BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISA 5.1 Pembahasan...27 BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISA 5.1 Pembahasan Pondok...

27
27 BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISA 5.1 Pembahasan Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah menerima kehadiran Joko Widodo pada Jumat, 1 Februari 2019. Pondok Pesantren Al-Anwar ini dipimpin oleh Kiai Maimun Zubair. Banyak yang menanyakan pada Kiai Maimun Zubair terkait pilihannya dalam pemilihan presiden kali ini. Kiai Maimun Zubair menjawab bahwa semua memiliki kebebasan masing-masing, pilihan saya yakni yang paling dekat pada saya malam ini yang menjadi salah satu pilihan pribadi. Namun insiden salah menyebut nama calon presiden terjadi dalam doa penutup yang merupakan bagian dari akhir acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju ini.Dalam doanya Kiai Maimun Zubair menyebutkan Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij'al ya ilahana," Potongan doa tersebut kurang lebih memiliki arti “ Ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin Prabowo, jadikan, ya Tuhan kami. Setelah terselip nama Prabowo dalam doa tersebut, Kiai Maimun Zubair dihampiri oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (P3) Romahurmuziy, Kiai Maimun pun kembali berdoa seperti meralat ucapan sebelumnya menjadi : “Jadi saya dengan ini, untuk menjadi, siapa yang ada di samping saya ya Pak Jokowi” . Usai meralat doanya, Kiai Maimun Zubair pun mengucapkan salam yang merupakan tanda bahwa acara telah berakhir. Kiai Maimun Zubair pun menjelaskan maksud dari salah doanya dengan mengucap Pak Joko Widodo ahlii ikhtiyari (dia pilihan saya). Kiai Maimun Zubair juga mengajak para santri untuk mendukung Joko Widodo. Dalam video yang direkam dan diposting oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembagunan (P3) di akun Instagramnya Kiai Maimun berpesan “ Ya pasti, saya sampaikan supaya bisa santri-santri itu ya ikut Kiai. Pak Jokowi ini

Transcript of BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISA 5.1 Pembahasan...27 BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISA 5.1 Pembahasan Pondok...

  • 27

    BAB V

    PEMBAHASAN DAN ANALISA

    5.1 Pembahasan

    Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah menerima kehadiran

    Joko Widodo pada Jumat, 1 Februari 2019. Pondok Pesantren Al-Anwar ini

    dipimpin oleh Kiai Maimun Zubair. Banyak yang menanyakan pada Kiai

    Maimun Zubair terkait pilihannya dalam pemilihan presiden kali ini. Kiai

    Maimun Zubair menjawab bahwa semua memiliki kebebasan masing-masing,

    pilihan saya yakni yang paling dekat pada saya malam ini yang menjadi salah

    satu pilihan pribadi. Namun insiden salah menyebut nama calon presiden

    terjadi dalam doa penutup yang merupakan bagian dari akhir acara Sarang

    Berzikir untuk Indonesia Maju ini.Dalam doanya Kiai Maimun Zubair

    menyebutkan “ Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij'al ya

    ilahana," Potongan doa tersebut kurang lebih memiliki arti “ Ya Allah, inilah

    pemimpin, inilah pemimpin Prabowo, jadikan, ya Tuhan kami.

    Setelah terselip nama Prabowo dalam doa tersebut, Kiai Maimun Zubair

    dihampiri oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (P3)

    Romahurmuziy, Kiai Maimun pun kembali berdoa seperti meralat ucapan

    sebelumnya menjadi : “Jadi saya dengan ini, untuk menjadi, siapa yang ada di

    samping saya ya Pak Jokowi” . Usai meralat doanya, Kiai Maimun Zubair

    pun mengucapkan salam yang merupakan tanda bahwa acara telah berakhir.

    Kiai Maimun Zubair pun menjelaskan maksud dari salah doanya dengan

    mengucap Pak Joko Widodo ahlii ikhtiyari (dia pilihan saya). Kiai Maimun

    Zubair juga mengajak para santri untuk mendukung Joko Widodo. Dalam

    video yang direkam dan diposting oleh Ketua Umum Partai Persatuan

    Pembagunan (P3) di akun Instagramnya Kiai Maimun berpesan “ Ya pasti,

    saya sampaikan supaya bisa santri-santri itu ya ikut Kiai. Pak Jokowi ini

  • 28

    orang Jawa dan Islam, dan saya yakin ini akan menjadi besarnya Islam, dan

    besarnya kemakmuran bangsa” 8

    DOA YANG DITUKAR

    doa sakral

    seenaknya kau begal

    disulam tambal

    tak punya moral

    agama diobral

    doa sakral

    kenapa kau tukar

    direvisi sang bandar

    dibisiki kacung makelar

    skenario berantakan bubar

    pertunjukan dagelan vulgar

    doa yang ditukar

    bukan doa otentik

    produk rezim intrik

    penuh cara-cara licik

    kau penguasa tengik

    Ya Allah

    dengarlah doa-doa kami

    dari hati pasrah berserah

    memohon pertolonganMu

    8 Dilansir dari httpP://pilpres.tempo.co/read/1171673/cerita-maimun-zubair-salah-ucap-dalam-

    doanya/full&view=ok 19 Februari 11.22 WIB dan httpP://nasional.tempo.co/read/1171384/di-

    acara-jokowi-maimun-zubair-salah-sebut-prabowo-jadi-pemimpin/full&view=ok 19 Februari

    11.31 WIB

    https://pilpres.tempo.co/read/1171673/cerita-maimun-zubair-salah-ucap-dalam-doanya/full&view=okhttps://pilpres.tempo.co/read/1171673/cerita-maimun-zubair-salah-ucap-dalam-doanya/full&view=okhttps://nasional.tempo.co/read/1171384/di-acara-jokowi-maimun-zubair-salah-sebut-prabowo-jadi-pemimpin/full&view=okhttps://nasional.tempo.co/read/1171384/di-acara-jokowi-maimun-zubair-salah-sebut-prabowo-jadi-pemimpin/full&view=ok

  • 29

    kuatkanlah para pejuang istiqomah

    di jalan amanah

    Puisi di atas merupakan cuitan Fadli Zon di Twitter yang kemudian

    menuai kontroversi. Puisi tersebut muncul sebagai respon atas kesalahan

    pembacaan doa oleh Kiai Maimun Zubair. Kontroversi yang terjadi tak hanya

    di dunia maya, namun juga mendapat respon di dunia nyata. Seperti yang

    dilansir dari detik.com, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta

    Fadli Zon untuk mengklarifikasi puisi tersebut dengan bertanya apakah yang

    dimaksud dengan “ kau “ dalam puisi tersebut adalah Kiai Maimun Zubair.

    Fadli Zon pun memberikan klarifikasi kepada Lukman Hakim bahwa yang

    dimaksud dengan “kau” dalam puisi tersebut adalah penguasa dan makelar

    doa. Dalam video yang dipublikasi oleh Kompas TV pada tanggal 6 Februari

    2019 di Youtube dijelaskan bahwa warganet menyoroti puisi Fadli Zon

    tersebut, cuitan Fadli Zon tersebut bertengker di Twitter selama 3 hari. Alisa

    Wahid dan Lukman Hakim meminta Fadli Zon untuk menjelaskan maksud

    penggunaan kata “kau” dalam puisi tersebut. Juru bicara Tim Kampanye

    Nasional (TKN) pun membuat puisi balasan untuk Fadli Zon dengan judul

    “AKU” .

