Bab v Individu
-
Upload
mubdi-afdhal -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Bab v Individu
-
7/26/2019 Bab v Individu
1/10
BAB V
INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Hubungan dengan Materi Lain
1. pada materi sebelumnya membahas tentang keadilan ilahi, pada materi ini membahas
gagasan keadilan manusia
2. Pada materi ini membahas tentang perkembangan peradaban dan pola interaksi manusia,
sedang materi berikutnya membahas peran sains terhadap peradaban serta akibatnya bagi
perjalanan kemanusiaan
Tujuan Instruksional
1. Peserta memahami berbagai pandangan tentang manusia dan kemanusiaan
2. Peserta memahami berbagai pola interaksi individu dalam masyarakat
3. Peserta memahami tanggung jawab kekhalifahan manusia
4. Peserta mampu menterjemahkan gagasan Islam terhadap historis kemanusiaan
Deinisi
Individu berasal dari kata in yang berarti tidak dan divide yang berarti terbagi. Individu sendiri
berarti satu subyek otonom, dalam hal ini manusia. tau bisa dipahami sebagai seorang person.
!asyarakat berarti kumpulan individu yang berinteraksi atas pola tertentu dan kepentingan
tertentu. Interaksi menga"u kesalinghubungan antara individu satu dengan yang lainnya. Pola
menga"u kepada sistem, tata nilai, norma, aturan, yang mengikut hubungan interpersonal
tersebut. #epentingan berbi"ara tentang tujuan yang hendak di"apai individu dari
masyarakatnya dan tujuan kolektif individu tersebut.
!roses Terbentukn"a Mas"arakat
Pada mulanya adalah seorang laki$laki dan perempuan dan kemudian membentuk keluarga.
%eterusnya perkembangan keluarga terbentuk suku. &alam satu suku terdapat beberapa
keluarga. #emudian suku ini berkembang menjadi bangsa. Pada satu bangsa terdapat beberapa
suku. khirnya masyarakat dunia yang multi etnis dan ras seperti dewasa ini.
!anusia harus berusaha untuk bisa mempertahankan hidupnya, sementara kemampuannya
terbatas. 'leh karena itu, pembagian peran, tugas dan tanggung jawab menjadi
keonsekuensinya. %emangat kolektifitas untuk saling menutupi kekurangan masing (masing
kemudian mengarahkan pada penggunaan tenaga yang lain.
-
7/26/2019 Bab v Individu
2/10
&alam hal pengarahan tenaga$tenaga, agar dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan
adanya seorang pemimpin. %eorang pemimpin menyelaraskan gerak individu dalam sebuah
komunitas agar harmonis. )adi lebih dari sekedar pembagian tugas semata, tapi keselarasan
gerak untuk men"apai tujuan.
#ekuatan seorang individu atau beberapa individu terhadap yang lain kemudian se"ara tidak
adil mengarahkan penggunaan tenaga yang lain sebagai eksploitasi. #ekuatan tersebut juga
menghambat hak$hak orang lain akibat keinginan yang tidak pada tempatnya, sehingga terjadi
ketidakadilan.
*aik pemimpin maupun yang dipimpin berpeluang untuk melakukan ketidakadilan, meski
tingkatannya berbeda. +etak ketidakadilan penggunaan kekuasaan pada yang lain untuk
menguasai hak$hak orang lain.
Konse# Ke$as"arakatan
&alam kaitan terbentuknya masyarakat, ada beberapa asumsi terhadap sifat masyarakat
seperti dijabarkan oleh !urtadha !uthahari dalam !anusia dan lam %emesta. dapun asumsi
tersebut sebagai berikut
1. #omposisi masyarakat tidak ril. -ksistensi individu saja yang ril. Individu tidak pernah larut
menjadi masyarakat, karena eksistensi masyarakat tidak sunstansial atau bersifat imajiner.
2. !asyarakat adalah senyawa sintetis dan sejenis ril. %enyawa sintetis berarti suatu
keseluruhan yang terbentuk dari hasil perakitan seperti mesin. #omponen penyusun dalam
senyawa sintetis kehilangan efek, tapi identitasnya tetap.
3. !asyarakat adalah senyawa ril yang merupakan perpaduan pikiran, emosi, hasrat, kehendak
dan juga budaya. etapi masyarakat bukan perpaduan fisikal. sumsi ini memandang bahwa
baik individu maupun masyarakat sama$sama fundamental.
