Bab Ivrev3

28
BAB IV ANALISA KASUS 1. Hasil pencatatan gempa di suatu lokasi dengan menggunakan alat Wood – Anderson yang dipasang berjarak 100 Km dari pusat gempa adalah sebagai berikut : Selisih waktu tiba gelombang Primer dengan gelombang geser = 30 detik dan Amplitudo maksimum gelombang geser = 45 mm a.Hitung Momen Magnetude Gempa (M) ini berdasarkan skala Richter. b.Berapa kalau dalam skala yang berdasarkan gelombang permukaan dan gelombang badan. Penyelesaian : Diketahui : Wood Anderson dipasang 100 KM dari pusat gempa ( ) Selisih Waktu Gel.Primer – Gel geser (T) : 30 dt Amplitudo Maks (A) : 45 mm Ditanya : a. Momen Magnitude Gempa (M L ) → Skala Ricter b. Momen Magnitude Gempa (M S ) → Gel.Permukaan c. Momen Magnitude Gempa (M b ) → Gel.Badan Jawaban : a. Dengan menggunakan gambar richter skala didapat M L = 4.653 SR BAB IV ( ANALISA KASUS ) 35

Transcript of Bab Ivrev3

Page 1: Bab Ivrev3

4.653 SR

BAB IVANALISA KASUS

1. Hasil pencatatan gempa di suatu lokasi dengan menggunakan alat Wood – Anderson

yang dipasang berjarak 100 Km dari pusat gempa adalah sebagai berikut :

Selisih waktu tiba gelombang Primer dengan gelombang geser = 30 detik dan Amplitudo

maksimum gelombang geser = 45 mm

a. Hitung Momen Magnetude Gempa (M) ini berdasarkan skala Richter.

b. Berapa kalau dalam skala yang berdasarkan gelombang permukaan dan gelombang

badan.

Penyelesaian :

Diketahui : Wood Anderson dipasang 100 KM dari pusat gempa (∆)

Selisih Waktu Gel.Primer – Gel geser (T) : 30 dt

Amplitudo Maks (A) : 45 mm

Ditanya : a. Momen Magnitude Gempa (ML) → Skala Ricter

b. Momen Magnitude Gempa (MS) → Gel.Permukaan

c. Momen Magnitude Gempa (Mb) → Gel.Badan

Jawaban :

a. Dengan menggunakan gambar richter skala didapat ML = 4.653 SR

35

Page 2: Bab Ivrev3

Atau dengan menggunakan rumus

M l=log A−log Ao

¿ log 45−log0.001

¿1,653−(−3)

¿4.653 SR

b. Momen Magnitude Gempa Berdasarkan Gelombang Permukaan (Ms) adalah

M s=log A+1,66 log ∆+2,0

¿ log 45+1,66 log 100+2,0

¿1,653+3,32+2,0

¿6,973 SR

c. Momen Magnitude Gempa Berdasarkan Gelombang Badan (Mb) adalah

M b=log A−logT +0,01∆+5,9

¿ log 45−log30+0,01 (100 )+5,9

¿1,653−1.477+1,0+5,9

¿7.076 SR

2. Stasium AMNO berjarak 20 Km dari lokasi epicenter gempa pada soal No. 1 diatas.

Hitunglah durasi gempa berdasarkan Gutenberg-Richter, Housner, Donovan, Kabayashi

dan Ambrasey-Serma serta percepatan berdasarkan Kawasumi, Esteva dan Donovan.

Penyelesaian :

Diketahui : Wood Anderson dipasang 100 KM dari pusat gempa (∆)

Selisih Waktu Gel.Primer – Gel geser (T) : 30 dt

Amplitudo Maks (A) : 45 mm

Magnitude Gempa Berdasarkan Gelombang Permukaan (Ms) : 6.973 SR

Ditanya :

a. Durasi gempa Berdarkan :

Gutenberg-Richter,

Housner,

36

Page 3: Bab Ivrev3

Donovan,

Kobayashi

Ambrasey-Serma

b. Percepatan Gempa berdarkan :

Kawasumi,

Esteva dan

Donovan

Jawaban :

a. Perhitungan Durasi Gempa berdarkan :

