Refrat Anak Thalasemia Mailan Bab i, Bab II, Bab III, Bab IV. Dapused
Bab Ivrev3
-
Upload
immanuel-panggabean -
Category
Documents
-
view
43 -
download
6
Transcript of Bab Ivrev3
4.653 SR
BAB IVANALISA KASUS
1. Hasil pencatatan gempa di suatu lokasi dengan menggunakan alat Wood – Anderson
yang dipasang berjarak 100 Km dari pusat gempa adalah sebagai berikut :
Selisih waktu tiba gelombang Primer dengan gelombang geser = 30 detik dan Amplitudo
maksimum gelombang geser = 45 mm
a. Hitung Momen Magnetude Gempa (M) ini berdasarkan skala Richter.
b. Berapa kalau dalam skala yang berdasarkan gelombang permukaan dan gelombang
badan.
Penyelesaian :
Diketahui : Wood Anderson dipasang 100 KM dari pusat gempa (∆)
Selisih Waktu Gel.Primer – Gel geser (T) : 30 dt
Amplitudo Maks (A) : 45 mm
Ditanya : a. Momen Magnitude Gempa (ML) → Skala Ricter
b. Momen Magnitude Gempa (MS) → Gel.Permukaan
c. Momen Magnitude Gempa (Mb) → Gel.Badan
Jawaban :
a. Dengan menggunakan gambar richter skala didapat ML = 4.653 SR
35
Atau dengan menggunakan rumus
M l=log A−log Ao
¿ log 45−log0.001
¿1,653−(−3)
¿4.653 SR
b. Momen Magnitude Gempa Berdasarkan Gelombang Permukaan (Ms) adalah
M s=log A+1,66 log ∆+2,0
¿ log 45+1,66 log 100+2,0
¿1,653+3,32+2,0
¿6,973 SR
c. Momen Magnitude Gempa Berdasarkan Gelombang Badan (Mb) adalah
M b=log A−logT +0,01∆+5,9
¿ log 45−log30+0,01 (100 )+5,9
¿1,653−1.477+1,0+5,9
¿7.076 SR
2. Stasium AMNO berjarak 20 Km dari lokasi epicenter gempa pada soal No. 1 diatas.
Hitunglah durasi gempa berdasarkan Gutenberg-Richter, Housner, Donovan, Kabayashi
dan Ambrasey-Serma serta percepatan berdasarkan Kawasumi, Esteva dan Donovan.
Penyelesaian :
Diketahui : Wood Anderson dipasang 100 KM dari pusat gempa (∆)
Selisih Waktu Gel.Primer – Gel geser (T) : 30 dt
Amplitudo Maks (A) : 45 mm
Magnitude Gempa Berdasarkan Gelombang Permukaan (Ms) : 6.973 SR
Ditanya :
a. Durasi gempa Berdarkan :
Gutenberg-Richter,
Housner,
36
Donovan,
Kobayashi
Ambrasey-Serma
b. Percepatan Gempa berdarkan :
Kawasumi,
Esteva dan
Donovan
Jawaban :
a. Perhitungan Durasi Gempa berdarkan :
Gutenberg-Richter
log ¿=0.25 M−0.7
¿0.25(6.973)−0.7
¿1.043
¿11.047
Housner
¿=11 M−52
¿11(6.973)−52
¿24.703
Donovan
¿=4+( M−5 ) x11
¿4+(6.973−5 ) x 11
¿25.703
Kobayashi
log ¿=0.5 M−2.08
¿0.5(6.973)−2.08
¿1.407
¿25.497
Ambrasey-Serma
37
¿=11.5 M−55
¿11.5(6.973)−55
¿25.189
b. Percepatan Gempa berdarkan :
Esteva
a=1230 e0.8 M
( R+25 )2
¿ 1230 e(0.8X 6.973)
(20+25 )2
¿160.749
Donovan
a=1320 e0.58 M
(R+25 )1.52
¿ 1320 e(0.58X 6.973)
(20+25 )1.52
¿231.273
3. Jelaskan dan diskusikan jenis-jenis gelombang yang akan merambatkan energi dari
Fokus ke segala arah serta besar energi yang dikandung oleh masing-masing gelombang.
