BAB V GAS LIFT
-
Upload
reza-yulisna-pn -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of BAB V GAS LIFT
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
1/18
BAB V
INTERMITTENT LIFT DESIGN
A. PENDAHULUAN
Gas injeksi tidak
melakukan aeration (meringankan spesific gravity kolom cairan di tubing)
dan dimanfaatkan energi ekspansinya, tetapi melakukan displacement.
Gas harus masuk tubing dengan kecepatan tertentu yang dipertahankan
agar tidak terjadi gas break throgh yang dapat berakibat aeration.
Chamber lift masuk dalam kategori intermittent lift dan dipasang agar
lebih efisien untuk BH dan ! yang lebih kecil.
"atu cycle adalah #aktu antara $ kali pembukaan operating valve.
Deskripsi Satu Cyce
(referensi Gambar %.&)
%'&' controller dan operating valve menutup. "tanding valve membuka,fluida dari formasi terkumpul diatas standing valve setinggi level yang
sudah ditentukan.
%'&B' controller dan operating valve membuka, gas injeksi masuk
mendisplace slug sampai permukaan ,standing valve tertutup, mencegah
gas injeksi masuk ke formasi.
%'&C' Controller mnutup, tetapi operating valve masih terbuka. "lug
masuk kedalam flo#line, casing pressure turun sampai tekanan tutupvalve. "tanding valve tetap terbuka sampai tubing pressure diatasnya
turun diba#ah tekanan formasi.
%'& controller dan operating valve mrnutup, injection gas diba#ah sulg
masuk flo#line dan #h turun sama dengan tekanan separator. "tanding
valve membuka, cairan masuk diatasnya sampai ketinggian slug yang
ditentukan dicapai. "atu rangkaian ini disebut *satu cycle+.
Pe!akaia" #a" $ee%i&a" 'A#(a"ta)e*
&
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
2/18
Pemakaian
' o# BH ' o# roduction -ate' o# ! ' alam dan fluid level rendah
' o# BH dan High !
da sumur'sumur yang terletak dibatas continuous dan intermittent,
bahkan intermittent lift dengan freuensi cycle tinggi dapat menghasilkan
dra# do#n tinggi, dan production rate tinggi.
/elebihan
' ecomonic dan fle0ibility.
' ifting dan euipment cost untuk sumur dalam dan fluid level rendah
lebih murah.
' engan memakai instalasi yang sama, kedalaman dan rate dapat diatur
dengan fle0ibilitas yang tinggi.
Batasa" +
1a0imum production untuk intermittent lift terbatas.
2idak cocok untuk closed ratative system yang kecil.
B. UNL,ADING INTERMITTENT LIFT
'Li&at Ga!%ar -.*
3and ada di dalam kurung di tiap valve adalah opening dan closing pressure.
Gambar %'$' controller dan semua valve terbuka.
4luid level di casing turun (prinsip pipa 5), karena ditekan gas injeksi.
Controller dan semua G6 membuka
Gas injeksi masuk top valve (valve tidak tertutup cairan atau uncovered)
dan mendorong slug pertama ke surface. Controller menutup, casing
pressure turun sampai tekanan tutup valve ke '& (787 psi).
%'$C. Controller dan semua G6 membuka, standing valve menutup.
Controller terbuka sampai casing pressure mencapai %99 psi, top valve
membuka, gas injeksi masuk dan mengangkat slug diatas top valve.
roses ini berulang'ulang sampai valve ke $ uncovered.
$
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
3/18
%.$ ' Controller dan semua G6 (kecuali top valve) terbuka. ifting
process berlanjut sampai valve ke': uncovered (top valve terutup karenapressurenya diba#ah tekanan buka top valve).
%.$; < Controller, top valve, valve ke'$ tertutup, karena casing pressure
lebih rendah dari closing pressure valve ke'$. "tanding valve tetap
menutup. "aat controller membuka, valve ke'$ membuka, karena casing
pressure naik sampai tekanan buka valve ke'$. !njeksi masuk ke valve'$.