4. !asyarakat adalah senyawa ril yang sempurna. Individu manusia dianggap sebagai semata$
mata binatang apa yang memiliki potensi binatang dan ego. Pikiran dan perasaan terbangun
setelah ada semangat kolektif dan mengisi kevakuman personalitas manusia. !anifestasi
semangat kolektif ilmu pengetahuan, seni, filsafat dan agama.
sumsi pertama didasarkan oleh fundamentalitas individu. -ksistensi psikologi individu
mendahului sosiologi individu. %ekiranya asumsi ini benar berarti masyarakat tidak mampu
mempengaruhi individu, padahal kenyataan menunjukkan bahwa pengaruh sosial terhadap
individu sangat besar.
*erikutnya asumsi kedua memandang aktualnya eksistensi individu sehingga masyarakat tidak
lebih dari sekedar hubungan sebab$akibat yang mekanistik. &alam artian masyarakat adalah
proses interaksi dalam pemenuhan kebutuhan fisikal. )iwa dari masyarakatalah hampa.
-
7/26/2019 Bab v Individu
3/10
sumsi ketiga dilandaskan bahwa baik individu dan masyarakat sama$sama memiliki eksistensi
rill. Islam mendukung pandangan ini. *eberapa ayat menunjukkan bahwa masyarakat juga
mempunyai ajal /0%. l$raf 34 atau "atatan amal /0%. l$)atsiyah 2, seperti individu
manusia. *eberapa pesan nabi su"i menunjukkan bahwa umat seperti tubuh, jika yang satu
sakit, maka semua sakit. Ini memperjelas eksistensi organ tubuh sebagai kiasan individu dantubuh sebagai kiasan masyarakat. Pandangan ini jelas berbeda dengan pandangan sebelumnya.
sumsi keempat bertentangan dengan asumsi pertama, dengan mendahulukan sosiologi
individu dibanding psikologinya. Ini berarti bahwa nasib individu ditentukan oleh lingkungan
atau masyarakatnya. &engan kata lain eksistensi individu dalam membentuk dirinya dinafikan.
Dari Kerajaan Menuju Kenegaraan
Pola hidup manusia pada aman dahulu adalah berkelompok berdasarkan ikatan kekerabatan.
#etika mereka mendiami daerah baru, maka mereka dituntut untuk menakklukkan alam yangmasih perawan.
5al ini kemudian melahirkan tokoh$tokoh yang heroik dalam mempertahankan kelompoknya,
baik yang menonjolkan keperkasaan, kesaktian ataupun kearifan. %e"ara alamiah tokoh
tersebut dijadikan pemimpin atas kelebihannya tersebut. okoh tersebut dinobatkan menjadi
raja atau setidaknya kepala suku.
6agasan patrilineal berpengaruh dalam proses regenerasi kepemimpinan. #ebanyakan kepala
suku atau raja dipilih berdasar garis keturunan. 7ntuk mengokohkan posisinya, maka oleh
generasi pelanjutnya, maka dibuat mitos$mitos. !isalnya keturunan dewa matahari dan
sebagainya.
Proses terbentuknya kerajaan biasanya adalah persekutuan beberapa suku atau penaklukan
suku lain. %emakin banyak yang menggabung atau ditakukkan maka semakin besar kerajaan
tersebut.
&alam perkembangannya, konsep kerajaan banyak mengalami gon"angan baik internal maupun
eksternal. 6on"angan internal biasanya disebabkan oleh konflik antar pangeran atau
bangsawan. 6on"angan eksternal biasanya ekspansi kerajaan lain. tau pemberontakan rakyatyang diperlakukan sewenang$wenang.
&engan menggunakan perspektif Plato, ia mengusulkan agar sebuth polis atau negara kota yang
dipimpin oleh raja digantikan oleh filsuf. api gagasan ini tidak terealisasikan. ristoteles
sendiri mengusulkan agar negara yang ideal adalah negara demokratis, negara yang berasal
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
5an"urnya sebuah kerajaan akan menjadi jembatan bagi terbentuknya sebuah negara yang
demokratis. 8evolusi pran"i dan revolusi *olshevik adalah "ontoh. !eski dalam
perkembangannya, negara yang berangkat dari prinsip egaliter kemudian justru melahirkan
-
7/26/2019 Bab v Individu
4/10
aristokrasi baru dirinya sebagai kaisar baru. &i 8usia, +enin memanfaatkan jatuhnya sar untuk
membentuk diktator proletariat.