Penyelesaian :
Jenis jenis gelombang yang merambatkan energi dari fokus kesegala arah adalah
a. Gelombang Permukaan
Gelombang Reyleigh
Gelombang Love
b. Gelombang Badan
Gelombang Geser
Gelombang Tekan
Energi yang terkandung pada masing-masing gelombang adalah
38
Gelombang Rayleight = 67 %,
Gelombang geser = 26 %
Gelombang tekan = 7 %.
Total = 100 %
4. Jelaskan kenapa dalam menghitung besar percepatan gempa yang terjadi pada suatu
lokasi dengan menggunakan fungsi atenuase hanya diturunkan untuk besar inensitas
gempa (Percepatan, kecepatan dan displacement) hanya memperhitungkan arah
horizontal.
Penyelesaian :
karena intensitas gempa tesebut sebagai syarat untuk menggambarkan korelasi antara
gerakan tanah setempat (a) yang berupa kecepatan, percepatan dan displacement,
Magnetude Gempa (M) serta jarak dari suatu titik dalam daerah sumber gempa (r).
5. Suatu bangunan direncanakan mempunyai umur rencana 50 tahun. Perhitungan gempa
dilakukan dengan menggunakan probabilistic seismic hazard analysis dengan
menggunakan gempa kuat dengan priode ulang 100 tahun. Hitung besar resiko
terlampaui (Probability of exceedence) dari besar beban gempa yang direncanakan
tersebut.
Penyelesaian :
Diketahui : Umur bangunan 75 tahun (N)
Periode ulang 150 tahun (T)
Ditanya : Resiko terlampaui (Rn)
Jawaban :
Rn=1−(1− 1T
)N
= 1−(1− 1150
)75
= 39,45 %
Maka resiko terlampaui dari besar beban gempa yang direncanakan sebesar 39,45 %.
39
6. Kriteria pencatatan beban gempa yang diberikan adalah :
a. Untuk umur bangunan 15 tahun, resiko terlampaui (Rn = Probability of
exceedence) adalah 17,00 %.
b. Untuk umur bangunan 50 tahun, resiko terlampaui adalah 27,00 %.
c. Untuk umur bangunan 50 tahun, resiko terlampaui adalah 24,00 %.
d. Untuk umur bangunan 100 tahun, resiko terlampaui adalah 18,00 %.
e. Untuk umur bangunan 100 tahun, resiko terlampaui adalah 9,50 %
Hitung Periode Ulang (T) dari masing-masing kriteria perencanaan beban gempa
tersebut.
Penyelesaian :
Diketahui : Umur bangunan (N) Serta resiko Terlampaui (Rn)
15 Tahun dengan Rn, 17 %
50 Tahun dengan Rn, 27 %
50 Tahun dengan Rn, 24 %
100 Tahun dengan Rn, 18%
100 Tahun dengan Rn, 9.5 %
Ditanya : Periode Ulang (T) dari masing-masing kriteria perencanaan beban
gempa
Jawaban :
Dengan Menggunakan rumus
Rn=1−(1− 1T
)N
T= 1
1−(1−Rn)1N
Maka.
T
N 80 160 180 500 1000
15 17
50 27
50 24
100 18
100 9,5
40
7. Jelaskan kenapa data digitasi gempa yang terdapat pada program shake / edushake harus
diskalakan untuk arah horizontal dan arah vertikal, serta bagaimana cara menskalakan
data digitasi gempa tersebut untuk arah horizontal dan arah vertikal dalam program
tersebut, kalau tidak penskalaan apa efeknya.
