BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan...

48
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Inventarisasi Pohon Tepi Jalan dr. Semeru Inventarisasi pohon dilakukan pada pohon penyusun tepi jalan dr. Semeru. Hasil inventarisasi berupa jumlah jenis dan individu pohon (Lampiran 9), kelas diameter pohon dan kelas tinggi pohon. Hasil inventarisasi pohon tersebut seperti yang disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah jenis dan individu pohon tepi jalan dr. Semeru No Nama Jenis Jumlah Individu 1 Beringin (Ficus benjamina) 9 2 Cemara (Aracauria sp.) 1 3 Sempur ( Dillenia sp ) 2 4 Ki copong (Secropia sp.) 9 5 Ki acret (Spathodea campanulata) 1 6 Kenari (Canarium commune) 338 7 Ki hujan (Samanea saman) 2 8 Kupu-kupu (Bauhinia purpurea) 1 9 Lame (Alstonia scholaris) 1 10 Mahoni daun kecil (Swietenia mahagoni) 35 11 Mangga (Mangifera indica) 2 12 Nangka (Artocarpus sp.) 2 13 Pinus (Pinus mercusii) 1 14 Randu (Ceiba petandra) 1 15 Sengon (Paraserianthes falcataria) 1 Total 406 Pada kelas diameter, pohon diklasifikasikan berdasarkan kelas diameter per 10 cm diameter. Kelas diameter dimulai pada kelas kurang dari 10 cm (< 10 cm), kelas 10-20 (cm) hingga kelas lebih dari 100 cm (>100) (Gambar 10).

Transcript of BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan...

Page 1: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Inventarisasi Pohon Tepi Jalan dr. Semeru

Inventarisasi pohon dilakukan pada pohon penyusun tepi jalan dr. Semeru.

Hasil inventarisasi berupa jumlah jenis dan individu pohon (Lampiran 9), kelas

diameter pohon dan kelas tinggi pohon. Hasil inventarisasi pohon tersebut seperti

yang disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Jumlah jenis dan individu pohon tepi jalan dr. Semeru

No Nama Jenis Jumlah Individu 1 Beringin (Ficus benjamina) 9 2 Cemara (Aracauria sp.) 1 3 Sempur ( Dillenia sp ) 2 4 Ki copong (Secropia sp.) 9 5 Ki acret (Spathodea campanulata) 1 6 Kenari (Canarium commune) 338 7 Ki hujan (Samanea saman) 2 8 Kupu-kupu (Bauhinia purpurea) 1 9 Lame (Alstonia scholaris) 1

10 Mahoni daun kecil (Swietenia mahagoni) 35 11 Mangga (Mangifera indica) 2 12 Nangka (Artocarpus sp.) 2 13 Pinus (Pinus mercusii) 1 14 Randu (Ceiba petandra) 1 15 Sengon (Paraserianthes falcataria) 1

Total 406

Pada kelas diameter, pohon diklasifikasikan berdasarkan kelas diameter per

10 cm diameter. Kelas diameter dimulai pada kelas kurang dari 10 cm (< 10 cm),

kelas 10-20 (cm) hingga kelas lebih dari 100 cm (>100) (Gambar 10).

Page 2: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

24

Gambar 10 Jumlah individu pohon per-kelas diameter.

Inventarisasi pada kelas tinggi pohon diklasifikasikan berdasarkan tinggi

pohon per 5 m tinggi. Kelas tinggi dimulai dari 0-5 m, 5-10 m, hingga 20-25 m

(Gambar 11).

Gambar 11 Jumlah individu pohon per-kelas tinggi.

Page 3: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

25

Berdasarkan metode Forest Health Monitoring (FHM) yang digunakan,

pohon yang sehat (tidak ada gejala kerusakan) dan mati tidak termasuk dalam

pengamatan, karena tidak termasuk kategori pohon yang mengalami kerusakan.

Namun, pohon tersebut tetap dicatat dalam pengambilan data sebagai

perbandingan antara jumlah pohon yang mengalami dan tidak mengalami

kerusakan di lokasi penelitian. Hasil pengamatan yang dilakukan pada 15 spesies

(406 individu) terdapat 14 spesies (371 individu) atau 91,38% dari total individu

yang mengalami kerusakan. Pada 14 spesies pohon (371 individu) diperoleh

91,60% pohon di lokasi penelitian mengalami kerusakan (Tabel 4). Persentase

hasil inventarisasi pohon yang mengalami kerusakan dari total pohon yang ada

seperti disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Persentase pohon yang mengalami kerusakan

No Jenis Pohon yang Ada

Pohon Rusak Persentase (%)

1 Beringin (Ficus benjamina) 9 9 100 2 Cemara (Aracauria sp.) 1 1 100 3 Ki copong (Secropia sp.) 9 9 100 4 Kenari (Canarium commune) 338 306 91 5 Ki acret (Spathodea campanulata) 1 1 100 6 Ki hujan (Samanea saman) 2 2 100 7 Kupu-kupu (Bauhinia purpurea) 1 1 100 8 Lame (Alstonia scholaris) 1 1 100 9 Mahoni daun kecil (Swetenia mahagoni) 35 35 100 10 Mangga (Mangifera indica) 2 2 100 11 Nangka (Artocarpus sp.) 2 1 50 12 Pinus (Pinus mercusii) 1 1 100 13 Randu (Ceiba petandra) 1 1 100 14 Sempur (Dillenia sp.) 2 1 50

Total 405 371 91,60

5.2 Lokasi Kerusakan pada Pohon

Berdasarkan pengamatan diperoleh sebanyak 709 lokasi kerusakan yang

tercatat dan tersebar pada 4 (empat) sub-jalur pengamatan (Lampiran 10). Lokasi-

lokasi kerusakan tersebut seperti disajikan pada Tabel 5.

Page 4: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

26

Tabel 5 Lokasi kerusakan pohon pada 4 (empat) sub-jalur di sepanjang jalur hijau jalan dr. Semeru Lokasi Kerusakan A B C D Total

Akar dan tunggak 26 33 50 35 144 Akar dan batang bagian bawah 24 33 21 32 110 Batang bagian bawah 14 24 22 28 88 Batang tengah bagian bawah dan atas 27 16 12 16 71 Bagian atas batang 13 10 9 13 45 Batang tajuk 6 14 9 7 36 Cabang 42 38 39 66 185 Kuncup dan tunas 0 1 4 1 6 Daun 3 6 2 13 24

Total 155 175 168 211 709 Keterangan: A) Sub-jalur Semeru A (sebelah kanan Balai Pengobatan Waskita-pintu gerbang RS. Karya Bakti) B) Sub-jalur Semeru B (sebelah kiri Balai Pengobatan Waskita-pintu gerbang RS. Karya Bakti) C) Sub-jalur Semeru C (sebelah kanan pintu gerbang RS. Karya Bakti-Puslitbang Gizi) D) Sub-jalur Semeru D (sebelah kiri pintu gerbang RS. Karya Bakti-Puslitbang Gizi)

Lokasi kerusakan yang paling banyak terjadi saat pengamatan adalah

kerusakan pada cabang yaitu sebesar 185 kasus (26%). Kerusakan yang dialami

adalah cabang patah. Lokasi kerusakan terbanyak berikutnya adalah bagian akar

dan tunggak yaitu sebanyak 144 (20%) lokasi kerusakan. Persentase keseluruhan

lokasi kerusakan yang diamati berdasarkan metode ini seperti disajikan pada

Gambar 12.

Gambar 12 Persentase lokasi kerusakan yang terjadi di jalan dr. Semeru

berdasarkan metode FHM.

Page 5: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

27

Berdasarkan metode ini (FHM) lokasi kerusakan yang memiliki prioritas

tertinggi adalah akar (lokasi 1) kemudian akar dan batang bagian bawah (lokasi

dua), dan seterusnya hingga lokasi terakhir yang memiliki lokasi terendah yaitu

daun (lokasi 9). Nuhamara et al. (2001) menjelaskan bahwa lokasi kerusakan yang

diperoleh merupakan ancaman yang berbahaya bagi kehidupan jangka panjang

(long-term survival) suatu pohon. Hal ini berdasarkan pada fungsi fisiologi akar,

batang dan cabang pendukung daun serta tajuk pohon memiliki peranan penting

yang dimiliki oleh masing-masing bagian.

Pohon memiliki 3 (tiga) stuktur bagian utama yaitu akar, batang dan tajuk.

Masing-masing bagian pohon tersebut memiliki fungsi penting dan khusus dalam

pertumbuhan pohon dan penyesuaian diri terhadap semua faktor lingkungan. Akar

berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari dalam tanah kemudian dikirimkan

ke batang dan daun, membentuk perakaran kuat yang berguna untuk dasar kokoh

berdirinya pohon. Selain itu juga akar juga berfungsi sebagai tempat cadangan

makanan seperti halnya batang dan daun. Batang memiliki beberapa fungsi seperti

sebagai alat tranportasi utama dalam penyaluran hasil metabolisme dari daun ke

seluruh bagian pohon hingga akar (phloem) dan penyaluran air serta nutrisi dari

akar hingga ke batang dan daun (xylem). Sedangkan tajuk yang disusun oleh

cabang dan daun berfungsi sebagai pabrik pembuatan atau metabolisme makanan

melalui proses fotosintesis yang terjadi pada daun. Hasil metabolisme tersebut

kemudian diedarkan ke seluruh bagian pohon untuk tumbuh dan berkembang

(Bernatzky 1978).

Kerusakan yang terjadi pada ketiga lokasi bagian utama pohon tersebut

menyebabkan terganggunya fungsi penting dari masing-masing bagian pohon.

Akibatnya pertumbuhan pohon menurun sehingga menyebabkan kerusakan yang

berujung pada kematian suatu pohon. Kerusakan atau kematian pohon di tepi jalan

ini merugikan dan berbahaya bagi pengguna jalan seperti pada pohon yang rawan

tumbang dan panasnya jalan akibat kematian beberapa pohon penyusun jalan. Pada

lokasi pengamatan diperoleh total kerusakan yang terjadi di 3 (tiga) bagian utama

pohon seperti yang disajikan pada Tabel 6.

