bab ivv
-
Upload
maulana-norman-kharis -
Category
Documents
-
view
10 -
download
1
description
Transcript of bab ivv
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Data hasil Observasi dan Wawancara
Gardu Induk Medari terdiri atas 6 buah penyulang (feeder) Yaitu
Medari 1, Medari 2, Medari 3, Medari 4, Medari 5, dan Medari 6. Penyulang
Medari 1,2,3, dan 4 merupakan saluran udara dan Medari 5 dan 6 merupakan
saluran kabel.
Data yang diperoleh sebagai berikut :
Ø Jenis relai arus lebih yang digunakan pada gardu induk medari jenis
standart inverse.
Ø Ratio CT untuk sisi incoming 1000/1 dan sisi outgoing 400/1, karena
disesuaikan dengan besarnya arus setelan primer relai.
Ø Impedansi trafo sebesar 12,54% (dalam PU) untuk sisi.
Ø MVA shot circuit pada sisi 150 kV sebesar 2806,29 MVA.
Ø Jenis penghantar yang digunakan adalah AAAC 240 mm2.
Ø Perbedaan waktu sebesar 5 detik antara sisi incoming dan outgoing karena
mengingat kondisi trafo yang digunakan.
Ø Pada Gardu Induk medari tidak pernah terjadi Simpatetik trip.
37
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
38
Tabel 1. Arus Beban Dan Panjang Jaringan Untuk Setiap Penyulang
PenyulangImpdansi
TrafoI beban Jenis Penghantar
Panjang
Jaringan
Medari 1
12,54% (PU)
98 A
AAAC 240 mm2
6 km
Medari 2 80Amp 5,8 km
Medari 3 125 Amp 17,37 km
Medari 4 208Amp 25,2 km
Medari 5 146 Amp NFA2XSY 240 mm2 1,9 km
Medari 6 70 Amp NFA2XSY 240 mm2 1,9 km
2. Penyetelan Relai Arus Lebih di Gardu Induk Medari
a. Penyetelan Arus Lebih
1) Penyetelan Incoming 20 kV
a) Nilai Penyetelan Relai Arus Lebih
i. Nilai Penyetelan Arus
Untuk menghitung nilai penyetelan relai arus lebih disisi
incoming 20 kV transformator tenaga, perlu terlebih dahulu
dihitung arus nominal trafo tenaga tersebut, sebagai berikut :
Kapasitas = 30 MVA
Tegangan = 150/20 kV
Impedansi = 12,54 %
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
39
CT Ratio = 1000/1 (pada sisi incoming 20 kV)
Arus nominal transformator tenaga pada sisi 20 kV :
IN (sisi 20 kV) =3*kV
kVAr
=3*20
000.30
= 866,025 Amp
Iset (primer) = 1,2 * IN (sisi 20 kV)
= 1,2 * 866,025 Amp
= 1039,26 Amp
Nilai setelan tersebut adalah nilai primer, untuk mendapatkan
nilai setelan sekunder dihitung menggunakan data ratio trafo
arus (1/1000) yang terpasang pada incoming 20 kV tersebut,
yaitu :
Iset (sec) = Iset (pri) * 1/ ratio CT
= 1039,26 * 1/1000
= 1,039 Amp = 1 Amp
ii. Penyetelan Tms
Nilai Tms pada sisi incoming sebesar 0,25
Waktu kerja relai 1 detik
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
40
b) Penyetelan Relai Gangguan Tanah
i. Penyetelan Arus Incoming
Penentuan settingan arus harus memperhitungkan arus
ketidakseimbangan beban yang cukup besar akibat
digunakannya trafo distribusi 1 fasa, dan juga besar arus
hubung tanah dimana arus cukup besar karena pentanahan
lansung. Sehingga ditetapkan bahwa settingan arus adalah :
Iset = 30 – 50% x Arus beban puncak
Ibeban puncak = In Trafo
IN =3*kV
kVAr
=3*20
30000
= 866,05 Amp
Untuk sistem di DIY digunakan settingan 40% x IN Trafo
Iset pri = 0,5 x IN Trafo
= 0,5 x 866,05 Amp
= 433,025 Amp
Iset sec = Iset pri x (RCT)
= 433,025 x 1 / 1000
= 0,433 Amp
= 0,4 Amp
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
41
ii. Penyetelan Tms Incoming
Setelan Tms untuk Incoming sebesar 0,4
Waktu Kerja relai 1detik
2) Penyetelan Outgoing 20 kV
a) Nilai Penyetelan Arus Lebih
i. Nilai Penyetelan Arus
Data ratio trafo arusnya adalah 400/1 serta jenis arus lebih
yang digunakan adalah jenis standar inverse. Dimana I set =
120% X I Ratio CT.
Iset (pri) = Iset * I prim CT
= 1,2 * 400 Amp
= 480 Amp
Nilai setelan tersebut adalah nilai primer, untuk mendapatkan
nilai setelan sekunder, maka harus dihitung dengan
menggunakan data ratio trafo arus yang terpasang di penyulang
tersebut :
Iset (sec) = Iset (pri) * 1 / ratio CT
= 480 * 1/400
= 1,2 Amp (Nilai sama dengan nilai setelan
arus untuk penyulang yang lain).
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
42
ii. Nilai Penyetelan Tms
Nilai Setelan Tms sebesar 0,175 (Nilai sama dengan nilai
setelan Tms untuk penyulang yang lain).
