BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN …labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... ·...
-
Upload
hoangthuan -
Category
Documents
-
view
287 -
download
11
Transcript of BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN …labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... ·...
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
37
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang
mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah
(Provinsi dan Kabupaten/Kota), sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota serta Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan.
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah meliputi : Urusan di Bidang Politik
Luar Negeri, Pertahanan, Keamanan,Yustisi, Moneter dan fiskal Nasional, serta Agama. Sedangkan
urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah sesuai asas desentralisasi, yaitu penyerahan
wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penyelenggaraan urusan desentralisasi ini meliputi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Yang
dimaksud dengan "urusan wajib" adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak
dan pelayanan dasar warga negara sedangkan yang dimaksud dengan "urusan pilihan" adalah
urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah.
Urusan wajib tersebut meliputi 26 urusan yaitu : pendidikan; kesehatan; lingkungan hidup;
pekerjaan umum; penataan ruang; perencanaan pembangunan; perumahan; kepemudaan dan
olahraga; penanaman modal; koperasi dan usaha kecil dan menengah; kependudukan dan catatan
sipil; ketenagakerjaan; ketahanan pangan; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
keluarga berencana dan keluarga sejahtera; perhubungan; komunikasi dan informatika; pertanahan;
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi
keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; pemberdayaan masyarakat dan
desa; sosial; kebudayaan; statistik; kearsipan; dan perpustakaan.
Sedangkan urusan pilihan meliputi 8 urusan yaitu: kelautan dan perikanan; pertanian; kehutanan; energi
dan sumber daya mineral; pariwisata; industri; perdagangan; dan ketransmigrasian.
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa
urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dibagi berdasarkan pelaksanaan urusan
wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah berkaitan
dengan pelayanan dasar, yang tercakup dalam 26 urusan wajib.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
38
1. URUSAN PENDIDIKAN
Penyelenggaraan urusan pendidikan di Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Prov. Kalsel.
Berikut dijelaskan perkembangan kegiatan penyelenggaraan Pendidikan di Provinsi Kalimantan
Selatan selama Tahun 2005-2009
A. Program dan Kegiatan
Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan menyampaikan informasi melalui bahan
laporan ini meliputi hasil pelaksanaan kegiatan program pembangunan sektor pendidikan,
pemuda dan olahraga, yang secara operasional dari tahun 2005 sampai dengan 2008
dilaksanakan oleh 6 satuan organisasi pada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan,
antara lain ;
a. Bagian Tata Usaha / Sekreatariat / Penunjang
b. Sub Dinas Bina Pendidikan Dasar
c. Sub Dinas Bina Pendidikan Menengah
d. Sub Dinas Bina Pendidikan Luar Sekolah
e. Sub Dinas Bina Generasi Muda
f. Sub Dinas Bina Olahraga
Sedangkan untuk tahun 2009 terjadi perubahan struktur menjadi 5 satuan organisasi yang
terdiri dari :
a. Sekretariat
b. Bidang Pendidikan Dasar
c. Bidang Pendidikan Menengah
d. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
e. Bidang Pengembangan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan di Kalimantan Selatan terus dilakukan untuk mengatasi berbagai kesenjangan
pendidikan baik dalam hal pemerataan kesempatan pendidikan, mutu pendidikan, relevansi
dan efisiensi pendidikan, dengan ruang lingkup kebijakan pembangunan, yaitu ;
1) Bagian Tata Usaha / Kesekretariatan / Penunjang
a. Pengelolaan anggaran melalui pemantapan koordinasi penyusunan, anggaran
pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran, koordinasi dan pembinaan
pembangunan pendidikan.
b. Melanjutkan peningkatan sistem perencanaan bergulir melalui peningkatan dan
pengembangan sistem informasi perencanaan termasuk kegiatan sistem pendataan,
baik data sekolah maupun luar sekolah, pemuda dan olahraga, meningkatkan
kemampuan perencanaan, dan sistem mekanisme pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan rencana dan program, peningkatan penyajian dan pelayanan informasi
perencanaan terpadu rutin dan pembangunan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
39
c. Singkronisasi dan koordinasi penyusunan dan pemaduan rencana dan program kegiatan
untuk mendapat sasaran program setiap kabupaten/kota. Penyelenggaraan ini ini
dimaksud untuk mengatasi munculnya permasalahan pembangunan yang diakibatkan
oleh lemahnya koordinasi, pengendalian, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan
Pendidikan. Dengan demikian diharapkan dapat dicapai konsisten antara arah tujuan dan
prioritas dengan implementasi pendidikan. Kewenangan untuk melaksanakan program
Singkronisasi dan Koordinasi didistribusikan kepada kasubag, kasubdin dengan tugas
dan tanggungjawab serta kewenangan masing-masing.
d. Kerjasama kelembagaan, Sosialisasi dan Avkokasi berbagai peraturan pemerintah di
Bidang Pendidikan bagi pengelola pendidikan se Kalimantan Selatan
2) Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam rangka Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Dinas Pendidikan Propinsi Kalimatan
Selatan akan berupaya memenuhi target Pemerintah yaitu tuntas atau akan dicapai pada
tahun 2008.
a. Pembinaan TK, melalui pembangunan USB di Kabupaten / Kota sebagai percontohan
program kegiatan belajar mengajar bagi TK Pembina, melaksanakan pendataan
pemetaan TK, meningkatkan kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan TK
melalui penyelenggaraan penataran dan gugus TK, penataraan bagi pengelola TK, serta
mendorong partisipasi Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menyelenggarakan
Pendidikan dari TK/RA hingga SMA/SMK/MA
b. Pembinaan Pendidikan Luar Biasa melalui pembinaan kurikulum, penyelenggaraan
penataran guru, kepala, pembina dan pengelola SLB, pengadaan alat pendidikan SDLB
serta mendorong partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan SLB.
c. Melayani pendidikan anak kurang beruntung/tidak mampu usia 7-12 tahun dengan
mendirikan SD Kecil untuk desa terpencil, pelayanan pendidikan bagi anak penyandang
ketunaan melalui SLB, SLB, pendidikan terpadu, kelas khusus guru kunjung,
pembangunan asrama murid, program makanan tambahan anak sekolah (PMTAS) dan
meggerakkan partisipasi masyarakat.
d. Mempercepat penuntasan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dengan
menggali sumber daya dan sumber dana bagi peningkatan daya tampung dan
pemerataan kesempatan belajar dengan penambahan Ruang Kelas Baru, pembangunan
USB, Rehabilitasi Gedung Sekolah, Penyelenggaraan SD dan SMP Satu Atap, SMP
Terbuka, SMP Luar Biasa, SLTP yang diselenggarakan Pondok Pasantren, pemantapan
keberadaan SLTP Swasta sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah dengan tetap
memperhatikan mutunya, partisipasi seluruh lapisan masyarakat serta pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun
e. Memberikan Bimbingan penulisan soal SD/MI dan kompetensi Bahasa Inggris, IPA dan
Matematika serta pemberian subsidi honor guru Pondok Pesantren dan pengelolaan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
40
Rehabilitasi Pondok Pesantren dan melaksanakan lomba-lomba seperti lomba
kemampuan Bahasa Inggris, Kemampuan MIPA untuk sekolah Dasar (SD).
f. Penguasaan kurikulum, materi pengajaran, dan teknis evaluasi oleh guru dalam rangka
meningkatkan tiga kemampuan dasar (Baca, Tulis, dan Hitung), IPA, Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan, serta pembudayaan kegemaran olahraga sejak dini pada SD untuk
mengacu penguasaan IPTEK.
g. Mengembangkan pendidikan program keterampilan pada sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama untuk memberikan bekal kemampuan dan keterampilan dasar para peserta didik
sebagai bekal hidup dalam masyarakat antara lain dengan menyediakan sarana dan
prasarana, serta pengembangan program keterampilan sesuai dengan kebutuhan
daerah.
h. Memantapkan pelaksanaan kurikulum muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan
lingkungan dan potensi sumber daya yang tersedia, dengan mengupayakan pengadaan
dan pendayagunaan sarana dan prasarana yang baku serta pengembangan programnya.
i. Melanjutkan pembinaan kesiswaan melalui melalui peningkatan dan pengembangan
kemampuan kemampuan dalam keorganisasian, intensitas pembinaan kegiatan
ekstrakurikuler, pemberian latihan kepemimpinan siswa dan pembinaan siswa ,
pemantapan wawasan Wiyatamandala, serta program kemitraan.
j. Pemasyarakatan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh dan pemberian beasiswa bagi
peserta didik SD/MI, SMP/MTs, dan SMU/SMK/MA yang berprestasi dari kalangan
golongan ekonomi lemah, dengan mengupayakan sumber-sumber, baik dari pemerintah
maupun masyarakat.
k. Meningkatkan mutu sekolah swasta melalui pembinaan guru dan tenaga kependidikan,
penyelenggaraan perguruan swasta, pemberian guru bantuan subsidi, alat/sarana
pendidikan yang baku, serta pelaksanaan akreditasi sekolah.
l. Memantapkan program pembahasan SMP Terbuka melalui pendataan anak usia 13-15
tahun, meningkatkan koordinasi antar instansi terkait mulai dari tingkat kecamatan sampai
tingkat propinsi dan melengkapi modul, sarana dan prasarana lain, serta pembinaan
tenaga pengelola SMP Terbuka dan Satu Atap.
m. Daya tampung Sekolah Menengah dalam pemerataan keterampilan belajar akibat
ledakan lulusan SLTP karena keberhasilan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
tahun melalui pengoptimalkan pemanfaatan sarana yang ada, penambahan ruangan
kelas baru, pembangunan Unit Gedung Baru, Rehabilitasi Gedung Sekolah dan ruang-
ruang penunjang sesuai dengan pembakuan dan tipe sekolah yang telah ditetapkan.
n. Melaksanakan perbaikan manajemen sekolah, seleksi pelatihan, dan pengangkatan
Kepala SLTP , SMU, dan SMK yang telah berjalan sesuai dengan Kepmendikbud Nomor
0296/1996 dengan diikuti kegiatan pemantauan dan evaluasi kinerja serta menyusun
standar kompetensi guru dan melaksanakan analisis kemampuan guru.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
41
o. Pemenuhan kebutuhan buku pelajaran dengan perbandingan satu buku satu murid, buku
pedoman guru, dan buku perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat baca siswa,
baik jenis maupun jumlahnya dengan mengupayakan penataan mekanisme pencetakan
dan distribusi.
p. Penambahan ruang perpustakaan dan laboratorium di Sekolah sesuai dengan
pembakuan dan peningkatan mutu laporan dan pustakaan serta optimalisasi
pemanfaatannya.
q. Pengadaan guru kelas baru pada SD, SLB sesuai dengan kebutuhan daerah, pengadaan
guru mata pelajaran, baik secara reguler maupun dengan sistem kontrak di SLTP dan di
Sekolah Menengah terutama guru IPA , Matematika, Bahasa Inggris, kesenian,
Keterampilan, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani, dan Bahasa Daerah serta
penghargaan bagi guru daerah terpencil.
r. Melanjutkan upaya profesionalisasi guru dan tenaga pendidikan lainnya melalui berbagai
bentuk dan jenis penataran baik kualifikasi maupun penyegaran, antara lain, melalui
penyelenggaraan penyetaraan D-II untuk guru SD , dan D-III untuk guru SLTP, S1 untuk
guru SMU, Retraining guru mata pelajaran.
s. Memantapkan pembinaan karier dan kesejahteraan guru melalui pendidikan dan
pelatihan tim penilai angka kredit jabatan fungsional guru, penyebaran pedoman dan
petunjuk teknis angka kredit, penyusunan karya ilmiah, pemilihan guru teladan dan
pelaksanaan lomba guru berprestasi.
t. Pemberian Beasiswa dan Subsidi Operasional Sekolah yang diberikan kemasing-masing
sekolah Negeri dan Swasta di Kalimantan Selatan.
u. Pengembangan Rintisan Sekolah Bertarap Internasional dan Rintisan Wajar Pendidikan
Menengah dua belas tahun serta peningkatan rasio SMK yang semula 65 : 35 untuk SMA
: SMK menjadi 70 : 30 utk SMK/SMA
3) Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga/ Pendidikan Non Formal dan Informal
Dalam rangka pelaksanaan program pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga di
Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan seperti :
a. Menyelenggarakan keaksaraan fungsional dan memantapkan pelaksanaan Kejar Paket
A setara SD, dan Kejar Paket B setara SLTP dan Paket C setara SMA yang dibarengi
dengan pembakuan pola evaluasi dan pengujian tingkat nasional kesetaraan.
b. Melanjutkan program magang kerja usaha dengan sasaran warga masyarakat yang putus
sekolah dan belum mempunyai mata pencaharian tetap.
c. Memberikan pelayanan Pendidikan Non Formal dan In Formal bagi masyarakat
d. Memberikan bantuan operasional Tutor / Penyelenggara Program dan pengadaan buku –
buku seperti Keaksaraan Fungsional (KF), Paket A Setara SD dan Paket C setara SMA.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
42
e. Melanjutkan pembinaan dan standardisasi kursus dan kelembagaan untuk meningkatkan
mutu dan mengembangkan pola keterkaitan dan kesepadanan dalam pelaksanaan
program pendidikan luar sekolah dengan dunia usaha dan industri.
f. Pembinaan dan pemberian bantuan serta pengendalian YLGN-OTA Propinsi,
Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan.
g. Melanjutkan pertukaran Pemuda Antar Propinsi dan Antar Negara melalui kegiatan yang
sesuai dengan minat dan bakat peserta.
h. Pembinaan keimanan dan ketaqwaan , pembentukan watak kepribadian dan budi pekerti
siswa melalui penyelenggaraan Gelar Iman dan Taqwa, Kepramukaan, dan Palang
Merah Remaja.
i. Penyeleksian Paskibraka, Audisi Gita Bahana dan Kapal Pemuda Nusantara dan
memberikan pelatihan Paskibraka dan mengembangkan Sarana Kelompok Usaha
Pemuda Produktif dan kegiatan kepemudaan untuk mempersiapkan Generasi Muda
sebagai kader Pimpinan dan pengurus pembangunan nasional.
j. Melanjutkan program SP3 dan SP4 yang dikaitkan dengan pelaksanaan program Inpres
Desa Tertinggal ; serta meningkatkan kebijaksanaan pemberian bantuan kepada kepada
Organissasi Kepemudaan dan Gerakan Pramuka.
k. Melaksanakan lomba-lomba keolahragaan, seperti lomba gerak jalan 45, lomba dayung
perahu naga, serta olahraga tradisional.
l. Meningkatkan sarana prasarana olahraga seperti menyelesaikan Pembangunan Stadiun
mini pelajar mulawarman serta asrama PPLP.
m. Pembinaan dan Peningkatan Olahraga
n. Peningkatan Prestasi Olahraga
o. Memberikan sarana penunjang & tenaga pembinaan baik secara kuantitas maupun
kualitas
p. Penampungan dan pembinaan potensi pelajar (club) olahraga
q. Penyediaan lahan untuk prasarana dan sarana olahraga
r. Penyelenggaraan event-event daerah dan yang bersifat nasional maupun Internasional
s. Monitoring dan Evaluasi
t. Pembinaan dan Pengendalian kegiatan Pendidikan melalui Program Pelayanan
Manajemen Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.
Berikut adalah Prioritas pembangunan pendidikan di Kalimantan Selatan :
1. Lanjutan MoU tanggal 16 Maret 2006
a. Peningkatan Kualifikasi Guru TK/RA, SD, SLTP, dan SLTA dengan sasaran 15.239 orang
(Target 2009-2015).
b. Rehabilitasi Ruang Kelas TK, SD, SLTP, dan SLTA dengan sasaran 2.722 Ruang (Target
2009-2010).
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
43
2. MoU tanggal 23 Januari 2009 antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun selama 5 Tahun (Target 2010-
2014).
b. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Pembangunan Gedung SBI secara bertahap
dimulai tahun 2009 untuk jenjang SD, SLTP, dan SLTA (SMA, dan SMK) selama 5 Tahun
(Target 2009-2013).
c. Rehabilitasi Ruang Kelas Jenjang SLTA (SMA dan SMK).
d. Pembangunan RKB Jenjang SLTA (SMA dan SMK).
e. Peningkatan Rasio SMK dan SMA (33 : 67).
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Berdasarkan program dan kegiatan di atas berikut adalah gambaran umum hasil pelaksanaan
Program dan Kegiatan Pembangunan bidang pendidikan di Kalimantan Selatan.
Penuntasan buta aksara di Kalimantan Selatan
2005-2008
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
44
Penuntasan wajar DIKMEN 12 Tahun
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006-2008 & Target 2009
Penuntasan wajar DIKDAS 9 Tahun
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006-2008 & Target 2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
45
Penuntasan wajar DIKDAS 9 Tahun
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006-2008 & Target 2009
Jumlah siswa peserta Ujian Nasional Tingkat SMA, SMK & MA
Provinsi Kalimantan Selatan
Rata-rata Nilai Ujian Nasional Tingkat SMA, SMK & MA
Provinsi Kalimantan Selatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
46
Jumlah siswa peserta Ujian Nasional Tingkat SMP, SMPT & MTS
Provinsi Kalimantan Selatan
Rata-rata Nilai Ujian Nasional Tingkat SMP, SMPT & MTS
Provinsi Kalimantan Selatan
Jumlah TK, TKLB & RA Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
47
Jumlah SD, SDLB dan MI Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Jumlah SMP, SMPLB, SMPT dan MTs Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
48
Jumlah SMA, SMK, SMLB dan MA Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Kondisi Ruang Kelas TK, TKLB & RA Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
49
Kondisi Ruang Kelas SD/ SDLB & MI Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Kondisi Ruang Kelas SMP, SMPLB, SMPT & MTs Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
50
Kondisi Ruang Kelas SMA, SMK, SMLB & MA Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Jumlah Guru TK, TKLB & RA Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
51
Jumlah Guru SD/ SDLB & MI Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Jumlah Guru SMP, SMPLB, SMPT & MTs Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
52
Jumlah Guru SMA, SMK, SMLB & MA Negeri/Swasta
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008/2009
Berikut prestasi di Bidang Pendidikan yang diperoleh oleh Provinsi Kalimantan Selatan pada
tahun 2005-2009
1. Penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia kepada Pemuda
Pelopor Provinsi Kalimantan Selatan Bidang Teknologi Tepat Guna sebagai Juara Pertama
dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke 79 tanggal 28 Oktober 2007 di Jakarta yang
diserahkan langsung oleh Bapak DR. ADIYAKSA DAULT, SH atas nama DECIN, S.SOS
2. Gubernur Kalimantan Selatan H.Rudy Ariffin atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan dan Masyarakat Kalimantan Selatan menerima penghargaan dari Prsedin Republik
Indonesia DR. Susilo Bambang Yudhoyono berupa SATYALENCANA PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN TAHUN 2007 DI Provinsi Riau tanggal 25 November 2007
3. Anugerah Aksara Tingkat Pratama Tahun 2009 Bidang Pendidikan dari Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia kepada Gubernur dan Bupati/Walikota sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 089/P/2009 tanggal 7 September 2009
pada Hari Aksara Internasional (HAI) ke 44 Tahun 2009 di Hotel Mangku Putra Cilegon –
Banten tanggal 8 September 2009 atas nama :
- Rudy Ariffin, Gubernur Kalimantan Selatan,
- Aunul Hadi, Bupati Hulu Sungai Utara,
- Drs. H. Rachman Ramsyi, M.Si, Bupati Tabalong,
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
53
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Terjadinya penumpukan kegiatan pada akhir tahun karena sistem pertanggungjawaban
keuangan yang tersentral pada bendahara pengeluaran, sehingga meskipun program yang lain
sudah siap dipertanggungjawabkan tapi karena menunggu program yang lain yang belum
selesai, maka terpaksa program tersebut menunggu.
Solusi
Melaksanakan koordinasi dengan sesama pengelola kegiatan baik dilingkungan Dinas
Pendidikan, Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan program dan dengan Instansi terkait dalam
hal ini Biro Keuangan dan Diten Anggaran /KPKN dalam hal pertanggungjawaban keuangan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
54
2. URUSAN KESEHATAN
Penyelenggaraan urusan Kesehatan di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Dinas
Kesehatan Prov. Kalsel, RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin dan RSJ.
Sambang Lihum.
Di bawah ini dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan di Bidang Kesehatan selama Tahun
2005-2009 di Provinsi Kalimantan Selatan
2.1. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
A. Program Dan Kegiatan
Strategi pembangunan kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan
melalui gerakkan pembangunan berwawasan kesehatan menuju visi Kalimantan
Selatan Sehat 2010, yaitu gambaran tentang kondisi masyarakat yang hidup dalam
lingkungan sehat, mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki kemampuan
menyediakan, memilih, mendapatkan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata. Berdasarkan visi tersebut ditetapkan paradigma
pembangunan kesehatan yaitu Paradigma Sehat yang inti pokoknya menekankan
pentingnya kesehatan sebagai hak asasi manusia sekaligus sebagai investasi dan titik
sentral pembangunan secara keseluruhan.
Pencapaian pembangunan kesehatan yang selama ini dilaksanakan di Provinsi
Kalimantan Selatan secara umum menunjukkan kondisi yang cukup baik, antara lain
terjadinya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),
meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dan menurunnya prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk pada balita. Namun demikian, masih terdapat berbagai kekurangan dan
kelemahan yang harus terus diperbaiki agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan
Tantangan kedepan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan di Provinsi
Kalimantan Selatan antara lain adalah bagaimana mengurangi kesenjangan status
kesehatan masyarakat dan akses terhadap pelayanan kesehatan antar wilayah, tingkat
sosial ekonomi dan gender; meningkatkan jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan
yang kurang memadai; meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan dan
mengurangi beban ganda penyakit, yaitu pola penyakit yang diderita sebagian besar
masyarakat adalah penyakit infeksi menular, namun pada waktu yang bersamaan
terjadi peningkatan penyakit tidak menular serta meningkatnya penyalahgunaan
narkotik dan obat-obat terlarang.
Tantangan lain yang dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di
Provinsi Kalimantan Selatan antara lain adalah upaya pencapaian sasaran Millenium
Development Goals (MDGs), perdagangan bebas dan sumber daya kesehatan yang
ikut mengglobal. Pengaruh globalisasi dan liberalisasi perdagangan serta pelayanan
public, melalui kesepakatan General Agreement on Trade in Service (GATS) dan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
55
Trade Related aspects of Intellectual property Rights (TRIPS), dimulainya pasar bebas
ASEAN pada tahun2013 dan pasar bebas Asia Pasifik pada tahun 2020 akan mempengaruhi
berbagai aspek penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Masuknnya modal asing dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, dan tenaga kesehatan asing
perlu diwaspadai. Sedangkan dalam lingkup nasional adalah penerapan kebijakan
pemerataan pembangunan kesehatan secara lebih luas, yang didukung dengan sumber
daya yang cukup.
Program dan kegiatan yang dilaksasanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan pada tahun 2005 – 2009 adalah sebagai berikut :
1) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : a. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi informasi dan
edukasi (KIE). b. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, terutama generasi muda. c. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
2) Program Lingkungan Sehat
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi : a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar. b. Pengawasan kualitas lingkungan. c. Pengendalian dampak risiko lingkungan.
3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi : a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya. b. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan
jaringannya. c. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensiel. d. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup promosi kesehatan,
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan pengobatan dasar.
e. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.
4) Program Upaya Kesehatan Perorangan Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi : a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III rumah sakit. b. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah pemekaran. c. Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit. d. Pengadaan obat dan perbekalan rumah sakit. e. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan. f. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.
5) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi : a. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko. b. Peningkatan imunisasi. c. Penemuan dan tatalaksana penderita. d. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah. e. Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
56
a. Peningkatan pendidikan gizi. b. Penanggulangan gizi lebih. c. Peningkatan surveilans gizi. d. Penanggulangan kurang energi portein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKY), kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.
7) Program Sumber Daya Kesehatan Kegiatan yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi : a. Perencanaan keb utuhan tenaga kesehatan. b. Peningkatan fasilitas penunjang dan sistem penyelenggaraan pendidikan kesehatan. c. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan
dan pelatihan tenaga kesehatan. d. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di
Puskesmas dan jaringannya serta rumah sakit. e. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karier tenaga kesehatan. f. Penyusunan sandard kompetensi dan regulasi profesi kesehatan. g. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan bagi penduduk miskin yang
berkelanjutan.
8) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi : a. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan. b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan. c. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan.
9) Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi : a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan. b. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan
pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan serta hukum kesehatan.
c. Pengembangan sistem informasi kesehatan. d. Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat secara kapitasi dam pra
upaya terutama bagi penduduk miskin yang berkelanjutan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan
dalam 5 (lima) tahun terakhir telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Kalimantan Selatan secara bermakna, sebagai mana tingkat capaian Indikator Kinerja Kunci
sebagai berikut :
1) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komlikasi
kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan
definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin,
RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional
kepada Ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
57
Komplikasi yang dimaksud meliputi komplikasi dalam kehamilan dan komplikasi
dalam persalinan. Termasuk komplikasi dalam kehamilan adalah abortus, hiperemesis
gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,
eklampsia), kehamilan lewat waktu dan ketuban pecah dini. Sedangkan yang termasuk
komplikasi dalam persalinan adalah kelainan letak/presentasi janin, partus
macet/distosia, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklmapsia), perdarahan pasca
persalinan, infeksi berat/sepsis, kontraksi dini/persalinan prematur dan kehamilan ganda.
Rata-rata cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kalimantan Selatan
adalah sebagai berikut :
2) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I
sampai dengan kala IV persalinan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan persalinan
yang profesional.
Berdasarkan data SUSENAS (1999), 43,06% ibu bersalin di Kalimantan
Selatandapat masih berada dalam tingkat keamanan persalinan yang kurang. Dukun bayi
masih memegang peranan penting dalam pertolongan persalinan. Kondisi ini juga
mengisyaratkan bahwa persalinan masih banyak dilakukan di rumah dalam kondisi
sanitasi yang pada umumnya kurang memadai dan jika terjadi kasus gawat darurat,
fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pertolongan tidak tersedia.
Berdasarkan pemantauan wilayah setempat (PWS) KIA pada tahun 2009,
cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan telah menunjukkan peningkatan
yaitu mencapai 85,04%. Hal ini menunjukkan bahwa persan serta masyarakat dan
kesadaran ibu yang melahirkan untuk ditolong oleh tenaga kesehatan sudah baik.
Sasaran (Estimasi)
Ditangani %
1 Banjarmasin 2,456 3,322 135.252 Banjarbaru 775 449 57.943 Banjar 2,274 1,658 72.914 Tapin 823 373 45.345 Hulu Sungai Selatan 1,066 506 47.486 Hulu Sungai Tengah 1,034 219 21.187 Hulu Sungai Utara 960 712 74.158 Balangan 511 233 45.589 Tabalong 895 967 108.09
10 Barito Kuala 1,192 434 36.4011 Tanah Laut 1,396 1,662 119.0712 Tanah Bumbu 860 735 85.4513 Kotabaru 1,449 1,010 69.70
PROVINSI 15,691 12,280 78.26
No. Kabupaten/KotaCakupan Komplikasi Kebidanan
Ket.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
58
Rata-rata cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kalimantan
Selatan adalah sebagai berikut :
3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Sesuai UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kelurahan
adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dan/atau daerah kota di
bawah kecamatan. Sedangkan desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam pemerintahan
nasional dan berada di bawah kabupaten.
UCI (Universal Child Immunization) adalah tercapainya imunisasi dasar secara
lengkap pada bayi (0–11 bulan), Ibu hamil, WUS dan anak sekolah tingkat dasar.
Imunisasi lengkap pada bayi meliputi 1 dosisi BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis
Hepatitis B, 1 dosisi campak. Imunisasi lengkap ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis TT.
Sedangkan imunisasi lengkap anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosisi
campak dan 2 dosis TT.
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah
desa/kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Berdasarkan data laporan
program imunisasi menunjukkan bahwa 1.419 desa/kelurahan dari 1.965 desa/kelurahan
yang ada di Kalimantan Selatan telah mencapai UCI. Hal ini berarti cakupan
desa/kelurahan yang telah mencapai Universal Child Immunization (UCI) di Kalimantan
Selatan telah mencapai 73.35%.
Cakupan No. Kabupaten/Kota Linakes Ket.
(%)1 Banjarmasin 91.752 Banjarbaru 86.953 Banjar 85.354 Tapin 81.335 Hulu Sungai Selatan 83.046 Hulu Sungai Tengah 85.467 Hulu Sungai Utara 84.98 Balangan 80.49 Tabalong 90.44
10 Barito Kuala 83.4711 Tanah Laut 93.7312 Tanah Bumbu 76.4413 Kotabaru 82.21
Provinsi 85.04
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
59
Rata-rata cakupan desa/kelurahan UCI di Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :
4) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s.d. 4 tahun 11 bulan)
yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan
tinggi badan (TB) dengan Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus,
kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor). Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana
gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Berdasarkan data laporan program perbaikan gizi masyarakat, sepanjang tahun
2009 telah ditemukan 79 (tujuh puluh sembilan) kasus gizi buruk di Kalimantan Selatan.
Seluruh kasus gizi buruk yang ditemukan telah dilakukan perawatan dan upaya
pemulihan sesuai dengan standar penanganan kasus gizi buruk.
Jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan selengkapnya
adalah sebagai berikut :
Cakupan No. Kabupaten/Kota Desa UCI Ket.
(%)1 Banjarmasin 922 Banjarbaru 953 Banjar 92.44 Tapin 39.45 Hulu Sungai Selatan 63.56 Hulu Sungai Tengah 32.57 Hulu Sungai Utara 72.68 Balangan 69.29 Tabalong 93.1
10 Barito Kuala 69.511 Tanah Laut 83.512 Tanah Bumbu 65.313 Kotabaru 85.6
Provinsi 73.35
No. Kabupaten/Kota Mendapat Ket.perawatan
1 Banjarmasin 34 34 1002 Banjarbaru 2 2 1003 Banjar 5 5 1004 Tapin 2 2 1005 Hulu Sungai Selatan 0 0 06 Hulu Sungai Tengah 4 4 1007 Hulu Sungai Utara 6 6 1008 Balangan 4 4 1009 Tabalong 0 0 0
10 Barito Kuala 8 8 10011 Tanah Laut 0 0 012 Tanah Bumbu 5 5 10013 Kotabaru 9 9 100
Provinsi 79 79 100
Ditemukan %
Jumlah Kasus Gizi Buruk
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
60
5) Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA Positif
Angka penemuan penderita baru TB BTA positif atau Case Detection Rate (CDR)
adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan
dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu
satu tahun.
Penemuan pasien baru TB BTA positif adalah penemuan pasien TB melalui
pemeriksaan dahak sewaktu pagi dan sewaktu (SPS) dan diobati di unit pelayanan
kesehatan dalam satu wilayah kerja pada waktu tertentu.
Pasien baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan Obat Anti TB
(OAT) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis) harian.
Sedangan pengobatan pasien TB adalah pemberian pengobatan pada pasien baru TB
BTA positif dengan OAT selama 6 bulan.
Berdasarkan data laporan program P2-TB (BTA +) di Kalimantan Selatan
sepanjang tahun 2009 dari target 6.704 orang baru ditemukan 2.123 orang penderita
yang ditemukan dan ditangani (31,7%). Rata-rata cakupan penemuan dan penanganan
penderita TBC BTA (+) di Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :
6) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan :
- Panas mendadak berlangsung terus menerus swlama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas. - Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniquet positif). - Disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali). - Trombositopenia (Trombosit < 100.000/µl). - Peningkatan hematokrit > 20%.
Penderita DBD adalah penderita penyakit yang memenuhi sekurang-kurangnya 2 kriteria klinis dan 2 kriteria laboratorium berikut ini : a) Kriteria klinis
- Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelas. - Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniquet positif). - Pembesaran hati. - Syok
No. Kabupaten/Kota Ket.
1 Banjarmasin 1280 419 32.732 Banjarbaru 352 131 37.223 Banjar 1033 333 32.244 Tapin 315 95 30.165 Hulu Sungai Selatan 436 105 24.086 Hulu Sungai Tengah 504 102 20.247 Hulu Sungai Utara 450 136 30.228 Balangan 215 75 34.889 Tabalong 407 63 15.48
10 Barito Kuala 572 214 37.4111 Tanah Laut 569 167 29.3512 Tanah Bumbu 483 123 25.4713 Kotabaru 571 160 28.02
Provinsi 7187 2123 29.54
Target %
Penemuan & Penanganan
Cakupan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
61
b) Kriteria laboratorium - Trombositopenia (Trombosit < 100.000/µl). - Hematokrit naik > 20%.
Atau penderita yang menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan HI test atau haril
positif pada pemeriksaan antibodi dengue Rapid Diagnostic Test (RDT)/ELISA.
7) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah
kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata 2 dan strata 3 pada
kutun waktu tertentu (lama dan baru). Yang dimaksud dengan sarana kesehatan strata 2
adalah dan strata 3 adalah balai kesehatan mata masyarakat, balai pengobatan penyakit
paru, balai kesehatan indera masyarakat, balai besar kesehatan paru masyarakat, rumah
sakit baik milik pemerintah maupun swasta. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan
meliputi Rawat Inap Tingkat Lanjut dan Rawat Jalan Tingkat Lanjut.
Jumlah masyarakat miskin di Kalimantan Selatan berdasarkan Surat Keputusan
Bupati/Walikota tercatat sebanyak 871.115 jiwa. Dari jumlah tersebut 843.837 jiwa
(96,87%) telah ditanggung melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),
sedangkan sisanya ditanggung melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah
(Jamkesda).
Estimasi jumlah masyarakat miskin yang memerlukan pelayanan kesehatan
rujukan 15% dari jumlah masyarakat miskin yang ada. Adapun rata-rata cakupan
pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kalimantan Selatan sampai
dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut :
8) Cakupan kunjungan bayi
Bayi adalah anak berusia 29 hari – 11 bulan. Cakupan kunjungan bayi adalah
cakupan bayi umur 29 hari – 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu,
puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat
penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas.
Jumlah Maskin JumlahJamkesmas yang Dirujuk
1 Banjarmasin 146,402 895 0.61 2 Banjarbaru 25,223 44 0.17 3 Banjar 119,309 151 0.13 4 Tapin 47,448 23 0.05 5 Hulu Sungai Selatan 56,141 68 0.12 6 Hulu Sungai Tengah 67,339 74 0.11 7 Hulu Sungai Utara 57,490 60 0.10 8 Balangan 26,043 18 0.07 9 Tabalong 37,054 354 0.96
10 Barito Kuala 96,613 120 0.12 11 Tanah Laut 54,819 - 12 Tanah Bumbu 52,065 6 0.01 13 Kotabaru 57,891 25 0.04
Provinsi 843,837 1,838 0.22
No. Kabupaten/Kota %
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
62
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada
umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 - 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan dan 1
akli pada umur 9 – 11 bulan. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi
dasar (BCG, DPT/HB1-2, Polio, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi.
Jadi cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidang dan perawat yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi
bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.
Rata-rata cakupan kunjungan bayi di Kalimantan Selatan Tahun 2009 adalah sebagai
berikut :
C. Permasalahan Dan Solusi
Permasalahan
Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program
pembangunan kesehatan di Propinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :
1) Terbatasnya kemampuan pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam pemenuhan
pembiayaan
2) Adanya efisiensi anggaran sehingga terjadi revisi anggaran yang menyebabkan
tersendatnya kelancaran program kegiatan akibat menunggu selesainya revisi
3) Tingkat Partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan yang masih kurang
optimal, sehingga sering menjadi penyebab terkendalanya kegiatan program.
4) Peran serta instansi terkait yang masih belum optimal untuk akselerasi Kalimantan Sehat
2010.
JumlahKunjungan
1 Banjarmasin 11,165 9,431 84.47 2 Banjarbaru 3,522 2,957 83.96 3 Banjar 10,336 9,681 93.66 4 Tapin 2,323 1,896 81.62 5 Hulu Sungai Selatan 4,844 4,148 85.63 6 Hulu Sungai Tengah 4,698 4,019 85.55 7 Hulu Sungai Utara 4,366 3,564 81.63 8 Balangan 2,324 1,949 83.86 9 Tabalong 4,068 3,344 82.20
10 Barito Kuala 5,174 4,643 89.74 11 Tanah Laut 6,348 3,979 62.68 12 Tanah Bumbu 3,934 3,148 80.02 13 Kotabaru 6,653 4,929 74.09
Provinsi 69,755 57,688 82.70
No. Kabupaten/Kota Ket.Sasaran %
Cakupan Kunjungan Bayi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
63
Solusi
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan yang
dihadapi adalah :
1) Sinkronisasi kegiatan perencanaan antara pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan
pemerintah kabupaten/kota se Kaliamntan Selatan sesuai dengan program priortitas
masing-masing, sehingga terjadi sinergisme dalam pelaksanaannya melalui sharing
dalam pembiayaan.
2) Memanfaatkan lembaga dan organisasi sosial kemasyarakatan dalam pelaksanaan
kegiatan, sehingga menghasilkan kegiatan yang optimal dan pembiayaan yang minimal
3) Melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien dan berkesinambungan serta tepat
waktu dan sasaran
4) Melakukan pembinaan terpadu dan berkesinambungan antar program ke Kabupaten/Kota
se Kalimantan Selatan
5) Melakukan koordinasi lintas program dan lintas instansi terkait sehingga kegiatan dapat
berjalan lebih terarah dan optimal.
6) Sosialisasi kebijakan dan pelaksanaan program kesehatan di Propinsi Kalimantan
Selatan secara vertikal dan horisontal, baik ditingkat Propinsi maupun Nasional,
khususnya ke departemen teknis terkait sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
pembiayaan pembangunan kesehatan di Provinsi Kalimantan Selatan bersumber dana
dekonsentrasi, tugas pembantuan dan sumber lainnya.
2.2. RSUD ULIN BANJARMASIN
A. Program Dan Kegiatan
1) Pelayanan a. Peningkatan jumlah pelayanan unggulan b. Peningkatan pelayanan mutu Rumah Sakit c. Peningkatan angka indicator mutu pelayanan d. Peningkatan jumlah pelayanan pasien e. Peningkatan angka cakupan pelayanan pasien berdasarkan jenis pembayaran f. Peningkatan jumlah pendidikan tenaga kesehatan g. Peningkatan jumlah riset h. Peningkatan realisasi penerimaan i. Peningkatan jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian j. Peningkatan fungsi sosial k. Peningkatan kepuasan pasien
2) Pelaksanaan Anggaran a. Program pelayanan administrasi perkantoran b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur c. Program peningkatan disiplin aperatur d. Program peningkatan kapasitas sumber daya aperatur e. Program peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan. f. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan g. Program Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
64
h. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit i. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
1) Pelayanan a. Program unggulan pelayanan rumah sakit
Program 2005 2006 2007 2008 2009
Pelayanan Traumatologi - - √ √ √ Pelayanan Kanker Terpadu - - - - √ Pelayanan Ginjal & Hemodialisa √ √ √ √ √ Pelayanan Tumbuh Kembang Anak - - √ √ √ Pelayanan Endoskopi √ √ √ √ √ Pelayanan Kesuburan - √ √ √ √ Pelayanan Kosmetik Estetika & Rekonstruksi - - √ √ √ Pelayanan Bone Densitometri - - √ √ √ Pelayanan Laser Mata dan Bedah Vitrectomy - - - √ √ Pelayanan Multislice CT Scan - - - √ √ Pelayanan Radioterapi - - - - √ Pelayanan Pav. Aster √ √ √ √ √
b. Penilaian mutu rumah sakit
No Kegiatan 2005 2006 2007 2008 2009
1 Akreditasi 5 Pelayanan √ 2 Akreditasi 12 Pelayanan √ 3 Akreditasi 16 Pelayanan √ 4 ISO 2001 Aster √ 5 ISO IGD √ 6 ISO Farmasi √
c. Peningkatan angka indikator mutu pelayanan
No Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 Standar
1 BOR (%) 72,60 70.73 75.6 85.9 86,2 70-80 2 BTO(kali) 4 4 4 4 4 3 - 4 3 TOI (hari) 4 4 4 4 3 1 - 3 4 ALOS (hari) 7 6 7 6 7 6 - 9 5 GDR (per mill) 67 65 60 46 43 ≤ 45 6 NDR (per mill) 44 43 40 39 35 ≤ 25 7 Angka Infeksi Nosokomial 0.7 0.6 0,3 0,5 0,4 < 9 %
d. Jumlah kunjungan pasien
No Instalasi 2005 2006 2007 2008 2009
1 Rawat inap 18900 20458 22400 24022 25.284 2 Rawat jalan 19805 127255 146464 135514 143.763 3 Laboratorium 15982 19084 24387 71505 77.607 4 Radiologi 12343 18164 21915 19756 23.978 5 Hemodialisa 5980 7818 6184 11202 10.450 6 IGD 18770 19987 21897 23030 23.353 7 IBS 690 991 1023 1188 4.434 8 ICU/ICCU 198 210 225 378 3.996 9 Aster 420 435 768 1231 1.222 10 Farmasi 5601451 6785541 7675828 7558796 750.969
e. Cakupan pelayanan pasien berdasarkan jenis pelayanan
Jenis Pembayaran 2007 2008 2009
Umum 3749 9247 62.262 Askes Negeri 2900 6085 66.521 Jamkesmas/Askeskin/Jamkesda 6272 6793 30.688 Pihak ke3 234 682 8.623
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
65
f. Pendidikan tenaga kesehatan No Jenis Pendidikan 2006 2007 2008 2009
1 Dokter Muda 99 91 91 110 2 Panum Kedokteran - 86 98 120 3 PPDS Obgyn 6 19 19 10 4 PPDS Ortopedi - 16 12 8 5 DIII/DIV Keperawatan 690 750 830 2.482 6 S1 Keperawatan - 40 270 306
g. Dokter RSUD Ulin yang mengikuti Pendidikan
No Jenis
Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009
1 S3 0 0 1 1 10 2 S2 1 1 1 0 9 3 Sp1 2 2 2 3 8 4 Sp2 0 2 4 5 4
TOTAL 3 5 9 8 31
h. Riset bidang kesehatan No Jenis Riset 2005 2006 2007 2008 2009
1 Keperawatan 112 167 210 110 210 2 Kedokteran 89 112 139 155 178
i. Realisasi Penerimaan No Tahun Penerimaan (Rp)
1 2005 Rp. 28.608.002.000,00 2 2006 Rp. 43.516.349.515,00 3 2007 Rp. 61.022.254.280,00 4 2008 Rp. 70.604.477.885,00 5 2009 Rp. 90.010.463.513,00
j. Jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian
No Jenis Riset 2008 2009
1 PNS 940 940 2 CPNS 499 383 3 Pegawai BLUD 212 424 4 Pegawai CBLUD 169 169 TOTAL 1820 1916
k. Fungsi Sosial
NO KEGIATAN TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009
1 Pemakaian TT Kls III 260 260 297 589 781 2 Jumlah pasien Subsidi untuk Pasien
tidak mampu 256 221 246 242 372
3 Jumlah dana subsidi untuk pasien tidak mampu
3,5 M 5 M 6 M 3,1 M 4,4 M
l. Kepuasan pasien
No Unit
Pelayanan 2007 2008 2009 Nilai Konversi
1 Rawat Inap 74,88 76,76 77,08 62,51-81,25 (Baik) 2 Rawat Jalan 75,67 75,77 77,09 62,51-81,25 (Baik) 3 Hemodialisa 74,97 76,41 76,67 62,51-81,25 (Baik) 4 Rehab Medik 71,67 73,17 76,67 62,51-81,25 (Baik) 5 IGD 73,23 73,59 75,64 62,51-81,25 (Baik) 6 IBS 72,18 73,95 73,98 62,51-81,25 (Baik) 7 ICU/ICCU 76,04 74,68 72,90 62,51-81,25 (Baik)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
66
C. Permasalahan Dan Solusi
Permasalahan
1) Keterlambatan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang turunnya pada Triwulan
ke-4 sehingga menyebabkan keterlambatan pada pelaksanaan kegiatan yang akhirnya
juga terjadi keterlambatan pada pelaporan dan evaluasi kegiatannya.
2) Belum adanya tenaga Debt. Collector khusus penagihan biaya pelayanan kesehatan di
perusahaan-perusahan kerja sama pihak ke III
Solusi
1) Adanya kerjasama dari pihak terkait, antara pemerintah pusat dan daerah ( Dinas
Kesehatan Propinsi ) untuk lebih memperhatikan dan menindaklanjuti usulan dana Tugas
Pembantuan yang diusulkan oleh SKPD dalam hal ini RSUD Ulin Banjarmasin pada awal
tahun anggaran.
2) Adanya tenaga Debt Colector
2.3. RS. Dr.H. MOCH.ANSARI SALEH BANJARMASIN
A. Program Dan Kegiatan
Program yang dilaksakan oleh . RS. Dr.H. Moch.Ansari Saleh Banjarmasin 1) Meningkatkan dan mengembangkan Kualitas Pelayanan dan Sumber Daya Manusia. 2) Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana Rumah Sakit. 3) Meningkatkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit efektif dan efisien. 4) Menjadikan pusat pelayanan kesehatan umum dengan unggulan kebidanan dan penyakit
dalam.
Berikut adalah kegiatan yang dilaksanakan RS. Dr.H. Moch.Ansari Saleh Banjarmasin : 1) Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur 3) Peningkatan Disiplin Aparatur 4) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5) Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian kinerja dan Keuangan 6) Obat dan Perbekalan Kesehatan 7) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 8) Standarisasi Yankes 9) Yankes Miskin 10) Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Secara umum, realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh RS.
Dr.H. Moch.Ansari Saleh Banjarmasin selama tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut :
1) Rincian Tenaga Dokter Spesialis Tahun 2005 s/d 2009
NO Klasifikasi Pendidikan
2005 2006 2007 2008 2009 Standar Kelas B
1. Obsgyn 1 2 2 2 3 3
2. Penyakit Dalam 2 2 3 3 2 3
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
67
NO Klasifikasi Pendidikan
2005 2006 2007 2008 2009 Standar Kelas B
3. Bedah 1 2 2 2 2 3
4. Anak 1 1 1 3 2 3
5. Anaesthesi 1 1 1 1 1 2
6. Radiologi 0 0 1 1 1 2
7. Pathologi Klinik 0 1 1 1 1 2
8. Rehab Medik 0 0 0 0 0 2
9. Pathologi Anatomi 0 0 0 0 0 2
10. T H T 1 1 1 1 2 2
11. Syaraf 0 0 0 0 1 2
12. Kulit & Kelamin 0 1 1 1 1 2
13. Paru – Paru 0 0 0 0 1 2
14. Jantung 0 0 0 0 1 2
15. Mata 0 0 1 1 1 2
16. Kesehatan Jiwa 1 1 0 0 3 2
17. Orthopaedi 0 0 0 0 0 2
Jumlah 8 12 13 16 22 38
Data tersebut diatas menunjukan tiap tahun adanya kenaikan tenaga dokter spesialis pada RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
2) PELAYANAN Perkembangan Fasilitas Rawat Jalan Tahun 2005 s/d 2009 No Rawat Jalan 2005 2006 2007 2008 2009
1 IGD Umum V V V V V 2 IGD Jiwa V V V V V 3 Penyakit Dalam V V V V V 4 Kandungan V V V V V 5 Bedah V V V V V 6 Anak V V V V V 7 THT V V V V V 8 Gigi V V V V V 9 Jiwa V V V V V 10 HIV / AIDS 0 V V V V 11 Konsultasi Psikologi 0 V V V V 12 Kulit & Kelamin 0 V V V V 13 Mata 0 V V V V 14 Gizi 0 0 V V V 15 Jantung 0 0 0 0 0 16 Orthopedi 0 0 0 0 0 17 Syaraf 0 0 0 0 0 18 Paru – Paru 0 0 0 0 V
Data tersebut diatas menunjukan adanya peningkatan Poli rawat jalan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Perkembangan Fasilitas Ruang Rawat Inap Tahun 2005 s/d 2009 No Rawat Inap 2005 2006 2007 2008 2009
1 Kebidanan & Kandungan V V V V V 2 Penyakit Dalam V V V V V 3 Bedah 0 V V V V 4 Anak V V V V V 5 Bayi V V V V V
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
68
No Rawat Inap 2005 2006 2007 2008 2009
6 ICU 0 V V V V 7 THT V V V V V 8 Mata 0 0 V V V 9 Jiwa V V V V V
10 Jantung 0 0 0 0 0 11 Syaraf 0 0 0 0 0 12 Paru 0 0 0 0 V
Data tersebut diatas menunjukan adanya peningkatan fasilitas Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Perkembangan Kapasitas Tempat Tidur Tahun 2008 s/d 2009
No Rawat Inap 2008 2009 VIP Kls I Kls II Kls III Isolasi Non
Infeksi
1 Alexandry (Anak) 38 38 - 4 6 21 3 4 2 Emerald (VIP) 9 9 9 - - - - - 3 Kumala (Bedah) 22 22 2 10 - 10 - - 4 Mutiara (Kandungan) 21 21 2 8 - 11 - - 5 Delima (Bayi) 15 15 - - - - - - 6 Nilam (Peny. Dalam) 32 32 - 3 11 13 5 - 7 Jambrud (Jiwa lk-lk) 33 33 - - - 33 - - 8 Safir (Jiwa lk-lk) 25 25 - 4 6 15 - - 9 Intan (Jiwa Wanita) 32 32 - - 4 28 - - 10 Berlian ( Nipas) 10 10 - 4 6 - - - 11 ICU 4 4 - - - - - - JUMLAH 241 241 13 33 33 131 8 4
Cakupan Pencapaian Pelayanan Tahun 2005 s/d 2009 No Indikator Kinerja Pelayanan 2005 2006 2007 2008 2009 Standar
1 Tingkat Pemanfaatan TT (BOR) 55,34 % 69,45% 59% 64,02% 64,67 % 60-80% 2 Tingkat Efisiensi Yan (ALOS) 12,94 hr 9,85 hr 9 hr 6 hr 7 hr 6-9 hr 3 Tingkat Efisiensi Pemakaian TT (BTO) 16,15 kl 22,7 kl 21 kl 29 kl 39 kl 40-50 kl 4 Tingkat Efisiensi TT Kosong (TOI) 12,51 hr 4,89 hr 7 hr 5 hr 3 hr 1-3 hr 5 Angka Kematian ≥ 48 jam (NDR) 18,67
permil 6,87
permil 11
permil 13
permil 17
permil 25 permil
6 Angka Kematian Umum (GDR) 30,4 permil
8,9 permil
21 permil
26 permil
32 permil
45 permil
3) ANGGARAN DAN PENDAPATAN
Anggaran Pembangunan dan Belanja Tahun 2005 s/d 2009 No Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
1 APBD 4.000.000.000 7.000.000.000 26.458.735.000 26.970.786.000 24.336.088.000 2 APBDP - 2.000.000.000 4.600.000.000 9.351.056.400 9.613.684.000 3 APBN - 1.700.000.000 4.000.000.000 2.550.000.000 1.025.000.000 Jumlah 4.000.000.000 10.700.000.000 35.058.735.000 38.871.842.400 34.974.772.000
Data tersebut diatas menunjukan adanya peningkatan anggaran pada RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Pendapatan Tahun 2005 s/d 2009 Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
Target 1.708.291.600 3.059.758.000 8.319.169.500 12.369.492.258 13.002.348.000
Pencapaian 2.530.059.869 4.336.194.204 10.045.293.642 12.479.443.339 20.882.897.079
Persentase (%) 148,1% 141,72 % 120.75 % 100.89 % 160,61 %
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
69
Data tersebut diatas menunjukan adanya peningkatan pendapatan pada RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Dari pencapaian target tersebut, menunjukkan terjadinya peningkatan dan pencapaian
lebih dari target yang ditentukan. Hal ini juga membuktikan bahwa masyarakat telah
memanfaatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit ini semakin meningkat. Penentuan
target tersebut diatas selalu dimungkinkan berubah sesuai dengan estimasi pencapaian.
C. Permasalahan Dan Solusi
Permasalahan
1) Jumlah dan kualitas Tenaga masih belum tercukupi.
2) Belum terpenuhinya fasilitas ruang rawat inap yang sesuai dengan spesialistik.
3) Belum terpenuhinya sarana dan prasarana.
4) Terbatasnya alokasi anggaran biaya operasional / belanja rutin.
Solusi
1) Peningkatan jumlah dan kualitas ketenagaan Spesialistik, Paramedik Perawatan,
Paramedik Non perawatan dan Non Medik (Administrasi).
2) Intensifikasi sumber daya rumah sakit.
3) Peningkatan pengadaan sarana dan prasarana Rumah Sakit.
4) Peningkatan alokasi anggaran biaya rutin.
2.4. RSJ. SAMBANG LIHUM
A. Program Dan Kegiatan
Berikut adalah ringkasan program utama dan prioritas kegiatan yang dilaksanakan oleh RSJ.
Sambang Lihun selama periode 2005-2009 sebagai berikut :
1) Program Obat dan Perbekalan kesehatan, dengan kegiatan : - Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
2) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan - Penyusunan standar pelayanan kesehatan - Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan - Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
3) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
- Penyediaan biaya bantuan pengobatan bagi keluarga miskin
4) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Jiwa - Pembangunan gedung Rumah Sakit - Pembangunan ruang poliklinik Rumah Sakit - Penambahan ruang rawat inap RS - Pembangunan instalasi pengolahan limbah RS
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
70
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Pelaksanaan Program dan kegiatan
1) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Jiwa
Pelaksanaan program ini terutama diarahkan untuk menjadikan Rumah Sakit sebagai
pusat rujukan jiwa di Kalsel dan pusat rehabilitasi napza. Maka Rumah Sakit pun
direlokasi dari Kec. Tamban, Kab. Batola ke Kec. Gambut, Kab. Banjar, untuk membuka
akses yang lebih luas ke masyarakat. Kegiatan pembangunan dimulai sejak tahun 2005.
Dan kegiatan relokasi sendiri dilakukan tahun 2007. RS dirancang untuk menjadi tipe A
dengan kapasitas tempat tidur sekurangnya 200 TT, dari hanya 75 TT. Tanggal 19 Juni
2007 lahir Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0233/Kum/2007
tentang penetapan Nama Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum dan Tanggal 18 Agustus
2008, Bangunan baru Rumah Sakit diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H.
Rudi Ariffin.
2) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan: Penyusunan standar pelayanan kesehatan
Program ini diarahkan untuk mencapai akreditasi RS, terutama agar tercapai mutu
pelayanan yang optimal terhadap masyarakat dan pelaksana pelayanan mendapat
jaminan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa. Program mulai
dirancang di akhir tahun 2007 dan mendapat alokasi anggaran tahun 2008. Hasilnya,
terakreditasinya 5 Pelayanan Dasar berdasarkan SK Menteri Kesehatan No.
YM.01.10/III/3611/09 tanggal 15 September 2009 tentang Pemberian Status Akreditasi
Penuh Tingkat Dasar kepada RSJD Sambang Lihum. Ini setelah RS dinilai oleh Tim
KARS Departemen Kesehatan yang melakukan visitasi tanggal 29- 31 Juli 2009. Lima
pelayanan dasar yang terakreditasi, yaitu Administrasi Manajemen, IGD, Rekam Medik,
Pelayanan Medik dan Keperawatan.
3) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan: Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan
Program ini bertujuan untuk merevisi tarif retribusi RS yang lama berdasarkan Perda No.
11 Tahun 2002. Berproses sejak tahun 2008. Dan pada bulan September 2009
ditetapkan Peraturan Daerah No 26 Tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan
pada RSJD Sambang Lihum dan diundangkan menjadi lembaran daerah.
4) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan: Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan tipe Rumah Sakit menjadi tipe A dan
perubahan SOTK. Berproses sejak tahun 2008.
Hasil :
- Tanggal 28 Juli 2009, RSJD Sambang Lihum ditetapkan menjadi Tipe A Khusus
berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 580/MENKES/ SK/VII/2009 tentang
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
71
Peningkatan Kelas RSJD Sambang Lihum milik Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan.
- Tanggal 31 Agustus 2009, Rapat Paripurna DPRD Prov. Kalsel yang mengesahkan
Peraturan Daerah No. 23 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSJD
Sambang Lihum
5) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kegiatan: Penyediaan biaya bantuan pengobatan bagi keluarga miskin
Merupakan dana pendamping program jamkesmas yang digulirkan pemerintah. Dana
digunakan untuk biaya pengelolaan, biaya pengobatan bagi penduduk miskin yang tidak
tercover dalam jamkesmas, droping (rujukan). Alokasi anggaran 2008 Rp. 138.700.000,-
dengan realisasi 98.629.900,- (71,11 %). Alokasi anggaran tahun 2009 Rp. 142.000.000,-
terserap hingga triwulan 3 Rp. 65.449.111,- (46,09 %).
6) Program Obat dan Perbekalan kesehatan
Kegiatan: Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Implikasi dari pelaksanaan program ini adalah terlaksananya upaya kesehatan jiwa pada
IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap, serta berimbas pada penerimaan RS yang disetor ke
kas daerah. Tabel data dapat dilihat di bawah.
Penyelenggaraan IGD 2005 - triwulan III tahun 2009 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Ambulance 1 1 3 3 3 Jumlah pasien psikiatri 210 226 357 541 652 jumlah pasien umum 44 26 21 22 10 Jumlah pasien psikiatri yang masuk rawat inap
210 226 223 323 483
Total pasien yang masuk UGD 254 252 378 563 662
Penyelenggaraan Rawat Jalan 2005 - triwulan III tahun 2009 Kunjungan pasien rawat jalan 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah pasien baru 544 83 143 356 231 Jumlah pasien lama 1524 3223 923 1683 1751 Jumlah kunjungan 2068 3306 1066 2039 1982
Penyelenggaraan Rawat Inap 2005 - triwulan III tahun 2009 Rawat inap 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah tempat tidur 75 75 75 126 200 Angka Penggunaan tempat tidur (BOR) 71 % 89 % 78 % 79,6 % 71,13 % Rata-rata lama hari rawat (ALOS) 48.9 78 82 64,6 44,61 Angka Penggunaan satu tempat tidur (BTO) 2.8 3.5 2,61 3,55 0,22 Angka selang waktu tempat tidur tidak terpakai (TOI) 17.5 12.8 31 20,09 41,61 Jumlah pasien keluar hidup - - 196 298 369 Jumlah pasien keluar mati 0 0 0 2 1
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
72
Pendapatan Rumah Sakit 2005 - triwulan III tahun 2009
2005 2006 2007 2008 2009
Target Penerimaan 211,630,000 269,950,000 376,956,000 221,296,000 425.186.000,-
Realisasi Penerimaan
218,631,441
375,116,719
202,083,031
364,453,820
882.380.860,- Persentase 103,3 % 138,9 % 53,61 % 164,69 %
207,53 %
Realisasi APBD 2005 sd. 2009 2005 2006 2007 2008 2009
1. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja pegawai
- Alokasi 2.151.480.000 6.162.247.000 3.770.359.350 4.715.073.856,- 6.471.815.000,-
- Realisasi 1.681.930.271 2.514.141.636 3.067.927.245 4.639.886.242,- 6.306.555.670,-
b. Belanja non pegawai
- Alokasi 1.444.340.000 1.918.950.000 - - -
- Realisasi 1.215.928.194 1.700.555.998 - - -
2. Belanja Langsung
- Alokasi 8.000.000.000 9.500.000.000 13.820.479.500 9.233.598.000,- 14.574.950.000,-
- Realisasi 910.752.980 9.295.104.920 11.434.744.501 7.877.677.185,- 11.819.420.390,-
3. Total Belanja
- Alokasi 11,595,820,000 17,581,197,000 17,590,838,850 13.948.671.856,- 21.046.765.000,-
- Realisasi 3,808,611,445 13,509,802,554 14,502,671,746 12.517.563.427,- 18.125.976.060,-
C. Permasalahan Dan Solusi
Permasalahan
1) SDM RS masih kurang
2) Kualitas SDM masih perlu ditingkatkan
3) Anggaran masih kurang
4) Stigma masyarakat
Solusi
1) Merekrut tenaga harian lepas untuk memenuhi kekurangan tenaga
2) Melaksanakan diklat-diklat teknis dan fungsional
3) Dukungan pemerintah daerah dan kreatifitas menggali sumber dana
4) Menggencarkan kegiatan promosi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
73
3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Penyelenggaraan kegiatan mengenai lingkungan hidup di Provinsi Kalimantan Selatan
diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov.
Kalsel,
Dibawah ini dijelaskan mengenai pelaksanaan urusan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh
BLHD Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009.
A. Program dan Kegiatan
Program-program yang dilakukan dalam bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
yang dilaksanakan adalah :
1) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain meliputi : a. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM dan LH b. Pengembangan Data dan Koordinasi Lingkungan hidup c. Sosialisasi dan Koordinasi Penegakan Hukum d. Penyebaran dan Peningkatan Akses Informasi Kepada Masyarakat e. Pos Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa LH
2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain meliputi : a. Perencanaan dan Penyusunan Program Pengendalian SDA dan LH b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain meliputi : a. Pemantauan Kualitas Lingkungan b. Pengkajian Dampak Lingkungan c. Pengelolaan B3 dan limbah B3 / pembinaan laboratorium d. Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih e. Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura f. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) g. Koordinasi Pembinaan Teknis Amdal h. Penyuluhan Polusi dan Pencemaran i. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang LH
4) Program Peningkatan Pengendalian Polusi
a. Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri b. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair
5) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang a. Pengkajian pemanfaatan ruang/kawasan b. Pengawasan pemanfaatan ruang
6) Program Perlindungan dan Konservasi SDA a. Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
74
B. Realisasi Pelaksanaan Progran dan Kegiatan
Progress Report Pelaksanaan Kegiatan BLHD 2005 – 2009 Tahun 2005
No Kegiatan Indikator Realisasi
1 Pengkajian amdal, pembinaan dan evaluasi Jumlah amdal yang dinilai 3 buah 2 Sosialisasi peraturan perundang-undangan Jumlah Kab/Kota yang disosialiasi 13 Kab/Kota 3 Pembinaan Adipura Jumlah Kab/Kota yang dibina 3 Kab 4 Penyusunan laporan status lingkungan hidup
daerah (SLHD) Tersedianya buku SLHD 50 buah
5 Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (Proper)
Jumlah perusahaan yang dinilai 3 Perusahaan
6 Penyelesaian kasus-kasus lingkungan Sosialisasi penyelesaian kasus 1 kali
Tahun 2006
No Kegiatan Indikator Realisasi
1 Pengkajian amdal, pembinaan dan evaluasi Jumlah amdal yang dinilai 2 buah 2 Workshop pengelolaan LH Terlaksananya workshop 1 kali 3 Pembinaan Adipura Jumlah Kab/Kota yang dibina 13 Kab/Kota 4 Penyusunan laporan status lingkungan hidup
daerah (SLHD) Tersedianya buku SLHD 50 buku
5 Peningkatan kinerja perusahaan (Proper) Jumlah perusahaan yang ikut Proper
7 perusahaan
6 Penyelesaian kasus-kasus lingkungan Jumlah penyelesaian kasus 3 perusahaan 7 Pembinaan Program Kali Bersih Terlaksananya uji sampel
lingkungan perusahaan 6 kali sampel
8 Pengembangan kapasitas kelembagaan dan SDM-LH
Jumlah SDM yang bersertifikat 2 org
Tahun 2007
No Kegiatan Indikator Realisasi
1 Pengkajian dampak lingkungan Jumlah amdal yang dinilai 7 buah 2 Sosialisasi dan koordianasi penegakan
hukum Jumlah peserta sosialisasi 60 org
3 Pembinaan Adipura Jumlah Kab/Kota yang dibina 13 Kab/Kota 4 Penyusunan laporan status lingkungan hidup
daerah (SLHD) Tersedianya buku SLHD 60 buku
5 Peningkatan kinerja perusahaan (Proper) Jumlah perusahaan yang dinilai 9 perusahaan 6 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang
LH Jumlah konsep Peraturan Gubernur tentang Baku Mutu Udara
1 buah
7 Pembinaan Program Kali Bersih (Prokasih) Jumlah konsep Peraturan Gubernur tentang Baku Mutu Udara
1 buah
8 Pemantauan kualitas lingkungan Frekwensi uji sampel udara & air 32 sampel 9 Pemberian hadiah adipura - Kendaraan roda 3
- Jumlah komputer
6 buah 3 buah
Tahun 2008
No Kegiatan Indikator Realisasi
1 Koordinasi penyusunan amdal Jumlah amdal yang dinilai 7 buah 2 Sosialisasi dan koordinasi penegakan hukum Jumlah Pergub yang
disosialisasikan 2 buah
3 Kordinasi dan penilaian kota sehat /adipura Jumlah Kab/Kota yang dinilai 13 Kab/Kota 4 Penyusunan laporan status lingkungan hidup
daerah (SLHD) Jumlah buku SLHD 60 buku
5 Peningkatan kinerja perusahaan (Proper) Jumlah perusahaan yang dinilai 9 perusahaan 6 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang
LH Jumlah Peraturan Gubernur tentang baku mutu udara yaang disyahkan
2 buah
7 Pembinaan Program Kali Bersih (Prokasih) Terlaksananya uji sampel lingkungan perusahaan
32 sampel
8 Pemantauan kualitas lingkungan Frekwensi uji sampel udara dan air 32 sampel 9 Pos pengaduan dan penyelesaian sengketa
LH Jumlah kasus yang diverifikasi 3 kasus
10 Pengembangan kapasitas kelembagaan dan SDM LH
Jumlah SDM yang bersertifikasi 3 org
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
75
Tahun 2009
No Kegiatan Indikator Realisasi
1 Koordinasi pembinaan tekhnis amdal Jumlah amdal yang disidangkan 7 buah
2 Koordinasi penyusunan amdal Jumlah amdal yang dievaluasi 8 buah
3 Sosialisasi dan koordinasi penegakan hukum Jumlah kasus yang ditangani 5 kasus
4 Penyusunan laporan status lingkungan hidup
daerah (SLHD)
Jumlah buku SLHD 30 buah
5 Peningkatan kinerja perusahaan (Proper) Jumlah perusahaan yang dinilai 15 perusahaan
6 Pembinaan Program Kali Bersih (Prokasih) Jumlah sampel perusahaan yang
diuji
32 sampel
7 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang
LH
Jumlah laporan hasil pengawasan 2 buah
8 Pemantauan kualitas lingkungan Jumlah sampel udara dan air yang
diuji
45 sampel
9 Pos pengaduan dan penyelesaian sengketa
LH
Jumlah kasus yang diverifikasi 5 kasus
10 Pengembangan kapasitas kelembagaan dan
SDM LH
Jumlah SDM yang bersertifkasi 10 org
Pengelolaan Lingkungan hidup di Provinsi Kalimantan Selatan selama 2005-2009 :
1) Terbitnya beberapa Peraturan Gubernur yang berkaitan dengan pengendalian kerusakan
lingkungan antara lain:
a. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 0428 tanggal 11 November 2006
tentang Tata Cara Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper).
b. Peraturan Gubernur nomor 04 Tahun 2006 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Industri, Hotel, Restauran, Rumah Sakit, Domestik dan Pertambangan.
c. Peraturan Gubernur nomor 05 Tahun 2007 tentang Peruntukan dan Baku Mutu Air
Sungai.
d. Peraturan Gubernur nomor 053 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan
tingkat kebisingan.
2) Pemberian penghargaan Abdi Persada Lingkungan kepada:
a. Syamsuddin (penghijauan kota Banjarmasin secara mandiri).
b. Paris, SH. (pelestari penyu hijau dan penyu sisik di pulau Sumber Gelap, Kab.
Kotabaru).
c. Galuh Saly (pelestari pohon Gaharu Kab. Balangan).
d. H.M. Noor (pelestari penyu hijau dan penyu sisik di pulau Sembilan, Kab. Kotabaru).
3) Tahun 2006/2007 ada 5 (lima) perusahaan yang pengelolaan lingkungan hidupnya
mendapat nilai biru yang berarti telah mengelola lingkungan hidup cukup baik.
4) Tahun 2007/2008 ada 6 perusahaan yang pengelolaan lingkungan hidupnya mendapat nilai
biru.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
76
5) Tahun 2007/2008 ada 2 (dua) buah Kabupaten mendapat Piagam Penghargaan dari
Kementerian Lingkungan Hidup pada kegiatan Adipura, yaitu Kab. Hulu Sungai Utara dan
Kab. Tanah Laut.
6) Ada 2 (dua) perusahaan ditutup sementara aktifitasnya karena terbukti mencemari
lingkungan yaitu PT. Galuh Cempaka di Kota Banjarbaru dan PT. Berkat Prima Coal di Kab.
Tanah Bumbu.
7) Ada 11 (sebelas) kasus lingkungan hidup yang masuk ke Bapedalda Provinsi Kalimantan
Selatan, ada 4 (empat) kasus yang telah diselesaikan dan 7 (tujuh) kasus yang masih dalam
proses.
8) Tahun 2006, Gubernur Kalimantan Selatan telah mengeluarkan Surat Keputusan yang
berkaitan dengan Analisis Dampak Lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) sebanyak 5 (lima) buah.
9) Tahun 2007, Gubernur Kalimantan Selatan telah mengeluarkan Surat Keputusan yang
berkaitan dengan Andal, RKL/RPL sebanyak 7 (tujuh) buah.
10) Sampai dengan tahun 2008, Gubernur Kalimantan Selatan telah mengeluarkan Surat
Keputusan yang berkaitan dengan Andal, RKL/RPL sebanyak 6 (enam) buah.
11) Pada tahun 2008, telah diberikan hadiah berupa Kendaraan Roda 3 (tiga) sebanyak 6
(enam) buah kepada 3 (tiga) Kabupaten yang mempunyai nilai tertinggi Adipura yaitu Kab.
Banjar, Kab. Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
12) Tahun 2009, ada 2 (dua) daerah yang mendapat tropy Adipura yang merupakan
penghargaan tertinggi tingkat nasional dalam pengelolaan lingkungan perkotaan, yaitu Kota
Banjarbaru (kategori Kota Sedang) dan Kota Pelaihari di Kab. Tanah Laut (kategori Kota
Kecil) serta Kota Banjarmasin mendapatkan sertifikat “The Best Effort” pada kategori Kota
Besar. Untuk kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut mendapat penghargaan dari
Gubernur Kalimantan Selatan masing-masing 1 (satu) unit Mobil angkutan sampah.
Sedangkan 7 (tujuh) buah kendaraan roda 3 diserahkan kepada Kab/Kota yang mempunya
nilai Adipura yang baik, yaitu:
- Kota Banjarbaru 1 (satu) unit - Kota Pelaihari 1 (satu) unit - Kota Banjarmasin 2 (dua) unit - Kab. Banjar 2 (dua) unit - Kab. HSU 1 (satu) unit
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Banyaknya perusahaan yangbelum melaporkan kegiatan Renca Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang diwajibkan setiap 6 bulan sesuai
dokumen AMDAL yang telah diterbitkan
2) Dalam pencapaian keberhasilan Adipura oleh Kab/Kota belum optimal, salah satu
penyebabnya setiap ada sosialisasi baik oleh pusat, regional maupun Provinsi, peserta yang
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
77
hadir adalah pejabat yang tidak dapat mengambil kebijakan sehingga hasil sosialisasi tidak
optimal
3) Frekuensi pemantauan kualitas air sungai hanya 2 kali dalam setahun, yang semestinya
pada saat tercemar berat dan sedang sebanyak 12 kali per tahun
4) Begitu juga frekuensi pemantauan kualitas udara yang selama ini hanya 3 kali setahun dan
seharusnya 12 kali dalam setahun
5) Hampir semua sungai yang ada di Kalimantan Selatan sudah tercemar, sebagai akibat
banyaknya aktifitas pertambangan di bagian hulu
6) Perusahaan dan industri belum melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik, sesuai
dengan dokumen AMDAL/UKL/UPL yang dimiliki
7) Belum dapat memantau secara berkala pengelolaan lingkungan di semua perusahaan
8) Belum semua perusahaan memiliki izin titik penataan pembuangan air limbah, sehingga
kualitas air limbah buangan tidak dapat terkontrol dengan baik
9) Pengelolaan dan lalu lintas limbah B3, sudah semakin
Solusi
1) Pengetatan pengawasan dan koordinasi secara berkala baik dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota
2) BLHD Provinsi Kalimantan Selatan sedang akan mengadakan penilaian komisi
Amdal/Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) bagi Kabupaten/Kota
dalam tahun anggaran 2009
3) Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan CD agar setelah/pasca kegiatan perusahaan
selesai, kesejahteraan masyarakat masih terjamin. Pembinaan terhadap masyarakat terus
dikembangkan kearah pengembangan ekonomi agar kesejahteraan masyarakat terus
meningkat
4) Melengkapi peralatan pemantauan lapangan seperti water checker, alat kebisingan/getaran
dan pengukuran kualitas udara
5) Melakukan pengukuran kualitas air sungai di sungai Martapura sebagai persiapan program
Prokasih (Program Kali Bersih)
6) Melakukan pengukuran secara rutin dan pembinaan yang lebih intensif kepada semua
kegiatan wajib Amdal/UKL/UPL
7) Memberikan teguran tertulis sampai memberikan sanksi administrasi kepada setiap kegiatan
wajib Amdal/UKL/UPL yang melanggar ketentuan
8) Monitoring dan evaluasi pelaporan melaksanakan pengelolaan lingkungan setiap kegiatan
wajib Amdal/UKL/UPL
9) Pengetatan perizinan dan pengawasan yang lebih ontensif terhadap pengelolaan dan
pemanfaatan limbah B3
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
78
4. URUSAN PEKERJAAN UMUM
Penyelenggaraan urusan pekerjaan umum di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh
Dinas Pekerjaan Umum Prov. Kalsel.
Perkembangan kegiatan pekerjaan umum di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009
dijelaskan sebagai berikut.
A. Program dan Kegiatan
Pembangunan prasarana dan sarana ke-PU-an merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing daerah, dalam usaha
menumbuhkan daerah-daerah yang masih tertinggal, serta pada gilirannya akan
meningkatkan kesejahteraan dan derajat hidup masyarakat secara berkeadilan
Pembangunan bidang ke-PU-an yang efisien dan efektif dengan konsep
pengembangan wilayah yang telah ditetapkan dalam perencanaan pembangunan daerah.
Bertolak dari pandangan ini, penyusunan program pembangunan bidang ke-PU-an di
Provinsi Kalimantan Selatan, berpegang dan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi, Strategi Pengembangan Wilayah, dan Kebijakan-kebijakan Daerah, yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM) Daerah 2006-2010, dijabarkan
ke dalam Rencana Strategis yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Kegiatan Tahunan.
Program-program pembangunan bidang ke-PU-an untuk tahun 2009, merupakan
program pembangunan berkelanjutan dengan pengembangan hasil kajian dan evaluasi
secara terukur dari tahun anggaran sebelumnya sebagai upaya untuk mempercepat
pemanfaatan dari hasil-hasil pembangunan tersebut. Kegiatan penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) ini sebagai sarana menginformasikan pelaksanaan
tugas-tugas pemerintahan dan berbagai kebijakannya yang telah dicapai baik ke atas
kepada pemerintah, maupun ke bawah kepada masyarakat.
Kebijakan dimaksud adalah sebuah solusi mengatasi suatu permasalahan yang
dihadapi, dengan mempertimbangkan manfaat sebesar-besarnya dan selalu berupaya
menghindari akibat negatif sekecil apapun.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Berikut dijelaskan realisasi dari program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan
Umum dalam melaksanakan urusan Pekerjaan Umum selama tahun 2005-2009.
