BAB V ANALISA DATA -...
Transcript of BAB V ANALISA DATA -...
73
BAB V
ANALISA DATA
Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian,
selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui model intergrasi
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah pada Pasar
Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) Jawa Tengah. Untuk menentukan model
komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan, terlebih dahulu peneliti menganalisis
komunikasi pemasaran yang dilakukan.
5. 1. Komunikasi Pemasaran Pasar Industri Kecil dan Kerajinan
Jawa Tengah
Pasar Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) merupakan pusat promosi
dan pengembangan industri kecil dan kerajinan yang berada dibawah naungan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Tengah yang bekerja sama
dengan Pemerintah Kabupaten Semarang. Keberadaan PIKK Jawa Tengah
tersebut belum dikenal dan masih sangat sepi meskipun sudah didirikan sejak
tahun 2002. Keberadaan kios-kios industri dan kerajinan di PIKK tersebut telah
menjadi salah satu usaha pemasaran produk oleh-oleh khas Jawa Tengah yang
layak untuk dikunjungi. Melihat perannya yang begitu penting bagi produk
industri kecil dan kerajinan hendaknya PIKK terus dikembangkan agar tidak
mangkrak.
Pengembangkan PIKK sebenarnya masih bisa terus dioptimalkan.
Namun demikian diperlukan strategi yang tepat untuk mengelola,
mengembangkan, dan meningkatkan pemasaran produk-produk yang
ditawarkan di PIKK. Selain melakukan pengembangan secara internal seperti
pembenahan fasilitas dan penataan PIKK, diperlukan juga pengembangan
secara eksternal seperti promosi dan publikasi mengenai keberadaan PIKK.
74
Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan bagian penting dalam keseluruhan
misi pemasaran serta penentu suksesnya suatu kegiatan pemasaran. Dalam
dekade terkhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran
menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era 1990-
an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tak
terpisahkan”.
Dalam penelitian ini peneliti membatasi data yang diambil mulai dari
tahun 2009-sekarang. Hal tersebut dikarenakan Dinperindag Propinsi Jawa
Tengah mulai menggelola pada tahun 2009. Pengelolaan PIKK Lopait yang
semula dikelola badan pengelola, kemudian pada tahun 2009 dikelola
Dinperindag Propinsi Jawa Tengah. Selama dikelola Dinperindag saat ini telah
dilakukan pembenahan dengan melakukan penataan fasilitas dan promosi
PIKK, terobosan ide-ide inovatif, merintis kemitraan dengan berbagai pihak,
meningkatkan penyelenggaraan even-even di PIKK, bimbingan dan pelatihan
pelayanan konsumen dan pemasaran.1
Pembenahan-pembenahan baik itu penataan fasilitas ataupun promosi
yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah guna mencapai tujuan awal
pembangunan PIKK Jawa Tengah yang telah ditetapkan, yaitu:
1. Menyediakan dan mengembangkan tempat bagi pengusaha industri
kecil dan kerajinan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan
dan sebagai pusat penjualan hasil produksi.
2. Menyediakan dan mengembangkan sarana informasi dan
komunikasi antar pengrajin, pedagang, konsumen, perguruan tinggi,
pemerintah, maupun stakeholder lainnya yang berminat dan
1 Warta Daerah-Central Java-Capaian PAD Dinperindag Prov. Jateng hingga Nopember 2010 sebesar
Rp. 4.714 Milyar,
http://www.jatengprov.go.id/?mid=wartadaera&listStyle=webzine&category=4172&document_srl=14
453, diunduh pada 25 Juli 2012 pukul 19.53 wib.
75
berpotensi untuk mengembangkan Industri Kecil dan Kerajinan
(IKK) Jawa Tengah.
3. Menyediakan dan mengembangkan sarana promosi, utamanya bagi
produk industri kecil dan kerajinan Jawa Tengah yang sekaligus
berperan sebagai pendukung pariwisata di Jawa Tengah.2
Tujuan dari PIKK sudah jelas, yaitu sebagai sarana dalam
mengembangkan IKK Jawa Tengah. Sarana disini berarti, PIKK merupakan
tempat, sarana informasi, dan sarana promosi bagi IKK Jawa Tengah. Dalam
upayanya untuk mencapai tujuan tersebut, PIKK yang berada dibawah naungan
Dinperindag menjalankan strategi-strategi komunikasi pemasaran. Strategi
komunikasi pemasaran merupakan pedoman yang sangat penting untuk
memperkenalkan, memberikan informasi, dan memasarkan produk kepada
konsumen. Strategi komunikasi pemasaran suatu produk dalam sebuah
perusahaan merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan
pemasaran untuk memajukan perusahaan. Begitu pula dengan PIKK yang
tujuan awalnya adalah sebagai sarana untuk mempromosikan produk-produk
IKK Jawa Tengah. Tentunya strategi komunikasi pemasaran yang tepat sangat
dibutuhkan oleh Dinperindag Jawa Tengah untuk PIKK, sehingga tujuan
pemasarannya dapat terwujud dan semakin mengembangkan produk-produk
IKK Jawa Tengah yang dijual disana.
