BAB IX SENI GRAFIS

79
1 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang BAB IX SENI GRAFIS A. Pengertian Seni Grafis Secara bahasa , kata grafis berakar dari kata latin graphicus yang berkaitan dengan lukisan, gambar atau tulisan, ataupun dari bahasa Yunani dari kata graphein yang berarti menulis. Sedangkan dalam bahasa Inggris yaitu graphics yang artinya segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf,tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses pencetakan guna disampaikan kepada khalayak. Pendapat lainnya bahwa seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seni grafis adalah salah satu bidang seni rupa yang bergerak pada bidang percetakan, baik percetakan yang berupa teknik manual maupun yang sudah digital yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Keuntungannya karya dapat dibuat dalam dalam jumlah yang banyak dengan hasil yang sama. Tiap salinan karya dikenal sebagai “impression”. B. Sejarah Awal Grafis di Indonesia Bentuk grafis sebenarnya sudah muncul pada masa prasejarah, dengan ditemukannya gambar-gambar di Goa leang-leang Sulawesi yang berupa cap-cap tangan dengan warna-warni yang sangat matang. Namun pada saat itu, manusia prasejarah menjadikan kegiatan berekspresi sesaat, bukan untuk kepentingan seni seperti saat ini. Manusia prasejarah membuat cap-cap tangan menggunakan pewarna dari darah, bubuk tulang, hasil binatang buruan yang dicampur dengan tanah. Mereka menjadikan dinding goa sebagai bidang media untuk menyalurkan ekspresi mereka. Walau hasilnya masih sederhana, tetapi karya tersebut menjadikan bukti bahwa grafis sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Pada awalnya seni grafis termasuk dalam seni murni (fine art) dalam bentuk dua dimensi karena berdasarkan fungsinya hanya untuk kepuasan bathin saja. Seni grafis memberikan ruang kebebasan berekspresi untuk para senimannya. Namun perkembangannya sampai dengan sekarang, grafis dapat diterapkan pada sebuah benda yang berfungsi sebagai seni terapan. Di zaman sekarang, grafis mempunyai fungsi yang multiguna, banyak dimanfaatkan untuk kepentingan dan kebutuhan manusia baik berupa benda fungsional atau benda-benda seni lainnya. C. Karakteristik Seni Grafis Karya seni grafis memiliki karakteristik yang khas. Ada 4 karakteristik seni grafis diantaranya yaitu: 1. Karya yang dihasilkan bisa lebih dari satu, karena karya dapat direproduksi 2. Karya seni grafis merupakan hasil karya cetak bukan hasil karya goresan tangan 3. Karya seni grafis ditentukan oleh proses/teknik cetak yang digunakan artinya setiap karya seni grafis memiliki karakter sesuai dengan tekniknya 4. Karakter karya ditentukan oleh jenis media yang digunakan. Cetakan dalam seni grafis dibuat dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah plat logam (tembaga atau seng) biasanya untuk etsa/engraving, kemudian batu untuk litografi, dan papan kayu untuk cukil kayu (woodcut) dan lain- lain. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menjadikan sebuah

Transcript of BAB IX SENI GRAFIS

Page 1: BAB IX SENI GRAFIS

1 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

BAB IX SENI GRAFIS

A. Pengertian Seni Grafis Secara bahasa , kata grafis berakar dari kata latin graphicus yang berkaitan

dengan lukisan, gambar atau tulisan, ataupun dari bahasa Yunani dari kata graphein yang berarti menulis. Sedangkan dalam bahasa Inggris yaitu graphics yang artinya segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf,tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses pencetakan guna disampaikan kepada khalayak. Pendapat lainnya bahwa seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seni grafis adalah salah satu bidang seni rupa yang bergerak pada bidang percetakan, baik percetakan yang berupa teknik manual maupun yang sudah digital yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Keuntungannya karya dapat dibuat dalam dalam jumlah yang banyak dengan hasil yang sama. Tiap salinan karya dikenal sebagai “impression”.

B. Sejarah Awal Grafis di Indonesia

Bentuk grafis sebenarnya sudah muncul pada masa prasejarah, dengan ditemukannya gambar-gambar di Goa leang-leang Sulawesi yang berupa cap-cap tangan dengan warna-warni yang sangat matang. Namun pada saat itu, manusia prasejarah menjadikan kegiatan berekspresi sesaat, bukan untuk kepentingan seni seperti saat ini. Manusia prasejarah membuat cap-cap tangan menggunakan pewarna dari darah, bubuk tulang, hasil binatang buruan yang dicampur dengan tanah. Mereka menjadikan dinding goa sebagai bidang media untuk menyalurkan ekspresi mereka. Walau hasilnya masih sederhana, tetapi karya tersebut menjadikan bukti bahwa grafis sudah dikenal sejak zaman prasejarah.

Pada awalnya seni grafis termasuk dalam seni murni (fine art) dalam bentuk dua dimensi karena berdasarkan fungsinya hanya untuk kepuasan bathin saja. Seni grafis memberikan ruang kebebasan berekspresi untuk para senimannya. Namun perkembangannya sampai dengan sekarang, grafis dapat diterapkan pada sebuah benda yang berfungsi sebagai seni terapan.

Di zaman sekarang, grafis mempunyai fungsi yang multiguna, banyak dimanfaatkan untuk kepentingan dan kebutuhan manusia baik berupa benda fungsional atau benda-benda seni lainnya.

C. Karakteristik Seni Grafis

Karya seni grafis memiliki karakteristik yang khas. Ada 4 karakteristik seni grafis diantaranya yaitu: 1. Karya yang dihasilkan bisa lebih dari satu, karena karya dapat direproduksi 2. Karya seni grafis merupakan hasil karya cetak bukan hasil karya goresan tangan 3. Karya seni grafis ditentukan oleh proses/teknik cetak yang digunakan artinya

setiap karya seni grafis memiliki karakter sesuai dengan tekniknya 4. Karakter karya ditentukan oleh jenis media yang digunakan.

Cetakan dalam seni grafis dibuat dari permukaan sebuah bahan, yang umum

digunakan adalah plat logam (tembaga atau seng) biasanya untuk etsa/engraving, kemudian batu untuk litografi, dan papan kayu untuk cukil kayu (woodcut) dan lain- lain. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menjadikan sebuah

Page 2: BAB IX SENI GRAFIS

2 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

edisi, pada masa seni rupa modern,masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya seni tersebut adalah edisi terbatas.

Cap-cap tangan dan gambar binatang masa prasejarah di Goa Leang-leang Di daerah Sulawesi (masa pra sejarah).

Gunung Fuji,cukilan kayu Melancholia I", engraving Karya Katsushika Hokusai Karya Albrecht Dürer, seniman grafis. (masa modern) (masa modern)

D. Media dalam seni grafis

Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai yang kontemporer. Diantara media yang digunakan ada tinta berbasis air, cat air, tinta berbasis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air seperti crayon Caran D‟Ache.

Kemudian diperlukan juga media dalam bentuk bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan suatu karya seni grafis. Media dalam seni grafis biasanya berbentuk cetakan yang dibuat dari permukaan sebuah bahan. Karya grafis dibuat di atas permukaaan yang biasa disebut dengan Plat. Bahan-bahan yang umum digunakan dalam pembuatan seni grafis antara lain sebagai berikut: 1. Plat logam seperti: tembaga,seng untuk etsa 2. Batu untuk litografi (lembaran linoleum) 3. Papan kayu untuk woodcut/cukil kayu 4. Lembaran kaca akrilik

Selain media seperti di atas, ada juga bahan yang dapat digunakan sebagai cetakan yang berasal dari bahan alami lainnya seperti kentang, wortel dan beberapa jenis bahan alami lainnya.Bahan tersebut dibentuk ada permukaan yang ditimbulkan sebagai bagian yang terkena tinta atau cat. Bahan ini termasuk cetak tinggi.

E. Teknik Seni Grafis

Dalam proses cetak-mencetak ada beberapa prinsip dasar teknik mencetak. Prinsip dasar seni grafis berdasarkan pada perbedaan klisenya dikategorikan menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut:

Page 3: BAB IX SENI GRAFIS

3 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

1. Cetak Tinggi/Timbul (relief print) disebut juga raised printing yang berarti

cetak timbul yaitu cetakan yang memiliki permukaan yang timbul, permukaan tersebut merupakan sarana atau tempat yang akan diberi warna, klise dibuat tinggi rendah bagian yang tinggi akan terkena tinta, jadi bagian yang mempunyai permukaan yang tinggi akan dilumuri dengan tinta cetak dan rol karet, sehingga akan membentuk gambar yang sesuai dengan cetakannya. Hasil cetak tinggi/timbul ada 3 macam yaitu: a. Cetakan positif artinya gambar berwarna tinta yang digunakan dengan dasar

warna putih sebagai bidang cetak yang digunakan b. Cetakan negatif artinya gambar berwarna dasar bidang cetak warna putih

dengan dasar tinta yang digunakan warna hitam c. Cetak kombinasi artinya kedua jenis cetakan tersebut hadir pada satu karya.

Dalam relief print ada juga yang dinamakan dengan cukil kayu yaitu salah satu teknik cetak relief, yang merupakan teknik seni grafis paling awal, dan

merupakan satu-satunya yang dipakai secara tradisional di Asia Timur. Kemungkinan pertama kali dikembangkan sebagai alat untuk menciptakan pola cetak pada kain, dan pada abad ke-5 dipakai di Tiongkok untuk mencetak teks dan gambar pada kertas.

Teknik cukil kayu di atas kertas dikembangkan sekitar tahun 1400 di Eropa, dan beberapa waktu kemudian di Jepang. Di dua tempat ini, teknik cukil kayu banyak digunakan untuk proses membuat gambar tanpa teks. Seniman membuat skets terlebih dulu pada sebidang papan kayu, atau di kertas yang kemudian ditransfer ke papan kayu. Tradisionalnya, seniman kemudian menyerahkan rancangannya ke ahli cukil khusus, yang menggunakan peralatan tajam untuk mencukil bagian papan yang tidak akan terkena tinta.

Bagian permukaan tinggi dari papan kemudian diberi tinta dengan menggunakan roller, lalu lembaran kertas, yang mungkin sedikit lembap, ditaruh di bawah papan. Kemudian papan digosok dengan baren (alat yang digunakan di Jepang) atau sendok, atau melalui alat press. Jika memakai beberapa warna, papan yang terpisah dipakai untuk tiap warna.

Hasil cetak tinggi/timbul (Stempel) Hasil cukil kayu

Grafis teknik cap/cetak tinggi Alat Rol karet

Page 4: BAB IX SENI GRAFIS

4 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Pisau cukil dan tinta Proses mencetak sederhana

2. Cetak Datar Cetak Datar yaitu memiliki permukaan datar namun ada bagian yang menolak tinta dan ada bagian yang menerima tinta sebagai penghasil gambar. Cetak datar merupakan jenis grafis yang cara memperbanyak hasilnya dengan memakai media cetakan yang memiliki permukaan datar atau rata.

teknik cetak datar Contoh hasil cetak datar menggunakan pelepah pisang

3. Cetak Tembus Cetak Tembus (stencil print) yaitu cetakan yang memanfaatkan media kertas saring atau screen. Cetak tembus sering dinamakan cetak sablon. Warna akan keluar dari media screen yang sudah diafdruk berupa tulisan atau gambar yang akan dicetak pada permukaan kertas atau kain dan lain-lain.

Cetak sablon atau serigrafi menciptakan warna padat dengan menggunakan teknik stensil. Mula-mula seniman menggambar berkas pada selembar kertas atau plastik (kadang-kadang dipakai juga film.) Gambar kemudian dilubangi untuk menciptakan stensil. (Bagian yang berlubang adalah bagian yang akan diwarnai.)

Sebuah screen dibuat dari selembar kain (asalnya dulu menggunakan sutra) yang direntangkan pada rangka kayu. Selanjutnya stensil ditempelkan pada screen. Kemudian screen diletakkan di atas kertas kering atau kain.

Tinta dituangkan di sisi dalam screen. Sebuah rakel dari karet digunakan untuk meratakan tinta melintasi screen, di atas stensil, dan menuju ke kertas atau kain. Screen diangkat ketika gambar sudah ditransfer ke kertas/kain.

Tiap warna memerlukan stensil yang terpisah. Screen bisa dipakai lagi setelah dibersihkan.

Peralatan cetak sablon (Screen ) Proses menyablon

Page 5: BAB IX SENI GRAFIS

5 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Untuk menyaring

Rakel (untuk meratakan cat) Proses menyablon

4. Cetak Dalam

Cetak Dalam (Intaglio print) yaitu bagian yang dijadikan sebagai penghantar tinta adalah bagian yang dalam atau yang tenggelam dari permukaan dasar. Cetak dalam merupakan kebalikan dari cetak tinggi. Disebut cetak dalam karena bagian yang dijadikan sebagai penghantar tinta adalah bagian yang dalam.

Cetak dalam adalah jenis grafis yang cara pembuatannya memakai plat alumunium, lalu plat itu dibentuk memakai benda tajam supaya bisa menghasilkan goresan yang dalam. Kemudian goresan dalam plat alumunium diberi tinta dan di atasnya diletakan kertas yang telah basah. Tinta tersebut akan melekat pada kertas, sesuai dengan bentuk goresan yang ada pada plat alumunium.

Teknik Cetak dalam Cetak dalam“ pesta pencuri “ Plat Nomor kendaraan karya Tisna Sanjaya. Hasil cetak dalam

5. Etsa Etsa adalah bagian dari kelompok teknik intaglio bersama dengan

engraving, drypoint, mezzotint dan aquatint. Proses ini diyakini bahwa penemunya adalah Daniel Hopfer (sekitar 1470-1536) dari Augsburg, Jerman, yang mendekorasi baju besinya dengan teknik ini. Etsa kemudian menjadi tandingan engraving sebagai medium seni grafis yang populer. Kelebihannya adalah, tidak seperti engraving yang memerlukan ketrampilan khusus dalam pertukangan logam, etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar.

Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki detail dan kontur halus. Garis bervariasi dari halus sampai kasar. Teknik etsa berlawanan dengan teknik cukil kayu, pada etsa bagian permukaan tinggi bebas tinta, bagian permukaan rendah menahan tinta.

Mula-mula selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja) ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian seniman menggores lapisan tersebut dengan jarum etsa yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi). Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving.

Page 6: BAB IX SENI GRAFIS

6 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Etsa atau Etchant, adalah proses dengan menggunakan larutan asam kuat

untuk mengikis bagian permukaan logam yang tak terlindungi untuk menciptakan desain pada logam. Sebagai metode dalam seni grafis, Etsa merupakan teknik paling penting dalam sejarah karya seni grafis Barat (old master prints) dan masih tetap banyak digunakan sampai sekarang. Sebagai contoh seperti gambar dibawah ini, dalam pembuatannya menggunakan teknit Etsa untuk menciptakan kedalaman pada bidang lekukan.

Etsa karya Francisco Goya karya 3 dimensi teknik etsa

6. Aquatint

Aquatint Adalah variasi dari etsa. Seperti etsa, aquatint menggunakan asam untuk membuat gambar cetakan pada plat logam. Pada teknik etsa digunakan jarum untuk menciptakan garis yang akan menjadi warna tinta pekat, aquatint menggunakan serbuk resin yang tahan asam untuk menciptakan efek tonal.