Waktu kerja relai sebesar 0,5 detik
b) Nilai Penyetelan Relai Hubung Tanah
i. Nilai Penyetelan Arus
Iset pri = 0,5 x I Ratio CT
= 0,5 x 400 Amp
= 200 Amp
Iset sec = 200 x 1/400 = 0,5 Amp
ii. Nilai Penyetelan Tms
Nilai Setelan Tms sebesar 0,25
Waktu kerja relai sebesar 0,5 detik
b. Kinerja Relai Arus Lebih di GI Medari
Berdasarkan data PMT trip bulan Februari, maret, dan april di
Gardu Induk Medari, PMT trip tidak dalam waktu bersamaan dan bukan
karena satu jenis gangguan. Menandakan bahwa pada Gardu Induk Medari
tidak pernah terjadi Simpatetik Trip. Gangguan yang sering terjadi berupa
gangguan tidak ketemu, gangguan FCO putus, FCO rusak, jaringan kena
bambu, jaringan kena pohon, cuaca hujan dan angin kencang. Berdasarkan
data tersebut menandakan bahwa kondisi jaringan stabil dan peralatan pro
teksi bekerja dengan baik.
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
43
3. Penyetelan Berdasarkan Kajian Pustaka
a. Penyetelan Relai Arus Lebih
1) Perhitungan Arus Hubung Singkat
Gardu Induk Medari terdiri atas 6 buah penyulang (feeder)
Yaitu Medari 1, Medari 2, Medari 3, Medari 4, Medari 5, dan Medari
6. Penyulang Medari 1,2,3, dan 4 merupakan saluran udara dan Medari
5 dan 6 merupakan saluran kabel. Perhitungan arus hubung singkat
dari sistem jaringan 20 KV yang di pasok dari Gardu Induk Medari
seperti gambar berikut :
Gambar 11. Gardu Induk
Bus 150 kV adalah bus yang dipasok dari pusat listrik yang di
interkoneksi. Maka dibutuhkan arus hubung singkat dari sisi 150 kV.
Ini digunakan untuk perhitungan impedansi sumber (Xsc).
Perhitungan arus hubung singkat pada gambar 11 system diatas
adalah sebagai berikut :
• Perhitungan besar impedansi sumber (reaktansi), yang
diperoleh dari data hubung singkat di Bus 150 kV
• Perhitungan reaktansi trafo tenaga
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
44
• Perhitungan impedansi penyulang dalam hal ini di di bagi
per 25%, 50%, 75%, dan 100% panjang penyulang.
Data yang di perlukan untuk perhitungan arus hubung singkat
atau koordinasi relay adalah :
MVA short circuit di Bus 150 kV
Data trafo
Ø Kapasitas trafo (MVA)
Ø Reaktansi urutan positif trafo (%)
Ø Ratio Tegangan
Ø Mempunyai belitan delta atau tidak
Ø Ratio CT di incoming Feeder
Ø NeutralGrounding Resistance yang terpasang
Impedansi urutan positif dan nol penyulang
Arus beban penyulang
Ratio CT di penyulang
2) Perhitungan Impedansi
Data Hubung singkat di Bus 150 kV GI Medari adalah sebesar
2806,29 MVA
Kapasitas trafo = 30 MVA
Perhitungan impedansi sumber
Ω=== 018,829,2806
15022
Shoortsc MVA
kVX
Karena nilai impedansi sumber adalah nilai Ohm pada sisi 150 kV,
dan arus gangguan hubung singkat yang akan dihitung pada sisi 20
kV, maka impedansi sumber tersebut harus dikonversikan dulu kesisi
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
45
20 kV, sehingga arus hubung singkatnya sudah mempergunakan 20
kV.
Gambar 12. Konversi ke sistem 20 kV
Ω==Ω= 1425,0018,822500400018,8
15020)20( 2
2
XxkVsisiX sc
3) Perhitungan Reaktansi Transformator Tenaga
Reaktansi Transformator daya 30 MVA (GI Medari) adalah
sebesar 10 %. Nilai yang didapat pada sisi 20 kV harus dalam Ohm
yang dihitung dengan cara :
XT(pada 100%) = Ω== 33,13302022
MVAkV
Nilai reaktansi transformator daya adalah nilai reaktansi urutan
positif,negative (XT1 = XT2).
Maka : XT = 12,454% * XT (100%)
= 12,454% * 13,33
= 1,67
Reaktansi urutan Nol (XT0) diperoleh dengan memperhatikan
data transformator itu sendiri yaitu kapasitas belitan delta yang ada
pada transformator tersebut.
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
46
• Untuk trafo daya dengan hubungan belitan Y, dimana kapasitas
belitan Delta sama dengan kapasitas belitan Y, maka XT0 = XT1 =
1,67Ohm.
• Untuk trafo daya dengan belitan Yyd, dimana kapasitas belitan
delta (d) biasanya sepertiga dari belitan Y (belitan yang dipakai
untuk menyalurkan daya, sedangkan belitan delta ada dalam trafo
tetapi tidak dikeluarkan kecuali satu terminal delta untuk
ditanahkan), maka nilai XT0 = 3 * XT1 = 3* 1,67 = 5,01
• Untuk trafo daya dengan hubungan belitan YY dan tidak
mempunyai belitan delta didalamnya, maka besarnya XT0 berkisar
antara 9 s/d 14 * XT1, dan diambil nilai XT0 = 10 * 1,67 Ohm =
16,67 Ohm.
4) Perhitungan Impedansi Penyulang
Impedansi penyulang tergantung dari besarnya impedansi per
Km dari penyulang yang bersangkutan. Untuk GI Medari 1,2,3, dan 4,
jenis kabel untuk penyulang yang digunakan adalah jenis AAAC
240mm2 dimana besarnya tahanan (R) dan Reaktansi (XL) untuk
impedansi urutan positif, negatif adalah 0,3619 + j0,9327 dan
impedansi urutan nol adalah 0,3930 + j0,9435 (Tabel).
