Bab IV,Penutup Frint

11
BAB IV PEMBAHASAN Setelah melakukan asuhan kebidanan pada By.” Ny. S” dengan asfiksia neonatorum berdasarkan tahap-tahap manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari pengumpulan data dasar, interpretasi data, identifikasi diagnosa/ masalah potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi serta pendokumentasian. Maka dalam bab ini akan dijabarkan mengenai kesamaan dan kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada By. “Ny. S” dengan asfiksia berat. Yang akan dibahas menurut langkah-langkah asuhan kebidanan yang telah disebutkan diatas, antara lain: 4.1 Pengumpulan data Dalam melakukan pengkajian penulis menemukan sedikit kesulitan dalam pengumpulan data subjektif dan objektif, dimana pencacatan yang kurang baik dan kurang jelas, serta keluarga pasien yang jarang bertemu dengan penulis disebabkan keluarga menunggu ibu bayi di ruang KB. Selain itu pembimbing klinik sudah banyak sekali memberikan bimbingan, masukan dan saran yang sangat membantu. Pada pengumpulan data dasar ditemui bayi tidak bernapas, tonus otot lemah bahkan hampir tidak ada, bayi tidak dapat memberikan reaksi jika diberikan 50

Transcript of Bab IV,Penutup Frint

Page 1: Bab IV,Penutup Frint

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada By.” Ny. S” dengan asfiksia

neonatorum berdasarkan tahap-tahap manajemen asuhan kebidanan yang terdiri

dari pengumpulan data dasar, interpretasi data, identifikasi diagnosa/ masalah

potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi serta

pendokumentasian.

Maka dalam bab ini akan dijabarkan mengenai kesamaan dan kesenjangan

antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan

pada By. “Ny. S” dengan asfiksia berat. Yang akan dibahas menurut langkah-

langkah asuhan kebidanan yang telah disebutkan diatas, antara lain:

4.1 Pengumpulan data

Dalam melakukan pengkajian penulis menemukan sedikit kesulitan

dalam pengumpulan data subjektif dan objektif, dimana pencacatan yang

kurang baik dan kurang jelas, serta keluarga pasien yang jarang bertemu

dengan penulis disebabkan keluarga menunggu ibu bayi di ruang KB. Selain

itu pembimbing klinik sudah banyak sekali memberikan bimbingan, masukan

dan saran yang sangat membantu.

Pada pengumpulan data dasar ditemui bayi tidak bernapas, tonus otot

lemah bahkan hampir tidak ada, bayi tidak dapat memberikan reaksi jika

diberikan rangsangan, bayi tampak pucat bahkan sampai berwarna kelabu,

bayi tidak menangis,.menurut teori tanda dan gejala asfiksia berat adalah

Frekuensi jantung kecil, yaitu < 40 kali/menit, tidak ada usaha napas, tonus

otot lemah bahkan hampir tidak ada, bayi tidak dapat memberikan reaksi jika

diberikan rangsangan, bayi tampak pucat bahkan sampai berwarna kelabu,

terjadi kekurangan oksigen yang berlanjut sebelum atau sesudah persalinan

Jadi pada kasus diatas antara teori dan data yang didapatkan penulis

terdapat kesamaan

Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada kasus terjadi brakial

palsi,fraktur klavikula yang ditandai dengan gerakan yang tidak aktif, karena

bayi dilahirkan dengan vakum,pada teori salah satu penyebab asfiksia berat

50

Page 2: Bab IV,Penutup Frint

dari factor bayi adalah persalinan dengan tindakan salah satunya dengan

vakum, berarti terdapat kesamaan teori dan kasus.

Berdasarkan teori, resiko terjadinya asfiksia berat akan meningkat pada

kondisi ibu yang mengalami pre ekslampsi/ekslampsi, partus lama atau

macet,perdarahan pada plasenta previa atau solusio plasenta, infeksi berat,

kehamilan lewat waktu (Asuhan Persalinan Normal,2011) Sementara pada

kasus diatas ibu mengalami pre ekslampsi berat berarti kasus dan teori ada

hubungan.

4.2 Interpretasi Data

Setelah dilakukan pengumpulan data dasar dari By.Ny ”S” dan telah

dilakukan pemeriksaan maka pada kasus ini didapatkan Diagnosa “ By. Ny

“S”hari 1 dengan asfiksia berat, KU bayi buruk”. Hal ini sesuai dengan teori

bahwa pada bayi tersebut terdapat tanda dan gejala asfiksia berat.

4.3 Diagnosa / masalah potensial

Setelah penulis melakukan pemantauan dan antisipasi terhadap klien

maka penulis menemukan masalah/ diagnosa potensial yang mungkin terjadi

pada kasus ini adalah apneu atau henti nafas.

