BAB IV SIAP

27
BAB IV PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TEGANGAN 4.1. In Service inspection In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan. 4.1.1. Dielectric Memeriksa rembesan / kebocoran minyak memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga. Memeriksa isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan yang lainnya 4.1.2. Electromagnetic Circuit memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga. rembesan / kebocoran minyak trafo pada seal isolator. Memeriksa kondisi spark gap 4.1.3. Mechanical structure memeriksa pondasi dari keretakan atau tidak. memeriksa rumah VT\CVT dari keretakan dan korosi. 39

description

laporan PKL

Transcript of BAB IV SIAP

Page 1: BAB IV SIAP

BAB IV

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TEGANGAN

4.1. In Service inspection

In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian

peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja

peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan.

4.1.1. Dielectric

Memeriksa rembesan / kebocoran minyak

memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.

Memeriksa isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan

yang lainnya

4.1.2. Electromagnetic Circuit

memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.

rembesan / kebocoran minyak trafo pada seal isolator.

Memeriksa kondisi spark gap

4.1.3. Mechanical structure

memeriksa pondasi dari keretakan atau tidak.

memeriksa rumah VT\CVT dari keretakan dan korosi.

memeriksa steel structure VT\CVT dari bengkok, longgar

dan korosi.

4.1.4. Pentanahan VT

Inspeksi pentanahan VT dilakukan dengan memeriksa kawat dan

terminal pentanahan terhubung ke mess grounding switchyard

dengan kencang dan sempurna.

4.2. In Service measurement

In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang

dilakukan pada saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.

39

Page 2: BAB IV SIAP

4.2.1. Thermovision

Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi

listrik, dengan Infra red thermovision dapat dilihat losses yang

terjadi di jaringan. Semakin tinggi suhu hotspot yang terjadi maka

semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat diakibatkan oleh

sambungan yang kurang baik, Pemeriksaan dengan thermovision

pada CVT digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada

CVT.

Thermovisi dilakukan pada:

Konduktor dan klem VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

perbedaan suhu antara konduktor dan klem VT

Isolator dan housing VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

adanya kelainan / hotspot di dalam VT.

Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CVT 500 kV

dilakukan setiap 2 minggu.

4.3. Shutdown testing / Measurement

Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan

pada saat peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat

pemeliharaan rutin maupun pada saat investigasi ketidaknormalan.

4.3.1. Tahanan isolasi

Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat ukur tahanan isolasi 5

KV untuk sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi

untuk mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo tegangan

tersebut. Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada saat 60 detik.

40

Page 3: BAB IV SIAP

4.3.2. Tan delta & Kapasitansi

Pada trafo tegangan yang menggunakan minyak untuk isolasinya,

minyak memiliki nilai konduktansi yang cukup rendah dan nilai

kapasitansi yang cukup tinggi, pengujian tangen delta dilakukan

untuk mengetahui besarnya nilai factor disipasi (tan delta) dan

kapasitansi dari VT. Peningkatan nilai dari kapasitansi

mengindikasikan adanya kertas isolasi yang terkontaminasi oleh

kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan pada sistem

isolasi VT.

Pengujian dengan mode GST-Ground pada VT bertujuan untuk

mengetahui nilai tan delta overall (secara umum). Tegangan uji

yang digunakan adalah 2kV sampai 10 kV.

41

Gambar 4.1 Pengujian Tahanan Isolasi

Page 4: BAB IV SIAP

Gambar 4.2. Pengukuran Tan Delta pada VT

Mode

Uji

Tegangan

Uji

HV

Lead

LV

LeadGround

Objek

pengukuran

GST-

Guard

10kV C B A,F,S1,S2 C1-1

UST 10kV B C A,F,S1,S2 C1-2

GST- 10kV B C A,F,S1,S2 C1-3

42

Gambar 4.3 Pengukuran Tan Delta pada CVT

Page 5: BAB IV SIAP

Guard

GST-

Ground

2kV F*) - A,S1,S2 C2 **)

Keterangan:

*) pada pengukuran C2, terminal F dilepas( tidak terhubung ke

EMU)

**) pengukuran C2 dilakukan pada saat overhaul

4.3.3. Tahanan Pentanahan

Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji

tahanan pentanahan. Besarnya nilai tahanan pentanahan

mempengaruhi keamanan personil terhadap bahaya tegangan

sentuh.

