BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

14
45 ZULFACHRIZAL 41207010020 Jurusan Arsitektur Universitas Mercu Buana Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA Arsitektur Prilaku OUT BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa sebuah prilaku dan pola usia tertentu yang akan dikaitkan kedalam sebuah bangunan baik di dalam maupun di luar bangunan.maka dari itu dapat diperhatikan dampak negative dan positifnya dimana desain harus memikirkan dampak prilaku negatif dan memberikan sarana yang memadai untuk dampak prilaku yang positif. V.2. Konsep Bangunan V.2.1. Sikulasi kendaraan dalam tapak Untuk sirkulasi kendaraan di luar tapak ini adalah memperhatikan tapak sekitar karena di daerah pertigaan sering terjadi kemacetan yang sering di jumpai dalam aktivitas kendaraan oleh karena itu akan di buat pemberentian bus dengan mengurangi sebagian tapak ini supaya dapat mengurangi kemacetan yang diakibatkan oleh kendaraan sekitar. Untuk sirkulasi kendaraan di dalam tapak ini yang akan dilakukan adalah dengan menganalisa tapak sekitar dan dari sebuah analisis bahwa U IN Keterangan gambar: Pemberentian bus sirkulasi kendaraan sekitar sirkulasi kendaraan pengunjung sirkulasi service garis axis tapak

Transcript of BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

Page 1: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

45

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

OU

T

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

V.1. Konsep Dasar Perancangan

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk

dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

sebuah prilaku dan pola usia tertentu yang akan dikaitkan kedalam sebuah

bangunan baik di dalam maupun di luar bangunan.maka dari itu dapat diperhatikan

dampak negative dan positifnya dimana desain harus memikirkan dampak prilaku

negatif dan memberikan sarana yang memadai untuk dampak prilaku yang positif.

V.2. Konsep Bangunan

V.2.1. Sikulasi kendaraan dalam tapak

Untuk sirkulasi kendaraan di luar tapak ini adalah memperhatikan

tapak sekitar karena di daerah pertigaan sering terjadi kemacetan yang

sering di jumpai dalam aktivitas kendaraan oleh karena itu akan di buat

pemberentian bus dengan mengurangi sebagian tapak ini supaya dapat

mengurangi kemacetan yang diakibatkan oleh kendaraan sekitar.

Untuk sirkulasi kendaraan di dalam tapak ini yang akan dilakukan

adalah dengan menganalisa tapak sekitar dan dari sebuah analisis bahwa

U

IN

Keterangan gambar:

Pemberentian bus

sirkulasi kendaraan sekitar

sirkulasi kendaraan pengunjung

sirkulasi service

garis axis tapak

Page 2: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

46

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

pada tapak ini memiliki sebuah jalan yang berbentuk “L” dikarnakan tapak

mempunyai sebuah center poin jalan atau garis axis pada tapak ini sehingga

dapat menyimpulkan bahwa pintu masuk kendaran di mulai dari arah barat

dan di akhiri pada arah timur.

V.2.2. Sirkulasi pejalan kaki dalam tapak

Sirkulasi pejalan kaki dalam tapak ini

mengelilingi tapak sekitar karena untuk

mempermudah akses jalan bagi

pengunjung yang menggunakan

kendaraan umum yang memasuki

bangunan ini.

V.2.3. Sirkulasi manusia dalam tapak

Pelajar merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi, oleh

karena itu ruang dan bentuk yang berpotensi menjadi sarana interaksi

yang menjadi sebuah pertemuan pada pola majemuk. Pada pola

sirkulasi manusia dalam tapak ini yang akan di gunakan adalah pola

ENTRANCE

GARIS AXIS

Entrance menggunakan

pendekatan secara langsung dan

berguna untuk memberikan

perhatian langsung kepada penghuni

dan juga memberikan sebuah tanda

bahwa bangunan ini merespon arah

dari garis axis.

Page 3: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

47

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

radial yang akan di jumpai sebuah fasilitas dari sekolah contohnya

lapangan multifungsi (bersama).

