Bab IV Splcd
Click here to load reader
-
Upload
aron-ferdy -
Category
Documents
-
view
142 -
download
0
Transcript of Bab IV Splcd
BAB IV
PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN LIMBAH CAIR
Proyeksi penduduk
Proyeksi penduduk digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk untuk
masa yang akan datang. Prakiraan jumlah penduduk ini digunakan sebagai dasar
untuk perhitungan timbulan sampah yang dihasilkan.
Berikut ini adalah perhitungan angka koefisien korelasi setiap metode untuk
menentukan metode mana yang akan digunakan untuk menghitung jumlah
penduduk pada tahun perencanaan.
Untuk mengetahui jumlah penduduk pada setiap tahun mendatang dapat
ditentukan dengan perkiraan melalui suatu metode proyeksi terhadap suatu data
jumlah penduduk tahun sebelumnya.
Untuk menetukan metode proyeksi yang digunalan dalam perhitungan jumlah
penduduk, maka harus mencai nilai r yang paling mendekati 1 dengan cara
melakukan uji korelasi. Persamaan matematis yang digunakan untuk perhitungan
uji korelasi :
Keterangan :
n = jumlah penduduk tahun data
x = Tahun ke-n
y (aritmatika) = pertambahan penduduk
y (geometrik) = ln Pertambahan Penduduk
y (last square) = Jumlah Penduduk
r=n (∑ xy )−(∑ y ) (∑ x )
√ [n(∑ y2)−(∑ y )2 ] .[n (∑ x2)−(∑ x )2]
Tabel Jumlah Penduduk Di Kelurahan Bareng
No Tahun
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
1 2006 130804 0
2 2007 131065 261
3 2008 131320 255
4 2009 136325 5005
5 2010 140129 3804
Jumlah 669643 9325
Rata-rata 133928.6 1865
1. Metode Aritmatika
X Y X.Y X2 Y2
1
2
3
4
261
255
5005
3804
261
210
15015
15216
1
4
9
16
68121
65025
25050025
14470416
10 9325 31002 30 39653587
R = n (∑ X . Y )−(∑Y ) .(∑ X )
√[n(∑¿Y ²)−(∑Y ) ²][n (∑ X2 )−(∑ X ) ²]¿
R= 4 (31.002 )−(9.325 ) .(10)
√[4 (39.653 .587¿)−(9325)² ][4 (30 )−(10) ²]¿
R= 64.394
√4540153020
R= 0,94
2. Metode Geometrik
X Y X.Y X2 Y2
1
2
3
4
5,56
5.54
8.51
8,24
5.56
11.08
25.53
32.96
1
4
9
16
30,91
30,69
72,42
67,89
10 27,85 75,13 30 201,91
R = n (∑ X .Y )−(∑Y ) .(∑ X )
√[n(∑¿Y ²)−(∑Y ) ²][n (∑ X2 )−(∑ X ) ²]¿
R= 4 (75,13 )−(27,85 ) .(10)
√[4 (201,91¿)−(27,85) ²] [4 (30 )−(10) ²]¿
R= 22,02
√640,35
R= 0,87
3. Metode Least Square
x y x.y x2 y2
1
2
3
4
131.065
131.320
136.325
140.129
131.065
262.640
408.975
560.516
1
4
9
16
17.178.034.225
17.244.942.400
18.584.505.625
19.636.136.641
10 538.839 1.363.196 30 72.643.618.891
R = n (∑ X .Y )−(∑Y ) .(∑ X )
√[n(∑¿Y ²)−(∑Y ) ²][n (∑ X2 )−(∑ X ) ²]¿
R= 4 (1.363 .196 )−(538.839 ) .(10)
√[4 (72.643 .618.893¿)−(538.839) ²][4 (30 )−(10)² ]¿
R= 30.758
√1.433 .174 .460
R= 0,8124
Dari hasil R yang diperoleh, maka metode proyeksi yang digunakan dalam
perencanaan ini adalah metode aritmatika karena memiliki nilai R yang paling
mendekati 1. Berdasarkan metode yang terpilih, berikut disajikan contoh
perhitungan untuk proyeksi penduduk di Kecamatan Klojen selama 15 tahun ke
depan.
