BAB IV-VKT
-
Upload
yudha-absouluet-javanes -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of BAB IV-VKT
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kasus asuhan keperawatan pada
An.E dengan DHF (Dengue Haemoragik Fever) yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan pada setiap diagnosa & evaluasi
yang dilakukan secara berkesinambungan.
A. Pengkajian
Setelah penulis melakukan pengkajian selama 1 hari dengan masalah
utama DHF dengan menggunakan Model Konseptual Friedman yang
memfokuskan masalah utama Asuhan keperawatan keluarga Tn.A khususnya
An.E dengan DHF untuk menegakkan diagnosa keperawatan keluarga yang
muncul.
Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan keluarga
menemukan beberapa factor yang menjadi pendukung & penghambatnya
Adapun factor yang mendukung yaitu adanya kerjasama keluarga dengan
baik, terbinanya trust (hubungan saling percaya) antara perawat & keluarga
telah mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu Puskesmas atau
pelayanan kesehatan terdekat, misal, Dokter Umum, kesediaan keluarga untuk
meluangkan waktu dalam pemberian asuhan keperawatan & adanya motivasi
yang besar dari keluarga untuk menerima & mengikuti semua tambahan
pengetahuan yang perawat berikan. Sedangkan factor penghambat yang
78
menjadi kendala penulis yaitu keterbatasan waktu dalam melakukan asuhan
keperawatan dan juga keadaan An.E yang terkadang susah/sulit di ajak
interaksi.
Dari hasil pengkajian maka dapat ditemukan adanya beberapa
masalah kesehatan pada keluarga Tn.A khususnya An.E yang menderita DHF
diantaranya adalah:
Ansietas pada keluarga Tn.A adalah suatu perasaan khawatir yang
samar-samar,sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu tersebut (Townsend M C, 1998).
Berdasarkan dari hasil pengkajian, penulis memperoleh bahwa Tn.A
mengatakan cemas jika anaknya terkena sakit DB lagi,Tn.A bertanya apakah
penyakit DB bisa kambuh lagi, Tn.A mengatakan tidak tahu perbedaan antara
penyakit Demam Berdarah dengan Demam Berdarah Dengue, Tn.A
mengatakan “ Saya hanya tahu kalau penyakit DB itu penyakit yang
disebabkan oleh gigitan nyamuk, tandanya ya demam tinggi dan
pencegahannya ya dengan 3 M”. dan ekspresi wajah Tn.A bingung dan
cemas, Tn.A sering bertanya tentang penyakit DHF, sehingga muncul
diagnosa :
1. Ansietas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah tentang DHF.
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang berkaitan
dengan DHF. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi yang
79
diberikan kepada keluarga Tn.A tentang pengertian, penyebab, tanda
gejala, cara penularan, dan cara pencegahan cara DHF.
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi DHF yang disebabkan karena keluarga yang tidak
mengenal masalah yang berkaitan dengan DHF. Keluarga Tn.A tidak
dapat mengambil keputusan karena tidak mengetahui mekanisme
koping yang benar untuk mengatasi penyakit DHF.
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
yang berkaitan dengan DHF dikarenakan ketidakmampuan keluarga
Tn.A mengetahui cara mekanisme koping yang benar karena
kurangnya informasi yang diberikan kepada keluarga.
Dari informasi yang ada, etiologi yang tidak muncul yaitu serbagai
berikut:
a. Ketidakmampuan keluarga untuk memelihara dan memodifikasi
lingkungan untuk mengatasi ansietas,hal ini disebabkan karena
lingkungan keluarga Tn.A sudah terjaga baik,di teras terdapat tanaman-
tanaman yang menyegarkan pikiran.
b. Ketidakmampuan keluarga menggunakan sumber atau fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
Alasannya : Karena keluarga Tn.A menanggap apabila ada masalah,
keluarga akan memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang ada.
80
2. Kerusakan pemeliharaan lingkungan keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal tentang rumah sehat.
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang berkaitan
dengan penyakit rumah sehat .Hal ini disebabkan oleh kurangnya
informasi yang diberikan kepada keluarga Tn.A mengatakan belum
mengetahui secara pasti pengertian rumah sehat, syarat rumah sehat,
arti fungsi rumah sehat, dan cara pembuangan sampah.
b. Ketidakmampuan keluarga untuk mengambil keputusan untuk
mengatasi komplikasi yang disebabkan karena keluarga yang tidak
mengenal masalah yang berkaitan dengan rumah sehat.