Gambar 4.4. Alat Uji Tahanan Pertanahan

4.3.4. Rasio

Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil

pengukuran dengan nilai pada nameplate.

43

Page 6: BAB IV SIAP

Gambar 4.5. Pengukuran Ratio

Pengukuran dilakukan dengan menginjeksi tegangan AC 2 – 10KV

pada sisi primer dan dibandingkan dengan output tegangan pada

sisi sekunder.

Pengujian ini hanya dilakukan ketika pemasangan baru atau setelah

relokasi.

4.3.5. Kualitas Minyak

Berdasarkan standard IEC 60422 “Mineral insulating oils in

electrical equipment supervision and maintenance guide”, Trafo

tegangan (VT) masuk dalam kategori D (instrument/protection

transformer >170 kV) dan kategori E (instrument/protection

transformer ≤ 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada trafo

instrument hanya dapat dilakukan pada trafo instrument jenis

nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi dilakukan

setelah VT 10 tahun beroperasi. Pengambilan sample yang

selanjutnya perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan

manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari

manufacturer masing-masing.

44

~2 - 10 KV

Output

Page 7: BAB IV SIAP

Pengujian kualitas minyak sesuai standard IEC 60422 meliputi :

a. Pengujian Down Voltage (BDV)

Pengujian tegangan tembus dilakukan untuk mengetahui

kemapuan minyak isolasi dalam menahan stress tegangan.

Pengujian ini dapat menjadi indikasi keberadaan kontaminan

seperti kadar air dan partikel. Rendahnya nilai tegangan

tembus dapat mengindikasikan keberadaan salah satu

kontaminan tersebut, dan tingginya tegangan tembus belum

tentu juga mengindikasikan bebasnya minyak dari semua

jenis kontaminan.

Gambar 4.6. Alat Uji Tegangan Tembus Minyak

b. Pengujian Water Content

Pengujian kadar air untuk mengetahui seberapa besar kadar

air yang terlarut / terkandung di minyak. Menurut standar

IEC 60422 perlu dilakukan koreksi hasil pengujian kadar air

terhadap suhu 20 oC yaitu dengan mengalikan hasil pengujian

dengan faktor koreksi f.

45

Page 8: BAB IV SIAP

Dimana: f =2 , 24 e−0 ,04 ts

Ket :

f= faktor koreksi

ts = Suhu minyak pada waktu diambil (sampling)

c. Pengujian Acidity

Minyak yang rusak akibat teroksidasi akan menghasilkan

senyawa asam yang akan menurunkan kualitas isolasi kertas

isolasi pada trafo. Asam ini juga dapat menjadi penyebab

proses korosi pada tembaga dan bagian trafo yang terbuat

dari bahan metal.

d. Pengujian Dielectric Disspation Factor

Pengujian ini bertujuan mengukur arus bocor melalui minyak

isolasi, yang secara tidak langsung mengukur seberapa besar

pengotoran atau pemburukan yang terjadi.

e. Pengujian Interfacial Tension

Pengujian IFT antara minyak dengan air dimaksudkan untuk

mengetahui keberadaan polar contaminant yang larut dan

hasil proses pemburukan. Karakteristik dari ift akan

mengalami penurunan nilai yang sangat drastis seiring

tingginya tingkat penuaan pada minyak isolasi. Ift juga dapat

mengindikasi masalah pada minyak isolasi terhadap material

isolasi lainnya.

