BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah...

33
BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong Sumedang dalam Perspektif Ilmu Arsitektur Tradisional dan Kepercayaan 4.1 Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu dalam Perspektif Ilmu Arsitektur Tradisional Dari hasil survey di lapangan terhadap bentuk rumah tradisional Desa Sukahayu, terbukti bahwa bentuk-bentuk rumah tradisional mengalami perubahan-perubahan dari sisi arsitektural. Semua perubahan-perubahan terjadi disebabkan oleh pengaruh luar terhadap kehidupan sosial budaya dan fisik bentuk bangunan rumah. Semua pengaruh ini kadang tidak terasa dan tidak secara langsung melainkan melalui proses yang dialami oleh masyarakatnya., namun beberapa rumah tidak begitu mengalami perubahan-perubahan pada bentuk arsitekturalnya Sesuai wujud bentuk arsitektural bentuk rumah di desa Sukahayu dapat dibagi menjadi tiga kategori, kategori yang dimaksud dilihat berdasarkan secara bentuk arsitektural, yaitu 1. Rumah tradisional kolong dengan material utama bambu 2. Rumah semi permanen. 3. Rumah Permanen Rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai pondasi (tatapakan) di atas permukaan tanah, secara struktural mempunyai kekuatan untuk menahan beban hidup (manusia) dan beban mati ( beban atap dan struktur). Rumah tardisional desa Sukahayu mempunyai pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik, secara arsitektural rumah kolong berguna untuk pertukaran udara dari dalam rumah dengan udara di luar rumah dan asap dari dapur dapat lewat lubang-lubang bilik lewat kolong bangunan dan asap yang ke atas akan keluar lewat lubang jendela dapur, seperti pada foto di bawah ni memperlihatkan udara keluar jendela dapur. 87

Transcript of BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah...

Page 1: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

BAB IV

Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong

Sumedang dalam Perspektif Ilmu Arsitektur Tradisional dan Kepercayaan

4.1 Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu dalam Perspektif Ilmu

Arsitektur Tradisional

Dari hasil survey di lapangan terhadap bentuk rumah tradisional Desa Sukahayu,

terbukti bahwa bentuk-bentuk rumah tradisional mengalami perubahan-perubahan

dari sisi arsitektural. Semua perubahan-perubahan terjadi disebabkan oleh

pengaruh luar terhadap kehidupan sosial budaya dan fisik bentuk bangunan

rumah. Semua pengaruh ini kadang tidak terasa dan tidak secara langsung

melainkan melalui proses yang dialami oleh masyarakatnya., namun beberapa

rumah tidak begitu mengalami perubahan-perubahan pada bentuk arsitekturalnya

Sesuai wujud bentuk arsitektural bentuk rumah di desa Sukahayu dapat dibagi

menjadi tiga kategori, kategori yang dimaksud dilihat berdasarkan secara bentuk

arsitektural, yaitu

1. Rumah tradisional kolong dengan material utama bambu

2. Rumah semi permanen.

3. Rumah Permanen

Rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai pondasi (tatapakan) di atas

permukaan tanah, secara struktural mempunyai kekuatan untuk menahan beban

hidup (manusia) dan beban mati ( beban atap dan struktur). Rumah tardisional

desa Sukahayu mempunyai pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik, secara

arsitektural rumah kolong berguna untuk pertukaran udara dari dalam rumah

dengan udara di luar rumah dan asap dari dapur dapat lewat lubang-lubang bilik

lewat kolong bangunan dan asap yang ke atas akan keluar lewat lubang jendela

dapur, seperti pada foto di bawah ni memperlihatkan udara keluar jendela dapur.