Penyelesaian :
Data digitasi gempa yang terdapat pada program shake / edushake harus diskalakan
untuk arah horizontal dan arah vertical karena untuk mendapatkan pendekatan nilai
Peak Acceleration dan Time Step hasil analisa dilapangan dengan hasil analisa
program
Cara menskalakan data digitasi gempa tersebut untuk arah horizontal dan arah
vertical adalah :
Arah vertical : Peak Acceleration digantikan sesuai dengan hasil analisa
di lapangan karena dengan menggantikan nilai Peak
Acceleration maka seluruh nilai percepatan yang ada pada
program akan berganti dengan menggunakan skala yang
sama namun Kandungan frekuensi dan durasi dari input
motion tidak akan mempengaruhi efek skala.
Arah Horizontal : Time Step adalah selang waktu pencatatan data. Nilai Time
Step ini dapat dirubah sesuai dengan data yang peroleh di
lapangan namun Dengan mengganti data time step ini
berarti telah mengganti kandungan frekuensi (frequency
content dan durasi gempa tetapi amplitudonya tidak
berubah).
Jika nilai ini dinaikkan, maka durasi gempa akan
bertambah panjang, predominant periode juga akan
bertambah panjang.
Jika tidak digunakan efek skala arah horizontal dan arah vertikal, maka efeknya
pada permukaan atas akan jauh berbeda Dari batuan dasar.
41
8. Terangkan bagaimana terjadinya proses Liquifaction pada tanah, faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi terjadinya proses liquifaction tersebut dan kenapa pada tanah
lempung dan pasir padat tidak terjadi Liquifaction.
Penyelesaian :
Proses terjadinya Likuifaksi pada lapisan tanah pasir lepas adalah jika memikul beban
statis ataupun siklis akan mengalami pemadatan. Jika lapisan tanah tersebut jenuh air
dan terjadi pembebanan yang cepat pada kondisi undrained, maka Lapisan tanah ini
cenderung mengalami pemadatan yang selalu diikuti dengan kenaikan tekanan air pori
dan pengurangan tegangan vertikal efektif. Akibatnya lapisan tanah tersebut akan
kehilangan kekuatan
Faktor Yang Mempengaruhi Likuifaksi adalah
Kombinasi sifat-sifat tanah : meliputi modulus geser dinamik tanah, sifat
redaman, karakteristik butiran dan kepadatan
tanah
Faktor lingkungan : meliputi proses pembentukan tanah, usia
deposit, sementasi, koefisient tekanan tanah
lateral.
Karakteristik gempa : meliputi intensitas getaran, lama getaran,
besar dan arah getaran.
Tanah lempung dan pasir padat tidak terjadi Liquifaction karena Karena pada lapisan
tanah lempung dan pasir padat mempunyai karakteristik butiran seperti :
Fraksi halus yang lebih kecil dari 0,005 mm ≤ 15 %
Batas cair, LL ≤ 35 %
Kadar air tanah, w ≥ 0,9 LL
Indeks Kecairan, LI ≤ 0,75
42
9. Terangkan pengertian saudara tentang flow liquifaction dan cyclic Mobility. Jika pada
suatu lokasi terjadi Liquifaction, apakah seluruh struktur di lokasi tersebut akan hancur,
jelaskan. Serta Jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya
proses likuifaksi pada bangunan.
Penyelesaian :
Pengertian Dari flow liquifaction dan cyclic Mobility adalah
Flow liquefaction adalah terjadi bila tegangan geser yang dibutuhkan untuk
keseimbangan statis pada suatu massa tanah
(tegangan geser statis) lebih besar dibandingkan
dengan kekuatan geser massa tanah tersebut.
Cyclic Mobility adalah terjadi pada saat tegangan geser statik lebih kecil
dibandingkan dengan kekuatan geser massa tanah
yang dapat mengakibatkan terjadinya kondisi
likuifaksi pada massa tanah .Deformasi yang
dihasilkan dimodifikasi oleh tegangan geser siklik
pada saat gempa dan tegangan geser statikyang
mengakibatkan terjadiya Lateral Spreding dan juga
dapat mengakibatkan kerusakan yang nyata
Jika pada suatu lokasi terjadi Liquifaction, beleum tentu seluruh struktur di lokasi
tersebut akan hancur, karena Bila kondisi tegangan awal deposit berada berdekatan
dengan daerah yang diarsir (pada gambar), maka deposit tertsebut baru dikatakan akan
rentan terhadap likuifaksi
43
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya proses likuifaksi
pada bangunan adalah
Membangun bangunan dengan pondasi bangunan yang tahan terhadap
likuifaksi.