Page 6: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

28

Tabel 6 Jumlah lokasi kerusakan yang terjadi pada 3 bagian utama pohon (akar, batang dan tajuk)

Bagian Pohon Lokasi Kerusakan* Jumlah Total

Akar Akar dan tunggak 144 254 Akar dan batang bagian bawah 110

Batang Batang bagian bawah 88

204 Bagian bawah dan bagian atas batang 71 Bagian atas batang 45

Tajuk

Batang tajuk 36

251 Cabang 185 Kuncup dan tunas 6 Daun 24

Total 709 *) lokasi kerusakan berdasarkan metode FHM

5.2.1 Akar

Pada 3 (tiga) bagian utama pohon, akar memiliki total lokasi kerusakan

terbanyak sebesar 254 lokasi kerusakan. Pada saat pengamatan kerusakan akar

lebih banyak terjadi karena luka yang disebabkan oleh manusia. Luka ini

disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan

saluran air serta luka pembakaran yang menyebabkan luka bakar pada akar. Luka

inilah yang menyebabkan infeksi penyakit masuk sehingga terjadi kerusakan atau

kematian pada akar. Kerusakan ini sering dijumpai di lokasi pengamatan dan

merupakan faktor penyebab lapuk atau keroposnya akar dan tunggak. Haris et al.

(2004) menjelaskan bahwa akar berdasarkan fungsi mekanik, berfungsi sebagai

jangkar untuk berdiri tegaknya suatu pohon, sehingga dengan rusak dan matinya

akar akan membahayakan kestabilan tegaknya pohon. Hal inilah yang

menyebabkan ancaman terhadap potensi pohon untuk tumbang.

Page 7: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

29

(a) (b)

Gambar 13 Kerusakan pada lokasi akar. a) Tunggak yang lapuk; b) Akar yang lapuk.

5.2.2 Batang

Pada batang, diperoleh sebanyak 204 total lokasi kerusakan yang terjadi.

Jumlah lokasi kerusakan ini paling kecil dibandingkan dengan akar (254) dan

tajuk (251). Kerusakan yang terjadi di lokasi pengamatan disebabkan oleh

beberapa sebab seperti batang pohon sebagai tempat pemasangan plakat, spanduk,

tempat duduk dengan menggunakan paku atau kawat besi, luka bacokan/goresan,

kemudian kerusakan diperparah dengan invasi mikroba perusak seperti jamur

penyakit. Luka pada lokasi kerusakan merupakan tempat masuk mikroba perusak

atau penyakit sehingga menyebabkan lapuk pada batang melalui mekanisme

pelapukan yang dilakukan oleh jamur penyakit atau organisme lainnya.

(a) (b)

Gambar 14 Kerusakan pada lokasi batang. a) Luka batang karena goresan benda tajam; b) Batang mengeluarkan cairan akibat luka (eksudasi).

Page 8: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

30

Penyakit pada batang diduga merupakan interaksi antara hama, jamur

patogen dan perubahan fisiologi dari tanaman itu sendiri (Rahayu 1999). Pada saat

pengamatan bagian batang yang sudah lapuk terdapat semut dan rayap yang

bersarang pada bagian tersebut. Hal ini juga merupakan salah satu faktor

penyebab lebih parah dan meluasnya lokasi kerusakan pada batang, selain faktor

lain yaitu proses pelapukan yang dilakukan oleh jamur patogen di dalamnya.

5.2.3 Tajuk

Setelah lokasi kerusakan pada akar, lokasi kerusakan terbanyak berikutnya

adalah kerusakan pada tajuk yaitu total sebesar 251 lokasi kerusakan. Sebagian

besar lokasi kerusakan ini terjadi pada percabangan (lokasi 7) yang mengalami

patah dan mati yaitu sebesar 185 (73,71%) dari total 251 lokasi pada tajuk yang

terjadi. Lokasi kerusakan pada cabang (lokasi 7) ini merupakan lokasi kerusakan

yang paling banyak terjadi dari semua lokasi kerusakan mulai dari akar (lokasi 1)

sampai lokasi akhir yaitu daun (lokasi 9). Patah dan mati pada cabang terjadi oleh

beberapa faktor seperti angin pada saat hujan turun dan rusaknya cabang karena

terinfeksi oleh jamur penyakit atau terserang hama sehingga cabang cenderung

lemah dan mudah patah.

(a) (b)

Gambar 15 Kerusakan pada lokasi tajuk. a) Batang tajuk mati karena yang terinfeksi jamur penyakit; b) Cabang patah karena angin.

Selain itu, kerusakan pada tajuk juga terjadi karena percabangan yang

berlebihan (excessive end weight). Menurut Haris et al. (2004) gejala kerusakan

pada cabang seperti percabangan yang berlebihan (excessive end weight),

kebusukan pada cabang (decay) dan lemahnya sistem percabangan akan

Page 9: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

31

mengakibatkan kerusakan serta tumbangnya suatu pohon. Pada saat pengamatan

banyak dijumpai cabang patah dan mati yang berjatuhan di sepanjang jalan dr.

Semeru. Hal ini dikarenakan lebar rata-rata tajuk pohon di jalan dr. Semeru

melebar hingga jalan (Lampiran 8). Jatuhnya ranting atau cabang ini mengancam

keselamatan pengguna jalan.

(a) (b)

Gambar 16 Cabang patah dan mati yang jatuh. a) Cabang kering; b) Cabang basah.

5.3 Tipe Kerusakan pada Pohon

Tipe kerusakan pohon yang diperoleh di Jalan dr. Semeru sebanyak 709

kasus (Lampiran 10). Tipe kerusakan tersebut seperti disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Tipe kerusakan pohon pada 4 (empat) sub-jalur di sepanjang jalur hijau jalan dr. Semeru

Tipe Kerusakan A B C D Total Kanker, gall 46 46 34 43 169 Heart rot, tubuh buah, indikator lapuk 19 20 38 32 109 Luka terbuka 15 13 24 22 74 Resinosis, gumosis 5 8 6 6 25 Batang/akar patah (<0,91m) 3 1 7 12 23 Brum pada akar/batang 20 28 9 11 68 Akar terluka/mati (>0,91m) 1 5 6 4 16 Mati ujung 5 12 5 5 27 Cabang patah/mati 11 21 26 58 116 Brum pada pada cabang/daerah dalam tajuk 27 14 7 5 53 Tunas/daun rusak 3 7 6 13 29 Warna daun berubah 0 0 0 0 0

Total 155 175 168 211 709 Keterangan : A) Sub-jalur Semeru A (sebelah kanan Balai Pengobatan Waskita-pintu gerbang RS. Karya Bakti) B) Sub-jalur Semeru B (sebelah kiri Balai Pengobatan Waskita-pintu gerbang RS. Karya Bakti)

C) Sub-jalur Semeru C (sebelah kanan pintu gerbang RS. Karya Bakti-Puslitbang Gizi) D) Sub-jalur Semeru D (sebelah kiri pintu gerbang RS. Karya Bakti-Puslitbang Gizi)

Page 10: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

32

Pada tipe kerusakan ini, kanker atau gall merupakan kerusakan yang paling

banyak terjadi sebanyak 169 kasus atau 23,84%. Sedangkan untuk tipe kerusakan

paling sedikit tercatat adalah akar terluka/mati (>0,91 m) sebanyak 16 kasus atau

2,26%. Tipe kerusakan yang berupa daun berubah warna tidak dijumpai pada saat

pengamatan. Hanya daun rusak berupa daun berlubang yang dijumpai. Berikut

adalah persentase semua tipe kerusakan yang diperoleh pada saat pengamatan :

Gambar 17 Persentase tipe kerusakan pohon jalan dr. Semeru.

5.3.1 Tipe kerusakan kanker, gall

Tipe kerusakan kanker yang terjadi pada pohon jalur hijau jalan dr. Semeru

sebanayak 169 kasus atau 23,84% dari total 709 kasus tipe kerusakan. Hal ini

menunjukan bahwa kanker merupakan tipe kerusakan terbesar yang dijumpai pada

saat pengamatan. Menurut Haris et al. (2004) kanker merupakan kerusakan pada

pohon yang disebabkan oleh invasi sejumlah jamur pada bagian akar, batang dan

cabang pohon. Serangan ini dilakukan dengan cara mematikan jaringan pada

bagian pohon yang terinfeksi mulai dari kulit, kambium hingga ke dalam bagian

kayu.

Page 11: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

33

Berdasarkan metode FHM kanker merupakan salah satu tipe kerusakan yang

paling parah yang menyerang bagian pohon. Kanker merupakan kerusakan yang

menyerang bagian akar, batang dan cabang. Kerusakan ini menyebabkan kematian

kulit kambium dan diikuti dengan kematian kayu di bawah kulit. Kemudian lokasi

kematian kayu tersebut oleh agen tertentu akan menyebabkan jaringan yang rusak

menjadi lebih luas dan lebar (Alexander & Barnard 1995).

Gejala kanker yang diamati di lapangan berupa kematian pada kulit atau

bagian pohon tertentu secara lokal dan terlihat bagian pinggir menebal sehingga

seakan-akan bagian luka tenggelam (cenderung ke dalam) dan letaknya lebih

rendah daripada sekelilingnya. Rahayu (1999) menjelaskan tentang gejala lanjut

dari kanker ini berupa membengkaknya bagian batang disertai dengan pecahnya

jaringan kayu dan keluarnya cairan berwarna putih kental pada bagian yang

terluka. Secara visual kerusakan ini dapat terlihat dengan adanya ciri-ciri seperti

bagian yang mati mengering, memiliki batas yang jelas, mengendap dan pecah-

pecah (Semangun 1996). Sebagai contoh (Gambar 18), kanker yang menyerang

pada mahoni (Swietenia mahagoni) dan kenari (Canarium commune).

(a) (b)

Gambar 18 Tipe Kerusakan kanker. a) Pada mahoni daun kecil (Swietenia mahagoni), b) Pada kenari (Canarium commune).

Kerusakan ini disebabkan oleh jamur patogen yang menginfeksi bagian

pohon. Jamur penyebab kanker seperti jamur Nectria sp. (Suharti & Erdy 1989

diacu dalam Rahayu 1999). Selain itu, terdapat juga jamur Cytospora sp. yang

bersifat parasit fakultatif yang muncul pada jaringan yang mengalami kanker

dengan membentuk piknidia kecil berwarna hitam. Parasit fakultatif adalah sifat

Page 12: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

34

suatu organisme yang hidup dari bahan organik yang mati (saprofit) dan akan

hidup sebagai parasit karena inangnya cocok bagi organisme tersebut.