6on"angan dari pihak bangsawan terhadap raja Inggris tidak berakibat han"urnya kerajaan
Inggris. kan tetapi perjanjian !agna 9harta memberi peluang perimbangan kekuatan antararakyat, kaum bangsawan dan raja. kibatnya adalah kerajaan Inggris masih bertahan.
&i merika, pada mulanya adalah koloni Inggris dan Pran"is. erjadi pertentangan sengit antara
suku Indian dengan pendatang. kibatnya, kekuasaan kepala suku tergusur oleh pendatang.
%ementara itu Inggris masih menjajah merika. Perlawanan rakyat merika yang dipimpin
6eorge :ashington, didukung pemerintah Pran"is melahirkan terbentuknya merika %erikat.
Perlawanan kedaerahan dan bersifat kerajaan di ;usantara menjelang abad ke$2< perlahan
meluntur. !un"ulnya kesadaran nasionalisme menjadi benih terbentuknya ;#8I.
Teori Negara
*aik sosiologi maupun ilmu politik memahami bahwa negara adalah asosiasi dan sistem
pengendalian sosial. %ebelum membahas lebih jauh tentang negara, berikut ini dipaparkan
kutipan tentang konsepsi negara, yang tertuang dalam &iskursus Politik dan Pembangunan
karya Ishomunuddin.
1. !enurut 8oger 5. %oltau n Introdu"tion to Politi"s bahwa negara adalah alat /agen"y atau
wewenang /authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan$persoalan bersama, atas
nama masyarakat.
2. 5arold ) +aski dalam he %tate In heory and Pra"ti"e menyatakan bahwa negara adalah
suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa
dan se"ara sah lebih agung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian
masyarakat itu. !asyarakat merupakan negara kalau "ara hidup yang harus ditaati baik oleh
individu maupun oleh asosiasi$asosiasi ditentukan oleh suatu wewenang yang bersifat memaksa
dan mengikat.
3. !a= :eber dalam >rom !a= :eber -ssay in %o"iology, memahami bahwa ;egara adalah
asosiasi yang menyelenggarakan monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik se"ara sah dalam
satu wilayah.
4. &ari buku he !odern %tate karya 8obert !. !" Iver menyatakan bahwa negar adalah
asosiasi yang menyelenggarkan ketertiban di dalam suatu masyarakat dalam satu wialay
dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk
maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.
&ari beberapa pendapat, benang merah yang dapat ditarik diantaranya adalah asosiasi dalam
artian sekelompok masyarakat, wewenang pemerintah dalam bentuk otoritas dan aturan,wilayah geografis dan tujuan bersama yang menjadi spirit.
-
7/26/2019 Bab v Individu
5/10
!rinsi# Dasar Aga$a
dapun prinsip dasar negara oleh lfred %tephen antara lain
1. ;egara pada dasarnya mempunyai tujuan uatama, yaitu moral
2. ujuan moral itu merupakan "ommon good yang diarahkan kepada politi" "ommunity.
3. 9ommon 6ood meruapakan prinsip yang berlaku dalam mengontrol setiap kepentingan yang
ada
4. ;egara memiliki sifat kuat dan intervensionos. ;egara memiliki peran yang otonom dalam
proses$proses politik
?. walaupun negara merupakan kekuatan yang paling utama dalam kekuatan politik, tetapikomponen dari negara seperti individu, keluarga, asosiasi$asosiasi pribadi, mempunyai fungsi
sendiri dalam organisasi.
Model Negara
da beberapa model negara antara lain
1. !inimal %tate, yaitu fungsi dan intervensi negara terhadap individu dan kelompok dalam
masyarakat dibatasi sehingga terpelihara kebebasan yang masksimal.
2. 9apital %tate, yaitu negara melayani dan memelihara modal@pemodal@kapitalis untuk
berkembang
3. %o"ialists %tate, yaitu negara merupakan wadah kelas pekerja.
4. 'rgani" %tate@9orporate %tate, yaitu negara mempunyai wadah golongan dalam masyarakat
?. Ideal %tate, yaitu negara merupakan pembunuhan semua nilai$nilai luhur. ;egara dipimpin
oleh pemimpin yang bijaksana, dalam pendapat Plato dikenal dengan gagasan filsuf raja.
A. Integralistik %tate, yaitu negara dan masyarakat yang menyatu. Pemimpin dan rakyat
menyatu.
B. *eaureau"rati" %tate@*eantestaat, yaitu negara adalah perwujudan sebuah birokrasi.
&isebut juga negara pegawai.
