Bab v Analisa Dan Pembahasan (1)
-
Upload
ahmad-ali-fatha -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
description
Transcript of Bab v Analisa Dan Pembahasan (1)
44
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisa dan Pembahasan Promosi yang Dilakukan Oleh Perusahaan
Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha
perhotelan. Semakin kerasnya persaingan antara perusahaan yang sejenis
mengharuskan perusahaan harus jeli membuat keputusan tentang produk jasa
yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Dengan semakin ketatnya persaingan maka persoalan yang
mengemuka sekarang adalah bagaimana dan cara apa yang dapat ditempuh oleh
perusahaan agar masyarakat sebagai konsumen pengguna jasa mengetahui
mutu, jenis dan kualitas produk jasa tersebut. Sesuai dengan fokus penelitian
dalam skripsi ini maka salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan
melakukan promosi.
Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam pemasaran
karena hal tersebut merupakan salah satu cara untuk memperlancar suatu
produk atau jasa kepada konsumen atau pemakai. Promosi yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut haruslah dapat mempengaruhi konsumen secara rasional
dan emosional, khususnya bagi konsumen yang menjadi sasaran perusahaan.
Agar konsumen berminat untuk menggunakan sekaligus mencintai
suatu produk atau jasa, maka konsumen sebelum membeli dan menggunakan
45
terlebih dahulu harus mengenal apa, kapan dan dimana dan bagaimana produk
itu, untuk itu perusahaan harus menonjolkan keunikan, keistimewaan dan
kelebihan produk atau jasa yang dihasilkan dibanding dengan produk yang
lainnya.
Dalam kegiatan promosi ada empat bentuk promosi yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi calon pembeli menggunakan produk atau jasa.
Keempat bentuk promosi (promotional mix) tersebut adalah :
1. Advertising
2. Personnal selling
3. Sales promotion
4. Publicity
Namun demikian publikasi (publicity) tidak digunakan dalam
melakukan usaha untuk memasarkan produknya. Diluar dari kenyataan tersebut
nampak bahwa Hotel Grand Palace Makassar melakukan kegiatan promosi terus
menerus dan telah banyak mengeluarkan biaya yang cukup besar setiap
tahunnya. Hal ini di maksudkan agar konsumen dapat lebih mengenal fasilitas-
fasilitas dan produk atau jasa yang ditawarkan.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan turut
menunjang tercapainya tujuan perusahaan dalam meningkatkan volume
penjualan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, Hotel Grand Palace Makassar
telah berusaha untuk mempertimbangkan mengenai efesiensi dan keefektifan
46
dari kegiatan promosi tersebut. Efesiensi artinya bahwa dalam pelaksanakan
kegiatan promosi biaya yang dikeluarkan, diusahakan seefesien atau seminimal
mungkin, tetapi dengan biaya tersebut tidak mempengaruhi hasil yang telah
ditetapkan. Sedangkan efektif adalah dengan pelaksanaan promosi dapat
mencapai suatu target yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Promosi yang di lakukan oleh Hotel Grand Palace Makassar dalam
memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan lebih banyak menggunakan sales
promotion, advertising dan personal selling sebagai alat promosinya. Penentuan
atau pemilihan media promosi untuk menyampaikan pesan kepada konsumen
dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan promosi yang akan
dilakukan oleh perusahaan.
Dalam pemilihan media promosi yang akan digunakan maka
umumnya Hotel Grand Palace Makassar mempertimbangkan beberapa faktor
berikut:
1. Anggaran biaya promosi
2. Kedudukan produk dalam Produk Life Cycle
3. Keadaan persaingan di pasar
4. Target Promosi
5. Sifat produk yang ditawarkan
47
Setelah melihat faktor-faktor dalam pemilihan media diatas, maka
media-media promosi yang digunakan oleh Hotel Grand Palace Makassar dalam
melakukan kegiatan di bidang promosi terutama periklanan adalah:
1. Radio
Melalui media ini, Hotel Grand Palace Makassar memasarkan
produk jasanya untuk memikat calon pembeli karena media ini sangat
mudah di jangkau lapisan masyarakat.
2. Surat kabar
Diharapkan melalui media ini, konsumen atau pelanggan dapat
menarik konsumen karena media ini dianggap digunakan lebih lama dan
dibaca berulang-ulang untuk jangka waktu yang lama sehingga lebih
banyak dan sering dilihat dan di baca orang.
3. Hotel Directory
Layanan bentuk sarana promosi ini, memuat informasi tentang
alamt, lokasi, jenis, produk, fasilitas dan bentuk pelayanan yang dapat
diberikan kepada calon tamu.