Pada saat penulis melakukan pemantauan pda By.Ny ”S”, sering

terjadi apneu pada bayi yang ditandai dengan bayi henti napas, tubuh bayi

kebiruan (sianosis) dalam ±5 detik pada teori diagnosa /masalah potensial

yang ditakutkan adalah terjadi apnue (henti nafas) berarti adanya kesamaan

antara teori dan kasus.

4.4 Tindakan segera

Tindakan segera diperlukan apabila terdapat diagnosa potensial dari

suatu komplikasi yang dapat mengancam jiwa, dalam kasus ini menurut teori

dikhawatirkan terjadinya apneu (henti napas) yang membutuhkan tindakan

segera seperti resusitasi, pemberian O2.dan pembersihan jalan nafas

menggunakan suction Pada kasus ini sudah dilakukan resusitasi, O2 1 L/menit

51

Page 3: Bab IV,Penutup Frint

sudah terpasang, pembersihan jalan nafas dengan menggunakan suction.

Antara kasus dan teori sama.

4.5 Intervensi/ Perencanaan tindakan

Rencana asuhan yang diberikan pada pasien/bayi dengan asfiksia berat

sesuai dengan rencana asuhan yang ada dalam teori yaitu :

1. Atur posisi bayi

2. Lakukan pembersihan jalan napas.

3. Lakukan rangsangan taktil pada bayi

4. Jaga kehangatan tubuh bayi dengan menggunakan selimut yang kering

5. Berikan bayi napas buatan dengan menggunakan ambu bag.

6. Lakukan pemasangan O21 liter/ menit

7. Lakukan kompresi dada

8. Informasikan kepada keluarga bayi akan dibawa keruang perinatologi

untuk penanganan selanjutnya

9. Kolaborasi dengan dokter

10. Pantau TTV setiap 1/2 jam

11. Lakukan pencegahan Infeksi

12. Beri rasa aman dan nyaman pada bayi

13. Pantau tetesan infuse dan edema pada daerah pemasangan infus

14. Mendokumentasikan asuhan

Terbukti antara kasus dengan teori terdapat kesamaan dalam rencana

tindakan asuhan yang diberikan.

4.6 Implementasi/ pelaksanaan tindakan

Pada pelaksanaan tindakan semua rencana asuhan dapat dilakukan oleh

penulis, dimana tindakan telah sesuai dengan rencana yang telah disesuaikan

dengan kebutuhan klien/bayi. Hal ini juga dilakukan berdasarkan teori yang

ada.di dalam teori yang dilakukan pada bayi dengan asfiksia berat sama

dengan tindakan yang diberikan pada kasus By.Ny “S” yaitu:

1. Mengatur posisi bayi

2. Melakukan pembersihan jalan napas.

3. Melakukan rangsangan taktil pada bayi

52

Page 4: Bab IV,Penutup Frint

4. Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan menggunakan selimut yang kering

5. Memberikan bayi napas buatan dengan menggunakan ambu bag.

6. Melakukan pemasangan O21 liter/ menit

7. Melakukan kompresi dada

8. Menginformasikan kepada keluarga bayi akan dibawa keruang

perinatologi untuk penanganan selanjutnya

9. Mengkolaborasikan dengan dokter

10. Memantau TTV setiap 1/2 jam

11. Melakukan pencegahan infeksi

12. Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi

13. Memantau tetesan infuse dan edema pada daerah pemasangan infus

14. Mendokumentasikan asuhan

4.7 Evaluasi

Merupakan tahap akhir proses manajemen kebidanan berdasarkan

laporan kasus yang penulis lakukan selama melakukan manjemen kebidanan

terhadap klien dengan asfiksia berat, penulis mengambil kesimpulan semua

penatalaksanaan sudah dilakukan dengan baik ,.mulai dari pengumpulan data,

penegakan diagnose, diagnose / masalah potensial yang akan terjadi,

perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi sudah dilaksanakan dengan baik dan

semuanya sesuai dengan teori yang ada.

4.8 Pendokumentasian

Secara teori pendokumentasian asuhan kebidanan diberikan, dapat

menggunakan metode SOAP, Matrik, dan lain sebagainya. Dalam kasus ini

penulis menggunakan metode matrik dalam mendokumentasikan asuhan yang

telah diberikan pada By.Ny “S” dengan asfiksia berat. Hal ini berarti

penggunaan metode sesuai dengan teori pendokumentasian yang ada.

53

Page 5: Bab IV,Penutup Frint

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.2 Pengumpulan data dasar

Setelah melakukan pemeriksaan pada By. Ny “S” penulis mendapatkan

data yaitu nadi tidak ada, pernafasan tidak ada, seluruh badan berwarna kebiruan,

Bayi tidak dapat memberikan reaksi jika diberikan rangsangan, bayi tidak

menangis, Tonus otot lemah bahkan hampir tidak ada, A/S 1/2

5.1.3 Interpretasi data

Setelah dilakukan pengumpulan data dasar maka didapatkan diagnose

yaitu : Bayi baru lahir hari 1 dengan Asfiksia Berat, KU bayi buruk

5.1.4 Masalah atau diagosa potensial

Masalah atau diagnose potensial yang muncul dari kasus By.Ny “S”adalah apnue

(henti nafas) dan fetal deith.

