek untuk jarak yang dekat. Selain itu

61 Ibid.,- 62 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

87

tukang ojek juga mengantarkan para wisatawan untuk bertemu

dengan calo. Meski tidak semua tukang ojek di Desa Tugu Selatan

mau melakukan hal ini, tapi tidak sedikit juga yang mau berjejaring

dengan calo untuk mendapatkan materi yang lebih. Pasalnya

tukang ojek yang berhasil mengantarkan wisatawan ke calo akan

diberikan sejumlah uang yang cukup besar.

“kami minta bantuan tukang ojek juga, kalo ada

yang nanya nikah mut’ah ya nanti anter kesini-

kesini. Ojeknya juga udah tau. Emang gak

semua mau tapi banyak juga yang mau. Duitnya

lumayan lah banyakan yang kita kasih gitu

daripada ngojek seharian”63

Aktor yang telah peneliti paparkan di atas merupakan aktor

yang berjejaring untuk meyuburkan kawin kontrak. pada

pemaparan di bawah ini peneliti akan memaparkan aktor- aktor

yang berjejaring dalam praktik kawin kontrak.

5.4.1.8 Polisi

Polisi merukapan aktor yang bertugas dalam mengawasi

masyarakat. Di Tugu Selatan pengawasan harus dilakukan secara

khusus karena banyaknya WNA yang tinggal berdampingan

dengan masyarakat.

“kepolisian Desa Tugu Selatan. Selalu

meninjau dan melakukan pengawasan jika

musim arab telah tiba. Karena kalo bukan

musim Arab disini Arabnya sedikit. Tapi bukan

karena sedikit kami lantas mengabaikannya.

Kami tetap mengawasi. Kami juga sering

mendengar laporan-lporan warga terkait dengan

dengan kawin kontrak yang ada di RW berapa.

Kami harus memutus jaringannya dahulu untuk

menghentikan semakin banyaknya kawin

63 Ibid.,-

88

kontrak. ya dengan dibentuk Tim Pora kami

optimis akan mengutangi sampai benar-benar

menuntaskannya”64

5.4.1.9 Perangkat Desa

Perangkat desa juga merupakan aktor penting dalam

memutus sebuah jaringan yang mendukung adanya praktik kawin

kontrak di Desa Tugu Selatan.

“adanya Tim Pora diharapkan dapat mengatasi

praktik ini ya. Jika dilihat keblakang sudah

banyak hasil yang positif dengan adanya Tim

Pora. Banyak WNA yang terjaring dalam

operasi yang dilakukan Polisi. Terutama dalam

praktik kawin kontrak. Semoga kedepannya

semakin baik dan dapat memberantas kawin

kontrak sampai keakarnya”65

5.4.1.10 Ketua RW

Ketua RW berperan sebagai aktor dalam mengawasi kawin

kontrak yang berjejaring dengan aktor lain. Ketua RW juga harus

menghimbau agar masyarakat aktif dalam memberikan informasi

terkait kawin kontrak yang berada di RW yang mereka tinggali.

Koordinasi yang baik antara ketua RW dengan warga bisa menjadi

kemudahan dalam mengawasi WNA.

”kami juga menghimbau pada warga jika

memang ada WNA yang masuk dalam villa

bersama dengan wanita harus dilaporkan.

Karena mereka pasti melakukan kawin kontrak.

itu sangat ilegal dan sangat meresahkan. Jika

memang mau diatasi. Semua harus bekerja

sama termasuk masyarakat”66

64 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017 65 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017 66 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017.

89

5.4.1.11 Masyarakat

Masyarakat Desa Tugu Selatan secara keseluruhan

merupakan aktor penting dalam memberikan informasi mengenai

praktik kawin kontrak.

“karena yang melakukan kawin kontrak bukan

warga sini. Tentunya kami menginginkan kalo

kawin kontrak akan hilang selama-lamanya.

