BAB v Anggaran Bahan Baku

10
BAB V ANGGARAN BAHAN BAKU Sebagaimana telah disinggung pada bab IV, bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dari suatu produk. Dengan kata lain, bahan baku merupakan bahan langsung yang tak terpisahkan dari produk jadi. Sebagai contoh, bahan baku dari produk kursi rotan adalah rotan itu sendiri. Sedangkan paku, lem, dempul dan lainnya merupakan bahan pembantu atau bahan penolong. Dapat disimpulkan bahwa bahan baku suatu produk adalah mudah ditelusuri dan ketersediaannya mutlak dibutuhkan, karena jika tidak tersedia maka proses produksi akan terhenti. Sedangkan bahan penolong agak susah ditelusuri keberadaannya, serta ketiadaannya tidak akan mengganggu proses produksi. Paling hanya mempengaruhi kualitas produk. Dalam anggaran bahan baku ini akan dijelaskan: (1) macam-macam anggaran bahan baku, (2) formula penyusunan anggaran bahan baku, dan (3) penyusunan anggaran bahan baku. 5.1. 5.2. Macam-macam anggaran

description

jjj

Transcript of BAB v Anggaran Bahan Baku

Page 1: BAB v Anggaran Bahan Baku

BAB VANGGARAN BAHAN BAKU

Sebagaimana telah disinggung pada bab IV, bahan baku adalah bahan utama atau

bahan pokok dari suatu produk. Dengan kata lain, bahan baku merupakan bahan

langsung yang tak terpisahkan dari produk jadi. Sebagai contoh, bahan baku dari

produk kursi rotan adalah rotan itu sendiri. Sedangkan paku, lem, dempul dan

lainnya merupakan bahan pembantu atau bahan penolong. Dapat disimpulkan

bahwa bahan baku suatu produk adalah mudah ditelusuri dan ketersediaannya

mutlak dibutuhkan, karena jika tidak tersedia maka proses produksi akan terhenti.

Sedangkan bahan penolong agak susah ditelusuri keberadaannya, serta

ketiadaannya tidak akan mengganggu proses produksi. Paling hanya

mempengaruhi kualitas produk.

Dalam anggaran bahan baku ini akan dijelaskan: (1) macam-macam anggaran

bahan baku, (2) formula penyusunan anggaran bahan baku, dan (3) penyusunan

anggaran bahan baku.

Agus Ahyari membagi anggaran bahan baku kedalam 6 kategori (1988, pp. 275-

7), yaitu:

5.2.1 Anggaran bahan baku untuk keperluan produksi

Anggaran ini adalah anggaran yang mempersiapkan jumlah dari masing-masing

jenis bahan baku yang dipergunakan dalam perusahaan dalam hubungannya

dengan kebutuhan bahan untuk pelaksanaan proses produksi. Sebagaimana

diketahui, bahan baku ini merupakan komponen utama dalam proses pelaksanaan

produksi, maka supaya pelaksanaan proses produksi tidak kekurangan bahan baku

5.1.

5.2. Macam-macam anggaran bahan baku

Page 2: BAB v Anggaran Bahan Baku

perlu ditentukan jumlah bahan baku yang mencukupi untuk keperluan proses

produksi tersebut.

Informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran bahan baku untuk

keperluan produksi Unit produksi dan SUR

5.2.2 Anggaran Persediaan Bahan Baku

Bahan baku yang dibeli (atau mungkin dibeli sendiri) oleh perusahaan pada

dasarnya adalah untuk menunjang kegiatan produksi perusahaan. Dengan

demikian, pembelian bahan baku ini akan didasarkan kepada kebutuhan bahan

baku untuk proses produksi. Mengingat perusahaan tidak mungkin mendatangkan

bahan baku tersebut dalam jumlah dan waktu yang sama dengan saat

diperlukannya bahan baku ini, maka akan lebih aman bagi perusahaan jika

memiliki persediaan bahan baku. Agar persediaan yang diselenggarakan oleh

perusahaan memiliki efisiensi yang tinggi maka perlu disusun anggaran

persediaan bahan baku.

5.2.3 Anggaran Jumlah Bahan Baku Untuk Dibeli

Walaupun jumlah bahan baku yang diperlukan untuk pelaksanaan proses produksi

ini telah diketahui, jumlah bahan baku yang akan dibeli masih perlu ditetapkan.