5.1.5 Tindakan segera

Tindakan segera yang sudah dilakukan pada kasus By.Ny “S” adalah resusitasi

dan pemberian oksigen

5.1.6 Intervensi

Perencanaan asuhan yang diberikan adalah :

1. Jelaskan kepada keluarga hasil pemeriksaan

2. Atur posisi bayi

3. Lakukan pembersihan jalan napas.

4. Lakukan rangsangan taktil pada bayi

5. Jaga kehangatan tubuh bayi dengan menggunakan selimut yang kering

6. Berikan bayi napas buatan dengan menggunakan ambu bag.

7. Lakukan pemasangan O21 liter/ menit

8. Lakukan kompresi dada

9. Informasikan kepada keluarga bayi akan dibawa keruang perinatologi

untuk penanganan selanjutnya

10. Kolaborasi dengan dokter

11. Pantau TTV setiap 1/2 jam

54

Page 6: Bab IV,Penutup Frint

12. Lakukan pencegahan Infeksi

13. Beri rasa aman dan nyaman pada bayi

14. Pantau tetesan infuse dan edema pada daerah pemasangan infus

15. Dokumentasikan asuhan

5.1.7 Implementasi

1. Menjelaskan kepada keluarga hasil pemeriksaan

2. Mengatur posisi bayi

3. Melakukan pembersihan jalan napas.

4. Melakukan rangsangan taktil pada bayi

5. Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan menggunakan selimut yang

kering

6. Memberikan bayi napas buatan dengan menggunakan ambu bag.

7. Melakukan pemasangan O21 liter/ menit

8. Melakukan kompresi dada

9. Menginformasikan kepada keluarga bayi akan dibawa keruang

perinatologi untuk penanganan selanjutnya

10. Mengkolaborasi dengan dokter

11. Memantau TTV setiap 1/2 jam

12. Melakukan pencegahan infeksi

13. Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi

14. Memantau tetesan infuse dan edema pada daerah pemasangan infus

15. Mendokumentasikan asuhan

5.1.8 Evaluasi

1. ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan

2. posisi bayi sudah ekstensi

3. jalan nafas sudah dibersihkan dengan De Lee

4. rangsangan taktil sudah dilakukan

5. bayi sudah diselimuti

6. nafas buatan sudah dilakuan

7. O2 sudah diberikan 1 liter/menit

55

Page 7: Bab IV,Penutup Frint

8. Kompresi dada sudah dilakukan

9. Bayi sudah diruangan perinatologi

10. Hasil kolaborasi sudah dilakukan

11. Pada pukul 14. 15 wib,Nadi : 126 x/I,P ernafasan: 72 x/I,Suhu : 37,4 OC

12. Cuci tangan sudah dilakukan

13. Popok bayi sudah diganti

14. Tetesan infus lancar dan tidak ada edema pada daerah pemasangan infus

15. Dokumentasi sudah dilakukan

5.1.9 Pendokumentasian

pendokumentasian dilakukan dengan metode varney dalam bentuk matriks

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Penulis

Diharapkan dengan adanya penugasan ini penulis lebih menguasai apa

yang dimaksud dengan asfiksia berat dan penulis mampu menerapkan

serta mampu melakukan asuhan yang tepat pada bayi dengan asfiksia berat

sesuai dengan teori yang ada. Penulis juga diharapkan mampu untuk

menggali semua informasi dan data tentang pasien agar tidak terjadi lagi

asfiksia berat untuk dapat menurunkan morbilitas dan mortalitas bayi baru

lahir

5.2.2 Intitusi pelayanan kesehatan

Diharapkan mampu melakukan pendokumentasian didalam rekam medik

dengan benar dan baik agar semua orang yang membacanya dapat

mengerti dan memahami dengan baik

5.2.3 Institusi pendidikan

Diharapkan agar laporan ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan di

perpustakaan, sehingga laporan ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi

penugasan berikutnya, khususnya dengan bayi baru lahir dengan asfiksia

berat.

56

Page 8: Bab IV,Penutup Frint

5.2.4 Bagi mahasiswa

Dengan laporan ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat

melaksanakan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan

asfiksia berat yang diberikan sesuai dengan teori yang ada dan standar

profesi kebidanan.

5.2.5 Bagi pasien/ keluarga

Diharapkan dengan adanya laporan ini, pasien dan keluarga dapat

menerima pelayanan yang baik serta mendapatkan penatalaksanaan

masalah dengan baik sesuai dengan teori yang ada, dan semoga asuhan

yang diberikan dapat bermanfaat untuk pasien dan keluarga.

57