Kebanyakan karya-karya grafis Fransisco Goya menggunakan teknik aquatint.

7. Drypoint

Drypoint Merupakan variasi dari engraving, dikerjakan dengan alat runcing, bukan dengan alat burin berbentuk "v". Sementara garis pada engraving sangat halus dan bertepi tajam, goresan drypoint meninggalkan kesan kasar pada tepi

garis. Kesan ini memberi ciri kualitas garis yang lunak, dan kadang-kadang berkesan kabur, pada drypoint. Karena tekanan alat press dengan cepat

merusak kesan tersebut, drypoint hanya berguna untuk jumlah edisi yang sangat kecil; sekitar sepuluh sampai duapuluh karya. Untuk mengatasi ini,

penggunaan electro-plating (pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad sembilanbelas untuk mengeraskan permukaan plat. Teknik ini kelihatannya ditemukan oleh seorang seniman Jerman selatan abad

limabelas yang memiliki julukan Housebook Master, di mana semua karya- karyanya menggunakan drypoint. Di antara seniman old master print yang

menggunakan teknik ini: Albrecht Dürer memproduksi 3 karya drypoint sebelum akhirnya berhenti menggunakannya; Rembrandt sering menggunakannya,

tetapi biasanya digabungkan etsa dan engraving.

8. Mezzotint

Salah satu cara lain dalam teknik intaglio di mana plat logam terlebih dahulu dibuat kasar permukaannya secara merata; gambar dihasilkan dengan mengerok halus permukaan, menciptakan gambar yang dibuat dari gelap ke terang. Mungkin juga menciptakan gambar hanya dengan mengkasarkan bagian tertentu saja, bekerja dari warna terang ke gelap.

Mezzotint dikenal karena kualitas tone-nya yang kaya: pertama, karena permukaan yang dikasarkan secara merata menahan banyak tinta, menghasilkan warna cetak yang solid; kedua, karena proses penghalusan tekstur dengan menggunakan burin, atau alat lain menghasilkan gradasi halus untuk mengembangkan tone.

Page 7: BAB IX SENI GRAFIS

7 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Metode mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses ini dipakai secara luas di Inggris mulai pertengahan abad delapanbelas, untuk mereproduksi foto dan lukisan.

9. Litografi

Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur. Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut limestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman , untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga gambar 'terbakar' pada permukaan. Lalu dilapisi gum arab, bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis minyak).

Batu lantas dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak. Kemudian selembar kertas lembap diletakkan pada permukaan, image/gambar ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press.

Teknik litografi dikenal dengan kemampuannya menangkap gradasi halus dan detail yang sangat kecil. Variasi dari teknik ini adalah foto-litografi, di mana gambar ditangkap lewat proses fotografis pada plat logam; kemudian pencetakan dilakukan dengan cara yang sama.

La Goulue, Poster litografi contoh hasil teknik litografi karya Toulouse-Lautrec

10. Cetak Digital

Cetak Digital biasanya menggunakan peralatan seperti kamera foto, komputer, tablet dan lain-lain. Hasil dari cetak digital biasanya menggunakan bahan yang bervariasi seperti pada kertas, kain atau kanvas plastik. Cetak digital merujuk pada image/citra yang diciptakan dengan komputer menggunakan gambar, teknik cetak lain, foto, light pen serta tablet, dan sebagainya. Citra tersebut bisa dicetak pada bahan yang bervariasi termasuk pada kertas, kain atau kanvas plastik.

Reproduksi warna yang akurat merupakan kunci yang membedakan antara digital print berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah. Warna metalik (emas, perak) sulit untuk direproduksi secara akurat karena akan memantul- balikkan sinar pada scanner digital. Cetak digital berkualitas tinggi biasanya direproduksi dengan menggunakan file data ber-resolusi sangat tinggi dengan printer ber-presisi tinggi.

Cetak digital bisa dicetak pada kertas printer desktop standar dan kemudian ditransfer ke art paper tradisional (misalnya, Velin Arch atau Stonehenge

Page 8: BAB IX SENI GRAFIS

8 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

200gsm). Salah satu cara mentransfer berkas adalah dengan meletakkan hasil cetakan menghadap permukaan, art paper kemudian diolesi dengan Wintergreen oil di belakang cetakan, kemudian dipress.

F. Warna dalam Seni Grafis

Pewarnaan dalam seni grafis banyak cara yang dipakai. Seringkali pewarnaan dalam etsa,cetak saring, dan cukil kayu yang diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Teknik pewarnaan multi-plat terdapat sejumlah plat, screem atau papan yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda, kemudian diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar. Rata-rata plat yang digunakan 3-7 plat untuk menghasilkan warna-warni yang berbeda. Penggunaan warna yang pertama digunakan adalah warna yang cerah atau muda sampai warna yang terakhir menggunakan warna yang gelap.

Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain yang telah diterapkan pada kertas, jadi sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna. Biasanya warna yang paling terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang lebih gelap.

Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan kayu atau lino yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian seniman mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya lagi. Bagian lino atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa) warna yang telah tercetak sebelumnya.

Pada teknik grafis seperti chine-collé atau monotype, pegrafis kadang-kadang hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak. Konsep warna subtraktif yang juga digunakan dalam cetak offset atau cetak digital, di dalam software vektorial misalnya Macromedia Freehand, CorelDraw atau Adobe Ilustrator atau bitmap ditampilkan dalam CMYK atau ruang warna lain.

G. Seniman Grafis Indonesia 1. Firman Lie

Selain sebagai seorang seniman grafis, Firman Lie juga seorang dosen pengajar di Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan juga di Universitas Bina Nusantara. Lahir dikota Jambi, menekuni dunia grafis sejak masih duduk dibangku perkuliahan. Awalnya dia mengira bahwa seni grafis hanya bergelut dengan percetakan, namun setelah mengikuti beberapa pameran, ia sadar bahwa potensi grafika sebagai seni murni jauh lebih menarik daripada komersialisasi.

Sampai saat ini, ia sering melakukan pameran tunggal seni grafis, dan juga pameran bersama. Sudah puluhan kali ia berpameran, sehingga karyanya dikenal oleh kalangan seniman, dan masyarakat pada umumnya.

2. Suromo DS Suromo lahir pada tahun 1919, termasuk pelukis yang tumbuh lewat

pemasakan ide-ide Persagi untuk mengungkapkan realitas kehidupan sosial dengan cara yang impresif. Lukisan dengan tema-tema sekitar kehidupan sehari-hari dan perjuangan kemerdekaan memang banyak dibuat untuk karya grafisnya. Beberpa contoh judul yang dibuatnya yaitu: “pasar”, “penghadang gerilya”, dan “pertempuran gerilya”.

Pada karya yang berjudul”pasar‟ Suromo benar-benar menunjukkan kemampuan teknik cukilan kayu yang mendekati engraving. Lebih jauh lagi perspektif , pencahayaan, dan detail bentuk-bentuknya telah mencapai keunggulan, sehingga karya seni grafis yang realistik ini terasa hidup. Suromo

Page 9: BAB IX SENI GRAFIS

9 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

meninggal dunia pada tahun 2003, dengan meninggalkan karya-karya besarnya.

3. Kaboel Suadi

Lahir di Cirebon, 7 November 1935 – meninggal di Bandung, 27 September 2010 pada umur 74 tahun), adalah seorang pelukis dan seniman grafis Indonesia. Pada 1964 Kaboel mulai menempuh pendidikannya di Jurusan Arsitektur dan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung. Pada 1969 ia mendapat kesempatan untuk memperdalam seni grafis di Hochschule für bildende Künste di Berlin Barat Kaboel mengajar di Institut Teknologi Bandung, dan pensiun pada 2000. Pada 1990 ia memperoleh kesempatan mengajar di Hochschule für bildende Künste (HBK) Braunschweig. Setelah pensiun dari ITB, sejak tahun 2000 ia mengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain di Universitas Trisakti, Jakarta. Beberapa karyanya yang layak dicatat adalah: Monumen Perjuangan Rakyat di Indramayu Patung Mahkamah Agung RI pertama di Gedung Mahkamah Agung Patung Menteri Kehakiman Pertama RI di Gedung Kehakiman 12 Patung Pahlawan Nasional di Graha Pemuda, Senayan, Jakarta Display Vitrin di Museum Artha Suaka, Bank Indonesia Patung di Museum Bank Rakyat Indonesia, Purwokerto Display Museum Negeri Jawa Barat Mural di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Mural Gedung Djarum, Kudus Replika Kereta Paksi Naga Liman untuk Expo Vancouver, Kanada Piala Sporta (Anugerah Insan Terbaik Olahraga Indonesia) Buku Sketsa Berlin Barat

Selain itu ia juga pernah berpameran lukisan dan grafis di Indonesia, serta di

berbagai kota di mancanegara seperti di Tokyo, Osaka, New Delhi, Bangkok, Pusan, Paris, Amsterdam, New York, Berlin, Braunschweig, dan lain-lain.

H. Bedanya seni grafis dan desain grafis.

Seni grafis itu ada di tataran seni murni, sedangkan desain grafis itu ada di tataran yang berbeda. seni grafis adalah seni murni seperti seni lukis, dan lain- lain, tapi mediumnya adalah alat-alat grafika / percetakan. Biasanya para seniman seni grafis ini sekolahnya di jurusan seni murni, tapi mendalami grafika, mereka mengeksplorasi berbagai teknik cetak, dari cetak tinggi, mencetak menggunakan cetakan cukil kayu, dan lain-lain, dan hasilnya dipamerkan selayaknya pameran lukisan.

Sebagaimana layaknya seni murni, sang seniman / karyanya itulah yang menjadi subjek / pusat seni tersebut, lalu audience yang harus mendatangi mereka, masuk untuk menyaksikan karya-karya tersebut. Riset yang dilakukan seniman bukan riset audience, tetapi riset terhadap objek yang mau dilukisnya. Seniman langsung berhadapan dengan audience, dia bukan „komunikator‟ bagi pihak lain melainkan bagi dirinya sendiri.

Berbeda dengan desain grafis, yang menjadi subjek adalah audience, karena itu riset audience merupakan yang utama bagi desainer grafis. Desainer grafis yang mendatangi audience dan melayani mereka, bukan sebaliknya. Desainer grafis biasanya berada di posisi jembatan penghubung antara pemilik produk / perusahaan dan masyarakat /audience. jadi dia adalah „komunikator‟.

Page 10: BAB IX SENI GRAFIS

10 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Uji Kompetensi Bab IX

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X) pada huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!

1. Kata grafis berakar dari kata latin graphicus mempunyai arti seperti di bawah ini

kecuali.... a. lukisan b. gambar c. tulisan d. ukiran

2. Awalnya seni grafis termasuk dalam seni murni (fine art) yang fungsinya untuk....

a. kepuasan bathin saja b. benda hias c. benda pakai d. kepuasan diri

3. Gambar di samping merupakan gambar cap-cap tangan bentuk grafis zaman purba ditemukan di.... a. Goa Batu c. Bukit Sulawesi b. Gunung Sumbing d. Goa Leang-leang

4. Salah satu karakteristik grafis yang sangat menguntungkan yaitu.... a. dapat dibuat besar b. dapat diperbanyak c. dapat diperkecil d. tahan air

5. Bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan suatu karya seni disebut....

a. perlengkapan b. palet c. media d. wadah

6. Cetakan yang memiliki permukaan yang timbul, permukaan tersebut merupakan sarana atau tempat yang akan diberi warna dinamakan.... a. Relief print b. Intaglio print c. Stensil print d. Plano print

7. Cetak grafis yang menggunakan peralatan seperti kamera foto, komputer, tablet,

disebut cetak.... a. Relief b. Datar c. Digital d. Tinggi

8. Gambar benda di bawah ini merupakan contoh alat cetak dalam teknik grafis yang

disebut....

a. Planotec c. Stopler b. Stempel d. Capler

9. Penggunaan warna yang pertama digunakan dalam teknik grafis adalah warna yang.... a. cerah atau muda b. gelap c. kontras d. agak gelap

10. Yang bukan seniman grafis di bawah ini adalah....

a. Firman Lee b. Suromo c. Kaboel Suadi d. Soerono

Page 11: BAB IX SENI GRAFIS

11 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

11. Teknik engraving dikembangkan di negara... pada tahun 1430. a. Australia b. Jerman c. Amerika d. Italia

12. Dalam dunia grafis „engraving yaitu keteknikan yang berbentuk....

a. Goresan tajam b. Goresan halus c. Ukiran halus d.Ukiran tajam

13. Teknik litografi ditemukan pada tahun 1798 yaitu oleh .... a. Alois Senefelder b. A.D Pirous c. Fransosco Goya d. Albert Durer

14. Dalam teknik litografi biasanya menggunakan media seperti batu yang disebut.... a. Stonesome b. Lithostone c. Stonelane d.Limestone

15. Fungsi alat rakel pada teknik grafis adalah untuk ....

a. Mewarnai kertas agar hasilnya baik b. Memberikan gradasi warna pada kertas c. Meratakan cat/tinta melintasi screen, diatas stensil d. Menjadikan screen berwarna-warni

16. Peralatan yang dipakai pada grafis cetak tinggi yaitu ....

a. Karet dan kertas b. Pisau dan penggaris c. Rol dan palet d. Pisau dan sudip

17. Seniman grafis yang berasal dari Yogyakarta, dan mulai beraktifitas seni pada tahun

1950-an adalah .... a. Suromo dan Abdul Salam b. Firman Lee dan Dullah c. Kaboel suadi dan Suroyo d. Abdullah dan Suseno

18. Penggunaan Screen pada seni grafis dipakai pada teknik grafis cetak.... a. Dalam b. Tinggi c. Datar d. Digital

19. Media yang sering dipakai pada teknik intaglio adalah ....

a. Batu b. besi c. Plat logam d. Kuningan

20. Di bawah ini merupakan bahan alami yang dapat digunakan sebagai media cetak dalam keteknikan grafis yaitu .... a. Mentimun b. Singkong c. Kentang d. Pisang

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan yang dimaksud dengan seni grafis!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

2. Sebutkan 4 karakteristik dari seni grafis!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 12: BAB IX SENI GRAFIS

12 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

3. Sebutkan peralatan yang digunakan dalam cetak sablon!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

4. Jelaskan yang dimaksud dengan cetak datar!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

5. Jelaskan bagaimana teknik pewarnaan dalam seni grafis!

...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

6. Jelaskan teknik intaglio pada keteknikan grafis!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

7. Jelaskan teknik Drypoint pada keteknikan grafis!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

8. Sebutkan 3 judul karya grafis dari seniman grafis Suromo DS!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

9. Bahan apa sajakah yang digunakan sebagai hasil pada grafis cetak digital!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

10. Apa perbedaan Seni Grafis dengan Desain grafis!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

Page 13: BAB IX SENI GRAFIS

13 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

BAB X PAMERAN

A. Pengertian

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian visual baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi untuk penyampaian ide-ide kreatif kepada khalayak umum. Ada juga yang mengartikan bahwa pameran merupakan kegiatan menampilkan karya-karya visual untuk mendapatkan tanggapan, penilaian, dan penghargaan dari masyarakat umum.

