BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi...
-
Upload
nguyendang -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi...
78
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Gambaran Singkat SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus
SMK Al-Qolam Kota Agung merupakan salah satu sekolah dibawah
naungan Yayasan Pendidikan Startech yang ada di Kabupaten Tanggamus
didirikan pada tanggal 9 Januari 2012 berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Tanggamus nomor
420/038/42/01/2012 dengan luas bangunan seluas 1.650 m2
di Jalan Soekarno-
Hatta Pekon Terbaya Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus. Saat ini
Kepala SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus dijabat oleh
Bapak Robin Afandi, S.IP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dokumentasi
SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus berikut ini :
1. Nama Sekolah : SMK AL-QOLAM KOTA AGUNG
2. NPSN / NSS : 69774736 / 420038420120
3. Status : SWASTA
4. Tahun Berdiri : 2012
5. Alamat : JL. SOEKARNO-HATTA
a. Pekon : TERBAYA
b. Kecamatan : KOTA AGUNG
c. Kabupaten/ Kota : TANGGAMUS
d. Provinsi : LAMPUNG
79
6. Nilai Akreditasi : B
7. Jumlah Rombel / Kelas : 6
8. Luas tanah seluruhnya : 7.664 m2
9. Luas Bangunan : 1.650 m2
10. Luas Kebun/ Halaman : 1.300 m2
11. Status Tanah : YAYASAN PENDIDIKAN STARTECH
KEPALA SEKOLAH
1. Nama Kepala Sekolah : ROBIN AFANDI, S.IP
2. NIY : 2015200590009
3. Jenis Kelamin : PRIA
4. Tempat, Tgl. Lahir : KOTA BATU, 20 Mei 1990
5. Pendidikan Terakhir : S.1
2. Visi dan Misi SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus
a. Visi :
Membentuk generasi qur’ani yang memiliki keterampilan, siap kerja
sesuai dengan kejuruan dan keahliannya.
Indikator Visi
1) Generasi Qur’ani
Al-Qur’an menjadi satu-satunya sumber bagi kehidupan mereka,
menjadi ukuran, dan dasar berpikir mereka
2) Keterampilan
Kelebihan atau kemampuan seseorang untuk menggunakan akal,
fikiran, ide dan kreatifitasnya dalam mengerjakan, mengubah,
80
menyelesaikan ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna
sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut
3) Siap Kerja
Lulusan dari SMK Al-Qolam Kota Agung sudah disediakan (tinggal
memakai atau menggunakan saja) untuk berkerja
4) Kejuruan
Pendidikan kejuruan berlangsung apabila individu atau sejumlah
individu mendapatkan informasi, pemahaman, kemampuan,
keterampilan, apresiasi, minat dan/atau sikap, yang memungkinkan dia
untuk memulai atau melanjutkan suatu aktivitas yang produktif
5) Keahlian
Kemampuan untuk melakukan sesuatu terhadap sebuah peran yang
dapat dipindahkan dari satu orang ke orang yang lain.
b. Misi :
1) Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam
dan luar sekolah.
2) Menyelenggarakan proses pembelajaran dan bimbingan yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan bermakna berdasarkan profesionalisme
3) Meningkatkan solidaritas dan saling tolong menolong antar warga
sekolah, penyelenggara pendidikan dan masyarakat
4) Membiasakan siswa untuk berwirausaha dan berekonomi kreatif dalam
manajemen terpadu di kehidupan sehari hari.
81
c. Tujuan
1) Meningkatkan pencapaian penguasaan kompetensi siswa
2) Meningkatnya sarana prasarana sekolah
3) Meningkatnya kualitas dan prestasi sekolah baik dalam akademik
maupun non akademik
4) Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif dalam upaya
mendukung pencapaian kualitas pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan
5) Terciptanya komunitas belajar guru dan siswa
6) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan sekolah
7) Meningkatkan penguasaan siswa dalam pengoperasian komputer dan
memanfaatkan akses internet dalam upaya mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
8) Memberikan bekal kecakapan hidup untuk mandiri atau bekerja
kepada peserta didik melalui penyedian sarana keterampilan yang
representatif.
3. Keadaan Guru dan Karyawan SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten
Tanggamus
SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus dikelola oleh
sebagian besar para lulusan S1 perguruan tinggi. Berikut ini keadaan guru dan
karyawan yang ada di SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus.
82
Tabel 20.