    Dalam video yang dipublikasi oleh Metro TV pada tanggal 6 Februari

    2019 di Youtube. Ketua umum P3 mempertanyakan adab Fadli Zon kepada

    ulama. Baginya puisi tersebut merupakan perilaku manipulative kepada

    ulama. Fadli Zon dinilai telah melukai hati warga Nahdlatul’Ulama (NU)

    karena sosok Kiai merupakan ulama paling sepuh di NU sekaligus penasehat

    NU. Penggunaan kata “kau begal” merupakan bentuk penistaan serta

    merendahkan para ulama. Melihat puisi ini ada ditengah pesta demokrasi,

    puisi tersebut telah menunjukkan bagaimana pendukung dari pihak pasangan

    calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, sehingga Romahurmuziy

    menilai puisi ini tidak layak dijadikan bahan politik di dunia maya.

  • 30

    Cuitan ini pun berlanjut kedalam dunia nyata. Massa santri se-Kabupaten

    Kudus yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai disingkat ASMAK,

    turun ke jalan dan mendoakan Kiai sebagai bentuk protes. Berdasarkan video

    dalam Youtube yang dipublikasi oleh Metro TV pada tanggal 11 Februari

    2019 dan KompasTV pada 12 Februari 2019,dalam hasil wawancara dengan

    Ketua PC GP Ansor Probolinggo Muklis menjelaskan bahwa puisi Fadli Zon

    menyakiti perasaan santri karena membawa Kiai Maimun Zubair ke dalam

    lingkaran politik. Puisi tersebut telah menyinggung serta menimbulkan

    kegaduhan karena puisi tersebut menimbulkan dua interpretasi, sehingga

    publik berhak berpendapat bahwa kata “kau” dalam puisi tersebut mengarah

    kepada Kiai Maimun Zubair. Walaupun Fadli Zon telah menjelaskan bahwa

    kata “kau” yang dimaksud tidak mengarah kepada Kiai Maimun Zubair. Aksi

    ini diamankan oleh 135 personil pengamanan, GP Ansor Probolinggo

    melayangkan tuntutan agar Fadli Zon dapat bersilaturahmi dengan Kiai

    Maimun Zubair serta meminta maaf. Apabila dalam 5x24 Jam tidak ada

    perkembangan atas tuntutan ini, GP Ansor akan mendatangi Fadli Zon di

    Jakarta dan menyampaikan banyak hal, namun yang akan menjadi fokus

    adalah pernyatan Fadli Zon yang bersekukuh bahwa puisi yang dibuat tidak

    mengarah kepada Kiai Maimun Zubair.

    Aksi unjuk rasa lainnya juga terjadi di Bogor. Berdasarkan video yang

    dipublikasi oleh Liputan6.com pada tanggal 19 Februari 2019 di Youtube,

    ratusan santri di Bogor juga melakukan aksi unjuk rasa karena puisi tersebut

    dirasa menyakiti Kiai, dan akan mengultimatul kediaman Fadli Zon apabila

    tidak meminta maaf dalam waktu 3 hari. Menurut Rachmat Imron Hidayat

    selaku Ketua GP Ansor Kota Bogor, hampir seluruh wilayah Indonesia santri

    sudah bergerak dan memprotes puisi Fadli Zon yang menurutnya menghina

    seorang Kiai Maimun Zubair.

  • 31

    Kiai Maimun Zubair

    Kiai Maimun Zubair adalah seorang ulama dan politikus berusia 90 tahun.

    Saat ini ia merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang

    dan menjabat sebagi Ketua Majlis Syariah Partai Persatuan Pembangunan.

    Selama 7 tahun ia pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang, setelah

    tugasnya berakhir ia mulai berkonsentrsi mengurus pondoknya yang baru

    berdiri sekitar 7 atau 8 tahun. Namun tenaganya masih dibutuhkan negara

    sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jateng selama tiga

    periode.

    5.2 Analisis Pesan dan makna Puisi “ Doa yang ditukar”

    Cuitan puisi “Doa yang ditukar” merupakan pemanfaatan satu dari enam

    jenis media sosial, yaitu: blog dan micro blogging. Dalam cuitan ini Twitter

    telah digunakan untuk memperluas interaksi sosial, menjadi tempat dialogis

    antar banyak audience, dan mengubah pengguna isi pesan menjadi pembuat

    pesan itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari pesan yang diunggah oleh Fadli Zon

    dalam puisi “Doa yang ditukar” telah memperoleh respon dalam bentuk kolom

    komen sebanyak 1.500 , retweet sebanyak 605 kali dan disukai sebanyak 2.100

    like. Dilansir dari timeline Twitter, respon dari pengguna Twiitter seperti

    #aksibelaKiai kemudian ramai digaungkan.

    Fadli Zon merupakan politikus yang memainkan peran sosial dalam proses

    penyampaian informasi bermuatan politik yang ditujukan kepada unsur-unsur

    didalamya serta pembentukan opini publik. Dilansir dari Catatan Fadli Zon,

    cuitan berbentuk puisi ini merupakan respon dari kesalahan penyebutan nama

    dan pengulangan kembali nama dalam doa yang dipimpin oleh Kiai Maimun

    Zubair.

    “Justru karena saya sangat menghormati K.H Maimoen Zubair, saya

    tidak rela melihat beliau diperlakukan tidak pantas hanya demi

  • 32

    memuluskan ambisi politik seseorag ataupun sejumlah orang. Inilah

    yang telah mendorong saya menulis puisi tersebut. Saya tidak rela

    ada ulama kita dibegal dan dipermalukan.”

    Penyampaian informasi bermuatan politik ini kemudian dituangkan dalam

    bentuk puisi politik. Penggunaan puisi politik oleh Fadli Zon sudah ada

    sejak kontestasi politik ditahun 2014 dengan pandangan bahwa puisi

    politik merupakan contoh politik yang bermoral tinggi dan bagian dari

    politik yang berbudaya.9 Namun berdasarkan hasil wawancara yang

    penulis lakukan dengan Firman Daeli, Cindy Koan, dan Rustam Fachri,

    ketiganya mengatakan bahwa cuitan ini bukanlah merupakan sebuah puisi,

    karena didalamnya banyak muatan narasi politik dan telah menghilangkan

    nilai dari sastra itu sendiri. Karya seni yang baik hendaklah kontekstual

    agar dapat meresponi, menjawab, memberikan pesan yang dapat

    membangun peradaban. Dua pernyataan dari Fadli Zon dan narasumber

    menunjukkan bahwa ” sastra termasuk puisi ibarat sebuah pisau bermata

    dua, disamping dapat digunakan untuk mengasah dan memperhalus budi,

    sastra juga dapat dijadikan alat untuk menanamkan paham-paham yang

    menumpulkan otak dan memanaskan hati. Semuanya tergantung kepada

    orang yang menggunakannya”. Dengan kata lain, sebuah puisi politik

    dapat mendatangkan ketentraman hati, juga sebaliknya bisa membuat sakit

    hati bagi para tokoh, pelaku, dan simpatisan partai peserta pemilu.”10

    Puisi doa yang ditukar oleh Fadli Zon merupakan jenis teks terbuka

    dengan indikator konsep teks terbuka seperti: ironi, ambiguitas, dan

    kompeksitas kognitif.

    doa sakral

    seenaknya kau begal

    disulam tambal

    9 Patji, Abdul Rahman “Puisi Politik dalam Kampanye Pilpres RI 2014

    10 Ibid hal 2

  • 33

    tak punya moral

    agama diobral

    Bait pertama dalam puisi ini mengandung kompeksitas kognitif. Berikut adalah

    penjabarannya :

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), doa adalah permohohan

    kepada Tuhan dan sakral memiliki arti suci. Dwi Wiji Agustin (2014 : 13) doa

    secara syar’i adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati

    untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya

    dengan sikap khusyu dan tadharru dalam menghadapkan diri kepada-Nya.

