BAB IV-VKT

16
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kasus asuhan keperawatan pada An.E dengan DHF (Dengue Haemoragik Fever) yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan pada setiap diagnosa & evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan. A. Pengkajian Setelah penulis melakukan pengkajian selama 1 hari dengan masalah utama DHF dengan menggunakan Model Konseptual Friedman yang memfokuskan masalah utama Asuhan keperawatan keluarga Tn.A khususnya An.E dengan DHF untuk menegakkan diagnosa keperawatan keluarga yang muncul. Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan keluarga menemukan beberapa factor yang menjadi pendukung & penghambatnya Adapun factor yang 78

description

KKT

Transcript of BAB IV-VKT

Page 1: BAB IV-VKT

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kasus asuhan keperawatan pada

An.E dengan DHF (Dengue Haemoragik Fever) yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan pada setiap diagnosa & evaluasi

yang dilakukan secara berkesinambungan.

A. Pengkajian

Setelah penulis melakukan pengkajian selama 1 hari dengan masalah

utama DHF dengan menggunakan Model Konseptual Friedman yang

memfokuskan masalah utama Asuhan keperawatan keluarga Tn.A khususnya

An.E dengan DHF untuk menegakkan diagnosa keperawatan keluarga yang

muncul.

Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan keluarga

menemukan beberapa factor yang menjadi pendukung & penghambatnya

Adapun factor yang mendukung yaitu adanya kerjasama keluarga dengan

baik, terbinanya trust (hubungan saling percaya) antara perawat & keluarga

telah mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu Puskesmas atau

pelayanan kesehatan terdekat, misal, Dokter Umum, kesediaan keluarga untuk

meluangkan waktu dalam pemberian asuhan keperawatan & adanya motivasi

yang besar dari keluarga untuk menerima & mengikuti semua tambahan

pengetahuan yang perawat berikan. Sedangkan factor penghambat yang

78

Page 2: BAB IV-VKT

menjadi kendala penulis yaitu keterbatasan waktu dalam melakukan asuhan

keperawatan dan juga keadaan An.E yang terkadang susah/sulit di ajak

interaksi.

Dari hasil pengkajian maka dapat ditemukan adanya beberapa

masalah kesehatan pada keluarga Tn.A khususnya An.E yang menderita DHF

diantaranya adalah:

Ansietas pada keluarga Tn.A adalah suatu perasaan khawatir yang

samar-samar,sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh

individu tersebut (Townsend M C, 1998).

Berdasarkan dari hasil pengkajian, penulis memperoleh bahwa Tn.A

mengatakan cemas jika anaknya terkena sakit DB lagi,Tn.A bertanya apakah

penyakit DB bisa kambuh lagi, Tn.A mengatakan tidak tahu perbedaan antara

penyakit Demam Berdarah dengan Demam Berdarah Dengue, Tn.A

mengatakan “ Saya hanya tahu kalau penyakit DB itu penyakit yang

disebabkan oleh gigitan nyamuk, tandanya ya demam tinggi dan

pencegahannya ya dengan 3 M”. dan ekspresi wajah Tn.A bingung dan

cemas, Tn.A sering bertanya tentang penyakit DHF, sehingga muncul

diagnosa :

1. Ansietas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah tentang DHF.

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang berkaitan

dengan DHF. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi yang

79

Page 3: BAB IV-VKT

diberikan kepada keluarga Tn.A tentang pengertian, penyebab, tanda

gejala, cara penularan, dan cara pencegahan cara DHF.

b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk

mengatasi DHF yang disebabkan karena keluarga yang tidak

mengenal masalah yang berkaitan dengan DHF. Keluarga Tn.A tidak

dapat mengambil keputusan karena tidak mengetahui mekanisme

koping yang benar untuk mengatasi penyakit DHF.

c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

yang berkaitan dengan DHF dikarenakan ketidakmampuan keluarga

Tn.A mengetahui cara mekanisme koping yang benar karena

kurangnya informasi yang diberikan kepada keluarga.

Dari informasi yang ada, etiologi yang tidak muncul yaitu serbagai

berikut:

a. Ketidakmampuan keluarga untuk memelihara dan memodifikasi

lingkungan untuk mengatasi ansietas,hal ini disebabkan karena

lingkungan keluarga Tn.A sudah terjaga baik,di teras terdapat tanaman-

tanaman yang menyegarkan pikiran.

b. Ketidakmampuan keluarga menggunakan sumber atau fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada.

Alasannya : Karena keluarga Tn.A menanggap apabila ada masalah,

keluarga akan memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang ada.

