BAB IV PROFIL DAN IMPLEMENTASI CSR PT INDOCEMENT … · dalam ketegori bidang sosial dan ... bahan...
Transcript of BAB IV PROFIL DAN IMPLEMENTASI CSR PT INDOCEMENT … · dalam ketegori bidang sosial dan ... bahan...
29
BAB IV
PROFIL DAN IMPLEMENTASI CSR
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA, Tbk
4.1 Sejarah dan Prestasi PT Indocement
PT Indocement Tunggal Praksa, Tbk adalah salah satu produsen semen
terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk
produk semen khusus. Indocement didirikan pada tahun 1985 dan operasikan
secara terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton
semen per tahun. Indocement saat ini mengoperasikan 12 pabrik, sembilan
diantaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan,
Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Sejak tahun 2005, Indocement telah melakukan diversifikasi produk
dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/
PCC). Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen
Ordinary Portland Tipe I, Tipe II, dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil
Well Cement) dan Semen Putih. Sampai saat ini, Indocement merupakan satu-
satunya produsen Semen Putih di Indonesia.
Sumber: PT Indocement Tunggal Prakasa
Gambar 4. Produk Semen PT Indocement
30
Produk-produk Indocement tersebut dipasarkan dengan merek dagang
‘Tiga Roda’. Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group, salah satu produsen
semen terkemuka di dunia berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara,
menjadi pemegang saham mayoritas Indocement. Sejak itu, Indocement bertekad
untuk memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis
keuangan di Asia. Usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut, dengan
dukungan HeidelbergCement Group, Indocement kembali memfokuskan
kegiatannya pada bisnis inti sebagai produsen semen, beton siap-pakai, dan
agregat. Sejak 2006 hingga saat ini, Indocement telah berhasil mencapai kondisi
keuangan yang sehat.
Indocement menyelesaikan proyek modifikasi pabrik ke delapan di
Citeureup pada tahun 2007, yang memberikan tambahan kapasitas PRoduksi
terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan
Indocement meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk
memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Selain mengalami peningkatan
pasar, Indocement sebagai perusahaan tambang yang bersinggungan langsung
dengan warga, juga memiliki kerasadaran akan tanggung jawab sosial dengan
melaksanakan program CSR. Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial
perusahaan, Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar
perkebunan jarak (Jatropha curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur.
Indocement juga berhasil memPRakarsai proyek pengolahan sampah rumah
tangga dalam skala kecil untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan
Cirebon. Sampah yang diproses dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa
yang menghasilkan energi pada proses produksi, dan juga menghasilkan kompos.
Saham PT Indocement tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai
kapitalisasi sebesar Rp16.934 miliar pada akhir tahun 2008. Per tanggal 31
Desember 2008, jumlah karyawan PT Indocement adalah 6.179 orang. PT
Indocement mengalami beberapa kali tahap perubahan dari tahun ke tahun di
dalam pengelolaan, maupun kepemilikan perusahaan. Perubahan ini membentuk
PT Indocement sebagai perusahaan semen yang semakin baik, sehingga
mendapatkan beberapa penghargaan dari tahun ke tahun, diantaranya adalah:
31
1. Tanggal 12 Juni 2008, PT Indocement menerima IMAC Award
(Indonesia’s Most Admired Companies) untuk ketiga kalinya, sebagai
“The Best Performance Company Image” untuk kategori industri semen di
Indonesia dari Frontier Consulting Group dan majalah Business Week;
2. Tanggal 31 Juli 2008, (PROPER) untuk periode 2006-2007, dengan
meraih peringkat Hijau untuk Pabrik Citeureup dan Biru untuk Pabrik
Cirebon;
3. Tanggal 4 Agustus 2008, PT Indocement menerima Penghargaan sebagai
“Seven Best Managed Companies in Indonesia 2008”, dari majalah
Finance Asia, Hongkong;
4. Tanggal 23 Februari 2009, PT Indocement berhasil meraih tiga
penghargaan pada “Indonesia CSR Award 2008” yaitu: Penghargaan Emas
dan Penghargaan Terbaik Pertama untuk sktor industri dan manufaktur
dalam ketegori bidang sosial dan lingkunngan; dan
5. Tanggal 15 Oktober 2009, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk meraih
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PROPER) kurun waktu 2008-2009 yang dilakukan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup (KLH). PT Indocement dengan pabrik yang berlokasi
di Citeureup, Bogor, Jawa Barat menjadi satu-satunya yang berperingkat
Emas dari 627 perusahaan yang dinilai PROPER oleh KLH.