    Sikap ini merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang

    mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan.11 Pada bait pertama kata

    doa sakral menjadi penanda untuk kata-perkata yang ada didalam puisi.

    Penulis puisi mengarahkan bahwa telah terjadi kesalahan atau penyalahgunaan

    pada suatu hal yang dianggap suci yang tidak sesuai pada hakekatnya. Hal ini

    dapat dilihat dalam penggunaan kalimat selanjutnya, yaitu seenaknya kau

    begal. Menurut Karyono Wibowo dalam video Tribunnews.com puisi ini

    merupakan bentuk kapitalisasi sebuah doa.12

    Lebih lanjut dijelaskan bahwa

    puisi Fadli Zon bagai menepuk air didulang terpercik muka sendiri.

    Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Cindy Koan, Fadli Zon

    melakukan strategi politik yang tidak cantik dan terlihat bodoh karena tidak

    memahami arti dari “doa itu sakral”. Sebuah doa tidak boleh dinilai esensinya,

    karena bebas nilai dan tidak boleh ditanggapi secara dikotomis benar atau

    salah. Sehingga dengan memberikan judul puisi ”doa yang ditukar “ telah

    menunjukan inkonsistensi pemahaman doa sebagai sesuatu yang sakral oleh

    Fadli Zon13

    11

    Dalam Al-Qur’an tadharu yang artinya berdoa dengan sepenuh hati hanya akan muncul bila

    disertai keikhlasan 12

    Karyono Wibowo adalah pengamat politik, peneliti di Indo Survey &Strategy, peneliti Senior Indonesian Public Institute 13

    Cindy Koan adalah dosen Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana yang mengampu mata kuliah Agama dan Politik

  • 34

    Begal dalam KBBI adalah perampas, dan seenaknya menjadi penguat dari kata

    perampas yang dalam KBBI diartikan sebagai diambil secara paksa atau secara

    sembarangan. Begal merupakan suatu perbuatan yang dikategorikan yang

    melanggar hukum disertai dengan aksi kekerasaan yang dilakukan oleh

    seseorang untuk merampas14. Begal dalam insiden kesalahan pembacaan doa

    tersebut dapat dilihat dari bagaimana penyebutan objek dalam doa telah ditukar

    dengan durasi waktu yang singkat. Penulis puisi mengarahkan bahwa

    pembegalan terhadap doa adalah sebuah perbuatan yang melanggar, karena

    telah merampas hakikat doa sebagaimna mestinya, seperti: sikap khusyu dan

    tadharru serta tujuan dari doa itu sendiri.

    Selanjutnya istilah disulam tambal menujukan bahwa terjadi sebuah

    kesalahan serta upaya memperbaiki kesalahan tersebut. Dalam insiden tersebut

    telah diketahui bahwa Kiai Maimun Zubair menyebutkan nama Jokowidodo

    setelah terlebih dahulu menyebutkan nama Prabowo. Istilah sulam tambal

    kemudian dapat diartikan sebagai permohonan ulang agar Jokowidodo dapat

    menjadi pemimpin. Moral adalah perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup,

    dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia di dalam

    lingkungan tertentu, moral adalah ajaran tentang laku hidup yang baik

    berdasarkan pandangan hidup atau agama tertantu, moral sebagai tingkah laku

    hidup manusia yang berlandaskan pada kesadaran untuk mencapai yang baik,

    sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya.15 Penulis

    puisi mengarahkan bahwa permohonan ulang sebuah doa dengan tidak

    berlandaskan pada hakekat doa itu sendiri merupakan sebuah ajaran yang

    buruk dalam lingkungan.

    Agama dalam KBBI adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan dan

    peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang

    berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta manusia dan

    lingkungannya. Obral dalam KBBI adalah menjual barang secara besar-besaran

    14

    Kejahatan Begal Berdasarkan Hukum Pidana di Indonesia 15

    Dasar-Dasar Pengertian Moral

  • 35

    dengan harga murah. Sehingga, kalimat “agama diobral” dapat merujuk

    kepada politik identitas berbasis agama dengan menggunakan tokoh agama.

    Agama adalah bagian dari identitas yang seringkali menjadi alat utama dalam

    menjalankan politik identitas. 16 Politik agama dalam sejarah Indonesia

    mengalami perkembangan yang terus berubah. Pada masa Kolonial agama

    berperan ganda sebagai legitimasi kolonialisme dan kritik sosial, peran ganda

    ini dapat dilihat dari didirikannya laskar santri Angkata Oemat Islam (AOI)

    dalam melawan penjajah. Pada masa orde lama, tokoh-tokoh Muslim Nahdlatul

    Umana (NU), Muhammadiyah, Masyumi terlibat dala politik praktis dengan

    mendirikan partai politik. Pada masa orde baru, di awal tahun1990-an Soeharto

    melirik Islam dengan menggaet kelompok kelas menegah dibawah bendera

    Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia. Pada masa reformasi, lahirlah partai

    berbasis keagamaan secara bebas.17 Dilansir dari beritagar.id menguatnya

    politik identitas bisa merugikan, jika sentiment agama tetap menjadi barang

    jualan dan kinerja serta program yang diusung bukanlah menjadi sebuah hal

    yang penting. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin

    Muhtadi menyatakan polarisasi identitas dalam Pemilu 2019 jauh lebih kuat

    dibandingkan dengan variable ekonomi-sosial dan rational choices.

    Seperti yang diketahui bahwa insiden salah membaca doa tersebut terjadi

    disaat Jokowidodo sebagai pihak calon presiden petahanan melakukan

    kunjungan ke Pondok Pesantren yang dikelolah oleh Kiai Maimun Zubair.

    Sosok Kiai Maimun Zubair pun sangat dihormati dikalangan NU. Kunjungan

    tersebut menandakan bahwa agama dalam hal ini Islam telah digunakan untuk

    kepentingan politik dalam meraih suara umat Islam dengan mengadakan acara

    Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju. Indonesia Maju merupakan slogan dari

    pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01. Slogan ini

    diharapkan mampu menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu

    menjalankan pesta demokrasi pemilihan umum yang terbaik, cerdas dan damai,

    16

    Fitri Ramdhani Harahap, Politik Identitas Berbasis Agama, Universitas Bangka Belitung 17

    Muhammad Habibi - Analisis Politik Identitas di Indonesia, Universitas Muhammadiyah

    Yogyakarta.

  • 36

    serta menghormati perbedaan dan persaudaraan, menjunjung tinggi peraturan

    dan persatuan menciptakan kekuatan Bersama menuju Indonesia Maju.18.

    Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Firman Jaya

    Daeli, puisi ini membuka ruang dan dirancang agar publik memberikan

    penilaian negative kepada objek dalam puisi ini. 19Kata agama diobral adalah

    konteks politik demi kepentingan pribadi. Selanjutnya Firman mengatakan

    bahwa penggunaan kata agama diobral dirancang untuk menyudutkan

    sekelompok orang demi kepentingan politik. Berdasarkan wawancara dengan

    Cindy Koan, dalam puisi ini Fadli Zon melakukan framing terhadap lawan

    politiknya dengan menggambarkan bahwa lawan politiknya melakukan

    religiofikasi politik. Religiofikasi politik muncul karena kepentingan agama

    direndahkan oleh kepentingan sekularis “politik negara”.Religiofikasi politik

    disatu sisi tendensius karena melegitimasi kepentingan politik. Di Indonesia ,

    religiofikasi politik sukses karena agama merupakan sesuatu yang rentan dan

    selalu memiliki dua sisi yang akan memunculkan keberhasilan tertentu wajah

    agama mana yang ingin digunakan dan tergantung aktor yang

    menggunakannya. Religiofikasi politik pun sejalan dengan kritik Karl Marx

    terhadapa agama dengan menyatakan:

    “Religious suffering is at one and the same time the expression of real

    suffering and a protest against real suffering. Religion is the sigh of the

    oppressed creature, the heart of a heartless world and the soul of soulless

    conditions. it is the opium of the people.”

    Sedangkan Rustam Fachri20 menganggap bahwa penggunaan kata agama

    diobral merupakan kata-kata vulgar dan provokatif dengan tujuan menjatuhkan

    lawan politik tanpa argument yang dapaat dipertanggungjawabkan. Puisi ini

    18

    Dilansir dari : httpP://news.detik.com/berita/d-4224452/timses-jokowi-maruf-usung-slogan-indon esia-maju 31 Mei 2019 23.26 WIB 19

    Firman Djaya Daeli adalah pengamat politik 20

    Rustam Fachri adalah Tenaga Ahli Kelompok Kerja Hukum, ahli pers, dan mantan jurnalis

    https://news.detik.com/berita/d-4224452/timses-jokowi-maruf-usung-slogan-indonesia-maju%2031%20Mei%202019%2023.26https://news.detik.com/berita/d-4224452/timses-jokowi-maruf-usung-slogan-indonesia-maju%2031%20Mei%202019%2023.26

  • 37

    memiliki indikasi politik identitas, namun tidak membenturkan antara identitas

    agama satu dengan agama yang lain.

    doa sakral

    seenaknya kau begal

    disulam tambal

    tak punya moral

    agama diobral

    doa sakral

    kenapa kau tukar

    direvisi sang bandar

    dibisiki kacung makelar

    skenario berantakan bubar

    pertunjukan dagelan vulgar

    doa yang ditukar

    bukan doa otentik

    produk rezim intrik

    penuh cara-cara licik

    kau penguasa tengik

    Penggunaan kata kau dalam bait satu,dua, dan tiga mengandung ambiguitas

    dan kompleksitas kognitif didalamnya. Berikut adalah penjabarannya :

    Dalam KBBI, kau merupakan kelas kata yang meliputi kata ganti, kata

    tunjuk, dan kata tanya. Penggunaan kata kau dalam puisi di atas menunjukkan

    ambiguitas pada objek yang dituju.Kau tukar dapat merujuk kepada Kiai

    Maimun Zubair, sedangkan Kau begal dan Kau penguasa tengik dapat merujuk

    kepada Jokowidodo. Kemudian penggunaan kata begal memperkuat kesan

    terhadap sosok penguasa tengik, dalam KBBI tengik diartikan sebagai

    perbuatan kejam.Maka dari itu penulis puisi menggambarkan bahwa

  • 38

    pembegalan terhadap sesuatu hal yang dianggap suci merupakan sebuah

    perbuatan yang kejam

    Kau begal dan direvisi bandar adalah tanda yang dapat menunjukkan

    bahwa kata kau yang tuju merupakan seorang penguasa tengik. Hal ini sejalan

    pada pembahasan di atas, karena saat insiden salah menyebut nama dalam doa

    yang dibacakan oleh Kiai Maimun Zubair, terlihat sosok Ketua P3 yang

    kemudian membisikan Kiai Maimun Zubair seakan mengingatkan bahwa Kiai

    Maimun Zubair telah salah menyebut nama. Setelah dibisiki oleh Ketua P3,

    Kiai Maimun Zubair pun membacakan ulang doa sebelumnya dengan

    mengganti nama Prabowo menjadi Jokowidodo. Sehingga direvisi sang bandar

    dapat merujuk kepada Jokowidodo dan dibiski kacung makelar dapat merujuk

    kepada Ketua P3.

    Mahmud MD dalam wawancara KompasTV menyebutkan bahwa

    penggunaan kata kau dapat merujuk kepada Kiai Maimun Zubair maupun

    Ketua P3. Taj Yasin Maimon dalam wawancara KompasTV juga menyebutkan

    bahwa penggunaan kata kau dapat merujuk kepada Kiai maupun orang yang

    menukar. Karyono Wibowo juga dalam video yang diupload oleh

    Tribunnews.com menyebutkan bahwa penggunaan kata kau dapat merujuk

    kepada penguasa maupun Kiai Maimun Zubair . Menurut Firman Jaya Daeli,

    penggunaan kata kau dalam puisi di atas dapat merujuk kepada siapapun. Maka

    dari itu Fadli Zon lah yang dapat menyampaikan kepada siapa kata kau ini

    dialamatkan. Berdasarkan kacamata hukum, Rustam Fachri menilai kata kau

    dalam puisi ini tidak dapat merujuk pada subjek yang dimaksudkan, sehingga

    puisi ini tidak dapat digugat secara hukum. Lebih lanjut Rustam menilai bahwa

    puisi ini melanggar moral dan etika.

    Sementara bandar dalam KBBI adalah orang yang menyelenggarakan

    perjudian. Kata bandar dapat diartikan bahwa pesta demokrasi dapat menjadi

    bahan judi dalam politik. Koalisi-koalisi yang terbentuk dan mendukung

    pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menggambarkan bahwa ada

  • 39

    harga, yaitu kursi kekuasaan sebagai bahan taruhan selama masa pesta

    demokrasi. Koalisi menjadi bagian yang sangat penting untuk menggerakan

    mesin politik partai yang bertujuan menjaring kekuatan massa dalam pemilihan

    presiden.21 Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 414 ayat 1 tentang

    Penyelenggara Pemilu, disebutkan bahwa partai politik harus memenuhi

    ambang batas parlemen sebanyak 4 persen dari jumah suara. Sesudah partai

    memenuhi ambang batas parlemen, langkah selanjutnya adalah menggunakan

    metode Sainte Lague untuk mengkonversi suara menjadi kursi di DPR. Hal ini

    tertera dalam Pasal 412 ayat 2, yaitu setiap partai politik yang memenuhi

    ambang batas akan dibagi dengan bilangan pembagi 1 yang diikuti secara

    berurutan dengan bilangan ganjil 3,5,7 dan seterusnya.22

    Kacung dalam KBBI diartikan sebagai pesuruh, dan makelar diartikan

    sebagai perantara perdagangan antara pembeli dan penjual. Kacung makelar

    dapat ditujukan kepada Ketua P3, karena P3 merupakan bagian dari koalisi

    yang mendukung pasangan nomor urut 1.Cindy Koan berpandangan bahwa

    pemilihan kata-kata seperti begal dalam bait yang pertama, kau tukar dan

    makelar dalam bait ke-dua, adalah upaya membangun opini publik seperti:

    “kalau sampai ada tokoh-tokoh atau ulama tertentu yang sampai bisa

    salah berdoa, salah ucap dalam berdoa itu berarti ada permainan politik

    dibelakangnya”

    doa sakral

    kenapa kau tukar

    direvisi sang bandar

    dibisiki kacung makelar

    skenario berantakan bubar

    pertunjukan dagelan vulgar

    21

    Decky Wospakrik - Koalisi Partai Politik Dalam Sistem Presidensil di Indonesia 22