Gutenberg-Richter

log ¿=0.25 M−0.7

¿0.25(6.973)−0.7

¿1.043

¿11.047

Housner

¿=11 M−52

¿11(6.973)−52

¿24.703

Donovan

¿=4+( M−5 ) x11

¿4+(6.973−5 ) x 11

¿25.703

Kobayashi

log ¿=0.5 M−2.08

¿0.5(6.973)−2.08

¿1.407

¿25.497

Ambrasey-Serma

37

Page 4: Bab Ivrev3

¿=11.5 M−55

¿11.5(6.973)−55

¿25.189

b. Percepatan Gempa berdarkan :

Esteva

a=1230 e0.8 M

( R+25 )2

¿ 1230 e(0.8X 6.973)

(20+25 )2

¿160.749

Donovan

a=1320 e0.58 M

(R+25 )1.52

¿ 1320 e(0.58X 6.973)

(20+25 )1.52

¿231.273

3. Jelaskan dan diskusikan jenis-jenis gelombang yang akan merambatkan energi dari

Fokus ke segala arah serta besar energi yang dikandung oleh masing-masing gelombang.

Penyelesaian :

Jenis jenis gelombang yang merambatkan energi dari fokus kesegala arah adalah

a. Gelombang Permukaan

Gelombang Reyleigh

Gelombang Love

b. Gelombang Badan

Gelombang Geser

Gelombang Tekan

Energi yang terkandung pada masing-masing gelombang adalah

38

Page 5: Bab Ivrev3

Gelombang Rayleight = 67 %,

Gelombang geser = 26 %

Gelombang tekan = 7 %.

Total = 100 %

4. Jelaskan kenapa dalam menghitung besar percepatan gempa yang terjadi pada suatu

lokasi dengan menggunakan fungsi atenuase hanya diturunkan untuk besar inensitas

gempa (Percepatan, kecepatan dan displacement) hanya memperhitungkan arah

horizontal.

Penyelesaian :

karena intensitas gempa tesebut sebagai syarat untuk menggambarkan korelasi antara

gerakan tanah setempat (a) yang berupa kecepatan, percepatan dan displacement,

Magnetude Gempa (M) serta jarak dari suatu titik dalam daerah sumber gempa (r).

5. Suatu bangunan direncanakan mempunyai umur rencana 50 tahun. Perhitungan gempa

dilakukan dengan menggunakan probabilistic seismic hazard analysis dengan

menggunakan gempa kuat dengan priode ulang 100 tahun. Hitung besar resiko

terlampaui (Probability of exceedence) dari besar beban gempa yang direncanakan

tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui : Umur bangunan 75 tahun (N)

Periode ulang 150 tahun (T)

Ditanya : Resiko terlampaui (Rn)

Jawaban :

Rn=1−(1− 1T

)N

= 1−(1− 1150

)75

= 39,45 %

Maka resiko terlampaui dari besar beban gempa yang direncanakan sebesar 39,45 %.

39

Page 6: Bab Ivrev3

6. Kriteria pencatatan beban gempa yang diberikan adalah :

a. Untuk umur bangunan 15 tahun, resiko terlampaui (Rn = Probability of

exceedence) adalah 17,00 %.

b. Untuk umur bangunan 50 tahun, resiko terlampaui adalah 27,00 %.

c. Untuk umur bangunan 50 tahun, resiko terlampaui adalah 24,00 %.

d. Untuk umur bangunan 100 tahun, resiko terlampaui adalah 18,00 %.

e. Untuk umur bangunan 100 tahun, resiko terlampaui adalah 9,50 %

Hitung Periode Ulang (T) dari masing-masing kriteria perencanaan beban gempa

tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui : Umur bangunan (N) Serta resiko Terlampaui (Rn)

15 Tahun dengan Rn, 17 %

50 Tahun dengan Rn, 27 %

50 Tahun dengan Rn, 24 %

100 Tahun dengan Rn, 18%

100 Tahun dengan Rn, 9.5 %

Ditanya : Periode Ulang (T) dari masing-masing kriteria perencanaan beban

gempa

Jawaban :

Dengan Menggunakan rumus

Rn=1−(1− 1T

)N

T= 1

1−(1−Rn)1N

Maka.

