BAB IV PUTAR (2)

48
BAB IV SISTEM PEMUTAR (ROTATING SYSTEM) 4.1 DASAR TEORI Fungsi utama system pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberikan beratan diatas pahat member lubang. Sistem pemutar terdiri dari tiga sub- komponen : Peralatan putar (rotary assembly) Rangkaian pipa bor Mata bor Peralatan putar berfungsi untuk : Memutar rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung Menggantungkan rangkaian pipa bor yaitu dengan slip yang dipasang (dimasukkan) pada rotary table ketika disambung atau melepas bagian-bagian drill pipe. Rangkaian pipa bor menghubungkan antara swivel dan mata bor berfungsi untuk : Menarik-turunkan mata bor Memberikan beban diatas pahat untuk penembusan (penetration) Meneruskan putaran ke mata bor dan

description

bab putar

Transcript of BAB IV PUTAR (2)

Page 1: BAB IV PUTAR (2)

BAB IV

SISTEM PEMUTAR

(ROTATING SYSTEM)

4.1 DASAR TEORI

Fungsi utama system pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor

dan memberikan beratan diatas pahat member lubang. Sistem pemutar terdiri dari

tiga sub-komponen :

Peralatan putar (rotary assembly)

Rangkaian pipa bor

Mata bor

Peralatan putar berfungsi untuk :

Memutar rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung

Menggantungkan rangkaian pipa bor yaitu dengan slip yang dipasang

(dimasukkan) pada rotary table ketika disambung atau melepas bagian-

bagian drill pipe.

Rangkaian pipa bor menghubungkan antara swivel dan mata bor berfungsi untuk :

Menarik-turunkan mata bor

Memberikan beban diatas pahat untuk penembusan (penetration)

Meneruskan putaran ke mata bor dan

Menyalurkan fluida pemboran yang bertekanan ke mata bor

Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi, berfungsi

untuk menghancurkan dan menembus formasi.

4.1.1 Peralatan Putar (Rotary Assembly)

Peralatan putar ditempatkan pada lantai bor di bawah crown block diatas

lubang, peralatan putar terdiri dari :

Meja putar (rotary table)

Master bushing

Page 2: BAB IV PUTAR (2)

Dua alat penting yaitu, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian

pipa bor) dan rotary slip (dgunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa

bor). Kunci utamanya adalah meja putar.

Meja putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama untuk

memutar rangkaian pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary table

digunakan untuk menggantung rangkaian pipa bor di dalam lubang pada saat

menyambung/melepas section drillpipe dengan bantuan “make-up and break-out

tongs”.

4.1.1.1 Meja Putar

Meja putar berfungsi untuk :

Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui

Kelly bushing dan Kelly.

Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan

pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang driller

man dengan beberapa handle yang ada di drawwork.

Hubungan rotary table dengan prime mover ada dua macam :

Hubungan dengan rantai ke drawwork

Hubungan langsung ke prime mover

4.1.1.2 Master Bushing

Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table.

Master bushing berfungsi sebagai dudukan (penempatan) Kelly bushing atau

rotary slip.

4.1.1.3 Kelly Bushing

Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk

meneruskan putaran dari rotary table ke rangkaian pipa bor.

4.1.1.4 Rotary Slips

Jika rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing, maka rotary slip

akan berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan

penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.

Page 3: BAB IV PUTAR (2)

4.1.2 Rangkaian Pipa Bor

4.1.2.1 Swivel

Swivel adalah ujun teratas rangkaian pipa bor, yang berfungsi untuk :

Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar dimana

swivelnya sendiri tidak ikut berputar.

Memberikan perpaduan gerak vertical dengan gerak berputar dapat bekerja

bersama-sama.

Sebagai penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan Kelly

sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami

kebocoran.

Bagian-bagian dari swivel terdiri dari :

Bail : bagian atas dari swivel yang berfungsi sebagai penggantung swivel

pada hook di bawah travelling block

Goosneck : merupakan pipa yang berbentuk seperti huruf “U” yang terletak di

bagian atas dari swivel, berfungsi untuk menghubungkan rotary hose dengan

swivel

Washpipe assembly (internal) terletak pada bagian atas swivel bannet yang

berfungsi untuk menghubungkan rotary hose (dari goosneck) dengan rotating

swivel stem. Washpipe assembly dapat diambil dari swivel untuk dibersihkan.

