BAB IV TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN ......BAB IV TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA...

27
BAB IV TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA PRODUKSI 4.1. Pra Produksi Tahap pra produksi adalah tahap pencarian data awal oleh penulis yang menjadi pedoman melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian dijadikan bahan untuk menentukan alur dari film dokumenter yang akan dibuat. Sebelum masuk ketahap produksi, yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu adalah storiline dan storyboard berdasarkan data yang sudah diperoleh. 4.1.1 Riset Pada tahap pengambilan data awal, metode yang dilakukan penulis adalah dengan cara datang langsung ke tempat komunitas BMX Boyolali berkumpul, yaitu dengan cara wawancara, diskusi dan sharing mengenai permasalahan apa yang dihadapi oleh komunitas BMX Boyolali, pada pertemuan pertama dengan komunitas BMX Boyolali, penulis bertemu dengan Fadian, salah satu pendiri komunitas BMX Boyolali. Dari proses tersebut didapat informasi bahwa komunitas BMX Boyolali memiliki citra yang buruk dimata masyarakat, karena rider BMX boyolali dianggap mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum yang mereka gunakan untuk bermain BMX, sedangkan menurut keterangan dari pihak komunitas BMX Boyolali, didapat informasi bahwa para anggota komunitas BMX Boyolali terpaksa menggunakan fasilitas umum untuk bermain BMX karena tidak adanya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerah, sehingga masyarakat yang tidak mengetahui hal tersebut menganggap komunitas BMX Boyolali hanya bisa merusak fasilitas umum , padahal hampir setiap tahun komunitas BMX mengajukan proposal permohonan membangun fasilitas bermain yang layak untuk komunitas dan tidak pernah ada jawaban dari pemerintah. Permohonan yang dilakukan oleh komunitas BMX Boyolali juga bukan tanpa timbal balik bagi pemerintah, disisi lain juga para anggota komunitas berkontribusi dalam mengharumkan nama Boyolali dengan cara

Transcript of BAB IV TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN ......BAB IV TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA...

  • BAB IV

    TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA PRODUKSI

    4.1. Pra Produksi

    Tahap pra produksi adalah tahap pencarian data awal oleh penulis yang

    menjadi pedoman melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian

    dijadikan bahan untuk menentukan alur dari film dokumenter yang akan dibuat.

    Sebelum masuk ketahap produksi, yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu adalah

    storiline dan storyboard berdasarkan data yang sudah diperoleh.

    4.1.1 Riset

    Pada tahap pengambilan data awal, metode yang dilakukan penulis

    adalah dengan cara datang langsung ke tempat komunitas BMX Boyolali

    berkumpul, yaitu dengan cara wawancara, diskusi dan sharing mengenai

    permasalahan apa yang dihadapi oleh komunitas BMX Boyolali, pada

    pertemuan pertama dengan komunitas BMX Boyolali, penulis bertemu

    dengan Fadian, salah satu pendiri komunitas BMX Boyolali. Dari proses

    tersebut didapat informasi bahwa komunitas BMX Boyolali memiliki citra

    yang buruk dimata masyarakat, karena rider BMX boyolali dianggap

    mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum yang mereka gunakan untuk