Maka : Z = (R + jX) Ohm/km sebesar
Z1 = Z2 = (0,3619 + j0,9327) Ohm/km
Z0 = (0,3930 + j0,9435) ohm/km
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
47
Nilai impedansi penyulang dengan lokasi gangguan yang
diperkirakan terjadi pada 25%, 50%, 75%, 100% panjang penyulang 6
km, dapat dihitung sebagai berkut :
Tabel 2. Impedansi penyulang urutan positif dan negatif (Z1 & Z2)
% panjang Impedansi penyulang urutan positif dan negatif (Z1 & Z2)
25% 25% * 6 * (0,3619 + j0,9327) =
0,5428 + j1,39911,9795 08,68∠
50% 50% * 6 * (0,3619 + j0,9327) =
1,0857+ j 2,7981
08,683∠
75% 75% * 6 * (0,3619 + j0,9327) =
1,6286 + j 4,1972
08,685,4 ∠
100% 100% * 6* (0,3619 + j0,9327) =
2,1714 + j 5,5962
08,686∠
Tabel 3. Impedansi penyulang urutan Nol
% panjang Impedansi penyulang urutan Nol (Z0)
25% 25% * 6 * (0,3930 + j0,9435) =
0,5895 + j 1,41521,53 038,67∠
50% 50% * 6 * (0,3930 + j0,9435) =
1,179 + j 2,83053,1 038,67∠
75% 75% * 6 * (0,3930 + j0,9435) =
1,7685 + j 4,24574,6 038,67∠
100% 100% * 6 * (0,3930 + j0,9435) =
2,358 + j 5,6616,13 038,67∠
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
48
5) Perhitungan Reaktansi Ekivalen
Perhitungan dilakukan untuk mengetahui nilai impedansi
ekivalen urutan positif (Z1eq), impedansi ekivalen urutan negatif (Z2eq),
dan impedansi ekivalen urutan nol (Z0eq) dari titik gangguan samapi ke
sumber.
Gambar 13. Rangkaian Reaktansi Ekivalen
Perhitungan Z1eq dan Z2eq dapat lansung dijumlahkan
impedansiimpedansi seperti gambar diatas, sedangkan Z0eq dimulai
dari titik gangguan sampai ke trafo tenaga yang netralnya ditanahkan.
Trafo tenaga yang terpasang mempunyai hubungan Yyd dimana
mempunyai nilai XT0 = 3 * XT1.
Perhitungan Z1eq dan Z2eq :
Z1eq = Z2eq = ZS1 + ZT1 + Z1 penyulang
= j 0,1425 + j 1,67 + Z1 penyulang
= j 1,8125 + Z1 penyulang
Karena lokasi gangguan diasumsikan terjadi pada 25%, 50%, 75% dan
100% panjang jaringan, maka Z1eq = Z2eq yang didapat adalah:
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
49
Tabel 4. Nilai Ekivalen Impedansi penyulang urutan positif dan
negatif (Z1 & Z2)
% panjang Impedansi Z1 = Z2
25% 0,5428 + j1,3991+ j 1,8125 =
0,5428 + j 2,87492,92 031,79∠
50% 1,0857+ j 2,7981+ j 1,8125 =
1,0857 + j 4,27394,40 075,75∠
75% 1,6286 + j 4,1972+ j 1,8125 =
1,6286 + j 5,67305,90 098,73∠
100% 2,1714 + j 5,5962+ j 1,8125 =
2,1714 + j 7,07207,16 093,72∠
Perhitungan Z0eq
Z0eq = ZT0 + Z0 penyulang
= j (3*1,67) + Z0 penyulang
= j 5,01 + Z0 penyulang
Tabel 5. Impedansi ekivalen urutan nol (Z0eq)
% panjang Impedansi penyulang urutan Nol (Z0)
25% j 5,01 + 0,5895 + j 1,4152 = 0,5895 +
j 5,41525,44 079,83∠
50% j 5,01 + 1,179 + j 2,8305 = 1,179 + j
6,83056,93 021,80∠
75% j 5,01 + 1,7685 + j 4,2457 = 1,7685 +
j 8,24578,43 09,77∠
100% j 5,01 + 2,358 + j 5,661 = 2,358 + j
9,66109,94 028,76∠
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
50
6) Peritungan Arus Gangguan Hubung Singkat
Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa
Dengan mempergunakan persamaan 21 dapat dihitung besarnya arus
gangguan hubung singkat 3 fasa sebagai berikut :
I =1Z
V
Dimana I = arus hubung singkat 3 fasa
V = tegangan fasa netral sistem 20 kV = 20.000/ 3 V
Z1 = impedansi urutan positif yang diperoleh dari
perhitungan diatas
Sehingga arus gangguan hubung singkat 3 fasa dapat dihitung sebagai
berikut :
If3 fasa = AmpZ eq1
3000.20
Tabel 6. Arus Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa
% panjang Arus Gangguan Hubung singkat 3 fasa
25% Aj
71,39468749,25428,0
115478749,25428,0
1154722
=+
=+
50% Aj
54,26182739,48057,1
115472739,40857,1
1154722
=+
=+
75% Aj
41,19566730,56285,1
115476730,56285,1
1154722
=+
=+
100% Aj
85,15600720,71714,2
115470720,71714,2
1154722
=+
=+
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
51
Gangguan Hubung singkat 2 fasa
Dengan persamaan 20 dapat dihitung gangguan hubung singkat
2 fasa sebagai berikut :
I2fasa =12Z
E
Karena Z1 = Z2
Dimana I = arus 2 fasa yang dicariE = tegangan fasafasa sistem 20 kV = 20.000 VZ1 = impedansi urutan positifZ2 = impedansi urutan negatif
Sehingga arus gangguan 2 fasa adalah sebagai berikut :
I f 2fasa =eqZ1*2
000.20
Tabel 7. Arus Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa
% panjang Arus Gangguan Hubung singkat 2 fasa
25%A
j96,3417
7498,50857,120000
)8749,25428,0(*220000
22=
+=
+
50%A
j72,2267