Keadaan Guru dan Karyawan SMK Al-Qolam Kota Agung
No Nama Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 Robin Afandi, S.IP Kepala Sekolah /
Pembina OSIS S1
2 Fikri Andriyan, S.IP Waka Kurikulum S1
3 Ade Nurhamzah, S.IP Waka Kesiswaan/Sarpas S1
4 Riki Renaldo, S.Kom., M.T.I Waka Humas S2
5 Rika Juwita, S.Kom Bendahara S1
6 Yeni Prawita, S.Pd Bimbingan Konseling S1
7 Deni Paryana, S.Kom Kepala Jurusan TKJ S1
8 Yana Rita Al Akbari, S.STP Kepala Jurusan
Keperawatan S1
9 Hanifa, S.Kom Kepala Tata Usaha S1
10 Fajar Ismail OB SMA
11 Alya Keamanan SMA
12 Astari, S.Kom Guru S1
13 Deni Paryana, A.Md.Kom Guru D3
14 Desti Warta Ayu, S.Pd Guru S1
15 Dwi Yulyani, S.Pd Guru S1
16 Eka Apriyanti, S.Pd Guru S1
17 Farizal Sari, S.Pd Guru S1
18 Hasnawati, S.Sos.I Guru S1
19 Irham Sidik, S.Kom Guru S1
83
20 Lena Kusnaini, S.Pd Guru S1
21 Lia Marlina, S.Kom Guru S1
22 Maidasari, S.Pd Guru S1
23 Munjiri, A.Md.Kom Guru D3
24 Nasril, S.Pd Guru S1
25 Noviansyah, S.Pd Guru S1
26 NS. Kesuma Dewi, S.Pd Guru S1
27 Rika Juwita, A.Ma.Pd Guru D2
28 Rimayana, S.Pd Guru S1
29 Robin Afandi, S.IP Guru S1
30 Sri Anah, S.Pd Guru S1
31 Zurliyana, S.Pd Guru S1
4. Keadaan Siswa SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus
Berikut ini keadaan siswa SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten
Tanggamus selama kurun waktu 2 tahun terakhir.
Tabel 21.
Keadaan Siswa SMK Al-Qolam Kota Agung
Kelas 2014/ 2015 2015/ 2016
L P Jml Jml Kls L P Jml Jml Kls
X 13 24 37 2 18 21 39 2
XI 11 19 30 2 13 24 37 2
XII 10 25 35 2 11 19 30 2
34 68 102 6 42 64 106 6
84
5. Keadaan Sarana dan Prasarana SMK Al-Qolam Kota Agung
1. Jenis Sarana Yang Dimiliki SMK Al-Qolam Kota Agung
Tabel 22.
Keadaan Sarana SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus
No Jenis
Keberadaan Luas
(m3)
Fungsi
Ada Tidak
Ada Ya Tidak
1 Ruang Kepala Sekolah √ 9 √
2 Ruang Wakil Kepala Sekolah √ -
3 Ruang Guru √ 49 √
4 Ruang Layanan Bimbingan dan Konseling √ -
5 Ruang Tamu √ 9 √
6 Ruang UKS √ 9 √
7 Ruang Perpustakaan √ 49 √
8 Ruang Media dan Alat Bantu PBM √ 35 √
9 Ruang Penjaga Sekolah √ 9 √
10 Ruang/ Pos Keamanan √ -
11 Aula/ Gedung Serba Guna √ -
12 Gudang √ 35 √
13 Kantin Sekolah √ -
14 Halaman Sekolah √ 65 √
2. Ruang Kelas
Tabel 23.
Keadaan Ruang Kelas SMK Al-Qolam Kota Agung
Kondisi Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas
Baik 6
Rusak Ringan -
Rusak Berat -
Total 6
85
3. Ruang Komputer
1) Luas : 3 m2
2) Jumlah Komputer : 25 unit
3) LCD Proyektor : 8 unit
4) AC : 3 unit
5) Pemanfaatan : 30 jam/minggu
6) Kepemilikan : sendiri
4. WC dan Kamar Mandi
Tabel 24.
Keadaan WC dan Kamar Mandi SMK Al-Qolam Kota Agung
Peruntukan
Keberadaan Luas
(m3)
Jumlah
Kondisi
Ada Tidak Baik Tidak
baik
Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan LK √ 4 2 √
Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan PR √ 4 2 √
Siswa Laki-laki √ 4 2 √
Siswa Perempuan √ 4 2 √
5. Prasarana
Tabel 25.
Keadaan Prasarana SMK Al-Qolam Kota Agung
Jenis Keberadaan Berfungsi
Ya Tidak Ya Tidak
Instalasi Air √ √
Jaringan Listrik √ √
Jaringan Telepon √ √
Internet - -
Akses Jalan √ √
86
B. Pembahasan
Untuk mengungkap pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan
kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru diukur melalui indikator
yang dijabarkan dalam kuesioner penelitian. Dalam penelitian dilakukan untuk
mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru, dan
pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru penulis mengolah
data dari hasil kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh guru SMK Al-
Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus dan kemudian penulis
menganalisis data tersebut menggunakan rumus product moment.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah dan profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja
guru, penulis menggunakan program statistik SPSS 16.
a. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMK
Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus.
Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah (X)
terhadap kinerja guru (Y) selanjutnya penulis susun dalam tabel
perhitungan korelasi berikut :
Tabel 26
Korelasi Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja
Guru
Responden Kepemimpinan
Kepsek (X) Kinerja
Guru (Y) X
2 Y
2 XY
1 66 74 4356 5476 4884
2 75 63 5625 3969 4725
3 60 66 3600 4356 3960
4 59 47 3481 2209 2773
5 58 45 3364 2025 2610
6 55 75 3025 5625 4125
87
7 55 65 3025 4225 3575
8 66 60 4356 3600 3960
9 47 59 2209 3481 2773
10 33 55 1089 3025 1815
11 66 74 4356 5476 4884
12 75 63 5625 3969 4725
13 60 66 3600 4356 3960
14 59 47 3481 2209 2773
15 58 45 3364 2025 2610
16 55 75 3025 5625 4125
17 55 65 3025 4225 3575
18 66 60 4356 3600 3960
19 47 59 2209 3481 2773
20 33 55 1089 3025 1815
JUMLAH 1016 1070 59548 65030 60632
Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment
sebagai berikut :
rxy = 2222
)()()(
YYNXXN
YXXYN
= 22
53532515.2050829774.20
)535()508()30316(20
= 286225325150258064297740
271780303160
= 3892539676
31380
= 0,798
Dengan demikian maka jelaslah bahwa besarnya hubungan hitung
(r hitung) adalah 0,798. Maka selanjutnya dikonsultasikan pada tabel r
product moment dalam taraf signifikansi 1% dan 5%. Untuk N = 20 pada
taraf signifikan 5% = 0,632 sehingga r hitung lebih besar dari r tabel
berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan taraf signifikan 1% = 0,765
88
lebih kecil dari r hitung sehingga ada pengaruh yang signifikan.
Selanjutnya adalah mengonsultasikan nilai r hitung dengan interpretasi
sebagai berikut :
Tabel 27
Tabel Interpretasi Nilai r
Besarnya r Product Moment
(rxy) Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat hubungan, tetapi sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan
dianggap tidak ada korelasi antara variabel X
dan variabel Y
0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah dan rendah
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang dan cukup
0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat atau tinggi
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.1
Berdasarkan tabel interpretasi nilai r tersebut di atas maka angka
korelasi hitung 0,798 ternyata termasuk ke dalam kelompok 0,70 – 0,90
yang menunjukkan taraf korelasi yang kuat dan tinggi.
b. Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di SMK
Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru (X)
terhadap kinerja guru (Y) selanjutnya penulis susun dalam tabel korelasi
berikut :
1 Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 193
89
Tabel 28
Korelasi Antara Kompetensi Profesional Guru dgn Kinerja Guru
Responden Kompetensi
Profesional Guru (X)
Kinerja Guru (Y)
X2 Y
2 XY
1 71 74 5041 5476 5254
2 75 63 5625 3969 4725
3 62 66 3844 4356 4092
4 65 47 4225 2209 3055
5 59 45 3481 2025 2655
6 59 75 3481 5625 4425
7 55 65 3025 4225 3575
8 66 60 4356 3600 3960
9 48 59 2304 3481 2832
10 36 55 1296 3025 1980
11 71 74 5041 5476 5254
12 75 63 5625 3969 4725
13 62 66 3844 4356 4092
14 65 47 4225 2209 3055
15 59 45 3481 2025 2655
16 59 75 3481 5625 4425
17 55 65 3025 4225 3575
18 66 60 4356 3600 3960
19 48 59 2304 3481 2832
20 36 55 1296 3025 1980
JUMLAH 1192 1218 73356 75982 73106
Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment
sebagai berikut :
rxy = 2222
)()()(
YYNXXN
YXXYN
= 22
60937991.2059636678.20
)609()596()36553(20
90
= 370881379910355216366780
362964365530
= 902911564
2566
= 0,250
Dengan demikian besarnya hubungan hitung (r hitung) adalah
0,250. Maka selanjutnya dikonsultasikan pada tabel r product moment
dalam taraf signifikansi 1% dan 5%. Untuk N = 20 pada taraf signifikan
5% = 0,632 sehingga r hitung lebih kecil dari r tabel berarti tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dan taraf signifikan 1% = 0,765 lebih besar dari r
hitung.
c. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional
guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru d i SMK Al-Qolam
Kota Agung Kabupaten Tanggamus.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama terhadap
kinerja guru, penulis menggunakan program statistik SPSS 16. Berikut
hasil output dalam menentukan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
dan kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru :
91
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 VAR00002,
VAR00001a
. Enter
a. All requested variables entered.
Keterangan :
VAR00001 = kepemimpinan kepala sekolah
VAR00002 = kompetensi profesional guru
VAR00003 = kinerja guru
Output pada bagian ini menampilkan keterangan tentang variabel terikat
yaitu kinerja guru dan variabel bebas yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan
kompetensi profesional guru dengan metode analisis Enter.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .257a .066 -.200 10.97436
a. Predictors: (Constant), VAR00002, VAR00001
Output pada bagian ini menampilkan data yang berupa tabel meliputi :
1) Besarnya nilai korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar
0,257 (kolom R)
92
2) Besarnya nilai koefisien determinasi (kemampuan/daya dukung) variabel
bebas dalam menentukan besarnya nilai variabel terikat sebesar 0,66 atau 66%
(kolom R square)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru
terhadap kinerja guru di SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus hal
ini dibuktikan 0,257 lebih kecil dari taraf nyata 5% yaitu 0,632.