Casing pressure diatur sehingga tidak sampai membuka top pressure.
(Controller harus menutup). "etiap valve diba#ahnya uncovered dan
casing pressure turun. Begitu seterusnya prosesnya sama dengan proses
dari top valve ke valve'$.
%'$4 Controller dan operating valve terbuka, operating valve uncovered
dan slug diangkat ke surface. roses selanjutnya sama dengan gambar %'&.
Beberapa intermittent lift kadang dipasangi choke yang lebih kecil dari
gaslift valve port atau metering valve di line injeksi . !ni agar injection
pressure bisa turun sampai tekanan tutup valve.
C. IN/ECTI,N GAS BREA$THR,UGH #a" LI0UID FALL BAC$ +
De1i"isi
iuid fallback adalah liuid yang ada diatas operating valve sesaat
operating valve membuka dan tidak terproduksi selama satu cycle.
!njection gas breakthrough terjadi pada suatu porsi dari liuid slug
yang sedang diangkat keatas dan rata'rata liuid fallback terjadi
setelah slug sampai surface. Fakt2r31akt2r ya") !e!pe")aru&i +
' /edalaman lift
' 5kuran tubing
' 5kuran port dari glv'nya.
' Hambatan (retriksi) tubing di #ell head.
' Beda pressure antara sebelah atas dan ba#ah slug, saat operating valve
membuka.
:
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
4/18
/ita tidak bisa sama sekali mencegah fall back, karena da lapisan tipis
yang tertinggal di tubing saat slug bergerak naik . "aat kecepatan aliran
turun lapisan film ini jatuh kembali=.
La")ka&3a")ka& ter4a#i"ya )as %reakt&r2u)& +
' ertama, saat operating valve terbuka dan slug belum mencapai
terminal velocity. "angatlah penting untuk mempunyai glv yang snap
opening guna mengurangi gas breaktrhough.
' /edua, makin dalam tubing akan makin lama slug sampai ke
surface,dan makin sedikit gas menerobos slug.
' /etiga, saat slug mencapai #ell head, kecepatan menurun karena
banyak restriksi. -estriksi terjadi saat aliran melalui choke di flo#line,
elbo#, endapan scale atau paraffin dekat #ell head.
$uat"ya5 %esar"ya 1a%ack
' 4all back dapat mencegah proses unloading.
' ressure yang diakibatkan fallback dan panjang slug bisa mengurangi
beda pressure le#at valve (differential pressure across valve) sehingga
tidak cukup untuk intetmittent sumur pada maksimum injection gas
cycle freuency dari kedalaman valve atas, sehingga titik gas injeksi
tidak bisa diturunkan.
Perti!%a")a"3perti!%a")a" u"tuk !e")ura")i 1a%ack +
' 1emakai pressure operated valve secara multi point injection (valve
lebih atas membuka saat dile#ati slug, sehingga seperti estafet).
6alve'valve diset pada closing pressure yang sama.
' 4luid operated glv dan chamber installation mengurangi fallback.
' alam chamber lift, liuid slug bergerak sebelum injeksi gas masuk
tubing.
' engan plunger lift.
Perkiraa" i6ui# 1a%ack +
erkiraan bisa di>akukan bila tidak ada kondisi yang tidak normal di
flo#line seperti adanya choke, emulsi, dan lain'lain.
erkiraan fallback ? 7 < 8 @ per &999+ lift.
A
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
5/18
Contoh "uatu lifting dari operating valve dengan kedalaman 7999 ft,
maka fallback yang terjadi adalah $7 < :7@.
D. ESTIMASI PR,DU$SI MA$SIMUM INTEERMITTENT LIFT
Fakt2r 7a") Me!pe")aru&i Pr2#ucti2" Rate
' /edalaman gas injeksi ' 5kuran tubing
' 2ekanan gas injeksi ' Gas breakthrough fallback
' 6olume gas injeksi ' kapasitas gas dari operating valve
' /arakteristik BH build up ' Dell Head ressure
' /ondisi tidak normal seperti emulsi dan lain'lain.