5479,81714,220000
)2739,40857,1(*220000
22=
+=
+
75% Aj
3,16943460,112571,3
20000)6730,56285,1(*2
2000022
=+
=+
100%A
j73,1351
1441,143428,420000
)0720,71714,2(*220000
22=
+=
+
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
52
Arus Gangguan Hubung Singkat 1 fasa ke tanah
Dengan menggunakan persamaan 19 dapat dihitung besarnya
arus gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah sebagai berikut :
I1fasa =021
3ZZZ
E ph
++
Dimana : I = arus gangguan hubung singkat ketanahV = tegangan fasa netral sistem 20 kV = 20000/ 3Z1 = impedansi urutan positifZ2 = impedansi urutan negatifZ0 = Impedansi urutan Nol
Sehingga arus gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah dapat dihitung
sebagai berikut :
If1fasa=eqeqeqeqeqeqeqeq
ph
ZZZZZZZZE
01021021 *2016,346413
000.20*33+
=++
=++
Tabel 8. Arus Gangguan Singkat 1 Fasa Ke Tanah
% panjang Arus Gangguan Hubung Singkat 1
Fasa Ke Tanah
25%A
jj27,3068
1651,11675,1016,34641
4152,55890,0)8749,25428,0(*2016,34641
22=
+=
+++
50%A
jj94,2200
3784,153504,3016,34641
8305,6179,1)2759,48057,1(*2016,34641
22=
+=
+++
75%A
jj69,1712
5918,190256,5016,34641
2457,87685,1)6730,56285,1(*2016,34641
22=
+=
+++
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
53
100%A
jj75,1400
8051,2367008016,34641
661,9358,2)0720,71714,2(*2016,34641
22=
+=
+++
7) Perhitungan Koordinasi Relay Arus Lebih
Arus beban penyulang di GI Medari Penyulang Medari 1
adalah sebesar 98 A, data ratio trafo arusnya adalah 400/1 serta jenis
arus lebih yang digunakan adalah jenis standar inverse. Dimana I set
= 120% X I Ratio CT.
a) Nilai setelan arus relai penyulang 20 kV
i. Setelan Arus :
Iset (pri) = Iset * I prim CT
= 1,2 * 400 Amp
= 480 Amp
Nilai setelan tersebut adalah nilai primer, untuk mendapatkan
nilai setelan sekunder, maka harus dihitung dengan
menggunakan data ratio trafo arus yang terpasang di penyulang
tersebut :
Iset (sec) = Iset (pri) * 1 / ratio CT
= 480 * 1/400
= 1,2 Amp
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
54
ii. Setelan Waktu (Tms) di Penyulang (Out Going Feeder)
Setelan waktu relai standar inverse dihitung dengan
menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, yang dalam hal ini
diambil dari rumus kurva waktu Vs arus dari standard British :
t =
1
14,002,0
)(Pr
−
iSET
FAULT
II
xTms (22)
Tms =14,0
1*02,0
−
SET
FAULT
IIt
Sehingga didapat hasil seperti tabel 9.
Tabel 9. Nilai Setelan Tms Relai
% panjangIhs
(Amp)
Iset
(pri)Iset sec
t
(dtk)Tms
25% 3417,96
480 A 1,2 A 0.5
0,13
50% 2267,72 0,10
75% 1694,3 0,08
100% 1351,73 0,07
Nilai setelan Tms yang diambil adalah 0,1 (berdasarkan nilai
setingan yang ada pada relai). Karena yang diambil sebagai
acuan penyetelan adalah gangguan antar fasa (2 fasa).
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
55
b) Setelan Nilai Incoming 20 kV Transformator Tenaga
i. Nilai Setelan Arus
Untuk menghitung nilai setelan relai arus lebih disisi incoming
20 kV transformator tenaga, perlu terlebih dahulu dihitung arus
nominal trafo tenaga tersebut, sebagai berikut :
Kapasitas = 30 MVA
Tegangan = 150/20 kV
Impedansi = 10 %
CT Ratio = 1000/1 (pada sisi incoming 20 kV)
Arus nominal transformator tenaga pada sisi 20 kV :
IN (sisi 20 kV) =3*kV
kVAr
=3*20
000.30
= 866,025 Amp
Iset (primer) = 1,2 * Ibeban
= 1,2 * 866,025 Amp
= 1039,26 Amp
Nilai setelan tersebut adalah nilai primer, untuk mendapatkan
nilai setelan sekunder dihitung menggunakan data ratio trafo
arus (1/1000) yang terpasang pada incoming 20 kV tersebut,
yaitu :
Iset (sec) = Iset (pri) * 1/ ratio CT
= 1039,26 * 1/1000
= 1,039 Amp = 1 Amp
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
56
ii. Setelan Waktu (Tms) di Incoming Feeder
Dengan menggunakan persamaan 22 karena Tms pada relai
arus lebihnya pada penyulang yang akan disetkan pada relai
arus lebihnya diambil pada angka arus gangguan hubung
singkat (IFAULT) sebesar arus gangguan 2 fasa pada lokasi
gangguan 25% panjang penyulang (3946,71Amp)
Tabel 10. Setelan Tms OCR incomng Feeder GHS 2 Fasa
%
panjang
Ihs
(Amp)
Iset
(pri)
Iset
sek
t
(dtk)Tms
25% 3417,96
1039,26 1,039 0.5`
0,11
50% 2267,72
75% 1694,3
100% 1351,73
Nilai setelan Tms yang diambil adalah 0,25 (berdasarkan nilai
penyetelan yang ada pada relai). Karena yang diambil sebagai
acuan penyetelan adalah gangguan antar fasa (2 fasa).
