BAB Ll Koreksi
-
Upload
nurhasanah-sahidin -
Category
Documents
-
view
253 -
download
9
description
Transcript of BAB Ll Koreksi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sekolah menengah kejuruan (SMK) Bhakti Kencana Tasikmalaya program
keahlian farmasi merupakan salah satu sekolah yang melahirkan tenaga-tenaga asisten apoteker yang harus siap kerja dilapangan.Oleh karena itu, sekolah menengah kejuruan (SMK) Bhakti Kencana Tasikmalaya mengadakan program prakerin yang salah satu kegiatan nya melakukan peninjauan langsung ke apotek.
Praktek Kerja Industri (prakerin) ini bisa dijadikan tolak ukur bagi siswa dalam menerapkan teori dari sekolah.Pengetahuan yang diperoleh dari sekolah tidak selamanya sama dengan apa yang ada di lapangan.Oleh karena itu ,prakerin merupakan program yang memberikan pengetahuan kepada siswa tentang proses proses yang terjadi di lapangan secara nyata.
1.2 TujuanPraktek kerja industri merupakan langkah dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat akan tenaga kesehatan di bidang farmasi khususnya dalam melaksanakan pelayanan di apotek.
1) Menerapkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dengan keterampilannya yang dimiliki agar menghasilkan inovasi atau ide baru untuk memajukan dan mengembangkan hal dalam bidang kefarmasian.
2) Membandingkan ilmu yang di dapat disekolah dengan dilapangan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai peranan seorang tenaga teknis kefarmasian.
3) Menyiapkan tenaga asisten apoteker yang terampil.
1.3 Manfa’atAdapun manfa’at dilaksanakannya kegiatan praktek kerja industri adalah
sebagai berikut :
1) Menambah pengalaman dan pengetahuan dibidang kefarmasian.2) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian profesi
dalam pelayanan kesehatan sebagai aplikasi dari ilmu yang diperoleh.3) Mampu memahami, memanfaatkan dan mengembangkan pelajaran
yang didapat di sekolah, dan penerapannya di dunia usaha terutama farmasi komunitas.
4) Mengetahui pengelolaan perbekalan farmasi di apotek.
2
1.4 Lokasi dan WaktuKegiatan praktek kerja industri (prakerin) ini bertempat tinggal di Apotek
Mars Jl. Cinehel
Waktu di lakukannya praktek kerja industri(prakerin) ini selama 2 bulan dari tanggal 23 maret sampai tanggal 23 mei 2015.
Di Apotek Mars terbagi menjadi 2 shift yaitu :
1) Shift pagi : 08.00-13.00 WIB2) Shift siang : 13.00-19.00 WIB
3
BAB II
URAIAN UMUM
2.1 Definisi Apotek
Menurut keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia nomor:
1332/MENKES/SK/X/2002 tentang perubahan atas peraturan mentri kesehatan RI
nomor: 992/MENKES/PER/X/1993 yang dimaksud dengan apotek adalah suatu
tempat tertentu,tempat dilakukan pekerjaan keparmasian dan penyaluran sediaan
farmasi,perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2009
pasal 1 ayat 13 tentang pekerjaan kefarmasian,apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker. Apotek
merupakan salah satu tempat saluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
lainnya kepada masyarakat(pasien).
2.2 Tugas dan Fungsi Apotek
Menurut peraturan pemerintah RI 0.51 Tahun 2009,tugas dan fungsi apotek
meliputi :
1. Tempat mengabdi profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan.
2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian
3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusi persediaan
farmasi antara lain,obat,bahan baku obat,obat tradisional,dan kosmetik.
4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi
pengamanan,pengadaan,penyimpanan,dan pendistribusian atau penyaluran
obat,pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter,pelayanan informasi
obat,serta pengembangan bahan obat,obat tradisional.
Setelah titik atau koma atau tanda lain harus ada spasi. Setelah titik harus hurup besar / kapital
Setelah titik atau koma atau tanda lain harus ada spasi
4
2.3 Tenaga teknis kefarmasian
Tenaga teknis kefarmasian yang dimuat dalam keputusan mentri kesehatan
RI No. 51/MENKES/PP/III/2009 Adalah mereka yang berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian
sebagai tenaga teknis kefarmasian.