    Alexander Haryanto – Mengenal Metode Sainte Lague untuk Penghitungan Suara di Pileg 2019

  • 40

    Bait kedua dalam puisi ini mengandung kompeksitas kognitif dan ironi.Berikut

    adalah penjabarannya :

    Skenario dalam KBBI adalah rencana lakon sandiwara atau film berupa

    adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. Skenario adalah rangkaian

    cerita yang ditulis secara terperinci oleh seorang penulis yang dapat menjadi

    visualisasi dalam bentuk gambar23. Berantakan dalam KBBI adalah cerai-berai,

    tidak keruan letaknya, dan bubar dalam KBBI diartikan sebagai bercerai-berai

    ke mana-mana. Bait kedua ini juga menjadi sebuah penegasan bait pertama

    mengenai agama diobral. Skenario berantakan bubar dapat diartikan sebagai

    kedatangan Jokowidodo ke Pesantren milik Kiai merupakan rincian kegiatan

    pihak 01, namun pada saat bersamaan insiden kesalahan penyebutan nama

    menjadikan skenario tersebut berantakan. Petunjukan dalam KBBI adalah

    sesuatu yang dipertunjukkan, tontonan (bioskop, wayang, dan sebagainya),

    dagelan dalam KBBI adalah lawakan, pertunjukan jenaka dan vulgar dalam

    KBBI diartikan sebagai kasar, tidak sopan. Dalam bait per-tama penulis puisi

    menggunakan kata agama diobral, sehingga dalam bait ke-dua dapat diartikan

    bahwa penggunaan agama lewat tokoh agama telah ada didalam skenario.

    Indra Samedo dalam CNN.Indonesia menyatakan bahwa “Politik identitas

    masih bisa memengaruhi masyarakat jika kandidat melibatkan tokoh agama

    untuk meraih suara, pesan para agamawan memiliki peran yang cukup besar”24

    Alih-alih meraup suara dengan cara didoakan oleh Kiai justru gagal karena

    merampas hakekat dari doa tersebut. Selain gagal, perampasan terhadap sebuah

    doa juga dinilai sebagai hal yang tidak sopan. Penggunaan kata dagelan

    merupakan sebuah ironi yang digunakan penulis puisi dalam menggambarkan

    kejadian perampasan terhadap hakikat dari sebuah doa.

    doa yang ditukar

    bukan doa otentik

    23

    Pengantar Penulisan Skenario 24

    Indra Samego adalah pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

    httpP://www.cnnindonesia.com/pilkadaserentak/nasional/20180710083429-32-312875/meraup-

    suara-pilpres-2019-lewat-kemasan-politik-identitas? 19 Agustus 2019 21.38 WIB

    https://www.cnnindonesia.com/pilkadaserentak/nasional/20180710083429-32-312875/meraup-suara-pilpres-2019-lewat-kemasan-politik-identitas?https://www.cnnindonesia.com/pilkadaserentak/nasional/20180710083429-32-312875/meraup-suara-pilpres-2019-lewat-kemasan-politik-identitas?

  • 41

    produk rezim intrik

    penuh cara-cara licik

    kau penguasa tengik

    Bait ketiga dalam puisi ini mengandung kompeksitas kognitif. Berikut adalah

    penjabarannya :

    Dalam KBBI otentik adalah asli , produk adalah hasil, rezim adalah

    pemerintahan yang berkuasa dan intrik adalah penyebaran kabar bohong untuk

    menjatuhkan lawan. Dalam kejadian ini doa yang dibacakan oleh Kiai Maimun

    telah kehilangan kesuciannya. Pembegalan dalam doa merupakan produk rezim

    intrik yang menunjukkan bahwa insiden salah penyebutan nama di dalam doa

    tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjatuhkan pihak lawan. Dengan

    cara didoakan oleh Kiai Maimun Zubair menunjukkan bahwa pihak petahana

    didukung oleh pihak ulama, hal ini tentu bertentangan dengan apa yang selama

    ini dialami oleh pihak 02 yang selama ini diisukan bertentangan nilai-nilai

    Pancasila. Sebagai contoh dilansir dari detiknews.com Prabowo diberikan

    tantangan menjadi imam Sholat oleh La Nyalla Mattalitti. La Nyalla Mattalitti

    mengungkapkan bahwa Pak Jokowi lebih hebat mengenai Islam dibanding

    Prabowo. Ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ujar La Nyalla Mattalitti.

    25Kau penguasa tengik menunjukkan bahwa keinginan petahana untuk maju

    dalam 2 periode dengan menggunakan agama sebagai sesuatu yang kejam.

    Rustam Fachri menilai bahwa penggunaan kata-kata dalam bait ke-tiga lahir

    dari unsur kebencian. Cindy Koan kemudian menilai bahwa penggunaan kata

    “penguasa tengik” merupakan penegasan terhadap penggambaran permainan

    politik yang dilakukan oleh lawan politik dan bait ini menegaskan bahwa

    terdapat narasi politik yang sedang dibangun dalam bentuk puisi.

    Ya Allah

    dengarlah doa-doa kami

    dari hati pasrah berserah

    25

    httpP://news.detik.com/berita/d-4341080/kontroversi-tantangan-prabowo-jadi-imam-salat 1

    Agustus 2019

    https://news.detik.com/berita/d-4341080/kontroversi-tantangan-prabowo-jadi-imam-salat

  • 42

    memohon pertolonganMu

    kuatkanlah para pejuang istiqomah

    di jalan amanah

    Bait ke-empat dalam puisi ini mengandung ironi, ambiguitas, dan

    kompeksitas kognitif. Berikut adalah penjabarannya :

    Dalam KBBI ya adalah kata untuk memberi tekanan pada suatu

    pernyataan. Secara etimologis kata Allah (لال ه) diderivasi dari kata ilah) ه إل

    (yang berarti menyembah (بد لال) Kata Allah). ع juga dapat diderivasi ) ه

    dari kata alih (ه كن) yang berarti ketenangan) أل س ,(kekhawatiran (زع ف

    (dan rasa cinta yang mendalam (ع ه) Ketiga makna kata alih ( ول أل

    (mengarah kepada makna keharusan untuk tunduk dan mengagungkan26

    Dengar dalam KBBI adalah tangkap suara, lah adalah kata seru untuk

    memberi tekanan atau menyungguhkan, kami adalah yang berbicara

    bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak berbicara), yang

    menulis atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca. “ Ya Alah ,

    dengarlah doa-doa kami” adalah perumpaan yang digunakan oleh penulis

    puisi sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan dengan memberikan kata-

    kata berupa penekan. Kalimat ini juga menggambarkan fenomena

    pemanjatan doa dalam media sosial. Hal ini kemudian menjadi lumrah di

    Indonesia dan dapat ditemui dalam media sosial manapun, seperti contoh:

    munculnya akun @doabijak di Twitter pada tahun 2011.

    26

    Syafieh, M - Tuhan dalam Perspektif Al-Quran, IAIN zawiyah Cot Kals Langsa, Aceh hal 151

  • 43

    Gambar 5.1

    Akun Twitter @doaBijak

    Dari dalam KBBI merupakan sebuah kata depan yang menyatakan tempat

    permulaan, pasrah artinya menyerahkan sepenuhnya, dan berserah artinya

    memercayakan diri dan nasib. “Dari hati berserah” tidak menunjukkan

    makna sebenarnya atau merujuk pada sebuah keadaan hati pasrah

    berserah, karena penggunaan kata-kata sebelum bait puisi ini

    menggunakan kata-kata kacung makelar, kau penguasa tengik.