Melihat begitu pentingnya promosi serta situasi dan kondisi pasar pada
beberapa tahun terakhir ini yang mengalami persaingan semakin ketat, sehingga
diperlukan komunikasi pemasaran yang tepat bagi produk-produk yang ada
dipasaran. Tak terkecuali dalam konteks PIKK (Pasar Industri Kecil dan
Kerajinan) yang merupakan sarana untuk memasarkan produk-produk industri
2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah dalam Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan
(2002)
76
kecil dan kerajinan dari Jawa Tengah, dirasa penting untuk mempromosikan
dan mengembangkan IKK (Industri Kecil dan Kerajinan) Jawa Tengah.
Dari informan-informan yang telah peneliti wawancara serta observasi
di lapangan, terdapat 8 bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan oleh
PIKK Jawa Tengah.
1. Personal Selling (Penjualan Personal)
Penjualan personal yang dilakukan oleh Dinperindag pada PIKK
Jawa Tengah adalah dengan menyediakan kios-kios yang berfungsi sebagai
tempat berjualan dimana didalamnya terdapat penjual (wiraniaga). Adanya
penjual yang dapat secara langsung melayani konsumen merupakan faktor
penting, hal ini dikarenakan terjadi sebuah proses komunikasi secara
langsung antara individu selaku penjual jasa kepada pelangganya atau calon
konsumen. Maka secara langsung, penjual jasa dapat melakukan tindakan
persuasif terhadap calon konsumennya seperti membentuk referensi
pembeli, keyakinan, dan tindakan. Teknik ini lebih berkaitan dengan
interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih identik dengan
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pemesanan.
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui penjualan
personal tentunya juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang
dimiliki adalah penjualan personal melibatkan komunikasi secara langsung
dengan konsumen potensial, sehingga lebih bisa membujuk daripada alat-
alat promosi lain. Penjualan personal juga berupa komunikasi dua arah,
sehingga dapat memberikan tanggapan secara langsung kepada konsumen,
dan sebaliknya konsumen juga dapat memberikan respon. Sedangkan
kekurangannya adalah hanya dapat menjangkau sedikit konsumen potensial,
selain itu diperlukan kemampuan untuk membujuk konsumen. Sehingga
peran wiraniaga sangat penting.
77
Meskipun penjualan personal yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa
Tengah hanya melalui presentasi penjualan melalui wiraniaga namun hal
tersebut sangat penting, karena dapat langsung berpengaruh terhadap
perilaku konsumen. Efeksifitas dari presentasi penjualan tersebut didukung
oleh proses penyampaian informasi kepada kosumen melalui komunikasi
pribadi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Mahmud Machfoedz (2010: 42)
bahwa pemasar atau wiraniaga mempunyai keleluasaan untuk menyesuaikan
pesan guna memenuhi kebutuhan konsumen pada informasi. Dibandingkan
dengan metode promosi lain, personal selling merupakan upaya paling tepat,
yang memungkinkan pemasar untuk berfokus pada prospek penjualan yang
paling menjanjikan.
Menurut Kotler (2001 : 800-801) Penjualan perseorangan memiliki
kualitas khusus yaitu:
a. Konfrontasi personal
Penjualan personal melibatkan hubungan yang hidup, cepat, dan
interaktif antara dua orang atau lebih. Dalam konteks PIKK konfrontasi
personal ini tercipta dari komunikasi langsung (tatap muka) berupa
presentasi penjualan antara wiraniaga dengan konsumen yang akan
membeli.
b. Pengembangan
Penjualan personal memungkinkan semua jenis hubungan berkembang,
dari hubungan yang mendasar penjualan sampai hubungan personal
yang dalam. Pengembangan yang terjadi dari kegiatan penjualan
personal di PIKK Jawa Tengah adalah dengan terjadina hubungan baik
antara wiraniaga dengan konsumen, sehingga akan tercipta pembelian
ulang.
78
c. Respon
Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengarkan perkataan wiraniaga. Dalam kegiatan penjualan personal
di PIKK Jawa Tengah, wiraniaga melakukan presentasi penjualan
kepada konsumen tetang produk yang dijual. Hal tersebut membuat
konsumen memberikan respon berupa tindakan untuk mendengarkan
dan memperhatikan wiraniaga tersebut, karena konsumen juga
memerlukan informasi mengenai produk tersebut.
2. Periklanan
Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan menjangkau
setiap lapisan atau anggota masyarakat. Iklan bisa membantu mencapai
hampir semua sasaran komunikasi karena iklan merupakan sarana ampuh
untuk membangun kesadaran konsumen. Iklan merupakan salah satu bentuk
promosi yang paling banyak digunakan perusahaan untuk mempromosikan
produknya. Iklan yang digunakan oleh Dinperindag Jawa Tengah dalam
mengembangkan PIKK dan IKK didalamnya adalah melalui iklan cetak.