Karena kami juga kesal kalo dikitkan dengan

kawin kontrak secara terus menerus. Karena

memang bukan warga kami yan melakukan”67

5.4.2 Jaringan.

Teori ANT menyatakan bahwa jaringan berkaitan dengan

faktor-faktor yang terhubung, sehingga dalam melakukan aksi

banyak dorongan yang menyebabkan kita dalam bertindak. Sama

seperti dengan teori di atas bahwa adanya faktor yang bisa

menggerakan sebuah aksi. Dalam kawin kontrak, faktor yang

mempengaruhi sehingga terdorongnya praktek kawin kontrak

adalah:

5.4.2.1 Uang

Alasan utama semua aktor yang berjejaring dalam praktik

kawin kontrak adalah uang. Dalam satu kali melakukan kawin

kontrak para jaringan mengaku bisa memenuhi kebutuhan dan

berbelanja sesuai dengan keinginan mereka. Tidak jarang bahwa

kawin kontrak dianggap sebagai mata pencaharian oleh para

jejaring. Desakan ekonomi menjadikan para jejaring memutuskan

untuk terlibat dalam praktik kawin kontrak.

“lingkungan keluarga yang sulit menjadikan

banyak sekali perempuan-perempuan mau

kawin kontrak dengan Arab. Faktor pendidikan

67 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017.

90

juga sangat mempengaruhi. Mereka hanya

lulusan SD atau SMP jadi peluang untuk

mendapatkan kerja bagus sangat sedikit. Jadi

dengan kawin kontrak mereka bisa

mendapatkan uang yang besar dengan cara

yang instan”68

Data lapangan di atas menyatakan bahwa alasan utama

pelaku perempuan terlibat dalam kawin kontrak didasari oleh

faktor ekonomi. Hal tersebut juga didukung dari hasil wawancara

peneliti dengan pelaku perempuan yang sudah melakukan kawin

kontrak sebanyak dua kali.

“saya mah Cuma lulusan SMP. Jadi susah kalo

mau kerja, kalo di pabrik kan capek terus

gajinya dikit. Mana semakin hari kebutuhan

makin mahal jadi ya saya mutusin buat kawin

kontrak deh”69.

Hal ini tidak hanya berlaku untuk pelaku kawin kontrak

saja, aktor lainnya juga demikian. Misalnya calo, penghulu, saksi

palsu, penjaga villa, koki villa hingga tukang ojek. Mereka terlibat

dalam kawin kontrak karena mengharapkan mendapatkan uang

dengan cara yang mudah dan tidak memerlukan waktu yang

banyak. Para aktor ini bekerja sama mencarikan perempuan sesuai

kriteria orang Arab dan aktor lain berperan untuk menyiapkan

semua kebutuhan kawin kontrak seperti surat nikah yang

dipalsukan.

“ya siapa sih yang gamau uang yang gede. Kan

kita juga pengan beli barang-barang, kebutuhan

keluarga. Belanja keperluan sendiri banyak

kebutuhan soalnya. Sama aja kayak penghulu

saksi yang jaga villa, kokinya sama yang

ngojek. Mereka kan kerjaannya dikit dapetnya

yaudah kawinin aja cewe yang mau sama Arab

68 Hasil Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017 69 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017

91

nanti kita dapet komisi. Pokoknya semua gara-

gara pengen dapet duit”70

Dari pernyataan narasumber di atas, dapat dinyatakan

bahwa praktik kawin kontrak yang berada di Desa Tugu Selatan

terjadi karna faktor ekonomi. Keinginan untuk memenuhi

kebutuhan hidup keluarga menjadi alasan para aktor dalam

melakukan praktik ini. karena untuk mengandalkan keuntungan

yang didapat dari bekerja saja para aktor merasa tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan.

5.4.2.2 Rendahnya Pemahaman Nilai-nilai Agama

Para aktor yang terlibat dengan kawin kontrak menyadari

bahwa praktik yang mereka jalani merupakan praktik ilegal dan

dosa dalam agama. tapi tak sedikit pula yang menganggap bahwa

daripada melakukan zinah lebih baik melakukan kawin kontrak.

Pemahaman yang keliru ini harus di diluruskan oleh pemuka agama

dalam mensosialisasikan bahwa kawin kontrak merupakan bentuk

lain dari perzinahan.

“kita tau ini dosa, tapi urusan dosa biar menjadi

tanggungan nanti di akhirat. Yang penting tidak

zinah karena ini menikah sudah ada sejak jaman

nabi dulu”71

5.4.3 Aktan

Teori ANT menyatakan bahwa bukan manusia saja yang melakukan

tindakan, entitas-entitas non material juga dapat bertindak menjadi aktan.

