BAB IV SIAP
-
Upload
azis-nurrochma-wardana -
Category
Documents
-
view
180 -
download
11
description
Transcript of BAB IV SIAP
BAB IV
PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TEGANGAN
4.1. In Service inspection
In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian
peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja
peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan.
4.1.1. Dielectric
Memeriksa rembesan / kebocoran minyak
memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.
Memeriksa isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan
yang lainnya
4.1.2. Electromagnetic Circuit
memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.
rembesan / kebocoran minyak trafo pada seal isolator.
Memeriksa kondisi spark gap
4.1.3. Mechanical structure
memeriksa pondasi dari keretakan atau tidak.
memeriksa rumah VT\CVT dari keretakan dan korosi.
memeriksa steel structure VT\CVT dari bengkok, longgar
dan korosi.
4.1.4. Pentanahan VT
Inspeksi pentanahan VT dilakukan dengan memeriksa kawat dan
terminal pentanahan terhubung ke mess grounding switchyard
dengan kencang dan sempurna.
4.2. In Service measurement
In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang
dilakukan pada saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.
39
4.2.1. Thermovision
Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi
listrik, dengan Infra red thermovision dapat dilihat losses yang
terjadi di jaringan. Semakin tinggi suhu hotspot yang terjadi maka
semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat diakibatkan oleh
sambungan yang kurang baik, Pemeriksaan dengan thermovision
pada CVT digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada
CVT.
Thermovisi dilakukan pada:
Konduktor dan klem VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan suhu antara konduktor dan klem VT
Isolator dan housing VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
adanya kelainan / hotspot di dalam VT.
Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CVT 500 kV
dilakukan setiap 2 minggu.
4.3. Shutdown testing / Measurement
Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan
pada saat peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat
pemeliharaan rutin maupun pada saat investigasi ketidaknormalan.
4.3.1. Tahanan isolasi
Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat ukur tahanan isolasi 5
KV untuk sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi
untuk mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo tegangan
tersebut. Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada saat 60 detik.
40
4.3.2. Tan delta & Kapasitansi
Pada trafo tegangan yang menggunakan minyak untuk isolasinya,
minyak memiliki nilai konduktansi yang cukup rendah dan nilai
kapasitansi yang cukup tinggi, pengujian tangen delta dilakukan
untuk mengetahui besarnya nilai factor disipasi (tan delta) dan
kapasitansi dari VT. Peningkatan nilai dari kapasitansi
mengindikasikan adanya kertas isolasi yang terkontaminasi oleh
kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan pada sistem
isolasi VT.
Pengujian dengan mode GST-Ground pada VT bertujuan untuk
mengetahui nilai tan delta overall (secara umum). Tegangan uji
yang digunakan adalah 2kV sampai 10 kV.
41
Gambar 4.1 Pengujian Tahanan Isolasi
Gambar 4.2. Pengukuran Tan Delta pada VT
Mode
Uji
Tegangan
Uji
HV
Lead
LV
LeadGround
Objek
pengukuran
GST-
Guard
10kV C B A,F,S1,S2 C1-1
UST 10kV B C A,F,S1,S2 C1-2
GST- 10kV B C A,F,S1,S2 C1-3
42
Gambar 4.3 Pengukuran Tan Delta pada CVT
Guard
GST-
Ground
2kV F*) - A,S1,S2 C2 **)
Keterangan:
*) pada pengukuran C2, terminal F dilepas( tidak terhubung ke
EMU)
**) pengukuran C2 dilakukan pada saat overhaul
4.3.3. Tahanan Pentanahan
Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji
tahanan pentanahan. Besarnya nilai tahanan pentanahan
mempengaruhi keamanan personil terhadap bahaya tegangan
sentuh.
Gambar 4.4. Alat Uji Tahanan Pertanahan
4.3.4. Rasio
Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil
pengukuran dengan nilai pada nameplate.
43
Gambar 4.5. Pengukuran Ratio
Pengukuran dilakukan dengan menginjeksi tegangan AC 2 – 10KV
pada sisi primer dan dibandingkan dengan output tegangan pada
sisi sekunder.
Pengujian ini hanya dilakukan ketika pemasangan baru atau setelah
relokasi.
4.3.5. Kualitas Minyak
Berdasarkan standard IEC 60422 “Mineral insulating oils in
electrical equipment supervision and maintenance guide”, Trafo
tegangan (VT) masuk dalam kategori D (instrument/protection
transformer >170 kV) dan kategori E (instrument/protection
transformer ≤ 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada trafo
instrument hanya dapat dilakukan pada trafo instrument jenis
nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi dilakukan
setelah VT 10 tahun beroperasi. Pengambilan sample yang
selanjutnya perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan
manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari
manufacturer masing-masing.