Selain itu pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”

Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

B. Tujuan pameran Pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial

dan kemanusian. 1. Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan

sosial. 2. Tujuan komersial ialah pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan

bagi seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan karya yang dipamerkan terjual.

3. Tujuan kemanusiaan ialah demi kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki. Penjualan karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana, maupun masyarakat kurang mampu.

Pameran di sekolah memiliki tujuan utama yakni untuk mendapat apreasiasi

dan tanggapan dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya dan peningkatan wawasan seni rupa.

C. Fungsi pameran

Pameran memiliki fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat adapun fungsi pameran seni rupa berikut ini. Sarana Edukasi yaitu pameran mendidik siswa pentingnya pengalaman batin

yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia. Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi

pencipta karya tersebut, proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2 yaitu apresiasi aktif dan apresiasi pasif.

Page 14: BAB IX SENI GRAFIS

14 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Sarana Prestasi yaitu pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.

Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi dan pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.

D. Macam-macam pameran

Berdasarkan jenisnya pameran digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut: 1. Pameran Umum yaitu pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat umum,

siapapun dapat menyelenggarakan karena bersifat umum. Misalnya: Seniman atau instansi

2. Pameran Khusus yaitu pameran yang diselenggarakan oleh kalangan tertentu. Contohnya sekolah mengadakan pameran kelas atau sekolah. Pameran seperti ini merupakan bagian dari proses pembelajaran dalam bidang pendidikan seni rupa.

Berdasarkan Jumlah pesertanya pameran dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. Pameran Tunggal adalah pameran yang dilaksanakan oleh satu orang dengan

menampilkan karyanya sebagai bentuk ungkapan dan kreativitas yang dimilikinya.

2. Pameran Kelompok adalah pameran yang dilaksanakan oleh dua orang atau lebih dalam menampilkan karya seni rupa.

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya pameran dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1. Pameran Tetap yaitu pameran yang setiap saat dapat dikunjungi, biasanya

pameran ini menyatu dengan rumah seorang seniman, yang sewaktu-waktu dapat datangi oleh para pengunjung.

2. Pameran Rutin yaitu pameran yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam rangka memperingati hari besar nasional dan lain-lain. Pameran ini dapat dilakukan satu tahun sekali atau dua tahun sekali.

3. Pameran Insidental yaitu pameran yang dilakukan karena ada suatu peristiwa atau kejadian alam sehingga pameran perlu dilakukan biasanya dalam usaha menggalang dana untuk kegiatan sosial. Seperti pernah ada pameran fotografi mengenang peristiwa Tsunami Aceh, dan mengenang korban bencana gempa atau letusan gunung merapi. Pameran ini sifatnya hanya sesaat saja.

Berdasarkan Karya yang ditampilkam pameran digolongkan menjadi dua macam antara lain: 1. Pameran Homogen adalah pameran yang hanya menampilkan satu jenis karya

saja, misalkan pameran seni lukis, atau pameran patung, serta pameran kerajinan dan lain-lain.

2. Pameran Haterogen adalah pameran yang menampilkan lebih dari satu jenis karya, misalnya pameran lukis dan patung, atau pameran yang menampilkan karya patung,lukisan,fotografi,kerajinan,dan lain-lain.

E. Tahapan Dalam Pameran 1. Tahap awal (perencanaan)

Pada tahapan ini yang harus dilakukan adalah membentuk kepanitiaan, pembuatan proposal, dan menentukan waktu pelaksanaan pameran. a. Pembentukan kepanitiaan

Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurusi dan melaksanakan suatu kegiatan. Panitia dipilih melalui musyawarah, biasanya melalui organisasi sekolah seperti OSIS. Kepanitiaan pameran dapat disusun seperti berikut ini: 1) Pelindung yaitu Kepala sekolah sebagai pananggungjawab terhadap

pelaksanaan kegiatan pameran di sekolah.

Page 15: BAB IX SENI GRAFIS

15 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

2) Pembimbing yaitu guru kesenian yang tugasnya memberikan arahan dan bimbingan tentang kegiatan pameran yang dilakukan.

3) Ketua yaitu dijabat oleh ketua kelas atau ketua OSIS yang dipilih, tugasnya mengkoordinasikan dan memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pameran.

4) Sekretaris yaitu siswa yang dipilih dan bertugas menangani bidang administrasi.

5) Bendahara yaitu siswa yang diberi tugas menangani bidang keuangan. Ketua,sekretaris dan bendahara sering disebut sebagai pengurus harian.

6) Seksi-seksi diantaranya: Seksi perlengkapan bertugas menyiapkan semua perlengkapan dan

alat-alat yang diperlukan dalam pameran, dari mulai pengadaan sampai bertanggungjawab terhadap pengembalian barang.

Seksi publikasi bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan pameran.

Seksi Dekorasi dan Dokumentasi bertugas mengatur dan menata ruang pameran agar menjadi indah dan menarik serta mendokumentasikan semua yang berhubungan dengan pameran.

Seksi usaha bertugas mencari dana yang diperlukan dengan cara mencari sponsor atau donatur.

Seksi Keamanan bertugas menjaga keamanan selama kegiatan pameran berlangsung sampai dengan selesai.

Seksi Konsumsi bertugas menyiapkan dan membagikan konsumsi dari kegiatan awal sampai pelaksanaan kegiatan pameran.

Seksi kebersihan bertugas menjaga kebersihan ruang pameran dan sekitar ruang pameran dari mulai pelaksanaan sampai selesai.

b. Pembuatan proposal Setelah pembentukan kepanitiaan maka langkah selanjutnya membuat proposal untuk mendapatkan persetujuan dari pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi semua hal yang berkaitan dengan pameran seperti dasar kegiatan, tujuan, tema, peserta pameran,waktu pelaksanaan,kepanitiaaan, dana yang diperlukan, dan lain-lain.

c. Menentukan tema pameran Tema merupakan pokok pikiran yang mendasari seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya “ Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa”. Bisa juga isi tema disesuaikan dengan momen hari- hari besar nasional.

d. Menyusun jadwal kegiatan dan menyusun program kerja Jadwal kegiatan pameran disusun dari mulai persiapan sampai dengan

selesainya kegiatan pameran, agar pelaksanaan pemeran dapat berjalan dengan lancar. Dalam jadwal kegiatan tertera hari, tanggal, waktu, dan jenis kegiatan yang dilakukan.

Menyusun program kerja digunakan untuk mempermudah tugas dan tanggung jawab masing-masing elemen atau seksi yang terlibat dalam pelaksanaan pameran. Penyusunan program dirancang oleh ketua dan sekretaris terlebih dahulu sebelum dimusyawarahkan dengan lainnya. hal- hal yang perlu diperhatikan dalam rencana kerja pameran antara lain sebagai berikut.

1. Merencanakan kebutuhan perlengkapan secara keseluruhan. 2. Menentukan jumlah undangan. 3. Menentukan penjaga stand pameran.

Page 16: BAB IX SENI GRAFIS

16 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

4. Mengadakan pengecekan. 5. Membuat publikasi. 6. Menentukan rapat kerja. 7. Mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. 8. Menata tempat pameran. 9. Mengadakan koordinasi. 10. Pengawasan pameran. 11. Sarasehan dengan nara sumber.

Penyusunan program tersebut di atas dibuat kerangka program secara detail seperti waktu pelaksanaan (hari dan jam), tempat, dan siapa yang menjadi pelaksana.

e. Menentukan tempat pelaksanaan pameran Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Tempat pameran haruslah memenuhi syarat-syarat antara lain: Aman, strategis, luas, mudah terjangkau, bersih, dekat dengan keramaian. Menentukan tempat yang akan digunakan perlu adanya kesepakatan antar kepanitian atau disepakati antar sekolah. Untuk menentukan tempat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu tempatnya strategis, sudah dikenal banyak orang, mudah dijangkau transportasi, ruangannya representative/luas, dan udara serta cahayanya cukup.

2. Tahapan pengumpulan karya Karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan terlebih dahulu , kemudian

oleh panitia akan dikelompokkan sesuai dengan bentuk dimensinya.

3. Tahapan seleksi karya Setelah terkumpul karya seni , selanjutnya karya diseleksi oleh panitia

dengan pertimbangan guru seni rupa, dapat juga melibatkan seniman agar karya yang dipamerkan berkualitas.

Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kita perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. kita dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kita buat dalam pembelajaran seni rupa di sekolah sebelumnya.

Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya, jenis karya, ukuran dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya ini dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan kelas.

Pengumpulan hasil karya yang akan dipamerkan

Page 17: BAB IX SENI GRAFIS

17 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

4. Tahapan persiapan akhir atau gladi bersih

Sebelum pelaksanaan pameran dimulai, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih. Hal ini untuk mengecek dan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Gladi bersih dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan pameran.

Karya yang akan dipamerkan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya. Persiapan dilakukan dengan menyeleksi karya-karya yang pantas untuk dipamerkan. Untuk karya seni rupa dua dimensi dalam menyajiannya diberi bingkai agar lebih menarik. Karya seni tiga dimensi (patung, keramik, dan seni kriya lain) dibuatkan meja untuk meletakkan karya (box) di atasnya. Mempersiapkan tempat untuk memajang karya seni rupa dua dimensi (lukisan, ilustrasi, poster, kartun, karikatur, dan anyaman) yang berada di dalam ruangan disebut sketsel atau papan panel. Kelengkapan lainnya selain box atau meja karya seni tiga dimensi dan sketsel, juga mempersiapkan kawat untuk menggantungkan karya dua dimensi, buku tamu, buku kesan dan saran, buku catalog, label (untuk mencantumkan judul, media, pencipta, ukuran karya), lampu, tape recorder, dan reklame untuk publikasi.

Menata karya digunakan untuk mendapatkan komposisi karya yang baik. Komposisi yang baik dalam menata karya pada pameran dapat mempermudah penonton dalam menikmati karya yang ditampilkan, selain itu juga penonton dapat dengan nyaman mengapresiasi karya-karya tersebut. Dalam mengkomposisi karya dapat dilakukan dengan mengelompokkan jenis karya menurut fungsinya (seni rupa murni atau seni rupa terapan), berdasarkan dimensinya (dua dimensi atau tiga dimensi), berdasarkan ukuran (besar atau kecilnya karya), atau berdasarkan tema.

Meletakkan karya seni rupa dua dimensi sebaiknya diletakkan di dinding atau di sketsel yang telah dibuat. Menata karya sebaiknya jangan terlalu berdekatan, sehingga terkesan berjejal dan tidak rapi, kurang lebih jarak antara karya yang satu dengan lainnya 20 cm. Dengan penataan yang kurang menarik akan mempengaruhi pengunjung dalam mengapresiasi karya.

Posisi karya juga harus disesuaikan dengan sudut pandang pengunjung. Penataan karya kurang baik apabila karya di letakkan terlalu ke atas atau terlalu ke bawah. Penataan karya seni rupa dua dimensi apabila posisi dan besarnya karya berbeda-beda dapat dilakukan dengan penataan rata atas, penataan rata tengah, dan penataan rata bawah.

Sedangkan penataan karya seni rupa tiga dimensi sebaiknya di letakkan di atas meja (box). Tata letak karya sebaiknya dibuat menyebar agar pengunjung dengan mudah mengamati dan menikmati karya yang ditampilkan. Pengunjung sebelum masuk ke dalam ruang pameran, mengisi buku tamu terlebih dahulu. Setelah keluar mengisi buku kesan dan pesan.

5. Tahap pelaksanaan

Setelah semua persiapan selesai, maka pameran dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan. Keberhasilan pameran tergantung pada kesiapan dan kerjasama panitia,sehingga perlu koordinasi dan kebersamaan dalam bekerja.

Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyusunan laporan.

1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran

Page 18: BAB IX SENI GRAFIS

18 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

melakukan kerjasama dan berkomitmen untuk mensukseskan pameran tersebut.

2. Penataan Ruang Pameran Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi. Sehubungan dengan penataan ruang, beberapa hal yang perlu perhatikan diantaranya: a. karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak tidak didekatkan

dengan karya dengan komposisi warna yang lemah, b. karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada

ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada.

c. pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata mengganggu pandangan orang yang melihatnya,

d. pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,

e. pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati,

f. letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan ruangan,

g. letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang,

h. pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya, i. jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan

suasana panas, j. sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan

3. Penataan Alur Masuk Pengunjung Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi

ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur:

1. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan satu pintu.

2. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan dua pintu.

a. Penataan dan Penempatan Karya Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar

pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.

b. Penataan Pencahayaan Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang

pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.

Page 19: BAB IX SENI GRAFIS

19 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

c. Pembukaan pameran Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan

pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog, 3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi

pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan; 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi

pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung;

5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.

d. Laporan Kegiatan Pameran Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh

panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya. Sebagai penyandang dana utama kegiatan pameran, pihak sponsor biasanya ingin mengetahui bagaimana dana yang diberikannya digunakan secara baik oleh panitia. Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang.

Penataan karya seni dua dimensi dan tiga dimensi

Page 20: BAB IX SENI GRAFIS

20 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Pengunjung mengapresiasi karya seni

Pameran sekolah untuk meningkatkan kreativitas dan apresiasi siswa

6. Tahap evaluasi

Tahapan ini dilakukan setelah kegiatan pameran selesai dilaksanakan, dengan

tujuan untuk melihat dan menilai hasil kegiatan dari laporan masing-masing

seksi kepanitiaan agar kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam

kegiatan pameran yang dilakukan. Sehingga menjadi bahan masukan untuk

diperbaiki pada kegiatan pameran yang akan datang.

F. Peralatan dan Perlengkapan Pameran

Sebelum pelaksanaan pameran perlu menyiapkan peralatan dan perlengkapan

untuk memajang dan menampilkan karya yang akan dipamerkan. Beberapa

peralatan dan perlengkapan yang harus dipersiapkan antara lain:

1. Papan Sketsel atau panil yaitu papan yang digunakan untuk memajang karya

dua dimensi seperti lukisan, gambar, benda hias dan lain-lain.

2. Level atau Standar display yaitu untuk meletakkan karya seni tiga dimensi

seperti patung, keramik, seni kriya. Level dapat untuk meletakkan satu atau

lebih karya seni.

3. Meja dan kursi digunakan untuk para tamu undangan, dan juga untuk

meletakkan buku tamu di pintu masuk dan buku kesan-pesan di pintu keluar.

4. Tata lampu dan pencahayaan untuk penerangan ruang pameran dan juga

berfungsi untuk menerangi karya seni yang ditampilkan, arah pencahayaan

yang tepat sangat membantu keindahan suatu karya.

Page 21: BAB IX SENI GRAFIS

21 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

5. Dekorasi ruangan yaitu penataan tempat ruang pameran agar menjadi lebih

indah dan menarik.

6. Katalog yaitu buku atau brosur yang berisi informasi tentang materi yang

ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenis karya, data

peserta pameran beserta hasil karyanya.

7. Brosur sebagai sarana informasi promosi, berbentuk lipatan terdiri dari

beberapa halaman untuk diberikan atau dibagikan kepada masyarakat atau

pengunjung.