Kegiatan promosi yang dilakukan melalui iklan cetak bentuknya
adalah brosur-brosur dan pemasangan iklan di majalah. Dilihat dari jenisnya
iklan terbagi menjadi dua, yaitu Iklan lini atas (above the line) dan iklan lini
bawah (below the line). Iklan lini atas yakni jenis iklan yang mengharuskan
pembayaran komisi kepada biro iklan, contohnya adalah tayangan iklan
media cetak, televisi, radio, bioskop dan sebagainya. Sedangkan iklan lini
bawah yakni jenis-jenis iklan yang tidak mengharuskan adanya komisi,
seperti iklan pada pameran, brosur, lembar informasi dan sebagainya. Jadi
dapat digolongkan bahwa iklan yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa
Tengah untuk PIKK ada dua jenis, untuk iklan lini atasnya berupa iklan di
majalah sedangkan iklan lini bawahnya yaitu brosur-brosur.
79
Iklan majalah yang dilakukan Dinperindag Jawa Tengah adalah pada
Majalah Segitiga Emas USA (Ungaran-Salatiga-Ambarawa). Dinperindag
Jawa Tengah memasang iklan sebanyak 2 edisi, dimana dalam majalah
tersebut menggambarkan fasilitas, kios-kios, serta produk yang ada di
PIKK. Sedangkan brosur yang dibuat untuk PIKK juga hampir mirip dengan
iklan di majalah tersebut, hanya saja informasi yang disampaikan lebih
lengkap dan terinci. Brosur tersebut berisi mulai dari sejarah PIKK, lokasi,
fasilitas yang tersedia, foto-foto, serta informasi mengenai produk-produk
IKK yang ada di PIKK.
Iklan cetak dari PIKK Jawa Tengah lebih bersifat informatif,
memberikan informasi mengenai PIKK Jawa Tengah, lokasi, produk-produk
yang dijual, serta fasilitas yang disediakan. Dimaksudkan untuk
menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru
produk yang sudah ada (Kotler dan Keller, 2007: 245). Hal tersebut
didasarkan pada tujuan dari PIKK yaitu, PIKK merupakan tempat, sarana
informasi, dan sarana promosi bagi IKK Jawa Tengah.
3. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen dan
promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan. Promosi
penjualan yang berorientasi pada pedagang mengarah pada pedagang
perantara, antara lain: pedagang grosir, distributor, pedagang eceran. Hal ini
dilakukan dengan: memberikan uang (komisi) atau penghargaan,
mengadakan demo, seminar, pameran (Belch & Belch, 2001: 21-22).
Promosi penjualan yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah untuk
PIKK adalah promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan,
yaitu dengan menggunakan pedagang perantara.
80
Pedagang perantara merupakan pilihan yang tepat sebagai bentuk
promosi penjualan. Melihat PIKK Jawa Tengah merupakan tempat
penjualan produk-produk dari berbagai daerah di sekitar Jawa Tengah,
pedagang perantara memegang peranan yang penting sebagai sarana
distribusi produk dari produsen untuk di pasarkan di sana.
4. Public Relation
Dalam suatu kegiatan pemasaran, menjaga hubungan baik dengan
masyarakat sangat diperlukan demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Begitu pula dengan PIKK Jawa Tengah. Sebagai upaya untuk mencapai
tujuannya sebagai sarana untuk mengembangkan IKK yang memiliki ciri
khas Jawa Tengah, tentunya diperlukan alat untuk berhubungan dengan
masyarakat. Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun yang ke luar, antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Public Relations
adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis
organisasi, baik yang yang bersifat komersil maupun non-komersil, di sektor
publik (pemerintah) maupun pihak swasta. Teknik yang digunakan Public
Relations, antara lain: news release, press conferences, advertorial/ feature
articles, sponsorship of special evens, penggalangan dana, partisipasi dalam
aktivitas komunikasi, dan berbagai macam kegiatan yang berhubungan
dengan public.
Bentuk public relation yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa
Tengah untuk PIKK adalah berupa feature articles dan soft news di Televisi.
Feature articles tentang PIKK Jawa Tengah dimuat di beberapa tabloid
wanita dan tabloid kuliner. Pemilihan media yang digunakan lebih
cenderung ke tabloid wanita dan tabloid kuliner karena PIKK Jawa Tengah
81
menonjolkan Resto Tahu sebagai ciri khas untuk menarik masyarakat.
Selain feature article di tabloid, Dinperindag Jawa Tengah juga melakukan
publikasi berupa soft news melalui televisi-televisi lokal di Jawa Tengah.
Hal tersebut dikarenakan lokasi PIKK yang berada di Jawa Tengah.
Sekilas Public Relation hampir seperti advertising, bedanya dengan
advertising adalah, untuk masuk ke jaringan media massa perusahaan tidak
mengeluarkan dana khusus melainkan menyediakan berita seputar produk
dan jasa, melakukan even atau aktivitas lain yang menarik untuk diliput atau
dipublikasikan oleh media massa.