Perhitungan jumlah penduduk untuk 15 tahun yang akan datang dengan
metode aritmatika. Persamaan yang digunakan :
K =(Pn−( Pn−1 ))
tn−(tn−1)
K =(131065−130804)
2007−2006
K = 261
Tabel . Perhitungan Ka untuk Kelurahan Bareng
Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan
2006 18693 -
2007 18719 26
2008 18759 40
2009 18781 22
2010 18793 12
Ka Rata-rata 33
Berdasarkan nilai rata-rata Ka dan data jumlah penduduk pada tahun
terakhir, kemudian digunakan untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk
hingga tahun 2025, seperti pada contoh perhitungan berikut :
Menentukan jumlah penduduk Kelurahan Bareng untuk tahun 2025
o Pn = P0 + Ka ( tn-t0 )
P2025 = 18.793 + 33(2025-2010)
= 19.288
Selanjutnya hasil perhitungan proyeksi penduduk untk 15 tahun ke depan
(tahun 2025) berdasarkan metode yang terpilih dapat diketahui dari tabel berikut :
Tabel 4.4 Jumlah proyeksi penduduk Kecamatan Klojen tiap kelurahan
Tahun 2010 – 2025
Kelurahan 2010 2015 2020 2025Bareng 18793 18958 19123 19288
Proyeksi Fasilitas
Proyeksi fasilitas digunakan untuk memperkirakan jumlah fasilitas daerah
perencanaan ( 3 kelurahan) sampai dengan periode tahun perencanaan,
dalam hal ini jumlah untuk 15 tahun ke depan. Proyeksi ini menggunakan
pendekatan nilai perbandingan jumlah penduduk tahun proyeksi dengan
jumlah fasilitas tahun proyeksi dengan jumlah fasilitas tahun sekarang.
Sedangkan rumus perhitungan sebagai berikut :
(X / Z ) = ∑ Pn/∑ Po
dimana
X : Perkiraan jumlah fasilitas yang dibutuhkan pada tahun proyeksi
Z : Jumlah fasilitas yang ada pada tahun sekarang
(∑ Pn /∑ Po ) : Perbandingan jumlah penduduk tahun yang akan omest
dengan tahun sekarang.
Untuk selanjutnya hasil dari proyeksi fasilitas tersebut dapat diketahui dari
omes dibawah ini :
Tabel Proyeksi Fasilitas Kecamatan Klojen (2010, 2015, 2020, dan
2025)
No Fasilitas
Tahun
2010 2015 2020 2025
1 Perekonomian 543 552 562 571
2 Pendidikan 58 59 60 61
3 Kesehatan 10 10 10 11
4 Peribadatan 73 74 75 77
5 Perkantoran 21 21 22 22
6 Pariwisata (rekreasi) 5 5 5 5
Pereko
nomian
Pendidika
n
Kesehata
n
Peribad
atan
Perkan
toran
Pariwisa
ta (re
kreasi
)0
100
200
300
400
500
600
700
800
gambar 4.2 Proyeksi Fasilitas Kecamatan Klojen
Series1Series2Series3Series4
Penentuan Kebutuhan Air
Kebutuhan air bersih adalah jumlah air yang diperlukan untuk kebutuhan
dasar atau unit konsumsi air serta kebutuhan air untuk pemadam kebakaran dan
kehilangan air.
Besarnya air yang digunakan untuk berbagai jenis penggunaan dikenal
dengan pemakaian air bersih. Besarnya konsumsi air yang digunakan untuk
berbagai jenis penggunaan tersebut dipengaruhi oleh :
Ketersediaan air baik dari segi kualitas dan kuantitas
Kebiasaan hidup penduduk
Faktor teknis ketersediaan air, seperti fasilitas distribusi, fasilitas
pembuangan dan kemudahan dalam mendapatkannya.
Berdasarkan kelompok konsumsi air atau kebutuhan air bersih dibedakan
menjadi 2, yaitu :
Kebutuhan Domestik
2010
20152020
2025
Kebutuhan Non Domestik
Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air bersih yang
dipergunakan oleh rumah tangga untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk
perhitungannya adalah dengan mengalikan jumlah penduduk tahun
perencanaan dengan kebutuhan air domestik per jiwa.
Contoh perhitungan kebutuhan air domestik untuk Kelurahan Bareng pada
tahun 2010 adalah
Diketahui : Jumlah penduduk = 18.793 jiwa
Kebutuhan air bersih rata-rata = 120 L/org/hr
Maka,
Kebutuhan domestik = 18.793 jiwa x 120L/org/hr
= 2.255.160 L/hr
Perhitungan kebutuhan air domestik per wilayah desa dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel Perhitungan kebutuhan air domestik per wilayah perencanaan
N
O
Kel / DesaJumlah
Penduduk
(Jiwa)
Kebutuhan Air
Bersih rata-rata
(L/Org/hari)
Kebutuhan
Air Domestik
(L/hari)
1 Kel. Bareng 18.793 120 2.255.160
Kebutuhan Air Non Domestik
Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih yang
dipergunakan oleh fasilitas. Untuk perhitungan adalah dengan mengalikan
pemakaian air rata-rata dengan jumlah fasilitas proyeksi. Data pemakaian
air sebagai berikut :
Tabel Jumlah Pemakaian Air Untuk Setiap Fasilitas
No Jenis Fasilitas Pemakaian Air (L/unit.hari)
1 Pendidikan 800
2 Peribadatan 1000
3 Kesehatan 250
4 Jasa/Perdagangan 500
5 Perkantoran 500
(Sumber : Water Supply Engineering Design)
Contoh perhitungan untuk proyeksi fasilitas pendidikan
Kelurahan Bareng pada tahun 2010 adalah 21 unit, dengan kebutuhan
rata-rata 800 L/hari.unit.