6. 6 Desember 2010 - Indocement ditetapkan sebagai satu dari tiga nominator
Metro TV MDG Awards 2010 untuk kategori Tujuan ke-7: Melestarikan
Lingkungan, yang diumumkan pada 3 Desember 2010 di Hotel Four
Seasons Jakarta. Penghargaan ini diselenggarakan oleh United Nation
Millenium Campaign bersama Utusan Khusus Presiden Republik
Indonesia untuk MDG, Yayasan Inovasi Pemerintahan Daerah, bekerja
sama dengan MetroTV.
7. 19 Agustus 2010 - Semen “TIGA RODA” PRoduksi PT Indocement
Tunggal PRakarsa Tbk. (”Indocement”) kembali dianugerahi ”Top Brand
Award 2010”, untuk kategori Semen oleh Majalah Marketing bekerjasama
dengan Frontier Consulting Group.
32
8. 5 Agustus 2010 - Indocement menerima dua Penghargaan Emas dari
Indonesia Green Awards 2010 kategori Green CSR dan Green
Manufacture. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Majalah Bisnis &
CSR, dan didukung oleh DPD RI dan La Tofi School of CSR
9. 3 Agustus 2010 - Indocement meraih Juara I pada perhelatan SGS Annual
Quality Award untuk pencapaian perusahaan atas tanggung jawab sosial
kepada masyarakat dan lingkungan.
10. 21 Juli 2010 - Indocement menerima 3 penghargaan dari Majalah
FinanceAsia, Hongkong. Salah satunya adalah ”Top 7 Best Managed
Companies in Indonesia 2010”.
11. 1 Juli 2010 - Indocement menerima penghargaan sebagai ”The Best Public
Companies 2010” oleh Majalah SWA.
12. 10 Juni 2010 - Indocement untuk ke-lima kalinya, sejak 2006, dianugerahi
IMAC Award ("Indonesia's Most Admired Company Award"). Di kategori
industri semen, Indocement ditetapkan sebagai yang terbaik kinerjanya
dalam membangun dan mengelola citra perusahaan ("The Best in Building
and Managing Corporate Image").
13. 27 Mei 2010 - Indocement berhasil mempertahankan Sertifikat dan
Bendera Emas untuk ketiga pabriknya berdasarkan hasil Audit SMK3
yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 oleh Sucofindo
International Certification Services (SICS).
4.2 Visi, Misi, dan Motto PT Indocement
Aktivitas PT Indocement Tunggal PRakasa Tbk selalu dilakukan dengan
landasan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan. Visi PT Indocement
Tunggal PRakasa, Tbk:
“menjadikan perusahaan sebagai pemimpin pasar semen dalam negeri yang berkualitas.”
Adapun, misi yang dimiliki PT Indocement:
“Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, bahan bangunan dan jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan.”
33
PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk juga memiliki motto perusahaan
yang dapat dilihat selalu tertera disetiap sudut lokasi perusahaan. Motto PT
Indocement Tunggal Prakasa Tbk tersebut adalah membangun kehidupan bermutu
(better shelter for better life). Visi, misi, dan motto perusahaan tersebut selalu
dijadikan pijakan bagi setiap karyawan perusahaan berbagai tingkatan dalam
menjalankan aktivitas perusahaan ini.