8. Buku tamu dan buku kesan dan pesan untuk mengetahui jumlah pengunjung,

nama, identitas dan kesan-pesan yang disampaikan lewat buku kesan dan

pesan.

9. Sound system diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama

kegiatan pameran dilaksanakan untuk digunakan sebagai sarana informasi dan

pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada pengunjung.

10. Penataan ruang dan karya seni untuk kelancara kegiatan pameran penataan

ruang disesuaikan dengan rencana denah ruang dan penataan karya perlu

dikelompokkan berdasarkan bentuk karya dua dimensi atau tiga dimensi.

Contoh denah ruang pameran Level atau standar display

contoh katalog, brosur dan papan panil/sketsel

Uji Kompetensi Bab X

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X) pada huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!

Page 22: BAB IX SENI GRAFIS

22 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

1. Kegiatan penyajian visual baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi untuk penyampaian ide-ide kreatif kepada khalayak umum dinamakan.... a. Pajangan b. Pameran c. Pertunjukkan d. Perhelatan

2. Berdasarkan jenisnya pameran digolongkan menjadi dua yaitu...dan....

a. umum dan khusus c. umum dan tunggal b. khusus dan tunggal d. tunggal dan kelompok

3. Gambar di samping merupakan perlengkapan pameran yang disebut....

a. Sketsel c. Katalog b. Level d. Papan

4. pameran yang dilaksanakan oleh satu orang dengan menampilkan karyanya sebagai

bentuk ungkapan dan kreativitas yang dimilikinya disebut pameran.... a. kelompok b. khusus c. tunggal d. kelompok

5. Pameran yang hanya menampilkan satu jenis karya saja disebut pameran.... a. heterogen b. khusus c. tunggal d. homogen

6. Pameran yang setiap saat dapat dikunjungi, biasanya pameran ini menyatu dengan

rumah seorang seniman, yang sewaktu-waktu dapat datangi oleh para pengunjung dinamakan pameran.... a. rutin b. khusus c. tetap d. insidental

7. Gambar perlengkapan pameran di bawah ini dinamakan....

a. Pajangan c. Level

b. Sketsel d. Katalog

8. Buku yang berisi informasi tentang materi , sambutan, dan hasil karya, yang ditampilkan

dalam pameran disebut.... a. Brosur b. Diary c. Pamflet d. Katalog

9. Untuk meletakkan karya seni tiga dimensi seperti patung, keramik, seni kriya dan dapat

untuk meletakkan satu atau lebih karya seni dinamakan.... a. Level b. Sketsel c. Papan d. Meja

10. Yang bukan termasuk kepanitiaan dalam kegiatan pameran di bawah ini yaitu....

a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Peserta

Page 23: BAB IX SENI GRAFIS

23 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

11. Yang bertugas membuat administrasi pameran adalah .... a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Pembina

12. Pameran untuk mendidik siswa tentang pengalaman bathin, dan akal pikirannya

merupakan fungsi pameran sebagai sarana .... a. Apresiasi b. Prestasi c. Edukasi d.Rekreasi

13. Pameran seni untuk mencari keuntungan dari karya yang dijual punya tujuan ....

a. Sosial b. Pendidikan c. kemanusiaan d. Komersial

14. Syarat tempat pameran diantaranya adalah.... a.Ramai b. Sehat c. Strategis d.Hijau

15. Fungsi pameran sebagai sarana rekreasi berarti ....

a. untuk kegiatan kegiatan sosial b. untuk membuat pikiran rileks dan sehat c. menjadikan pameran untuk ajang promosi d. Menjadikan pameran untuk berkreasi

16. Peralatan dalam pameran yang berfungsi sebagai sarana informasi yaitu .... a. Sound system b. Lighting c. System mix d. Sond trex

17. Agar karya yang akan dipamerkan berkualitas baik, sebaiknya panitia melakukan ....

a. promosi karya b. seleksi karya c. daur ulang karya d. lelang karya

18. Untuk memberitahukan kepada masyarakat, panitia yang bertugas menyampaikan informasi tentang pameran adalah seksi.... a. Akomodasi b. Publikasi c. Dekorasi d. Dokumen

19. Gladi bersih pameran yang tepat dilakukan .... hari sebelum pelaksanaan pameran.

a. empat b. tiga c. dua d. satu

20. Di bawah ini merupakan tahapan pameran kecuali .... a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Lelang karya

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan yang dimaksud dengan pameran insidental!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Page 24: BAB IX SENI GRAFIS

24 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

2. Sebutkan 3 seksi-seksi dalam kepanitiaan pameran beserta tugasnya!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

3. Jelaskan tugas dari sekretaris dalam kepanitiaan pameran!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

4. Apa yang kamu ketahui tentang Brosur sebagai perlengkapan pameran!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

5. Sebutkan tahapan-tahapan dalam kegiatan pameran!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

6. Jelaskan fungsi pameran !

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

7. Jelaskan tujuan dari pameran!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

8. Sebutkan perlengkapan pameran yang harus disiapkan!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

9. Jelaskan syarat tempat untuk pameran!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

10. Jelaskan pameran sebagai sarana prestasi bagi siswa!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

Page 25: BAB IX SENI GRAFIS

25 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

BAB XI

BERNYANYI LAGU MODERN

Musik modern diidentikan dengan ditambahkannya sentuhan teknologi yang lebih

maju dan penggunaan alat musik yang modern untuk mengiringi sebuah lagu.Selain itu musik modern juga diartikan sebagai musik yang berkembang dan populer di masyarakat luas saat ini. Musik modern modern Indonesia tidak lahir dari tradisi suatu masyarakat tertentu, tetapi musik ini di bangun berdasarkan suatu aturan komposisi yang jelas, seperti sistem notasi, tangganada, tekstur, dan istrumen yang telah dikenal luas dan mudah dipelajari. Selain itu musik modern bersifat terbuka, artinya komposisi dan gaya musik ini sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musikal para musisi dari suatu masa. Beberapa musik modern di Indonesia antara lain sebagai berikut.

Musik Populer

A. Pengertian Musik Populer

Musik Populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini juga merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman pada saat ini, sehingga sesuai dan selaras dengan telinga kebanyakan orang. Musik populer merujuk kepada salah satu dari sejumlah genre musik yang memiliki daya tarik yang luas dan biasanya didistribusikan ke khalayak yang besar melalui industri musik. Ini berlawanan dengan musik tradisional, yang biasanya disebarluaskan secara akademis atau secara oral dari mulut ke mulut bersifat turun-temurun dengan lingkup lebih kecil dan dengan penonton lokal. Meskipun musik populer kadang-kadang dikenal sebagai musik pop, tetapi itu adalah dua istilah yang berbeda. Musik populer adalah istilah umum untuk musik dari segala usia yang menarik dan berkembang pada saat sekarang di kalangan masyarakat, sedangkan musik pop biasanya mengacu pada genre musik yang lebih spesifik. Beberapa genre musik yang termasuk musik populer diantaranya adalah pop, rock, jazz dan sebagainya.

Lagu yang berkembang saat ini sangat variatif. Hal ini dipengaruhi juga oleh perkembangan alat musik yang semakin canggih seiring dengan perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi dalam bidang musik ini menjadikan lagu-lagu yang beredar sekarang terdengar lebih modern, karena sudah banyak sekali alat musik yang memiliki fasilitas dan perangkat yang beragam dan mudah digunakan dalam membuat lagu lebih bagus lagi, bahkan alat-alat musik tersebut terwakilkan oleh salah satu alat musik dengan voice atau jenis suara alat musik yang lengkap yaitu keyboard atau orgen.

Page 26: BAB IX SENI GRAFIS

26 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

B. Genre musik yang terdapat pada Musik Populer

Genre musik merupakan pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Dibawah ini ada beberapa genre musik yang terdapat pada musik populer, diantaranya adalah :

1. Musik Pop

Musik pop istilah awalnya berasal dari singkatan “populer”, adalah sebuah genre musik

dari musik populer yang berasal dalam bentuk modern pada 1950-an, yang berasal dari rock and roll. Istilah musik populer dan musik pop sering digunakan secara bergantian, meskipun yang pertama adalah deskripsi musik yang populer (semua genre), sedangkan yang terakhir adalah genre tertentu yang mengandung kualitas daya tarik masa. Tema lagu pop biasanya membahas kejadian kehidupan sehari-hari yang terangkai dalam melodi dan lirik yang mudah dipahami. Bagi pencipta lagu, dengan mengangkat tema yang menjadi topik pembicaraan oleh masyarakat luas diharapkan karya lagu yang dibuat lebih mudah melejit dan laku di pasaran.

Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan penggunaan alat musik yang sederhana. Lagu-lagunya mudah dicerna (easy listening). Biasanya, para musisinya juga menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penikmatnya. Musik pop ini juga dapat dibedakan menjadi musik pop anak-anak dan musik pop dewasa.

Alat-alat musik yang biasanya digunakan biasanya : gitar elektrik, gitar bass, drum, keyboard, gitar akustik. Beberapa nama penyanyi dan musisi Pop Indonesia antara lain :

a. Era Tempo Dulu

Riyanto, Benyamin S., Broery Pesolima, Chrisye, Ebiet G.A.D., Elfa Secioria. Fariz Rustamunaf, Gombloh, Iis Sugianto, Hetty Koes Endang, Franky S., dll

b. Era Modern Raisa, Rossa, Agnes Monica, Afghan Syahreza, Isyana Sarasvati, Sherina Munaf, Yovie Widianto, Audy, Bunga Citra Lestari, Judika, Novita Dewi, Gita Gutawa, dll

Gb. 1.1 Afghan penyanyi pop pria Gb. 1.2 Isyana Sarasvati penyanyi pop wanita

Page 27: BAB IX SENI GRAFIS

27 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gb. 1.3 Grup vokal pria Gb. 1.4 Grup duo pop wanita

Gb.1.5 Group band Pop Ada Band Gb. 1.6 Group Band Pop Geisha

Beberapa contoh nama artis, pembagian jenis lagu dan judul lagunya.

No. Artis/Penyanyi Solo Band Grup Vokal Judul Lagu

1. Isyana Saraswati √ - - Tetap dalam Jiwa

2. Noah - √ - Menunggumu

3. Utopia - √ - Rasa Ini Indah

4. Raisa √ - - Jatuh Hati

5. Aliando Syarief √ - - Kau Terindah

6. Iwan Fals feat Noah √ - - Yang Terlupakan

7. Sheila on Seven - √ - Lapang Dada

8. Irwansyah √ - - My Heart

9. Seventeen - √ - Saat Kau Temukan Aku

10. Trio Libel’s - - √ Gadisku

Page 28: BAB IX SENI GRAFIS

28 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

2. Musik Rock

Musik rock atau musik cadas adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun 40 dan 50an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik. Musik Rock juga merupakan salah satu genre dalam khasanah musik populer dunia yang biasanya didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bas. banyak juga dengan penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer. Musik rock biasanya mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh gitar, baik elektrik maupun akustik.

Bunyi khas atau ciri khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar elektrik dengan efek gitar untuk memecah suara (distorsi) dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum serta bass drum yang dimainkan dengan tempo yang cepat dan masa pendengarnya yang ekspresif. Lirik yang dinyanyikan dalam lagu rock bersifat ekspresif dan mengajak pendengarnya selalu bersemangat serta penggunaan keyboard seperti suara orgen maupun piano atau sejak tahun 70an dikenal dengan synthesizer.

Disamping gitar atau keyboard, harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo sebagai tambahan. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok serta melodi yang menarik. Alat-alat musik yang sering digunakan pada pokoknya adalah : Gitar elektrik, Gitar bass, Drums dan Keyboard.

Beberapa musisi dan penyanyi Rock Indonesia antara lain :

Mel Shandy, Nicky Astria, Silvia Saarche, Anggun Cipta Sasmi dan Candil

Gb. 1.7 Candil penyanyi Rock pria Gb. 1.8 Mel Shandy penyanyi Rock wanita

Gb. 1.9 Group Band Rock God Bless Gb. 1.10 Group Band Rock EDANE

Page 29: BAB IX SENI GRAFIS

29 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Beberapa contoh nama artis, pembagian jenis lagu dan judul lagunya.

No. Artis/Penyanyi Solo Band Grup Vokal Judul Lagu

1. God Bless - √ - Rumah Kita

2. Nicky Astria √ - - Jangan Ada Angkara

3. Jamrud - √ - Selamat Ulang Tahun

4. Boomerang - √ - Kisah

5. Edane - √ - Kupikir kaulah Segalanya

6. Netral - √ - Walah

7. Seurius - √ - Apanya Dong

8. Kotak - √ - Aku Percaya Pilihanku

9. Slank - √ - Restart Hati

10. Anggun C. Sasmi √ - - Mimpi

3. Musik Jazz

Musik Jazz merupakan jenis musik yang tumbuh dari penggabungan Blues, Ragtime dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, Swing, Bebop, Hard Bop, Cool Jazz, Jazz Fussion, Smooth Jazz, dan Cafejazz. Aliran musik ini berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Ciri khas dari musik ini diantaranya :

a. Bluetonality merupakan sejenis irama yang lebih mirip dengan nada blues. Hal ini dikarenakan awal dari musik jazz berasal dari musik blues.

b. Swinging iramanya yang terasa seperti mengayun. c. Syncopation (sinkop), : Irama dengan tanda ber-aksen kuat di nada yang

semestinya ber-aksen lemah. Dasar dari sinkop adalah up tempo, sinkop ini banyak di pakai di aransemen lagu-lagu modern.

d. Improvisasi, musik jazz membutuhkan improvisasi yang lebih ketimbang jenis

musik lain. Improvisasi dari jenis musik ini lebih ke instrument dan scatsing vokalis, dimana not-not yang keluar bukan hafalan dari backstage, tetapi spontan dari stage yang dengan kata lain musisi jazz langsung menciptakan musik “on the stage”. Vokal terkadang menirukan suara instrumen dengan harmonisasi yang rumit.

Pendengar lagu-lagu Jazz tidak terlalu banyak, dan biasanya dari kalangan ekonomi menengah ke atas mungkin karena lagu jenis ini biasanya dimainkan di caffe, lounge atau tempat makan menengah ke atas. Biasanya karakter vokal lagu jenis ini berkarakter berat dan harmonisasinya terdengar rumit. Memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi modulasi atau perpindahan tangga nada dalam sebuah lagu. Ritme dan melodinya juga memiliki kecenderungan sering berimprovisasi.

Alat-alat musik yang digunakan biasanya : gitar melodi, gitar bass, saksofon, trombon, piano, klarinet, trumpet, double bass fretless, drum, vokal

Page 30: BAB IX SENI GRAFIS

30 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gb. 2.1 Tompi penyanyi jazz pria Gb. 2.2 Syaharani penyanyi jazz wanita

Gb 2.3 Indra Lesana maestro jazz Indonesia Gb. 2.4 Balawan gitaris tapping jazz Indonesia

No. Artis/Penyanyi Solo Band Grup Vokal Judul Lagu

1. Hivi! - √ - Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi

2. Tompi √ - - Menghujam Jantungku

3. Yuka √ - - Cinta

4. Soulvibe - √ - Gerangan Cinta

5. BLP - √ - Menunggu feat Glenn Fredly

6. Ermy Kulit √ - - Pasrah

7. Maliq and D'Esential - √ - Dunia Sekitar

8. Andien √ - - Let It Be My Way

9. Tulus √ - - Jangan Cintai Aku Apa Adanya

10. Syaharani √ - - I Love You Selamanya

Page 31: BAB IX SENI GRAFIS

31 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

4. Musik Keroncong

Akar keroncong berasal dari sejenis musik dari Portugis yang dikenal sebagai fadoyang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban

ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Moritsko, yang diiringi oleh alat musik dawai.

Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan serulingatau flute. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rockyang berkembang sejak 1950, dan berjayanya grup musik Beatlesdan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

Sebenarnya keroncong merupakan genre musik tradisional, namun seiring perkembangannya instrumen ini menjadi musik populer dengan perpaduan dengan genre musik lainnya, seperti yang dilakukan oleh salah satu musisi Indonesia Bondan Prakoso & Fade2 Black yang menciptakan komposisi berjudul “keroncong prothol” yang berhasil memadukan musik bergenre rap dengan musik latar belakang irama keroncong. Gesang Martohartono merupakan maestro keroncong Indonesia yang banyak menciptakan karya lagu diantaranya adalah lagu Bengawan Solo, Jembatan Merah dan Sebelum Aku Mati. Musik Keroncong mempunyai ciri diantaranya adalah : bentuk, harmoni dan ritme. Perbedaan yang lebih penting terletak dalam jenjang irama, perubahan pola dan aransemen laras, tempo, watak dan cara penyajiannya. Meskipun demikian , keroncong memang memiliki pola baku yang disebut irama keroncong, irama inilah yang menjadi ciri khas keroncong yang spesial dan membedakan dengan genre musik lainnya. Alat-alat musiknya yang digunakan antara lain :

a. ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah g, b dan e; sebagai alat musik

utama yang menyuarakan (berbunyi : crung – crung) sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)

b. ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya a, d, fis, dan b. Jadi ketika alat musik

lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F)

c. gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapungtis (anti melodi)

d. biola(menggantikan rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali

sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang.

e. flute (menggantikan Seruling Bambu), pada era tempo dulu memakai Suling Albert

(suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh musisinya flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta).

f. selo betot (cello) menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali tahun 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik /pizzicato.

Page 32: BAB IX SENI GRAFIS

32 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

g. kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali tahun 1600 membuatnya. Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapungtis dan cello yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flute mengisi hiasan atas yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong. Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong

Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah

(a) Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),

(b) Masa keroncong abadi (1920-1960), dan

(c) Masa keroncong modern (1960-2000), serta

(d) Masa keroncong millenium (2000-kini)

Gb. 2.5 Bondan Prakoso (keroncong modern)bersama Gesang (pencipta lagu)

Gb. 2.6 Sundari Sukotjo penyanyi keroncong wanita Gb. 2.7 Mus Mulyadi penyanyi keroncong pria

Page 33: BAB IX SENI GRAFIS

33 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gb. 2.8 Presiden Jokowi bernyanyi keroncong Gb. 2.9 Grup keroncong modern SRI GANDOEL

No. Penyanyi/ pencipta Solo Group Pencipta Judul Lagu

1. Mus Moelyadi √ - - Dewi Murni

2. Sundari Soekotjo √ - - Bunga Sakura

3. Gesang - - √ Bengawan Solo

4. Ismail Mardjuki - - √ Sepasang Mata Bola

5. Wiwik Sumbogo √ - - Telaga Sarangan

6. Waldjinah √ - - Walang Kekek

7. Mamiek Slamet √ - - Tirtonadi

8. Bram Aceh √ - - Selamat Tinggal Kota Betawi

5. Musik Dangdut

Musik dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional Indonesia yang khususnya memiliki unsur-unsur Hindustani (India), Melayu, dan Arab. Dangdut bercirikan dentuman tabla (alat musik perkusi India) dan gendang. Dangdut juga sangat dipengaruhi dari lagu-lagu musik India klasik dan Bollywood dan mempunyai ciri pada gaya berjogetnya. Dangdut merupakan musik yang penggemarnya berasal dari semuakalangan masyarakat Indonesia.

Sejarah dangdut berkembang di Indonesia dipengaruhi musik India melalui film Bollywood oleh Ellya Khadam dengan lagu "Boneka India", dan terakhir lahir sebagai dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer, sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.

Page 34: BAB IX SENI GRAFIS

34 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Pengaruh India juga sangat kuat didalam genre musik dangdut ini dari gaya harmoni, berjoged dan instrumennya juga dipopulerkan dengan lagu-lagu dangdut klasik yang bertema India yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi dangdut populer seperti Rhoma Irama dengan lagunya yang berjudul "Terajana", Mansyur S dengan lagunya yang berjudul "Khana", Ellya Khadam dengan lagu "Boneka India", dll. Musik dangdut memiliki pendengar yang berasal dari semua kalangan masyarakat Indonesia.

Gb. 2.10 Grup dangdut Soneta Gb. 3.1 Penyanyi dangdut Nella Kharisma

Gb. 3.2 Penyanyi dangdut Cita Citata Gb.3.3 Penyanyi dangdut Ridho Rhoma

No. Artis/Penyanyi Gaya Joget di Panggung Judul Lagu

Berlebihan Sedang Biasa

1. Inul Daratista √ - - Masa Lalu

2. Saskia Gotic √ - - Bebek Ngambang

3. Dewi Persik √ - - Mimpi Manis

4. Trio Macan √ - - Iwak Peyek

Page 35: BAB IX SENI GRAFIS

35 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

No. Artis/Penyanyi Gaya Joget di Panggung Judul Lagu

Berlebihan Sedang Biasa

5. Cita Citata - - √ Sakitnya Tuh Di Sini

6. Ridho Rhoma - - √ Menunggu

7. Ayu Ting Ting - - √ Sambalado

8. Siti Badriah - √ - Bara Bere

9. Risky - Rido - - √ Kembalilah Padaku

10. Manis Manja - - √ Aduh Buyung

C. Gaya Bernyanyi Lagu modern

Suatu cara yang menjadi ciri seseorang dalam membawakan sebuah lagu sesuai dengan jenis lagunya adalah gaya bernyanyi. Pada dasarnya yang menunjang gaya bernyanyi menjadi lebih baik adalah kedisiplinan seorang penyanyi tersebut terhadap teknik vokal dasar dan penguasaan lagu. Adapun salah satu hal yang membedakan gaya adalah dari jenis musik lagu yang akan dibawakan. Untuk dapat menambah perbenda- haraan gaya dalam bernyanyi, hendaknya banyak mendengarkan jenis-jenis lagu yang variatif.

Menyanyikan lagu modern dapat dikatakan memiliki keluwesan gaya dibandingkan menyanyi lagu tradisi. Gaya bernyanyi musik modern pada dasarnya tidak terlalu banyak aturannya, hanya sebatas pada penguasaan teknik vokal dan pembiasaan mengikuti irama lagunya. Sering mendengarkan dan menikmati irama dari jenis lagu yang akan dibawakan membuat penyanyi mudah menguasai lagu yang akan dinyanyikan.

Seseorang yang jarang mendengarkan lagu dangdut, tentu akan kesulitan untuk menyanyikan lagu dangdut dengan cengkok yang baik. Tapi bagi seseorang yang sejak kecil tebiasa mendengarkan irama dan lagu dangdut, biasanya lebih mudah mengikuti cengkok dengan baik.

Begitu juga dengan jenis lagu modern lain, misalnya lagu jazz yang akan mudah diikuti apabila telinga penyanyinya terbiasa mendengarkan irama dan harmoni lagu- lagu jazz. Untuk jenis lagu rock, sang penyanyi haruslah powerfull dan ekspresif karena

kebanyakan lagu rock memiliki irama musik yang bersemangat.

Satu lagi jenis musik modern, yaitu lagu pop biasanya dinyanyikan dengan lebih santai dan tidak menonjol, penyanyi pop pun biasanya tampil dengan gaya yang disesuaikan dengan tema lagu dan tidak berlebihan. Bernyanyi lagu jenis apapun haruslah menampilkan mimik muka dan ekspresi yang sesuai dan mewakili makna lirik lagu yang dibawakan.

Page 36: BAB IX SENI GRAFIS

36 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

D. Latihan Bernyanyi Lagu Modern dengan Gaya yang Tepat

Di era teknologi yang semakin canggih, perkembangan musik juga mengalami perubahan yang signifikan. Beberapa efek audio dan unsur modern telah banyak disisipkan dalam karya-karya seni musik. Namun demikian, teknik bernyanyi masih menggunakan teori dan aplikasi yang bersifat dasar.

Meski teknologinya berubah, namun tekniknya masih menggunakan dasar latihan dan permainan yang sama. Seperti halnya gaya bernyanyi lagu moden yang berbeda-beda pada tiap jenis atau genre-nya. Namun unsur-unsur bermusiknya tetap sama tanpa merubah karakteristik pada masing-masing style musiknya. Beberapa hal yang harus

diperhatikan saat bernyanyi lagu modern adalah memahami unsur-unsur musik dan kontrol pernapasan.

Berikut cara latihan bernyanyi lagu modern dengan gaya yang tepat:

Sebelum memulai latihan benyanyi lagu modern dengan gaya yang tepat, marilah kita lakukan hal-hal apa saja untuk bernyanyi dengan baik :

1. Berdiri dengan rileks, kedua kaki dibuka selebar bahu kemudian berat badan bertumpu seimbang di kedua kaki kita.

2. Lakukan pelemasan badan sebisanya, sampai badan terasa lebih rileks lagi.

3. Ambil nafas dari hidung kemudian tahan selama 5 detik lalu keluarkan nafas dengan suara seperti desis ular ‘shss...lakukan berulang selama 3 kali putaran.

4. Lanjutkan dengan vokalisi atau pemanasan vokal.

- Melakukan latihan dengan tangga nada, dimulai dari tangga nada natural - Mencoba lagu-lagu yang sesuai dengan tahapan-tahapan latihan yang

sedang dilakukan. - Melatih lagu-lagu tersebut dengan tempo yang bervariasi. - Berlatih tebak nada menggunakan interval dekat hingga interval jauh - Berlatih menggunakan tangga nada beserta modulasi yang digunakan

5. Barulah mulai untuk membedah lagu yang telah kita pilih.Sesuaikan gaya bernyanyi dengan makna lagu, suasana lagu dan iramanya.

Kemampuan penyanyi dalam menginterpretasikan lagu akan mengantarkan para

pendengarnya untuk turut merasakan perasaan dan keindahan lagu yang dibawakan. Apabila hal ini tercapai, misi seorang penyanyi untuk menghibur sekaligus menyampaikan pesan melalui lagu tersebut, dapat dikatakan berhasil dengan baik.

Page 37: BAB IX SENI GRAFIS

37 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gb. 3.4 Contoh lagu modern Indonesia

Page 38: BAB IX SENI GRAFIS

38 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gb. 3.5 Contoh lagu modern Indonesia

Page 39: BAB IX SENI GRAFIS

39 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gb. 3.6 Contoh lagu modern Indonesia

Page 40: BAB IX SENI GRAFIS

40 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

BAB XII

ANSAMBEL LAGU MODERN

Permainan ansambel lagu modern pada hakikatnya adalah permainan bersama dari berbagai intrumen musik dalam bentuk kerja sama saat membawakan suatu lagu modern. Kata ansambel sendiri berasal dari Bahasa Prancis yang mempunyai arti rombongan musik. Sedangkan dalam kamus musik, ansambel mempunyai definisi kelompok kegiatan musik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ansambel merupakan pola bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik sejenis maupun bervariasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta memainkan lagu- lagu dengan aransemen sederhana.

Musik Ansambel terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

A. Jenis Musik Ansambel

Bermain musik ansambel yang baik harus dipersiapkan dengan perencanaan yang baik pula, mulai dari menentukan konsep, pemilihan alat musik serta proses latihannya. Bermain musik ansambel juga merupakan sajian musik yang butuh kerjasama yang baik dalam membawakan sebuah lagu. Penyajian musik ansambel dbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Musik Ansambel Sejenis

Musik ansambel sejenis adalah beberapa orang pemain musik yang memainkan lagu bersama-sama dengan satu jenis alat musik yang sama, misalnya ansambel gitar,.ansambel rekorder atau ansambel pianika. Memainkan ansambel sejenis diperlukan kekompakan yang baik agar sajian musiknya terdengar indah.

2. Musik Ansambel Campuran

Musik ansambel campuran adalah salah satu bentuk penyajian musik ansambel dengan menggunakan beberapa alat musik. Dalam ansambel campuran ini akan terjalin kerjasama harmonis antara alat musik melodis yang berjalan dengan acuan pola ritmis , misalnya sajian musik ansambel campuran yang terdiri dari gitar, pianika, recorder dan marakas.

Dalam sajian musik ansambel campuran semacam ini yang memegang peranan memainkan melodi lagu adalah recorder dan pianika yang bisa dibagi menjadi dua suara, kemudian gitar akan memainkan akor lagu dan marakas berfungsi sebagai ritmik lagu. Bentuk kerjasama inilah yang membuat sajian musik ansambel ini menarik.

Hal teknis yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan bermain musik ansambel campuran yang harus dikuasai oleh seluruh pemainnya adalah :

a. Kedisiplinan

Dalam bermain musik secara berkelompok ini setiap anggotanya harus mempunyai disiplin yang tinggi dalam hal waktu dan tempat di bagian mana harus membunyikan alat musiknya sesuai dengan partitur yng telah ditentukan. Kedisiplinan ini akan membuat rangkaian lagu tersampaikan dengan baik sesuai jalur dan tidak ada bagian lagu yang tumpang tindih atau berantakan bunyinya.

Page 41: BAB IX SENI GRAFIS

41 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

b. Lancar Membaca Notasi

Notasi berupa partitur lagu merupakan patokan yang mengikat para pemain memainkan alat musiknya sesuai dengan perhitungan yang tepat. Setiap anggota kelompok musik ansambel harus lancar membaca notasi agar dapat memainkan setiap bagiannya dengan tepat. Sedikit saja ada kesalahan dalam membaca notasi khususnya ketukannya pasti akan terjadi permainan yang berantakan dan keluar jalur.

c. Terampil Memainkan Alat Musik

Memainkan alat musik merupakan kegiatan yang tidak mudah dilakukan. Setiap anggota kelompok musik ansambel harus rajin dan serius berlatih agar terampil dalam memainkan alat musiknya. Keterampilan ini harus dimiliki oleh setiap anggotanya agar dapat menjadikan permainan musik lebih rapi dan bagus.

d. Kekompakkan Dan Kerjasama Yang Baik Setelah ketiga teknik di atas dimiliki oleh setiap anggota kelompok musik ansambel,

maka hal penting yang harus ditanamkan adalah kekompakkan dan kerjasama yang baik diantara pemainnya. Sajian musik ansambel tidak akan bagus jika salah satu anggotanya melakukan kesalahan yaitu melanggar ketiga teknik di atas. Kekompakkan dan kerjasama yang baik dapat dibangun melalui proses latihan yang intensif dan berkualitas. Satu hal lagi yang perlu dilakukan oleh seluruh anggota agar kekompakkan dan kerjasama ini dapat tercipta yaitu dengan mentaati seluruh aturan dari pelatih atau pembina selama latihan dan pentas.