87

Page 2: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.1Jendela Dapur untuk Sirkulasi Udara Dari Dalam Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Gambar 4.1 Sketsa Sirkulasi Rumah Tradisional Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Rumah semi permanen dan permanen menggunakan material- material modern

dan mempunyai kekuatan yang baik untuk struktur atap dan kolom, namun untuk

88

Page 3: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

kekuatan pondasi masih ada penurunan yang disebabkan oleh jenis tanah di desa

Sukahayu mempunyai kadar air tanah yang cukup tinggi.

Di bawah ini contoh gambar denah dan potongan rumah desa Sukahayu, yaitu :

Gambar 4.2 Sketsa Denah dan Potongan Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Gambar 4.3 Sketsa Denah dan Potongan Rumah Semi Permanen Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

89

Page 4: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Gambar 4.4 Sketsa Denah dan Potongan Rumah Permanen Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

4.2 Deskripsi Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sebelum membahas mengenai makna dan bentuk rumah tradisional desa

Sukahayu, penulis mencoba menguraikan mengenai tapak dan kontur di desa

Sukahyu, tapak desa Sukahayu dari sudut pandang arsitektural merupakan tapak

yang sangat terjal dan curam hampir mempunyai kemiringan lereng 45 derajat

dari permukaan jalan.

Namun di atas tapak yang tinggi dan curam ini terbentuk suatu pemukiman

tardisional Sunda. Di sini pula rumah-rumah tradisional desa Sukahayu berdiri

baik yang bermaterial bambu maupun yang sudah mengalami perubahan

90

Page 5: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Gambar 4.5 Sketsa Perspektif Tapak Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Gambar 4.6 Potongan dan Perspektif Tapak Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

91

Page 6: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Masyarakat Desa Sukahayu merupakan masyarakat peladang (pola tiga) yang

bercocok tanam dan menanam beberapa tanaman yang jenisnya berbeda-beda.

Hasil dari panen padi oleh masyarakat desa Sukahayu disimpan di Leuit dekat

Bale Desa (Dahulu Bumi Adat). Leuit desa Sukahayu hanya satu buah karena

yang lainnya sudah rusak tidak terawat sehingga sudah tidak digunakan kembali.

Foto 4.2 Leuit Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Masyarakat desa Sukahayu masih percaya dengan kehadiran Dewi Sri sebagai

pelindung dan pemberi kehidupan lewat padi yang telah dipanen. Setiap panen

biasanya ada ruwatan yang dipimpin oleh sesepuh desa, ulama dan pemuka desa.

Setelah disimpan di dalam Leuit, sebagian dibawa pulang untuk disimpan di

dalam goah (padaringan), goah merupakan tempat penyimpanan padi yang

dipercayai juga tempat suci Dewi Sri. Semua rumah di desa Sukahayu masih

mempunyai goah walaupun sebagian rumah mereka ada yang sudah tidak asli

/semi permanen.

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa rumah tradisional desa Sukahayu ada yang

mengalami perubahan secara struktur, bentuk dan material, namun tidak sedikit

juga masih melestarikannya. Semua perubahan ini terjadi karena masuknya

budaya modern.di desa Sukahayu, tetapi pemaknaan di dalam dan di luar rumah

masih sakral.

92

Page 7: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Gambar 4.8 Sketsa Potongan Rumah Tradisional Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

93

Page 8: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Gambar di atas adalah bentuk dan potongan sketsa rumah tradisional desa

Sukahayu bermaterial bambu, deskripsi materialnya sebagai berikut :

1. Atap , memiliki bentuk atap jolopong (suhunan lurus) yakni bentuk atap

terdiri dari dua buah bidang atap dan kedua bidang atap ini dipisahkan

dengan suhunan.

Foto 4.3 Atap Jolopong Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

2. Langit-langit, atau paparan terbuat dari bambu bilik dengan anyaman

motif kepang.

Foto 4.4 Plafon Motif Kepang Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

94

Page 9: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

3. Tihang (tiang), struktur tiang pada rumah tardisional desa Sukahayu

berjumlah 18 tihang dan 1 tihang terdapat di dekat dapur merupakan

tihang induk (sasaka) dan tihang sisi bangunan yang berguna untuk

menempelkan bilik berjumlah 16 tihang, untuk tatapakan berjumlah 13

tihang.