Untuk pondasi dangkal digunakan mat pondasi yang mampu mentransfer
beban ke lokasi yang lebih kaku.
Jika menggunakan pondasi dalam, maka pondasi tersebut harus mampu
memikul gaya vertikal, gaya horizontal dan momen yang terjadi akibat adanya
deformasi ke arah lateral yang terjadi akibat adanya likuifaksi.
Menggunakan dimensi tiang yang lebih besar dan lebih kaku.
Perlu diperhatikan hubungan antara tiang dengan pilecap yang cukup kaku,
sehingga saat terjadi gempa terjadi rotasi tanpa mengakibatkan kerusakan pada
hubungan antara tiang dengan pile cap.
Melakukan Teknik Perbaikan Lapisan Tanah seperti pemadatan dilapangan
yaitu dengan cara Vibro flotation , Dynamic compaction, Compaction Piles,
Vibro Replacement, Stone Columns , Deep Dynamic compaction ,Compaction
Grouting.
Mengurangi kenaikan air pori pada saat terjadi gempa.
Melakukan metode grouting dan stabilisasi kimia
Menyediakan lintasan drainase untuk mempercepat disipasi tekanan air pori
sehingga saat gempa terjadi kenaikan air pori dapat didisipasikan dengan cepat
yang meliputi Synthetic wick drains, Jet Konsolidasi
10. Rumusan yang digunkaan untuk menghitung cyclic stress ration yang umum digunakan
adalah
CSR=τ cyc
σv'=0 ,65
amax
g
σ v
σ v'
rd. Jelaskan tentang rumusan tersebut serta
Jelaskan kritik yang luas yang diberikan terhadap rumusan diatas.
44
Sand MatH1 = 3m
H2 = 4mSand N-SPT < 10
Penyelesaian :
Rumusan yang digunkaan untuk menghitung cyclic stress ration yang umum
digunakan adalah
CSR=τ cyc
σv'=0 ,65
amax
g
σ v
σ v'
rd.
Untuk , Besar percepatan rata-rata akibat gempa yang terjadi
dianggap 0,65 dari percepatan maksimum. Sehingga persamaan dasar yang
dikembangkan untuk menghitung tegangan geser rata-rata yang bekerja pada tanah
yang disebabkan oleh gempa, tetapi Karena kolom tanah tidak berprilaku seperti
sebuah struktur yang kaku pada saat terjadi gempa (tanah mengalami deformasi),
maka Seed dan Idriss (1971) memasukkan sebuah faktor reduksi kedalaman, rd
terhadap persamaan tersebut sehingga :menjadi
Dimana :
rd = faktor reduksi terhadap tegangan
amax = Percepatan maksimum dipermukaan tanah,
g = Percepatan gravitasi bumi,
σ v'
= Tegangan vertikal efekti,
σ v = Tegangan vertikal total,
Sisi sebelah kiri dari perumusan tersebut disebut sebagai cylic stress ratio (CSR).
Kritik yang luas terhadap perumusan adalah tidak
memperhitungkan pengaruh tegangan confining yang terjao pada tanah.
11. Suatu lapisan tanah pasir seperti tergambar :
45
τ cyc=0 ,65amax
gσ v
τ cyc=0 ,65amax
gσ v rd
τ cyc=0 , 65amax
gσ v rd
Unliquefiable layermat H1
H2 Sand N-SPT < 10
Jika H1 = 3 m dan H2 = 4 m terjadi gempa dipermukaan tanah dengan percepatan
maksimum amax sebesar 0.2 g dan momen mahnitude gempa sebesar 7.5. apakah
deposit pasir yang berada diatas permukan tanah akan rusak akibat likuifaksinya
lapisan tanah pasir dibawah muka air tanah.