BIDANG BINA MARGA
Di akhir tahun 2009, pasca berakhirnya seluruh kegiatan pembangunan di lingkup
ke-PU-an, kecuali yang bersifat multiyears, ruas-ruas jalan tersebut pada umumnya dalam
kondisi baik, seperti tabel berikut :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
79
Berdasarkan struktur dan lapis permukaannya pada akhir tahun 2009, kondisi jalan
sebagai berikut :
NAMA JALAN
KONDISI JALAN (Berdasarkan)
Struktur Lapis Permukaan
Mantap Tidak Mantap Kritis Hotmix Rigid
Jalan Provinsi 797,58 km 24,20 km 10,80 km 771,34 km 1,10 km
Jalan Nasional 876,00 km - - 882,25 km 6,25 km
Sedangkan jembatan, hingga tahun 2009, di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 1.405
buah jembatan besar dan kecil, yang terdiri atas 661 buah jembatan Nasional, 745 buah
jembatan Provinsi. Jembatan tersebut dapat terpelihara dengan baik dan masih
dimanfaatkan, dengan kondisinya sebagai berikut:
NAMA / STATUS JEMBATAN
Jumlah KONDISI JEMBATAN
Baik Rusak Ringan
Jembatan Provinsi 745 buah 581 buah 164 buah
Jembatan Nasional 661 buah 577 buah 84 buah
Berikut kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas PU Kalsel, Bidang Bina Marga selama 2005-
2009 :
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan TA. 2005 I PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Pembangunan Jalan Margasari - Marabahan 2 Pembangunan Jalan Dahai - Tanjung - Muara Uya 3 Pembangunan Jalan Kandangan - Negara (Lingkar Daha Selatan) 4 Pembangunan Jalan Lingkar Utara Km.17 - Handil Bhakti 5 Pembangunan Siring Jalan Lingkar Dalam Selatan Banjarmasin 6 Pembangunan Jembatan Rumpiang 7 Pembangunan Jembatan 8 Pembangunan Jembatan Sei. Awayan
II PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Peningkatan Jalan Anjir Pasar - Marabahan 2 Peningkatan Jalan Gambut - Pulau Sari 3 Peningkatan Jembatan 4 Peningkatan Jalan Muara Ninian - Wangkili 5 Penyusunan dan Perencanaan Desain jembatan
III REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kab. Hulu Sungai Selatan 2 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Banjar 3 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kota Banjarmasin 4 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Tapin 5 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HST 6 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSU / Balangan 7 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Tanah Laut 8 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kota Banjarbaru 9 Penanggulangan Keadaan Darurat/ Rehabilitasi Jalan dan Jembatan
10 Pemeliharaan Berkala Jembatan
NAMA JALAN (Status)
KONDISI JALAN
Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat
Jalan Provinsi 713,38 km 84,20 km 24,20 km 10,80 km
Jalan Nasional 867,50 km 8,50 km - -
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
80
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan TA 2006
I PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Pembangunan Jalan Margasari - Marabahan 2 Pembangunan Jalan Lingkar Utara Km.17 - Handil Bhakti 3 Pembangunan Jalan Lingkar Dalam Selatan Banjarmasin 4 Pembangunan Jembatan Rumpiang 5 Pembangunan Jalan Siring Jalan Jend. Sudirman 6 Pembangunan Jembatan RE Martadinata / RK Ilir
II PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Peningkatan Jalan dan Jembatan anjir Pasar - Marabahan 2 Peningkatan Jalan Dahai - Tanjung dan Tanjung - Muara Uya 3 Peningkatan Jalan Gambut - Pulau Sari 4 Peningkatan Jalan Kandangan - Negara (Lingkar Daha Selatan) 5 Peningkatan Jembatan 6 Peningkatan Jalan Paringin - Halong 7 Peningkatan Jalan Martapura Lama 8 Penyusunan dan Perencanaan Program/ Survey dan Desain 9 Peningkatan Jalan Kapar Kias - Birayang
10 Peningkatan Jalan Barabai - Pagat 11 Peningkatan Jembatan Sei. Takisung dan Desain III REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kab. Banjar dan Kota Banjarmasin 2 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSS, HST dan Tapin 3 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSU dan Balangan 4 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Tanah Laut 5 Penanggulangan Keadaan Darurat/ Rehabilitasi Jalan dan Jembatan 6 Pemeliharaan Berkala Jembatan
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan TA. 2007 I PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Pembangunan Jalan Kab. Batola 2 Pembangunan Jalan Tabalong 3 Pembangunan Jalan Lingkar Dalam Selatan Banjarmasin 4 Pembangunan Jalan Kab. Banjar 5 Pembangunan Jembatan/Jalan Kab. Batola, Kab. Banjar Lingkar Utara Handil Bhakti Km.17 6 Pembangunan Jalan Kab. Batola dan Tapin 7 Pembangunan Jembatan Sei. Garis. Cs 8 Pembangunan Jembatan Sei. Tandui. Cs 9 Pembangunan Jembatan Sei. Pekauman Martapura
II PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Peningkatan/Pembangunan Jalan Kab. Tabalong 2 Peningkatan/Pembangunan Jalan Kab. HSS dan HSU - Kandangan - Negara 3 Peningkatan/Pembangunan Jalan Kab. HSS dan HSU - Negara - Muara Tapus 4 Peningkatan/Pembangunan Jalan Kab. Balangan 5 Peningkatan/Pembangunan Jalan Kab. HST 6 Peningkatan/Pembangunan Jalan Kab. Kotabaru 7 Peningkatan/Pembangunan Jalan (Pengendalian dan Monitoring) 8 Peningkatan/Pembangunan Jalan (Penyusunan dan Perencanaan Program) 9 Peningkatan/Pembangunan Jalan dan Jembatan
III REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Banjar, Kota Banjarmasin dan Banjarbaru 2 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSS, HST dan Tapin 3 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSU dan Balangan 4 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Tanah Laut 5 Pemeliharaan Berkala Jembatan 6 Rehabilitasi Jalan Dalam Kondisi Tanggap Darurat 7 Rehabilitasi Jembatan Dalam Kondisi Tanggap Darurat
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan TA. 2008 I PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Pembangunan Jalan Kabupaten Tabalong
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
81
2 Pembangunan Jalan Gatot Subroto - Sultan Adam - Bundaran Hasan Basry 3 Pembangunan Jalan Kabupaten Banjar 4 Pembangunan Jalan Kandangan - Negara & Negara - Muara Tapus 5 Pembangunan Jalan Kab. Kotabaru 6 Pembangunan Jalan Lingkar Dalam Selatan Banjarmasin 7 Pembangunan Jalan Kab. Batola dan Tapin 8 Pembangunan Jalan Pelaihari - Batakan dan Pelaihari - Takisung 9 Pembangunan Jalan Urugan Tanah Lingkar Selatan
10 Pembangunan Siring Jalan Jend. Sudirman 11 Pembangunan Jembatan 12 Penyusunan dan Perencanaan II REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Banjar, Kota Banjarmasin & Kota Banjarbaru 2 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSS dan Tapin 3 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSU dan Balangan 4 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Hulu Sungai Tengah 5 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan 6 Rehabilitasi Jalan Dalam Kondisi Tanggap Darurat 7 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Batola
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan TA. 2009 I PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Pembangunan Jalan Tanjung - Muara Uya dan Jalan Dahai - Tanjung 2 Pembangunan Jalan Urugan Tanah Lingkar Selatan dan Jalan Lingkar Dalam Banjarmasin 3 Pembangunan Jalan LingkarSelatan-Kilometer 17-Lingkar Utara, Martapura Lama dan Gambut-
Pulau Sari 4 Pembangunan Jalan Gatot Subroto - Sultan Adam - Bundaran Hasan Basry 5 Pembangunan Jalan Kandangan - Negara 6 Pembangunan Jalan Paringin - Halong 7 Pembangunan Jalan Pelaihari - Batakan dan Pelaihari - Takisung 8 Pembangunan Jalan Kotabaru - Sebelimbingan - Tanjung Serdang 9 Pembangunan Jalan Kotabaru - Sebelimbingan - Tanjung Serdang
10 Pembangunan Jembatan Sei. Begau 11 Penyusunan dan Perencanaan Program II REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN 1 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSU dan Balangan 2 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru 3 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Barito Kuala 4 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. Hulu Sungai Tengah 5 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kab. HSS dan Tapin 6 Pemeliharaan Berkala Jembatan 7 Rehabilitasi Jalan Dalam Kondisi Tanggap Darurat
BIDANG SUMBER DAYA AIR
Provinsi Kalimantan Selatan, sedikitnya terdapat sejuta hektar potensi lahan yang dapat di
upayakan menjadi daerah pertanian, yang terdiri sekitar 200.000 hektar daerah pasang
surut, 600.000 hektar rawa monoton, dan aluvial sekitar 200.000 hektar. Dari seluas itu,
sekitar 459.601 hektar terdiri atas 181.242 ha irigasi / irigasi dalam, 184.351 ha Rawa,
62.113 lahan hujan dan 31,895 ha lahan kering.
Berikut kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas PU Kalsel, Bidang Sumber daya Air selama
2005-2009 :
TAHUN ANGGARAN 2005 I Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya 1 Normalisasi Sungai Tirta Bahalayung 300 Ha
II Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan Lainnya
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
82
1 Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi 150 Ha 2 Pengembangan dan Pengelolaan Pengairan 4 Keg 4 Penanganan Keadaan Darurat Bencana Alam/Penanggulangan Akibat Bencana
Alam Pengairan 67 Ha
5 Operasi dan Pemeliharaan DI Riam Kanan 6,000 Ha 6 Pembuatan Gorong-gorong berupa Box Culvert untuk saluran pembuang irigasi
Tambak Ds. Sebanti 1 (bh) Kab Kotabaru 75 Ha
7 Perbaikan Tabat dan Saluran DI. Tapin sep. 1.500 m Kab Tapin 100 Ha 8 Pembuatan Drainase Jln. Lingkar selatan (Liang anggang- Trisakti) DP. Gambut sep.
17.400 m dan 8 pintu air Kec Gambut dan Banjar Selatan Kab Banjar 450 Ha
TAHUN ANGGARAN 2006 I Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya 1 Normalisasi Sungai Lu'uk sep. 8.000 m kec landasan Ulin 672 Ha 2 Normalisasi Sungai Banyu Hirang sep. 10.000 m Kec Cempaka 835 Ha
II Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan Lainnya 1 Perencanaan Teknis Pembangunan Prasarana Pengairan 180 Ha 2 Pengembangan dan Pengelolaan Pengairan 4 Keg 3 Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Pembangunan Pengairan 1Keg 4 Penanganan Keadaan Darurat Bencana Alam/Penanggulangan Akibat Bencana
Alam Pengairan 100 Ha
5 Operasi dan Pemeliharaan DI Riam Kanan 6,000 Ha 6 Pembuatan Tabat Handil Gayam 3 bh Kec Kurau Kab Tala 225 Ha 7 Normalisasi saluran Ds. Atu atu sep. 4.000 m Kec Pelaihari 200 Ha 8 Normalisasi saluran ds. Beringin sep. 7.000 m 350 Ha 9 Normalisasi saluran Sungai Tatah Hampalam sep. 1.500 m Kec Kertak Hanyar 75 Ha 10 Pembuatan saluran sep. 4.000 m dan pembuatan tabat 3 bh ds Liang Anggang Kec
Bati-Bati 225 Ha
11 Pembuatan saluran sep. 4.000 m dan tabat 1 bh ds Baru 175 Ha Gelang Kec Kusan Hilir 12 Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi dan Rawa 24,848 Ha
TAHUN ANGGARAN 2007 I Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya 1 Normalisasi Sungai Rimba Ds. S. Salai dan S. Hilir sep. 8.000 m kec landasan Ulin 469 Ha
II Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan Lainnya 1 Perencanaan Teknis Pembangunan Prasarana Pengairan 250 Ha 2 Pengembangan dan Pengelolaan Pengairan 4Keg 3 Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Pembangunan Pengairan 1Keg 4 Penanganan Keadaan Darurat Bencana Alam/Penanggulangan Akibat Bencana
Alam Pengairan 133 Ha
5 Operasi dan Pemeliharaan DI Riam Kanan 6,000 Ha 6 Pembangunan Pintu Air Ds. Pampanan Kayu Gatah 150 Ha 7 Pembangunan Pintu Air Ds. Jingah Habang Kec Kr. Intan 75 Ha 8 Pembuatan Tabat Tatah Hampalam Kec. Kertak Hanyar 75 Ha 9 Pembuatan Tabat S. Pagatan Ds. Sungai Rutas 75 Ha 10 Pembuatan Tabat Ds. Baramban 75 Ha 11 Pembuatan Tabat Ds.Bawah Layung Kec Kurau 75 Ha 12 Pembuatan Tabat Beton Ds.Pantai Batung Kec.Batu Benawa 75 Ha 13 Pembuatan Tabat Beton Ds.Hinas Kiri (Kiyu) Kec. Batang Alai Selatan 75 Ha 14 Pembuatan Saluran sekunder Ds. Setarap 100 Ha 15 Pembangunan sal. Drainase tambak Ds. Setarap 125 Ha 16 Pembuatan Rai-rai Ds. Mantimin 75 Ha 17 Normalisasi Saluran Kapar Ds. Kapuk Kec. Simpur 75 Ha 18 Normalisasi Saluran Danau Dalam Ds. Kapuk Kec. Simpur 75 Ha 19 Normalisasi Saluran Ranggang Dalam Kec. Pelaihari 75 Ha 20 Normalisasi Saluran Kec Padang Batung 75 Ha 21 Penggalian Saluran Jumat Kec. Kandangan 75 Ha 22 Pembuatan saluran Irigasi Ds.Teluk Mesjid Kec.Batu Mandi 75 Ha 23 Rehabilitasi dan Perbaikan tabat lok Lua Ds.Telaga Sili-Sili Kec Angkinang 75 Ha
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
83
24 Normalisasi saluran dan pembuatan pintu air Ds.Bekambit 200 Ha 12 Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi dan Rawa 23,333 Ha
TAHUN ANGGARAN 2008 I Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya 1 Normalisasi Sungai Lu'uk dan Rehabilitasi Pintu Air Kec landasan Ulin 200 Ha 2 Normalisasi Sungai Ds.Awang-Sumanggi Seberang dan Awang Baru Kec Batang
Alai Utara 700 Ha
3 Normalisasi Sungai Minakin Badalungga 80 Ha II Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan Lainnya 1 Perencanaan Pembangunan Pengairan 300 Ha 2 Pengembangan dan Pengelolaan Pengairan 4 Keg 3 Monitoring dan Evaluasi Pelaporan 1 Keg 4 Penanganan Keadaan Darurat Bencana Alam/Penanggulangan Akibat Bencana
Alam Pengairan 180 Ha
5 Operasi dan Pemeliharaan DI Riam Kanan 6,000 Ha 6 Pembuatan Tabat Ds. Lokpaikat 1 bh Kec. Lokpaikat 75 Ha 7 Rehab saluran sep. 2.000 m dan pintu air 2 bh kel. Landasan Ulin Barat Kec.
Landasan Ulin 100 Ha
8 Pembuatan Tabat Beton Ds. S.Tunjang,Ds.S.Rasau dan Ds.S.Raya 3 bh Kec Cerbon
225 Ha
9 Pembuatan Tabat Beton Ds.Tanjung Harapan 1 bh Kec Alalak 75 Ha 10 Pembuatan Tabat Ds. Ranggang dalam 1 bh Kec Takisung 75 Ha 11 Pembuatan Tabat Paul 1 bh Kec Bekarangan 75 Ha 12 Pembuatan Tabat Ds. Makmur Karya 1 bh Kec. Simpang 4 75 Ha 13 Rehbilitasi dan Perbaikan Tabat Lintingan Ds. Gambah Dalam Raya 1 bh Kec
Kandangan 75 Ha
14 Perbaikan Saluran Sep. 200 m dan Pembuatan Tanggul Tabat Andi sep. 200 m Ds Longawang Kec Telaga Langsat
50 Ha
12 Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi dan Rawa - Administrasi Kegiatan, Perencanaan , pemeliharaan Rutin (DAU) 5 Keg - Rehabilitasi Jaringan Irigasi dan Rawa (DAK) 8,724 Ha - Pemeliharaan Berkala Saluran dan Bangunan Jaringan Irigasi dan Rawa (DAK) 15,454
Ha - Peningkatan Jaringan Irigasi dan rawa (DAK) 3,354 Ha
TAHUN ANGGARAN 2009 I Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya II Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan Lainnya 1 Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi 100 Ha 2 Monitoring dan Evaluasi pengairan 1 Keg 3 Pengembangan dan Pengelolaan Pengairan 4 Keg 4 Penanganan Keadaan Darurat Bencana Alam/Penanggulangan Akibat Bencana
Alam Pengairan 77 Ha
5 Operasi dan Pemeliharaan DI Riam Kanan 6,000 Ha 6 Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi dan Rawa 42,944
Ha A Administrasi Kegiatan 1 Keg B Supervisi & Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan DAK - Supervisi Pelaksanaan Kegiatan DAK Kabupaten Batola 3,270 Ha - Supervisi Pelaksanaan Kegiatan DAK Kota/Kabupaten 4,983 Ha - Banjarbaru, Banjar & Tapin - Supervisi Pelaksanaan Kegiatan DAK Kabupaten HSS, HST, HSU dan Balangan 4,000 Ha - Supervisi Pelaksanaan Kegiatan DAK Kabupaten Tala, Tanah Bumbu dan Kotabaru 4,000 Ha - Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan DAK 2010 Kota/Kab. Banjarbaru, Batola &
Banjar 1,800 Ha
- Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan DAK 2010 Kab. Tapin, HSS dan HST 1,800 Ha - Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan DAK 2010 Kab. HSU, Balangan dan Tabalong 1,800 Ha - Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan DAK 2010 Kab. Tala Tanah Bumbu dan
Kotabaru 1,800 Ha
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
84
C Pemeliharaan Rutin Saluran dan Bangunan Daerah Irigasi dan Daerah Rawa (Pendamping DAK)
- Pemeliharaan D.R. Sei. Muhur 455 Ha - Pemeliharaan D.R. Karya Makmur 455 Ha - Pemeliharaan D.R. Sei. Raya 455 Ha - Pemeliharaan D.R. Sei. Rasau 455 Ha - Pemeliharaan D.R. Karya Baru 455 Ha - Pemeliharaan D.R. Tambak Hanyar 412 Ha - Pemeliharaan D.R. Bitahan Udul 464 Ha - Pemeliharaan D.R. Garis Halat 464 Ha - Pemeliharaan D.I. Haruyan Dayak 480 Ha - Pemeliharaan D.I. Mangunang 480 Ha - Pemeliharaan D.I. Kahakan 556 Ha - Pemeliharaan D.R. Sumanggi Kambat 556 Ha - Pemeliharaan D.R. Polder Bakar 460 Ha - Pemeliharaan D.R. Pawalutan 460 Ha - Pemeliharaan D.R. Polder Kaludan 460 Ha - Pemeliharaan D.R. Polder Murung Bayur 460 Ha - Pemeliharaan D.I. Putat Basiun 463 Ha - Pemeliharaan D.I. Paran 466 Ha - Pemeliharaan D.R. Panyipatan 510 Ha - Pemeliharaan D.R. Batu Tungku 450 Ha - Pemeliharaan D.R. Ranggang Dalam 75 Ha - Pemeliharaan D.R. Lasung/Setiung 469 Ha D PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI DAK 2009 Rehabilitasi Jaringan Irigasi dan Rawa - Rehabilitasi Saluran & Bangunan D.R. Terantang 2,870 Ha - Rehabilitasi Saluran & Bangunan D.R. Belandean/ Handil Bakti 117 Ha - Rehabilitasi Saluran & Bangunan D.R. Syamsudin Noor 206 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Sei. Lulut 235 Ha - Rehabilitasi Bangunan D.R. Tanggul Martapura 163 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Bawah Ringin 681 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Antasan Sutun 275 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Antasan Tanipah 235 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Belanti 598 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Tapin Gadung 185 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Garis 130 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Garis Halat 270 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Angkinang 203 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Sumanggi Kambat 121 Ha - Rehabilitasi Saluran & Bangunan D.R. Batu Mandi 300 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Liang Anggang 560 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Sabuhur 310 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Lasung/Setiung 375 Ha - Rehabilitasi Saluran D.R. Tanggul Lasung 317 Ha E Peningkatan Jaringan Irigasi dan Rawa - Peningkatan Saluran D.I. Belanti 165 Ha - Peningkatan Saluran dan Bangunan D.I. Pamujaan 162 Ha - Peningkatan Saluran D.I. Kahakan 180 Ha - Peningkatan Saluran D.I. Mangunang 180 Ha - Peningkatan Saluran D.I. Haruyan Dayak 183 Ha - Peningkatan Saluran D.I. Lingsir 90 Ha 6 Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi dan Rawa (lanjutan) 420 Ha
C. Permasalahan dan Solusi
Pada lingkup ke-PU-an, yang meliputi sektor Sumberdaya Air, Bina Marga, Cipta Karya,
Tata Ruang Kawasan dan Pembinaan Konstruksi, Pengembangan Teknologi & Konstruksi, ada
beberapa permasalahan, yang seyogianya harus dapat diatasi secara tuntas dan konprehensif
sehingga seluruh program dapat dilaksanakan sesuai rencana.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
85
1. Permasalahan Bidang Sumber Daya Air
a. Tidak seimbang antara supply - demand dalam perspektif ruang dan waktu
b. Meningkatnya ancaman bagi keberlanjutan daya dukung sumberdaya air
c. Menurunnya kemampuan penyediaan air irigasi
d. Kurang optimalnya tingkat layanan jaringan irigasi, penanganan pengendalian banjir, dan
penanganan pengamanan pantai dan tebing sungai
e. Rendahnya mutu pengelolaan data dan sistem informasi
2. Permasalahan Bidang Bina Marga
a. Menurunnya kualitas konstruksi jalan akibat beban berlebihan
b. (dampak angkutan batubara, dll, bencana alam/ longsor dan banjir)
c. Mutu sistem jaringan utama yang merupakan bagian trans Kalimantan masih belum
mantap
d. Terhambatnya kelancaran arus lalu lintas pada sebagian ruas jalan di perkotaan
e. Terbatasnya kapasitas jalan di ruas Jalan Nasional maupun Provinsi
3. Permasalahan Bidang Tata Ruang Kawasan & Bina Konstruksi
a. Kurangnya kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap kebijakan tata ruang
b. Belum optimalnya pengendalian kebijakan pelaksanaan penataan ruang.
c. Masih rendah dan terbatasnya koordinasi program lintas sektor.
d. Belum optimalnya penyediaan dana dan fasilitas operasional monitoring sebagai
kegiatan evaluasi bagi volume kegiatan atas waktu yang tersedia.
4. Permasalahan Bidang Pengembangan Teknologi & Konstruksi
a. Belum optimalnya pembinaan dunia usaha jasa konstruksi, sehingga dalam proses
pelelangan pekerjaan masih terdapat ketidaksepahaman.
b. Belum optimalnya tugas & fungsi laboratorium Dinas Pekerjaan Umum yang belum
memperoleh akreditasi dan landasan hukum
c. Penyediaan dana uji mutu belum berimbang dengan kebutuhan riil pemeriksaan
laboratorium.
d. Terbatasnya sumber daya manusia, keterbatasan dana APBD, dan fungsi
pengembangan teknologi masih tumpang tindih pada masing-masing sektor.
e. Terbatasnya fasilitas/ sarana melaksanakan tugas dan fungsi.
Solusi
1) Solusi Bidang Sumberdaya air
a. Melakukan efektivitas & efisiensi pengelolaan daya dukung SDA
b. Melakukan produktivitas air irigasi untuk meningkatkan intensitas tanam.
c. Menyediakan lahan beririgasi produktif untuk peningkatan pangan
d. Memelihara fungsi jaringan irigasi dan bangunan pengairan
e. Meningkatkan kapasitas dan melancarkan aliran sungai
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
86
f. Optimalisasi dan pembuatan bangunan pengendali banjir
g. Optimalisasi dan pembuatan pengaman pantai dan tebing sungai
h. Pembenahan (kualitas) mutu pengelolaan data dan sistem informasi
2) Solusi Bidang Bina Marga
a. Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan
b. Peningkatan keterpaduan antar moda dan efisiensi mendukung mobilitas manusia, barang,
dan jasa
c. Peningkatan ketertiban, keamanan, dan kenyamanan transportasi jalan
d. Melakukan penurunan nilai ekonomis jalan
e. Peningkatan peranserta swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan
f. transportasi jalan (perkotaan,perdesaan, dan antar kota)
3) Sektor Bidang Tata Ruang Kawasan & Bina Konstruksi
a. Meningkatkan sosialisasi, terhadap peraturan Tata Ruang
b. Pengendalian pemanfaatan ruang, melalui proses persuasif, tindakan preventif,
panerapan hukum atas segala pelanggaran UU Tata ruang
c. Meningkatkan koordisasi dan konsulitas dengan seluruh stakeholder, kabupaten/ kota
d. Mengoptimalkan fasilitas yang tersedia dan menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi
sebagai kegiatan monitoring.
4) Solusi Bidang Pengembangan Teknologi & Konstruksi
a. Meningkatkan pembinaan dunia usaha jasa konstruksi dalam upaya mengembangkan
sumber daya manusia dalam memahami peraturan.
b. Meningkatkan pemanfaatan fungsi laboratorium dan melengkapi sarana yang dibutuhkan,
mengusahakan akreditasi laboratorium, dan mengusulkan Perda tentang laboratorium.
c. Meningkatkan kemampuan SDM menyusun biaya pemeriksaan ujimutu.
d. Meningkatkan dan mempersiapkan SDM, mengoptimalkan penyediaan dana,
menggariskan kebijakan tugas dan wewenang.
e. Memenuhi fasilitas sesuai kebutuhan dan kemampuan secara bertahap.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
87
6. URUSAN PENATAAN RUANG
Penyelenggaraan urusan penataan ruang di Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan oleh
SKPD BAPPEDA Provinsi Kalimantan Selatan bersama-sama dengan SKPD terkait lainnya dan
dilaksanakan secara koordinatif dalam BKPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Penyelenggaraan
Urusan Penataan Ruang yang dilaksanakan selama tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut :
A. Program dan Kegiatan
Program utama selama periode 2005-2009 :
1) Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan : - Koordinasi dan Fasilitasi Penyusunan Rencana Tata Ruang Lintas Kabupaten/Kota. - Pembinaan Kegiatan BKPRD di Kalsel - Fasilitasi Revisi Penyusunan RTRW Kab/Kota dan Kawasan se Kalsel. - Kerjasama Penyusunan RTR Pulau Kalimantan, RTR Pesisir dan RTR Pulau-pulau
Kecil. - Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang RTRW.
2) Program Pemanfaatan Ruang, dengan kegiatan : - Sosialisasi Peraturan Tentang RTRWP/RTR Kawasan Kalsel.
3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, dengan kegiatan : - Penyusunan Prosedur dan Manual Pengendalian Pemanfaatan Ruang. - Pemutahiran Data Spasial Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegaiatan
Realisasi Pelaksanaan Program utama dan prioritas kegiatan selama periode 2005-2009 :
1) Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan: a. Koordinasi dan Fasilitasi Penyusunan Rencana Tata Ruang Lintas Kabupaten/Kota
realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009). b. Pembinaan Kegiatan BKPRD di Kalsel realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009). c. Fasilitasi Revisi Penyusunan RTRW Kab/Kota dan Kawasan se Kalsel realisasi
pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009). d. Kerjasama Penyusunan RTR Pulau Kalimantan, RTR Pesisir dan RTR Pulau-pulau
Kecil realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009). e. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang RTRW realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
2) Program Pemanfaatan Ruang, dengan kegiatan : a. Sosialisasi Peraturan Tentang RTRWP/RTR Kawasan Kalsel realisasi
pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009). 3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, dengan kegiatan :
a. Penyusunan Prosedur dan Manual Pengendalian Pemanfaatan Ruang realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
b. Pemutahiran Data Spasial Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
C. Permasalahan dan Solusi
-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
88
6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Urusan wajib penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan
diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan uraian pelaksanaan
kegiatan tahun 2005-2009 sebagai berikut :
A. Program Dan Kegiatan
Program utama selama periode 2005-2009 :
1) Program Pengembangan Data / Informasi dengan kegiatan : a. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan b. Pengumpulan, Updating dan Analisis Data Informasi Capaian Target Kinerja Program
dan Kegiatan.
c. Dokumentasi dan Informasi Kegiatan Pembangunan. d. Penyusunan Website Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan
e. Evaluasi RPJMD
2) Program Kerjasama Pembangunan dengan kegiatan : a. Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar Daerah.
3) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan :
a. Peningkatan Kemampuan Teknis Aparatur Perencana b. Bimbingan Teknis tentang Perencanaan Pembangunan Daerah. c. Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah. d. Pembinaan Pepustakaan Bappeda.
4) Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan : a. Penetapan RPJPD 2005 – 2025 b. Sosialisasi PP No. 19 Tahun 2006 c. Pengembangan Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Program dan Kebijakan
Layanan Publik
d. Penyusunan Rancangan RKPD e. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD f. Penetapan RKPD.
g. Penyusunan Dokumen APBD (KUA) h. Penyusunan Dokumen Pendukung Perencanaan. i. Peningkatan Wawasan SDM Bappeda
5) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan kegiatan : a. Pembinaan dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan Fungsi-Fungsi Bidang
Ekonomi
b. Perencanaan Pembangunan Pertanian Terpadu c. Perhitungan PDRB Kalsel Tahun 2007 dan Estimasi Tahun 2008 d. Perhitungan ICOR e. Tinjauan Perekonomian Kalsel Tahun 2007 f. Evaluasi dan Penyusunan Sasaran Makro Perekonomian Kalsel
g. Penyusunan Strategi Pengembangan Wilayah Berbasiskan Komoditas Unggulan di
Provinsi Kalimantan Selatan
h. Revitalisasi Pengembangan Ekonomi Lokal
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
89
i. Identifikasi dan Evaluasi Kondisi Investasi Prov. Kalsel.
j. Penyusunan Tabel Input Output Daerah
k. Identifikasi dan Evaluasi Peran UMKM terhadap Perekonomian Kalsel l. Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah
m. Penyusunan Distribusi Pendapatan Provinsi Kal Sel n. Pemutakhiran PDRB Kalimantan Selatan
o. Investasi di Kalimantan Selatan, Potensi dan Peluang p. Pembuatan VCD Profil Perekonomian dan Penyusunan Analisa Kontribusi Sektor
Pertambangan Terhadap Perekonomian Masyarakat Kal Sel
q. Pembinaan Program Pengembangan Dunia Usaha di Kalsel r. Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Kalimantan Selatan
6) Program Perencanaan Sosial dan Budaya dengan kegiatan : a. Koordinasi Pembangunan Bidang Sosbud b. Koordinasi Perencanaan Bidang SDM c. Koordinasi dan Fasilitasi Penanganan masalah-masalah Sosial dan Bencana d. Pembinaan Program Penanggulangan Kemiskinan kalsel e. Koordinasi Penyusunan Masterplan Kesehatan f. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pendidikan
g. Pembinaan Program Penanggulangan Kemiskinan. h. Koordinasi Penyusunan Rencana Pengurangan Dampak Resiko Kebakaran Lahan
Gambut.
7) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam dengan kegiatan :
a. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pengendalian Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
Hidup
b. Koordinasi Penyusunan Perencanaan Prasarana Wilayah.
c. Koordinasi Persiapan Program Hob
8) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. a. Program Peningkatan disiplin Aparatur. b. Program Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan. c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. d. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas
kelembagaan
e. Pemerintah Daerah (Dana APBN)
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Program utama selama periode 2005-2009 :
1) Program Pengembangan Data / Informasi dengan kegiatan :
a. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan realisasi pelaksanaannya mencapai
95% (Tahun Anggaran 2009).
b. Pengumpulan, Updating dan Analisis Data Informasi Capaian Target Kinerja Program
dan Kegiatan realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
c. Dokumentasi dan Informasi Kegiatan Pembangunan realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
90
d. Penyusunan Website Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
e. Evaluasi RPJMD realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
2) Program Kerjasama Pembangunan dengan kegiatan :
a. Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar Daerah realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
3) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan
kegiatan :
a. Peningkatan Kemampuan Teknis Aparatur Perencana realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
b. Bimbingan Teknis tentang Perencanaan Pembangunan Daerah realisasi
pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
c. Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
d. Pembinaan Pepustakaan Bappeda realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
4) Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan :
a. Penetapan RPJPD 2005 – 2025 realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
b. Sosialisasi PP No. 19 Tahun 2006 realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
c. Pengembangan Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Program dan Kebijakan
Layanan Publik realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
d. Penyusunan Rancangan RKPD realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
e. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
f. Penetapan RKPD realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009)..
g. Penyusunan Dokumen APBD (KUA) realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
h. Penyusunan Dokumen Pendukung Perencanaan realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009)..
i. Peningkatan Wawasan SDM Bappeda realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
5) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan kegiatan :
a. Pembinaan dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan Fungsi-Fungsi Bidang
Ekonomi realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
91
b. Perencanaan Pembangunan Pertanian Terpadu realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
c. Perhitungan PDRB Kalsel Tahun 2007 dan Estimasi Tahun 2008 realisasi
pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
d. Perhitungan ICOR realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
e. Tinjauan Perekonomian Kalsel Tahun 2007 realisasi pelaksanaannya mencapai 100%
(per Desember 2009).
f. Evaluasi dan Penyusunan Sasaran Makro Perekonomian Kalsel realisasi
pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
g. Penyusunan Strategi Pengembangan Wilayah Berbasiskan Komoditas Unggulan di
Provinsi Kalimantan Selatan realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember
2009).
h. Revitalisasi Pengembangan Ekonomi Lokal realisasi pelaksanaannya mencapai 100%
(per Desember 2009).
i. Identifikasi dan Evaluasi Kondisi Investasi Prov. Kalsel realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
j. Penyusunan Tabel Input Output Daerah realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
k. Identifikasi dan Evaluasi Peran UMKM terhadap Perekonomian Kalsel realisasi
pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
l. Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
m. Penyusunan Distribusi Pendapatan Provinsi Kal Sel realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
n. Pemutakhiran PDRB Kalimantan Selatan realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
o. Investasi di Kalimantan Selatan, Potensi dan Peluang realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
p. Pembuatan VCD Profil Perekonomian dan Penyusunan Analisa Kontribusi Sektor
Pertambangan Terhadap Perekonomian Masyarakat Kal Sel realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
q. Pembinaan Program Pengembangan Dunia Usaha di Kalsel realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
r. Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Kalimantan Selatan realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
6) Program Perencanaan Sosial dan Budaya dengan kegiatan :
a. Koordinasi Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
92
b. Koordinasi Pengembangan Sumber Daya Manusia realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
c. Koordinasi dan Fasilitasi Penanganan masalah Sosial dan Bencana realisasi
pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
d. Pembinaan Program Penanggulangan Kemiskinan realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
e. Koordinasi Penyusunan Masterplan Kesehatan realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
f. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pendidikan realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
g. Pembinaan Program Penanggulangan Kemiskinan realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
h. Koordinasi Penyusunan Rencana Pengurangan Dampak Resiko Kebakaran Lahan
Gambut realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
7) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam dengan kegiatan :
a. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pengendalian Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
Hidup realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
b. Koordinasi Penyusunan Perencanaan Prasarana Wilayah realisasi pelaksanaannya
mencapai 100% (per Desember 2009).
c. Koordinasi Persiapan Program Hob realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
8) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
9) Program Peningkatan disiplin Aparatur realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per
Desember 2009).
10) Program Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan realisasi
pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember 2009).
11) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur realisasi pelaksanaannya mencapai
100% (per Desember 2009).
12) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas kelembagaan
13) Pemerintah Daerah (Dana APBN) realisasi pelaksanaannya mencapai 100% (per Desember
2009).
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
93
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di BAPPEDA Kalimantan Selatan dari
tahun 2005-2009 selama kurun waktu 5 (lima) Tahun antara lain :
1) Hambatan hanya yang erat kaitannya dengan proses administrasi. Hambatan itu antara lain
keterlambatan pencairan dana kegiatan, yang pada gilirannya berakibat pula keterlambatan
awal pelaksanaan kegiatan dan juga cukup signifikan dalam mempengaruhi tingkat
penyerapan anggaran kegiatan.
2) Kondisi Sumberdaya Manusia yang masih dirasa kurang, baik dari sisi kualitas maupun
kuantitasnya. Selanjutnya kapasitas dan kemampuan serta integritas aparturnya juga masih
harus terus ditingkatkan. Fakta ini cukup berpengaruh terhadap kinerja Bappeda untuk masa
sekarang dan yang akan datang.
Solusi
Hambatan diatasi dengan berbagai cara antara lain :
1) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan lebih dulu dan pembayaran dilaksanakan setelah dana
cair dan melaksanakan penjadwalan ulang terhadap rencana waktu kegiatan yang telah
disusun.
2) Secara bertahap dilakukan pembinaan internal baik dari sisi peningkatan kapasitas maupun
integritas aparatur dengan beberapa usaha dan cara antara lain mengikutsertakan mereka
kepada kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis terkait dengan tugas dan fungsi Bappeda.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
94
7. URUSAN PERUMAHAN
Pelaksanaan urusan perumahan di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Prov. Kalsel, Bidang Cipta Karya.
Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan urusan perumahan yang dilaksanakan oleh Bidang
Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009.
A. Program dan Kegiatan
Pembangunan sektor keciptakaryaan bertujuan agar semua anggota masyarakat
menikmati lingkungan dan permukiman yang bersih, sehat dan layak huni untuk
meningkatkan kesehatan dan derajat hidup masyarakat tanpa mengabaikan pelestarian
sumber daya alam dan keserasian lingkungan hidup. Pencapaian hasil pembangunan
tersebut diharapkan memberi arah pola tata ruang dan pengembangan wilayah, untuk
menggerakkan perekonomian daerah serta memberdayakan kegiatan sektor lain guna
menciptakan kesempatan kerja dalam sektor konstruksi dan industri bahan bangunan.
Bidang Cipta Karya merupakan bagian dari dinas teknis dan unsur lini yang memberikan
pelayanan meliputi lingkungan permukiman yang serasi, indah, nyaman dan layak huni,
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana permukiman masyarakat tertinggal, bantuan
teknis pembangunan maupun pemeliharaan fasilitas sarana dan prasarana pemerintahan,
termasuk penyedia layanan fasilitas umum yang memenuhi standar pelayanan minimal.
Program dan Kegiatan Bidang Cipta Karya selama tahun 2005-2009 sebagai berikut :
1) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
a. Sosialisasi Program Pembangunan PAMSIMAS Kalsel (pelaksanaannya dilakukan
Sekretariat Dinas PU)
2) Pembangunan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
a. Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan dan Lingkungan
3) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
a. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan
4) Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya, Dinas
Pekerjaan Umum Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009
Data kegiatan berdasarkan dana APBD Tahun 2005-2009
NO Program / Kegiatan APBD
( X Rp. 1.000 )
Kegiatan Tahun 2005
1 Pembangunan Kembali Bekas Asrama Mahasiswa Kalsel di Rawamangun Jakarta 2,482,229.00
2 Pembuatan Jalan Lingkungan Kompleks Perumahan DPRD Kalsel 503,625.42
3 Pembuatan Jalan Lingkungan Kompleks Perumahan DPRD Prop. Kalsel di Km. 16.2 174,706.50
4 Lanjutan Pembangunan Laboratorium Perikanan Prop. Kalsel di Banjarbaru 187,966.50
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
95
NO Program / Kegiatan APBD
( X Rp. 1.000 )
5 Pemasangan Lapisan Batu Sikat Perkerasan Halaman Depan Mesjid Sabilal Muhtadin Bjm 98,930.00
6 Penyusunan Desain Atap Mesjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin 98,186.00
7 Pemb. Taman/Landskap Halaman TVRI Bjm 73,620.00
8 Pengaspalan Kompleks Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di TPS Sampah Basirih 147,006.00
9 Pengaspalan Kompleks Diklat Prop. Kalsel/ Ambulung Banjarbaru 217,577.00
10 Pembangunan Balai Pertemuan Kab. Balangan 996,688.00
11 Pembuatan Desain Gedung Pramuka 95,680.00
12 Pembangunan Gedung Arsip Dinas Kesos 94,599.00
13 Rehabilitasi/Pengaspalan Jalan Lingkungan Propinsi Kalimantan Selatan 1,336,642.25
14 Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Permukiman Masyarakat Tertinggal 498,862.50
Total Th. 2005 7,006,318.17
Kegiatan Tahun 2006
1 Pemasangan batu sikat dan landscape/Pertamanan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin 102,479.50
2 Rehabilitasi Gedung Interior, Pemasangan Panel Kedap Suara dan Pertamanan Kompleks
Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin.
1,710,982.00
3 Pengaspalan dan Rehabilitasi Jalan Lingkungan Propinsi Kalimantan Selatan 1,233,291.50
4 Perencanaan Gedung Kesenian Prop. Kalsel 98,352.00
5 Lanjutan Pembangunan Gedung Mess Kalsel di Jalan Rawamangun No. 44 Jakarta Pusat 973,752.50
6 Rehabilitasi Anjungan Kalsel di T.M.I.I di Jakarta 1,463,285.50
7 Perencanaan Gedung Mess Prop. Kalsel Jalan Biliton Jakarta Pusat 272,993.50
8 Pembangunan Gedung PKK Prop. Kalsel Jalan A. Yani Km 5,5 Banjarmasin 2,193,077.00
9 Pembangunan Gedung Pertemuan Kabupaten Balangan di Paringin 493,486.00
10 Penyediaan Prasarana dan Sarana Permukiman Masyarakat Tertinggal ABT 2006 741,665.50
11 Pengaspalan dan Rehabilitasi Jalan Lingkungan Propinsi Kalimantan Selatan 744,614.00
12 Site Development Gedung PKK Prop. Kalsel Jalan A. Yani Km 5,5 Banjarmasin 105,690.00
Total Th. 2006 10,133,669.00
Kegiatan Tahun 2007
1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Perdesaan 730,282.50
2 Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan Lingkungan 925,667.00
3 Site Development Kawasan Perkantoran Propinsi Kalimantan Selatan 2,451,875.50
4 Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan Lingkungan (ABT) 1,435,747.00
5 Perencanaan Rehab. Mesjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin 99,500.00
6 Perencanaan Rehab. Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin 99,300.00
7 Perencanaan Rehab. Gedung KNPI Kalsel Banjarmasin 98,344.00
Total Th.2007 5,840,716.00
Kegiatan Tahun 2008
1 Pemb. Sarana & Prasarana Air Bersih Perdesaan
APBD 571,370.00
APBD-P 497,763.00
2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jln & Jembatan Perdesaan
APBD 774,778.50
APBD-P 1,957,002.00
3 Pembangunan Gedung dan Jalan Sekretariat Daerah/Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan
APBD 5,998,647.75
APBD-P 16,238,644.00
4 Pembangunan Gedung KNPI Prov. Kalsel 1,081,265.20
5 Pembangunan Gedung Pramuka Prov. Kalsel Banjarmasin 2,962,039.10
6 Rehabilitasi dan Penataan Lingkungan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin 7,749,027.55
7 Rehabilitasi dan Penataan Lingkungan Mesjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin 1,950,671.60
8 Rehabilitasi Gedung Kesenian Prov. Kalsel 2,490,771.00
9 Rehabilitasi Gedung Legium Veteran RI Banjarmasin 1,423,937.00
10 Rehabilitasi Gedung Dinas Kimpraswil Prov. Kalsel 393,346.75
11 Operasional Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung Daerah 96,532.00
12 Perenc. Tugu Batas Wilayah Prov. Kalsel (APBD-P) 90,360.00
13 Rehabilitasi Tata Suara dan Kedap Suara Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin (APBD-P) -
Total Th.2008 44,276,155.45
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
96
NO Program / Kegiatan APBD
( X Rp. 1.000 )
Kegiatan Tahun 2009
1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan
Konsultan Perencana 48,613,000.00
Konsultan Pengawas 33,504,000.00
Kontraktor Pelaksana Jaringan Air Bersih 589,500,000.00
Kontraktor Pelaksana Mandi Cuci Kakus 226,800,000.00
2 Rehabilitas /Pemeliharaan Jalan dan Lingkungan
Kontraktor Pelaksana 1,894,910,000.00
Konsultan Perencana 50,000,000.00
Konsultan Pengawas 35,000,000.00
3 Pembangunan Gedung dan Jalan Sekretariat Daerah/Guberbur Prov. Kalsel
Lanjutan Konsultan Manajemen Konstruksi 800,000,000.00
Pembangunan Jalan Sekretariat Daerah/Gubernur Prov. Kalsel 2,500,000,000.00
Pengawasan Pembangunan Jalan Sekretariat Daerah/Gubernur Prov. Kalsel 95,000,000.00
Lanjutan Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah/Gubernur Prov. Kalsel 28,447,196,000.00
Konsultan Perencana Teknis Gedung Perkantoran Pemprov. Kalsel 1,000,000,000.00
4 Rehabilitasi dan Penataan Lingkungan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Lanjutan Kontraktor Pelaksana 14,407,430,000.00
Lanjutan Konsultan Manajemen 576,620,000.00
5 Rehabilitasi dan Penataan Lingkungan Mesjid Sungai Jingah Banjarmasin
Lanjutan Kontraktor Pelaksana 3,872,600,000.00
Lanjutan Konsultan Pengawas 109,156,000.00
6 Operasional Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung Daerah 125,000,000.00
7 Pembangunan Gedung Pramuka Provinsi Kalimantan Selatan
Lanjutan Kontraktor Pelaksana 4,856,006,000.00
Lanjutan Konsultan Pengawas 125,000,000.00
8 Pembangunan Gedung KNPI Provinsi Kalimantan Selatan
Lanjutan Kontraktor Pelaksana 2,899,256,000.00
Lanjutan Konsultan Pengawas 85,000,000.00
9 Renovasi Gedung, Panel Kedap Suara Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin
Kontraktor Pelaksana 1,262,006,000.00
Konsultan Perencana 70,000,000.00
Konsultan Pengawas 50,000,000.00
10 Pembangunan Tugu Tapal Batas, Perbatasan Kalselteng
Kontraktor Pelaksana 930,401,000.00
Konsultan Pengawas 50,000,000.00
11 Pembangunan Sarana Pendidikan Kedokteran Klinik Umum dan Kedokteran Gigi
di Banjarmasin
Kontraktor Pelaksana 27,581,006,000.00
Konsultan Perencana 1,500,000,000.00
Konsultan Manajemen Konstruksi 900,000,000.00
12 Pembangunan Gedung Pondok Pasantren RAKHA Amuntai
Kontraktor Pelaksana 2,406,506,000.00
Konsultan Perencana (Review Design) 20,000,000.00
Konsultan Pengawas 35,000,000.00
Total Th.2009 97,581,510,000.00
Dalam penyelenggaraan kegiatan urusan perumahan, diperlukan peran serta pihak ketiga/
kontraktor penyelenggara perumahan, di bawah ini dijelaskan mengenai jumlah badan usaha
dan kontraktor penyelenggara kegiatan perumahan di kalsel hingga akhir tahun 2008
Jumlah badan usaha dan kontraktor menurut asosiasi tahun 2008
No Asosiasi Jumlah Badan Usaha
Besar Menengah Kecil
Pelaksana Konstruksi
1 GAPENSI 36 149 1.919
2 GAPEKNAS - 5 232
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
97
No Asosiasi Jumlah Badan Usaha
Besar Menengah Kecil
3 GAPEKSINDO 2 10 142
4 GAKINDO - 4 85
5 GABPEKNAS - 5 59
6 GAPKAINDO - 9 82
7 ASPEKNAS 2 17 105
8 ASPEKINDO - 11 126
9 AKAINDO 4 10 91
10 AKLI 2 5 106
11 ASKUMINDO - 2 30
12 AKSI - 1 13
13 APBI - 1 15
14 APPATINDO - - -
15 AKSINDO - - -
16 APAKSINDO - - -
Jumlah 46 229 3.005
Perencana dan Pengawas Konstruksi
17 INKINDO - - 107
18 ASKONI - - -
19 PERKINDO - - -
Jumlah - - 107
Sumber : BPS (Prov. Kalsel Dalam Angka Th.2009)
Realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) BTN menurut Kabupaten/Kota Tahun 2008
NO Kabupaten/Kota Perum Perumnas Non Perumnas
Unit Nilai (000 Rp.) Unit Nilai (000 Rp.)
1 Tanah Laut - - 146 6.164.000
2 Kotabaru - - - -
3 Banjar - - 792 33.145.000
4 Barito Kuala - - 534 24.368
5 Tapin - - 49 2.101.000
6 Hulu Sungai Selatan - - 13 572.000
7 Hulu Sungai Tengah - - - -
8 Hulu Sungai Utara - - - -
9 Tabalong - - 329 12.245.000
10 Tanah Bumbu - - 28 1.432.000
11 Balangan - - 58 3.094.000
12 Banjarmasin 30 1.300.000 913 37.448.000
13 Banjarbaru 12 510.000 1.315 59.403.197
Jumlah 42 1.810.000 4.177 179.972.197
Sumber : BPS (Prov. Kalsel Dalam Angka Th.2009)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
98
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Meningkatnya jumlah keluarga yang belum punya rumah sendiri
2) Banyaknya kawasan permukiman kumuh
3) Rendahnya efisiensi pembangunan perumahan
4) Belum optimalnya kinerja pengelolaan sampah dan drainase
5) Rendahnya mutu fasilitas/ sarana lingkungan permukiman
Solusi
1) Penyediaan perumahan sederhana, sehat dan layak huni
2) Peningkatan mutu lingkungan permukiman sehat, harmonis & berkelanjutan
3) Peningkatan peranan komunitas perumahan local
4) Peningkatan ketersediaan air baku serta keberlanjutan penyehatan usaha dan pelayanan air
minum
5) Optimalisasi pengelolaan sampah dan drainase
6) Peningkatan peranserta masyarakat pada pengelolaan sampah & drainase
7) Peningkatan kualitas jalan lingkungan permukiman
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
99
8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
Penyelenggaraan Urusan Kepemudaan Dan Olahraga di Provinsi Kalimantan Selatan pada
tahun 2005-2007 dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Prov.
Kalsel, seiring dengan berlakunya PP Nomor 41 Tahun 2007, ditindak lanjuti dengan keluarnya
PERDA Nomor 6 Tahun 2008 dan berubahnya TUPOKSI SKPD, tahun 2008-2009
diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata.
Di bawah ini dijelaskan Program maupun kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
dan DISPORABUDPAR Prov. Kalsel dalam menyelenggarakan urusan Kepemudaan dan
Olahraga di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009.
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Prov. Kalsel (2005-
2007)
Pemuda dan Olahraga
1). Pembinaan dan pemberian bantuan serta pengendalian YLGN-OTA Provinsi, Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan.
2). Melanjutkan pertukaran Pemuda Antar Provinsi dan Antar Negara melalui kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta.
3). Pembinaan keimanan dan ketaqwaan , pembentukan watak kepribadian dan budi pekerti siswa melalui penyelenggaraan Pesantren Kilat, Kepramukaan, dan Palang Merah Remaja.
4). Penyeleksian Paskibraka, Audisi Gita Bahana dan Kapal Pemuda Nusantara, Debat Bahasa Inggris serta memberikan pelatihan Paskibraka dan mengembangkan Sarana Kelompok Usaha Pemuda Produktif dan kegiatan kepemudaan untuk mempersiapkan Generasi Muda sebagai kader Pimpinan dan pengurus pembangunan nasional.
5). Melanjutkan program SP3 dan SP4 yang dikaitkan dengan pelaksanaan program Inpres Desa Tertinggal ; serta meningkatkan kebijaksanaan pemberian bantuan kepada KNPI / OKP dan Gerakan Pramuka.
6). Melaksanakan lomba-lomba keolahragaan, seperti POPWIL, lomba gerak jalan 45, lomba dayung perahu naga, lomba senam joget kreasi serta olahraga tradisional.
7). Meningkatkan sarana prasarana olahraga seperti menyelesaikan Pembangunan Stadiun mini pelajar mulawarman serta kolam renang.
8). Pembinaan dan Peningkatan Olahraga 9). Peningkatan Prestasi Olahraga
a. Memberikan sarana penunjang & tenaga pembinaan baik secara kuantitas maupun kualitas
b. Penampungan dan pembinaan potensi pelajar (club) olahraga c. Penyediaan lahan untuk prasarana dan sarana olahraga d. Penyelenggaraan event-event daerah dan yang bersifat nasional maupun
Internasional
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh DISPORABUDPAR Prov. Kalsel
(2005-2009)
1) Bidang Kepemudaan a. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup. b. Perluasan pengarahan tenaga terdidik untuk pembangunan di pedesaan. c. Peningkatan peran serta kepemudaan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
100
2) Bidang Olahraga a. Perencanaan dan pengendalian pemasyarakatan olahraga b. Pencetakan / pengkaderan atlit / olahragawan yang berprestasi tinggi baru. c. Pembinaan olahraga potensial di daerah. d. Pembangunan sarana dan prasarana di 13 Kab / Kota.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Berikut Ringkasan kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2005-2009
2005-2007 (Dinas Pendidikan)
Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
1). Gelar Keimanan dan Ketaqwaan Kepemudaan
2). Perumusan Kebijakan Kewirausahaan Bagi Pemuda
- Sosialisasi dan Evaluasi Kebijakan Kepemudaan
- Pengembangan Sarana Kegiatan Kepemudaan Peningkatan Peranserta Kepemudaan
1). Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan
- Pelatihan Paskibraka TK Provinsi
2). Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan
- Orientasi Tertib Kamtibmas bagi Siswa/Remaja
- Kepeloporan Pemuda Daerah
3). Peningkt. Wawasan & Pemb.Sikap bagi Remaja dan Pemuda
- Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional dan Provinsi
- Seleksi Audisi Gita Bahana dan Kapal Pemuda
- Seleksi PPAN dan PPAP Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
1). Pelatihan Keterampilan Bagi Pemuda
- Pelatihan Paduan Suara dalam rangka HUT/Hari-Hari Besar
- Sarjana dan Pemuda Penggerak Pemb.Pendidikan Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
1). Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga
- Lomba Senam Kreasi Siswa TK
- Sharing Pelaks. Seleksi Daerah dan POPWIL
2). Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olahraga yg Berprestasi
3). Lomba Dayung Perahu Naga
4). Lomba Gerak Jalan Santai
5). Lomba Mini Cross
6). SKJ Masal dalam rangka Haornas
7). Gerak Jalan Keluarga Sehat
8). Pengadaan Pakaian POPWIL
9). Invitasi Olahraga Pelajar
10). Lomba Gerak Jalan 17 km, 8 km dan 45 km
11). Pusat Pelatihan POPWIL
12). Rapat Kerja Daerah Pengurus FOMI se Kalsel
13). Lomba Olahraga Tradisional Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
1). Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Olahraga
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
101
2008-2009 (DISPORABUDPAR)
Kepemudaan
Program Pengemb. dan Keserasian Kebijakan Pemuda
1) Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Kepemudaan
2) Perumusan Kebijakan Kewirausahaan Bagi Pemuda
3) Pengembangan Sarana Kegiatan Kepemudaan
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
1) Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan
2) Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan
3) Peningkatan Wawasan & Pembin. Sikap bagi Anak, Remaja dan Pemuda
4) Pelatihan PASKIBRAKA Tingkat Provinsi
5) Kepeloporan Pemuda Daerah
6) Seleksi Peserta Audisi Gita Bahana dan Kapal Pemuda Nusantara
7) Napak Tilas Jejak Pahlawan bagi Remaja dan Pemuda
8) Orientasi Tertib Kamtibmas bagi Siswa/Pelajar
9) Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dan Provinsi (PPAP)
10) Peningkatan Wawasan Pembinaan Kepaskibrakaan
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
1) Pelatihan Ketrampilan bagi Pemuda
2) Pelatihan Paduan Suara Dalam Rangka HUT/Hari-hari Besar
Olahraga
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
1) Pemberian Pengharg. bagi Insan Olahraga yang Berdedikasi & Berprestasi
2) Lomba Dayung Perahu Naga
3) Lomba Olahraga Tradisional
4) Lomba Gerak Jalan Santai
5) Lomba Mini Cross
6) SKJ Massal dalam Rangka HAORNAS
7) Gerak Jalan Keluarga Sehat
8) Pekan Olah Raga Pelajar Daerah
9) Pusat Pelatihan POPNAS
10) Lomba Gerja Jalan 17 Km, 8 Km, 45 Km
11) Rapat Kerja Daerah Pengurus FOMI se Kalimantan Selatan
12) Pengiriman Atlet Pelajar dan Kejuaraan Terbuka
13) Lomba Senam Kreasi Siswa TK
14) Pelatihan Pemandu SKJ dan Management Olah Raga
15) Lomba Senam Kreasi Guru TK
16) Sharing Pembinaan Atlet, Pelatih dan Asrama PPLP
17) Pengadaan Pakaian POPNAS
18) Invitasi Olah Raga Pelajar
Program Penigkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
1) Penigkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga
2) Peningkatan Pembangunan Rehabilitasi Sarana Prasarana
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
102
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Bidang Pemuda
a. Masih rendahnya kualitas dan daya saing Pemuda dalam persaingan merebut berbagai
kesempatan baik dalam pasar kerja maupun dalam kegiatan lainnya.
b. Masih rendahnya pemberdayaan kelembagaan pemuda sebagai wadah pengembangan
generasi muda di Kalimantan Selatan.
2) Bidang Olahraga
a. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam berolahraga.
b. Belum optimalnya pembinaan olahragawan berprestasi.
c. Sarana dan Prasarana olahraga yang masih terbatas.
Solusi
1) Bidang Pemuda
a. Perlu dioptimalkannnya kualitas dan kuantitas Pemuda yang ber Imtaq.
b. Meningkatkan pembinaan kelembagaan kepemudaan yang efisien dan efektif.
2) Bidang Olahraga
a. Meningkatkan sosialisasi olahraga masyarakat dalam rangka mengolahragakan
masyarakat.
b. Pembinaan dan peningkatan olahragawan berprestasi .
c. Peningkatan pengadaan Sarana dan Prasarana olahraga andalan kalsel.
d. Perlu sumber dana yang tetap / usaha tetap untuk membiayai kegiatan olahraga.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
103
9. URUSAN PENANAMAN MODAL
Pelaksanaan Urusan Penanaman Modal di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Prov. Kalsel
Di bawah ini dijelaskan mengenai hasil pelaksanaan urusan penanaman modal di Provinsi
Kalimantan Selatan yang diselenggarakan oleh BKPMD Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009.
A. Program dan Kegiatan
Program 1) Pelayanan administrasi perkantoran 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 5) Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Rencana Kerja tahun 2009 1) Peningkatan SDM 2) Melaksanakan pengumpulan data, penyusunan program dan rencana kerja serta
koordinasi penanaman modal di daerah 3) Melaksanakan kegiatan informasi penanaman modal bagi kalangan dunia usaha 4) Pelaksanaan kegiatan pembinaan kerjasama investasi dan kemitraan usaha potensial 5) Melaksanakan koordinasi kegiatan, identifikasi potensi, penyusunan profil investasi
komoditi unggulan serta pelaksanaan promosi potensi daerah 6) Melaksanakan pengkajian pengembangan investasi dan penilaian atas realisasi
pelaksanaan penanaman modal di daerah 7) Pembinaan mengenai persetujuan, perizinan dan fasilitas penanaman modal 8) Melaksanakan pengendalian penanaman modaldalam rangka PMA/PMDN 9) Mengadakan rapat dengan perusahaan PMA/PMDN 10) Orientasi lapangan dalam rangka perpanjangan waktu penyelesaian proyek PMA/PMDN 11) Pembinaan dan bantuan konsultasi teknis secara langsung bagi PMA/PMDN baik dalam
perencanaan proyek maupun operasional 12) Konsultasi dalam rangka Rakor Teknis tentang pemberian perizinan dan fasilitas
PMA/PMDN 13) Mengikuti Rakornis penanaman modal, pembahasan perizinan dan fasilitas PMA/PMDN
tingkat regional 14) Mengadakan Rakor teknis pemberian perizinan tingkat Prov/Kab/Kota 15) Evaluasi dan identifikasi perusahaan kategori macet 16) Melaksanakan BAP dalam rangka IUT, pencabutan SP/SPP dan penghapusan barang
modal/bahan baku penolong serta pengenaan sanksi lainnya 17) Penilaian secara langsung kepada perusahaan yang berprestasi untuk meningkatkan
minat dan kegairahan berinvestasi melalui keteladanan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Perkembangan Penanaman Modal di Kalimantan Selatan pada tahun 2005-2009 sampai
dengan tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut :
TAHUN STATUS
PERUSAHAAN JUMLAH
RENCANA INVESTASI (Rp. atau US$)
2005 P M D N P M A (Perluasan)
7 19
737.680.040.000,00 77,355,000.00
255.700.000.000,00
2006 P M D N P M A (Perluasan)
6 9
1.505.013.750.000,00 38,348,000.00
64.933.860.000,00
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
104
TAHUN STATUS
PERUSAHAAN JUMLAH
RENCANA INVESTASI (Rp. atau US$)
2007 P M D N P M A (Perluasan PMDN) (Perluasan PMA)
6 15
17.598.556.000.000,00 10,832,000.00
118.594.603.410,00 9,400,000.00
45.835.000.000,00
2008
2009 Sumber data : BKPMD Prov. Kalsel
Dari keadaan tersebut di atas nampak bahwa kondisi perkembangan penanaman
modal di daerah sedikit demi sedikit mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, kita terus
berusaha melakukan pembinaan dan mempertahankan investasi yang sudah ada untuk
tidak menghentikan kegiatannya maka untuk terus bangkit meraih kepercayaan dunia
usaha dan lebih menarik minat calon investor ke daerah Kalimantan Selatan.
Proyek-proyek Modal Dalam Negeri (PMDN) yang telah disetujui pemerintah menurut Kabupaten/Kota tahun 2008
Kabupaten/Kota Jumlah Proyek
Investasi (Jutaan Rp.) Tenaga kerja
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
TKA TKA TKI TKA Tanah Laut 46 2.822.087,48 2.031.708,73 38.652 71 7.454 20
Kotabaru 34 18.596.133,74 6.227.268,32 66.952 244 28.514 22
Banjar 15 725.978,42 59.774,70 10.259 11 3.909 0
Barito Kuala 20 18.024.670,77 580.978,62 29.218 223 11.903 12
Tapin 5 17.481,20 825,00 1.552 8 0 0
Hulu Sungai Selatan 5 - 16.820,70 2.355 60 0 00
Hulu Sungai Tengah 3 135.529,59 1.359,40 4.614 0 0 0
Hulu Sungai Utara 1 23.373,00 12.401,00 270 0 173 0
Tabalong 9 602.391,32 432.482,71 15.745 10 1.796 0
Tanah Bumbu 24 5.667.191,99 816.277,64 27.192 97 5.851 1
Balangan 3 250.311,70 70.576,18 5.646 12 398 0
Banjarmasin 49 1.064.671,88 1.069.439,20 20.843 178 10.369 30
Banjarbaru 25 408.904,15 96.792,75 9.631 66 1.195 0
Jumlah 239 48.338.725,24 11.416.704,95 232.929 980 71.562 85
Sumber : BPS Prov. Kalsel (Kalsel dalam angka tahun 2009)
Proyek-proyek Modal Asing (PMA) yang telah disetujui pemerintah menurut Kabupaten/Kota
tahun 2008
Kabupaten/Kota Jumlah
Proyek
Investasi Tenaga kerja
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
( 000 US$ ) Juta Rp. ( 000 US$ ) Juta Rp. TKA TKA TKI TKA
Tanah Laut 31 1.597.159,71 464.064,20 41.973,10 291.616,79 12.563 220 2.913 19
Kotabaru 22 2.070.092,47 344.908,00 189.607,65 122.227,00 11.858 176 2.490 16
Banjar 15 21.000,00 150.000,00 2.259,46 0,00 2.331 24 85 14
Barito Kuala 9 481.732,60 45.507,84 44.222,83 45.507,84 29.231 140 4.422 42
Tapin 3 37.719,76 0,00 0,00 0,00 142 2 0 0
Hulu Sungai Selatan 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0
Hulu Sungai Tengah 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0
Hulu Sungai Utara 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0
Tabalong 5 0,00 126.290,25 276.017,40 96.274,44 70 2 723 12
Tanah Bumbu 41 865.951,50 11.000,00 643.230,44 88.000,00 32.611 417 2.941 53
Balangan 3 21.000,00 126.290,25 276.017,40 96.274,44 1.157 19 0 0
Banjarmasin 55 381.828,47 379.313,92 159.404,10 219.642,55 4.411 72 786 23
Banjarbaru 18 35.065,30 11.033,32 64.508,80 11.033,32 1.697 43 961 18
Jumlah 202 5.511.549,81 1.658.407,78 1.697.241,18 970.576,38 96.071 1.115 15.321 197
Sumber : BPS Prov. Kalsel (Kalsel dalam angka tahun 2009)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
105
C. Permasalahan dan Solusi
Provinsi Kalimantan Selatan termasuk daerah yang relatif aman dan kondusif sebagai tempat
berinvestasi, namun dalam pelaksanaannya terdapat sedikit permasalahan/kendala.
Permasalahan
Secara umum, permasalahan investasi di Kalimantan Selatanteridentifikasi sebagai berikut :
1) Peraturan Perundang-Undangan dalam era otonomi daerah terjasi simpang siur khususnya
dalam penanganan pelayanan di bidang penanaman modal yaitu dengan diterbitkannya
KEPPRES Nomor 29 Tahun 2004
2) Adanya tuntutan ganti rugi tanah/lahan yang tidak proporsional oleh sebagian masyarakat di
sekitar lokasi perusahaan terhadap investor
3) Adanya tumpang tindih antar sektor usaha (Pertambangan, Perkebunan, dan Kehutanan) dan
juga lahan yang dikuasai masyarakat terutama terhadap kegiatan usaha yang memerlukan
luas lahan yang baru
4) Belum adanya keseragaman lembaga (Badan/Dinas) di Kabupaten/Kota yang menangani
penanaman modal secara khusus, akibatnya menyulitkan Provinsi dalam melakukan
koordinasi perencanaan maupun pelaksanaan penanaman modal
5) Pentingnya peningkatan kemampuan aparatur BKPMD Prov. Kalsel dalam melaksanakan
tugasnya, terutama yang bersifat teknis agar dapat bekerja secara professional sesuai
dengan bidang tugasnya
6) Perlunya peningkatan pembinaan dan pengawasan serta pengendalian terhadap perusahan
PMA/PMDN
7) Kondisi bangunan/gedung kantor BKPMD Prov. Kalsel yang rusak berat (miring, plafon rusak,
dsb)
Solusi
1) Melengkapi permasalahan tersebut di atas dengan TASK FORCE telah diupayakan
penyelesaiannya baik task force di pusat maupun di daerah. Hal ini guna mengembalikan
iklim investasi yang lebih kondusif. Tugas dari tim Task Force ini meliputi berbagai aspek
permasalahan yang dihadapi oleh para investor, khususnya investor PMA/PMDN
2) Melakukan rapat-rapat baik regional maupun koordinasi guna pemecahan masalah terbitnya
KEPPRES Nomor 29 tahun 2004, ketidakseragaman nomenklatur instansi penanaman modal
di Kab/Kota, promosi bersama serta permasalahan lainnya
3) Upaya peningkatan pengetahuan terhadap pegawai terus dilakukan, baik yang bersifat formal
maupun non formal, seperti pelatihan, pendidikan, kursus-kursus dan sebagainya, ini
dimaksudkan untuk menambah wawasan bagi aparatur.
4) Pembinaan dan pengawasan serta pengendalian terhadap perusahaan PMA/PMDN terus
dilakukan, agar perusahaan PMA/PMDN berjalan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku
5) Berhubung karena keterbatasan dana dalam upaya memperbaiki gedung/bangunan kantor
BKPMD Prov. Kalsel yang mengalami kerusakan, maka diharapkan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan dapat membantu untuk memperbaiki.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
106
10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
Penyelenggaraan kegiatan Perkoperasian dan usaha kecil menengah di Provinsi Kalimantan
Selatan diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Prov. Kalsel, dengan perkembangan
kegiatan selama 2005-2009 sebagai berikut :
A. Program dan Kegiatan.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi Kalimantan Selatan termasuk Balai Diklat Koperasi dan UKM dalam rangka
mewujudkan salah satu visi dan misi pembangunan Kalimantan selatan 2006 – 2010,
“mewujudkan masyarakat Kalimantan selatan yang unggul dan maju yang antara lain
ditandai berkuranggnya angka pengangguran dan tingkat kemiskinan”.
Untuk itulah program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan
UKM melalui pemberdayaan koperasi dan UKM secara bertahap dan
berkesinambungan diharapkan mampu mendukung program-program,Pengentasan
Kemiskinan, dan perluasan penyediaan lapangan kerja”.
Sebagai upaya untuk mencapai sasaran tersebut maka pokus pembangunan
koperasi dan UKM kurun waktu lima tahun 2005 - 2010 , sesuai renstra SKPD dengan
visi “terwujudnya koperasi yang berkualitas dan wirausaha baru, serta meningkatnya
peran koperasi dan UKM dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan
selatan” dan misi :
1. Revitalisasi koperasi sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat.
2. Menumbuhkan jiwa dan semangat kewirausahaan .
Maka program-program dan kegiatan dipokuskan pada pencapaian koperasi
berkualitas dan penumbuhan UMKM baru.
“ Melalui pencapaian koperasi berkualitas diharapkan mampu memberikan mamfaat
yang optimal baik bagi anggota maupun masyarakat pada umumnya, sehingga
menghasilkan peningkatan nilai ekonomi masyarakat”
“Melalui penumbuhan UMKM baru, diharapkan mampu meningkatkan penyerapan
tenaga kerja non formal sehingga mengurangi pengangguran dan penyerapan tenaga
kerja”.
Program utama dan prioritas kegiatan SKPD periode 2005-2010, dari 2 fokus program
tersebut diatas yang ingin dicapai adalah pencapaian koperasi berkualitas sebanyak
1.138 unit dan penumbuhan UMKM baru sebanyak 89.000 unit hingga akhir tahun
2010.
Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan kegiatan-
kegiatan prioritas secara berkesinambungan meliputi :
1) Untuk pencapaian koperasi berkualitas yaitu : a. Penyempurnaan administrasi badan hokum koperasi. b. Pengembangan organisasi dan manajemen koperasi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
107
c. Penumbuhan koperasi baru d. Peningkatan pengawasani intern koperasi. e. Penyebarluasan pemahaman jati diri dan kader koperasi.
2) Untuk pencapaian sasaran penumbuhan UMKM baru melalui :
a. Pendataan, pelatihan teknis, bantuan peralatan, perkuatan modal, dana penjaminan, penumbuhan koperasi baru, menjalin kemitraan strategis dengan instansi terkait dan magang. Dari pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan tersebut ditunjang dengan
kegiatan lainnya diharapkan pada tahun 2010 target sasaran akan dapat tercapai, sesuai
amanat RPJM Provinsi Kalimantan Selatan 2006-2010.
B. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan
Berdasarkan evaluasi kinerja pelaksanaan progam dan kegiatan tahunan dapat
digambarkan sebagai berikut :
1) Pencapaian koperasi berkualitas
Target pencapaian koperasi berkualitas di Kalimantan Selatan periode 2005-2010
sebanyak 1.138 unit dengan target dan realisasi pertahun dapat dilihat dalam matrik
target dan realisasi masing-masing tahun anggaran sebagai berikut :
Target dan Realisasi pencapaian koperasi berkualitas
Provinsi Kalimantan Selatan 2005-2010
Tahun Target (Unit)
Realisasi (Unit)
% tasi Capaian Ket
2006
2007
2008
2009
2010
302
256
279
301
-
642
71
23
-
-
212 %
27 %
8 %
-
-
Masih dalam proses
Sisa target
Jumlah 1.138 736 64 %
Dalam perjalanan pelaksanaan program untuk penilaian koperasi berkualitas ini
ada 2 sistem penilaian, dimana pada awal-awal tahun pelaksanaan sistem klasifikasi,
sementara dua tahun terakhir melalui sistem pemeringkatan, yang pelaksanaannya
melalui pihak independent.
Dari segi pembinaan terhadap calon koperasi berkualitas, untuk dilaksanakan
pemeringkatan maka target yang dicanangkan dapat direalisasikan sesuai target
pertahun anggaran, sementara untuk target tahun terakhir proses pembinaan dan
pemeringkatan masih sedang berjalan.
2) Pencapaian UMKM Baru.
Target pencapaian UMKM baru di Kalimantan Selatan periode 2005-2010,
sebanyak 89.000 unit dengan target pertahun masing-masing 2006 sebanyak 21.972
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
108
(24,69%), tahun 2007 sebanyak 23.380 unit (26,27 %), tahun 2008 sebanyak 22.097 unit
(24,28%) dan pada tahun 2009 sebanyak 21.551 unit (24,21 %).
Realisasi capaian pertahun dapat tergambar dari matrik berikut :
Target dan Realisasi Pencapaian UMKM Baru Provinsi Kalimantan Selatan 2005-2010.
Tahun Target (Unit)
Realisasi (Unit)
% tasi Capaian Ket
2006
2007
2008
2009
2010
21.972
25623.380
22.097
21.551
-
13.106
15.469
13.906
8.704
-
59,6
66,2
62,93
51.650
-
Masih dalam proses
Sisa target
Jumlah 89.000 51.650 58,03 %
Dari perkembangan data yang ada untuk pencapaian UMKM baru ini sampai akhir
2009 baru tercapai 58,03 %, dimana masih jauh dari target yang diinginkan, diharapkan
sisa pembinaan tahun 2010 diharapkan setidaknya target bisa tercapai 80 %.
Jauhnya hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang diinginkan karena
adanya berbagai kendala dalam pelaksanaan dilapangan.
C. Permasalahan dan Solusi.
Pada umumnya kendala dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah sebagai
berikut :
Permasalahan
Dalam pelaksanaan pembangunan perkoperasian dan usaha kecil menengah di
Kalimantan Selatan selalu dihadapkan pada beberapa masalah utama antara lain.
1) Masih rendahnya kualitas SDM yang dimiliki koperasi dan UKM, hal mana tercermin
pada lemahnya jiwa kewirausahaan, inovasi dan profesionalisme serta daya saing.
2) Lemahnya organisasi dan manajemen koperasi dan UKM.
3) Terbatasnya kemampuan koperasi dan UKM terhadap akses permodalan, informasi
pasar dan teknologi.
4) Belum meluasnya jaringan usaha koperasi dan UKM dengan bidang usaha lainnya.
Solusi
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diambil langkah-langkah pemecahan
masalah yang dikembangkan dalam upaya pemberdayaan koperasi dan UKM antara lain :
1) Meningkatkan kemampuan dan kapasitas SDM KUKM melalui diklat teknis,
pendampingan, magang, peningkatan wawasan, baik bagi Pembina, maupun pengelola,
pengurus, pengawas dan anggota koperasi dan UKM.
2) memperkokoh kelembagaan koperasi melalui pembenahan organisasi dan manajemen,
penguatan permodalan.
3) Mengembangkan perluasan jaringan usaha koperasi dan UKM disetiap tingkatan bagi
kegiatan usaha berbasiskan konsumen dan produsen
4) Mengembangkan system informasi pasar dan jaringan Promosi Produk KUKM, melaui
penyertaan pameran dan berbagai promosi, baik local, regional maupun nasional.
5) Meningkatkan daya saing usaha koperasi dan UKM dengan pelaku ekonomi lainnya
melalui perkuatan permodalan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
109
11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Penyelenggaraan urusan Kependudukan dan catatan sipil di Provinsi Kalimantan Selatan
diselenggarakan oleh Biro Pemerintahan Setda. Prov. Kalsel, Bagian Kependudukan dan
Kemasyarakatan.
Dalam menyelenggarakan program dan kegiatannya, didukung oleh data dari Kab/Kota di
Provinsi Kalimantan Selatan selaku penyelenggara kegiatan administrasi kependudukan dan
catatan sipil yang bersifat pelayanan langsung kepada masyarakat. Pada Biro Pemerintahan,
penyelenggaraan kegiatan kependudukan dan catatan sipil berupa kegiatan administrasi atas
kegiatan kependudukan dan catatan sipil di Provinsi Kalimantan Selatan.
Berikut dijelaskan kegiatan administrasi kependudukan dan catatan sipil yang diselenggarakan
oleh Biro Pemerintahan Setda Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009 :
A. Program dan Kegiatan
Program yang dilaksanakan pada Bidang Kependudukan adalah Penataan Administrasi
Kependudukan dengan beberapa kegiatan, yaitu :
1) Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
2) Penyediaan dan Operasional Perangkat Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
3) Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil
4) Pengadaan Perangkat SIAK
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi dari Pelaksanaan program adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan pokok dari Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi
Kependudukan dan Catatan Sipil : Pembinaan kepada Dinas/Kantor Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan
dan catatan sipil, monitoring dan evaluasi tentang pelaksanaan administrasi
kependudukan di Kabupaten/Kota serta koordinasi dan konsultasi ke Direktorat Jenderal
Administrasi Kependudukan.
2) Kegiatan pokok dari Penyediaan dan Operasional Perangkat SIAK (Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan) : Pemutakhiran database kependudukan dan
pemeliharaan perangkat keras dan lunak Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK), monitoring dan evaluasi tentang pelaksanaan pengelolaan Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK) di Kabupaten/Kota dan koordinasi dan konsultasi
teknis ke Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan.
3) Kegiatan pokok dari Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil :
Rapat Teknis mengenai pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras dan lunak
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) serta peningkatan pengetahuan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
110
dan pemahaman tentang pengelolaan SIAK Online bagi aparat yang menangani Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan.
4) Hingga akhir tahun 2009, telah terealisasi perangkat SIAK yang berasal dari Stimulan
Perangkat SIAK sebagai berikut :
I. Sarana Prasarana Utama a. Server HP Proliant ML350R05 1 Unit b. Personal Computer HP Compaq dx2030 2 Unit c. Printer Laserjet 1 Unit d. UPS Server 1 Unit e. Swicth/Hub 1 Unit f. UPS PC 2 Unit g. Modem 1 Unit h. Rak Server 1 Unit i. Lisensi Original Pendukung SIAK
- Database Server ORACLE Database 9.1 Standard Edition - Aplication Server BEA Web Logic Server Workgroup 8.1 - OS Server MS Windows Server Std 2003 - OS PC Windows 2000 Profesional Edition SP4 - Antivirus Server Symantec Corporate Edition 10.2
II. Sarana Prasarana Pendukung a. Router 1 Unit b. AC 2 PK 1 Unit
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan
Sipil.
Secara umum permasalahan yang dihadapi pada kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan
Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil antara lain :
b. masih terdapat numenklatur kelembagaan yang tidak sama di Kabupaten/Kota;
c. Kurangnya Sumber Daya Manusia atau tenaga teknis di Provinsi dan Kabupaten/Kota
yang menangani Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
d. Format laporan yang dikirim ke Provinsi oleh Kabupaten/Kota masih terdapat perbedaan,
belum ada format baku yang disusun berdasarkan laporan bulanan, laporan triwulan,
laporan semester dan laporan tahunan.
2) Kegiatan Penyediaan dan Operasional Perangkat SIAK (Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan).
Secara umum permasalahan yang dihadapi pada kegiatan Penyediaan dan Operasional
Perangkat SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) adalah :
a. Sebagian besar Kabupaten/Kota sudah melaksanakan SIAK secara Online antar
kecamatan, walaupun realisasinya belum semua kecamatan terhubung ke
kabupaten/kota.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
111
b. Beberapa Kabupaten/Kota menghadapi kendala dalam hal belum tersedianya SDM yang
berkompeten untuk mengelola perangkat/jaringan sehingga SIAK Online belum dapat di
jalankan.
c. Belum tersedianya jaringan infrastruktur komunikasi di tingkat Provinsi yang
menghubungkan Dinas/Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota,
untuk itu Pemerintah Provinsi perlu segera membangun infrastruktur jaringan komunikasi
termasuk Sumber Daya Manusia atau tenaga teknis pengelolanya.
3) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil
Secara umum permasalahan yang dihadapi pada kegiatan ini adalah :
a. Selama ini pembinaan administrasi kependudukan yang dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi hanya berupa monitoring dan evaluasi pengelolaan Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan saja;
b. Tenaga teknis operasional yang ada di Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai
pemahaman yang berbeda tentang teknis pengelolaan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan, terutama masalah pengumpulan dan konsolidasi data skala provinsi;
c. Masih kurangnya pengetahuan dan wawasan dari tenaga teknis operasional SIAK, baik
tenaga teknis yang tersedia di Provinsi maupun tenaga teknis yang ada di
Kabupaten/Kota tentang Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.