. *eaureau"rati" 9apitalists %tate, yaitu negara adalah perwujudan sebuah birokrasi yang
melayani kepentingan kaum pemodal.
!andangan Barat ter%ada# Indi&idu dan Mas"arakat
-
7/26/2019 Bab v Individu
6/10
>ritjof 9hapra, seorang posmodernis, membagi tahapan masyarakat berdasar paradigma yang
berkembang. Paradigma sendiri adalah istilah yang diperkenalkan oleh homas #uhn yang
maknanya menga"u pada "ara pandang terhadap sesuatu. Pemahaman terhadap sesuatu sangat
tergantung dari "ara pandang tersebut. %elanjutnya, 9hapra merumuskan paradigma
monistikbagai awal dan paradigma posmodernisme sebagai paradigma mutakhir. +ebih rin"idigambarkan dalam bagan perdaban berikut
Penjelasan
Pada paradigma monistik, "ara pandang manusia adalah bahwa ada satu kesatuan yang
menguasai semuanya. !ulanya adalah keper"ayaan bahwa alamlah yang pemilik kekuatan
tunggal tersebut. Ini yang disebut dengan kosmosentris, dimana alam menjadi pusat segala
sesuatu. urunannya kemudian adalah animisme /keper"ayaan akan adanya kekuatan ruhaniah
dan dinamisme /keper"ayaan akan adanya kekuatan benda$benda tertentu.
%elama rentang peradaban, mun"ul kemudian agama. &imana memberikan "ara pandang baru
bahwa kkuatan tunggal tersebut adalah uhan, dimana uhan adalah pusat dari segala sesuatu.
Ini yang disebut dengan teosentris. #eyakinan gereja abad pertengahan bahwa bumi adalah
alam semesta /geosentris< dan bumi itu datar, ditentang oleh para ilmuwan. kibatnya, banyak
ilmuwan yang dihukum. 6alileo sendiri dipaksa untuk men"abut temuan ilmiahnya.
Perlawanan terhadap gereja memun"ulkan gerakan sekularisasi, dimana agama dan ilmu
pengetahuan dipisah. #ebenaran agama untuk agama dan kebenaran sains untuk sains.
Peristiwa ini bukan tanpa akibat. etapi se"ara umum merubah "ara pandang manusia dimana
bukan lagi alam dan uha sebagai pusat, tetapi kepada dri manusia.
Paradigma monistik beralih menuju paradigma modernisme atau mekanistik, dimana manusia
yang menjadi titik pusat. rtinya, manusia tidak perlu algi menoleh pada kekuatan alam dan
uhan, tapi menitik beratkan pada manusia sendiri /antroposentris. #emajuan teknologi
terutama dengan ditemukannya mesin uap sangat berperan penting dalam mewarnai
paradigma ini.
erjadi perbedaan mendasar dalam paradigma ini. %atu kelompok mendahulukan kebebasan
individu daripada masyarakat yang kemudian dikenal dengan liberalisme dan kapitalisme.#elompok yang lain mendahulukan kepentingan masyarakat daripada kepentingan individu yang
kemudian dikenal dengan sosialisme.
kibat$akibat yang ditimbulkan seperti perang dunia, perebutan pengaruh dan sebagainya,
oleh pertarungan sosialisme dan kapitalisme kemudian mengarahkan pada "ara pandang baru,
yaitu posmodernisme.
Posmodernisme mengkritik habis$habisan gagasan modernisme. Posmodernisme selalu "uriga
terhadap teks atau simbol yang ada karena dibalik teks dan simbol biasanya terdapat hegemoni
pemikiran atau penyimpangan makna. 'leh karena itu, posmodernisme menjadikan teks atau
-
7/26/2019 Bab v Individu
7/10
simbol sebagai pusat /teksentris. %elanjutnya, kajian posmodernisme men"akup hermeneutik,
semiotik dan semantik.
Kritik ter%ada# Bagan !eradaban 'ritjo (%a#ra
9hapra adalah pemikir yang -uropasentris, ia menggenarlakan manusia dalam bingkai eropa.
%eakan$seakan eropa adalah representasi semua ummat manusia. %elain itu, 9hapra seorang
yang positivistik. Ia melihat sejarah berjalan linear seperti hukum matematis.
&alam pardigma monistik, seakan$akan agama adalah produk yang mun"ul kemudian. Padahal
agama adalah fitrah manusia. dapun takhayul$takhayul adalah penyimpangan dari konsep
ketuhanan, bukan sebaliknya.