(Latour, 1999:18). Berikut merupakan aktan dalam kawin kontrak:

Polsek Cisarua termasuk dalam aktor yang bukan manusia. Disini

polsek berperan sebagai instansi yang mengawasi praktik kawin kontrak.

70 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 71 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017

92

sama halnya dengan Kantor Kepala Desa Tugu Selatan yang merupakan

sebuah instansi pemerintahan yang bertujuan untuk mengatasi masalah

sosial masyarakat seperti kawin kontrak. sedangkan polisi dan perangkat

desa merupakan aktor manusia yang berjejaring. Selain fakta tersebut

peneliti menemukan fakta lainnya dilapangan yang menunjukkan satu hal

yang dapat mengendalikan sistem jaringan kawin kontrak sebagai manusia

yaitu calo. Seperti yang telah penulis paparkan calo berperan untuk

mengatur proses terjadinya kawin kontrak dengan jaringan yang

dimilikinya.

5.4.4 Translasi

Translasi yang dimaksud dalam praktik kawin kontrak adalah

seluruh aktor yang terkait dengan kawin kontrak yang memobilisasi

jaringan. Data yang peneliti dapatkan dilapangan terkait dengan yang

memobilisasi jaringan kawin kontrak adalah calo. Karena calo merupakan

aktor utama yang berperan menyuburkan praktik kawin kontrak.

Selain calo, polisi dan perangkat desa merupakan aktor yang

memobilisasi jaringan. Kedua aktor ini bekerja berjejaring dengan aktor

lainnya seperti masyarakat dan ketua RW untuk bersama-sama mengawasi

praktik kawin kontrak.

5.4.5 Intermediari

Pada teori ANT intermediary merupakan perantara. Seseorang

bertindak sebagai penghubung antara pihak aktor atau sekumpulan aktor.

(Latour, 2005). Fakta di lapangan menyatakan bahwa perantara atau

penghubung antara pelaku perempuan dengan pelaku laki-laki salah

satunya adalah calo. Kemudian pelaku perempuan kawin kontrak juga

merupakan perantara antara calon pelaku dnegan calo.

Calo berperan sebagai jembatan yang menghubungkan pelaku laki-

laki dengan pelaku perempuan. Kemudian calo berjejaring dengan aktor

lainnya seperti penghulu bohong-bohongan, saksi palsu, koki villa,

93

penjaga villa dan tukang ojek. Para aktor kemudian berkoordinasi untuk

menyiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam melaksanakan kawin

kontrak.

Perantara kedua adalah pelaku perempuan yang telah melakukan

kawin kontrak sebelumnya. Pelaku kawin kontrak biasanya menanamkan

perasaan yakin pada calon pelaku kawin kontrak. Jika calon pelaku

bersedia melakukan kawin kontrak maka pelaku perempuan sebelumnya

mempertemukan calon pelaku kepada calo. Dan calon pelaku perempuan

akan dibawa ke Desa Tugu Selatan untuk ditempatkan ditempat yang

menjadi perkumpulan para pelaku perempuan,. Bisanya calo menyediakan

kontrakan atau kos-kosan yang dihuni oleh para perempuan pelaku kawin

kontrak.

5.5 Refleksi Hasil Penelitian

Untuk melihat bagaimana peran jejaring aktor dalam praktik kawin

kontrak, peneliti menggunakan teori Actor Network Theory (ANT) yang memiliki

5 komponen utama yaitu Aktor, Jaringan, Aktan, Translasi dan Intermediari.

Dimana dalam praktik kawin kontrak, peneliti menemukan 5 komponen tersebut

sehingga praktik ini tetap eksis di kawasan Desa Tugu Selatan.

Praktek kawin kontrak tidak hanya berkaitan dengan yang dijelaskan oleh

Cahya Milia Tirta Safitri dalam penelitiannya bahwa kawin kontrak memiliki

Latar belakang internal : latar belakang ekonomi, latar belakang biologis, latar

belakang psikologis (adanya kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan

keberadaan, dan kebutuhan akan penghargaan), latar belakang kurangnya

pemahaman nilai-nilai agama dalam diri narasumber utama, dan latar belakang

sosial budaya.

Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa kawin kontrak juga berkaitan

dengan aspek lainnya. Seperti jaringan antar aktor yang menyuburkan praktik

kawin kontrak di Desa Tugu Selatan. Selain itu masih adanya permintaan dan

penawaran antar aktor menjadikan praktik tetap terjaga eksistensinya.

