BAB IV Tugas Modul MAC

7
BAB IV TUGAS MODUL 1. Jelaskan pengaruh perubahan arus eksitasi dan putaran prime mover terhadap tegangan jangkar generator ! Untuk dapat terjadinya gaya gerak listrik (GGL) tersebut diperlukan dua kategori masukan, yaitu: 1. Masukan tenaga mekanis yang akan dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover). 2. Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang akan menghasilkan medan magnet yang dapat diatur dengan mudah. Apabila rotor generator diputar pada kecepatan nominalnya, dimana putaran tersebut diperoleh dari putaran penggerak mulanya (prime mover), kemudian pada kumparan medan rotor diberikan arus medan sebesar If, maka garis-garis fluksi yang dihasilkan melalui kutub- kutub inti akan menghasilkan tegangan induksi pada kumparan jangkar stator sebesar: Ea = C. n. Ф dimana: Ea : Tegangan induksi yang dibangkitkan pada jangkar generator C : Konstanta n : Kecepatan putar Ф : Fluksi yang dihasilkan oleh arus penguat (arus medan) Sehingga Nilai kecepatan putar primemover (n) mempengaruhi besar nilai tegangan induksi pada jangkar generator (Ea). 2. Jelaskan hubungan rugi-rugi elektrik dan mekanik terhadap adanya cacat gelombang (harmonic) pada tegangan output generator ! Pensuplaian tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan sinus fase terkendali maupun inverter sangat efektif untuk pengaturan daya masuk ataupun untuk pengaturan kecepatan motor induksi. Hanya saja gelombang yang dihasilkan oleh sumber-sumber tersebut merupakan bentuk gelombang tegangan cacat. Gelombang sinus yang cacat didadalmnya mengandung komponen-komponen harmonik. Adanya harmonik dalam tegangan yang terpasang pada motor induksi dapat mempengaruhi unjuk kerja motor tersebut. Unjuk

description

Mesin Arus Bolak Balik

Transcript of BAB IV Tugas Modul MAC

Page 1: BAB IV Tugas Modul MAC

BAB IVTUGAS MODUL

1. Jelaskan pengaruh perubahan arus eksitasi dan putaran prime mover terhadap tegangan jangkar generator !

Untuk dapat terjadinya gaya gerak listrik (GGL) tersebut diperlukan dua kategori masukan, yaitu:1. Masukan tenaga mekanis yang akan dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover).2. Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang akan menghasilkan medan magnet yang dapat diatur dengan mudah.

Apabila rotor generator diputar pada kecepatan nominalnya, dimana putaran tersebut diperoleh dari putaran penggerak mulanya (prime mover), kemudian pada kumparan medan rotor diberikan arus medan sebesar If, maka garis-garis fluksi yang dihasilkan melalui kutub-kutub inti akan menghasilkan tegangan induksi pada kumparan jangkar stator sebesar:

Ea = C. n. Фdimana:Ea : Tegangan induksi yang dibangkitkan pada jangkar generatorC : Konstantan : Kecepatan putarФ : Fluksi yang dihasilkan oleh arus penguat (arus medan)Sehingga Nilai kecepatan putar primemover (n) mempengaruhi besar nilai

tegangan induksi pada jangkar generator (Ea). 2. Jelaskan hubungan rugi-rugi elektrik dan mekanik terhadap adanya cacat gelombang

(harmonic) pada tegangan output generator ! Pensuplaian tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan sinus fase terkendali

maupun inverter sangat efektif untuk pengaturan daya masuk ataupun untuk pengaturan kecepatan motor induksi. Hanya saja gelombang yang dihasilkan oleh sumber-sumber tersebut merupakan bentuk gelombang tegangan cacat. Gelombang sinus yang cacat didadalmnya mengandung komponen-komponen harmonik.

Adanya harmonik dalam tegangan yang terpasang pada motor induksi dapat mempengaruhi unjuk kerja motor tersebut. Unjuk kerja yang tidak baik dari motor induksi ditandai dengan tingkat kebisingannya yang tinggi dan ketidakstabilan berputar maupun cepatnya panas yang timbul saat beroperasi. Kebisingan dan panas yang timbul dari pengoperasian motor adalah perwujudan dari rugi-rugi daya yang dapat menambah konsumsi daya masukan motor.

Didalam analisis rugi daya motor induksi kesalahan perhitungan yang biasa terjadi adalah ketika menghitung rugi daya motor dengan rumus tegangan sinusoidal murni terhadap gelombang tegangan sumber sinusoidal cacat. Total Harmonic Distortion (THD) dari bentuk gelombang tegangan sinusoidal cacat adalah perbandingan semua nilai tegangan efektif frekuensi bukan fundamental terhadap nilai tegangan frekuensi fundamental.

Gelombang sinusoidal terdistorsi mempengaruhi unjuk kerja motor baik kestabilan putaran maupun efisiensi, sehingga motor bekerja tidak optimal. Makin besar nilai distorsi harmonik total dari tegangan suplai motor induksi 3 fasa, makin menurun efisiensi motor induksinya, rating motor juga dapat menurun, kerena adanya rugi-rugi elektrik.