Sedang dalam sales promotion, Hotel Grand Palace Makassar
melakukan promosi untuk menarik konsumen dengan mengadakan Sales Blitz,
pemberian diskon atau potongan khusus untuk setiap kamar yang berlaku pada
tiap waktu tertentu, atau dengan pengadaan voucher nginap yang berlaku setiap
48
saat bisa digunakan. Sales Blitz disini adalah bertujuan untuk mendengar
langsung masukan atau komentar dari klien baru atau tamu regular. Sales Blitz
biasa dilakukan untuk company (event).
Personal selling yang dilakukan oleh Hotel Grand Palace adalah
telemarketing, telemarketing biasanya dilakukan untuk individual guest by
phone untuk memanggil kembali tamu-tamu individual regular yang sudah
lama tidak datang ke hotel. Personal selling bertujuan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang
saling menguntungkan dengan pihak lain.
5.2 Analisa dan Pembahasan Perkembangan Penjualan Kamar Hotel Grand
Palace Makassar
Peningkatan penjualan kamar merupakan target dan tujuan dari Hotel
Grand Palace Makassar, dimana perusahaan akan selalu berusaha agar
penjualan kamar terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data yang yang
telah dikumpul oleh penulis pada tabel berikut ini disajikan hasil penjualan
kamar Hotel Grand Palace Makassar selama lima tahun terakhir (2006-2010).
49
TABEL I PERKEMBANGAN PENJUALAN KAMAR
PADA HOTEL GRAND PALACE MAKASSAR TAHUN 2006-2010
TAHUN VOLUME PENJUALAN( Rp )
PERTUMBUHAN( % )
2006 534.501.000 -
2007 1.789.271.000 234,75
2008 2.323.233.000 29,84
2009 2.409.820.000 3,72
2010 2.549.518.000 5,79Sumber : Hotel Grand Palace Makassar, Tahun 2011
Dari data pada tabel tersebut di atas, nampak selama lima tahun
terakhir (2006-2010) perkembangan penjualan kamar mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2006 volume penjualan sebesar Rp.
534.501.000 kemudian pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar Rp.
1.789.271.000. Pada tahun 2008 mengalami kenaikan Rp. 2.323.233.000, tahun
2009 mengalami kenaikan lagi sebesar Rp. 2.409.820.000 dan tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.549.518.000
5.3 Analisa dan Pembahasan Promosi
Selama lima tahun terakhir Hotel Grand Palace Makasar melakukan
kegiatan pemasarannya melalui bauran promosi berupa periklanan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion) dan penjualan individu
50
(personal selling) secara terus menerus dan telah mengeluarkan biaya yang
cukup besar.
Untuk melihat gambaran biaya-biaya promosi yang telah dikeluarkan
selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel II berikut ini :
TABEL II
PERKEMBANGAN BIAYA PROMOSI PADA HOTEL GRAND PALACE MAKASSAR
TAHUN 2006-2010
TAHUN BIAYA PROMOSI( Rp)
PERTUMBUHAN( %)
2006 62.302.083 -
2007 67.233.022 7,91
2008 70.253.152 4,49
2009 72.574.735 3,30
2010 80.254.869 10,58Sumber : Hotel Grand Palace Hotel, Tahun 2011
Dari data tabel II di atas, terlihat bahwa selama lima tahun terakhir
(2006-2010), biaya promosi melalui periklanan, sales promotion dan personal
selling yang dikeluarkan oleh perusahaan Hotel Grand Palace Makassar
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2006 biaya
promosi yang dikeluarkan sebesar Rp. 62.302.083, kemudian pada tahun 2007
meningkat menjadi Rp. 67.233.022. Di tahun 2008 mengalami kenaikan
51
menjadi Rp. 70.253.152, tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi Rp.
72.574.735,00, dan terakhir pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp.
80.254.869.
5.4 Analisa dan Pembahasan Pengaruh Bauran Promosi terhadap Volume
Penjualan
Untuk dapat mengetahui seberapa jauh pengaruh promosi terhadap
volume penjualan kamar pada Hotel Grand Palace Makassar, penulis telah
mengumpulkan data-data yang dapat menunjang penelitian ini, yaitu data
Volume Penjualan dan Data Biaya promosi selama lima tahun terakhir (2006-
2010).