8) Hasil Perhitungan Penyulang Yang Lain
Untuk Penyulang Yang Lain berdasarkan perhitungan seperti pada
penyulang 1 diatas maka didapat hasil sebagai berkut :
a) Penyulang 2
Datadata trafo dan penghantar :
Kapasitas Trafo : 30 MVA
MVA Shoort circuit : 2806,29 MVA
Reaktansi trafo : 12,454 %
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
57
Tegangan Primer : 150 kV
Tegangan Sekunder : 20 kV
Ratio CT : 400/1
I Beban : 80Amp
Panjang jaringan : 5,8 km
Jenis Penghantar : AAAC 240 mm2
Impedansi Urutan Positif : 0,3619 + j 0,9320
Impedansi Urutan Nol : 0,3930 + j 0,94435
Tabel 11. Arus Gangguan hubung Singkat dan Tms Penyulang 2
Lokasi
Gangguan
3 Fasa
(Amp)
2 Fasa
(Amp)
I fasa
(Amp)
Penyulang Incoming
Tms Tms
25 % 4014,177 3476,381 3108,79 0,14 0,17
50 % 2678,857 2319,96 2243,44 0,11
75 % 2007,228 1738,311 1751,631 0,09
100 % 1604,115 1389,285 1435,66 0,07
Berdasarakan tabel 12 maka nilai Tms yang di pilih adalah :
Nilai setelan Tms penyulang 0,1 (berdasarkan nilai setelan yang
ada pada relai).
Nilai setelan Tms incomig 0,25 (Karena relai incoming yang
digunakan satu dengan penyulang lain).
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
58
b) Penyulang 3
Datadata trafo dan penghantar :
Kapasitas Trafo : 30 MVA
MVA Shoort circuit : 2806,29 MVA
Reaktansi trafo : 12,454 %
Tegangan Primer : 150 kV
Tegangan Sekunder : 20 kV
Ratio CT : 400/1
I Beban : 125 Amp
Panjang jaringan : 17,37 km
Jenis Penghantar : AAAC 240 mm2
Impedansi Urutan Positif : 0,3619 + j 0,9320
Impedansi Urutan Nol : 0,3930 + j 0,94435
Tabel 12. Arus Gangguan hubung Singkat dan Tms Pnyulang 3
Lokasi
Gangguan
3 Fasa
(Amp)
2 Fasa
(Amp)
1 fasa
(Amp)
Penyulang Incoming
Tms
2 fasa
Tms
2 fasa
25 % 1903,39 1648,385 1602,74 0,09 0,06
50 % 1110,693 961,89 1006,74 0,05
75 % 783,67 678,675 729,367 0,024
100 % 605,324 524,23 571,654 0,01
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
59
Berdasarakan tabel 13 maka nilai Tms yang di pilih adalah :
Nilai penyetelan Tms penyulang 0,025 (Karena relai incoming
yang digunakan satu dengan penyulang lain).
Nilai setelan Tms incomig 0,25 (Karena relai incoming yang
digunakan satu dengan penyulang lain).
c) Penyulang 4
Datadata trafo dan penghantar :
Kapasitas Trafo : 30 MVA
MVA Shoort circuit : 2806,29 MVA
Reaktansi trafo : 12,454 %
Tegangan Primer : 150 kV
Tegangan Sekunder : 20 kV
Ratio CT : 400/1
I Beban : 208Amp
Panjang jaringan : 25,2 km
Jenis Penghantar : AAAC 240 mm2
Impedansi Urutan Positif : 0,3619 + j 0,9320
Impedansi Urutan Nol : 0,3930 + j 0,94435
Tabel 13. Arus Gangguan hubung Singkat dan Tms Pnyulang 4
Lokasi
Gangguan
3 Fasa
(Amp)
2 Fasa
(Amp)
1 fasa
(Amp)
Penyulang Incoming
Tms
2 fasa
Tms
2 fasa
25 % 1440,44 1247,46 1271,75 0,07 0,05
50 % 807,07 698,94 749,72 0,03
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
60
75 % 560,39 485,31 531,167 0,01
100 % 429,16 371,66 411,205 0,01
Berdasarakan tabel 14 maka nilai Tms yang di pilih adalah :
Nilai setelan Tms penyulang 0,025
Nilai setelan Tms incomig 0,25
d) Penyulang 5
Datadata trafo dan penghantar :
Kapasitas Trafo : 30 MVA
MVA Shoort circuit : 2806,29 MVA
Reaktansi trafo : 12,454 %
Tegangan Primer : 150 kV
Tegangan Sekunder : 20 kV
Ratio CT : 400/1
I Beban : 146 Amp
Panjang jaringan : 1,9 km
Jenis Penghantar : NFA2XSY 240 mm2
Impedansi Urutan Positif : 0,08 + j 0,1 (Tabel)
Impedansi Urutan Nol : 0,24 + j 0,3 (Tabel)
Tabel 14. Arus Gangguan hubung Singkat dan Tms Pnyulang 5
Lokasi
Gangguan
3 Fasa
(Amp)
2 Fasa
(Amp)
1 fasa
(Amp)
Penyulang Incoming
Tms
2 fasa
Tms
2 fasa
25 % 6217,78 5384,76 3910,73 0,17 0,23
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
61
50 % 6065,13 5247,36 3806,14 0,17
75 % 5906,30 5115,011 3705,6 0,17
100 % 5759,18 4987,6 3608,99 0,17
Berdasarakan tabel 15 maka nilai Tms yang di pilih adalah:
Nilai setelan Tms penyulang 0,175
Nilai setelan Tms incomig 0,25
e) Penyulang 6
Datadata trafo dan penghantar :
Kapasitas Trafo : 30 MVA
MVA Shoort circuit : 2806,29 MVA
Reaktansi trafo : 12,454 %
Tegangan Primer : 150 kV
Tegangan Sekunder : 20 kV
Ratio CT : 400/1
I Beban : 70 Amp
Panjang jaringan : 1,9 km