4.3 Struktur Organisasi
Struktur suatu organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu
mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar
kelompok. Struktur suatu organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur
organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai
tujuan yang ingin dicapainya. Struktur organisasi Indocement seperti Gambar 6.
Sumber: Annual Repport 2008 PT Indocement Tunggal Parakasa, Tbk
Gambar 5. Struktur Organisasi Perusahaan
Berdasarkan Gambar 6 PT Indocement memliki empat departement
umum yang dipimpin oleh seorang direktur, yaitu direktur teknik, direktur
keuangan, direktur pemasaran, dan direktur SDM. Penelitian ini dilakukan di
dalam divisi pendukung, yang mana divisi ini berada di bawah departement
teknis. Selanjutnya, fokus penelitian berada di depatement CSR unit citeureup,
sebagai departemen yang berada di bawah naungan departemen teknis secara
President Director
Vice President Director
Technical Director
Finance Director
Commercial Director
Human Resources Director
34
langsung. Selanjutnya, secara tidak langsung dikelola oleh corporate CSR yang
merupakan salah satu departement yang berada dibawah stuktur organisasi
departement SDM. Kinerja dan tatakelola departement CSR akan di jabarkan
pada pembahasan berikutnya.
4.4 Departemen CSR PT Indocement
PT Indocement memiliki sebuah Departemen CSR yang dibentuk pada
tahun 2005 yang berlandaskan pada Triple Bottom Lines. Kegiatan sosial
perusahaan PT Indocement sebenarnya sudah dilakukan sejak perusahaan berdiri
pada tahun 1985 melalui divisi Community Development. Program CSR PT
Indocement secara garis besar terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Community
Development Section (Comdev Section) dan Sustainable Development Project
Section (SDP Section), dimana semuanya mengacu kepada tujuan pembangunan
milenium (Millennium Developments Goals/ MDGs). Departemen CSR unit
Citeureup memiliki pemimpin sebagai Head Officer Departemen CSR dan
memiliki 15 orang staf yang terbagi menjadi Community Development Section
(Comdev Section) yang dikepalai oleh Ibu Lia Damayanti dan Sustainable
Development PRoject Section (SDP Section) yang dikepalai oleh Bapak Ayi
Ibrohim.
Departemen CSR memiliki visi dan misi yang menjadi landasan dalam
melaksanakan tugas departemen. Visi Departemen CSR adalah membangun
kepentingan perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas,
khususnya komunitas lokal dimana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta
hubungan yang harmonis. Sedangkan misi Departemen CSR adalah menjalankan
seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas
(wholesome community) dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan
(enviroment friendly) dengan tetap memperhatikan pengembangan masyarakat
yang berkelanjutan (sustainable development).
PT Indocement yang beroperasi di Citeureup berada dalam tiga kecamatan,
yaitu Kecamatan Citeureup, Kecamatan Klapanunggal, dan Kecamatan Cileungsi.
Penentuan desa binaan dari tiap kecamatan berdasarkan kedekatan lokasi desa
dengan lokasi pabrik dan pertambangan. Berdasarkan kedekatan tersebut maka
35
jumlah seluruh desa binaan sebanyak 12, yaitu: Desa Gunung Putri, Citeureup,
Puspanegara, Lulut, Bantarjati, Nambo, Hambalang, Leuwi Karet, Tarikolot,
Gunung sahari, Pasir Mukti, dan Tajur.
PT Indocement menanggap CSR sebagai tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap peningkatan nilai dan kualiatas hidup pemangku kepentingan
(stakeholeders). Partisipasi perusahaan membangun wilayah desa binaan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat bedasarkan peta demografi sosial.
Keharmonisan antara masyarakat dengan perusahaan dibangun melalui
komunikasi dua arah dalam 5 pilar program pengembangan bagi masyarakat desa
binaan di sekitar wilayah operasi perusahaan. Program CSR yang dikerjakan oleh
bagian Comdev mengacu pada 5 pilar aspek kehidupan.