Solusi
Solusi yang perlu dilakukan adalah :
1) Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan
Sipil.
a. Dalam rangka penyamaan persepsi dan pemahaman tentang pengelolaan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Online perlu dilaksanakan rapat teknis
berkala antara tenaga teknis operasional yang ada di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
b. Dalam rangka pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan perlu dilaksanakan
pembinaan kepada Dinas/Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten/Kota se
Kalimantan Selatan secara terus menerus;
c. Mengingat tugas dan fungsi dari Pemerintah Provinsi dalam hal pembinaan administrasi
kependuduan dan catatan sipil kepada Dinas/Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, maka Pemerintah Provinsi perlu meningkatkan
pembinaan melalui pelaksanaan bimbingan teknis berupa pelatihan kepada Tenaga
Teknis Operasional baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
112
2) Kegiatan Penyediaan dan Operasional Perangkat SIAK (Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan).
a. Dalam rangka penyamaan persepsi mengenai kebijakan kependudukan perlu
dilaksanakan rapat koordinasi berkala antara Provinsi dan Kabupaten/Kota;
b. Dalam rangka pengembangan sistem administrasi kependudukan perlu dilaksanakan
pembinaan kepada Dinas/Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten/Kota se
Kalimantan Selatan secara terus menerus;
c. Mengingat tugas dan fungsi dari Pemerintah Provinsi dalam hal melaksanakan bimbingan
teknis administrasi kependuduan dan catatan sipil kepada Dinas/Kantor Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota se Kalimantan, maka Pemerintah Provinsi perlu
mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) atau Tenaga Teknis Operasional di tingkat
Provinsi sebagai tenaga pelaksana.
d. Menyusun format laporan baku tentang laporan kependudukan yang akan dikirim ke
Pemerintah Provinsi, berupa format laporan bulanan, laporan triwulan, laporan semester
dan laporan tahunan.
3) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Dalam rangka pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan perlu
dilaksanakan pemeliharaan perangkat SIAK dan pemutakhiran database kependudukan
secara berkelanjutan.
b. Bagi Kabupaten/Kota yang sudah operasional, baik menyangkut perangkat/jaringan
maupun SDM pengelola sistem, diharapkan dapat segera terintegrasi dengan Provinsi.
Untuk itu Pemerintah Provinsi perlu membangun infrastruktur jaringan komunikasi SIAK
Online termasuk SDM atau tenaga teknis operasional sebagai tenaga pelaksana.
c. Tugas dari Pemerintah Provinsi dalam hal pengumpulan database kependudukan dari
Dinas/Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota, maka diperlukan
koneksi langsung (online) antara Kabupaten/Kota dengan Provinsi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
113
12. URUSAN KETENAGAKERJAAN
Penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Selatan dikelola atau
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.
Kalsel.
Selama tahun 2005-2009, kegiatan yang telah dilaksanakan oleh DISNAKERTRANS Prov.
Kalsel dalam melaksanakan urusan ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Selatan adalah
sebagai berikut :
A. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.
Program ini ditujukan dalam rangka pembangunan sumber daya manusia yang diarahkan
pada pembentukan, peningkatan, dan pengembangan profesionalisme tenaga kerja,
kemandirian kewirausahaan, produktivitas, efisiensi, efektivitas, etos kerja, daya saing
sehingga mampu mengisi, menciptakan dan memperluas kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia adalah :
a. Pengembangan standar kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi tenaga
kerja
b. Penyelenggaraan program-program pelatihan kerja dengan berbagai kejuruan
ataupun kompetensi
c. Pelaksanaan Uji Kompetensi yang terbuka bagi semua tenaga kerja
d. Peningkatan relevansi dan kualitas lembaga pelatihan kerja
e. Peningkatan profesionalisme tenaga pelatihan dan instruktur latihan kerja
f. Peningkatan sarana dan prasarana lembaga latihan kerja.
2) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Tujuan program ini adalah untuk mendorong kesempatan kerja produktif serta kualitas
kerja dalam rangka mengurangi penganggur dan setengah penganggur baik di pedesaan
maupun diperkotaan serta memenuhi pasar kerja internasional.
Dalam rangka pengembangan dan perluasan kesempatan kerja telah dilakukan
beberapa kegiatan, yakni :
a. Pengembangan usaha mandiri profesional
Kegiatan pengembangan usaha mandiri profesional merupakan upaya untuk
mengurangi pengangguran di pedesaan maupun diperkotaan. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan memberi pelatihan mandiri (initial invesment). Adanya kemajuan
usaha mandiri tersebut diharapkan secara multiplier diharapkan dapat menyediakan
kesempatan kerja bagi tenaga kerja lainnya. Program TKMT/TKS adalah salah satu
upaya perluasan kerja setelah terlebih dahulu dibekali dengan pembinaan untuk
merubah pola pikir mencari pekerjaan menjadi menciptakan lapangan pekerjaan yang
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
114
dibekali dengan keterampilan teknis dan manajerial untuk mendirikan usaha dan
mengembangkan usaha.
b. Pengembangan Usaha Keluarga
Merupakan upaya untuk memberikan tambahan latihan keterampilan bisnis yang
diharapkan dapat mengembangkan, memodernisasi dan meningkatkan usaha keluarga
seperti Penciptaan Usaha Baru (WUB), terapan Teknologi Tepat Guna (TTG), Terapan
Teknologi Padat Karya Sistem Kader, Teknologi Padat Karya Sistem Kelompok.
c. Penempatan Langsung
Penempatan langsung pencari kerja dan penganggur dilaksanakan melalui sistem
informasi bursa tenaga kerja terpadu.
d. Padat Karya Produktif
3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
Program ini mempunyai tujuan dan sasaran yaitu terciptanya suasana hubungan kerja yang
harmonis antara pekerja dan pemberi kerja. Beberapa kegiatan ataupun upaya yang
dilaksanakan untuk terciptanya hubungan industrial yang harmonis, yakni :
a. Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap aturan yang
berlaku
b. Mendorong penentuan upah yang lebih fleksibel disesuaikan dengan peningkatan
produktivitas pekerja dan tingkat kebutuhan hidup pekerja
c. Mencegah terjadinya perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja
dengan melaksanakan sistem deteksi dini
d. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dengan melakukan pengawasan dan
pelaksanaan ”lawinforcement”, serta serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan menerapkan dan membudayakan hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja, serta keselamatan dan kesehatan kerja.
e. Mendorong peningkatan kesejahteraan pekerja melalui perbaikan syarat-syarat kerja,
seperti perbaikan mutu/kualitas kesepakatan kerja bersama, perbaikan sistem
pengupahan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Kerja (APBD)
NO. KEGIATAN
TAHUN JLH
(Orang) 2005
(Orang)
2006
(Orang)
2007
(Orang)
2008
(Orang)
2009
(Orang)
1. Institusional 96 176 192 192 176 832
2. Non Institusional 224 352 400 400 416 1.792
3. Pemagangan 80 96 80 48 112 416
4. Uji kompetensi tukang 0 0 30 60 60 150
5. Bimtek Pengelola LLS/
LLP
0 20 15 15 0 50
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
115
NO. KEGIATAN
TAHUN JLH
(Orang) 2005
(Orang)
2006
(Orang)
2007
(Orang)
2008
(Orang)
2009
(Orang)
6. Bimtek Instruktur
LLS/LLP
0 0 0 15 30 45
7. Pelatihan/sosialisasi
produktivitas
100 100 275 275 325 1.075
8. Pelatihan Desain Grafis 0 0 16 0 0 16
9. Pelatihan
kewirausahaan
0 0 0 0 25 25
10. Sertifikasi kompetensi
Instruktur BLK/LLK
0 0 0 40 0 40
JUMLAH 500 744 1.008 1.045 1.144 4.441
Indikator Keberhasilan :
a. Pelatihan Tenaga Kerja :
Indikator keberhasilan pelatihan tenaga kerja yaitu meningkatnya keterampilan dan
keahlian pencari kerja sehingga mampu mengisi lapangan kerja di berbagai sektor
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Selain itu pencari kerja juga dibekali dengan
keahlian berwira usaha. Melalui evaluasi yang dilakukan terhadap lulusan lembaga
pelatihan sebanyak 4272 orang atau 70 % telah terserap baik sebagai tenaga kerja
mandiri maupun ditempatkan di perusahaan.
b. Pemberdayaan Lembaga Latihan Swasta (LLS) dan Lembaga Latihan Pemerintah (LLP)
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelatihan baik di bidang administrasi pelatihan
maupun teknis pelatihan sehingga lembaga pelatihan mampu menciptakan tenaga kerja
yang terampil .
2) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja (PPKK) (APBD)
NO. KEGIATAN
TAHUN JLH
(Orang) 2005
(Orang)
2006
Orang)
2007
(Orang)
2008
(Orang)
2009
(Orang)
1. Perluasan Kerja
melalui Pola
Gramen Bank
0 40 32 40 0 112
2. Perluasan Kerja
sistem Padat Karya
0 0 126 169 0 295
3. Padat Karya
produktif
0 0 249 462 412 1.123
4. Terapan Teknologi
Tepat Guna Sistem
Kader
0 0 20 20 0 40
JUMLAH 0 40 427 691 412 1.570
Indikator Keberhasilan :
Melalui kegiatan perluasan kerja telah tercipta kesempatan kerja baru bagi masyarakat
sebanyak 16.946 tenaga kerja. Perluasan kesempatan kerja akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekaligus mengurangi tingkat pengangguran.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
116
3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja (APBD)
NO. KEGIATAN TAHUN
JLH 2005
2006
2007
2008
2009
I. Pembinaan Hubungan Industrial
1. Peningkatan kapasitas Kelembagaan Tenagakerja (Orang)
0 25 25 25 50 10
2. Pengembangan pengupahan (Orang)
0 25 0 25 25 75
II. Perngawasan Ketenagakerjaan
1. Penyuluhan dan penyebaran informasi pengawasan norma-norma ketenagakerjaan (Pkt)
0 0 1 1 1 3
III. Hiperkes 1. Penyuluhan Hiperkes
dan Keselamatan Kerja (orang)
250 250 250 250 375 1.350
2. Pengujian lingkungan kerja (lokasi)
0 240 400 300 300 1.240
3. Peningkatan kemampuan teknis pelaksana Hiperkes dan keselamatan kerja
75 75 75 100 100 425
4. Pemeriksaan kesehatan kerja (orang)
200 200 200 250 250 1.100
Indikator keberhasilan :
a. Pembinaan Hubungan Industrial
Meningkatnya pemahaman pemberi kerja dan pekerja tentang hak dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan yang berlaku melalui penyuluhan sebanyak 890 orang, meningkatkan
kesejahteraan pekerja melalui pengembangan upah minimum yang cenderung
meningkat setiap tahun.
Perkembangan Upah Minimal Provinsi (UMP) tahun 2005-2009
NO. URAIAN TAHUN
KET 2005 (Rp)
2006 (Rp)
2007 (Rp)
2008 (Rp)
2009 (Rp)
1. UMP di Kalimantan Selatan
536.300 629.000 745.000 825.000 930.000
4) Pengawasan Ketenagakerjaan
Meningfkatnya pemahaman pemberi kerja dan pekerja tentang arti pentingnya kesehatan
dan keselamatan kerja .
Data menunjukkan bahwa sejak tahun 2005-2009 terjadi penurunan yang signifikan
kecelakaan kerja di Kalimantan Selatan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
117
Kecelakaan Kerja di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
NO. URAIAN TAHUN JLH
(Orang)
2005 (Orang)
2006 (Orang)
2007 (Orang)
2008 (Orang)
2009 (Orang)
1. Kecelakaan Kerja (Orang)
717 362 274 191 23 1.567
Sehubungan dengan menurunnya angka kecelakaan kerja di Kalimantan Selatan pada hari
Rabu tanggal 14 Oktober 2009 Gubernur Kal-Sel H. Rudy Ariffin menerima penghargaan dari
Presiden RI sebagai pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2009.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan ketenagakerjaan adalah permasalahan yang rumit dan klassik dari tahun-
ketahun dan mempunyai dampak yang sangat luas apabila tidak ditangani secara baik. Ada
beberpa permasalahan yang dihadapi yakni :
1) Tingkat pendidikan angkatan kerja yang rendah (55,81%) SD kebawah sehingga tingkat
keterampilan juga rendah
2) Berdasarkan data hasil Susenas BPS Kalimantan Selatan tahun 2008 , angka pengangguran
terbuka Kalimantan Selatan masih relatif tinggi sebesar 118.374 orang
3) Belum berfungsinya secara optimal kelembagaan dan sarana hubungan industrial seperti
PP, PKB, LKS Bipartiti, LKS Tripatit, dan Lembaga PPHI
4) Masih banyaknya terjadi kasus perselisihan hubungan kerja dan perselisihan hubungan
industrial.
5) Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja baik oleh pekerja maupun pengusaha
belum maksimal sehingga menimbulkan masih seringnya terjadi kecelakaan akibat kerja.
Solusi
1) Melakukan penyuluhan ataupun sosialisasi tentang program-program pelatihan dan arti
pentingnya peningkatan kompetensi bagi tenaga kerja
2) Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perluasan kerja seperti Padat Karya, Gramen
Bank, Wira Usaha Baru, Job Fair, penyebaran informasi pasar kerja, dan yang paling
penting adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi ivestor sehingga tumbuh lapangan
kerja baru.
3) Mengintensifkan pembinaan dan koordinasi terhadap terhadap lembaga dan sarana
hubungan industrial.
4) Mengintensifkan penyuluhan/sosialisasi tentang pembinaan hubungan industrial dan
mendorong partisipasi lembaga kerja dalam pembinaan hubungan kerja di tempat kerja.
5) Mengintensifkan penyuluhan/sosialisasi tentang arti pentingnya mentaati norma-norma
keselamatan kerja.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
118
13. URUSAN KETAHANAN PANGAN
Pelaksanaan urusan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Ketahanan Pangan Prov. Kalsel.
Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan selama
tahun 2005-2009 oleh BKP Prov. Kalsel.
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan pada Badan Ketahanan Pangan Prov. Kalsel pada tahun 2005-
2009 dalam menyelenggarakan urusan Ketahanan Pangan.
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
5) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) a. Penanganan Daerah Rawan Pangan b. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan c. Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Perberasan e. Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan f. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat g. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok h. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah i. Pengembangan Desa Mandiri Pangan j. Pengembangan Lumbung Pangan Desa k. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan l. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan m. Pengembangan Manajemen Ketahanan Pangan n. Pengembangan Perstatistikan dan Informasi Ketahanan Pangan
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dari program dan kegiatan yamg telah dilaksanakan pada tahun 2005-2009 yang
telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan dalam inti-inti kegiatan yang menonjol sebagai
berikut :
1) Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan
a. Ketersediaan Pangan Utama Nabati dan Hewani
• Secara umum produksi komoditas Pangan Nabati dan Hewani
ketersediaannya selalu meningkat dari tahun 2005 – 2009, masing – masing
rata – rata padi 6,18%, beras 6,11%, jagung 22,7%, kedelai 23,3%, kacang
tanah 12,2%, ubi kayu 8,2%, ubi jalar 8,7%, sayuran 5,4%, buah – buahan
7,0%, daging 39,6%, telur 11,8% dan ikan 0,1%. Komoditas pangan yang
masih rendah perubahannya adalah sayuran dan susu. Apabila Ketersediaan
Pangan berdasarkan produksi daerah tersebut dibandingkan dengan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
119
kebutuhan masyarakat Kalimantan Selatan maka masih terdapat komoditas yang
minus yaitu kedelai, gula, minyak sawit, sayuran dan susu.
• Diantara komoditas yang belum dapat dipenuhi daerah lain dan tergantung dari
daerah lain adalah : gula, minyak sawit, dan susu. Secara mikro ketersediaan pangan
Kalimantan Selatan berdasarkan NBM sebesar 4000 kkal yaitu diatas Standar
Ketersediaan berdasarkan Widya Karya 2200 Kkal/kpt/hari. Sementara keberagaman
Ketersediaan berdasarkan Pola Pangan Harapan sebesar 82% yang diharapkan
mencapai PPh Ideal 100% pada tahun 2020.
b. Desa Mandiri Pangan
• Sejak tahun 2006 di Kalimantan Selatan telah melaksanakan Program Aksi Desa
Mandiri Pangan. Program ini merupakan program pemberdayaan masyarakat
khususnya rumah tangga miskin. Sedangkan tujuan nya adalah untuk meningkatkan
Ketahanan Pangan dan Gizi. Melalui pendayagunaan sumber daya, kelembagaan
dan budaya lokal di pedesaan.
• Dalam pelaksanaannya Desa Mandiri Pangan melalui 4 tahapan, yaitu : Tahap
Persiapan, Tahap Penumbuhan, Tahap Pengembangan dan Tahap Kemandirian.
• Pada posisi Oktober 2008, lokasi Desa Mapan terdapat di 10 Kabupaten dan 49 Desa.
Penduduk miskin sebesar 6.146 KK (54,16%) atau 20.384 orang dari 11.348 KK
dengan penduduk 37.638 jiwa di daerah tersebut.
• Apabila dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin Kalimantan Selatan tahun 2008
sebesar 329.322 orang (34,12%) maka diharapkan setelah 4 tahun, kegiatan Desa
Mapan dapat mengentaskan kemiskinan sebesar 2,1% atau rata-rata 0,5% pertahun.
Selain itu Desa Mapan ini diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat
dalam kemandirian pangan, peningkatan keterampilan dan peningkatan pendapatan
dalam mengakses pangan melalui perbaikan daya beli masyarakat.
Lokasi Pelaksana Program Aksi Desa Mandiri Pangan
Prov. Kal-Sel Tahun 2006 - 2009
No Kab.
Tahap kegiatan (desa)
Kemandirian
(2006) :
Pengembangan
(2007) :
Penumbuhan
(2008) :
Persiapan
(2009) :
I Tabalong 1. Walangkir (3K) 1. Batang Bayu (2K) Desa Jirak 1 desa
2. Madang (3 K) 2. Pugaan (4K)
II HS. Utara 1. Bajawit (2K) 1. Teluk Limbung (3K) Desa Padang Luar 1 desa
2. Sei Tabukan (3K) 2. Baru (3K)
III HS. Tengah 1. Aluan Sumur (5K) 1. Murung B (9K) Desa Maringgit 1 desa
2. Cukan Lipai (4K) 2. Tandilang (7K)
IV HS. Selatan 1. Kayu Abang (4K) 1. Sili-sili (2K) Desa Balimau 1 desa
2. Bago Tanggul (4K) 2. Muning Baru (2K)
V Tanah Laut 1. Bingkulu(1K) 1. Handil Gayam (2K) Desa Tungaran 1 desa
2. Ujung (2K) 2. Panjaratan (3K)
VI Banjar - 1. Sungai Kitano (3K) Desa Pandak Daun 1 desa
2. Kalaan (2K)
VII Barito Kuala - 1. Simpang Jaya (4K) Desa Karya Makmur 1 desa
2. Pantai Hambawang (6K)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
120
No Kab.
Tahap kegiatan (desa)
Kemandirian
(2006) :
Pengembangan
(2007) :
Penumbuhan
(2008) :
Persiapan
(2009) :
VIII Balangan - - - 2 desa
IX Tapin - - - 2 desa
X Tanah Bumbu - - - 2 desa
Jumlah
10desa/31
Kelompok
14 desa/52 Kelompok 7 desa/23 kelompok 13 desa
c. Kerawanan Pangan dan Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan
• Model deteksi atau penggambaran adanya Kerawanan Pangan dipakai alat-alat yang
sudah berlaku dan terstruktur dalam Ketahanan Pangan. Model atau system yang
terstruktur adalah Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Peta
Kerawanan Pangan (Food Gathering Atlas). Secara umum SKPG disusun
berdasarkan 3 indikator utama : Pertanian, Kesehatan dan Keluarga Pra Sejahtera I
dan II (BKKBN). Sedangkan Peta Kerawanan Pangan (FIA) terdiri dari 4 kelompok
indikator gabungan : Ketersediaan Pangan, Akses Pangan, Penyeragaman Pangan
dan Kerawanan Pangan.
• Di Provinsi Kalimantan Selatan masih banyak daerah yang terdeteksi sebagai Daerah
Rawan Pangan atas beberapa alasan dari indikator kerawanan pangan tersebut.
• Antisipasi dan penanganan Rawan Pangan baik kronis maupun transisi dilakukan
melalui beberapa kegiatan antara lain : Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRB),
Desa Mandiri Pangan, Lumbung Pangan dan Diversifikasi Pangan Lokal.
2) Distribusi; Harga Dan Akses Pangan
a. Stabilisasi Harga (DPM – LUEP)
• Dalam rangka stabilisasi Harga Pangan Strategis di tingkat petani, khususnya gabah
di Provinsi Kalimantan Selatan telah dilaksanakan melalui kegiatan Dana Penyediaan
Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM - LUEP) yang dikenal Dana
Talangan. Pembiayaan didukung dengan dana APBN maupun APBD.
• Selama 6 tahun sejak tahun 2003 – 2008 realisasi APBN berjumlah 33,20 Milyar atau
rata-rata 5,53 Milyar/Tahun dan dimanfaatkan untuk membeli gabah sebesar 22.333
Ton atau rata-rata 3.723 Ton/Tahun. Realisasi APBD tahun 2004-2009 berjumlah
37,49 Milyar atau rata-rata 6,25 Milyar/Tahun, dimanfaatkan untuk pembelian gabah
sebesar 20.312 Ton atau rata-rata 3.385 Ton.
• Cakupan pembelian gabah dari dana APBN dan APBD terhadap surplus gabah
Kalimantan Selatan sebesar 6.424 Ton/Tahun dan dimanfaatkan oleh LUEP rata-rata
35 Kali Putaran menjadi 22.484 Ton. Dengan demikian cakupan tersebut sebesar
7,49% dari surplus rata-rata 400.000 Ton/Tahun.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
121
• Apabila asumsi untuk menjaga stabilitas harga pembelian gabah diatas 15% masih
ada kesenjangan sebesar 7,51% atau diperlukan dana tambahan sebesar Rp.
72.000.000.000 – Rp. 75.000.000.000.
• Penyediaan dana untuk stabilisasi harga dipengaruhi oleh adanya peningkatan surplus
padi dan harga dasar (HPP). Perubahan Harga Pembelian Pemerintah untuk gabah di
tingkat petanisejak tahun 2002 -2008 adalah Rp. 1.230,-/Kg GKB Tahun 2002, Rp.
1.330,-/Kg GKB Tahun 2005, Rp. 1.730,-/Kg GKB Tahun 2005, Rp. 2.200,-/Kg GKB
Tahun 2008, Rp. 2.400,-/Kg GKB Tahun 2008 (Akhir).
• Manfaat yang diperoleh terhadap LPBM – LUEP untuk Stabilisasi Harga adalah :
- Dapat mengamankan HPP Gabah yang diprogramkan pemerintah melalui
perbaikan sentimen dan peningkatan harga gabah petani khususnya musim panen
raya (rata-rata pertahun 102 %) atau keuntungan petani dari penjualan gabah
sebesar 12,1 – 14,4 Milyar/Tahun.
- Keuntungan LUEP terhadap pengolahan gabah menjadi beras 4,3 – 5 Milyar dan
harga jual dedak 8,1 – 9 Milyar.
- Pendapatan, tenaga kerja, pengolah beras, pembelian dan penjemuran padi 8,5 –
9 Milyar.
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 38.500 orang.
b. Harga dan Akses Pangan
• Pemantapan Harga Pangan Utama Nabati dan Hewani selalu dilakukan berkala
berkala tiap minggu di setiap Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis
Harga dan Akses Pangan dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat
terhadap daya beli dan kemudahan mendapatkan pangan demikian pula demikian
pula program untuk antisipasi hari besar nasional dan keagamaan dan tahun baru.
3) Konsumsi Dan Keamanan Pangan
a. Salah satu indikator penilaian situasi mutu gizi pangan dan kerja sama konsumsi suatu
daerah digambarkan dalam Skor Pola Pangan Harapan Konsumen. Pola Pangan
Harapan ini merupakan capaian kondisi konsumsi ideal dan harga perbaikan selanjutnya
melalui kegiatan percepatan diversifikasi pangan dan giziyang dikenal dengan gerakan
Makanan Beragam, Bergizi dan Berimbang. Skor PPH Kalimantan Selatan baru
mencapai 80,28%, lebih rendah dibandingkan PPH Nasional rata - rata 82%.
b. Konsumsi kelompok bahan makanan padi- padian (beras) masih tinggi diatas standar,
sementara umbi – umbian, pangan hewani, minyak dan lemak serta sayur dan buah –
buahan masih dibawah standar. Sedangkan secara umum konsumsi energi sebesar
1.664,50 kkal (96,1%) termasuk dalam kategori normal.
c. Percepatan Diversifikasi Pangan, khususnya pangan local atau tradisional dilakukan
kerjasama dengan Lembaga Penilitian Universitas Lambung Mangkurat. Sejak tahun
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
122
2008 telah dibentuk Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) dengan
tugas melaksanakan pengawasan mutu dan keamanan pangan secara proporsional juga
melakukan pelayanan sertifikasi hasil pertanian dan pengawasan pangan hasil pertanian
yang beredar berisiko tinggi dan yang dikemas dan berlabel.
d. Secara aktual Konsumsi Pangan masih rendah tingkat keberagamannya hal ini
disebabkan lambatnya perubahan pengetahuan, perilaku, budaya dan daya beli
masyarakat untuk menyukseskan pangan yang beragam
e. Secara umum, saat ini Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dalam upaya
Percepatan Diversifikasi Pangan berdasarkan PP No. 22 Tahun 2009 untuk perlu
ditindaklanjuti melalui operasional di lapangan
4) Manajemen Ketahanan Pangan Dan Penguatan Kelembagaan Ketahanan Pangan
a. Manajemen Ketahanan Pangan selalu ditingkatkan melalui Pemantapan Kelembagaan
di tingkat Provinsi dan Kabupaten. Berdasarkan PP No 41 Tahun 2007, Ketahanan
Pangan merupakan urusan wajib dengan demikian urusan keberhasilan pangan harus
dilaksanakan oleh Pusat dan Daerah amelalui kewenangan Ketahanan Pangan di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten.
b. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No 6 Tahun 2008 tanggal
15 April 2008, telah dibentuk Badan Ketahanan Pangan tingkat Provinsi. Sementara di
daerah sudah terdapat 11 kabupaten yang berbentuk Badan atau Kantor Ketahanan
Pangan, baik yang berdiri sendiri maupun bergabung dengan Penyuluh Pertanian.
Hanya 2 Kota yang belum terbentuk instansi khusus ketahanan pangan dan masih
dilaksanakanoleh Pemerintah Daerah setempat.
c. Secara operasional Badan Ketahanan Pangan dilengkapi dengan Dewan Ketahanan
Pangan yang diketahui oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Tim Ahli dan
Kelompok Kerja Ketahanan Pangan.
C. Permasalahan dan Solusi
Dalam menyelenggarakan urusan Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan, Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan terdapat beberapa kendala/permasalahan
dalam kegiatannya. Di bawah ini dijelaskan permasalahan dan solusi atas permasalahan yang
dihadapi dalam penyelenggaraan urusan Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Selatan.
Permasalahan
1) Data distribusi pangan khususnya beras anatar kabupaten, provinsi dan pasokan diluar
Kalimantan Selatan belum terpantau secara rutin, sehingga tidak terekam secara pasti
berapa jumlah beras yang keluar maupun yang masuk.
2) Pencatatan harga kebutuhan pokok dari kabupaten/kota belum semua menyampaikan
laporannya tiap bulan.
3) Sistem administrasi LUEP kurang lengkap sehingga kontinuitas kurang berjalan dengan baik.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
123
4) Keterbatasan fasilitas yang dimiliki LUEP (gudang, lantai jemur, alat penggilingan)
5) Kurang dukungan dana operasional pembinaan APBD II
6) Masih adanya dana yang tidak diserap (sebesar 17,30% = Rp 60.540.000). Hal dan prioritas
utama dana pembinaan/perjalanan dinas. Hal ini dapat terjadi karena : Keterbatasan
petugas Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Honorer tidak boleh melakukan perjalanan
dinas
7) Tim Pokja keamanan pangan melakukan pembinaan secara bersama dimana anggota-
anggota berasal dari beberapa dinas/instansi
8) Tidak tersedianya peralatan pasca panen dan penggilingan yang memadai ditingkat
kelompok atau desa dalam mendukung lumbung pangan masyarakat atau desa
9) SDM pengelola lumbung pangan belum terlatih dengan baik untuk aspek teknis dan
manajerial
10) Dukungan kemitraaan antar instansi terkait dalam pembuatan dan pengelolaan lumbung
pangan untuk cadangan pangan dan tunda jual belum sesuai yang diharapkan
11) Pengembangan makanan tradisional daerah belum terkelola dengan optimal
12) Belum optimalnya pemanfaatan pangan lokal di daerah
13) Sosialisasi atau pemasyarakatan makanan beragam, bergizi dan seimbang masih terbatas di
beberapa Posyandu tertentu
14) Data dan informasi dari instansi terkait khususnya mengenai produksi dan eksport import
masih sulit diakses tepat waktu (aktual)
15) Sosialisasi peta dan intervensi kerawanan pangan hasil dari FIA dan SKPG belum
sepenuhnya dapat diimplementasikan oleh kabupaten/kota
16) Hasil analisis ketersediaan pangan, kebutuhan pangan, kebijakan komoditas masih belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh instansi terkait dalam rangka meningkatkan ketahanan
pangan daerah
Solusi
1) Untuk pemantauan distribusi pangan antara kabupaten, antar provinsi maupun pasokan dari
luar perlu adanya survey dan dukungan dana (kerjasama dengan instansi terkait, Biro
Perekonomian, Perindag dan BPS serta BKP)
2) Untuk pencatatan harga kebutuhan pokok perlu ditunjuk petugas masing – masing
kabupaten/kota dan diberi insentif/transport.
3) Pembinaan/pemantauan LUEP harus secara rutin dilaksanakan
4) Perlu adanya bantuan sarana berupa alat pengering, lantai jemur bagi LUEP skala besar
5) Perlu adanya dukungan dana dr APBD II
6) Biaya untuk pembinaan/perjalanan dinas disesuaikan dengan petugas PNS yang tersedia
7) Koordinasi lebih ditingkatkan lagi agar Tim Pokja keamanan pangan bertugas secara optimal
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
124
8) Meningkatkan kerjasama kelompok atau desa dalam pemanfaatan lumbung pangan
(khususnya lumbung padi) dengan penggilingan padi atau lembaga usaha ekonomi
pedesaan terdekat
9) Agar dibentuk Pusat Kajian Makanan Tradisional dalam rangka meningkatkan pemanfaatan
dan pengelolaan lokal dilingkungan Perguruan Tinggi (Unlam) secara tersendiri
10) Diharapkan adanya dukungan kebijakan daerah tentang sosialisasi pemanfaatan pangan
lokal atau makanan tradisional baik berupa himbauan/instruksi atau Perda
11) Gerakan pemasyarakatan atau sosialisasi makanan Beragam, Bergizi dan Seimbang agar
ditingkatkan frekuensi dan cakupannya di Posyandu desa di daerah.
12) Pelatihan untuk peningkatan pemanfaatan dan manajemen lumbung pangan atau kelompok
di masing – masing kabupaten (APBD II)
13) Pemanfaatan dana DAK untuk pembuatan lumbung pangan masyarakat atau desa dapat
dikembangkan di kabupaten/kota laainnya selain Kabupaten Hulu Sungai Selatan (5
lumbung dari dana DAK)
14) Data masing-masing instansi terkait memiliki keragaman sifat dan cara atau indikator dalam
penetapannya, untuk ini data yang bersifat tengah dan tahunan seperti perkebunan dan
peternakan hanya dapat diakses pada waktu tertentu. Hal ini diperlukan koordinasi untuk
klarifikasi dan validasi data secara teratur (4 kali dalam setahun)
15) Sosialisasi dilakukan secara teratur dan intervensinya diikuti dengan penganggaran melalui
APBN dan APBD I dan II. Khususnya untuk antisifasi daerah rawan pangan
16) Sosialisasi dan penyebaaran informasi dikoordinasikan dengan instansi terkait dalam
perencanaan, musrenbang daerah dan pusat khususnya dalam rangka meningkatkan
ketahanan pangan daerah
17) Peningkatan program terutama kegiatan ketersediaan dan antisifasi kerawanan pangan
melalui kebijakan propinsi dan daerah
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
125
14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi
Kalimantan Selatan pada tahun 2005-2007 dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Daerah, seiring dengan berlakunya PP
Nomor 41 Tahun 2007, ditindak lanjuti dengan keluarnya PERDA Nomor 6 Tahun 2008 berubah
menjadi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov. Kalsel 2008-2009.
Di bawah ini dijelaskan Program maupun kegiatan yang dilaksanakan oleh BPMPD dan BPP &
PA Prov. Kalsel dalam menyelenggarakan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009.
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2005-2007 yang diprogramkan oleh BPMPD Prov. Kalsel 1) Kegiatan Penanggulangan Desa Miskin dan Daerah Kumuh 2) Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 3) Kegiatan Perlombaan Desa dan Perlombaan Kelurahan. 4) Kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) 5) Kegiatan Pendayagunaan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna 6) Kegiatan Pendamping Proyek PMPD / CERD 7) Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan 8) Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga 9) Kegiatan Bimbingan Teknis Dana Pembangunan Desa/Kelurahan (DPD/K) 10) Kegiatan Peningkatan Pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat 11) Kegiatan Pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM / LKMD) 12) Kegiatan Penangulangan Desa Miskin dan Daerah Kumuh. 13) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PKPS-BBM 14) Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan 15) Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) 16) Kegiatan Peningkatan Pembinaan, Koordinasi Pemberdayaan Program 17) Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Perdesaan 18) Fasilitasi Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan. (Program
Gerbangmas Taskin tahun 2007) 19) Kegiatan Pembinaan Pelestarian Program Pemberdayaan Masyarakat dalam
Pembangunan Desa. 20) Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa 21) Kegiatan Pembinaan Stimulan Pembangunan Desa 22) Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan jender,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 23) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Anak 24) Kegiatan Pembinaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2008-2009 yang diprogramkan oleh BPP & PA Prov. Kalsel 1) Program Penguatan Kelembagaan.
a. Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan. b. Kegiatan Peningkatan Pembinaan, Koordinasi Pemberdayaan Program. c. Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2) Program Pengentasan Kemiskinan. a. Kegiatan Fasilitasi Permodalan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan
( Program Gerbangmas-Taskin Tahun 2008) b. Kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
126
3) Program Peningkatan Keswadayaan Masyarakat. a. Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa. b. Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa).
4) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana pendukung dalam kegiatan Sosial ekonomi. a. Kegiatan Pembinaan Pelestarian Kegiatan Pemeberdayaan Masyarakat dalam
Pembangunan Desa. 5) Program Pemberdayaan Perempuan. a. Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan Gender,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. b. Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak). c. Kegiatan Pembinaan pemberdayaan perempuan dan anak. d. Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga. e. Pemetaan/Pendataan serta Pembinaan Organisasi Perempuan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tahun 2005
1) Kegiatan Penanggulangan Desa Miskin dan Daerah Kumuh Tersusunnya Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD).
2) Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) - TMMD 74 (Kab. Batola dan Tabalong) - TMMD 75 (Kab. Tapin dan HSS)
3) Kegiatan Perlombaan Desa dan Perlombaan Kelurahan. 4) Kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) di 5 lima) kabupaten lokasi PPK (kabupaten Kotabaru, Batola, Tapin, Balangan dan HSU) hasil yang telah dicapai/ kegiatan yang dilaksanakan berbeda-beda antara kabupaten yang satu dengan kabupaten yang lain.
5) Kegiatan Pendayagunaan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) - Terbina dan terpantaunya Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) dan Pos Pelayanan Teknologi Pedesaan (Posyantekdes) pada Kabupaten/Kota
- Rapat persiapan Gelar TTG Nasional VII di Jakarta dan Rapat Pemantapan Pelaksanaan Gelar TTG Nasional VII di Palembang (Sumatera Selatan)
- Gelar TTG Tingkat Nasional di Palembang. - Kegiatan Gelar TTG Tingkat Nasional VII Tahun 2005 di Palembang (Sumatera Selatan) bertemakan “Melalui Teknologi Tepat Guna (TTG), kita wujudkan kemandirian masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan rakyat“.
- Upacara Pembukaan pada tanggal 27 September 2005 pukul 09.30 Wib dibuka secara resmi oleh Presiden RI Bapak DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono .
- Pelaksanaan kegiatan Gelar dan Pameran TTG 6) Kegiatan Pendamping Proyek PMPD / CERD
- Masyarakat desa lokasi program telah mampu melaksanakan perencanaan pembangunan desanya (tersusunnya RPJMD)
- Terbentuknya Asosiasi LSPBM di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut. - Terbentuknya 96 Lembaga Simpan Pinjam Berbasis Masyarakat (LSPBM) di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut.
7) Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan - Pelaksanaan lomba Perusahaan Pembina Terbaik Tenaga Kerja Perempuan dan Home Industri Tingkat Provinsi
- Meningkatnya pengetahuan masyarakat khususnya perempuan dalam membina rumah tangganya.
- Terlaksananya monitoring pelaksanaan pengarusutamaan jender di Kab/Kota - Belum meratanya pemahaman tentang jender baik di kalangan Dinas/Instansi maupun masyarakat dan hanya sebagian dari Dinas/Instansi yang memprogramkan kegiatan yang berwawasan jender.
- Masih adanya tindakan diskriminasi terhadap perempuan dan anak.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
127
8) Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga - Pelaksanaan lomba Program Terpadu P2W-KSS/PKK dan Gerakan Sayang Ibu (GSI) Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan
- Terbinanya Desa/Kelurahan Binaan PKK, BKB dan Posyandu pada Kabupaten/Kota se Kalsel.
- Tersusunnya data Terpilah Laki-laki dan Perempuan pada Kabupaten/Kota se Kalsel. - Bantuan hadiah ekonomi produktif bagi Desa/keluarahan Pelaksana P2W-KSS/PKK - Bantuan Keuangan kepada TP. PKK Prop. Kalsel yang meliputi Sekretariat PKK, Pokja I, Pokja II, Pokja III dan Pokja IV
9) Kegiatan Bimbingan Teknis Dana Pembangunan Desa/Kelurahan (DPD/K) - Terarahnya pemanfatan DPD/K sesuai dengan tujuan da sasaran pemberian dana. - Meningkatnya kemampuan desa/kelurahan dalam melayani dan memberdayakan masyarakat.
- Meningkatkan pegetahuan dan wawasan Aparat perencana dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran partisipatif.
10) Hasil yang telah dicapai Kegiatan Peningkatan Pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat - Terinventarisirnya data daerah-daerah yang telah membentuk LPM - Terinventarisirnya data pelaksanaan PMT-AS di Kabupaten/Kota - Meningkatkan tugas dan fungsi LPM sesuai UU. No. 32 Tahun 2004 sebagai mitra Pemerintah Desa/Kelurahan dalam menyusun dan melaksanakan pembangunan dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Tahun 2006
1) Kegiatan Pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM / LKMD ) - Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ( LKMD ) yang telah berubah nama menjadi LPM sebanyak 869 buah, yang menjadi LPPK 5 buah, LPMD 128 buah, Dewan Kelurahan 50 buah dan LKMD sebanyak 904 buah.
- Hampir semua sudah didasari pembentukannya dengan PERDA dan SK. Bupati/Walikota. 2) Kegiatan Perlombaan Desa dan Perlombaan Kelurahan 3) Kegiatan Pendayagunaan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG)
- Telah dilaksanakan Gelar TTG Nasional yang diikuti oleh 9 Kabupaten/Kota bertempat di Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.
- Disamping Gelar juga diadakan pertemuan-pertemuan dalam rangka mencari solusi yang tepat untuk memanfaatkan TTG tersebut.
- Melalui Gelar TTG juga terinformasikan upaya pendayagunaan teknologi terbarukan , jenis TTG dari hasil inovasi masyarakat, dunia usaha, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan baik pemerintah maupun swasta.
4) Kegiatan Penangulangan Desa Miskin dan Daerah Kumuh. - Kegiatan ini berupa pemberian bantuan dana sebagai stimulan kepada daerah yang pelaksanaannya ditekankan pada swadaya masyarakat , ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan dorongan agar masyarakat benar-benar mengetahui makna pemberdayaan masyarakat.
- Inventarisasi data kemiskinan dan data desa tertinggal - Pelaksanaan koordinasi Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam upaya pelaksanaan penanggulangan desa miskin dan daerah kumuh yaitu dengan bersama-sama menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskina Daerah ( SPKD ).
5) Kegiatan Program Pengembangan Kecamatan - Pelaksanaan kegiatan PPK di Provinsi. Kalsel ada 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Batola, Tapin, Balangan, HSU dan Kotabaru.
6) Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD ) - TMMD 76 Pokok Kota Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kelurahan Sungai Jingah dan TMMD Pendamping Kabupaten HSU, Kecamatan Banjang, Desa Pawalutan.
- TMMD 77 Pokok Kabupaten Tanah Bumbu, Kecamatan Simpang Empat, Desa Kampung Baru dan TMMD Pendamping Kabupaten Tanah Laut, Kecamatan Jorong, Desa Alur.
7) Kegiatan Bintek Dana Pembangunan Desa (DPD/K)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
128
- Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan Aparat desa/kel dalam pengelolaan administrasi DPD/K
- Terarahnya pemanfaatan dan penyaluran DPD/K sesuai tujuan dan sasaran pemberian dana.
8) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PKPS-BBM. - Terlaksananya koordinasi dan pengawasan serta penanganan pengaduan masyarakat terhadap pelaksanaan PKPS-BBM dan SLT
9) Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan - Pelaksanaan Lomba Perusahaan dan Home Industri yang memperekjakan tenaga kerja perempuan
- Memasyarakatnya produk hukum tentang perempuan dan anak. 10) Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
- Terbinanya Desa/Kel Binaan PKK, BKB, GSI dan Posyandu pada Kab/Kota - Tersusunnya data terpilah antara laki-laki dan perempuan.
11) Kegiatan Peningkatan Pembinaan, Koordinasi Pemberdayaan Program - Tersusunnya data Profil pemberdayaan masyarakat. - Meningkatnya wawasan dan pengetahuan Aparat perencana dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran partisipatif.
- Terjalinnya hubungan yang harmonis antara Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam penyusunan program pemberdayaan masyarakat.
Tahun 2007
1) Hasil yang dicapai Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Pedesaan. - Sebagai mitra pemerintah desa dan kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat desa, antara lain :
• menyusun rencana pembangunan secara partisipatif • menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat • menumbuhkembangkan dan menggerakkan prakarsa dan partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat, dan lain-lain.
- Dipahaminya tugas dan fungsi Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan, membantu masyarakat dalam mengembangkan kapasitas agar dapat menangani masalah secara efektif, dan lain-lain.
- Terselenggaranya kegiatan penilaian LKMD/LPM terbaik tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2007.
- Tersosialisasinya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan dan Permendagri Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat.
2) Kegiatan Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah ( Gerbangmas-Taskin). Melalui Program Gerakan Terpadu Masyarakat melaksanakan pengentasan kemiskinan dengan pendekatan Tri Daya telah berhasil dilaksanakan : - Fasilitasi permodalan bagi 257 Kelompok Usaha Kecil (POKMAS) dengan jumlah anggota 1.977 orang di 52 desa, 26 kec, 13 kab/kota lokasi Gerbangmas- Taskin.
- Terbinanya sejumlah 8.581 RTM di 52 desa dan kelurahan, 26 kec,13 kab/kota dalam melalui upaya pemberdayaan manusia dan usaha.
- Tersedianya Tenaga Pendampingan dari Provinsi untuk 52 desa,26 kec, 13 kab/kota. - Terlatihnya Petugas Lapangan Program Gerbangmas-Taskin sebanyak 100 org petugas - Fasilitasi pemberdayaan lingkungan menunjang Program Gerbangmas-Taskin dan pelaksanaan Gerbangmas-Taskin Pola Mandiri yang biayanya dianggarkan oleh Pemerintah kabupaten/Kota yang bersangkutan antara lain pembuatan, perbaikan dan peninggian , pengerasan jalan , pemasiran, pembuatan , perbaikan jembatan ,drainase sarana air bersih, sumur pompa,mck, sarana dan prasarana pasar desa ,fasilitas lainnya
- Termonitornya pelaksanaan Program Gerbangmas-Taskin di 52 desa dan kelurahan lokasi pelaksanaan program.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
129
3) Kegiatan Pembinaan Pelestarian Program Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan desa. - Terevaluasi dan terbinanya kegiatan PPK IIIB tahun II Siklus 10 dalam rangka pengentasan masyarakat miskin pada 2 Kabupaten, 4 Kecamatan ( th.terakhir PPK) dan terevaluasi serta terbinanya kegiatan PNPM-PPK dalam rangka pengentasan masyarakat miskin pada 10 Kabupaten, 41 Kecamatan.
- Meningkatnya pengetahuan tata ruang kawasan perdesaan bagi aparat pemerintahan desa dan kelurahan.
- Terbina dan terevaluasinya program pasca CERD. - Terlaksananya sosialisasi Pasar desa dan Lumbung Pangan. - Termonitornya pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong.
4) Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa. - Terbina dan berkembangnya Teknologi Tepat Guna di Kabupaten/Kota seKalimantan Selatan.
- Tecapainya kesepakatan dan Koordinasi antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota terhadap pendayagunaan dan pengembangan TTG.
- Keikutsertaan Provinsi Kalimantan Selatan pada pelaksanaan Gelar TTG Tingkat Nasional IX di Menado.
- Penyiapan pameran TTG dalam rangka hari jadi Provinsi. - Terdata dan terinventarisirnya jenis –jenis TTG yang ada didesa dan kelurahan. - Terlaksananya kegiatan TMMD LXXIX (79) di Kab Balangan kec. awayan desa tundakan dan kegiatan TMMD LXXIX (79) imbangan di Kab Batola kec.kuripan desa jambu baru.
5) Kegiatan Pembinaan Stimulan Pembangunan Desa. - Terselenggaranya Rakor antara Kabupaten/Kota dan Kecamatan penerima bantuan stimulan.
- Menunjang kapasitas pemerintahan di 252 desa dan kelurahan dalam rangka menumbuhkan partisipasi masyarakat /swadaya dalam pelaksanaan pembangunan dipedesaan dan kelurahan terutama pembangunan infra struktur dasar yang diperlukan masyarakat.
- Menunjang kapasitas pemerintahan di 62 kecamatan dalam rangka pembinaan lepada 252 desa dan kelurahan dalam melaksanakan pembangunan dipedesaan.
- Terlaksananya monitoring dan evaluasi kelokasi daerah penerima stimulan. 6) Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan ( Pemberdayaan Masyarakat dan Desa )
- Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk membangun desa dan kelurahan serta terbinanya tertib administrasi desa dan kelurahan.
- Peningkatan kapasitas aparat pengelola profil desa dan kelurahan serta Tim penilai perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi dalam penyusunan perencanaan strategis desa dan evaluasi perkembangan masyarakat.
- Adanya penyamaan persepsi, wawasan dan pemahaman dalam kerangka menindak lanjuti berbagai kebijakan, program dan kegiatan penyediaan data potensi dan perkembangan masyarakat serta pendayagunaan profil desa dan profil kelurahan dalam proses pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
- Tersosialisasinya Permendagri Nomor. 13 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Perlombaan desa dan kelurahan, tersosialisasinya Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan data dan profil desa dan profil kelurahan.
- Dengan terbentuknya Tim Koordinasi Unit Pengaduan Masyarakat PKPS –BBM pada semua tingkatan pemerintahan maka terciptanya koordinasi antar instansi pemerintah dan pemerintah daerah pada setiap jenjang tingkatan dan tersedianya kesempatan bagi masyarakat menyampaikan keluhan guna penyelesaian penanganan pengaduan penyimpangan pelaksanaan Program PKPS- BBM.
- Terpantaunya pelaksanaan Program PKPS-BBM yang dilaksanakan oleh Instansi pelaksana untuk disalurkan kepada yang berhak menerima ( penerima manfaat) sesuai peruntukkannya.
7) Kegiatan Peningkatan Koordinasi Pemberdayaan Program. - Tersosialisasinya perencanaan pengangaran partisifatif.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
130
- Terkumpulnya data profil pemberdayaan masyarakat. - Termonitornya pelaksanaan Musrenbang tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
8) Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi yamg terkait dengan kesetaraan Gender Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang : - Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 (Perlindungan Anak ) - Undang-Undang Nomor.23 Tahun 2004 (Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga) - Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 (Pemberantasan tindak pidana perdagangan orang).
- Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 ( Narkotika ) - Inpres Nomor 9 Tahun 2000 (PUG dalam Pembangunan)
9) Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan ( Pemberdayaan Perempuan dan Anak). - Industri rumah tangga perempuan sudah banyak yang mendapat pembinaan dari instansi teknis didaerah dan mampu menunjang pendapatan keluarga.
- Meningkatnya kesadaran perusahaan dalam penbinaan Nakerwan dan meningkatnya profesionalitas perempuan dalam pekerjaannya.
- Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membangun keluarga sehat. - Meningkatnya partisipasi masyarakat yang mendukung kesehatan.
10) Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak. - Terbinanya kegiatan yang dilaksanakan Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) sampai ketingkat desa dan kelurahan.
- Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kualitas dan ketahanan fisik anak melalui pelaksanaan PMT-AS.
- Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membangun keluarga sehat. - Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam mendidik anak balita secara baik dan benar.
11) Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) - Meningkatnya 10 Program Pokok PKK dikalangan masyarakat. - Meningkatnya pengetahuan ketrampilan kaum wanita dalam pengelolaan kesejahteraan keluarga.
12) Kegiatan Pengadaan Peralatan Kantor. - Tersedianya peralatan kantor mesin tik manual dan mesin tik elektrik. - Tersedianya perangkat Komputer. - Tersedianya perangkat alat pendingin ruangan ( AC ).
13) Hasil yang dicapai Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran. - Terfasilitasinya kegiatan rutin urusan pelayanan admnistrasi perkantoran. - Lancarnya aktivitas kegiatan kantor BPMP.
Tahun 2008
1) Program Penguatan Kelembagaan. a. Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Perdesaan.
- Sebagai mitra pemerintahan desa dan kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat Desa antara lain menyusun rencana pembangunan partisipatif, menampung dan Menyalurkan aspirasi masyarakat, menumbuh kembangkan dan menggerakkan Prakarsa dan partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat dan lain-lain.
- Dipahaminya tugas dan fungsi Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan membantu masyarakat dalam mengembangkan kapasitas agar dapat menangani masalah secara efektif, dan lain-lain.
- Terselenggaranya kegiatan penilaian LPM terbaik Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2008.
- Tersosialisasinya Peraturan Mendagri No.5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan dan Permendagri No.7 Tahun 2007 Tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat.
b. Kegiatan Peningkatan Pembinaan Koordinasi Pemberdayaan Program. - Tersosialisasinya Perencanaan Penganggaran Partisipatif. - Terkumpulnya data profil pemberdayaan masyarakat.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
131
- Termonitornya pelaksanaan Musrenbang Tingkat Kecamatan dan Desa/Kel.
2) Program Pengentasan Kemiskinan. a. Kegiatan Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah diperdesaan( Program Gerbangmas-Taskin Tahun 2008). - Fasilitasi permodalan bagi 188 Kelompok usaha Mikro Kecil dan Mengah (POKMAS)
dengan jumlah anggota 1.673 orang di 52 desa dan Kelurahan, 26 Kecamatan , 13 Kabupaten/Kota Lokasi Gerbangmas-Taskin.
- Terbinanya sejumlah 9.431 RTM terdiri dari 6.376 RTMB dan 3.055 RTMR di 52 desa/kelurahan, 26 Kecamatan pada 13 Kabupaten Kota se Kalimantan Selatan melalui pemberdayaan manusia dan usaha.
- Tersedianya tenaga pendampingan dari Provinsi untuk 52 Desa dan Kelurahan, 26 Kecamatan, 13 Kabupaten/Kota.
- Terlatihnya 100 orang petugas lapangan Program Gerbangmas-Takin. - Terfasilitasinya lingkungan lokasi Program Gerbangmas-Taskin seperti pembuatan,
Perbaikan, peninggian , pengerasan jalan, pemasiran, pembuatan dan perbaikan Jembatan , Drainase, sarana air bersih, sumur pompa, mck sarana dan prasarana Pasar desa dan fasilitas lainnya.
- Terlaksananya Program Gerbangmas-Taskin Pola Mandiri yang biayanya dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
- Termonitornya pelaksanaan Program Gerbangmas-Taskin di 52 desa dan kelurahanlokasi program.
b. Kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa. - Terselenggaranya Rakor antara Kab/Kota dan Kecamatan penerima bantuan
stimulan. - Menunjang kapasitas pemerintahan di 150 desa dan kelurahan dalam rangka
menumbuhkan partisipasi masyarakat /swadaya dalam pelaksanaan pembangunan diperdesaan.
- Menunjang kapasitas pemerintahan di 50 Kecamatan dalam rangka pembinaan kepada 150 desa dan kelurahan dalam melaksanakan pembangunan diperdesaan.
- Terlaksananya monitoring dan evaluasi kelokasi daerah penerima stimulan. 3) Program Peningkatan Keswadayaan Masyarakat.
a. Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa. - Terbina dan terevaluasinya kegiatan TTG dan Posyantekdes. - Keikutsertaan Provinsi Kalimantan Selatan pada pelaksanaan Gelar TTG Nasional X
di Semarang. - Tersedianya data terinventarisirnya Jenis-jenis TTG yang ada didesa dan kelurahan. - Terlaksananya kegiatan TMMD ke - 81 di Kabupaten HST kecamatan Pandauan
desa Kayu Rabah dan kegiatan TMMD ke-81 imbangan diKota Banjarmasin kecamatan Banjarmasin Timur Kelurahan Banua Anyar.
b. Kegiatan Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan (Pemberdayaan Masy dan Desa). - Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk membangun desa dan kelurahan serta
terbinanya tertib administrasi desa dan kelurahan. - Meningkatnya kapasitas aparat pengelola profil desa dan kelurahan serta Tim penilai
perlombaan desa dan kelurahan tingkat Provinsi dalam penyusunan perencanaan strategis desa dan evaluasi perkembangan masyarakat.
- Penyamaan persepsi, wawasan dan pemahaman dalam kerangka menindaklanjuti berbagai kebijakan, program dan kegiatan, penyediaan data potensi dan perkembangan masyarakat serta pendayagunaan profil desa dan profil kelurahan dalam proses pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
- Tersosialisasinya Permendagri Nomor 13 Tahun 2007 tentag penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan, Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman penyusunan dan pendayagunaan data dan profil desa dan kelurahan.
- Terciptanya Koordinasi Unit Pengaduan masyarakat dalam upaya penanganan Pengaduan masyarakat terhadap penyimpangan pelaksanaan Program PKPS-BBM .
- Terpantaunya pelaksanaan Program PKPS-BBM sampai kemasyarakat.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
132
4) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana pendukung dalam kegiatan Sosial ekonomi. a. Kegiatan Pembinaan Pelestarian Program Pembangunan Masyarakat dalam Pembangunan Desa. - Meningkatnya kegiatan perekonomian diperdesaan. - Terevaluasi dan terbinanya kegiatan PNPM-PPK pada 10 Kab 41 Kecamatan - Meningkatnya Koordinasi pelaksanaan PNPM-PPK. - Terevaluasinya Program Pasca CERD dan terpilihnya juara LSPBM terbaik - Tersedianya datanya Pasar Desa dan Lumbung Pangan.
5) Program Pemberdayaan Perempuan. a. Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. - Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang : o Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 (Perlindungan Anak), UU No 21 Tahun 2007 Anti Trafikking.
o Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 (Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga).
o Inpres Nomor 9 Tahun 2000 (PUG dalam pembangunan), PP Nomor 15 Tahun 2008.
b. Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi yang terkait dengan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. - Meningkatnya pemahamanan masyarakat tentang berbagai perundang-undangan
dan meningkatnya kecakapan petugas untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan.
c. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaporan (Pemberdayaan Perempuan dan Perlingdungan Anak). - Industri rumah tangga perempuan banyak mendapatkan pembinaan dari Instansi
Tekins didaerah dan mampu menunjang pendapatan keluarga. - Meningkatnya kesadaran perusahaan dalam pembinaan Nakerwan dan Profesional
Perempuan dalam pekerjaannya. - Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membangun keluarga sehat. - Meningkatnya partisipasi masyarakat yang mendukung kesehatan.
d. Kegiatan Pembinaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak. - Meningkatnya kegiatan Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) sampai ketingkat
desa dan kelurahan. - Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kualitas ketahanan fisik anak. - Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membangun keluarga sehat. - Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam mendidik anak Balita secara benar.
e. Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) - Meningkatnya kesejahteraan keluarga.
f. Kegiatan Pemetaan/Pendataan serta Pembinaan Organisasi Perempuan. - Meningkatnya kinerja Organisasi perempuan dan perlindungan anak
Tahun 2009
1) Program Penguatan Kelembagaan. a. Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran.
- Terfasilitasinya kegiatan rutin urusan Pelayanan Administrasi perkantoran - Terlaksananya segala aktivitas kegiatan kantor BPPPA Prov Kalsel
b. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. - Menunjang pekerjaan Kantor BPPPA Prov Kalsel
c. Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. - Tersedianya laporan capaian kinerja dan ikhtisar SKPD
2) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. a. Kegiatan Pelaksanaan Sosialiasi yang Terkait dengan Kesetaraan Gender,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
133
- Diperolehnya tenaga Tutor life skills Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan. - Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan tentang perlindungan perempuan dan anak serta bahaya narkotika dan hak-hak serta kewajiban pekerja.
b. Kegiatan Evaluasi dan Lomba P2W-KSS dan GSI. - Meningkatnya keluarga sehat sejahtera. - Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membangun keluarga sehat. - Meningkatnya partisipasi masyarakat yang mendukung kesehatan. Pelaksanaan Program dan kegiatan terlaksana 98.00% Keuangan 93.16 %.
c. Kegiatan Pembinaan dan Sinkronisasi Program Dalam Rangka Membangun Anak dan Keluarga Bersih Ponografi dan Data Anak Bermasalah. - Terciptanya anak-anak sekolah SMP dan SMA Provinsi Kalimantan Selatan yan bersih dari ponografi.
- Menurunkan anak-anak yang bermasalah di Provinsi Kalimantan Selatan. - Terciptanya guru-guru bimbingan penyuluhan yang handal tentang keluarga bersih ponografi.
3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. a. Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Pemberdayaan Perempuan.
- Terlaksananya kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI) di Kabupaten/Kota. - Terkoordinasinya penyelenggaraan Buta Aksara Perempuan di Kabupaten/Kota. - Terkoordinasinya program-program Gerakan Sayang Ibu (GSI) antara Dinas/Instansi/ Lembaga yang terkait dalam rangka menurunkan angka kematian bayi, ibu melahirkan (AKB dan AKI).
b. Kegiatan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan. - Sinkronisasi program dan kegiatan forum peningkatan kualitas hidup perempuan antar instansi terkait.
c. Kegiatan Pembentukan Model Desa Prima dan Pemberian Dana Penunjang - Meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan melalui Desa Prima (Perempuan Indonesia Maju Mandiri) di Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten HSU.
d. Kegiatan Evaluasi dan Lomba Perusahaan dan Home Industri Pembinaan Tenaga Perempuan. - Meningkatkan perlindungan tenaga kerja perempuan di perusahaan-perusahaan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
- Meningkatkan pengembangan usaha-usaha kecil menengah home industri perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga.
4) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan. a. Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Kesejahteraan dan Perlindungan Anak.
- Tersedianya tempat penanganan kasus perempuan dan anak - Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mendidik/mengasuh anak (BALITA).
b. Kegiatan Pelaksanaan Pendataan, Pembinaan Organisasi Perempuan dan Anak. - Terlaksananya fungsi-fungsi oraganisasi Perempuan dan Anak - Tersedianya data Organisasi Perempuan dan Anak - Terkoordinasinya Program Pembinaan Organisasi antara Dinas/Instansi /Lembaga Terkait
c. Kegiatan Mengikuti Pameran Pembanguan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak. - Meningkatkan pemberdayakan perempuan dalam rangka peningkatan perekonomian perempuan Provinsi Kalimantan Selatan.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Penguatan Kelembagaan. a. Masih kurangnya SDM pada lembaga / organisasi perempuan dan anak. b. Fungsi-fungsi organisasi perempuan dan anak belum berjalan sebagai mana mestinya.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
134
c. Belum berkembangnya kemitraan antar lembaga kemasyarakatan atau dunia usaha atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Perguruan Tinggi dalam upaya
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
d. Masih kurangnya tenaga pelaksana. 2) Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
a. Masih sering ditemui pemahaman masyarakat yang sangat bias gender b. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa gender adalah paham barat yang bertentangan dengan agama islam.
c. Tidak semua desa/kelurahan melaksanakan kegiatan P2W-KSS dan GSI d. Rendahnya keterampilan perempuan di pedesaan dalam meningkatkan ekonomi keluarga.
e. Belum meratanya anggota masyarakat yang mengetahui tentang perundang-undangan perlindungan perempuan dan anak.
f. Kabupaten/Kota keterbatasan dana dan tenaga untuk melaksanakan secara terpadu pemberdayaan perempuan menuju keluarga sehat sejahtera
3) Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan a. Masih kurangnya Peranan perempuan dibidang pemerintahan dan politik. b. Sebagian besar home industri bersifat kerajinan dan keterampilan local belum dapat
meningkatkan kualitas dan daya saing secara profesional.
c. Kurangnya pembinaan keahlian serta keterampilan mutu dan produk juga permodalan usaha kecil perempuan di pedesaan.
d. Kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap tenaga kerja di perusahaan-perusahaan yang memakai tenaga kerja perempuan.
4) Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan a. Sebagian besar organisasi perempuan yang berada dibawah GOW belum terdaftar pada
badan Kesbang linmas pol Provinsi dan kabupaten/kota.
b. Belum dan tidak dimengerti manfaat P2TP2A oleh masyarakat terutama perempuan. c. Kurangnya koordinasi antar instansi terkait mengenai pemberdayaan dan perlindungan
anak.
d. Banyaknya anak yang bermasalah / anak penyandang masalah sosial. e. Tidak adanya data anak bermasalah. f. Terbatasnya dana untuk pembinaan dan pendataan penanganan pemberdayaan dan
perlindungan anak.
g. Belum tersosialisasinya secara luas kepada masyarakat tentang undang-undang perlindungan anak nomor 23 Tahun 2002.
h. Belum semua Kader BKB mendapat pelatihan. i. Belum semua Kabupaten /Kota mengalokasikan dana bantuan untuk operasional
kegiatan BKB dan insentif para kader sehingga kegiatan BKB dilaksanakan bersamaan
dengan kegiatan Posyandu.
j. Masih kurangnya alat permainan Edukatif (APE) baik yang standar maupun pengembangan untuk anak.
Solusi
1) Penguatan Kelembagaan. a. Harus ada komitmen bersama antar Dinas/Instansi terkait (Bappeda, Dinas Kesehatan, Diknas,Transmigran dan tenaga kerja, Perindag, BKKBN dan lain-lain). Perguruan Tinggi
dan Dunia Usaha, dalam meningkatkan hidup perekonomian perempuan.
b. Perlu dijalin koordinasi dan kemitraan antar stakeholder, dalam upaya pemberdayaan c. perempuan sehingga mempercepat terwujudnya kesejahteraan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
135
d. Memberikan pembinaan berkelanjutan ( Pemprov, Kabupaten / Kota ) baik melalui pendampingan maupun melalui kegiatan lainnya.
e. Masih perlu penambahan pegawai. 2) Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
a. Sosialisasi peraturan perundang-undangan, perda terkait dengan permberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
b. Sosialisasi tentang pentingnya arti keluarga sehat sejahtera. c. Keseriusan kabupaten/kota/kecamatan/desa melaksanakan pembinaan kepada
masyarakat tentang respontif gender.
d. Perlu adanya komitmen kabupaten/kota agar kecamatan dan desa melaksanakan kegiatan P2W-KSS dan GSI.
e. Adanya dukungan/komitmen dari pemerintah kabupaten/kota terhadap pemberdayaan dan perlindungan anak
f. Pembuatan data terpilah anak dan perempuan. 3) Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
a. Industri rumah tangga perempuan harus adanya pembinaan dari Instansi teknis didaerah dan mampu menunjang pendapatan keluarga.
b. Meningkatkan kesadaran perusahaan dalam pembinaan Nakerwan dan meningkatkan profesionalitas dan perlindungan perempuan dalam pekerjaannya.
c. Perlunya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam meningkatkan peranan perempuan dalam dunia kerja.
d. Adanya bantuan modal kepada usaha kecil perempuan dalam rangka peningkatan ekonomi perempuan pedesaan.
4) Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan a. Sosialisasi dilaksanakan hendaknya secara terus menerus berkesinambungan sampai keakarnya sehingga masyarakat disemua lapisan dapat memahami semua Undang-
Undang yang terkait dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam
rangka peningkatan kualitas hidup kaum perempuan dan penegakan hak-hak perempuan
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membangun keluarga sehat. c. Meningkatkan partisipasi masyarakat yang mendukung kesehatan. d. Dukungan dana dari berbagai pihak antara lain pemerintah kabupaten/kota swasta dan swadaya masyarakat.
e. Perlu advokasi ke DPRD Provinsi dan kabupaten/kota agar kegiatan ini bisa dianggarkan dalam upaya peningkatan kualitas perempuan dan anak.
f. Agar Posyandu dilaksanakan secara terpadu dalam lintas sektor terkait (Bappeda, Dinas Kesehatan, Diknas,Transmigran dan tenaga kerja, Perindag, BKKBN dan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat).
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
136
15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
Penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Provinsi Kalimantan
Selatan diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi
Kalimantan Selatan, berkoordinasi dengan Pemprov. Kalsel melalui Biro Kesejahteraan Rakyat
Sekretariat Daerah Prov. Kalsel.
Berikut dijelaskan kegiatan penyelenggaraan urusan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009 :
A. Program dan Kegiatan
Program yang dilaksanakan
1) Pelayanan Kontrasepsi
Pelayanan peserta KB baru
Pencapaian PB Pria
Peserta baru (PB)Pra Sejahtera I dan KS I
Pelayanan Peserta KB Lama
2) Penyediaan Alat Kontrasepsi
3) Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
4) Pembinaan PUS dan Kesertaan ber KB
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Perkembangan kegiatan keluarga berencana dan keluarga sejahtera selama tahun
2005-2009 :
Banyaknya sarana keluarga berencana di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2008
NO Tahun Klinik KB PKB-RS PPKBD Sub
PPKBD Kelompok
KB PPL-KB
PLKB/PKB
1 2005 318 31 1.951 4.824 4.194 98 547
2 2006 318 32 1.953 4.824 4.194 119 540
3 2007 329 25 1.960 4.977 2.840 126 521
4 2008 340 - 1.951 4.968 2.488 114 507 Sumber : BKKBN Prov. Kalsel 2009
Jumlah Akseptor KB Aktif Menurut Pemakaian Jenis Alat Kontrasepsi di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2008
NO Tahun IUD Pil Kondom Suntik Implant Lainnya
(MOP/MOW)
1 2005 11.360 277.625 2.314 130.506 28.631 8.005
2 2006 10.988 281.932 2.958 143.481 29.067 7.836
3 2007 10.577 289.228 3.932 161.434 29.816 7.719
4 2008 9.512 295.566 5.374 175.383 31.150 7.270 Sumber : BKKBN Prov. Kalsel 2009
Jumlah Akseptor Baru Menurut Pemakaian Jenis Kontrasepsi di Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2005-2008
NO Tahun IUD Pil Kondom Suntik Implant Lainnya
(MOP/MOW)
1 2005 1.094 34.246 1.213 34.063 4.764 637
2 2006 1.175 44.709 1.740 37.142 4.557 607
3 2007 1.114 46.192 3.141 49.809 6.753 508
4 2008 1.239 49.779 3.213 55.987 6.769 554 Sumber : BKKBN Prov. Kalsel 2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
137
Banyaknya Pasangan Usia Subur dan Akseptor di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
NO Tahun P U S Akseptor
Akseptor Lama Akseptor Baru Jumlah
1 2005 611.508 467.327 85.899 1.164.734
2 2006 653.496 476.262 99.936 576.198
3 2007 580.295 502.706 107.617 610.323
4 2008 714.752 524.285 117.541 641.826 Sumber : BKKBN Prov. Kalsel 2009
Jumlah Kepala Keluarga (KK) Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II dan Sejahtera III
Plus di Provinsi Kalimantan Tahun 2008
NO Kabupaten/Kota Pra
Sejahtera Sejahtera I Sejahtera II
Sejahtera III
Sejahtera III Plus
Jumlah Total
1 Batola 8.119 21.415 36.034 10.909 1.398 77.875
2 Banjar 11.070 32.472 55.674 30.881 3.406 133.503
3 Hulu Sungai Tengah 4.424 20.506 29.410 16.343 355 71.038
4 Hulu Sungai Selatan 3.576 15.393 31.676 10.809 977 62.422
5 Hulu Sungai Utara 5.629 18.732 24.409 11.852 1.104 61.456
6 Kotabaru 9.199 19.264 31.453 11.491 1.297 72.704
7 Tanah Laut 5.156 14.871 27.588 27.060 839 75.514
8 Tapin 6.493 12.239 18.621 8.953 305 46.611
9 Tabalong 2.719 8.104 20.555 23.742 1.603 56.723
10 Banjarmasin 10.054 49.169 63.236 33.821 4.222 160.502
11 Banjarbaru 1.295 5.829 13.181 23.259 3.543 47.107
12 Tanah Bumbu 10.387 19.839 27.533 8.747 1.107 67.613
13 Balangan 2.145 11.232 13.315 4.981 331 32.004
Total 80.257 249.065 392.685 222.578 20.487 965.072 Sumber : BKKBN Prov. Kalsel 2009
Jumlah Kepala Keluarga (KK) Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II dan Sejahtera III
Plus di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2008
NO Kabupaten/Kota Pra
Sejahtera Sejahtera I Sejahtera II
Sejahtera III
Sejahtera III Plus
Jumlah Total
1 2005 - - - - - -
2 2006 80.321 249.382 352.094 195.734 17.866 895.397
3 2007 75.177 250.236 373.443 210.152 20.845 929.853
4 2008 80.257 249.065 392.685 222.578 20.487 965.072 Sumber : BKKBN Prov. Kalsel 2009
Pembinaan ketahanan keluarga di Provinsi Kalimantan Selatan
Hingga Akhir Tahun 2009 Pembinaan Ketahanan Keluarga
BKB BKR BKL BLK
Kel. Jadi Anggota
Jml Pertemuan
Hadir dlm pertemuan
Kel. Jadi Anggota
Jml Pertemuan
Hadir dlm pertemuan
Kel. Jadi Anggota
Jml Pertemuan
Hadir dlm pertemuan
Kel. Jadi Anggota
Jml Pertemuan
Hadir dlm pertemuan
62.521 1.768 48.267 22.978 530 14.901 17.871 472 11.153 7.399 278 5.057
Sumber : BKKBN Prov. Kalsel 2009
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Provinsi Kalimantan Selatan
Hingga Akhir Tahun 2009
Jml Keluarga yg menjadi Angg. Kelompok Keg UPPKS
Jml Keluarga yg menjadi Angg Kelompok Keg UPPKS Menggunakan
Bantuan Modal
Jml Keluarga yg menjadi Angg. Kelompok Keg. UPPKS Berusaha
Semua Angg. Kelompok
Keluarga Pra S dan KS I
Semua Angg. Kelompok
Keluarga Pra S dan KS I
Semua Angg. Kelompok
Keluarga Pra S dan KS I
27.336 17.862 14.424 9.828 19.746 12.916
Sumber : BKKBN Prov. Kalsel 2009
C. Permasalahan dan Solusi
-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
138
16. URUSAN PERHUBUNGAN
Pelaksanaan urusan/kegiatan perhubungan di Provinsi Kalimantan Selatan
diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informasi Prov. Kalsel.
Sebagai Satuan Kerja Lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, DISHUBKOMINFO
menyelenggarakan dua urusan, yaitu perhubungan dan informatika.
Dalam upaya mendukung tercapainya Program Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan yang tertuang di dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan,
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan
pembangunan sistem transportasi nasional untuk penunjang pertumbuhan ekonomi dan
mempercepat pemerataan pembangunan daerah dengan menghubungkan daerah yang
terisolasi dan keterpencilan kawasan-kawasan pemukiman yang ada.
Pembangunan transportasi merupakan bagian yang sangat penting karena merupakan
pendukung utama pembangunan sektor lain meliputi pelayanan mobilitas orang, barang dan
jasa serta komunikasi dan informasi dalam skala lokal, regional, nasional maupun internasional,
dapat memberikan kontribusii optimal bagi kemajuan masyarakat dan perkembangan
pembangunan daerah.
Dibawah ini dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan Perhubungan di Provinsi
Kalimantan Selatan yang dilaksanakan oleh DISHUBKOMINFO Prov. Kalsel selama tahun
2005-2009
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan utama dan prioritas untuk meningkatkan fasilitas Sarana dan
prasarana transportasi, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan
dapat dirasakan oleh masyarakat manfaatnya, adapun program dan kegiatan pembangunan
utama tersebut dari tahun 2005 - 2009 sebagai berikut :
1) Pembangunan Terminal Type A Km 17 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar pada
tahun 2007 dan 2008 sudah dilakukan pemadatan lahan oleh pemerintah Kabupaten
Banjar, pada tahun 2009 ini melalui sharing Anggaran yaitu : APBD Kabupaten Banjar
untuk pematangan lahan yang tersisa dan fisik bangunan untuk ruang Angkot dan
Pedesaan, APBD Provinsi Kalimantan Selatan pembangunan fisik bangunan untuk siring
areal terminal dan APBN pembanguan fisik bangunan untuk ruang Angkutan Antar Kota
Antar Provinsi (AKDP), diharapkan melalui sharing anggaran pada tahun 2011 sudah
dapat dioperasionalkan, hal ini salah satu memberikan kemudahan pelayanan kepada
masyarakat disub sektor transportasi jalan.
2) Pembangunan Dermaga II Penyeberangan Batulicin Tahap V (tahap pekerjaan) sumber
dana APBN 2009, dermaga tersebut untuk digunakan melayani lintas penyeberangan dari
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
139
Batulicin (Kalimantan Selatan) ke Kab. Barru (Sulawesi Selatan) dan diperkirakan tahun
2010 dermaga II (dua) ini sudah dapat dioperasikan, dengan terhubungnya kedua daerah
tersebut akan meningkatkan mobilitas masyarakat yang berdampak posistif kepada
meningkatnya perekonomian di kedua daerah;
3) Peningkatan Dermaga Sungai Di Jelapat Tahap IV (tahap pekerjaan) sumber dana APBN
Tahun 2009, dermaga tersebut digunakan untuk melayani lintas penyeberangan dari Jelapat
(Kabupaten Batola) ke Alalak (Kota Banjarmasin);
4) Peningkatan Dermaga Sungai Di Alalak Tahap II (tahap pekerjaan) sumber dana APBN
Tahun 2009, dermaga tersebut digunakan untuk melayani lintas penyeberangan dari Alalak
(Kota Banjarmasin) ke Jelapat (Kab. Batola);
5) Pemberlakuan Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 03 Tahun 2008 Tentang
Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus Untuk Angkutan Hasil Tambang
dan Hasil Perusahaan Perkebunan, dengan berlakunya perda Nomor 03 tersebut
keselamatan, kelancaran, ketertiban dapat dtingkatkan serta dampak negatif polusi udara
juga berkurang seiring dengan angkutan batubara dan perkebunan sudah tidak melintasi
jalan negara;
6) Pelaksanaan channel fee Alur Sungai Barito di mulai bulan Januari 2009, penerimaan jasa
alur sungai barito tahun 2009 sudah mencapai Rp.8.959.548.670,-
7) Pada tahun 2009 ini perbaikan runway Bandara Bandara Syamsuddin Noor sepanjang 280
meter sudah selesai pelaksanaannya, sehingga dengan selesainya perbaikan runway
tersebut merupakan meningkatkan keselamatan penerbangan.
8) Merencanakan pelabuhan alternatif di tanjung dewa kabupaten tanah laut, dengan
melaksanakan studi kelayakan tahun 2008 dan master plant pelabuhan tahun 2009.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Berikut dijelaskan mengenai Progress/Kemajuan pelaksanaan kegiatan perhubungan
tahun 2005-2009 yang dilaksanakan oleh DISHUBKOMINFO Prov. Kalsel.
1) Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan
a. Pelaksanaan PERDA Nomor 3 Tahun 2008
Pemberlakuan PERDA Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 03 Tahun 2008 tentang
Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Angutan Hasil Tambang
dan Hasil Perusahaan Perkebunan. Dengan berlakunya PERDA tersebut keselamatan,
kelancaran, ketertiban dapat ditingkatkan serta polusi udara juga berkurang seiring
dengan pelarangan terhadap angkutan batubara maupun perkebunan untuk tidak
melintasi jalan Negara.
b. Pembangunan terminal tipe A Km. 17 Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar
Secara hukum, lokasi terminal Penumpang Tipe A Km 17 Kabupaten banjar telah
ditetapkan dengan beberapa keputusan, yakni :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
140
• SK Menteri Perhubungan Nomor SK.2373/AJ.101/DRJD/2007 Tanggal 22 Juni 2007
Perihal Penetapan Lokasi Terminal Penumpang Tipe A di Km 17 Kec.Gambut,
Kab.Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.
• SK Bupati Banjar Nomor 550.22/894/DISHUB tanggal 1 November 2007 perihal
Penetapan Lokasi Pembangunan Terminal Regional Tipe A.