Jenis Penghantar : NFA2XSY 240 mm2
Impedansi Urutan Positif : 0,08 + j 0,1 (Tabel)
Impedansi Urutan Nol : 0,24 + j 0,3 (Tabel)
Tabel 15. Arus Gangguan hubung Singkat dan Tms
Pnyulang 6
Lokasi 3 Fasa 2 Fasa 1 fasa Penyulang Incoming
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
62
Gangguan (Amp) (Amp) (Amp) Tms
2 fasa
Tms
2 fasa
25 % 5990,53 5190,53 4172,143 0,17 0,25
50 % 4837,81 4189,66 3579,164 0,16
75 % 4048,76 3506,33 3129,43 0,14
100 % 3478,03 3012,06 2777,84 0,13
Berdasarakan tabel 16 maka nilai Tms yang di pilih adalah :
Nilai setelan Tms penyulang 0,15
Nilai setelan Tms incomig 0,25
b. Penyetelan Relai Hubung Tanah
1) Setelan Arus Relai Hubung Tanah
Penentuan settingan arus harus memperhitungkan arus
ketidakseimbangan beban yang cukup besar akibat digunakannya trafo
distribusi 1 fasa, dan juga besar arus hubung tanah dimana arus cukup
besar karena pentanahan lansung. Sehingga ditetapkan bahwa
settingan arus adalah :
Iset = 30 – 50% x Arus beban puncak
Ibeban puncak = In Trafo
a) Setelan incoming :
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
63
IN =3*kV
kVAr
=3*20
30000
= 866,05 Amp
Untuk sistem di DIY digunakan settingan 40% x IN Trafo
Iset pri = 0,5 x IN Trafo
= 0,5 x 866,05 Amp
= 433,025 Amp
Iset sec = Iset pri x (RCT)
= 433,025 x 1 / 1000
= 0,433 Amp = 0,4 A
b) Setelan Penyulang :
Iset pri = 0,5 x I Ratio CT
= 0,5 x 400 Amp =200 Amp
Iset sec = 200 x 1/400 = 0,5 Amp
Tms =14,0
1*02,0
−
SET
FAULT
IIt
Untuk incoming dipilih waktu (t) = 1 detik
Untuk penyulang dipilih waktu (t) = 0,5 detik
Tabel 16. Hasil Perhitungan Iset Primer, Iset sec, dan Tms
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
64
PenyulangI Beban
(Amp)
Iset pri
(Amp)
Iset sec
(Amp)
Penyulang Incoming
Tms Tms
Medar 1 98 160 0,16
0,19 0,26
0,16
0,15
0,14
Medari 2 80 346 0,8
0,12 0,28
0,11
0,09
0,08
Medari 3 125 346 0,8
0,09 0.19
0,07
0,07
0,05
Medari 4 208 346 0,8
0,08 16
0,06
0,04
0,03
Medari 5 146 346 0,8
0,13 0,2
0,13
0,13
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
65
0,13
Medari 6 70 346 0,8
0,13 0,23
0,13
0,13
0,13
Berdasarakan tabel 18 maka nilai Tms yang di pilih adalah :
Penyulang 1 : Nilai setelan Tms penyulang 0,125 dan Nilai setelan
Tms incomig 0,25
Penyulang 2 : Nilai setelan Tms penyulang 0,1 dan Nilai setelan
Tms incomig 0,25
Penyulang 3 : Nilai setelan Tms penyulang 0,05 dan Nilai setelan
Tms incomig 0,25
Penyulang 4 : Nilai setelan Tms penyulang 0,05 dan Nilai setelan
Tms incomig 0,25
Penyulang 5 : Nilai setelan Tms penyulang 0,125 dan Nilai setelan
Tms incomig 0,25
Penyulang 6 : Nilai setelan Tms penyulang 0,125 dan Nilai setelan
Tms incomig 0,25
2) Perhitungan Kapasitansi Total, Arus Kapasitif, dan Arus 3 I0R
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
66
Berdasarkan data trafo dan data penyulang pada butir A maka didapat
hasil sebagai berikut :
3 I0R = 0,054 A/km (Untuk Saluran Udara)
= 2 A/km (Untuk saluran kabel)
Tabel 17. Perhitungan Arus Kapasitansi setiap penyulang
DataPenyulang 1 Penyulang 2
R J X R J X
Z1 / km 0,3619 0,9327 0,3619 0,9327
Z0 / km 0,3930 0,9435 0,3930 0,9435
Saluran terpanjang 6 km 5,8 km
Z1 saluran 2,1714 5,5962 2,09902 5,40966
Z0 saluran 2,3580 5,6610 2,2794 5,4723
Kapasistansi Ce (tabel) 5 x 103 µF 5 x 103 µF
Total panjang saluran 44,7 km 12,250 km
X Kapasitansi Total
(XKT) = Xc * Total
panjang saluran
14249,277Ohm 51995,32 Ohm
Ice = (3 Eph / 3) / XKT 2,43 Amp 0,66 Amp
Ice penyulang yang lain
= Ice2 + Ice3 + Ice4 + Ice5
10,49 Amp Ice Penyulang lain = Ice1 + Ice3 + Ice4 +
Ice5 + Ice6= 12,26 Amp
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
67
+ Ice6
3 IoR = 3 IoR * saluran
terpanjang
0.324 Amp 0,3132 Amp
DataPenyulang 3 Penyulang 4
R J X R J X
Z1 / km 0,3619 0,9327 0,3619 0,9327
Z0 / km 0,3930 0,9435 0,3930 0,9435
Saluran terpanjang 17,37 km 25,2 km
Z1 saluran 6,2862 16,201 9,1199 23,5040
Z0 saluran 6,8264 16,3886 9,9036 23,7762
Kapasistansi Ce (tabel) 5 x 103 µF 5 x 103 µF
Total panjang saluran 87,2 km 86,6 km
X Kapasitansi Total
(XKT) = Xc * Total
panjang saluran
7304,3885 Ohm 7354,996 Ohm
Ice = (3 Eph / 3) / XKT 4,74 Amp 4,71 Amp