Bonnet : merupakan metal yang berfungsi sebagai pelindung washpipe

assembly

Houshing : merupakan suatu baja yang berfungsi sebagai pelindung washpipe

dan sebagai rumah rotating stem assemblies

Rotating swivel stem : merupakan poros perputaran pada swivel

pin : merupakan ulir pada bagian atas dari kelly cock.

4.1.2.2 Kelly

Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan

luarnya dapat berbentuk segi tiga, segi empat, segi enam. Kelly ini dimasukkan

ke dalam kelly bushing.

Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja

putar ke kelly dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini

Page 4: BAB IV PUTAR (2)

tidak dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini

dimasukkan ke dalam rathole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini kelly

bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.

4.1.2.3 Upper Kelly Cock

Merupakan suatu valve yang dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi

utamanya (pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari

lubang bor yang bertekanan tinggi.

4.1.2.4 Lower Kelly Cock (Mud Silver Valve)

Mempunyai valve otomatis atau manual berfungsi untuk menahan cairan

pemboran dalam kelly pada saat dilakukan penyambungan.

4.1.2.5 Drillpipe (DP)

Drillpipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya

jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai

kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi utama drillpipe adalah untuk :

menghubungkan kelly dengan drillcollar dan mata bor di atas lubang bor

memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus

formasi yang lebih dalam

memungkinkan naik turunnya mata bor

meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor

meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor

4.1.2.6 Penyambung Drill Pipe

Setiap section atau joint drillpipe standart mempunyai tiga bagian pokok,

yaitu : tube (pipe), dan tool joint pada kedua ujungnya. Tool joint terdiri dari dua

jenis :

Pin connection : tool joint pada bagian bawah drillpipe (DP) dimana ulir

dibuat pada bagian luar, disebut “PIN”

Box connection : tool joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir

dibuat pada bagian dalam, disebut “BOX”

Page 5: BAB IV PUTAR (2)

4.1.2.7 Karakteristik Drill Pipe

a) Tipe utama drill pipe, ada 2 macam :

Standart drill pipe : digunakan dari permukaan sampai pada top drill

collar. Pada umumnya drill pipe diikuti drill collar di atas mata bor (bit).

Heavy weight drill pipe : digunakan pada kondisi khusus, yaitu pada

waktu terjadi down hole problem seperti pipa terjepit, dan sebagainya.

b) Ukuran dan panjang :

Range 18’ – 22’ jarang dijumpai

Range 27’ – 30’

Range 39’ – 45’

c) Drillpipe joint biasanya disambung atau dilepasdari section pipa bor. Section

ini disebut “stand’. Jumlah joint dalam satu stand ditentukan oleh tinggi

menara dan ring drill pipe yang digunakan.

d) Penyimpanan drill pipe : drill pipe disimpan bila tidak digunakan pada dua rak

pipe didekat rig. Rig storage bisa dilepas dari rangkaian pipa bor, drill pipe

joint ditempatkan (disandarkan) pada rak pipa di sisi menara. Near Rig storage

drill pipe joint ditempatkan pada rak yang terletak di seberang rig.

4.1.2.8 Drill Collar (DC)

Drillcollar berbentuk seperti DP, tetapi diameter dalamnya lebih kecil dan

diameter luarnya sama dengan diameter luar “tooljoint” DP. Jadi dindingnya lebih

tebal daripada DP.

Drill Collar ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah diatas

mata bor. Fungsi utama dari Drill Colar :

Sebagai pemberat (wight on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor

dalam keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga

tidak terjadi pembelokkan lubang.

Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil

Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan

puntiran

Page 6: BAB IV PUTAR (2)

Dengan demikian diharapkan akan berjalan dengan laju yang besar, lubang bor

lurus dan kerusakan DP kecil.

4.1.2.8.1 Karakteristik Drill Collar

Perbedaan antara drillpipe dengan drillcollar :

Perbedaan pokok antara drillpipe dengan drillcollar adalah ukuran, berat

dan strength. Pada gambar terlihat drillcollar tidak mempunyai tool

joint,karena drillcollar dindingnya tebal sehingga ulir cukup dibuat pada

dindingnya sendiri.

standart drillcollar parts

ukuran drillcollar :

1. biasanya mempunyai panjang 30 ft atau kurang

2. tebal dindingnya 3 ½ inch atau lebih

3. berat lebih dari 3 tons

4. di bawah batang bor dapat dipakai 2 – 60 drillcollar

4.1.2.8.2 Jenis-Jenis Drill Collar

Standart drillcollar mempunyai permukaan yang halus dengan box

connection terletak pada tiap top dan pin connection terletak pada bottom

Spiraled drillcolar mempunyai permukaan beralur seperti spiral, digunakan

pada kondisi khusus untuk mencegah terjadinya differential wall sticking.