&alam paradigma mekanistik, 9hapra hanya melihat sosialisme dan kapitalisme sebagai produk
antroposentris, padahal masih ada paham lain seperti >asisme, rsarisme dan sebagainya.
&alam paradigma posmodernisme, kapitalisme yang seharusnya telah tuntas tapi justru
sebaliknya. #ekalahan sosialisme setelah bertarung selama BC tahu, semakin mengokohkan
kapitalisme. *ahkan ada yang berpendapat bahwa posmodernisme sebenarnya adalah
kapitalisme jilid 2.
api meski demikian, terlepas dari kekurangan 9hapra, beberapa pandangannya perlu dikaji.
9hapra telah memberikan pemetaan yang mendasar terhadap asal$muasal sosialisme dan
kapitalisme.
!ers#ekti Liberalis$e
+iberal berarti bebas. +imeralisme memandang bahwa untuk men"iptakan tatanan masyarakat
yang berkeadilan maka indivifu harus diberikan kebebasan yang seluas$luasnya. Individu diberi
kesempatan untuk berusaha, berpendapat, berserikat, mendapat pelayanan publik dan
mengakumulasi modal.
&alam pandangan ini, negara hanya berperan sebagai fungsi administratif belaka. Interverensi
negara dalam kebijakan publik diusahakan seminim mungkin. +iberlisme dalam wilayah
ekonomi adalah kapitalisme.
dalah !a= :eber, dalam buku n -thi"s of Protestan and %pirit of 9apitalism, men"oba untuk
membahas pengaruh konsepsi teologi terhadap motivasi ekonomi. dam %mith sendiri dalam
:ealth of ;ation membahas tentang invisible hand atau tangan yang tidak terlihat yang
mengatur keseimbangan pasar. %mith berpendapat bahwa peran negara terhadap pasar akan
meran"ukan ekonomi. danya permintaan /&emand dan penawaran /%upply akan membentuk
keseimbangan pasar.
ujuan kapitalism adalah membentuk masyarakat rasional dan high mass "onsumption ataukonsumsi masyarakat tingkat tinggi. 'lehnya, yang dianggap tidak rasional, biasanya
-
7/26/2019 Bab v Individu
8/10
dibenturkan dengan kebudayaan lokal yang dianggap tidak rasional, mesti dirubah pola
hidupnya menjadi masyarakat modern. #onsumsi masyarakat tingkat tinggi adalah
implementasi dari tingkat produksi yang tinggi pula. )uga men"erminkan tingkat ekonomi yang
tinggi.olehnya
!ers#ekti Sosialis$e
5akikat manusia dalam sosialisme adalah kerja. &alam kerja terdapat realitas eksternal yaitu
alam dan manusia. !anusia dalam mempertahankan hidupnya mambutuhkan kerja. &ari sini
kemudian terbentuk mode produksi. Pada mulanya masyarakat yang terbentuk adalah komunal
primitif, dimana terdapat kePemilikan kolektif terhadap sumber$sumber produksi.
ipologi masyarakat terus berkembang sesuai dengan kondisi eksternalnya. !ar= memandang
bahwa dalam masyarakat terdapat basis struktur berupa ekonomi dan supra struktur seni,
agama, politik dan seterusnya. %elanjutnya !ar= merumuskan bahwa basis strukturlah yangmenentukan supra struktur.
%osialisme memandang bahwa seorang individu yang diberikan kebebasan maka akan
menyebabkan eksploitasi terhadap individu lain. 'leh karena itu mesti ada pembatasan
terhadap hak$hak individu.
#arl !ar= membahas tentang metode produksi dimana dalam produksi terdapat nilai lebih
/surplus value dari +abor. #arl !ar= tidak sempat membahas lebih jauh tentang negara.
Dladimir +enin dalam ;egara dan 8evolusi memaparkan tentang negara, dimana diktator
proletariat yang menguasai negara yang tentunya meliputi pembatasan hak$hak individu.
ujuan sosialisme adalah terbentuknya masyarakat komunal modern. &alam masyarakat
tersebut tingkat produksi tinggi, orang$orang bekerja dengan ke"eriaan. #epemilikan kolektif
terhadap sumber$sumber produksi. &an inilah yang di"ita$"itakan oleh !ar=.