Foto 4.5 Tihang Induk Utama (Sasaka) Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto 4.6 Tihang Sisi Bangunan untuk Menjepit Bilik Dinding

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

95

Page 10: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.7 Tihang Tatapakan (Pondasi) dengan Ukuran 30x12cm Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

4. Dinding, seluruh dinding terbuat dari anyaman bambu dengan motif

anyaman .kepang. bilik langsung menempel pada bagian luar tiang rumah

yang dipasang dengan lembaran yang tingginya antara lincar dan pamikul

dan panjangnya merupakan jarak antara tiang-tiang bagian luar rumah.

Foto 4.8 Dinding Bambu dengan Anyaman Kepang

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

96

Page 11: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

5. Pintu, atau panto masuk langsung berhubungan dengan tepas berbentuk

persegi panjang dengan ukuran tinggi 1.90 m dan lebar 90 cm, selain itu

mempunyai 3 panto pangkeng (kamar tidur) dengan ukuran 1.00 m dan

lebar 86 cm, dan panto goah dengan ukuran tinggi 1.20 dan lebar 60 cm

dan panto dapur dengan ukuran tinggi 1.50m dan lebar 72 cm.

Foto 4.9 Panto Dapur 1.5m x 72 cm Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto 4.10 Panto Ruang Tamu (Tepas) 1.9m x 1.0m Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

97

Page 12: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.11 Panto Goah 1.2m x 60cm Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

6. Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran 50 x 56 m2 ,

jumlah jendela ada 6 buah dan sebagian besar ada di ruang tepas, serta

daun jendela kayu dan kaca sebagai penutupnya.

7. lantai, atau palapuh terbuat dari bambu yang dibentuk dari lempengan

bambu yang digelarkan di atas bambu bulat (utuh) dinamakan darurang,

lantai dilengkapi oleh tangga (golodog)

Foto 4.12 Golodog (tangga) Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

98

Page 13: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.13 Lantai yang terbuat dari lempengan bambu (palapuh)

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Rumah modern mempunyai pembagian ruang yang telah direncanakan

sebelumnya oleh arsitek berdasarkan fungsi, namun untuk rumah tradisional

pembegian ruang tidak berdasarkan fungsinya saja tetapi unsur makna di

dalamnya (ruang) harus diperhitungkan.

Di bawah ini merupakan pembagian ruang rumah tradisional desa Sukahayu,

sebagai berikut :

1. Tepas, ruang ini memiliki fungsi untuk menerima tamu, ruang dibiarkan

kosong tanpa ornamen hanya meja dan kursi seperlunya saja, kadang-

kadang pemilik rumah mengosongkan ruangan dan tamu-tamu yang

datang duduk dilantai palapuh (ngampar), di sebelah tepas terdapat ruang

patengahan yang hanya dipisahkan oleh dinding bilik. Selain memiliki

fungsi tepaspun tempat bertemunya dunia laki-laki dan dunia perempuan.

Karena mereka percaya bahwa ruang laki-laki dan perempuan merupakan

ruang netral (dunia tengah).

99

Page 14: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.14 Ruang Tepas Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

2. Patengahan, merupakan ruang yang memiliki fungsi untuk berkumpulnya

keluarga atau untuk menerima kerabat dekat jika ada upacara adat, ruang tengah

(patengahan) merupakan ruang netral, ruang dunia laki-laki dan dunia perempuan

yang merupakan sumber kekuatan dari rumah, sehingga ruang tengah selalu

dipakai untuk upacara adat.