Zipped drillcollar permukaannya terdapat ceruk (lekukan) yaitu pada

bagian ujung atas drillcollar. Digunakan untuk menjaga keseimbangan.

4.1.2.9 Mata Bor (Bit)

Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi,

berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi

beban pada mata bor.

Bagian – bagian penting dari mata bor :

shank: merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box

connection pada bottom collar atau bit sub di bawah collar.

Bit lugs : merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan

cones.

Page 7: BAB IV PUTAR (2)

Cones : merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata

bor.

Fluid passageway (jets) : merupakan nozzle yang terdapat pada bottom

untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.

Jenis-jenis mata bor :

4.1.2.9.1 Drag Bit

Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor

dengan gaya keruk dari blandenya. Pada masa yang lampau, biasanya untuk

pemboran permukaan (spud in) dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini

telah digeser oleh roller- cone bit. Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang

agar supaya lumpur yang keluar dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot

blandernya, hal ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu

mengebor. Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak

dan plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan

dan pada bagian muka (faced) yang keras umumnya diperkuat dengan

tungsten carbide. Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit

adalah :

lubang bengkok

lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge)

balling (dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale

Lubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang

undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana

bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis,

sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi

dengan menggunakan jet nozzle pada balandenya.

4.1.2.9.2 Roller-Cone (Rock Bit)

Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar

untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh howard R.

Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dilakukan untuk pemboran di

lapangan minyak. Pada masing-masing terdapat gigi-gigi. Jika diperhatikan

secara seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda. Gigi yang

Page 8: BAB IV PUTAR (2)

panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk formasi

batuan lunak. Sedang gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah

digunakan untuk formasi medium hard atau hard (keras).

Umumnya jumlah conner pada setiap bit adalah tiga, setiap cones mempunyai

sumbu yang berbeda, setiap asnya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak

gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang

tertinggi dengan minimum pengaruh balling pada gigi-gigi tersebut.

Roller cone bit ada dua macam :

a. Steel tooth bit (Milled tooth bit)

Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak

dipakai, dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan

jalan menggiling/memotong conenya, sehingga menjadi gigi.

b. Insert bit (Tungsten carbite bit)

Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan keausan. Biasanya

mata bor jenis ini digunakan untuk menembus lapisan yang paling

keras atau paling abrasif.

4.1.2.9.3 Diamond Bit

Pengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian

(pengerukan) dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan

berdasarkan penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi

(carbite) sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak

langsung antara intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat

karena panas yang ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan

merupakan zat padat yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif.

Pada prakteknya diamond bit jarang/tidak selalu digunakan di lapangan.

Keistimewaan dari diamond bit ini adalah mempunyai umur pemakaian yang

relatif panjang (awet) sehingga mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian

biaya pemboran dapat biperkecil.

4.1.3 Specialized Down Hole Tools

Specialized Down-Hole Tools merupakan peralatan khusus yang

digunakan sebagai “bottom hole asembly” pada rangkaian pipa bor. Peralatan ini

Page 9: BAB IV PUTAR (2)

digunakan untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung. Ada

tiga jenis Specialized Down-Hole Tools, yaitu :

Stabilizer

Rotary reamers

Shock absorbes (shock subs)

4.1.3.1 Stabilizer

Stabilizer digunakan sebagai “bottom hole assembly” untuk menjaga

kestabilan bit dan drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi

pemboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut :

Untuk menungkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan

memberikan WOB yang lebih besar pada drillcollar sehingga

meningkatkan laju pemboran (penetration rate)

Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada

sambungan drillcollar.

Untuk mencegah terjadinya ‘well sticking”. Stabilizer dapat menahan

permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.