4.5 Implementasi PRogram CSR PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk
4.5.1 Pendekatan Implementasi CSR PT Indocement
PT Indocement memaknai CSR sebagai tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap peningkatan nilai dan kualitas hidup pemangku kepentingan
(stakeholeders). Pemangku kepentingan dimaksud oleh Indocement ialah
pemegang saham, pemerintah, dan juga masyarakat desa sekitar wilayah operasi
PT Indocement. Perusahaan berupaya untuk berpartisipasi dalam membangun
wilayah desa sekitar perusahaan atau yang disebut sebagai desa binaan.
Identifikasi kebutuhan dasar masyarakat desa binaan, dilakukan perusahaan
berdasarkan peta demografi sosial yang dirancang sebelum melakukan
perencanaan PRogram. Hal ini selaras dengan pengertian CSR menurut Rudito
(2004), bahwa akan kegiatan CSR merupakan cara perusahaan untuk tidak
memisahkan diri dengan komunitas disekitarnya, dimana Indocement memiliki
desa binaan sebagai wilayah implementasi kegiatan CSR.
Kebijakan PT Indocement mengenai implementasi CSR telah dirumuskan
sejak awal perusahaan berdiri. Pada mulanya perusahaan hanya memberikan
sumbangan dan bantuan kepada masyarakat sekitar pabrik maupun masyarakat
yang tinggal dekat dengan lokasi pertambangan. Pemberian donasi dan
sumbangan tersebut tidak dilandasi oleh konsep partisipasi dan pengembangan
36
masyarakat. Saai ini perusahaan telah memiliki konsep dan kebijakan, dimana
implementasi program CSR PT Indocement mengacu pada aspek lingkungan,
sosial, dan ekonomi (konsep triple bottom lines) seperti kutipan di bawah ini yang
terdapat pada Annual Report PT Indocement dan data Departemen CSR, yaitu:
“Indocement melaksanakan gagasan-gagasan tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberikan mata pencaharian, perhatian, dan perlindungan yang layak bagi masyarakat dan lingkungannya untuk memastikan keberlangsungan pertumbuhan serta kesejahteraan bagi generasi berikutnya”(Departemen CSR PT Indocement, 2009)
Selaras dengan pernyataan sebelumnya, kebijakan pelaksanaan program CSR PT
Indocement, juga disesuaikan dengan kebijakan umum perusahaan pada bidang
mutu perusahaan bagian keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan, lingkungan,
dan komunitas, yaitu:
“Senantiasa berupaya untuk menghemat sumber daya alam, mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja, serta mengendalikan dan dan mengurangi dampak lingkungan, terutama emisi debu, melalui kegiatan perbaikan secara terus menerus. Senantiasa berusaha meningkatakan program untuk menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis dengan lingkungan sekitar.” (Powerpoint presentasi pengenalan CSR).
Program tanggung jawab sosial perusahaan didasarkan pada konsep
pembangunan berkelanjutan yang bertumpu pada tiga pencapaian yang
bermanfaat secara ekonomi, sosial dan lingkungan (triple bottom lines).
Perusahaan juga mendasari program CSR pada Kerangka Lima pilar
Pembangunan Berkelanjutan yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, dan
kemanan. Selain itu, tujuan dari pembangunan Millenium Development Goals
yang dicetuskan PBB tahun 2000 juga menjadi inspirasi implementasi program
tanggung jawab sosial perusahaan.