Se)uil tentang De$okrasi
&emokrasi pada mulanya adalah sebuah gagasan tentang konsep pemerintahan yang men"oba
mengkritik sistem kerajaan, dengan menawarkan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
&emokrasi berasal dari kata demos /rakyat dan kratein /meja@pemerintahan yang berarti
pemerintahan rakyat. &emokrasi oleh pemikir politik seperti 6. *ingham Powell. )r dalam
Ismahuddin memberi beberapa persyaratan antara lain
1. +egitimasi pemerintahan adalah klaim dari representasi rakyat
2. danya kompetisi, dalam hal ini minimal dua partai politik
3. #ebanyakan orang dewasa memberi hak pilih
-
7/26/2019 Bab v Individu
9/10
4. 8akyat memilih se"ara rahasia dan tidak tertekan
?. 8akyat dan pemimpin memiliki kebebasan dalam berpendapat, berserikat dan mendapatkan
akses informasi.
!asih dalam Ishomuddin, %"humpeter memberikan batasan tentang demokrasi antara lain
Epengaturan kelembagaan untuk men"apai keputusan$keputusan politik di dalam maha
individu$individu, melalui perjuangan memperebutkan suara rakyat pemilih, memperoleh
kekuasaan untuk membuat keputusan.
&emokrasi memerlukan kondisi antara lain
1. #ebebasan dalam membentuk dan bergabung dalam organisasi
2. #ebebasan dalam mengungkapkan pendapat
3. 5ak untuk memilih
4. 5ak untuk menduduki jabatan publik
?. 5ak para pemimpin untuk bersaing memperoleh dukungan suara
A. ersedianya sumber$sumber informasi alternatif
B. erselenggaranya pomilu yang bebas dan jujur
. danya lembaga$lembaga yang menjamin agar kebijaksanaan publik tergantung pada suara
dalam pemilu dan pada "ara$"ara penyampaian preferensi yang lain.
7ntuk menuju kearah delapan kondisi tersebut maka diperlukan antara lain /a &ukungan
kelas menengah mandiri dan kritis /b *erkembangnya pluralisme dalam masyarakat yang
makin majemuk /" *erkembangnya ekonomi pasar /d egaknya supremasi hukum /e
Pemenuhan 5! /f ransparansi pemerintahan /g #ontrol !asyarakat /h *ekerjanya
mekanisme 9he"k and *alan"e diantara lembaga$lembaga kekuasaan /i Pembatasan peran
negara.
&ari sini sangat kentara ideologi kapitalisme dalam menterjemahkan demokrasi itu sendiri. Ini
ditandai dengan indikator ekonomi pasar dan pembatasan peran negara pada wilayah ekonomi.
%ementara demokrasi versi sosialisme adalah diktator proletariat, dimana terjadi pembatasan
kebebasan yang sangat, seperti partai tunggal. !eski demikian kita dapat menarik beberapa
poin penting tentang demokrasi.
Se)uil tentang (i&il So)iet"
-
7/26/2019 Bab v Individu
10/10
6agasan tentang masyarakat sipil /"ivil so"iety diletakkan fondasinya oleh ntonio 6ramis"i.
6ramis"i dengan teori hegemoninya melihat bahwa ada proses pelegitimasian penindasan yang
berlangsung pada wilayah struktur kesadaran. &an ini tidak hanya menimpa kelas buruh, tapi
kelas masyarakat yang lain seperti masyarakat adat.
9ivil so"iety didasarkan pada anggapan bahwa perlu ada perimbangan antara masyarakat sipil
dan penguasa. )ika masyarakat sipil kuat dan negara lemah, maka tugas negara tidak dapat
berlangsung se"ara optimal. %ebaliknya, jika negara kuat dan sipil lemah maka yang terjadi
adalah penindasan negara pada rakyat. api dalam kenyataannya, hampir tidak ada rakyat
yang lebih kuat daripada negara. 7ntuk itulah konsep 9ivil %o"iety hadir.
7ntuk dapat menguatkan masyarakat sipil sebagai bentuk penyeimbangan kekuatan, maka ada
beberapa poin yang harus ditekankan antara lain
1. #ebebasan pers, men"akup kebebasan mendapatkan informasi altrnatif dasn etikajurnalistik
2. Partisipasi 'rnop@+%! dalam pembangunan
3. %upremasi 5ukum
4. Penghargaan pada minoritas
?. Penghargaan pada adat setempat
A. Penghargaan pada hak$hak kaum perempuan
B. &emiliterisasi
. #ebebasan berpendapat, berserikat, dipilih dan memilih