Ada empat jenis stabilizer, yaitu :

Non-rotary sleave type stabilizer

Sleave type rig repairable stabilizer

Replaceable wear pid rig repairable stabilizer

Blande stabilizer

4.1.3.2 Rotary Reamers

Rotary Reamers merupakan peralatan yang digunakan pada operasi

pemboran terutama menjaga ukuran lubang bor atau untuk memperbesar ukuran

lubang bor.

Ada tiga jenis rotary reamers :

3-point string type

6-point bottom hole type

3-point bottom hole type

Page 10: BAB IV PUTAR (2)

4.1.3.3 Shock absorbers

Sering juga disebut “shock sub” merupakan peralatan yang diletakkan

pada bagian bawah section drillcollar untuk mengurangi getaran dan kejutan yang

ditimbulkan oleh “cutting section of the bit” ketika membor batuan keras, patahan

dan selang-seling batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya kerusakan

rangkaian pipa bor dan bahkan rignya sendiri.

Fungsi utama shock absorbed adalah untuk mengurangi :

patah lelah pada sambungan drillcollar dan drillpipe

beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing (as), dan

kemungkinan kerusakan pada peralatan di permukaan.

Hal ini dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat karena WOB dan

RPM yang optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang umur pahat

(bit).

Page 11: BAB IV PUTAR (2)

4.2.13. Nama Alat : Master Bushing

Fungsi : Sebagai dudukan (penempatan) Kelly bushing atau

rotary slip.

Mekanisme : Master bushing terletak pada rotary table yang

merupakan alat yang dapat dilepas dary rotary table.

Mengunci casing agar tidak terjatuh.

Gambar :

Gambar 4.13. Master Bushing

(http://www.jamstec.go.jp/chikyu/eng/news/20060814 .html)

Page 12: BAB IV PUTAR (2)

Spesifikasi :

Tabel IV-13. Spesifikasi Master Bushing

Size of rotary table 17 ½ 20 ½ * 21 22 * 23 27 ½

Discription

NoReg.d.

PartNo

Wt.lbsEach

PartNo

Wt.lbsEach

PartNo

Wt.lbsEach

PartNo

Wt.lbsEach

Solid outer body

1 1006 429 1007 842 1008 1124 1010

Insert bowl (API) Split

1 1011 226 1011 226 1011 226 1022

Lock pin 2 1013 1 101

4 2 1014 2 - -

Lock 2 1015 1 1016 3 1016 3 - -

Rotaining for

lock Pin

2 51205-11 ¼ 101

8 - 1029 - 1021 -

Lifting

slingAssembly

1 1021 40 1021 40 1021 - - 40

Insert bowl no.1 (split) 13 3/8” & 11 ¾” OD

casing

2002

Insert bowl no.2 (split) 10 36/4” & 9 5/8” OD

casing

1026

Insert 3 (split)

extended API for 8

5/8 OD and smaller

1024 255 1024 255 1024 255 1025

Page 13: BAB IV PUTAR (2)

4.2.14. Nama Alat : Kelly Bushing

Fungsi : Kelly Bushing berfungsi untuk meneruskan putaran

dari rotary table ke kelly

Mekanisme : Mekanisme kerja dari Kelly Bushing adalah

meneruskan atau mentransmisikan gaya putar dari

rotary table ke kelly dan seterusnya ke rangkaian pipa

bor

Gambar :

Gambar 4.14. Kelly Bushing

(www.made-in-china.com/china-products/

productviewvVQEjlnCJxUe/Roller-Kelly-Bushing.html)

Page 14: BAB IV PUTAR (2)

Spesifikasi :

Tabel IV-14. Spesifikasi Kelly Bushing

ItemNo.

Reg.

For 3 ½” KellyFor 4 ¼”

KellyFor 5 ¼” Kelly For 6” Kelly

Part No.Wt.

Lbs.

Part

No.

Wt.

LbsPart No.

Wt.

Lbs.

Part

No.

Wt.

Lbs.

Roller

Only3

8555

-

5022

1208555-

5021108

8555-

500490

8555

-

5020

85

Roller

Bearin

g

37991-A-

50603

7991-

A-

5061

37991-

A-50613

7991

-A-

5061

3

Rear

Bushin

g

68555-

50017

8555-

50017

8555-

50017

8555

-

5001

1

8

Page 15: BAB IV PUTAR (2)

Gambar. 4.15. Rotary Drive

(httpwww.scorpiosail.comwebautopilots.html)

4.2.15. Nama Alat : Rotary Drive

Fungsi : Meneruskan daya putar searah jarum jam dari

drawwork ke meja putar.