    bermain BMX, sedangkan menurut keterangan dari pihak komunitas BMX

    Boyolali, didapat informasi bahwa para anggota komunitas BMX Boyolali

    terpaksa menggunakan fasilitas umum untuk bermain BMX karena tidak

    adanya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerah, sehingga

    masyarakat yang tidak mengetahui hal tersebut menganggap komunitas BMX

    Boyolali hanya bisa merusak fasilitas umum , padahal hampir setiap tahun

    komunitas BMX mengajukan proposal permohonan membangun fasilitas

    bermain yang layak untuk komunitas dan tidak pernah ada jawaban dari

    pemerintah. Permohonan yang dilakukan oleh komunitas BMX Boyolali juga

    bukan tanpa timbal balik bagi pemerintah, disisi lain juga para anggota

    komunitas berkontribusi dalam mengharumkan nama Boyolali dengan cara

  • mengikuti kompetisi-kompetisi yang diadakan di luar kota, dengan cara

    tersebut mereka mencoba menorehkan prestasi dan menharumkan nama

    Boyolali. Melihat permasalahan tersebut penulis mencoba merancang solusi

    yang mungkin dilakukan, yaitu dengan membuat film dokumenter yang

    nantinya akan di sebar luaskan melalui media online Youtube, yang berisi

    tentang apa saja sebenarnya hal-hal bermanfaat yang dilakukan oleh

    komunitas BMX Boyolali, termasuk apa saja prestasi yang sudah mereka raih

    selama ini dan apa alasan mereka menggunakan fasilitas umum untuk

    bermain BMX, sehingga pada akhirnya juga diharapkan film yang dirancang

    juga dapat menjadi bahan pertimbangan oleh pemerintah dalam

    merealisasikan pembangungan fasilitas bermain BMX untuk komunitas BMX

    Boyolali.

    4.1.2 Storyline

    Berdasarkan riset yang dilakukan, penulis memperoleh gambaran konten

    film yang akan dibuat, yaitu meliputi lokasi, topik wawancara dan narasumber

    yang sesuai, dengan menekankan bagian wawancara dengan anggota

    komunitas, dan dilengkapi dengan tanggapan warga pada bagian awal film.

    Adapun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada anggota komunitas

    adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana anda menjelaskan apa itu BMX kepada masyarakat ?

    2. Bagaimana BMX dipersepsi oleh lingkungan ? (baik/buruk)

    3. A.) Sebagai founder : Apa tujuan anda mendirikan komunitas BMX

    Boyolali ?

    B.) Sebagai member : Apa tujuan anda bergabung dengan komunitas

    BMX Boyolali ?

    4. BMX menurut anda seperti apa ?

    5. Bagaimana perasaan anda ketika memenangkan kompetisi (bangga

    membawa nama Boyolali) ?

    6. Pelajaran apa yang anda dapat dari bermain BMX ?

    7. Apa pendapat anda tentang tidak adanya fasilitas bermain BMX di

    Boyolali?

  • Tabel 4.1

    Storyline

    Scene Narasi Gambar Audio Tempat

    1

    - Footage kota Boyolali

    - Beauty shoot BMX

    - Vidio anggota komunitas

    terjatuh dari BMX

    - Wawancara masyarakat tentang

    apa itu BMX menurut mereka

    - Vidio anggota komunitas

    bermain BMX

    - Vidio rutinitas warga boyolali

    - Opening Song + VO

    - Wawancara

    - EXT. Kota

    Boyolali

    - INT. cafe &

    rumah

    - EXT.

    tempat-

    tempat

    bermain

    BMX

    2

    - Wawancara anggota komunitas

    tentang menjelaskan apa itu

    BMX pada masyarakat

    - Vidio kebersamaan anggota

    komunitas

    - Backsound + VO

    - Wawancara

    - EXT.

    Tempat-

    tempat

    bermain

    BMX

    - INT cafe &

    rumah

    3

    - Wawancara anggota komunitas

    tentang pandangan masyarakat

    terhadap mereka

    - Gambar kerusakan fasilitas

    umum akibat BMX

    - Vidio anggota komunitas

    bermain BMX

    - Backsound + VO

    - Wawancara

    - EXT.

    Tempat-

    tempat

    bermain

    BMX

    - INT cafe &

    rumah

  • 4

    - Wawancara anggota komunitas

    (founder) tentang tujuan

    mengapa mendirikan komunitas

    BMX Boyolali

    - Wawancara anggota komunitas

    (member) tentang tujuan

    mengapa bergabung dengan

    komunitas BMX Boyolali

    - Wawancara satu persatu

    anggota komunitas tentang apa

    itu BMX menurut mereka

    - Cuplikan Vidio anggota

    komunitas saat mengikuti

    kompetisi

    - Backsound + VO

    - Wawancara

    - EXT.