f. Pengujian Sediment dan Sludge

Pengujian sediment ini bertujuan mengukur seberapa banyak

(%) zat pengotor terhadap minyak isolasi trafo.

g. Pengujian Flash Point

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui flash point atau

titik nyala api dari minyak isolasi

46

Page 9: BAB IV SIAP

h. Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA)

Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) adalah merupakan

suatu tool diagnosa untuk mendeteksi dan mengevaluasi

gangguan pada peralatan tenaga listrik dengan cara mengukur

beberapa kandungan gas di dalam minyak isolasi meliputi

gas: Nitrogen(N2), Oxygen (O2), Hydrogen (H2), Carbon

monoxide (CO), Carbon dioxide(CO2), Methane (CH4),

Ethane (C2H6), Ethylene(C2H4) dan Acetylene (C2H2).

Mengacu pada standard IEC 60599 “Mineral oil-impragnated

electrical equipment in service-Guide to interpretation of

Dissolved and free gas analysis” , kelainan dalam peralatan

trafo instrument dapat dideteksi dengan menggunakan DGA.

4.4. Shutdown Treatment

Treatment merupakan tindakan pemeliharaan pada saat shutdown tahunan.

No Peralatan yang

dipelihara

Cara Pemeliharaan Standard

1

Box Terminal

Periksa terhadap, kotoran,

binatang atau kemungkinan

kemasukan air.

Bersih

2Body VT

Periksa kebersihan bushing dan

body VT

Bersih

3

Baut-baut

Periksa kekencangan baut-baut

terminal utama & pentanahan

serta baut-baut wiring kontrol

dalam terminal boks

Kencang

4

Limit switch

Periksa apakah limit switch

masih berfungsi normal atau

tidak

Normal

47

Page 10: BAB IV SIAP

4.5 EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN DAN REKOMENDASI

4.5.1 In Service Inspection

No Item

inspeksi

Hasil

inspeksi

Rekomendasi

1. Level

ketinggian

minyak

Minimum - Pastikan kondisi indikator ketinggian

minyak normal/tidak

- Periksa apakah ada kebocoran minyak

- Lakukan langkah pada item 2 tabel ini

Maksimum - Pastikan kondisi indikator ketinggian

minyak normal/tidak

- Pastikan bahwa tidak ada kontaminasi air

dari luar

- Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah

fatik maka lakukan penggantian seal dan

penggantian minyak sesuai manual

instruction/hubungi manufacturer.

2. Kebocoran

minyak

Rembes/

Bocor

- Periksa sumber kebocoran minyak

- Lakukan pengujian kualitas minyak untuk

memastikan kondisi minyak isolasi

- Jika hasil pengujian minyak isolasi dalam

kondisi poor, maka lakukan langkah seperti

pada sub bab 3.3.3 (karakteristik minyak)

- Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah

fatik maka lakukan penggantian seal dan

penggantian minyak sesuai manual

instruction/hubungi manufacturer.

3. Kondisi

fisik

isolator

porcelain

Flek/

Retak/pecah

Lakukan penggantian PT/CVT bila pecah tdk

bisa ditoleransi.

Lapisi dengan insulator varnish untuk kondisi

isolator flek atau dengan gunakan ceramic

sealer/ceramic rebound untuk kondisi pecah

48

Page 11: BAB IV SIAP

kecil.

4. Kondisi

core

housing

Retak Lakukan penggantian VT/CVT

5. Kondisi

structure

penyangga

Kendor/

Bengkok

Lakukan perbaikan/penggantian struktur

penyangga

6. Kondisi

grounding

Lepas /

kendor /

rantas

Sambungkan kembali, kencangkan atau ganti

kawat pentanahan sehingga pentanahan

tersambung dengan mesh grounding GI.

4.5.2 In service measurement

1. Thermovisi klem, body, isolator, housing dan konduktor

Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil thermography VT

fasa R, S, dan T.