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
dalam hal ini dikarenakan ketidakmampuan keluarga Tn.A
mengetahui syarat rumah sehat.
d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat
disebabkan keluarga tidak mengetahui syarat rumah sehat.
Dari informasi yang ada, etiologi yang tidak muncul
a. Ketidakmampuan keluarga menggunakan sumber atau fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada karena keluarga Tn. A jika ada yang
sakit selalu memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang ada
yaitu puskesmas.
81
B. Masalah yang muncul
Pada kasus An.E dengan DHF dalam keluarga Tn.A, penulis
memunculkan 2 masalah keperawatan keluarga antara lain:
1. Ansietas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah tentang DHF.
2. Kerusakan pemeliharaan lingkungan keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal tentang rumah sehat.
C. Perencanaan
Perencanaan perawatan menurut Friedman mengutamakan fungsi
kesehatan keluarga dalam meningkatkan kesehatan keluarga. Perencanaan
perawatan dilaksanakan bersama keluarga dengan prinsip perawatan tetapi
tetap mengikutsertakan keluarga dalam menentukan kebutuhan kesehatan.
Penulis menyusun beberapa rencana diatas karena penulis memperhatikan
potensi yang ada dalam keluarga, fasilitas yang kurang memadai dan
menonjolnya masalah yang ada pada keluarga Tn.A, untuk meningkatkan
pengetahuan keluarga tentang penyakitnya, penulis menyusun rencana yaitu
memberikan pendidikan kesehatan.
Dalam asuhan keperawatan keluarga,penulis menggunakan model
menurut Friedman, yaitu:memodifikasi lingkungan guna mencegah terjadinya
suatu penyakit dan penulis berusaha membantu keluarga Tn.A agar dapat
melaksanakan, agar dapat memodifikasi lingkungan dan peningkatan
kesehatan keluarga dengan cara memberikan pendidikan kesehatan pada
82
keluarga agar mampu merawat anggota keluarga apabila menderita
sakit.Keluarga Tn.A dalam pengkajian telah membantu penjelasan tentang
masalah yang berkaitan dengan masalah kesehatan terutama An.E yang
menderita DHF.
Pada masalah keperawatan yang muncul mencakup aspel verbal,
afektif,& psikomotor dalam intervensi penulis menetapkan tujuan sebagai
berikut:
a. Aspek kognitif memberi informasi baru atau ide tentang
komunikasi.informasi ini bersifat mendidik dan sepenuhnya membantu
pemecahan masalah keluarga (Friedman,1998).
Sehingga dalam hal ini penulis, melakukan pendidikan kesehatan dengan
cara memberikan informasi tentang penyakit DHF.
Diharapkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan,pengetahuan
keluarga Tn.A tentang hal tersebut diatas m,eningkat.
b. Aspek afektif: untuk membantu anggota keluarga mengungkapkan dan
membagi perasaan satu sama lain (Friedman,1998).
Untuk menangani masalah keperawatan dalam aspek afektif ini,penulis
melakukan pendidikan kesehatan dan bimbingan untuk mengambil
keputusan dan memecahkan masalah.
c. Aspek psikomotor untuk memahami dan merubah terjadinya perubahan
dan perilaku pada keluarga(Friedman,1998).
Dalam aspek ini penulis melakukan pendidikan kesehatan tentang
penyebab, tanda gerjala, cara merawat dan mencegah penyakit DHF, serta
83
memodifikasi lingkungan. Diharapkan dengan itu keluarga dapat
memperoleh derajat kesehatan yang optimal, mengetahui masalah
kesehatan yang ada dalam keluarga mau melakukan tindakan untuk
mengatasi masalah yang ada, karena masalah yang ada dalam keluarga
dikhawatirkan akan lebih memberat.
D. Implementasi
Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi
yang telah dibuat bersama keluarga.Adapun pelaksanaan pemberian asuhan
keperawatan pada keluarga Tn.A dimulai tanggal 1-6 Januari 2008. Dalam
pelaksanaan tindakan penulis lebih mengarahkan pada pendidikan kesehatan,
karena masalah Ansietas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tentang DHF.