44
~2 - 10 KV
Output
Pengujian kualitas minyak sesuai standard IEC 60422 meliputi :
a. Pengujian Down Voltage (BDV)
Pengujian tegangan tembus dilakukan untuk mengetahui
kemapuan minyak isolasi dalam menahan stress tegangan.
Pengujian ini dapat menjadi indikasi keberadaan kontaminan
seperti kadar air dan partikel. Rendahnya nilai tegangan
tembus dapat mengindikasikan keberadaan salah satu
kontaminan tersebut, dan tingginya tegangan tembus belum
tentu juga mengindikasikan bebasnya minyak dari semua
jenis kontaminan.
Gambar 4.6. Alat Uji Tegangan Tembus Minyak
b. Pengujian Water Content
Pengujian kadar air untuk mengetahui seberapa besar kadar
air yang terlarut / terkandung di minyak. Menurut standar
IEC 60422 perlu dilakukan koreksi hasil pengujian kadar air
terhadap suhu 20 oC yaitu dengan mengalikan hasil pengujian
dengan faktor koreksi f.
45
Dimana: f =2 , 24 e−0 ,04 ts
Ket :
f= faktor koreksi
ts = Suhu minyak pada waktu diambil (sampling)
c. Pengujian Acidity
Minyak yang rusak akibat teroksidasi akan menghasilkan
senyawa asam yang akan menurunkan kualitas isolasi kertas
isolasi pada trafo. Asam ini juga dapat menjadi penyebab
proses korosi pada tembaga dan bagian trafo yang terbuat
dari bahan metal.
d. Pengujian Dielectric Disspation Factor
Pengujian ini bertujuan mengukur arus bocor melalui minyak
isolasi, yang secara tidak langsung mengukur seberapa besar
pengotoran atau pemburukan yang terjadi.
e. Pengujian Interfacial Tension
Pengujian IFT antara minyak dengan air dimaksudkan untuk
mengetahui keberadaan polar contaminant yang larut dan
hasil proses pemburukan. Karakteristik dari ift akan
mengalami penurunan nilai yang sangat drastis seiring
tingginya tingkat penuaan pada minyak isolasi. Ift juga dapat
mengindikasi masalah pada minyak isolasi terhadap material
isolasi lainnya.
f. Pengujian Sediment dan Sludge
Pengujian sediment ini bertujuan mengukur seberapa banyak
(%) zat pengotor terhadap minyak isolasi trafo.
g. Pengujian Flash Point
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui flash point atau
titik nyala api dari minyak isolasi
46
h. Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA)
Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) adalah merupakan
suatu tool diagnosa untuk mendeteksi dan mengevaluasi
gangguan pada peralatan tenaga listrik dengan cara mengukur
beberapa kandungan gas di dalam minyak isolasi meliputi
gas: Nitrogen(N2), Oxygen (O2), Hydrogen (H2), Carbon
monoxide (CO), Carbon dioxide(CO2), Methane (CH4),
Ethane (C2H6), Ethylene(C2H4) dan Acetylene (C2H2).
Mengacu pada standard IEC 60599 “Mineral oil-impragnated
electrical equipment in service-Guide to interpretation of
Dissolved and free gas analysis” , kelainan dalam peralatan
trafo instrument dapat dideteksi dengan menggunakan DGA.
4.4. Shutdown Treatment
Treatment merupakan tindakan pemeliharaan pada saat shutdown tahunan.
No Peralatan yang
dipelihara
Cara Pemeliharaan Standard
1
Box Terminal
Periksa terhadap, kotoran,
binatang atau kemungkinan
kemasukan air.
Bersih
2Body VT
Periksa kebersihan bushing dan
body VT
Bersih
3
Baut-baut
Periksa kekencangan baut-baut
terminal utama & pentanahan
serta baut-baut wiring kontrol
dalam terminal boks
Kencang
4
Limit switch
Periksa apakah limit switch
masih berfungsi normal atau
tidak
Normal
47
4.5 EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN DAN REKOMENDASI
4.5.1 In Service Inspection
No Item
inspeksi
Hasil
inspeksi
Rekomendasi
1. Level
ketinggian
minyak
Minimum - Pastikan kondisi indikator ketinggian
minyak normal/tidak
- Periksa apakah ada kebocoran minyak
- Lakukan langkah pada item 2 tabel ini
Maksimum - Pastikan kondisi indikator ketinggian
minyak normal/tidak
- Pastikan bahwa tidak ada kontaminasi air
dari luar
- Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah
fatik maka lakukan penggantian seal dan
penggantian minyak sesuai manual
instruction/hubungi manufacturer.