Ambadar (2008) menyatakan bahwa terdapat enam prakarsa utama yang
dapat disesuaikan dengan masing-masing tujuan sosial perusahaan dalam
37
menerapkan program CSR. Implementasi program CSR Indocement juga
memiliki tujuan sosial, yang mana termasuk dalam kategori Social Responsible
Bussiness Practics. Kategori Social Responsible Bussiness Practics, dimana
perusahaan melakukan berbagai investasi bisnis yang mendukung pemecahan
masalah sosial tertentu. Investasi bisnis yang dilakukan oleh Indocement salah
satunya adalah penerapan program CSR, dimana hubungan yang dijaga oleh
perusahaan telah dimaknai sebagai hubungan kerjasama dalam kebijakan umum
perusahaan.
Program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan akan bermanfaat bagi
keberlanjutan usahanya, Wibisono (2007) mengemukakan bahwa terdapat 10
manfaat yang dapat diterima oleh perusahaan pelaksana program CSR.
Indocement sebagai perusahaan yang telah melaksanakan CSR, bahkan memiliki
departement khusus dalam pengelola program CSR, mendapatkan banyak
manfaat bagi kemajuan perusahaan. Menurut FJR selaku karyawan departemen
CSR, penghargaan secara formal maupun nonformal dari banyak pihak
didapatkan PRogram CSR Indocement, selain itu Indocement juga memanfaatkan
sampah rumah tangga sebagai bahan alternatif produksi juga diperoleh dari
adanya implementasi pogram CSR, dan juga hubungan baik dengan masyarakat
sekitar lokasi pertambangan yang terjalin melalui kegiatan CSR.
“Hubungan Indocement dengan warga sekitar baik, karena Indocement terbuka dengan masalah yang ada di desa binaan terutama yang terkait dengan 5 pilar, keterbukaan ini bertujuan agar warga merasa dekat dengan Indocement. Kegiatan CSR Indocement juga membantu untuk mendapatkan bahan bakar aternatif, dengan adanya Unit Pengelolaan Kebersihan di desa binaan, yang mana olahan hasil sampah akan digunakan untuk bahan bakar alternatif Produksi”
Indocement mendapatkan banyak manfaat dari program CSR maka dari itu,
10 manfaat program CSR bagi perusahaan yang dikemukakan Wibisono (2007)
telah diraih oleh Indocement. Akan tetapi, dari kesepuluh manfaat tersebut, ada
tiga point utama yang mendominasi manfaat kegiatan CSR PT Indocement, yaitu,
mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan citra perusahaan, mendapatkan
38
lisensi sosial dari masyarakat sekitar perusahaan sekitar perusahaan untuk terus
dapat beroperasi, mereduksi biaya, misal dengan upaya mengurangi limbah
melalui daur ulang ke dalam siklus produksi.
4.5.2 Pandangan PT Indocement terhadap CSR
PT Indocement membentuk suatu organisasi atau divisi tersendiri yang
menangani keseluruhan pelaksanaan program CSR PT Indocement, yaitu
Corporate Social Responsibility Departement. Departemen ini memiliki visi dan
misi, yaitu:
a. Visi Departemen CSR
Membangun kepentingan perusahaan untuk kepentingan bersama
perusahaan dan komunitas, khususnya komunitas lokal dimana perusahaan
beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang harmonis.
b. Misi Departemen CSR
Menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan
kesejahteraan komunitas (wholesome community) dan dengan menerapkan
konsep ramah lingkungan (enviromental friendly) dengan tetap
memeperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan
(sustainable development).
Berdasarkan visi dan misi tesebut, dapat dikatakan bahwa Indocement
termasuk perusahaan yang memiliki pandangan Beyond Compliance, karena
pelaksanaan program CSR bukan hanya sebagai pemenuhan kewajiban semata,
tetapi dari adanya dorongan internal perusahaan. Hal tersebut juga terlihat dari
gagasan-gagasan CSR Indocement untuk memberikan mata pencaharian,
perhatian, dan perlindungan yang layak bagi masyarakat dan lingkungannya untuk
memastikan keberlangsungan pertumbuhan serta kesejahteraan bagi generasi
berikutnya. Selain itu, Indocement juga memiliki filosofi sebagai badan usaha
yang berwawasan lingkungan, serta memiliki tanggung jawab untuk membantu
meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat desa binaan sehingga dapat turut
merasakan manfaat kehadiraan perusahaan.