Dengan demikian dapat ditunjukkan bahwa dalam pembahasan ini :
1. Kriteria kepemimpinan kepala SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten
Tanggamus TP. 2013/2014 tergolong baik, hal sesuai dengan pendapat
Wahjosumidjo yang meliputi aspek 1) memiliki kepribadian yang kuat, 2)
Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa, 3) Memiliki visi dan
memahami misi sekolah, 4) Kemampuan mengambil keputusan, dan 5)
Kemampuan berkomunikasi. Kompetensi profesionalisme guru di SMK Al-
Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus TP. 2015/2016 tergolong baik, hal
ini sesuai dengan pendapat Mulyasa E, kompetensi profesional guru meliputi
1) menguasai bahan pelajaran, 2) mengelola program belajar mengajar, 3)
mengelola kelas, 4) menggunakan media/sumber, 5) menguasai landasan-
landasan kependidikan, 6) mengelola pengajaran, 8) mengenal fungsi dan
program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, 9) mengenal dan
menyelenggarakan administrasi sekolah, dan 10) memahami prinsip-prinsip
93
dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
Dan juga sesuai dengan pendapat Raflis Kosasi dan Soetjipto yaitu
a. Guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti
bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswa;
b. Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa. Bagai guru, hal ini
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
c. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai
teknik evaluasi, mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes
hasil belajar.
d. Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan
belajar dari pengalamannya. Artinya ia harus belajar menyediakan waktu
untuk mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah
dilakukannya.
e. Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan organisasi profesinya. Selain kelima ciri profesional di atas,
guru juga dituntut memenuhi cakupan kompetensi berkaitan dengan
profesionalisme guru, pasal 10 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan dosen kompetensi guru meliputi:
(1) kompetensi padagogik; (2) kompetensi kepribadian; (3) kompetensi
sosial; dan (4) kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
94
Kinerja guru SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus TP.
2015/2016 tergolong baik. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Raflis Kosasi
dan Soetjipto mencakup guru harus : 1) Mempunyai penguasaan ilmu yang
harus diajarkan kepada siswa. 2) Memiliki kemampuan mengajar, meliputi
perencanaan, pelaksanaan mengajar dan efisiensi, guru perlu menciptakan
suasana belajar yang memungkinkan siswa mau belajar, dengan cara membina
hubungan kepercayaan satu sama lainnya. 3) Minat mengajarkan ilmunya
kepada siswa. Jika guru mempunyai minat besar untuk mengajar, maka akan
selalu berusaha untuk meningkatkan efektivitas mengajarnya.
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah sangat berpengaruh terhadap Kinerja Guru.
Hal ini sesuai dengan pendapat Wahjosumidjojo yaitu :
1) Konstruktif kepala sekolah harus memberikan dorongan dan pembinaan
kepada setiap guru dan stafnya untuk mengembangkan kemampuannya
secara optimal.
2) Kreatif kepala sekolah jangan terjebak kepada pola-pola kerja lama yang
dikerjakan oleh kepala sekolah sebelumnya, namun dia harus selalu kreatif
mencari gagasan-gagasan baru dalam menjalankan tugasnya.
3) Partisipasif memberikan kepercayaan kepada semua pihak untuk selalu
terlibat dalam setiap aktivitas sekolah.
4) Kooperatif: kepala sekolah harus senantiasa bekerja sama dengan semua
komponen yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.
95
5) Delegatif: kepala sekolah berupaya memberikan kepercayaan kepada staf
untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan deskripsi tugas/
jabatannya.
6) Integratif: untuk menghasilkan suatu sinergi yang besar, kepala sekolah
harus mengintegrasikan semua kegiatannya agar tujuan sekolah dapat
tercapai.
7) Rasional dan objektif: kepala sekolah berupaya untuk menjadi pemimpin
yang bijak dalam melaksanakan tugasnya dan bertindak berdasarkan
pertimbangan rasio dan obyektif, bukan dengan emosional.
8) Pragmatis: kepala sekolah dalam menetapkan kebijakan dan target harus
mendasarkan pada kondisi dan kemampuan riil yang dimiliki sekolah.
9) Tidak memaksakan diri untuk melakukan kegiatan di luar kemampuan dan
target.
10) Keteladanan : kepala sekolah sebagai seorang figur yang patut
memberikan keteladanan kepada seluruh staf, guru dan para siswa. Oleh
karena itu kepala sekolah harus senantiasa menunjukkan perilaku-perilaku
yang baik dan mampu menunjukkan perilakunya sebagai pemimpin.