Jamur Cytospora sp. mulai terlihat dari cabang pohon bagian bawah dan

lama kelamaan berkembang ke seluruh pohon yang berujung pada kematian

pohon (Marks 1982 diacu dalam Rahayu 1999). Gejala kanker biasanya

berasosiasi dengan serangga perusak (hama) yang membuat lubang atau tempat

bersarang sehingga mengakibatkan kerusakan semakin membesar. Selain itu

faktor lingkungan seperti kesesuaian tempat tumbuh dan faktor iklim juga

berpengaruh.

5.3.2 Tipe kerusakan busuk hati (heart rot), tubuh buah (badan buah) dan

indikator lain tentang lapuk lanjut

Pada tipe kerusakan ini diperoleh sebanyak 109 kasus atau 15,37% dari total

tipe kerusakan yang ada. Tubuh buah yang terjadi pada batang utama, batang

tajuk dan titik percabangan menunjukan adanya indikasi lapuk pada kayu. Tipe

kerusakan ini dicirikan dengan adanya kayu gembol (punky wood). Kayu gembol

merupakan petunjuk bahwa terdapat jaringan kayu yang menjadi lunak dan

mengalami degradasi serta kandungan air yang tinggi. Kerusakan ini juga

dijumpai pada tunggak pohon, yang terlihat lapuk (Nuhamara 2002).

Menurut lokasi pada pohon, tipe kayu lapuk dibedakan menjadi 3 (tiga) tipe

yaitu lapuk pada batang bagian atas, lapuk pada akar dan lapuk pada banir

(Nuhamara et al. 2005). Pada saat pengamatan dijumpai 3 (tiga) tipe lapuk

tersebut. Namun secara visual lapuk pada banir dan akar paling banyak dijumpai.

Dengan berjalannya waktu, lapuk pada akar dan banir ini dapat menyebabkan

bagian pohon tersebut gerowong. Lapuk atau gerowong pada pohon di lokasi

penelitian dijumpai sebanyak 22 kasus.

Tipe kayu lapuk menurut jaringan kayunya dibagi menjadi 2 (dua) tipe yaitu

lapuk kayu gubal dan lapuk kayu teras. Kayu teras didefinisikan sebagai kayu

yang berbentuk selinder yang keras dan terletak di bagian tengah batang pohon

yang tidak lagi berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral, sedangkan kayu

gubal merupakan jaringan kayu dalam batang pohon yang terletak di bagian

Page 13: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

35

terluar dalam batang pohon (Nuhamara et al. 2005). Pada pengamatan di lapangan

diperoleh bahwa lapuk yang terjadi sudah mencapai pada kayu teras.

(a) (b)

Gambar 19 Tipe Kerusakan lapuk. a) Pada akar tunggak; b) Pada batang bagian atas.

Gejala kerusakan yang dijumpai terjadi karena adanya lubang pada bagian

pohon yang disebabkan oleh hama atau perbuatan sengaja yang dilakukan untuk

melubangi dan merusak pohon. Hal ini menimbulkan luka pada bagian pohon

tertentu. Selain itu, luka akibat terbakar juga menjadi penyebab awal proses

pelapukan. Konsep Klasik Hartig (1874) menyatakan bahwa luka terbuka pada

batang, cabang serta luka terbakar memungkinkan fungi pelapuk kayu mampu

mencapai kayu teras (Manion 1981 diacu dalam Nuhamara et al. 2005). Luka dan

lubang pada bagian pohon ini kemudian menjadi jalan masuknya agen penyakit

seperti virus, bakteri serta hama yang merusak jaringan dalam kayu. Akibatnya

dalam jangka panjang jaringan kayu rusak sehingga menyebabkan kelapukan.

Pada beberapa kasus yang ditemui, pohon yang lapuk (jaringan kayu rusak)

seolah-olah tidak terlihat adanya lapuk, padahal bagian dalam kayu ini lapuk. Hal

inilah yang menyebabkan pohon tersebut rawan untuk tumbang.

Page 14: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

36

Gambar 20 Lubang pada batang pohon (awal dari proses pelapukan).

Manion (1981) diacu dalam Nuhamara et al. (2005) menjelaskan siklus

pelapukan pada kayu teras pohon terjadi melalui beberapa tahapan yaitu (seperti

yang disajikan pada Gambar 21) :

a. Diawali oleh basidiospora yang disebar oleh angin dan jatuh pada bagian kayu

yang luka pada pohon.

b. Kemudian basidiospora mulai berkecambah, jika suhu lingkungan cocok serta

luka pada pohon menyediakan kondisi kelembaban, makanan dan tidak

terdapat zat penghambat pertumbuhan.

c. Perkecambahan menghasilkan suatu tabung kecambah dan selanjutnya

berkembang menjadi hifa haploid.

d. Hifa haploid berkembang dan melepaskan enzim-enzim untuk mencerna

bahan-bahan dinding sel.

e. Kemudian melalui noktah pada dinding sel (umunnya), fungi pelapuk kayu

teras tumbuh berkembang dari satu sel ke sel yang lain.

Akhirnya, lubang-lubang terbentuk oleh kerja enzim yang mencerna dinding sel

tersebut sejalan dengan proses pelapukan.

Page 15: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

37

Gambar 21 Siklus penyakit busuk hati (lapuk kayu teras).

Pada kayu yang mengalami busuk hati atau lapuk juga dicirikan dengan

adanya tubuh buah atau jamur yang tumbuh pada bagian pohon yang lapuk. Pada

saat pengamatan dijumpai jamur yang tumbuh pada percabangan batang dan

batang bagian bawah pohon kenari (Canarium commune) yang lapuk. Pada bagian

pohon yang ditumbuhi jamur menunjukkan bahwa jaringan kayu pada bagian

tersebut mengalami kelapukan, kematian setengah dan ada juga yang mati total.

Akibatnya percabangan yang terkena ini mudah patah dan pada batang utama

mengakibatkan kekeroposan sehingga pohon menjadi rawan tumbang. Kondisi

seperti inilah yang membahayakan bagi pengguna jalan. Rahayu (1999)

menyatakan bahwa pada mahoni daun kecil (Swietenia mahagoni), penyebab

busuk pada batang adalah Pythophtera sp. Jamur ini membentuk spora dalam

tanah dan penyebarannya sangat dibantu oleh air serta kelembaban yang tinggi.

Page 16: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

38

(a) (b)

Gambar 22 Jamur sebagai indikasi bagian pohon yang lapuk. a) Batang bagian bawah; b) Percabangan tajuk.

5.3.3 Luka terbuka

Luka terbuka terjadi sebanyak 74 kasus atau 10,44% dari total kerusakan

yang diamati. Umumnya luka terbuka ini disebabkan sebagian besar oleh pola

penggunaan di sepanjang jalur jalan ini. Terlihat beberapa aktivitas di sepanjang

jalan yang menyebabkan pohon menjadi terluka seperti pohon sebagai tempat

pemasangan plakat atau spanduk, tempat duduk dengan menggunakan paku atau

kawat besi pada pohon, luka bacokan serta pembuatan saluran air yang memotong

dan melukai akar pohon. Selain itu, pembakaran sampah yang letaknya langsung

bersentuhan dengan pohon tersebut menyebabkan pohon mengalami luka

terbakar. Menurut Pirone (1972) pembakaran daun-daun mati yang dilakukan di

bawah pohon dapat menyebabkan kerusakan pada pohon dengan panas (heat)

yang dihasilkan dari proses pembakaran. Hal ini disebabkan oleh lapisan

kambium di bawah kulit kayu mungkin menjadi mati akibat panas (heat) tersebut,

kemudian menyebabkan bagian atas kulit kayu tersebut mudah terkena serangan

oleh hama penggerek atau pengebor kayu (borer).

Page 17: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

39

(a) (b)

Gambar 23 Luka terbuka pada akar. a) Luka terbakar; b) Luka pada akar akibat proyek pembuatan saluran air.

Luka terbuka merupakan salah satu faktor awal terjadinya kerusakan pohon

seperti pelapukan pada pohon. Pelapukan ini menyebabkan pohon menjadi mati

dan tumbang. Hal tersebut disebabkan oleh luka yang merupakan tempat

berkembang dan masuknya organisme perusak seperti bakteri, virus, hama serta

organisme lainnya. Jamur perusak kayu mulai menyerang pohon dan berkembang

dari luka pada pohon yang terluka (Pirone 1972). Akibatnya pohon menjadi sakit

dan mengalami kerusakan pada bagian tertentu.

(a) (b) (c)

Gambar 24 Luka terbuka pada batang. a) Luka bacokan; b) Luka akibat paku dan lilitan kawat besi; c) Luka akibat paku.

Setiap pohon yang luka melakukan reaksi tanggapan tertentu terhadap luka

yang dialaminya. Tanggapan yang dilakukan oleh pohon berupa pembentukan

rintangan baik berupa rintangan fisik maupun rintangan kimiawi. Rintangan yang

dibentuk tersebut bertujuan untuk menghadang invasi mikroba yang berasosiasi

Page 18: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

40

dengan luka guna membatasi dan mengurangi jaringan tertentu yang terinfeksi

seminimal mungkin. Proses ini disebut kompertementalisasi atau

compertamentalization of decay in trees (CODIT). Hal inilah yang menyebabkan

pohon dapat hidup lama (Blanchard Tattar 1981 diacu dalam Nuhamara et al.

2005).

5.3.4 Resinosis dan gumosis

Resinosis dan gumosis merupakan proses eksudasi. Eksudasi merupakan

proses keluarnya cairan dari tanaman yang sakit. Gumosis adalah proses

keluarnya cairan yang berupa gum yaitu cairan polisakarida berbentuk jel pada

bagian tumbuhan yang terinfeksi (Widyastuti et al. 2005). Sedangkan pada

resinosis yang dikeluarkan adalah cairan resin. Tipe kerusakan ini terjadi

sebanyak 25 kasus atau 3,53% dari total kasus yang terjadi.

(a) (b)

Gambar 25 Eksudasi. a) Pada tunggak; b) Pada batang utama pohon.

Kerusakan ini terjadi karena adanya luka pada bagian pohon sehingga

terinfeksi dan memicu keluarnya cairan dari bagian pohon tertentu. Menurut

Rahayu (1999) keluarnya cairan dari pohon disebabkan oleh pecahnya jaringan

kayu akibat proses kerusakan lanjut dari infeksi jamur patogen perusak yang

berasosiasi dengan hama dan perubahan fisiologi tanaman tersebut. Eksudasi yang

dijumpai disebabkan karena luka bacokan atau goresan benda tajam serta luka

akibat tusukan paku pada pohon.