39
4.5.3 Model Program CSR PT Indocement
Implementasi program CSR PT Indocement jika dikaitkan dengan model
CSR yang diklasifikasikan oleh Saidi dan Abidin (2004) termasuk perusahaan
yang menerapkan CSR model keterlibatan langsung. Model tersebut menunjukkan
bahwa perusahaan menjalankan setiap progam CSR secara self managing. Selain
menerapkan model program dengan keterlibatan langsung, beberapa program
CSR yang dilaksanakan Indocement menerapkan model bermitra dengan pihak
lain. Program dengan model ini ada pada pilar pendidikan dan kesehatan.
Walaupun demikian, PT Indocement tetap memiliki komitmen tinggi untuk
mengatur secara mandiri program CSR oleh Departemen CSR Indocement, yang
berada di bawah Departemen Teknis. Struktur organisasi perusahaan yang
menunjukkan posisi departemen CSR dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 6. Struktur Organisasi Departemen CSR
Sumber: PT Indocement Tunggal PRakasa, Tbk
Berdasarkan Gambar 7, terlihat bahwa Departemen CSR di tiap plant
secara langsung berada di bawah Departemen teknis, akan tetapi kegiatan
Departemen CSR di tiap unit juga di kontrol oleh Departemen SDM dan diawasi
Presiden Direktur
Direktur Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Teknis Direktur SDM
Plant 1-12
Supporting Divisions/
Departements
Corp HR Division
Corp Public & Internal Affairs
Division
CSR Unit Citeureup
CSR Unit Cirebon
CSR Unit Tarjun
Corp CSR
40
oleh CSR Corporate CSR unit Citeureup. Pelaksanaan kegiatan di masing-masing
unit dilakukan secara mandiri ditiap lokasi melalui tahapan-tahapan program CSR
yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pelaporan. PT Indocement
melakukan perencanaan bersama masyarakat di sekitar lokasi operasi masing-
masing unit, serta dijalankan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Perencanaan pelaksanaan program CSR ini, dilakukan dalam rapat
triwulan yang bernama Bina Lingkungan Komunikasi (Bilikom). Perencanaan
kegiatan dalam satu tahun dilakukan saat Bilikom tahap pertama dilaksanakan.
Sedangkan kegiatan Bilikom pada tahap berikutnya merupakan pemantauan
kegiatan yang belum dan akan dilaksanakan. Kegiatan tersebut bermanfaat
sebagai kontrol langsung perusahaan dalam menjalankan setiap kegiatan CSR,
sehingga perusahaan juga dapat terus menyesuaikan kegiatannya dengan tujuan
perusahaan.
Selain disesuaikan dengan tujuan perusahaan, kegiatan CSR PT Indocement
juga diselaraskan dengan program pemerintah, yang mana tercakup dalam
program lima pilar, yaitu:
1. Pilar Pendidikan
Program yang dilaksanakan pada pilar ini berupaya untuk membantu
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia desa binaan di sekitar wilayah
operasi perusahaan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, antara
lain pembangunan sekolah bersama Yayasan Indocement (Yasmen) dan renovasi
bangunan sekolah (SD, SMP, SMA) di desa binaan. Selain itu pilar ini memiliki
program beasiswa bagi siswa berPRestasi disetiap desa binaan, sebagai contoh
sembilan orang siswa SMA dan SMP/ MTs di Desa Bantarjati. Disamping itu, PT
Indocement juga menyelenggarakan pendidikan formal dengan memiliki dan
mengelola dua buah SMP dan satu buah SMA di bogor, satu Kelompok Bermain
(Play Group), satu taman kanak-kanak, satu SLTP dan satu SMA di Tarjun,
Kotabaru, Kalimantan selatan.