V.2.4. Konsep penzoningan pada bangunan

Pada bangunan ini terbagi menjadi 3 zona utama yang di antaranya :

Public

Semi Public

Private

Page 4: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

48

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

Pada zona tersebut terdapat beberapa fasilitas ruang antara lain:

V.3. Konsep Masa Bangunan

Konsep bangunan yang akan dirancang adalah memadukan prilaku dari faktor

kelompok usia yang dikaitkan kedalam bentuk dan ruangan pada bangunan baik

dalam maupun luar bangunan dengan kondisi tapak sekitarnya. Adapun

penggambaran konsep suatu masa bangunan yang akan di jelaskan pada gamber

berikut :

Keterangan :

Parkir Service

Lobby fasilitas penunjang

R. Kelas dan Lab fasilitas pelengkap

Fasilitas Olahraga

Fasilitas Pengelolah

Page 5: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

49

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

Pada gambar ini menunjukkan

suatu fasilitas yang menunjang

suatu ruang ataupun tempat

yang bersifat personal

Pada gambar ini menunjukkan

suatu fasilitas yang menunjang

suatu ruang ataupun tempat

yang bersifat intim

Pada gambar ini menunjukkan

suatu bangunan yang dikaitkan

dalam bentuk suatu jembatan

yang mempunyai arti cara

suatu berinteraksi antar

manusia.

Pada gambar ini menunjukkan bahwa

untuk menghindari suatu kebisingan

dari suara kendaraan yang berasal

dari luar maka dari itu akan di

buatkan suatu tempat buffring atau

pepohonan supaya dapat

mengurangi dari kebisingan sekitar

Suara

kendaan

Pada gambar ini menunjukkan suatu tempat

suatu fasilitas yang berguna untuk

mempersatukan antar sesama manusia

dengan menandakan pola kehidupan yang

saling bersosialisasi antara SMP dan SMA

Penghijauan

Page 6: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

50

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

V.3.1. Konsep ruang luar

Konsep ruang luar tercipta melalui sebuah interaksi sosial antar sesama

manusia. Oleh karena itu untuk menciptakan suasana saling berinteraksi

maka disini akan dibuatkan sebuah jembatan penghubung antar gedung dan

membuat sebuah fasilitas yang intim dan personal yang berguna untuk

membaca buku di waktu luang.

Pada gambar ini

menunjukan suatu

interaksi yang

sering dijumpai oleh

setiap manusia

Dengan adanya saling

berinteraksi sosial maka

dibuatnya sebuah bangunan

yang saling berhubungan yang

menandakan pola kehidupan

saling bersosialisasi antara SMP

dan SMA

Jembatan

Pada gambar ini

menunjukan suatu

interaksi manusia

yang di konsepkan

kedalam suatu

fasilitas yang

mempunyai kesan

intim

Page 7: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

51

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

V.3.2. Konsep ruang Dalam

Membuat interface antara siswa SMP dengan SMA yang bisa

membangkitkan interaksi sosial yang lebih majemuk sekaligus menjalin rasa

persaudaraan antara siswa SMP dengan SMA dengan merencanakan

sebuah ruangan public sebagai tempat aktivitas sosial dan kebersamaan.

memasukan elemen – elemen yang berhubungan dengan arsitektur

prilaku di tiap ruang bangunan seperti ruang public, semi public dan

fasilitas penunjang.

Membentuk kelompok kelompok antara kelas yang dipisahkan dengan

ruangan fasilitas untuk mengurangi kemonotonan akibat penataan

bangunan.

Interaksi sosial yang

sering dijumpai oleh

murid- murid

dari interaksi sosial maka

akan di aplikasikan

kesebuah ruangan

dengan memadukan

hubungan – hubungan

pada setiap ruang

hubungan

Pelaku

Page 8: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

52

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

V.3.3. Konsep orientasi bangunan

orientasi bangunan pada tapak yang akan di rencanakan berdasarkan

terhadap sudut pandangan dan respon terhadap sinar matahari yang selalu

dari arah timur ke barat.

V.3.4. Konsep fasad bangunan

penerapan bentuk fasad bangunan yang di terapkan sesuai tema

yaitu “ Arsitektur Prilaku “ yang berkaitan dengan interaksi sosial yang

menyerupai bentuk hubungan seperti, kotak dan lingkaran.

U

Untuk menghindari sinar matahari

maka akan direncanakan sebuah

jendela yang menghadap arah

berlawanan matahari seperti barat

Jendela

Page 9: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

53

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

Pada gambar diatas merupakan penjabaran dari suatu prilaku yang

sering di jumpai sehari dalam sekolah oleh karena itu secara analisis dapat di

terapkan bahwa interaksi sosial itu selalu terbentuk dari kelompok, dari

kelompok tersebut memiliki bentuk seperti kotak dan lingkaran yang akan di

terapkan dari kotak atau lingkaran tersebut akan di gunakan untuk fasad

bangunan yang akan di rancang.

V.3.5. Konsep warna bangunan

Warna bangunan memiliki peranan penting dalam mewujudkan suasana

dan mendukung terwujudnya prilaku – prilaku tertentu. Pengaruh warna pada

prilaku tidak sama antara orang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut

dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, latar belakang, budaya atau tradisional

mental. Agar dapat memberikan nuansa yang berbeda dan memiliki makna

dari warna suatu bangunan adalah :

Warna kontras dan harmoni dengan lingkungan sekitar tapak supaya

bangunan memiliki kesan yang sejuk.