1aksimum rate dibatasi oleh
Eumlah cycle per hari (tergantung kedalaman).
5kuran tubing (volume slug tergantung tinggi slug dan diameter tubing).
Daktu untuk menyelesaikan cycle ? : menit per &999 ft kedalaman lift.
E11ek 8e&ea# tu%i") pressure
' 2ekanan separator mempengaruhi panjang slug (mempengaruhi panjang
kolom cairan, mempengaruhi volume slug)
' ua kondisi yang menyebabkan batasan terhadap maksimum production
rate
o /enaikan tubing pressure sebelum slug memasuki flo#line.
o amanya tubing pressure turun guna mencapai pressure yang sama
dengan spearator pressure. 1aksimum #h harus terjadi bersamaan
saat slug sampai permukaan. Bila tidak, maka slug velocity berkurang
dan banyak terjadi gas breakthrough. ama #aktu yang diperlukan
bagi turunnya tekanan tubing tersebut akan mengurangi jumlah cycle.
Contoh soal
/edalaman operating valve ? 7999 ft.
2ubing $ F ;5; (kapasitas ? 9,9978 bblIft).
ppro0imate tubing pressure pada operaing valve saat valve membuka ?
A99 psig pada 7999 ft (berdasar flo#ig BH dan !).
7
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
6/18
Gas pressure diatas slug yang disebabkan oleh #h adalah 79 psig.
"tatic fluid gradient ? 9,A psiIft.
!nstallasi di design dengan multipoint injection.
Ea#ab
&) Cycle time ? : menit I &999 ft 0 7999 ft ? &7 menit.
Eumlah cycle I hari ? % cycle Iday
$) @ fall back adalah ( 7@I&999 ft) (7999 ft) ? $7@.
:) "tarting slug volume ? (panjang starting slug) (kapasitas tubing)
A) roduksi setelah dikurangi fall back
(starting slug volume)
&99
baekfall@&
? (7.& bblIcycle) (9,87) ? :.= bblIcycle
7) roduksi per hari ? % cycle 0 :.= bblIcycleIday ? :%7 bB
E. $EBUTUHAN GAS IN/E$SI
/arena prosesnya dipslacement, maka kebutuhan gas injeksi berdasar pada
volume gas diantara ba#ah slug dan diatas glv paling dalam yang terbuka
dalam tiap cycle.
/alkukasi dibuat berdasar asumsi berikut
' Gerakan valve bagus.
' 2erjadi displacement, bukan aeration.
' 6alve spread tidak berlebihan.
erkiraan kebutuhan gas injeksi
Bila tidak ada data cukup, maka kebutuhannya adalah $99'A99
cuftIbblI&999 ft lift.
' 5ntuk chamber lift, GJ- formasi tinggi dan #ater cut kecil, kebutuhan
gas injeksi $99':99 cuftIbblI&999ft lift.
' /ebutuhan gas injeksi akan naik bila gas breakthrough naik karena
%
=menit&7
dayminI&AA9
ftIbbl&.7
ftIbbl9978H.9ftIpsiA.9
psig79psigA99
=
=
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
7/18
o 2ekanan injeksi relatif kecil terhadap kedalaman lift.
o
5kuran tubing yang lebih besar. 6olume gas injeksi berdasar volume untuk mengisi tubing di ba#ah slug
o 5ntuk operating valve dengan port 7I&%,:I= atau yang lebih besar,
tubing pressure dikedalaman valve dimisalkan sama dengan surface
closing pressure, jika produksi adalah &'& F bblIcycle untuk tubing $
atau & F ' $ bblIcycle untuk tubing $ F. ressure drop accros valve
sama dengan kenaikan pressure di casing yang disebabkan oleh berat
gas dari permukaan sampai kedalaman valve. verage injection ressure ditubing sesaat slug sampai permukaan.
avg ?$
6Cus+
vc? ressure diba#ah slug saat slug sampai surface.
us? ressure karena panjang slug K p#h, adalah pressure diba#ah slug
saat slug mencapai surface.