    Penggunaan kata-kata ini menunjukkan emosi terhadap sebuah keadaan,

    seperti dalam pembahasan di atas dijelaskan bahwa telah terjadi insiden

    salah menyebut nama dalam doa yang dibacakan oleh Kiai Maimun

    Zubair. Semula Kiai Maimun Zubair menyebutkan nama Prabowo dalam

    doanya, namun setelah dibisiki oleh Ketua Umum P3, Kiai meralat doanya

    dengan menyebut nama Jokowi dalam doanya.

    Memohon dalam KBBI adalah meminta dengan hormat,

    pertolongan adalah perbuatan atau sesuatu yang dipakai untuk menolong

  • 44

    dan Mu adalah kata yang digunakan sebagai penunjuk pemilik. Kuat

    artinya banyak tenaga, kan artinya surfiks pembentukan verba, para

    artinya kata penyerta yang menyatakan pengacuan ke kelompok, pejuang

    adalah memperebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga. Jamaluddin,

    2002,h.151 istiqomah adalah tidak goncang dalam menghadapi macam-

    macam problema yang dihadapi dalam kehidupan dengan tetap berdasar

    dan tetap berpegang pada tali Allah SWT dan sunnah Rasul27. Penulis

    puisi dalam doanya memohon kepada Allah agar dapat di kuatkan untuk

    merebut dari penguasa tengik. Namun “para pejuang istiqomah” masih

    menjadi tanda tanya tentang siapa yang sedang menjadi pejuang, pejuang

    istiqomah dapat merujuk kepada penulis puisi atau orang-orang yang

    selama ini memberikan perlawanan kepada pihak petahana. Dilansir dari

    Idn Times terdapat 5 serangan Politik antara kubu Jokowi dan Prabowo

    yang ramai di media sosial :

    1. Dari jari hingga kontroversi

    Berawal dari video seorang Pasukan Pengamanan Presiden

    (Paspampres) menurunkan tangan mahasiswa yang mengacungkan

    dua jarinya saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan Dies

    Natalis ke-66 di Universitas Sumatera Utara (USU). Merasa

    tangannya diturunkan, mahasiswa tersebut mengganti dua jarinya

    dengan jempol. Kubu Prabowo pun meresponi video tersebut,

    Sandiaga lewat Instagramnya membagikan video serupa dengan

    kejadian di USU. Dalam video tersebut Sandi bertanya dengan

    nada menyindir : “kenapa tangannya diturunkan?”

    2. Dua versi lagu Potong Bebek Angsa

    Fadli Zon pernah mengunggah sindiran melalui Twitter dengan

    mengganti lirik lagu Potong Bebek Angsa. Unggahan ini pun ramai

    dibicarakan warganet, hingga Fadli Zon dilaporkan oleh Partai

    27

    http://etheses.uin-malang.ac.id/1631/6/10410065_Bab_2.pdf

    http://etheses.uin-malang.ac.id/1631/6/10410065_Bab_2.pdf

  • 45

    Solidaritas Indonesia. Kubu Jokowi pun menanggapi hal tersbut

    dengan mengganti lirik lagu Potong Bebek Angsa

    3. Jebakan Batman

    Istikah jebakan Batman pertama kali dilontarkan oleh Wasekjen

    PAN Erwin Izharrudin kepada kubu Jokowi, karena memilih KH

    Ma’aruf Amin sebagai pasangannya dengan memilih calon yang

    sudah berumur lebih tua.

    4. Jenderal Kardus hingga Kejebong dan Kampret

    Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menuding adanya

    dugaan pembayaran mahar 500 miliar yang diberikan calon Wakil

    Presiden Sandiaga Uno kepada Partai Amanat Nasional dan Partai

    Keadilaan Sejahtera demi memajukan dirinya sebagai cawapres

    Prabowo. Melalui akun Twitternya Andi Arief juga menggunakan

    istilah Jenderal Kardus untuk Prabowo. Istilah ini pun kerap

    dipakai kubu Jokowi untuk menyindir kubu Prabowo. Perang

    istilah dan kicauan di Twitter juga kerap dilakukan, kubu Prabowo

    menyindir kubu Jokowi dengan kata kejebong, dan kubu Jokowi

    menyindir kubu Prabowo dengan kata kampret.

    5. Perang tagar di media sosial

    Kedua kubu saling memiliki tagar, #2019GantiPresiden diciptakan

    oleh Ketua DPP PKS Mardan Ali Sera, lalu muncul

    #2019TetapJokowi yang diciptakan oleh relawan Jokowi sebagai

    tandingan tagar. Munculnya kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang

    merupakan mantan anggota tim pemenangan kubu Prabowo

    menciptakan tagar baru yaitu #KoalisiPlastik, tak tinggal diam

    kubu Prabowo pun membalas dengan #BapakHoaksNasional

    dengan menyertakan unggahan janji-janji Jokowi yang tak kunjung

    direalisasikan.

    Mengacu pada 5 contoh serangan politik di atas, maka posisi para pejuang

    istiqomah dalam puisi diatas dapat merujuk kepada tiga kategori

  • 46

    komunikator politik, yaitu: politikus, komunikator professional, ataupun

    aktivis.

    Dalam KBBI di adalah kata depan untuk menandai tempat, jalan

    diartikan sebagai tempat untuk lalu lintas orang, dan amanah adalah

    sesuatu yang dipercayakan. Sudrajat hal 1, amanah adalah sesuatu yang

    dipercayakan yaitu berupa sekumpulan tindakan yang harus dilakukan.

    28Penulis puisi menggambarkan bahwa perjuangan yang dilakukan adalah

    melawan politik identitas berbasis agama dengan menggunakan tokoh

    agama, dan merampas hakekat daripada doa itu sendiri. Dalam 10 poin

    “Penjelasan Tertulis Untuk Puisi Doa Yang Ditukar” , Fadli Zon

    menulisakan pada poin nomor 3 bahwa :

    “ Saya tidak rela melihat beliau diperlakukan tidak pantas hanya

    demi memuluskan ambisi politik seseorang ataupun sejumlah

    orang”.

    Maka dari itu penulis puisi menggambarkan bahwa perjuangan yang

    dilakukan adalah sebuah amanah. Cindy Koan berpandangan bahwa bait

    ke-4 dalam puisi ini adalah narasi politik yang sedang dilakukan oleh Fadli

    Zon. Hal ini dapat dilihat dari konsep vis a vis dalam pemilihan kata-kata

    bait ke-4 29. Konsep ini juga mengukuhkan identitas pihak Fadli Zon

    sebagai yang tidak sedang melakukan religiofikasi politik dan berada

    dalam koridor yang benar. Sementara lawan politiknya diposisikan dalam

    hal yang buruk, yang sedang tidak melakukan sesuatu pada koridornya.