11) Adaptable dan Fleksibel: kepala sekolah harus mampu beradaptasi dan
fleksibel dalam menghadapi situasi baru dan juga menciptakan kondisi
kerja yang mendukung staf untuk cepat beradaptasi.
Dengan demikian kepala sekolah memiliki dan memegang prinsip
dalam melaksanakan tugasnya bekerja bersama-sama dalam tugas memiliki
kemampuan untuk membimbing guru, membimbing tenaga kependidikan non
96
guru, membimbing peserta didik, mengembangkan tenaga kependidikan,
mengikuti perkembangan iptek, dan memberi contoh mengajar. Dengan
demikian kepemimpinan kepala sekolah sangat mewarnai kondisi kinerja para
guru. Hal ini dapat dikatakan pula semakin baik kepemimpinan kepala sekolah
semakin meningkat pula kinerja guru.
3. Kompetensi profesional Guru tidak berpengaruh terhadap Kinerja Guru.
Profesional adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri
suatu profesi atau orang yang professional. Ciri-ciri guru dinyatakan
profesional dalam jurnal Educational Leadership Edisi Maret 1993 :
1) Guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti
bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswa;
2) Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa. Bagai guru, hal ini
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
3) Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai
teknik evaluasi, mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes
hasil belajar.
4) Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan
belajar dari pengalamannya. Artinya ia harus belajar menyediakan waktu
untuk mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah
dilakukannya.
5) Guru seyogyakan merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan organisasi profesinya.
97
Dari pendapat tersebut kompetensi profesional guru diperoleh melalui
pendidikan profesi. Sedangkan kualitas pendidikan akan terwujud bila guru
memiliki kinerja yang sangat baik yaitu dengan menjalankan tugas dan
kewajibannya secara maksimal, cara kerja guru yang profesional dapat
menghasilkan prestasi kerja yang optimal. Keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dituntut melalui kinerja guru yang sangat baik. Dengan demikian
apabila semakin profesional seorang guru dalam melaksanakan tugasnya,
maka semakin baik kinerjanya, dan bila semakin rendah profesional seorang
guru belum tentu semakin rendah kinerjanya.
4. Kepemimpinan kepala sekolah dasar dan kompetensi profesional guru secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Kepemimpinan
Kepala Sekolah akan diterima oleh guru-guru apabila kepemimpinan yang
diterapkan sangat cocok dan disukai oleh guru-gurunya. Sehingga kalau sudah
demikian guru akan memiliki kecenderungan untuk meningkatkan kinerjanya.
Tetapi bila kebalikannya kepala sekolah tidak cocok dan tidak disukai guru-
guru belum tentu kinerja guru rendah. Kompetensi guru profesional terkait
dan melekat pada tugas keprofesionalannya, selagi profil guru profesional
masih eksis dalam tugasnya. Profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak
tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Secara
umum profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan
lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar
untuk diimplimentasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat. Pendapat
Wahjosumidjo, Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang
98
diberi tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana
diselenggarakan proses belajar mengajar. Dalam menjalankan tugas dan
fungsi kepemimpinan kepala sekolah harus mempunyai kemampuan untuk
menggerakkan, mengerahkan, membimbing, melindungi, membina, memberi
teladan, memberi dorongan, dan memberi bantuan terhadap semua sumber
daya manusia yang ada di suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pada pendapat di atas yang dimaksud kepemimpinan
kepala sekolah dalam penelitian ini adalah pola perilaku kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya mampu mempengaruhi orang lain agar bersedia
bekerja bersama-sama dalam tugas yang berkaitan untuk mencapai yang
diinginkan dengan memiliki kepribadian yang kuat, memahami kondisi guru
karyawan dan siswa, memiliki visi dan memahami misi sekolah, kemampuan
mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Kompetensi
profesionalisme guru terkait erat dengan mutu seseorang dalam melaksanakan
tugas pokok yang pada gilirannya kinerjanya menjadi baik. Dengan demikian
kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru dalam suatu
organisasi sekolah sebagai suatu sistem semakin baik maka kinerja guru juga
semakin baik. Tetapi kepemimpinan kepala sekolah dan profesional guru
secara bersama-sama kurang baik belum tentu kinerja guru akan baik pula.
99
C. Analisis Data
1. Deskripsi Kuantitatif
Pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu cara mengolah
data kuantitatif sederhana, sehingga data penelitian tersebut mempunyai arti.
Pengolahan data melalui teknik statistik dapat dilakukan dengan berbagai cara,
salah satu di antaranya adalah distribusi frekuensi komulatif. Frekuensi
komulatif adalah jumlah frekuensi dari kategori data tertentu ditambah dengan
jumlah frekuensi kategori-kategori data sebelumnya.