Foto 4.15 Ruang Patengahan Rumah Tradisional Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

3. Dapur, merupakan satu masa dengan ruang tengah dan berfungsi sebagai

perapian untuk masak dan menyimpan peralatan memasak sehari-hari. Di

100

Page 15: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

dalam dapur terdapat hawu yang berguna untuk memasak dan paraseuneu

yang berguna untuk menyimpan segala kebutuhan dapur. Laki-laki tidak

boleh melakukan kegiatan di dapur karena dapur merupakan ruang untuk

perempuan, hawu disimbolikan sebagai perempuan dan suluh (kayu bakar)

disimbolkan sebagai laki-laki.

Foto 4.16 Dapur Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto 4.17 Paraseuneu yang Berguna untuk Menyimpan Segala Kebutuhan Dapur Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

101

Page 16: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.18 Hawu untuk Memasak yang disimbolkan sebagai Perempuan Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto 4.19Tempat Penyimpanan Suluh Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

102

Page 17: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

4. Kamar Tidur, pada rumah tradisional desa sukahayu terdiri tiga ruang

tidur, satu ruang tidur selalu bersebelahan dengan goah

(padaringan)/tempat penyimpanan padi. Antara goah dan kamar tidur

hanya disekat oleh dinding bilik. Kamar tidur di desa Sukahayu tidak

mempunyai makna apa-apa, hanya dibagi menjadi ruang untuk orang tua

dan ruang tidur untuk anak-anak.

Foto 4.20 Ruang Tidur Bersebelahan dengan Goah

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

5. Goah (padaringan), fungsi dari goah untuk menyimpan padi dan barang-

barang pusaka milik keluarga. Laki-laki dilarang masuk ke dalam goah

karena goah adalah dunia perempuan. Goah dipercayai tempat Dewi Sri

yang memberikan kehidupan lewat padi-padi dan beras, masyarakat desa

Sukahayu selalu memberikan sesajen di dalam goah, adapun sesajen yang

disajikan adalah, bunga tujuh rupa, cai kopi pait, cai heurang, cai teh,

menyan dan cerutu. Untuk pusaka-pusaka yang berada di dalam goah

diberi minyak wangi dan asap menyan.

103

Page 18: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.21 Goah Tempat Penyimpanan Padi dan Barang Pusaka Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto 4.22 Jamban Umum Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

104

Page 19: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Untuk mandi dan buang air masyarakat desa Sukahayu harus berjalan sekitar satu

kilometer dari rumah mereka, kamar mandi umum ini atau jamban berada di lebak

dekat mata air.

4.3 Analisis Bentuk, Material dan Struktur Rumah Tradisional Sunda

Desa Sukahayu

Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan rumah tradisional di desa Sukahayu

kacamatan Rancakalong, merupakan salah satu proto tipe rumah tradisional

daerah Jawa Barat. Hal ini dapat terlihat dari ciri khas rumah tardisional Jawa

Barat, yaitu memiliki kolong (panggung), bahan material menggunakan bahan-

bahan dari alam, seperti bambu, kayu, batu dan alang-alang ijuk untuk atap, pada

atap mempunyai bentuk jolopong, namun fenomena memperlihatkan ada juga

perubahan-perubahan dari struktur dan bahan material. Dapat dilihat

perubahaannya dari material atap, karena hampir 100% atap rumah mereka sudah

berganti material dengan atap genteng tanah liat atau plentong. Kuwu di desa ini

pun sudah tidak memiliki rumah tradisional yang benar-benar asli, pada

kesempatan ini juga penulis mengambil satu rumah yang dituakan di daerah

tersebut.