Selain pendidikan formal, pilar pendidikan juga menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan bagi warga masyarakat desa binaan seperti, pelatihan
41
keterampilan melalui SMI (Sekolah Magang Indocement), pelatihan menjahit
garment, pelatihan service elektronik, pelatihan peternak ayam petelor, dan
pelatihan pembuatan aneka kue. Pemberian buku bacaan bagi perpustakaan
mandiri juga rutin dilakukan, serta adanya bantuan sarana belajar bagi sekolah-
sekolah di desa binaan seperti, buku, bangku, dan meja belajar. PT Indocement
juga memberikan pembagaian dana anak asuh (SD dan SMP/ MTs, SMA kelas
1,2, 3) sebanyak 50 orang di setiap desa binaan.
2. Pilar Ekonomi
Pilar ekonomi memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui
pemberian modal usaha kepada pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
disesuaikan dengan potensi desa. Pemberian modal usaha pada program ini
terbagi menjadi dua jalur, yang disesuaikan dengan besarnya usaha dan modal
yang dibutuhkan. Program CSR Indocement memberikan dana bergulir bagi
pemilik UKM yang membutuhkan dana maksimal lima juta rupiah. Sedangkan
bagi UKM yang membutuhkan bantuan dana bergulir lebih dari batas, akan
diserahakan pada pihak Bank Mandiri. Prosedur pemberian dana tersebut tetap
didampingi oleh pihak Indocement, karena Indocement sebagai penjamin bahwa
UKM tersebut akan mampu mengembalikan pinjamanya. Sebagai salah satu usaha
yang dilakukan Indocement dalam menjaga keberlanjutan UKM tersebut,
dilakukan pendampingan dan pemberian pelatihan kepada UKM yang sesuai
dengan bidang usahanya. Saat ini UKM unggulan yang berada dibawah binaan
Indocement antara lain peternakan ayam, konveksi, kerajinan, dan bengkel sepeda
motor. Bentuk pelatihan yang baru dilaksanakan pada tahun 2010 adalah pelatihan
membatik di atas kertas semen bekas, yang dijadikan aneka hiasan, salah satunya
kotak tisu. UKM pembuat kotak tisu menggunakan kertas bekas semen yang telah
di batik telah berjalan di Desa Gunungsari.
3. Pilar Kesehatan
Program yang dilaksanakan dalam pilar ini adalah melakukan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat desa binaan. Program yang dilaksanakan setiap
bulan secara bergiliran di dua belas desa binaan ialah Pusling (Puskesmas
42
Keliling), yang dilaksanakan bersama Puskesmas setempat untuk desa binaan di
sekitar wilayah operasi perusahaan. Selanjutnya CSR Indocement pada bidang
kesehatan secara rutin memberikan bantuan pemberian makanan tambahan pada
setiap posyandu di dua belas desa binaan. Bantuan kesehatan lainnya pun turut
dilakukan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat desa binaan seperti operasi
katarak gratis, khitanan massal, dan juga pengobatan gratis di poliklinik
perusahaan. Selain itu, kegiatan yang juga dilakukan dalam mewujudkan pilar ini
adalah membuat sarana dan prasana kesehatan, sarana air bersih, dan juga
program kesehatan lainnya.
4. Pilar Sosial – Budaya – Agama – Olahraga
Perusahaan juga memperhatikan kehidupan sosial masyarakat, sehingga
penting bagi perusahaan dalam untuk melakukan kegiatan pada pilar ini. Pada
pilar ini perusahaan membantu desa binaan di sekitar wilayah operasi perusahaan
dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan desa, jembatan penghubung desa,
sarana ibadah, sarana olahraga. Selain itu, Indocement juga melakukan pembinaan
terhadap pemuda, pelestarian budaya lokal seperti kesenian degung, reog, dan
tarian daerah. Komitmen Indocement untuk melestarikan budaya setempat
semakin nyata dengan adanya pembangunan “Rumah Budaya” di salah satu desa
binaan wilayah Kecamatan Citeureup sebagai sarana pendukung pelestarian
budaya tradisonal. Pilar ini juga melaksanakan program yang dilakukan oleh
pemerintah yaitu program bantuan bagi Rutilahu (Rumah tidak Layak Huni) di
desa binaan. Selanjutnya Indocement juga mengadakan program yang berkaitan
dengan agama. Program keagaaman biasanya dikaitkan dengan hari-hari besar,
misal adanya pemberian hewan qurban setiap idul adha, kemudian diadakannya
buka puasa bersama warga di dua belas desa binaan, dan adaya bantuan dana
untuk pelaksanaan maulid nabi.