Mekanisme : Rotary drive dihubungkan dengan sprocket dan

chain ke drawwork dan rotary table.

Gambar :

Page 16: BAB IV PUTAR (2)

Spesifikasi :

Tabel IV-15. Spesifikasi Rotary Drive

Items TSL100

TSL 160

Morse of centre hole MT2 MT2

Dia of centre hole 20X8 25X6

Max workload (Hor.) 20 100

Max workload (Vert.) 10 50

N.W 7 8

G.W 8 30

Page 17: BAB IV PUTAR (2)

4.2.16. Nama Alat : Top Drive

Fungsi : Mempunyai fungsi angkat dan fungsi putar,

digunakan tanpa meja putar

Mekanisme : Biasanya ditempatkan berlawanan (berseberangan

dengan drawwork)

Gambar :

Gambar 4.16. Top Drive

(http://www.made-in-china.cDrilling Depth: 4000m)

Page 18: BAB IV PUTAR (2)

Spesifikasi :

Tabel IV-16. Spesifikasi Top Drive

Drilling Torque 27KN. M

Range of Rotation Speed 0-180 rpm

Brake Torque 47 KN. M

Inner Blowout Preventer 6. 625"

Maximum Hook Load 2500 KN

Drilling Power 315 KW

Rated Speed of Rotation 90 rpm

Maximum Break-out Torque 50 KN. M

VFD+PLC Siemens

Trademark Jereh

Origin China

Page 19: BAB IV PUTAR (2)

4.2.17. Nama Alat : Shock Absorber

Fungsi : - Mengurangi patah lelah pada sambungan drill collar da

drill pipe

- Mengrangi beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi

dan bearing

- Mengurangi kemungkinan kerusakan padsa peralatan di

permukaan

Mekanisme : Diletakkan pada bagian bawah section drillcollar untuk

mengurangi kejutan dan getaran yang ditimbulkan oleh

“cutting section of the bit” ketika mengebor batuan keras,

lunak, dan patahan berselang-seling.

Gambar :

Gambar 4.17 Sock Absorber

(www.emhartcontest.com/Entry-Illustrations)

Spesifikasi :

Page 20: BAB IV PUTAR (2)

Tabel IV-17. Spesifikasi Shock Absorber

Hole

Drillcollar

dia. (fishing

neck)

Overall

Length

Fishing

Neck

Length

Bearing

Length

Approx

Weight Lbs

6 1/8 – 6

¾4 1/8 – 4 ¾ - - 10 ½ 150

7 3/8 – 5

¾ - 6 ¼5 ¾ - 6 ¼ 38 14 10 ½ 235

8 1/8 – 9 6 ¾ - 7 38 14 10 ½ 305

9 ½ - 9

7/8 7 – 8 38 14 10 ½ 385

10 5/8 –

117 – 8 38 14 11 405

12 – 12 ¼ 7 ¾ - 9 38 14 11 440

14 ¼ - 15 7 ¾ - 10 38 14 - -

17 ½ 7 ¾ - 11 38 14 - -

4.2.18. Nama Alat : Rotary Reamers

Page 21: BAB IV PUTAR (2)

Fungsi : Digunakan pada operasi pemboran terutama untuk

menjaga ukuran lubang bor atau memperbesar ukuran

lubang bor.

Mekanisme : Dipasang pada drillpipe dan berputar bersamaan sehingga

dapat memperbesar lubang bor yang mengalami

penyempitan karena skin atau kerusakan lubang bor.

Gambar :

Gambar 4.18. Rotary Reamer

(www.halliburton.com/public/news/source)

Spesifikasi :

Page 22: BAB IV PUTAR (2)

Tabel IV-18. Spesifikasi Rotary Ramers

SIZE ITEM WEIGHT MIN PILOT ID OD WALL

15” 25 410 12” 15 ¼ 16 0.375

16” 26 430 12” 17 ¼ 18 0.375

18” 27 450 12” 19 ¾ 20 0.375

20” 28 460 12” 21 ¼ 22 0.375

22” 29 480 12” 23 ¼ 24 0.375

24” 30 490 12” 25 ¼ 26 0.375

26” 31 525 12” 27 ¼ 28 0.375

27” 32 535 12” 29 ¼ 30 0.375

28” 33 550 12” 29 ¼ 30 0.375

4.2.19. Nama Alat : Stabilizer

Page 23: BAB IV PUTAR (2)

Fungsi : Meningkatkan penembusan dan memperkecil

kemungkinan patah lelah pada drillcollar serta

mencegah terjadinya well sticking

Mekanisme : Meningkatkan laju penembusan dengan

penambahan beban berat yang dimilikinya.