    Kemudian Rustam Fachri berpandangan bahwa bait ke-4 dari puisi ini

    28

    Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag - Amanah pada Orang Yang Tepat : Kepemimpinan dan tugas pekerjaan sesuai kedudukan sesorang di mata agama Islam dipandang

    sebagai amanah dan harus berada pada orang yang tepat. Amanah mengharuskan memilih

    seseorang yang paling pantas untuk mengemban sebuah jabatan. Rasulullah saw menegaskan :

    “Barang siapa mengangkat seseorang berdasarakan kesukuan atau fanatisme, sementara di

    sampingnya ada orang lain yang lebih disukai Allah dari padanya, maka ia telah mengkhianati

    Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman”, (HR Imam Al-Hakim) 29

    Dalam kamus hukum vis a vis adalah suatu kondisi dimana para pihak ditempatkan pada kondisi yang saling berhadap-hadapan (tidak saling memihak)

  • 47

    merupakan klaim sepihak yang dilakukan oleh Fadli Zon untuk

    menggambarkan pihak-pihaknya.

    Dari empat bait puisi ini mengandung kompleksitas kognitif

    didalamnya yang membuat komunikan harus menafsirkan terlebih dahulu

    makna yang terkandung didalamnya, hal ini dapat dilihat dari penggunaan

    keseluruhan kata dalam puisi. Ambiguitas dapat dilihat dari penggunaan

    kata “kau”, dan ironi dapat dilihat dari penggunaan kata: “pertunjukan

    dagelan vulgar”, “dari hati pasrah berserah”.

    5.2.1 Agama dan Politik di Indonesia (Kode Konteks)

    Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada sub bab “Analisis

    Pesan dan makna Puisi “ Doa yang ditukar” dalam sub bab ini peneliti

    akan menganalisis agama dan politik di Indonesia. Agama adalah candu

    merupakan istilah yang dikeluarkan oleh Karl Marx ketika membicarakan

    masalah agama. Agama adalah sebuah sistem kepercayaan yang

    mempunyai tujuan dapat memberikan alasan dan hukum-hukum agar

    seluruh tatanan dalam masyarakat berjalan sesuai dengan keinginan

    penguasa.30

    Bagi Marx agama adalah instrument untuk memanipulasi dan

    menindas kelas subordinat dalam masyarakat. Semakin seseorang

    mengabdikan diri pada agama, maka ia semakin kehilangan dirinya karena

    dikuasai agama31

    Cindy Koan menyatakan bahwa agama adalah sesuatu

    yang sangat rentan dan memang mempunyai dua sisi, sehingga apabila

    salah satu sisi dibangkitkan dengan denied atau rebuse sisi yang lain pasti

    menciptakan keberhasilan tertentu serta sejauh mana wajah agama yang

    dipakai dan aktor-aktor yang terlibat. Di Indonesia, pengaruh agama

    bahkan ditegaskan, meski secara ambigu dalam konstitusi32

    . Menurut

    Ibrahim, dalam konteks politik perbedaan di lapangan praktis, agama dan

    etnis menjadi sumber utama sebuah konflik, hal ini disebabkan dalam

    30

    Ierzum Farihah “Filsafat Materialisme Karl Marx (Epistimologi Dialectical and Historical Materialism) Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan Volume 3 No 2, Desember 2015 hal 447 31

    Ibid hal 448 32

    Politik Identitas Berbasis Agama hal 522

  • 48

    suasana ekstrim dan fanatik agama menjebak manusia untuk saling

    menganiaya, inilah yang disebut dengan dua sisi agama sebagai

    pembimbing manusia ataupun sebaliknya.33

    Sehingga agama pun menjadi

    sumber daya yang kuat untuk dimobilisasi menjadi kekuatan politik.34

    .

    Serta menjadikan agama semakin mudah dijadikan alat politik untuk

    mencapai kepentingan politik tertentu. Bahkan tidak sedikit pula tokoh

    agama yang menggunakan politik sebagai kendaraan untuk mencapai

    kepentingan sesaat untuk mendapatkan jabatan, kekuasaan, dan uang.35

    Melihat kondisi agama dan politik di Indonesia saat ini, dilansir

    dari VoaIndonesia politik identitas mewarnai Pemilihan Umum tahun

    2019 ini. Politik identitas muncul saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017,

    Acham Munjid menyatakan bahwa “agama dan politik tidak akan bisa

    berjalan seiringan dan akan menghasilkan demokrasi yang tidak sehat.

    Menguatnya politik identitas adalah dampak pembungkaman kebebasan

    berekspresi di ruang publik. Ketika Islam diberi ruang untuk berekspresi,

    politisi menyalahgunakannya untuk mendapatkan suara36

    . Berdasarkan

    penelitian yang dilakukan oleh Endang Sari, kebangkitan politik identitas

    tergambar jelas dakam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dimana faktor

    kesamaan agama menjadi alasan utama memilih pasangan Anies-Sandi,

    hal ini didasari pada kaitan antara citra diri dan harga diri baik sebagai

    individu maupun kelompok. “Saya muslim saya memilih Anies-Sandi”

    merupakan slogan serta bentuk citra diri dan harga diri, hal ini didasari

    pada sentiment terhadap penistaan agama oleh Ahok di Kepulauan Seribu

    yang diikuti oleh aksi 411 dan 212. Sentimen ini kemudian dimunculkan

    untuk menyerang Ahok serta kasus ini mendapat legitimasi dari Lembaga

    ke-agamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    33

    Ibid 523 34

    Ibid 524 35

    Ibid 525 36

    Achmad Munjid adalah dosen program Studi Agama dan Lintas Budaya serta Peneliti Universitas Gajah Mada

  • 49

    Pilkada Jakarta 2017 menjadi contoh agama menjadi alat politik

    sekaligus menunjukkan bahwa sentiment terhadap agama dapat

    menonjolkan sisi agama bukan sebagai pembimbing manusia melainkan

    saling menganiaya antar manusia itu sendiri. Direktur Eksekutif

    Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini

    mengatakan ada satu cara untuk meredam politik identitas dala pemilu

    selanjutnya, yaitu menghilangkan ambang batas pencalonan presiden atau

    presidential threshold. Menurut Titi saat ini partai berada ditengah-tengah

    dilemma berkampanye untuk pileg, berkampanye untuk capres yang bukan

    kadernya. Dengan dihilangkannya presidential threshold37

    , masyarakat

    akan dihadapkan pada beragamnya pilihan calon pemimpin yang bukan

    sekedar menjual agama yang dijadikan kedok semata untuk mendulang

    suara rakyat.38

    5.2.2 Pesan Sebagai Kebohongan

    Berikut adalah 10 poin klarifikasi Fadli Zon terkait cuitan “Puisi Doa yang

    ditukar:” :

    1. Saya sangat menghormati K.H Maimoen Zubair, baik sebagai ulama,

    maupun sebagai pribadi yang santun dan ramah. Beberapa kali saya

    bertemu dengan beliau. Beberapa diantaranya kebetulan bahkan

    bertemu di tanah suci Mekah, di pesantren Syekh Ahmad bin

    Muhammad Alawy Al Maliki di Rusaifah.

    2. Di tengah pembelahan dikotomis akibat situasi perpolitikan di tanah

    air, saya selalu berpandangan agar penilaian kita terhadap para ulama

    sebaiknya tidak dipengaruhi oleh penilaian atas preferensi politik

    37

    Presidental Thershold adalah ambang batas perolehan suara yang harus diperoleh partai politik

    dalam suatu pemilu untuk dapat mengajukan calon presiden. Pada pelaksanaan pemilu 2019,

    Presidential Thershold diatur dalam Pasal 222 UU Pemilu yang menyatakan : “Pasangan calon

    diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi

    persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25& dari

    suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya 38

    Dilansir dari https://www.voaindonesia.com/a/politisasi-agama-kental-warnai-pemilu-

    2019/4901972.html

    https://www.voaindonesia.com/a/politisasi-agama-kental-warnai-pemilu-2019/4901972.htmlhttps://www.voaindonesia.com/a/politisasi-agama-kental-warnai-pemilu-2019/4901972.html

  • 50

    mereka. Hormati para ulama sama seperti halnya kita menghormati

    para guru atau orang tua kita.