Adanya Kesepakatan pembangunan terminal penumpang Tipe A Km.17 Kab. Banjar
antara Pemerintah Pusat (DEPHUB), Pemerintah Provinsi Kalsel (DISHUBKOMINFO
Prov.Kalsel) dan Pemerintah Kabupaten Banjar (DISHUB Kab.Banjar) yang merupakan
hasil Rapat Koordinasi Rencana Pembangunan Terminal Transportasi jalan, yang
dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 12 Maret 2009 di Jakarta
Berikut hasil kesepakatan yang dihasilkan pada kegiatan RAKOR diatas :
• Pemkab Banjar, memiliki kewajiban : - Membangun gedung utama/induk - Membangun sayap keberangkatan angkot/angdes - Membangun Emplacement dan area parker angkot/angdes - Menyediakan konsultan manajemen konstruksi (MK) untuk seluruh kegiatan pembangunan terminal
• Pemprov. Kalsel, memiliki kewajiban : - Membangun Emplacement dan area keberangkatan AKDP - Membangun terasering/siring penahan tanah area terminalpenumpang Tipe A Km.17 Kab. Banjar
- Membangun jalan akses yang menghubungkan antara Jl. A.Yani Km.17 dengan jalan Gub.Soebardjo (Lingkar Selatan)
• Pemerintah Pusat, memiliki kewajiban : - Membangun sayap kedatangan - Membangun emplacement sayap kedatangan - Membangun sayap keberangkatan AKAP - Membangun Emplacement sayap keberangkatan AKAP - Membangun sayap keberangkatan AKDP
2) Bidang LLASDP
a. Pembangunan Dermaga II Penyeberangan batulicin
Pembangunan dermaga II penyeberangan Batulicin yang merupakan dermaga
penyeberangan yang menghubungkan Batulicin/Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan
Selatan dengan Garongkong/Kab Barru Sulawesi Selatan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam rangka meningkatkan mobilitas dan perekonomian, khususnya di
Kalimantan Selatan maupun Sulawesi Selatan.
Pembangunan dermaga tersebut dilaksanakan secara bertahap, yang dimulai sejak tahun
2005 (Tahap I), Tahun 2006 (Tahap II), tahun 2007 (Tahap III), tahun 2008 (Tahap IV),
tahun 2009 (Tahap V) dan pada tahun 2010 (Tahap VI).
Kegiatan pembangunan Dermaga II Penyeberangan Batulicin Tahap VI tahun 2010
sesuai dengan rencana akan dilaksanakan dengan lingkup pekerjaan Pekerjaan
persiapan, Pekerjaan causeway, Pekerjaan peningkatan jalan akses, Pekerjaan terminal
ruang tunggu dan supervise
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
141
b. Pembangunan Dermaga Sungai di Alalak
Mengingat pentingnya angkutan penyeberangan lintas Alalak Kota Banjarmasin-Jelapat
Kab. BATOLA sebagai penghubung dua wilayah yang terpisahkan oleh Sungai Barito,
maka dilaksanakan pembangunan peningkatan Dermaga Sungai di Alalak. Pembangunan
Dermaga ini dimulai sejak tahun 2008 (Tahap I), tahun 2009 (Tahap II) dan pada tahun
2010 (Tahap III).
c. Pembangunan Dermaga Sungai di danau Panggang
Angkutan sungai di Kalimantan Selatan merupakan sarana transportasi alternatif yang
banyak dipergunakan oleh masyarakat. Pembangunan Peningkatan Dermaga Sungai di
Danau Panggang Kab. HSU merupakan dermaga sungai yang dipergunakan oleh kapal
penumpang maupun kapal barang yang melakukan kegiatan bongkar muat, kondisi
dermaga saat ini rusak parah, sehingga sangat mengganggu aktivitas bongkar muat dan
membahayakan keselamatan para pengguna jasa angkutan sungai.
Pembangunan Dermaga di Danau Panggang dilaksanakan secara bertahap, dimulai
pada tahun 2009 (Tahap I) dan dilanjutkan pada tahun 2010 (Tahap II)
3) Bidang Lalu Lintas Udara
a. Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor
Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor didanai APBD Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2002/2003. Dalam perjalanannya terdapat masalah, berikut dijelaskan
penyelesaian masalah mengenai Bandara Syamsuddin Noor :
- Setelah diserahkan kepada PT.AP I untuk dioperasionalkanpada tahun 2004, selama
kurun waktu 2 tahun, Runway sepanjang 280 meter mengalami perubahan pada
konstruksi permukaan, sehingga Runway displaced, berakibat Runway yang dapat
dioperasionalkan hanya sepanjang 2.220 meter.
- Dengan tidak dapat dioperasionalkannya Runway sepanjang 280 m tersebut, melalui
proses panjang, Pemprov. Kalsel mendesak PT.Hutama Karya selaku kontraktor untuk
melakukan perbaikan terhadap runway yang rusak.
- Karena desakan Pempvo. Kalsel, PT.Hutama Karya melaksanakan perbaikan runway
sepanjang 280 m dengan konstruksi rigid pavement dan selesai pekerjaan pada
Nopember 2009
- Sejak tanggal 1 Desember 2009, Bandara Syamsuddin Noor telah dioperasikan
kembali dengan panjang runway 2.500 meter.
pada tahun 2009 rata-rata jumlah penumpang perhari 2.800 orang dan rata-rata jumlah
penerbangan perhari 27 pesawat, terjadi peningkatan jumlah penumpang 15,5% dan
jumlah penerbangan 18,8% pertahunnya.
Rencana kedepan, Bandara Syamsudin Noor sesuai dengan masperplan akan
dikembangkan sebagai bandara internasional. Sehingga nantinya Landasan akan mampu
didarati oleh pesawat Airbus 330 berpenumpang ± 430 penumpang, sebagaimana jenis
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
142
pesawat yang akan digunakan oleh Garuda Indonesia yang akan dipergunakan untuk
angkutan haji 2010.
Berikut masterplan Pembangunan Bandara Syamsudin Noor menuju bandara
internasional :
- Pembuatan Detailed Enginering Design (DED)/rencana teknik terinci perpanjangan
runway Bandara menjadi 3.000 meter dengan biaya Rp.837.075.000,- (Penambahan
500 meter)
- Pembangunan perpanjangan Runway 500x45 meter, sehingga panjang runway
menjadi 3.000 meter dan lebar 45 meter, dengan biaya sebesar Rp.96.270.000.000,-
- Pembangunan gedung baru terminal bandara dengan biaya sebesar
Rp.136.895.365.000,-
- Rencana pembebasan tanah ±13,5 Ha untuk lokasi kawasan kemungkinan bahaya
kecelakaan penerbangan
4) Bidang Lalu Lintas Laut
Gambaran Umum Alur Ambang Barito
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 067 Tahun 2008 tentang
pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2006 tentang Perubahan Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Alur Ambang Barito, Keputusan Gubernur
Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0463/KUM/2008 tentang Penetapan dimulainya
Pemungutan Jasa Ambang Barito dan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor
188.44/0464/KUM/2008 tentang Pembentukan Tim Pengawasan Pengelolaan Alur Ambang
Barito.
Pemungutan jasa penggunaan Alur Ambang Barito telah dimulai sejak tanggal 1 Januari
2009, kapal yang dikenakan biaya jasa penggunaan alur/retribusi adalah kapal pengangkut
hasil hutan, kapal pengangkut batubara dan hasil tambang lainnya maupun kapal
pengangkut barang lainnya yang berukuran diatas 1000 GT.
Alur Ambang barito dikelola oleh PT. AMBAPERS, kegiatan yang dikelola meliputi kegiatan
pengerukan alur, pemeliharaan alur, pembiayaan pengelolaan dan melaksanakan
pemungutan jasa alur. Pengerukan alur pelayaran di Ambang Sungai Barito dimulai dari spot
(0) sampai dengan spot 15.000 (lima belas ribu) dengan lebar 100 (seratus) meter dengan
kedalaman 5,7 (lima koma tujuh) LWS dan dapat dioperasikan selama 24 jam. Selama
dilakukan pengamatan oleh tim kelompok kerja kegiatan Alur Ambang Barito, lalu lintas kapal
dan kegiatan bongkar muat barang di alur Ambang Barito berjalan dengan aman dan lancar,
sehingga volume aktifitas ekspor/impor dan lalu lintas kapal antar pulau semakin meningkat
sehingga berdampak positif terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di
Kalimantan Selatan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
143
5) Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor
Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di
bawah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan.
Balai Penimbangan kendaraan Bermotor di provinsi Kalimantan Selatan berada di 2 (dua)
tempat ; 1. Jembatan Timbang Jl. A.Yani km.19 Liang Anggang; 2. Jembatan Timbang
Kintap, Sungai Cuka Kab. TALA.
Pada tahun anggaran 2009 dilaksanakan rehabilitasi/pemeliharaan serta peningkatan jalan
keluar masuk jembatan timbang Jl. A.Yani km.19 Liang Anggang. Dengan adanya kegiatan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja jembatan timbang dalam pelaksanaan
tugasnya.
Sejak diberlakukannya PERDA Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan
Umum dan Jalan Khusus untuk Angutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan
tanggal 4 Desember 2008, jumlah angkutan barang yang masuk ke jembatan timbang
Kintap, Sungai Cuka Kab. TALA mengalami penurunan.
Target PAD pada balai Penimbangan Kendaraan Bermotor tahun 2009 sebesar
Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dan realisasi sebesar Rp. 303.337.500,- (tiga ratus
tiga juta tiga ratus tiga piluh tujuh lima ratus rupiah).
Realisasi Penerimaan Retribusi Tahun 2005-2009
No
Jenis Penerimaan
Realisasi
Penerimaan
2005 (Rp)
Realisasi
Penerimaan
2006 (Rp)
Realisasi
Penerimaan
2007 (Rp)
Realisasi
Penerimaan
2008 (Rp)
Realisasi
Penerimaan
2009 (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Retribusi Pengujian Kendaraan
Bermotor
Izin Trayek dan Operasi
Angkutan Orang
Retribusi Penimbangan
Kendaraan Bermotor
Izin Angkutan Khusus Mobil
Barang
Izin Trayek dan Angk. Khusus di
Perairan Darat lintas Kab/Kota
Retribusi Jasa Pelayanan
Penumpang Pesawat Udara
57.730.500,-
255.623.400,-
163.928.000,-
32.350.000,-
786.750,-
1.979.535.000,-
34.985.000,-
278.086.000,-
243.183.500,-
35.600.000,-
1.089.750,-
2.172.360.000,-
40.683.500,-
269.013.750,-
270.394.500,-
37.100.000,-
57.400.622,-
2.319.180.000,-
77.866.000,-
258.989.250,-
287.899.000,-
42.300.000,-
0,-
2.619.247.000,-
51.857.000,-
275.201.000,-
303.337.500,-
50.125.000,-
0,-
3.035.978.000,-
Jumlah 510.418.650,- 592.944.250,- 674.592.372,- 667.054.250,- 680.520.500,-
Keterangan : Perda Izin Trayek dan Angkutan Khusus di Perairan Darat lintas Kab/Kota dibatal Mendagri sehingga tahun 2008 menerimaan
retribusi Rp. 0,-
C. Permasalahan dan Solusi
Dalam melaksanakan Program dan Kegiatannya, DISHUBKOMINFO Prov. Kalsel selama tahun
2005-2009 mengalami beberapa kendala secara administrasi, teknis dan operasional. Di bawah
ini dijelaskan mengenai permasalahan dan solusi yang ditempuh untuk mengatasi
permasalahan yang ada.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
144
Permasalahan
1) Masih terdapat kendala dalam penegakan hukum bagi pengguna jasa dan operator jasa perhubungan yang melanggar, sebagai akibat kurangnya kesadaran untuk menaati
ketentuan hukum yang berlaku.
2) Kurangnya dukungan dan kurang sadarnya masyarakat terhadap pelaksanaan program pembangunan, sehingga sering terjadi kerusakan atau hilangnya fasilitas keselamatan dan
fasilitas perlengkapan jalan yang dipasang.
3) Masih kurangnya SDM teknis di bidang transportasi. 4) Belum optimalnya pembinaan, pengawasan dan penindakan kepada pengusaha angkutan laut (pelayaran rakyat), penunjang angkutan laut (perusahaan bongkar muat, perusahaan
ekspedisi muatan kapal laut, perusahaan jasa pengurusan transportasi).
5) Masih belum optimalnya koordinasi antara instansi terkait untuk menyatukan visi dan misi sesuai peraturan perundang-undangan pemerintah pusat mengenai proses pembangunan
dermaga, baik dermaga pelabuhan umum maupun dermaga khusus, seperti dengan dinas
perikanan dan kelautan.
6) Keputusan Menteri Nomor 4 Tahun 2003 belum secara tegas mengatur kewenangan daerah di bidang perhubungan udara, tetapi sebatas mengatur tata hubungan kerja antara
Departemen Perhubungan Cq. Dinas Perhubungan Provinsi dengan Pemerintah Provinsi.
7) Masih kurangnya kesadaran pengemudi mobil barang untuk mematuhi aturan masuk ke jembatan timbang dan melanggar aturan retribusi penimbangan.
Solusi
Kendala atau hambatan dalam pelaksanaan program pembangunan perhubungan
komunikasi dan informatika merupakan kondisi yang tidak bisa dihindari, oleh karena itu untuk
menekan seminimal mungkin dampak yang ditimbulkan baik aspek legalitas, teknis dan aspek
lainnya dapat dilakukan strategi pemecahan masalah sebagai berikut :
1) Mengharapkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota dapat secara jelas melaksanakan program secara terpadu dan tidak dilakukan secara partial.
Untuk menghindari hambatan dalam pelaksanaannya perlu dilakukan koordinasi terpadu
secara berkesinambungan.
2) Semakin meningkatnya perkembangan teknologi bidang perhubungan, komunikasi diperlukan informasi yang up to date dan sumber daya manusia yang profesional.
3) Mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya sarana dan prasarana perhubungan, komunikasi dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka memberikan
kelancaran mobilitas orang, barang dan jasa.
4) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pengguna jasa perhubungan secara rutin dalam setiap tahun anggaran dilaksanakan sosialisasi/pembinaan kepada aparat, operator dan
masyarakat pengguna.
5) Untuk meningkatkan SDM di lingkungan DISHUBKOMINFO Prov. Kalsel, perlu upaya yang dilakukan dengan mengirim pegawai untuk mengikuti diklat teknis perhubungan.
6) Melaksanakan kegiatan penyuluhan, pembinaan kepada pengusaha angkutan laut dan pengusaha penunjang angkutan laut secara rutin dan berkesinambungan
7) Mendesak pemerintah pusat (DEPHUB) agar segera menindaklanjuti Keputusan Menteri tersebut agar jelas ada kewenangan di daerah/Provinsi di bidang perhubungan udara.
8) Untuk tercapainya pungutan retribusi yang lebih optimal, perlu penambahan pegawai lapangan (dengan usia muda) sebagai pengganti pegawai yang memasuki masa purna tugas
(pensiun)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
145
17. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika di Provinsi Kalimantan Selatan
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Prov. Kalsel.
Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang komunikasi dan informatika selama
tahun 2005-2009 di Provinsi Kalimantan Selatan.
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh DISHUBKOMINFO Prov Kalsel dalam
Bidang Komunikasi dan Informatika pada tahun 2005-2009 :
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa a. Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan Informasi b. Pertemuan kemitraan organisasi media c. Peningkatan Jurnalistik Audio Visual d. Pembinaan kepada perusahaan Jasa Titipan e. Sosialisasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah f. Pameran Harkitnas dan Gubernur tentara ALRI Divisi IV g. Pembinaaan forum komunikasi media tradisional h. Pembinaan kepada pengguna frekuensi radio di kalsel i. Pembuatan website dan jaringan internet/intranet di Dishub j. Pelayanan internet melalui M-CAP kepada masyarakat umum.
2) Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi a. Pelaksanaan Uji Amatir radio dan Informasi b. Peningkatan SDM Bid. Perencanaan Program Kegiatan Informasi Kab/Kota c. Pelatihan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
3) Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media a. Pembuatan Stand pameran Pembangunan 17 Agustus
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan komunikasi dan informatika di Kalimantan
Selatan yang diselenggarakan oleh DISHUBKOMINFO Prov Kalsel adalah sebagai berikut :
1) Bidang Telekomunikasi dan Aplikasi Telematika
Sejak keluarnya Undang-Undang nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi,
pembangunan dan penyelenggaraan telekomunikasi telah menunjukkan peningkatan
peran penting dan strategis dalam menunjang dan mendorong kegiatan perekonomian,
memantapkan pertahan dan keamanan, mencerdaskan kehidupan bangsa,
memperlancar kegiatan pemerintahan, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa
dalam rangka wawasan nusantara dan memanfaatkan ketahanan nasional serta
meningkatkan hubungan antar bangsa
Perubahan lingkungan global dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang
berlangsung sangat cepat telah mendorong terjadinya perubahan mendasar, melahirkan
lingkungan telekomunikasi yang baru dan perubahan cara pandang dalam
penyelenggaraan telekomunikasi, termasuk hasil konvergensi dengan teknologi informasi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
146
dan penyiaran, sehingga dipandang perlu mengadakan penataan
kembalipenyelenggaraan telekomunikasi nasional dan regional. Dengan memperhatikan
hal tersebut, maka peran pemerintah dititikberatkan pada pembinaan yang meliputi
penentuan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian dengan
mengikutsertakan peran masyarakat.
Seperti yang kita ketahui bersama, perkembangan teknologi komunikasi di
Kalimantan Selatan mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini dapat kita lihat
dari tingginya respon masyarakat terhadap perkembangan teknologi.
2) Bidang Media Komunikasi dan Informasi
a. Mengadakan pembinaan kelompok informasi masyarakat dengan dana APBD dengan
outcome meningkatkan wawasan dan pengetahuan di Bidang Ipoleksosbud
b. Peningkatan jurnalistik audio visual dengan dana APBD dengan outcome terciptanya
peran insan jurnalistik yang profesional
c. Pertemuan kemitraan organisasi media dengan dana APBD dengan outcome untuk
meningkatkan pengetahuan dan sinergi layanan
d. Pelatihan teknis internet sehat dengan dana APBD dengan outcome untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam menggunakan
internet
e. Pelayanan mobile community access point (M-CAP) dengan dana APBD dengan
outcome untuk terakomodirnya masyarakat menengah ke bawah dan sekolah-sekolah
yang tidak mempunyai lab.internet dengan pelayanan internet gratis
f. Pembuatan stand pameran pembangunan 17 Agustus dengan dana APBD dengan
outcome untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat akan
pembangunan daerah.
g. Pelatihan SDM bidang komunikasi informasi dengan dana APBD dengan outcome
terciptanya aparatur dan masyarakat yang sadar pentingnya informasi komunikasi.
h. Sosialisasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah dengan dana APBD dengan
outcome meningkatnya pemahaman tentang kebijakan pemerintah.
i. Pameran HARKITNAS dan Gubernur tentara ALRI Divi IV Pertahanan Kalimantan
dengan dana APBD dengan outcome meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang
perjuangan daerah.
j. Pembinaan forum komunikasi dan media tradisional dengan dana APBD dengan
outcome meningkatnya kualitas media tradisional dalam menyebarluaskan informasi
komunikasi dalam kegiatan pertunjukan media tradisional tanggal 29 Juni 2009 di
Malang, Jawa Timur. Provinsi Kalimantan Selatan pada kegiatan tersebut
mengikutsertakan Tim Kesenian MAMANDA Teater Banjarmasi dan keluar sebagai
juara II tingkat nasional.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
147
k. Peningkatan SDM bidang perencanaan program kegiatan informasi Kab/Kota dengan
dana APBD dengan outcome meningkatnya kemampuan kompetensi.
l. Analisa akuntabilitas kinerja - Meningkatnya kompetensi SDM di bidang IT pada pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat - Meningkatnya kesadaran dan kemampuan aparatur pemerintah dan masyarakat
dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi - Berkembangnya potensi media tradisional untuk penyebaran informasi - Terciptanya sinergi layanan informasi antara pemerintah dengan dunia usaha dan
masyarakat - Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas di bidang Polkam, Ekonomi dan
Kesra dengan kebutuhan masyarakat
C. Permasalahan dan Solusi
Dalam melaksanakan Program dan Kegiatannya, DISHUBKOMINFO Prov. Kalsel selama tahun
2005-2009 mengalami beberapa kendala secara administrasi, teknis dan operasional. Di bawah
ini dijelaskan mengenai permasalahan dan solusi yang ditempuh untuk mengatasi
permasalahan yang ada di bidang komunikasi dan informatika.
Permasalahan
Telekomunikasi dan Aplikasi Telematika
1) Sampai saat ini masih ditemukan penyelenggara/pengguna frekwensi radio yang tidak memiliki izin atau izinnya kadaluarsa, sehingga sering menimbulkan gangguan frekwensi
radio yang merugikan pengguna frekwensi radio yang legal, disamping kurangnya kontribusi
dalam penerimaan daerah.
2) Masih kurangnya kesadaran hukum pengguna amatir radio untuk mematuhi peraturan serta
kurangnya pengawasan di lapangan.
Media Komunikasi dan Informasi
1) Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, namun demikian tidak semua masyarakat dapat mendapatkan informasi bidang Ipoltek, ekuin dan kesra.
2) Masih kurang pahamnya jurnaslis terhadap Jurnalistik audio visual yang beretika dan sebagian masyarakat sangat membutuhkan informasi yang perkembangan saat ini.
Solusi
Telekomunikasi dan Aplikasi Telematika
1) Untuk menertibkan pengguna frekuensi radio ilegal, secara rutin telah dilakukan perubahan dalam rangka pembinaan terhadap para pengguna frekuensi amatir radio.
2) Melakukan sosialisasi mengenai peraturan perundang-undangannya yang berkaitan dengan kegiatan amatir radio.
3) Melakukan sosialisasi mengenai peraturan perundang-undangan tentang penyelenggaraan usaha jasa titipan (Jastip).
Media Komunikasi dan Informasi
1) Memberikan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi kepada masyarakat bidang Ipoltek, ekuin dan kesra.
2) Melakukan sosialisasi Jurnalistik audio visual yang beretika dan mewujudkan masyarakat yang sadar informasi.
Strategi pemecahan masalah sebagai berikut :
1) Memberikan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi kepada masyarakat bidang Ipoltek, ekuin dan kesra.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
148
18. URUSAN PERTANAHAN
Penyelenggaraan urusan pertanahan di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Melalui Biro Pemerintahan Setda. Prov. Kalsel
Penyelenggaraan kegiatan pertanahan secara langsung di lapangan dilaksanakan oleh Kanwil
BPN Prov. Kalsel, sedangkan pelaksanaan urusan pertanahan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan otonomi daerah seperti sengketa batas wilayah antar Kab/Kota maupun
Penetapan dan penegasan batas daerah diselenggarakan oleh Biro Pemerintahan Setda. Prov.
Kalsel, Sub. Bagian Perbatasan dan Keagrariaan.
Berikut dijelaskan pelaksanaan urusan pertanahan di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun
2005-2009 :
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kanwil BPN Prov. Kalsel
Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta visi dan misi BPN-RI 2007-
2009 tersebut, maka sasaran strategis yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1) Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan, serta peningkatan ketahanan pangan (Prosperity).
2) Pertanahan berkontribusi secara nyata dalam peningkatan tatanan kehidupan bersama
yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) (Equity).
3) Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk mewujudkan tatanan kehidupan bersama
yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di
seluruh tanah air serta melakukan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan
pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari
(Social Welfare).
4) Pertanahan berkontribusi secara nyata bagi terciptanya keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses
seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber
kesejahteraan masyarakat (Sustainability)
Rencana Strategis BPN-RI 2007-2009 merupakan penyempurnaan dan pemfokusan
kembali Rencana Strategi BPN-RI 2004-2009. Penyempurnaan tersebut merupakan suatu
keniscayaan, setelah dilakukannya reorientasi politik dan kebijakan pertanahan tahun 2006
dengan tujuan utama peningkatan kesejahteraan rakyat serta penciptaan struktur sosial dan
tatanan politik nasional yang lebih kokoh di masa depan. Reorientasi tersebut (sebagaimana
yang diindikasikan pada Perpres No. 10/2006 tentang Badan Pertanahan Nasional) telah
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
149
diikuti dengan penataan kelembagaan untuk memastikan bahwa struktur organisasi yang
baru mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Rencana Strategis BPN-RI 2007-2009 merupakan pedoman sekaligus kendali dan
acuan koordinasi bagi setiap unit kerja pada semua tingkatan organisasi BPN-RI. Sebagai
komitmen perencanaan, ia juga berfungsi sebagai alat bantu dan tolok ukur dalam menjalankan
misi, kebijakan serta program nasional untuk mencapai sasaran-sasaran strategis yang telah
ditetapkan.
Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Target
Program Pengelolaan Pertanahan
Pengkajian dan Penanganan
Sengketa dan Konflik Pertanahan
Pengkajian dan Penanganan Sengketa
dan Konflik Pertanahan
Terselenggaranya Pengkajian dan
Penanganan Sengketa dan Konflik
Pertanahan
Pembinaan Pengelolaan Tata
Laksana Pertanahan
Pembinaan Pengelolaan Tata Laksana
Pertanahan
Terselenggaranya Pembinaan
Pengelolaan Tata Laksana Pertanahan
Percepatan Pelaksanaan
Pendaftaran Tanah
Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran
Tanah
Terselenggaranya Percepatan
Pelaksanaan Pendaftaran Tanah
Pengaturan Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
Pengaturan, Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Terselenggaranya Pengaturan,
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah
Pelayanan Pemeriksaan Tanah Pemeriksaan Tanah Terlaksananya Pemeriksaan Tanah
Pelayanan Pengukuran dan
Pemetaan Bidang Tanah
Pengukuran dan Pemetaan Bidang Terselenggaranya Pengukuran dan
Pemetaan Bidang
Pelayanan Informasi Pertanahan Informasi Pertanahan Terselenggaranya Pelayanan Informasi
Pertanahan
Pengendalian dan Pemberdayaan
Kepemilikan Tanah
Pengendalian dan Pemberdayaan
Kepemilikan Tanah
Terlaksananya Pengendalian dan
Pemberdayaan Kepemilikan Tanah
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Perbatasan dan Keagrariaan,
Biro Pemerintahan Setda. Prov. Kalsel
1) Kegiatan penetepan dan penyelesaian batas daerah antar Provinsi
2) Fasilitasi penyelesaian masalah batas daerah antar Kabupaten/Kota di Kalimantan
Selatan sehingga terwujudnya batas batas yang definitif sesuai ketentuan yang berlaku
3) Program pengembangan wilayah perbatasan, identifikasi dan penamaan pulau-pulau di
Kalimantan Selatan
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Berikut ini gambaran umum hasil pelaksanaan kegiatan pertanahan di Provinsi Kalimantan
Selatan Selama tahun 2005-2009.
Kanwil BPN Prov. Kalsel
Luas wilayah Kalimantan Selatan menurut Kabupaten/Kota Tahun 2008
NO Kabupaten/Kota Luas (Km²) Persentase (%)
1 Tanah Laut 3.729,30 9,94
2 Kotabaru 9.422,73 25,11
3 Banjar 4.710,97 12,55
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
150
NO Kabupaten/Kota Luas (Km²) Persentase (%)
4 Barito Kuala 2.376,22 6,33
5 Tapin 2.174,95 5,80
6 Hulu Sungai Selatan 1.804,94 4,81
7 Hulu Sungai Tengah 1.472,00 3,92
8 Hulu Sungai Utara 951,25 2,53
9 Tabalong 3.599,95 9,59
10 Tanah Bumbu 5.066,96 13,50
11 Balangan 1.819,75 4,85
12 Banjarmasin 72,67 0,19
13 Banjarbaru 328,83 0,88
JUMLAH 37.530,52 100,00 Sumber : BPS Prov. Kalsel (Prov. Kalsel Dalam Angka 2009)
Luas wilayah menurut jenis penggunaan tanah tiap Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan
Tahun 2008
NO Kabupaten/Kota Kampung Industri Per
tambang an
Sawah
Pertanian Tanah Kering Semusim
Kebun Campur an
Perke bunan
Padang (Semak, Alang2, rumput)
Hutan Perairan Darat
Tanah Terbuka
Lain-Lain
Jumlah
1 Tanah Laut 4.339 42 1.194 41.439 19.768 15.366 31.768 119.329 133.361 792 354 5.178 372.930
2 Kotabaru 11.280 825 21.678 5.726 7.575 39.824 104.513 392.197 351.304 279 78 6.994 942.273
3 Banjar 6.700 25 638 71.038 12.314 26.182 43.566 79.405 203.293 15.071 1.314 11.551 471.097
4 Barito Kuala 5.181 500 121.478 455 15.133 16.020 2.507 64.215 465 0 11.668 237.622
5 Tapin 1.957 5 625 42.100 6.417 5.539 25.896 8.224 109.898 14.553 978 1.303 217.495
6 Hulu Sungai Selatan 2.128 26 427 36.311 6.018 7.504 10.707 52.332 55.031 3.991 45 5.974 180.494
7 Hulu Sungai Tengah 2.363 1 305 32.368 743 8.884 18.315 17.107 63.939 237 15 2.923 147.200
8 Hulu Sungai Utara 4.902 2 24.938 386 1.582 3.536 17.307 29.618 6.085 0 917 89.270
9 Tabalong 3.526 8 7.034 15.259 4.124 8.624 104.862 30.349 181.255 2.863 50 2.042 359.995
10 Tanah Bumbu 6.781 800 1.465 15.562 1.940 38.935 41.627 68.438 321.784 818 83 8.463 506.696
11 Balangan 4.363 8.395 17.046 465 2.324 33.940 26.077 93.957 530 125 968 187.830
12 Banjarmasin 3.519 132 1.146 791 184 0 0 0 1.495 7.267
13 Banjarbaru 2.524 123 350 1.656 475 954 1.698 17.228 6.136 47 671 521 32.883
JUMLAH 59.563 2.489 42.111 426.067 60.080 171.642 436.448 830.684 1.613.431 45.731 3.713 59.997 3.753.052
Sumber : BPS Prov. Kalsel (Prov. Kalsel Dalam Angka 2009)
Sub Bagian Perbatasan dan Keagrariaan, Biro Pemerintahan Setda Prov. Kalsel
Hasil pelaksanaan Program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2009
1) Tahun 2006 a. Terlaksananya pelacakan batas Prop. Kalimantan Selatan dengan Prop. Kalimantan
Timur pada jalur batas antara Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Pasir. b. Terpasangnya Pilar Batas Utama Type A ukuran 50 X 50 X 100 Cm dengan kedalaman
100 Cm dan pelataran 1M2 Cor semen bertulang lengkap dengan Brass Tablet dan informasi pilar sebanyak 4 buah dipasang pada batas Prop. Kalsel dengan Prop. Kaltim jalur batas antara Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Pasir pada titik genap yaitu titik nomor 8, 10, 12 dan 14 (sesuai kesepakatan dengan pihak Prop. Kaltim. Pembangunan pilar nomor genap oleh Kalsel dan pilar nomor ganjil oleh Kaltim ).
c. Terwujudnya pengadaan seperangkat alat pengukur posisi koordinat berupa GPS (Global Posisioning System) Type Garmin MAP 76 CN Jenis Navigasi
d. Terlaksananya Rakor perbatasan antara Prop. Kalsel dengan Prop. Kalteng yang membahas masalah batas antara Kab. Tabalong dengan Kab. Barito Timur yang difasilitasi oleh Dirjen PUM Depdagri Jakarta dikarenakan pihak Kab. Barito Timur tidak dapat menerima Hasil kesepakatan batas yang dibuat oleh Kab. Tabalong dengan Kab. Barito Selatan (Sewaktu Kab. Barito Timur belum dibentuk ).
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
151
2) Tahun 2006 a. Fasilitasi Penegasan Batas antar Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan dan batas
wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 12 trayek
3) Tahun 2007 a. Fasilitasi Penegasan Batas antar Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan dan batas
wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 14 trayek. b. Pengukuran dan Pemetaan Batas Wilayah di Kalimantan Selatan sebanyak 1 trayek
terutama pada batas daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah – Kabupaten Balangan.
4) Tahun 2008 a. Fasilitasi Penegasan Batas antar Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan dan batas
wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 12 trayek. b. Pengukuran dan Pemetaan Batas Wilayah di Kalimantan Selatan sebayak 2 trayek. c. Terwujudnya Kepastian Batas Wilayah di Kalimantan Selatan sebanyak 2 trayek.
5) Tahun 2009
a. Fasilitasi Penegasan Batas antar Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan dan batas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 15 trayek.
b. Pengukuran dan Pemetaan Batas Wilayah di Kalimantan Selatan sebayak 5 trayek. c. Terwujudnya Kepastian Batas Wilayah di Kalimantan Selatan sebanyak 5 trayek.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan dan Solusi yang dihadapi oleh Kanwil BPN Prov. Kalsel
-
Permasalahan dan Solusi yang dihadapi oleh Sub Bagian Perbatasan dan Keagrariaan, Biro
Pemerintahan Setda Prov. Kalsel
1) Antar Kabupaten/Kota
Secara umum sengketa batas wilayah antar kabupaten/kota se Kalimantan Selatan
sementara ini belum mengarah pada konflik yang meluas, dimana hanya melibatkan
masyarakat sekitar perbatasan (massa driven) dan memilki kecenderungan pada konflik
kepentingan (elite driven) yang mengarah pada perebutan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya alam. Kasus yang menonjol ádalah sengketa batas wilayah Kabupaten Banjar
dengan Kabupaten Tanah Bumbu.
Khusus untuk kasus Banjar – Tanbu setelah terbitnya amar putusan MA yang
menganulir SK Gubernur No 3 Tahun 2006 tentang Batas Daerah Banjar – Tanbu,
persoalannya telah diserahkan kepada Tim PBD Pusat untuk ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Dalam Negeri tentang Batas Daerah Kabupaten Banjar dengan Kabupaten Tanah
Bumbu sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Permendagri No 1 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penegasan Batas Daerah
Di pihak lain, pada kasus sengketa Kabupaten Tanah Laut dengan Kabupaten
Banjar. pihak Tanah Laut telah melaksanakan Pemasangan beberapa Pilar batas karena
Kabupaten Tanah Laut telah menganggarkannya pada tahun anggaran 2007, namun
pemasangan tersebut tidak melalui tahapan-tahapan yang sesuai dengan Permendagri no 1
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
152
tahun 2006, sehingga pihak Kabupaten Banjar berkeberatan dan meminta pihak Tim PBD
Provinsi untuk memfasilitasi hal tersebut, dan hal ini sudah dilaksanakan pada akhir TA 2007
lalu, di mana kedua daerah sepakat untuk melaksanakan pelacakan ulang sesuai tahapan
yang tertuang dalam Permendagri No 1 Tahun 2006 dan memasukkannya dalam kegiatan
pada Tahun Anggaran 2008.
Pada tahun 2009 semua trayek batas dapat dituntaskan sambil menunggu terbitnya
Peraturan Menteri Dalam Negeri, dimana trayek batas yang dituntaskan tersebut adalah :
a. Kabupaten Banjar – Kabupaten Tanah Bumbu
b. Kabupaten Hulu Sungai Utara–Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
c. Kabupaten Hulu Sungai Utara – Kabupaten Balangan
d. Kabupaten Hulu Sungai Utara – Kabupaten Tabalong
e. Kabupaten Tabalong – Kabupaten Balangan
2) Antar Provinsi
Sesuai dengan Permendagri Nomor 1 Thaun 2006, maka penyelesaian Batas
Daerah Antar Provinsi ádalah kewenanganTim PBD Pusat, walaupun pihak Tim PBD
Kalimantan Selatan bersama Tim Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur sudah
menyampaikan permohonan secara resmi kepada Pemerintah Pusat, namun hinggá saat ini
Tim PBD Pusat belum mengambil langkah-langkah konkrit atas penyelesaian batas antar
provinsi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
153
19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri di Provinsi Kalimantan
Selatan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat Prov. Kalsel
Di bawah ini dijelaskan mengenai pelaksanaan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri yang dilaksanakan oleh Badan KESBANGPOL LINMAS Prov. Kalsel selama tahun 2005-
2009.
A. Program dan Kegiatan
1) Program Tahun Anggaran 2005 a. Program Peningkatan Hubungan Legislatif. b. Program kemandirian Partai Politik. c. Program Peningkatan Kemandirian Organisasi Kemasyarakatan. d. Program Peningkatan Pembauran Bangsa. e. Program Peningkatan Ketahanan Bangsa. f. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan. g. Program Peningkatan Demokratisasi. h. Program Peningkatan Bidang Kesiagaan. i. Program Peningkatan Bidang Penyelamatan. j. Program Peningkatan Bidang Rehabilitasi. k. Program Peningkatan SDM Satuan Linmas.
2) Program Tahun Anggaran 2006 a. Program Peningkatan Hubungan Legislatif. b. Program kemandirian Partai Politik. c. Program Peningkatan Kemandirian Organisasi Kemasyarakatan. d. Program Peningkatan Pembauran Bangsa. e. Program Peningkatan Ketahanan Bangsa. f. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan. g. Program Peningkatan Demokratisasi. h. Program Peningkatan Bidang Kesiagaan. i. Program Peningkatan Bidang Penyelamatan. j. Program Peningkatan Bidang Rehabilitasi. k. Program Peningkatan SDM Satuan Linmas.
3) Program Tahun Anggaran 2007 a. Program Peningkatan Hubungan Legislatif. b. Program kemandirian Partai Politik. c. Program Peningkatan Kemandirian Organisasi Kemasyarakatan. d. Program Peningkatan Pembauran Bangsa. e. Program Peningkatan Ketahanan Bangsa. f. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan. g. Program Peningkatan Demokratisasi. h. Program Peningkatan Bidang Kesiagaan. i. Program Peningkatan Bidang Penyelamatan. j. Program Peningkatan Bidang Rehabilitasi. k. Program Peningkatan SDM Satuan Linmas.
4) Program Tahun Anggaran 2008 a. Program Peningkatan Hubungan Legislatif. b. Program kemandirian Partai Politik. c. Program Peningkatan Kemandirian Organisasi Kemasyarakatan. d. Program Peningkatan Pembauran Bangsa. e. Program Peningkatan Ketahanan Bangsa. f. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
154
g. Program Peningkatan Demokratisasi. h. Program Peningkatan Bidang Kesiagaan. i. Program Peningkatan Bidang Penyelamatan. j. Program Peningkatan Bidang Rehabilitasi. k. Program Peningkatan SDM Satuan Linmas.
5) Program Tahun Anggaran 2009 a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. b. Program Sarana dan Prasarana Aparatur. c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan. d. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. e. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan. f. Program Pendidikan Politik Masyarakat. g. Program pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam. h. Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2009.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Alokasi anggaran 2005-2009
Anggaran 2005 Jumlah Anggaran Tahun 2005, sebesar Rp.723.150.000,- dengan rincian sebagai berikut : - Anggaran belanja Tidak Langsung APBD sebesar Rp.426.900.000,- - Anggaran Belanja Langsung APBD sebesar Rp.296.250.000,- - Anggaran Belanja Langsung APBN sebesar Rp.191.385.000,-
Anggaran 2006 Jumlah Anggaran Tahun 2006, sebesar Rp.1.553.249.000,- dengan rincian sebagai berikut : - Anggaran belanja Tidak Langsung APBD sebesar Rp.476.650.000,- - Anggaran Belanja Langsung APBD sebesar Rp.905.000.000,- - Anggaran Belanja Langsung APBN sebesar Rp.171.599.000,-
Anggaran 2007 Jumlah Anggaran Tahun 2007, sebesar Rp.4.589.502.000,- dengan rincian sebagai berikut : - Anggaran belanja Tidak Langsung APBD sebesar Rp.1.674.552.000,- - Anggaran Belanja Langsung APBD sebesar Rp.2.751.157.000,-
Anggaran 2008 Jumlah Anggaran Tahun 2008, sebesar Rp.7.000.251.061,- dengan rincian sebagai berikut : - Anggaran belanja Tidak Langsung APBD sebesar Rp. 1.918.669.061,- - Anggaran Belanja Langsung APBD sebesar Rp.3.529.432.000,- - Anggaran Belanja Langsung ABT sebesar Rp.554.150.000,- - Anggaran belanja Langsung APBN sebesar Rp.1.000.000.000,-
Anggaran 2009 Jumlah Anggaran Tahun 2009, sebesar Rp.3.894.362.000,- dengan rincian sebagai berikut : - Anggaran Murni sebesar Rp.2.098.212.000,- - Anggaran Perubahan sebesar Rp.1.796.150.000,-
2) Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Bidang Kesatuan Bangsa a. Kondisi kehidupan masyarakat yang beragam suku bangsa , agama, budaya dan adat
istiadat di Kalimantan Selatan selama ini suasananya saling menghargai dan
menghormati.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
155
b. Sebagai simpul perekat Kebhineka Tunggal Ika-an, pada tahun 2001 telah dibentuk
Ikatan Kekeluargaan Antar Suku Bangsa (IKASBA) Kalimantan Selatan yang
anggotanya terdiri 22 Suku Bangsa yang berdiam di Kalimantan Selatan. Ikrar Kebulatan
”Panca Tekad” telah dideklarasikan pada tanggal 23 Desember 2006. Berbagai kegiatan
gelar budaya diikuti paguyuban suku bangsa dalam berbagai kesempatan dalam rangka
upacara kenegaraan dan peringatan hari besar dan keagamaan.
c. Memperbaharui pembentukan Komunitas Inteligen Daerah (KOMINDA) dengan
Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 188.44/081.A/KUM 2009 tanggal 25
Pebruari 2009 (pengganti SK Gub Kalsel nomor 0387 tahun 2006). Kominda Kalsel
melaksankan rapat rutin dengan memfokuskan pada ancaman stabilitas nasional di
daerah serta memberikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Daerah.
d. Pebentukan Pengurus Dewan Penasehat dan dan Pengurus Harian Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Gubernur
Kalimantan Selatan nomor 060/KUM tanggal 31 Desember 2006 dengan berbagai
kegiatan sebagai berikut :
- Pembuatan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 0469/KUM tanggal 31
Desember 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas FKUB bagi
Provinsi/Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan.
- Kunjungan sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri nomor 8 dan
Menteri Agama nomor 9 tahun 2006 ke daerah, telah dibentuk 9 FKUB
Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan.
- Pembangunan gedung sekretariat FKUM di Kota Banjarbaru dengan pembiayaan
dari Departemen Agama RI.
- Melaksanakan rapat pengurus dalam rangka mengikuti perkembangan ajaran/aliran
keagamaan dan kerukunan antar umat beragama di Kalimantan Selatan.
e. Pembaharuan pembentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalimantan
Selatan berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan nomor
188.44/080.A/KUM/2009 tanggal 25 Pebruari 2009 (pengganti Keputusan Gub. Kalsel
nomor 188.44/194.A/KUM/2008 tanggal 30 April 2008) yang anggotanya merupakan
perwakilan elemen masyarakat, dengan berbagai kegiatan sebagai berikut :
- Melaksanakan rapat rutin FKDM dalam kerangka kewaspadaan dini masyarakat
setempat dengan sasaran upaya memelihara kamtrantibmas dan pencegahan
konflik sosial di Kalimantan Selatan.
- Melaksanakan pemantauan lapangan terhadap dinamika kehidupan masyarakat
dalam konteks kamtramtibmas.
f. Pembentukan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Kaliantan Selatan
berdasarkan Keputusn Gubernur Kalimantan Selatan nomor188.44/082.A/KUM/2009
tanggal 25 Pebruari 2009. Tujuan pembentukan FPK dalam rangka menjaga dan
memelihara keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa serta tetap tegaknya kedaulantan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tekad satu bangsa, satu tanah air dan satu
bahasa, Indonesia.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
156
Bidang Politik
a. Pembentukan Tim Koordinasi Dukungan kelancaran penyelenggaraan Pemilu Tahun
2009 berdasarakan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatannomor
188.44/0115.A/KUM/2009 tanggal 20 Maret 2009 dengan kegiatan sebagai berikut :
• Kegiatan Tim Koordinasi melaksanakan kegiatan pada putaran Pemilihan Umum
Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dalam rangka fasilitasi
pemerintah daerah terhadap penyelenggaraan Pemilu 2009, diantarnya :
- Administrasi perkantoran, monitoring, analisa dan evaluasi. - Kelancaran logistik pemilu. - Forum tatap muka TNI, Polri dan Camat. - Forum tatap muka mahasiswa, penyandang cacat dan ormas. - Sosialisasi pemilu.
b. Pembentukan Tim Penelitian dan Pemeriksaan Persyaratan administrasi bantuan
keuangan kepada partai politik di Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Gubernur
Kalimantan Selatan nomor 188.44/0160/KUM/2009 tanggal 30 April 2009, dengan
kegiatan sebagai berikut :
• Pemberian bantuan kepada partai politik tahun angaran 2009 di Kalimantan Selatan
dibagi menjadi dua tahapan terpisah yaitu :
- Keanggotaan DPRD Prov. Kalsel periode 2004-2009 diberikan bantuan dengan
dasar perhitungan perolehan kursi
- Keanggotaan DPRD Prov. Kalsel periode 2009-2014 diberikan bantuan dengan
dasar perhitungan perolehan suara.
• Bantuan keuangan atas beban APBD Prov. Kalsel pada pos anggaran bantuan
pembinaan partai politik dengan dasar perhitungan 55 kursi dewan mendapat masing-
masing Rp. 20.000.000,-
Bidang Organisasi
a. Program pembinaan dan fasilitasi organisasi meliputi :
- Pembinaan dan fasilitasi Organisasi Keagamaan dan Profesi.
- Pembinaan dan fasilitasi Organisasi Kemasyarakat dan Lembaga Swadaya
Masyarakat
b. Jumlah organisasi yang telah melapor dan terdaftar sebagai berikut :
- Organisasi Profesi sebanyak 12 organisasi
- Organisasi Keagamaan sebanyak 7 organisasi
- Organisasi Kepemudaan sebanyak 26 organisasi
- Organisasi Masyarakat sebanyak 14 organisasi
- Lembaga Swadaya Masyarakat sebanyak 43 organisasi
c. Setiap Organisasi yang telah memenuhi persyaratan dan terdaftar akan diberikan Surat
Keterangan Terdaftar, dahulu bernama Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan
Organisasi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
157
d. Telah selesai dibuat konsep Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan tentang Organisasi
Kemasyarakatan Provinsi Kalimantan Selatan.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Program pelayanan administrasi perkantoran
- Semakin meningkatnya beban kerja yang semestinya diimbangi tersedianya peralatan kerja yang memadai
2) Program sarana dan prasarana aparatur
- Alokasi anggaran untuk perawatan pemeliharaan perlengkapan, sarana kantor masih belum mencukupi
3) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
- Pengumpulan data dan informasi program dan kegiatan yang kurang aktual 4) Program pemeliharaan kamtramtibmas dan pencegahan tindak kriminal
- Situasi dan kondisi kamtramtibmas dapat berubah-ubah secara situasional 5) Program pengembangan wawasan kebangsaan
- Makin berkurangnya nilai-nilai kebangsaan dan makin meningkatnya ancaman terhadap ketahanan bangsa
6) Program pendidikan politik masyarakat
- Masih rendahnya kesadaran politik masyarakat terhadap proses demokratisasi dalam menggunakan hak politiknya
7) Program pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam
- Belum optimalnya koordinasi terpadu secara lintas sektor maupun lintas wilayah dalam penanggulangan bencana
8) Program Dukungan kelancaran penyelenggaraan pemilu tahun 2009
- Belum optimalnya pengetahuan petugas dan masyarakat pemilih terhadap tahapan dan tata cara penyelenggaraan pemilu tahun 2009
Solusi
1) Program pelayanan administrasi perkantoran
- Tersedianya alokasi anggaran yang memadai 2) Program sarana dan prasarana aparatur
- Perlengkapan dan sarana kantor agar dimanfaatkan dengan baik 3) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
- Arsip dan dokumentasi kedinasanan harus ditata dan disimpan dengan sistematis 4) Program pemeliharaan kamtramtibmas dan pencegahan tindak kriminal
- Kewaspadaan aparat dalam mensikapi perubahan kamtramtibmas 5) Program pengembangan wawasan kebangsaan
- Perlu kesadaran dan tanggung jawab warganegara /masyarakat terhadap keutuhan dan kehidupan berbangsa dan bernegara
6) Program pendidikan politik masyarakat
- meningkatkan pendidikan politik masyarakat dalam menggunakan hak politiknya dan berpolitik praktis
7) Program pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam
- Optimalisasi pemantapan koordinasi dan sinkronisasi secara lintas sektor dan lintas wilayah supaya keterpaduan penanganan bencana
8) Program Dukungan kelancaran penyelenggaraan pemilu tahun 2009
- Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu tahun 2009 bagi petugas dan masyarakat pemilih
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
158
20. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH,
KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
20.1. Sekretariat Daerah
1. Biro Pemerintahan
A. Program dan Kegiatan
Tahun 2005 1) Bagian Otonomi Daerah
Adapun program kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut : a. Monitoring dan Evaluasi Otonomi Daerah Kabupaten /Kota se Kalimantan
Selatan b. Kegiatan Sosialisasi Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah berdasarkan
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah c. Pencetakan Buku Paket tentang Otonomi Daerah d. Melakukan konsultasi dan pelaporan berkenan dengan masalah dan
kegiatan implentasi otonomi daerah ke Dirjen Otonomi Daerah dan Ditjend PUM Depdagri.
e. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 0218 Tahun 2005 tentang Pembentukan Tim Asistensi Fasilitasi dan Evaluasi Pelaksanaan Otonomi Daerah Propinsi Kalimantan Selatan. Sesuai dengan tugas dan fungsinya tim telah melaksanakan beberapa kali rapat yang dimulai tanggal 26 Juli 2005, 15 Agustus, 02 September, 11 Oktober dan 19 Desember 2005 membahas rencana kerja Tim tahun 2005, koordinasi dengan badan/dinas instansi terkait dalam rangka menginventarisasi kewenangan propinsi dan lain-lain. - Fasilitasi Pemantapan Rencana Penyerahan Kewenangan Pengelolaan
Irigasi Desa dari Departemen PU ke Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kabupaten / Kota se Kalsel.
- Fasilitasi Penyerahan Kewenangan Penatausahaan Hasil Hutan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ke Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. Melakukan daftar inventarisasi kewenangan Propinsi kalimantan Selatan (sebelum pembahasan draf RPP Kewenangan). Hasil kegiatan terinventarisasinya daftar kewenangan Propinsi Kalimantan Selatan.
- Rapat kerjasama regional kerjasama antar Propinsi Kalimantan Selatan 2) Bagian Ketentraman dan Ketertiban Umum
a. Kegiatan Pembinaan Polisi Pamong Praja b. Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Umum
3) Bagian Perangkat Daerah a. Peningkatan Kapasitas Kecamatan b. Kegiatan Pemantapan Implementasi Otonomi Daerah Propinsi Kalimantan
Selatan c. Kegiatan Pembinaan Partai Politik Yang Mendapat Kursi Di DPRD Prov.
Kalsel d. Kegiatan Bantuan Operasional Peningkatan Kapasitas Kecamatan se
Kalimantan Selatan e. Kegiatan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir
Masa Jabatan Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2000-2005 4) Bagian Pemerintahan Umum
a. Kegiatan Penataan dan Penegasan Batas Daerah Propinsi Kalsel
Tahun 2006 1) Kegiatan Penetapan Dan Penegasan Batas Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan. 2) Penyusunan LPJ Gubernur Kalsel & LPPD Tahun 2005 3) Pembinaan Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kalsel 4) Asistensi Pembinaan Penyelenggaraan Pemdes
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
159
5) Penyelenggaraan Koordinasi Kepala Daerah se Kalsel 6) Pembinaan Perangkat Daerah dan Fasilitasi DPRD Kab/Kota 7) Optimalisasi Kebijakan Peningkatan PAD di Kalsel 8) Pembinaan Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan & Capil Fasilitasi
SIAK 9) Pembinaan Keamanan & Ketertiban Umum 10) Pembinaan Polisi Pamong Praja Prov.Kalsel 11) Pembinaan & Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah & Luar Negeri
Tahun 2007 1) Kegiatan Penetapan Dan Penegasan Batas Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan. 2) Penyusunan LPJ Gubernur Kalsel & LPPD Tahun 2006 3) Pembinaan Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kalsel 4) Pengembangan Kelembagaan dan Daya Dukung Pemdes. 5) Penyelenggaraan Koordinasi Kepala Daerah se Kalsel 6) Pembinaan Perangkat Daerah dan Fasilitasi DPRD Kab/Kota 7) Optimalisasi Kebijakan Peningkatan PAD di Kalsel. 8) Pembinaan Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan & Capil . 9) Pembinaan Keamanan & Ketertiban Umum 10) Pembinaan Polisi Pamong Praja Prov.Kalsel 11) Pembinaan & Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah & Luar Negeri 12) Penyediaan Perangkat SIAK 13) Persiapan Pemindahan Ibukota Prov.Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru 14) Koordinasi melaksanakan Pilkada Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan 15) Penyelesaian Tapal Batas (ABT) Tahun 2008 1) Penataan Administrasi Fisik
a. Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan & Capil
b. Penyediaan Perangkat SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) 2) Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
a. Persiapan Pemindahan Ibukota Provinsi Kalsel dari Aspek Legalitas b. Optimalisasi Kebijakan Peningkatan PAD di Kalsel c. Pembinaan dan Fasilitasi Kerjasama AntarDaerah dan Luar Negeri
3) Pengembangan Otonomi Daerah a. Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Antar Daerah b. Penggunaan Sistem Pengukuran dan Pemetaan Batas Daerah
4) Penerapan Prinsip-Prinsip Kepemerintahan yang baik (Good Governance) a. Pengembangan Kelembagaan dan daya dukung Pemdes b. Asistensi Pembinaan Perangkat Daerah dan Fasilitasi DPRD Kab/Kota c. Penyelenggaraan Koordinasi Kepala Daerah d. Pembinaan Fasilitasi Asistensi dan Evaluasi Penyelenggaraan Otonomi
Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan e. Koordinasi Melaksanakan Pilkada Kabupaten/Kota Se-Kalsel f. LPP dan LKPj Gubernur g. Koordinasi Pimpinan Daerah
Tahun 2009 1) Penataan Administrasi Kependudukan
a. Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil b. Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi kependudukan dan
Capil c. Penyediaan dan Operasional Perangkat SIAK
2) Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah a. Optimalisasi Kebijakan Peningkatan PAD di Kalsel b. Pembinaan dan Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah dan Luar Negeri
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
160
3) Penataan daerah Otonomi Baru a. Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal batas Wilayah Administrasi Antar
Daerah 4) Program Pengembangan Otonomi Daerah
a. Pengembangan daerah dan Kawasan 5) Penerapan Prinsip-prinsip Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)
a. Asistensi Pembinaan Perangkat daerah dan Fasilitasi DPRD Kab/Kota b. Penyelenggaraan Koordinasi Kepala Daerah c. LPP dan LKPJ Gubernur d. Fasilitasi Ketenagakerjaan dan Migrasi e. Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan f. Pembinaan Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi g. Fasilitasi Kemasyarakatan h. Fasilitasi Anggota DPRD Provinsi dan Kab/Kota se Kalsel
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tahun 2005
Alokasi dana untuk Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Propinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2005 adalah sebesar Rp 2.685.000.000.-( Dua Milyar Enam Ratus
Delapan Puluh Lima Juta Rupiah) dengan program kegiatan sebagai berikut :
1) Bagian Otonomi Daerah Dalam DASK APBD Tahun Anggaran 2005 Kegiatan Pemantapan
Implementasi Otonomi Daerah Propinsi Kalimantan Selatan dialokasikan anggaran sebesar Rp.60.000.000,-. Realisasi keuangan sebesar Rp.48.900.000, atau mencapai 81,5%. Adapun program kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut : a. Monitoring dan Evaluasi Otonomi Daerah Kabupaten /Kota se Kalimantan
Selatan dengan dana sebesar Rp.4.950.000,- Hasil kegiatan yang dilaksanakan adalah terhimpunnya bahan – bahan implementasi aspek otonomi daerah Kabupaten / Kota se Kalsel. Terinventarisasinya hasil dan permasalahan implementasi otonomi daerah Kabupaten / Kota se Kalimantan Selatan terutama berkenaan dengan aspek– aspek otonomi daerah.
b. Kegiatan Sosialisasi Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah berdasarkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dengan dana yang teralokasikan dalam DASK APBD Tahun 2005 sebesar Rp.11.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersosialisasinya Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 bagi Pejabat Pemerintah Propinsi dan Kabupaten / Kota se Kalimantan Selatan. Terwujudnya persamaan misi, visi dan persepsi terhadap substansi materi Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004.
c. Pencetakan Buku Paket tentang Otonomi Daerah dengan dana sebesar Rp.3.250.000,-. Hasil kegiatan adalah tercetaknya 100 buah Buku Paket Otonomi Daerah berisi materi, latar belakang dan komparasi Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004. yang disampaikan kepada Dinas, Badan, Biro dan Kantor di Lingkungan Pemerintah Propinsi Kalsel dan pihak – pihak terkait.
d. Melakukan konsultasi dan pelaporan berkenan dengan masalah dan kegiatan implentasi otonomi daerah ke Dirjen Otonomi Daerah dan Ditjend PUM Depdagri. Anggaran yang tersedia dalam DASK sebesar Rp.9.950.000,- Hasil yang didapat adalah dapat dipahaminya berbagai permasalahan Otonomi Daerah terutama berkenan dengan UU NO.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah dan terjalinnya koordinasi dan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
161
komunikasi yang baik dengan jajaran Departemen Dalam Negeri terutama dalam upaya pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, termasuk beberapa kegiatan yang telah dilaporkan ke Depdagri dalam rangka implentasi Otonomi Daerah oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan.
e. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 0218 Tahun 2005 tentang Pembentukan Tim Asistensi Fasilitasi dan Evaluasi Pelaksanaan Otonomi Daerah Propinsi Kalimantan Selatan. Sesuai dengan tugas dan fungsinya tim telah melaksanakan beberapa kali rapat yang dimulai tanggal 26 Juli 2005, 15 Agustus, 02 September, 11 Oktober dan 19 Desember 2005 membahas rencana kerja Tim tahun 2005, koordinasi dengan badan/dinas instansi terkait dalam rangka menginventarisasi kewenangan propinsi dan lain-lain. Dana yang tersedia dalam DASK sebesar Rp.17.000.000,- selama 10 bulan dengan kegiatan sebagai berikut : - Fasilitasi Pemantapan Rencana Penyerahan Kewenangan Pengelolaan
Irigasi Desa dari Departemen PU ke Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kabupaten / Kota se Kalsel. Hasil dari kegiatan ini adalah Rencana Penyerahan Pengelolaan Irigasi Desa akan dilaksanakan pada Tahun 2006 kepada Pemerintah kabupaten / kota se Kalsel. Kewenangan pengelolaan irigasi desa akan berada langsung di Pemerintah Kabupaten / Kota.
- Fasilitasi Penyerahan Kewenangan Penatausahaan Hasil Hutan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ke Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. Hasil dari kegiatan ini adalah penyerahan kewenangan telah dilaksanakan pada tanggal 04 Januari 2006 oleh Gubernur Kalimantan Selatan kepada Bupati Barito Kuala. Kewenangan pengelolaan penatausahaan hasil hutan berada langsung di Pemerintah Kabupaten / Kota.
- Melakukan daftar inventarisasi kewenangan Propinsi kalimantan Selatan (sebelum pembahasan draf RPP Kewenangan). Hasil kegiatan terinventarisasinya daftar kewenangan Propinsi Kalimantan Selatan.
- Biaya kegiatan pemeliharaan dan perbaikan Mobil Dinas di Biro pemerintahan, perbaikan dan penggantian spare part komputer dengan anggaran dalam DASK sebesar Rp.2.750.000.-
- Rapat kerjasama regional kerjasama antar Propinsi Kalimantan Selatan belum bisa dilaksanakan dikarenakan anggaran biaya yang teralokasi dalam DASK Tahun 2005 sebesar Rp.10.000.000,- tidak mencukupi dan dikembalikan ke kas daerah.
2) Bagian Ketentraman dan Ketertiban Umum a. Kegiatan Pembinaan Polisi Pamong Praja
Pagu Bantuan Pembinaan Polisi Pamong Praja dalam DASK APBD Tahun Anggaran 2005 sebesar 25.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp21.000.000,- atau 84 %. Dengan kegiatan pengadaan pakaian dinas dan perlengkapan, pembinaan sikap mental, bantuan operasional dalam hal menunjang tugas dan fungsinya serta pembinaan Polisi Pamong Praja Ke Kabupaten/ Kota Se Kalimatan Selatan. Hasil yang dicapai adalah tersedianya pakaian dinas dan perlengkapan untuk anggota Satuan Polisi Pamong Praja, disiplin dan sikap mental yang lebih baik bagi Satpol PP di Propinsi dan Kabupaten/Kota. Manfaat dari kegiatan ini adalah terbinanya disiplin, wibawa dan kesetiakawanan korp dalam menjalankan tugas dan sikap mental yang baik bagi anggota Satpol Pamong Praja.
b. Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Umum DASK APBD Tahun 2005 untuk Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Umum adalah sebesar Rp.200.000.000,- dengan realisasi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
162
sebesar Rp.154.055.000,- atau 77 % dan sisa anggaran telah dimasukkan ke dalam Kas Daerah. Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan koordinasi kepada instansi terkait dalam rangka mewujudkan dan memelihara stabilitas daerah dengan cara menilai intensitas dan ekstensitas gangguan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Selain itu juga dilakukan pembinaan keamanan dan ketertiban umum ke Kabupaten / Kota se Kalimantan Selatan yang hasilnya dapat mengetahui mengenai perkembangan dan keadaan kejadian serta usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota. Khusus Tahun 2005 juga telah dilakukan koordinasi dengan Instansi di daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum melalui peningkatan kinerja Polisi Pamong Praja yang sinergis dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan didalam melakukan operasi pekat, baik yang berkenaan dengan operasi Narkoba, PSK dan gepeng yang jumlah keseluruhan lebih kurang 204 orang terjaring dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Hasil dari kegiatan ini adalah terkendalinya kondisi keamanan dan ketertiban di Kalimantan Selatan. Sedangkan manfaat dari kegiatan ini adalah terwujudnya hubungan koordinasi yang lebih baik dalam menjaga dan memelihara stabilitas daerah yang yang aman dan tertib di Kalimantan Selatan.
3) Bagian Perangkat Daerah DASK Peningkatan Kapasitas Kecamatan sebesar Rp.1.325.000.000,-
dan DASK Laporan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur Kalimantan Selatan tahun 2000-2005 sebesar Rp.50.000.000,-
Kegiatan Pemantapan Implementasi Otonomi Daerah Propinsi Kalimantan Selatan dialokasikan anggaran sebesar Rp.60.000.000,- . Sedangkan realisasi keuangan sebesar Rp.48.900.000,-atau mencapai 81,5 %. a. Kegiatan Pembinaan Partai Politik Yang Mendapat Kursi Di DPRD Prov.
Kalsel Bantuan keuangan Pembinaan Partai Politik didalam APBD Tahun
2005 sebesar Rp. 825.000.000,- diberikan kepada Partai Politik yang mendapat kursi di DPRD Propinsi Kalimantan Selatan (9 Parpol), tiap kursi mendapatkan @ Rp. 15.000.000,-, kemudian mendapatkan Bantuan Tambahan sebesar 275.000.000,- sehingga tiap kursi kembali mendapatkan bantuan sebesar @ Rp. 5.000.000,- .
Dari jumlah dana sebesar Rp. 1.100.000.000,- yang direalisasikan hanya sebesar 89%, karena dari pihak Kesbanglinmas tidak menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan Berkas Usulan dari Partai Bintang Reformasi berhubung tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk transfer bank ke rekening masing-masing partai politik, Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersalurnya bantuan keuangan dari Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan kepada partai politik yang mendapat kursi di DPRD Propinsi dalam rangka Pembinaan Partai Politik di Kalimantan Selatan.
b. Kegiatan Bantuan Operasional Peningkatan Kapasitas Kecamatan se Kalimantan Selatan
Bantuan operasional Peningkatan Kapasitas Kecamatan se Kalsel yang disediakan didalam DASK tahun 2005 sebesar Rp.1.325.000.000,- dengan rincian kegiatan : - Biaya Alat Tulis Kantor Rp.580.000,- - Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah Rp.44.420.000,- - Bantuan kepada Kecamatan
@10.000.000,- x 127kec = Rp.1.270.000.000,- Jumlah Rp.1.325.000.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
163
Dana tersebut terealisasikan sebesar Rp.1.307.800.000,- ( 99%), dengan sisa dana sebesar Rp.17.200.000,- dengan rincian : - Kelebihan perhitungan jumlah kecamatan Rp 10.000.000,- - Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah Rp 7.200.000,-
J u m l a h Rp. 17.200.000,-
Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyerahan bantuan dari Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan untuk operasional peningkatan kecamatan se Kalimantan Selatan
c. Kegiatan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2000-2005
Besarnya dana yang dianggarkan dalam APBD Tahun 2005 yang tertuang pada DASK Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2000-2005 adalah Rp. 50.000.000,- yang terdiri dari : - Honorarium Tim / Panitia Rp. 15.050.000,- - Honor / Upah Petugas Khusus Rp. 21.740.000,- - Biaya Alat Tulis Kantor Rp. 2.495.000,- - Biaya Cetak dan Penggandaan Rp. 4.875.000,- - Biaya Makan dan Minum Rp. 5.840.000,-
Jumlah Rp. 50.000.000,-
Dari jumlah tersebut, yang terealisasikan sebesar Rp.47.505.000,-( 95% ),
Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyampaian Pidato dan buku Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2000-2005 sebanyak 65 buah pada Rapat Paripurna DPRD tanggal 5 Pebruari Tahun 2005 di gedung DPRD Propinsi Kalimantan Selatan.
4) Bagian Pemerintahan Umum
a. Kegiatan Penataan dan Penegasan Batas Daerah Propinsi Kalsel Program Penetapan dan Penegasan Batas Daerah adalah
merupakan suatu proses administrasi yang legal baik secara materil maupun formil. Untuk itu prosesnya cukup panjang dan memerlukan sumber daya yang menunjang.
Hasil yang telah dicapai pada tahun 2005 adalah : - Terlaksananya pelacakan batas Prop. Kalsel dengan Prop. Kaltim pada
jalur batas antara Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Pasir. - Terpasangnya Pilar Batas Utama Type A ukuran 50 X 50 X 100 Cm
dengan kedalaman 100 Cm dan pelataran 1M2 Cor semen bertulang lengkap dengan Brass Tablet dan informasi pilar sebanyak 4 buah dipasang pada batas Prop. Kalsel dengan Prop. Kaltim jalur batas antara Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Pasir pada titik genap yaitu titik nomor 8, 10, 12 dan 14 ( sesuai kesepakatan dengan pihak Prop. Kaltim. Pembangunan pilar nomor genap oleh Kalsel dan pilar nomor ganjil oleh Kaltim ).
- Terwujudnya pengadaan seperangkat alat pengukur posisi koordinat berupa GPS (Global Posisioning System) Type Garmin MAP 76 CN Jenis Navigasi
- Terlaksananya Rapat-rapat Koordinasi dengan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dengan hasil sebagai berikut :
• Penyusunan program dan Rencana Anggaran kegiatan penegasan batas antar Kabupaten/Kota se Kalsel.
• Penyusunan Trayek batas antar Kab/ Kota se Kalsel
• penyelesaian masalah batas antar Kab/ Kota yang bermasalah
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
164
- Terlaksananya Rakor perbatasan antara Prop. Kalsel dengan Prop. Kalteng yang membahas masalah batas antara Kab. Tabalong dengan Kab. Barito Timur yang difasilitasi oleh Dirjen PUM Depdagri Jakarta dikarenakan pihak Kab. Barito Timur tidak dapat menerima Hasil kesepakatan batas yang dibuat oleh Kab. Tabalong dengan Kab. Barito Selatan ( Sewaktu Kab. Barito Timur belum dibentuk ).
Tahun 2006
Realisasikeuangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Biro
Pemerintahan sebesar Rp.1.123.328.250,- atau 63% dengan resalisasi fisik
sebesar 83%. Sisa dana yang telah dikembalikan ke kas daerah sebesar Rp.
659.256.750,- Adapun rincian realisasi adalah sebagai berikut :
1) Penyusunan LPJ Gubernur Kalsel & LPP Tahun 2005 (realisasi keuangan 94 %, fisik 100 %).
2) Pembinaan Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kalsel (realisasi keuangan 65 %, fisik 80%).
3) Penetapan & Penegasan Batas Daerah Prov.Kalsel (realisasi keuangan 41%, fisik 50%).
4) Asistensi Pembinaan Penyelenggaraan Pemdes (realisasi keuangan 99%, fisik 100%).
5) Penyelenggaraan Koordinasi Kepala Daerah se Kalsel (realisasi keuangan 56 %, fisik 75 %).
6) Pembinaan Perangkat Daerah dan Fasilitasi DPRD Kab/Kota (realisasi keuangan 69%, fisik 69%).
7) Optimalisasi Kebijakan Peningkatan PAD di Kalsel (realisasi keuangan 94%, fisik 100%).
8) Pembinaan Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan & Capil Fasilitasi SIAK (realisasi keuangan 34 %, fisik 70%).
9) Pembinaan Keamanan & Ketertiban Umum (realisasi keuangan 75%, fisik 100%).
10) Pembinaan Polisi Pamong Praja Prov.Kalsel ( realisasi keuangan 88%, fisik 97%).
11) Pembinaan & Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah & Luar Negeri (realisasi keuangan 68 %, fisik 68 %.
Tahun 2007
Realisasi keuangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Biro Pemerintahan sebesar Rp.961.713.900,-atau (26%) dengan resalisasi fisik sebesar 45,3%. Sisa dana yang telah dikembalikan ke kas daerah sebesar Rp. 2.728.286.100,- Adapun rincian realisasi adalah sebagai berikut :
No Kegiatan Real. Keu (%)
Real. Fisik (%)
Penjelasan
1 Penetapan Dan Penegasan Batas Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
39 47 Karena tahapan-tahapan yang terkait kesepakatan titik batas dan lain-lain tidak bisa dicapai.
2 Penyusunan LPJ Gubernur Kalsel & LPPD Tahun 2006
90 100 Dapat dilaksanakan sesuai rencana kegiatan dan efisiensi biaya dlm penggandaan laporan.
3 Pembinaan Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kalsel
51 55 Adanya perubahan perundang-undangan sehingga lebih baik menunggu instrumen yang baru.
4 Pengembangan Kelembagaan dan Daya Dukung Pemdes
74 75 Langkah efisiensi seperti perjalanan dinas eselon II yang tidak realisasikan karena kepala bagian sudah dapat melaksanakan.
5 Penyelenggaraan Koordinasi Kepala Daerah se Kalsel
32 32 Kebutuhan rakor tidak menonjol dikarenakan ada rapat-rapat lain yang digunakan Gubernur untuk
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
165
No Kegiatan Real. Keu (%)
Real. Fisik (%)
Penjelasan
koordinasi- sebagai contoh rakor muspida se Kalsel
6 Pembinaan Perangkat Daerah dan Fasilitasi DPRD Kab/Kota
9 9 Kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena kegiatan sosialisasi peraturan ke DPRD an sudah dilakukan oleh pihak lain seperti Depdagri yang diikuti oelh anggota DPRD
7 Optimalisasi Kebijakan Peningkatan PAD di Kalsel
97 100 Dapat dilaksanakan sesuai rencana kegiatan
8 Pembinaan Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan & Capil
50 55 Adanya kegitan yang dibiayai oleh dekon yang lebih diutamakan
9 Pembinaan Keamanan & Ketertiban Umum
24 37 Dipindahkan ke Satpol PP
10 Pembinaan Polisi Pamong Praja Prov.Kalsel
29 31 Dipindahkan ke Satpol PP
11 Pembinaan & Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah & Luar Negeri
7 11 Adanya larangan Gubernur ke Luar Negeri sebagai tindaklanjut surat dari Setneg, sehingga kegiatan tidak bisa dilaksanakan
12 Penyediaan Perangkat SIAK 0 0 Perangkat SIAK sudah dikirim dari Depdagri tanpa ada pemberitahuan awal tentang bantuan tersebut.
13 Persiapan Pemindahan Ibukota Prov.Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru
14 23 Kebijakan Gubernur untuk lebih dulu melaksanakan tahapan pemindahan pusat perkantoran pemerintahan
14 Koordinasi melaksanakan Pilkada Kabupaten/Kota se Kalsel
55 100 Adanya bagian dari kegiatan yang didanai dari dana dekonsentrasi
15 Penyelesaian Tapal Batas (ABT) 4 4 Karena alokasi dana sebagai kebijakan pimpinan ini tidak terserap disebabkan pihak-pihak yang terlibat tidak dapat melaksanakan tahapan kegiatan yang diprogramkan.
Tahun 2008
Biro Pemerintahan Sekeretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun anggaran 2008 mempunyai 14 program kerja dengan alokasi dana APBD sebesar Rp 2.565.000.000,- dan Dana Dekonsentrasi sebesar Rp.950.000.000,-. Perincian penggunaan dana APBD dan Dekonsentrasi sebagaimana tabel realisasi kegiatan berikut :
NO SKPD/Program/Kegiatan PAGU DANA
Rp.
REALISASI Realisasi Pelaks. Fisik %
Rp %
Penataan Administrasi Fisik
1. Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan & Capil
125.000.000 23.155.000 18,52 19
2. Penyediaan Perangkat SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)
200.000.000 33.640.000 16.82 17
Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
3. Persiapan Pemindahan Ibukota Provinsi Kalsel dari Aspek Legalitas
100.000.000 0,0 0,0 0,0
4. Optimalisasi Kebijakan Peningkatan PAD di Kalsel 100.000.000 34.820.000 34,82 35
5. Pembinaan dan Fasilitasi Kerjasama AntarDaerah dan Luar Negeri
200.000.000 56.940.000 28,47 30
Pengembangan Otonomi Daerah
6. Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Antar Daerah
650.000.000 268.920.000 41,37 60
7. Penggunaan Sistem Pengukuran dan Pemetaan Batas Daerah
250.000.000 69.720.000 27,89 45
Penerapan Prinsip-Prinsip Kepemerintahan yang baik (Good Governance) 8. Pengembangan Kelembagaan dan daya dukung Pemdes 125.000.000 46.829.000 37,46 38
9. Asistensi Pembinaan Perangkat Daerah dan Fasilitasi DPRD Kab/Kota
125.000.000 23.830.000 19,06 100
10. Penyelenggaraan Koordinasi Kepala Daerah 150.000.000 64.045.000 42,70 66,70
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
166
NO SKPD/Program/Kegiatan PAGU DANA
Rp.
REALISASI Realisasi Pelaks. Fisik %
Rp %
11. Pembinaan Fasilitasi Asistensi dan Evaluasi Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan
175.000.000 74.295.000 42,45 43
12. Koordinasi Melaksanakan Pilkada Kabupaten/Kota Se-Kalsel
125.000.000 87.670.000 70,14 100
13. LPP dan LKPj Gubernur 120.000.000 112.470.000 93,73 100 14. Koordinasi Pimpinan Daerah 120.000.000 0,0 0,0 0,0
JUMLAH 2.565.000.000 896.334.000 34,94 44,14
Tahun 2009
Dalam menyelenggarakan 5 (lima) program dan 15 (lima belas) kegiatan, Biro
Pemerintahan mendapat alokasi dana APBD sebesar Rp.1,956,716,000,- .