5ntuk volume slug yang kecil (pecahan barrel), kebutuhan gas berdasar
avg gas injeksi didalam tubing saat slug sampai surface, yang sama
dengan tubing pressure dikedalaman valve saat valve terbuka. 2ekanan
tubing di valve saat valve tertutup adalah beberapa ratus psi kurang dari
surface closing pressure pada tubing kecil .
Contoh soal
ata sumur
"ama dengan contoh &, kecuali p#h ? 79 sig.
"urface closing pressure dari operating valve ? 799 sig.
Ea#ab
' anjang slug ? ft%7%9978H.9
=.:
tubingkapasitas
volumeslug==
' us? #h K pressure oleh slug
79 K %7% (9.A siIft) ? :&$ sig.
' avg di tabing saat slug sampai surface
8
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
8/18
sigA9%$
799:&$avg =
+=
' ari gambar appendi0 %'& volume tiap &999 ft tubing pada
condisi standard
LsI&999 ft tubing ? $9 CuftI&999 4t pada A9% si dalam $ F tubing.
' "tarting slug length ?9978H.9
&.7
tubingkapastias
volumeslug=
' !njection gas per cycle ? (inj. GasI&999 ft) (panjang tubing
yang berisi gas) ? ($9 cuftI&999 ft) (7999'==& ft) ? :89 cuftIcycle.
' /ebutuhan gas injeksi perhari ?
(inj. Gas volumeIcycle) (jumlah cycle)
? (:89 CuftIcycle) (% cycleIday)
? :%A 1cfd.
' 1inimum gas injeksi untuk sumur ini perhari $99
CuftIbblI&999 ft agar slugnya besar dan liuid fall back rendah.
I"4ecti2" )as #e!a"# rate
5ntuk installasi dengan time cycle controller emand -ate ? &999 < $999CuftImenit agar valve action bagus.
1asuknya gas dari casing ke tubing menjadi aeration kalau naiknya
casing pressure pelan'pelan.
F. PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN DESIGN PERALATAN
"tanding valve dipakai bila BH rendah dan ! tinggi.
"tanding valve tidak dipakai kalau sumur berpasir.
5ntuk valve valve sebelah atas jangan samapai pakai choke kecil (bisa
terjadi aeration, bukan displacement).
5kuran port
' 5ntuk tubing besar dan tekanan injeksi rendah, portnya harus lebih
besar dibanding bila tekanan injeksi tinggi dan tubing kecil.
' 5kuran port harus bisa mele#atkan &999 ftI menit agar terjadi
displacement.
lunger lift dipilih untuk mengurangi fall back.
=
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
9/18
Bottom hole choke bisa dipakai untuk mengurangi pressure surge ke
formasi dan untuk mengatur dra# do#n. Bottom hole choke tidak dipakaijika sumur berpasir.
G. PERTIMBANGAN3PERTIMBANGAN DESIGN INSTALLASI
Spaci") Fact2r
' ipakai untuk menghitung valve spacing guna mengkompensasi liuid
fall back dan fluid transfer dari casing ke tubing sanpai terjadi dra#
do#n melalui formasi.
' 5ntuk sumur lo# ! dan sumur yang penuh dimana valve'valve
ditaruh diatas "4, spacing factornya kurang dari 9.9A siIft. ngka
ini harus dinaikkan ke 9.97 atau 9.9% siIft untuk valve'valve diba#ah
pada sumur'sumur dalam dengan kapasitas rendah terutama bila
tekanan gas injeksi rendah.