Sedangkan tenaga teknis kefarmasian menurut pasal 1 keputussn mentri
kesehatan RI no.51/MENKES/PP/III/2009,tentang registrasi ijin kerja tenaga
teknis kefarmasian menyebutkan bahwa ‘Tenaga teknis kefarmasian tenaga yang
membantu apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian,yang terdiri atas
sarjana farmasi,ahli madya,Analis farmasi,dan tenaga menengah farmasi atau
asisten apoteker.
2.4 Pengelolaan apotek
Pengelolaan apotek di bidang pelayanan kefarmasian meliputi
1. Pembuatan,pengolahan,peracikan,pengubahan
bentuk,pencampuran,penyimpanan dan penyerahan obat,atau bahan obat.
2. Pengadaan,penyimpanan,penyaluran dan penyerahan perbekalan kesehatan
dibidang farmasi lainnya.
3. Informasi mengenai perbekalan kesehatan dibidang farmasi meliputi :
4. Pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.
5. Pengamanan dan pelaporan informasi mengenai khasiat,keamanan,dan bahaya
dari obat.
2.5 Perlengkapan apotek
Menurut mentri kesehatan RI no.1332/MENKES/SK/2002,disebutkan bahwa
persyaratan persyaratan apotek adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan ijin apotek,apoteker atau apoteker yang bekerja sama
dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap
dengan tempat,perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan
farmasi yang lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
Setelah titik atau koma atau tanda lain harus ada spasi
Menteri Kesehatan bukan mentri kesehatan
5
b. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dalam pelayanan
komoditi yang lain diluar sediaan farmasi.
c. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain diluar
sediaan farmasi.
2.Beberapa persyaratan yang harus didirikan dalam pendirian apotek adalah:
a. Tempat atau lokasi
b. Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan pendirian
komoditif lainnya diluar sediaan farmasi.
c. Bangunan
Apotek harus mempunyai luas bangunan yang cukup dan memenuhi persyaratan
teknis.luas bangunan untuk apotek tidak ditentukan,\.Bangunan apotek secara
umum terdiri dari:
1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
2. Tempat untuk mrndisplay informasi bagi pasien termasuk penempatan
browser atau mentri informasi.
3. Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja
dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien.
4. Ruang racik
5. Keranjang sampah yang tersedia untuk staff maupun pasien
6. Bangunan apotek harus dilengkapi dengan sumber air yang memenuhi
syarat kesehatan,penerangan yang memadai,alat pemadam
kebakaran,fenitasi dan sanitasi yang baik serta papan nama apotek.
1. Perlengkapan apotek
Perlengkapan apotek yang harus dimiliki antara lain:
1. Alat pembuatan,pengolahan,dan peracikan seperti timbangan,mortar,alu
dan lain lain.
2. Perlengkapan dan tempat penyimpanan alat perbekalan farmasi seperti
lemarinobat,lemari pendingin,dan lemari khusus untuk narkotika dan
psikotripika.
3. Wadah pengemas atau pembungkus
4. Alat administrasi seperti blanko pesanan,salinan resep dan kwitansi.
6
5. Buku standar yang diwajibkan dan kumpulan perundsng undangan yang
berhubungan dengan apotek.
2.6 Perbekalan farmasi
Perbekalan farmasi yang disalurkan oleh apotek adalah :
1. Obat
2. Bahan obat
3. Obat asli Indonesia
4. Bahan obat asli Indonesia
5. Kosmetik,dan lain lain
2.7 Penggolongan obat
2.7.1 Obat Bebas
Obat yang dijual bebabs kepada umum tanpa resep dokter,tidak termasuk
daftar narkotika,psikotropika,obat keras,obat bebas terbatas dan sudah terdaftar di
Depkes RI berdasarka SK Menkes No.2380/SK /V1/1983.