T

N 80 160 180 500 1000

15 17

50 27

50 24

100 18

100 9,5

40

Page 7: Bab Ivrev3

7. Jelaskan kenapa data digitasi gempa yang terdapat pada program shake / edushake harus

diskalakan untuk arah horizontal dan arah vertikal, serta bagaimana cara menskalakan

data digitasi gempa tersebut untuk arah horizontal dan arah vertikal dalam program

tersebut, kalau tidak penskalaan apa efeknya.

Penyelesaian :

Data digitasi gempa yang terdapat pada program shake / edushake harus diskalakan

untuk arah horizontal dan arah vertical karena untuk mendapatkan pendekatan nilai

Peak Acceleration dan Time Step hasil analisa dilapangan dengan hasil analisa

program

Cara menskalakan data digitasi gempa tersebut untuk arah horizontal dan arah

vertical adalah :

Arah vertical : Peak Acceleration digantikan sesuai dengan hasil analisa

di lapangan karena dengan menggantikan nilai Peak

Acceleration maka seluruh nilai percepatan yang ada pada

program akan berganti dengan menggunakan skala yang

sama namun Kandungan frekuensi dan durasi dari input

motion tidak akan mempengaruhi efek skala.

Arah Horizontal : Time Step adalah selang waktu pencatatan data. Nilai Time

Step ini dapat dirubah sesuai dengan data yang peroleh di

lapangan namun Dengan mengganti data time step ini

berarti telah mengganti kandungan frekuensi (frequency

content dan durasi gempa tetapi amplitudonya tidak

berubah).

Jika nilai ini dinaikkan, maka durasi gempa akan

bertambah panjang, predominant periode juga akan

bertambah panjang.

Jika tidak digunakan efek skala arah horizontal dan arah vertikal, maka efeknya

pada permukaan atas akan jauh berbeda Dari batuan dasar.

41

Page 8: Bab Ivrev3

8. Terangkan bagaimana terjadinya proses Liquifaction pada tanah, faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi terjadinya proses liquifaction tersebut dan kenapa pada tanah

lempung dan pasir padat tidak terjadi Liquifaction.

Penyelesaian :

Proses terjadinya Likuifaksi pada lapisan tanah pasir lepas adalah jika memikul beban

statis ataupun siklis akan mengalami pemadatan. Jika lapisan tanah tersebut jenuh air

dan terjadi pembebanan yang cepat pada kondisi undrained, maka Lapisan tanah ini

cenderung mengalami pemadatan yang selalu diikuti dengan kenaikan tekanan air pori

dan pengurangan tegangan vertikal efektif. Akibatnya lapisan tanah tersebut akan

kehilangan kekuatan

Faktor Yang Mempengaruhi Likuifaksi adalah

Kombinasi sifat-sifat tanah : meliputi modulus geser dinamik tanah, sifat

redaman, karakteristik butiran dan kepadatan

tanah

Faktor lingkungan : meliputi proses pembentukan tanah, usia

deposit, sementasi, koefisient tekanan tanah

lateral.

Karakteristik gempa : meliputi intensitas getaran, lama getaran,

besar dan arah getaran.

Tanah lempung dan pasir padat tidak terjadi Liquifaction karena Karena pada lapisan

tanah lempung dan pasir padat mempunyai karakteristik butiran seperti :

Fraksi halus yang lebih kecil dari 0,005 mm ≤ 15 %

Batas cair, LL ≤ 35 %

Kadar air tanah, w ≥ 0,9 LL

Indeks Kecairan, LI ≤ 0,75

42

Page 9: Bab Ivrev3

9. Terangkan pengertian saudara tentang flow liquifaction dan cyclic Mobility. Jika pada

suatu lokasi terjadi Liquifaction, apakah seluruh struktur di lokasi tersebut akan hancur,

jelaskan. Serta Jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya

proses likuifaksi pada bangunan.

Penyelesaian :

Pengertian Dari flow liquifaction dan cyclic Mobility adalah

Flow liquefaction adalah terjadi bila tegangan geser yang dibutuhkan untuk

keseimbangan statis pada suatu massa tanah

(tegangan geser statis) lebih besar dibandingkan

dengan kekuatan geser massa tanah tersebut.