Tabel 29
Tabulasi Data Jawaban dari 20 Responden
Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah
Responden Nomor Pertanyaan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 66
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 5 5 3 60
4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 3 3 4 3 5 59
5 4 5 5 4 4 3 5 3 5 3 3 4 4 3 3 58
6 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 55
7 5 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 3 4 55
8 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 66
9 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
10 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 33
11 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 66
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
13 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 5 5 3 60
14 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 3 3 4 3 5 59
15 4 5 5 4 4 3 5 3 5 3 3 4 4 3 3 58
16 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 55
17 5 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 3 4 55
18 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 66
19 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
20 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 33
100
Variabel kepemimpinan kepala sekolah butir instrumen penelitian
sebanyak 15 butir pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban, sehingga skor butir
dapat ditentukan sebagai berikut :
Skor tertinggi = 75
Skor terendah = 15
Range = 60
Interval kelas 60 : 5 = 12
Tabel 30
Distribusi Frekuensi Komulatif Kepemimpinan Kepala Sekolah
No Interval Kriteria f f
Komulatif Persentase
Persentase
Komulatif
1 64-75 Sangat baik 6 3 30% 30%
2 52-63 Baik 10 8 50% 80%
3 40-51 Cukup baik 2 9 10% 90%
4 28-39 Kurang baik 0 9 0% 90%
5 15-27 Tidak baik 2 10 10% 100%
J U M L A H 20 100%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kepemimpinan kepala SMK
Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus menurut persepsi guru
tergolong baik, yaitu 30% responden masuk kriteria sangat baik, 50%
berkriteria baik, 10% cukup baik, dan 10% berkriteria tidak baik.
Tabel 31
Tabulasi Data Jawaban dari 20 Responden
Tentang Kompetensi Profesional Guru
Responden Nomor Pertanyaan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 71
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 3 62
4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 65
101
5 4 5 5 5 4 3 5 3 5 3 3 4 4 3 3 59
6 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 59
7 5 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 3 4 55
8 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 66
9 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
10 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 35
11 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 71
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
13 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 3 62
14 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 65
15 4 5 5 5 4 3 5 3 5 3 3 4 4 3 3 59
16 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 59
17 5 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 3 4 55
18 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 66
19 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
20 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 35
Tabel 32
Distribusi Frekuensi Komulatif Kompetensi Profesional Guru
No Interval Kriteria F F
Komulatif Persentase
Persentase
Kumulatif
1 64-75 Sangat profesional 8 4 40% 40%
2 52-63 Profesional 8 8 40% 80%
3 40-51 Cukup profesional 2 9 10% 90%
4 28-39 Kurang profesional 2 10 10% 100%
5 15-27 Tidak profesional 0 10 0% 100%
J U M L A H 20 100%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa profesional guru di SMK Al-
Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus tergolong profesional, yaitu 40%
responden masuk kriteria sangat profesional, 40% berkriteria profesional, 10%
cukup profesional, dan 10% berkriteria kurang profesional.
102
Tabel 33
Tabulasi Data Jawaban dari 20 Responden
Tentang Kinerja Guru
Responden Nomor Pertanyaan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 74
2 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 3 75
3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 63
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
5 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 60
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
7 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 55
8 5 5 5 5 4 3 5 3 5 3 3 4 4 3 3 66
9 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 47
10 5 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 3 4 44
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 74
12 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 3 75
13 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 63
14 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
15 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 60
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
17 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 55
18 5 5 5 5 4 3 5 3 5 3 3 4 4 3 3 66
19 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 47
20 5 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 3 4 44
Tabel 34
Distribusi Frekuensi Komulatif Kinerja Guru
No Interval Kriteria F F
Komulatif Persentase
Persentase
Komulatif
1 64-75 Sangat baik 4 4 40% 40%
2 52-63 Baik 4 8 40% 80%
3 40-51 Cukup baik 2 10 20% 100%
4 28-39 Kurang baik 0 10 0% 100%
5 15-27 Tidak baik 0 10 0% 100%
J U M L A H 10 100%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kinerja guru di SMK Al-
Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus tergolong baik, yaitu 40%
103
responden masuk kriteria sangat baik, 40% berkriteria baik, dan 20% cukup
baik.
2. Uji Normalitas Data
Diperoleh hasil perhitungan uji normalitas menggunakan Kolomgorov
Smirnov sebagai berikut:
Tabel 35
Hasil Pengujian Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 20
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.39666884
Most Extreme Differences Absolute .173
Positive .114
Negative -.173
Kolmogorov-Smirnov Z .518
Asymp. Sig. (2-tailed) .951
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan output diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar
0,951 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang
diuji berdistribusi normal.
3. Homogenitas
Homogenitas merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk
menentukan keragaman suatu data. Pengujian homogenitas adalah pengujian
mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji
homogenitas yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Uji
104
Homogenitas Variansi. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.