Menggunakan warna dominan yang di gunakan pada bangunan

eksisting di sekitar tapak.

Warna – warna yang dominan diantaranya yaitu coklat tua, merah bata,

abu – abu, kream dan putih.

Manusia Makhluk Sosial

Warna yang akan di gunakan

dalam bangunan ini.

Page 10: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

54

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

V.3.6. Konsep utilitas

V.3.6.1. Konsep plumbing

Sistem penyediaan air bersih

Distribusi air bersih menggunakan system down feed system

Sistem pembuangan air kotor

- Limbah cair

Unit

PDAM

Reservoir Bawah Reservoir Atas

Meter

Pompa

Pompa

Unit Unit

Unit

Penampungan

Limbah Cair

Saluran

Pembuangan Kota Unit

Sistem pembuangan air kotor dari

saluran di bawah trotoar

Page 11: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

55

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

Limbah padat

Limbah air hujan

Limbah ini dapat ditampung dan bermanfaat untuk cadangan

air bersih untuk menyiram tanaman dengan proses grey water

dan harus disimpan kembali ke dalam tanah melalui sumur

serapan.

Pipa

Pemasukan

Tempat kotoran padat manusia

yang ditambah dengan air

dengan perbandingan 2 : 3

(ditimbun dalam tanah sampai

penutupnya)

Pipa

Pengeluaran

Pembuka gas yang telah jadi

yang akan disalurkan untuk

proses penampungan gas

Bukaan untuk keluarnya gas yang

dilengkapi dengan kran pembuka

Sisa dari limbah yang telah

dicerna oleh bakteri

methane/bakteri biogas

yang disebut slurry/lumpur

Bahan yang sudah

difermentasi

Bahan baru

Air hujan

Bak penampungan

Sumur resapan

Alat pengolahan

air hujan

Tanah

Page 12: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

56

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

V.3.6.2. Konsep pencegahan bahaya kebakaran

Pada konsep pencegahan kebakaran menggunakan tiga sistem

pencegahan kebakaran yaitu:

1. Sistem Hydrant Pilar

2. Sistem Sprinkler

3. Sistem Hydrant box (CO2)

V.3.6.3. Konsep persampahan

Konsep pengolahan sampah yaitu dengan cara system daur ulang

dengan memisahkan sampah organic dan nor oganik yang

menjadikan sebagai suatu tempat pembuangan sampah di sekolah

ini.

Posisi hydrant box pada tiap lantai,

terdapat 4 hydrant box yang berguna

ketika terjadi kebakaran

Posisi Hydrant di luar bangunan ter

dapat 4 hydrant di luar ini di

maksudkan berdasarkan daya

jangkau.

Hydran pilar dan Hydran box

Sampah non organic dan Sampah nor organic

Page 13: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

57

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

V.3.6.4. Sistem pencahayaan

Pencahayaan pada bangunan ini menggunakan pencahayaan alami

dan buatan, pencahayaan alami digunakan seoptimal mungkin di

siang hari, sedangkan di malam hari menggunakan pencahayaan

buatan. Lampu pada bangunan menggunakan jenis lampu TL, down

light, dan lampu duduk

V.3.7. Konsep struktur

Struktur Bawah

Penggunaan struktur bawah menggunakan tiang pancang yang

berdasarkan kekuatan dan kebutuhan dari bangunan ini.

Imegae gambar : Lampu Duduk, Lampu Down Light dan

Lampu TL

Page 14: BAB V KONSEP PERANCANGAN - Teknik Arsitektur

58

ZULFACHRIZAL 41207010020

Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana

Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA

Arsitektur Prilaku

Karena fungsi bangunan adalah fasilitas pendidikan maka bentuk dari

kolom itu sendiri harus di sesuaikan. Bentuk kolom yang di gunakkan

adalah yang sejajar dengan bentuk dinding ini di maksudkan agar tidak

mengganggu fungsi dari ruangan itu sendiri.

Struktur Atap

Konsep untuk atap bangunan adalah efisiens, dan produktif

Efisiensi : Kemudahan dalam proses pembuatan, dan mudah di

bersihkan

Produktif : Atap dapat di gunakan untuk kegiatan penghuni/ pengelolah.

Dari data di atas maka di simpulkan atap yang di gunakan adalah atap

berbentuk dak.

V.3.8. Sistem tata udara

Sistem tata udara pada bangunan ini menggunakan penghawaan alami dan

buatan seperi AC, Kipas angin, dan hexos.

Imegae gambar : AC, Hexos, dan kipas angin