105

Page 20: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Di bawah ini merupakan bentuk dari atap dan denah rumah tradisional desa

Sukahayu

Gambar 4.9 Sketsa Atap Jolopong Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Gambar 4.10 Sketsa Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

106

Page 21: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Gambar 4.11 Sketsa Atap Jolopong Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Gambar 4.12 Sketsa Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

107

Page 22: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Bentuk rumah di desa Sukahayu berupa rumah panggung yang persegi,tidak boleh

meyiku (nyekon) berdiri di atas tanah dengan kontur yang tidak rata. Bentuk-

bentuk rumah tradisional desa Sukahayu terdapat dua jenis dengan komposisi

ruang yang sama, hanya jenis material dan struktur yang membedakannya. Dua

bentuk rumah ini mempunyai luasan yang sama dan bentuk denah yang hampir

sama, ini terjadi karena perubahan bentuk fisik secara arsitektural dari rumah

tradisional menjadi rumah dengan material moderen. Akibat masuknya

moderenitas ke desa Sukahayu, menjadikan rumah tradisional yang asli hilang

originalitasnya.

Fenomena ini dapat terlihat dari bentuk fasade depan, struktur, atap dan dinding

yang sudah banyak menggunakan batu-bata merah, begitupun dengan pondasi

(tatapakan) yang sudah mulai ditanam sepenuhnya ke dalam tanah. Dengan

hilangnya pondasi kolong maka indentitas rumah kolong untuk rumah tradisional

sunda menjadi hilang.

Perubahan-perubahan bentuk secara arsitektural terjadi karena manusia tidak luput

dari aktivitas, untuk melangsungkan aktivitasnya manusia memerlukan ruang

dengan kondisi visual yang baik dan intensitas cahaya yang cukup.Karena cukup

banyak aktivitas manusia yang tidak dapat diselenggarakan akibat ketidaksesuaian

kondisi iklim luar, manusia membuat bangunan. Dengan bangunan, diharapkan

iklim luar yang tidak menunjang aktivitas manusia dapat dimodifikasi secara

bentuk dan struktural dengan bahan material sebagai penunjang untuk perubahan

ini sehingga dapat berubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang lebih sesuai

untuk aktivitasnya.

Usaha manusia untuk mengubah kondisi iklim luar yang tidak sesuai menjadi

iklim dalam (bangunan) yang sesuai seringkali tidak seluruhnya tercapai. Dalam

banyak kasus, manusia di daerah tropis seringkali gagal menciptakan kondisi

termis yang nyaman di dalam bangunan. Ketika berada di dalam bangunan,

pengguna bangunan justru seringkali merasakan udara ruang yang panas, sehingga

kerap mereka lebih memilih berada di luar bangunan

108

Page 23: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Di sini terlihat bahwa arsitektur yang dirancang guna mengatasi masalah iklim

setempat tidak selalu diberi sebutan arsitektur iklim tersebut, karena pemecahan

problematik iklim merupakan suatu tuntutan mendasar yang 'wajib' dipenuhi oleh

suatu karya arsitektur di manapun dia dibangun. Sebutan tertentu pada suatu karya

arsitektur hanya diberikan terhadap ciri tertentu karya tersebut yang kehadirannya

'tidak wajib', serta yang kemudian memberi warna atau corak pada arsitektur

tersebut. Sebut saja arsitektur yang 'bersih' tanpa embel-embel dekorasi, yang

bentuknya tercipta akibat fungsi (form follows function) disebut arsitektur modern.

Arsitektur dengan penyelesaian estetika tertentu yang antara lain menyangkut

bentuk, ritme dan aksentuasi diklasifikasikan dan dekonstruksi. Semua karya

arsitektur tersebut tidak pernah diberi julukan 'arsitektur sub-tropis' meskipun

karya tersebut dirancang di daerah iklim sub-tropis guna mengantisipasi masalah

iklim tersebut. Masyarakat desa Sukahayu secara naluriah sudah memikirkan akan

Iklim dan aktivitas.