Cyclic Mobility adalah terjadi pada saat tegangan geser statik lebih kecil

dibandingkan dengan kekuatan geser massa tanah

yang dapat mengakibatkan terjadinya kondisi

likuifaksi pada massa tanah .Deformasi yang

dihasilkan dimodifikasi oleh tegangan geser siklik

pada saat gempa dan tegangan geser statikyang

mengakibatkan terjadiya Lateral Spreding dan juga

dapat mengakibatkan kerusakan yang nyata

Jika pada suatu lokasi terjadi Liquifaction, beleum tentu seluruh struktur di lokasi

tersebut akan hancur, karena Bila kondisi tegangan awal deposit berada berdekatan

dengan daerah yang diarsir (pada gambar), maka deposit tertsebut baru dikatakan akan

rentan terhadap likuifaksi

43

Page 10: Bab Ivrev3

upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya proses likuifaksi

pada bangunan adalah

Membangun bangunan dengan pondasi bangunan yang tahan terhadap

likuifaksi.

Untuk pondasi dangkal digunakan mat pondasi yang mampu mentransfer

beban ke lokasi yang lebih kaku.

Jika menggunakan pondasi dalam, maka pondasi tersebut harus mampu

memikul gaya vertikal, gaya horizontal dan momen yang terjadi akibat adanya

deformasi ke arah lateral yang terjadi akibat adanya likuifaksi.

Menggunakan dimensi tiang yang lebih besar dan lebih kaku.

Perlu diperhatikan hubungan antara tiang dengan pilecap yang cukup kaku,

sehingga saat terjadi gempa terjadi rotasi tanpa mengakibatkan kerusakan pada

hubungan antara tiang dengan pile cap.

Melakukan Teknik Perbaikan Lapisan Tanah seperti pemadatan dilapangan

yaitu dengan cara Vibro flotation , Dynamic compaction, Compaction Piles,

Vibro Replacement, Stone Columns , Deep Dynamic compaction ,Compaction

Grouting.

Mengurangi kenaikan air pori pada saat terjadi gempa.

Melakukan metode grouting dan stabilisasi kimia

Menyediakan lintasan drainase untuk mempercepat disipasi tekanan air pori

sehingga saat gempa terjadi kenaikan air pori dapat didisipasikan dengan cepat

yang meliputi Synthetic wick drains, Jet Konsolidasi

10. Rumusan yang digunkaan untuk menghitung cyclic stress ration yang umum digunakan

adalah

CSR=τ cyc

σv'=0 ,65

amax

g

σ v

σ v'

rd. Jelaskan tentang rumusan tersebut serta

Jelaskan kritik yang luas yang diberikan terhadap rumusan diatas.

44

Page 11: Bab Ivrev3

Sand MatH1 = 3m

H2 = 4mSand N-SPT < 10

Penyelesaian :

Rumusan yang digunkaan untuk menghitung cyclic stress ration yang umum

digunakan adalah

CSR=τ cyc

σv'=0 ,65

amax

g

σ v

σ v'

rd.

Untuk , Besar percepatan rata-rata akibat gempa yang terjadi

dianggap 0,65 dari percepatan maksimum. Sehingga persamaan dasar yang

dikembangkan untuk menghitung tegangan geser rata-rata yang bekerja pada tanah

yang disebabkan oleh gempa, tetapi Karena kolom tanah tidak berprilaku seperti

sebuah struktur yang kaku pada saat terjadi gempa (tanah mengalami deformasi),

maka Seed dan Idriss (1971) memasukkan sebuah faktor reduksi kedalaman, rd

terhadap persamaan tersebut sehingga :menjadi

Dimana :

rd = faktor reduksi terhadap tegangan

amax = Percepatan maksimum dipermukaan tanah,

g = Percepatan gravitasi bumi,

σ v'

= Tegangan vertikal efekti,

σ v = Tegangan vertikal total,

Sisi sebelah kiri dari perumusan tersebut disebut sebagai cylic stress ratio (CSR).

Kritik yang luas terhadap perumusan adalah tidak

memperhitungkan pengaruh tegangan confining yang terjao pada tanah.

11. Suatu lapisan tanah pasir seperti tergambar :

45

τ cyc=0 ,65amax

gσ v

τ cyc=0 ,65amax

gσ v rd

τ cyc=0 , 65amax

gσ v rd

Page 12: Bab Ivrev3

Unliquefiable layermat H1

H2 Sand N-SPT < 10

Jika H1 = 3 m dan H2 = 4 m terjadi gempa dipermukaan tanah dengan percepatan

maksimum amax sebesar 0.2 g dan momen mahnitude gempa sebesar 7.5. apakah

deposit pasir yang berada diatas permukan tanah akan rusak akibat likuifaksinya

lapisan tanah pasir dibawah muka air tanah.