Page 19: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

41

5.3.5 Batang atau akar patah (<0,91m)

Tipe kerusakan ini terjadi sebanyak 23 kasus atau 3,24% dari total

kerusakan. Akar yang patah di lokasi penelitian disebabkan oleh kegiatan

pembuatan saluran air dan juga akibat pemotongan sengaja oleh orang yang

berkepentingan di sekitar jalan. Sedangkan untuk batang yang patah disebabkan

oleh adanya pelapukan pada batang tersebut.

(a) (b)

Gambar 26 Akar dan batang yang patah. a) Akar patah karena kegiatan pembuatan saluran air; b) Batang patah karena lapuk.

Bernaztky (1978) menjelaskan salah satu faktor penyebab kematian suatu

pohon adalah patah dan hilangnya akar pohon (root losses). Pada perkotaan (jalur

hijau jalan dan taman kota), kegiatan pembangunan di daerah tersebut seperti

pemasangan saluran pipa, pembuatan parit pemasangan kabel bawah tanah dan

pemasangan pondasi bangunan mengakibatkan kebanyakan akar menjadi rusak.

Kerusakan pada akar atau root losses ini merupakan suatu lokasi kerusakan yang

terbesar keparahannya. Hal ini dikarenakan akar merupakan bagian pohon yang

memiliki peranan utama dalan mengangkut air dan nutrisi penting dari dalam

tanah untuk pertumbuhan suatu pohon.

5.3.6 Brum pada akar dan batang

Tipe kerusakan brum pada akar dan batang terjadi sebanyak 68 kasus atau

9,59% dari total kerusakan. Brum terjadi pada bagian batang dan akar berupa

tumbuhnya tunas-tunas baru yang tumbuh berkembang di bagian akar dan batang

pohon. Tumbuhnya tunas ini termasuk kejadian yang tidak normal pada pohon

Page 20: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

42

karena pertumbuhan itu tidak semestinya terjadi. Menurut Rahayu (1999)

pertumbuhan tidak normal pada tumbuhan seperti pertumbuhan batang yang

berlebihan ini berdasarkan pengalaman disebabkan oleh kelainan bawaaan

(genetik) yang diturunkan oleh induknya dan juga disebabkan faktor lingkungan

tempat tumbuh pohon. Brum ini berpengaruh buruk terhadap perkembangbiakan

suatu pohon, karena pertumbuhan tunas ini menyebabkan kurang optimalnya

penyaluran hasil metabolisme pohon yang seharusnya.

(a) (b)

Gambar 27 Brum a) Pada batang; b) Pada akar mahoni daun kecil (Swietenia mahagoni).

5.3.7 Akar terluka atau mati (>0,91m)

Terdapat 16 kasus pada tipe kerusakan ini atau 2,26% dari total kerusakan

yang merupakan lokasi paling sedikit terjadi. Akar yang letak jaraknya di atas

0.91 meter dari pohon jarang terlihat. Kebanyakan akar tersebut tumbuh menjalar

di dalam tanah dan tidak terlihat dari permukaan tanah. Luka yang ditemui pada

bagian akar ini disebabkan oleh potongan atau goresan benda tajam, kegiatan

pembuatan saluran air dan luka pada akar karena terbakar. Penjelasan mengenai

kerusakan akar ini telah dibahas pada tipe kerusakan sebelumnya yaitu pada tipe

kerusakan akar patah atau mati yang letak jaraknya di bawah 0,91 meter.

Page 21: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

43

(a) (b)

Gambar 28 Luka pada akar. a) Luka akar akibat terbakar; b) Luka akar akibat potongan dan goresan benda tajam.

5.3.8 Mati ujung

Tipe kerusakan ini pada saat pengamatan diperoleh sebanyak 27 kasus atau

3,81% dari total kerusakan. Gejala pohon yang mengalami mati pucuk terlihat

pada bagian ujung pucuk pohon mengalami kematian. Selain itu, ditandai juga

dengan adanya perubahan warna daun pada daerah ujung atau pucuk yang

kemudian mati atau rontok sehingga terlihat gundul.

Gambar 29 Mati ujung.

Rahayu (1999) menjelaskan mati ujung (die back) ditandai dengan

perubahan warna daun dan matinya ujung bagian pohon yang terus menjalar

hingga bagian yang lebih tua. Kerusakan ini disebabkan oleh rusaknya jaringan

tanaman atau tersumbatnya jaringan xylem. Mati ujung juga terkadang disebabkan

oleh penyerapan garam-garam beracun. Serangan jamur yang berasosiasi dengan

Page 22: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

44

hama serangga sering juga menyebabkan kerusakan ini. Selain itu kerusakan ini

juga disebabkan oleh bakteri, temperatur rendah, musim kemarau, drainase dan

aerasi rendah serta hama penggerek pohon (Haris et al. 2004).

5.3.9 Cabang patah atau mati

Percabangan yang patah atau mati dijumpai sebanyak 116 kasus atau

16,36% dari total kerusakan. Pada saat pengamatan, tipe kerusakan ini merupakan

kerusakan terbanyak kedua setelah kanker. Gejala kerusakan yang dijumpai di

lapangan berupa patahnya cabang dan matinya daun pada cabang yang patah.

Haris et al. (2004) menjelaskan bahwa kerusakan cabang pada pohon umumnya

terjadi pada kebanyakan jenis kayu daun lebar (hardwood). Hal ini dikarenakan

pohon hardwood memiliki cabang yang besar dan menyebar sehingga mengalami

stres mekanik lebih besar dibandingkan cabang pohon dari jenis kayu daun jarum

atau konifer (softwood).

Berdasarkan pengamatan, patah cabang sering terjadi karena angin pada saat

turun hujan. Suratmo (1974) menyatakan bahwa angin pada kecepatan kurang

lebih 45 km/jam dapat menyebabkan kerusakan mekanis seperti ranting atau

cabang patah, daun berguguran, batang pohon patah dan pohon terbongkar dengan

akarnya. Namun, saat penelitian dijumpai kejadian ranting atau cabang yang patah

pada kecepatan rata-rata angin sebesar 6,33 km/jam dan kecepatan rata-rata

maksimal angin sebesar 13 km/jam (BMKG-Bogor 2009).

(a) (b)

Gambar 30 Kerusakan pada cabang. a) Percabangan pohon yang mati; b) Cabang Patah dan Jatuh ke Jalan.

Page 23: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

45

Selain angin, penyebab patah cabang pohon juga disebabkan oleh lemahnya

kondisi cabang atau cabang yang lapuk. Suatu daerah yang memiliki curah hujan

tinggi dapat menyebabkan pohon-pohon tumbuh dengan banyak bagian lemah

yang disukai parasit dan jamur (Suratmo 1974). Pada saat pengamatan diduga

bahwa penyebab kondisi percabangan tajuk lemah dan lapuk adalah jamur

patogen dan hama perusak yang menyerang bagian cabang. Kondisi cabang yang

lemah dan lapuk ini akan mudah patah apabila terkena angin. Khoiri (2004) juga

menyebutkan bahwa kerusakan patah cabang ini juga bisa disebabkan oleh

sambaran petir.

5.3.10 Brum pada cabang atau percabangan berlebihan pada daerah tajuk

Tipe kerusakan ini diperoleh sebanyak 53 kasus atau 7,48% dari total

kerusakan. Gejala yang terlihat di lapangan adalah pertumbuhan cabang yang

tidak normal dan kondisi pada suatu cabang yang berlebihan. Menurut Haris et al.

(2004) kondisi percabangan yang berlebihan ini adalah salah satu penyebab

tumbangnya pohon karena angin. Pertumbuhan cabang ini disebabkan oleh

adanya kelainan genetik turunan atau karena lokasi tempat tumbuh yang tidak

cocok.

Gambar 31 Percabangan berlebihan pada tajuk pohon.

5.3.11 Tunas atau daun rusak

Pada saat pengamatan kerusakan daun yang diperoleh sebesar 29 atau

4,09% dari total kerusakan. Gejala kerusakan daun yang terlihat adalah adanya

bercak atau totol pada bagian daun (leaf spot). Bercak daun tersebut lama-

Page 24: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

46

kelamaan menjadi lubang-lubang pada daun. Becak daun ini menyebar rata di

seluruh bagian daun pada pohon yang terkena tipe kerusakan ini. Jamur patogen

yang menginfeksi daun membentuk bercak-bercak (spotting) pada bagian lokal

daun dengan warna kecoklatan (Pirone 1972). Rahayu (1999) menjelaskan bercak

daun (leaf spot) merupakan kematian jaringan (nekrotik) yang mempunyai batas-

batas tegas dan merupakan hasil infeksi lokal oleh patogen. Biasanya bercak daun

(leaf spot) terjadi di tempat persemaian dan juga di lapangan, tetapi lebih sering

terjadi di tempat persemaian. Proses lanjut dari bercak daun yang berupa

runtuhnya jaringan yang mati sehingga terbentuk lubang-lubang pada daun, kasus

ini sering disebut bercak berlubang (shot hole). Penyebab kerusakan ini adalah

jamur patogen seperti pestalosia sp., Alternaria sp., Cylindrocladium sp. dan

lainnya.

Gambar 32 bercak daun (leaf spot) dan bercak berlubang (shot hole) pada daun.

5. 4 Tingkat Kerusakan

5.4.1 Kelas tingkat kerusakan

Pengamatan yang telah dilakukan di jalan dr. Semeru diperoleh sebanyak

371 pohon atau 91, 38% pohon yang mengalami kerusakan dari total 406

individu pohon. Namun berdasarkan pengamatan pada 371 individu pohon yang

mengalami kerusakan diperoleh hasil perhitungan Nilai Indeks Kerusakan (NIK)

sebesar 6,12 (Skala 21). Nilai ini menunjukkan bahwa seluruh pohon yang

mengalami kerusakan di Jalan dr. Semeru tergolong dalam kelas kerusakan

ringan. Menurut metode FHM tingkat kerusakan pada pohon yang mengalami

kerusakan digolongkan menjadi 4 (empat) kelas kerusakan pohon yaitu kelas

Page 25: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

47

sehat (39%), kelas ringan (53%), kelas sedang (8%), dan kelas berat (0%). Kelas

kerusakan pohon di Jalan dr. Semeru berdasarkan metode ini seperti disajikan

pada Gambar 33.