Spaci") 1act2r u"tuk
Hi)& Capacity #a" Hi)& Cyce Fre6ue"cy
' "pacing factornya naik terus dari valve'ke valve.
' 1aksimum "4 didapat berdasar production rate dan ukuran tubing.
(ppendi0 Bg. %'$).
' "4 ? 9.9A dipakai menghitung valve ke'$, lalu valve'valve
diba#ahnya "4'nya naik terus sampai tercapai maksimum "4
(kenaikan ini dipakai untuk menghitung valve seterusnya).
Gas i"e pressure
' -ekomendasi ? &99 siI&999 ft lift untuk lifting dari :999'=999 ft. .
ine pressure di sumur yang tersedia harus &99 < &79 psi lebih tinggi
dari surface closing pressure dari operating valve.
Pressure Di11ere"tia
acr2ss (a(e saat (a(e %uka
' Harus cukup untuk memberikan slug velocity agar gas breaktrhough
sekecil mungkin.
' Eika hanya satu operating valve, maka
t M ov ? (79@'87@ dari oM ov
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
10/18
t M ov ? tubing pressure yang diakibatkan oleh starting slug.
o M ov ? valve opening pressure daei operating valve.
' bisa rendah, bila valve port sangat besar atau pada multipoint
injection system.
Pe!ii&a" sur1ace c2si")
pressure #ari 2perati") (a(e
' &99 < &79 si diba#ah tekanan minimum gas injeksi.
' 5ntuk yang lo# BH, surface opening pressure berdasar BH.
' Bila opening pressure dari operating valve beberapa kali lebih besar
dari tubing pressure di kedalaman valve, pemakaian gas injeksinya
terlalu besar.
Pe!ii&a" te!peratur
)ra#ie"t
' Bila designnya memakai surface closing pressure yang sama untuk
semua valve, kesalahan pada temperatur gradient yang terlalu akan
berakibat
erbedaan temperatur antar valve di kedalaman valve besar.
ctual closing pressure valve'valve yang lebih ba#ah
perbedaannya makin besar terhadap design.
' 4lo#ing #ell head temperature dalam design diatas diambil mendekati
temperatur rata'rata dipermukaan atau temperatur gas injeksi didalam
sumur.
P2i"t 21 )as i"4ecti2"
ti#ak #iketa&uii atau %eru%a&
' Bila data sumur yang tersedia sedikit, maka pakailah multi point
injection.
' Closing pressure semua valve (dapat juga pada operating valve) harus
&99 si lebih rendah dari minimum tekanan gas injeksi.
Pe"ti")"ya A(5A%
&9
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
11/18
' alam valve string dimana valve yang mempunyai vIb yang lebih
tinggi ditaruh diatas valve dengan vIb rendah, maka tro untuk
yang vIb nya lebih rendah, harus dikurangi agak banyak agar
surface casing pressure valve' valve yang lebih dalam menurun.
' Bila sebaliknya, tidak perlu pengurangan tro.
' 5ntuk menandai agar tidak terbalik, maka bila penurunan opening
pressure sebesar 7 psi berarti valve dengan vIb lebih tinggi di
running diatas valve dengan vIb lebih kecil.
Va(e sprea# '%e#a
2pe"i") #a" c2si") pressure*
' "elama cycle berjalan, kebutuhan rate dari high pressure system
dikurangi oleh gas yang tersimpan di casing dan ini tergantung dari
kapasitas casing dan valve spread.
' Bila operating valve tidak punya spread, kebutuhan gas yang tinggi
dipenuhi dari high pressure system.
' 5ntuk sumur dengan casing kecil dan memakai time cycle controller,
valve spreadnya harus besar.
' Namun untuk #ell kapasitas rendah, fluid level rendah, casing yang
besar, bila memakai valve spread yang besar akan boros gas injeksi.
Li1ti") E!usi
' ;mulsi menaikkan friction, mengurangi slug velocity sehingga
diperlukan gas injeksi yang berlebih saat operasi cycle.
