BAB V KAJIAN TEORI 5.1 Kajian Teori Penekanan/Tema Desainrepository.unika.ac.id/17024/6/13.11.0106...
Transcript of BAB V KAJIAN TEORI 5.1 Kajian Teori Penekanan/Tema Desainrepository.unika.ac.id/17024/6/13.11.0106...
BAB V
KAJIAN TEORI
5.1 Kajian Teori Penekanan/Tema Desain
Tema desain yang diterapkan pada proyek “Sekolah Islam Terpadu
Al-Azhar di Semarang” ini adalah arsitektur Islam. Latar belakang
pemilhan penekanan/tema desain tersebut didasari oleh fungsi bangunan
yang merupakan Sekolah Islam Terpadu dimana setiap elemen bangunan
harus menunjukkan jatidiri sekolah yang menerapkan Agama Islam.
5.1.1 Uraian Interprestasi dan Elaborasi Tema Desain
a. Pengertian
Arsitektur Islam adalah gagasan dan karya arsitektur yang
berpegang teguh pada pandangan dan kaidah-kaidah Agama
Islam. Arsitektur Islam tidak terbatas pada bangunan masjid. Karya
Arsitektur Islam adalah gagasan arsitektur yang memiliki
pendekatan konsep Islami. Sehingga karya arsitektur Islam pada
intinya bukan terletak pada perwujudan bentuk fisik melainkan nilai
hakiki dan semangat moralnya. Secara garis besar, konsep
arsitektur Islam merujuk pada ayat-ayat ‘Quraniyah’ (berasal dari
Al-Quran) dan ‘Kauniyah’ (bentuk hukum alam). Jadi, arsitek harus
mampu memenuhi “The law of God” dan “The Law of
Nature.(Utami.2004)
293
Maka dapat disimpulkan bahwa karya arsitektur Islam adalah :
1. Arsitektur Islam menjadi bidang ilmu baru bagi peradaban
Islam.
2. Segala konsep gagasan perencanaan mengacu pada nilai-
nilai Islam dalam Al-Qur’an yang menjadi pengaruh bentuk
fisik dan tatanan.
b. Berpikir Kreatif dan Inovatif
Agama Islam menuntut manusia untuk berfikir kreatif. Allah SWT
memberikan kebebasan bagi umatnya untuk berfikir kreatif dan
berkreasi sesuai dengan akal pikirannya dan dengan hati nuraninya
(qalbunya) dalam menyelesaikan persoalan-persoalan hidup
didalamnya sesuai dengan firman Allah SWT : “Demikianlah, Allah
menerangkan kepadamu ayat-ayatnya, agar kamu berfikir” (QS.Al-
Baqarah : 219). Didalam proses pencarian dan penggalian gagasan
arsitektur perlunya Ijtihad dimana harus adanya usaha yang
sungguh-sungguh untuk mencapai suatu keputusan mengenai
permasalahan yang tetap berlandaskan Al-Quran dan Sunnah
Rasulullah SAW. Dengan Itjihad maka arsitek dapat menghasilkan
produk yang excellent, inovatif, dan kreatif. (Utami.2004)
c. Konsep Rasional dan Azas Efisiensi
Agama Islam memiliki pandangan mengenai penggunaan suatu hal
yang tidak mengada-ada seperti penggunaan simbol yang tidak
rasional serta tidak berlebihan agar tidak menjadi mubazir. Dengan
294
demikian, elemen estetika pada bangunan tidak perlu mahal atau
berlebihan dan tidak fungsional. Produk arsitektur Islam harus
kontekstual sesuai dengan kebutuhan dan kondisi spesifik. Allah
SWT berfirman : “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara syaithan dan itu adalah hal yang sangat ingkar kepada
tuhannya” (Q.S.Al-Isra : 27)
d. Konsep Islami dan Modern
Arsitektur modern memiliki konsep kesederhanaan, kejujuran dan
fungsional serta rasional yang tidak mengada-ada. Adanya
penolakan terhadap tradisi, budaya, dan unsur-unsur masa lalu,
pandangan ini sesuai dengan pandangan Agama Islam tidak
berlebih-lebihan dan tidak mubazir.