94

Melihat keadaan di atas, menyatakan bahwa kawin kontrak bisa dikaji dari

berbagai sisi dan aspek. Jika di dalam penelitian Cahya Milia Tirta Safitri

menjabarkan latar belakang kawin kontrak yang menekankan studi fenomenologis

pada wanita pelaku kawin kontrak; Suhanah & Fauziah meninjau dari segi

perkawinan yang berada di puncak bogor; Maman Lesmana menelaah Kawin

Kontrak Turis-Turis Arab Dari Prespektif Media Massa Arab; dan Cristy Ayuni

mengkaji dari sudut strategi komunikasi yang dilakukan oleh calo dalam praktek

kawin kontrak; penulis mengkaji dari sudut peran jejaring aktor dalam praktik

kawin kontrak.

Kawin kontrak yang berada di Desa Tugu Selatan tidak telepas dari

peranan penting aktor dan aktan yang menyurburkan kawin kontrak. Aktor yang

penulis temukan, dalam menyuburkan praktik kawin kontrak adalah, calo, pelaku

perempuan, tukang ojek, koki dan penjaga villa. Kemudian aktan yang peneliti

temukan adalah calo yang berperan sebagai penyubur kawin kontrak. Dan inilah

penemuan yang baru dari semua penelitian mengenai kawin kontrak lainnya.

Peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di Desa Tugu Selatan adalah

membentuk sebuah tim yang dinamakan Tim Pora. Kemudian tak puas disitu saja

para aktor seperti kepolisian dan perangkat desa membentuk satuan satgas, tingkat

desa dan kecamatan yang dinamai PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak)

Pada penelitian ini calo selalu menekankan Orang Arab adalah orang yang

taat agama sehingga tidak mau berzinah dan memilih kawin kontrak sebagai

bentuk penyaluran hasrat biologisnya. Perempuan pelaku kawin kontrak juga

beranggapan bahwa pelaku laki-laki dianggap sebagai orang loyal dan baik dalam

memanjaakan pelaku perempuan.

Dengan melakukan kawin kontrak, pelaku perempuan tidak merasa bahwa

dia sedang menjual tubuhnya karena tugas mereka sebagai isteri tidak hanya

melakukan hubungan intim saja melainkan menemani pelaku laki-laki saat

berlibur. Pelaku perempuan juga menganggap bahwa menjadi isteri kontrak

merupakan hal biasa karena mereka tidak perlu bekerja terlalu keras untuk

mendapatkan uang yang banyak. Menurut penulis hal juga bekaitan sistem

permintaan dan penawaran yang telah dijelaskan sebleumnya bahwa masih

95

banyaknya permintaan dan penawaran menjadikan kawin kontrak tetap bertahan

hingga sekarang. Para pelaku laki-laki menganggap bahwa zinah merupakan

perbuatan yang dosa sehingga mereka memilih kawin kontrak untuk menghindari

zinah.

Dalam kawin kontrak ada jaringan yang menyuburkan praktik kawin

kontrak. jaringan ini bertujuan untuk menguntungkan satu sama lain dalam hal

materi. Eksisnya jaringan aktor yang menyuburkan kawin kontrak karena semua

aktor di dalamnya bekerjasama untuk terus menyuburkan praktik ini. Oleh karena

itu. Peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak diharapkan dapat

menghilangkan praktik ini dari kawasan Desa Tugu Selatan.

5.6 Kelemahan Penelitian

Kelemahan merupakan satu hal yang tidak pernah terlepas dari segala

sesuatu, termasuk dengan penelitian ini. kelemahan dalam penelitian ini diharap

mampu menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya. Adapun

kelemahan yang dialami penulis selama melakukan penelitian di Desa Tugu

Selatan adalah:

1. Aktor yang terlibat dalam meyuburkan praktik kawin kontrak tidak setuju

apabila peneliti merekam pembicaraan dan mengambil gambar selama

melakukan wawancara, sehingga dokumentasi penulis terkait dengan aktor

tersebut terbatas.

2. Praktik kawin kontrak umumnya dilakukan secara diam-diam dan

terselubung, hal ini membuat peneliti cukup kesulitan untuk mendapatkan

informasi mengenai praktik kawin kontrak yang masih terjadi di Desa

Tugu Selatan