43
5. Pilar Keamanan
Pilar keamanan sama pentingnya bagi perusahaan dalam melakukan
pembinaan untuk desa sekitarnya. Perusahaan berusaha untuk menciptakan
kondisi yang aman dan tentram dengan melakukan pelatihan keamanan kepada
masyarakat desa binaan dan memberikan fasilitas sarana prasarana penunjang Pos
Kamling, bantuan seragam hansip/linmas serta faslitas penunjang keamanan
lainnya.
4.5.4 Pengelolaan Implementasi Program CSR PT Indocement
Penentuan CSR di dua belas desa binaan dilakukan berdasarkan social
mapping oleh pihak karyawan Departemen CSR untuk mendapatkan Gambaran
umum dan data yang jelas mengenai situasi dan kondisi masyarakat desa binaan.
Hal tersebut dilakukan perusahaan agar perusahaan dapat menentukan PRioritas
program yang akan dilaksanakan agar tepat guna dan tepat sasaran.
Penentuan prioritas dan perencanaan program dilakukan dengan cara
menganalisa kebutuhan desa binaan melalui beberapa pertimbangan yang dapat
dilihat pada skema penentuan program CSR pada Gambar 8. Pertama,
dilakukannya komunikasi antar stakeholders dengan melakukan kegiatan Bilikom
(Bina Lingkungan Komunikasi) bersama masyarakat desa binaan. Bilikom
kegiatan ini dilaksanakan dengan cara ‘menjemput bola’ dimana karyawan
Indocement, mendatangi ke lokasi desa-desa binaan setiap tiga bulan. Bilikom
menjadi salah satu sarana bagi perusahaan untuk berkomunikasi langsung dengan
masyarakat desa binaan.
44
Gambar 7. Skema Penentuan CSR Program PT Indocement Sumber: Presentasi untuk PKL dan Umum. Indocement 2010
Melalui Bilikom dapat diketahui harapan masyarakat, keberhasilan program
CSR dan kendala pelaksanaan program CSR, sehingga pelaksanaan kegiatan
selanjutnya diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, analisa
kebutuhan masyarakat disesuaikan dengan hasil Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrenbang) desa, karena Indocement melaksanakan kegiatan
CSR juga bertujuan dalam membantu kinerja pemerintah, termasuk rencana
pembangunan desa. Selanjutnya, Departemen CSR menganalisis kebutuhan
masyarakat sesuai dengan prioritas dan target dengan skala yang telah ditentukan
dengan menggunakan social mapping dan disesuaikan pula dengan rencana
strategis.
Hasil dari analisis kebutuhan akan disesuaikan dengan kebijakan CSR PT
Indocement dan kebijakan lainnya yang masih berkaitan, selain itu disesuaikan
dengan kerangka pemikiran mengenai program yang akan dilaksanakan oleh
Departement CSR disetiap plant sebelum melakukan perencanaan program CSR
bersama stakeholders. Setelah analisis kebutuhan masyarakat telah tersusun
dengan baik, kemudian disusun perencanan program dan pelaksanaan program.
Selanjutnya secara terus menerus akan dilakukan kegiatan pemantauan dan
evaluasi program yang kemudian kembali dalam BILIKOM dan kebijakan
Depatemen CSR.