Program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2009 terlihat pada tabel
realisasi berikut :
Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan pada tahun 2009
NO Kegiatan Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Capaian%
Real. Fisik (%)
1 Fasilitasi percepatan penyelesaian tapal batas wilayah administrasi antar daerah
Rp. 516.200.000 466.749.000 90,42 92,5
Output - Rapat Fasilitasi - Pelacakan Batas Wilayah - Pemetaan dan Pengukuran Wilayah - ATK pendukung kegiatan - Rapat Koordinasi - Koordinasi/Konsultasi Hasil Kegiatan ke Pemerintah Pusat
Kegiatan Kegiatan
Kali Paket Kali Kali
15 13
3 3 1
12
10 15
5 2 1
12
67
120 167
67 100 100
Outcome - Terlaksananya penyelesaian masalah batas wilayah di Kalimantan Selatan
2 Pembinaan penyelenggaraan administrasi kependudukan dan catatan sipil
Rp. 100.000.000 58.115.000 58,12 80,2
Output - Rapat koordinasi Adminduk - Buku peraturan juknis pelaksanaan adminduk - Monev Pelaksanaan Adminduk di Kab/Kota - Konsultasi, koordinasi dan mediasi (PDLD) - Laporan Pengelolaan adminduk
Kegiatan
Buku Kali Kali Kali
1
30 13 (Kab/Kota)
2 1
1
30 13
2 (Kab/Kota) 1
100 100 100 100 100
Outcome - Terlaksananya penyelenggaraan administrasi kependudukan dan catatan sipil di Kalsel
3 Peningkatan kapasitas aparat kependudukan dan catatan sipil
Rp. 50.000.000 30.200.000 60,40 69,3
Output - Orientasi tugas mengenai pelaksanaan SIAK terpadu
- Rapat tim teknis SIAK Online - Penyusunan Laporan
Kali
Kegiatan
Kali
1
3 1
1
1 0
100
33,33
0
Outcome - Adanya peningkatan kapasitas aparat penyelenggara kependudukan & catatan sipil di Kalsel
4 Asistensi pembinaan perangkat daerah dan fasilitasi DPRD
Rp. 85.000.000 82.775.000 97,35 100
Output : - Sosialisasi susunan kedudukan, tugas dan fungsi DPRD hasil Pemilu 2009
Kegiatan
2
2
100
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
167
NO Kegiatan Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Capaian%
Real. Fisik (%)
- Konsultasi Rakor/Sosialisasi/Bimtek Perangkat Daerah ke Pemerintah Pusat
- Penyediaan ATK kegiatan asistensi pembinaan perangkat daerah dan fasilitasi DPRD Kab/Kota
Kali
Paket
3
1
3
1
100
100
Outcome : - Terlaksananya pembinaan perangkat daerah di Provinsi Kalimantan Selatan
5 Fasilitasi Anggota DPRD Kab/Kota se Kalsel (ABT)
Rp. 231.850.000 226.245.000 97,58 100
Output : - Penerbitan SK anggota DPRD Kab/Kota - Terbitnya SK Anggota DPRD Provinsi - Rapat tim peneliti berkas calon Anggota DPRD Prov & Kab/Kota
- Konsultasi, koordinasi dan mediasi ke Pemerintah Pusat
SK SK
Kegiatan
Kali
13 13 14
3
13 13 14
3
100 100 100
100
Outcome : - Terfasilitasinya anggota DPRD yang baru dilantik
6 Penyelenggaraan koordinasi Kepala Daerah Rp. 75.000.000 74.940.000 99,92 100
Output : - Tersedianya bahan Penyelenggaraan RAKOR - Rapat Koordinasi KDH se Kalsel - Laporan Pelaksanaan Rakor KDH
Paket
Kegiatan Kali
2 2 2
2 2 2
100 100 100
Outcome : - Adanya koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di Prov. Kalsel
7 Penyediaan dan operasional SIAK Rp. 70.000.000 48.700.000 69,57 84,7
Output : - Terbentuknya Petugas SIAK - Rapat Pelaksanaan Operasional SIAK - Laporan penyelenggaraan SIAK - Konsultasi, koordinasi dan Bimtek pelaksanaan SIAK ke Jakarta
- Monev Pelaksanaan Pengelolaan SIAK ke Kab/Kota
- Pengadaan barang kantor dan meubeler penunjang kegiatan SIAK
Orang
Kegiatan Kali Kali
Kali
Paket
4 5 1 1
13 (Kab/Kota)
1
4 0 1 1
13 (Kab/Kota)
1
100
0 100 100
100
100
Outcome : - Terlaksananya operasional SIAK sesuai standar yang ditetapkan
8 Pembinaan dan fasilitasi kerjasama antar daerah & luar negeri
Rp. 205.000.000 204.266.000 99,64 100
Output : - Rapat koordinasi kerjasama antar daerah - Kunjungan Kerja dalam rangka Tindak Lanjut Kerjasama antar daerah
- Pembinaan ke daerah (Kab. Bjr, HSS & Balangan)
Kali
Paket
Paket
2 3
1
2 3
1
100 100
100
Outcome : - Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi kerjasama antar daerah & LN
9 Pengembangan daerah dan kawasan Rp. 125.000.000 125.000.000 100 100
Output : - Sosialisasi PP No.19 Tahun 2008 tentang Kecamatan
- Rapat koordinasi penyusunan Repergub tentang urusan pemerintahan yg menjadi kewenangan Prov.Kalsel
- Konsultasi mengenai pengembangan daerah & kawasan ke pemerintah Pusat
Kegiatan
Kegiatan
Kali
1
3
8
1
3
8
100
100
100
Outcome : - Terlaksananya pengembangan daerah dan kawasan di Provinsi Kalimantan Selatan
10 Optimalisasi kebijakan peningkatan PAD di Rp. 85.000.000 85.000.000 100 100
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
168
NO Kegiatan Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Capaian%
Real. Fisik (%)
Kalsel
Output : - Konsultasi Kegiatan Rakor PAD Ke Pemerintah Pusat
- Rakor Intensifikasi PAD - Buku PAD Prov. Kalsel - Monev PAD Kab/Kota
4
1
100 4
4
1
100 4
100
100 100 100
Outcome : - Adanya peningkatan dan pengembangan PAD Prov.Kalsel
11 Fasilitasi ketenagakerjaan dan migrasi Rp. 85.000.000 78.245.000 92,05 92,1
Output : - Adanya Tim Koordinasi Penanganan Tenaga Kerja dan Migrasi Prov. Kalsel
- Sosialisasi Peraturan tantang ketenagakerjaan di Kalsel
- Penyusunan Laporan Pelaksanaan Fasilitasi Penanganan Tenaga Kerja dan Migrasi
- Konsultasi/workshop/pelatihan luar daerah
Orang
Kegiatan
Kali
Kali
14
1
1
7
14
1
0
7
100
100
0
100
Outcome : - Terfasilitasinya pembinaan ketenagakerjaan dan migrasi di Prov. Kalsel
12 Fasilitasi kemasyarakatan Rp. 55.000.000 29.950.000 54,45 76
Output : - Adanya Tim Koordinasi Pembinaan Kemasyarakatan, Ketertiban Masyarakat dan Mitigasi Bencana
- Rapat Koordinasi Pembinaan dan Fasilitasi Pembinaan Kemasyarakatan
- Monev pelaksanaan fasilitasi kemasyarakatan ke Kab/Kota
- Penyusunan Laporan kegiatan
Orang
Kegiatan
Kali
Kali
12
5
13 (Kab/Kota)
1
12
2
13 (Kab/Kota)
1
100
40
100
100
Outcome : - Terfasilitasinya kegiatan administrasi kemasyarakatan di kalsel
13 LPP & LKPJ Gubernur akhir TA.2008 Rp. 150.951.000 144.710.000 95,87 100
Output : - Sosialisasi Penyusunan LKPJ & LPPD serta IKK LPPD
- Buku LPPD Provinsi Kalsel akhir tahun anggaran & LPPD+IKK
- Buku LKPJ Gubernur Kalsel akhir tahun anggaran (2 Jilid)
- Buku Pidato Pengantar LKPJ akhir tahun anggaran
- CD LKPJ dan LPPD akhir tahun anggaran - Konsultasi & Penyampaian LKPJ & LPPD ke Jakarta
Kegiatan
Buku
Buku
Buku
CD Kali
2
5
50
70
100
3
2
5
50
70
100
3
100
100
100
100
100 100
Outcome : - Terpenuhinya penyampaian LPPD kepada Pemerintah & LKPJ Gubernur kepada DPRD Akhir TA.2008 tepat waktu
14 Pembinaan penyelenggaraan tugas pembantuan Kab/Kota
Rp. 65.000.000 22.014.000 33,87 70
Output : - Pembinaan TP ke Kab/Kota - Rakor penyelenggaraan DKTP - Konsultasi TP Perjalanan Dinas Luar Daerah
Kab/Kota Kegiatan
Kali
13
2 2
0 2 2
0
100 100
Outcome : - Terselenggaranya pembinaan penyelenggaraan tugas pembantuan di Kalsel
15 Penyelenggaraan administrasi pemerintahan Rp. 57.715.000 56.355.000 97,64 100
Output : - Penyediaan ATK dan blangko administrasi kepegawaian Biro pemerintahan
Bln
12
12
100
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
169
NO Kegiatan Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Capaian%
Real. Fisik (%)
- Konsultasi dan penyampaian berkas administrasi Biro Pemerintahan ke Banjarbaru
- Evaluasi dan Pelaporan - Konsultasi/Rapat/Seminar ke Jakarta
Kegiatan
Kali Kali
24
4 3
24
4 3
100
100 100
Outcome : - Terlaksananya administrasi penyelenggaraan ketatausahaan Biro
C. Permasalahan dan Solusi.
Permasalahan
1) kemampuan aparat pelaksana ke depan juga perlu mendapat perhatian
terutama menyangkut kemampuan membuat perencanaan kerja yang baik
dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi. Kemampuan Pejabat Struktural
idealnya juga harus didukung oleh kemampuan staf, baik dalam hal-hal teknis
pekerjaan maupun implementasinya sehingga perencanaan maupun
pelaksanaan tugas dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
2) Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK ) belum dapat
dilaksanakan diseluruh Kabupaten / Kota sebab semua kabupaten / Kota yang
mendapatkan perangkat SIAK dari Pemerintah Pusat. Belum sepenuhnya dapat
mengimplementasikan program SIAK sebab hal ini berkaitan dengan
pendaftaran penduduk untuk mendapatkan database kependudukan belum
seluruhnya selesai dilaksanakan.
3) Tim Persiapan pemindahan ibukota dari aspek legalitas telah dibentuk namun
belum dapat melakukan langkah selanjutnya disebabkan masih menunggu
realisasi proses pemindahan dan penyiapan kawasan fisik perkantoran
pemprov kalsel. Sesuai dengan amanat dalam UU 32 Tahun 2004 pasal 7 ayat
2 ” Perubahan batas suatu daerah, perubahan nama daerah, pemberian nama
bagian rupa bumi serta perubahan nama, atau pemindahan ibukota yang tidak
mengakibatkan penghapusan suatu daerah ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.”
4) Dalam penyusunan LKPJ dan LPPD, masih banyak SKPD yang terlambat
menyampaikan data, sehingga menghambat kegiatan penyusunan
5) Pembinaan batas Daerah, sesuai dengan Permendagri Nomor 01 tahun 2006,
maka penyelesaian Batas Daerah Antar Provinsi harus difasilitasi oleh tim PBD
Pusat, saat ini pemerintah pusat melalui Depdagri (Ditjen PUM) belum
mengambil langkah-langkah konkrit atas penyelesaian batas antar Provinsi,
walaupun pihak Kalsel, Kaltim dan Kalteng sudah menyampaikan permohonan
secara resmi kepada Pemerintah Pusat untuk melakukan kegiatan fasilitasi
batas daerah.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
170
6) Penyelenggaraan Pembinaan dan fasilitasi kerjasama antar daerah dan luar
negeri, terkendala dengan hal-hal sebagai berikut : belum seluruh daerah
memiliki kelembagaan secara khusus yang menangani kerjasama; belum
tersedianya profil daerah secara memadai; belum siapnya kerangka kerjasama
baik antar daerah, luar negeri dan pihak ketiga dalam bentuk induk database
dan action plan kerjasama daerah
Solusi
1) Mengembangkan kemampuan SDM melalui penyertaan aparatur untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan yang di adakan oleh BKD ataupun Diklat serta
pelatihan lainnya, disamping juga secara internal mengadakan rapat-rapat
untuk membahas persoalan yang dihadapi.
2) Koordinasi dan pembinaan terhadap kabupaten / kota untuk percepatan
pendaftaran penduduk dan tertib Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
dengan pemanfaatan perangkat sistem Informasi administrasi kependudukan (
SIAK )
3) Persiapan sarana dan prasarana perkantoran harus sesegeranya
direalisasikan, dalam rangka pemindahan ibukota sesuai UU 32 Tahun 2004
dengan diterbitkan PP tentang pemindahan ibukota provinsi Kalimantan
Selatan.
4) Lebih mengintensifkan kegiatan Sosialisasi penyusunan LKPJ & LPPD maupun
IKK LPPD sehingga data yang diolah oleh SKPD dan diserahkan kepada tim
penyusun LKPJ & LPPD sesuai dengan format atau ketentuan yang ada
5) Pemerintah pusat hendaknya dapat sesegera mungkin menindaklanjuti
/mengambil langkah-langkah konkrit atas penyelesaian batas antar Provinsi,
disikapi dengan secara rutin, TIM PBD Kalsel menyelenggarakan konsultasi ke
Ditjen PUM DEPDAGRI.
6) Permasalahan pada kegiatan Penyelenggaraan Pembinaan dan fasilitasi
kerjasama antar daerah dan luar negeri, disikapi dengan hal-hal sebagai berikut
: dalam upaya meningkatkan pemahaman aparatur baik kerjasama antar
daerah, luar negeri maupun dengan pihak ketiga, pemerintah pusat perlu
secara intensif melakukan fasilitasi, pembinaan dan dukungan kepada
pemerintah daerah; perlu adanya profil daerah yang dipersiapkan khusus untuk
kegiatan penyelenggaraan kerjasama antar daerah, sehingga daerah lain dapat
melihat gambaran bidang-kerjasama yang akan dilaksanakan/dijajaki dengan
Prov. Kalsel secara jelas; perlu disiapkan kerangka kerjasama baik antar
daerah, luar negeri dan pihak ketiga dalam bentuk induk database dan action
plan kerjasama daerah sehingga kerjasama dapat secara optimal dilaksanakan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
171
2. Biro Hukum
A. Program dan Kegiatan
Program kegiatan pada Biro Hukum Setda Prov. kalselsebagai berikut:
1) Penyusunan rancangan peraturan daerah dan koordinasi perumusan sanksi
pidana dalam peraturan daerah.
2) Evaluasi dan Klarifikasi pengkajian kebijakan Daerah Kabupaten/Kota.
3) Inventarisasi dan kodifikasi Peraturan Perundang-Undangan
4) Pemberian Bantuan Hukum/Kuasa Hukum kepada unsur-unsur Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan di Pengadilan terhadap gugatan
Masyarakat/Badan Hukum Perdata.
5) Kajian Hukum Tindak Pidana terhadap pejabat Pemerintah Daerah dan
Anggota DPRD di Kalimantan Selatan
6) Penangaan Sengketa Hukum di Luar Pengadilan di Kalimantan Selatan
7) Pembinaan Administrasi Kepegawaian dan Perkantoran Biro Hukum Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
8) Kegiatan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia
9) Pelaksanaan Keputusan Bersama Gubernur Kalimantan Selatan dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi RI tentang Pendaftaran Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara
10) Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Kalimantanan Selatan
11) Tim Pengkajian Pergub/Pegub, Perjanjian Kerjasama Kesepakatan bersama.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dalam rangka menunjang keberhasilan kerja Biro Hukum Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam kurun waktu 5 (Lima) tahun yaitu dari
tahun 2005 – 2009 sesuai dengan RPJMD dimana semua kegiatan pelaksanan yang
dilakukan oleh Biro Hukum dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Mengacu dari Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 042 Tahun
2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur Organiusasi
Sekretraiat Daerah Provinsi Kalimatan Selatan, dalam hal ini Biro Hukum
Sekretariat Daeeah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pelakasanaan kegiatan
pada 3 (tiga) bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing adalah
sebagai berikut :
1) Bagian Perundang-undangan
Dari tahun 2005 sampai dengan Tahun 2009 Biro Hukum telah memproses
produk hukum berupa Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
172
yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah sebanyak 101 buah adalah
sbb :
NO TAHUN JUMLAH PERDA
1. 2005 7 perda
2. 2006 21 perda
3. 2007 20 perda
4. 2008 24 peda
5. 2009 29 perda
Total 101 Perda
Dari Peraturan Derah yang dihasilkan selama tahun 2005-2009 ada
beberapa Peraturan Daerah yang menonjol dan mendapat perhatian masyarakat
maupun Pemerintah sendiri sebagai keberhasilan yang telah dicapai dalam
bidang hukum melalui Peraturan daerah yaitu :
a. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Alur Ambang Barito di Provinsi Kalimantan Selatan Melihat Alur Ambang Barito sebagai urat Nadi dan gerbang utama perekonomian Kalimantan Selatan dan merupakan punjang kelancaran roda perekonomian sebagai wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dan strategis yang mempengaruhi semua aspek kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas manusia dan barang . sangat penting dan strategisnya Alur Ambang Barito yang menguasai hajat orang banyak perlu dijaga kedalaman alur guna melayani kelancaran dan keselamatan lalu lintas kapal perlu pengaturan pengelolaan Alur Ambang Barito tersebut melalui Peraturan Daerah.
b. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Peraturan daerah ini merupakan penjabaran dari visi, Misi dan Program Gubernur hasil pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara langsung pada tahun 2005, serta menjadi pedoman bagia Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis SKPD, Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun RPJMD Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menyusun rencana Kerja Pemerintah Deerah.
c. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengendalian Kebakaran Lahan dan atau Hutan Upaya untuk melakukan perlindungan hutan atau lahan melalui mencegah dari bahaya kebakaran memelihara dan menjamin kelestarian lahan atau hutan merupakan kewajiban dan tanggung jawab bersama antara Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat.
d. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan. Peraturan daerah ini adalah upaya Pemerintah Daerah dalam mengatur dan memelihara jalan yang ada di wilayah sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dari segi ekonomi juga terciptanya stabilitas dan untuk keadilan dalam masyarakat dalam penggunaan jalantersebut.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
173
e. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pengendalian dan Pengawasan Peredaearan Minuman Beralkohol Peraturan Derah ini adalah upaya Pemerintah Daerah menjaga masyarakat Kalimantan Selatan yang dikenal dengan masyarakat religus sangat menolak terhadap keberadaan minuman beralkohol karena pada dasarnya minuman beralkohol bertentangan engan semua agama. Disamping dampak mengonsumsi minuman terhadap kesehatan mental tersebut mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya kesadaran dan kemampuan pengendalian diri sehingga dapat menimbulkan perilaku destruktif bahkan sering dilakukannya tindak pidana.
f. Peratuaran Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pendidikan AlQuran di Kalimantan Selatan Peraturan Daerah ini merupakan hasil perwujudan Visi dan Misi Gubernur Kalimantan Selatan, melalui Peraturan Daerah ini ingin membardayakan masyarakat dalam hal peningkatan baca tulis Alquran bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, diharapkan Peraturan daerah ini akan menjadi dasar atau payung dari Peraturan daerah sejenis di Kabupaten/Kota. Disamping itu pula keberadaan Peraturan Daerah ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Daerah nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dengan demikian terbentuknya peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dengan demikian terbentuknya peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa keepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan tujuan utama dari pendidikan nasional di Indonesia
g. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Daereah Irigasi Riam Kanan Memberikan kerangka acuan dan landasan Yuridis dalam rangka pengaturan untuk mewujudkan tertib pengelolaan daerah irigasi Riam Kanan. Sebagai pedoman bagi Pemerintah Provinsi Kalimnatan Selatan dalam rangka penggunaan dan pemanfaatan daerah irigasi Riam Kanan yang wilayahnya meliputi lintas Kabupaten/Kota yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
h. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2009 tentang RPJPD Tahun 2006 - 2025 Disusunnya RPJPD untuk priode 20 tahunan yaitu 2025 - 2025 merupakan penyelenggaraan perencanan Pembangunan Daerah dalam serta Pembangunan Nasional yang memuat Visi,Misi dan arah Pembanmgunan Daerah dengan mengacu pada RPJP Nasional. RPJP Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2005 – 2025 merupakan penjabaran RPJP Nasional dengan memperhatikan RTRW Nasional sebagai acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota yang membuat Visi, Misi dan Program Bupati/Walikota.
Sedangkan produk hukum lainnya yang diproses Biro Hukum berupa
Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur ada yang meruapakan pedoman
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
174
dilingkungan SKPD serta merupakan tindak lanjut atau merupakan aturan
turunan.
Produk Hukum Daerah berupa Peraturan Gubernur dan Keputusan
Gubernur dari Tahun 2005 s/d 2009 adalah sebagai berikut :
NO JENIS PRODUK HUKUM TAHUN JUMLAH
I PERATURAN GUBERNUR 2005 40 2006 61 2007 75 2008 74 2009 99
II KEPUTUSAN 2005 2006 2007 2008 2009
530 606 678 612 737
.
2) Bagian Bantuan Hukum
Semua Perkara di Pengadilan telah dapat diselesaikan baik perkara
TUN maupun perkara perdata, dimana penyelesaian perkara tersebut dapat
diselesaikan pada tingkat pertama, tingkat banding dan tingkat kasasi di
Makamah Agung Jakarta.
Sedangkan untuk Sengketa Hukum (Penanganan Sengketa Hukum Di
Luar Pengadilan ) telah dapat diselesaikan sesuai sebagaimana yang
dimohonkan pengaduan (masyarakat).Dalam penangan sengketa hukum ini yang
paling menonjol dalam penyelesaian mengenai Pembebasan Tanah
Pembangunan Jalan Lingkar Dalam Selatan Kota Banjarmasin, dimana dalam
pembebasan tersebut oleh masyarakat dikatakan bahwa ada tanah
alkah/kuburan sehingga masyarakat keberatan untuk ganti rugi tanah tersebut,
akan tetapi setelah adanya perundingan dan peninjauan kelokasi antara
masyarakat dengan Pemerintah Daerah ternyata tanah tersebut tidak termasuk
dalam pembebasan ganti rugi, sehingga pelaksanaan pembuatan jalan dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya, dari hal tersebut di atas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa kesadaran masyarakat terhadap hukum sangat memahami
dan mengerti.
Penanganan/ Penyelesaian Hukum yang telah dilaksanakan oleh Biro Hukum,
Setda Prov. Kalsel :
a. Penanganan / penyelesaian sengketa hukum diluar pengadilan pada tahun 2008, di Bagian Bantuan Hukum, Biro Hukum Setda. Prov. Kalsel sejumlah 28 Penyelesaian/Penanganan
b. Penanganan / Penyelesaian sengketa hukum diluar pengadilan pada tahun 2009 di bagian Bantuan Hukum, Biro Hukum Setda Prov. Kalsel sejumlah 14 penyelesaian/Penanganan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
175
c. Penanganan Perkara Tata Usaha Negara oleh Biro Hukum,Setda. Prov. Kalsel pada tahun 2006 sejumlah 10 perkara (1 Perkara sedang diproses di MA, 1 sedang diproses di PT dan 6 Perkara selesai)
d. Penanganan Perkara oleh Biro Hukum,Setda. Prov. Kalsel pada tahun 2007 sejumlah 14 perkara (9 Perkara Tata Usaha Negara, 2 Perkara Perdata, 2 Yudicial Review dan 1 Perkara Pidana)
e. Penanganan Perkara oleh Biro Hukum,Setda. Prov. Kalsel pada tahun 2008 sejumlah 9 Perkara (3 Perkara Tata Usaha Negara, 4 Perkara Perdata dan 2 judicial review)
f. Penanganan perkara tahun 2009 sejumlah 7 perkara (2 perkara perdata inkracht, 1 perkara perdata diproses di PT Banjarmasin, 1 perkara TUN diproses di PT TUN Jakarta, 1 perkara perdata diproses di MA dan 2 perkara yudicial review di MA)
g. Penanganan Kasus Penyidikan Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota, serta Pimpinan/ Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota selama Tahun 2005 s/d September 2009 sejumlah 56 Kasus.
3) Bagian Evaluasi Hukum dan HAM
Sesuai dengan tugas dan Fungsinya Bagian Evaluasi Hukum Dan HAM
melakukan bermacam-macam kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh Sertifikasi dari KPK RI, sebagai terbaik dalam Pelaksanaan Kerjasama dan Sosialisasi Pemberantasan Korupsi tanggal 12 April 2007
b. Memperoleh Piagam Penghargaan dari KPK RI atas peran aktif dalam rangka Kerja Sama di Bidang Pendaftaran Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negaera, Gratifikasi dan Sosialisasi Pemberantasan Korupsi tanggal 12 April 2007
c. Mengadakan Sosialisasi Tehnis Pengisian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Gratifikasi pada Kabupaten/Kota 2005 s/d 2008
d. Mengadakan Sosialiasi Tehnis Pengisian LHKPN, Gratifikasi Lingkup Provinsi Kalimantan Selatan. 2005 s/d 2008
e. Pemuktahiran Data Wajib Lapor LHKPN pada Dinas, Badan, Rumah Sakit, Sekretaris KPU, Sekretaris DPRD, Kantor, Biro dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kab/Kota se Kalsel tahun 2009
f. Mendistribusikan Formulir LHKPN pada Dinas, Badan, Rumah Sakit, Sekretaris KUP, Sekretaris DPRD , Kantor, Biro dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kab/Kota Se Kalsel. 2005 s/d 2009
g. Pendatan Nama Kepala BKD, Inspektorat se Kalimantan Selatan tahun 2009 h. Pendataan Daftar Nama Pejabat/Komisaris BUMD pada Provinsi dan
Kab/Kota se Kalsel. tahun 2009 i. Pendataan Daftar Isian Pslaksanaan Anggaran (DIPA), Nama Kuasa
Pengguna Anggaran(KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Panitia Pengadaan Barang dan Jasa tahun 2009 pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kaluimantan Selatan. tahun 2009
Realisasi evaluasi / klarifikasi raperda kabupaten/kota Se kalimantan selatan
Tahun 2005 – 2009 sampai dengan bulan Desember 2009
NO
TAHUN YANG MASUK
EVALUASI PAJAK/RETRIBUSI
KLARIFIKASI JUMLAH
SELURUHNYA
1. 2005 146 62 84 146
2. 2006 162 69 93 162
3. 2007 103 46 57 103
4. 2008 78 25 53 78
5. 2009 183 104 79 183
TOTAL 672 306 366 672
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
176
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Inventarisasi dan penyebarluasan produk hukum belum optimal, karena
terbatasnya biaya pengiriman.
2) Kualitas sumber daya manusia pengelola Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum belum optimal.
3) Kualitas aparatur pengelola Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum belum
optimal, karena terbatasnya sarana dan prasarana Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum di Kabupaten/Kota, sehingga pengembangan Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum tersebut belum sesuai dengan yang
diharapkan.
4) Perumusan sanksi pidana dalam Peraturan Daerah perlu dirumuskan dengan
instansi terkait.
5) Kualitas sumber daya aparatur penyusun/pembuatan peraturan perundang-
undangan belum optimal dan kuantitasnya masih sedikit.
6) Pemahaman sumber daya manusia aparatur bidang hukum persepsinya belum
searah dan kualitas sumber daya manusianya belum optimal.
7) Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Provinsi Kalimantan Selatan dan
Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan kualitas dan kuantitasnya sangat minim,
serta penegakan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah belum optimal.
8) Adanya Peraturan Daerah Provinsi yang sudah lebih dari 5 tahun dan tidak
sesuai dengan kondisi saat ini.
9) Penanganan/penyelesaian perkara di Pengadilan memakan waktu yang lama
dan belum optimal.
10) Data penanganan/penyelesaian perkara di Kabupaten/Kota belum tersedia
secara optimal.
11) Penanganan perkara dalam proses persidangan di tingkat Peradilan Umum dan
Peradilan Tata Usaha Negara pada tingkat banding/kasasi proses
penyelesaiannya cukup lama.
12) Inventarisasi data pelanggaran Hak Asasi Manusia atas kebijakan daerah di
Provinsi Kalimantan Selatan masih belum optimal.
13) Belum tersedianya secara maksimal data pelaksanaan Hak Asasi Manusia di
Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.
14) Sebagian besar aparatur Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
belum memahami tentang Hak Asasi Manusia.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
177
Solusi
1) Penyebarluasan himpunan produk hukum dengan menentukan skala prioritas.
2) Berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.
3) Pemerintah Kabupaten/Kota perlu menyediakan dana secara
berkesinambungan untuk menunjang kegiatan Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum.
4) Perlu pengkajian yang lebih mendalam dalam merumuskan sanksi pidana dalam
Peraturan Daerah, sehingga dalam hal ini masih perlu dilaksanakan bimbingan
teknis.
5) Melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis secara berkala minimal satu kali dalam
satu tahun.
6) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Penyidik Pegawai Negeri Sipil dengan
melaksanakan/mengikutsertakan dalam kegiatan sejenis bimbingan teknis/
pendidikan dan pelatihan, dan mengusulkan pengangkatan penyidik baru.
7) Meningkatkan penerapan penegakan hukum terhadap pelanggaran atas
Peraturan Daerah.
8) Menginventarisasi dan mengevaluasi Peraturan Daerah Provinsi yang sudah
lebih 5 tahun dan tidak sesuai dengan kondisi saat ini.
9) Mengoptimalkan pengumpulan data perkara.
10) Peningkatan sumber daya manusia sebagai kuasa hukum dan mengalokasikan
dana untuk proses penyelesaian perkara-perkara di tingkat banding/kasasi
dalam rangka monitoring.
11) Perlu koordinasi yang baik dari Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan dalam
menginventarisasi data pelanggaran Hak Asasi Manusia.
12) Meningkatkan pelaksanaan sosialisasi Hak Asasi Manusia.
3. Biro Organisasi
A. Program dan Kegiatan
Program Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan tahun
2005-2009 adalah sebagai berikut :
Tahun 2005 1) Evaluasi Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 2) Analisis Jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. 3) Evaluasi Penerapan Jabatan Fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan. 4) Bimbingan Teknis Analisis Jabatan Tingkat Dasar. 5) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
178
6) Forum Komunikasi Pendayagunaan Aparatur Pemerintah Daerah Provinsi Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan
Tahun 2006 1) Penataan kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi kalimantan Selatan
(Pembentukan Satpol PP) 2) Pengkajian Penataan kelembagaan Perangkat Daerah 3) Rapat Koordinasi Regional Bidang Organisasi dan Kepegawaian 4) Rapat Koordinasi Penataan Kelembagaan Kabupaten/Kota se Kalimantan
Selatan 5) Monitoring Penataan Kelembagaan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan 6) Penyusunan Informasi Jabatan, Fungsional, Penyusunan Kamus Jabatan 7) Bimbingan Teknis Analisis Jabatan dalam penyusunan standar kompetensi
jabatan PNS 8) Penyusunan Standar Kompetensi Jabtan Struktural PNS 9) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan 10) Kompetensi Peningkatan Pelayanan Publik Antar Daerah 11) Penyusunan Tata Naskah Dinas 12) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal di lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2007 1) Program Penyempurnaan Peta Jabatan
a. Analisis Jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran tersusunnya uraian jabatan dalam bentuk informasi jabatan meliputi tersediannya inventarisasi jabatan, penyusunan rencana kebutuhan pendidikan dan latihan, penyusunan rencana kebutuhan pegawai/formasi, syarat jabatan dan penempatan jabatan, penyusunan sistem karir pegawai dalam jabatan
b. Penyusunan Jabatan Fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran pengadministrasi jabatan fungsonal serta peningkatan pengembangan jabatan fungsional
c. Peningkatan tenaga analis dengan penyediaan tenaga analis yang profesional dalam melaksanakan analisis jabatan dalam penyusunan Analisis Jabatan melalui bimbingan teknis analisis jabatan
d. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Struktural PNS di lingkungan Pemerintah Setda dan Set.DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran sebagai informasi yang digunakan untuk menilai kompetensi pejabat struktural dalam rangka meningkatkan kinerja PNS
e. Penyusunan Kamus Jabatan dengan sasaran sebagai informasi administrasi kepegawaian dalam kegiatan rekrutmen seleksi dan penempatan
f. Penyusunan Analisis Beban Kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
g. Penyusunan Informasi Jabatan Kantor Penghubung di Jakarta 2) Penyempurnaan Prosedur dan Tatalaksana
a. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan sarana bagi instansi pemerintah sebagai sarana pertanggungjawaban dari unit yang paling rendah ke unit kerja lebih tinggi
b. Pelaksanaan Kompetensi Peningkatan Pelayanan Publik antar Daerah dengan sasaran meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat
c. Melaksanakan Penilaian Unit Kerja Pelayanan di lingkungan Pemerintah Provinsi KalSel
d. Melaksanakan Sosialisasi Tata Naskah Dinas dengan sasaran dapat memahami tentang tata naskah dinas
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
179
e. Melaksanakan Standarisasi Sarana dan Prasarana pendukung aparatur dengan pemerintah Kabupaten/Kota
f. Melaksanakan Pola Hubungan Kerja Antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
g. Melaksanakan Bintek Pelayanan Prima h. Melaksanakan Orientasi Budaya Kerja i. Melaksanakan Forkompanda di lingkungan pemerintah Provinbsi Kalsel
3) Penyempurnaan Kelembagaan melalui Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah a. Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
(Pembentukan 4 unit kerja) b. Rapat Koordinasi Penataan Kelembagaan Kabupaten/Kota se Kalimantan
Selatan c. Monitoring Penataan Kelembagaan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan d. Asistensi dan Evaluasi Perda Kelembagaan Kabupaten/.Kota e. Penyusunan Profil Kelembagaan f. Pengkajian Pembentukan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu g. Melaksanakan Sosialisasi PP 41 Tahun 2007 h. Penyusunan Uraian Tugas untuk 3 Unit Kerja
Tahun 2008 1) Program Penyempurnaan Peta Jabatan
a. Analisis Jabatan di lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran tersusunnya uraian jabatan dalam bentuk informasi jabatan meliputi : tersedianya inventarisasi jabatan , penyusunan rencana kebutuhan pendidikan dan latihan, penyusunan rencana kebutuhan pegawai / formasi, syarat jabatan dan penempatan jabatan. penyusunan system karir pegawai dalam jabatan.
b. Penyusunan Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran pengadministasian jabatan fungsional serta peningkatan pengembangan jabatan fungsional
c. Peningkatan tenaga analis dengan Penyediaan Tenaga Analis yang profesional dalam melaksanakan analisis jabatan dalam penyusunan Analisis jabatan melalui bimbingan teknis analisis jabatan.
d. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Struktural PNS di Lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran sbg informasi yg digunakan untuk menilai kompetensi pejabat struktural dalam rangka meningkatkan kinerja PNS
e. Peningkatan tenaga Analis dengan penyediaan tenaga analis yang mampu menyusun analisis beban kerja
2) Penyempurnaan Prosedur dan Tatalaksana a. Penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah Daerah
Propinsi Kalimantan Selatan merupakan sarana bagi instansi pemerintah sebagai sarana pertangung jawaban dari unit yang paling rendah ke unit kerja yang lebih tinggi
b. Penyusunan Standarisasi Pengkodean naskah Dinas dengan sasaran dapat memahami tentang pengkodeaan naskah dinas
c. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) d. Melaksanakan Orentasi Budaya Kerja e. Melaksanakan Bintek Pelayanan Publik f. Pembuatan KTP tersedianya Alat Cetak KTP di Lingkungan Pemerintah
Propinsi Kalimantan Selatan g. Melaksanakan Bulan Gerakan Disiplin Mandiri h. Peningkatan Kapasitas pelayanan perpustakaan Setda Prov. Kalsel
3) Penyempurnaan Kelembagaan melalui Penataan kelembagaan Perangkat Daerah :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
180
a. Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah Propinsi Kalimantan Selatan sesuai PP 41 Tahun 2007
b. Rapat Koordinasi Penataan Kelembagaan Kab/ Kota se Kalsel c. Monitoring dan Evaluasi kelembagaan Kabupaten / Kota se Kal Sel d. Fasilitasi dan Asistensi Kelembagaan Kabupten / Kota e. Pengolahan data Informasi Renja Lakip Biro,layanan administrasi
kepegawaian dengan sasaran peningkatan layanan administrasi dan kepegawaian Biro
Tahun 2009 1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Sub Program melalui Penataan Kelembagaan a. Evaluasi kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota se Kalimantan
Selatan b. Rapat Koordinasi Penataan Kembali Kelembagaan Perangkat Daerah Kab/
Kota se Kalsel c. Penataan kelembagaan sesuai amanat Undang-undang dengan sasaran
SOTK OPD Pelaksanaan Amanat Undang-Undang d. Monitoring dan Evaluasi Kelembagaan Kabupaten/Kota Sub Program Penataan Sistem Ketatalaksanaan a. Penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah Daerah
Propinsi Kalimantan Selatan merupakan sarana bagi instansi pemerintah sebagai sarana pertangung jawaban dari unit yang paling rendah ke unit kerja yang lebih tinggi
b. Pelaksanaan Penilaian Unit Kerja Pelayanan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran meningkatkan kualitas Pelayanan Publik Kabupaten/Kota
c. Penyusunan Standarisasi Pakaian Dinas dengan sasaran Peraturan Gubernur tentang Pedoman tentang Pakaian Dinas
d. Pengembangan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) e. Penyusunan Indikator Kinerja Utama dilingkungan pemerintah Provinsi KalSel
2) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur a. Pembuatan Kartu Tanda Pengenal untuk staf b. Pembuatan Kartu Tanda Pengenal untuk pejabat struktural dan fungsional
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Sub Program Pembinaan Pemberdayaan Aparatur a. Pelaksanaan Bulan Gerakan Disiplin Mandiri (GDM) dengan sasaran
meningkatnya profesionalisme aparatur Pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan merupakan Gerakan Moral dalam menanamkan Tri Budaya yaitu Budaya Kerja, Budaya Tertib dan Budaya bersih di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
b. Fasilitasi Kegiatan Coffee Morning di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
c. Bintek Peningkatan Budaya Kerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
d. Pengelolaan Administrasi dan Data Kepegawaian Sekretariat Daerah bertujuan meningkatkan pelayanan admistrasi dan terciptanya dabase kepegawaian dilingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Sub Program Penataan Jabatan a. Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional di lingkungan Pemerintah
Propinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran tercapainya rasio jumlah formasi Jafung dengan non struktural.
b. Penyusunan Informasi Standar Kompetensi Jabatan Struktural PNS di Lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran sebagai informasi yang digunakan untuk menilai kompetensi pejabat struktural dalam rangka meningkatkan Kinerja PNS
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
181
c. Penyusunan Informasi Jabatan di lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dengan sasaran Informasi Jabatan pada Instansi/Unit Kerja.
d. Penyusunan Analisis Beban Kerja dengan sasaran Informas beban kerja pada instansi/unit kerja lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
e. Bintek Analisis Jabatan Tingkat Dasar dengan sasaran Peningkatan tenaga Analis dengan penyediaan tenaga analis yang mampu menyusun analisis beban kerja .
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Adapun realisasi dari program dan kegiatan Biro Organisasi selama tahun
2005-2009 adalah sebagai berikut :
1) Bagian Kelembagaan (Penyempurnaan Kelembagaan)
a. Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah menghasilkan 3 Raperda OPD yaitu - Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Badan Ketahanan Pangan Provinsi
Kalimantan Selatan - Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Provinsi Kalimantan Selatan - Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Badan Narkotika
Provinsi Kalimantan Selatan b. Rapat Koordinasi Bidang Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/kota se
Kalimantan Selatan Tahun 2007 menghasilkan antisipasi ke depan terhadap penataan Kelembagaan perangkat Daerah dengan akan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.
c. Monitoring Kelembagaan Kabupaten/Kota menghasilkan terfasilitasinya penataan kelembagaan perangkat Daerah Kabupaten/Kota baik rancangan Raperda, rancangan Tupoksi, rancangan Uraian tugas.
d. Pengkajian Lapangan ke Cimahi Pembentukan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten/Kota dengan berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 menghasilkan terfasilitasinya Pembentukan lembaga Pelayanan Terpadu Satu Pintu bagi Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan.
e. Asistensi dan Evaluasi Peraturan Daerah kelembagaan kabupaten/kota dengan memberikan fasilitasi bimbingan dan pedoman acuan penataan kelembagaan Kabupaten/Kota dengan sasaran efektifitas peningkatan kelancaran organisasi.
f. Telah melaksanakan kunjungan ke Sumatera Utara dalam rangka Pembentukan kelembagaan Provinsi dengan memperoleh informasi referensi serta dokumentasi PP dengan sasaran akhir tersusunnya Perangkat Daerah sesuai Peraturan Pemerintah.
g. Telah disusun Uraian Tugas kelembagaan Perangkat Daerah 3 unit kerja yaitu Satpol PP, Bakorluh dan Badan Ketahanan Pangan
h. Telah dilakukan sosialisasi PP Nomor 41 Tahun 2007 dengan melakukan penyesuaian lembaga daerah sebagai acuan Undang-Undang 32 Tahun 2004 upaya persiapan implementasi Peraturan Pemerintah tersebut dengan kesatuan persepsi mengenai penerapan penataan perangkat daerah sehingga OPD dapat disusun secara efisien, efektif dan proforsional sepadan dengan kewenangan.
2) Bagian Analisis Jabatan ( Penyempurnaan Struktur/Peta Jabatan)
a. Bimbingan teknis Analisis jabatan dalam mencapai 100 % manfaat memberikan pembekalan sebagai anggota Tim Analisis Jabatan yang ada di masing-masing Unit Kerja, kepada peserta 50 orang dinyatakan berhasil
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
182
dalam mengikuti Bimbingan teknis Analisis Jabatan dengan mendapatkan sertifikat sebagai seorang analis jabatan. Para analis jabatan ini dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah kabupaten/Kota untuk melakukan analisis jabatan dalam rangka penyusunan informasi jabatan.
b. Perumusan dan penyediaan 15 buku informasi jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai Pedoman pelaksanaan tugas pejabat struktural dan non struktural dengan manfaat : - untuk pengawasan dan penilaian kinerja PNS berdasarkan job deseription. - dengan adanya analisis jabatan dapat melaksanakan pengkajian secara
analisis terhadap berbagai jabatan untuk mendapatkan informasi jabatan yang selanjutnya menyusun suatu uraian jabatan.
- Informasi jabatan dan kamus jabatan yang didapat dari penyelenggaraan analisis jabatan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan perbaikan kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan dengan menggunakan berbagai teknik manajemen adapun 15 informasi jabatan yaitu UPT Balai Inseminasi Buatan, UPT Balai Benih Ikan, UPT Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pendaratan Ikan, UPT Laboratorium Pengujian dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan, Panti Sosial Bina Remaja Budi Satria, Panti Sosial Anak Budi Mulya, Panti Sosial Karya Wanita Melati, Panti Sosial Tresna Weda Budi Sejahtera, UPPD Banjarbaru, UPPD Martapura, UPPD Kandangan, Balai Latihan Koperasi, Panti Pajar Harapan, Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang dan Hiperkes.
c. Penyusunan Formasi jabatan Fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk menampung dan meningkatkan produktifitas sumberdaya aparatur lebih profesional sebagai akibat penggabungan-penggabungan unit kerja.
d. Penyediaan 8 buku jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai informasi administrasi kepegawaian dalam pengelolaan PNS yaitu Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi, Dinas Koperasi dan UKM dan Dinas Kehutanan
e. Penyediaan 5 buku informasi Standar Kompetensi Jabatn Struktural PNS sebagai upaya Trasparansi dan Profesionalisme penempatan pejabat struktural dalam jabatan sesuai kompetensi dalam upaya meningkatkan kemampuan aparatur dalam pelaksanaan tugas organisasi 5 informasi sebagai pedoman SKJS adalah : Badan Kepegawaian Daerah, Inspektorat, Dinas Peternakan, Dinas Kesejahteraan Sosial serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dalam Perjalanan Tahun memperoleh tambahan dana dengan menyusun 5 Informasi SKJS Bagi Unit Kerja di Lingkungan Pem. Prop KalSel yaitu : Dinas Perhubungan, Dinas Pendidikan, Bappeda, Balitbangda dan Bapedalda
3) Bagian Tatalaksana (Penyempurnaan Prosuder dan Tata Kerja)
a. Penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya sebagai sarana pertanggung jawaban dari unit yang paling rendah ke unit kerja yang lebih tinggi.
b. Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan manfaat sebagai bahan pertanggung jawaban Pemerintah Daerah terhadap anggaran yang berbasis kinerja.
c. Pelaksanaan Kompetensi Peningkatan Pelayanan Publik antar Daerah sebagai upaya peningkatan kwalitas pelayanan kepada masyarakat baik dalam bentuk jasa maupun perizinan. Kompetensi peningkatan kwalitas pelayanaan publik antar Daerah Kabupaten / Kota merupakan salah satu
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
183
faktor pendorong guna memotifasi dan meningkatkan kinerja unit pelayanan dengan terpilihnya 3 (tiga) Daerah terbaik dalam pelayanan publik yaitu Kota Banjarbaru, Kab. Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.
d. Melaksanakan Sosialisasi Tata Naskah Dinas upaya dalam meningkatkan pemahaman pegawai yang menangani tata usaha terhadap pedoman tata naskah dinas dalam rangka pelaksanaan tertib administrasi di Lingkungan Pemerintah Derah Provinsi Kalimantan Selatan.
e. Terlaksananya Orientasi Budaya Kerja bagi Pejabat yang menangani Bidang Kepegawaian dengan sarana akhir adalah meningkatnya disiplin dan budaya kerja Bagi Aparatur Instansi Pemerintah sangat ditentukan oleh kinerja aparatur. Karena sikap; perilaku dan pola pikir aparatur perlu disinergikan (mind set) melalui sosialisasi untuk pemahaman dan pendalaman Tri budaya (Budaya Kerja, Budaya tertib dan Budaya bersih) bagi Meningkatnya pemahaman atas nilai-nilai dasar Budaya Kerja dasar Budaya kerja yang meliputi ethos kerja aparatur dan tanggung jawab moral guna meningkatkan produktifitas dan kinerja pelayanan dan pada akhirnya meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dengan akuntabilitas tinggi.
f. Terlaksananya Forkompanda bagi pejabat yang menangani pelayanan publik sehingga terciptanya pemahaman Aparatur terhadap peningkatan pelayanan publik.
g. Terlaksananya Bintek pelayanan Prima bagi Aparatur yang menangani pelayanan kepada masyarakat dengan sarana akhir yaitu meningkatnya kualitas Aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
h. Terlaksananya penilaian Unit pelayanan publik bagi unit kerja pelayanan publik se KalSel dengan hasil terpilihnya 3 (tiga) unit kerja pelayanan yang terbaik dalam memberikan pelayanan publik.
i. Tersusunnya Standarisasi Saran dan Prasarana Pendukung bagi Aparatur pada semua Unit di Lingkungan Pem. Prop. KalSel dengan tersedianya buku standarisasi saran dan prasarana dengan sasaran dalam meningkatkan kelancaran proses pekerjaan, kelancaran hubungan kerja interen dan eksteren antar pejabat / pegawai, kelancaran tugas pengawasan dan pengamanan, serta memudahkan pengamanan arsip dokumen.
j. Tersusunnya pola Hubungan kerja Satuan kerja perangkat Daerah di Lingkungan pemerintah propinsi Kalimantan Selatan dengan tersedianya buku pedoman pola hubungan kerja.
k. Tersedia Kartu Tanda Pengenal bagi pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Pegawai Staf sebanyak 3.100 buah Pejabat Struktural dan Fungsional sebanyak 2.970 Buah
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Sub Program Penataan Ketatalaksanaan
1) Untuk permasalahan program peningkatan kualitas pelayanan publik baik
ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang perlu diterapkan adalah Standar
Pelayanan Minimal, Indek Kepuasan Masyarakat dan Standard Operating
Pocedure (SOP) bagi kegiatan-kegiatan yang rawan kemacetan dan rawan
penyimpangan sehingga kinerja organisasi pemerintahan terutama dikaitkan
dengan pelayanan publik lebih dapat dioptimalkan.pada tingkatan pemerintah
provinsi maupun kabupaten/kota.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
184
2) Implementasi Sistem AKIP dijajaran SKPD belum berjalan secara optimal hal ini
mempengaruhi kwalitas pelaporan kinerja SKPD sebagai alat yang strategis
dalam upaya peningkatan kinerja Pemerintah Daerah disamping kemampuan
aparatur dalam penyusunan LAKIP tidak merata.
3) Tidak siapnya dinas terkait memberikan input terkait substansi tentang detail
pakaian dinas sehingga dapat menghambat penetapan secara legalitas
mengakibatkan pengkodefikasian peraturan tersebut menjadi tidak purna.
4) Indikator Kinerja Utama belum dimanfaatkan secara maksimal oleh SKPD
ketidak pahaman dalam pengukuran indikator kinerja utama terlebih upaya
pengembangnya mempengaruhi capaian kinerja disamping minimnya data yang
akurat untuk ditampilkan dalam laporan kinerja mempengaruhi kwalitas dan
sasaran yang ingin disampaikan dalam laporan kinerja SKPD.
5) Pedoman tentang pengukuran dan pelaporan kinerja belum disusun yang telah
diterbitkan adalah Peraturan Gubernur Nomor 060 Tahun 2009 tentang pedoman
penyusunan Indikator Kinerja Utama.
Sub Program Penataan Jabatan
1) Masih banyak diperlukan tenaga analisis yang terampil.
2) Belum optimalnya dalam pemanfaatan dan penempatan pegawai.
3) Besaran dan sebaran aparatur/PNS masih belum sesuai dengan besaran beban
tugas organisasi.
Sub Program Pembinaan Pemberdayaan Aparatur
1) Acara Coffee Morning kadang ditiadakan, karena ada acara lain.
Solusi
-
4. Biro Perekonomian
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Ekonomi selama tahun
2005-2009
Tahun 2005 1) Pembinaan & Pengembangan Sarana Daerah, Perbankan, BUMD 2) Pembinaan dan Pemberdayaan Konsultan Keuangan Mitra Bank 3) Peningkatan Ketahanan Pangan Daerah 4) Pameran Abdi Persada Membangun 5) Bantuan untuk Dekranasda Peningkatan mutu hasil kerajinan 6) Peningkatan Promosi Daerah 7) Pembinaan dan Pengendalian Pelaporan Administrasi Pembangunan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
185
Tahun 2006 1) Pembinaan dan Pengembangan Sarana Usaha Ekonomi Daerah dengan
sasaran terbina dan berkembangnya perekonomian daerah 2) Fasilitas Investasi dan Promosi Daerah dengan sasaran meningkatnya Investasi
di Kalsel 3) Pemberdayaan Lembaga Kuangan Mikro & BUMD Kalsel dengan sasaran
bantuan untuk BKK, LPUK se Kalsel 4) Pameran Abdi Persada Membangun dengan sasaran terlaksananya kegiatan
pameran dan bantuan stand instansi 5) Dekranasda Prov. Kalsel dengan sasaran terbinanya para pengusaha dan
pengrajin daerah 6) Pembinaan Peningkatan Produksi daerah dengan sasaran terbinanya
pengembangan dan perbanyakan komoditi 7) Peningkatan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel dengan sasaran tersedianya
data dan informasi guna menunjang ketahanan pangan daerah. 8) Peningkatan Prasarana Usaha Ekonomi Pedesan dengan sasaran terbantunya
pembuatan dan rehab prasarana usaha di pedesaan sesuai kebutuhan. 9) Koordinasi & Sinkronisasi Kegiatan Perekonomian Daerah dengan sasaran
tersedianya laporan hasil koordinasi dan sinkronisasi . 10) Pembinaan dan Pengendalian Pelaporan Administrasi Pembangunan dengan
sasaran tersedianya laporan triwulan, laporan monitoring dan laporan pelaksanaan pembangunan.
Tahun 2007
1) Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Sarana Usaha Daerah dengan sasaran terbina dan berkembangnya perekonomi an daerah
2) Fasilitas Investasi dan Promosi Daerah dengan sasaran meningkatnya Investasi di Kalsel
3) Pemberdayaan Lembaga Kuangan Mikro & BUMD Kalsel dengan sasaran bantuan untuk BKK, LPUK se Kalsel
4) Pameran Abdi Persada Membangun dengan sasaran terlaksananya kegiatan pameran dan bantuan stand instansi
5) Pembinaan Peningkatan Produksi daerah dengan sasaran terbinanya pengembangan dan perbanyakan komoditi
6) Peningkatan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel dengan sasaran tersedianya data dan informasi guna menunjang ketahanan pangan daerah.
7) Peningkatan Prasarana Usaha Ekonomi Pedesan dengan sasaran terbantunya pembuatan dan rehab prasarana usaha di pedesaan sesuai kebutuhan.
8) Koordinasi & Sinkronisasi Kegiatan Perekonomian Daerah dengan sasaran tersedianya laporan hasil koordinasi dan sinkronisasi
9) Pengendalian dan Pelaporan pelaksanaan Pembangunan dengan sasaran tersedianya laporan triwulan, laporan monitoring dan laporan pelaksanaan pembangunan
10) Penas Tani KTNA Kalimantan Selatan Tahun 2008
1) Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Daerah dengan sasaran terbina dan berkembangnya perekonomian daerah
2) Fasilitas Investasi dan Promosi dengan sasaran meningkatnya Investasi di Kalsel 3) Pembuatan Buku dan CD Profile Lembaga Kuangan Mikro Kalsel dengan
sasaran Terbinanya BPR, BKK, LPUK se Kalsel 4) Pameran Abdi Persada Membangun dengan sasaran terlaksananya kegiatan
pameran dan bantuan stand instansi 5) Rekruitmen Badan Pengawas PD Bangun Banua, dengan sasaran terpilihnya
Badan Pengawas PD Bangun Banua. 6) Koordinasi Prasarana Transportasi, dengan sasaran tersedianya data dan
informasi dan terbinanya prasarana transportasi di Kalimantan Selatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
186
7) Peningkatan Produksi daerah dengan sasaran terbinanya pengembangan dan perbanyakan komoditi
8) Koordinasi Peningkatan Ketahanan Pangan Kalsel dengan sasaran tersedianya data dan informasi guna menunjang ketahanan pangan daerah.
9) Peningkatan Prasarana Usaha Ekonomi Perdesaan dengan sasaran terbantunya pembuatan dan rehab prasarana usaha di pedesaan sesuai kebutuhan.
10) Pembuatan Buku dan CD Potensi dan Peningkatan Produksi Daerah, dengan sasaran tersedianya data dan informasi mengenai potensi dan peningkatan produksi daerah bidang pertanian.
11) Koordinasi & Sinkronisasi Kegiatan Perekonomian Daerah dengan sasaran tersedianya laporan hasil koordinasi dan sinkronisasi
12) Pengendalian dan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan dengan sasaran tersedianya laporan triwulan, laporan monitoring dan laporan pelaksanaan pembangunan
13) Peningkatan Ketatausahaan dan Peningkatan Kinerja SDM, dengan sasaran terlaksananya pelayan prima kepegawaian pada Biro Perekonomian
14) Peningkatan Kinerja Perencanaan Program, dengan sasaran terlaksananya program dan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Tahun 2009
1) Program Peningkatan Sistem pengawasan internal dan pengandalian pelaksanaan keputusan Kepala Daerah : a. Pengendalian dan pelaporan pelaksanaan pembangunan. b. Peningkatan ketatausahaan dan kinerja SDM c. Peningkatan kinerja perencanaan program.
2) Program Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi : a. Kegiatan fasilitasi investasi dan promosi. b. Kegiatan pemeran Abdi persada membangun.
3) Program peningkatan kerjasama antar pemerintah Daerah : a. Peningkatan prasarana usaha ekonomi perdesaan. b. Peningkatan Produksi Daerah. c. Kegiatan koordinasi peningkatan ketahanan pangan d. Koordinasi pembinaan dan pengembangan usaha Daerah. e. Koordinasi dan sinkoronisasi pelaksanaan kegiatan perekonomian. f. Koordinasi prasarana transportasi. g. Pembuatan buku dan CD profil lembaga keuangan mikro. h. Pembuatan buku dan CD potensi dan peningkatan produksi daerah. i. Pembuatan buku laporan produksi pangan dan analisa ketahanan pangan. j. Pembinaan Lembaga Perkreditan Kalsel.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan Program dan Kegiatan pada Biro Perekonomian Setda. Prov. Kalsel
selama tahun 2005-2009 terlihat pada laporan progress report berikut :
Bagian Produksi Daerah.
Sejak tahun 2006 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah mengalokasikan
dana APBD untuk membantu Kelompok Tani melalui kegiatan Peningkatan
Prasarana Usaha Ekonomi Perdesaan berupa bantuan keuangan untuk pembuatan
jalan usaha tani dan jembatan, pembuatan saluran air serta pembuatan pintu air,
yang selama ini belum tersentuh oleh Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.
Bantuan ini terus bergulir dari tahun 2006 sampai tahun 2009 dengan rincian
sebagaimana tabel berikut :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
187
No Tahun Jumlah Poktan
Jumlah bantuan Lokasi Kab/Kota
1 2006 9 Poktan Rp. 800.000.000,- HST,HSU, Tapin, Tanah Bumbu, Barito Kuala, Banjar, Banjarbaru
2 2007 12 Poktan Rp. 800.000.000,- HSU, Tabalong, Tanah Laut, Kotabaru, Balangan, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala
3 2008 13 Poktan Rp. 800.000.000,- HSS, HST, HSU, Balangan, Tapin, Tanah Bumbu, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala
4 2009 7 Poktan Rp. 790.000.000,- HSS,HST,HSU,Balangan,Kotabaru,Batola, Banjar.
Dalam rangka mendukung Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan upaya
peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, mengatasi keterbatasan tenaga
kerja dan percepatan pengolahan tanah dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya lahan dalam meningkatkan pengolahan hasil pertanian serta pengembangan
teknologi dalam mendukung peningkatan produksi dan pendapatan petani maka
Bapak Gubernur memberikan bantuan keuangan kepada Kelompok Tani untuk
pembelian Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dengan rincian sebagaimana table
dibawah ini :
No Tahun Jumlah Kel. Tani
Jumlah Bantuan (Rp) untuk pembelian Alsintan
Lokasi Kab/Kota Ket.
1 2007 14 225.000.000,- hand tractor rotary 10 unit, Bajak 4 unit
Barito Kuala dan Banjar
Sharing dana Pemkab 50 % Pemprov. 50 %
2 2008 14 410.000.000,- hand tractor rotary 6 unit, bajak 9 unit dan power threser 5 unit
Kotabaru, Banjar, Tanah Laut
-
3
2009 15 294.500.000.- Hand trctor 9 unit HT bajak 4 unit HT rotary 2 unit Power threser 3 unit
HSS Kotabaru
- Sharing dana Pemkab HSS. 50 %
Bagian Sarana Perekonomian Daerah.
1) Sampai dengan periode Desember 2008 pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
telah merealisasikan penyertaan modal kepada beberapa Perusahaan Daerah
melalui suatu PERDA Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu :
a. PD. Bank BPD Kalsel sebesar Rp. 87.136.466.034,- b. PD. Bangun Banua sebesar Rp. 16.300.000.000,- c. PD. BPR se Kalsel sebesar Rp. 2.646.563.144,- d. PD. BPR baru di 5 (lima) kabupaten (Balangan, Batola, Tanah Laut, Tanah
Bumbu dan Kotabaru) sebesar Rp. 1.750.000.000,- e. PDAM Bandarmasih sebesar Rp. 45.460.000.000,- f. PDAM Intan Banjar sebesar Rp. 20.000.000.000,- g. PDAM Kabupaten Tapin sebesar Rp. 4.500.000.000,- h. PDAM Kabupaten Tapin sebesar Rp. 4.500.000.000,- i. PDAM Kabupaten HST sebesar Rp. 4.500.000.000,- j. PDAM Kabupaten HSU sebesar Rp. 2.000.000.000,- k. PDAM Kabupaten Tanah Laut sebesar Rp. 2.000.000.000,- l. PDAM Kabupaten Kotabaru sebesar Rp. 4.500.000.000,- m. PDAM Kabupaten Balangan sebesar Rp. 4.500.000.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
188
n. PDAM Kabupaten Tabalong sebesar Rp. 4.500.000.000,- o. PDAM Kabupaten Tanah Bumbu sebesar Rp. 2.000.000.000,- p. PDAM Kabupaten HSS sebesar Rp. 4.500.000.000,- q. PDAM Kabupaten Batola sebesar Rp. 2.000.000.000,-
2) Tahun 2009 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan merealisasikan
kembali penyertaan modal kepada :
a. PD. BPR se Kalsel sebesar 1 Milyar untuk 18 PD. BPR b. PDAM Intan Banjar sebesar Rp. 6 Milyar c. Bank BPD Kalsel sebesar Rp. 21 Milyar, d. PT.Asuransi bangun Askrida sebesar Rp.110.000.000,- e. PDAM Kab.HSU,Balangan, Tabalong, Pelaihari,Kotabaru sebesar Rp.12,5
Milyar (masing-masing @ Rp.2,5M)
3) Mulai awal tahun 2009 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menerima
kontribusi bagi PAD dari beropeasionalnya PT. AMBANG BARITO
NUSAPERSADA yang bergerak di bidang jasa Pengelolaan Alur Ambang Barito
dan sampai dengan periode Januari s.d Mei 2009 kontribusi yang diterima
sebesar Rp.3.592.386.021,70.
4) Mulai Awal 2009 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah memberikan
Bantuan Keuangan kepada Lembaga Pengembangan UMKM Kalimantan Selatan
berupa Hibah sebesar Rp. 99.926.300,- yang digunakan untuk mendukung
program pembinaan, pengembangan dan mendorong kemandirian UMKM.
5) Pemberlakuan Perda Nomor : 3 Tahun 2008 tentang Pengaturan Penggunaan
Jalan Umum dan Jalan Khusus Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perkebunan
Provinsi Kalimantan Selatan.
6) Bapak Gubernur Kalimantan Selatan telah menerima Tanda
Kehormatan/Penghargaan berupa Satya Lencana Pembangunan Bidang
Koperasi dan UKM dari Bapak Presiden RI untuk tahun 2009.
7) Telah diberikan bantuan berupa penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan (Gubernur ) kepada Koperasi dan UKM di Kalsel , yaitu :
a. Tahun 2006 sebesar Rp.1 M untuk 10 Koperasi. b. Tahun 2008 sebesar Rp.4,750 M untuk 29 Koperasi. c. Tahun 2009 sebesar Rp. 10 M untuk 49 Koperasi.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan dana APBD Provinsi
Kalimantan Selatan pada Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun Anggaran 2009 adalah sebagai berikut :
1) Keterlambatan diterima DPA-SKPD sehingga kegiatan yang sudah direncanakan
tertunda pelaksanaannya.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
189
2) Adanya perubahan SOTK, sehingga penunjukan PPTK, Bendaharawan terlambat
ditetapkan.
3) Permohonan kegiatan dari Lembaga/Ormas/KelompokTani yang masuk tidak
sebanding dengan dana yang tersedia.
4) Kegiatan promosi diluar daerah baik dalam negeri maupun luar negeri hanya
sebagian kecil dapat diikuti mengingat keterbatasan dana.
5) Monev terkendala dengan peralatan transportasi karena mobilitas penunjang
untuk operasional kelapangan belum tersedia sehingga jadwal yang telah
ditetapkan tertunda pelaksanaanya.
Solusi
Untuk mengatasi permasalahan yang diahadapi dalam pelaksanaan kegiatan dana
APBD Provinsi Kalimantan Selatan pada Biro Perekonomian Setda Provinsi
Kalimantan Selatan tahun 2009 antara lain sebagai berikut :
1) Penyelesaian RKA dapat lebih awal sehingga rencana dan jadwal kegiatan yang
telah disusun dapat terlaksana tepat waktu.
2) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar kegiatan yang telah terjadwal
dapat terlaksana.
3) Melakukan seleksi terhadap permohonan bantuan kegiatan dari Lembaga
/Ormas/Kelompok Tani dengan mempertimbangkan penyebaran kegiatan dari
masing masing daerah sesuai dengan potensi dan kebutuhannya.
4) Perlu peningkatan alokasi dana untuk promosi/pameran dengan memperhatikan
dan efektivitas event-event yang dapat memacu pemasran produk-produk daerah
dan investasi daerah dimasa yang akan datang.
5) Menyediakan sarana penujang mobilitas operasional untuk petugas kelapangan.
5. Biro Kesejahteraan Rakyat
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang diselenggarakan :
1) Peningkatan pelayanan kehidupan beragama dan pendidikan keagamaan.
2) Pembinaan lembaga sosial keagamaan dan pengembangan potensi
kesejahteraan sosial.
3) Pemberdayaan kelembagaan dalam perlindungan anak dan perempuan.
4) Pemberdayaan kelembagaan dalam penanggulangan penderita HIV/AIDS dan
NAPZA.
5) Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan wabah penyakit menular dan KLB
melalui peningkatan Posyandu dan UKS.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
190
6) Peningkatan pembinaan dan bantuan pendidikan Perguruan Tinggi, kegiatan
kepemudaan, olahraga, kesenian dan kebudayaan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan selama tahun 2005-2009
Tahun 2005 1) Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Kehidupan Beragama
Terealisasi bantuan untuk sarana dan prasarana Masjid /Rumah Ibadah : 243 buah Pondok Pesantren. : 38 buah Kegiatan Keagamaan : 97 buah Kegiatan Urusan Haji : 10 buah Lembaga Keagamaan : 40 buah Sosial Keagamaan : 41 buah Ormas Keagamaan : 50 buah Madrasah : 36 buah TPA : 19 buah
2) Kegiatan Pembinanaan Kehidupan Beragama Anggaran yang tersedia untuk menunjang Kegiatan Pembinaan Umat Beragama Tahun 2005 sebesar Rp.50.000.000,-
3) Kegiatan Kesejahteraan Rakyat a. Terbantunya pembangunan pemukiman bagi masyarakat tertinggal di Kab.
HSS sebanyak 20 buah dan Kab. HST 20 Buah. b. Terbantunya pembangunan Rumah/Balai Adat di Kab. Balangan
sebanyak 5 buah, Kab.Tabalong 6 buah dan Kab.Kotabaru 4 buah c. Terbantunya pembangunan Gedung pertemuan di Desa tertinggal di Kab.
Tabalong sebanyak 6 buah. d. Terbantunya pembangunan Jembatan desa tertinggal di Kab. HSU sebanyak
4 buah, Kab. Tabalong 1 buah dan Kab. Batola 1 buah. e. Terbantunya pembangunan Jaringan Listrik Desa di Kec. Sungai Pinang
Kab.Banjar sebanyak 1 buah. f. Terbantunya pembangunan Sarana Air Bersih di Kab.Tapin sebanyak 2 buah,
dan Kab. HSU 6 buah. g. Terbantunya pembangunan Jamban keluarga sebanyak 50 buah bagi
masyarakat tertinggal di Kab. HSU. h. Terbantunya rehabilitasi Balai Adat di Kab. Tapin sebanyak sebanyak 7 Buah,
Kab.HST 30, Kab. Balangan 16 buah, dan Kab.Tanah Bumbu 1 buah. i. Terbantunya rehabilitasi pemukiman penduduk miskin/tertinggal di Kab HSS
sebanyak 20 buah. j. Terbantunya Mesin Listrik (Genzet) di Kab. HSS sebanyak 5 buah, Kab. HSU
2 buah, dan Kab. Balangan 4 buah. k. Terbantunya Mesin Listrik (Genzet) dan Seperangkat TV+ Parabola di Kab.
Tapin sebanyak 5 buah, Kab. HSS 1 buah, Kab. HST 10 buah dan Kab. Tanah Bumbu 1 buah.
l. Terbantunya beberapa kegiatan sosial bagi masyarakat tertinggal di 81 Desa Kab. Balangan.
m. Terbantunya Atap Seng sebanyak 100 lembar untuk Balai Adat Desa Ulang Kec. Loksado Kab. HSS.
n. Terbantunya fasilitas Meja dan Kursi 50 buah untuk penunjang Balai adat di Kec.Satui Kab. Tanah Bumbu.
4) Kegiatan Pendidikan, Kebudayaan Dan Pemuda a. Pembinaan Perguruan Tinggi.
Bantuan rutin kepada Perguruan Tinggi Negeri : - UNLAM Banjarmasin Rp. 250.000.000,-, IAIN Antasari
Banjarmasin Rp. 200.000.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
191
- Bantuan kepada UT, Politeknik Negeri Banjarmasin, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) sebanyak 34 buah masing-masing @ Rp.20.000.000,-= Rp. 680.000.000,-
- Bantuan untuk Penelitian kepada Dosen PTN dan PTS yang menempuh program Pascasarjana S2 dan S3 sebanyak 100 orang @ Rp.2.000.000,- = Rp200.000.000,-
- Bantuan rutin kepada Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan di Pulau Jawa dan Makassar sebanyak 13 buah Diberikan setiap tiga bulan sekali, Setiap Asrama adalah Rp.200.000/bulan ditambah biaya Kirim = Rp.32.000.000,-
- Bantuan untuk penelitian kepada Para Non dosen yang menempuh program S2 dan S3 dan kegiatan
- lainnya = Rp. 200.000.000,- - Bantuan untuk Asrama Kalimantan di Mesir = Rp. 50.000.000,- - Bantuan yang diarahkan Pimpinan = Rp.88.000.000,- - J u m l a h = Rp.1.700.000.000,-
b. Bantuan Untuk Dana Pendamping Proyek Due Like Unlam Rp. 280.000.000,- TPSDP Unlam Rp. 951.348.000,- Hibah DIP Unlam Rp. 340.000.000,- Sharing Fakultas MIPA Unlam Rp. 340.000.000,- Hibah Kompetisi A-1 dan A-2 Rp. 37.500.000,- J u m l a h Rp.1.911.348.000,-
c. Bantuan Untuk Penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Unlam Banjarmasin Sebesar Rp. 400.000.000,-
d. Bantuan Kepada SPP Tapin Rp. 200.000.000,- e. Bantuan Pembangunan Wisma PGRI KAL SEL Rp.1.500.000.000,-
5) Kegiatan Pembinaan Kebudayaan a. Bantuan Peningkatan dan Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan
Daerah sebesar Rp.345.000.000,- b. Memberikan bantuan kepada 6 Cabang Kesenian dan gebyar Pesona
Sasirangan Kerajinan Seni Budaya KalSel sebesar Rp. 600.000.000,- 6) Kegiatan Pembinaan Olahraga
a. Terlaksana dan terbantunya program kerja Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) Kalimantan Selatan dalam rangka kegiatan pembinaan cabang – cabang olahraga untuk peningkatan prestasi olahraga Kalimantan Selatan.
b. Terlaksananya /terbantunya tingkat kesegaran jasmani masyarakat Kalimantan Selatan dalam berbagai kelompok usia dan kekhususan kondisi malalui pembinaan kegiatan olahraga yang dilaksanakan oleh masyarakat, pelajar , mahasiswa dan kelompok masyarakat pencinta olahraga lainnya.
7) Kegiatan Pembinaan Kepemudaan & Pramuka a. Terbantunya program kerja kepada organisasi – organisasi kepemudaan
baik yang tergabung didalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI ) Kalimantan Selatan maupun yang tidak tergabung, Organisasi Masyarakat (ORMAS), Lembaga Swadaya Masyarakat
b. (LSM), Karang Taruna, Pramuka dan organisasi profesi lainnya 8) Kegiatan Penunjang Penanggulangan HIV/AIDS, NAPZA, PMI, Pendukung
Posyandu, UKS, KLB a. Terbantunya / terealisasinya kegiatan PMI Kalimantan Selatan. b. Terbantunya / terealisasinya kegiatan Badan Narkotika Propinsi di Kalimantan
Selatan. c. Terbantunya / terealisasinya kegiatan penyuluhan dan pencegahan HIV/AIDS
yang dilaksanakan Ormas. LSM dll.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
192
d. Terbantunya/terealisasinya kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Taman Kanak-kanak/RA, Sekolah Dasar/MI, SMP/Mts, SMA/Man. di Kalimantan Selatan.
Tahun 2006 Berdasarkan DASK tahun 2006 maka pagu yang diberikan untuk Biro
Kesejahteraan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan baik melalui
Dana APBD Murni maupun APBD-P berjumlah Rp.26.244.430.000,-. Adapun
realisasinya sampai 10 Januari 2007 sebesar Rp.26.101.150.000,- ( 99,45 % )..
Mengenai program kerja yang dilaksanakan adalah : - Peningkatan pelayanan kehidupan beragama - Pembinaan Lembaga sosial keagamaan, dan Pengembangan potensi
kesejahteraan sosial. - Pemberdayaan kelembagaan dalam perlindungan anak dan perempuan. - Pemberdayaan kelembagaan dalam penanggulangan penderita HIV/AIDS
dan NAPZA dan Narkoba. - Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan wabah penyakit menular dan
KLB melalui peningkatan Posyandu dan UKS. - Peningkatan pembinaan dan bantuan pendidikan Perguruan Tinggi, kegiatan
kepemudaan, olahraga, kesenian dan kebudayaan. Tahun 2007 Ringkasan: Alokasi Dana dan Realisasinya pada Biro Kesra TA 2007
NO BAGIAN/KEGIATAN ALOKASI DANA
REALISASI KET %
I II III
KEAGAMAAN 1. Pengembangan Kehidupan Beragama 2. Kerukunan Beragama KESRA 1. Bantuan Ormas/LSM Peduli Perempuan
dan Anak 2. Bantuan Kesejahteraan Masyarakat dan
Orsos 3. Bantuan Penanggulangan HIV/ AIDS,
Narkoba, UKS dan KLB 4. Bantuan Masyarakat Tertinggal PENDIDIKAN 1. Pembinaan PT 2. Kebudayaan 3. Pemuda dan Pramuka 4. Olahraga
11.189.324.000
250.000.000
840.000.000
2.650.000.000
1.625.000.000
1.625.000.000
7.544.000.000 1.757.000.000 1.220.000.000
13.419.849.000
11.189.324.000
250.000.000
840.000.000
2.650.000.000
1.600.000.000
1.332.817.100
7.326.724.000 1.757.000.000 1.220.000.000
13.169.849.000
100,00 100,00
100,00
100,00
98,46
82,02
96,50
100,00 100,00 98,00
JUMLAH 42.080.173.000 41.335.714.100 98,21
Tahun 2008 Realisasi Kegiatan Biro Kesra TA 2008
NO BAGIAN/KEGIATAN ALOKASI DANA
REALISASI KET %
I KEAGAMAAN 1. Pengembangan Kehidupan Beragama 15.750.000.000 15.749.300.000 99,99 2. Kerukunan Beragama 750.000.000 550.000.000 70,00 II KESRA 1. Bantuan Ormas/LSM Peduli Perempuan
dan Anak 1.000.000.000 1.000.000.000 100,00
2. Bantuan Kesejahteraan Masyarakat dan Orsos
4.500.000.000 4.500.000.000 100,00
3. Bantuan Penanggulangan HIV/AIDS, 1.250.000.000 1.250.000.000 100,00
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
193
NO BAGIAN/KEGIATAN ALOKASI DANA
REALISASI KET %
Narkoba, UKS dan KLB 4. Bantuan Masyarakat Tertinggal 1.000.000.000 1.000.000.000 100,00 5. UKS 100.000.000 100.000.000 100,00 III PENDIDIKAN 1. Pembinaan PT 10.263.709.000 10.239.771.500 95,30 2. Kebudayaan 1.125.000.000 1.075.000.000 86,00 3. Pemuda dan Pramuka 850.000.000 850.000.000 100,00 4. Olahraga 15.385.977.000 15.385.977.000 100,00 IV BANTUAN SOSIAL 22.000.000.000 21.772.800.000 98,90 V HIBAH
1. KORPRI 150.000.000 150.000.000 100,00 2. KNPI 60.000.000 60.000.000 100,00
Jumlah 74.184.686.000 73.657.248.500 99,30
Tahun 2009 Realisasi Kegiatan Biro Kesra TA 2008
NO BAGIAN/KEGIATAN ALOKASI DANA
REALISASI KET %
1
2 3
4 5
Bantuan Sarana/Prasarana Rumah Ibadah dan Kegiatan Keagamaan Pondok Pesantren, TPA dan yang sejenisnya Bantuan untuk Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Bantuan Sosial Kemasyarakatan Bantuan Untuk Masyarakat Tertinggal & Terpencil
23.500.000.000
6.500.000.000 350.000.000
22.000.000.000 3.000.000.000
23.171.000.000
6.500.000.000 350.000.000
22.000.000.000 3.000.000.000
98,6%
100% 100%
100% 100%
6
7
8
9
10 11
Bantuan Untuk Masyarakat dan Organisasi Sosial Bantuan Pembinaan & Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Bantuan Penunjang Penanggulangan HIV/AIDS, NAPZA, PMI Serta Pendukung Posyandu Kegiatan Bantuan Untuk Ormas dan LSM Peduli Perempuan dan Peduli Anak Bantuan Pembinaan Pendidikan Bantuan Pembinaan Kepemudaan & Pramuka
5.000.000.000
250.000.000
2.000.000.000
1.500.000.000
23.644.000.000 2.250.000.000
5.000.000.000
250.000.000
1.926.900.000
1.500.000.000
21.529.485.250 2.212.450.000
100%
100%
96,34%
100%
92% 97,8%
12
13
Bantuan Pembinaan Kebudayaan & Kesenian Daerah Bantuan Pembinaan Keolahragaan
2.375.000.000
8.000.000.000
2.375.000.000
7.239.000.000
100%
95%
C. Permasalahan dan Solusi
-
6. Biro Humas
Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang pada awalnya
berintegrasi dengan Badan Informasi Daerah Provinsi kalimantan Selatan, berdasarkan
Perda Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 15 April 2008 tentang SOTK Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan, kini kembali menjadi Biro di lingkup Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan. Namun masih ada keterkaitan dalam hal program kegiatan yang
akan dilaksanakan karena Biro Humas masih menggunakan program kegiatan yang
berorientasi pada hasil yang ingin di capai pada Renstra tahun 2006 sampai dengan
2010. Jadi baik Tupoksi, Visi, Misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai masih sesuai
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
194
dengan Renstra Badan Informasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2006 –
2010. Diharapkan terjadinya perubahan SOTK ini untuk tidak mengurangi kualitas
pelayanan prima di bidang Informasi dan komunikasi dalam rangka menyikapi
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, untuk mendukung terciptanya Good
Governance.
A. Program dan Kegiatan
Sepanjang tahun 2005 – 2008, Biro Humas masih merupakan salah satu Bidag pada
Badan Informasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, yang hanya memiliki satu
Program Kegiatan. Berikut resume Program Kegiatan Biro Humas Tahun 2005 –
2010 :
1) Tahun 2005
Program Penyebarluasan Informasi Pemerintah Daerah
Kegiatan Pelayanan Kehumasan
2) Tahun 2006
Program Penyebarluasan Informasi Pemerintah Daerah
Kegiatan Pelayanan Kehumasan
3) Tahun 2007
Penyebarluasan Informasi Pemerintah Daerah
Kegiatan Pelayanan Kehumasan
4) Tahun 2008
Program Penyebarluasan Informasi Pemerintah Daerah
Kegiatan Pelayanan Kehumasan
5) Tahun 2009
Mempunyai 4 program dan 11 kegiatan, yaitu : a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
- Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi & Informasi PDE).
- Peningkatan Pelayanan Perpustakaan - Fasilitasi dan Koordinasi Kegiatan Kepala Daerah - Forum Komunikasi Pimpinan Redaksi Media Massa
b. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
- Peningkatan Praktisi Kehumasan - Peningkatan Kinerja Biro Humas
c. Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media
- Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah - Serambi Depan Informasi (SDI) dilaksanakan - Pertemuan Bakohumas
d. Penyebaran Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
- Pelayanan Kehumasan - Jumpa Pers Bulanan Gubernur Kalsel
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
195
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pada Tahun 2009 Biro Humas memiliki 4 Program dan 11 Kegiatan. Adapun
Program Kegiatan Biro Humas tahun 2009 adalah sebagai berikut
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa a. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi & Informasi (PDE).
