BAB V KTI

16
BAB V HASIL PENELITIAN Selama penelitian yang dilakukan mulai bulan April, didapatkan sampel sebanyak 52 responden yang terdiri dari 26 responden yang tinggal di wilayah endemis DBD, yaitu Kelurahan Gajahmungkur dan 26 responden yang tinggal di Kelurahan Sekayu sebagai kelurahan non endemis DBD. Pemilihan wilayah penelitian berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2011. Dalam pemilihan sampel di kelurahan Gajahmungkur, dicari RW dengan insidensi DBD terbanyak dan dari RW tersebut dicari RT yang memiliki insidensi DBD terbanyak, yaitu RT 04 & RT 01 RW 08 Kelurahan Gajahmungkur. Sedangkan, pada Kelurahan Sekayu pemilihan wilayah penelitian diambil berdasarkan data DBD tahun 2010. Hal ini dikarenakan pada tahun 2011 tidak ditemukan kasus DBD di wilayah tersebut.

Transcript of BAB V KTI

Page 1: BAB V KTI

BAB V

HASIL PENELITIAN

Selama penelitian yang dilakukan mulai bulan April, didapatkan sampel

sebanyak 52 responden yang terdiri dari 26 responden yang tinggal di wilayah

endemis DBD, yaitu Kelurahan Gajahmungkur dan 26 responden yang tinggal di

Kelurahan Sekayu sebagai kelurahan non endemis DBD. Pemilihan wilayah

penelitian berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2011. Dalam

pemilihan sampel di kelurahan Gajahmungkur, dicari RW dengan insidensi DBD

terbanyak dan dari RW tersebut dicari RT yang memiliki insidensi DBD terbanyak,

yaitu RT 04 & RT 01 RW 08 Kelurahan Gajahmungkur. Sedangkan, pada Kelurahan

Sekayu pemilihan wilayah penelitian diambil berdasarkan data DBD tahun 2010. Hal

ini dikarenakan pada tahun 2011 tidak ditemukan kasus DBD di wilayah tersebut.

Dari data tersebut, maka penelitian di Kelurahan Sekayu dilakukan di RT 04 & RT 06

RW 02 Kelurahan Sekayu.

Berikut ini hasil penelitian yang didapatkan pada penelitian tersebut:

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1. Usia Responden

Jumlah terbesar untuk usia responden, berada pada kategori usia 31-40 tahun

baik untuk responden di Kelurahan Gajahmungkur, yaitu sebanyak 11 orang (42,3%),

maupun untuk responden di Kelurahan Sekayu yaitu 13 orang (50%). Responden

Page 2: BAB V KTI

termuda di Kelurahan Gajahmungkur berusia 22 tahun dan usia tertua 50 tahun

dengan nilai rerata 35.04 ± 8.60. Sedangkan, di Kelurahan Sekayu responden termuda

berusia 21 tahun dan tertua 52 tahun dengan nilai rerata 31.58 ± 7,64.

Tabel 4. Distribusi usia responden

Usia Ibu Kelurahan Gajahmungkur N (%) Kelurahan Sekayu N (%)

20-30

31-40

>40

9 (34,6)

11 (42,3)

6 (23,1)

10 (38,5)

13 (50)

3 (11,5)

Jumlah 26 (100) 26 (100)

5.1.2. Usia Anak

Jumlah terbesar untuk usia anak dari responden di Gajahmungkur berada pada

kategori usia 1-4 tahun dan 10-14 tahun, yaitu sebanyak 8 orang (30,8%), dan untuk

usia anak dari responden di Sekayu terbanyak berada dalam kategori usia 5-9 tahun,

yaitu 8 orang (30,8%). Usia anak termuda di Gajahmungkur berusia 10 bulan dan usia

tertua 13 tahun dengan nilai rerata 6.23 ± 4.37. Sedangkan, di Kelurahan Sekayu usia

anak termuda berusia 2 bulan dan tertua 12 tahun dengan nilai rerata 4.35 ± 3,77.

Tabel 5. Distribusi usia anak

Usia Anak Kelurahan Gajahmungkur N (%) Kelurahan Sekayu N (%)

< 1

1-4

5-9

3 (11,5)

8 (30,8)

7 (26,9)

7 (26,9)

7 (26,9)

8 (30,8)

10-14 8 (30,8) 4 (15,4)

Jumlah 26 (100) 26 (100)

Page 3: BAB V KTI

5.1.3. Jenis Kelamin Anak

Untuk persebaran jenis kelamin anak dari responden yang diteliti di

Gajahmungkur, sebanyak 38,5 % adalah anak perempuan dan 61,5 % merupakan

anak laki-laki. Sedangkan di Sekayu, sebanyak 42,3% adalah anak perempuan dan

57,7 merupakan anak laki-laki dari total 26 responden yang diteliti.