' Bisa diatasi dengan
!njeksi emulsion breaker ke casing melalui operating valve.
engan plunger lift (mencegah gas break through)
Desi)" i"staasi u"tuk
!e"ce)a& #ra9#29" %ere%i&
' /edalaman operating valve diatur dengan berdasar BH flo#ing yang
diperlukan (bukan total ddepht), dan operating valve ditaruh agak ke
atas.
&&
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
12/18
B2tt2! H2e Pressure
Bui# Up Cur(e' Build up curve yang curam atau landai dipakai untuk memilih apakah
instalasi akan conventional intermittent atau chamber lift.
H. TE,RI DESIGN INSTALASI MULTI P,INT IN/ECTI,N
ipakai pada
' ift yang dalam dan ukuran tubing besar.
' /edalaman lifting (.J.!) tidak diketahui karena perubahan BH.
' ift'nya dalam, sedang tekanan gas injeksi relatif rendah.
' ual gas lift.
' engganti (subtitusi) tubing pressure operated valve dimana #h tidak
turun cepat saat slug sampai permukaan.
' Baik untuk installasi fluid operated valve, membantu gas injeksi
dibeberapa point untuk mengurangi gas breakthrough.
rinsip Jperasi
' /ombinasi tubing'casing pressure control.
' enurunan valve opening pressure dibuat berbeda berdasar tubing
pressure di kedalaman.
' ipakai membantu valve dengan port besar (vIb besar).
' risnsip operasi ada di gambar %'A. "emua valve memakai camco type
C portnya :I=udan 2;4 ? 9,& (dari tabel A'&).
"emua valve punya surfacace closing pressure sama. "tatie fluid gradient
dimisalkan 9.7 psiIfl
icontoh ini, operating valve ada di %A79 fl, karena pada valve'valve
diba#ah %A79 ft (valve di %=79 dan 8$99 ft), tubing pressure lebih besar
dari casing pressure, sehingga gas injeksi tidak mungkin masuk.
6alve di %A79 ft membuka pada pressure 89% si. "aat ini casing pressure
harus mencapai 8A& si., sebelum valve di %999 ft membuka.
' "etelah valve di %A79 ft membuka, tubing pressure disini
mendekati casing pressure (yang naik selama injeksi gas masuk).
&$
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
13/18
' "etelah slug mele#ati %999 ft, tekanan gas injeksi yang tinggi
di ba#ah slug menurunkan opening pressure, valvenya membuka.
2ekanan casing penuh tersedia di kedalaman ini yang menghalangi
penurunan sedikit pada pressure yang terjadi di A79 ft antara dua valve.
2ergantug dari jarak antara dua valve dan tekanan casing maksimum
selama periode injeksi, operasi berlanjut sampai beberapa valve
membuka.
I. PR,CEDUR DESIGN 7ANG DETAIL
' spesifikasi valve dan temperatur di kedalaman valve tidak dipakai untuk
menghitung kedalaman valve.
' erhitungan berdasar
6alve closing pressure di kedalaman valve.
"pacing factor.
"tatic fluid gradient.
1inimum #h dalam periode antara dua injeksi gas.
' Casing pressure di kedalaman valve dipakai untuk perhitungan ini, namun
grafik gradient temperatur terhadap kedalaman harus dibuat dulu.
(berdasar actual)
' angkah'langkah design
&). ari gambar %'$ tentukan spacing factor maksimum untuk
menghitung operating valve berdasar ukuran tubing dan production
rate.
$). Hitung kedalaman top valve seperti pada continuous lift.
:). ilih type valve, ukuran port untuk unloading dan operating valve dan
type design instalasi untuk sumur itu.