Berdasarkan InternationaI Electrical Testing Association (NETA)

Maintenance Testing Specifications (NETA MTS-1997) interpretasi hasil

thermovisi dapat dikategorikan sebagai berikut:

No ∆T1

(perbedaan

suhu antar

fasa)

Rekomendasi

1. 1 oC – 3oC Dimungkinakan ada ketidaknormalan, perlu

investigasi lanjut

2. 4 oC – 15oC Mengindikasikan adanya defesiensi, perlu

dijadwalkan perbaikan.

3. >16oC Ketidaknormalan Mayor, perlu dilakukan

49

Page 12: BAB IV SIAP

perbaikan/penggantian segera

4.5.3 Shutdown testing / Measurement

1. Tahanan Isolasi

Standard : VDE ( catalogue 228/4 ) minimum besarnya tahanan isolasi

kumparan trafo, pada suhu operasi dihitung “ 1 Kilo Volt = 1 MOhm

No Hasil Uji Keterangan Rekomendasi

1. > 1MOhm/1kV Good Normal

2. < 1MOhm/1kV Poor Lakukan pengujian lebih lanjut

4.5.4 Kualitas Minyak

Standard yang digunakan : IEC 60422 “Mineral insulating oils in electrical

equipment supervision and maintenance guidance”.

1. Breakdown Voltage:

Kategori D (>170kV)

>60 kV/2.5 mm Good Normal

50-60 kV/2.5 mm Fair - Periksa apakah ada indikasi

kebocoran VT dan perbaiki.

- Laksanakan penggantian minyak

sesuai manual instruction atau

hubungi manufacturer.

<50 kV/2.5 mm Poor

Kategori E (≤ 170 kV)

s.d.a

50

Page 13: BAB IV SIAP

>50 kV/2.5 mm Good

40-50 kV/2.5 mm Fair

<40kV/2.5 mm Poor

2. Water Content Koreksi ke suhu 20 oC

Kategori D (>170kV)

<5ppm Good Normal

5-10ppm Fair - Periksa apakah ada indikasi

kebocoran VT dan perbaiki.

- Laksanakan penggantian minyak

sesuai manual instruction atau

hubungi manufacturer.

>10ppm Poor

Kategori E (≤ 170 kV)

s.d.a

<5ppm Good

5-15ppm Fair

>15ppm Poor

. Acidity

Kategori D (>170kV)

<0.1 Good Normal

0.1-0.15 Fair -Laksanakan penggantian minyak

sesuai manual instruction atau

hubungi manufacturer dan monitor.

- Bila acidity tetap tinggi Laksanakan

penggantian VT

>0.15 Poor

51

Page 14: BAB IV SIAP

Kategori E (≤ 170 kV)

<0.1 Good

s.d.a0.1-0.2 Fair

>0.2 Poor

4. Dielectric

Dissipation Factor

Kategori D (>170kV)

<0.01 Good Normal

0.01-0.03 Fair - Periksa apakah ada indikasi

kebocoran VT dan perbaiki.

- Laksanakan penggantian minyak

sesuai manual instruction atau

hubungi manufacturer.

>0.03 Poor

Kategori E (≤ 170 kV)

<0.1 Good

s.d.a0.1-0.3 Fair

>0.3 Poor

5. Interfacial Tension

(mN/m)

Kategori D (>170kV)

>28 Good Normal

22-28 Fair Laksanakan penggantian minyak

sesuai manual instruction atau

hubungi manufacturer.<22 Poor

52

Page 15: BAB IV SIAP

Kategori E (≤ 170 kV) Bukan merupakan pengujian rutin

6. Pengujian Sedimen dan Sludge

<0.02% Good Normal

>0.02% Poor Laksanakan penggantian minyak

sesuai manual instruction atau

hubungi manufacturer.

7. Pengujian Flash

Point

Perubahan <10% Good Normal

Perubahan >10% Poor - Laksanakan penggantian minyak

sesuai manual instruction atau

hubungi manufacturer.