Tabel 36
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Kinerja Guru (Y)
Responden Kepemimpinan
Kepsek (X1) Kinerja
Guru (Y) X
2 Y
2
1 66 74 4356 5476
2 75 63 5625 3969
3 60 66 3600 4356
4 59 47 3481 2209
5 58 45 3364 2025
6 55 75 3025 5625
7 55 65 3025 4225
8 66 60 4356 3600
9 47 59 2209 3481
10 33 55 1089 3025
11 66 74 4356 5476
12 75 63 5625 3969
13 60 66 3600 4356
14 59 47 3481 2209
15 58 45 3364 2025
16 55 75 3025 5625
17 55 65 3025 4225
18 66 60 4356 3600
19 47 59 2209 3481
20 33 55 1089 3025
JUMLAH 1016 1070 59548 65030
Pertama mencari varian/standar deviasi variabel X1 (kepemimpinan
kepala sekolah) dan Y (kinerja guru) dengan rumus sebagai berikut :
)1(
.22
2
nn
XXnS X
)1(
.22
2
nn
YYnSY
105
)110(20
50829774.202
2
XS )110(20
53532515.202
2
YS
90
2580642977402
XS 90
2862253251502
YS
90
396762
XS 90
389252
YS
SX = 4,58 SY = 4,56
Mencari Fhitung dengan dari varian X1 dan Y dengan rumus :
kecil
besar
S
SF
56,4
58,4F = 1,004
Membandingkan dengan ftabel distribusi F, dengan
- untuk varians terbesar adalah dk, pembilang n-1
- untuk varians terkecil adalah dk penyebut n-1
- jika Fhitung < Ftabel, berarti homogen
- Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen.
Dari penghitungan di atas diperoleh Fhitung 1,004 dan dari grafik daftar
distribusi F dengan dk pembilang = 10-1 = 9. Dk penyebut = 10-1 = 9. Dan α
= 0.05 dan F tabel = 3.18. Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti data
variabel X1 dan Y homogen.
106
Tabel 37
Kompetensi Profesional Guru (X2) dan Kinerja Guru (Y)
Responden Kompetensi
Profesional Guru (X2)
Kinerja Guru (Y)
X2 Y
2
1 71 74 5041 5476
2 75 63 5625 3969
3 62 66 3844 4356
4 65 47 4225 2209
5 59 45 3481 2025
6 59 75 3481 5625
7 55 65 3025 4225
8 66 60 4356 3600
9 48 59 2304 3481
10 36 55 1296 3025
11 71 74 5041 5476
12 75 63 5625 3969
13 62 66 3844 4356
14 65 47 4225 2209
15 59 45 3481 2025
16 59 75 3481 5625
17 55 65 3025 4225
18 66 60 4356 3600
19 48 59 2304 3481
20 36 55 1296 3025
JUMLAH 1192 1218 73356 75982
Mencari varian/standar deviasi variabel X2 (kompetensi profesional
guru) dan Y (kinerja guru) dengan rumus sebagai berikut :
)1(
.22
2
nn
XXnS X
)1(
.22
2
nn
YYnSY
)110(10
59636678.102
2
XS )110(10
60937991.102
2
YS
107
90
3552163667802
XS 90
3708813799102
YS
90
115642
XS 90
90292
YS
SX = 3,37 SY = 3,16
Mencari Fhitung dengan dari varian X2 dan Y dengan rumus :
kecil
besar
S
SF
16,3
37,3F = 1,07
Dari penghitungan di atas diperoleh Fhitung 1,07 dan dari grafik daftar
distribusi F dengan dk pembilang = 10-1 = 9. Dk penyebut = 10-1 = 9. Dan α
= 0.05 dan F tabel = 3.18. Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti data
variabel X2 dan Y homogen.
4. Regresi
Regresi adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk menyelidiki efek
satu atau lebih variabel peramal (predikator) atas suatu variabel hasil.
Regresi ganda (multiple regression) adalah suatu perluasan dari teknik
regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi
terhadap variabel terikat.
Analisis korelasi dan regresi berganda ini adalah analisis tentang
hubungan antara satu dependen variabel dengan dua atau lebih independen
108
variabel. Jika ada lebih dari satu variabel bebas untuk mengestimasikan nilai Y,
persamaan tingkat pertama persamaan disebut permukaan (regression survace),
misalnya Y = a + bX + cZ. Y adalah kombinasi linier dari X dan Z. Konstan b dan
c disebut koofesien regresi. Ada kalanya a, b dan c diganti dengan b1, b2 dan b3
sedangkan x dan z diganti dengan x1 dan x2.