2. Kebocoran
minyak
Rembes/
Bocor
- Periksa sumber kebocoran minyak
- Lakukan pengujian kualitas minyak untuk
memastikan kondisi minyak isolasi
- Jika hasil pengujian minyak isolasi dalam
kondisi poor, maka lakukan langkah seperti
pada sub bab 3.3.3 (karakteristik minyak)
- Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah
fatik maka lakukan penggantian seal dan
penggantian minyak sesuai manual
instruction/hubungi manufacturer.
3. Kondisi
fisik
isolator
porcelain
Flek/
Retak/pecah
Lakukan penggantian PT/CVT bila pecah tdk
bisa ditoleransi.
Lapisi dengan insulator varnish untuk kondisi
isolator flek atau dengan gunakan ceramic
sealer/ceramic rebound untuk kondisi pecah
48
kecil.
4. Kondisi
core
housing
Retak Lakukan penggantian VT/CVT
5. Kondisi
structure
penyangga
Kendor/
Bengkok
Lakukan perbaikan/penggantian struktur
penyangga
6. Kondisi
grounding
Lepas /
kendor /
rantas
Sambungkan kembali, kencangkan atau ganti
kawat pentanahan sehingga pentanahan
tersambung dengan mesh grounding GI.
4.5.2 In service measurement
1. Thermovisi klem, body, isolator, housing dan konduktor
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil thermography VT
fasa R, S, dan T.
Berdasarkan InternationaI Electrical Testing Association (NETA)
Maintenance Testing Specifications (NETA MTS-1997) interpretasi hasil
thermovisi dapat dikategorikan sebagai berikut:
No ∆T1
(perbedaan
suhu antar
fasa)
Rekomendasi
1. 1 oC – 3oC Dimungkinakan ada ketidaknormalan, perlu
investigasi lanjut
2. 4 oC – 15oC Mengindikasikan adanya defesiensi, perlu
dijadwalkan perbaikan.
3. >16oC Ketidaknormalan Mayor, perlu dilakukan
49
perbaikan/penggantian segera
4.5.3 Shutdown testing / Measurement
1. Tahanan Isolasi
Standard : VDE ( catalogue 228/4 ) minimum besarnya tahanan isolasi
kumparan trafo, pada suhu operasi dihitung “ 1 Kilo Volt = 1 MOhm
No Hasil Uji Keterangan Rekomendasi
1. > 1MOhm/1kV Good Normal
2. < 1MOhm/1kV Poor Lakukan pengujian lebih lanjut
4.5.4 Kualitas Minyak
Standard yang digunakan : IEC 60422 “Mineral insulating oils in electrical
equipment supervision and maintenance guidance”.
1. Breakdown Voltage:
Kategori D (>170kV)
>60 kV/2.5 mm Good Normal
50-60 kV/2.5 mm Fair - Periksa apakah ada indikasi
kebocoran VT dan perbaiki.
- Laksanakan penggantian minyak
sesuai manual instruction atau
hubungi manufacturer.
<50 kV/2.5 mm Poor
Kategori E (≤ 170 kV)
s.d.a
50
>50 kV/2.5 mm Good
40-50 kV/2.5 mm Fair
<40kV/2.5 mm Poor
2. Water Content Koreksi ke suhu 20 oC
Kategori D (>170kV)
<5ppm Good Normal
5-10ppm Fair - Periksa apakah ada indikasi
kebocoran VT dan perbaiki.
- Laksanakan penggantian minyak
sesuai manual instruction atau
hubungi manufacturer.
>10ppm Poor
Kategori E (≤ 170 kV)
s.d.a
<5ppm Good
5-15ppm Fair
>15ppm Poor
. Acidity
Kategori D (>170kV)
<0.1 Good Normal
0.1-0.15 Fair -Laksanakan penggantian minyak
sesuai manual instruction atau
hubungi manufacturer dan monitor.
- Bila acidity tetap tinggi Laksanakan
penggantian VT
>0.15 Poor
51
Kategori E (≤ 170 kV)
<0.1 Good
s.d.a0.1-0.2 Fair
>0.2 Poor
4. Dielectric
Dissipation Factor
Kategori D (>170kV)
<0.01 Good Normal
0.01-0.03 Fair - Periksa apakah ada indikasi
kebocoran VT dan perbaiki.