    3. Justru karena saya sangat menghormati K.H Maimoen Zubair, saya

    tidak rela melihat beliau diperlakukan tidak pantas hanya demi

    memuluskan ambisi politik seseorag ataupun sejumlah orang. Inilah

    yang telah mendorong saya menulis puisi tersebut. Saya tidak rela ada

    ulama kita dibegal dan dipermalukan.

    4. Secara Bahasa, puisi yang saya tulis tidaklah rumit. Bahasanya

    sengaja dibuat sederhana agar dipahami luas. Hanya ada tiga kata

    ganti dalam puisi tersebut, yaitu “kau”, “kami”, dan “-Mu” disitu.

    Apalagi dalam bait ketiga, saya memberikan atribut yang jelas

    mengenai siapa “kau” yang dimaksud oleh puisi tersebut.

    5. Pemelintiran seolah kata ganti “kau” dalam puisi tersebut ditujukan

    kepada K.H Maimoen Zubair jelas mengada-ada dan merupakan

    bentuk fitnah. Tuduhan tersebut bukan hanya telah membuat saya

    tidak nyaman, tapi juga mungkin telah membuat tidak nyaman

    keluarga K.H Maimoen Zubair. Kami dipaksa seolah saling

    berhadapan, padahal diantara kami tidak ada masalah dan ganjalan

    apa-apa.

    6. Keluarga K.H. Maimoen Zubair, melalui puteranya, K.H. Muhamad

    Najih Maimoen, telah memberikan penjelasan bahwa beliau menerima

    klarifikasi saya bahwa kata ganti “kau” memang tidak ditujukan

    kepada K.H. Maimoen Zubair. Tanpa klarifikasi dari saya pun, beliau

    sendiri berpandangan jika kata ganti “kau” memang ditujukan kepada

    orang lain. Bukan Mbah Moen Beliau juga menjelaskan jika aksi

    massa telah menggoreng isu ini bukan berasal dari kalangan santrinya,

    melainkan digoreng oleh pihak luar.

    7. Sekali lagi saya sampaikan bahwa puisi itu sama sekali tidak pernah

    ditujukan kepada K.H Maimoen Zubair. Penjelasan ini sejak dini juga

    telah saya sampaikan kepada Menteri Agama Lukman Hakim

    Saifuudin saat ia tabayun melalui akun media sosialnya. Sudah saya

  • 51

    jawab dengan tegas dalam tabayun bahwa kata ganti kata “kau” pada

    puisi itu adalah “penguasa” bukan K.H Maimoen Zubair

    8. Guru-guru saya banyak berasal dari ulama dan kyai NU, termasuk

    almarhum K.H Yusuf Hasyim, putera Hadratus Syekh K.H. Hasyim

    Asy’ari. Saya juga bersahabat karib dengan K.H. Irfan Yusuf dan

    kelurganya, yang merupakan cucu Hadratys Syekh, K.H. Hasyim

    Asy’ari. Begitu juga halnya dengan putera pendiri NU yang lain. K.H

    Hasib Wahab Abdullah, yang merupakan putera K.H Wahab

    Hasbullah, adalah sahabat saya sejak puluhan tahun silam. Saya

    bahkan pernah jadi Dewan Penasihat Pencak Silat NU Pagar Nusa. Itu

    sebabnya saya juga sangat menghormati NU.

    9. Itu sebabnya saya tidak pernah mendudukan para ulama dan kyai

    berdasarkan preferensi politinya. Politik mudah sekali berubah,

    sementara penghormatan kita kepada orang-orang alim seharusnya

    selalu ajeg.

    10. Dalam waktu dekat Insya Allah saya mungkin akan bersilaturahim ke

    K.H Maimoen Zubair. Meskipun puisi saya sekali lagi tidak pernah

    ditujukan untuk beliau, sebagai salah satu aktor politik saya ingin

    meminta maaf karena kontestasi politik yang teradi saat ini mungkin

    telah membuat beliau dan keluarga menjadi tidak nyaman akibat

    gorengan orang-orang yang tak bertanggung jawab.

    Dari 10 poin klarifikasi diatas, bentuk kebohongan yang sedang

    dilakukan oleh Fadli Zon dengan menggunakan puisi politik adalah :

    1. Menyesali tindakan meralat doa yang dilakukan oleh lawan

    politiknya.

    2. Membela seorang Kiai, yang dalam hal ini digunakan sebagai

    alat politik.

    3. Pihak Fadli Zon adalah pihak yang terdzalimi.

  • 52

    5.2.3 Pesan dan Makna Sebagai Bentuk Perlawanan

    Fadli Zon sebagai politikus telah memainkan perannya dalam

    proses opini publik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari cuitan

    Puisi “Doa yang ditukar” , Fadli Zon menggambarkan bahwa lawan

    politiknya dalam masa kampanye telah menggunakan agama sebagai alat

    politik. Fadli Zon menggambarkan bahwa penggunaan agama dalam

    politik adalah sebuah ajaran yang buruk. Dalam cuitan ini dapat dilihat

    bahwa lawan politik menggunakan momentum pembacaan doa oleh

    seorang Kiai dapat meraih suara umat Islam. Dhofier (dalam J.Mardinim,

    2016:2) Kiai adalah elemen paling essensial dari suatu pesantren.

    Pesantren dan Nahdlatul Ulama tidak akan pernah berdiri dan tidak akan

    pernah eksis tanpa keberadaan para Kiai, dalam posisi ini santri

    merupakan sub-ordinat Kiai yang harus taat dan tunduk tanpa syarat

    kepada Kiai, dan jika perlu mengorbankan jiwanya demi Kiai.

    Melihat posisi santri sebagai sub-ordinat dan pesan yang

    disampaikan oleh Kiai Maimun Zubair seperti : “Ya pasti, saya sampaikan

    supaya bisa santri-santri itu ya ikut Kiai. Pak Jokowi ini orang Jawa dan

    Islam, dan saya yakin ini akan menjadi besarnya Islam, dan besarnya

    kemakmuran bangsa” lantas saja dapat mendulang perolehan suara lawan

    politiknya. Sementara disisi lain Fadli Zon menggambarkan pihaknya

    sebagai seorang pejuang

    Pesan dan makna dalam cuitan ini merupakan bentuk perlawanan

    Fadli Zon terhadap lawan politiknya. Adapun bentuk perlawanan yang

    dilakukan adalah perlawanan tertutup, dengan menggunakan kalimat : (1)

    tak punya moral agama diobral, (2) skenario berantak bubar, (3) doa yang

    ditukar bukan doa otentik, (4) kuatkanlah para pejuang istiqomah di jalan

    aman. Berdasarkan wawancara dengan Cindy Koan, perlawanan yang

    diberikan oleh Fadli Zon terlihat dari narasi politik dalam bait ke-empat

    karena memiliki konsep “kami dan kamu”, “kami dan kalian”, “mereka

    dan kami “ itu adalah sebuah vis a vis. Penggunaan diksi kami pejuang

    amanah mengukuhkan bahwa pihak Fadli Zon sedang tidak menggunakan

  • 53

    makelar doa dan melakukan politik pada koridornya, dan lawannya

    digambarkan sebagai yang buruk dan tidak melakukan politik