Bagan 47. Studi Empirik Pemikiran Arsitektur Islam Modern
Sumber : Utami. 2004. Integrasi Konsep Islami dan Konsep
Arsitektur Modern Pada Perancangan Arsitektur Masjid
295
5.1.2 Studi Preseden
Achmad Noe’man memiliki karya-karya arsitektur yang berkembang
pada tahun 1950-1980. Desain karya Achmad Noe’man memperlihatkan
idealisme dan prinsip-prinsip dasar bagi karya arsitektur masjidnya
dengan menampilkan prinsip-prinsip kesederhanaan, bentuk geometris,
dan penggunaan warna-warna monokromatik. Masjid Salman, ITB,
Bandung merupakan bentuk penerapanan pengembangan prinsip dasar
Agama Islam dan arsitektur modern. Masjid ini menerapakan konsep
arsitektur modern dengan atap datar dan struktur dinding beton yang tidak
difinishing. Aspek fungsional terlihat dari penerapan roster yang menjadi
elemen estetika dan berfungsi sebagai ventilasi.
Gambar 50. Masjid Salman
Sumber :Utami. 2004. Integrasi Konsep Islami dan Konsep Arsitektur
Modern Pada Perancangan Arsitektur Masjid
296
Gambar 51.Tampak Samping Masjid Salman Sumber :Utami. 2004. Integrasi Konsep Islami dan Konsep Arsitektur Modern Pada
Perancangan Arsitektur Masjid
Gambar 52.Kondisi Interior Masjid Salman Sumber :https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/arsitagblog/RD11.jpg
297
5.1.3 Kemungkinan Implementasi Teori Tema Desain
Dalam menerapkan arsitektur Islam perlunya ada beberapa
pendekatan yang harus diperhatikan yaitu :
• Menerapkan arsitektur Islam dengan memperhatikan fungsi utama
sebagi gedung pendidikan yang kemudian dikembangkan dalam
bentuk yang lebih modern sesuai dengan perkembangan zaman.
• Menerapkan pola penataan tipologi dan langgam berdasarkan
simbolisme kekuatan desain Arsitektur Islam.
• Tidak menerapkan simbol dan ornamen berbentuk makhluk hidup.
Tidak menempatkan berhala (patung). Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki rumah yang
didalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)”.
• Merencanakan proses awal pembangunan hingga akhir untuk
menghindari kemungkinan terburuk terutama bagi kondisi
lingkungan.
• Menerapkan material yang mudah ditemukan dan ekonomis.
Memunculkan kejujuran material dan struktur.
• Perencanaan Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar harus mampu
memberikan dampak positif sebagai bangunan pendidikan di
lingkungan sekitar.
Sehingga penerapan Arsitektur Islam pada sekolah Islam Terpadu Al-
Azhar dapat mengacu pada 2 aspek :
298
a. Aspek Fisik
Aspek fisik adalah berupa upaya menampilkan citra utama fungsi
Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar yaitu sebagai fasilitas pendidikan
yang menerapkan pendidikan nasional yang berlandaskan
pendidikan Agama Islam maka perlu adanya penerapan Arsitektur
Islam dimana berupa pengunaan nilai-nilai agama islam sebagai
simbolisme kuatnya pendidikan Agama Islam pada sekolah ini.
b. Aspek Non Fisik
Aspek non fisik adalah penerapan arsitektur Islam dengan
memperhatikan aktivitas pelaku. Sebagai upaya memenuhi
kebutuhan aktivitas kegiatan pelaku sekolah Islam Terpadu Al-
Azhar.
Penerapan teori penekanan desain Arsirtektur Islam pada Sekolah
Islam Terpadu Al-Azhar :
1. Penataan massa bangunan pada siteplan yang memiliki titik pusat
yaitu Masjid. Orientasi masjid mengarah ke kiblat sesuai dengan Al-
Quran pada surat Al-Baqarah Ayat 142-150 yang menjelaskan
bahwa Ka’bah adalah kiblat kaum muslimin untuk segala masa dan
segala tempat. Karena itu, di waktu shalat harus menghadap ke
arah Masjidil Haram, di mana Ka’bah berada.