5. Corporate Identity
Identitas perusahaan merupakan pembeda antara perusahaan satu
dengan perusahaan yang lainnya. Identitas yang diciptakan oleh
Dinperindag Jawa Tengah untuk PIKK adalah melalui media luar ruang,
yang menyampaikan PIKK sebagai pusat kerajinan yang memiliki ciri khas
Jawa Tengah. Untuk menciptakan identitas tersebut PIKK membuat
beberapa papan informasi yang berada di sekitar lokasi PIKK, seperti
banner, papan identitas kios, dan papan yang berisi informasi mengenai
PIKK.
Menurut Frank Jefkins (1996: 296) Identitas perusahaan (corporate
identity) adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu
perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan-perusahaan lainnya.
Identitas perusahaan tersebut harus diciptakan melalui suatu rancangan
desain khusus yang meliputi segala hal khas dan unik berkenaan dengan
perusahaan yang bersangkutan secara fisik. Desain tersebut memiliki wujud
sedemikian rupa sehingga dapat mengingatkan khalayak akan perusahaan
tertentu. Identitas perusahaan memiliki elemen-elemen utama yang meliputi
82
warna/bentuk bangunan atau pabrik, tipe logo, atribut, sampai dengan
seragam dan pakaian resmi perusahaan.
Dengan adanya identitas PIKK Jawa Tengah tersebut maka
masyarakat dapat mengetahui perbedaan antara PIKK dengan pasar-pasar
kerajinan yang lainnya, karena informasi mengenai PIKK tersebut sudah
terpampang di sekitar lokasi PIKK. Indentitas tersebut juga dapat
bermanfaat bagi pedagang yang berjualan di PIKK. Selain identitas yang
terpasang di sekitar PIKK, kegiatan public relation yang dilakukan melalui
media massa juga ikut berperan dalam membentuk identitas PIKK.
6. Eksibisi
Kegiatan pemasaran yang berinteraksi langsung terhadap konsumen
secara luas tentunya mempunyai keunggulan dibandingkan alat-alat promosi
lainnya. Hal tersebut juga dipahami oleh Dinperindag Jawa Tengah,
sehingga dalam kegiatan komunikasi pemasaran untuk PIKK juga
menggunakan eksibisi. Ekshibisi atau pameran merupakan satu-satunya
media periklanan yang menyentuh semua panca indera: mata, telinga, lidah,
hidung, dan kulit. Media ini sifatnya akrab dan mudah diterima oleh semua
orang. Pameran memiliki banyak jenis atau bentuk (Jefkins, Frank. 1996:
217).
Pameran produk-produk PIKK Jawa Tengah biasanya dilakukan
dalam sebuah even-even yang dapat menarik banyak orang. Dalam even
tersebut diadakan lomba ataupun festival yang mempunyai ciri khas Jawa
Tengah, seperti lomba memasak makanan tradisional, lomba permainan
tradisional, festival kebaya, festival batik, atau festival industri kuliner Jawa
Tengah. Selain itu saat mendekati hari raya Idul Fitri di PIKK Jawa Tengah
diadakan pasar murah yang menjual berbagai kebutuhan pokok, sampai
produk-produk kerajinan. Dengan adanya even seperti itu, pameran yang
83
dilakukan di PIKK menjadi lebih ramai, dilihat, dan terjadi transaksi
penjualan.
7. Resto Tahu
Resto Tahu yang terdapat di PIKK merupakan salah satu daya tarik
yang digunakan oleh Dinperindag Jawa Tengah untuk menarik pengunjung.
Resto Tahu mulai dibuka pada tanggal 17 Oktober 2009. Dalam kegiatan
promosi, menggunakan sebuah tempat (rumah makan) sebagai sarana
promosi seperti yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah merupakan
bentuk baru. Dimana alat yang digunakan tidak terbatas pada bauran
promosi seperti periklanan, personal selling, ataupun sales marketing, tetapi
lebih kepada fasilitas pendukung. Fasilitas seperti Resto Tahu tersebut tidak
hanya sebagai bentuk promosi untuk menarik pengunjung, tetapi juga
sebagai tempat untuk mengembangkan potensi kuliner Jawa Tengah
khususnya makanan dari bahan Tahu.
8. Paguyuban PIKK Jawa Tengah
Paguyuban PIKK Jawa Tengah merupakan kelompok yang
beranggotakan para pedagang dan pelaku industri kecil dan kerajinan yang
berjualan di PIKK. Paguyuban tersebut didirikan dengan tujuan memberikan
wadah bagi para pedagang di PIKK untuk berkreasi dan tidak serta merta
tergantung dengan pemerintah. Diharapkan dengan adanya paguyuban
tersebut pedagang di PIKK dapat berkembang sendiri.