A). Hitung kedalaman valve ke'$.
a. ilih surface closing pressure untuk top valve 79'&$9 psi kurang
dari tekanan injeksi permukaan maksimum berdasar ukuran port,
type design intermittentnya dan tekanan injeksi ini. 1akin besar
port untuk unbalanced valve dan makin tinggi tekanan gas injeksi,
&:
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
14/18
makin besar beda valve surface closing pressure dan tekanan
injeksi.
b. Hitung jarak dua valve dengan
%7
&,(4."#h&,Mvc)B6 $&
=
vcM & ? valve closing pressure di kedalaman top valve.
". 4 (spacing factor)
c. Hitung $ ? & K B6&'$
7). Hitung kedalaman valve ke':
a. ilih surface closing pressure valve ke'$.
b. Hitung vcM $
c. Hitung B6$':berdasarkan vcM $. . "4 yang digunakan 9.9A
psiIft untuk menentukan valve': (dapat dipakai dihampir semua
sumur). ada sumur'sumur kapasitas tinggi "4 ini bisa dinaikkan
berdasar production rate saat mele#ati valve ke'$, apabila terjadi
dra#do#n saat mele#ati valve ini.
d. Hitung kedalaman valve' valve selanjutnya dengan memakai "4 ?
9.9A siIft pada sumur'sumur dangkal dan kapasitas rendah.
5ntuk sumur'sumur high capacity "4 harus dinaikkan bertahap
makin ke ba#ah sesuai dalaman valve yang dihitung, karena rate
dan fall back makin keba#ah makin besar.
%). Hitung tro.
' 5ntuk Camco valve, perhitungan dapat memakai grafik %'7 sId %.$7
tergantung type valve dan port siOe dan tergantung valve closing pressure
dan temperatur. Bila grafiknya tidak tersedia, hitung dengan cara ini
&). Cari (!'vIo)
$). Berdasarkan surface closing pressure , cari vcM $.
:). Hitung bt? vcM $. (tanpa spring)
bt ? vcM $'st(&'vIb) (dengan spring).
A). ari grafik $'$ cari bM %94. 2emperatur divalve dicari berdasar
garis gradient temperatur yang ditarik dari bottom hole dan surface.
&A
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
15/18
7). Hitung vo (valve operning pressure %9f)
( )bIv&bvo = tanpa spring.
( )st
bIv&
bvo +
= dengan spring.
' 1engeset valve opening pressure di tester (%94).
Bila valve diset tidak pada %94, tetap memakai grafik $'$. "emua valve
direndam di container berisi air selama pekeriaan pengesetan agar
diperoleh temperatur yang sama untuk semua valve
A. C2"t2& S2a
Bila tidak cukup data untuk design, kedalaman valve' valve bisa
ditentukan dengan gambar %': untuk lo# capacity #ells.(spesifikasi
valve, , gas column #eight dan #ell temperature tidak masuk
pertimbangan)
%': sangat berguna guna memperkirakan jumlah valve yang diperlukan
untuk tekanan gas injeksi yang berbeda'beda dan bantuan untuk memilih
tekanan gas injeksi yang paling ekonomis. Berdasar chart ini, bila
maksimum depth lift 7$99 ft dan sumur diisi, = valve untuk 799 sig dan
7 valve untuk 899 sig
C2"t2& s2a :;
'!uti p2i"t i"4ecti2" u"tuk &i)& capacity 9e*
' Bisa juga dipakai untuk mendesign lo# capacity #ell atau untuk
unloading valve pada chamber lift.
' ada lo# capacity #ell, "4 nya diambil makin kecil makin keba#ah
valve'nya..
Dell data
&). 2ubing siOe ? $ ;5; nominal
$). Casing siOe 7 F J
:). alam sumur 7$99 ft.
A). BH "tatic &799 sig M 7$99 ft.
7). ppro0imate ! ? 9.: BI"!
&7
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
16/18
%). roduksi yang diinginkan ? :99 B4
8). @ #ater cut =7 < 9@.
=). "tatic fluid gradient 9.A7 siIft.
). Dell head tubing pressure %9 sig.