Penyelesaian :
Diketahui : H1 = 3 m
H2 = 4 m
amax = 0.2 g
M = 7.5 Ma
Ditanya : Apakah deposit pasir yang berada diatas permukan tanah akan rusak
akibat likuifaksinya lapisan tanah pasir dibawah muka air tanah.
Jawaban :
Tipikal Lapisan untuk a max =0,2 g dan M=7,5 (faktor pengali beban
cyclic =1), maka :
Lapisan tanah H1 berada tepat pada titik kritis akibat terlikuifaksinya
lapisan H2, tetapi belum merusak deposit pasir yang berada pada
permukaan tanah.
12. Suatu lapisan tanah pasir seperti tergambar :
46
Jika H1 = 4 m dan H2 = 3 m terjadi gempa dipermukaan tanah dengan percepatan
maksimum amax sebesar 0.3 g dan momen magnitude gempa sebesar 7.5. apakah deposit
pasir yang berada diatas permukan tanah akan rusak akibat likuifaksinya lapisan tanah
pasir dibawah muka air tanah.
Penyelesaian :
Diketahui : H1 = 4 m
H2 = 3 m
amax = 0.3 g
M = 7.5 Ma
Ditanya : Apakah deposit pasir yang berada diatas permukan tanah akan rusak
akibat likuifaksinya lapisan tanah pasir dibawah muka air tanah.
Jawaban :
Tipikal Lapisan untuk a max =0,3 g dan M=7,5 (faktor pengali beban
cyclic =1), maka
Lapisan tanah H1 kurang dari 4,5 m agar berada tepat pada titik kritis
akibat terlikuifaksinya lapisan H2, sehingga lapisan tanah di permukaan
akan rusak akibat terlikuifaksinya lapisan H2.
13. Suatu konstruksi tembok penahan tanah (gambar terlampir) memikul gaya gempa dengan
percepatan gempa arah horizontal sebesar 0,35 g. Dengan mengambil asumsi besar
koefisient pseudostatik kh=0,35 amax/g. Hitunglah :
Besar tekanan tanah aktif yang bekerja pada tembok
Posisi resultan tekanan tanah aktif
Momen guling yang bekerja pada dasar tembok
47
4.00 m
15.00 m
14
C = 0 Kg/cm2Ø = 30° γ = 1.75 Kg/m3
Penyelesaian :
Diketahui : Tembok penahan Tanah seperti Tergambar
amax = 0.35 m
Kh = 0,35 amax/g
M = 7.5 Ma
Ditanya :
Besar tekanan tanah aktif yang bekerja pada tembok
Posisi resultan tekanan tanah aktif
Momen guling yang bekerja pada dasar tembok
Jawaban :
Besar tekanan tanah aktif yang bekerja pada tembok
Pa= ½ Ka H2
Ka=cos2(∅−θ)cos2 cos¿¿¿
= 300
= 00 dinding asumsi tegak lurus
= 170 untuk beton dengan pasir (Tabel 11-1) Kramer
Ka=cos2(30−0)
cos2 cos (17+0 )¿¿
48
Ka = 0,37
Pa = ½ Ka H2
Pa = ½ . 0,37 . 1,75 . (4+1,5)2
= 5,59 kg.
Posisi Resultan tekanan Tanah Aktif
PAE = ½ KAE H2(1-kv)
¿ tan−1(kh
1−k v¿)¿
¿ tan−1( 0,12251−0,5.0,1225
¿)=7,40¿
K AE=cos2 ¿¿
K AE=cos2(30−0−7,4)
cos2cos (17+0+7,4 ) ¿¿
KAE = 0,68
PAE = ½ KAE H2(1-kv)
PAE = ½ 0,68. 1,75. (4+1,5)2 (1-0,5.0,1225)
= 16,89 kg
PAE =PAE-Pa
= 16,89 – 5,59
= 11,30 kg
h=PA .