    Tempat

    bermain

    BMX

    - INT. cafe &

    rumah

    5

    - Gambar anggota komunitas saat

    melakukan trik BMX

    - Wawancara anggota komunitas

    tentang perasaan ketika dapat

    melakukan trik sulit

    - Wawancara anggota komunitas

    tentang perasaan ketika

    memenangkan kompetisi

    - Gambar piala / tropi yang diraih

    anggota komunitas

    - Backsound + VO

    - Wawancara

    - INT. cafe &

    rumah (piala

    & tropi)

    6

    - Wawancara anggota komunitas

    tentang apa pelajaran yang

    didapat dari BMX

    - Vidio kebersamaan komunitas

    - Gambar anggota mengangkat

    peralatan untuk bermain BMX

    - Gambar anggota komunitas

    - Backsound + VO

    - Wawancara

    - EXT. tempat

    bermain

    BMX

    - INT. rumah

    & cafe

  • 4.1.3 Storyboard

    Setelah menyelesaikan storyboard, penulis kemudian membuat storyline

    berdasarkan storyboard, hal ini dilakukan agar dalam proses pengambilan

    vidio dapat dilakukan dengan lebih teratur dan praktis. Berikut format dari

    storyboard :

    Tabel 4.2

    Storyboard

    SCENE 1 Sequence Gambar

    1

    SHOOT : LONG SHOOT FOOTAGE KOTA BOYOLALI

    2

    SHOOT : MEDIUM CLOSE UP BEAUTY SHOOT BMX

    menyiapkan peralatan untuk

    bermain BMX

    - Anggota komunitas bermain

    BMX

    7

    - Wawancara anggota komunitas

    tentang tidak adanya fasilitas

    bermain BMX di Boyolali

    - Footage kemegahan

    pembangunan kota Boyolali

    - Anggota komunitas bermain

    BMX

    - HL patung kuda simpang lima

    Boyolali

    - Backsound + VO

    - Wawancara

    - INT. rumah

    & cafe

  • 3

    SHOOT : FOLLOW ANGGOTA KOMUNITAS TERJATUH SAAT MELAKUKAN TRIK BMX

    4

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT TENTANG BMX MENURUT MEREKA

    5

    SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX

    6

    SHOOT : LONG SHOOT RUTINITAS WARGA BOYOLALI

    SCENE 2 Sequence Gambar

    1

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (MENJELASKAN BMX PADA MASYARAKAT)

    2

    SHOOT : LONG SHOOT VIDIO KEBERSAMAAN ANGGOTA KOMUNITAS

  • SCENE 3 Sequence Gambar

    1

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP MEREKA

    2

    SHOOT : CLOSE UP – EXTREME CLOSE UP DETAIL GAMBAR KERUSAKAN FASILITAS UMUM AKIBAT BMX

    3

    SHOOT : FOLLOW ANGGOTA KOMUNITAS MELAKUKAN TRIK BMX

    SCENE 4 Sequence GAMBAR

    1

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (FOUNDER) TENTANG TUJUANYA BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS

    2

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (MEMBER) TENTANG TUJUANYA BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS

    3

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA, TENTANG APA ITU BMX MENURUT MEREKA

  • 4

    SHOOT : VERY LONG SHOOT CUPLIKAN VIDIO ANGGOTA KOMUNITAS SAAT MENGIKUTI KOMPETISI

    SCENE 5 Sequence Gambar

    1

    SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MELAKUKAN TRIK BMX

    2

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PERASAAN KETIKA DAPAT MELAKUKAN TRIK SULIT

    3

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PERASAAN KETIKA MEMENANGKAN KOMPETISI

    4

    SHOOT : CLOSE UP – EXTREME CLOSE UP TROPI / PIALA YANG DIRAIH ANGGOTA KOMUNITAS

    SCENE 6 Sequence Gambar

    1

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PELAJARAN APA YANG DIDAPAT DARI BMX