Page 2: BAB IV Tugas Modul MAC

3. Jelaskan macam-macam sistem eksitasi pada generator sinkron ! Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator

listrik atau sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya.

Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses pembangkitan listrik dan pada perkembangannya, sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 

1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)

Sistem Eksitasi dengan sikatPada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari

generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier. 

Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan medan eksiter utama (main exciter).

Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan slip ring dan sikat arang, demikian juga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter ke main exciter

Gambar 1. Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation).

Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation) Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt yang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator penguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator utama yang diambil dayanya.

Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya arus Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguat generator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus penguat generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besar nilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utama dilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet generator utama karena jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang ke dalam tahanan.

Sekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah bagi penguatan generator utama, oleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geser karena. penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua. Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.

Page 3: BAB IV Tugas Modul MAC

Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis pada awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.

Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karena sikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikat digunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacy tanpa sikat.Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)

Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation.

Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain adalah: Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main shaft), sehingga keandalannya tinggi Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terdapat sikat, komutator dan slip ring. Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan isolasi karena melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang. Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semua peralatan ditempatkan pada ruang tertutup Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkan keandalan operasi dapat berlangsung terus pada waktu yang lama. Pemutus medan generator (Generator field breaker), field generator dan bus exciter atau kabel tidak diperlukan lagi Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukanpondasi

Gambar 2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Escitacy)Keterangan gambar:ME : Main ExciterMG : Main GeneratorPE : Pilot ExciterAVR : Automatic Voltage RegulatorV : Tegangan GeneratorAC : Alternating Current (arus bolak balik)DC : Direct Current (arus searah)

Page 4: BAB IV Tugas Modul MAC

Gambar 3. Sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)

Prinsip kerja sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan generator penguat kedua disebut

main exciter (penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak-balik dengan kutub pada statornya. Rotor menghasilkan arus bolak-balik disearahkan dengan dioda yang berputar pada poros main exciter (satu poros dengan generator utama). Arus searah yang dihasilkan oleh dioda berputar menjadi arus penguat generator utama. Pilot exciter pada generator arus bolak-balik dengan rotor berupa kutub magnet permanen yang berputar menginduksi pada lilitan stator. Tegangan bolak-balik disearahkan oleh penyearah dioda danmenghasilkan arus searah yang dialirkan ke kutub-kutub magnet yang ada pada stator main exciter. Besar arus searah yang mengalir ke kutub main exciter diatur oleh pengatur tegangan otomatis (automatic voltage regulator/AVR). Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter, maka besarnya arus main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh generator utama. 

Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi hubung singkat atau gangguan hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang putus, hal ini harus dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat menimbulkan distorsi medan magnet pada generator utama dan dapat menimbulkan vibrasi(getaran) berlebihan pada unit pembangkit.

4. Jelaskan fungsi AVR dan speed governor pada generator sinkron ! (sertakan gambar) AVR

Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.

Page 5: BAB IV Tugas Modul MAC

Gambar Sistem EksitasiAVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator

(PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial transformer (PT) dan current transformer (CT).

GovernorGovernor digunakan sebagai ‘interface’ antara turbin penggerak dan generator.

Pengaturan putaran turbin sejak turbin mulai bergerak sampai steady state dilakukan oleh governor, jadi bukan diambil alih oleh governor.Fungsi utama pengaturan putaran ini adalah untuk menjaga kestabilan sistem secara keseluruhan terhadap adanya variasi beban atau gangguan pada sistem.

Ada dua mode operasi governor, yaitu droop dan isochronous. Pada mode droop, governor sudah memiliki “setting point” Pmech (daya mekanik) yang besarnya sesuai dengan rating generator atau menurut kebutuhan. Dengan adanya “fixed setting” ini, output daya listrik generator nilainya tetap dan adanya perubahan beban tidak akan mengakibatkan perubahan putaran turbin (daya berbanding lurus dengan putaran).

Lain halnya dengan mode isochronous, “set point” putaran governor ditentukan berdasarkan kebutuhan daya listrik sistem pada saat itu (real time). Kemudian melalui internal proses di dalam governor (sesuai dengan kontrol logic dari manufaktur), governor akan menyesuaikan nilai output daya mekanik turbin supaya sesuai dengan daya listrik yang dibutuhkan sistem. Pada saat terjadi perubahan beban, governor akan menentukan setting point yang baru sesuai dengan aktual beban sehingga dengan pengaturan putaran ini diharapkan frekuensi listrik generator tetap berada di dalam “acceptable range” dan generator tidak mengalami “out of synchronization”.

Seperti halnya peralatan listrik yang lain, governor juga memiliki keterbatasan kemampuan. Parameter- parameter governor, seperti daya mekanik, gas producer, speed droop, dll. Umumnya memiliki nilai batas atas dan batas bawah sesuai spesifikasi dari pabrik.