&9).ko ? %99 sig (ko?o)
&&).2emperatur gas injeksi di sumur &994
&$).BH2 ? &774 M7$99 ft.
&:)."umur tidak diisi.
&A).Gravity gas injeksi dan temperatur rata'rata untuk gas column samadengan grafik $'%.
Ea#aban
&). ari %'$, ma0imum "4 ? 9.98A siI4t untuk menentukan valve' valve
ba#ah.
$). & ? ".4. ? 2.'(bhs'#h)IG7
? 7$99 < (&799 < %9)I9.A7 ? $999 ft.
:). ilih valve Camco *C+ dengan :I= port untuk bottom valve.
A). /edalaman valve ke'$
1isalkan vc ? 779 sig di surface untuk top valve
ari grafik $'% ? 787 sig di $999 ft untuk 779 psig M surface.
B6&'$? ftH%7A7.9
)$999(9AA.9%9787=
$?($999 K %7)ft ? $%7 ft.
7). Hitung :
1isalkan vc ? 7A9 sig untuk valve ke'$ disurface.
ari $'% < vc M $? 787 sig.
B6$':? ft=&7A7.9
)$H%7(97.9%9787=
%). Hitung kedalaman semua valve sisa dengan menurunkan vc M surface
untuk valve ke': dst &9 psi tiap valve.
8). Hitung tro(M %94)
&%
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
17/18
/. ESTIMASI PEMA$AIAN GAS IN/E$SI
Berdasar volume yang diperlukan untuk menaikkan casing pressureselama periode injeksi gas, yaitu volume sesaat controller membuka dan
volume sesaat setelah controller menutup (satu cycle). /ebutuhan perhari
tinggal mengalikan berapa cycleIhari.
erbedaan casing pressure diatas bisa didapat dari pressure recorder $ pen.
Contoh soal
ata sumur
&. /edalaman operating valve ? 7999 ft.$. 2ubing siOe $ ;5; nomial.
:. Cassing siOe 7 F J < &8 lbIft.
A. Controller buka %9 detik I jam ($A cycleIday)
7. apatkan surface casing pressure dari t#o'pen pressure recorder di
gambar %'7
%. !njection gas gravity sesuai grafik %'A
verage temperatur sesuai $'%.
Ea#aban
&). ari chart
' Casing pressure saat controller tutup 7&7 sig.
' Casing pressure saat controller buka A%9 sig.
$). ressure casing dikedalaman
7&7 sig disurface, naik 78$ sig di 7999 ft.
A%9 sig disurface, naik 7&& sig di 7999 ft.
:). avg saat controller tutup ? sig7AA$
78$7&7=
+
avg saat controller buka ? sigA=%$
7&&A%9=
+
A). ari grafik %'A untuk tubing $ dan casing 7 F volume gas injeksi I
&999 ft adalah
LsI&999 ft saat controller tutup ? :A89 CuftI&999 ft.
LsI &999 ft saat controller buka ? &=79 CuftI&999 ft.
&8
-
8/12/2019 BAB V GAS LIFT
18/18
7). /ebutuhan gas injeksi Icycle
cyclecuftftxft I&=797999&999
:&99:8A9
=
%). /ebutuhan perhari ? &=79 0 $A ? AA.A 1cfd
"umur ini actualnya memakai kira'kira 79 1cfd dari pengukuran total
G- < 4orm. G-
$. ANALISA SURFACE CL,SING PRESSURE
1enghitung surface closing pressure di valve berdasar opening pressure di
tester (%94)
' apat ditentukan dengan grafik %'7 < %'$7
' Bila tidak punya grafik, bisa dihitung sebagai berikut
Cari factor (&'vIb)
Hitung b ? vo (&'vIb)
Hitung bt dengan grafik $'$
Hitung vcM? bt
/alau pakai spring vcM ? bt K st (&'vIb)
Cari valve closing pressure di surface dengan gradient tekanan casing.
&=
mailto:Pvc@Lmailto:Pvc@L