  • 2

    SHOOT : LONG SHOOT VIDIO KEBERSAMAAN ANGGOTA KOMUNITAS

    3

    SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MENGANGKAT PERALATAN BERMAIN BMX

    4

    SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MEMPERSIAPKAN PERALATAN BERMAIN BMX

    5

    SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX

    SCENE 7 Sequence GAMBAR

    1

    SHOOT : MEDUIM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG TIDAK ADANYA FASILITAS BERMAIN BMX DI BOYOLALI

    2

    SHOOT : LONG SHOOT FOOTAGE KEMEGAHAN PEMBANGUNAN KOTA BOYOLALI

  • 3

    SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX

    4

    SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN KETUA DISDIKPORA BOYOLALI

    5

    CLOSING

    HL PATUNG KUDA SIMPANG LIMA BOYOLAL

    4.2. Produksi

    Pada tahap produksi, penulis memilih lokasi-lokasi yang sesuai dengan

    konsep rancangan film agar sama dengan tujuan awal yaitu mengenalkan BMX

    pada masyarakat, dengan pertimbangan tersebut penulis memilih tempat

    pengambilan gambar antara lain : bangunan yang menjadi icon Boyolali, gedung-

    gedung baru di wilayah Boyolali, tempat berkumpul sekaligus bermain komunitas

    BMX Boyolali dan sedikit aktifitas kota Boyolali. Selain itu inti dari film

    dokumenter komunitas BMX Boyolali nantinya adalah pengambilan vidio

    wawancara dari para anggota komunitas.

  • Tabel 4.3

    Time Table Produksi

    No. SEQUENCE GAMBAR VO TIME

    CODE

    1 Opening

    Instrument

    00.00.00-

    00.00.22

    2 Transisi

    segmen

    00.00.22-

    00.00.28

    3 Narasumber

    Wawancara 00.00.28-

    00.00.31

    4

    Anggota

    terjatuh dari

    BMX

    Instument 00.00.31-

    00.00.45

    5 Wawancara

    warga sekitar

    Wawancara 00.00.45-

    00.00.58

  • 6

    Anggota

    komunitas

    bermain BMX

    Backsound

    lagu Tame

    Impala -

    Feels Like

    We Only

    Go

    Backwards

    00.00.58-

    00.01.20

    7 Transisi

    segmen

    00.01.20-

    00.01.26

    8

    Wawancara

    anggota

    komunitas

    tentang

    menjelaskan apa

    itu BMX pada

    masyarakat

    00.01.26-

    00.02.06

    9 Vidio

    kebersamaan

    komunitas

    00.02.06-

    00.02.17

    10 Transisi

    segmen

    00.02.17-

    00.02.24

    11

    Wawancara

    tentang

    pandangan

    masyarakat

    terhadap

    mereka

    00.02.24-

    00.03.13

  • 12

    Vidio anggota

    komunitas

    bermain BMX

    Back sound

    lagu The

    Black Eyed

    Peas -

    Pump It

    00.03.13-

    00.03.32

    12 Transisi

    segmen

    00.03.32-

    00.03.37

    13

    Wawancara

    (founder)

    tentang tujuan

    mendirikan

    komunitas

    00.03.37-

    00.04.00

    14

    Wawancara

    (member)

    tentang tujuan

    bergabung

    dengan

    komunitas

    00.04.00-

    00.04.39

    15

    Wawancara

    anggota

    komunitas

    tentang apa itu

    BMX menurut

    mereka

    00.04.39-

    00.05.04

    16

    Cuplikan Vidio

    anggota

    komunitas saat

    mengikuti

    kompetisi

    00.05.04-

    00.05.38

  • 17 Transisi

    segmen

    Backsound

    lagu DJ

    Snake,

    AlunaGeor

    ge - You

    Know You

    Like It

    (Official

    Instrumenta

    l)