Penandaan lingkar hijau dengan garis tepi warna hitam
Gamabar 2.1 Obat Bebas
Contoh:Bromheksin,ctm,fromatezime,znsufate,dextrometrophan.
2.7.2 Obat bebas terbatas
Obat keras yang dapat dapat diserhkan kepada pemakainya tanpa resep dokter,bila
penyerahannya memenuhi persyarakat obat ini masuk dalam daftar”W” atau
waarschuwing artinya peringatan.Berdasarkan SK/MENKES/RI
no.2380/A/SK/VI/1903.Penandaan lingkar warna biru dengan garis tepi warna
hitam.
7
Gambar 2.2 Obat Bebas Terbatas
Contoh:suppostoria,biosepton,mbven,garisma.
Tanda khusus harus diletakan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah
terkenali.Obat bebas terdapat penyerahan harus mencantumkan tanda peringatan
sebagai berikut:
Gambar 2.3
Berbagai Macam Tanda Peringatan Pada Obat Bebas Terbatas
2.7.3 Obat keras
Obat yang diserahkan kepada pemakainya dengan resep dokter obat ini termasuk
dalam daftar “G”/Gevaarlijk artinya berbahaya.Berdasarkan sk MENKER RI
No.02396/A/SK/FI/1986.
Penandaan lingkar merah dengan garis tepi warna hitam dan huruf K menyentuh
garis tepi .
2.4 Gambar Obat Keras
Contoh:,ibuprofen,fseu,doefedrin,loratadine,ketroprofen.
8
2.7.4 Obat narkotika
Narkotika berdasarkan UU Kesehatan No.35 Tahun 2009 adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran hilangnya rasa,mengurangibsampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menyebabkan ketergantungan.
Gambar 2.5 Obat Narkotika
2.7.5 Obat psikotropika
UU no.5 tahun 1997 tentang psikotropika menyatakan bahwa psikotropika adalah
zat atau obat bukan narkotika,baik alamiyar maupun sintesa yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
Penandaan : Bulatan wrana merah dengan garis tepi warna hitam dan huruf K
yang menyentuh garis tepi.
Gambar 2.6 Obat Psikotropik
Contoh : diazepam, alfrazol, Phenobarbital, lorazep, nitrazep
2.7.6 Obat wajib apotek
Apoteker dapat menyerahkan obat keras tanpa resep doktrr kepada
pasien.hal ini sesuai dengan mentri kesehatan no.347/MENKES/SK/VII/1990
tentang obat wajib apotek.
Adapun latar belakang dari mentri kesehatan tersebut adalah:
1. 1.meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat.aman,dan rasional.
2. 2.meningkatkan peran apoteker dalam KIE .
Contoh narkotika ?
9
Oleh karena itu perlu ditetapkan keputusan mentri kesehatan tentang obat
keras yang diserahkan tanpa resep dokter diapotek.Hal ini tercantum dalam
peraturan mentri kesehatan no.919/MENKES/PER/1993 tentang criteria obat
tanpa resep,yaitu:
1. tidak dikontraindikasikan untuk wanita hamil,anak dibawah 2 tahun dan
orang tua diatas 65 tahun.
2. Tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit.
3. penggunaan tidak memerlukan cara/alat khusus yang harus dilakukan
oleh/bantuan tenaga kesehatan.
4. untuk penyakit yang pravalensinya tinggi diindonesia.
5. Memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam keputusan ini,pelayanan OWA yang dapat dilakukan oleh apoteker
harus memenuhi cara dan ketentuan diantaranya sebagai berikut :
1. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien.
2. Membuat catatan pasien dan obat yang diberikan memberi informasi
meliputi dosis dan aturan pakai kontra indikasi, efek samping, dan lain-
lain yang perlu di perhatikan pasien.
Contoh :
1) OWA No 1:Ibuprofen,Bromhexin,Asamefenamat,Gentamisin SO4,
Hidrokortison.
2) OWA No 2:Bismuthsubcitrate,Clindamicin,Dexametason,Piroxikam,
Omeprazole.
3) OWA No 3:Rnitidin,Alopurinol, Asam Fusidat, Diazepam,
Kloramfenikol.