Gambar 33 Kelas kerusakan pada pohon yang mengalami kerusakan di Jalan

dr. Semeru. Berdasarkan inventarisasi seluruh pohon (406 individu) penyusun tepi jalan

dr. Semeru, kelas kerusakan pohon digolongkan menjadi 5 (lima) kelas kerusakan

yaitu sangat sehat, sehat, ringan, sedang dan berat. Persentase kelas kerusakan

yang diperoleh yaitu: kelas sangat sehat (9%), sehat (38%), ringan (48%), sedang

(5%) dan berat (0%). Pohon yang tidak dijumpai gejala kerusakan merupakan

pohon yang sangat sehat. Menurut Miardini (2006) pohon pada kelas sangat sehat

merupakan pohon yang tahan terhadap kerusakan dan dalam kondisi biasa dapat

menyesuaikan diri terhadap patogen maupun penyebab kerusakan lainnya pada

jaringan tertentu. Kelas sehat menunjukan bahwa pohon cukup tahan terhadap

kerusakan. Sedangkan kelas kerusakan ringan, sedang, dan berat menunjukan

bahwa pohon tidak tahan terhadap kerusakan. Berikut ini adalah persentase dan

jumlah kelas kerusakan pada seluruh pohon penyusun jalan dr. Semeru yang

diamati selama penelitian (Gambar 34).

Page 26: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

48

Gambar 34 Persentase dan jumlah kelas kerusakan pada seluruh pohon penyusun

jalan dr. Semeru.

5.4.2 Hubungan antara nilai indeks kerusakan (NIK) terhadap kelas

diameter pohon yang mengalami kerusakan.

Tingkat kerusakan pohon memiliki korelasi terhadap umur suatu pohon.

Haris et al. (2004) meyatakan bahwa pohon yang berukuran besar dan berumur

tua lebih besar kemungkinannya untuk mengalami kerusakan dan tumbang

dibandingkan pohon yang berukuran kecil dan berumur muda. Pada jalur hijau

jalan, pohon berdiameter besar cenderung mengalami kerusakan yang disebabkan

oleh tekanan mekanik dari lingkungan sekitar, umur pohon yang semakin tua,

pertumbuhan fisiologis pohon semakin besar pada tempat tumbuh yang terbatas

serta pengaruh polusi udara yang terakumulasi sepanjang pertambahan umur

pohon. Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa ada

hubungan antara tingkat kerusakan pohon dengan kelas diameter pohon yang

mengalami kerusakan (Gambar 35). Semakin besar diameter pohon yang

mengalami kerusakan maka semakin tinggi NIK suatu pohon.

Page 27: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

49

Gambar 35 Hubungan antara kelas diameter pohon dengan Nilai Indeks

Kerusakan (NIK) pohon. Analisis pola regresi antara kelas diameter pohon terhadap Nilai Indeks

Kerusakan (NIK) pohon dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana

menghasilkan model pola regresi berupa persamaan yaitu y = 0,031x + 4,529

dengan R2 = 0,672 (Lampiran 12). Persamaan ini menginterpretasikan bahwa

setiap peningkatan kelas diameter pohon (x) sebesar satu-satuan (cm), akan

menaikkan NIK (y) secara linear sebesar (0,031x + 4,529) satuan NIK. Nilai R²

yang diperoleh sebesar 0,672 atau 67% artinya sebesar 67% dari keragaman nilai

NIK dapat dijelaskan oleh kelas diameter pada pohon yang mengalami kerusakan

dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Titik-titik pengamatan pada persamaan

tersebut terlihat hampir semua mendekati atau menyinggung garis linear, sehingga

nilai R2 yang dihasilkan cukup besar. Hal ini menjelaskan bahwa kurva regresi

menunjukan persamaan yang diperoleh cukup baik. Model persamaan analisis

regresi sederhana ini dapat digunakan pada selang kelas diameter 4 cm hingga 100

cm terhadap pepohonan tanpa lindungan di jalur hijau jalan yang mengalami

kerusakan. kerusakan tersebut disebabkan oleh faktor utama yaitu kerusakan

secara mekanik dari lingkungan sekitar.

Page 28: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

50

5.5 Pohon Rawan Bahaya

Pohon rawan bahaya didefinisikan sebagai pohon yang keberadaannya

memiliki potensi untuk tumbang sehingga mengancam keselamatan manusia dan

mengakibatkan kerugian material. Menurut Haris et al. (2004) suatu pohon dapat

dipertimbangkan sebagai pohon beresiko tinggi (rawan bahaya) jika struktur yang

tidak kokoh dan terletak di dekat objek yang kemungkinan dapat terluka atau

mengalami kerusakan apabila pohon tersebut tumbang. Penilaian pohon tersebut

melibatkan tiga komponen yaitu :

1. Pohon yang memiliki potensi untuk tumbang (seperti pohon gerowong atau

lapuk).

2. Kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan pohon tumbang (hujan dan

angin).

3. Objek yang dapat terluka atau rusak akibat pohon tumbang (pengguna jalan

dan bangunan di sekitar jalur hijau).

Pada saat pengamatan kriteria yang dijumpai adalah kriteria pohon yang

membahayakan yaitu pada pohon yang gerowong atau lapuk sebanyak 22 kasus

(Lampiran 11). Pohon gerowong berpotensi untuk tumbang ketika terkena angin

pada saat hujan. Pohon gerowong yang sudah parah dapat tumbang walaupun

tidak dipengaruhi faktor tekanan angin atau hujan seperti yang terjadi pada pohon

di jalur hijau Jalan Pemuda, Tanahsareal Bogor pada bulan Desember 2009 lalu

(Gambar 36). Hal ini disebabkan karena pohon gerowong memiliki kondisi batang

yang tidak stabil akibat lubang yang mengurangi kemampuan penopang pada

batang.

Gambar 36 Pohon tumbang menimpa mobil Toyota Camry di Jalan Pemuda,

Tanasareal Bogor. (foto : Arif Firmansyah)

Page 29: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

51

5.6 Pemeliharaan (maintenance) Pohon pada Jalur Hijau Jalan

Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan untuk menjaga dan merawat pohon

pada jalur hijau jalan terhadap seluruh pohon penyusunnya agar kondisinya tetap

terjaga dengan baik dan tujuan dari pembangunan jalur hijau jalan tercapai.

Pemeliharaan pohon pada jalur hijau jalan dapat dilakukan dengan beberapa

kegiatan yaitu :

5.6.1 Pemangkasan (Pruning)

Pemangkasan adalah suatu cara untuk membuang bagian tanaman yang

mengalami kerusakan biasanya pada bagian cabang dan tunas, dan terkadang pada

bagian pucuk, akar, bunga dan buah (Haris et al. 2004). Pemangkasan bagian

pohon ini dilakukan pada bagian pohon tertentu yang mengalami kerusakan atau

pohon yang memiliki potensial untuk mati dan tumbang seperti bagian pohon

yang rusak dan sakit dan percabangan tajuk yang berlebihan. Pirone (1972)

menyatakan bahwa pemangkasan bagian pohon dilakukan apabila terdapat

beberapa alasan yaitu :

1. Pemangkasan untuk membantu proses penyembuhan dasar luka.

2. Pemangkasan untuk mengurangi beban tajuk (percabangan berlebihan) pada

pohon yang mengalami kerusakan akar atau kehilangan sebagian akar dan

pohon yang dibedah untuk penyembuhan.

3. Pemangkasan pada pohon tua untuk alasan keamanan (pada aspek stabilitas

berdirinya pohon).

4. Pemangkasan untuk mengurangi bentuk atau bagian pohon yang tumbuh

berlebihan dan tidak normal, serta pada bentuk atau bagian pohon yang

mengganggu tanaman lainnya.

5. Pemangkasan khusus yang dilakukan pada kasus pembedahan bagian pohon

yang terluka.

6. Alasan tambahan dan sebagai prinsip terhadap keadaan yang ada, pemangkasan

dilakukan pada cabang yang mati, tunas yang tidak normal atau terganggu

pertumbuhannya, dan pada cabang yang melintang dan menggangu lainnya.

Page 30: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

52

Menurut Rusdianto (2008) pemangkasan pohon di jalur hijau jalan

umumnya dilakukan pada tinggi pohon dan lebar tajuk. Pemangkasan pada tinggi

pohon dilakukan pada pohon yang memiliki tinggi di atas 15 meter. Pada saat

pengamatan, pohon yang memiliki tinggi diatas 15 meter diperoleh sebanyak 196

pohon. pemangkasan lebar tajuk dilakukan pada pohon yang bertajuk terlalu lebar

(excessive end weight) dan tajuk yang dianggap mengganggu pengguna jalan atau

infrastruktur bangunan seperti tajuk yang mengenai gedung dan kabel listrik pada

sisi pinggir jalan. Arifin dan Nurhayati (2000) menyatakan bahwa pemangkasan

memiliki manfaat untuk menjaga keamanan seperti tumbangnya pohon akibat

angin serta untuk menjaga nilai keindahan dari keseragaman tinggi pohon.

Menurut Arid Zone Trees (2005) tujuan utama dari pemangkasan (prunning)

adalah untuk menjaga bentuk alami pohon serta meningkatkan kesehatan dan

pertumbuhan suatu pohon. Pemangkasan juga mempunyai efek negatif terhadap

pertumbuhan suatu pohon. Oleh karena itu ada 2 (dua) hal yang harus

diperhatikan pada saat melakukan pemangkasan yaitu : 1) pemangkasan yang

tidak tepat akan menyebabkan stimulasi pertumbuhan yang tidak diinginkan dan

2) pemangkasan yang tidak tepat juga akan menimbulkan luka pada kulit

pelindung pohon, sehingga sangat rawan untuk terinfeksi oleh patogen. Teknik

pemangkasan yang tepat adalah sebagai berikut :

1. Menentukan sudut dan posisi pemangkasan yang tepat

Sudut dan posisi pemotongan saat pemangkasan berpengaruh besar pada

keberhasilan pemangkasan dan membantu dalam proses penyembuhan luka.

Daerah pemangkasan yang akan di potong harus sangat dekat dengan batang

utama tetapi tidak melewati batas antara batang utama dan daerah dasar leher

cabang yang akan dipotong. Permukaan luka pangkas sebaiknya halus dan rapi.

Selanjutnya luka tersebut segera ditutup dengan cepat untuk mencegah invasi oleh

hama serangga atau patogen dan mati pucuk (die-back) akibat kekeringan.