80

Page 4: BAB IV-VKT

2. Kerusakan pemeliharaan lingkungan keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal tentang rumah sehat.

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang berkaitan

dengan penyakit rumah sehat .Hal ini disebabkan oleh kurangnya

informasi yang diberikan kepada keluarga Tn.A mengatakan belum

mengetahui secara pasti pengertian rumah sehat, syarat rumah sehat,

arti fungsi rumah sehat, dan cara pembuangan sampah.

b. Ketidakmampuan keluarga untuk mengambil keputusan untuk

mengatasi komplikasi yang disebabkan karena keluarga yang tidak

mengenal masalah yang berkaitan dengan rumah sehat.

c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

dalam hal ini dikarenakan ketidakmampuan keluarga Tn.A

mengetahui syarat rumah sehat.

d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat

disebabkan keluarga tidak mengetahui syarat rumah sehat.

Dari informasi yang ada, etiologi yang tidak muncul

a. Ketidakmampuan keluarga menggunakan sumber atau fasilitas

pelayanan kesehatan yang ada karena keluarga Tn. A jika ada yang

sakit selalu memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang ada

yaitu puskesmas.

81

Page 5: BAB IV-VKT

B. Masalah yang muncul

Pada kasus An.E dengan DHF dalam keluarga Tn.A, penulis

memunculkan 2 masalah keperawatan keluarga antara lain:

1. Ansietas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah tentang DHF.

2. Kerusakan pemeliharaan lingkungan keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal tentang rumah sehat.

C. Perencanaan

Perencanaan perawatan menurut Friedman mengutamakan fungsi

kesehatan keluarga dalam meningkatkan kesehatan keluarga. Perencanaan

perawatan dilaksanakan bersama keluarga dengan prinsip perawatan tetapi

tetap mengikutsertakan keluarga dalam menentukan kebutuhan kesehatan.

Penulis menyusun beberapa rencana diatas karena penulis memperhatikan

potensi yang ada dalam keluarga, fasilitas yang kurang memadai dan

menonjolnya masalah yang ada pada keluarga Tn.A, untuk meningkatkan

pengetahuan keluarga tentang penyakitnya, penulis menyusun rencana yaitu

memberikan pendidikan kesehatan.

Dalam asuhan keperawatan keluarga,penulis menggunakan model

menurut Friedman, yaitu:memodifikasi lingkungan guna mencegah terjadinya

suatu penyakit dan penulis berusaha membantu keluarga Tn.A agar dapat

melaksanakan, agar dapat memodifikasi lingkungan dan peningkatan

kesehatan keluarga dengan cara memberikan pendidikan kesehatan pada

82

Page 6: BAB IV-VKT

keluarga agar mampu merawat anggota keluarga apabila menderita

sakit.Keluarga Tn.A dalam pengkajian telah membantu penjelasan tentang

masalah yang berkaitan dengan masalah kesehatan terutama An.E yang

menderita DHF.

Pada masalah keperawatan yang muncul mencakup aspel verbal,

afektif,& psikomotor dalam intervensi penulis menetapkan tujuan sebagai

berikut:

a. Aspek kognitif memberi informasi baru atau ide tentang

komunikasi.informasi ini bersifat mendidik dan sepenuhnya membantu

pemecahan masalah keluarga (Friedman,1998).

Sehingga dalam hal ini penulis, melakukan pendidikan kesehatan dengan

cara memberikan informasi tentang penyakit DHF.

Diharapkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan,pengetahuan

keluarga Tn.A tentang hal tersebut diatas m,eningkat.

b. Aspek afektif: untuk membantu anggota keluarga mengungkapkan dan

membagi perasaan satu sama lain (Friedman,1998).

Untuk menangani masalah keperawatan dalam aspek afektif ini,penulis

melakukan pendidikan kesehatan dan bimbingan untuk mengambil

keputusan dan memecahkan masalah.

c. Aspek psikomotor untuk memahami dan merubah terjadinya perubahan

dan perilaku pada keluarga(Friedman,1998).

Dalam aspek ini penulis melakukan pendidikan kesehatan tentang

penyebab, tanda gerjala, cara merawat dan mencegah penyakit DHF, serta

83

Page 7: BAB IV-VKT

memodifikasi lingkungan. Diharapkan dengan itu keluarga dapat

memperoleh derajat kesehatan yang optimal, mengetahui masalah

kesehatan yang ada dalam keluarga mau melakukan tindakan untuk

mengatasi masalah yang ada, karena masalah yang ada dalam keluarga

dikhawatirkan akan lebih memberat.