Tabel 6. Distribusi jenis kelamin anak

Jenis Kelamin Anak Kelurahan Gajahmungkur N (%) Kelurahan Sekayu N (%)

Perempuan

Laki-laki

10 (38,5)

16 (61,5)

11 (42,3)

15 (57,7)

Jumlah 26 (100) 26 (100)

5.1.4. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan responden terbanyak di kedua wilayah penelitian adalah

ibu rumah tangga yaitu sebanyak 20 orang (76,9%) di Kelurahan

Gajahmungkur dan sebanyak 20 orang atau 76,9% di Kelurahan Sekayu.

Tabel 7. Distribusi jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan Kelurahan Gajahmungkur (%) Kelurahan Sekayu (%)

Ibu rumah tangga (IRT)

Swasta

Wiraswasta

Lain-lain

20 (76,9)

4 (15,4)

2 (7,7)

0 (0)

20 (76,9)

3 (11,5)

2 (7,7)

1 (3,8)

Jumlah 26 (100) 26 (100)

5.1.5. Tingkat Pendidikan

Page 4: BAB V KTI

Dalam tabel distribusi tingkat pendidikan, sebanyak 13 orang atau 50%

responden di Gajahmungkur memiliki tingkat pendidikan yang rendah (di bawah

SMA/ sederajat) dan hanya 1 orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

Sedangkan, responden di Sekayu terbanyak memiliki tingkat pendidikan sedang

(setingkat SMA dan akademik) yaitu sebanyak 19 orang (73,1%). Dari total 26

responden di Sekayu, sebanyak 6 orang atau 23,1% memiliki tingkat pendidikan yang

tinggi.

Tabel 8. Distribusi tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Kelurahan Gajahmungkur N (%) Kelurahan Sekayu N (%)

Rendah

sedang

tinggi

13 (50)

12 (46,2)

1 (38)

1 (3,8)

19 (73,1)

6 (23,1)

Jumlah 26 (100) 26 (100)

5.1.6. Tingkat Pendapatan

Adapun untuk distribusi tingkat pendapatan dikategorikan berdasarkan UMK

Kota Semarang yang berlaku mulai 1 Januari 2012 sebesar Rp 991.500,- . Sebanyak

13 responden di Gajahmungkur memiliki tingkat pendapatan yang rendah, sedangkan

13 responden lainnya memiliki tingkat pendapatan di atas UMK. Sedangkan,

responden di Sekayu sebanyak 14 orang (53,8%) memiliki tingkat pendapatan di atas

UMK Kota Semarang.

Tabel 9. Distribusi tingkat pendapatan responden

Tingkat pendapatan Kelurahan Gajahmungkur Kelurahan Sekayu

Page 5: BAB V KTI

Rendah (dibawah UMK)

tinggi (di atas UMK)

13 (50)

13 (50)

12 (46,2)

14 (53,8)

Jumlah 26 (100) 26 (100)

5.1.7 Riwayat DBD dalam Keluarga

Dalam tabel dibawah, sebanyak 7 responden (26,9%) di Gajahmungkur

memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita DBD. Sedangkan, hanya 3

responden atau 11,5 % di Sekayu yang memiliki riwayat DBD dalam keluarga.

Tabel 10. Riwayat DBD dalam keluarga

Riwayat DBD Kelurahan Gajahmungkur N(%) Kelurahan Sekayu N(%)

Ya

Tidak

7 (26,9)

19 (73,1)

3 (11,5)

23 (88,5)

Jumlah 26 (100) 26 (100)

5.1.8 Media Informasi

Responden diminta untuk menyebutkan media asal informasi mengenai DBD

yang pernah responden terima. Masing-masing responden dapat menyebutkan lebih

dari satu media apabila pernah mendengar informasi DBD dari lebih dari satu media

informasi. Dari total 52 responden penelitian, sebanyak 47 responden pernah

mendengar informasi DBD dari televisi, baik dari iklan maupun pemberitaan di

televisi. Sedangkan, hanya 3 responden saja yang mengaku pernah mendapat

informasi mengenai DBD dari internet. Sebanyak 37 responden pernah mendapat

informasi DBD dari dokter maupun penyuluhan kesehatan. Responden yang

Page 6: BAB V KTI

mendapat informasi mengenai DBD dari tetangga, kerabat, maupun teman sebanyak

38 responden. Sedangkan, hanya 18 responden yang pernah mendapat informasi

DBD dari surat kabar, majalah, tabloid, dan sejenisnya.

Gambar 10. Diagram Media Informasi

5.1.9 Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai DBD

Pengetahuan ibu mengenai DBD merupakan sesuatu yang diketahui ibu mengenai

DBD, yang meliputi etiologi, tanda, gejala klinis, penatalaksanaan, vektor, cara

pemberantasan dan pencegahan DBD. Terdapat 22 pertanyaan mengenai tingkat

pengetahuan ibu mengenai DBD. Adapun 1rincian pertanyaan adalah etiologi

mencakup 3 pertanyaan, tanda & gejala mencakup 3 pertanyaan, penatalaksanaan

Page 7: BAB V KTI

terhadap DBD (3 pertanyaan), vektor penyakit (9 pertanyaan) dan cara

pemberantasan dan pencegahan DBD yang terdiri dari 5 pertanyaan.