Page 31: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

53

(a) (b)

Gambar 37 a) Pemangkasan yang salah, b) Pemangkasan yang benar (proper pruning). (Sumber : Arid Zone Trees)

Teknik pemangkasan yang salah seperti ditunjukan pada Gambar 37a yaitu :

A) apabila sudut potongan terlalu curam maka akan mempercepat keringnya

jaringan dan menyebabkan kematian tunas atau pucuk (die-back), B) bentuk

potongan yang terlalu datar (flat) serta permukaan yang kasar akan

mengumpulkan air dengan mudah sehingga akan mempengaruhi penyembuhan

luka potongan menjadi lambat dan mengakibatkan kebusukan dan C) pemotongan

yang terlalu jauh akan menyebabkan stimulasi yang berlebihan terhadap

pertumbuhan cabang atau tunas cabang secara cepat dan tidak normal, sehingga

percabangan yang dihasilkan cenderung sangat rapat, sehingga akan

mengakibatkan mati pucuk (die-back) dan akan menggagalkan tujuan awal dari

pemangkasan. Sedangkan pada gambar 37b teknik pemangkasan yang dilakukan

adalah benar yaitu dengan memotong tepat diatas tunas atau percabangan samping

dengan membentuk sudut sekitar 45 derajat (450), sehingga pertumbuhan tunas

percabangan terkendali dan proses penyembuhan luka potongan berjalan dengan

cepat dan baik.

2. Alat pemangkasan (pruning tools)

Pada prinsipnya alat pemangkasan yang digunakan harus bersih (steril),

tajam dan ukuran alat sesuai dengan besar bagian pohon yang akan dipotong. Alat

Page 32: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

54

yang digunakan cukup mudah dan tergantung kebutuhan pemakaian. Umumnya

alat pemangkasan yang digunakan (Gambar 38) adalah gunting dahan (shear),

gergaji tangan (saw), dan pisau (blade).

Gambar 38 Alat-alat pemangkasan (prunning tools).

Penentuan sudut dan posisi potongan dan penggunaan alat yang benar

menghasilkan jaringan penyembuh luka (healing tissue) yang menyebar rata,

sehingga membantu proses penyembuhan (healing) pada luka potongan dengan

cepat (Gambar 39). Alat yang steril dan tajam menghasilkan bentuk permukaan

potongan steril dan halus, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Proses

penyembuhan (healing) pada luka bekas potongan dilakukan oleh tanaman dengan

pembentukan kembali jaringan bagian yang hilang berupa sel baru atau biasanya

disebut kalus (callus). Menurut Pirone (1972) pembentukan kalus ini dimulai dari

bagian tepi kulit kayu secara melingkar yang semakin lama akan mencapai

tengah sehingga luka tertutup sempurna. Rata-rata ketebalan kalus yang terbentuk

sebesar setengah inch atau 3,2258 cm tiap tahun. Luka yang kecil relatif lebih

cepat untuk sembuh.

Page 33: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

55

Gambar 39 Jaringan penyembuh luka (healing tissue) yang menyebar rata hasil dari pemangkasan yang benar. (Sumber : Arid Zone Trees)

Kesalahan dalam penentuan sudut dan peletakan posisi pemotongan akan

menghasilkan jaringan penyembuh luka (healing tissue) penyebarannya tidak rata

(gambar 40). Hal ini akan mengakibatkan lamanya proses penyembuhan atau

bahkan kegagalan yang berujung kebusukan (decay) atau mati pucuk (die-back)

serta invasi oleh serangga dan patogen.

Gambar 40 Jaringan penyembuh luka (healing tissue) yang menyebar tidak rata hasil dari pemangkasan yang benar. (Sumber : Arid Zone Trees)

Page 34: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

56

Menurut Arifin dan Nurhayati (2000) pencegahan terhadap serangan hama

dan jamur, mempercepat penyembuhan luka bekas potongan serta mencegah

kerusakan kayu pada saat pemangkasan dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

a. Memotong dahan dari atas ke bawah. Untuk mencegah kerusakan kulit batang,

bagian bawah lebih dahulu dipotong sebagian.

b. Memotong bagian dahan yang tersisa hingga bersih dan rata. Cara ini dapat

mempercepat penyembuhan dan mencegah kerusakan kayu.

c. Membersihkan bekas potongan atau luka yang menonjol. Kemudian dipotong

dengan pisau yang tajam secara melingkar.

d. Menyemprot dan mengolesi semua luka dengan disinfektan untuk mencegah

serangan jamur dan hama.

5.6.2 Penebangan (Felling)

Penebangan pohon di jalur hijau jalan dilakukan terhadap pohon yang sudah

mengalami kerusakan tingkat lanjut dan tidak mungkin lagi dilakukan perawatan

selain ditebang. Pada jalur hijau jalan, alasan utama dilakukan penebangan pohon

adalah untuk keamanan pengguna jalan. Menurut Dahlan (1992) kegiatan

penebangan pohon dilakukan pada pohon yang miliki kriteria untuk ditebang dan

penebangan dilakukan dengan beberapa metode tertentu. Pohon-pohon yang harus

dihilangkan atau ditebang adalah pohon-pohon yang memiliki kriteria sebagai

berikut :

a. Pohon mati

b. Pohon yang membahayakan

c. Pohon yang saling berhimpitan

d. Pohon yang terkena penyakit dan dapat mengancam pohon-pohon lain

e. Pohon-pohon pada jalur jalan dan bangunan

f. Pohon yang menggangu jalur listrik dan telepon

Pada saat pengamatan dijumpai kriteria pohon yang membahayakan yaitu

pohon yang gerowong atau lapuk sebanyak 22 kasus. Pohon gerowong berpotensi

untuk tumbang ketika terkena angin pada saat hujan. Selain itu, pohon gerowong

yang sudah parah dapat tumbang walaupun tanpa disertai hujan dan angin.

Page 35: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

57

Perlakuan yang tepat untuk pohon tersebut adalah dilakukan penebangan.

Kegiatan penebangan pohon dilakukan dengan cara tertentu agar proses

penebangan dapat berjalan dengan efektif dan tidak mengganggu aktivitas umum.

Beberapa metode yang digunakan dalam penebangan yaitu :

a. Tumbangan (Topping)

Metode ini dilakukan dengan menentukan arah rebah pohon yang terlebih

dahulu dibuat takik rebah dan takik balas.

b. Penggalan (Sectioning)

Metode ini dilakukan dengan memotong bagian demi bagian, dimulai

pada bagian percabangan pohon. Setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan

bagian demi bagian pada batang utama dimulai dari atas. Proses pengikatan,

pemotongan dan penurunan bagian demi bagian pada saat penebangan

terkadang terbilang ketinggalan zaman namun hal tersebut merupakan cara

yang terbaik. Metode inilah yang cocok digunakan untuk menebang pohon di

jalur hijau jalan agar tidak mengganggu aktivitas pemakai jalan.

c. High-lining

Cara penebangan ini dilakukan apabila pohon yang akan ditebang

dikelilingi oleh benda-benda berharga yang tidak dapat disingkirkan. Cara ini

biasanya dilakukan dengan menambatkan ujung tambang yang kuat pada

pohon dan ujung lain di lokasi sasaran yang menjadi tempat jatuhnya bagian-

bagian pohon seperti dahan atau cabang pohon. Tambang yang ditambatkan

harus memiliki sudut yang cukup (tidak terlalu landai dan tidak terlalu tajam)

sehingga bagian pohon jatuh tidak terlalu cepat dan tidak jatuh terlalu jauh.

Penebangan pohon dilakukan seperti pada cara penggalan. Cara penebangan ini

juga dapat dilakukan pada pohon di jalur hijau jalan.

d. Potong Bawah (Bottoming)

Cara ini hanya dilakukan apabila terdapat satu atau lebih pohon lain

yang memiliki ukuran sama atau lebih besar di dekat pohon yang lebih besar.

Penebangan ini dilakukan dengan mengikatkan bagian pohon yang akan

ditebang pada pohon di dekatnya. Kemudian mulai dipotong dari bagian

pangkal (bawah pohon). pemotongan bagian pangkal dilakukan dengan kondisi

pohon tetap berdiri. Setelah bagian pohon di potong diturunkan dengan

Page 36: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

58

mengulurkan tali sambil menjaga agar batang tetap tegak, selanjutnya sedikit

demi sedikit bagian dipotong hingga pohon habis terpotong.

5.6.3 Perawatan luka (Treatment of Wound)

Luka pada pohon yang dijumpai di lapangan cukup banyak terjadi seperti

luka terbuka sebanyak 73 kejadian, luka pada akar sebanyak 16 kejadian, luka

pada bagian pohon sehingga meyebabkan eksudasi sebanyak 35 kejadian serta

luka lainnya pada tipe kerusakan yang telah disebutkan sebelumnya. Luka yang

telah terjadi harus segera mendapat perawatan agar pohon tidak mengalami

kerusakan yang lebih parah. Pirone (1972) menyatakan bahwa luka merupakan

penyebab utama pada kerusakan dan kematian pohon tidak pada waktunya

(premature death of tree). Luka pada pohon dapat terjadi karena kerusakan

mekanis baik disengaja ataupun tidak disengaja. Hal ini dikarenakan jamur

patogen, bakteri, atau parasit lainnya menginvasi lewat luka yang ada pada pohon.

Luka yang ada tidak dapat dihilangkan, tetapi besar, ukuran dan keparahan luka

seringkali dapat dikurangi (Haris et al. 2004). Perawatan luka pada bagian pohon

dapat dilakukan dengan beberapa tahapan cara yaitu :

1. Pembersihan (Cleaning)

Perawatan luka dimulai dengan membersihkan kulit yang mengelupas

dan kering dari dalam dan sekitar daerah luka (Haris et al. 2004).

2. Pembentukan (Shaping)

Setelah dibersihkan, luka dihaluskan kemudian kulit yang luka dipotong

atau diiris tipis hingga membentuk elips (bulat lonjong) dan sejajar dengan

aliran hara. Hal ini bertujuan untuk menstimulasi proses pembentukan kalus

sehingga mempercepat proses penyembuhan (Pirone 1972).

3. Pengecatan (Painting) atau Pembalutan (Dressing)

Setelah luka bersih dan terbentuk semestinya, maka luka harus dicat.

Pengecatan atau pembalutan luka ini bertujuan agar luka tidak terinfeksi oleh

jamur, bakteri dan parasit sehingga kerusakan dapat dicegah lebih awal.