4.5.5 DGA

Standar yang digunakan IEC 60599 tahun 1999 “Mineral oil-impragnated

electrical equipment in service-Guide to interpretation of Dissolved and free

gas analysis”.

Tabel Interpretasi DGA berdasarkan IEC 60599 :

Jenis fault C2H2/C2H4 CH4/H2 C2H4/C2H6 Rekomendasi

PD Partial

Discharge NS <0.1 <0.2

D1 Discharge of

Low energy >1 0.1-0.5 >1

D2 Discharge of

High energy 0.6-2.5 0.1-1 >2

T1 Thermal NS >1 (NS) <1

53

Page 16: BAB IV SIAP

Fault <

300oC

T2 Thermal

Fault

300<t<700oC <0.1 >1 1-4

T3 Thermal

Fault >700oC <0.2 >1 >4

4.5.6 Tahanan Pentanahan

No Hasil

Pengujian

Keterangan Rekomendasi

1 < 1 Ohm Good Normal

2 >1Ohm Poor Periksa kondisi sambungan

grounding

4.5.7 Pengujian Spark Gap

Periksa Spark gap bushing apakah masih memenuhi syarat ( lihat lampiran

IV .4 buku O&M SE 032) standard VDE 0111/12

54

Page 17: BAB IV SIAP

Tegangan Nominal

(kV)

BIL

(KV)

Jarak antara gap

(mm)

6 60 60

12 50 50

75 85

20 60 60

125 155

30 95 115

170 220

70 145 180

325 400

150 250 330

550 700

4.5.8 Ratio

Standard yang digunakan : IEEE Std C57.13-1993 “Standard Requirements for

Instrument Transformers”.

55

Page 18: BAB IV SIAP

Error ratio hasil pengukuran dan nameplate dikategorikan menjadi dua batasan

yaitu :

1. VT untuk keperluan metering : error maksimum + 0.1%

2. VT untuk keperluan lain (proteksi, load control dan keperluan

sejenisnya) : error maksimum + 1.2%

Shutdown Inspection

No Sub Sistem Hasil Inspeksi Rekomendasi

1 Box Terminal Kotor

Kemasukan air

Bersihkan

Keringkan

2 Body VT Kotor

Retak/cacat

Bersihkan

Perbaiki/ganti

3 Baut-baut longgar Kencangkan

4 Limit switch Tidak bekerja Perbaiki

56

Page 19: BAB IV SIAP

4.6 TABEL URAIAN KEGIATAN PEMELIHARAAN

57

Page 20: BAB IV SIAP

57

Jenis

Pemeliharaan

Jenis

Inspeksi/Pengujian Periode Tool

In service

Inspection

1 Pemeriksaan level

ketinggian minyak

VT/CVT

Mingguan Visual

2 Pemeriksaan level

tekanan minyak

(khusus untuk

dengan rubber

bellow)

Harian Visual

3 Pemeriksaan

kebocoran minyak

Harian Visual

4 Pemeriksaan

kondisi fisik

isolator porcelain

Mingguan Visual

5 Pemeriksaan

kondisi core

housing

Mingguan Visual

6 Pemeriksaan

kondisi structure

penyangga

Tahunan Visual

7 Pemeriksaan

kondisi grounding

Bulanan Visual

8 Pemeriksaan spark

Gap

Bulanan Visual

In service

measurement

1 Thermovisi antara

klem dan

konduktor

Bulanan Kamera

Thermography

2 Thermovisi body

VT/CVT

Bulanan Kamera

Thermography

3 Thermovisi pada

isolator

Bulanan Kamera

Thermography

4 Thermovisi pada

housing

Bulanan Kamera

Thermography

5 Thermovisi pada

konduktor

Bulanan Kamera

Thermography

Shutdown

Testing /

1 Pengujian tahanan

Isolasi

2 Tahunan Alat Uji

Tahanan