- Laksanakan penggantian minyak
sesuai manual instruction atau
hubungi manufacturer.
>0.03 Poor
Kategori E (≤ 170 kV)
<0.1 Good
s.d.a0.1-0.3 Fair
>0.3 Poor
5. Interfacial Tension
(mN/m)
Kategori D (>170kV)
>28 Good Normal
22-28 Fair Laksanakan penggantian minyak
sesuai manual instruction atau
hubungi manufacturer.<22 Poor
52
Kategori E (≤ 170 kV) Bukan merupakan pengujian rutin
6. Pengujian Sedimen dan Sludge
<0.02% Good Normal
>0.02% Poor Laksanakan penggantian minyak
sesuai manual instruction atau
hubungi manufacturer.
7. Pengujian Flash
Point
Perubahan <10% Good Normal
Perubahan >10% Poor - Laksanakan penggantian minyak
sesuai manual instruction atau
hubungi manufacturer.
4.5.5 DGA
Standar yang digunakan IEC 60599 tahun 1999 “Mineral oil-impragnated
electrical equipment in service-Guide to interpretation of Dissolved and free
gas analysis”.
Tabel Interpretasi DGA berdasarkan IEC 60599 :
Jenis fault C2H2/C2H4 CH4/H2 C2H4/C2H6 Rekomendasi
PD Partial
Discharge NS <0.1 <0.2
D1 Discharge of
Low energy >1 0.1-0.5 >1
D2 Discharge of
High energy 0.6-2.5 0.1-1 >2
T1 Thermal NS >1 (NS) <1
53
Fault <
300oC
T2 Thermal
Fault
300<t<700oC <0.1 >1 1-4
T3 Thermal
Fault >700oC <0.2 >1 >4
4.5.6 Tahanan Pentanahan
No Hasil
Pengujian
Keterangan Rekomendasi
1 < 1 Ohm Good Normal
2 >1Ohm Poor Periksa kondisi sambungan
grounding
4.5.7 Pengujian Spark Gap
Periksa Spark gap bushing apakah masih memenuhi syarat ( lihat lampiran
IV .4 buku O&M SE 032) standard VDE 0111/12
54
Tegangan Nominal
(kV)
BIL
(KV)
Jarak antara gap
(mm)
6 60 60
12 50 50
75 85
20 60 60
125 155
30 95 115
170 220
70 145 180
325 400
150 250 330
550 700
4.5.8 Ratio
Standard yang digunakan : IEEE Std C57.13-1993 “Standard Requirements for
Instrument Transformers”.
55
Error ratio hasil pengukuran dan nameplate dikategorikan menjadi dua batasan
yaitu :
1. VT untuk keperluan metering : error maksimum + 0.1%
2. VT untuk keperluan lain (proteksi, load control dan keperluan
sejenisnya) : error maksimum + 1.2%
Shutdown Inspection
No Sub Sistem Hasil Inspeksi Rekomendasi
1 Box Terminal Kotor
Kemasukan air
Bersihkan
Keringkan
2 Body VT Kotor
Retak/cacat
Bersihkan
Perbaiki/ganti
3 Baut-baut longgar Kencangkan
4 Limit switch Tidak bekerja Perbaiki
56
4.6 TABEL URAIAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
57
57
Jenis
Pemeliharaan
Jenis
Inspeksi/Pengujian Periode Tool
In service
Inspection
1 Pemeriksaan level
ketinggian minyak
VT/CVT
Mingguan Visual
2 Pemeriksaan level
tekanan minyak
(khusus untuk
dengan rubber
bellow)
Harian Visual
3 Pemeriksaan
kebocoran minyak
Harian Visual
4 Pemeriksaan
kondisi fisik
isolator porcelain
Mingguan Visual
5 Pemeriksaan
kondisi core
housing
Mingguan Visual
6 Pemeriksaan
kondisi structure
penyangga
Tahunan Visual
7 Pemeriksaan
kondisi grounding
Bulanan Visual
8 Pemeriksaan spark
Gap
Bulanan Visual
In service
measurement
1 Thermovisi antara
klem dan
konduktor
Bulanan Kamera
Thermography
2 Thermovisi body
VT/CVT
Bulanan Kamera
Thermography
3 Thermovisi pada
isolator
Bulanan Kamera
Thermography
4 Thermovisi pada
housing
Bulanan Kamera
Thermography
5 Thermovisi pada
konduktor
Bulanan Kamera
Thermography
Shutdown
Testing /
1 Pengujian tahanan
Isolasi
2 Tahunan Alat Uji
Tahanan