Merupakan kegiatan penyebaran informasi terutama yang mendukung penyebaran informasi melalui media elektronik, seperti pengelolaan situs resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan www.Kalselprov.go.id. Realisasi fisik secara umum mencapai 100 % dengan jumlah anggaran Rp. 360.000.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 354.875.000,-
b. Peningkatan Pelayanan Perpustakaan
Merupakan kegiatan penyediaan informasi dalam perpustakaan yang dimiliki Biro Humas, berupa penyediaan buku – buku bacaan dan sarana penunjang perpustakaan. Realisasi fisik secara umum mencapai 42,86 %. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi dana sebesar Rp. 35.000.000,- dana murni sebesar Rp. 15.000.000,- ABT sebesar 20.000.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 15.000.000,-
c. Fasilitasi dan Koordinasi Kegiatan Kepala Daerah Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan (ABT) tahun 2009, yang merupakan kegiatan memfasilitasi, mengkoordinasi, mendampingi dan meliput kegiatan Kepala Daerah. Realisasi fisik secara umum mencapai 100 %. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi dana sebesar Rp. 434.225.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 335.025.000,-
d. Forum Komunikasi Pimpinan Redaksi Media Massa Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan (ABT) tahun 2009. Kegiatan ini diadakan karena adanya tuntutan agar terjadi kerjasama yang positif dan terkoordinir antara pemerintah dan media massa baik cetak maupun elektronik. Realisasi fisik secara umum mencapai 100 %. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi dana sebesar Rp. 79.950.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 79.950.000,-
2) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi a. Peningkatan Praktisi Kehumasan
Kegiatan ini dimaksudkan agar penyebara informasi kepada masyarakat berkualitas, dengan meningkatkan kualitas aparatur kehumasan, serta mendorong minat aparatur pemerintah di bidang kehumasan. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali dan terealisasi 100 % dengan alokasi dana sebesar Rp. 20.000.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 20.000.000,-
b. Peningkatan Kinerja Biro Humas
Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan (ABT) tahun 2009. Kegiatan ini bertujuan untuk mengakomodir kegiatan aparatur Biro Humas, karena setelah Biro Humas tidak berintegrasi dengan Badan Informasi Daerah Prov. Kalsel kegiatan aparatur yang diakomodir dari Belanja Rutin Badan Informasi Daerah sudah tidak ada lagi, seperti kegiatan koordinasi antar instansi pemerintah. Realisasi fisik secara umum mencapai 100 %, dilaksanakan dengan alokasi dana sebesar Rp. 84.000.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 34.000.000,-
3) Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media a. Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan (ABT) tahun 2009. Kegiatan ini ada karena tututan informasi pembangunan yang semakin pesat sehingga perlu diimbangi dengan fasilitasi penyebaran informasi. Kegiatan ini
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
196
merupakan bentuk kerjasama secara langsung pemerintah dengan media massa dalam rangka penyebaran informasi dalam bentuk pemuatan – pemuatan. Realisasi fisik secara umum mencapai 97 % dengan alokasi dana sebesar Rp. 1.000.000.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 966.750.000,-
b. Serambi Depan Informasi (SDI) dilaksanakan Kegiatan ini merupakan kegiatan penyebaran informasi dalam bentuk pertemuan/rapat dan sosialisasi membahas isu aktual yang sedang tejadi. Dilaksanakan 1 kali dalam setahun dan terealisasi 100 % dengan alokasi dana sebesar Rp. 20.000.000,- dan direalisasikan sbesar Rp. 20.000.000,-
c. Pertemuan Bakohumas
Merupakan kegiatan penyebaran informasi dalam bentuk pertemuan/rapat antar anggota Bakohumas, membahas tentang informasi – informasi baru yang perlu disosialisasikan. Biasanya Biro Humas melakukan kerjasama dengan instansi –instansi terkait dalam pelaksanaannya, seperti PT. Askes, Polda, dan lain – lain. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 4 kali dalam setahun dan terealisasi 100 % dengan alokasi dana sebesar Rp. 60..000.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 60.000.000,-
4) Penyebaran Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
a. Pelayanan Kehumasan Merupakan kegiatan penyebaran informasi melalui media dan mengakomodir keperluan dalam rangka menunjang kegiatan penyebaran informasi tersebut. Realisasi fisik secara umum mencapai 100 % dengan alokasi dana sebesar Rp. 962.410.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 889.403.750,-
b. Jumpa Pers Bulanan Gubernur Kalsel Merupakan kegiatan pertemuan/rapat dengan kalangan pers/media dalam rangka penyebaran informasi hasil – hasil pembangunan daerah agar nantinya dapat diketahui oleh masyarakat luas. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 8 kali dalam setahun dan terealisasi 100 % dengan alokasi dana sebesar Rp. 90.000.000,- dan direalisasikan sebesar Rp. 90.000.000,- Secara keseluruhan realisasi fisik kegiatan Biro Humas tahun 2009 mencapai 100 % dengan penyerapan dana 44,44 %
C. Permasalahan dan Solusi
1) Pada umumnya kegiatan Biro Humas merupakan kegiatan yang pengukuran
kinerjanya tidak bisa diukur dengan angka dan merupakan kegiatan teknis yang
menyesuaikan dengan kegiatan Kepala Daerah, bersifat segera dan accidential.
Dengan cepatnya arus dan kebutuhan masyarakat akan informasi, pelaksanaan
kegiatan sering mengalami hambatan pada pertengahan tahun berjalan, terutama
karena terbatasnya dana yang telah dianggarkan/disediakan. Hal ini menuntut
Biro Humas mengajukan tambahan dana dan kegiatan (ABT), yang mana ABT
sendiri baru bisa direalisasikan mendekati akhir tahun. Disisi lain, kegiatan sudah
harus dilaksanakan. Hal ini mengakibatkan beberapa kegiatan tidak bisa
terealisasi secara maksimal, baik realisasi fisik maupun keuangan.
Untuk mengatasinya diperlukan aggaran dana yang cukup untuk Biro Humas.
Namun penganggaran sendiri memiliki proses tersendiri sehingga ketidak –
maksimalan pelaksanaan kegiatan merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan
dapat ditolelir, selama masih dalam batas yang wajar.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
197
2) Biro Humas berkerjasama dengan media massa dalam melaksanakan kegiatan
penyebaran informasi. Terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan tambahan (ABT)
juga menjadi hambatan bagi Pihak Ketiga (dalam hal ini adalah media) dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Hal ini juga mengakibatkan beberapa kegiatan tidak bisa terealisasi secara
maksimal. Pekerjaan yang tidak terselesaikan oleh pihak ketiga tersebut tentunya
tidak bisa semata – mata dapat dialihkan kepihak lain, karena pada umumnya
pekerjaan tersebut telah melewati proses perencanaan yang matang dan dengan
waktu yang sangat terbatas pekerjaan tersebut tidak akan bisa dilaksanakan.
3) Dalam proses perencanaan, Biro Humas sering mengalami permasalahan
dengan perincian anggaran kegiatan. Karena pada prakteknya kegiatan Biro
Humas tidak bisa ditetapkan ukuran waktu, jumlah, dan tempat. Terutama
kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan Kepala Daerah.
Dalam hal ini penjelasan yang logis serta pemahaman pihak terkait dalam proses
penganggaran membantu Biro Humas dalam menyelesaikannya. Karena tidak
adanya ukuran waktu, jumlah, dan tempat tersebut maka realisasi keuangan Biro
Humas kadang tidak maksimal, namun hal itu dapat dipahami selama realisasi
fisik terlaksana dengan maksimal.
7. Biro Umum dan Biro Perlengkapan
Biro Umum dan Biro Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
pada awalnya berintegrasi sebagai Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan, berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 15 April
2008 tentang SOTK Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, kini terpisah menjadi 2
Biro ( Biro Umum dan Biro Perlengkapan).
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan Biro Umum dan Perlengkapan (2005-2008)
Bagian Tata Usaha 1) Peningkatan Pengelolaan Ketatausahaan dan Kearsipan Bagian Pengadaan 2) Pengadaan Kendaraan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 3) Pengadaan Perlengkapan Rumah Dinas / Jabatan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan 4) Pengadaan Perlengkapan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. 5) Penyusunan Standar Satuan Harga 6) Pengadaan Pakaian Olah Raga
Bagian Pemeliharaan dan Distribusi 1) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Provinsi Kalimantan Selatan 2) Rehabilitas Sarana Olah Raga Milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 3) Rehabilitas Gedung Eks APDN Untuk Gedung IIP/IPDN 4) Rehabilitasi AMKS Lambung Mngkurat & Gedung Eks Dekranasda 5) Pembangunan Rumah Jabatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
198
6) Pembangunan Rumah Dinas 7) Pembangunan Pos Jaga dan Pembangunan Jembatan Gedung PKK 8) Ganti Rugi Tanah dan Pensertifikatan Tanah Milik/Dikuasai Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan 9) Pemeliharaan Gedung/Bangunan dan Barang Bergerak Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan 10) Inventarisasi Barang Daerah Milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 11) Pengelolaan dan Pemanfaatan Barang Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan 12) Pengembangan Sistem Manajemen Aset Daerah
Bagian Rumah Tangga 1) Pembenahan dan Peningkatan Administrasi TU Biro
Program dan Kegiatan 2009
Biro Umum
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dana APBD Prov Kalsel melalui DPA SKPD
kegiatan belaja langsung T.A 2009 yang diserahkan pengelolaannya ke Biro Umum
Prov. KalSel terdiri dari beberapa kegiatan/ program sbb :
1) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pembenahan dan
Peningkatan Adm. Tata Usaha Biro :
- Pembenahan dan Peningkatan adm. TU. Biro
2) Program penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/arsip Daerah :
Pendataan dan Penataan Dokumen / Arsip Daerah
Biro Perlengkapan
Program dan Kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pembangunan rumah dinas b. Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan c. Rehabilitasi dedang/berat gedung kantor d. Ganti rugi tanah dan pensertifikatan tanah milik/dikuasai Pemprov. Kalsel e. Rehabilitasi sarana olahraga milik Pemprov. Kalsel f. Rehabilitasi gedung eks. APDN untuk gedung IIP/IPDN g. Rehabilitasi AMKS dan gedung milik Pemprov. Kalsel h. Penilaian dan penggantian tanah, bangunan beserta fasilitasnya
2) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
a. Penyusunan standar satuan harga dan DKBMD serta DKPBMD b. Pengelolaan administrasi dan pemanfaatan barang daerah Pemprov. Kalsel
3) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
a. Pembenahan dan peningkatan adm. TU Biro
4) Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Inventarisasi barang milik Pemprov. Kalsel b. Pengadaan kendaraan Pemprov. Kalsel c. Pengadaan perlengkapan Pemprov. Kalsel d. Penghapusan barang milik Pemprov. Kalsel e. Penyimpanan dan pengamanan barang milik Pemprov. Kalsel
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
199
f. Pemeliharaan barang daerah lingkup Setda Prov. Kalsel
5) Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Program dan Kegiatan Biro Umum dan Perlengkapan (2005-2008)
Tahun 2005
Program kerja Biro Umum dan Perlengkapan untuk Belanja Langsung Tahun
Anggaran 2005 yang dikelola oleh Bagian Pemeliharaan & Distribusi dan Bagian
Pengadaan dari 5 (lima) Bagian yang ada pada Unit Kerja Biro Umum dan
Perlengkapan sesuai DASK Tahun Anggaran 2005 terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan
dengan jumlah seluruhnya Rp. 21.531.500.000,- (Dua Puluh Satu Milyar Lima
Ratus Tiga Puluh Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dengan realisasi fisik 100%
dan realisasi keuangan sebesar Rp. 20.608.184.013,- (Dua Puluh Milyar Enam
Ratus Delapan Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ribu Tiga Belas Rupiah)
atau 95,71%.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Ganti Rugi Tanah dan Pensertifikatan Tanah Milik / Dikuasai Pemprop Kalsel.
Untuk kegiatan ini dialokasikan dana sebesar Rp.6.652.500.000,- dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp. 5.786.673.063,- atau 86,98%.
2) Pemeliharaan Gedung/Bangunan dan Barang Bergerak Milik Pemprop Kalsel kegiatan ini dianggarkan dana sebesar Rp. 2.250.000.000,- dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp. 2.246.298.600,- (atau 99,83%.
3) Rehabilitasi Stadion 17 Mei Banjarmasin Biaya yang dianggarkan untuk kegiatan Rehabilitasi Stadion 17 Mei adalah sebesar Rp. 1.500.000.000,- dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp. 1.482.046.450,- atau 98,80%.
4) Pengadaan Kendaraan Pemprop Kalsel Pada kegiatan ini dialokasikan dana sebesar Rp.6.089.000.000,- dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp. 6.076.650.000,- atau 99.79%.
5) Pengadaan Perlengkapan Pemprop Kalsel kegiatan ini disediakan dana sebesar Rp. 4.800.000.000,- dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp. 4.777.882.650,- atau 99,53%.
6) Inventarisasi Barang Daerah Milik Pemprop Kalsel Alokasi dana yang tersedia dalam pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp. 50.000.000,- dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp. 49.625.000,- atau 99,25%.
7) Pengaspalan Halaman Kantor DPRD Prop.Kalsel Dalam pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan dana sebesar Rp. 190.000.000,- (Seratus Sembilan Puluh Juta Rupiah) dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp. 189.007.250,- (Seratus Delapan Puluh Sembilan Juta Tujuh Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) atau 99,47%.
Tahun 2006
1) Kegiatan Ganti rugi dan pensertifikatan tanah milik/ dikuasai PemProv. Kalsel 2) Kegiatan Pemeliharaan Gedung/ Bangunan dan Barang bergerak milik PemProv.
Kalsel. a. Rehab. Gedung kantor Setda Prov. Kalsel :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
200
b. Rehab. Kantor di lingkungan PemProv. c. Rehab. Rumah Jabatan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Prov. Kalsel. d. Rehab. Rumah Jabatan Gubernur Kalsel. e. Rehab. Rumah Jabatan Wakil Gubernur Kalsel. f. Rehab. Rumah jabatan Sekda Prov. Kalsel. g. Rehab. Rumah Jabatan Kepala Dinas/ Biro. h. Rehab. AMKS di Bandung, Bogor, Yogja, Malang dan Surabaya. i. Gudang dan pengurukan halaman belakang Gedung Mahligai Pancasila. j. Rehab. Gedung Wanita. k. Rehab. Gedung Graha Abdi Persada dan Biro Keuanganangan. l. Rehab. Warung terapung dan dermaga depan Kantor Gubernur. m. Rehab. Gedung Tk dan penitipan anak. n. Pemeliharaan barang inventaris dilingkungan Setda, rumah jabatan dan
gedung pertemuan o. Pemeliharaan computer pada p. Perluasan jaringan SUTR perumahan Abdi Persada I. q. Perluasan jaringan SUTR perumahan Abdi Persada II. r. Pemasangan diesel generator pada rumah jabatan wagub Kalsel s. Rehab. Ruang kerja Sekda Prov. t. Rehab. Asrama mahasiswa Kalsel di pulau Jawa. u. Rehab. Rumah jabatan. v. Rehab. Atap gedung/ kantor ItwilProv. w. Pengecetan pagar rumah jabatan gubernur. x. Rehab. VIP room bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. y. Pembangunan Mesjid Komp. Perumahan PemProv. Kalsel Abdi Persada I
Banjarmasin. z. Perbaikan pagar Mesjid Raya Sabilal Muhtadin.
3) Kegiatan Inventarisasi Barang Milik PemProv. Kalsel. 4) Pengelolaan Administrasi dan Pemanfaatan Barang Daerah. 5) Kegiatan Pengadaan Kendaraan PemProv. kalsel. 6) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan PemProv. Kalsel.
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan Belanja Langsung APBD Prov. Kalsel T.A 2006 (1 Januari 2006 s/d 31 Desember 2006). yang dikelola Biro Umum dan Perlengkapan Setda Prov. Kalsel :
Anggaran Pagu Dana (Rp) Kontrak (Rp)
Realisasi (Rp)
% Ket
Murni 52.254.550.000,- 14.602.388.460,- 50.519.368.800,- 96,68 6 kegiatan
ABT 38.369.450.000,- 8.698.541.291,- 35.224.996.058,- 91,80 4 kegiatan
Total 90.624.000.000,- 23.300.929.751,- 85.744.364.858,- 94,62 10 kegiatan
Tahun 2007
Capaian program dan kegiatan pada tahun anggaran 2007 dapat digambarkan
realisasi fisik dan keuangan, sebagai berikut :
No Bagian/Kegiatan Alokasi Dana
(Rp.)
Realisasi Keuangan (Rp.)
Persentase (%)
1 2 3
Bagian Tata Usaha 1. Peningkatan Pengelolaan Ketatausahaan dan
Kearsipan Bagian Pengadaan
1. Pengadaan Kendaraan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
2. Pengadaan Perlengkapan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
3. Penyusunan Standar Harga Barang dan Pembuatan DKBD dan DKPBD Bagian Pemeliharaan dan Distribusi
200.000.000
21.689.275.000
8.965.495.000
100.000.000
159.846.000
19.913.608.762
8.675.791.383
76.075.000
95
92
100
95
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
201
No Bagian/Kegiatan Alokasi Dana
(Rp.)
Realisasi Keuangan (Rp.)
Persentase (%)
1. Rehabilitasi Gedung PKK dan Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Selatan
2. Rehabilitas Lapangan Tenis Dharma Praja 3. Rehabilitas Gedung Sekolah TK Puspa
Bangsa 4. Ganti Rugi dan Pensertifikatan Tanah
Milik/Dikuasai Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
5. Pemeliharaan Gedung/Bangunan dan Batang Bergerak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
6. Inventarisasi Barang Daerah Milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
7. Pengelolaan dan Pemanfaatan Barang Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
8. Penilaian Asset Barang Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
9. Pemeliharaan Gedung / Bangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
2.500.000.000
1.300.000.000 500.000.000
40.481.470.000
19.789.055.000
250.000.000
150.000.000
202.545.000
500.000.000
2.473.576.470
1.153.748.000 482.215.000
36.810.652.475
17.057.409.563
226.555.600
140.170.000
200.815.000
489.716.125
100
95 100
91
100
100
100
99
99
Jumlah 96.627.840.000 87.169.648.253 95
Tahun 2008
Capaianprogram dan kegiatan pada tahun anggaran 2008 berdasarkan realisasi fisik
dan keuangan adalah , sebagai berikut :
No Bagian/Kegiatan Alokasi Dana
(Rp.) Realisasi
Keuangan (Rp.) (%)
1 2 3
Bagian Tata Usaha 1. Peningkatan Pengelolaan Ketatausahaan
dan Kearsipan Bagian Pengadaan 1. Pengadaan Kendaraan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan 2. Pengadaan Perlengkapan Rumah Dinas /
Jabatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
3. Pengadaan Perlengkapan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
4. Penyusunan Standar Satuan Harga 5. Pengadaan Pakaian Olah Raga Bagian Pemeliharaan dan Distribusi 1. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Provinsi Kalimantan Selatan 2. Rehabilitas Sarana Olah Raga Milik
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 3. Rehabilitas Gedung Eks APDN Untuk
Gedung IIP/IPDN 4. Rehabilitasi AMKS Lambung Mngkurat &
Gedung Eks Dekranasda 5. Pembangunan Rumah Jabatan 6. Pembangunan Rumah Dinas 7. Pembangunan Pos Jaga dan
Pembangunan Jembatan Gedung PKK 8. Ganti Rugi Tanah dan Pensertifikatan
Tanah Milik/Dikuasai Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
9. Pemeliharaan Gedung/Bangunan dan Barang Bergerak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
10. Inventarisasi Barang Daerah Milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
11. Pengelolaan dan Pemanfaatan Barang Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan
250.000.000
11.200.0000
767.210.000
6.317.960.000
100.000.000 314.830.000
3.661.880.000
2.798.725.000
5.000.000.000
1.456.485.000
2.509.595.000 2.005.595.000
100.000.000
23.249.735.000
804.801.687
200.000.000
150.000.000
200.149.500
11.115.386.980
710.354.500
6.150.123.296
74.337.500 290.805.000
3.593.077.375
1.715.007.055
4.990.355.330
1.323.858.125
967.402.280
1.873.902.270 94.350.250
11.097.244.832
804.801.687
178.250.000
149.380.000
80,06
99,24
92.59
97,34
74,34 92,37
98,12
61,28
99,81
90,89
38,55 93,43 94,35
47,73
100
89,13
99,59
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
202
No Bagian/Kegiatan Alokasi Dana
(Rp.) Realisasi
Keuangan (Rp.) (%)
4.
Selatan 12. Pengembangan Sistem Manajemen Aset
Daerah Bagian Rumah Tangga
1. Pembenahan dan Peningkatan Administrasi TU Biro
350.000.000
85.730.000
349.741.000
85.730.000
99,93
100
Jumlah 61.322.546.687 45.764.256.980 84,65
Tahun 2009
Realisasi program & kegiatan pada Biro Umum
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan
pada Biro Umum Setda Prov. kal sel Tahun Anggaran 2009 s.d Nopember 2009
telah terealisasi sebesar Rp.241.435.000,- (72,63 %) sebagiamana dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan kegiatan Dana APBD Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2009 pada Biro Umum Sekretariat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan.
No Kegiatan Biaya ( Rp )
REALISASI Sumber Dana
Fisik ( Rp )
Keuangan ( Rp )
1. 2.
Pembenahan dan peningkatan Aministrasi Tata Usaha Biro. Pendataan dan Penataan Dokumen / Arsip Daerah
75.000.000,-
350.000.000,-
72,63 %
45,70 %
54.475.000,-
159.960.000,-
APBD
APBD
JUMLAH 425.000.000,- 50,45 % 214.435.000,-
Hasil dan manfaat dari pelaksanaan Kegiatan Dana APBD melalui DPA-SKPD
belanja langsung Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2009 adalah sebagai berikut :
1) Pembenahan dan Peningkatan Administrasi Tata Usaha Biro yakni terlaksananya proses Adminsitrasi dan surat menyurat Tata Usaha Biro dengan baik.
2) Pendataan dan Penataan Dokumen /Arsip Daerah yakni terselenggaranya pengelolaan Ketatausahaan yang Efektif dan Efesien Lancar, Tertib dan terkendali.
Realisasi program & kegiatan pada Biro Perlengkapan
Sesuai dengan realisasi keungan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai
DPA SKPD Biro Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun Anggaran 2009 per 31 Desember 2009 berdasarkan realisasi penyerapan
keuangan adalah ± 89,39 atau sebesar Rp. 58.252.833.014, 00 (Lima Puluh
Delapan Miliar Dua Ratus Lima Puluh Dua Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu
Empat Belas Rupiah). Adapun dampak dari seluruh program dan kegiatan tersebut
secara umum dapat memberikan manfaat dalam usaha peningkatkan dan
pemenuhan akan sarana dan prasarana milik Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
203
Sedangkan capaian masing-masing kegiatan pada Tahun Anggaran 2009
sampai dengan 31 Desember 2009 dapat digambarkan melalui tabel sebagai
berikut :
No Program / Kegiatan Jumlah Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
Capaian %
I Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a Pembangunan rumah dinas 2.000.000.000 1.975.130.000 98,76
b Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan 4.042.192.720 3.862.154.480 95,55
c Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 1.400.000.000 1.355.315.250 96,81
d Ganti rugi tanah dan pensertifikatan tanah milik/dikuasai Pemprov. Kalsel
10.976.000.000 9.348.857.138 85,18
f Rehabilitasi sarana olahraga milik Pemprov. Kalsel
4.204.538.000 2.323.231.263 55,26
g Rehabilitasi gedung eks. APDN untuk gedung IIP/IPDN
1.750.000.000 1.484.357.200 84,82
h Rehabilitasi AMKS dan gedung milik Pemprov. Kalsel
420.190.000 266.246.860 63,36
i Penilaian dan penggantian tanah, bangunan beserta fasilitasnya
7.309.125.000 6.742.500.000 94,98
II Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
a Penyusunan standar satuan harga dan DKBMD serta DKPBMD
140.000.000 135.132.500 96,52
b Pengelolaan administrasi dan pemanfaatan barang daerah Pemprov. Kalse
180.000.000 177.414.500 98,56
III Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
a Pembenahan dan peningkatan adm. TU Biro 146.350.000 142.750.000 97,54
IV Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur
a Inventarisasi barang milik Pemprov. Kalsel 970.000.000 865.375.000 89,21
b Pengadaan kendaraan Pemprov. Kalsel 21.224.453.000 19.236.951.623 90,64
c Pengadaan perlengkapan Pemprov. Kalsel 3.186.715.000 2.984.011.600 93,64
d Penghapusan barang milik Pemprov. Kalsel 200.000.000 183.990.000 92,00
e Penyimpanan dan pengamanan barang milik Pemprov. Kalsel
50.000.000 50.000.000 100,00
f Pemeliharaan barang daerah lingkup Setda Prov. Kalsel
150.000.000 148.620.000 99,08
V Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
6.818.285.000 6.770.795.600 99,30
JUMLAH 65.167.848.720 58.252.833.014 89,39
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan pada Biro Umum
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan dana APBD Provinsi
Kalimantan Selatan pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun Anggaran 2009 adalah sebagai berikut:
1) Keterlambatan diterimanya DPA- SKPD sehingga program kegiatan yang sudah
direncanakan tertunda dalam pelaksanaannya.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah dan ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan
tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Biro Umum dan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
204
Perlengkapan dipisah menjadi 2 (dua) Biro yaitu Biro Umum dan Biro
Perlengkapan Setda Provinsi Kalimantan Selatan, dengan adanya perubahan
struktur organisasi dan tata kerja serta perubahan pejabat structural dimaksud
maka untuk penunjukan Pejabat penngelola teknis Kegiata (PPTK) dan
bendaharawan terlambat ditetapkan.
Permasalahan pada Biro Perlengkapan
Adapun Permasalahan yang pada Biro Perlengkapan saat ini adalah :
1) Masih kurangnya tenaga Staf Pegawai Negeri Sipil yang berkemampuan
dibidang Teknis administrasi Pemeliharaan Barang/Gedung sehingga dalam
proses penyelesaian administrasinya sering mengalami keterlambatan.
2) Masih kurangnya tenaga Teknik Komputer serta tidak adanya tenaga teknik Sipil
bangunan.
3) Belum dimilikinya Gudang Penyimpanan barang yang resresentatif sehingga
pengadaan barang langsung didistribusikan ke SKPD selaku pengguna Barang
daerah.
Solusi
Solusi pada Biro Umum
Untuk mengatasi kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
program/kegiatan dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan pada Biro Umum
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yakni :
1) Pembuatan dan penyusunan RKA - SKPD lebih awal sehingga rencana dan
jadwal yang sudah ditetapkan bisa dilaksanakan tepat waktu.
2) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan Bagian-bagian selaku
pelaksana agar proram/kegiatan yang sudah terjadwal dapat dilaksanakan sesuai
dengan jadwal dan waktu yang ditetapkan.
Solusi pada Biro Perlengkapan
Beberapa Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan antara lain :
1) Untuk sementara dimanfaatkan tenaga-tenaga yang ada dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan ataupun Workshop.
2) Untuk Gudang penyimpanan kedepan akan dibangun Gudang penyimpanan
barang yang lebih resresentatif.
8. Biro Keuangan
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan Biro Keuangan Setda Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009 Tahun 2005
Program Kerja Biro Keuangan Setda Prop Kalsel untuk Tahun Anggaran 2005 dituangkan dalam 47 jenis kegiatan yang dialokasikan pada 4 (empat) Bagian dalam lingkup Biro Keuangan dengan penyediaan dana secara keseluruhan sebesar Rp.5.951.496.500,00 Tahun 2006 Program Kerja Biro Keuangan Setda Prov Kalsel untuk Tahun Anggaran 2006 dituangkan dalam 52 jenis kegiatan dengan penyediaan dana secara keseluruhan sebesar Rp.5.847.219,500,00
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
205
Tahun 2007 Program Kerja Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan untuk Tahun Anggaran 2007 dituangkan dalam 68 jenis kegiatan dengan penyediaan dana secara keseluruhan sebesar Rp.8.166.470.000,00 Tahun 2008
Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tahun Anggaran 2008 melaksanakan program pembangunan dan pengembangan Penatausahaan Keuangan Daerah sesuai dengan penetapan Kebijakan Umum Angaran (KUA) APBD Tahun Anggaran 2008, yakni dengan melaksanakan 7 (tujuh) program utama yakni : 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 3) Program Peningkatan Efektivitas Penganggaran Daerah 4) Program Peningkatan Realisasi Anggaran 5) Program Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah 6) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi dan
Kab/Kota 7) Program Peningkatan SDM Pengelola Keuangan Daerah Tahun 2009
Berdasarkan Peraturan Daerah Susunan Organisasi Tata Kerja Nomor 6 Tahun 2008, Biro keuangan mempunyai tugas pokok sebagai unit pengelola Keuangan Daerah, Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tahun Anggaran 2009 melaksanakan program pembangunan dan pengembangan Penatausahaan Keuangan Daerah sesuai dengan penetapan Kebijakan Umum Angaran (KUA) APBD Tahun Anggaran 2009, yakni dengan melaksanakan 7 (tujuh) program yakni : 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 3) Program Peningkatan Efektivitas Penganggaran Daerah 4) Program Peningkatan Realisasi Anggaran 5) Program Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah 6) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi dan
Kab/Kota 7) Program Peningkatan SDM Pengelola Keuangan Daerah
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Biro Keuangan selama tahun
2005-2009
Tahun 2005
Program Kerja Biro Keuangan Setda Prop Kalsel untuk Tahun Anggaran 2005
dituangkan dalam 47 jenis kegiatan yang dialokasikan pada 4 (empat) Bagian dalam
lingkup Biro Keuangan dengan penyediaan dana secara keseluruhan sebesar
Rp.5.951.496.500,00 direalisir sebesar Rp.5.818.290.565,00 atau telah
direalisasikan sebesar 97,76%. Dengan capaian bahwa kegiatan-kegiatan dalam
rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah menuju kepada pengelolaan
keuangan daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel telah dilaksanakan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
206
Tahun 2006
Program Kerja Biro Keuangan Setda Prov Kalsel untuk Tahun Anggaran 2006
dituangkan dalam 52 jenis kegiatan dengan dana yang tersedia pada Birokeuangan
sebesar Rp.5.847.219.500,00 direalisir sebesar Rp.5.241.874.769,00 atau telah
direalisasikan sebesar 89,64 %. Dengan capaian bahwa kegiatan-kegiatan dalam
rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah menuju kepada pengelolaan
keuangan daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel telah dilaksanakan.
Tahun 2007
Program Kerja Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan untuk
Tahun Anggaran 2007 dituangkan dalam 68 jenis kegiatan dengan penyediaan dana
secara keseluruhan sebesar Rp.8.166.470.000,00 direalisir sebesar
Rp.7.162.219.450,00 atau telah direalisasikan sebesar 87,70 %. Dengan capaian
bahwa kegiatan-kegiatan dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah
menuju kepada pengelolaan keuangan daerah yang efisien, efektif, transparan dan
akuntabel telah dilaksanakan.
Tahun 2008
Berdasarkan 7 (tujuh) progam dengan 65 (enam puluh lima) kegiatan yang
telah ditetapkan untuk dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan dalam pelaksanaannya didukung dengan adanya dana yang bersumber
dari APBD Provinsi Kalimantan Selatan dan realisasinya dapat disampaikan sebagai
berikut :
No Program / Kegiatan Jumlah Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Penyelesaian Tugas Diluar Jam Kerja 722.510.500 721.806.500
II Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1 Konversi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMKUDA)
275.000.000 247.275.000
2 Implemantasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah 85.185.000 85.185.000
3 Penambahan Jaringan Komputerisasi Biro Keuangan 100.000.000 99.740.000
4 Komputerisasi Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban 100.000.000 88.100.000
III Program Peningkatan Efektivitas Penganggaran Daerah
1 Penyusunan APBD TA. 2009 375.000.000 373.554.300
2 Penyusunan DPA-SKPD TA 200 136.100.000 134.297.500
3 Penyusunan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2009
205.000.000 204.481.400
4 Penyusunan Kode Rekening Pendapatan, belanja, dan pembiayaan
125.000.000 121.711.000
5 Penyusunan SE Gubernur tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD TA 2009
100.000.000 98.898.350
6 Penyusunan Perubahan APBD TA 2008 350.000.000 349.457.600
7 Penyusunan Perubahan DPA-SKPD TA 2008 118.900.000 106.182.600
8 Pengolahan Data Keuangan Daerah 175.000.000 171.583.300
9 Rapat Konsultasi/Pembahasan RKA-SKPD TA 2009 150.000.000 137.798.550
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
207
No Program / Kegiatan Jumlah Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
10 Penyusunan Revisi DPA-SKPD TA 2008 125.000.000 122.828.0000
11 Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) TA. 2008
150.000.000 146.958.900
12 Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) TA. 2009 175.000.000 172.817.900
IV Program Peningkatan Realisasi Anggaran
1 Penyusunan Revisi Pergub Berkenaan Dengan Pengelolaan Keuangan Daerah
75.000.000 74.170.750
2 Penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD) 110.000.000 109.980.000
3 Peningkatan Pelayanan Gaji/Tunjangan 135.000.000 135.000.000
4 Peningkatan Administrasi dan Penunjang Pelayanan Pembayaran Gaji/Tunjangan
105.000.000 105.000.000
5 Peningkatan Pelayanan dan Informasi Pembayaran non Gaji/Tunjangan
105.000.000 104.940.500
6 Rapat Koordinasi Pelayanan Gaji dan Tunjangan 17.500.000 17.5000
V Program Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Pembenahan Arsip 80.000.000 77.000.000
2 Penyusunan Rekapitulasi SPJ 50.000.000 48.650.000
3 Evaluasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) 272.500.0000 260.097.000
4 Penyusunan Laporan Realisasi DAU 100.000.000 100.000.000
5 Pengumpulan data dalam rangka Audit BPK 15.000.000 15.000.000
6 Monitoring Penerimaan Daerah 55.000.000 52.869.000
7 Pengumpulan Data Triwulan 77.000.000 75.275.000
8 Pembuatan Buku Induk Laporan Perhitungan APBD 98.965.000 95.430.000
9 Pembuatan Buku Penjabaran Laporan Perhitungan APBD 116.730.000 90.430.000
10 Pembuatan Buku Ringkasan Laporan Perhitungan APBD 19.946.250 18.996.250
11 Pembuatan Neraca Daerah 47.500.000 47.050.000
12 Pembuatan Aliran Kas APBD 20.000.000 19.200.000
13 Pembuatan Data Statistik Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD
5.700.000 5.700.000
14 Pembuatan Revisi Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
50.000.000 47.950.000
15 Koordinasi dan Fasilitasi Audit Perhitungan APBD 75.580.000 68.749.500
16 Pengolahan Realisasi Data-data Gaji Bagian Pembukuan 46.805.000 40.705.000
17 Pembuatan Laporan Realisasi Semesteran APBD 137306.750 133.266.750
18 Evaluasi Kinerja Bendaharawan 100.000.000 100.000.000
19 Fasilitasi Pengesahan SPJ 45.000.000 44.150.000
20 Evaluasi Raperda Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD 68.080.000 0
21 Sosialisasi R - APBD TA. 2008 79.500.000 0
22 Penyusunan Data Unit Akuntansi Wilayah 37.350.000 36.910.000
23 Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 78.095.000 77.655.000
24 Pembuatan Buku Catatan Atas Laporan Keuangan 20.000.000 20.000.000
25 Validasi Data Neraca Unit Kerja 100.000.000 99.000.000
26 Penyusunan (Up Date) Analisa Standar Belanja (ASB) 140.000.000 131.855.000
VI Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi dan Kab/Kota
1 Evaluasi APBD Kab/Kota TA 2008 140.000.000 125.453.000
2 Evaluasi Perhitungan APBD Kab/Kota TA. 2007 140.000.000 137.198.000
3 Evaluasi Perubahan APBD Kab/Kota T.A. 2008 140.000.000 137.195.800
4 Evaluasi APBD Provinsi Kalsel TA 2008 oleh Mendagri 325.000.000 320.732.000
5 Rapat Pembahasan Penyusunan APBD, Perhitungan APBD, Perubahan APBD
45.000.000 40.161.250
6 Pembinan Pembayaran Gaji/Tunjangan Kab/Kota 50.000.000 49.925.000
7 Monitoring Dana Bantuan Kab/Kota dan Penyertaan Modal
45.965.000 27.274.000
VII Program Peningkatan SDM Pengelola Keuangan Daerah
1 Sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah
23.500.000 23.115.000
2 Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah
150.000.000 118.560.000
3 Pembinaan terhadap SKPD sebagai Entitas Akuntansi untuk Pembuatan Laporan
93.215.000 90.515.000
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
208
No Program / Kegiatan Jumlah Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
4 Peningkatan SDM Biro Keuangan 146.674.500 118.560.000
5 Pembinaan Kebendaharawanan 260.000.000 86.800.950
6 Sosialisasi tentang Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
200.000.000 166.735.000
7 Pengelolaan Perpustakaan Biro Keuangan 75.000.000 73.653.300
8 Peningkatan Wawasan Penyusunan Anggaran 100.000.000 100.000.000
9 Peningkatan Wawasan TAPD 150.000.000 0
Tahun 2009
Tingkat Pencapaian (Berdasarkan Atas Pencapaian Program Dan Kegiatan) pada Biro
Keuangan Setda. Prov. Kalsel Tahun 2009
NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN
CAPAIAN% Alokasi (Rp)
Realisasi (Rp)
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Penyelesaian Tugas Diluar Jam Kerja 766.642.000 762.132.500 99,41
II Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 1 Konversi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan
Daerah (SIMKUDA) 125.000.000 121.700.000 97,36
III Peningkatan Efektivitas Penganggaran Daerah
1 Penyusunan APBD TA 2010 355.000.000 351.721.075 99,08
2 Penyusunan DPA-SKPD TA 2009 86.000.000 85.727.550 99,68
3 Penyusunan Kode Rekening Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
74.100.000 48.010.800 64,79
4 Penyusunan dan Sosialisasi SE Gubernur tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD
75.000.000 72.140.150 96,19
5 Penyusunan Perubahan APBD TA 2009 290.000.000 282.168.955 97,30
6 Penyusunan Perubahan DPA-SKPD TA 2009 75.000.000 72.387.875 96,52
7 Pengolahan Data Keuangan Daerah 192.725.000 183.579.075 95,25
8 Rapat Konsultasi / Pembahasan RKA-SKPD TA. 2010 127.175.000 124.552.350 97,94
9 Penyusunan Revisi DPA-SKPD TA 2009 80.000.000 69.440.975 86,80
10 Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) T.A 2009 dan 2010
200.000.000 198.266.830 99,13
11 Penyusunan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) TA.2009 dan Tahun Anggaran 2010
197.000.000 195.027.325 99,00
12 Penyusunan DPA- SKPD TA.2010 108.350.000 103.879.900 95,87
IV Peningkatan Realisasi Anggaran
1 Penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD) 115.000.000 114.940.950 99,95
2 Peningkatan Administrasi dan Penunjang Pelayanan Pembayaran Gaji/Tunjangan
175.934.000 175.889.250 99,97
3 Peningkatan Pelayanan dan Informasi Pembayaran non Gaji/Tunjangan
121.394.500 120.894.500 99,59
4 Rapat Koordinasi Pelayanan Gaji dan Tunjangan 25.726.000 24.755.000 96,23
V Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Pembenahan Arsip 40.000.000 39.998.000 100,00
2 Evaluasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) 150.000.000 145.735.000 97,16
3 Penyusunan Laporan Realisasi DAU 75.000.000 67.675.000 90,23
4 Pembuatan Buku Induk Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD
112.949.000 112.904.000 99,96
5 Pembuatan Buku Penjabaran Laporan Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD
80.415.000 80.415.000 100,00
6 Pembuatan Buku Ringkasan Laporan Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD
19.706.250 17.590.000 89,26
7 Pembuatan Neraca Daerah 25.490.000 24.240.000 95,10
8 Pembuatan Aliran Kas APBD 20.818.500 20.631.000 99,10
9 Pembuatan Revisi Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
51.856.000 51.255.000 98,84
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
209
NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN
CAPAIAN% Alokasi (Rp)
Realisasi (Rp)
10 Koordinasi dan Fasilitasi Audit Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
82.460.000 71.741.300 87,00
11 Pembuatan Laporan Realisasi Semesteran APBD 172.355.000 164.580.000 95,49
12 Evaluasi Kinerja Bendaharawan 91.397.000 91.397.000 100,00
13 Evaluasi Raperda Pertanggung Jawaban Pelak APBD 67.710.000 66.610.000 98,38
14 Sosialisasi R - APBD TA. 2008 30.000.000 0 0,00
15 Penyusunan Data Unit Akuntansi Wilayah 38.295.000 38.295.000 100,00
16 Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
85.025.000 85.025.000 100,00
17 Pembuatan Buku Catatan Atas Laporan Keuangan 23.275.000 21.385.000 91,88
18 Penyusunan Pelaporan Keuangan Harian, Bulanan, dan Semesteran
132.683.000 131.439.080 99,06
19 Rekonsiliasi Data Penerimaan Daerah 87.075.000 85.112.500 97,75
20 Pemutahiran data Analisa Standar (ASB) 186.280.000 173.235.000 93,00
21 Penyusunan Peraturan Gubernur Tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggung jawaban Bendahara dan Penyampaiannya
134.850.000 117.575.000 87,19
VI Pembinaan & Fasilitasi Pengell. Keuangan Daerah Prov. Dan Kab/ Kota
1 Evaluasi APBD Kab/Kota TA 2009 260.000.000 220.282.150 84,72
2 Evaluasi Perhitungan APBD Kab/Kota TA. 2008 155.000.000 153.872.400 99,27
3 Evaluasi Perubahan APBD Kab/Kota T.A. 2009 155.000.000 153.875.000 99,27
4 Evaluasi APBD Provinsi Kalsel oleh Mendagri 366.785.000 326.929.575 89,13
5 Rapat Pembahasan Penyusunan APBD, Perhitungan APBD, Perubahan APBD
95.000.000
86.169.000
90,70
6 Pembinaan Pembayaran Gaji/Tunjangan Kab/Kota 43.300.000 43.142.500 99,64
7 Pembinaan Kinerja Evaluasi APBD, Perubahan & Pertanggung jawaban
100.000.000
91.600.000 91,60
8 Pemutahiran Data APBD, Perubahan dan Pertanggung Jawaban sampai Dengan TA.2010
75.000.000 74.560.000 99,41
9 Pembinaan Penatausahaan Keuangan Daerah Kab/Kota Se Kalsel
75.000.000 59.642.500 79,52
VII Peningkatan SDM Pengelola Keuangan Daerah
1 Peningkatan SDM Biro Keuangan 134.305.000 83.225.000 61,97
2 Pembinaan Kebendaharawanan 159.195.000 158.220.000 99,39
3 Bimbingan Teknis Tentang Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD)
76.475.750 112.007.500 63,47
4 Pengelolaan Perpustakaan Biro Keuangan 70.000.000 57.143.000 81,63
5 Peningkatan Administrasi Dan Penatausahaan Keuangan Pada PPK-SKPD
137.204.000 100.354.000 73,14
6 Peningkatan Wawasan Penyusunan Anggaran 171.235.000 167.135.000 97,61
7 Peningkatan Wawasan TAPD 500.000.000 164.600.600 32,92
8 Implementasi Sistem Informasi Pelaksanaan Keuangan Daerah (SIPKD) dan Regional Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) TA.2009
350.000.000 347.538.000 99,30
9 Pembuatan Dokumen Legalitas Penatausahaan Keuangan Daerah
127.784.000 127.769.000 99,99
10 Penatausahaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah 100.030.000 100.030.000 100,00
11 Sosialisasi Pedoman Penyusunan APBD TA.2010 125.000.000 113.999.700 91,20
JUMLAH 8.274.000.000 7.456.147.865 90,12
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Keberadaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam
mambangun dan mengembangkan diri, guna memenuhi tuntutan pekerjaan dan
kewajiban tugas menemui hambatan yang cenderung mengganggu kelancaran
tugas dan pekerjaan yakni :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
210
1) Terjadinya Perubahan Peraturan perundang-undangan dalam bidang keuangan
Daerah sehingga berdampak pada tata kelola keuangan itu sendiri mengalami
kerancuan-kerancuan siapa yang seharusnya mengerjakan apa. hal ini tentu
akan berdampak terhadap proses actuating yang merupakan prinsip / asas
manajemen.
2) Perlunya suatu standar baku / pedoman dalam pelaksanaan
Penatausahaan Keuangan Daerah, sehingga tidak memberikan
persepsi/pemahaman yang berbeda dari setiap unit / satuan kerja / lembaga /
instansi pemerintah.
3) Pengembangan Sistem Manajemen Administrasi Keuangan Daerah Tingkat
Provinsi tidak bisa diselesaikan dalam kurun waktu 1 atau 2 tahun, karena
komponen atau unsur-unsur Sistem Manajemen Administrasi Keuangan Daerah
tersebut cukup mahal dan memerlukan SDM yang memadai, sehingga diperlukan
pembangunannya secara bertahap sesuai kondisi anggaran yang tersedia dan
Sumber Daya Manusia yang tersedia.
4) Masih kurangnya koordinasi terutama pengadaan Aplikasi atau instalasi yang
dibangun antara Pusat dan Daerah, sehingga tidak dapat on line secara optimal
dengan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sesuai
dengan fungsinya.
5) Masih Kurangnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan semplifikasi dalam
Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan
Kabupaten/Kota dalam Pengelolaan Keuangan di daerah.
6) Belum seragamnya penggunaan Sistem Informasi Penatausahaan Keuangan
Daerah (SIPKD) di seluruh Kabupaten / Kota yang ada di Kalimantan.
Solusi
1) Sehubungan dengan seringnya perubahan peraturan perundang-undangan
maka dalam pengelolaan keuangan daerah biro keuangan untuk mengantisipasi
selalu berusaha untuk terus mengadaptasi segenap perubahan tersebut melalui
kegiatan koordinatif dan konsultasi kepada lembaga terkait seperti Depdagri,
Depkeu, BPK dan sebagainya agar terjadi pemahaman yang sama atas suatu
persoalan yang dihadapi, jangan sampai mengakibatkan kesalahan bertindak
yang menjurus kepada pelanggaran peraturan perundang-undangan ataupun
kesalahan administratif.
2) Perwujudan yang pasti dalam hal pembahasan dan penetapan anggaran oleh
pemerintah pihak eksekutif yang berkoordinasi dengan legislatif.
3) Dalam upaya pembinaan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Sumber
Daya Manusia aparatur yang di miliki Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
211
Kalimantan Selatan kearah ketersediaan Sumber Daya Manusia aparatur yang
profesional maka setiap tahun di usulkan /diikutsertakan staf untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi dan informasi keuangan daerah.
4) Koordinasi yang secara terus menerus dengan semua instansi termasuk
Kabupaten/Kota.
5) Dalam upaya peningkatan pelayanan kepada publik berupa informasi dan
komunikasi telah dilakukan upaya-upaya peremajaan data yang strategis;
terutama bagi pelayanan data keuangan yang ditunjukan untuk menunjang tugas-
tugas Pemerintah Daerah berupa penyajian data keuangan melalui penyusunan
data dalam bentuk buku.
6) Untuk menjamin Akuntabilitas dan kredibilitas kelembagaan Biro Keuangan
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan kearah yang potensial dan
memiliki kompetensi yang memadai dalam hal penyampaian informasi kepada
publik serta menjaring aspirasi yang berkembang di masyarakat maka telah
dikembangkan media informasi kearah penataan yang lebih memadai agar dapat
diakses secara mudah oleh publik.
7) Telah dilakukan bantuan teknis kepada Kabupaten/Kota yang
membutuhkaan bantuaan teknis berkaitaan dengan Pengelolaan Keuangan di
daerah; bantuan yang di berikan berupa asistensi dalam Pengelolaan Keuangan
daerah dalam hal ini berupaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8) Setiap tahun diusulkan anggaran dalam APBD untuk pengadaan dan
pemeliharaan sarana penunjang (Perangkat Keras dan Lunak).
9) Dalam rangka mendukung terwujudnya Clean Government dan Good
Governance maka pengembangan Teknologi Informasi Keuangan Daerah perlu
mendapat perhatian dan prioritas yang cukup untuk pembangunan dan
pengembangannya
20.2. Sekretariat DPRD
A. Program dan Kegiatan
Secara Umum, Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD
Provinsi Kalimantan Selatan dalam mendukung kegiatan DPRD Prov. Kalsel selama
tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut :
1) Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik 2) Penyediaan Jasa administrasi keuangan 3) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 4) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 5) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 6) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 7) Penyediaan Bahan Logistik Kantor 8) Penyediaan Makan dan Minum
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
212
9) Rapat Koordinasi Dalam Daerah 10) Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 11) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 12) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 13) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 14) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 15) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 16) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 17) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur 18) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 19) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 20) Memfasilitasi Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah 21) Memfasilitasi Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat Pemerintah Daerah
dan Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama 22) Memfasilitasi Rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan 23) Memfasilitasi Kegiatan Reses 24) Memfasilitasi Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD 25) Memfasilitasi Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD 26) Memfasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 27) Memfasilitasi Olah Raga Dewan dan Staf 28) Memfasilitasi Peningkatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pengobatan Anggota
Dewan 29) Fasilitas dan Promosi 30) Peningkatan Sumber Daya Manusia.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tahun 2005
Dari program pembangunan (Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung) Tahun 2005 telah dapat dilaksanakan yaitu untuk belanja langsung realisasi fisik 100 persen terdiri dari : 1) Belanja modal alat-alat kantor dan rumah tinggal (pengadaan perlengkapan rumah
dinas jabatan Pimpinan DPRD) dan realisasi keuangannya sebesar Rp. 795.961.000,- (99,50%).
2) Belanja modal komputer (pengadaan perlengkapan komputer dan printer) realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp.29.900.000,-
3) Pengadaan perlengkapan komputer laptop realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp. 39.950.000,-
4) Belanja modal alat-alat kantor (pembelian/pengadaan AC 2 PK) realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp.29.899.998,-
Dari data tersebut disimpulkan bahwa program pembangunan (belanja langsung) SKPD Sekretariat DPRD T.A. 2005 sebesar Rp.900.000.000,- realisasi fisiknya 100% dan realisasi keuangannya Rp.895.710.998,- atau 99,68 %.
Kemudian pelaksanaan program rutin (Belanja tidak langsung) antara lain : 1) Untuk Belanja Barang dan Jasa realisasinya Rp2.348.165.242 atau 75,19 %. 2) Belanja perjalanan dinas realisasinya Rp. 4.892.548.250 atau 88,05 % . 3) Belanja Pemeliharaan realisasinya Rp. 1.007.291.000 atau 98,68 %. 4) Belanja, tetap tunjangan Pimpinan dan Anggota DPRD realisasinya Rp.
1.107.480.400 atau 96,64 %. 5) Belanja Pegawai/Personalia khusus anggota DPRD realisasinya Rp. 6.799.315.552
atau 93 % dan Belanja Pegawai Personalia khusus staf Sekretariat realisasinya Rp.1.221.305.783,- atau 98 %.
Tahun 2006
Dari program pembangunan (Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung) Tahun 2006, telah dapat dilaksanakan yaitu untuk belanja langsung khusus Peningkatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
213
Sarana dan prasarana Kantor; Belanja Modal Alat Kantor realisasi fisik 100 persen realisasi keuangannya sebesar Rp. 405.280.000,- (92,10%). Kemudian untuk Belanja Barang dan Jasa: Biaya jasa pihak ketiga realisasi (0 %) realisasi keuangan (0 %). Selanjutnya Belanja untuk kegiatan Pertemuan Regional/Nasional Badan Kerjasama Pimpinan DPRD dan Pertemuan Umum Pimpinan, Fraksi dan Komisi DPRD Prov. dan Kab/Kota se Kalsel realisasi (0 %) realisasikeuangan (0 %). Selanjutnya pelaksanaan program rutin (Belanja tidak langsung) antara lain untuk Belanja Barang dan Jasa realisasinya Rp. 3.757.359.251.- atau 74,31 %. Belanja perjalanan dinas realisasinya Rp.9.224.549.000,- atau 91,39 %. Belanja Pemeliharaan realisasinya Rp. 951.297.600,- atau 92,49 %. Belanja Pegawai/Personalia, Belanja tetap tunjangan Pimpinan dan Anggota DPRD realisasinya Rp. 7.246.069.510,- atau 99,80 %. Belanja Pegawai Personalia khusus staf Sekretariat realisasinya Rp. 1.081.637.024, - atau 61,44 %. Tahun 2007 Dari Program kegiatan Pembangunan Tahun 2007 telah dapat dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut : 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan realisasi kegiatan
sebagai berikut : a. Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber Daya Air dan Listrik dana tersedia
Rp.1.128.000.000,- Realisasi sebesar 39,97 %. b. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dana tersedia sebesar Rp.24.180.000,
Realisasi mencapai 99,98 % c. Penyediaan Alat Tulis Kantor dana tersedia sebesar Rp.5.000.000,- Realisasi
mencapai 99,99 %. d. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dana tersedia
Rp.217.120.000,- Realisasi mencapai 62,84 % e. Penyediaan Komponen instalasi listrik dana tersedia sebesar Rp.47.325.000,-
Realisasi mencapai 99,93 % f. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan dana
tersedia sebesar Rp.93.144.000,- Realisasi mencapai 97,53 %. g. Penyediaan Logistik Kantor dana tersedia sebesar Rp.29.200.000,- Realisasi
mencapai 99,86 % h. Penyediaan Makanan dan Minuman dana tersedia sebesar Rp.188.012.500,
Realisasi sebesar 93,87 % i. Rapat Koordinasi Dalam Daerah dana tersedia sebesar Rp.161.570.000,-
Realisasi mencapai 48,51 % j. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS dana tersedia sebesar Rp.717.300.000,-
Realisasi mencapai 78,81 % 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan realisasi kegiatan
sebagai berikut : a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dana tersedia sebesar Rp.508.768.850,-
Realisasi mencapai 54,63 % b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dana tersedia sebesar
Rp.110.685.000,- Realisasi mencapai 25,85 % c. Pemeliharaan Ruti/Berkala Kendaraan Dinas dana tersedia sebesar
Rp.268.375.000,- Realisasi mencapai 96,21 % d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor dana tersedia sebesar
Rp.97.000.000,- Realisasi mencapai 98,34 % e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor dana tersedia sebesar
Rp.176.000.000,- Realisasi mencapai 76,70 % f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeler dana tersedia sebesar Rp.17.000.000,-
Realisasi mencapai 99,97 % 3) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Permusyawaratan Rakyat Daerah,
dengan realisasi kegiatan sebagai berikut : a. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah dana tersedia sebesar
Rp.286.829.700,- Realisasi mencapai 86,09 %
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
214
b. Hearing / Dialog & Koordinasi dengan Pejabat Daerah dana tersedia sebesar Rp.40.603.950,- Realisasi mencapai 90 %
c. Rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan dana tersedia sebesar Rp.82.882.950,- Realisasi mencapai 94,07 %
d. Kegiatan Reses dana tersedia sebesar Rp.1.249.500.000,- Realisasi mencapai 53,97 %
e. Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dana tersedia sebesar Rp.9.805.343.000,- Realisasi mencapai 84,02 %
f. Peningkatan Kapasitas Pimpinan % Anggota DPRD dana tersedia sebesar Rp.4.272.683.600,- Realisasi mencapai 68,82 %
g. Olahraga Dewan dan Staf dana tersedia sebesar Rp.34.800.000,- Realisasi mencapai 23,04 %
h. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dana tersedia sebesar Rp.222.000.000,- Realisasi mencapai 73,20 %
i. Pertemuan Regional Kalimantan Antar Lembaga DPRD dana tersedia Rp.213.794.400,- Realisasi mencapai 1,41 %
j. Kegiatan Administrasi dan Koordinasi / Konsultasi Penggunaan Dana ADB dana tersedia sebesar Rp.36.165.000,- Realisasi mencapai 31,67 %
k. Pemeliharaan Kesehatan dan Pengobatan Anggota DPRD dana tersedia sebesar Rp.836.095.000,- Realisasi mencapai 84,69 %
l. Rapat-rapat Panitia Anggaran dana tersedia Rp.27.519.000,- Realisasi mencapai 0 %
m. Rapt Komisi-Komisi dan Badan Kehormatan dana tersedia sebesar Rp.25.151.000,- Realisasi mencapai 26 %.
n. Publikasi Kegiatan DPRD dana tersedia sebesar Rp.75.000.000,- Realisasi mencapai 26 %.
Tahun 2008
1) Kegiatan pengadaan tenaga ahli belum terlaksana; 2) Realisasi kegiatan-kegiatan Dewan dilaksanakan bekerjasama dengan Media
Massa , Elektronik Radio dan Televisi dalam bentuk dialog interaktif 3) Realisasi pengembangan, peningkatan kualitas sumber daya manusia anggota
Dewan dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Diklat Depdagri 1 kali peningkatan SDM untuk Badan Kehormatan sebanyak 1 kali .
4) Realisasi pembentukan Pansus sebanyak 7 kali . Pembentukan pansus-pansus tersebut selama tahun 2008 telah menghasilkan Perda sebanyak 26 buah.
5) Realisasi pemeliharaan kesehatan anggota dewan bekerjasama dengan pihak Asuransi yaitu Asuransi Takaful Cabang Banjarmasin.
6) Realisasi berkaitan dengan rapat-rapat dewan telah dapat dilaksanakan sebanyak 36 kali Rapat Paripurna, 4 kali Rapat pimpinan, 140 kali Rapat Komisi, 17 kali Rapat Panitia Musyawarah, 24 kali Rapat Panitia Anggaran dan 69 Rapat Pansus
7) Realisasi kegiatan Koordinasi, konsultasi dilakukan ke-pemerintah pusat oleh pimpinan dan anggota serta staf sekretariat dengan tujuan ke Depdagri, ke DPR RI, ke Badan Diklat dan Instansi/ Departemen Teknis lainnya di Jakarta
8) Realisasi kegiatan olah raga berupa olahraga bulu tangkis dan tenis lapangan serta mengikuti kegiatan 17-an dan hari jadi korpri
9) Realisasi Reses anggota dewan tahun 2008 sebanyak 3 kali 10) Realisasi pengadaan pakaian dinas terlaksana bekerjasama dengan pihak ketiga 11) Realisasi perjalanan dinas dilakukan dalam rangka studi banding keluar
daerah/provinsi, mengikuti kegiatan Diklat peningkatan SDM di Jakarta, konsultasi, koordinasi dengan pihak terkait serta realisasi melakukan perjalanan dinas didalam daerah dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan, fungsi budgeting/ anggaran dan fungsi legeslasi, menjaring aspirasi masyarakat.
12) Kegiatan sebagai tuan rumah pertemuan regeonal Kalimantan antar lembaga DPRD belum terealisasi karena adanya kesibukan-kesibukan lain yang lebih prioritas
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
215
13) Realisasi Publikasi dan Dokumentasi terlaksana dengan adanya peliputan-peliputan kegiatan dewan oleh media cetak dan elektronik
14) Kegiatan cetak terealisasi dalam bentuk alat tulis kantor, buku kerja dewan, serta penjilidan produk-produk dewan berupa Risalah Rapat dan keputusan dewan serta pembelian benda-benda pos.
15) Realisasi uang jasa pengabdian bagi anggota yang diganti antar waktu 16) Realisasi pembayaran uang duka terhadap anggota yang telah meninggal dunia 17) Realisasi Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor sekretariat dan gedung
dewan, kendaraan bermotor serta pemeliharaan rumah dinas jabatan pimpinan dewan, dll. Bekerjasama dengan pihak ketiga
18) Realisasi penggunaan pemanfaatan jasa pegawai non PNS yaitu tenaga Honor untuk administrasi, cleaning service, sopir, dan satpam
19) Realisasi makan/minum untuk anggota dewan dan staf 20) Realisasi pembelian buku-buku perpustakaan
Tahun 2009
1) Kegiatan pengadaan tenaga ahli belum terlaksana 2) Realisasi kegiatan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dan atau sosialisasi
Perda serta sosialisasi kegiatan-kegiatan Dewan dilaksanakan bekerja sama dengan media cetak dan elektronik dalam bentuk dialog interaktif program parlementaria serta dalam bentuk berita-berita bergambar (lensa parlementaria, diafragma, dan lain-lain)
3) Realisasi pembentukan Pansus sebanyak 10 kali. Pembentukan pansus-pansus tersebut selama tahun 2009 telah menghasilkan Perda sebanyak 29 buah
4) Realisasi Pemeliharaan Kesehatan Anggota Dewan Bekerjasama dengan Pihak Asuransi yaitu Asuransi Takaful Cabang Banjarmasin
5) Realisasi berkaitan dengan rapat-rapat dewan telah dapat dilaksanakan sebanyak 19 kali Rapat Paripurna, 6 kali Rapat pimpinan, 94 kali Rapat Komis, 8 Rapat Panitia Musyawarah, 16 kali Rapat Panitia Anggaran dan 69 Rapat Pansus.
6) Realisasi kegiatan Koordinasi, konsultasi dilakukan ke Pemerintah pusat oleh pimpinan dan anggota serta staf secretariat dengan tujuan ke Depdagri, ke DPR RI, ke Badan Diklat dan Instansi / Departemen Teknis lainnya di Jakarta
7) Realisasi kegiatan olah raga berupa olahraga bulu tangkis dan tenis lapangan serta mengikuti kegiatan 17-an dan hari jadi korpri
8) Realisasi Reses anggota dewan tahun 2009 sebanyak 2 kali 9) Realisasi pengadaan pakaian dinas terlaksana bekerjasama dengan pihak ketiga
dengan CV. Putra Perkasa Banjarmasin. 10) Kegiatan sebagai tuan rumah pertemuan regional Kalimantan antar lembaga
DPRD belum terealisasi karena adanya kesibukan-kesibukan lain yang lebih prioritas
11) Realisasi Publikasi dan Dokumentasi terlaksana dengan adanya peliputan-peliputan kegiatan dewan oleh media cetak dan elektronik.
12) Kegiatan cetak terealisasi dalam bentuk alat tulis kantor, buku kerja dewan, serta penjilidan produk-produk dewan berupa Risalah Rapat dan Keputusan Dewan serta pembelian benda-benda pos
13) Realisasi uang jasa pengabdian bagi anggota yang diganti antar waktu/purna tugas 14) Realisasi pembayaran uang duka terhadap anggota yang telah meninggal dunia 15) Realisasi pemeliharaan sarana dan prasarana kantor sekretariat dan gedung
dewan, kendaraan bermotor, serta pemeliharaan rumah dinas jabatan pimpinan dewan, dll. Bekerjasama dengan pihak ketiga
16) Realisasi penggunaan pemanfaatan jasa pegawai non PNS yaitu tenaga Honor untuk administrasi, cleaning service, sopir, dan satpam.
17) Realisasi program penyediaan jasa pegawai non PNS khususnya untuk item kegiatan honor pengamanan Demo terealisasi sebanyak 8 (delapan) kali unjuk rasa serta termasuk untuk pengamanan dalam yang dilakukan oleh Satpam setempat baik saat hari libur nasional dan juga selama bulan ramadhan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
216
18) Realisasi makan/minum untuk anggota dewan dan staf setiap hari , Rapat-rapat dengan dinas terkait dan tamu-tamu lainnya serta rapat Paripurna .
19) Realisasi pembelian buku-buku perpustakaan 20) Realisasi kegiatan olahraga dewan dilakukan dalam bentuk menyewa lapangan
tenis Dharma Praja dua kali dalam satu minggu dan menyewa Lapangan Bulu Tangkis Kuripan satu kali dalam satu minggu masing-masing selama satu tahun.
21) Realisasi-realisasi lainnya di bagian protocol dan Layanan aspirasi antara lain menerima audiensi atau kunjungan-kunjungan kerja beberapa DPRD Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan maupun DPRD Provinsi lainnya di Indonesia dan audiensi organisasi masa sampai bulan September berjumlah 11 (sebelas) kali.
LAPORAN KEGIATAN-KEGIATAN DEWAN PERIODE 2005 - 2009
NO Jumlah Raperda yang
diusulkan Jumlah Raperda yang disetujui
Jumlah Pengambilan keputusan melalui
voting
Jumlah Sidang paripurna
KETERANGAN
1 Th 2005 7 raperda , yg diterima 7 buah dan yang ditolak nihil
7 buah Raperda Mufakat/musyawarah 4 X Paripurna Yg ditolak Raperda Pengelolaan Alur Ambang Barito No. II Th 2004 Diganti No. 18 Tahun 2006 Pengerokan
2 Th 2006 21 Raperda , yg diterima 21 buah dan yg ditolak nihil
21 buah Raperda Musyawarah/Mufakat 32 X Paripurna
3 Th 2007 20 Raperda , yg ditolak nihil
20 buah Raperda Musyawarah/Mufakat 4 X Paripurna
4 Th 2008 24 Raperda. 24 Buah Raperda Musyawarah/Mufakat 35 X Paripurna 5 Th 2009 29 Raperda 29 Buah Raperda Musyawarah Mufakat 25 X Paripurna
Jumlah 87 Raperda 87 buah Raperda 100 x Paripurna
C. Permasalahan dan Solusi
1) Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan program dialog interaktif adalah
permasalahan narasumber yang tidak dapat menyediakan waktu sesuai dengan
jadwal dialog yang sudah ditetapkan oleh media radio maupun media televisi.
2) Berkaitan dengan permasalahan demo, kita tidak bisa menduga jumlah demonstrasi
yang muncul sehingga sulit untuk menetapkan jumlah anggaran guna membiayai
bantuan pengamanan.
3) Untuk melaksanakan program pembangunan dengan anggaran Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Modal/Belanja langsung tidak mengalami permasalahan yang
cukup berarti, terkecuali pada belanja langsung tersebut seperti halnya kegiatan
Panitia Legeslasi, khusus untuk kegiatan fit and proper test/ penyaringan tenaga ahli
untuk dewan dan pertemuan regional/nasional badan kerjasama pimpinan DPRD
serta pertemuan umum pimpinan, fraksi dan komisi DPRD Prov. Dan Kab/Kota se
KalSel belum dapat dilaksanakan. Hal itu terjadi berhubung pengadaan tenaga ahli
hanya bersifat insedentil atau tidak permanen/tetap, maka rencana fit and propertest
terhadap tenaga ahli ditiadakan sesuai petunjuk Depdagri.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
217
20.3. Dinas Pendapatan Daerah
A. Program dan Kegiatan
Program yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2009 sebagaimana visi dan misi
yang dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pendapatan Provinsi
Kalimantan Selatan sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 4) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Adapun gambaran umum program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun
2005-2009 sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat. b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. c. Penyediaan Jasa Adminitrasi Keuangan. d. Penyediaan Alat Tulis Kantor. e. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. f. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor. g. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. h. Penyediaan Bahan Logistik Kantor. i. Penyediaan Makanan dan Minuman. j. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. k. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah. l. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pemeliharaan Rutin / Berkala Rumah Dinas b. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor. c. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas Operasional. d. Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor. e. Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor. f. Pemeliharaan Rutin / Berkala Meubeleur. g. Pemeliharaan Rutin / Berkala Komputer.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.
4) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah a. Peningkatan Sarana dan Prasarana. b. Pemberdayaan SDM. c. Optimalisasi Kegiatan PAD. d. Optimalisasi Kegiatan Pengawasan Internal. e. Optimalisasi Penerimaan Dana Perimbangan. f. Optimalisasi Pelaksanaan Samsat. g. Optimalisasi Penerimaan Pajak Daerah. h. Optimalisasi Evaluasi dan Penyusunan Program dan Kegiatan. i. Optimalisasi Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Gambaran umum Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada DISPENDA Prov.
Kalsel selama tahun 2005-2009 dalam rangka peningkatan pendapatan daerah di
Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
218
1) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Sesuai dengan pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah serta pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Pendapatan Daerah terdiri atas :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu : 1) Hasil Pajak Daerah, 2) Hasil Retribusi Daerah, 3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan 4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
b. Dana Perimbangan yaitu: 1) Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, 2) Dana Alokasi Umum (DAU), dan 3) Alokasi Khusus (DAK)
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah yaitu: 1) Hibah, 2) Dana Darurat, dan 3) Lain-lain Pendapatan yang Ditetapkan Pemerintah.
Dalam pelaksanaan pemungutan Pendapatan Asli Daerah sebagaimana
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nonor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001
tentang Pajak Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang
Retribusi Daerah, telah ditetapkan Peraturan Daerah sebanyak 41 buah
Dalam pelaksanaan pemungutan daerah telah dilakukan upaya-upaya untuk
dapat mengitensifkan penerimaan daerah melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Menggali potensi-potensi Pendapatan Asli Daerah yang ada dan membuat dasar hukum yang kuat untuk menjadi dasar dalam pemungutan.
b. Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat melalui Pameran Pembangunan, media cetak, serta media elektronik.
c. Memenuhi dan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui rekrutment pegawai, pelatihan dan workshop yang bersifat spesialisasi.
d. Membenahi dan melengkapi sarana prasarana perkantoran secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
e. Terus mengoptimalkan pemakaian Informasi Teknologi (IT) agar pengelolaan Pendapatan Daerah dan pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal (prima).
f. Pengembangan Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) dari 6 (enam) UPPD menjadi 13 (tiga belas) UPPD.
g. Mengadakan razia gabungan agar masyarakat mau membayar pajak kendaraan bermotor.
2) Target dan Realisasi Pendapatan Daerah
a. Pertumbuhan Pendapatan Daerah (Tahun 2005-2009)
Pendapatan Daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Selama kurun waktu
lima tahun terakhir mulai tahun 2005-2009, realisasi Pendapatan Daerah
menunjukkan adanya kenaikan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan rata-
rata per tahun sebesar 23,285%.
Pada tahun 2005 realisasi pendapatan daerah dibawah angka 1 Triliun
yaitu sebesar Rp.923.963.477.825,14 meningkat menjadi
Rp.2.112.587.908.318,93 pada tahun 2009. Hal ini dapat dilihat dari
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
219
perbandingan realisasi Pendapatan Daerah tahun 2005-2009, sebagaimana tabel
dibawah ini :
Tahun Pendapatan Daerah (Rp) Pertumbuhan
(%)
2005 923.963.477.825,14
2006 1.179.994.168.778,30 27,71
2007 1.385.078.532.767,00 17,38
2008 1.875.512.776.977,70 35,41
2009 2.112.587.908.318,93 12,64
b. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah (Tahun 2005-2009)
Realisasi Pendapatan Daerah tahun 2005-2009 dapat melampaui target
yang sudah ditetapkan, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tahun Target Pendapatan Daerah (Rp)
Realisasi Pendapatan Daerah (Rp)
Lebih / (Kurang) (Rp)
%
2005 837.318.603.206,00 923.963.477.825,14 86.644.874.619,14 110,35
2006 1.120.521.761.205,00 1.179.994.168.778,30 59.472.407.573,30 105,31
2007 1.313.151.475.500,00 1.385.078.532.767,00 71.927.057.267,00 105,48
2008 1.508.420.000.000,00 1.875.512.776.977,70 376.092.776.977,70 124,34
2009 1.819.467.831.821,00 2.112.587.908.318,93 293.120.076.497,93 116,110
c. Target RPJMD dan Realisasi Pendapatan Daerah (Tahun 2005-2009)
Realisasi Pendapatan Daerah jauh melampaui target yang telah ditetapkan
dalam RPJMD yaitu antara 135% - 163%. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tahun Target RPJMD (Rp) Realisasi Pendapatan
Daerah (Rp) Lebih / (Kurang)
(Rp) %
2005 - 923.963.477.825,14 923.963.477.825,14 -
2006 869.349.200.000,00 1.179.994.168.778,30 310.644.968.778,30 135,73
2007 999.751.600.000,00 1.385.078.532.767,00 385.326.932.767,00 138,54
2008 1.149.713.600.000,00 1.875.512.776.977,70 725.799.176.977,70 163,13
2009 1.322.170.600.000,00 2.112.587.908.318,93 790.417.308.318,93 159,00
2010 1.520.496.300.000,00
Prestasi dan Keberhasilan di bidang pengelolaan peningkatan pendapatan daerah
Selama Periode Tahun 2005-2009 antara lain :
1) Pendapatan Daerah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan
menunjukkan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 23,285% selama periode
tahun 2005-2009.
2) Pendapatan Daerah dapat melampaui target yang sudah ditentukan, baik target
yang dianggarkan maupun target Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) yang sudah ditetapkan.
3) Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan
menunjukkan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 20,975% selama periode
2005-2009.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
220
4) Pendapatan Asli Daerah selama periode 2005-2009 masih merupakan sumber
utama Pendapatan Daerah.
5) Salah satu SAMSAT yaitu SAMSAT Banjarmasin telah mendapatkan Sertifikasi
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM – ISO 9001-2000 dari British Standards
Institution (BSI) Management System Singapure Pte Ltd (nomor certificate;FS
538841) yang diserahkan pada tanggal 14 Agustus 2008.
6) SAMSAT Martapura telah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001-2008 dari British
Standards Institution (BSI) Management System Singapure Pte Ltd pada bulan
Desember 2009.
7) Gubernur Kalimantan Selatan pada tahun 2009 mendapatkan AWARD di bidang
Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah dari Pemerintah sebagai Daerah
Berprestasi berdasarkan Kinerja Keuangan, Kinerja Ekonomi dan
Kesejahteraan, dimana salah satu indikator kinerja keuangan adalah peningkatan
PAD Kelimantan Selatan.
C. Permasalahan dan Solusi
Walaupun Pendapatan Asli Daerah dan Pajak Daerah memberikan kontribusi
cukup besar dalam penerimaan Pendapatan Daerah, tetapi masih terdapat beberapa
permasalahan pokok antara lain:
1) Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD/KPPD (Samsat) yang perlu
dibenahi untuk memberikan kenyamanan wajib pajak serta dalam pengembangan
pengelolaan potensi sumber-sumber pendapatan.
2) Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang profesional dan handal.
3) Belum optimalnya pemanfaatan Informasi Teknologi (IT) dalam mekanisme
pengelolaan pendapatan daerah dan pelayanan kepada masyarakat.
4) Pembagian Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak kepada Daerah masih belum proporsional.
Dalam upaya mengoptimalkan Pendapatan Daerah dan untuk mengatasi
berbagai masalah pokok yang masih dihadapi, maka ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat melalui pameran
pembangunan, media cetak dan media elektronik.
2) Menambah 7 (Tujuh) UPPD baru, dari 6 (Enam) UPPD menjadi 13 (Tiga Belas)
UPPD. Agar pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal (prima).
3) Membenahi dan melengkapi sarana prasarana perkantoran UPPD/KPPD (Samsat)
secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.
4) Memenuhi dan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui
rekrutment pegawai, pelatihan dan workshop yang bersifat spesialisasi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
221
5) Terus mengoptimalkan pemakaian Informasi Teknologi (IT) agar pengelolaan
Pendapatan Daerah dan pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal (prima).
6) Mendesak Pemerintah Pusat untuk menambah prosentase dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak bagian Pemerintah Daerah ditambah dengan komponen
penerimaan untuk perbaikan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan
penambangan di daerah.
20.4. Inspektorat
A. Program dan Kegiatan
1) Program kerja dan kegiatan Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005 - 2010 dibiayai dari APBD maupun APBN adalah : a. TA 2006 : Belanja Langsung (BL) Rp 1.118.980.000,- (Satu Miliyar Seratus
Delapan Belas Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) belum termasuk ABT sebesar Rp 698.560.000,- (Enam Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah), dan pada Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) berupa Gaji dan Tunjangan sebesar Rp 2.834.632.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Empat Juta Enam Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah). Selain dibiayai dari dana APBD, juga dibiayai dari APBN melalui Anggaran Pengawasan Dekonsentrasi sebesar Rp 111.272.000,- (Seratus Sebelas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah), dan dari PHLN melalui program STAR-SDP 2006 sebesar Rp 867.000.000,- (Delapan Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Rupiah).
b. TA 2007 : Belanja Langsung (BL) Rp 5.138.183.000,- (Lima Miliar Seratus Tiga Puluh Delapan Juta Seratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) sudah termasuk ABT sebesar Rp 375.000.000,- (Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah), dan pada Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) berupa Gaji dan Tunjangan sebesar Rp 3.008.070.000,- (Tiga Milyar Delapan Juta Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Selain dibiayai dari dana APBD, juga dibiayai dari APBN melalui Anggaran Pengawasan Dekonsentrasi sebesar Rp 162.071.000,- (Seratus Enam Puluh Dua Juta Tujuh Puluh Satu Ribu Rupiah), dan dari PHLN melalui program STAR-SDP 2006 sebesar Rp 596.552.000,- (Lima Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Lima Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah).
c. TA 2008 : Belanja Langsung (BL) Rp 5.262.900.000,- (Lima Milyar Dua Ratus Enam Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah), dan pada Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) berupa Gaji dan Tunjangan sebesar Rp 3.899.014.920,- (Tiga Milyar Delapan Ratus Sembilam Puluh Sembilan Juta Empt Belas Ribu Sembilan Ratus Dua Puluh Rupiah). Selain dibiayai dari dana APBD, juga dibiayai dari PHLN melalui program STAR-SDP 2006 sebesar Rp 867.000.000,- (Delapan Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Rupiah).
d. TA 2009 : Belanja Langsung (BL) Rp 6.672.715.000,- (Enam Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Lima Belas Ribu Rupiah), dan pada Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) berupa Gaji dan Tunjangan sebesar Rp 4.128.136.213,- (Empat Milyar Seratus Dua Puluh Delapan Juta Seratus Tiga Puluh Enam Ribu Dua Ratus Tiga Belas Rupiah).