Menurut Arifin dan Nurhayati (2000) pembalutan luka selain berfungsi untuk

menghindari parasit juga berfungsi sebagai disinfektan dan merangsang

pembentukan kalus dalam proses penyembuhan (healing) seperti yang

Page 37: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

59

dijelaskan pada point pertama tentang pruning. Bahan-bahan yang biasanya

digunakan untuk pembalut luka adalah :

a. Orange shellac atau lak untuk menutupi luka bekas kulit

b. Creosot paints atau tir untuk permukaan luka yang besar dan lebar

c. Grafting waxes atau lilin yang dipanaskan ditambah alkohol untuk luka-luka

kecil

d. Lanolin paints untuk menbalut jaringan kambium dan kulit

e. Asphalt, terpentin petroleum atau minyak mineral

f. Cat rumah atau cat kayu

5.6.4 Perawatan lubang akibat kerusakan pada pohon (Cavity Treatments)

Lubang pada pohon ini merupakan tingkat lanjut dari luka yang sudah

mencapai kerusakan bagian dalam pohon, sehingga terbentuk lubang pada bagian

pohon. Pirone (1972) menjelaskan tujuan utama dari perawatan terhadap lubang

(cavity treatment) adalah untuk meningkatkan penampilan serta kekuatan pohon

dengan cara membuang bagian pohon yang rusak atau busuk dan lubang yang

dilakukan oleh serangga serta membersihkan tempat yang digunakan untuk

berkembang biak oleh serangga pengebor, semut, rayap, binatang penggerat yang

berada pada bagian pohon. Pada prinsipnya, terdapat beberapa tahapan perawatan

lubang pada pohon yaitu membersihkan (cleaning), membentuk (shaping),

menguatkan (bracing), mensterilkan (sterilizing) dan membalut/mengecat

(dressing) bagian yang lubang pada pohon. Pada tahapan bracing biasanya

digunakan beberapa angkur atau paku yang ditancapkan pada batang untuk

memperkuat tegakan pohon.

Lubang yang telah melalui proses perawatan mulai dari cleaning hingga

dressing, kemudian dilakukan perlakuan akhir apakah lubang tersebut dibiarkan

terbuka (open cavities), tertutup (covered cavity) atau ditambal dengan bahan

material (filled cavities). Lubang yang dibiarkan terbuka biasanya dilakukan pada

lubang yang tidak terlalu dalam dan luas serta pertimbangan terhadap

pertumbuhan kalus dalam proses penyembuhan lebih baik apabila dibiarkan

terbuka. Pada lubang tertutup dilakukan apabila proses penyembuhan lebih baik

dalam kondisi tertutup karena faktor luar. Penambalan pada lubang dilakukan

Page 38: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

60

pada lubang pohon yang gerowong. Pada saat pengamatan di lapangan lubang

yang dijumpai berupa gerowong pada pohon sebanyak 16 kasus.

(a) (b)

Gambar 41 Pohon gerowong. a) Pada batang bagian bawah; b) Pada tunggak.

Penambalan ini dilakukan pada lubang pohon yang terbentuk akibat

serangan rayap, jamur, luka terbakar dan hama parasit lainnya, sehingga dapat

mencegah kerusakan yang lebih lanjut. Selain itu penambalan pada pohon

gerowong juga dapat membantu dalam meningkatkan kekuatan untuk tetap tegak

(tree stability) serta menambah nilai estetika atau keindahan dari penglihatan

terhadap pohon tersebut. Dahlan (1992) menyatakan bahwa untuk pengisian

lubang dapat menggunakan bahan seperti potongan kayu, karet, aspal yang telah

dicampur gergaji bahkan ada yang menyarankan penggunaan bahan semen saja.

Namun sebagian berpendapat pengisian dengan semen kurang tepat mengingat

semen merupakan bahan yang berat dan terlalu keras, sehingga dikhawatirkan

mengganggu proses penyembuhan. Pada saat di lapangan dijumpai penambalan

dilakukan dengan menggunakan batu (Gambar 42) dengan cara menyelip batu di

daerah gerowong pada pohon. Penambalan atau perawatan lubang seperti

gerowong pada pohon belum dilakukan di lokasi penelitian.

Page 39: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

61

Gambar 42 Penambalan pada pohon gerowong dengan batu di jalan dr. Semeru.

Pada saat melakukan penambalan bahan tambalan sebaiknya tidak rata

dengan kulit kayu. Hal ini bertujuan agar proses pembentukan kalus dapat

menjalar rata, sehingga permukaan lubang dapat tertutupi. Faktor-faktor yang

harus dipertimbangan pada saat penambalan atau pengisian lubang adalah :

a. Ukuran lubang pada pohon. Pada lubang yang besar biasanya cukup sulit

dalam membersihkan jamur patogen hingga bersih sampai akarnya.

b. Umur pohon. Saat proses penyembuhan, pembentukan kalus lebih lambat pada

pohon yang sudah tua. Pohon tua sangat rentan terhadap beberapa penyebab

kerusakan lainnya serta mudah terserang patogen.

c. Kekuatan atau vitalitas pohon. Penambalan pohon disesuaikan dengan

kekuatan pohon yang tergantung dengan tingkat kerusakan, sehingga pohon

dapat menahan beban tambalan tersebut.

d. Daya hidup dan daya tahan pohon terhadap serangan jamur patogen dan hama

serangga. Pohon yang memiliki daya hidup dan daya tahan yang baik terhadap

serangan jamur patogen dan hama dapat dilakukan penambalan. Akan tetapi

apabila keadaan pohon tersebut sebaliknya maka penambalan lebih baik tidak

dilakukan karena akan berbahaya dan berpotensial untuk tumbang. Pohon

tersebut lebih baik ditebang dan dilakukan penanaman ulang atau penyulaman

(Pirone 1972).

Page 40: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

62

Gambar 43 Penambalan lubang pohon di Amerika. (Sumber : Greensboro Planning Departments)

5.6.5 Penopangan (Propping)

Kegiatan penopangan ini dilakukan pada pohon yang batang pohonnya

sudah condong dan dikhawatirkan akan tumbang mendadak. Tujuan dari

dilakukannya penopangan tersebut adalah untuk menjaga keamanan pengguna

jalan dari tumbangnya pohon yang condong dan memiliki potensi untuk tumbang.

Condongnya pohon di tepi jalan ini dimungkinkan dipengaruhi oleh sistem

perakaran yang tidak proposional sehingga pertumbuhan akar pada sisi tertentu

kurang maksimal. Hal ini dikarenakan adanya pondasi bangunan atau saluran air

(selokan) yang dicor dengan material semen sehingga pertumbuhan akar

terganggu. Selain itu juga disebabkan oleh kondisi tajuk yang berlebihan sehingga

batang pohon tidak dapat menahan beban tajuk dan mengakibatkan pohon

condong ke arah beban tajuk yang lebih berat.

Page 41: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

63

Gambar 44 Pohon yang condong di Jalan dr. Semeru.

Gambar 45 Contoh propping pada pohon di Capetown, Afrika Selatan.

5.6.6 Pengendalian hama dan penyakit

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi atau mencegah kerusakan yang

lebih lanjut pada pohon yang disebabkan oleh hama dan penyakit. Hama dan

penyakit merupakan salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan kerusakan

dan mengganggu tanaman di jalur hijau jalan, selain faktor lingkungan. Namun

kegiatan ini belum dilakukan oleh pengelola jalur hijau jalan di lokasi penelitian.

Menurut Arifin dan Nurhayati (2000) pengendalian hama dan penyakit pada dapat

dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1. Pengendalian secara karantina. Tindakan karantina bertujan untuk mencegah

masuknya hama dan penyakit baru serta mencegah keluar masuknya hama dan

penyakit tanaman dari suatu daerah ke daerah lain atau dari suatu tempat ke

tempat lainnya. Tanaman yang akan ditanam di jalur hijau jalan harus

Page 42: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

64

dipastikan bersih dari hama dan penyakit, sehingga pertumbuhannya dapat

berlangsung dengan baik agar tujuan yang diharapkan dari penanaman pada

jalur hijau jalan tercapai dengan semestinya.

2. Pengendalian secara fisik dan mekanik. Pengandalian secara fisik dilakukan

dengan memanipulasi faktor fisik (seperti suhu, kelembaban udara dan cahaya)

sehingga kondisinya tidak cocok untuk hama dan penyakit tersebut.

Pengendalian secara mekanik merupakan cara yang termudah untuk dilakukan.

Pengendalian ini dilakukan dengan cara mengambil dan memusnahkan hama

yang menyerang serta mengambil tanaman yang rusak dan mati dengan tangan

langsung ataupun alat tertentu. Pada saat di lapangan petugas lapang yang

mengelola jalur hijau tiap harinya hanya pada pembersihan ranting dan daun

yang jatuh sebagai sampah belum pada tahap pengambilan dan pemusnahan

hama penyakit yang ada.

3. Pengendalian dengan teknik budidaya. Teknik budidaya yang baik dan benar

dapat menekan dan mengendalikan serangan hama dan penyakit. Cara ini dapat

dilakukan dengan cara pengolahan tanah atau lokasi tanam, pemilihan bibit

atau benih yang baik, serta pemupukan dan penyiraman yang teratur sesuai

kebutuhan jenis tanaman tertentu. Salah satu pertimbangan pemilihan bibit

tanaman yang baik di jalur hijau jalan adalah jenis tanaman yang memiliki

resistensi tinggi terhadap polutan kendaraan bermotor seperti partikel timbal.

Partikel timbal diperkirakan sekitar 60-70% di udara perkotaan bersumber dari

kendaraan bermotor (Krishnayya & Bedi 1986 diacu dalam Dahlan 2004).

4. Pengendalian secara biologis. Pengendalian ini merupakan cara yang sangat

baik dalam pengendalian hama dan penyakit yang berwawasan lingkungan.

Cara ini sedikit lebih sulit dilakukan secara buatan, akan tetapi pada ekosistem

yang masih stabil proses ini masih berjalan secara alami. Prinsip pengendalian

ini adalah hubungan keseimbangan suatu habitat dalam ekosistem. Pada cara

pengendalian ini menerapkan hukum mangsa dan pemangsa (predator), sebagai

contoh hubungan antara parasit atau patogen dengan predatornya.

5. Pengendalian dengan menggunakan pestisida atau secara kimiawi.

Pengendalian ini merupakan alternatif terakhir apabila cara lain tidak mungkin

dilakukan secara efektif ataupun efisien. Cara ini dapat dilakukan dengan cara

Page 43: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

65

penyemprotan, penginjeksian pada batang (tranfusi) dan penaburan pestisida.

Penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan objek yang akan dibasmi.

Terdapat beberapa golongan pestisida berdasarkan sasaran hama yang akan

dikendalikan yaitu insektisida (untuk serangga), akarisida (untuk tungau),

rodentisia (untuk hama pengerat), fungisida (untuk jamur), bakterisida (untuk

bakteri), nematisida (untuk nematoda) dan herbisida (untuk gulma).

5.6.7 Pengendalian kerusakan dari tanaman pengganggu

Pada saat di lapangan tanaman pengganggu yang dijumpai adalah jenis

Ficus elastica. Tanaman ini tumbuh membelit pohon lain yang dijadikan sebagai

inangnya. Apabila pohon ficus ini sudah dewasa maka akan mengganggu

pertumbuhan pohon inangnya bahkan dapat mematikan inangya.

Sastrapradja dan Afriastini (1984) menjelaskan bahwa ficus merupakan

jenis tanaman yang melilit pada tanaman inangya. Selain di tanah, semai ficus

dapat tumbuh di batang inangnya (Gambar 46a). Pertumbuhan ficus ini ditandai

dengan pertumbuhan batang yang membelit pada batang pohon inangnya. Pada

tingkat pertumbuhan selanjutnya, akar ficus tumbuh mengitari batang inangnya,

kemudian saling bertemu sehingga membentuk rajutan batang ficus (Gambar

46b). Bila pertumbuhan ficus tidak terganggu maka batang ficus akan membelit

dan menutupi batang inangnya, begitu pula kondisi tajuk ficus yang mengalahkan

tajuk inangnya. Hal inilah yang menyebabkan kematian pohon inangnya.

(a) (b) Gambar 46 Ficus sebagai tanaman pengganggu. a) Semai ficus yang tumbuh pada

batang inangnya; b) Rajutan akar ficus pada batang inangnya.

Page 44: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

66

Selain Ficus elastica, Jenis ficus yang dijumpai pada saat pengamatan

adalah beringin (Ficus benjamina). Ficus ini banyak dibudidayakan oleh

masyarakat sebagai pohon peneduh. Semai ficus ini sering tumbuh menumpang

pada pohon lain dan pohon ini dapat mencapai tinggi hingga 35 m serta tajuknya

rindang yang membentuk hampir tiga perempat lingkaran.

Pemeliharaan terhadap tanaman pengganggu seperti ficus ini adalah dengan

dilakukan pemindahan terhadap semai ficus yang mulai tumbuh di dekat atau

menempel di batang pohon. Hal ini mengingat ficus merupakan jenis tanaman

peneduh, sehingga lebih baik apabila ditanam di tempat tertentu yang tidak

mengganggu pohon lainnya. Sedangkan untuk ficus yang sudah mulai melilit

pohon lain, maka dilakukan pembersihan dengan mematikan ficus tersebut agar

pohon inangnya tidak terganggu pertumbuhannya.

5.5.8. Penyulaman

Penyulaman merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan jalur hijau jalan

terhadap tanaman baru atau tanaman sudah ada sebelumnya yang mati atau

mengalami kerusakan dengan mengganti tanaman baru. Pada saat pengamatan di

lapangan dijumpai kematian pada tanaman yang baru atau tanaman muda seperti

disajikan pada Gambar 47. Kerusakan dan kematian tanaman tersebut baik karena

serangan patogen, kerusakan mekanis, maupun karena tanaman sudah tua.

(a) (b)

Gambar 47 Kematian tanaman. a) Pada tanaman yang baru ditanam; b) Pada tanaman muda.

Page 45: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

67

Penyulaman pada tanaman yang sudah ada dilakukan terhadap tanaman

yang mengalami kerusakan, mati ataupun sudah tua dengan tujuan untuk

peremajaan tanaman di jalur hijau jalan. Hal ini mengingat setiap tanaman

memiliki daur hidup tertentu sehingga peremajaan harus dilakukan ketika tanaman

berada pada puncak usia yang seharusnya.

Selain itu, penyulaman juga merupakan suatu jaminan bahwa tanaman yang

ditanam akan dapat beradaptasi dan tumbuh secara sempurna. Pada saat

pelaksanaan penyulaman ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Tanaman pengganti harus lebih baik kondisinya dari tanaman yang akan

digantikan. Tanaman tersebut dipastikan sehat dan bersih dari infeksi patogen.

b. Tanaman yang mati atau rusak sebaiknya dicabut atau dibuang terlebih dahulu

dengan cara tidak menggangu tanaman lain yang masih baik. Khususnya pada

tanaman yang terinfeksi patogen atau penyakit karena dikhawatirkan akan

menular ke tanaman lainnya.

c. Mempersiapkan kembali lubang tanaman bekas tanaman yang mati untuk dapat

ditanami kembali dan memastikan lubang tersebut bebas dari gangguan

tanaman patogen yang ada di dalam tanah. Apabila area untuk tanam masih

tersedia dapat dilakukan dengan membuat lubang tanam baru yang

memungkinkan.

d. Tanaman baru dilepaskan dari pembungkusnya (polibag) dan kemudian

ditanam.

e. Pemupukan dan penyiraman secara rutin sangat diperlukan mengingat tanaman

baru membutuhkan beberapa waktu tertentu untuk beradaptasi terhadap kondisi

lingkungan atau lokasi yang baru (Arifin & Nurhayati 2000).

Tindakan pengelolaan dan pemeliharaan sejak dini terhadap kerusakan

pohon pada jalur hijau jalan sangat diperlukan untuk mencegah dan

mengendalikan kerusakan lebih lanjut yang berakibat mati atau tumbangnya

pohon. Kerusakan pada pohon jalur hijau jalan sangat berpotensi menyebabkan

korban kecelakaan pada pemakai jalan akibat tertimpa pohon yang roboh serta

kerugian material besar dari bangunan-bangunan yang rusak.

Page 46: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

68

Berdasarkan hasil pengamatan pada kondisi pohon di jalur hijau jalan dr.

Semeru, maka perlu dilakukan beberapa tindakan pengelolaan selain cara

pemeliharaan pohon pada jalur hijau jalan tersebut. Pengelolaan jalur hijau jalan

yang perlu dilakukan, antara lain :

1. Perlu dilakukan pencatatan data terhadap waktu penanaman pohon di jalur

hijau jalan untuk memonitoring kondisi tanaman berdasarkan usia pohon serta

untuk mengetahui usia maksimum pada tanaman jenis tertentu. Hal ini akan

mempermudah dalam kegiatan pemeliharaan pohon di jalur hijau jalan dan

evaluasinya.

2. Petugas lapang dan masyarakat sekitar jalur hijau yang setiap hari

membersihkan ranting atau dedaunan yang gugur serta sampah yang ada agar

membuang ke tempat pembuangan sampah dan tidak membakarnya di sekitar

jalur hijau jalan. Pembakaran sampah di lokasi tersebut menyebabkan polusi

udara yang mengganggu pengguna jalan serta dapat menganggu tanaman yang

ada baik karena luka bakar pada akar maupun panas (heat) bagi tanaman pada

saat pembakaran.

(a) (b)

Gambar 48 Pembakaran sampah daun dan ranting. a) Pada median jalan; b) Pada tepi jalan dr. Semeru.

3. Penggunaan bibit tanaman pohon yang akan ditanam di jalur hijau jalan

sebaiknya memakai bibit yang berasal dari perkembangan secara generatif

(dari biji). Bibit yang berasal dari biji memiliki resistensi tinggi terhadap faktor

penyebab kerusakan karena memiliki susunan fisiologi tumbuhan yang lebih

kuat dan baik seperti sistem perakaran yang lebih kuat.

Page 47: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

69

4. Pemeliharaan jalur hijau jalan memerlukan dana yang tidak sedikit. Hal ini

dikarenakan dalam pemeliharaan tanaman pohon pada jalur hijau jalan lebih

banyak memerlukan campur tangan manusia dan teknologi dibandingkan

pemeliharaan tanaman pada habitat alaminya seperti tanaman pohon di hutan

alam. Oleh karena itu perlu dilakukan kerjasama dengan instansi atau lembaga

lain untuk membantu dalam bidang pendanaan pada kegiatan pemeliharaan

jalur hijau jalan.

5. Pemasangan papan interpretasi akan pentingnya jalur hijau jalan dan membuat

papan larangan yang berisi larangan untuk tidak memasang atribut atau

menggunakan pohon dengan cara melukai atau memaku, seperti pemasangan

spanduk dan lainnya (Gambar 49). Apabila pohon sudah mengalami luka maka

akan memudahkan hama dan agen penyakit (seperti jamur, bakteri dan virus)

untuk menyerang pohon tersebut, sehingga pohon mengalami kerusakan parah

dan kemudian mati.

Gambar 49 Pemasangan atribut dengan cara melukai pohon.

6. Membersihkan cabang yang mati pada pohon karena dikhawatirkan akan

membahayakan pengguna jalan (Gambar 50). Perlakuan pada cabang yang

mati seharusnya segera dibuang dari pohon dan tidak menunggu cabang

tersebut jatuh dengan sendirinya. Selain kegiatan tersebut bermanfaat untuk

keamanan pengguna jalan juga bermanfaat untuk menjaga nilai keindahan.

Page 48: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · disebabkan seperti goresan, pemotongan pada akar pada proyek pembuatan saluran ... Hanya daun rusak berupa daun berlubang

70

Gambar 50 Percabangan pohon yang mati.

7. Perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar jalur hijau jalan atau

pemakai jalan untuk menjaga pohon penyusun jalur hijau jalan dan tidak

merusaknya dengan cara apapun seperti memasang sesuatu dengan melukai

pohon baik itu luka goresan, luka akibat paku dan kawat serta luka lainnya.

Penyuluhan ini lebih ditekankan kepada pedagang kaki lima, penjual barang

dan jasa serta masyarakat yang berdekatan atau berinteraksi langsung dengan

pepohonan di jalur hijau jalan untuk menjaga tanaman jalur hijau jalan dan

tidak merusak pohon peneduh jalan dengan cara apapun.

8. Melakukan monitoring secara berkala dan teratur terhadap kondisi pohon jalur

hijau jalan, khususnya pada pohon yang terindikasi mengalami kerusakan. Hal

tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian pohon jalur hijau jalan serta

mencegah terjadinya kecelakaan atau kerugian material akibat pohon tumbang.