2. Kawasan Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar harus mengelola tapak
dengan baik dengan memberikan ruang terbuka : adanya ruang
299
komunal yang dapat digunakan bersama seperti Lapangan
Upacara, Lapangan Bermain, taman.
3. Menggunakan ornamen Islam yang diperbolehkan.
c. Corak Geometri
Gambar 53.Corak Geometri
Sumber : http://www.dimensisains.com/2015/10/geometri-kompleks-
dalam-design-seni.html
d. Kaligrafi
Gambar 54. Kaligrafi
Sumber :Markus & Peter.2004.Islam Art and Architecture
300
5.2 Kajian Permasalahan dominan
5.2.1 Uraian Interprestasi dan Elaborasi Permasalahan Dominan
Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar merupakan bangunan dengan
fungsi utama pendidikan. Aktivitas pada Sekolah ini berlangsung pada
pagi hingga sore berupa aktivitas belajar dan mengajar sebagai aktivitas
utama. Gedung yang ada pada Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar terdiri
dari Gedung Yayasan, KB-TK, SD, SMP, SMA, dan Masjid. Bangunan
tersebut berada pada satu kawasan yang sama. Kenyamanan sirkulasi
pada projek ini menjadi permasalahan utama yang mempengaruhi bentuk
ruang, zona fungsi ruang, pola desain sirkulasi.
5.2.2 Studi Preseden
Menurut Francis D.K Ching, alur sirkulasi dapat diartikan sebagai
sebuah “tali” yang mengikat ruang ke ruang. Sirkulasi sebagai
penghubung ruang yang saling berkaitan baik secara fungsi maupun
bentuk. Sirkulasi penghubung dibagi menjadi 3 yaitu :
Gambar 55.Jenis Sirkulasi Penghubung Ruang
Sumber :Theresia, Samsul, Eri, Leslye.2014.Kajian Efisiensi sirkulasi
301
Ruang-ruang sirkulasi akan membentuk satu kesatuan yang tak
dapat dipisahkan dari organisasi ruang. Jalur sirkulasi harus mampu
menampung pergerakan manusia. Bentuk ruang Sirkulasi dibagi menjadi
3 yaitu :
Gambar 56.Jenis Bentuk Ruang Sirkulasi
Sumber :Theresia, Samsul, Eri, Leslye.2014.Kajian Efisiensi sirkulasi
Zona fungsi ruang adalah implementasi pembagian kawasan
menjadi beberapa zona sesuai dengan pelaku, kegiatan, dan syarat-syarat
lainnya. Zoning fungsi adalah pembagian zona-zona yang mengacu pada
pemanfaatan ruang berdasarkan aktivitas-akitvitas pada zona tersebut.
Pola Sirkulasi adalah bentuk rancangan alur ruang pergerakan dari
ruang menuju ruang lainnya dengan tujuan sebagai estetika agar dapat
memaksimalkan fungsi sirkulasi. Pola sirkulasi dapat dibagi menjadi 5
bentuk yaitu :
302
Tabel 93.Jenis Pola Sirkulasi
Jenis Sirkulasi Keterangan
1. Radial : Konfigurasi radial memiliki jalan- jalan lurus yang berkembang dari sebuah pusat bersama. 2. Network (Jaringan) : Konfigurasi yang terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang. 3. Linier : Jalan yang lurus dapat menjadi unsur peroganisir utama deretan ruang. 4. Grid : Konfigurasi Grid Terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat. 5. Spiral (berputar) : Konfigurasi spiral memiliki suatu jalan tunggal menerus yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah. Sumber :Theresia, Samsul, Eri, Leslye.2014.Kajian Efisiensi sirkulasi
Kecepatan setiap orang dalam berjalan tentunya berbeda-beda,
ada faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu : Usia, Jenis Kelamin, Waktu
berjalan, tempratur udara, tujuan perjalanan, reaksi terhadap kondisi
lingkungan sekitar. Menurut Robet B.Sleight, rata-rata kecepatan berjalan
orang dewasa adalah 84.000 Mm/menit. Untuk memberikan efisiensi
pencapaian perlunya penerapan elemen sirkulasi. Signadalah sebuah
pesan berisi informasi yang teratur dan berurutan untuk memunculkan
respon terhadap manusia. Sign menjadi sebuah elemen dasar yang
berfungsi sebagai alat komunikasi bangunan atau lingkungan terhadap
manusia pengguna bangunan atau lingkungan tersebut. Elemen-elemen
Sign :
303
Elemen – Elemen Keterangan
Signage
Penggunaan jenis teks serta ukuran akan
menentukan informasi tersebut akan mudah
dipahami atau tidak. Faktor pertimbangan estetika
juga perlu diperhatikan.