10
BAB III
URAIAN KHUSUS
3.1 Sejarah Apotek
Apotek Mars berdiri pada tanggal 21 juni 2008 yang beralamatkan di
Jl.Cinehel No.10 Tasikmalaya dan memiliki No izin apotek 5031/021/449.2/2010
dengan Noneng Sri Wahyu Rejeki S.Farm.,Apt Sebagai apoteker dan Drs. Yayan
Ichsanudin sebagai pemilik sarana apotek.
Setelah 2 tahun apotek ini berpindah tempat dikarenakan masa kontraknya
habis, pada tahun 2010 apotek ini berpindah lokasi yaitu Jl. Cinehel No.1
Tasikmalaya dengan M. Rusmana S.Si., Apt sebagai apotekernya yang
menggantikan Noneng Sri Wahyu Rejeki S Farm.,Apt. Dan setelah 3 tahun di
Jl.Cinehel No.1 , Apotek Mars berpindah lagi ke Jl.Cinehel No.32 Tasikmalaya
dengan membangun tempat sendiri.
3.2 Visi dan Misi apotek
VISI
Menjadikan apotek terdepan dalam pelayanan kefarmasian berbasis
pharmaceutical care
MISI
1. Memberikan pelayanan kefarmasian berbasis pharmaceuticalcare kepada
masyarakat.
2. Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan kesehatan
masyarakat.
3. Menyediakan serta menyalurkan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
11
3.3 Pengelolaan Apotek
Pengadaan barang di Apotek Mars Tasikmalaya dilakukan hamper tiap hari.
Dengan melakukan pemesanan setiap gari melalui pedagang besar farmasi (FBP)
yang dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian di bawah tanggung jawab
apoteker. Pengadaan barang tersebut biasa dilakukan dengan cara melihat stok
barang yang telah kosong atau melihat buku defecta.
Setelah barang datang dan diterima, barang dicek dengan memperhatikan
beberapa faktor, diantaranya mencocokan barang, expire date, keadaan barang dan
lainnya. Selanjutnya barang diberi harga dan di simpan sesuai ketentuan.
Diapotek Mars cara menyimpan obat yaitu secara alfabetis, menurut sediaan,
dan secara farmakologi. Pelayanan informasi obat setiap pasien yang datang
dilayani dengan baik dan di bantu untuk memilih obat sesuai dengan keluhan dan
pemberian obat diikuti dengan informasi yang jelas dan mudah di pahami oleh
pasien.
Pelayanan diapotek Mars dilakukan secara menyeluruh yaitu selain menerima
pelayanan obat tanpa resep juga menerima obat dengan resep, yaitu dengan
melakukan serangkaian pengolahan, peracikan, dan penyerahan obat kepada
pasien sesuai dengan resep yang diserahkan.Resep setiap harinya dibundel dan di
susun per bulan.
Peran Surat Pemesanan /SP gmn ?
Menyeluruh gimana ? jelaskan juga pelayanan resep, swamedikasi, KIE dll
12
3.4 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
Tabel 3.1 Struktur Organisasi
3.5 Pengelolaan
Pengelolaan diaoptek Mars dilakukan dengan melakukan beberapa proses
pengadaan, diantaranya perumusan kebutuhan, distribusi, penggunaan/pelayanan
obat.
3.6 Perencanaan
Proses perencanaan barang merupakan salah satu faktor penunjang dalam
kelancaran pengelolaan apotek diantaranya dengan melakukan pencatatan dan
penyetokan terhadap barang atau obat yang mengalam kekosongan atau
persediaannya mulai menipis dan dicatata pada buku defecta.