Paguyuban PIKK Jawa Tengah memiliki kegiatan tersendiri, dimana
tujuannya adalah untuk mengembangkan usaha mereka. Adapun kegiatan
yang dilakukan adalah mengadakan even rutin setiap 1 tahun sekali berupa
pasar murah, yang mana selalu dilakukan menjelang Lebaran. Kemudian
Paguyuban juga melakukan pertemuan rutin seluruh anggota setiap satu
84
bulan sekali yang biasa dilakukan di Resto Tahu PIKK, adapula halalbihalal
yang dilakukan setahun sekali setelah Lebaran yang tujuannya adalah
mempererat tali silaturahmi antar anggota Paguyuban. Kemudian
Paguyuban juga mengadakan Studi Banding di pasar-pasar industri kecil
dan kerajinan, yang sekiranya pasar tersebut dapat dicontoh cara kerjanya
dan diterapkan di PIKK, tahun lalu studi banding tersebut diadakan di Pasar
Bringharjo Yogyakarta.
5. 2. Model Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing
Communication) pada Pasar Industri Kecil dan Kerajinan Jawa
Tengah
IMC merupakan suatu metode komunikasi yang tidak hanya terikat pada
jenis komunikasi tertentu saja (misalnya iklan di media massa) melainkan
menggunakan media dan kontak apa pun yang dapat memungkinkan
komunikator untuk menyampaikan pesan dari merek kepada khalayak
sasarannya dengan baik seperti iklan melalui surat, promosi, display di dalam
toko, dan di Internet, sedangkan tujuan IMC adalah meraih khalayak sasaran
secara efisien dan efektif dengan menggunakan jenis metode kontak apa pun
yang sesuai.
Seperti yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah dalam
melakukan kegiatan komunikasi pemasaran untuk PIKK. Mereka tidak hanya
berkomunikasi menggunakan media massa saja, tetapi juga menggunakan alat-
alat lain yang dapat langsung menyentuh pasar. Seperti yang diungkapkan oleh
Terence Shimp (2001: 24), bahwa ciri dari IMC adalah berawal dari pelanggan
dan calon pelanggan. Artinya, pendekatan yang dilakukan dimulai dari
pelanggan untuk menentukan metode komunikasi yang paling baik dalam
85
melayani kebutuhan informasi pelanggan, serta memotivasi mereka untuk
membeli sesuatu.
Alat-alat yang digunakan oleh Dinperindag Jawa Tengah untuk
mempromosikan PIKK adalah dengan menggunakan 6 bentuk dari 12 bauran
komunikasi pemasaran yang dikembangkan oleh ilham Prisgunanto, yaitu:
personal selling; periklanan; promosi penjualan; public relation; corporate
identity; dan eksibisi. Selain keenam bentuk bauran komunikasi pemasaran
tersebut, Dinperindag Jawa Tengah membangun Resto Tahu di dalam PIKK
yang tujuannya adalah sebagai daya tarik konsumen dan mengembangkan
potensi kuliner berbahan baku tahu. Dinperindag juga membentuk Paguyuban
PIKK yang beranggotakan pedagang serta pelaku industri kecil dan kerajinan di
PIKK. Tujuan didirikannya paguyuban tersebut adalah sebagai sarana untuk
mengembangkan pedagang dan pelaku IKK di PIKK, sehingga mereka dapat
berkembang sendiri dan tidak tergantung kepada Pemerintah.
Selain menggunakan alat-alat promosi, strategi yang dilakukan oleh
PIKK Jawa Tengah dalam mengembangkan IKK yang ada didalamnya adalah
dengan membentuk Paguyuban untuk para Pedagang dan Pelaku Industri yang
ada di PIKK Jawa Tengah. Adanya Paguyuban PIKK tersebut membuat
anggotanya menjadi berkembang dan tidak tergantung pada pemerintah.
Dari strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh
Dinperindag Jawa Tengah untuk mengembangkan PIKK, maka peneliti
menurunkan konsep tersebut dalam satu model komunikasi pemasaran terpadu
(IMC). Dalam menentukan model IMC PIKK, peneliti menganalisis kekuatan
dan kelemahan dari masing-masing bentuk komunikasi pemasaran yang
dilakukan. Sebagai indikator dalam menentukan kekuataan dan kelemahan
peneliti menganalisis segmentasi, target market, serta positioning dari PIKK
Jawa Tengah.
86
a. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang
heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki
kesamaan dalam kebutuhan, keinginan, dan /atau respons terhadap program
pemasaran spesifik. Menurut Keegan (2007) segementasi pasar global
terdiri dari:
1. Segmentasi Geografis : Pembagian pasar dunia ke dalam daerah
geografis terdiri dari Wilayah, ukuran Kota, kepadatan, iklim. PIKK
tidak menetapkan wilayah sasaran geografik. Dapat melayani semua
segmen pasar.
2. Segmentasi demografis : Karakteristik populasi yang dapat diukur
seperti usia, gender, pendapatan, pendidikan dan pekerjaan termasuk
pendapatan nasional dan besar populasi. Produk di PIKK ditujukan
kepada pria dan wanita yang berusia dewasa.