Ice penyulang yang lain
= Ice2 + Ice1 + Ice4 + Ice5
+ Ice6
8,18 Amp Ice penyulang yang lain= Ice2 + Ice3 + Ice1 +
Ice5 + Ice6= 8,21 Amp
3 IoR = 3 IoR * saluran 0,93798 Amp 1,5228 Amp
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
68
terpanjang
DataPenyulang 5 Penyulang 6
R J X R J X
Z1 / km 0,08 0,1 0,08 0,1
Z0 / km 0,24 0,3 0,24 0,3
Saluran terpanjang 1,9 km 1,9 km
Z1 saluran 0,152 0,19 0,152 0,19
Z0 saluran 0,456 0,57 0,456 0,57
Kapasistansi Ce (tabel) 0,18 µF 0,18 µF
Total panjang saluran 3,5 km 3,5 km
X Kapasitansi Total
(XKT) = Xc * Total
panjang saluran
181983,62 Ohm 181983,62 Ohm
Ice = (3 Eph / 3) / XKT 0,19 Amp 0,19 Amp
Ice penyulang yang lain
= Ice2 + Ice3 + Ice4 + Ice1
+ Ice6
= 12,73 Amp Ice penyulang yang lain= Ice2 + Ice3 + Ice4 +
Ice5 + Ice1= 12,73 Amp
3 IoR = 3 IoR * saluran
terpanjang
3,8 Amp 3,8 Amp
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
69
Nilainilai arus kapasitif ini akan kembali kesumber melalui titik di
penyulang yang terganggu, sehingga pengertiannya adalah jika
gangguan satu fasa ketanah terjadi pada salah satu penyulang, maka
arus kapasitif penyulangpenyulang yang lain seolah memberi
sumbangan arus gangguan di penyulang terganggu.
1) Gangguan satu fasa ketanah pada penyulang satu 1, jumlah arus
kapasitif pada penyulang 2,3,4,5, dan 6 akan mengalir dipenyulang
1 melalui titik gangguan tanah kembali ke sumber dan dirasakan
oleh relai gangguan tanah di penyulang 1 sebesar 10,49 Amp.
2) Gangguan satu fasa ketanah pada penyulang satu 2, jumlah arus
kapasitif pada penyulang 1,3,4,5, dan 6 akan mengalir dipenyulang
1 melalui titik gangguan tanah kembali ke sumber dan dirasakan
oleh relai gangguan tanah di penyulang 1 sebesar 12,26 Amp.
3) Gangguan satu fasa ketanah pada penyulang satu 3, jumlah arus
kapasitif pada penyulang 1,2,4,5, dan 6 akan mengalir dipenyulang
1 melalui titik gangguan tanah kembali ke sumber dan dirasakan
oleh relai gangguan tanah di penyulang 1 sebesar 8,18 Amp.
4) Gangguan satu fasa ketanah pada penyulang satu 4, jumlah arus
kapasitif pada penyulang 1,2,3,5, dan 6 akan mengalir dipenyulang
1 melalui titik gangguan tanah kembali ke sumber dan dirasakan
oleh relai gangguan tanah di penyulang 1 sebesar 8,21 Amp.
5) Gangguan satu fasa ketanah pada penyulang satu 5, jumlah arus
kapasitif pada penyulang 1,2,3,4, dan 6 akan mengalir dipenyulang
1 melalui titik gangguan tanah kembali ke sumber dan dirasakan
oleh relai gangguan tanah di penyulang 1 sebesar 12,73 Amp.
6) Gangguan satu fasa ketanah pada penyulang satu 6, jumlah arus
kapasitif pada penyulang 1,2,3,4, dan 5 akan mengalir dipenyulang
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
70
1 melalui titik gangguan tanah kembali ke sumber dan dirasakan
oleh relai gangguan tanah di penyulang 1 sebesar 12,73 Amp.
B. PEMBAHASAN
1. Penyetelan Relai
a. Relai Arus Lebih
Saluran distribusi 20 kV Gardu Induk Medari Terdiri dari 6 penyulang.
Tabel 18. Perbandingan Penyetelan Relai Arus Lebih
Penyetelan di Gardu Induk Penyetelan berdasarkan kajian pustaka
incoming penyulang incoming penyulang
Iset Tms Iset Tms Iset Tms Iset Tms
1 A 0,25 1,2 A 0,175 1 A 0,25 1,2 A
0,1
0,1
0,025
0,025
0,175
0,175
1) Penyetelan Relai Arus lebih di Gardu Induk Medari
Penyetelan arus lebih pada GI Medari baik. Penyetelan arus lebih ber
dasarkan yang ada pada Gardu Induk sama dengan penyetelan berda
sarkan teori sebesar 1 Amp untuk incoming dan 1,2 Amp untuk Out
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
71
going. Penyetelan antara praktek dengan teori terlihat pada penyetelan
Tms pada Relai. Peyetelan Tms relai pada Gardu Induk melihat pada
faktor impedansi jika terjadi gangguan pada saat penyetelan, faktor ke
salahan PMT, faktor kesalahan relai, kesalahan CT dan faktor kesala
han wiring dengan waktu kerja untuk penyulang 0,5 detik dan incoming
1 detik. Untuk setiap penyulang peyetelan nilai arus maupun penyetelan
Tms sama besarnya yaitu 1,2 Amp dan 0,175. Pemberian perbedaan
waktu selama 0,5 detik dengan mempertimbangkan factor usia dari pe
ralatan itu sendiri agar waktu terjadi gangguan tidak dibebani terlalu
lama.