Menentukan distribusi atau FBP yang dapat memberikan keuntungan lebih
untuk apotek, diskon yang cukup besar untuk setiap barangnya. Barang yang
Apoteker Pengelola
M.Rusmana S. Si.Apt
Pemilik Modal
Drs. Yayan Ichsanudin
Tenaga Teknis Kefarmasian
1. Imelda2. Sri Marlina
Administrasi
Pupun Purbani, AM
Pelayanan
1. Aceng2. Abuniaga3. Riska
13
dimiliki lengkap, jarak dan waktu penerimaan. Ini dimengerti ngga ? nanti
ditanya lho
3.7 Pengadaan
barang di apotek mars Tasikmalaya dilakukan hamper setiap hari.Dengan
melalukan pemesanan setiap hari melalui pedagang besar farmasi (PBF)Yang
dilakukan tenaga teknis kefarmasian dibawah tanggung jawab pemilik
apotek.Pengadaan barang tersebut bisa dilakukan dengan cara me;lihat stoc
barang yang telah kosong atau melikaht buku defecta.
Setelah barang datang dan diterima barang di cek dan memperhatika beberapa
faktor,diantaranya mencocokan jumlah barang exspiredate,keadaan barang dan
lainnya.Selanjutnya diberi harga dan disimpan sesuai dengan ketentuan.
3.8 Penyimpanan
Penyimpanan obat di apotek mars di lakukan dengan cara
a. Berdasarkan alfabetis
Disusun dengan cara alfabetis agar mempermudah dalam pencarian
b. Berdasarkan bentuk sediaan
Obat yang harus disimpan dalam suhun 25 derajat celcius maka disimpan
disimpan dalam lemari es suppositoria dan injeksi.Sedangkan obat yang
disimpan dalam kisaran suhu kamar disimpan pada lemari dan tempat
yang terlindungi dari sinar matahari.
c. Berdasarkan farmatologi
d. Obat disusun sesuai dengan khasiatnya.
Pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pelayanan obat yang tanggung jawab secara formal adalah apoteker. Bukan pemilik apotek
14
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengenalan perbekalan farmasi
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan bahan yang dimaksudkan
untukdigunakandalammenetapkandiagnose,mencegah,mengurangi,menghilangkan
,menyembuhkan penyakit/gejala penyakit.luka/kelainan badaniah dan rohaniah
pada manusia/hewan dan untuk memperelok/memperindah badan/bagian badan
manusia/termasuk obat tradisional.Obat terbagi menjadi :
a. Obat jadi
obat jadi adalah obat dalam keadaan murni/campuran dalam bentuk
serbuk,cairan,salep,tablet,pil,suppositoria/bentuk lain yang mempunyai
nama teknis sesuai dengan farmakope Indonesia/buku lain(joenoes,2001)
b. Obat paten
obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama
pembuat/yang dikuasakan nya, dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik
yang memproduksinya.
c. Obat baru
Obat baru adalah obat yang terdiri dari/berisi suatu zat sebagai bagian
yang khasiatnya, maupun yang tidak berkhasiat.Misalnya lapisan, pengisi,
pelarut dan bahan pembantu/komponen lain yang belum dikenal, hingga
tidak diketahui khasiat keamanannya.
d. Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelaksanaan dan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputu
diagnosa,profilksis,terapi dan rehabilitasi
e. Obat wajib apotek
obat wajib apotek adalah obat keras yang diserahkan tanpa resep dokter
ole hap[oteker di apotek
f. obat tradisional
15
obat tradisional adalah bahan atu ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan,bahan hewan,bahan mineral,sediaan sarian (gelenik)/campuran
dari bahan bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
4.2 Kegiatan yang dilakukan
1. Melakukan pengerjaan resep
a. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan
b. Menginformasikan harga obat
c. Melakukan peracikan
d. Melakukan pengemasan
e. Menulis copy resep jika diperlukan
f. Menulika e tiket
g. Menyerahkan obat kepada pasien kepada pasien beserta informasi
dengan jelas.
4.3 alur pelayanan resep
4.3.1 Resep
1. resep yang diterima dari pasien diberi harga sambil mengontrol
ketersediaan obat dan diserahkan kepada pasien lagi.
2. pasien membayar harga obat ke kasier serta diberi nomor urut resep dan
dicatat nama,umur,alamat,yang lengkap dibelakang resep.