Penyelesaian :

Diketahui : H1 = 3 m

H2 = 4 m

amax = 0.2 g

M = 7.5 Ma

Ditanya : Apakah deposit pasir yang berada diatas permukan tanah akan rusak

akibat likuifaksinya lapisan tanah pasir dibawah muka air tanah.

Jawaban :

Tipikal Lapisan untuk a max =0,2 g dan M=7,5 (faktor pengali beban

cyclic =1), maka :

Lapisan tanah H1 berada tepat pada titik kritis akibat terlikuifaksinya

lapisan H2, tetapi belum merusak deposit pasir yang berada pada

permukaan tanah.

12. Suatu lapisan tanah pasir seperti tergambar :

46

Page 13: Bab Ivrev3

Jika H1 = 4 m dan H2 = 3 m terjadi gempa dipermukaan tanah dengan percepatan

maksimum amax sebesar 0.3 g dan momen magnitude gempa sebesar 7.5. apakah deposit

pasir yang berada diatas permukan tanah akan rusak akibat likuifaksinya lapisan tanah

pasir dibawah muka air tanah.

Penyelesaian :

Diketahui : H1 = 4 m

H2 = 3 m

amax = 0.3 g

M = 7.5 Ma

Ditanya : Apakah deposit pasir yang berada diatas permukan tanah akan rusak

akibat likuifaksinya lapisan tanah pasir dibawah muka air tanah.

Jawaban :

Tipikal Lapisan untuk a max =0,3 g dan M=7,5 (faktor pengali beban

cyclic =1), maka

Lapisan tanah H1 kurang dari 4,5 m agar berada tepat pada titik kritis

akibat terlikuifaksinya lapisan H2, sehingga lapisan tanah di permukaan

akan rusak akibat terlikuifaksinya lapisan H2.

13. Suatu konstruksi tembok penahan tanah (gambar terlampir) memikul gaya gempa dengan

percepatan gempa arah horizontal sebesar 0,35 g. Dengan mengambil asumsi besar

koefisient pseudostatik kh=0,35 amax/g. Hitunglah :

Besar tekanan tanah aktif yang bekerja pada tembok

Posisi resultan tekanan tanah aktif

Momen guling yang bekerja pada dasar tembok

47

Page 14: Bab Ivrev3

4.00 m

15.00 m

14

C = 0 Kg/cm2Ø = 30° γ = 1.75 Kg/m3

Penyelesaian :

Diketahui : Tembok penahan Tanah seperti Tergambar

amax = 0.35 m

Kh = 0,35 amax/g

M = 7.5 Ma

Ditanya :

Besar tekanan tanah aktif yang bekerja pada tembok

Posisi resultan tekanan tanah aktif

Momen guling yang bekerja pada dasar tembok

Jawaban :

Besar tekanan tanah aktif yang bekerja pada tembok

Pa= ½ Ka H2

Ka=cos2(∅−θ)cos2 cos¿¿¿

= 300

= 00 dinding asumsi tegak lurus

= 170 untuk beton dengan pasir (Tabel 11-1) Kramer

Ka=cos2(30−0)

cos2 cos (17+0 )¿¿

48

Page 15: Bab Ivrev3

Ka = 0,37

Pa = ½ Ka H2

Pa = ½ . 0,37 . 1,75 . (4+1,5)2

= 5,59 kg.

Posisi Resultan tekanan Tanah Aktif

PAE = ½ KAE H2(1-kv)

¿ tan−1(kh

1−k v¿)¿

¿ tan−1( 0,12251−0,5.0,1225

¿)=7,40¿

K AE=cos2 ¿¿

K AE=cos2(30−0−7,4)

cos2cos (17+0+7,4 ) ¿¿

KAE = 0,68

PAE = ½ KAE H2(1-kv)

PAE = ½ 0,68. 1,75. (4+1,5)2 (1-0,5.0,1225)

= 16,89 kg

PAE =PAE-Pa

= 16,89 – 5,59

= 11,30 kg

h=PA .