Tabel 38
Nilai Variabel Terikat Bebasl-1 dan Variabel Bebas 2
Nomor Subjek Kinerja Guru
(Y)
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
(x1)
Kompetensi
Profesional Guru
(x2)
1 74 66 71
2 75 75 75
3 63 60 62
4 65 59 65
5 60 58 59
6 59 55 59
7 55 55 55
8 66 66 66
9 47 47 48
10 44 33 35
11 74 66 71
12 75 75 75
13 63 60 62
14 65 59 65
15 60 58 59
16 59 55 59
17 55 55 55
18 66 66 66
19 47 47 48
20 44 33 35
Untuk mempermudah dalam perhitungan persamaan regresi, standar
eror of estimate dan koefisien korelasi, maka dibuat tabel yang berisikan
harga-harga dari variabel-variabel kinerja guru (Y), variabel kepemimpinan
109
kepala sekolah (X1), variabel kompetensi profesional guru (X2) serta hasil
perkalian dan kuadrat dari harga-harga variabel tersebut tampak seperti berikut
ini :
Tabel 39
Hasil perkalian dan kuadrat dari harga-harga variabel
variabel kinerja guru (Y), variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1),
variabel kompetensi profesional guru (X2)
Nomor
Subjek
Kinerja
Guru
(Y)
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
(X1)
Kompetensi
Profesional Guru
(X2)
X1Y X2Y X12 X2
2 X1X2
1 74 66 71 4884 5254 4356 5041 4686
2 75 75 75 5625 5625 5625 5625 5625
3 63 60 62 3780 3906 3600 3844 3720
4 65 59 65 3835 4225 3481 4225 3835
5 60 58 59 3480 3540 3364 3481 3422
6 59 55 59 3245 3481 3025 3481 3245
7 55 55 55 3025 3025 3025 3025 3025
8 66 66 66 4356 4356 4356 4356 4356
9 47 47 48 2209 2256 2209 2304 2256
10 44 33 35 1452 1540 1089 1225 1155
11 74 66 71 4884 5254 4356 5041 4686
12 75 75 75 5625 5625 5625 5625 5625
13 63 60 62 3780 3906 3600 3844 3720
14 65 59 65 3835 4225 3481 4225 3835
15 60 58 59 3480 3540 3364 3481 3422
16 59 55 59 3245 3481 3025 3481 3245
17 55 55 55 3025 3025 3025 3025 3025
18 66 66 66 4356 4356 4356 4356 4356
19 47 47 48 2209 2256 2209 2304 2256
20 44 33 35 1452 1540 1089 1225 1155
Ʃ 1216 1148 1190 71782 74416 68260 73214 70650
Untuk persamaan garis regresi yang mempunyai dua independen variabel
adalah :
Yc = b0 + b1x1 + b2x2
110
Dengan metode kuadrat terkecil dapat diperoleh persamaan-persamaan normal
:
Y-nb0 – b1x1 – b2x2 = 0 ................................................ i
X1Y – b0X1 – b1x12 – b2x1x2 = 0 ................................................ ii
X2Y – b0x2-b1x1x2 – b2x22 = 0 ............................................... iii
Dengan persamaan normal ini dapat diperoleh/dihitung harga b0, b1 dan b2.
i. 608 – 10b0 – 574b1 – 595b2 = 0
ii. 35891 – 574b0 – 34130b1 – 35325b2 = 0
iii. 37208 – 595b0 – 35325b1 – 36607b2 = 0
Kemudian di cari harga b0, b1 dan b2 dengan cara menyamakan dan
menghilangkan harga b0 terlebih dahulu yaitu :
i. 608 – 10b0 – 574b1 – 595b2 = 0
ii. 35891 – 574b0 – 34130b1 – 35325b2 = 0
i. 348992 – 5740b0 – 329476b1 – 341530b2 = 0
ii. 358910 – 5740b0 – 341300b1 – 353250b2 = 0
iv. -9918 + 11824b1 + 11720b2 = 0
i. 608 – 10b0 – 574b1 – 595b2 = 0
iii. 37208 – 595b0 – 35325b1 – 36607b2 = 0
i. 361760 – 5950b0 – 341530b1 – 354025b2 = 0
iii. 372080 – 5950b0 – 353250b1 – 366070b2 = 0
v. -10320 + 11720b1 + 12045b2 = 0
Dari persamaan (iv) dan (v) dapat diperoleh harga b2 dengan
menghilangkan harga b1, yaitu :
111
iv. -9918 + 11824b1 + 11720b2 = 0
v. -10320 + 11720b1 + 12045b2 = 0
iv. -11623896 + 13857728b1 + 13735840b2 = 0
v. -12202368 + 13857728b1 + 14242008b2 = 0
-578472 + 506168 b2 = 0
506168 b1 = 578472
b1 = 1,14
Setelah harga b2 diketahui kemudian dikembalikan lagi ke dalam
persamaan iv untuk mendapatkan harga b1.
iv. -9918 + 11824b1 + 11720b2 = 0
-9918 + 11824(1,14) + 11720 b2 = 0
b2 = -0,30
Selanjutnya setelah diketahui harga b1 dan b2 dapat dicari harga b0
dengan memasukkan harga b1 dan b2 ke dalam persamaan i, ii ataupun iii
i. 608 – 10b0 – 574b1 – 595b2 = 0
608 – 10b0 – 574(1,14) – 595(0,30) = 0
-10b0 = -608 + 654,36 + 178,50
b0= 22,49
Setelah harga b0, b1, dan b2 diketahui, maka akan didapatkan
persamaan garis regresi :
Yc = b0 + b1x1 + b2x2
Yc = 22,49 +1,14x1 + 0,30x2