Adapun Sasaran kegiatan Inspektorat Provinsi, yang dibiayai melalui dana
APBD 2005 - 2010, meliputi : - Tersedianya Jasa Surat Menyurat; - Tersedianya Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; - Tersedianya Jasa Administrasi keuangan; - Tersedianya Jasa Kebersihan Kantor; - Tersedianya Alat Tulis kantor;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
222
- Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan: - Tersedianya Komponen Instalasi Listrik Penerangan Bangunan Kantor: - Tersedianya Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan; - Tersedianya Makanan dan Minuman; - Terlaksananya Rapat / Koordinasi / Konsultasi / Pemeriksaan Reguler (Kantor
Penghubung) ke Luar Daerah; - Terlaksananya Rapat / Asistensi / Koordinasi Dalam Daerah; - Tersedianya Jasa Pegawai Non PNS; - Terlaksananya Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor; - Terlaksananya Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; - Terlaksananya Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor; - Terlaksananya Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional; - Terlaksananya Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; - Terlaksanya Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor; - Terlaksananya Pemeliharaan Rutin / Berkala Mebeleur; - Terlaksananya Pengawasan Internal secara Berkala; - Terlaksananya Review Pelaksanaan APBD; - Terlaksananya Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat di Kab/Kota; - Terlaksananya Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; - Terlaksananya Koordinasi Penyusunan UPKPT Kab/Kota se Kalsel; - Terlaksananya Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan APIP dan Pemutakhiran
Data Hasil Pengawasan Tk. Provinsi dan Tk. Kab/Kota se Kalsel; - Terlaksananya Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan Tingkat Regional; - Terselenggaranya Gelar/Temu Karya Pengawasan di Daerah; - Terlaksananya Pengadaan Sarana Pendukung kegiatan Pengawasan; - Terlaksananya Pelatihan/Bimtek Teknis Pengawasan; - Terlaksananya Orientasi Luar Daerah; - Terlaksananya Sosialisasi Kebijakan Pengawasan dan Tersedianya Program Kerja
Pengawasan Tahunan (PKPT) Daerah; - Terlaksananya Pembinaan Manajemen Pengawasan pd Bawasda Kab/Kota se
Kalsel dan Penyusunan Lap. Tahunan & Program Kerja; - Terlaksananya Fasilitasi dan Pembinaan ke Daerah / Koordinasi / Konsultasi ke
Pusat; - Terlaksananya Sosialisasi Implementasi Good Governance ke 13 Kab/Kota se
Kalsel; - Terlaksananya Monitoring / Evaluasi Implementasi Good Governance di Daerah; - Terlaksananya Orientasi Pelaksanaan Good Governance; - Terlaksananya Kegiatan Workshop Implementasi Good Governance; - Terlaksananya Pembuatan Buku / Buletin sebagai Laporan / Dokumentasi
mengenai Good Governance di Kalsel; - Terlaksananya Bantuan Operasional Tim dlm rangka Implementasi Good
Governance di Tk. Kecamatan Model.
2) Belanja APBD langsung dan Tidak Langsung dari Tahun 2005 - 2010 dibiayai dari APBD adalah : a. Program kerja melalui belanja langsung
- Menyediakan Jasa Surat Menyurat; - Menyediakan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; - Menyediakan Jasa Administrasi Keuangan; - Menyediakan Jasa Kebersihan Kantor; - Menyediakan Alat Tulis kantor; - Menyediakan Barang Cetakan dan Penggandaan; - Menyediakan Komponen Instalasi Listrik Penerangan Bangunan Kantor; - Menyediakan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan; - Menyediakan Makanan dan Minuman; - Melaksanakan Rapat / Koordinasi / Konsultasi / Pemeriksaan Reguler (Kantor
Penghubung) ke Luar Daerah;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
223
- Melaksanakan Rapat / Asistensi / Koordinasi Dalam Daerah; - Melaksanakan Jasa Pegawai Non PNS; - Melaksanakan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor; - Melaksanakan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; - Melaksanakan Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor; - Melaksanakan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional; - Melaksanakan Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; - Melaksanakan Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor; - Melaksanakan Pemeliharaan Rutin / Berkala Mebeleur; - Melaksanakan Pengawasan Internal Secara Berkala; - Melaksanakan Review Pelaksanaan APBD; - Melaksanakan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat di Kabupaten/ Kota; - Melaksanakan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; - Melaksanakan Koordinasi Penyusunan UPKPT Kab / Kota se Kalimantan
Selatan; - Melaksanakan Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan APIP dan Pemutakhiran
Data Hasil Pengawasan Tk. Provinsi dan Tk. Kab/Kota se Kalsel; - Melaksanakan Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan Tingkat Regional ke
Manado pada 2006, ke Gorontalo pada 2007, ke Makasar pada 2008, dan ke Manado pada 2009 ;
- Menyelenggarakan Gelar/Temu Karya Pengawasan di Daerah; - Melaksanakan Pengadaan Sarana Pendukung kegiatan Pengawasan; - Melaksanakan Pelatihan / Bimtek Teknis Pengawasan; - Melaksanakan Orientasi Luar Daerah; - Melaksanakan Sosialisasi Kebijakan Pengawasan dan Penyediaan Program
Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Daerah; - Melaksanakan Pembinaan Manajemen Pengawasan pada Bawasda Kab/Kota se
Kalimantan Selatan dan Penyusunan Laporan Tahunan & Program Kerja; - Melaksanakan Fasilitasi dan Pembinaan ke Daerah / Koordinasi / Konsultasi ke
Pusat; - Melaksanakan Sosialisasi Implementasi Good Governance ke 13 Kab/Kota se
Kalsel; - Melaksanakan Monitoring / Evaluasi Implementasi Good Governance di Daerah; - Melaksanakan Orientasi Pelaksanaan Good Governance; - Melaksanakan Kegiatan Workshop Implementasi Good Governance; - Melaksanakan Pembuatan Buku / Buletin sebagai Laporan / Dokumentasi
mengenai Good Governance di Kalsel; - Melaksanakan Bantuan Operasional Tim dalam rangka Implementasi Good
Governance di Tk. Kecamatan. b. Program Kerja yang dibiayai Anggaran Belanja Tidak Langsung
- Membayar Gaji Pegawai; dan - Menbayar Tunjangan Pegawai, meliputi tunjangan keluarga, tunjangan jabatan,
tunjangan fungsional, dan tunjangan lainnya.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Alokasi dan realisasi anggaran pada Inspektorat Prov. Kalsel 2006-2010
Tahun Jumlah Dana
( Rp ) Realisasi ( Rp )
Realisasi %
2006 1.118.980.000 1.068.539.500 95,49
2007 5,138,183,000 4,248,037,548 82.68
2008 5.262.900.000 4.553.124.718 86.51
2009 6.672.715.000. 5.459.802.601. 81.82
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
224
Dari gambaran pelaksanaan anggaran dari tahun 2005 – 2010 maka terlihat
persentasi anggaran terus mengalami kenaikan dan ini berarti tugas pengawasan
semakin meningkat seiring dengan penyelenggaraan pemerintah di daerah. Dari
pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari belanja langsung dan tidak langsung untuk
tugas pengawasan dapat dicapai :
1) Dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan program Pelayanan Administrasi Perkantoran,
untuk menyelenggarakan tugas fungsi kantor dan instansi pada umumnya meliputi
antara lain terpenuhinya : pelayanan surat menyurat, keperluan telepon, air dan
listrik, kebersihan kantror, alat tulis kantor, cetakan dan penggandaan, instalasi
penerangan, bahan-bahan bacaan berupa pedoman dan peraturan perundang-
undangan, konsumsi, rapat/koordinasi/ konsultasi di dalam dan luar daerah, serta
jasa pegawai non PNS;
2) Dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas fungsi instansi meliputi
pengadan perlengkapan dan peralatan gedung kantor, serta pemeliharan terhadap
gedung kantor, kendaraan dinas, kendaraan operasional, perlengkapan dan
peralatan gedung kantor serta mebeleur secara rutin dan berkala;
3) Dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan program Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, meliputi antara lain :
a. Melaksanakan pengawasan internal secara berkala pada tahun 2005 – 2010 melalui kegiatan pemeriksaan terhadap obyek pemeriksaan baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, yaitu memeriksa secara komprehenshif 49 obyek pemeriksaan pada SKPD Provinsi dan pemeriksaan di 13 kabupaten/Kota. Pemeriksaan berkala tersebut menghasilkan Laporan hasil Pemeriksaan (LHP) sebanyak 215 laporan dengan 3.376 temuan dan 2.236 saran / rekomendasi, serta temuan keuangan berjumlah Rp 3.432.072.996,58. Dari hasil pemeriksaan berkala dapat meng gambarkan kondisi pengelolaan anggaran dan kinerja pembangungan secara umum sebagai berikut :
• Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap kegiatan sistem pengendalian manajemen pada
orgnanisasi atau instansi yang ada, pada dasarnya berjalan cukup baik, walaupun masih ada kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga ke-depan masih harus menjadi perhatian bagi setiap atasan langsung antara lain: terhadap Tupoksi dan uraian tugas yang harus dilaksnakan; sistem dan prosedur kerja; perencanaan dan program kerja; sebagai acuan pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang dilaksanakan, kebijakan yang dibuat, serta mengenai aktivitas pelaporan kegiatan Instansi.
• Pengelolaan Kekayaan/Pendapatan Untuk kegiatan pengelolaan kekayaan/pendapatan yang dilaksanakan
berjalan sebagaimana mestinya sesuai yang diharapkan. Tetapi, masih ada sebagian kecil kegiatan yang harus mendapatkan perhartian untuk lebih ditingkatkan pelaksanaannya seperti : pendataan terhadap asset, pengadaan dan pemanfaatan barang inventaris dan barang habis pakai, serta terhadap prosedur dan mekanisme yang berlaku, administrasi pengelolaan barang serta pelaporannya.
• Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
225
Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang telah di laksanakan, sudah berjalan sesuai ketentuan, tetapi dari segi adminis- trasi masih ada sebagian yang memerlukan upaya penyempurnan dalm pelaksanannya antara lain: administrasi pengelolaan kepegawaian seperti pembuatan buku-buku, kartu-kartu TUK, dan pembuatan data-data kepegawaian, Karpeg, Karis, Karsu dan lain-lain, serta terhadap apel pagi, masuk kerja, menyampaikan LP2P, juga pengisian formasi jabatan fungsional yang masih lowong.
• Pengelolaan Anggaran Kegiatan pengelolaan anggaran secara umum sudah sesuai
ketentuan Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, meskipun dari segi administrasi masih dirasakan terdapat beberapa kelemahan yang harus disempurnakan dalam pelaksanannya di tahun mendatang. Beberapa kelemahan tersebut, antara lain : adanya perencanaan pengelolaan keuangan yang belum akurat, administrasi pengelolaan keuangan yang masih belum sempurna, dan adanya penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan belum tepat waktu, serta ketaatan terhadap pelaksanaan pelaporan, penyediaan plafon anggaran yang disediakan, dan kelengkapan dokumen; adanya pajak-pajak yang dipungut namun belum diadministarsikan, serta pengawasan Atasan Langsung dalam pengelolaan anggaran yang masih lemah.
• Pengelolaan dan Pelaksanaan Proyek. Pelaksanan pengelolaan dan pelaksanaan Proyek, secara umum
dapat memberikan nilai yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di daerah, yang memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, ditemukan masih adanya kegiatan yang harus diupayakan peningkatan pelaksanaannya ke-depan, antara lain: terhadap administrasi dan pelaporan pertanggung jawaban proyek, perencanaan yang kurang effektif, pengelolaan pajak-pajak yang belum dipungut, pengawasan atasan langsung yang masih lemah terhadap kegiatan proyek, pekerjaan yang kurang optimal dan adanya kegiatan tanpa didukung rencana/ program kerja.
b. Melaksanakan reviu pelaksanaan APBD, dimaksudkan untuk memastikan
keandalan Laporan Keuangan Daerah sesuai ketentuan dan Standar Akuntansi Pemerintah.
c. Melakukan penanganan kasus pengaduan masyarakat di Kabupaten/ Kota selama 2005 - 2010, yaitu pemeriksaan khusus terhadap 45 kasus pengaduan yang ada. Pemeriksaan khusus tersebut dapat menyelesaikan sebanyak 17 kasus, 6 kasus masih dalam proses penyelesian, 12 kasus lainnya, dilimpahkan penanganannya ke Kabupaten/Kota, dan 10 kasus tidak terbukti. Pemeriksaan khusus terhadap kasus-kasus pengaduan masyarakat baik secara langsung maupun yang mencuat di media massa, diharapkan mampu mendorong akuntabilitas kinerja pemerintahan secara optimal, sebagai upaya penegakan hukum yaitu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, dan untuk merespon dinamika masyarakat dan pengembangan sistem informasi pengawasan yang transparan dan akuntabel.
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan BPK-RI tahun 2005 -2010. Dari 1.126 temuan Itjend Departemen selesai ditindak lanjuti sebanyak 1.028 temuan sedangkan 98 temuan dalam proses penyelesaian.
e. Melaksanakan koordinasi penyusunan UPKPT Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, yaitu menyusun Program Kerja Pemeriksaan tahunan (PKPT) yang sinergis dan terkoordinasi antar APIP di daerah, baik dengan PKPT Itjend Departemen, Inspektorat Provinsi dan Bawasda Kabupaten/Kota, serta BPK-RI maupun dengan Badan Pengawasan lainnya, sebagai upaya menghindari
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
226
kemungkinan tumpang tindih dan pemeriksaan bertubi-tubi terhadap obyek pemeriksaan.
f. Melaksanakan pemutakhiran data hasil pengawasan APIP tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, dan melaksanakan pemutahiran data hasil pengawasan tingkat Regional. Dengan pemutahiran data dapat dan diukur tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil temuan hasil pemeriksaan.
g. Menyelenggarakan gelar / temu karya pengawasan di daerah, guna terbinanya kesamaan persepsi dan tindakan dalam pelaksanaan tugas- tugas pengawasan di daerah.
h. Melaksanaan pengadaan sarana pendukung kegiatan pengawasan, yaitu pengadaan komputer dan note book untuk menunjang kelancaran tugas-tugas pengawasan dan pemeriksaan.
4) Dapat dilaksanakan kegiatan program Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, meliputi antara lain :
a. Melaksanakan pelatihan/bimtek teknis pengawasan, antara lain bimtek peraturan perundang-undangan untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman terhadap peraturan perundang-udangan yang terkait dengan bidang pengawasan; bimtek Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk meningkatkan pemaha- man dan kecakapan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan; bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; bimtek Reviu laporan Keuangan Daerah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan melakukan Reviun Laporan Keuangan;
b. Melaksanakan orientasi ke luar daerah, yaitu ke Pontianak Kalimantan Barat, meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kebijakan pengawasan, membandingkan dengan SOTK Inspektorat/Bawasda di daerah lain, dan berbagi pengalaman meningkatkan kinerja aparat pengawasan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan.
5) Dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur Pengawasan, meliputi antara lain :
a. Melaksanakan sosialisasi kebijakan pengawasan dan penyediaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Daerah, dalam rangka terbinanya sinergi pemeriksaan, terkoordinasi pengawasan APIP, dan penerapan pedoman operasional pengawasan di jajaran Inspektorat/ Bawasda Kabupaten / Kota untuk mewujudkan standar kualiatas pengawasan APIP di daerah;
b. Melaksanakan pembinaan manajemen pengawasan pada Bawasda Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dan Penyusunan Laporan Tahunan & Program Kerja Tahunan, untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia bagi manajemen pengawasan dalam rangka perbaikan mutu kinerja pengawasan Bawasda Kabupaten/Kota.
6) Dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan program Implementasi Good Governance di
Provinsi Kalimantan Selatan, meliputi antara lain :
a. Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan ke daerah/koordinasi/konsultasi ke Pusat, yaitu koordinasi/pembinaan implementasi good governance di Kabupaten/Kota, konsultasi ke Kementerian PAN dan KPK RI Deputi Pencegahan, Bappenas, dan Tim Good Governance Pusat dalam rangka memantapkan penerapan tata pemerintahan yang baik di Provinsi Kalimantan Selatan. Melaksanakan evaluasi kinerja dan LAKIP SKPD, serta penetapan kinerja SKPD pemerintah daerah Kalimantan Selatan;
b. Melaksanakan sosialisasi implementasi good governance ke 13 Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, untuk memantapkan komitmen dan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
227
mendorong partisipasi masyarakat dalam rangka pelaksanaan tata pemerintahan yang baik di Kalimantan Selatan;
c. Melaksanakan orientasi pelaksanaan good governance dalam rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, serta menambah khazanah kearifan lokal (best practis) daerah setempat;
d. Melaksanakan kegiatan workshop implementasi good governance, dengan nara sumber Tim Pusat yaitu dari Kementerian PAN-RI dan KPK-RI, dalam rangka meningkatkan kesadaran anti korupsi bagi kalangan Pelajar, Mahasiswa dan PNS pada umumnya, untuk memantapkan penerapan tata pemerintahan yang baik di Kalimantan Selatan;
e. Membuat buku/buletin sebagai salah satu sarana dokumentasi kegiatan penerapan good governance di Provinsi, Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;
f. Melaksanakan bantuan operasional dalam rangka implementasi good governance di Kecamatan Model pada 26 kecamatan di Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, yaitu bekerja sama dengan FISIP Unlam selaku pengelola laboratorium good governance Provinsi Kalimantan Selatan, memberikan asistensi penerapan tata pemerintahan yang baik di tingkat Kecamatan Model.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pengawasan
Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain :
1) Masih adanya persepsi yang berbeda dari Pejabat Daerah Kabupaten/Kota
mengenai keberadaan dan peranan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat
Provinsi, sehinggga ada keengganan untuk dilakukan pengawasan. Hal ini
dikeranakan antara lain kurang tegasnya sanksi yang diatur dalam Keppres Nomor
74 Tahun 2001, maupun Kepmendagri Nomor 17 Tahun 2001, dan masih lemahnya
sosialisasi yang diberikan oleh Inspektorat / Bawasda Kabupaten/Kota menyangkut
pengawasan fungsional terhadap Satuan Organisasi di lingkup Kabupaten/Kota.
2) Rapat koordinasi pengawasan di Daerah masih belum dapat diikuti oleh Itjen
Departemen teknis secara keseluruhan, sehingga dalam pelaksanaan dan hasilnya
belum secara keseluruhan menampung kepentingan APIP di Daerah dan Itjen
Departemen teknis bersangkutan.
3) Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia aparatur Inspektorat, baik
keterbatasan di segi kuantitas maupun kualitasnya, terutama menyangkut bidang
teknis, sehingga penerapan pengawasan/pemriksaan kinerja belum dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
4) Belum semua Itjen Departemen Teknis memberikan Pedoman Standar
Pengawasan, sehingga belum dapat menunjang kelancaran pelaksanaan
pengawasan oleh APIP. Itjen Departemen Teknis yang sudah memberikan Pedoman
Standar Pengawasan sangat terbatas, antara lain Itjen Departemen Perhubungan
dan Itjen Departemen Pendidikan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
228
5) Seiring dengan diberlakukannya Kepmendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, belum semua APIP dibekali keterampilan
dalam rangka melakukan pengawasannya..
Solusi
Adapun Solusi yang dilakukan untuk mengatasi beberapa permasalahan
dimaksud, antara lain :
1) Kebijakan pengawasan di Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Keputusan Presiden R.I. Nomor 74
Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah serta Kepmendagri dan Otda Nomor 17 Tahun 2001 tentang Pelimpahan
Pengawasan Fungsional Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Gubernur,
pada dasarnya sudah mempertegas dan memperjelas kewenangan tugas
pengawasan di Daerah yang dilaksanakan oleh Gubernur. Hal ini perlu
disosialisasikan lebih intensif khususnya bagi Kabupaten/Kota, serta perlunya
dipertegas dengan sanksi yang jelas melalui suatu ketentuan formal, baik dalam
bentuk Peraturan Pemerintah maupun ketentuan lainnya.
2) Rapat koordinasi Pengawasan di Daerah yang sudah dilaksanakan dan diikuti
sebagian Itjen Departemen, ke depan hendaknya dapat diikuti oleh seluruh Aparat
Pengawasan Fungsional termasuk seluruh Itjen Departemen Teknis guna terjalinnya
koordinasi dan konsolidasi pengawasan yang baik.
3) Pelaksanaan pemeriksaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kabupaten/
Kota sebagaimana kewenangan Gubernur harus tetap dilaksanakan sebagaimana
peraturan perundang-undangan yang berlaku baik dalam bentuk Reguler (berkala)
maupun dalam bentuk Pemeriksaan Khusus baik bersifat evaluasi penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten/Kota maupun Pemeriksaan Khusus Serah Terima Jabatan
Bupati/Walikota sebagai bentuk pelaksanaan kewenangan yang telah dilimpahkan
kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat yang ada di Daerah.
4) Dalam upaya meningkatkan kelembagaan pengawasan di Daerah maka Jabatan
Fungsional Auditor agar segera direalisasikan sebagaimana Surat Menteri Dalam
Negeri Nomor 821.29/2017/SJ, tanggal 01 September 2003 perihal Inpassing
Jabatan Fungsional Auditor Badan Pengawasan Daerah, atau Itjen DDN segera
merealisasikan nomenklatur jabatan fungsional yaitu Pejabat Pengawas Pemerintah
sebagaimana diamanatkan PP 79/2005;
5) Pelaksanaan Kepmendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah yang berbasis pada kinerja, perlu diimbangi dengan pembekalan
yang intensif kepada aparat Pengawasan baik Inspektorat Provinsi maupun
Bawasda Kabupaten/Kota.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
229
20.5. Badan Kepegawaian Daerah
A. Program dan Kegiatan
Dalam rangka upaya peningkatan kualitas sumberdaya aparatur tersebut,
disusunlah program kerja utama yang dituangkan dalam kebijakan pembinaan
kepegawaian (Manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah) yang telah ditetapkan Badan
Kepegawaian Daerah Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu :
1) Program pembinaan dan pengembangan aparatur dengan kegiatan utama antara lain: a. Seleksi penerimaan CPNS b. Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat c. Pembangunan/pengembangan SIMPEG d. Penyelenggaraan penerimaan praja IPDN e. Seleksi dan penetapan PNS tugas belajar dan ijin belajar f. Penyelenggaraan diklat teknis, fungsional dan kepemimpinan g. Penegakan disiplin pegawai
2) Program peningkatan kesejahteraan aparatur melalui prioritas kegiatan antara lain :
a. Pelatihan PNS menjelang purna tugas, b. Pemeliharaan kesehatan PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel c. Penghargaan bagi PNS
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Program pembinaan dan pengembangan aparatur :
a. Seleksi penerimaan CPNS
Penerimaan CPNS dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu penerimaan CPNS
dari jalur umum dan penerimaan CPNS yang berasal dari tenaga honorer. Hasil
pelaksanaan kegiatan penerimaan CPNS dari jalur umum pada tahun 2005
adalah 4,95% dari jumlah pelamar. Pada 2006 tidak dilaksanakan kegiatan ini
dan kebutuhan diisi dari pengangkatan tenaga honorer. Tahun 2007 realisasi
penerimaan hanya sebesar 4,04% dari jumlah pelamar, tahun 2008 sebanyak
10,74% dari jumlah pelamar dan tahun 2009 sebanyak 10,81% dari pelamar.
Ketidaksesuaian antara jumlah usulan dengan jumlah realisasi pengangkatan
CPNS honorer adalah karena tidak memenuhi syarat. Jumlah penerimaan CPNS
tersebut seperti tabel di bawah ini :
Penerimaan CPNS 2005-2009
No Tahun anggaran Jumlah pelamar/
usulan Jumlah diterima/
Realisasi
1. 2005 1.476 73
177 176
2. 2006
502 498
3. 2007 1.140 46
274 270
4. 2008 1.415 152
190 176
5. 2009 2.229 241
302 288
Keterangan : : CPNS tenaga honorer
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
230
b. Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat
Salah satu upaya pembinaan aparatur yang dilakukan oleh Pemprov. Kalsel
adalah pemberian kenaikan pangkat sebagai penghargaan yang diberikan atas
prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap negara. Berdasarkan uraian
tersebut, hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Kenaikan pangkat PNS lingkup Pemprov. Kalsel tahun 2005-2009
Tahun Periode Golongan
I Golongan
II Golongan
III Golongan
IV
2005 April 3 167 398 79
Oktober 6 69 419 67
2006 April 8 158 475 82
Oktober 9 57 386 63
2007 April 0 91 396 82
Oktober 0 64 214 42
2008 April 3 110 442 70
Oktober 3 52 293 37
2009 April 2 118 482 108
Oktober 1 29 229 26
c. Pembangunan/pengembangan SIMPEG
Selain melakukan pemutakhiran data secara berkala, terdapat kegiatan
tambahan berupa pembangunan dan pengembangan simpeg, yaitu :
- Tahun 2005-2006, penyempurnaan hardware, software, jaringan dan pelatihan
bagi pelaksana (operator) Simpeg. Pada periode ini dimulai pemasangan
jaringan (client) untuk tiap bidang pada BKD Prov. Kalsel. Selain itu terdapat
tambahan aplikasi untuk keperluan baperjakat dan kenaikan pangkat.
- Tahun 2007-2008, hampir sama dengan tahun sebelumnya berupa perawatan
dan pemeliharaan, ditambah koneksi jaringan internet.
- Tahun 2009, Konversi data perorangan PNS dari NIP 9 Digit menjadi 18
digitdan MoU Kartu Pegawai Elektronik (KPE)
d. Penyelenggaraan penerimaan praja IPDN
Penyertaan pendidikan kader pada Pemprov. Kalsel diselenggarakan hampir
setiap tahun, tujuannya adalah mendapatkan PNSD yang berkualitas dan
memiliki loyalitas tinggi terhadap tugas yang diberikan. Pada tahun 2007 tidak
diadakan penerimaan karena adanya peristiwa kekerasan dalam pendidikan yang
membuat preseden buruk bagi IPDN. Jumlah calon praja yang disertakan dan
jumlah lulusan yang diterima kembali di lingkungan Pemerintah provinsi Kalsel
dari tahun 2005 sampai dengan 2009 adalah sebagai berikut :
No Tahun
Penerimaan Jumlah Pelamar
Pantukhir Jumlah Calon
Praja
1. 2005 190 28 17
2. 2006 207 47 38
3. 2008 519 29 25
4. 2009 320 35 34
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
231
No Tahun Angkatan Jumlah alumni
1. 2005 Angkatan XIII 17
2. 2006 Angkatan XIV 24
3. 2008 Angkatan XV Angkatan XVI 32 dan26
4. 2009 Angkatan XVII Angkatan XVIII 28 dan 38
e. Penyelenggaraan diklat teknis, fungsional dan kepemimpinan
Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan kemampuan manajerial
aparatur adalah dengan menyertakan PNSD pada diklat kepemimpinan. Diklat ini
terutama diperuntukkan bagi PNS yang akan atau sudah menduduki jabatan
struktural. Meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan bagi PNSD non jabatan
untuk mendapatkan pendidikan dimaksud. Jumlah PNSD yang telah mengikuti
diklatpim adalah sebagai berikut :
Rekapitulasi diklatpim tahun 2005-2009 di lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan
No Jenjang Diklat 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah
1. Diklatpim Tk. II 3 3 5 1 7 19
2. Diklatpim Tk. III 40 80 - 40 30 190
3. Diklatpim Tk. IV 40 40 40 40 70 230
f. Pemberian ijin belajar
Dalam rangka peningkatan profesionalisme dan kinerja Pegawai Negeri
Sipil, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memberikan dorongan dan
kesempatan menempuh pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi dengan
memberikan ijin belajar yang di atur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan
Selatan Nomor 12 tahun 2007 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian
Ijin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan. Karena upaya ini dilaksanakan secara mandiri oleh individu
aparatur, maka selayaknya diberikan apresiasi yang tinggi bagi upaya sungguh-
sungguh yang dilakukannya. Jumlah dan distribusi sebagai berikut :
Rekapitulasi penerbitan ijin belajar tahun 2005-2009 di lingkungan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan
No Jenjang Pendidikan
2005 2006 2007 2008 2009
1. S3 1 0 2
2. S2 38 35 36 28 44
3. S1 53 33 71 81 72
4. D4 0 5 0 7 5
5. D3 41 0 28 11 15
6. D2 0 0 0 0 0
7. Paket C 3 1 1 1 10
8. Paket B 0 0 0 0 3
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
232
g. Penegakan disiplin pegawai
Pembangunan sumberdaya aparatur diarahkan untuk meningkatkan
kualitas aparatur pemerintah daerah dengan memperbaiki kesejahteraan dan
profesionalisme serta memberlakukam sistem karier berdasarkan prestasi kerja.
Prinsip reward dan punishm diberlakukan berdasarkan semangat dan sikap
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan
pemerintahan yang bertanggung jawab. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib
dan kelancaran pelaksanaan tugas, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai
Negeri Sipil.
Sesuai dengan pasal 6 peraturan tersebut, jenis hukuman yang diberikan
terdiri dari : (a) Hukuman disiplin ringan, berupa teguran lisan, teguran tertulis dan
pernyataan tidak puas secara tertulis; (b) Hukuman disiplin sedang, berupa
penundaan kenaikan gaji berkala paling lama satu tahun, penurunan gaji sebesar
satu kali kenaikan gaji berkala paling lama satu tahun dan penundaan kenaikan
pangkat untuk paling lama satu tahun; (c) Hukuman disiplin berat, berupa
penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama satu tahun,
pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri dan pemberhentian tidak dengan hormat. Adapun hasil pelaksanaan
pembinaan terhadap aparatur sejak tahun 2005 sampai dengan 2009 adalah
sebagai berikut :
No Tahun Berat Sedang Ringan
1 2005 3
2 2006 11
3 2007 13
4 2008 18
5 2009 9 3 1
Penjatuhan hukuman disiplin tersebut termasuk PNSD pada
Kabupaten/Kota seperti yang terjadi pada tahun 2006 tercatat satu orang PNS
mendapat hukuman disiplin berat, tahun 2008 dua orang dan tahun 2009 satu
orang. Untuk pelaksanaan hukuman disiplin ringan, pelaksanaannya dilimpahkan
kepada kepala SKPD masing-masing sesuai jenjang sebagaimana di atur
didalam Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 04 Tahun 2002 tentang
pendelegasian wewenang Penjatuhan Hukuman Disiplin PNSD dilingkungan
pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan; dan Instruksi Gubernur Kalimantan
Selatan Nomor 30 Tahun 2002 tentang tindakan Administrasi terhadap
pelanggaran disiplin kerja PNS dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan, dan ketentuan ketentuan lainya yang berlaku
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
233
2) Peningkatan kesejahteraan aparatur melalui prioritas kegiatan antara lain :
a. Pelatihan PNS menjelang purna tugas,
Dalam rangka peningkatan kesejahteraan PNS, maka bagi PNS yang
akan pensiun diberikan pembekalan purna tugas. Kegiatan tersebut dimulai dari
penjelasan tentang tata cara pengurusan pensiun sampai pada
pembekalan/pelatihan dan pelaksanaan pelatihan menjelang pensiun. Tujuannya
adalah untuk memberikan tambahan wawasan bagi PNS untuk mengisi masa
purna tugas melalui pelatihan berupa manajemen dan keterampilan praktis.
Pelaksanaan kegiatan tersebut seperti tabel berikut :
Tahun Angkatan
I Angkatan
II Angkatan
III Jumlah peserta
Lokasi pelatihan
2005 32 32 BLK Banjarbaru
2006 69 69 BLK Banjarbaru
2007 40 40 Wonojati, Malang
2008 40 40 Wonojati, Malang
2009 40 40 47 127 Angkatan I dan II, Singosari, Malang. Angkatan III, Wonojati, malang
Selain pelatihan diberikan juga bantuan berupa pemberian tali asih sejak
tahun 2005-2008 jumlah bantuan yang diberikan Rp. 1,25 juta. Berdasarkan
Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/89/Kum/2009 tentang
Penetapan Pemberian Penghargaan Pensiunan PNS, Janda/Dudanya di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, ditetapkan besaran
bantuan tersebut sebesar Rp. 3 juta.
b. Pemeliharaan kesehatan PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel
Pelaksanaan kegiatan ini masih dibatasi untuk pejabat struktural di
lingkungan Pemerintah Provinsi kalimantan Selatan. Pembatasan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan anggaran kemampuan anggaran setiap tahun,
sebagai berikut :
Tahun Eselon IV
Eselon III
Eselon I & II
Jumlah
2005 140 60 200
2006 162 78 240
2007 142 98 240
2008 87 60 147
2009 60 60
Pemeriksaan kesehatan untuk pejabat struktural eselon I dan II
dilaksanakan pada tahun 2005, 2008 dan 2009. Untuk pejabat struktural eselon
III dilaksanakan bertahap mulai tahun 2005, 2006 dan 2007. demikian pula untuk
pejabat struktural eselon IV dari tahun 2006 sampai dengan 2008.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
234
c. Pemberian penghargaan bagi PNS
Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/178/Kum/2009
Tentang Pedoman Pemberian Insentif Kepada Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Yang Menerima Anugerah
Penghargaan Satya Lancana Karya Satya (SLKS), menetapkan bahwa besarnya
insentif adalah Rp. 1 juta bagi PNS dengan masa bakti 10 tahun, Rp. 2 juta bagi
PNS dengan masa bakti 20 tahun, dan Rp. 3 juta untuk masa bakti 30 tahun.
Sebelumnya dalam kurun waktu antara 2005-2008, besarnya insentif berturut-
turut adalah Rp. 250 ribu untuk masa bakti 10 tahun, Rp. 500 ribu untuk 20 tahun
dan Rp. 1 juta untuk 30 tahun.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Masih terdapat beberapa kegiatan yang belum mencapai target seperti yang
diharapkan, kegiatan tersebut antara lain adalah :
1) Terdapat beberapa kegiatan yang belum disertai rencana capaian kegiatan (dalam
bentuk kuantitas), sehingga capaian kegiatannya juga tidak dapat diprosentasekan.
Penyebabnya antara lain adalah : kegiatan tersebut berupa pelayanan yang masih
tergantung pada usulan dari individu PNS, misalnya : pelayanan karis/karsu, Surat
Keputusan (SK)/Surat Persetujuan Pindah (SPP) untuk pelayanan mutasi pindah
PNS.
2) Terdapat kegiatan yang belum selesai sampai dengan akhir tahun anggaran
berjalan. Kegiatan dimaksud adalah kegiatan penerimaan CPNS tidak selalu dapat
dilaksanakan dengan tuntas sampai dengan pembuatan SK CPNS dalam satu tahun
anggaran. Hal ini disebabkan masih adanya ketergantungan pemda kepada
pemerintah pusat dalam hal pengusulan dan persetujuan jumlah formasi CPNS
kepada Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) melalui
pertimbangan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Departemen Keuangan, yaitu
terlambatnya menetapkan usulan formasi untuk seluruh Indonesia.
3) Seleksi dan penetapan PNS tugas belajar dan penyelenggaraan seleksi penerimaan
praja IPDN.
4) Permasalahan umum yang dihadapi pada kegiatan ini adalah kurangnya minat untuk
menjadi PNS Tubel. Alasan yang mendasarinya antara lain adalah program
pendidikan yang ditawarkan dan tunjangan belajar yang dianggap tidak mencukupi.
5) Standarisasi kelulusan yang diberlakukan oleh IPDN tidak selalu bisa dipenuhi pada
setiap tahun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Beberapa Calon Peserta
gagal pada saat pantukhir di Jatinangor, alasan lain diantaranya adalah adanya
pelamar potensial mengundurkan diri karena waktu seleksi yang bersamaan dengan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
235
seleksi pada perguruan tinggi atau diterima bekerja di tempat lain.Selain hal tersebut
di atas adalah kemampuan anggaran masing-masing Kabupaten/Kota yang berbeda.
6) Penataan arsip kepegawaian PNS;
7) Kegiatan ini adalah mendokumentasikan file perorangan PNS lingkup Pemprov.
Masih terdapat beberapa dokumen yang belum dilengkapi berkenaan dengan belum
diterimanya salinan dokumen dimaksud oleh BKD Prov. Kalsel dari individu PNS
melalui SKPD masing-masing.
Solusi
1) Dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap pegawai diperlukan data dukung
yang memadai, sehingga diperlukan upaya lebih untuk mendapatkan data terbaru
tiap PNS lingkup Pemprov. Kalsel.
2) Menyiasati keadaan tersebut upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan
koordinasi yang lebih intensif kepada lembaga pemerintah terkait.
3) Melakukan kajian lebih berkenaan dengan program pendidikan yang ditawarkan atau
menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi berkenaan dengan program pendidikan
yang dibutuhkan serta meningkatkan bantuan pendidikan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang berlaku saat ini.
4) Melakukan upaya pembinaan dan kerjasama dengan SKPD lain untuk mendukung
penyediaan dokumen perorangan PNS.
20.6. Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
A. Program dan Kegiatan.
Program Diklat Aparatur di lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan
pelaksanaannya mengacu kepada PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor
198, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4910) dan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 38 Tahun 2002 tentang Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan di jajaran
Depdagri dan Pemda. Diklat aparatur adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan
dari kebijakan aparatur dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap Pegawai Negeri Sipil guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Untuk mengarah pada pencapaian
tujuan tersebut, disusun program/kegiatan diklat dengan memperhatikan pada
kebutuhan riil unit kerja dan kemampuan anggaran dalam merealisasi program.
Program diklat yang mengacu pada pemenuhan kompetensi aparatur serta
memperhatikan prinsip-prinsip kesesuaian antara jenis program diklat dan kebutuhan
obyektif dengan pelaksanaan tugas Aparatur Pemerintah dalam unit-unit kerja
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
236
pemerintah pada semua level sesuai dengan pengembangan organisasi. Oleh karena
itu unit pengelola kepegawaian termasuk Lembaga Diklat semakin dituntut untuk
melakukan analisa kebutuhan diklat dengan mengacu pada prinsip kompetensi yang
dibutuhkan.
Sejalan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bidang hukum dan
pemerintahan, maka penyelenggaraan diklat aparatur mengarah pada upaya
peningkatan kompetensi sumber daya aparatur dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab. Untuk mewujudkan upaya tersebut Badan Diklat juga terus mengembangkan
sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat guna menghasilkan aparatur yang
berkualitas.
Melalui jalinan koordinasi dan kerjasama yang baik antara Badan Diklat Daerah
dan Badan Kepegawaian Daerah Propinsi dilakukan kegiatan dalam mempersiapkan
perumusan bahan kebijakan dan analisis kebutuhan diklat aparatur di lingkungan
Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan termasuk pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan aparatur dalam rangka pengisian dan pengembangan kompetensi.
Kompetensi diklat secara umum mencakup 3 (tiga) ranah dasar, yaitu kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap dan prilaku) dan Psikomotorik (keterampilan). Salah satu
kompetensi diklat terletak pada kata kunci menerapkan, atau aplikasi yang
mengindikasikan tingkat pengetahuan, alternatif strategi ke dalam tugas dan pekerjaan.
Oleh karena itu proses belajar dalam agenda kegiatan diklat tidak hanya berupa
penyajian informasi tetapi selalu dipadukan dengan kegiatan diskusi, penulisan kertas
kerja, studi kasus dan pengenalan kondisi internal maupun eksternal lingkungan kerja
serta kesadaran untuk melakukan perubahan sikap. Khusus mengenai strategi
pembelajaran, tetap menganut prinsip-prinsip sebagai berikut : Diklat dirancang untuk
tujuan tertentu, dapat diukur, dapat dicapai, sesuai kebutuhan dan sesuai dengan
alokasi waktu dan dana yang tersedia.
Jenis diklat yang dilaksanakan selama ini dikelompokkan atas rumpun diklat
dan katagorasi tujuan diklat. Pengelompokan ini memetakan secara jelas dan tegas
pelaksanaan kegiatan serta desain sistem pembelajaran yang dterapkan dalam proses
pembelajaran. Pengelompokkan rumpun diklat tersebut adalah :
1) Diklat Manajemen Pemerintahan Kegiatan ini dimaksudkan untuk : a. Pembentukan kemampuan mengelola kegiatan dan urusan pemerintahan
bagi para Pejabat Eksekutif, Pejabat Negara dan Unsur Legislatif ; b. Termasuk dalam rumpun ini adalah pembentukan kader Pemerintahan
Dalam Negeri melalui IPDN/IIP serta kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri dalam hal tugas belajar dan ijin belajar.
2) Diklat Teknis Kegiatan ini dimaksudkan untuk :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
237
a. Meningkatkan kemampuan teknis penyelenggaraan kegiatan dalam mengelola urusan-urusan pemerintahan yang bersifat teknis, baik teknis administratif maupun teknis substantif ;
b. Dikembangkan berdasarkan kebutuhan masing-masing Daerah Otonom.
3) Diklat Fungsional Kegiatan ini dimaksudkan untuk : a. Meningkatkan kemampuan para pejabat fungsional dalam melaksanakan
tugasnya secara professional ; b. Merupakan persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan dan telah
menduduki Jabatan fungsional.
4) Diklat Kepemimpinan/Strukutral. Kegiatan ini dimaksudkan untuk : a. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan para pejabat struktural ; b. Target group adalah pejabat atau calon pejabat struktural berdasarkan strata
manajemen yang dipangkunya.
Diklat kepemimpinan yang dilaksanakan pada Bandiklatda Provinsi Kalimantan Selatan meliputi : a. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV; b. Diklat Kepemimpinan Tingkat III;
5) Diklat Prajabatan.
Diklat Prajabatan merupakan jenis Diklat yang bertujuan untuk mengisi kompetensi dasar dalam rangka pembentukan wawasan, sikap dan kepribadian CPNS serta merupakan salah satu syarat bagi CPNS untuk diangkat menjadi PNS. Tingkatan untuk diklat Prajabatan ini sebagaimana telah dilaksanakan pada Bandiklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah : a. Diklat Prajabatan Golongan I dan II; b. Diklat Prajabatan Golongan III.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Adapun kegiatan diklat yang telah dilaksanakan mulai tahun 2005 sampai dengan
tahun 2009 diuraikan sebagai berikut :
Tahun 2005
Rekapitulasi Penyelenggaraan, Peserta dan Biaya Diklat
No. Penyelenggaraan Diklat Peserta
Jml Biaya
Jumlah Reguler Swadana Reguler Swadana
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
Diklat Prajabatan Gol. II Diklat Prajabatan Gol III Diklat Kepemimpinan Tk. IV Diklat Kepemimpinan Tk. III Diklat Teknis Diklat Fungsional Diklat Manajemen Pemerintahan Kegiatan Non Diklat
79 52 40 40 58 57 60
-
288 909 38
117 -
16 98
-
367 961 78
157 58 73
158 -
77.028.950 75.402.600
188.000.000 300.000.000 109.000.000 146.000.000 120.000.000
258.000.000
280.814.400
1.318.095.450 178.600.000 877.500.000
- 32.000.000
267.000.000
-
357.843.350
1.393.498.050 366.600.000
1.177.500.000 109.000.000 178.000.000 387.000.000
258.000.000
Jumlah 386 1466 1852 1.015.431.550 2.954.009.850 3.969.441.400
Sumber Data : Bandiklatda Prop.Kalsel Tahun 2005 (Data diolah)
Hasil atau keluaran dari pelaksanaan program dan kegiatan pada Badan Diklat
Daerah Propinsi Kalimantan Selatan adalah berupa lulusan (Out Put ) diklat yaitu
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
238
aparatur yang lulus diklat dengan kriteria tertentu yang dtetapkan sesuai standar yang
ditentukan. Untuk tahun anggaran 2005 sampai dengan bulan Desember 2005, hasil
yang telah dicapai adalah sebagai berikut :
1) Diklat Kepemimpinan sebanyak 1633 orang lulusan ;
2) Diklat Teknis sebanyak 58 orang lulusan ;
3) Diklat Manajemen Pemerintahan sebanyak 158 orang lulusan ;
4) Diklat Fungsional sebanyak 73 orang lulusan.
Jumlah dana yang dibebankan selama pelaksanaan diklat tahun 2005 adalah untuk
reguler sebesar Rp.1.298.431.550,- yang berasal dari APBD I, dan dalam bentuk
swadana dari Kabupaten/Kota sebesar Rp. 2.954.009.850,-.
Tahun 2006
Pelaksanaan kegiatan Diklat Aparatur yang dilaksanakan pada Badan Diklat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Realisasi Program Diklat Aparatur Tahun 2006
No. Jenis Diklat Tanggal Pelaksanaan Realisasi Peserta (orang)
Realisasi Anggaran (Rp.)
A. Diklat Struktural
1. Diklat Prajabatan Gol.I & II (+ Diklat Pembentukan Sikap)
12 s.d. 21 Des. 2006 22 Nop. s.d. 1 Des 2006
34 24.606.000,-
2. Diklat Prajabatan Gol. III (+ Diklat Pembentukan Sikap)
12 s.d. 27 Des. 2006 22 Nop. s.d. 5 Des 2006
37 36.347.500,-
3. Diklat Kepemimpinan Tk. III 653.059.500,- Angkatan XX 23 Mei s.d. 15 Juli 2006 40 Angkatan XXIII 8 Agust s.d. 30 Sept. 2006 40
4. Diklat Kepemimpinan Tk. IV 1 Nop. sd. 12 Des.2006 40 203.679.700,-
B. Diklat Teknis 1. Diklat Pengembangan Ekonomi dan
Usaha Daerah 31 Mei s.d. 13 Juni 2006 30 57.047.500,-
2. Diklat Verifikasi SPJ Keuangan 19 Juli s.d. 1 Agustus 2006 30 41.519.000,- 3. Diklat Manajemen Pengadaan Barang
dan Jasa 7 s.d. 20 September 2006 30 57.599.000,-
C. Diklat Fungsional
1. Diklat AKIP 2 s.d. 8 Mei 2006 30 54.078.999,- 2. Diklat Analis Kepegawaian 18 s.d. 29 Juli 2006 30 38.310.000,- D. Diklat Manajemen Pemerintahan 1. Diklat Intensive English Course 9 s.d. 22 Mei 2006 30 51.898.000,- 2. Diklat Manajemen Standar Pelayanan
Minimal 30 Agustus s.d. 6 Sept 2006 30 56.296.500,-
3. Konflik Pertanahan 4 s.d. 11 Juli 2006 29 43.172.150,- 4. Diklat Penyidik PNS 15 Nopember s.d.
16 Desember 2006 24 110.980.000,-
5. Pembuatan Panduan, Kurikulum Silabi Diklat & Pengkajian Analisa Kurikulum Diklat Pim Tk. IV dan III
- 50 32.399.900,-
E. Kegiatan Internal Kediklatan 1. Peningkatan Kemampuan Aparatur - 30 29.996.500,- 2. Peningkatan Perencanaan dan
Pengembangan Kediklatan - - 209.340.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
239
Tahun 2007
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Diklat Aparatur yang dilaksanakan oleh
Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Realisasi Program Diklat Aparatur Tahun 2007
No. Jenis Diklat Tanggal Pelaksanaan Realisasi Peserta (orang)
Realisasi Anggaran (Rp.)
I. Program Pendidikan Kedinasan Rumpun Diklat Teknis 1. Diklat Manajemen Pengadaan Barang dan
Jasa 12 s.d. 24 Maret 35 72.081.500,-
2. Diklat Verifikasi SPJ Keuangan 20 November s.d. 3 Des 30 79.694.500,- 3. Diklat Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
(SAKD) 30 Agustus s.d. 12 Sept 30 81.395.500,-
4. Diklat Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) (Angkatan II-ABT)
5 s.d. 18 Desember 35 116.375.500,-
Rumpun Diklat Manajemen Pemerintahan 1. Diklat Bahasa Inggris bagi Pjbt Eselon IV 29 Agustus s.d. 11 Sept 30 68.186.400,- 2. Diklat Standar Pelayanan Minimal 24 s.d. 31 Oktober 30 ,-
Rumpun Diklat Struktural 1. Ujian Dinas Tingkat I 75 30.000.000,-
Peningkatan Perencanaan dan Pengembangan SDM Kediklatan
1. Penyusunan Panduan dan Pengkajian Kurikulum
Maret s.d. Oktober - 58.949.900,-
2. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Diklat
Oktober s.d. Desember - 14.368.400,-
3. Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) Oktober s.d. Desember - 26.840.000,- 4. Penyusunan LAKIP, RKA & Rakor Januari s.d. Desember - 11.562.500,- 5. Peningkatan Kapasitas Aparatur Diklat Januari s.d. Desember 14 79.217.500,-
II. Program Peningkatan Kualitas SDM Rumpun Diklat Prajabatan 1. Diklat Prajabatan Gol. I dan II 27 November s.d. 14 Des 135 247.202.500,- 2. Diklat Prajabatan Gol. III 27 November s.d. 19 Des 35 95.025.000,- 3. Diklat Pembentukan Sikap/Perilaku PNS
(Kerjasama Rindam VI/Tpr) CPNS Gol. I dan II
15 s.d. 24 November 135 221.720.000l,-
4. Diklat Pembentukan Sikap/Perilaku PNS (Kerjasama Rindam VI/Tpr) CPNS Gol. III
15 s.d. 24 November 35 68.280.000,-
Rumpun Diklat Struktural 1. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV 11 Juni s.d. 23 Juli 40 225.000.000,- 2. Training ESQ bagi Pjbt Eselon III & IV November s.d. Desember 125 ,-
Rumpun Diklat Fungsional 1. Diklat Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) 26 Maret s.d. 2 April 30 57.650.000,-
2. Diklat Pembentukan Auditor Terampil 3 s.d. 21 April 30 99.714.000,- Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme
1. Rapat Koordinasi Teknis Diklat Aparatur Tingkat Provinsi
November - 27.550.000,-
2. Penerbitan Infomedia Widyaiswara November s.d. Desember 1 ,- 3. Pembinaan Profesionalisme WI Oktober s.d. Desember 1 3.485.500,- 4. Pembuatan Database Sistem Informasi
Diklat Aparatur (SIDA) Oktober s.d. Desember - 36.262.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
240
Tahun 2008
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Diklat Aparatur yang dilaksanakan pada
Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Realisasi Program Diklat Aparatur Tahun 2008
No. Program/Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Realisasi Peserta (orang)
Realisasi Anggaran (Rp.)
I. Program Pendidikan Kedinasan
1. Diklat Teknis Teknologi Informatika 12– 18 Juni 2008 19 – 25 Juni 208
2 x 20 105.391.000,-
2. Pengembangan Kurikulum Diklat 20-27 Agustus 2008 22 113.546.000,- 3. Emotional Question Spritual Bagi Pejabat
Eselon III dan IV 24-25 Mei 2008 86 148.054.000,-
4. Diklat Kepemimpinan Tk.III 13 Oktober – 5 Desember
2008 40 388.641.230,-
5. Diklat Manajemen Standar Pelayanan
Minimal 26 juni-3 juli 2008 30 214.379.900,-
6. Diklat Manajmen Pemerintahan Diklat
Bahasa Inggris Bagi Pejabat Eselon IV 22 April -6 Mei 2008 30 91.705.400,-
7. Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas
Aparatur Pendidikan dan Pelatihan 56 558.134.800,-
8. Pembinaan Widyaiswara April s/d Okt 2008, 11x 9 42.895.000,- 9. Penerbitan Infomedia Widyaiswara 5 kali 750 38.000.000,-
10. Orasi Ilmiah Widyaiswara - - - 11. Diklat Fungsional Manajemen of Trainning 19 – 30 Juni 2008 30 206.632.000,- 12. Diklat Trainning Need Assesment 19 – 30 Agustus 2008 30 211.043.000,- 13. Diklat Funsional Calon Widyaiswara 21 April – 2 Juni 2008 20 600.394.000,- 14. Penyelenggaraan Stadium General 4 Nopember 2008 400 58.615.000,- 15. Ujian Dinas Tingkat I 5-9 Mei 2008 69 68.990.000,-
Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
1. Diklat Penatausahaan Keuangan Daerah 19 – 30 Agustus 2008 30 123.442.000,- 2. Ujian Nasional Sertifikasi Pengadaan
Barang dan Jasa 29 Maret 2008 259 60.435.000,-
3. Diklat Akutansi Keuangan Daerah 31 juli – 11 Agustus 2008 30 121.947.000,- 4. Diklat Prajabatan Bagi Calon PNS
Daerah : Golongan I, 2 Akt Ex Honorer Golongan II, 4 Akt, Ex Honorer Golongan III, 1 Akt, Ex.Honorer
4 - 22 Nop 2008 22 Nop-12 Des 2008
4-27 Nop 2008
69 144 31
524.128.800,-
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 13Kab 67.534.650,- 2. Orientasi Substansi Materi
Kepemimpinan Di Alam Terbuka (KIAT) Diklatpim III dan IV
27 – 30 Oktober 2008 39 65.350.000,-
3. Orientasi Substansi Materi Aktualisasi Diklatpim III dan IV
20 – 25 Oktober 2008 23 74.672.000,-
4. Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan
30 32.913.850,-
5. Pembuatan Data Base Alumni Pendidikan dan Pelatihan
29.819.350,-
6. Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pelaporan Kediklatan
20.873.500,-
7. Akuisisi Arsip 24 Nop-4 Des 2008 10 2.200.000,- 8. Penyusunan, Penilaian, dan Evaluasi
Angka Kredit Pejabat Fungsional/Widyaiswara
2 x 4 4.350.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
241
Tahun 2009
Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur yang telah direncanakan,
sampai dengan akhir September 2009 ini pencapaian realisasi kegiatan maupun biaya
dapat di lihat pada tabel berikut :
Program Diklat Aparatur Tahun 2009
No. Program/Kegiatan Alokasi Waktu Diklat (hari)
Alokasi Peserta / Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp.)
I. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
1 tahun Jan-Des 2009 17.750.000,00
2. Penyusunan Rencana Kerja 1 tahun Jan-Des 2009 57.725.000,00
II Program Pendidikan Kedinasan
3. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Standar Pelayanan Minimal
7 hari 20 190.195.000,00
4. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pemerintahan Diklat Bahasa Inggris Bagi Pejabat Eselon IV
12 hari 30 105.045.000,00
5. Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Aparatur Pendidikan dan Pelatihan
1 tahun 13 187.230.000,00
6. Pembinaan Widyaiswara 12 149.820.000,00
7. Penerbitan Infomedia Widyaiswara 4 triwulan 4 x 57.600.000,00
8. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Manajemen Of Training
14 hari 30 161.565.000,00
9. Penyelenggaraan Stadium General 1 hari 200 96.560.000,00
10. Pendidikan dan Pelatihan Trainning ESQ Bagi Dokter
3 hari
30
76.715.000,00
11. Diklat Fungsional Analisis Kepegawaian
14 hari 30 108.130.000,00
12. Diklat Membangun Komitmen Diri Bagi Aparatur Pelayanan Publik
4 hari 40 125.800.000,00
13. Diklat Kepemimpinan Tk.IV 42 hari 40 355.600.000,00,-
III. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
14. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah
12 hari 30 107.150.000,00
15. Ujian Nasional Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
1 hari 100 62.045.000,00
16. Diklat Prajabatan Bagi PNS Daerah Gol.III Eks Honorer
24 hari 35 133.715.000,00
17. Diklat Prajabatan Bagi PNS Daerah Gol.I & II
19 hari 444 1.212.232.000,00
18.. Diklat Prajabatan Bagi CPNS Daerah Gol.III
14 hari 40 81.670.000,00
19. Diklat Prajabatan Bagi CPNS Daerah Gol.II
19 hari 40 70.570.000,00
20. Diklta Prajabatan Bagi CPNS Daerah Gol.I
19 hari 76 193.423.000,00
21. Diklat Pembentukan Sikap/Perilaku (Kerjasama Rindam VI/TPR Banjarbaru)
10 hari 580 1.129.100.000,00
22. Pembekalan Ujian Nasional Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
2 hari 100 101.880.000,00
23. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pemanfaatan Teknologi Informasi
2 x 6 hari 40 127.810.000,00
24. Pendidikan dan Pelatihan Standar Operasional Prosedur
7 hari 20 207.905.000,00
IV. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
25. Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan
3 bulan 89 org 95.165.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
242
26. Penyusunan, Penilaian dan Evaluasi Angka Kredit Pejabat Fungsional/Widyaiswara
1 tahun PM 43.780.000,-
27. Pengembangan Sistem Informasi Diklat Aparatur (SIDA)
1 tahun 13 121.205.000,-
28. Monitoring dan Evaluasi Diklat Prajabatan Pola Kemitraan di Kab/Kota
1 kali 45 88.993.000,-
Total 5.466.378.750,-
Sumber Data : Bandiklatda Prop.Kalsel Tahun 2009
Secara garis besar program kegiatan dan anggaran serta realisasi yang telah dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Rencana Program Kerja dan Anggaran Badan Diklat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005 – 2008
No Tahun Jumlah Anggaran Jumlah Peserta
APBD Swadana APBD Swadana
1 2005 1.298.431.550 2.954.009.850 386 orang 1466
2 2006 2.594.545.000,00 - 690 orang -
3 2007 2.424.855.000,00 - 803 orang -
4 2008 4.582.125.000,00 - 1.318 orang -
Realisasi Program Kerja dan Anggaran Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2005 – 2008
No Tahun Jumlah Anggaran Jumlah Peserta
APBD Swadana APBD Swadana
1 2005 1.298.431.550 2.954.009.850 1922 orang
2 2006 1.871.603.249,00 - 589 orang -
3 2007 2.655.545.000,00 - 786 orang -
4 2008 3.974.087.480,00 - 1.417 orang -
Dilihat dari tabel diatas, bahwa besarnya anggaran yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
cenderung mengalami kenaikan, kecuali untuk awal anggaran tahun 2007 ada
penurunan yang tidak terlalu signifikan. Namun begitu dengan adanya pada realisasinya
mengalami kenaikan yang berasal dari Anggaran Biaya Tambahan tahun bersangkutan.
Dilihat dari realisasi program kegiatan, rata-rata dapat diselesaikan dengan capaian
100%, namun untuk realisasi alumni atau lulusan belum dapat mencapai target yang
diinginkan/ditetapkan. Namun begitu, realisasi lulusan diklat untuk setiap tahunnya juga
mengiringi peningkatan anggaran yang disediakan.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Badan Diklat Daerah kurang memiliki pejabat pengadaan barang dan jasa yang
memiliki sertifikat nasional pengadaan barang dan jasa, termasuk panitia pengadaan
barang dan jasa yang bersertifikat adalah PNS dari SKPD lain sementara pada
Badan Diklat Daerah hanya memiliki 1 orang saja, padahal banyak kegiatan yang
memerlukan pengadaan barang dan jasa, pada setiap kegiatan Diklat untuk
keperluan konsumsi, jasa, dan lain-lain. Kurangnya pejabat dan panitia bersertifikat
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
243
ini menyebabkan banyak terjadi keterlambatan dan kesulitan Panitia Kegiatan dalam
mengorganisir pengadaan barang dan jasa.
2) Untuk jenis diklat struktural seperti Diklatpim Tk.III dan IV yang waktunya relatif
panjang, sering ditemui masih adanya peserta yang minta izin keluar beberapa jam
karena harus meyelesaikan tugas pada instansinya. Hal ini disebabkan masih
dibebaninya para peserta dengan tugas-tugas kedinasan padahal mereka telah
ditugaskan
3) Dalam hal daftar ulang (registrasi) untuk diklat-diklat tertentu pada bidang Diklat Teknis,
Fungsional dan Manajemen Pemerintahan sering datang terlambat, sedangkan untuk diklat-
diklat jenis ini pada umumnya berlangsung sangat singkat, sehingga keterlambatan ini
mengakibatkan berkurangnya waktu dan materi yang semestinya diterima peserta diklat
dalam proses belajar mengajar.
4) Keterbatasan sarana dan prasarana Badan Diklat Daerah sering dikeluhkan oleh peserta
Diklat.
Solusi
1) Untuk mengatasi kekurangan pejabat pengadaan barang dan jasa, pada tahun 2009
Badan Diklat Daerah kembali melaksanakan Ujian Nasional Pengadaan Barang dan
Jasa, diharapkan Ujian Nasional ini akan meluluskan staf Badan Diklat Daerah untuk
memperoleh sertifikasi.
2) Upaya yang dilaksanakan untuk mengatasi peserta diklat yang masih dibebani
dengan tugas-tugas rutin kantor diantaranya dengan pemberian ijin kepada
peserta diklat lebih dibatasi dan harus lebih selektif serta memberikan penegasan
bahwa selama mengikuti diklat apa yang menjadi tugas rutin harus diserahkan
kepada atasan langsungnya atau staf yang ditunjuk ;
3) Pada setiap penyelenggaraan diklat, perlu kiranya diatur kembali suatu sistem aturan
yang mengatur tidak hanya pada saat kegiatan diklat berlangsung, tetapi sebelum
diklat itu dimulaipun harus ada tata tertib dan sanksi yang diinformasikan kepada
instansi pengirim agar calon peserta yang ditugaskan dapat berhadir 1 (satu) hari
sebelum kegiatan dibuka. Jika tidak, maka peserta tersebut dianggap mengundurkan
diri.
4) Perlu rehabilitasi, meliputi ruang / tempat bekerja, asrama dan ruang kelas yang
representatif termasuk teknologi pendukungnya seperti Mic Comference disetiap
meja siswa dan pengajar. Selain itu alat angkut berupa Bus yang digunakan untuk
membawa peserta Diklat seperti Diklatpim untuk melaksanakan observasi lapangan
ke daerah lain yang berjumlah 40 orang bahkan lebih, selalu menggunakan mobil
pihak swasta, dengan kata lain menyewa. Karena Badan Diklat belum mempunyai
bus tersebut. Oleh karena itu mohon bantuan 2 (dua) buah bus yang berkapasitas
minimal 40 tempat duduk 1 (satu) bus-nya.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
244
20.7. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
A. Program dan Kegiatan
Pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Peraturan Gubernur
Kalimantan Selatan Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata
Kerja unsur-unsur Organisasi Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan, dan Keputusan
gubernur Kalimantan Selatan No. 06 Tahun 2008 bahwa Balitbangda Provinsi
Kalimantan Selatan bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang
pemerintahan: Bidang Sosial dan Budaya; dan Bidang Ekonomi, Sumberdaya Alam,
dan Teknologi, serta tugas lain ditetapkan Kepala Daerah.
Untuk melaksanakan tugas itu, Balitbangda Propinsi Kalimantan Selatan
mempunyai fungsi, sebagai berikut :
1) Perumusan kebijaksanaan di bidang penelitian dan pengembangan daerah; 2) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan aspek pemerintahan; aspek social
dan budaya; dan aspek ekonomi, sumberdaya alam, dan teknologi; 3) Pelaksanaan kegiatan pengkajian, analisis kebijaksanaan; 4) Pengkoordinasian dan kerjasama penelitian dan pengembangan di lingkungan
Pemerintah Propinsi dan lembaga lain di lingkungan pemerintah propinsi serta membantu kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah pusat di propinsi; dan
5) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan.
Adapun pada tahun anggaran 2009, Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan
mempunyai 5 program dan kegiatan yang terdiri dari:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi dan sumberdaya air dan listrik c. Penyediaan jasa administrasi keuangan d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan alat tulis kantor f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan g. Penyediaan komponen dan instalansi listrik penerangan h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan i. Penyediaan makanan dan minuman j. Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah k. Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah l. Penyediaan jasa non PNS
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan peralatan gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor c. Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional d. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan peralatan gedung kantor
3) Program Peningkatan Pengenbangan Sistem
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi SKPD
4) Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan a. Peningkatan pengetahuan dan wawasan staf Balitbangda b. Penunjang kerjasama dengan lembaga penelitian pusat dan daerah c. Operasional Dewan Riset daerah d. Jurnal Balitbangda
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
245
e. Desiminasi Kelitbangan IPTEK f. Perencanaan dan evaluasi penelitian g. Pencetakan buku/informasi Balitbangda h. Rakorda, Rakornas, Forum Komunikasi Penelitian, dan Pokja Jarlitbang Provinsi
5) Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Penelitain dan Pengembangan IPTEK
mengacu kepada permasalahan-permasalahan yang termuat di dalam RPJM dan isu-
isu actual yang perlu segera mendapat perhatian.
Untuk melaksanakan tugas itu, Balitbangda Propinsi Kalimantan Selatan
mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Merumuskan kebijaksanaan di bidang penelitian dan pengembangan daerah; b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan aspek pemerintahan dan
pembangunan, aspek pemberdayaan dan perlindungan masyarakat, aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, aspek potensi dan keuangan daerah;
c. Melaksanakan kegiatan pengkajian, analisis kebijaksanaan; d. Mengkoordinasi dan kerjasama penelitian dan pengembangan di lingkungan
Pemerintah Provinsi dan lembaga lain di lingkungan Pemerintah Provinsi, serta membantu kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah pusat di provinsi;
e. Menyelenggarakan urusan kesekretariatan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program kegiatan Balitbangda Provinsi Kalimantan
Selatan, sebagai berikut:
1) Realisasi Keuangan/Anggaran 2006 s.d. 2009
Alokasi anggaran Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan dalam kurun waktu 2006
sampai dengan 2009 berfluktuatif. Adapun rincian alokasi anggaran per program
tersebut, sebagai berikut:
No.
Program
Tahun ( x Rp 1000)
2006 2007 2008 2009*)
Pagu Real. Pagu Real. Pagu Real. Pagu Real.
1. Pr. Pelayanan Adm. Perkantoran
- - 413.545 386.989 93,58
485.457 442.348 91,12 %
536.655 496.951,512
2. Pr. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
50.000 50.000 55.500 54.692 98,55
162.483 160.487 98,77
162.483 159.545,5
3. Pr. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
- - 16.691 16.674 99,99
37.800 37.800 100,00 %
37.800 31.020
4. Pr..Penguatan Kelem Bagaan Iptek
467.350 468.065 99,08 %
610.000 563.940 92,45
643.610 550.807 85,58 %
491.768 472.539,25
5. Pr. Penelitian Dan Pengembangan Iptek
1.030.000 1.012.930 98,34 %
1.970.000 1.719.380 96,25
1.405.000 1.385.500 98,61 %
1.120.000 1.118.400
1.547.350 1.525.995 3.065.736 2.741.675
2.734.350 2.622.526
2.339.543 2.278.456,262
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
246
2) Kegiatan Penelitian dan Pengambangan
a. Izin Rekomendasi Penelitian dan Pengembangan
Penerbitkan rekomendasi izin penelitian kepada para pihak yang ingin
mengadakan penelitian di daerah Kalimantan Selatan. Izin rekomendasi
penelitian tersebut diberikan, baik kepada kalangan mahasiswa (perguruan
tinggi), lembaga pemerintah, ataupun lembaga masyarakat.
Izin rekomendasi penelitian yang telah diterbitkan dari tahun 2005 sampai
dengan bulan Oktober 2009 sebanyak 289 (dua ratus delapan puluh sembilan)
buah, dengan rincian: Tahun 2005 (4 buah); Tahun 2006 (Nihil); Tahun 2007 (107
buah); Tahun 2008 (83 buah); dan tahun 2009 sebanyak 95 (sembilan puluh lima)
buah izin.
Izin Rekomendasi Penelitian Dalam 5 (Lima) Tahun Terakhir
020406080
100120
2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
Rek
om
endas
i
(Buah
)
Dari grafik di atas, untuk tahun 2005 ( 5 izin) dan tahun 2006 (nihil), jumlah
izin rekomendasi penelitian pada tahun tersebut sangat rendah, hal ini
dimungkinkan karena masyarakat belum mengetahui keberadaan Balitbangda
Provinsi Kalimantan Selatan dan banyak surat pengajuan izin dari masyarakat
atau lembaga penelitian diajukan ke Bandan Kesbang Linmas Provinsi
Kalimantan Selatan.
Sejak ada penegasan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan SKPD
Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan dalam proses perizinan penelitian, maka
surat pengajuan izin penelitian yang masih ditujukan kepada Badan
Kesbanglinaspol, kemudian dilimpahkan ke Balitabngda Prov. Kalsel.
Oleh karenanya, Balitbangda Prov. Kalsel terus berupaya dan melakukan
sosialisasi ke berbagai pihak terutama lembaga penelitian dan perguruan tinggi,
yang sering memanfaatkan izin peelitian dimaksud.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
247
b. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan pada Balitbangda Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2006 s.d. 2009.
- Kegiatan Penelitian
Dalam program penelitian dan pengembangan IPTEK ini, dalam kurun waktu
2006 s.d. 2009 telah melaksanakan berbagai kegiatan penelitian dan
pengembangan sebanyak 50 (lima puluh) judul kegiatan. Jumlah penelitian dan
pengembangan tahun 2006 (9 judul); tahun 2007 (15 judul); tahun 2008 (17
judul); dan tahun 2009 (11 judul).
Tahun 2006 1) Kajian Komprehensif Perpindahan Kantor Gubernur dalam rangka Persiapan
Perpindahan Pusat Pemerintahan Prov. Kalsel. 2) Kajian Jalan Umum Kandangan _ Banjarmasin yang Dilewati Angkutan
Batubara 3) Pra Study Alternatif Pelabuhan Trisakti 4) Kajian Wisata Lembah Kahung sebagai Salah Satu Obyek Wisata Andalan
Kalsel (Kerjasama dengan Pemkab. Banjar) 5) Kajian Standar dan Pengembangan UKM di Kalsel. 6) Analisa Sistem Akuntansi Keuangan Daerah pada Unit Kerja sebagai
sebuah Entitas 7) Kajian Strukturisasi Organisasi dan Aktivitas Revitalisasi dalam Kapet 8) Kajian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Inventarisasi SDA untuk
Peningkatan Efektivitas Perukanan Tangkap Ikan Pelagis Ekonomis di Kalsel.
9) Penelitian Pengembangan Jejaring Infrastruktur Berbasis SDA untuk Mendukung Pengembangan Wilayah di Kalsel.
Tahun 2007 1) Studi Kebijakan Mutu dan Relevansi Pendidikan di Kalsel 2) Kajian Banjir di Kalsel. 3) Kajian Optimalisasi Penggunaan Sarana/Prasarana Daerah dalam Upaya
Meningkatkan PAD 4) Filantropi Islam (Potensi Zakat, Kedermawanan Sosial) serta Pengelolaan di
Kalsel. 5) Kajian Kelompok Usaha Bersama dalam rangka Menanggulangi Kemiskinan
di Kalsel. 6) Penelitian Mapping Kepemudaan di kalsel 7) Penelitian Pengaruh Pengelolaan limbah Rumah Sakit dan Puskesmas
terhadap Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat 8) Penelitian Pengaruh Pemeliharaan Burung Walet di Banjarmasin terhadap
Kesehatan Lingkungan (kerjasama dengan Pemko Banjarmasin) 9) Penelitian Angkatan Kerja di Kalsel. 10) Kajian Arus Lalu Lintas Perdagangan (Kerjasama Pemda Sulsel dan Kalsel.) 11) Kanjian tentang Bijih Besi 12) Kajian Rencana Tata Ruang Kota Banjarmasin, Banjarbaru, dan Martapura. 13) Kajian Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis LERD 14) Studi Kelayakan Pendirian BPR 15) Kajian Evaluasi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemrintahan Daerah (Studi
Kasus di Provinsi Kalimantan Selatan) Tahun 2008 1) Identifikasi eks Bandara Maluka di Kab. Tanah Laut 2) Kajian tentang Efektifitas Pengelolaan PDAM di Kalsel
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
248
3) Kajian Kelembagaan dan Tenaga Penyuluh di Kalsel. 4) Analisis Pengembangan Komoditi Unggulan Daerah Kalsel. 5) Kajian Potensi Sumberdaya Perikanan Darat dan Laut di Kalsel 6) Studi Pendahuluan Pendidikan Lingkungan di Sekolah Dasar 7) Kajian Pengembangan Ternak Itik Serati sebagai Potensi Unggulan di
Kalsel. 8) Kajian tentang Kondisi Jalan Provinsi di Kalsel. 9) Kajian Askeskin dalam Memberikan Akses Pelayanan Kesehatan kepada
Masyarakat Kalsel. 10) Kajian Program Pengentasan Kemiskinan di Kalsel 11) Kajian Efektivitas Program KB dalam Menekan Pertumbuhan Jumlah
Penduduk di Kalsel 12) Kajian Simbol-Simbol Arsitektur Budaya Banjar dalam Kebijakan
Pembangunan Sarana Publik di Kalsel. 13) Kajian Proses Perizinan Usaha Satu Pintu di Kalsel. 14) Kajian Sejarah Kepemudaan di Kalsel 15) Penelitian Mandiri
a. Kajian Konversi Lahan Pertanian dan Non Pertanian di Kalsel. b. Kajian Bahan Baku Industri Kecil Pengolah Meubel Kayu di Kalsel c. Glosarium Sejarah Lokal Kalsel
Tahun 2009 1) Kajian Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Instansi
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. 2) Kajian Lokasi Pembangunan Replika Rumah / Kraton Banjar, 3) Kajian Penguatan Modal untuk UMKM di Kalsel. 4) Studi Pengembangan Ekowisata di Pegunungan Meratus Kalsel. 5) Penyusunan Agenda Strategis Penelitian dan Pengembangan Lintas
Sektoral Daerah (Provinsi & Kab./Kota) di Bidang HAM, 6) Kajian Indeks Pembangunan Manusia di Kalsel. 7) Penelitian Mandiri, terdiri 5 judul:
a. Relasi Dayak Banjar dalam Mitologi dan Upacara Baayun Mulud di Masjid Banua Halat Kab. Tapin
b. Kajian Kondisi Transportasi Umum Darat di Kalsel. c. Kajian Konsumsi Beras di Kalsel. d. Inventarisasi Potensi Bahan Baku Bahan Bakar Nabati di Kalsel. e. Kajian Bahan Baku Industri Perkapalan Kayu di Kalimantan Selatan.
c. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2006 sampai
dengan 2009, sebagai berikut:
� Tahun 2006, kegiatan Diseminasi Mafikibi (Matematika, Fisika, Kimia, dan Bioogi) Sasaran peserta diseminasi berasal dari guru-guru tingkat sekolah menengah atas di Kalimantan Selatan.
� Tahun 2007, kegiatan Diseminasi Mafikibi Sasaran peserta diseminasi berasal dari guru-guru tingkat sekolah menengah atas di Kalimantan Selatan.
� Tahun 2008, kegiatan Diseminasi Kelitbangan Iptek Bidang Perikanan Sasaran peserta diseminasi berasal dari nelayan Kab. Tanah Laut dan Banjar, dengan narasumber dari DRP Departemen Kelautan dan Perikanan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
249
� Tahun 2009, kegiatan Diseminasi Kelitbangan Iptek. Sasaran peserta diseminasi berasal dari masyarakat dan aparatur terkait Kab. Tanah laut dan sekitarnya.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan utama dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilaksanakan Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan pada T.A. 2009 berkaitan
dengan upaya peningkatan mutu atau kualitas hasil penelitian dan pengembangan
antara lain:
1) Luasnya lingkup permasalahan yang dihadapi daerah Kalimantan Selatan tidak
sebanding dengan sumber daya yang dimiliki Balitbangda Provinsi Kalimantan
Selatan, baik menyangkut aspek SDM, aspek penganggaran, dan aspek prasarana
dan sarana penunjang;
2) Rekomendasi hasil penelitian belum sepenuhnya dapat dilaksanakan dan
diimplementasikan secara konkrit oleh masing-masing SKPD atau daerah
kabupaten/kota di lapangan;
3) Rangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan di daerah Kalimantan Selatan,
terutama dari lembaga vertikal cenderung masih berjalan sendiri-sendiri dan bersifat
sektoral. Hal ini menyebabkan hasil rekomendasi penelitan dan pengembangan
sering tidak menyentuh langsung dengan kebutuhan masyarakat atau kebijkan
pemerintah daerah.
4) Beberapa rangkaian kegiatan kerjasama penelitian dengan pihak lain, seperti
dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Baltbanda setempa) dan
Pemerintah Kabupaten/Kota belum optimal. Hal ini ada keterbatasan alokasi
anggaran di kedua belah pihak.
Solusi
Sehubungan dengan berbagai permasalahan di atas, maka sebagai upaya
pemecahan masalah atau solusi yang dilakukan adalah dengan:
1) Keterbatasan SDM, alokasi anggaran, prasarana dan sarana, yaitu:
a. Keterbatasan jumlah khususnya tenaga fungsional peneliti diupayakan dengan
penambahan tenaga peneliti melalui jalur penerimaan CPNS dan dengan
peningkatan profesionalisasi melalui sejumlah pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan kebutuhan. Selain dari upaya tersebut, keterbatasan tenaga peneliti
ditutupi dari tenaga peneliti dari perguruan tinggi setempat sesuai dengan bidang
kepakarannya dan diperkuat dengan payung kerjasama penelitian dan
pengembangan;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
250
b. Dengan keterbatasan anggaran yang dialokasikan untuk menunjang kegiatan
penelitian dan pengembangan, maka dalam pelaksanaan kegiatan yang
menyangkut Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK seoptimal mungkin
dilakukan kerjasama dengan pihak terkait melalui sharing pendanaan ataupun
tenaga ahli;
c. Secara fisik Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan belum memiliki prasarana
dan sarana yang memadai untuk menunjang kegiatan operasional. Sebagai
langkah yang ditempuh adalah dengan mengajukan pengadaan peralatan
penunjang melalui Biro Perlengkapan Setda Provinsi Kalimantan Selatan, dan
mengoptimalkan prasarana dan sarana yang dimiliki.
2) Beberapa rekomendasi kegiatan penelitian pada tahun sebelumnya (T.A. 2008)
sudah ada yang dilaksanakan SKPD terkait atau Pemerintah Kabupaten/Kota,
namun juga masih ada yang belm diimplementasikan secara langsung. Oleh
karenanya, Balitbangda terus memonitor perkembangan hasil-hasil penelitian yang
telah diserahkan kepadamasing-masing SKPD ataupun Pemerintah Kabupaten/Kota.
3) belum dapat diimplementaskan secara langsung pada tahun itu juga, namun hasil
rekomendasinya akan dijadikan bahan kebijakan lebih lanjut oleh SKPD terkait pada
tahun berikutnya.
4) Kemudian untuk dan Untuk meningkatkan Berkaitan dengan seringnya perubahan
peraturan perundang-undangan maka dalam penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan daerah Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan berupaya
mengantisipasi selalu berusaha terus mengadaptasi segenap perubahan tersebut
yang tentu saja tidak terlepas dari arahan dan konsultasi dengan lembaga terkait
seperti dengan Badan Litbang Depdagri di Jakarta agar dalam pengadaptasian
tersebut jangan sampai mengakibatkan kesalahan atas pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun kesalahan administratif.