Pengetahuan ibu mengenai DBD dikategorikan dalam tiga kelompok

berdasarkan total jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner

mengenai DBD. Responden memiliki tingkat pengetahuan baik bila dapat menjawab

dengan benar 76%–100% dari total pertanyaan. Kategori cukup bila menjawab benar

sebanyak 56%–75% dari total pertanyaan dan dikategorikan ke dalam tingkat

pengetahuan kurang apabila hanya mampu menjawab benar < 56% dari total pertanyaan

yang diberikan.

Gambar 11. Diagram Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai DBD

Hasil penelitian di Kelurahan Gajahmungkur menunjukkan sebanyak 12

responden dalam kategori tingkat pengetahuan baik dan 8 responden dikategorikan ke

dalam tingkat pengetahuan cukup. Sebanyak 6 responden memiliki pengetahuan

kurang mengenai DBD sebagaimana terlihat dalam diagram di atas.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Kurang Cukup Baik

Gajahmungkur

Sekayu

Page 8: BAB V KTI

Sedangkan hasil penelitian di Kelurahan Sekayu, sebagian besar responden

memiliki pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 17 responden. Sebanyak 7 responden di

Kelurahan Sekayu memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Hanya 2 responden

yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik.

5.1.10 Tindakan Pencegahan DBD

Tindakan pencegahan DBD adalah suatu perbuatan nyata yang dilakukan ibu

untuk mencegah terjadinya penyakit DBD. Variabel ini dikategorikan menjadi 3

kategori, yaitu kategori baik apabila melakukan 80%–100% dari seluruh pernyataan

mengenai tindakan pencegahan DBD yang terdapat dalam kuesioner. Untuk kategori

cukup apabila 60%–79 % dan kategori kurang bila ≤ 59% dari seluruh pernyataan.

Gambar 12. Diagram Tindakan Pencegahan DBD

Pada diagram tindakan pencegahan DBD di atas, sebagian besar responden

memiliki tindakan pencegahan cukup, yaitu sebanyak 11 responden. Sepuluh

Page 9: BAB V KTI

responden lainnya memiliki tindakan pencegahan DBD yang baik. Hanya 5

responden yang memiliki tindakan pencegahan DBD yang kurang. Sementara itu,

penelitian yang dilakukan di Kelurahan Sekayu menunjukkan seluruh responden,

yaitu sebanyak 26 responden memiliki tindakan pencegahan yang kurang.

5.2. Perbedaan Karakteristik Responden di Kelurahan Gajahmungkur dan

Kelurahan Sekayu

Perbedaan karakteristik responden di Kelurahan Gajahmungkur dan Kelurahan

Sekayu diuji dengan uji komparatif Chi-Square/Fischer. Berdasarkan data tersebut,

tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada variabel usia responden, usia anak,

jenis kelamin anak, jenis pekerjaan ibu, tingkat pendapatan dan riwayat DBD dalam

keluarga antara dua kelompok tersebut karena masing-masing variabel memiliki nilai

p ≥ 0,05 sebagaimana tertera dalam tabel dibawah. Sedangkan untuk variabel tingkat

pendidikan ibu didapatkan perbedaan yang bermakna antara responden di Kelurahan

Gajahmungkur dan Kelurahan Sekayu karena variabel tersebut memiliki nilai p =

0,000 atau p < 0,05

Tabel 11. Analisis perbedaan karakteristik responden di Kelurahan

Gajahmungkur dan Kelurahan Sekayu

No. Perbedaan Variabel P

1.

2.

3.

Usia responden

Usia anak

Jenis kelamin anak

0.544

0.381

0,777

Page 10: BAB V KTI

4.

5.

6.

7.

Jenis pekerjaan ibu

Tingkat pendidikan ibu

Tingkat pendapatan

Riwayat DBD dalam keluarga

0.767

0.000

0.781

0,159

5.3. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai DBD antara Responden di

Kelurahan Gajahmungkur dan Kelurahan Sekayu

Hasil penelitian untuk variabel tingkat pengetahuan ibu mengenai DBD ini

setelah diuji dengan uji komparatif Chi-Square, didapatkan nilai p < 0.05, yaitu p =

0.005. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara tingkat

pengetahuan ibu mengenai DBD antara responden di Kelurahan Gajahmungkur dan

Kelurahan Sekayu.

5.4. Perbedaan Tindakan Pencegahan DBD antara Responden di Kelurahan

Gajahmungkur dan Kelurahan Sekayu

Berdasarkan uji komparatif untuk variabel tindakan pencegahan DBD

didapatkan nilai sebesar p = 0,000. Hal tersebut menunjukkan terdapatnya perbedaan

yang bermakna antara tindakan pencegahan DBD antara responden di Kelurahan

Gajahmungkur dan Kelurahan Sekayu.