BAB IV William Dunn

3
Fungsi Argumen Kebijakan Garis besar dari Bab IV dalam buku William N. Dunn adalah sebagai berikut 1. Peran Argumentasi dan Debat Kebijakan adalah menciptakan pengetahuan yang siap pakai dengan pendekatan esensialis dan plausibilis. 2. Fungsi telaah struktur dan peran argument adalah menciptakan, menguji secara kritis, mengkomunikasikan pengetahuan siap pakai, dan memberikan proses estimasi kebenaran dalam mencari kesimpulan dengan mempertentangkan beberapa argumen. 3. Kesimpulannya peran argumentasi dan debat kebijakan memiliki fungsi sebagai memberikan nilai dan etika dalam analisis kebijakan, serta melihat premis nilai dan komitmen Garis besar pertama adalah mengemukakan tentang pengetahuan yang siap pakai dengan pendekatan esensialis dan pendekatan plausibilis. Pengetahuan siap pakai ini dapat dikategorikan menjadi 3 jenis, diantaranya berupa informasi, system informasi dan pengetahuan. Garis besar yang kedua adalah tentang Struktur Argumen Kebijakan. Struktur argument kebijakan ini memiliki 3 jenis pernyataan, yaitu : Pernyataan Desainatif : Pernyataan yang berdasar pada data, kejadian di masa lampau dan fakta Pernyataan Evaluatif : Pernyataan yang berdasar pada penilaian terhadap suatu hal Pernyataan Normatif : Pernyataan yang berdasar pada baik- buruk, benar-salah terhadap suatu hal. Ketiga jenis pernyataan diatas memberikan konsep pengembangan terhadap sifat-sifat pernyataan, diantaranya : I = Policy (Kebijakan) C = Claim (Pernyataan) W = Warrant (Pembenaran) B = Backing (Dukungan)

description

William Dunn

Transcript of BAB IV William Dunn

Fungsi Argumen KebijakanGaris besar dari Bab IV dalam buku William N. Dunn adalah sebagai berikut1. Peran Argumentasi dan Debat Kebijakan adalah menciptakan pengetahuan yang siap pakai dengan pendekatan esensialis dan plausibilis.2. Fungsi telaah struktur dan peran argument adalah menciptakan, menguji secara kritis, mengkomunikasikan pengetahuan siap pakai, dan memberikan proses estimasi kebenaran dalam mencari kesimpulan dengan mempertentangkan beberapa argumen.3. Kesimpulannya peran argumentasi dan debat kebijakan memiliki fungsi sebagai memberikan nilai dan etika dalam analisis kebijakan, serta melihat premis nilai dan komitmenGaris besar pertama adalah mengemukakan tentang pengetahuan yang siap pakai dengan pendekatan esensialis dan pendekatan plausibilis. Pengetahuan siap pakai ini dapat dikategorikan menjadi 3 jenis, diantaranya berupa informasi, system informasi dan pengetahuan.Garis besar yang kedua adalah tentang Struktur Argumen Kebijakan. Struktur argument kebijakan ini memiliki 3 jenis pernyataan, yaitu : Pernyataan Desainatif : Pernyataan yang berdasar pada data, kejadian di masa lampau dan fakta Pernyataan Evaluatif : Pernyataan yang berdasar pada penilaian terhadap suatu hal Pernyataan Normatif : Pernyataan yang berdasar pada baik-buruk, benar-salah terhadap suatu hal.Ketiga jenis pernyataan diatas memberikan konsep pengembangan terhadap sifat-sifat pernyataan, diantaranya : I= Policy (Kebijakan) C= Claim (Pernyataan) W= Warrant (Pembenaran) B= Backing (Dukungan) R= Rebutal (Sanggahan) Q = Qualifier (Syarat)Untuk menghasilkan estimasi kebenaran dalam mencari kesimpulan, sebuah argumen perlu diperdebatkan atau dipertentangkan dengan beberapa argument, berikut adalah proses kritik pengetahuan dalam menentukan estimasi kebenaran dalam mencari kesimpulan : Pernyataan pengetahuan ampliatif Pernyataan pengetahuan structural erotetis Pernyataan pengetahuanoptimal konstektual Pernyataan pengetahuan dinamis Pernyataan pengetahuan sistemisKriteria dalam menentukan hasil dari perdebatan estimasi kebenaran tersebut diantaranya mencakup materi : KelengkapanKepaduan yang mencakup semua pertimbangan yang memadai KesesuaianKekonsistentan secara internal KeterpaduanSaling berkaitan secara operasional Keteraturan FungsionalMemenuhi pola yang diharapkan Kesederhanaan Fungsional, Ekonomi dan EfikasiRacangan secara sederjama dan hemat untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien

Garis besar yang ketiga adlaah bentuk-bentuk argument kebijakan yang dungsinya untuk mengubah informasi yang didapat dengan kebijakan menjadi kebijaka pernyataan, diantaranya adalah sebagai berikut : Argumen Otoritas : Argumen yang dinyatakan berdasarkan kewenangan dalam sebuah lingkup yang besar. Argumen Sampel : Argumen yang dinyatakan berdasarkan sampel yang diperkirakan dapat mewakili suatu kelompok baik kelompok besar maupun kelompok kecil, selama sampel itu bisa dijamin kebenarannya, maka sampel tersebut dianggap sudah mewakili secara keseluruhan Argumen Keanggotaan : Argumen pada suatu kelompok demi kepentingan kelompok tersebut Argumen Metode : Argumen yang penggunaannya berdasarkan metode yang benar dan menghasilkan pernyataan berupa inforrmasi yang diterima namun masih perlu pengujian terhadap hasil argumennya Argumen Penyebab : Argumen penentuan sebab akibat dari kebijakan public, baik yang sudah terjadi atau yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan dating. Argumen Pragmatis : Argumen yang memotivasi sebuah kasus parallel, komparatif, analogi rasional, yang merupakan campuran antara opini dan fakta Argumen Etika : Argumen yang memberikan pernyataan berdasarkan benar-salah, baik-buruk dengan konsekuensi tertentu.