3. Segmentasi psikografis : Melibatkan pengelompokkan orang-orang
dalam hal perilaku, sikap, nilai, dan gaya hidup. Penjualan produk-
produk PIKK ditujukan untuk masyarakat yang tertarik terhadap
produk-produk hasil industri kecil dan kerajinan yang memiliki ciri khas
Jawa Tengah
b. Targeting
Targeting merupakan proses membidik kelompok kunsumen yang akan
disasar oleh pemaasar. Target yang di sasar oleh PIKK adalah orang-orang
yang menyukai kerajinan khas Jawa Tengah.
c. Positioning
Positioning adalah bagaimana menjelaskan posisi produk kepada konsumen,
sehingga konsumen dapat membedakan produk kita dibandingkan
87
kompetitor lainnya. Positioning yang ingin dibentuk PIKK adalah pusat
kerajinan khas Jawa Tengah
88
Tabel 5.2. Keterkaitan antar strategi komunikasi pemasaran
No. Aktifitas Komunikasi
Pemasaran
Kekuatan Kelemahan Keterkaitan antar aktifitas
komunikasi pemasaran
1. Periklanan
Brosur
Iklan di majalah
- Jangkauan luas,
sehingga dapat
menjangkau semua
target market
- Dapat menyampaikan
pesan mengenai PIKK
kepada masyarakat
dengan visualisasi dan
informasi yang jelas
- Tidak tersegmen secara
spesifik, sehingga tidak
dapat menjangkau
konsumen yang akan
disasar.
Periklanan yang dilakukan
saling melengkapi dgn
personal selling. Hal ini
dilihat dari kelemahan
periklanan yang dapat
ditutupi oleh kelebihan
personal selling.
2. Personal selling
(Penjualan Personal)
Wiraniaga di kios-
kios
- Mampu mempengaruhi
konsumen yang disasar
secara langsung
dengan komunikasi
personalnya.
- Daya jangkau sempit,
hanya dapat
mempengaruhi
konsumen yang datang
ke PIKK saja.
Personal selling
merupakan bagian dari
sales promotion, dimana
keduanya merupakan
bentuk komunikasi
89
pemasaran yang dapat
berhubungan langsung
dengan target yang disasar
sehingga dapat
mempengaruhi dan
menciptakan penjualan.
Selain itu personal selling
juga saling melengkapi
dengan periklanan.
Wiraniaga yang berjualan
di PIKK merupakan
bagian dari Paguyuban
PIKK.
3. Sales Promotion
(Promosi Penjualan)
Pedagang
Perantara
- Dapat mendekatkan
produsen Industri
Kecil dan Kerajinan
dengan target maket
yang di sasar.
- Daya jangkau sempit,
hanya dapat
mempengaruhi
konsumen yang datang
ke PIKK saja.
Sales promotion dan
personal selling
merupakan satu kesatuan.
Mereka merupakan ujung
tombak dari PIKK dalam
hubungannya dengan
90
target yang disasar secara
langsung. Para pedagang
perantara ini merupakan
bagian dari Paguyuban
PIKK.
4. Public Relation
Softnews di Tv-Ku
Semarang
Softnews di TVRI
Jawa Tengah
Artikel di Tabloid
Saji
Artikel di Tabloid
Cempaka
Artikel di Tabloid
Kuliner
- Memperkuat
positioning PIKK
sebagai pusatnya
produk-produk hasil
industri kecil dan
kerajinan khas Jawa
Tengah melalui berita
yang disajikan.
- Media yang digunakan
cakupannya luas dan
informasi yang
disampaikan tidak
secara rutin.
Dalam upayanya untuk
membentuk positioning
bagi PIKK, public relation
yang dilakukan saling
melengkapi dengan
corporate identity. Hal ini
terlihat dari kekuatan dan
kelemahannya, dimana
public relation yang
cakupannya luas tetapi
pelaksanaannya tidak
rutin, dan corporate
identity yang bersifat
permanen tapi
91
jangkauannya sempit.
5. Corporate Identity
Papan Nama
- Papan nama yang
terdapat di PIKK
sifatnya permanen
sehingga dapat
memperkuat
positioning (citra yang
ingin dibangun) oleh
PIKK, selain itu dapat
menjadi pembeda
antara PIKK dengan
kios-kios kerajinan
yang ada di sekitarnya.
- Papan nama hanya
dilihat oleh orang-orang
yang melintasi PIKK
saja, padahal PIKK
merupakan pusat
industri dan kerajinan
yang berskala Jawa
Tengah.
Corporate identity yang
dilakukan saling
melengkapi dengan public
relation. Hal ini terlihat
dari kekuatan dan
kelemahannya, dimana
corporate identity yang
bersifat permanen tapi
jangkauannya sempit, dan
public relation yang
cakupannya luas tetapi
pelaksanaannya tidak
rutin.
6. Eksibisi
Pasar Murah
Even-even
- Dapat berhubungan
langsung dengan target
yang akan disasar.