3. resep yang sudah lunas diserahkan kepada asisten,apoteker yang bertugas
untuk:
a. amenghitung komposisi obat
b. menyiapkan e tiket
c. menyiapkan obat atau bahan baku obat
d. meracik obat sesuai ketentuan yang berlaku
e. pengemasan obat yang sudah diracik
4. Obat yang sudah diracik dikemas dan dikontrol kembali
a. resep obat yang sesuai dengan nama pasien
b. komposisi obat dan perhitungan dosis
16
c. kelengkapan bahan obat yang sudah diracik
4.3.2 Non resep
Pelayanan obat tanpa resep : konsumen datang ke apotek kemudian
membeli obat yang dibutuhkan,selain itu,apotek menginformasikan harga obat
tersebut dan terjadi persetujuan harga obat tersebut.kemudiaan obat diserahkan
kepada pasien.disertai informasi yang cukup jelas dan melakukan pembayaran.
Kecepatan pelayanan obat merupakan faktor terpenting dalam memberikan
kepuasan kepada pelanggan agar dapat meningkatkan kecepatan pelayaan
diperlukan lagi pembagian tugas yang lebih dan perlu juga untuk pengecekan
kesediaan obat.
4.4 Penyimpanan barang
1. tenaga teknis kefarmasian mencatat seluruh penerimaan barang dalam
buku harian penerimaan barang .
2. mencatat semua surat pengiriman barang ke kartu stoc
3. menyimpan barang sesuai dengan alpabetis,bentuk
sediaan,farmofologi,vivo dan vevo.
4. barang tertentu disimpan ditempat terpisah ,misalnya:
a. narkotika disimpan dilemari terkunci
b. serum,paksin dilemari pendingin.
4.5 Alur Pemesanan Barang
Disiapkan surat pemesanan barang rangkap 2 untuk dikirim kepada penyalur
dan aksi pembelian.
4.6 Alur Penerimaan Barang
Barang yang diterima harus diperiksa oleh petugas gudang bila perlu
disaksikan oleh petugas pembelian dengan melakukan pemeriksaan sebagai
berikut:
Khusus / obat bebas / obat bebas terbatas / OWA
Fungsi defacta gimana ?
Penerimaan barang dilakukan oleh apoteker atau asisten apoteker bukan petugas gudang
17
1. mencocokan surat penerimaan barang,faktur dengan surat pemesanan
barang.
2. mencocokan surat pengiriman barang dan faktur dengan barang yang nyata
dikirim,baik terhadap nama barang,kemasan,jumlah serta pemeriksaan
terhadap kadaluarsa.
Administrasi faktur bagaimana ? penyimpanan salinan faktur, pembayaran dan pengarsipannya.
Juga administrasi resep
Kalo bisa dibuatkan diagramnya
18
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil penyusun dari hasil prakerin yang
dilaksanakan di apotek mars yaitu,
1. proses pelayanan obat resep dan tanpa resep berbeda
2. penyimpanan obat di apotek mars yaitu dengan cara alpabetis,farmafologi
dan berdasarkan suhu yang bertujuan memudahkan para karyawan
mengambil obat dan juga pengelolaan menggunakan system fifo.
3. pengadaan obat dan perbekalan farmasi lainnya berdasarkan konsinyasi
pembelian dan kredit. Ada juga yang harus cash
4. penjualan obat dilakukan menggunakan resep dan tanpa resep. Ini sama
donk dgn nomer 1
5. dengan adanya praktek kerja lapangan dapat menambah wawasan dan
pengalaman yang belum didapat disekolah dan sebagai bekal di dunia
kerja nanti.
6.2 Saran
Saran untuk apotek:
1. disediakannya tempat khusus pasien yang berkonsultasi kepada apoteker
atas keluhannya.
2. tempat tunggu pasien lebih diperluas atau diperbanyak.
3. tempat racik resep lebih diperluas.
Saran untuk sekolah:
1. siswa dan siswi harus lebih disiplin dan giat. Emang kalian tidak disiplin
dan giat
2. meningkatkan pembelajaran. maksudnya
3. pemantauan siswa siswi yang sedang prakerin harus lebih ditingkatkan
lagi.