B. Memainkan Lagu Modern Dalam Bentuk Ansambel

Dalam bagian ini kita akan berlatih memainkan lagu modern dalam sajian ansambel. Selain mempersiapkan alat musik yang akan digunakan, kita juga harus menentukan lagu modern yang akan dimainkan.

Bentuk lagu modern yang akan dimainkan harus dibuat ke dalam notasi musik baik itu dalam notasi angka maupun notasi balok. Hal ini akan memudahkan dalam proses latihan. Lagu modern yang telah dipilihpun harus diaransemen sesuai dengan jumlah jenis alat musik yang dipakai.

1. Latihan ansambel sejenis.

Berlatih Memainkan Alat Musik Melodis Recorder

Alat musik recorder termasuk musik tiup kayu dengan sumber bunyi dari getaran udara di dalam alat musik yang berasal dari mulut yang meniup. Recorder sering dimainkan anak – anak karena harganya terjangkau dan mudah dimainkan. Sebelum bermain musik bersama – sama, recorder disamakan suaranya terlebih dahulu dengan menggunakan garpu tala. Penalaan recorder dilakukan dengan merenggangkan atau merapatkan ruas antara kepala dan bagian badan recorder.

Cara menopang recorder

1. Tidak dengan ujung jari, tetapi menggunakan perut jari yang lembut untuk menutup lobang nada tanpa penegangan. 2. Jempol kiri menutup lobang nada dengan sudut yang alamiah untuk menyentuh lobang itu. 3. Silinder bagian kiri disesuaikan dengan panjang jari kelingking. 4. Jempol kanan menopang di dekat jari tengah.

Sikap badan saat bermain recorder

1. Bibir menjepit recorder ringan dan dangkal, tetapi nafas tidak sampai bocor. 2. Pipi dalam kondisi rileks dan lemas tanpa tenaga yang berlebihan. 3. Bila bermain dengan berdiri, memberi jarak diantara kedua kaki supaya stabil. Bila

Page 42: BAB IX SENI GRAFIS

42 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

bermain dengan duduk, menduduki kursi tegak lurus dengan lantai sehinga kaki menapak lantai dengan kuat.

Recorder adalah alat musik tiup. Adapun recorder terdiri dari delapan lubang. Yang terdiri dari tujuh lubang di depan dan 1 di belakang .Posisi memegang recorder yaitu tangan kiri terletak bagian atas dan tangan kanan di bagian bawah. Pembagian Penjarian dalam alat musik recorder :

Posisi Penjarian recorder Jari tangan kanan : Jari kelingking untuk jari no 1 Jari manis untuk jari no 2 Jari tengah untuk jari no 3 Jari telunjuk untuk jari no 4 Jari tangan kiri Jari manis untuk jari no 5 Jari tengah untuk jari no 6 Jari telunjuk untuk jari no 7

Siapkanlah alat musik recorder sopran, kemudian latihlah memainkan partitur lagu Bendera dari Band Coklat di bawah ini. Lagu ini dimainkan dalam variasai 2 suara.

Page 43: BAB IX SENI GRAFIS

43 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gb. 5.4 Contoh lagu pop untuk ansambel

Page 44: BAB IX SENI GRAFIS

44 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

2. Latihan Ansambel Campuran Siapkan bebrapa jenis alat musik melodis, ritmis dan harmonis. Perpaduan

ketiga jenis alat musik ini akan membuat sajian musik ansambel lebih lengkap dan dinamis. Siapkanlah alat musik recorder sopran, pianika dan finger cymbal, lalu mainkanlah lagu di bawah ini.

Page 45: BAB IX SENI GRAFIS

45 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gb. 5.5 Contoh lagu pop untuk ansambel

Page 46: BAB IX SENI GRAFIS

46 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Uji Kompetensi Bab XII

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada pilihan A, B, C atau D

1. Musik yang berkembang dan populer di masyarakat luas pada saat sekarang adalah pengertian dari .... a. musik klasik c. musik kekinian b. musik modern d. musik mancanegara

2. Musik yang merupakan jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam dan juga juga merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman pada saat ini disebut musik : a. musik modern c. musik daerah b. musik populer d. musik pop

3. Beberapa genre musik yang termasuk musik populer pada jawaban di bawah ini diantaranya adalah, kecuali.... a. Musik degung c. musik jazz b. Musik pop d. musik country

4. Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan .... a. perbedaan satu sama lain. c. persamaan satu sama lain b. jenis musiknya d. jamannya

5. Beberapa nama penyanyi dan musisi Pop Indonesia di bawah ini merupakan penyanyi era lama :.... a. Afghan Syahreza c. Broery Pesolima b. Doni ADA Band d. Sherina Munaf

6. Bunyi khas atau ciri khas dari musik yang sdominan dengan gitar elektrik dan efek gitar untuk memecah suara (distorsi) adalah salah satu ciri dari jenis musik .... a. jazz c. pop b. dangdut d. rock

7. Berikut ini adalah salah sattu penyanyi Rock Indonesia :.... a. Chrisye c. Ariel Noah b. Isyana Sarasvati d. Nicky Astria

8. Irama dengan tanda beraksen kuat di nada yang semestinya beraksen lemah adalah pengertian dari..... a. blue tonality c. improvisasi b. swinging d. syncope

9. Vokal terkadang menirukan suara instrumen dengan harmonisasi yang rumit biasanya terdapat pada jenis musik .... a. rock c. jazz b. dangdut d. keroncong

10. Lagu “Menghujam Jantungku” dinyanyikan dan dipopulerkan oleh penyanyi jazz Indonesia : ..... a. Tompi c. Syaharani b. Armand Maulana d. Andien

11. Akar musik keroncong berasal dari sejenis musik dari .... a. Belanda c. Portugis b. Jerman d. Perancis

12. Musisi Indonesia Bondan Prakoso & Fade2 Black yang menciptakan komposisi berjudul “kroncong protol” yang berhasil memadukan musik bergenre.... a. reggae dan keroncong c. pop dan keroncong b. rap dan keroncong d. rock dan keroncong

Page 47: BAB IX SENI GRAFIS

47 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

13. Salah satu penyanyi keroncong di bawah ini adalah .... a. Broery Pesolima c. Dewi Yul b. Wiwik Sumbogo d. Reza Arthamevia

14. Musik yang merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional Indonesia yang khususnya memiliki unsur-unsur Hindustani (India), Melayu, dan Arab disebut musik...... a. rock c. dangdut b. reggae d. keroncong

15. Musik dangdut dikenal mempunyai pendengar dari kalangan ..... a. menengah ke atas c. atas b. elit d. seluruh masyarakat Indonesia

16. Sajian musik berkelompok yang memainkan lagu dengan memperhatikan harmoni yang indah dan padu disebut .... a. ansambel c. band b. koor d. melodi

17. Agar dapat bermain ansambel dengan baik, permainan alat musik harus dikuasai dengan baik pula, jadi tiap pemain harus terampil memainkan musik sesuai fungsinya masing-masing, kecuali memainkan .... a. irama lagu c. lirik lagu b. melodi lagu d. tempo lagu

18. Alat musik yang tergolong alat musik ritmis adalah .... a. biola, recorder, piano, flute dan gitar b. recorder, saksofon, french horn, cello dan trombon c. klarinet, keyboard, drum, orgen dan trombone d. rebana, drum, cymbal, kastanyet dan kendang

19. Ansambel sejenis yang memainkan alat musik rebana disebut : .... a. tiup b. gesek c. perkusi d. petik

20. Ansambel yang memainkan alat musik flute, recorder, dan pianika tergolong dalam jenis ansambel ..... a. t iup b. gesek c. perkusi d. petik

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Sebutkan ciri-ciri musik Rock !

2. Sebutkan 3 jenis musik Populer di Indonesia !

Page 48: BAB IX SENI GRAFIS

48 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

3. Sebutkan 5 penyanyi Dangdut Indonesia !

4. Jelaskan pengertian Ansambel !

5. Sebutkan alat-alat musik yang digunakan untuk bermain ansambel campuran !

C. Penilaian Ketrampilan

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 6-8 personil. Usahakan yang memiliki dan mahir memainkan alat musik sejenis, misalnya recorder, pianika atau gitar

Buatlah ansambel sederhana dengan alat musik yang kalian punya.

Mainkanlah lagu yang telah dipelajari di depan kelas.

Page 49: BAB IX SENI GRAFIS

49 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

BAB XIII

POLA LANTAI GERAK TARI KREASI

Setiap daerah memiliki tari tradisional yang dapat dilakukan dengan perseorangan, berpasangan maupun secara berkelompok. Kemampuan individu menjadi kekuatan pada penyajian tari tunggal. Tari berpasangan perlu ada koordinasi dalam melakukan gerak antara dua orang penari. Pada tari kelompok memerlukan kerja sama dan kemampuan yang sama dalam menari. Bentuk penyajian tari tersebut harus didukung dengan penggunaan pola lantai yang baik, sehingga pola yang dilakukan oleh penari di dalam perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dapat membantu ruang gerak dalam sebuah tarian.

A. Pola Lantai Gerak Tari Kreasi

Penari merupakan pemain utama dalam sebuah pertunjukkan tari. Pertunjukkan tari di sekolah dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan dan kelompok.

Pada penyajian tari tunggal penari bebas untuk membuat pola lantai sesuai keinginan sendiri, pada penyajian tari berpasangan dan kelompok antara penari satu dengan penari lainnya terikat aturan dan harus bekerja sama. Penggarapan pola lantai berpasangan dan kelompok pada tari kreasi harus lebih diperhitungkan dengan cermat dan memerlukan latihan bersama secara intensif.

Suatu karya tari dapat dinikmati dengan baik apabila sudah dikomposisikan menjadi satu kesatuan garapan yang utuh. Artinya garapan karya tari tersebut mengandung unsur utama, unsur penunjang dan elemen-elemen komposisi tari. Sedangkan yang termasuk ke dalam elemen-elemen komposisi tari antara lain : 1. Desain Lantai

Pola lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari atau garis- garis di lantai yang membentuk formasi penari kelompok. Secara garis besar ada dua pola garis dasar pada pola lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung.

Garis lurus dapat dibuat ke depan, ke belakang, ke samping / serong, bisa juga dibuat menjadi desain V, segitiga, segi empat, huruf T, dan desain zig-zag. Garis lurus ini memberikan kesan sederhana tetapi kuat. Garis lurus banyak digunakan pada tari klasik.

Garis lengkung dapat dibuat lengkung, lingkaran, angka delapan, dan bentuk spiral. Garis lengkung memberikan kesan lembut tetapi lemah. Garis lingkaran banyak digunakan pada tari primitif.

Perhatikan gambar pertunjukkan tari di bawah ini !

Gambar 13.1Pertunjukkan Gambar 13. 2 Pertunjukkan Gambar 13.3 Pertunjukkan Tari tunggal ,Tari Ngremo Tari berpasangan, Tari Tari kelompok, Tari Baris

Bambangan Cakil

Page 50: BAB IX SENI GRAFIS

50 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Murni Lengkung

2. Desain Atas Yaitu desain yang berada di atas lantai yang dilihat oleh penonton. Ada 19 desain atas yang masing masing memiliki sentuhan emosional tertentu terhadap penonton, yaitu :

Datar dan Dalam

Vertikal dan Horisontal

Kontras

Page 51: BAB IX SENI GRAFIS

51 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Desain statis Lurus Bersudut Spiral

Tinggi dan medium

Rendah dan terlukis

Page 52: BAB IX SENI GRAFIS

52 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Lanjutan dan tertunda

Simetris dan a simetris

3. Dinamika Dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup danmenarik. Dinamika dapat diatur secara mekanis sehingga memberikan efek-efek kekuatan dalam menghasilkan gerak. Hal ini sangat tergantung pada tenaga dan desaingerak yang di rencanakan.

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan penggunaan tenaga yaitu: a. Intensitas: Intensitas adalah banyak sedikitnya tenaga yang digunakan

dalam melakukan gerak. b. Aksen/tekanan: Aksen/tekanan penggunaan tenaga secara tidak rata

yaitu ada yang menggunakan tenaga sedikt atau pula banyak/besar. c. Kualitas: Kualitas cara menyalurkan gerak sesuai dengan desain yang

dikehendaki.

Dinamika dapat diwujudkan dengan berbagai teknik, diantaranya adalah dengan cara: a. Pergantian level yang diatur dari tinggi ke rendah akhirnya dapat

melahirkan dinamika. b. Pergantian tempo dari lambat ke cepat dan sebaliknya c. Pergantian tekanan gerak dari lemah ke kuat dan sebaliknya d. Pergantian cara menggerakkan badan atau anggota badan dengan gerak

yang patah-patah dan mengalun bergantian dan sebaliknya e. Gerak mata yang penuh kekuatan dapat menimbulkan dinamika f. Pose diam yang dilakukan dengan ekspresi pun memiliki dinamika pula.

Page 53: BAB IX SENI GRAFIS

53 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

B. Meragakan Tari Kreasi Berdasarkan Pola Lantai. Gerak tari akan lebih baik apabila diringi dengan musik dan ditarikan dengan

pola lantai yang bervariatif. Oleh karena itu, penguasaan tempat pentas sangat penting untuk dipelajari oleh penata tari dan penarinya. Sebab ada garis-garis lantai yang menguntungkan dan merugikan jika dilihat dari jarak penonton.

Klimaks akhir dari pertunjukkan biasanya dilakukan di titik tengah panggung. Titik pojok belakang biasanya dipergunakan untuk adegan yang menjadi titik awal untuk memulai permasalahan, sedangkan bagian depan menjadi tempat yang sangat komunikatif antara penari dan penonton ( terutama untuk drama tari ).

Dalam meragakan gerak tari kreasi, semua titik pada panggung menjadi tempat yang menarik dalam membuat pola lantai dalam bentuk garis lurus atau garis lengkung, seperti :

Vertikal Horizontal Diagonal Zig zag Melingkar Spiral

Perhatikan bentuk pola lantai pada gambar di bawah ini

Gambar 13.4 Tari Saman dari Aceh dengan pola lantai garis lurus

Page 54: BAB IX SENI GRAFIS

54 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gambar 13.5 Tari Piring dari Sumatra Barat dengan pola lantai zig zag

Gambar 13.6 Tari Kecak dari Bali dengan pola lantai garis lengkung

Page 55: BAB IX SENI GRAFIS

55 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Page 56: BAB IX SENI GRAFIS

56 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Komposisi tari solo atau duet, berbeda dengan komposisi tari kelompok. Didalam tari solo, elemen-elemen koreografi seperti desain lantai, desain atas, desain musik, desain dramatik, dan dinamika merupakan elemen-elemen yang harus ada, untuk koreografi kelompok masih memerlukan satu desain lagi yaitu desain kelompok.

Ada lima bentuk desain kelompok, yaitu unisono, balanced, broken, alternate, dan canon. Perpaduan antara bentuk yang satu dengan bentuk yang lain akan lebih memperindah koreografi. Selain itu bentuk desain kelompok tersebut masing-masing memiliki kekuatan menyentuh perasaan penonton yang khas.

