BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari data di Puskesmas Padang Selasa pada Bulan Juli 2015 diperoleh

jumlah total penderita hipertensi adalah sebanyak 87 (70,2%) penderita

dari 124 total penduduk yang diambil sebagai sampel.

2. Dari delapan pertanyaan yang ditanyakan kepada responden untuk

mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap hipertensi,

sebanyak 67 responden (54,1%) memiliki pengetahuan yang cukup

mengenai hipertensi.

3. Kelompok usia tertinggi terdapat pada kelompok usia 71-75 sebanyak

29 orang (93,6%) disusul sebanyak 35 orang (77,8%) pada kelompok

usia 66-70.

4. Kejadian hipertensi menurut jenis kelamin terbanyak pada 65,8% laki-

laki dan 57,8% adalah perempuan.

5. Penderita hipertensi berdasarkan pendidikan dari responden menunjukan

71,1% responden tidak bersekolah.

6. Dari 87 sampel yang terdiagnosis sebagai penderita hipertensi, diperoleh

sebesar 64,6% sampel tidak memiliki pekerjaan.

7. Untuk diagnosis hipertensi pada usia lanjut, didapatkan 43 orang

(34,7%) hipertensi sistolik terisolasi.

8. Dari 87 sampel yang terdiagnosis sebagai penderita hipertensi 36,8%

tidak tahu bahwa menderita hipertensi.

9. Gejala klinis yang paling banyak dirasakan oleh penderita hipertensi di

Puskesmas Padang Selasa adalah sakit kepala (32,2%) , dan disusul rasa

berat ditengkuk sebesar 29,9%.

10. Berdasarkan riwayat hipertensi dalam keluarga menunjukkan 26,4%

mengaku tidak memiliki riwayat hipertensi.

11. Dari 87 sampel yang terdiagnosis sebagai penderita hipertensi, sebanyak

46 sampel (52,9%) tidak pernah kontrol hipertensi.

47

48

12. Dari 87 sampel yang terdiagnosis sebagai penderita hipertensi, sebanyak

27 sampel (31,1%) tidak tahu apakah menderita komplikasi akibat

hipertensi.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa angka kejadian hipertensi pada

usia lanjut ( ≥ 60 tahun) di Puskesmas Padang Selasa pada bulan Juli

2015 mengalami peningkatan dari yang sebelumnya. Terdapat korelasi

yang baik antara teori dan hasil dari penilitian ini. Semakin

meningkatnya usia meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, rendahnya

pendidikan dan pengetahuan mempengaruhi kebiasaan hidup dan pola

makan seseorang sehingga bisa menyebabkan hipertensi.

5.2 Saran

1. Perlunya mengadakan penyuluhan atau memberikan edukasi dan

informasi kepada warga guna meningkatkan pengetahuan masyarakat

dan mengurangi angka kejadian hipertensi.

2. Perlunya mengadakan kerja sama lintas sektoral guna menjaring warga

setempat khususnya usia lanjut ( ≥ 60 tahun) yang menderita hipertensi

sehingga masyarakat awam mengetahui informasi mengenai hipertensi.

3. Distribusi sampel penelitian pada penelitian selanjutnya diharapkan

lebih proporsional agar didapatkan hasil yang lebih baik.

4. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat terus dilakukan sebagai upaya

meningkatkan kesehatan masyarakat.