Hal ini disebabkan oleh jumlah bahan baku yang akan dibeli pada suatu tahun

anggaran belum tentu sama dengan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk

proses produksi. Hal ini telah dijelaskan sebelumnya bahwa faktor adanya

perbedaan dari kedua jenis anggaran tersebut ditentukan oleh persediaan awal dan

persediaan akhir produk.

5.2.4 Anggaran Harga Beli Bahan

Pada umumnya perusahaan akan mengadakan bahan baku yang diperlukan dengan

membeli. Untuk kepentingan pembelian bahan baku tersebut, manajemen

perusahaang akan menetapkan harga beli yang berlaku di perusahaan. Hal ini

sangat penting karena dalam pelaksanaan pembelian bahan baku perlu pedoman

Page 3: BAB v Anggaran Bahan Baku

yang jelas mengenai harga beli bahan. Dengan pedoman yang jelas tentang harga

beli bahan, para pelaksana pembeli akan dapat melakukan tugasnya tanpa timbul

suatu keragu-raguan.

5.2.5 Anggaran Pembelian Bahan Baku

Setelah jumlah bahan baku yang diperlukan untuk produksi serta yang akan dibeli

perusahaan diketahui, kemudian harga beli masing-masing bahan baku tersebut

juga telah ditentukan, maka perusahaan tersebut akan dapat menyusun anggaran

pembelian bahan baku. Dengan anggaran pembelian bahan baku ini maka

manajemen perusahaan akan dapat mengetahui besaran dana yang dibutuhkan

untuk mengadakan bahan baku untuk tahun anggaran yang telah ditentukan.

5.2.6 Anggaran Biaya Bahan Baku Untuk Produksi

Sebagaiamana telah diketahui, jumlah bahan baku yang dipergunakan untuk

proses produksi belum tentu sama dengan jumlah bahan baku yang dibeli. Oleh

karena itu jumlah dana yang dipergunakan untuk mengadakan pembelian bahan

baku belumlah mencerminkan biaya bahan baku untuk proses produksi.

Untuk mengetahui besarnya biaya bahan baku untuk proses produksi ini, perlu

dihitung biaya bahan baku untuk proses produksi yang besar kemungkinan

berbeda jumlahnya dengan jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeli bahan

baku dalam perusahaan.

Untuk menyusun anggaran bahan baku, dibutuhkan data mengenai jumlah

produksi, rencana persediaan bahan baku, dan standar pemakaian bahan baku (M.

Nafirin, 2000, p. 55). Formula yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran

bahan baku adalah sebagai berikut:

Pembelian bahan baku…………xx unit @ Rp xx = Rp xxx

Persediaan bahan baku awal….. xx unit @ Rp xx = Rp xxx +

5.3 Formula penyusunan anggaran bahan

Page 4: BAB v Anggaran Bahan Baku

Bahan baku tersedia ………….. xx unit @ Rp xx = Rp xxx

Persediaan bahan baku akhir… xx unit @ Rp xx = Rp xxx

Bahan baku dipakai ………….. xx unit @ Rp xx = Rp xxx

Nilai bahan baku dipakai dapat pula diperoleh dengan menggunakan rumus sbb:

Contoh:

Anggaran produksi perusahaan Kecap Asli selama tahun 2003 sebanyak 182

botol. Standar bahan baku per botol kecap asli yaitu sebanyak 2 ons kedelai dan 3

ons gula merah. Harga per ons kedelai Rp 400 dan harga per ons gula Rp 100.

Dari data ini, dapatlah dihitung bahan baku dipakai dalam satuan unit dan moneter

sbb:

Satuan unit = 182 unit x 2 ons kedelai = 364 ons kedelai, dan 182 unit x 3 ons

gula merah = 546 unit. Berarti untuk memproduksi kecap asli sebanyak 182 unit

dibutuhkan 364 ons kedelai dan 546 ons gula merah.

Adapun bahan baku yang dipakai dalam ukuran moneter (Rupiah) adalah sebagai

berikut:

Kedelai 364 ons X Rp 400 = Rp 145.600

Gula Merah 546 ons X Rp 100 = Rp 54.600 +

Jumlah biaya bahan baku = Rp 200.200

Bila persediaan bahan baku awal sama dengan persediaan bahan baku akhir, maka

anggaran pembelian bahan baku akan sama dengan anggaran bahan baku yang

akan dipakai. Namun jika terdapat selisih antara persediaan bahan baku awal

Bahan baku dipakai = unit yang diproduksi X standar pemakaian bahan baku

Page 5: BAB v Anggaran Bahan Baku

dengan persediaan bahan baku akhir, maka kedua jenis anggaran tersebut akan

berbeda nilainya.