    00.05.38-

    00.05.43

    18

    Vidio anggota

    komunitas saat

    melakukan trik

    BMX

    00.05.43-

    00.05.55

    19 Transisi

    segmen

    00.05.55-

    00.05.59

    20

    Wawancara

    anggota

    komunitas

    tentang

    perasaan ketika

    dapat

    melakukan trik

    sulit

    00.05.59-

    00.06.43

    21

    Wawancara

    anggota

    komunitas

    tentang

    perasaan ketika

    memenangkan

    kompetisi

    00.06.43-

    00.07.32

  • 22 Transisi

    segmen

    Backsound

    dj Snake,

    AlunaGeor

    ge - You

    Know You

    Like It

    (Official

    Instrumenta

    l)

    00.07.32-

    00.07.35

    23

    Gambar piala /

    tropi yang

    diraih anggota

    komunitas

    00.07.35-

    00.07.47

    24 Transisi

    segmen

    00.07.47-

    00.07.51

    25

    Wawancara

    anggota

    tentang apa

    pelajaran yang

    didapat dari

    BMX

    00.07.51-

    00.08.16

    26

    Vidio

    kebersamaan

    komunitas

    00.08.16-

    00.08.17

    27

    Gambar

    anggota

    mengangkat

    peralatan untuk

    bermain BMX

    00.08.17-

    00.08.18

  • 28

    Gambar

    anggota

    menyiapkan

    peralatan untuk

    bermain BMX

    Backsound

    lagu dj

    Snake,

    AlunaGeor

    ge - You

    Know You

    Like It

    (Official

    Instrumenta

    l)

    00.08.18-

    00.08.19

    29

    Anggota

    komunitas

    bermain BMX

    00.08.19-

    00.08.25

    30 Transisi

    segmen

    00.08.25-

    00.08.29

    31

    Wawancara

    anggota

    tentang tidak

    adanya fasilitas

    bermain BMX

    00.08.29-

    00.10.45

    32

    Footage

    kemegahan

    pembangunan

    kota Boyolali

    00.10.45-

    00.10.48

    33

    Anggota

    komunitas

    bermain BMX

    00.10.48-

    00.11.12

  • 34

    HL patung

    kuda simpang

    lima Boyolali

    Backsound

    lagu dj

    Snake

    00.11.12-

    00.11.22

    35

    Wawancara

    dengan ketua

    Disdikpora

    Boyolali

    Suara

    Wawancara

    00.11.22-

    00.14.17

    36 Closing

    Backsound

    lagu Ride,

    Twenty

    One Pilots

    00.14.17-

    00.14.46

    4.3. Penjelasan Scene

    4.3.1. Opening film

    Dalam pembukaan film, ditampilkan ikon-ikon kota Boyolali guna

    memperkenalkan bahwa film ini bercerita mengenai kota Boyolali, dengan

    selingan beatyshoot tentang BMX agar penonton bisa langsung memahami

    bahwa film bercerita mengenai BMX yang berlokasi di Boyolali.

    Gambar 1

    Footage kota Boyolali

  • 4.3.2 Intro

    Intro disini adalah adegan pengantar sebelum masuk pada isi dari film mulai muncul, agar penonton tidak bingung ketika isi dari film mulai ditampilkan, Intro film dokumenter BMX Boyolali ini terdiri dari menampilkan judul film dokumenter ini, kemudian salah seorang anggota komunitas mengucapkan satu kata “BMX itu” kemudian disusul dengan tanggapan warga sekitar tentang BMX dengan satu kata, setelah itu menampilkan adegan anggota komunitas terjatuh saat bermain BMX.

    Gambar 2

    Judul Film

    Gambar 3

    Anggota komunitas berkata “BMX itu”

  • Gambar 4

    Anggota komunitas terjatuh saat bermain BMX

    Gambar 5

    Tanggapan masyarakat tentang BMX dengan satu kata

    Gambar 6

    Gambar anggota komunitas bermain BMX

  • 4.3.3 Transisi segmen

    Untuk transisi segmen, penulis memilih menggunakan motion graphic berbentuk sepeda BMX agar sesuai dengan tema film dan agar lebih menarik.