H3

+∆ PAE .0,6 . H

PAE

h=5,59

5,53

+11,3.0,6 .5,5

16,89

49

Page 16: Bab Ivrev3

h = 2,81 m

Momen guling yang bekerja pada dasar tembok

Mo = PAE . h=16,89 . 2,82 = 47,46 kg m

14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisa ketidakstabilan inersia dan perlemahan

weakening pada analisa ketidakstabilan lereng yang memikul beban dinamik serta pada

jenis material yang bagaimana digunakan kedua analisa tersebut dan factor factor yang

harus dipertimbangkan dalam perhitungan tembok penahan tanah dan lereng dengan

mengikut beban dinamik.

Penyelesaian :

Pengertian Dari analisa ketidakstabilan inersia dan perlemahan weakening adalah

Analisa ketidakstabilan inersia adalah tanah/ lereng yang kekuatan gesernya tetap

(tidak mengalami perubahan yang berarti)

selama terjadi gempa

Perlemahan weakning adalah tanah/lereng yang mengalami pengurangan

kekuatan geser selama terjadi gempa juga

akibat kenaikan tekanan air pori yang

berakibat penurunan tegangan vertikal efektif

dan kekuatan lereng.

Jenis Material Yang Digunakan pada analisa ketidakstabilan inersia dan perlemahan

weakening

Contoh-contoh jenis tanah dan batuan analisa ketidakstabilan inersia yang

berprilaku seperti ini ádalah :

a. Massive crystalline bedrock dan sedimentary rock yang tetap intack (padu)

selama terjadi gempa

50

Page 17: Bab Ivrev3

b. Tanah-tanah yang cenderung mengembang selama memikul beban

gempa.Contoh pasir padat-sangat padat dan tanah very stiff clay – hard clay.

c. Tanah yang mampunyai kurva hubungan tegangan-regangan yang tidak

mengalami pengurangan kekuatan geser secara nyata dengan regangan yang

terjadi

d. Lempung dengan nilai sensitivitas yang rendah

e. Tanah diatas muka air tanah Tanah-tanah ini memiliki negative pore water

pressure akibat adanya gaya capilar.

Contoh-contoh jenis tanah dan batuan perlemahan weakening yang berprilaku

seperti ini ádalah :

a. Jenis batuan Faliated atau friable rock yang retak/pecah selama gempa terjadi

dan menghasilkan bentuk kelongsoran rockfall, rock slide dan rock slumps.

b. Jenis Tanah Sensitive clay yang mengalami kehilangan kekuatan geser selama

terjadi gempa.

c. Jenis Tanah Soft clays atau organic soil Tanah soft clay dan organic soil dapat

kehilangan kekuatan gesernya pada waktu gempa.

Factor factor yang harus dipertimbangkan dalam perhitungan tembok penahan tanah

dan lereng dengan mengikut beban dinamik adalah

Lapisan-lapisan tanah yang berbeda : Umumnya suatu lereng akan terduiri dari

beberapa lapisan tanah yang mempunyai kekuatan geser yang berbeda

Permukaan Slip : Bentuk permukaan slip dapat datar ataupun lingkaran

Tension Cracks : Tension crack yang terjadi di permukaan tanah dapat

mengurangi factor keamanan suatu talud sebesar 20 % dan kejadian ini

merupakan suatu indikasi bahwasanya lereng yang bersangkutan akan mengalami

kelongsoran.

Beban yang bekerja dari permukaan : Beban-beban permukaan yang bekerja pada

suatu lereng harus kita perhitungkan. Untuk beban permukaan yang permanen

harus kita jadikan beban pseodostatik.

Nonlinier shear strength envelope : Pada beberapa kasus tanah dapat terjadi shear

strength envelope.

Plane Strain condition : Umumnya analisa stabilitas lereng dilakukan secara Plane

Strain yang mengakibatkan sudut geser dalam tanah lebih tinggi 100

51

Page 18: Bab Ivrev3

dibandingkan pada kondisi triaxial. Pada beberapa paket program kondisi ini

telah diakomodasi.