- Dengan adanya
- Kegiatan seperti
pameran biasanya
kurang bisa menarik
target yang akan
Melihat dari kelemahan
kegiatan eksibisi yang
kurang diminati sehingga
berdampak pada peserta
92
kegiatan yang selalu
bertema tentang
industri kecil dan
kerajinan dapat
memperkuat
positioning yang
dibangun, yaitu PIKK
sebagai pusat industri
kecil dan kerajinan
Jawa Tengah.
disasar, hal tersebut
akan berdampak pada
enggannya peserta
pameran untuk
berpartisipasi.
pameran, paguyuban
PIKK merupakan wadah
yang dapat mengkoordinir
semua pedagang dan
pelaku industri kecil dan
kerajinan untuk ikut serta
dalam kegiatan yang
dilakukan.
7. Resto Tahu - Membangun
positioning bagi PIKK,
bukan hanya sebagai
pusat industri kecil dan
kerajinan berciri khas
Jawa Tengah, tetapi
juga sebagai tempat
kuliner tahu.
- Memerlukan sarana
dalam menyampaikan
positioning yang
dibangun.
Untuk membangun
positioning, Resto Tahu
dapat menggunakan media
promosi yang juga
digunakan oleh PIKK,
yaitu melalui iklan,
brosur, softnews, artikel,
dan papan nama.
93
8. Paguyuban PIKK - Para pedagang dan
pelaku industri kecil
dan kerajinan dapat
mandiri dalam
menjalin hubungan
dengan target yang
disasarnya.
- Harus mampu
berkembang sendiri dan
saling bekerja sama
dalam mengembangkan
PIKK.
Paguyuban PIKK
merupakan wadah bagi
para padagang dan pelaku
industri kecil dan
kerajinan PIKK (pedagang
perantara dan wiraniaga).
Selain itu Paguyuban
merupakan salah satu
pendukung terciptanya
kegiatan yang dilakukan
di PIKK.
Sumber: Analisa, 2012
94
Gambar 5.1. Mapping System Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PIKK Jawa
Tengah
Sumber: Analisa, 2012
Gambar diatas merupakan model keterpaduan bentuk-bentuk
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah pada
PIKK. Dari model keterpaduan komunikasi pemasaran PIKK (IMC) tersebut,
peneliti menganalisis keterkaitan antar bentuk komunikasi pemasaran sehingga
mendapatkan hasil seperti berikut:
Paguyuban PIKK
3
Periklanan
Brosur
Iklan di
majalah
Resto Tahu
Sales Promotion
Pedagang
Perantara
Personal selling
Wiraniaga di
kios-kios
Eksibisi
Pasar Murah
Even
Corporate
Identity
Papan Nama Public
Relation
Softnews
Artikel
1
2
4
5
4
6 7
8
95
1. Periklanan dan Personal Selling: Communication Mixed Media
Keterkaitan antara periklanan dan personal selling merupakan
hubungan saling melengkapi. Dimana kelemahan yang dimiliki oleh
Periklanan ditutupi oleh kelebihan Personal Selling. Periklanan merupakan
bentuk komunikasi pemasaran yang menggunakan media massa seperti
brosur dan majalah, yang sifatnya massa yaitu pesan yang disampaikan
ditujukan kepada semua orang. Sedangkan personal selling merupakan
bentuk komunikasi pemasaran yang dapat berkomunikasi langsung secara
personal dengan masyarakat. Sehingga gabungan dari kedua bentuk
komunikaasi pemasaran tersebut disebut dengan komunikasi dalam media
campuran (communication mixed media).
2. Personal Selling dan Sales Promotion: Interpersonal Communication
Keterkaitan antara personal selling dan sales promotion ini
terbentuk dari hubungan keduanya, dimana Personal selling merupakan
bagian dari sales promotion, keduanya merupakan bentuk komunikasi
pemasaran yang dapat berhubungan langsung dengan target yang disasar
sehingga dapat mempengaruhi dan menciptakan penjualan. Sales promotion
dan personal selling merupakan satu kesatuan. Mereka merupakan ujung
tombak dari PIKK dalam hubungannya dengan target yang disasar secara
langsung. Para pedagang perantara ini merupakan bagian dari Paguyuban
PIKK. Dilihat dari sifat keduanya yang berhubungan langsung dengan target
yang disasar, maka hubungan keduanya ini disebut dengan komunikasi antar
pribadi (Interpersonal Communication).
3. Personal Selling, Sales Promotion, dan Paguyuban PIKK: Media
Communication
Personal selling dan sales promotion merupakan satu kesatuan
dalam hubungan dengan target yang disasar. Keduanya berkomunikasi
96
langsung sehingga disebut dengan interpersonal communication. Posisi
keduanya merupakan bagian dari Paguyuban PIKK, Paguyuban PIKK
merupakan wadah bagi keduanya (pedagang perantara dan wiraniaga),
dimana melalui paguyuban tersebut keduanya dapat berkembang.
Keterkaitan ketiganya disebut dengan media communication, karena
Paguyuban PIKK merupaka media bagi Personal Selling dan Sales
Promotion.