H3
+∆ PAE .0,6 . H
PAE
h=5,59
5,53
+11,3.0,6 .5,5
16,89
49
h = 2,81 m
Momen guling yang bekerja pada dasar tembok
Mo = PAE . h=16,89 . 2,82 = 47,46 kg m
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisa ketidakstabilan inersia dan perlemahan
weakening pada analisa ketidakstabilan lereng yang memikul beban dinamik serta pada
jenis material yang bagaimana digunakan kedua analisa tersebut dan factor factor yang
harus dipertimbangkan dalam perhitungan tembok penahan tanah dan lereng dengan
mengikut beban dinamik.
Penyelesaian :
Pengertian Dari analisa ketidakstabilan inersia dan perlemahan weakening adalah
Analisa ketidakstabilan inersia adalah tanah/ lereng yang kekuatan gesernya tetap
(tidak mengalami perubahan yang berarti)
selama terjadi gempa
Perlemahan weakning adalah tanah/lereng yang mengalami pengurangan
kekuatan geser selama terjadi gempa juga
akibat kenaikan tekanan air pori yang
berakibat penurunan tegangan vertikal efektif
dan kekuatan lereng.
Jenis Material Yang Digunakan pada analisa ketidakstabilan inersia dan perlemahan
weakening
Contoh-contoh jenis tanah dan batuan analisa ketidakstabilan inersia yang
berprilaku seperti ini ádalah :
a. Massive crystalline bedrock dan sedimentary rock yang tetap intack (padu)
selama terjadi gempa
50
b. Tanah-tanah yang cenderung mengembang selama memikul beban
gempa.Contoh pasir padat-sangat padat dan tanah very stiff clay – hard clay.
c. Tanah yang mampunyai kurva hubungan tegangan-regangan yang tidak
mengalami pengurangan kekuatan geser secara nyata dengan regangan yang
terjadi
d. Lempung dengan nilai sensitivitas yang rendah
e. Tanah diatas muka air tanah Tanah-tanah ini memiliki negative pore water
pressure akibat adanya gaya capilar.
Contoh-contoh jenis tanah dan batuan perlemahan weakening yang berprilaku
seperti ini ádalah :
a. Jenis batuan Faliated atau friable rock yang retak/pecah selama gempa terjadi
dan menghasilkan bentuk kelongsoran rockfall, rock slide dan rock slumps.
b. Jenis Tanah Sensitive clay yang mengalami kehilangan kekuatan geser selama
terjadi gempa.
c. Jenis Tanah Soft clays atau organic soil Tanah soft clay dan organic soil dapat
kehilangan kekuatan gesernya pada waktu gempa.
Factor factor yang harus dipertimbangkan dalam perhitungan tembok penahan tanah
dan lereng dengan mengikut beban dinamik adalah
Lapisan-lapisan tanah yang berbeda : Umumnya suatu lereng akan terduiri dari
beberapa lapisan tanah yang mempunyai kekuatan geser yang berbeda
Permukaan Slip : Bentuk permukaan slip dapat datar ataupun lingkaran
Tension Cracks : Tension crack yang terjadi di permukaan tanah dapat
mengurangi factor keamanan suatu talud sebesar 20 % dan kejadian ini
merupakan suatu indikasi bahwasanya lereng yang bersangkutan akan mengalami
kelongsoran.
Beban yang bekerja dari permukaan : Beban-beban permukaan yang bekerja pada
suatu lereng harus kita perhitungkan. Untuk beban permukaan yang permanen
harus kita jadikan beban pseodostatik.
Nonlinier shear strength envelope : Pada beberapa kasus tanah dapat terjadi shear
strength envelope.
Plane Strain condition : Umumnya analisa stabilitas lereng dilakukan secara Plane
Strain yang mengakibatkan sudut geser dalam tanah lebih tinggi 100
51
dibandingkan pada kondisi triaxial. Pada beberapa paket program kondisi ini
telah diakomodasi.