Progressive Failure

Other structures

Effective stress analysis

15. Jelaskan kenapa kasus kasus kelongsoron temok penahan tanah dan lereng banyak terjadi

pada waktu terjadi gempa bumi sedangkan kalau hanya bekerja beban statis tembok

penahan tanah dan lereng tersebut tidak mengalami kelongsoron

Penyelesaian :

Kasus Kasus kelongsoron temok penahan tanah dan lereng banyak terjadi pada waktu

terjadi gempa bumi sedangkan kalau hanya bekerja beban statis tembok penahan tanah

dan lereng tersebut tidak mengalami kelongsoron karena

Bertambahnya tekanan tanah lateral di belakang tembok

Pengurangan tekanan air pada depan tembok

Terjadinya likuifaksi pada material timbunan

Daya dukung tanah dapat naik sebesar 1/3 untuk analisa dinamik

16. Jelaskan parameter dinamik tanah yang dibutuhkan untuk perencanaan suatu bangunan

dalam rekayasa gempa serta diskusikan bagaimana cara mendapatkan parameter dinamik

tanah tersebut baik dilapangan maupun dilaboratorium.

Penyelesaian :

Parameter Dinamik tanah yang dibutuhkan dalam perencanaan suatu bangunan

dalam rekayasa gempa adalah

Modulus geser dynamic tanah, tergantung pada beberapa factor yaitu jenis

tanah, tekanan keliling (confining), tingkat

regangan dynamic, derajat kejenuhan (Sr),

52

Page 19: Bab Ivrev3

BBBB

h

h

frekuensi, magnitude tegangan dinamik dan

regangan dinamik

Kecepatan rambat gelombang geser dan

Damping.

Parameter Dinamik Tanah Yang Dibutuhkan Untuk Perencanaan Suatu Bangunan

Dalam Rekayasa Gempa adalah

Test di lapangan : a. Low-Strain Test

Seismic reflection test(Pemantulan),

Seismic refraction test (Pembiasan),

Seismic cross hole test,

Seismic-Hole Up Test,

Seismic cross down test.

b. High Strain Test

Standard Penetration Test,

Cone Penetration Test,

Dilatometer Test

Pressuremeter Test

Tes Laboratorium : a. Low-Strain Test

Resonan column test,

Ultrasonic Pulse Test,

Piezoelectric Bender Element Test

b. High Strain Test

Cyclic triaksial test,

Cyclic direct simple shear test,

Cyclic torsional shear test.

17. Suatu lereng dipotong oleh dua lapisan lempung dengan ketebalan lapisan lempung

pemotong 12 Cm. Karakteristik tanah lereng tersebut C = 17,0 t/m2, φ = 00, γ = 1,95 t/m3.

Sedangkan karakteristik tanah lempung pemotong terdiri dari C = 4,0 t/m2, φ = 00, γ =

1,60 t/m3 memikul gaya dinamik seperti tergambar. Dengan mengambil nilai coefisient

pseudostatik sebesar 0,125 g, hitunglah faktor keamanan lereng tersebut.

53

Page 20: Bab Ivrev3

Data Soal

No. Akhir Stambuk

Genap

Nilai B (m) 4.0

Nilai h (m) 3.5

Penyelesaian :

Diketahui : Karakteristik Tanah Lereng

C = 17,0 t/m2

φ = 00

γ = 1,95 t/m3

Karakteristik Tanah Lereng

C = 4,0 t/m2

φ = 00

γ = 1,60 t/m3

Ditanya : Faktor keamanan lereng

Jawaban :

54

F s=Gaya . Penahan

Gaya . Pendorong=

clab+[(W −Fv )cos β−Fh sin β ] tan φ

(W −Fv )sin β+Fh cos β

Page 21: Bab Ivrev3

No A (m2) W (t/m) Ph (t/m) lab

55

Page 22: Bab Ivrev3

1 7.000 13.65 0.875 8.732 1.048 1.676568 0.130982 8.733 49.000 95.55 6.125 17.464 2.096 3.353136 0.261964 17.46

 Jika pada bidang 1 longsor

tan = 0.44 = 23

sin = 0.39cos = 0.92

Gaya Penahan 183.37Gaya Pendorong 6.91

FS = 26.52

Jika pada bidang 2 longsor

tan = 0.44 = 23

sin = 0.39cos = 0.92

Gaya Penahan 366.75Gaya Pendorong 56.84

FS = 6.45

56