    Gambar 7

    Transisi segment

    4.3.4 Wawancara dengan anggota komunitas

    Sebagian besar isi dari film ini adalah hasil wawancara dengan anggota komunitas BMX Boyolali yang menjelaskan secara gamblang mengenai apa saja yang dilakukan oleh komunitas, prestasi yang sudah mereka raih dan apa alasan mereka menggunakan fasilitas umum untuk bermain. Dalam film ini jumlah keseluruhan anggota komunitas BMX Boyolali yang diwawancarai adalah 7 orang.

    Gambar 8

    Wawancara dengan anggota komunitas BMX Boyolali

  • 4.3.5 Vidio kebersamaan anggota komunitas

    Vidio kebersamaan anggota komunitas BMX Boyolali dimaksudkan agar mempertegas kesan bahwa komunitas BMX Boyolali adalah komunitas yang solid dan aktif dalam berlatih.

    Gambar 9

    Kebersamaan anggota komunitas BMX Boyolali

    4.3.6 Vidio anggota komunitas bermain BMX

    Pada alur film dokumenter ini, banyak disisipkan adegan anggota komunitas BMX melakukan trick-trik yang beragam, hal ini dimaksudkan agar film tidak membosankan ketika ditonton karena sebagian besar menampilkan hasil wawancara dengan anggota komunitas.

    Gambar 10

    Anggota komunitas melakukan trick-trick BMX

  • 4.3.7 Cuplikan anggota komunitas saat mengikuti kompetisi

    Guna menjelaskan bahwa anggota komunitas aktif mengikuti kompetisi BMX, maka penulis mennyisipkan cuplikan vidio saat anggota komunitas mengikuti ajang kompetisi.

    Gambar 11

    Anggota komunitas mengikuti kompetisi BMX

    4.3.8 Piagam dan tropi yang sudah dimenagkan oleh anggota komunitas

    Sesuai dengan konsep awal tujuan dibuatnya film dokumenter komunitas BMX Boyolali adalah mensosialisasikan komunitas ini kepada pemerintah daerah dan masyarakat, oleh karena itu hal terpenting yang harus ditampilkan ialah prestasi yang mereka raih yaitu dengan menampilkan piagam dan tropi yang sudah mereka menangkan.

    Gambar 12

    Piagam dan tropi yang sudah dimenangkan oleh mereka

  • 4.3.9 Anggota komunitas mengangkat alat-alat untuk bermain BMX

    Dalam film ini dijelaskan juga bahwa komunitas BMX Boyolali membuat sendiri peralatan untuk keperluan mereka bermain, namun mereka tidak memiliki tempat yang benar-benar disediakan oleh pemerintah untuk mereka, oleh karena itu setiap kali akan bermain mereka harus mengangkat semua peralatan dan menyusunya sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk bermain, bahkan usai bermain mereka harus menyembunyikan semua peralatan tersebut di suatu tempat agar tidak hilang. Oleh karena itu adegan ini penting untuk ditampilkan.

    Gambar 13

    Anggota komunitas mengangkat peralatan bermain BMX

    4.3.10 Footage kemegahan kota Boyolali

    Maksud dari menampilkan kemegahan kota Boyolali dalam film ini adalah, untuk menegaskan bahwa Boyolali tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan besar-besaran fasilitas publik untuk Boyolali, namun pemerintah belum memikirkan fasilitas untuk komunitas BMX Boyolali.

    Gambar 14

    Footage kemegahan kota Boyolali

  • 4.3.11 Hyper lapse patung kuda simpang lima Boyolali

    Hyper lapse patung kuda simpang lima dimaksudkan untuk memberi sentuhan akhir dari wawancara dengan anggota komunitas, sekaligus memberi jeda untuk pergantian scene dengan wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali agar suasana yang diciptakan berbeda.