Misalkan Perusahaan Kecap Asli pada tahun 2003 bermaksud menyusun anggaran

bahan baku dengan data sebagai berikut:

Jumlah produksi untuk satu tahun = 182 unit

Standar harga bahan baku per unit produk = 2 ons

Standar harga bahan baku per ons = Rp 100

Rencana persediaan bahan baku akhir = 65 ons

Persediaan bahan baku awal = 50 ons

Dari data tersebut dapat dihitung bahan baku yang dipakai setahun sebanyak 182

unit X 2 ons = 364 ons. Setelah itu dapatlah disusun anggaran bahan baku sebagai

berikut:

Tabel 1 Perusahaan Kecap Asli

ANGGARAN BAHAN BAKUTahun yang Berakhir 31 Desember 2003

Keterangan Dalam Ons Harga per Ons Rp

Pembelian bahan baku

Persediaan bahan baku awal (+)

379 ons

50 ons

Rp 100

Rp 100

Rp 37.900

Rp 5.000

Bahan baku tersedia

Persediaan bahan baku akhir (-)

429 ons

65 ons

Rp 100

Rp 100

Rp 42.900

Rp 6.500

Bahan baku dipakai 364 ons Rp 100 Rp 36..400

Sumber: Diadopsi dari M. Nafirin (2000, p. 62)

Perlu ditekankan bahwa anggaran pemakaian bahan baku, anggaran persediaan

bahan baku dan anggaran pembelian bahan baku disusun berdasarkan standar

pemakaian bahan baku. Standar pemakaian bahan baku ini terdiri atas standar

kuantaitas bahan baku dan standar harga bahan baku. Kuantitas standar bahan

5.4 Penyusunan anggaran bahan

Page 6: BAB v Anggaran Bahan Baku

baku adalah taksiran sejumlah unit bahan baku yang diperlukan untuk

memproduksi satu unit produk tertentu.

Contoh:

Untuk memproduksi kecap diperlukan bahan baku berupa kedelai dan gula merah.

Misalkan untuk memproduksi per botol kecap diperlukan bahan baku berupa

kedelai dan gula merah sebagai berikut:

Tabel 2Kuantitas Standar Bahan Baku Kecap Asli

Sumber: M. Nafirin (2000, p. 63)

Selanjutnya, harga standar bahan baku adalah taksiran harga perunit bahan baku.

Harga standar ini pada umumnya ditentukan dari daftar harga supplier (pemasok),

dari daftar katalog atau informasi yang sejenis dan informasi lain yang tersedia

yang berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga dimasa dating. Contoh

dibawah ini menunjukkan bagaimana harga standar bahan baku dihitung.

Contoh:

Harga bahan baku berupa kedelai 10.000 ons @Rp 90 = Rp 900.000

Ongkos angkut = Rp 190.000

Potongan pembelian = (Rp 90.000)

Harga pokok bahan baku kedelai 10.000 ons …………… = Rp 1.000.000

Rp 1.000.000 Jadi harga bahan baku standar berupa kedelai = = Rp 100 per ons

10.000 ons

Seandainya jumlah produksi untuk setiap jenis kecap dalam suatu periode tertentu

adalah sebagai berikut:

Jenis Produk SPB (Kedelai)

Kecap sedang 2 ons

Kecap manis 1 ons

Kecap asin 2 ons

Page 7: BAB v Anggaran Bahan Baku

Kecap Sedang = 22 botol

Kecap Manis = 13 botol

Kecap Asin = 9 botol, maka anggaran biaya bahan baku dapat

dihitung sebagai berikut:

Tabel 3Perusahaan Kecap Asli

Anggaran Biaya Bahan Baku

Jenis Kecap Unit Produksi

SPB Jumlah Bahan

Harga per ons

BiayaBahan Baku

Sedang 22 botol 2 ons 44 ons Rp 100 Rp 4.400

Manis 13 botol 1 ons 13 ons Rp 100 Rp 1.300

Asin 9 botol 2 ons 18 ons Rp 100 Rp 1.800

Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 7.500

Sumber: Diadopsi dari M. Nafirin (2000, p. 67)