Penulis memberikan pendidikan kesehatan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan DHF dengan metode ceramah, untuk meningkatkan
pengetahuan. Masalah yang ada di keluarga Tn.A untuk diagnosa kedua yaitu
2.: Kerusakan pemeliharaan lingkungan keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal tentang rumah sehat., untuk mengatasi
hal tersebut penulis memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian
rumah sehat, syarat rumah sehat, arti fungsi rumah sehat, dan cara
pembuangan sampah.
84
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari asuhan keperawatan yang
digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang
telah diberikan pada keluarga Tn.A. Dalam tahap evaluasi ini keluarga tetap
diikutsertakan dalam penilaian keberhasilan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatn yang ada. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi
adalah dengan mengobservasi secara langsung terhadap keadaan lingkungan,
wawancara atau tanya jawab tentang materi pendidikan kesehatan yang telah
diberikan dan evaluasi ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh penulis.
Pada diagnosa I :Ansietas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tentang DHF yaitu dari data
subyektif sebagai berikut : Tn.A mampu menjelaskan kembali pengertian
DHF, penyebab DHF yaitu gigitan nyamuk Aedes Aegypty, dan mampu
menyebutkan kembali 2 diantara tanda dan gejala DHF yaitu demam tinggi 2-
3 hari lebih serta mual muntah dan tidak nafsu makan.
Pada diagnosa II :Kerusakan pemeliharaan lingkungan keluarga Tn.A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal tentang rumah
sehat yaitu dari data subyektif sebagai berikut: Tn.A mampu menjelaskan
kembali pengertian rumah sehat dan syarat rumah sehat diantaranya harus
mempertimbangkan kebebasan, keamanan, pengaruh sinar matahari, dll.
85
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan keluarga dengan masalah DHF
pada Tn.A dengan menggunakan proses keperawatan keluarga mulai dari
pengkajian sampai dengan pembahasan kasus oleh perawatannya, maka dapat
diambil suatu kesimpulan dan saran.
A. Simpulan
1. Pada kasus Dengue Haemoragic Fever yang terjadi setelah virus masuk ke
dalam tubuh penderita yang system ketahanan tubuhnya lemah maka
terjadilah proses viremia sehingga muncul tanda dan gejala seperti:
demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri ulu hati, ruam atau bintik-bintik
merah pada kulit bahkan hal lain dapat terjadi misalnya pembesaran getah
bening, pembesaran hati dan limpa.
2. Peran serta keluarga dalam perawatan klien anak sangat mempengaruhi
dalam proses penyembuhan dan keberhasilan karena dalam memberikan
asuhan keperawatan anak merupakan individu yang masih tergantung
sehingga dalam semua kebutuhan sehari-hari dibantu orang lain khususnya
orangtuanya.Peran serta keluarga tersebut akan maksimal jika ada
kerjasama yang baik antara tim kesehatan, keluarga, serta individu itu
sendiri.
86
86
B. Saran
Pengetahuan mengenai penyakit DHF sangat penting.Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan terkait dengan pelaksanaan asuhan keperawatan yaitu:
1. Untuk klien
An.E diharapkan bersikap kooperatif dan berpartisipasi aktif dalam
perawatan.
2. Untuk keluarga Harus mampu mengidentifikasi penyebab DHF. Pada
kasus ini An.E menderita penyakit DHF, sehingga dengan
mengidentifikasi penyebabnya keluarga dapat meminimalkan adanya
penyakit yang berulaang.
3. Untuk Puskesmas
Pemberian pendidikan kesehatan, pemberantasan sarang nyamuk,dan
fogging atau penyemprotan oleh pihak puskesmas berperan besar dalam
rencana pencegahan penyakit DHF dan pelaksanaan Upaya
penanggulangan DHF di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu sudah cukup
bagus, ini bisa dilihat dari hasil grafik max-min Demam Berdarah dari
tahun 2002-2006 mengalami penurunan.Diharapkan pihak puskesmas bias
lebih meningkatkan kinerja pegawainya untuk mengatasi penyakit ini.
87