Stabilizer dipasang pada Dpdan DC sesuai dengan

kebutuhannya. Diameter Dc atau tool joint DP.

Gambar :

Gambar 4.19. Stabilizer

(http://www.smf-international.com/upload/ls850.jpg)

Spesifikasi :

Page 24: BAB IV PUTAR (2)

Tabel IV-19. Spesifikasi Stabilizer

Hole

Size

Fishing

Neck

Length

Blade

Lay

Out

Length

Tong

Space

Length

Pin

Length

Overall

Length

Crown

Blade

length

B;de

Width

A B C D E F G

4 1/8 –

6 ¾24 15 14 4 57 12 2

7 - 9

7/8

2416

145 59 13 3

10 – 12

¼

2418

14 561 13 3

13 – 18

½

2420

14 563 14 4

4.2.20. Nama Alat : Rotary Slip

Page 25: BAB IV PUTAR (2)

Fungsi : Sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat

dilakukan penyambungan atau pelepasan section

rangkaian pipa bor.

Mekanisme : Saat penyambungan pipa, alat ini diselipkan kedalam

master bushing pada rotary table agar pipa tidak jatuh

saat disambung.

Gambar :

Gambar 4.20. Rotary Slip

(http://www.china-ogpe.com/catalog/oilfieldslips1813253)

Page 26: BAB IV PUTAR (2)

Spesifikasi :

Tabel IV-20. Spesifikasi Rotary Slip

Description Part No. Wt lbs

Segment,RIGHT End C-5320 12

Segment LEFT End C-5321 12

Segment,INTERMEDIATE C-5322 12

Hinge Pin with cotter pin C-2525 6

Handle Pin w/Washer & Cotter Pin C-3769 5

Handle,RIGHT & LEFT Segment C-3765 3.5

Handle,INTERMEDIATE Segment C-3766 4

RetainingScrew w/Lockwasher C-3748 3

RetainingCotter Pin C-71936 -

Page 27: BAB IV PUTAR (2)

4.2.21. Nama Alat : Casing Slip

Fungsi : Untuk Menggantungkan Casing.

Mekanisme : Dijepitkan pada casing pada saat pemasangan atau

pelepasannya, agar pada saat pengerjaannya

casing tidak terlepas.

Gambar :

Gambar 4.21. Casing Slip

(www.cam-tech.com)

Page 28: BAB IV PUTAR (2)

Spesifikasi :

Tabel IV.21. Spesifikasi Casing Slip

Casing OD (in) 6-5/8 7 7-5/8 8-5/8

P/N Slip complite

Weight complete (lbs.)

Total segments

Total Hinge Pins

C-5315

196

12

11

C-5301

184

12

11

C-5303

181

13

12

C-5305

181

13

12

Page 29: BAB IV PUTAR (2)

Gambar 4.22. Drill Collar Slip

(http://www.chinaogpe.com/search_product_popular_Drill_Collar_Slip.html)

4.2.22. Nama Alat : Drill Collar Slip

Fungsi : Menggantungkan Driil Collar.

Mekanisme : Dijepitkan pada Drill Collar saat pemasangan atau

pelepasan, agar Drill Collar tidak terlepas ataupun

jatuh kedalam lubang bor.

Gambar :

Page 30: BAB IV PUTAR (2)

Spesifikasi :

Tabel IV-22. Spesifikasi Drill Collar Slip

Description Slip Type, Size and Range (OD, inches)ABDCS-S ABDCS-R ABDCL-L

3 - 4 4 - 4.7/8 4.1/2 - 6 5.1/2 - 7 6.3/4 - 8.1/4P/N, Slip Complete

w/Circular Buttons

5201 5202 5203 5204 5205

Total number of Segments

7 7 9 9 11

Total number of

Intermediate Segments

5 5 7 7 9

Total number of Hings Pins

6 6 8 8 10

User in Insert Bowl

numberAPI or No. 3

Page 31: BAB IV PUTAR (2)

Gambar 4.23. Drill Collar Slip Multi

Segment

(http://www.accessoiltools.com/p_slips.htm)

4.2.23. Nama Alat : Drill Collar Slip Multi Segment

Fungsi : Untuk membantu menyambung atau melepaskan

section drill pipe.