D. Implementasi

Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi

yang telah dibuat bersama keluarga.Adapun pelaksanaan pemberian asuhan

keperawatan pada keluarga Tn.A dimulai tanggal 1-6 Januari 2008. Dalam

pelaksanaan tindakan penulis lebih mengarahkan pada pendidikan kesehatan,

karena masalah Ansietas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tentang DHF.

Penulis memberikan pendidikan kesehatan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan DHF dengan metode ceramah, untuk meningkatkan

pengetahuan. Masalah yang ada di keluarga Tn.A untuk diagnosa kedua yaitu

2.: Kerusakan pemeliharaan lingkungan keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal tentang rumah sehat., untuk mengatasi

hal tersebut penulis memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian

rumah sehat, syarat rumah sehat, arti fungsi rumah sehat, dan cara

pembuangan sampah.

84

Page 8: BAB IV-VKT

E. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari asuhan keperawatan yang

digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang

telah diberikan pada keluarga Tn.A. Dalam tahap evaluasi ini keluarga tetap

diikutsertakan dalam penilaian keberhasilan keluarga dalam mengatasi

masalah kesehatn yang ada. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi

adalah dengan mengobservasi secara langsung terhadap keadaan lingkungan,

wawancara atau tanya jawab tentang materi pendidikan kesehatan yang telah

diberikan dan evaluasi ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh penulis.

Pada diagnosa I :Ansietas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tentang DHF yaitu dari data

subyektif sebagai berikut : Tn.A mampu menjelaskan kembali pengertian

DHF, penyebab DHF yaitu gigitan nyamuk Aedes Aegypty, dan mampu

menyebutkan kembali 2 diantara tanda dan gejala DHF yaitu demam tinggi 2-

3 hari lebih serta mual muntah dan tidak nafsu makan.

Pada diagnosa II :Kerusakan pemeliharaan lingkungan keluarga Tn.A

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal tentang rumah

sehat yaitu dari data subyektif sebagai berikut: Tn.A mampu menjelaskan

kembali pengertian rumah sehat dan syarat rumah sehat diantaranya harus

mempertimbangkan kebebasan, keamanan, pengaruh sinar matahari, dll.

85

Page 9: BAB IV-VKT

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan keluarga dengan masalah DHF

pada Tn.A dengan menggunakan proses keperawatan keluarga mulai dari

pengkajian sampai dengan pembahasan kasus oleh perawatannya, maka dapat

diambil suatu kesimpulan dan saran.

A. Simpulan

1. Pada kasus Dengue Haemoragic Fever yang terjadi setelah virus masuk ke

dalam tubuh penderita yang system ketahanan tubuhnya lemah maka

terjadilah proses viremia sehingga muncul tanda dan gejala seperti:

demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri ulu hati, ruam atau bintik-bintik

merah pada kulit bahkan hal lain dapat terjadi misalnya pembesaran getah

bening, pembesaran hati dan limpa.

2. Peran serta keluarga dalam perawatan klien anak sangat mempengaruhi

dalam proses penyembuhan dan keberhasilan karena dalam memberikan

asuhan keperawatan anak merupakan individu yang masih tergantung

sehingga dalam semua kebutuhan sehari-hari dibantu orang lain khususnya

orangtuanya.Peran serta keluarga tersebut akan maksimal jika ada

kerjasama yang baik antara tim kesehatan, keluarga, serta individu itu

sendiri.

86

86

Page 10: BAB IV-VKT

B. Saran

Pengetahuan mengenai penyakit DHF sangat penting.Ada beberapa hal

yang harus diperhatikan terkait dengan pelaksanaan asuhan keperawatan yaitu:

1. Untuk klien

An.E diharapkan bersikap kooperatif dan berpartisipasi aktif dalam

perawatan.

2. Untuk keluarga Harus mampu mengidentifikasi penyebab DHF. Pada

kasus ini An.E menderita penyakit DHF, sehingga dengan

mengidentifikasi penyebabnya keluarga dapat meminimalkan adanya

penyakit yang berulaang.

3. Untuk Puskesmas

Pemberian pendidikan kesehatan, pemberantasan sarang nyamuk,dan

fogging atau penyemprotan oleh pihak puskesmas berperan besar dalam

rencana pencegahan penyakit DHF dan pelaksanaan Upaya

penanggulangan DHF di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu sudah cukup

bagus, ini bisa dilihat dari hasil grafik max-min Demam Berdarah dari

tahun 2002-2006 mengalami penurunan.Diharapkan pihak puskesmas bias

lebih meningkatkan kinerja pegawainya untuk mengatasi penyakit ini.

87