4. Resto Tahu dan Periklanan: Shared Communication
Resto Tahu merupakan bentuk upaya Dinperindag Jawa Tengah
terhadap pembinaan pemasaran dan pengolahan produk tahu di Jawa
Tengah. Keterkaitan antara resto Tahu dan Periklanan ini disebut dengan
Shared Communication, karena Resto Tahu menggunakan iklan dan brosur
bersama-sama dengan PIKK untuk membangun positioning dan
menyampaikan informasi kepada target yang disasar.
5. Resto Tahu dan Corporate Identity: Communication of Identity
Keberadaan Resto Tahu, telah membangun positioning bagi PIKK,
bukan hanya sebagai pusat industri kecil dan kerajinan berciri khas Jawa
Tengah, tetapi juga sebagai tempat kuliner tahu. Hal tersebut tentunya juga
menjadi identitas bagi PIKK, sehingga keterkaitan antara Resto Tahu dan
Corporate Identity ini disebut dengan Communication of Identity.
6. Resto Tahu dan Public Relation: Relation of Communication
Selain menggunakan periklanan sebagai media untuk
menginformasikan keberadaannya kepada masyarakat, Resto Tahu juga
turut serta dalam kegiatan public relation yang dilakukan Dinperindag Jawa
Tengah untuk PIKK, keterkaitan keduanya ini disebut dengan relation of
communication. Kegiatan yang dilakukan berupa soft news di televisi dan
artikel di tabloid-tabloid yang berisikan tentang PIKK dan Resto Tahu
97
tersebut malah lebih banyak didominasi oleh Resto Tahu mulai dari kuliner
tahu hingga resep-resep masakan tahu dari Resto Tahu.
7. Corporate Identity dan Public Relation: Communication of Positioning
Dalam upayanya untuk membentuk positioning bagi PIKK, public
relation yang dilakukan saling melengkapi dengan corporate identity. Hal
ini terlihat dari kekuatan dan kelemahannya, dimana public relation yang
cakupannya luas tetapi pelaksanaannya tidak rutin, dan corporate identity
yang bersifat permanen tapi jangkauannya sempit. Keduanya merupaka
bentuk komunikasi pemasaran yang membangun citra untuk PIKK,
sehingga keterkaitan keduanya disebut dengan Communication of
Positioning.
8. Eksibisi dan Paguyuban: Partner in Communication
Melihat dari kelemahan kegiatan eksibisi yang kurang diminati
sehingga berdampak pada peserta pameran, paguyuban PIKK merupakan
wadah yang dapat mengkoordinir semua pedagang dan pelaku industri kecil
dan kerajinan untuk ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan. Paguyuban
merupakan salah satu pendukung terciptanya kegiatan yang dilakukan di
PIKK. Kedua bentuk strategi komunikasi pemasaran PIKK ini bekerjasama
untuk mewujudkan tujuan PIKK, sehingga keterkaitan keduanya disebut
dengan Partner in Communication.
Model komunikasi pemasaran terpadu (IMC) dari PIKK Jawa Tengah
merupakan sebuah bentuk keterpaduan komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh Pemerintah yang sifatnya non profit dan tidak dapat digeneralisasikan
untuk produk-produk yang berorientasi pada profit. Lebih spesifiknya lagi
model IMC PIKK tersebut hanya terdapat di PIKK Jawa Tengah saja. Hal
tersebut dikarenakan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
Pemerintah untuk mengembangkan industri kecil dan kerajinan di masing-
98
masing daerah berbeda dan tergantung pada kebijakan Pemerintah tersebut.
Selain perbedaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan, yang
membuat model IMC ini hanya dapat diterapkan di PIKK Jawa Tengah adalah
karena adanya perbedaan segmentasi, target market, dan positioning pada
masing-masing industri kecil dan kerajinan di suatu daerah.
Dari keterkaitan model IMC yang telah telah digambarkan dan dianalisis
diatas, peneliti juga melihat adanya keterkaitan antara bentuk komunikasi
pemasaran yang lebih dominan dibandingkan yang lainnya. Keterkaitan antara
Resto Tahu dan Public Relation (relation of communication) merupakan bentuk
komunikasi pemasaran yang paling dominan dilakukan dibandingkan yang
lainnya. Hal tersebut didasarkan pada kegiatan public relation yang dilakukan
oleh Dinperindag Jawa Tengah untuk PIKK dan Resto Tahu yang lebih banyak
dibandingkan dengan bentuk komunikasi pemasaran yang lainnya, misalnya
periklanan atau eksibisi. Hal tersebut malah menjadi sumber kelemahan bagi
PIKK untuk mencapai tujuan-tujuan awalnya, yaitu sebagai sarana atau tempat
yang disediakan oleh Pemerintah untuk mengembangkan potensi IKK Jawa
Tengah. Dikatakan sebagai sumber kelemahan, karena kegiatan Relation of
Communication lebih fokus pada kegiatan publikasi melalui media massa dan
berita yang ditampilkan lebih kepada Resto Tahu dan kuliner. Hal tersebut tidak
sesuai untuk mencapai tujuan PIKK yang sesungguhnya.