Berikut adalah uraian tentang lima bentuk desain kelompok. a. Desain unisono (serempak) ialah memberikan kesan teratur. Desain unisono

yang menggunakan desain lantai huruf V atau ^ terbalik memberikan kesan intelektual dan manis. Sedangkan yang menggunakan desain lantai lingkaran akan memberikan kesan spiritual.

b. Desain balanced atau berimbang ialah desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama. Masing-masing ditempatkan pada dua desain lantai yang sama di atas panggung (stage) bagian kanan dan bagian kiri. Desain ini memberikan kesan teratur dan kesan isolasi pada masing-masing kelompok. Kesan teratur ini tercapai bila masing-masing kelompok selain menggunakan desain lantai yang sama, juga menggunakan desain atas dan desain musik yang sama.

c. Desain broken atau terpecah ialah desain yang memberikan kesan isolasi dari tiaptiap penari. Desain broken menuntut kecermatan dari koreografer terhadap masing- masing penari, sebab komposisi ini mirip dengan komposisi dari beberapa komposisi solo.

d. Desain alternate atau selang¬seling adalah desain yang menggunakan pola selang¬seling pada desain lantai, desain atas atau desain musik. Setiap desain lantai, baik yang lurus, lengkung, lingkaran maupun zig¬zag, dapat digarap menjadi desain kelom¬pok alternate dengan membuat selang-seling pada desain atasnya.

e. Desain canon atau bergantian adalah desain dimana setiap penari menari bergantian dengan yang lain secara susul menyusul. Desain ini tidak hanya memberikan kesan isolasi pada masingmasing penari, tetapi juga memberikan kesan teratur. Koreografi kelompok desain canon sangat baik dipergunakan untuk masuk dan keluar panggung (stage). Bentuk pola lantai Kelompok

Arah Hadap Depan Arah Hadap Samping Arah Hadap Samping

(Sudut) Kiri (sudut)Kanan

Arah Hadap Kanan Arah Hadap Kiri

Page 57: BAB IX SENI GRAFIS

Kegiatan 1

Tari Bidadari

Ragam Gerak 1 1. Empat penari dengan menggunakan selendang 2. Masuk dari arah yang berlawanan 3. Gerakan tangan: kedua tangan memegang se-

Lendang dan digerakan ke atas dank e bawah 4. Gerakkan kaki: jinjit sambil berlari kecil

Ragam gerak 2 1. Penari saling berpasangan 2. Gerakan tangan: kedua tangan diagonal dan

Memegang selendang 3. Badan : merendah 4. Gerakan kaki: kaki kanan di depan, kaki kiri

Belakang 5. Kepala : mengikuti arah tangan

Ragam gerak 3 1. Penari yang di depan merendah dan

Bertumpu pada kedua kaki 2. Penari yang di belakang tetap berdiri 3. Gerakan tangan: kedua tangan digerakan ke

Atas bawah dengan memegang selendang 4. Kaki tidak digerakan 5. Kepala ke depan

Ragam gerak 4 1. Kedua penari saling membelakangi 2. Badan merendah 3. Gerakan tangan: tangan kanan ditekuk di

depan dada dan tangan kiri diluruskan ke samping,kedua tangan memegang slendang

4. Gerakan kaki: kaki kanan disilangkan ke depan dan kaki kiri di belakang

5. Kepala : melihat pasangan

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang 57

Page 58: BAB IX SENI GRAFIS

58 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Ragam gerak 5 1. Semua penari membentuk lingkaran 2. Badan merendah 3. Gerakan tangan: kedua tangan memegang

slendang bergerak ke atas ke bawah 4. Gerakan kai melangkah

Ragam gerak 6 1. Semua penari membuat garis lurus 2. Badan merendah 3. Gerakan tangan kedua tangan memegang

Slendang bergerak ke atas bawah 4. Gerakan kaki melangkah di tempat 5. Kepala ke depan

Ragam gerak 7 1. Badan merendah 2. Gerakan tangan

a. Penari 1: sembah b. Penari 2: kedua tangan di atas kepala c. Penari 3: tangan kanan di atas dan kiri

lurus ke depan dan telapak tangn mengarah ke tan

d. Penari 4 tangan kiri di atas dan kanan lurus

3. Ke depan dan telapak tangan mengharah ke atas

4. Kepala ke depan

Page 59: BAB IX SENI GRAFIS

59 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

C. Menyusun Karya Tari

Pada dasarnya komposisi merupakan usaha koreografer untuk memberikan wujud estetik terhadap pengalaman batin yang hendak diungkapkan. Misalkan pada seni tari melalui gerak, musik melalui pengolahan nada, ritme dan melodi, dan dalam seni lukis dengan garis, warna dan bentuk.

Membuat penataan tari atau mengomposisikan tari memerlukan kreativitas. Kreativitas berhubungan dengan kemampuan berpikir yang menyangkut sikap dan perasaan seseorang. Kreativitas yang baik merupakan aktualisasi dari pribadi yang positif, yaitu memiliki inisiatif, keberanian dan kemampuan penalaran.

Ada dua langkah penyusunan tari yang dikemukakan oleh Sal Murgianto dan Edy Setiawati dalam buku karya mereka, yaitu: 1. Penyusunan karya tari yang menggunakan pola-pola gerak tari tradisi yang telah

ada sebelumnya. Penyusunan tari dengan pola ini disebut penyusunan dan penataan, karena hanya bersifat mengatur dan menyesuaikan adegan tanpa merubah atau mengembangkan perbendaharaan gerak serta iringan tarinya.

2. Penyusunan tari dengan pencarian gerak baru dan dapat bertolak pada sumber gerak yang terdapat dalam alam sekitar dari kehidupan social manusia. Penyusunan tari dengan pola ini disebut penciptaan, karena adanya perubahan dan pengembangan perbendaharaan gerak sesuai dengan kreativitas penata tari sehingga hasilnya dapat merupakan karya seni tari baru.

Konsep dalam menyusun karya seni tari sangat penting supaya penataan

gerak dapat dilakukan dengan tertata dan rapih sesuai konsep yang diinginkan. Tanpa adanya konsep, maka tidak akan tercipta sebuah tarian, karena konsep merupakan dasar dari tarian. Dalam tari, konsep terbagi atas beberapa bagian, diantaranya adalah :

1. Konsep menentukan gerak

Gerak sangat penting sebagai materi baku tari. Hasil akhir sebuah karya

tari merupakan hasil penjelajahan seorang koreografer yang sangat pribadi.Hal

tersebut dapat ditempuh dengan cara mengadakan percobaan-percobaan

gerak yang mempertimbangkan ruang dan waktu.

Dalam diri manusia daya khayal sesungguhnya telah ada, walaupun terbatas pada dunia yang pernah ia lihat dan alami. Oleh karena itu, berbagai macam cara dapat ditempuh dalam usaha untuk menumbuhkan imajinasi dan kreativitas. Dengan latihan, kita dapat mengungkapkan kembali secara estetik tentang apa yang pernah kita lihat, kerjakan dan tentang apa yang mampu kita bayangkan.

Gerakan•gerakan yang dilakukan sifatnya meniru alam (natural), baik manusia itu sendiri, binatang, tumbuh•tumbuhan, maupun yang lain•lain. Gerakan yang ditiru tidak saja terbatas kepada hal•hal yang hidup, namun juga benda•benda mati, seperti air, api, awan, dan sebagainya.

Untuk itu cobalah melakukan gerakan•gerakan tari sederhana, yang inspirasi nya dapat diambil dari alam sekitar. Ada beberapa tahapan dalam menyusun suatu gerak yang nantinya menjadi suatu kesatuan, yang disebut tari.

Beberapa tahapan di dalam membuat gerakan tari antara lain:

a. Eksplorasi

Page 60: BAB IX SENI GRAFIS

60 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Eksplorasi dalam tari adalah pengamatan terhadap sesuatu obyek yang akan dijadikan sumber ide gerak dalam tari. Pengamatan dapat dilakukan

terhadap alam lingkungan, kehidupan sehari-hari, binatang, buku cerita, dll. Pengamatan dibagi menjadi dua, yaitu pengamatan internal dan

pengamatan eksternal. 1) Pengamatan secara internal yaitu pengamatan yang dilakukan di dalam diri

si pencipta dengan tidak melalui objek di luar dirinya. Misalnya: mengingat -ingat, mengkhayal, membayangkan, melamun, dan lain•lain.

2) Pengamatan secara eksternal yaitu pengamatan yang dilakukan oleh seorang pencipta tari dengan cara langsung mengguna kan objek•objek di luar dirinya. Misalnya: merasakan, meraba, dan melihat.

b. Improvisasi Melakukan sesuatu untuk mengembangkan atau memvariativkan nada atau bagian lagu /musik yang sudah ada. Improvisasi atau eksperimentasi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan pada objek yang telah kita peroleh untuk dijadikan sumber ide garapan gerak tari. Kita bebas untuk mengembangkan atau memvariasikan gerak sesuai dengan pengamatan. Jadi kreativitas yang cukup sangat dibutuhkan untuk memperoleh berbagai macam gerak.

4. Konsep musik Sebelum membuat sebuah gerakan, kita harus dapat memilih musik

yang benar-benar pas atau cocok dengan tema yang kita ambil. Kita sering menemukan tari yang diiringi oleh musik yang diambil dari beberapa potongan lagu.Hal yang perlu diingat dalam pengambilan potongan lagu adalah harus memperhatikan pemilihan lagu, penempatan urutan dan mixing, jangan sampai memilih lagu yang sedang tren tanpa disesuaikan dengan konsep dan gerakan, penempatan urutan lagu yang tidak pas sehingga musik tidak terdengar harmonis secara keseluruhan, mixing yang kurang bagus juga membuat musik tidak harmonis. Apabila kita menggunakan iringan musik dari potongan beberapa lagu, maka iringan musik tersebut harus menjadi satu kesatuan.

5. Konsep kostum dan properti Kostum dan properti adalah alat penunjang konsep sebuah tarian yang

harus disesuaikan dengan konsep yang diambil. Sebuah tarian akan terlihat bagus dan indah apabila ditunjang dengan kostum dan properti yang proporsional. Kostum yang digunakan untuk sebuah tarian harus dibuat sedemikian rupa agar terlihat nyaman dan cocok dengan konsep tariannya. Properti yang digunakan pun harus sesuai dengan konsep tarian yang dibawakan.

Kegiatan 2

Aktivitas Mengeksplorasi Gerak 1. Lakukan eksplorasi gerak berdasarkan pola lantai kombinasi garis lurus dan

garis lengkung. Gambar gerak merupakan stimulus bagi kamu dalam melakukan eksplorasi pola lantai tari.

2. Kamu dapat mencari sumber stimulus pola lantai tari dari berbagai sumber belajar.

3. Tujuan melakukan eksplorasi pada kegiatan ini agar kamu memiliki kesadaran gerak terhadap pola lantai garis lurus dan garis lengkung secara bersamaan.

Page 61: BAB IX SENI GRAFIS

61 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Uji Kompetensi Bab XIII

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d.

1. Dilihat dari bentuk penyajiannya pertunjukkan tari dibedakan menjadi …. 2 c. 4 3 d. 5

2. Acara pertunjukkan seni tari di sekolah sangat ditunggu-tunggu oleh siswa,

oleh karena itu supaya penari-penari bisa tertampung banyak, maka diusahakan bentuk penyajian tari …. Tunggal c. kelompok Berpasangan d. kolosal

3. Apabila dalam pertunjukkan tari kemampuan individu menjadi kekuatan yang

utama , merupakan bentuk penyajian tari …. Tunggal c. kelompok Berpasangan d. kolosal

4. Penyajian tari yang memerlukan adanya koordinasi dalam melakukan gerak

antara dua orang penari disebut tari …. Tunggal c. kelompok Berpasangan d. kolosal

5. Sedangkan tarian yang memerlukan kerja sama dan kemampuan yang sama

dalam menari disebut …. Tunggal c. kelompok Berpasangan d. kolosal

6. Bentuk penyajian tari harus didukung dengan penggunaan pola lantai yang

baik . Yang dimaksud dengan pola lantai adalah ….. A .garis-garis di lantai b. garis-garis bayangan c. garis –garis di lantai yang dibuat oleh panitia d.garis- garis di lantai yang dilalui oleh penari .

7. Secara garis besar ada dua pola garis dasar pada pola lantai yaitu …. a. garis vertikal dan garis horizontal c. garis lurus dan garis lengkung b. garis diagonaldan garis zig zag d. garis lengkung dan

8. Data :

1. Ke depan, 2.ke belakang, 3.diagonal, 4.desain V, 5.Segitiga, 6.segi empat, 7. Melingkar, 8. Spiral,9. desain S, 10. desain U Perhatikan data di atas ! Pola lantai garis lurus diantaranya dapat dibuat bentuk desain ….. 1,2,3,4,5,6 c. 2,4,6,8,10 1,3,5,7,9 d. 7,8,9,10

9. Pola lantai garis lurus diantaranya dapat memberikan kesan …. Sederhana dan lembut c. variasi dan lembut Sederhana dan kuat d. variasi dan kuat

Page 62: BAB IX SENI GRAFIS

62 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

10. Garis-garis di lantai yang dibentuk oleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang terbentuk oleh formasi penari kelompok disebut … a. desain atas c. pola lantai b. desain lantai d. pola gerak

11. Desain Atas yaitu desain yang pelaksanaannya ….

a. Tampak saat melayang

b. di atas lantai yang dilihat penonton

c. Tampak pada saat jinjit

d. di atas menggunakan tali /dikerek

12. Gambar di atas menunjukkan bentuk badan penari yang tampak memiliki perspektif dalam, sehingga disebut …. a. desain datar c. desain dalam b. desain medium d. desain rendah

13. Berikut ini yang merupakan desain vertical ditunjukkan pada gambar ….

a.

b.

c.

d.

14. Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar tersebut menunjukkan bentuk desain .… a. Terlukis c. lengkung

b. Tertunda d. lanjutan

15. Desain rendah adalah ….

a. desain yang dipusatkan di lantai saja b. desain yang dipusatkan pada gerakan duduk c. desain yang dipusatkan pada daerah berkisar kaki d. desain yang dipusatkan pada daerah berkisar pinggang sampai lantai

Page 63: BAB IX SENI GRAFIS

63 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

16. Tari Piring adalah tari kelompok yang berasal dari daerah …. a. Sumatra Barat c. Kalimantan Timur b. Sumatra Selatan d. Sulawesi selatan

17. Desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama

dan masing-masing ditempatkan pada dua desain lantai yang sama di atas panggung (stage) bagian kanan dan bagian kiri disebut ….

a. alternate c. balanced b. broken d. unison

18. Desain canon adalah sebuah desain dimana dalam memeragakan gerakan

tarinya, sejumlah penari …. a. di tempatkan di sisi kanan dan sisi kiri b. menari secara terpisah-pisah c. dibuat selang seling d. menari secara bergantian/susul menyusul

19. Dalam menyusun karya tari sebelum membuat sebuah gerakan, konsep musik harus betul-betul diperhatikan. Musik yang baik adalah ….

a. musik yang benar-benar bagus b. musik yang benar-benar kita suka c. musik yang benar-benar sedang boming d. musik yang benar-benar pas atau cocok dengan tema

20. Proses dalam penataan gerak tari dapat dilakukan dengan cara … a. eksplorasi dan berimprovisasi gerak b. eksplorasi dan mengekspresikan gerak a. apresiasi dan eksplorasi gerak

b. apresiasi dan mengekspresikan gerak

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas!