    Gambar 15

    Hyper lapse patung kuda simpang lima Boyolali

    4.3.12 Wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali

    Setelah semua permasalahan sudah disampaikan oleh para anggota komunitas, disinilah tahap dimana semua pertanyaan yang muncul dari rentetan wawancara dengan anggota komunitas dijawab oleh pihak pemerintah daerah. Disini pula bisa dibilang penulis menjembatani antara komunitas BMX Boyolali, masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga semua permasalahan bisa mendapat jawaban yang jelas oleh pihak yang berwenang.

    Gambar 16

    Wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali

  • 4.4. Pasca Produksi

    Setelah semua tahap produksi sudah dilewati yaitu pengambilan vidio dan vidio

    dirasa sudah lengkap, barulah masuk pada tahap pasca produksi, yaitu proses

    editing. Pada proses editing penulis menggunakan software Adobe Premiere CC,

    serta dilengkapi dengan pembuatan motion graphic untuk mengisi bagian transisi

    pada setian pergantian segmen agar memudahkan pemirsa untuk memahami

    maksud yang disampaikan oleh film ini.

    4.4.1 Persiapan Bahan Editing

    Yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah meilih satu persatu vidio

    dan memisahkan vidio yang layak dipakai ke dalam folder good agar

    memudahkan saat proses editing, karena vidio yang akan dipakai sudah

    dipisahkan dari vidio yang tidak terpakai. Sehingga saat proses edit

    berlangsung penulis tinggal menyesuaikan dengan storyboard.

    Gambar 17

    Persiapan Bahan Editing

  • 4.4.2 Proses Editing Grafis

    Dalam pembuatan konten grafis pada film yaitu motion graphic, penulis

    menggunakan software Adobe After Effect, yang nantinya akan dipasang dalam

    transisi pada setiap pergantian segmen. Transisi yang dibuat gambar sepeda

    BMX dan tulisan keterangan tiap segmen dipilih agar film menjadi lebih

    menarik dan sesuai dengan isi dari film dokumenter komunitas BMX Boyolali.

    Gambar 18

    Proses Editing Grafis

    4.4.3 Proses Editing Film

    Dalam proses edit film penulis menggunakan software Adobe Premiere

    CC, software ini dipilih dengan tujuan agar film yang dihasilkan bisa lebih

    maksimal, dalam proses edit film penulis menerapkan konsep cerita yang

    ringan dan sesuai dengan konsep awal agar mudah dipahami oleh pemirsa. Hal

    pertama yang dilakukan saat proses edit berlangsung adalah, memasukan vidio

    yang sudah disortir satu-persatu sesuai dengan alur yang ada pada storyboard

    dan merangkai hasil wawancara dari anggota komunitas agar sesuai dengan

    alur sehingga maksut dari apa yang mereka sampaikan dapat diterima dengan

    gamblang oleh pemirsa, setelah itu dalam setiap transisi segmen akan diberi

    keterangan agar pemirsa tau setiap pergaitian segmen akan membahas tentang

    apa. Guna melengkapi konten film yang berisi tentang hasil wawancara dengan

  • anggota komunitas BMX Boyolali, penulis menempatkan vidio-vidio selingan

    berupa footage kota Boyolali, kegiatan warga sekitar dan gambaran

    kebersamaan komunitas BMX Boyolali sendiri supaya film menjadi lebih

    menarik dan tidak membosankan. Sedangkan dalam penempatan backsound

    penulis memilih backsound yang sekiranya pantas untuk diperdengarkan

    kepada semua kalangan, sehingga film bernuansa santai namun tidak

    melupakan tujuan awal yang ingin mensosialisasikan tentang semua hal yang

    berhubungan dengan komunitas BMX boyolali agar masyarakat menjadi tau

    apa yang sebenarnya terjadi didalam komuntitas BMX Boyolali.

    Gambar 19

    Proses Editing Film