Penyetelan Relai Arus Lebih di Gardu Induk melihat dari besarnya pe
nyetelan sisi incoming 150 kV. Pertimbangannya karena dilihat dari
segi ekonomis peralatan di GI dan peralatan pengamannya itu sendiri.
2) Penyetelan Relai Arus Lebih Berdasarkan Kajian Pustaka
Berdasarkan teori untuk penyetelan relai arus lebih hanya dilihat dari
faktor impedansi dan faktor panjang jaringan sehingga diperoleh nilai
penyetelan Tms yang berbeda antara penyulang yang satu dengan yang
lain. Waktu kerja relai tidak boleh lebih kecil dari 0,3 detik, hal ini agar
relai tidak sampai trip lagi akibat adanya arus inrush dari trafo distribu
si sewaktu PMT tersebut dimasukkan. Berarti penyetelan relai arus le
bih pada Gardu Induk sudah benar.
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
72
3) Analisa Perbandingan Antara penyetelan di GI dengan Kajian
Pustaka
Penyetelan di Gardu Induk Medari lebih baik daripada penyetelan ber
dasarkan kajian pustka, hal ini dikarenakan penyetelan di GI melihat
banyak pertimbangan lain selain impdansi jaringan dan panjang jarin
gan. Penyetelan di Gardu Induk juga melihat besarnya penyetelan relai
arus lebih dari sisi incoming 150 kV. Penyetelan pada Gardu Induk
Medari memberikan asumsi panjang jaringan 20 km. Hal tersebut di
dasari bahwa setelah panjang jaringan +20 km ada pengaman lain se
bagai pengaman utama.
b. Relai Hubung Tanah
Tabel 19. Perbandinga Penyetelan Relai Hubung Tanah
Penyetelan di Gardu Induk Penyetelan berdasarkan kajian pustaka
incoming penyulang Incoming penyulang
Iset Tms Iset Tms Iset Tms Iset Tms
0,4 A 0,4 0,5 A 0,25 0,25 A 0,3 0,5 A
0,14
0,1
0,05
0,05
0,15
0,15
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
73
1) Penyetelan di Gardu Induk Medari
Pada dasanya penyetelan relai hubung tanah sama dengan relai arus le
bih. Penyetelan pada gardu induk sudah benar yaitu sebesar 30%50%.
Penyetelan pada incoming sebesar 0,4 Amp dan penyetelan pada pe
nyulang sebesar 0,5 Amp.
Peyetelan arus pada gardu induk sama dengan hasil perhitungan ber
dasarkan teori. Perbedaan terletak pada nilai setelan Tms dimana pada
gardu induk nilai setelan untuk semua penyulang adalah sama yaitu
sebesar 0,25.
Berdasarkan data laporan PMT trip, simpatetik trip tidak pernah terjadi
di Gardu Induk medari dimana tripnya PMT untuk setiap penyulang ti
dak dalam waktu yang bersamaan. Berdasarkan hasil perhitungan arus
3I0R diperoleh hasil yang sangat kecil yaitu penyulang 1 sebesar 10,49
Amp, penyulang 2 sebesar 12,26 Amp, penyulang 3 sebesar 8,18 Amp,
penyulang 4 sebesar 8,21 Amp, penyulang 5 sebesar 12,73Amp dan
penyulang 6 sebesar 12,73 Amp. Nilai kemampuan arus maksimal
jaringan untuk satu fasa ketanah sebesar 200 Amp.
2) Penyetelan Berdasarkan Kajian Pustaka
Berdasarkan teori didapat nilai setelan untuk setiap penyulang berbe
dabeda hal ini dikarenakan pada perhitungan secara teori melihat be
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com
74
sarnya panjang jaringan dari masingmasing penyulang yang menen
tukan besarnya nilai impedansi jaringan.
3) Analisis perbandingan antara Penyetelan di GI dengan Kajian
Pustaka
Penyetelan di Gardu Induk Medari lebih baik daripada penyetelan
berdasarkan kajian pustka, hal ini dikarenakan penyetelan di GI meli
hat banyak pertimbangan lain selain impdansi jaringan dan panjang ja
ringan. Penyetelan di Gardu Induk juga melihat besarnya penyetelan
relai arus lebih dari sisi incoming 150 kV.
2. Kinerja Relai
Kinerja relai arus lebih pada Gardu Induk baik, hal ini dapat dilihat da
ri data PMT trip pada bulan februari sampai april. Terjadinya gangguan seper
ti gangguan terkena pohon, FCO putus, kontak antar feeder, gangguan tidak
diketemukan, angin kencang, jumper trafo putus, PMT pada gardu induk sela
lu trip.
Kerja relai hubung tanah baik seperti pada data PMT trip dimana ter
jadi gangguan isolator pecah, FCO putus, kontak antar feeder, jaringan kena
binatang (ular), angina kencang, PMT digardu induk trip.
Click t
o buy NOW!
PDFXCHANGE
www.docutrack.com Clic
k to buy N
OW!PDFXCHANGE
www.docutrack.com