1. Mengapa konsep dalam penyusunan sebuah karya seni tari

sangat penting kedudukannya ?

2. Sebutkan 3 (tiga) buah konsep yang sangat dibutuhkan dalam

menyusun sebuah karya tari !

3. Sebutkan 5 (lima) bentuk desain kelompok yang sering kita temui

dan digunakan ?

Page 64: BAB IX SENI GRAFIS

64 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

4. Mengapa penguasaan tempat pentas sangat penting untuk

dipelajari oleh penata tari dan penarinya ?

5. Sebutkan contoh tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok

masing-masing (2)

***************************************************************************

Page 65: BAB IX SENI GRAFIS

65 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

BAB XIV

MERAGAKAN TARI KREASI

Pergelaran adalah bentuk pertunjukan seni kepada siswa di lingkungan

sekolah atau siswa di luar sekolah untuk mendapat tanggapan dan penilaian. Salah satu seni pertunjukkan yang dapat dipergelarkan adalah karya seni tari. Seni tari pergelaran merupakan ekspresi karya seni yang diungkapkan melalui gerak. Pergelaran dalam karya seni tari mencakup berbagai macam aspek yaitu seni rupa, seni musik, dan seni teater. Pergelaran seni tari merupakan hiburan dan apresiasi bagi seniman khususnya dan bagi penikmat karya seni umumnya.

Dalam pergelaran karya seni tari, aspek gerak menjadi media yang paling diutamakan dan didukung oleh karya seni lainnya. Pergelaran ragam gerak tari yang dirangkai menjadi sebuah tarian, disusun berdasarkan keinginan dari koreografer karya tari tersebut. Ragam gerak tari harus dirangkai menjadi bentuk tarian yang utuh, memiliki makna, menjadi dasar yang dapat dikembangkan, dan dapat dikomunikasikan kepada penonton.

Sebuah sajian tari biasanya menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan tertentu, yang mengambil dari sebuah cerita tertentu. Drama tari merupakan salah satu bentuk penyajian tari yang dilakukan secara kelompok. dalam menyusun atau menata sebuah karya tari, penyajian tari dapat dilakukan secara tunggal,berpasangan dan kelompok. Untuk lebih memahami tentang penyajian tari bacalah penjelasan berikut tentang pengertian penyajian tari dan mempraktikkan karya tari sesuai dengan iringan.

A. Manajemen Pertunjukkan Tari

Penyajian tari ditinjau dari banyaknya penari / pendukungnya digolongkan menjadi tiga, yaitu:

a. Tari Tunggal Merupakan tari yang disajikan oleh seorang penari, meskipun ada juga tari tunggal yang ditampilkan lebih dari satu penari. Contoh : Tari Topeng Kedok, Tari Nyai Dasimah (Betawi), Tari Petruk Jalan Sehat , Tari Kelono Topeng(Jawa Tengah)

Gambar 14.1 Tari Kelono Topeng ditarikan secara tunggal

Page 66: BAB IX SENI GRAFIS

66 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

b. Tari Berpasangan Tarian yang disajikan oleh dua orang penari atau lebih secara berpasangan, dan satu dengan lainnya saling berkaitan/ada respon. Tari berpasangan sering dikaitkan dengan tema pergaulan dan perang. Contoh : Cokek Onde Onde (Betawi), Tari Alang Abang(Sumatra Barat) Tari Bambangan Cakil, Tari Oleg Tambulilingan ( Bali)

Gambar 14.2 Tari Oleg Tambulilingan ditarikan secara berpasangan

c. Tari Kelompok Suatu tarian yang dilakukan lebih dari satu penari Tari Kelompok dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :

Tari masal Tari masal merupakan jenis tari yang dilakukan secara berganda. Tari masal dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi.

Drama tari Drama tari merupakan sajian tari yang mengungkapkan cerita atau peristiwa baik cerita secara utuh ataupun sebagian petikan yang didalamnya terdapat struktur dramatis atau susunan adegan. Ada dua bentuk drama tari, yaitu drama tari berdialog dan drama tari tanpa dialog atau sering disebut sendratari. Drama tari tanpa dialog dapat kita lihat pada pertunjukkan Sendratari Ramayana di pelataran Candi Prambanan . Drama tari berdialog dapat kita lihat pada pertunjukkan Wayang Orang Betawi karya Bapak Abdur Rachem.

Page 67: BAB IX SENI GRAFIS

67 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gambar 14.3 Sendratari Ramayana ditarikan secara kelompok

Gambar 14.4 Sebuah tari kreasi Betawi ditarikan secara masal

Page 68: BAB IX SENI GRAFIS

68 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

B. Memperagakan Tari Kreasi dengan Iringan Karya tari memiliki dua unsur yang sangat penting, yaitu tari sebagai

rangkaian gerak dan musik sebagai rangkaian bunyi. Keduanya tidak dapat dipisahkan, tidak ada tari yang hadir tanpa diiringi musik. Musik tari dapat berupa seperangkat gamelan, tepukan tangan, hentakan kaki, teriakan dan alat musik modern.

Iringan atau musik pengiring dapat dikatakan dinamis apabila mampu menggugah suasana dan mampu membawa penonton dan penari untuk mendapatkan sentuhan rasa,sehingga pesan dapat tersampaikan. Melalui musik pesan yang tersampaikan lebih komunikatif artinya tari mempunyai jiwa atau roh dalam pengungkapannya.

Setiap penata tari memiliki gaya tersendiri dalam penyusunan gerak, permainan komposisi, penggunaan iringan , kostum dan tata rias yang berbeda sesuai dengan ide atau konsep dasar masing masing penata tari. Begitu juga dengan bentuk penyajian, ditarikan secara individu, berpasangan atau berkelompok.

Gambar 14.5 Alat musik Bedug sebagai pengiring Tari Rampak Beduk dari Cirebon

Page 69: BAB IX SENI GRAFIS

69 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Gambar 14.6 Alat musik Gamelan sebagai pengiring Tari Bambangan Cakil dari Jawa Tengah.

Berikut ini contoh-contoh tari kreasi :

Page 70: BAB IX SENI GRAFIS

70 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Page 71: BAB IX SENI GRAFIS

71 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

Berikut ini contoh tari kreasi baru kolaborasi gerak tari banyumas dan Betawi dengan judul tari Quartel. Kalian bisa mempraktikkannyabersama dengan teman teman kamu.

TARI KREASI BARU Nama Tari : Tari Quartel Lagu Pengiring : Musik kreasi Jumlah : Berpasangan

URAIAN GERAK

HITUNGAN

GAMBAR & POLA LANTAI

1. Kedua penari berjalan

dan saling bertemu menuju titik tengah panggung

2 X 8

2. Menyatukan kedua tangan kanan sambil berputar

1 x 8

3. Penari 1 duduk dengan

kedua tangan menyatu dan lurus di atas kepala dan penari 2 berdiri di belakang penari 1 dengan kedua tangan membuka dan lurus ke atas, kedua kaki dibuka dan merendah. Kepala menghadap ke atas.

1 x 8

Page 72: BAB IX SENI GRAFIS

72 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

4. Penari 1 duduk dengan kedua tangan berada di samping dan lurus, penari 2 berdiri di belakang penari 1 dengan kedua tangan membuka dan lurus ke depan, kedua kaki dibuka dan merendah , kepala menghadap ke depan

1 x 8

5. Penari 1 duduk dengan tangan kiri lurus ke depan dan tangan kanan lurus ke samping, badan menghadap ke samping dan penari 2 berdiri di belakang penari 1dengan kedua tangan membuka dan lurus ke atas, kedua kaki dibuka dan merendah . kepala menghadap ke atas.

1 x 8

6. Penari 1 duduk dengan kedua tangan menyatu dan lurus di atas kepala dan penari 2 berdiri di belakang penari 1, dengan kedua tangan membuka dan lurus ke atas , kedua kaki dibuka dan merendah . kepala menghadap ke atas.

1 x 8

Page 73: BAB IX SENI GRAFIS

73 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

7. Penari 1 dudukdengan kedua tangan menyatu dan lurus di atas kepala, kaki kiri ditekuk dan kaki kanan lurus ke samping dan penari 2 berdiri di belakang penari 1 dengan kedua tanganmembuka dan lurus ke atas, kedua kaki dibuka dan merendah. Kepala menghadap ke atas.

1 x 8

8. Penari 1 duduk dengan

kedua tangan menyatu dan lurus di atas kepala, kaki kanan ditekuk dan kaki kiri lurus ke samping dan penari 2 berdiri di belakang penari 1 dengan kedua tangan membuka dan lurus ke atas, kedua kaki dibuka dan merendah. Kepala menghadap ke atas

1 x 8

9. Gerak eksplorasi

1 x 8

Page 74: BAB IX SENI GRAFIS

74 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

10. Pengembangan dari gerak lenggang , tangan kanan ditekuk ke atas dan tangan kiri lurus ke samping, dilakukan secara bergantian, kedua kaki jinjit dan step, Kepala ke arah depan.

1 x 8

11. Kedua tangan lurus ke

samping dan memegang rok, gerak kaki step, kepala ke depan.

12. Kedua tangan lurus ke depan, kedua tapak tangan seperti gerak pa “blang, gerak kaki step, lalu berjalan menyilang.

Page 75: BAB IX SENI GRAFIS

75 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

13. Penari 1 duduk dengan posisijengkeng putra, kedua tangan lurus ke samping dan memegang rok, arah kepala kiri. Penari 2 sedikit merendah,tangan kanan menekukke atas dan tangan kiri ditekuk ke depan, arah kepala ke depan.

1 x 8

14. Kedua tangan lurus ke depan ,kedua tapak tangan seperti gerak pa‟blang gerak kaki step, lalu berjalan menyilang

1 x 8

15. Pengembangan dari gerak lenggang , tangan kanan ditekuk ke atas dan tangan kiri harus ke samping, dilakukan secara bergantian, kedua kaki jinjit dan step, kepala kea rah depan

1 x 8

Page 76: BAB IX SENI GRAFIS

76 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

16. Gerak silat (gerak silat dapat disesuaikan dengan daerah tempat tinggal masing-masing)

1 x 8

17. Kedua tangan berpegangan

2 x 8

Uji Kompetensi Bab XIII

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d.

1. Tari tunggal merupakan jenis tarian yang disajikan oleh ….

Satu orang c. tiga orang Dua orang d. sekelompok orang

1.

Tari Kelono topeng Tari Gambyong

2. Tari Golek TariRetno pamudyo

3. Tari Gatot kaca gandrung Tari Merak

4.

Tari Kelono Topeng Tari Menakkoncar

2. Yang merupakan contoh bentuk penyajian tari tunggal putra adalah nomor …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4

Page 77: BAB IX SENI GRAFIS

77 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

3. Sedangkan tari tunggal putri adalah nomor …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4

4. Tari berpasangan merupakan tarian yang dibawakan dua orang penari. Contoh tari

berpasangan yaitu …. a. Tari Bambangan Cakil c. tari Gambyong b. Tari Bedaya d. tari Kecak

5. Contoh tari berpasangan yang menggambarkan percintaan adalah …

a. Tari Bambangan Cakil c. tari Oleg Tambulilingan b. Tari Srikandi Cakil d. tari Kecak

6. Contoh tari berpasangan yang menggambarkan kepahlawanan adalah … a. Tari Cokek Onde-Onde c. tari Oleg Tambulilingan b. Tari Srikandi Cakil d. tari Kecak

7. Tari kelompok merupakan tari yang dibawakan oleh ….

a. satu orang c. tiga orang b. dua orang d. sekelompok orang

8. Tari kelompok dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ….

a. Tari masal dan drama tari c. tari pantomime dan drama tari b. Tari masal dan sendratari d. tari pantomime dan sendratari

9. Jenis tari yang harus dilakukan secara berganda dengan ragam gerak yang sama disebut …. a. Tari pantomime c. drama tari b. Tari masal d. sendratari

10. Yang merupakan contoh tari kelompok yaitu tari … a. Bedaya,Kecak, dan Srimpi c. Lawung, Kecak dan Gambyong b. Bedaya, Lawung,dan Golek d. Lawung, Srimpi dan Menakkoncar

11. Drama tari tanpa dialog sering disebut dengan istilah ….

a. Tari pantomime c. drama tari b. Tari masal d. sendratari

12. Penyajian tari kreasi di atas adalah …. a. Tari Jaranan c. Tari Yapong b. Tari Cokek Onde-Onde d. Tari Kembang Mayang

Page 78: BAB IX SENI GRAFIS

78 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

13. Perhatikan gambar tari di atas ! Penyajian tari di atas adalah ….. a. Tari kembang Wayang c. Sendratari Ramayana b. Wayang orang Betawi d. Dramatari Roro Jonggrang

14. Penyajian tari di atas dilaksanakan di Candi …..

a. Prambanan c. Pandaan b. Borobudur d. Dieng

15. Perhatikan gambar tari di atas !

Penyajian tari di atas termasuk kelompok tari ….. a .Tari masal c. Sendratari b. tari kelompok d. Dramatari

16. Karya tari memiliki dua unsur yang sangat penting, yaitu ….

a. tari sebagai rangkaian gerak dan musik sebagai rangkaian bunyi. b. tari sebagai rangkaian gerak dan musik sebagai sumber suara. c. tari sebagai ungkapan emosi jiwai dan rias sebagai ekspresi wajah. d. tari sebagai ungkapan rasa dan puisi sebagai rangkai kata.

17. Musik tari yang berasal dari luar diri penari berupa seperangkat gamelan disebut musik …. a. Eksternal c. diatonis b. Internal d. pentatonic

Page 79: BAB IX SENI GRAFIS

79 Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 SMPN 6 Lembang

18. Musik yang berasal dari diri penari contohnya adalah …. a. Gamelan, rebana c. tepukan tangan, teriakan b. Gamelan, calung d. tepukan tangan, calung

19. Melalui musik pengiring tari pesan yang tersampaikan lebih komunikatif artinya adalah …. a. Tari mempunyai jiwa atau roh dalam pengungkapannya b. Tari mempunyai unsur magis dalam pengungkapannya c. Tari mempunyai sentuhan puisi dalam pengungkapannya d. Tari mempunyai sentuhan rupa dalam pengungkapannya

20. Yang tidak dilakukan dalam proses membuat tari adalah dengan cara

a. Mencari iringan tarinya terlebih dahulu b. Mencari gerakannya terlebih dahulu c. Bersama sama mencari gerakan dengan iringan tari d. Menggunakan unsur magis

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas !

1. Apakah yang dimaksud dengan koreografer ?

2. Bagaimanakah ragam gerak tari masal ?

3. Sebutkan dan jelaskan 3 bentuk penyajian tarii !

4. Sebutkan 3 contoh iringan yang berasal dari diri penari itu sendiri !

5. Mengapa iringan atau musik pengiring dikatakan dinamisi ?