TABEL III VOLUME PENJUALAN DAN BIAYA PROMOSI TOTAL
PADA HOTEL GRAND PALACE MAKASSAR TAHUN 2006-2010
Tahun Volume Penjualan ( Rp ) Biaya Promosi ( Rp )
2006 534.501.000 62.302.083
2007 1.789.271.000 67.233.022
2008 2.323.233.000 70.253.152
2009 2.409.820.000 72.574.735
2010 2.549.518.000 80.254.869Sumber : Data I dan Data II
52
Adapun analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara
volume penjualan dan biaya yang termasuk dalam bauran promosi yang
menjadi objek penelitian (periklanan, penjualan individu dan promosi
penjualan) adalah sebagai berikut:
5.4.1 Analisa dan Pembahasan Regresi
Analisa data kuantitatif dimaksud untuk memperhitungkan
atau memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari
perubahan suatu kejadian terhadap kejadian lainnya. Hasil dari analisa
tersebut dapat dipergunakan untuk mengevaluasi dari suatu kebijakan.
Analisa tersebut bertujuan untuk menyelidiki apakah variabel yang
diteliti berhubungan satu sama lain.
Hasil dari analisa kuantitatif dapat menjawab apakah hasil
analisa tidak sesuai dengan yang diharapkan semula kemudian perlu
diadakan perubahan atau penyesuaian terhadap kebijakan yang
bersangkutan.
Untuk itu, penulis menggunakan metode analisis regresi
linier sederhana dari biaya promosi sebagai variabel terikat (X) dan
volume penjualan sebagai variabel bebas (Y). Setelah memasukkan
data pada tabel sebelumnya dalam program SPSS didapatkan output
sebagai berikut:
53
TABEL IV
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -5569500199.131 2628557644.523 -2.119 .124
Promosi 106.217 37.140 .855 2.860 .065
a. Dependent Variable: Penjualan
Dimana dari output tersebut diperoleh persamaan regresi yaitu
Y = -5.569.500.199 + 106.217X. Hasil regresi ini menunjukkan
pengaruh dari variabel bauran promosi berpengaruh positif terhadap
penjualan. Hasil regresi ini berikutnya menjadi dasar dari analisis dan
pembahasan selanjutnya.
5.4.2 Analisa dan Pembahasan Korelasi
Untuk mengetahui hubungan keeratan antara variabel
dependen (periklanan, penjualan individu dan promosi penjualan)
dengan biaya independen (volume penjualan), dapat digunakan
analisis koefisien korelasi (R) dan koefisien korelasi parsial (r). Data
hasil analisis koefisien korelasi parsial dapat diketahui dengan melihat
output SPSS sebagai berikut:
54
TABEL V
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi antara biaya promosi dengan
volume penjualan kamar pada Hotel Grand Palace Makassar, maka
diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,855 hal ini berhubungan
juga dengan hasil koefisien determinasi (R2) yang menyatakan bahwa
variabel independen dapat menjelaskan sebesar 73,2% dari hasil
penjualan.
Dari hasil perhitungan korelasi diatas dapat disimpulkan
adanya hubungan yang kuat antara penjualan kamar dan biaya promosi
yang dikeluarkan (yang disini diwakili oleh periklanan, penjualan
individu dan promosi penjualan). Secara keseluruhan dapat dikatakan
semakin besar biaya promosi yang dikeluarkan, maka volume
penjualan kamar akan semakin meningkat, sebaliknya jika biaya
promosi yang dikeluarkan berkurang, maka volume penjualan kamar
akan menurun.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .855a .732 .642 494669802.547
a. Predictors: (Constant), Promosi
55
Korelasi parsial (r) dari output SPSS berikutnya dapat kita
analisis untuk melihat seberapa erat hubungan dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependennya sebagai berikut:
TABEL VI
Correlations
Penjualan Promosi
Pearson Correlation Penjualan 1.000 .855
Promosi .855 1.000
Sig. (1-tailed) Penjualan . .032
Promosi .032 .
N Penjualan 5 5
Promosi 5 5
Berdasarkan hasil Pearson Correlation terlihat bahwa variabel Promosi
sebesar 0,855 memiliki hubungan yang kuat terhadap penjualan.
5.4.3 Analisa dan Pembahasan Uji-t
Langkah terakhir dari pembahasan hasil regresi diatas adalah menilai
signifikansi hipotesis yang diajukan penulis dengan uji-t dengan
melihat output SPSS berikut:
56
TABEL VII
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -5569500199.131 2628557644.523 -2.119 .124
Promosi 106.217 37.140 .855 2.860 .065
Dependent Variable: Penjualan
Dari nilai uji-t dapat disimpulkan bahwa variabel Promosi signifikan
karena hanya nilai uji-thitung –nya yang bernilai 0,065, hal ini berarti
variabel dependen secara bersama-sama signifikan dan menerangkan
variabel independen (Y) atau penjualan secara serentak. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel Promosi (Periklanan, Penjualan
Individu dan Promosi Penjualan) memiliki nilai yang signifikan dan
mempengaruhi terhadap variabel Penjualan dan mendukung hipotesis
penelitian yang diajukan sebelumnya di akhir Bab 2.