4.4 Perubahan Bentuk Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Fasade mempunyai peran penting dalam arsitektural, di bawah ini dapat dilihat

perubahan fasade rumah tradisional desa Sukahayu yang jika diperhatiakan secara

struktural fasade rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai sistem firmitas

(kekuatan) yang sangat kokoh dengan mempresisikan jarak antara kolom ke

kolom, begitupun dengan sistem pencahayaan dengan memiliki beberapa buah

jendela sebagai jalur sirkulasi sehingga udara dari dalam akan dengan baik

bergantian dengan udara segar dari luar dengan sangat baik. Namun dengan

terpengaruhnya moderenitas dan kebutuhan aktivitas masyarakat mulai merubah

bentuk fasade depan dengan harapan mendapatkan konsep yang baik.

109

Page 24: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.23 Rumah Tradisional Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto 4.24 Rumah Tradisional Desa Sukahayu yang Sudah Direnovasi Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto di atas memperlihatkan perubahan yang terjadi pada rumah tradisional desa

Sukahayau. Di sini terlihat perubahan pada material dinding yang sebelumnya

110

Page 25: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

menggunakan papan atau bilik dengan motif kepang sekarang menggunakan

dinding bata merah yang diplester semen dan finishing dengan bahan cat moderen.

Walaupun terjadi perubahan dalam bentuk fasade, tetapi hampir tidak terjadi

perubahan dalam denah dan komposisi ruang.

Gambar 4.13 Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Gambar 4.14 Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu yang Sudah Mengalami Perubahan fasade depan

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

111

Page 26: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Gambar di atas menjelaskan tidak terjadi perubahan terhadap denah dan

komposisi ruang rumah tradisional desa Sukahayu.

Pada struktur dinding terdapat kolom-kolom sebagai penyangga beban dari atas.

Setiap kolom atau tiang utama berdiri tatapakan (pondasi) sebagai penahan beban

vertikal.

Gambar 4.15 Perspektif Potongan Thiang

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Diantara kolom-kolom atau tiang terdapat dinding bilik dengan anyaman kepang.

Semua tiang-tiang mempunyai ketinggian di atas 2 meter. Tangga- tangga main

entrance mempunyai ketinggian selutut manusia, sekitar 50-60 CM. Pada struktur

kolom terdapat perubahan dari bentuk struktur dan material yang digunakannya,

bangunan tradisional menggunakan kayu sebagai kolom penyangga dan tangga

terbuat dari bambu. Sedangkan bentuk setelah terjadi perubahan menggunakan

material beton dan kolom beton sebagai penyangga beban bangunan. Untuk

rumah tradisional yang mengalami perubahan tidak menggunakan lagi tangga

sebagai main entrance.

112

Page 27: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.24 Struktur Kayu Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto 4.25 Struktur Beton Rumah Tradisional Desa Sukahayu

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

113

Page 28: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Bukaan secara arsitektural mengalami adanya perubahaan pada rumah tradisional

desa Sukahayu, rumah tradisional desa Sukahayu yang mengalami perubahan

pada bentuk bukaan (jendela dan pintu) dikarenaakan masyarakat setempat

mencari bahan material yang lebih baik dari sisi kekuatan maupun fungsional,

seperti pada kaca yang bisa hanya dibuka bagian atasnya saja atau bagian

bawahnya.

Foto 4.26 Foto Sebelah Kiri merupakan Bukaan Rumah Tradisional Desa dan Foto Sebelah

Kanan Bukaan Rumah Tradisional yang Telah Mengalami Perubahan Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Dapur pada rumah tradisional desa Sukahayu ada yang mengalami perubahan baik

secara struktural maupun material. Rumah tradisional yang mengalami

perubahaan menggunakan keramik dan cor beton sebagai bahan finishing lantai

dan dapur digunakan sebagai tempat pertemuan kerabat. Namun alat masak

memasak masih menggunakan alat tradisional, seperti anglo dan seeng.