Maka,
Kebutuhan non domestik = 18 unit x 800 L/hari.unit
= 14.400 L/hr
Perhitungan kebutuhan air tiap unit fasilitas untuk masing-masing
wilayah perencanaan, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Fasilitas Pendidikan
N
O
DesaJumlah
Fasilitas
(Unit)
Q
rata-rata
(L/Unit/hari)
Kebutuhan
Non Domestik
(L/hari)
1 Kel. Bareng 18 800 14400
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Fasilitas Peribadatan
N DesaJumlah
Fasilitas
Q
rata-rata
Kebutuhan
Non Domestik
O(Unit) (L/Unit/hari) (L/hari)
1 Kel. Bareng 22 1000 22000
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Fasilitas Kesehatan
N
O
DesaJumlah
Fasilitas
(Unit)
Q
rata-rata
(L/Unit/hari)
Kebutuhan
Non Domestik
(L/hari)
1 Kel. Bareng 2 250 500
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Fasilitas Perdagangan
N
O
DesaJumlah
Fasilitas
(Unit)
Q
rata-rata
(L/Unit/hari)
Kebutuhan
Non Domestik
(L/hari)
1 Kel. Bareng 183 500 91500
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Fasilitas Perkantoran
N
O
DesaJumlah
Fasilitas
(Unit)
Q
rata-rata
(L/Unit/hari)
Kebutuhan
Non Domestik
(L/hari)
1 Kel. Bareng 7 500 3500
Jumlah Kebutuhan Air Bersih Non Domestik Per Desa
No Desa Kebutuhan Air Non Domestik
(L/hr)
1 Kel. Bareng 131900
Kebutuhan Air Rata-rata
Kebutuhan air rata-rata merupakan kebutuhan air yang dibutuhkan
oleh suatu wilayah yang diperoleh dari penjumlahan kebutuhan air
domestik dan non domestik.
Contoh perhitungan kebutuhan air rata-rata untuk Desa Bareng
pada tahun 2010 :
Diketahui : Kebutuhan air domestik = 2.255.160 L/hr
Kebutuhan air non domestik = 131.900 L/hr
Maka,
Kebutuhan air rata-rata = 2.255.160 L/hr + 131.900 L/hr
= 2.387.060 L/hr
Perhitungan kebutuhan air tiap unit fasilitas untuk wilayah
perencanaan, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Kebutuhan Air Rata-rata
No Desa Kebutuhan Air
Domestik
(L/hr)
Kebutuhan Air
Non Domestik
(L/hr)
Kebutuhan Air
Rata-rata
(L/hr)
1 Kel. Bareng 2.255.160 131.900 2.387.060
Kebutuhan Air Total
Kebutuhan air total merupakan kebutuhan air yang dibutuhkan oleh
suatu wilayah yang diperoleh dari penjumlahan kebutuhan air domestik
dan non domestik yang menjadi kebutuhan rata-rata, dimana kebutuhan
rata-rata ini dikalikan dengan faktor puncak. Dari hasil yang diperoleh
tersebut, maka dijumlahkan dengan kehilangan air.
Estimasi kehilangan air direncanakan adalah sebesar 20 % dari
kebutuhan air puncak.
Contoh perhitungan kebutuhan air total untuk kelurahan Bareng :
- Kebutuhan Puncak
Kebutuhan air harian maksimum
= (1,15-1,25) x Kebutuhan air rata-rata
= 1,25 x 2.387.060 L/hr
= 2.983.825 L/hr
Kebutuhan air jam puncak
= (1,25-2) x Kebutuhan air harian maksimum
= 2 x 2.983.825 L/hr
= 5.967.650 L/hr
- Kebutuhan air total = Kebutuhan puncak + kehilangan air
100 % = 5.967.650 L/hr + 20 %
100 % - 20 % = 5.967.650 L/hr
80 % = 5.967.650 L/hr
Kehilangan air = [2080 ]
x 5.967.650 L/hr = 1.491.912,5 L/hr
Sehingga,
Kebutuhan air total = Kebutuhan puncak + kehilangan air
= 5.967.650 L/hr + 1.491.912,5 L/hr
= 7.459.562,5 L/hr
Maka kebutuhan air bersih untuk Kelurahan Bareng adalah sebesar
7.459.562,5 L/hr.