Warna sangat berperan terhadap penyampaian
informasi karena dengan penerapan warna maka
sebuah sign akan mudah dilihat keberadaannya
atau tidak.
Simbol menjadi elemen grafis yang
merepresentasikan sesuatu dan merupakan cara
yang paling efektif untuk menyampaikan informasi
tanpa terhalang suatu bahasa.
Panah akan berfungsi sebagai penunjuk arah atau
orientasi.
Cahaya pada sign juga bentuk visibilitas dan
leibilitas sign. Cahaya harus sesuai dan tidak
berlebihan.
Sumber :Theresia, Samsul, Eri, Leslye.2014.Kajian Efisiensi sirkulasi
304
5.2.3 Kemungkinan Penerapan Teori Permasalahan Desain
a. Tujuan Perancangan
Merancang ruang luar yang mengadopsi unsur-unsur sifat
keIslaman dengan pembagian gedung yang nyaman dan aman
bagi tiap pelaku aktivitas dengan mempehatikan faktor efektifitas
dan efisiensi.
b. Sasaran Perancangan
- Menentukan pembagian zonasi ruang kegiatan sesuai dengan
aktifitas kegiatan yang ada dan sesuai dengan fungsi bangunan
yang berada disetiap zona dengan mengacu pada studi yang
telah dilakukan yaitu : Studi Aktivitas dan Kebutuhan Ruang,
Studi Fasilitas.
- Merancang sarana-sarana dan fasilitas-fasilitas yang akan
dikembangkan pada setiap zona yang dapat menunjang
kebutuhan para penggunannya.
- Merancang fasilitas yang dapat mendukung kegiatan
keagamaan,dan pendidikan.
305
c. Penerapan Efisien Sirkulasi
- Zona Ruang
Bagan 48.Kerangka Berpikir Zona Sekolah Islam Terpadu Al -Azhar Sumber : Analisa
306
Tabel 94.Penerapan Teori Permasalahan Desain
Elemen Sirkulasi Penerapan
Sirkulasi melewati ruang dapat diterpakan pada seluruh
Jenis Sirkulasi
gedung yang ada pada kawasan Sekolah Islam Terpadu
Al-Azhar dengan pertimbangan mengurangi gangguan
pada pergerakan sirkulasi kepada ruang-ruang.
Jenis bentuk ruang sirkulasi yang ada pada gedung
Jenis Bentuk
dapat menerapkan sirkulasi dengan ruang terbuka satu
sisi untuk area koridor gedung, Sirkulasi tertutup ada
Ruang Sirkulasi
pada ruang-ruang pengelola, sirkulas terbuka 2 sisi
dapat diterapkan pada area ruang terbuka sebagai
pengarah ke gedung.
Jenis Pola Sirkulasi yang diterapkan pada gedung
Jenis Pola
adalah linier membentuk persegi dan pola sirkulasi spiral
dapat diterapkan pada area parkir untuk memudahkan
Sirkulasi
proses drop off dan proses pencarian parkir bagi
pengendara yang hendak melakukan aktifitas pada
kawasan sekolah Islam Terpadu Al-Azhar
Menerapkan Sign teks pada area luar dan area dalam
dengan menggunakan 3 bahasa yaitu bahasa indonesia,
bahasa arab, bahasa inggris.
Elemen – Elemen Signage
Sumber :Analisa
Menerapkan Sign dengan warna-warna terang. Penggunaan Simbol penanda pada area luar maupun dalam.
Penerapan arah panah pada area luar maupun dalam.
307