Progressive Failure
Other structures
Effective stress analysis
15. Jelaskan kenapa kasus kasus kelongsoron temok penahan tanah dan lereng banyak terjadi
pada waktu terjadi gempa bumi sedangkan kalau hanya bekerja beban statis tembok
penahan tanah dan lereng tersebut tidak mengalami kelongsoron
Penyelesaian :
Kasus Kasus kelongsoron temok penahan tanah dan lereng banyak terjadi pada waktu
terjadi gempa bumi sedangkan kalau hanya bekerja beban statis tembok penahan tanah
dan lereng tersebut tidak mengalami kelongsoron karena
Bertambahnya tekanan tanah lateral di belakang tembok
Pengurangan tekanan air pada depan tembok
Terjadinya likuifaksi pada material timbunan
Daya dukung tanah dapat naik sebesar 1/3 untuk analisa dinamik
16. Jelaskan parameter dinamik tanah yang dibutuhkan untuk perencanaan suatu bangunan
dalam rekayasa gempa serta diskusikan bagaimana cara mendapatkan parameter dinamik
tanah tersebut baik dilapangan maupun dilaboratorium.
Penyelesaian :
Parameter Dinamik tanah yang dibutuhkan dalam perencanaan suatu bangunan
dalam rekayasa gempa adalah
Modulus geser dynamic tanah, tergantung pada beberapa factor yaitu jenis
tanah, tekanan keliling (confining), tingkat
regangan dynamic, derajat kejenuhan (Sr),
52
BBBB
h
h
frekuensi, magnitude tegangan dinamik dan
regangan dinamik
Kecepatan rambat gelombang geser dan
Damping.
Parameter Dinamik Tanah Yang Dibutuhkan Untuk Perencanaan Suatu Bangunan
Dalam Rekayasa Gempa adalah
Test di lapangan : a. Low-Strain Test
Seismic reflection test(Pemantulan),
Seismic refraction test (Pembiasan),
Seismic cross hole test,
Seismic-Hole Up Test,
Seismic cross down test.
b. High Strain Test
Standard Penetration Test,
Cone Penetration Test,
Dilatometer Test
Pressuremeter Test
Tes Laboratorium : a. Low-Strain Test
Resonan column test,
Ultrasonic Pulse Test,
Piezoelectric Bender Element Test
b. High Strain Test
Cyclic triaksial test,
Cyclic direct simple shear test,
Cyclic torsional shear test.
17. Suatu lereng dipotong oleh dua lapisan lempung dengan ketebalan lapisan lempung
pemotong 12 Cm. Karakteristik tanah lereng tersebut C = 17,0 t/m2, φ = 00, γ = 1,95 t/m3.
Sedangkan karakteristik tanah lempung pemotong terdiri dari C = 4,0 t/m2, φ = 00, γ =
1,60 t/m3 memikul gaya dinamik seperti tergambar. Dengan mengambil nilai coefisient
pseudostatik sebesar 0,125 g, hitunglah faktor keamanan lereng tersebut.
53
Data Soal
No. Akhir Stambuk
Genap
Nilai B (m) 4.0
Nilai h (m) 3.5
Penyelesaian :
Diketahui : Karakteristik Tanah Lereng
C = 17,0 t/m2
φ = 00
γ = 1,95 t/m3
Karakteristik Tanah Lereng
C = 4,0 t/m2
φ = 00
γ = 1,60 t/m3
Ditanya : Faktor keamanan lereng
Jawaban :
54
F s=Gaya . Penahan
Gaya . Pendorong=
clab+[(W −Fv )cos β−Fh sin β ] tan φ
(W −Fv )sin β+Fh cos β
No A (m2) W (t/m) Ph (t/m) lab
55
1 7.000 13.65 0.875 8.732 1.048 1.676568 0.130982 8.733 49.000 95.55 6.125 17.464 2.096 3.353136 0.261964 17.46
Jika pada bidang 1 longsor
tan = 0.44 = 23
sin = 0.39cos = 0.92
Gaya Penahan 183.37Gaya Pendorong 6.91
FS = 26.52
Jika pada bidang 2 longsor
tan = 0.44 = 23
sin = 0.39cos = 0.92
Gaya Penahan 366.75Gaya Pendorong 56.84
FS = 6.45
56