114

Page 29: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.27 Dapur Rumah Tradisional Desa Sukahayu Sebelum Mengalami Perubahaan Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Foto 4.28 Dapur Rumah Tradisional Desa Sukahayu Setelah Mengalami Perubahaan

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

115

Page 30: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

4.5 Makna Rumah Tradisional Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong

Sumedang

Selanjutnya berdasarkan wujud bentuk keobjekan seperti yang telah ditulis di atas,

fakta di lapangan mengatakan bahwa kesakralan atau pemaknaan di dalamnya

masih dipertahankan oleh masyarakat desa Sukahayu, seperti penempatan ruang

untuk laki-laki dan penempatan ruang untuk perempuan, di sini dapat kita lihat

bahwa walaupun terjadi perbedaan tetapi tetap menyatu dengan simbol-simbol

kosmik, yakni makrokosmos dengan daya-daya metakosmosnya. Data hasil studi

di lapangan membuktikan bahwa semua atap rumah tradisional desa Sukahyu,

baik yang bermaterial bambu maupun yang semi permanen selalu menghadap ke

Utara dan menghadap ke gunung Tampomas, karena mereka percaya bahwa

gunung Tampomas sebagai sumber kekuatan yang berasal dari para leluhur

(karuhun) mereka. Dari fenomena tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat desa

Sukahayu merupakan masyarakat pola tiga yang berperamu karena mereka masih

percaya bahwa para leluhur (karuhun) yang selalu melindungi dan memberikan

kekuatan bagi keturunannya. Dogma tersebut merupakan proses menuju arah

transenden (dunia atas) melalui proses imanensi (dunia tengah dan dunia bawah).

Gambar 4.16

Atap Rumah Desa Sukahayu Menghadap ke Utara dan Menghadap ke Gunung Tampomas

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

116

Page 31: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Foto 4.29 Gunung Tampomas

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Diagram di bawah terlihat bahwa dunia atas, tengah dan bawah menjadi satu

kesatuan yang paradok sehingga tercapainya sebuah transendensi melalui proses

imanensi.

TRANSENDEN

DUNIA ATAS

DUNIA TENGAH PARADOX

DUNIA BAWAH

DIAGRAM 4.9 PARADOX

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

117

Page 32: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

Cerminan diagram diatas dapat terlihat pada komposisi ruang rumah tradisional

sunda dengan makna di dalamnya untuk mencapai transendensi. Setiap rumah di

bagi menjadi beberapa ruang yang mempunyai makna – makna yang berbeda

tetapi mempunyai tujuan, yaitu kesempurnaan.

Gambar 4.17 Denah Rumah Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong Sumedang

Sumber : Dokumen Pribadi.,2006

Denah diatas menggambarkan pembagian ruang pada rumah tradisional desa

Sukahayu, setiap ruang mempunyai makna yang berbeda, seperti ruang lelaki

tidak boleh di tempati oleh perempuan begitupun sebaliknya tempat perempuan

tidak boleh di tempati lelaki. Untuk pertemuan keduanya disebut ruang netral atau

perantara biasaya terdapat di Tepas. Denah di bawah ini menjelaskan komposisi

ruang secara arsitektur

4.6 Kosmologi Desa Sukahayu

Masyarakat Desa Sukahayu merupakan masyarakat yang menganut sistem

exogami, memperbolehkan penduduknya menikah dengan kampung lain. Namun

orang tua yang akan menikahkan anaknya mengharuskan memenuhi syarat bibit,

118

Page 33: BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu … ·  · 2016-06-08Gambar 4.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu ... Jendela, rumah tradisional desa Sukahayu mempunyai ukuran

bobot dan bebet juga sarat, sirit dan sorot. Sarat adalah materi dunia, sirit adalah

pemberian nafkah batin dan sorot adalah kepribadian. Setelah memenuhi

semuanya baru diadakan upacara perkawinan adat dan agama ( Muslim).

Atap rumah tradisional desa Sukahayu menghadap ke utara (gunung tampomas)

karena mereka percaya dengan adanya kekuatan mistis yang memberikan

perlindungan dan kehidupan dari gunung tampomas.

119