Mekanisme : Mengencangkan atau melepas sekrup pada drill pipe

dan casing joint atau coupling. Itu bisa dilakukan

dengan mengganti latch lug jaws and latch steps.

Gambar :

Page 32: BAB IV PUTAR (2)

Spesifikasi :

Tabel IV-23. Spesifikasi Drill Collar Slip Multi Segment

DCS-Multi-segment Drill Collar slips

Slip set  Drill Collar OD (in)  P/N Weight Qty

lb kg

DCS-S 3-4 2628-49 13 6 49

4-4 7/8  2620-49 8 3.5 49

DCS-R 4 1/2-6 2628-63 16 7 63

5 1/2-7  2620-63 11 5 63

DCS-L 6 3/4-8 1/4  2630-88 15 7 88

8-9 1/2  2630-96 16 7 96

8 1/2-10  2627-104 26 12 104

9 1/4-11 1/4  2630-112 19 8.5 112

11-12 1/4  2625-136 13 6 136

12-14 2630-136 16 7 136

Page 33: BAB IV PUTAR (2)

4.3. PEMBAHASAN

Tenaga putar diperoleh dari prime mover yang disalurkan ke rotary table

dan dari rotary table disalurkan ke kelly dan kemudian ke drill string.

Fungsi utama dari sistim pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa

bor dan memberi beratan di atas pahat untuk membor luban. Banyaknya proses

yang terjadi pada operasi pemboran khususnya sistim pemutar, akan banyak

menimbulkan problem yang jika tidak segera dilakukan penanggulangannya akan

dapat menghentikan proses pemboran.

Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantungkan pada hook

yang terletak dibawah travelling block dan mempunyai fungsi utama untuk :

1. menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar

bebas, sambil dialiri lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran.

2. menahan beban menggantung dari batang bor selama sirkulasi.

Rotary table berfungsi untuk :

1. meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui kelly

bushing dan kelly.

2. menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa

bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang drillerman

dengan beberapa handle yang ada di drawwork.

Rotary slips jika dimasukkan ke dalam master bushing, maka akan

berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan

penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.

Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table.

Master bushing berfungsi sebagai dudkan (penempatan) kelly bushing atau rotary

slip.

Page 34: BAB IV PUTAR (2)

Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan

luarnya dapat berbentuk segi empat, segi tiga, segi enam. Kelly ini dimasukkan ke

dalam kelly bushing.

Drill pipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanang artinya

jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai

kedalaman lubang bor yang diinginkan.

Fungsi drill pipe adalah :

1. menghubungkan kelly terhadap drill collar dan mata bor di dasar lubang

bor.

2. memberikan rangkaian panuang pipa bor, sehingga dapat menembus

formasi yang lebih dalam.

3. memungkinkan naik-turunnya mata bor.

4. meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor.

5. meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.

Shock absorber di letakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar

untuk menyerap getaran dan setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi

pemotongan mata bor waktu mengebor batu keras dan lunak berganti-ganti,

sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig sendiri.

Stabilizer digunakan pada pemasangan dasar lubang untuk menjaga

keseimbangan mata bor dan drill collar di dalam lubang sewaktu pengeboran

berlangsung.

Drill collar adalah pipa-pipa baja penyambung berdinding tebal yang

berat, melalui mana cairan pengeboran bisa lewat. Letaknya pada bagian bawah

dari batang bor, diatas mata bor.

Bit adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau sumur

pemboran. Bit digantung didasar batang bor.

Page 35: BAB IV PUTAR (2)

4.4. KESIMPULAN

Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor

dan memberikan beratan diatas pahat pembor lubang. Sistem pemutar terdiri dari

tiga sub-komponen, yaitu :

1. Peralatan putar (rotary assembly)

Meja putar (rotary table)

Master bushing

Kelly bushing

Rotary slips

2. Rangkaian pipa bor

Swivel

Kelly

- Upper kelly cock

- Lower kelly cock (mud silver valve)

Drillpipe

Drillcollar

3. Bit

Drag bit

Roller – cone (Rock bit)

Diamond bit

4. Specialized Down – Hole Tools

Stabilizer

Rotary reamers

Shock Absorbers