5) Sehubungan dengan masalah sumber daya manusia, maka yang ditempuh adalah di
samping dengan meminta tambahan untuk staf bagian Perencanaan juga ditambah
dengan para peneliti yang mampu serta loyal untuk mengabdi di bidang penelitian
dan pengembangan daerah yang di tempatkan di Balitbangda Provinsi Kalimantan
Selatan. Selain itu juga disertai dengan melakukan kerja sama dengan fihak-fihak
yang berkompeten di bidang penelitian dan pengembangan daerah seperti dengan
perguruan tinggi (pembentukan kerja sama penelitian yang berdasarkan MoU
terutama dengan Universitas Lambung Mangkurat) dan BPPT Pusat di Jakarta.
6) Permasalahan pola pikir yang sering ditemui dengan anggapan bahwa manajemen
penelitian dan pengembangan daerah merupakan sudah yang terbaik sehingga
menutup mata terhadap pola pengelolaan yang lain notabene sebenarnya lebih
baik, efisien, efektif, dan akuntabel, sehingga memerlukan pemberian pengertian dan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
251
campur tangan dari pihak pimpinan juga tidak bisa dilepaskan dan terus dilakukan
pembinaannya.
7) Mengingat kebijakan yang mendukung dalam rangka manajemen penelitian dan
pengembangan daerah ke depan sangat diperlukan untuk direalisasikan maka
supaya dapat terlaksana maka berbagai upaya yang ditempuh antara lain adalah
melakukan pendekatan ke berbagai pihak pengambil keputusan tentang penting dan
strategisnya output penelitian dan pengembangan daerah.
8) Permasalahan kesamaan dukungan dalam pelaksanaan kebijakan antara arus
bawah dengan fihak pimpinan yang sering mengalami pertentangan dalam rangka
perubahan manajemen penelitian dan pengembangan daerah, terutama terhadap
perubahan peraturan perundang-undangan yang dapat mengubah pola kerja yang
tentu saja dianggap sebagai kesulitan baru dengan kebiasaan yang sudah ada.
Mengatasi hal ini perlu upaya yang ditempuh dengan terus dilakukan pendekatan
persuasif supaya kebijakan tetap dapat berjalan dan arus bawah mau mengerti untuk
menjalankan kebijakan yang sudah ditetapkan pimpinan.
20.8. Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi
Pelaksana harian Badan Narkotika Provinsi Kalimantan Selatan adalah satuan kerja
perangkat daerah yang baru berdiri pada tanggal 7 Januari tahun 2009, sehingga
pelaksanaan program dan kegiatannya selama tahun 2005-2008 tidak ada.
Berikut dijelaskan pelaksanaan program dan kegiatan pada BNP Prov. Kalsel selama
tahun 2009.
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Lakhar Badan narkotika Provinsi
kalsel pada tahun 2009
1) Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
a. Pemberian Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba Bagi Pemuda b. Penindakan & Penegakan Hukum Penyalahgunaan Narkoba c. Fasilitas Rangkaian Kegiatan Anti Narkoba Internasional d. Rapat Koordinasi Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba e. Koordinasi Pembinaan, Pengembangan & Pengend. Rehabilitasi f. Koordinasi Pembinaan, Pengembangan & Pengend. Terapi g. Operasional Satgas Rehabilitasi dan Terapi h. Peningkatan Pelayanan Terpadu Korban Napza i. P4GN
2) Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat a. Penyuluhan Pencegahan Peredaran / Pengguna Miras & Narkoba
3) Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Jasa Surat Menyurat b. Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik c. Jasa Administrasi Keuangan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
252
d. Jasa Kebersihan Kantor e. Penyediaan Alat Tulis Kantor f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangn Kantor h. Penyediaan Bahan Bacaan & Peraturan Perundang-Undangan i. Penyediaan Makanan & Minuman j. Rapat-rapat Koordinasi & Konsultasi ke Luar Daerah k. Rapat Koordinasi Dalam Daerah l. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS
4) Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor c. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
5) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan Pelatihan Formal
6) Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
a. Penyusun. Laporan Capaian Kinerja & Ikhtisar Realisasi Kinerja b. Penyusun. Pelaporan Keuangan Semesteran c. Penyusun. Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran d. Penyusun. Pelaporan Keuangan Akhir Tahun e. Penyusunan Rencana Kerja
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
NO Program / Kegiatan Pagu Dana Bobot
Realisasi Penyerapan Dana
Pelaks Fisik (%) Rp %
I UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1 Pemberian Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba Bagi Pemuda
130,000,000 5.16 128,200,000 98.62 100
2 Penindakan & Penegakan Hukum Penyalahgunaan Narkoba
250,000,000 9.92 249,547,500 99.82 100
3 Fasilitas Rangkaian Kegiatan Anti Narkoba Internasional
300,000,000 11,90 298,555,000 99.52 100
4 Rapat Koordinasi Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
150,000,000 5.95 136,905,000 91.27 100
5 Koordinasi Pembinaan, Pengembangan & Pengend. Rehabilitasi
24,375,000 0.96 20,880,000 85.66 100
6 Koordinasi Pembinaan, Pengembangan & Pengend. Terapi
48,750,000 1.93 46,680,000 95.75 100
7 Operasional Satgas Rehabilitasi dan Terapi 25,000,000 0.99 22,105,000 88.42 100
8 Peningkatan Pelayanan Terpadu Korban Napza
40,000,000 1.59 39,850,000 99.63 100
9 P4GN 100,000,000 3.96 98,850,000 5.931 100
II PENINGKATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MASYARAKAT
1 Penyuluhan Pencegahan Peredaran / Pengguna Miras & Narkoba
150,000,000 5.95 149,794,500 99.86 100
III PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
1 Jasa Surat Menyurat 8,000,000 0.32 4,962,000 62.02 100
2 Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 100,000,000 3.97 22,027,909 22.03 100
3 Jasa Administrasi Keuangan 69,600,000 2.76 39,600,000 56.89 100
4 Jasa Kebersihan Kantor 5,000,000 0,20 4,958,750 99.16 100
5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 15,000,000 0,60 14,999,250 99.99 100
6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
50,000,000 1.98 49,980,200 99.96 100
7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / 13,000,000 0.52 12,950,200 99.62 100
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
253
NO Program / Kegiatan Pagu Dana Bobot
Realisasi Penyerapan Dana
Pelaks Fisik (%) Rp %
Penerangan Bangn Kantor
8 Penyediaan Bahan Bacaan & Peraturan Perundang-Undangan
4,680,000 0.19 3,849,650 82.26 100
9 Penyediaan Makanan & Minuman 44,520,000 1.77 44,396,455 99.72 100
10 Rapat-rapat Koordinasi & Konsultasi ke Luar Daerah
220,000,000 8.73 220,000,000 100 100
11 Rapat Koordinasi Dalam Daerah 60,000,000 2.39 57,925,000 96.54 100
12 Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 160,000,000 6.35 90,000,000 56.25 100
IV PENINGKATAN SARANA & PRASARANA APARATUR
1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 124,200,000 4.93 104,425,000 84.08 100
2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 106,000,000 4.21 95,280,000 89.89 100
3 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
51,913,600 2.06 43,623,670 84.03 100
V PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 100,000,000 3.97 97,810,000 0 100
VI PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA
1 Penyusun. Laporan Capaian Kinerja & Ikhtisar Realisasi Kinerja
40,000,000 1.59 39,241,600 98.1 100
2 Penyusun. Pelaporan Keuangan Semesteran 25,000,000 0.99 24,689,825 98.76 100
3 Penyusun. Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
20,000,000 0.79 19,667,850 98.34 100
4 Penyusun. Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 25,000,000 0.99 24,813,000 99.25 100
5 Penyusunan Rencana Kerja 60,000,000 2.38 59,490,000 99.15 100
JUMLAH 2,520,038,600 100 1,431,969,864 89.92 100
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Belum tersedianya Kantor Lakhar BNP Kalsel
Sejak ditetapkan SKPD Lakhar BNP Kalsel dan Pejabatnya dilantik pada tanggal 7
Januari 2009 terhitung mulai tanggal 8 Januari sampai dengan bulan April 2009
belum punya tempat kerja ( kantor ) dan untuk sementara menempati kantor
ssekretariat BNP Kalsel Jl. R. Soeprapto. Kemudian sejak tanggal 16 April 2009
sampai sekarang sudah mempunyai kantor yang sifatnya pinjam pakai aset milik
Dinas Pendidikan Pemprov. Kalsel.
2) Belum tersedianya SDM ( Tenaga Staf )
Jumlah Pejabat Struktur pada Lakhar BNP Kalsel sesuai formasi yang disediakan
sebanyak 14 orang dimana sekarang mempunyai tenaga staf hanya 4 ( empat )
orang sehingga pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab Pejabat Struktur
mengalami hambatan dan kendala.
3) Belum memiliki Diklat Teknis Operasional P4GN
Pejabat Struktural yang ada pada Lakhar BNP Kalsel belum memiliki Pengetahuan
Teknis Operasional tentang P4GN seperti PPNS Diklat Substansi Teknis dalam
Bidang Pelayanan Terapi dan Rehabilitasi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
254
Solusi
1) Untuk sementara belum tersedianya kantor yang layak dan tetap, maka berdasarkan
keputusan Gubernur Kalimantan Selatan kantor Pelaksana Harian Badan Narkotika
Provinsi Kalimantan Selatan diperintahkan untuk menempati rumah dinas jabatan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan di Jalan S.Parman 45
Banjarmasin yang sifatnya pinjam pakai, meskipun belum layak dipergunakan
sebagai kantor karena sempitnya ruangan kerja.
2) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas operasional Pelaksana Harian Badan
Narkotika Provinsi Kalimantan Selatan, karena tidak adanya staf pelaksana maka
telah disediakan alokasi dana untuk jasa Pegawai Non PNS/Tenaga Harian Lepas
sebanyak 10 orang untuk membantu tugas rutin/operasional sehari-hari. Sesuai
formasi kebutuhan PNS tahun 2009 sebanyak 45 orang, sedangkan PNS yang ada
sebanyak 16 orang, sehingga kekurangan sebanyak 29 orang, hal ini telah
disampaikan kepada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
untuk minta tambahan PNS.
3) Pejabat struktural dan PNS yang ditempatkan pada Pelaksana Harian Badan
Narkotika Provinsi Kalimantan Selatan, pada umumnya belum memahami tugas
operasional tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba ( P4GN ), untuk meningkatkan kompetensi semua PNS telah
diupayakan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis yang diselenggarakan Badan
Narkotika Nasional secara bertahap. Namun sebaiknya dalam pengangkatan
pejabat structural dan staf yang ditempatkan hendaknya mempunyai kompetensi
yang sesuai dengan jabatannya.
20.9. Satuan Polisi Pamong Praja
Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2006
tanggal 28 Desember 2006 tentang Pembentukan SKPD Satpol PP. Provinsi Kalimantan
Selatan. SKPD Satpol PP. Prov. Kalsel sebelumnya (tahun 2005-2006), berada di bawah
SKPD Biro Pemerintahan, Setda Prov. Kalsel, Bagian Ketentraman dan Ketertiban
Umum.
Tujuan pembentukan SKPD Satpol PP. Prov. Kalsel ini dimaksudkan untuk
menyediakan suatu perangkat daerah yang bertugas untuk menyelenggarakan urusan
ketentraman dan ketertiban umum, baik di lingkungan masyarakat, maupun lingkungan
pemerintah. Melaksanakan penegakan terhadap Perda dan Pergub ataupun Keputusan
Pemerintah Daerah lainnya sesuai dengan kewenangan yang dimiliki, serta sebagai
pelaksana kegiatan kegiatan pengamanan dengan tujuan utama menciptakan kondisi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
255
lingkungan yang kondusif yang dapat mendukung kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan daerah Provinsi Kalimantan Selatan serta pengamanan terhadap Pimpinan
Pemprov. Kalsel..
A. Program dan Kegiatan
Tahun 2005 - 2006
1) Kegiatan Pembinaan Polisi Pamong Praja 2) Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Umum
Tahun 2007-2009
4) Program Pelayanan Adm. Perkantoran 5) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 6) Program Peningkatan Disiplin Aparatur 7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan 8) Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan
a. Pelatihan Pengendalian Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan b. Pengendalian Kebisingan dan Gangguan Dari Kegiatan Masyarakat c. Pengendalian Keamanan Lingkungan d. Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan e. Pembangunan Pos Jaga Satpol PP f. Pengamanan Kegiatan Hari Besar Nasional dan Harjad Provinsi serta HUT
Satpol PP g. Pemeliharaan Pos Jaga Satpol PP
9) Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
a. Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Satpol PP. b. Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik Pencegahan
Kejahatan c. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Satpol PP. dengan TNI, Polri
dan Kejaksaan
10) Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan a. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
11) Program Keamanan Dan Ketertiban
a. Pembinaan Keamanan Dan Ketertiban b. Pembinaan Satpol PP
12) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
a. Orientasi Tugas Pokok dan Fungsi
13) Peningkatan Pemberantasan PEKAT a. Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tahun 2005
1) Kegiatan Pembinaan Polisi Pamong Praja Pagu Bantuan Pembinaan Polisi Pamong Praja dalam DASK APBD Tahun
Anggaran 2005 sebesar 25.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp21.000.000,- atau 84 %. Sisa anggaran Rp.4.000.000
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
256
Hasil yang dicapai adalah tersedianya pakaian dinas dan perlengkapan untuk anggota Satuan Polisi Pamong Praja, disiplin dan sikap mental yang lebih baik bagi Satpol PP di Propinsi dan Kabupaten/Kota.
2) Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Umum DASK APBD Tahun 2005 untuk Kegiatan Pembinaan Keamanan dan
Ketertiban Umum adalah sebesar Rp.200.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.154.055.000,- atau 77 %
Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan koordinasi kepada instansi terkait dalam rangka mewujudkan dan memelihara stabilitas daerah dengan cara menilai intensitas dan ekstensitas gangguan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Selain itu juga dilakukan pembinaan keamanan dan ketertiban umum ke Kabupaten / Kota se Kalimantan Selatan yang hasilnya dapat mengetahui mengenai perkembangan dan keadaan kejadian serta usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota.
Khusus Tahun 2005 juga telah dilakukan koordinasi dengan Instansi di daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum melalui peningkatan kinerja Polisi Pamong Praja yang sinergis dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan didalam melakukan operasi pekat, baik yang berkenaan dengan operasi Narkoba, PSK dan gepeng yang jumlah keseluruhan lebih kurang 204 orang terjaring dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Tahun 2006
1) Pembinaan Keamanan & Ketertiban Umum (realisasi keuangan 75%, fisik 100%).
2) Pembinaan Polisi Pamong Praja Prov.Kalsel ( realisasi keuangan 88%, fisik 97%).
Tahun 2007
No. Kegiatan Alokasi Dana (Rp.)
Realisasi (Rp.)
Bobot Capaian (%)
Indikator Keberhasilan
1. Program Pelayanan Adm. Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat 600.000 600.000 100 Kelancaran pelaksanaan kegiatan surat
menyurat Satpol PP. pada tahun 2007. Jasa Administrasi Keuangan 2.700.000 2.700.000 100 Kelancaran pelayanan administrasi
keuangan pada tahun 2007. Penyediaan Alat Tulis Kantor 1.675.000 1.675.000 100 Ketersediaan ATK Satpol PP. untuk
tahun 2007. Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 13.550.000 13.250.000 97,79 Pemenuhan kebutuhan barang cetakan
serta biaya penggandaan / fotocopy untuk Satpol PP. tahun 2007
Penyediaan Bahan Bacaan Aturan PerUndang-undangan
7.000.000 7.000.000 100 Ketersediaan bahan bacaan aturan Per Undang-undangan sebagai bahan referensi Satpol PP tahun 2007.
Rakor / Rakon ke Luar Daerah 40.435.000 40.435.000 100 Pelaksanaan Rakor / Rakon ke Luar Daerah bagi Aparat Satpol PP pada tahun 2007.
Rakor / Rakon Dalam Daerah 7.950.000 7.950.000 100 Pelaksanaan Rakor / Rakon di Dalam Daerah Prov. Kalsel, bagi Aparat Satpol PP pada tahun 2007.
Dokumentasi Kegiatan Satpol PP, 2.040.000 2.040.000 100 Pembuatan dokumentasi kegiatan Satpol PP. tahun 2007.
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Pengadaan Mebeleur 13.940.000 13.940.000 100 Pengadaan mebeleur utk melengkapi kantor satpol PP. pada tahun 2007.
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 37.500.000 37.500.000 100 Ketersediaan Peralatan Kantor dan Operasional ; Komputer, Laptop, Telepon dan Faxcimile, Handy Talkie untuk Satpol PP. tahun 2007.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya 46.200.000 46.200.000 100 Pengadaan Pakaian Dinas untuk
Pejabat, Staf serta Anggota Satpol PP. tahun 2007.
4. Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
257
No. Kegiatan Alokasi Dana (Rp.)
Realisasi (Rp.)
Bobot Capaian (%)
Indikator Keberhasilan
Pelatihan Pengendalian Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan
28.985.000 28.985.000 100 Pelatihan Dalkam untuk Pejabat / Pelaksana Satpol PP. tahun 2007.
Pengendalian Kebisingan dan Gangguan Dari Kegiatan Masyarakat
4.000.000 4.000.000 100 Pelaksanaan Pengendalian dan Pembinaan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan gangguan pada tahun 2007.
Pengendalian Keamanan Lingkungan 31.200.000 31.200.000 100 Pelaksanaan kegiatan pengendalian terhadap kegiatan masyarakat pada tahun 2007.
5. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Satpol PP.
20.000.000 20.000.000 100 Pembinaan, Penertiban dan Penegakan Perda, Pergub, Kepgub di Wilayah Prov. Kalsel pada tahun 2007.
Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik Pencegahan Kejahatan
20.000.000 20.000.000 100 Kursus, Pelatihan Intelejen bagi aparatur Satpol PP. tahun 2007.
Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Satpol PP. dengan TNI, Polri dan Kejaksaan
16.000.000 16.000.000 100 Kursus, Pelatihan Bintek untuk PPNS di lingkungan Satpol PP. tahun 2007.
6. Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 6.225.000 6.225.000 100 Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi kondisi kamtramtibum wilayah pada tahun 2007.
7. Program Keamanan Dan Ketertiban Pembinaan Keamanan Dan Ketertiban 114.340.000 Pelaksanaan Pembinaan Kamtramtibum
pada tahun 2007. Pembinaan Satpol PP 106.810.000 Penyelenggaraan Pembinaan terhadap
Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Kalsel pada tahun 2007.
J U M L A H 521.150.000 453.546.600
Tahun 2008
No. Kegiatan Alokasi Dana
(Rp.) Realisasi (Rp.)
Bobot Capaian %
Indikator Keberhasilan
1. Program Pelayanan Adm. Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2.000.000 600.000 30 Kelancaran Pelaksanaan Kegiatan Surat
Menyurat dinas pada TA. 2008. Belanja Jasa Telepon 4.800.000 1.398.644 29 Pembayaran Jasa Telepon Satpol PP.
No. 3350650 selama tahun 2008. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 74.000.000 51.500.000 69 Pembayaran honor panitia ;
Bendaharawan dan 8 orang PPTK s/d Des. 2008
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 7.800.000 7.800.000 100 Upah 2 orang tenaga kebersihan dan pembelian alat pembersih serta bahan pembersih TA.2008
Penyediaan Alat Tulis Kantor 16.326.000 16.323.000 100 Ketersediaan ATK Satpol PP, s/d akhir tahun 2008.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
8.000.000 8.000.000 100 Pembuatan buku profil, juklak, juknis, protap dlsb serta biaya fotocopy pada TA.2008
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
131.827.500 117.800.000 89 Ketersediaan Alat dan Perlengkapan pelaksanaan tugas perkantoran s/d Des. 2008
Penyediaan Makanan dan Minuman 26.361.500 25.702.300 97 Ketersedian bahan makanan dan minuman serta alat dan perabot rumah tangga untuk kegiatan kantor Satpol PP. tahun 2008.
Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Luar Daerah
185.825.000 161.555.000 87 Pelaksanaan Rakor, Rakon, Raker Satpol PP. ke Luar Daerah pd. TA. 2008
Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Dalam Daerah
105.250.000 71.460.000 68 Pelaksanaan Rakor, Rakon, Raker Satpol PP. di Dalam Daerah pd. TA. 2008
Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 78.000.000 66.350.000 85 Pembayaran Gaji 8 (delapan orang) Anggota Satpol PP yang berstatus PTT serta 2 (dua) orang tenaga honor Satpol PP. TA.2008.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 73.430.000 66.700.000 91 Pengadaan Perlengkapan Gedung
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
258
No. Kegiatan Alokasi Dana
(Rp.) Realisasi (Rp.)
Bobot Capaian %
Indikator Keberhasilan
Kantor Satpol PP. pd. TA. 2008 Pemeliharaan Rutin Kendaraan dinas dan
Operasional Satpol PP 20.000.000 20.000.000 100 Pemeliharaan dan pembelian suku
cadang 2 (dua) kendaraan dinas roda 4 dan 2 (dua) kendaraan operasional roda 4 jenis pickup s/d Des. 2008
3. Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan pakaian dinas satpol PP
beserta perlengkapannya
51.470.000 50.870.000 99 Pengadaan pakaian dinas Satpol PP beserta kelengkapannya sejumlah 67 stel pd. TA. 2008.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
710.000 710.000 100 Honor dan bahan atk pembuatan LKPJ, LPPD, LAKIP dlsb TA. 2008.
5. Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan
Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan
197.250.000 194.670.000 99 Kesiapan pelaksanaan tugas 48 orang Anggota Satuan Polisi PP. selama tahun 2008.
Pembangunan Pos Jaga Satpol PP 50.000.000 50.000.000 100 Pembangunan 5 (lima) buah Pos Jaga / Piket Satpol PP. pd. TA. 2008
Pelatihan Pengendalian Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan
70.000.000 69.820.000 99 Pelatihan Dalkam terhadap 60 Anggota Satpol PP. dalam 2 (dua) Angkatan selama TA. 2008
Pengendalian Keamanan Lingkungan 50.000.000 49.340.000 99 Pelaksanaan Patroli rutin tahun 2008, sebanyak 12 x patroli, 7 orang pelaksana, selama 12 bulan.
Pengamanan Kegiatan Hari Besar Nasional dan Harjad Provinsi serta HUT Satpol PP
162.750.000 145.622.000 90 Pengamanan kegiatan perayaan Hari Besar Nasional, Harja Provinsi serta HUT Satpol PP, termasuk Pam Kegiatan Rutin Pemprov Kalsel ; seperti Apel Gabungan, Apel Pagi Rutin serta Pam dan Pengawalan terhadap Pimpinan Pemprop Kalsel
Pemeliharaan Pos Jaga Satpol PP 15.000.000 15.000.000 100 Pelaksanaan pemeliharaan terhadap 5 (lima) buah Pos Jaga / Piket Satpol PP.
6. Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Satpol PP.
100.000.000 70.749.500 71 Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan serta Evaluasi Kegiatan Satpol PP s/d Des. 2008
Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Satpol PP
45.000.000 42.000.000 93 Pelaksanaan Bintek terhadap 3 (tiga) orang pejabat struktural Satpol PP. di Jakarta pd. TA. 2008
7. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Orientasi Tugas Pokok dan Fungsi 40.000.000 40.000.000 100 Kunjungan kerja dan Study Banding 10 orang aparatur Satpol PP. selama 4 (empat) hari ke Luar Daerah pd. TA. 2008
8. Peningkatan Pemberantasan PEKAT Penyuluhan Peraturan Perundang-
undangan 75.000.000 53.180.000 71 Kegiatan Penyuluhan terhadap
masyarakat sebanyak 6x dengan 4 orang pelaksana pada TA. 2008
J U M L A H 1.590.800.000 1.397.150.444
Tahun 2009
No. Program Dan Kegiatan Alokasi Dana
( Rp ) Realisasi ( Rp )
Bobot Capaian %
Indikator Keberhasilan
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Komunikasi, SD. Air dan Listrik Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Rapat Koordinasi / Konsultasi ke Luar Daerah Rapat Koordinasi / Konsultasi Dalam
3.600.000
64.800.000
7.200.000
16.881.500 34.072.000
6.000.000
763.282
59.600.000
7.200.000
16.881.500 34.072.000
6.000.000
21,20 91,98 100 100 100 100
Pembayaran Jasa Telepon Jan s/d Des 2009. Pembayaran Honor Bendaharawan, 8 PPTK s/d Jan s/d Des 2009. Ketersediaan bahan pembersih, dan honor tenaga cleaning service Jan s/d Des 2009. Ketersediaan ATK Kantor Jan s/d Des 2009. Pelaksanaan Kegiatan Rakor / Rakon ke
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
259
No. Program Dan Kegiatan Alokasi Dana
( Rp ) Realisasi ( Rp )
Bobot Capaian %
Indikator Keberhasilan
Daerah Penyediaan Jasa pegawai Non PNS Penyediaan Jasa Dokumentasi Kegiatan
91.560.000
2.000.000
90.960.000
2.000.000
99,34 100
Luar Daerah. Pelaksanaan Kegiatan Rakor / Rakon Dalam Daerah. Pembayaran Gaji 7 Tenaga PTT dan 2 tenaga honor Jan s/d Des 2009. Pelaksanaan Dokumentasi Giat Satpol PP Jan s/d Des 2009.
2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1.150.000
1.150.000
100
Paket Lap. Capaian Kinerja & Keuangan Jan s/d Des 2009. (termasuk laporan 5 tahunan SKPD).
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin Kendaraan Operasional
25.000.000
30.000.000
24.850.000
20.000.000
99,40 66,67
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor guna mendukung pelaksanaan kegiatan kantor pada tahun 2009. Pembelian suku-cadang, perbaikan ringan dan perbaikan berat terhadap 4 (empat) kendaraan operasional Satpol PP tahun 2009
4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
49.860.000
49.087.000
98,45
Pengadaan 89 stel Pakaian Dinas Satpol PP beserta perlngkapannya untuk TA. 2009.
5. Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan. Pelatihan Pengendalian Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan Pengendalian Keamanan Lingkungan Pengamanan Kegiatan Hari Besar Nasional, Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan, dlsb
427.900.000
34.705.000
123.837.500
103.700.000
427.900.000
34.705.000
123.687.000
96.850.000
100 100 99,88 93.39
1. Ketersediaan Aparat Pam-
Kamtramtibum serta Penanggung Jawab Piket s/d Bln. Des 2009
2. Penyelenggaraan Was-Giat Disiplin PNS Pemprov Kalsel s/d Bln Des 2009.
3. Giat Wasdalops Satpol PP. Jan s/d Des. 2009.
1. Peningkatan kemampuan dan teknik Dalkam Anggota Satpol PP. TA. 2009.
2. Kesiagaan aparat Pam-Kamtramtibum TA.2009.
1. Penyelenggaraan Diklat / Bintek
Satpol PP. Jan s/d Des. TA.2009 2. Penyediaan Sarana pendukung
kegiatan Dalkam TA. 2009 1. Penyelenggaraan Pam Giat
upacara Resmi Hari Besar Nasional, Hari Jadi Prov dan HUT Satpol PP s/d Bln. Des. 2009.
2. Pelaksanaan PAM HUT Harjad Provinsi Kalsel, meliputi upacara resmi dan giat lainnya s/d Des. 2009.
3. Pelaksanaan PAM thd Pimpinan dlm rangka kegiatan Hari Besar Nas dan Provinsi dan kegiatan lain yang dilaksanakan Pimpinan pd TA. 2009.
4. Pelaksanaan PAM thd kegiatan rutin Pemrov. Kalsel.
6. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Pengawasan Pengendalian Dan Evaluasi Kegiatan Satpol PP Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Satpol PP dengan TNI, Polri dan Kejaksaan
53.275.000
34.995.000
49.230.000
34.345.500
92,41
98,14
Pelaksanaan kegiatan Pengawasan Lingkungan, Pengendalian Keamanan Lingkungan serta evaluasi, baik di lingkungan masyarakat dan atau lingkungan pemerintah Jan s/d Des 2009. 1. Pelaksanaan Rakon dgn Aparat
Gakum terkait pd TA. 2009. 2. Konsultasi dan koordinasi dgn
Satpol Kab / Kota di wilayah Prov. Kalsel pd TA. 2009
3. Rakor / Rakon dgn Aparat TNI, Polri dan Kejaksaan serta Satpol PP.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
260
No. Program Dan Kegiatan Alokasi Dana
( Rp ) Realisasi ( Rp )
Bobot Capaian %
Indikator Keberhasilan
Kab / Kota guna mendapatkan kerjasama yang sinergis dlm giat kamtramtibum pd TA. 2009
J U M L AH 1.110.536.000 1.079.093.782 -
C. Permasalahan dan Solusi
1) Terbatasnya jumlah personil sesuai kebutuhan minimal Satpol PP, baik aparatur
pelaksana lapangan (Anggota Satpol PP), maupun pelaksana administrasi
Sekretariat Satpol PP.
Solusi yang diharapkan adalah pertimbangan terhadap pemenuhan kebutuhan PNS
Satpol PP. baik untuk melaksanakan tugas sebagai Anggota Satpol PP. maupun
untuk staf pelaksana.
2) Terbatasnya kendaraan operasional untuk kegiatan operasional Satpol PP.
khususnya untuk mobilisasi satuan dalam pelaksanaan tugas Pamwil untuk kegiatan
penegakan hukum ; Perda / Pergub yang lokasinya berada diluar daerah (di luar
Ibukota Prov. Kalsel).
Solusi yang diharapkan adalah tersedianya alokasi anggaran yang mencukupi guna
pemeliharaan kendaraan dinas operasional, mengingat pelaksanaan tugas
Penegakan Perda / Pergub Satpol PP. Provinsi adalah meliputi seluruh Wilayah
Kalimantan Selatan. Serta pelaksanaan tugas Pam terhadap Pimpinan / Pejabat
Pemrov. Kalsel khususnya untuk kegiatan Pam Luar Daerah.
3) Kegiatan penyaluran aspirasi masyarakat yang tidak selalu dapat diprediksikan,
sedangkan kegiatan pengamanan guna tertibnya kegiatan masyarakat dimaksud
tetap harus dilaksanakan.
Solusi yang diharapkan adalah tersedianya dana / alokasi anggaran yang bersifat
taktis operasional yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk mendukung
kelancaran kegiatan Pam dan Kamtramtibum terhadap kegiatan penyaluran aspirasi
masyarakat.
4) Terbatasnya Alokasi Anggaran Satpol PP yang mengakibatkan beberapa kegiatan
harus dilakukan penyesuaian dan penyusunan skala prioritas secara lebih ketat,
sehingga beberapa kegiatan yang seyogyanya terlaksana pada TA. 2009 harus
ditunda dan dialokasikan pada ABT TA. 2009 dan atau APBD TA. 2010.
Solusi yang diharapkan adalah, adanya kesamaan persepsi dari pihak pemegang
otoritas kegiatan dan anggaran (seperti Bappeda, Biro Keuangan) dengan Satpol
PP. untuk pada lain kesempatan setidaknya dapat memberikan solusi alternatif atau
dukungan teknis sesuai kebutuhan anggaran pelaksanaan tugas yang diperlukan
guna kelancaran pelaksanaan tugas yang diemban Satpol PP. Prov. Kalsel..
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
261
5) Perlu adanya peningkatan kemampuan dan kompetensi terhadap aparatur Satpol
PP, khususnya terhadap aparat yang bertugas dilapangan (Anggota Satpol PP) guna
dapat menyesuaikan dengan dinamika kamtramtibum di Wilayah Kalimantan
Selatan, baik dalam Penegakan Peraturan Daerah maupun Peraturan Gubernur, di
lingkungan masyarakat maupun lingkungan instansi pemerintah.
Solusi yang diharapkan adalah tersedianya alokasi anggaran yang mencukupi agar
dapat menyelenggarakan kegiatan Pengembangan terhadap Sumber Daya Manusia
Satuan Pol. PP. guna tersedianya aparatur Satpol PP. yang berkualitas dan memiliki
kompetensi sesuai kebutuhan, serta adanya ketersediaan sarana pendukung
kegiatan yang dibutuhkan.
6) Kerjasama dan pembagian tugas, baik antara Satpol PP. Provinsi dengan Satpol PP.
Kab / Kota serta dengan aparat penegak hukum terkait seperti TNI, Polri dan
Kejaksaan, serta instansi terkait lainnya perlu untuk lebih dioptimalkan guna sinergi
penegakan hukum, kejelasan pembagian tugas dan kewenangan serta dukungan
terhadap kelanjutan proses tindak-lanjut pasca kegiatan operasi.
Melakukan seleksi terhadap kegiatan pada bidang Kerjasama dan Penyidikan
dengan memprioritaskan kegiatan sesuai dengan skala prioritas yang telah
ditentukan.
20.10. Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada Kantor Penghubung Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan atau Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan di Jakarta selama periode 2005 – 2010 adalah sebagai berikut :
1) Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2005 : a. Pementasan/pagelaran seni dan budaya b. Rehabilitasi Anjungan Kal-Sel TMII c. Pengadaan Peralatan Pendukung Kegiatan Anjungan d. Pemeliharaan Gedung Kantor Penghubung e. Pengadaan Fasillitas Kantor Penghubung f. Pemeliharaan Pengadaan Alat Kantor, Mess, Kediaman Gubernur/Wagub, Ketua
DPRD, Sekda
2) Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2006 : a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yang meliputi :
- Rehabilitasi Kediaman Gubernur/Wakil Gubernur - Rehabilitasi Wisma/Mess Pemerintah Provinsi KalSel - Rehabilitasi Gedung dan Rumah Dinas Kepala Kantor - Pengadaan Fasilitas Mess/Wisma, Kediaman Dinas GUbernur/Wakil Gubernur,
Ketua DPR, Sekda dan Kepala Kantor - Pengadaan Fasilitas dan Administrasi Kantor
b. Pembinaan Kesenian dan Kebudayaan, Meliputi : - Pementasan/Pagelaran, Pameran Seni Budaya Anjungan Kalimantan Selatan
TMII di Jakarta
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
262
- Pengadaan Pendukung Kegiatan Anjungan Kalsel
3) Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2007 : a. Program Pelayanan Administrasi Kantor b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Pembangunan Gedung Kantor - Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan - Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas - Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional - Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas - Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor - Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur d. Peningkatan Sarana dan Prasarana
- Rehabilitasi Gedung Kantor dan Rumah Dinas - Rehabilitasi Anjungan Kalsel TMII - Rehabilitasi Gubernur/Wakil Gubernur - Pengadaan Fasilitasi Kantor dan Administrasi Kantor - Pengadaan Fasilitasi Wisma/Mess, Kediaman Gubernur /Wakil, Ketua DPRD
dan Sekda - Pengadaan Peralatan pendukung kegiatan Anjungan Kalsel TMII - Pementasan/Pagelaran, Pameran seni dan budaya Kalsel
4) Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2008 : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi : b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi :
- Pembangunan Gedung Kantor - Pemeliharaan Rutin / Berkala Rumah Jabatan - Pemeliharaan Rutin / Berkala Rumah Dinas - Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas/Operasional - Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Rumah Jabatan / Dinas - Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor - Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor - Pembangunan Kembali Gedung Mess KalSel
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi : d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana, meliputi :
- Rehabilitasi Gedung Kantor dan Rumah Dinas - Rehabilitasi Kediaman Gubernur/Wakil Gubernur - Rehabilitasi Anjungan Kalsel TMII - Pengadaan Fasilitas Kantor dan Administrasi Kantor - Pengadaan Fasilitas Wisma/Mess, kediaman Gub/Wkl Gub, Ketua DPRD dan
Sekda, Kepala Kantor - Pengadaan peralatan Pendukung Kegiatan Anjungan TMII - Fasilitasi Penyelenggaraaan Festival Budaya Daerah TMII
5) Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2009 : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Pembangunan Gedung Kantor - Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan - Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas - Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional - Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas - Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor - Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
- Rehabilitasi/Gedung Kantor dan Rumah Dinas
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
263
- Rehabilitasi Anjungan Kalsel TMII - Rehabilitasi kediaman Gubernur/Wakil - Pengadaan Fasilitas Kantor dan Administrasi Kantor - Pengadaan Fasilitas Wisma/Mess, Kediaman Gubernur/Wakil,Ketua DPRD dan
Sekda - Pengadaan Peralatan pendukung kegiatan Anjungan TMII - Fasilitasi Penyelenggaraan Festival budaya daerah TMII
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tahun 2005 Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Di Jakarta
Belanja Langsung 2005
NO Uraian Kegiatan Anggaran Realisasi Persentasi
DASK Anggaran (%)
1 Pementasan/Pagelaran Seni & Budaya 75,000,000 75,000,000 100% 2 Rehabilitasi Anj.Kal-Sel TMII 120,000,000 120,000,000 100% 3 Pengadaan Peralatan Pendukung
Kegiatan 50,000,000 50,000,000
100% 4 Pemeliharaan Gedung Kantor Penghubung 50,000,000 50,000,000 100% 5 Pengadaan Fasilitas Kantor Penghubung 50,000,000 50,000,000 100% 6 Pemeliharaan Pengadaan Alat
Kantor,Mess, Kediaman Gub,Wagub,Ketua DPRD,Sekda
200,000,000 200,000,000 100%
JUMLAH 545,000,000 545,000,000 100%
Tahun 2006 Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Di Jakarta
Belanja Langsung 2006
NO Uraian Kegiatan Anggaran Realisasi Persentasi
DASK Anggaran (%)
1 Rehabilitasi Kediaman Gub/Wagub 150,000,000 150,000,000 100%
2 Rehabilitasi Wisma/Mess Pemprov Kal-Sel 75,000,000 75,000,000 100%
3 Rehabilitasi Gedung dan Rumah Dinas Kantor
75,000,000 75,000,000 100%
4 Pengadaan Fasilitas Mess,Kediaman, Gub/ Wagub, Ketua DPRD,Sekda dan Kepala Kantor
217,800,000 217,700,000 99.95%
5 Pengadaan Fasilitas Administrasi Kantor 75,000,000 75,000,000 100%
6 Pementasan/Pagelaran Seni dan Budaya Anjungan Kal-Sel TMII
193,000,000 192,850,000 99.92%
7 Pengadaan Pendukung Kegiatan Anjungan Kal-Sel TMII
100,000,000 99,900,000 99.90%
JUMLAH 885,800,000 885,450,000 99.96%
Tahun 2007 Kantor penghubung pem. Prov kalimantan selatan di jakarta
Belanja Langsung 2007
NO KEGIATAN TARGET (Rp)
REALISASI (Rp)
%
1. Program Pelayanan Administrasi Kantor, meliputi :
Penyediaan Jasa surat – menyurat 6.500.000 4.485.650 69 Penyediaan Jasa Komunikasi sumber daya
air dan listrik 270.000.000 215.485.364 80
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
264
NO KEGIATAN TARGET (Rp)
REALISASI (Rp)
%
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 639.100.000 639.100.000 100 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6.000.000 6.000.000 100 Penyediaan alat Tulis Kantor 15.200.000 15.200.000 100 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 13.900.000 13.900.000 100
Penyediaan instalsi Listrik/Pen. Bangunan Kantor
6.000.000 6.000.000 100
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang – undangan
3.000.000 3.000.000 100
Penyediaan Bahan Logistik 21.300.000 4.339.719 20 Penyediaan Makanan dan Minuman 36.000.000 36.000.000 100 Rapat – rapat koordinasi dan Konsultasi
keluar daerah 184.500.000 184.500.000 100
Penyediaan Jasa pegawai Non PNS 447.600.000 421.665.000 94 2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Pembangunan Gedung Kantor 6.319.000.000 2.027.335.738 32 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah
Jabatan 2.500.000 2.500.000 100
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas 9.000.000 9.000.000 100 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasinal 259.500.000 221.280.547 85
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas
3.500.000 3.500.000 100
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
10.000.000 10.000.000 100
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
47.000.000 23.200.000 49
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan Pakaian Dinas beserta
perlengkapan 12.300.000 12.300.000 100
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 7.200.000 7.200.000 100 Pengadaan Pakaian Khusus dari tertentu 13.500.000 13.500.000 100 4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Gedung Kantor dan Rumah
Dinas 100.000.000 100.000.000 100
Rehabilitasi Anjungan Kal-Sel TMII 165.000.000 150.000.000 91 Rehabilitasi Kediaman Gubernur/Wakil
Gubernur 75.000.000 65.000.000 87
Pengadaan fasilitas kantor dan administrasi kantor
100.000.000 100.000.000 100
Pengadaan fasilitas Wisma/Mess, Kediaman Gubernur/Wagub, Ketua DPRD dan Sekda
100.000.000 99.250.000 99
Pengadaan Peralatan pendukung kegiatan Anjungan Kal-Sel TMII
100.000.000 98.200.000 98
Pementasan/Pagelaran , Pameran seni dan Budaya Kal-sel
300.000.000 300.000.000 100
Tahun 2008
Kantor penghubung pem. Prov kalimantan selatan di jakarta Belanja Langsung 2008
NO PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI REALISASI Persentase
SPM %
1 Program Pelayanan Administrasi Kantor, meliputi :
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 6.100.000 4.033.900 66.13 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber
daya air dan Listrik 345.000.000 179.450.035 52.01
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
265
NO PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI REALISASI Persentase
SPM %
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
665.730.000 664.430.000 99.80
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 7.500.000 7.500.000 100 Penyediaan alat Tulis Kantor 15.200.000 15.200.000 100 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 16.200.000 16.200.000 100
Penyediaan Instalasi Listrik/Pen Bangunan Kantor
7.500.000 7.500.000 100
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang - undangan
3.000.000 3.000.000 100
Penyediaan Bahan Logistik 6.000.000 4.947.892 82.46 Penyediaan Bahan Makanan dan
Minuman 39.000.000 39.000.000 100
Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
419.065.000 226.430.600 54.03
Rapat - rapat Koordinasi dalam Daerah 75.000.000 37.050.000 49.40 Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 392.400.000 345.400.000 88.02 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Kantor 6.419.850.000 3.974.327.783 61.90 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah
Jabatan 6.000.000 5.000.000 83.33
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
10.000.000 8.058.500 80.59
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional 369.000.000 207.728.995 77.22
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan rumah jabatan/Dinas
4.000.000 3.500.000 87.50
Pemeliharaan Rutin/Berkala
Perlengkapan Gedung Kantor 10.000.000 7.500.000 75
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
32.000.000 21.000.000 65.63
Pembangunan Kembali Gedung Mess Kal-Sel
4.199.322.000 3.670.596.933 87.41
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapan
9.150.000 9.150.000 100
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 8.350.000 8.350.000 100 Pengadaan Pakaian Khusus Hari
tertentu 10.500.000 10.500.000 100
4 Peningkatan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Gedung Kantor dan Rmh
Dinas 59.750.000 52.250.000 87.45
Rehabilitasi Anjungan Kal-Sel TMII 1.676.840.500 25.000.000 1.49 Rehabilitasi Kediaman Gubernur/ Wakil
Gubernur 22.550.000 22.550.000 100
Pengadaan Fasilitas Kantor dan Administrasi Kantor
35.000.000 33.200.000 94.86
Pengadaan Fasilitas Wisma/Mess, Kediaman Gubernur/Wagub, Ketua DPRD dan Sekda
97.705.000 85.348.000 87.35
Pengadaan Peralatan Pendukung Kegiatan Anjungan Kal-Sel TMII
306.400.000 83.175.000 27.15
Fasilitas Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah TMII
299.955.000 298.005.000 99.35
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
266
Tahun 2009 Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Di Jakarta
Belanja Langsung TA. 2009
NO PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI REALISASI Persentase
SPM %
1 Program Pelayanan Administrasi Kantor, meliputi : Penyediaan Jasa Surat Menyurat 6.060.000 2.923.500 48,24 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber
daya air dan Listrik 360.000.000 242.166.769 67,27
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 681.000.000 672.500.000 98,75 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 16.500.000 15.382.175 93,23 Penyediaan alat Tulis Kantor 18.600.000 15.594.300 83,84 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 17.199.000 14.724.125 85,61
Penyediaan Instalasi Listrik/Pen Bangunan Kantor
13.800.000 11.648.000 84,41
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang - undangan
3.600.000 3.600.000 100
Penyediaan Bahan Logistik 6.000.000 4.467.140 74,45 Penyediaan Bahan Makanan dan
Minuman 42.000.000 42.000.000 100
Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi
Keluar Daerah 407.780.000 320.320.000 78,55
Rapat - rapat Koordinasi dalam Daerah 50.000.000 45.041.500 90,08 Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 391.800.000 335.550.000 85,64 2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Pembangunan Gedung Kantor 1.199.490.084 1.199.490.084 100 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah
Jabatan 10.000.000 2.360.060 23,60
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
18.500.000 9.526.500 51,49
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
248.600.000 182.532.273 73,42
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan rumah jabatan/Dinas
13.500.000 4.945.000 36,63
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
111.300.000 103.725.000 93,19
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
100.500.000 85.305.000 84,88
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan Pakaian Dinas beserta
Perlengkapan 9.800.000 9.800.000 100
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 8.300.000 8.300.000 100 Pengadaan Pakaian Khusus Hari tertentu 7.125.000 0 4 Peningkatan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Gedung Kantor dan Rmh
Dinas 26.000.000 18.500.000 71,15
Rehabilitasi Anjungan Kal-Sel TMII 25.800.000 0 Rehabilitasi Kediaman Gubernur/ Wakil
Gubernur 25.425.000 6.000.000 23,60
Pengadaan Fasilitas Kantor dan Administrasi Kantor
40.950.000 35.950.000 87,79
Pengadaan Fasilitas Wisma/Mess, Kediaman Gubernur/Wagub, Ketua DPRD dan Sekda
34.500.000 34.500.000 100
Pengadaan Peralatan Pendukung Kegiatan Anjungan Kal-Sel TMII
69.950.000 52.355.000 74,85
Fasilitas Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah TMII
153.630.000 124.035.000 80,74
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
267
Adapun untuk penyerapan dana pada Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan di Jakarta pada tahun anggaran 2009 sampai dengan Desember
2009 (Triwulan IV) mencapai 91,15 %
C. Permasalahan dan Solusi
1) Kantor Perwakilan
Permasalahan
a. Terbatasnya SDM (sumber daya manusia) terutama tenaga – tenaga di bidang
keuangan dan bidang kepegawaian
b. Terbatasnya tenaga pengemudi dan tenaga keamanan
c. Berkurangnya tenaga / pegawai karena sudah memasuki masa pensiun
Solusi
a. Sehubungan terbatasnya tenaga dibidang keuangan dan kepegawaian, kami
sudah meminta tambahan tenaga tersebut ke BKD Provinsi tetapi sampai saat ini
masih belum terealisir. Namun demikian kami berusaha agar keterbatasan ini
dapat diatasi dengan memanfaatkan tenaga yang ada, sambil tetap
mengharapkan agar tenaga yang diminta dapat terealisir
b. Untuk keterbatasan tenaga pengemudi dan tenaga keamanan ini sudah kami
konsultasikan ke BKD dan Biro Keuangan. Tenaga – tenaga ini diperlukan karena
kita mempunyai bangunan kantor yang baru dan perlu tenaga – tenaga tersebut
c. Untuk mengatasi masalah adanya karyawan kita yang memasuki masa pensiun,
maka kita mengharapkan adanya pengangkatan pegawai – pegawai honorer
yang sudah masuk database, sehingga mereka dapat kita harapkan tenaganya
untuk menggantikan para senior mereka yang sudah purna tugas. Kemudian
perlu mengikutsertakan lebih banyak dalam kursus atau pendidikan keterampilan
untuk peningkatan kualitas kerja
2) Mess Pemerintah Provinsi
Permasalahan
a. Minimnya keterampilan tenaga pelayanan
b. Kurangnya tenaga teknis untuk menangani pekerjaan teknik gedung
c. Kurangnya tenaga kebersihan dan tenaga keamanan Mess
Solusi yang ditempuh
a. Untuk mengatasi minimnya keterampilan tenaga pelayanan tamu mess, kita
berusaha untuk memberikan tambahan keterampilan mereka dengan cara
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
268
mengajarkan kepada mereka bagaimana semestinya bersikap dan berperilaku
dalam rangka pelayanan tamu
b. Untuk hal tenaga teknis dalam pengelolaan gedung Mess, kita akan merekrut
tenaga tersebut agar gedung dapat terawat atau terpelihara dengan baik. Hal ini
sudah dikonsultasikan dengan BKD dan Biro Keuangan
c. Demikian juga dengan tenaga kebersihan dan tenaga keamanan perlu
ditambahkan untuk kelancaran tugas dan kelancaran dalam melayani tamu yang
menginap di Mess
3) Anjungan Daerah Kalimantan Selatan di TMII
Permasalahan
a. Anjungan Kalimantan Selatan TMII sekarang ini menjadi tempat tinggal kelelawar
yang jumlahnya mencapai puluhan ribu ekor, hal ini mungkin disebabkan karena
Anjungan Jambi dan Sumatera Selatan yang biasanya dijadikan tempat hunian
bagi kelelawar yang ada di lingkungan TMII sudah melakukan renovasi bangunan
secara total, sehingga kelelawar yang ada pada Anjungan tesebut berpindah ke
Anjungan Kalimantan Selatan. Adapun dampak tersebut diatas mengakibatkan
Anjungan Kalimantan Selatan tidak dapat dipergunakan secara maksimal hal ini
karena kelelawar tersebut mengeluarkan suara yang berisik, kotorannya
mengeluarkan bau yang tidak sedap (sangat menyengat) dan jumlah kotorannya
sangat banyak sehingga mengakibatkan pelapon Anjungan ambruk akibat beban
yang berlebihan
b. Animo masyarakat untuk melihat pertunjukan masih sedikit / kurang
Dari pengalaman kita selama ini dari beberapa kali pertunjukan yang digelar
masih sedikitnya pengunjung yang datang. Sehingga sangat disayangkan sekali
pertunjukan seni budaya tersebut tidak bisa diikuti oleh banyak orang
Solusi yang ditempuh
a. Sehubungan dengan banyaknya kelelawar yang menghuni Anjungan kita, kami
sudah melakukan upaya – upaya mengatasinya seperti:
- Pemasangan sound ultra sonic
- Pemasangan lampu/ penerangan didalam pelapon
- Melakukan fogging
Dari ketiga upaya yang telah dilakukan tersebut semua tidak memberikan hasil
yang maksimal, bahkan juga kami pernah melakukan dengan cara alternative
yaitu menggunakan paranormal, namun hasilnya tidak terlalu bertahan lama.
Setelah empat bulan kelelawar tersebut kembali lagi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
269
b. Untuk mengatasi masalah ini tentu kita akan berusaha bekerja sama dengan
pihak – pihak terkait yang akan melaksanakan pagelaran, seperti Dinas
Pariwisata, Pengelola TMII dan lain – lain. Keterlibatan TMII misalnya mungkin
bisa memberikan sedikit keringanan untuk masuk TMII serta kelancaran lainnya
dalam rangka penampilan
Untuk kedepannya kami dari Kantor Perwakilan dan khususnya Anjungan
Daerah Kalimantan Selatan tetap akan membina sanggar yang ada, pembinaan
terhadap kesenian Hadrah dan Musik Panting dan berusaha tetap mengikuti
kegiatan rutin sesuai dengan agenda dari Badan Pengelola TMII.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
270
21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan
oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Prov. Kalsel.
Berikut dijelaskan kegiatan yang dijelaskan oleh BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan selama
Tahun 2005-2009 :
A. Program Dan Kegiatan
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil yang telah dilaksanakan. Adapun program kegiatan Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan dalam
melaksanakan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Provinsi Kalimantan Selatan
adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan lembaga ekonomi perdesaan.
2) Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan.
3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.
4) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.
5) Pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna.
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Dilihat dari perkembangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 terdapat kenaikan pada anggaran yang dikelola dan dilaksanakan oleh
BPMPD Provinsi Kalsel. Kenaikan ini seiring dengan komitmen pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan dalam peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat dan
penanggulangan kemiskinan secara komprehensif meliputi pemberdayaan masyarakat
dalam aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan, dengan prioritas program yang
disesuaikan dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat serta dilaksanakan
secara berkesinambungan. Dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut bersumber dari
APBD Provinsi Kalimantan Selatan dan APBN.
Adapun perkembangan DPA dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dapat
dilihat dari tabel berikut :
No. DPA Tahun
Sumber Dana
APBD Provinsi Kalsel APBN
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %
Tahun 2005 975.000.000 975.000.000 100 - - -
1. Tahun 2006 1.431.325.000 1.411.745.000 98,6 965.394.000 879.539.090 91,1
2. Tahun 2007 8.365.000.000 8.103.626.832 96,8 597.082.800 510.352.800 85,4
3. Tahun 2008 8.252.000.000 7.881.218.347 95,5 10.130.557.510 8.491.464.881 83,8
4. Tahun 2009 3.137.450.000 2.895.623.570 92,2 13.582.006.000 10.584.157.500 77,9
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
271
Perkembangan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2005 sampai dengan 2009
Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2009 berjumlah 3.838.265 jiwa
dengan penduduk perempuan berjumlah 1.887.551 jiwa (49,2 %) dan penduduk laki-laki
berjumlah 1.950.714 jiwa (50, 8 %). Dilihat secara geografis/wilayah administratif, Kota
Banjarmasin merupakan wilayah yang mempunyai jumlah penduduk terbesar sedangkan
wilayah yang mempunyai jumlah penduduk terkecil adalah Kota Balangan. Meningkatnya
proporsi penduduk usia muda pada dasawarsa ini menimbulkan implikasi berupa
meningkatnya kebutuhan akan sarana dan prasarana pendidikan, sedangkan menurunnya
proporsi jumlah penduduk usia produktif akan memberi dampak kumulatif terhadap
produktivitas nasional. Kelompok usia ini juga akan menanggung semakin banyak penduduk
tidak produktif, karena proporsinya meningkat.
Angkatan kerja di Kalimantan Selatan pada Agustus 2009 berjumlah 1,82 juta orang
dengan penduduk yang bekerja berjumlah sebanyak 1,71 juta orang. Jumlah penduduk yang
menganggur pada Agustus 2009 tercatat sebesar 115,8 ribu orang. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) di Kalimantan Selatan sebesar 6,36 persen. Tenaga kerja di Kalimantan
Selatan terserap di sektor pertanian (42,66 persen), sektor perdagangan (22,04 persen) dan
sektor jasa (14,50 persen). Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh
pekerja sektor informal. Sebanyak 69,96 persen pekerja adalah pekerja di sektor informal.
Sebagian besar dari pekerja tersebut berstatus berusaha sendiri (22,81 persen), berusaha
dibantu buruh tidak tetap (19,61 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar
(27,54 persen).
Penyediaan fasilitas umum juga menjadi salah satu indikator kinerja pemerintah
daerah. Karena itu, lima tahun ke depan penyediaan fasilitas umum baik di perkotaan
maupun perdesaan perlu diupayakan peningkatannya dalam rangka penanggulangan
kemiskinan. Upaya penanggulangan kemiskinan telah menjadi komitmen Pemerintah Daerah
Propinsi Kalimantan Selatan dan tertuang dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan
Nomor 032 Tahun 2005 tentang RPJM Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 – 2010.
Pada sasaran pertama agenda II angka 4 tentang penanggulangan kemiskinan disebutkan
bahwa penyebab kemisikinan di Kalimantan Selatan antara lain disebabkan rendahnya
pendidikan, rendahnya derajat kesehatan, terbatasnya lapangan kerja yang tersedia dan
terbatasnya akses terhadap permodalan, yang merupakan agenda yang harus diselesaikan
dalam kurun waktu 2006-2010. Untuk menjawab tantangan tersebut dalam pelaksanaannya
menggunakan pendekatan tridaya yakni pemberdayaan manusia, pemberdayaan usaha dan
pemberdayaan lingkungan.
Saat ini ada sejumlah SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
yang menangani kemiskinan baik yang termasuk dalam klaster I (berbasis bantuan dan
perlindungan sosial), klaster II, pemberdayaan masyarakat dan klaster III, penguatan
kelembagaan usaha mikro dan kecil. Secara general program, Penanggulangan Kemiskinan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
272
terbagi tiga kelompok (klaster) yakni pertama, Penanggulangan Kemiskinan yang bersifat
darurat (embergency) yaitu kelompok Penaggulangan Kemiskinan berbasis bantuan dan
perlindungan sosial. Untuk klaster I, memiliki karakteristik program yang bersifat pemenuhan
hak dasar utama individu dan rumah tangga miskin meliputi pendidikan, pelayanan
kesehatan, pangan, sanitasi dan air bersih seperti Askeskin, BOS dan Raskin. Kemudian,
klaster II, Penanggulangan Kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat dengan
karakteristik pendekatan partisipatif berdasarkan kebutuhan masyarakat, penguatan
kapasitas kelembagaan masyarakat. Pada klaster II ini, kegiatan masyarakat dilakukan
secara swakelola dan berkelompok, seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) mandiri baik nasional maupun daerah. Program Mandiri Daerah itu seperti
Gerbangmas Taskin Gerbangmas Taskin Mandiri, Gerbangdes, Gemasbangdes, PDSB dan
Program pemberdayaan lainnya yang dikelola SKPD. Disamping itu, ada juga program yang
dikembangkan Perusahaan seperti Program Coorporate Social Responsibility (CSR).
Sedangkan pada kelompok (klaster) III adalah kelompok program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil, dengan karakteristik memberikan
bantuan modal atau pembiayaan dalam skala mikro, memperkuat kemandirian berusaha dan
akses pada pasar serta meningkatkan keterampilan dan mananjemen usaha seperti
program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
1) Kegiatan PNPM – Mandiri Perdesaan
PNPM Mandiri adalah gerakan dalam wujud pembangunan berbasis pemberdayaan
masyarakat yang menjadi kerangka kebijakan serta acuan dan pedoman bagi
pelaksanaan berbagai program pemberdayaan masyarakat dalam rangka
penanggulangan kemiskinan. Di Propinsi Kalimantan Selatan sendiri peluncuran PNPM
Mandiri dimulai oleh Gubernur Kalsel di Banjarmasin pd tgl 7 juni 2007. Tujuan umum
dari PNPM Mandiri ini adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja
masyarakat miskin secara mandiri. Di Propinsi Kalimantan Selatan PNPM Mandiri
dilaksanakan dalam 8 (delapan) program dengan berbagai dinas/badan sebagai leading
sektornya yang meliputi :
a) PNPM Inti : - PNPM Mandiri Perdesaan - PNPM Mandiri Perkotaan - PPIP - PISEW
b) PNPM Penguatan : - PAMSIMAS - PPFM-BLPS - PEMP - PUAP
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
273
Progress Kegiatan PNPM-Mandiri Perdesaan di Provinsi Kalsel
No Tahun Pelaks
Lokasi / Alokasi Realisasi
Keterangan Kab Kec
BLM (milyard)
Kab Kec BLM
(milyard)
1. Tahun 2007 11 45 49 11 41 42,5 3 kec di kab Barito Kuala dan 1 kec di kab Tapin yang mengundur kan diri
2. Tahun 2008 11 68 111,25 11 66 105,75 Terdapat 2 kec di kab HSS yang mengundur kan diri
3. Tahun 2009 10 87 82,7 10 87 82,7 -
Untuk tahun 2007 progress pencairan dana sebesar 100 % sedangkan progress
kegiatan fisik mencapai 98 %. Hal ini dikarenakan masih terdapat 4 Kecamatan di
Kabupaten Banjar yang belum selesai melakukan kegiatan. Dari total dana sebesar
Rp. 42.500.000.000,- yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan sarana dan
prasarana mencapai Rp. 29.193.084.421,- atau mencapai 72,3 % dari biaya riil dan
untuk kegiatan simpan pinjam mencapai Rp. 7.568.760.018,- atau mencapai 18,7 % dari
total dana dan selebihnya sebesar 9 % dipergunakan untuk pembiayaan di bidang
pendidikan maupun kesehatan.
Untuk tahun 2008 progress pencairan dana sebesar 100 % sedangkan progress
kegiatan fisik mencapai 94 %. Dari total dana sebesar Rp. 105.750.000.000,- yang
digunakan untuk pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana mencapai
Rp. 75.694.311.000,- atau mencapai 72 % dari biaya riil dan untuk kegiatan simpan
pinjam mencapai Rp. 18.416.545.000,- atau mencapai 17 % dari total dana dan
selebihnya sebesar 11 % dipergunakan untuk pembiayaan di bidang pendidikan
maupun kesehatan.
Untuk tahun 2009 terdapat 87 kecamatan di 10 kabupaten yang berpartisipasi
dalam pelaksanaan PNPM – Mandiri Perdesaan dan telah menyelesaikan tahap
perencanaan. Secara umum pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berjalan lancar
dan terus mendapat dukungan yang positif dari para pelaku baik di tingkat kabupaten,
kecamatan dan desa. Adapaun alokasi dana untuk pelaksanaan PNPM Mandiri
Perdesaan Tahun 2009 di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai Rp. 82.700.000.000,-
yang terdiri dari dana APBN sebesar Rp. 61.390.000.000,- dan dana sharing dari
kabupaten peserta PNPM MP sebesar Rp. 21.310.000.000,- sampai dengan bulan
September 2009 untuk dana pendamping dari APBD Kabupaten rata-rata pencairan
dana telah dilaksanakan hampir 100 %. Sedangkan untuk dana APBN juga telah telah
dilaksanakan pencairan dana telah mencapai 100 %.
2) Pengentasan Kemiskinan (Gerbangmas Taskin)
Dalam rangka pengentasan kemiskinan, penanggulangan pengangguran serta
percepatan perkembangan ekonomi dan pemerataan maka Pemerintah Provinsi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
274
Kalimantan Selatan mulai tahun 2007 melaksanakan Program Gerakan Terpadu
Pembangunan Masyarakat Kalimantan Selatan untuk Pengentasan Kemiskinan atau
disingkat Gerbangmas-Taskin. Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatantelah
menetapkan kebijakan untuk mengalokasikan anggaran Gerbangmas-Taskin dari APBD
Propinsi bagi 52 Desa/Kelurahan pada 26 Kecamatan di 13 Kabupaten/Kota.
Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2007 dengan dana dari APBD
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2007 kegiatan ini dilaksanakan di
13 kabupaten/kota yang tersebar di 52 desa dengan total dana sebesar
Rp. 2.600.000.000,-. dimana masing-masing desa mendapat alokasi sebesar
Rp. 50.000.000,-. Pada tahun 2008 program ini dilaksanakan di 52 desa pada 13
kabupaten/kota dengan jumlah dana sebesar Rp. 2.600.000.000,- dan pada tahun 2009
kegiatan ini dilaksanakan seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan yang tersebar
di 48 desa/kelurahan dengan jumlah dana sebesar Rp. 2.400.000.000,-. hal ini
dikarenakan kabupaten Tabalong tidak menyediakan dana pendamping sehingga dana
dari Provinsi tidak dicairkan.
Kegiatan yang dibiayai dengan dana dari APBD Provinsi Kalimantan Selatan ini
pelaksanaannya meliputi pembangunan sarana dan prasarana fisik perdesaan seperti
jalan, jembatan, pembuatan WC umum, pembuatan jalan titia, pembangunan sarana air
bersih, kemudian pembangunan sarana pendidikan, renovasi irigasi desa serta
kegiatan simpan pinjam masyarakat dan peningkatan usaha ekonomi masyarakat
lainnya.
Adapun alokasi dana program Gerbangmas-Taskin bagi Desa/Kelurahan
tersebut dipergunakan untuk pemberdayaan usaha minimal sebesar 70 %,
pemberdayaan manusia sebesar 30 %. Adapun proporsi dana pemberdayaan usaha
minimal 80 % dialokasikan untuk kegiatan simpan pinjam bagi Pokmas UEP (Usaha
Ekonomi Produktif), dan maksimal 20 % dapat diinvestasikan untuk usaha sektor riil
oleh UPK (Unit Pengelola Keuangan).
Progress Kegiatan Gerbangmas-Taskin Provinsi Kalsel
No. Tahun Pelaks
Indikator Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%) Kegiatan Outcome
1. 2007 - Pelatihan petugas lapangan lapangan gerbangmas-taskin
- monitoring dan evaluasi
- bantuan keuangan kepada desa/kel lokasi
- meningkatnya kemandirian masy miskin melalui tridaya pemberdayaan
3.319.200.000,- 3.188.620.152,- 96,24
2. 2008 - Pelatihan petugas lapangan lapangan gerbangmas-taskin
- monitoring dan evaluasi
- bantuan keuangan kepada desa/kel lokasi
- meningkatnya kemandirian masy miskin melalui tridaya pemberdayaan
3.560.000.000,- 3.488.165.000,- 97,98
3. 2009 - Pelatihan petugas - meningkatnya 905.000.000,- 838.400.000,- 92,6
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
275
No. Tahun Pelaks
Indikator Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%) Kegiatan Outcome
lapangan lapangan gerbangmas-taskin
- monitoring dan evaluasi
- bantuan keuangan kepada desa/kel lokasi
kemandirian masy miskin melalui tridaya pemberdayaan
3) Stimulan Pembangunan Desa
Pemberian stimulan pembangunan desa yang dimulai sejak tahun 2007 ini
bersifat rangsangan dengan agar masyarakat dapat termotivasi untuk berpartisipasi
dalam pembangunan sehingga diharapkan sekali ada unsur swadaya masyarakat
dalam pelaksanaannya. Sehingga diharapkan dapat mendorong kapasitas pemerintah
desa/kelurahan untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
desa/kelurahan dan mewujudkan keswadayaan dana kemandirian masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan di perdesaan dan kelurahan terutama pembangunan
infrastruktur dasar yang diperlukan.
Tujuan yang ingin dicapai pada program pemberian stimulan pembangunan
desa ini adalah :
1. peningkatan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;
2. meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja serta berusaha serta
pemasaran hasil perkebunan, pertanian dan lain sebagainya;
3. mendorong peningkatan swadaya gotong royong dan kemandirian masyarakat.
Bantuan stimulan pembangunan desa ini dimulai sejak tahun 2007 yang
diluncurkan untuk 62 Kecamatan dan 252 desa/kelurahan di 13 kabupaten/kota dengan
total dana sebesar Rp. 3.075.000.000,-. Sedangkan pada tahun 2008 program ini
dilaksanakan di 50 Kecamatan yang tersebar di 150 desa/kelurahan di 13
kabupaten/kota dengan jumlah dana sebesar Rp. 2.120.000.000,- dan pada tahun 2009
kegiatan ini dilaksanakan seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan di 39
Kecamatan yang tersebar di 88 desa/kelurahan dengan jumlah dana sebesar
Rp. 1.150.000.000,-. Kegiatan yang dibiayai dengan dana dari APBD Provinsi
Kalimantan Selatan ini pelaksanaannya meliputi pembangunan sarana dan prasarana
fisik perdesaan seperti jalan, jembatan kemudian pembuatan profil dan potensi desa
serta kegiatan simpan pinjam masyarakat dan lain-lain.
Dari pengukuran kinerja diatas menunjukan capaian kinerja melalui indikator
terwujudnya penurunan penduduk miskin. Sampai saat ini program penanggulangan
kemiskinan di Kalsel telah menampakkan hasil yang menggembirakan, salah satu
indikatornya menurunnya angka penduduk miskin. Pada tahun 2008 dari 218,90 ribu
penduduk miskin (6,48%) menjadi 175,98 ribu (5,12%) pada tahun 2009. Selain angka
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
276
kemiskinan yang mengalami penurunan, angka pertumbuhan ekonomi Kalsel
mengalami pertumbuhan sekitar 4,03 persen walaupun dalam kondisi dilanda krisis
keuangan global. Angka pertumbuhan ekonomi kalimantan Selatan Triwulan I (Januari-
Maret) mencapai 4,30 persen atau hampir beriringan dengan angka pertumbuhan
ekonomi nasional yang lebih dari empat persen.
Persentase penduduk miskin daerah perkotaan sebesar 4,82 persen, sedangkan
penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 5,33 persen. Selama periode satu tahun,
Indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan Indeks keparahan Kemiskinan (P2) di
Kalimantan Selatan juga mengalami penurunan, baik di daerah perkotaan maupun di
perdesaan. Ini berarti pengentasan kemiskinan di Kalimantan Selatan di satu sisi sudah
menunjukkan hasil yang menggembirakan, namun disisi lain merupakan tantangan yang
terus menerus akan menjadi perhatian untuk dientaskan.
Tingginya capaian kinerja ini antara lain disebabkan semakin efektif dan
efisiennya program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan, semakin
terpadunya pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan dan terjalinnya
koordinasi dan kerjasama yang harmonis pada berbagai tingkatan pemerintahan dalam
mendukung kegiatan yang dilaksanakan.
Keberhasilan dari capaian kinerja ini diperoleh lewat program penanggulangan
kemiskinan yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Provinsi Kalimantan Selatan dan program penanggulangan kemiskinan yang
terdapat diseluruh SKPD yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan termasuk instansi
vertikal yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan serta Pemerintah Kabupaten / Kota.
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja ini adalah
antara lain masih terdapatnya bantuan yang diberikan oleh SKPD yang tidak sesuai
kebutuhan penduduk miskin, bantuan yang diberikan masih bersifat sektoral dan belum
ada keterpaduan dengan sektor lain, data penduduk miskin masih bersifat umum dan
datanya belum dalam bentuk spesifik, koordinasi dengan kegiatan penanggulangan
kemiskinan yang dilakukan pemerintah Kabupaten / Kota yang belum maksimal, dan
terbatasnya anggaran.
C. Permasalahan Dan Solusi
Permasalahan
Penguatan Kelembagaan
1) Kinerja lembaga kemasyarakatan di desa dan kelurahan masih dirasakan lemah dalam
mendorong peran aktif masyarakat mengelola program-program pembangunan guna
mewujudkan kemandirian dan ketahanan masyarakat.
2) Tidak dimanfaatkannya lembaga kemasyarakatan yang ada di desa dan kelurahan dalam
setiap program yang yang dilaksanakan di desa / kelurahan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
277
3) Masih kurangnya kualitas sumber daya manusia dan dana yang dimiliki oleh lembaga
kemasyarakatan.
4) Belum maksimalnya pembinaan/fasilitasi/pendampingan baik dari pemerintah provinsi
maupun pemerintah kabupaten/ kota untuk dalam upaya penguatan kelembagaan untuk
dapat mengelola program-program pembangunan.
5) Belum memasyarakatnya kemitraan antara lembaga kemasyarakatan di tingkat desa /
kelurahan dengan pihak dunia usaha, LSM maupun Perguruan Tinggi dalam upaya
pemberdayaan.
6) Dana PAP (pembina administrasi proyek) sekurang-kurangnya 1 % dari total alokasi BLM
PNPM-MP tidak tersedia sepenuhnya.
Pengentasan Kemiskinan
1) Upaya penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
secara spesifik daerah (Proram Gerbangmas Taskin) perlu mendapatkan komitmen yang
kuat dan dukungan berarti dari semua pihak. Hal ini dapat terlihat dari masih rendahnya
alokasi anggaran untuk program ini dimana selama empat tahun anggaran baru dapat
menyentuh 50 % desa miskin/tertinggal sesuai data BPS.
2) Masih belum maksimalnya koordinasi lintas sektor dalam hal penanganan dan
pengentasan kemiskinan di daerah.
3) Masih terbatasnya kemampuan aparat di kabupaten/kota yang merupakan ujung tombak
penanganan program-program pemberdayaan dan masih banyak keputusan sekretariat
tetap program gerbangmas-taskin kabupaten/kota yang tidak disampaikan ke Provinsi.
4) Belum maksimalnya dana pendamping (sharing) kabupaten/kota terhadap program
Gerbangmas-Taskin dimana masih ada sebagain kabupaten/kota yang tidak
mengalokasikan dana sharing tersebut.
5) Masih melekatnya kesan lama di masyarakat bahwa program-program yang digulirkan
atau diluncurkan oleh Pemerintah adalah hibah atau hadiah yang tidak perlu dikembalikan
lagi terutama dalam perguliran dana usaha sehingga untuk ini diperlukan pendampingan
dan penggiringan yang sangat ketat dari pendamping.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan Sosial Ekonomi
1) berkurangnya anggaran untuk dana stimulan pembangunan desa yang telah
dilaksanakan sejak tahun 2007 dengan sasaran desa tertinggal.
2) belum adanya payung hukum berupa perda kabupaten/kota untuk pengelolaan pasar
desa sebagai tindak lanjut permendagri nomor 42 tahun 2007.
3) Implementasi program Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) masih terkendala belum
adanya perda yang ditindaklanjuti dengan peraturan desa.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
278
Solusi
Penguatan Kelembagaan
1) Perlu peningkatan Kinerja lembaga kemasyarakatan di desa dan kelurahan dalam upaya
mendorong peran aktif masyarakat mengelola program-program pembangunan guna
mewujudkan kemandirian dan ketahanan masyarakat melalui peningkatan kapasitas
berupa pelatihan atau workshop.
2) Perlu penambahan dana PAP (pendamping administrasi proyek) guna mendukung
program/kegiatan yang dilaksanakan.
3) Agar terus mendorong iklim kemitraan antar stakeholders termasuk dunia usaha, LSM
dan perguruan tinggi antara lain melalui kerja sama aktif maupun keterlibatan dalam
berbagai forum.
4) Perlu adanya sosialisasi dan penyamaan persepsi dari seluruh stakeholders bahwa setiap
program yang masuk ke desa agar melibatkan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan
di desa.
Pengentasan Kemiskinan
1) Mendorong kabupaten/kota agar terus membuat program-program guna mendukung
kegiatan pengentasan kemiskinan.
2) Terus meningkatkan koordinasi lintas sektoral dalam penanganan pengentasan
kemiskinan agar upaya pengentasan kemiskinan dapat lebih optimal.
3) Terus meningkatkan kapasitas aparat yang merupakan ujung tombak penanganan
pengentasan kemiskinan melalui pendidikan dan pelatihan.
4) Mendorong kabupaten/kota untuk menyiapkan dana pendamping (sharing) sebagai
komitmen dukungan terhadap program gerbangmas-taskin.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan Sosial Ekonomi
1) Meningkatkan anggaran untuk dana stimulan pembangunan bagi desa tertinggal dalam
upaya mendukung kegiatan sosial ekonomi.
2) Mendorong percepatan pembuatan peraturan daerah yang mendukung kegiatan ekonomi
lokal seperti peraturan daerah pasar desa dan peraturan pelaksanaan pendukungnya.
3) Tersedianya dana PAP 1 % dari BLM untuk peningkatan kapasitas pelaku program dan
masyarakat serta pendukung operasional sekretariat PNPM-MP di Provinsi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
279
22. URUSAN SOSIAL
Penyelenggaraan urusan Sosial di Provinsi kalimantan Selatan dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dinas Sosial Prov. Kalsel.
Penyelenggaraan kegiatan Sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Prov. Kalsel selama
tahun 2005-2009 tergambar sebagai berikut :
A. Program Dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Prov. Kalsel selama tahun 2005-
2009
1) Mencegah dan mengurangi tumbuh kembang serta meluasnya masalah kesejahteraan
sosial
2) Mengentaskan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam kehidupan
yang layak dan normatif
3) Meningkatkan pelayanan dan Bantuan sosial bagi korban bencana dan masalah lainnya
4) Meningkatkan peran serta serta sosial masyarakat dalam melaksanakan Usaha
Kesejahteraan Sosial (UKS).
5) Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan fasilitas kesejahteraan sosial
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Prov. Kalsel selama
tahun 2005-2009, tergambar dalam tabel kemajuan di bidang kesejahteraan sosial berikut :
Jumlah Penyandang Masalah Kesos yang diberi pelayanan dan rehabilitasi
NO Program/Kegiatan Jumlah
Capaian
CAPAIAN
2006 2007 2008 2009
1. Jumlah anak terlantar (Org) 6,000 1,815 1,060 870 362
2. Jumlah Anak Cacat (anak) 1,000 220 184 200 85
3. Jumlah penyandang cacat (orang) 6,000 950 782 800 100
4. Jumlah lanjut usia terlantar (orang) 4,000 700 650 500 170
5. Jumlah korban napza (orang) 479 90 80 100 120
6. Jumlah Tuna Sosial (Gepeng dan Eks
Napi)
1,000 125 40 50 120
7. Jumlah Anak Nakal (Org) 1,000 247 150 105 60
8. Jumlah Anak Jalanan (Org) 3,000 600 200 160 55
Jumlah fakir miskin, Komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang dilatih/dibina
NO Program/Kegiatan Jumlah
Capaian
CAPAIAN
2006 2007 2008 2009
1. Jumlah Fakir Miskin (KK) 22,000 4,000 4,000 2,000 1,050
2. Jumlah Komunitas Adat Terpencil (KK) 1,465 50 886 375 100
3. Jumlah Keluarga Miskin (KK) 8,255 950 950 720 250
4. Jumlah penyuluhan sosial (Org) 350 120 - 60 70
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
280
Jumlah Korban Bencana Alam, Sosial dan Korban Tindak kekerasan dan Migran yang diberi bantuan dan dibina
NO Program/Kegiatan Jumlah
Capaian
CAPAIAN
2006 2007 2008 2009
1. Jumlah korban bencana alam
(orang)
250,000 182,217 81,684 63,617 84,683
2. Jumlah Korban Bencana Sosial
(Jiwa)
25,000 11,253 1,293 5,199 3,373
3. Jumlah Korban Tindak Kekerasan
dan Pekerja Migran (Org)
517 70 81 96 96
4. Jumlah Sumber Daya Sosial yang
didayagunakan (Keg)
49 9 10 10 12
5. Jumlah Akses Jaminan Sosial
(Keg)
21 4 4 4 4
Jumlah lembaga Kesejahteraan Sosial yanng diberdayakan
NO Program/Kegiatan Jumlah
Capaian
CAPAIAN
2006 2007 2008 2009
1. Jumlah Orsos (Orsos) 550 105 31 110 11
2. Jumlah PSM (PSM) 950 190 190 190 40
3. Jumlah Karang Taruna (KT) 300 105 53 55 30
4. Jumlah WKSBM (Desa) 50 8 8 8 7
5. Jumlah Lembaga Dunia Usaha (Org) 350 52 104 50 100
6. Jumlah Pelestarian dan
pendayagunaan Nilai K3S (Org),
8,000 1,450 1,200 320 320
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Terbatasnya SDM dibidang pekerjaan sosial baik di Provinsi, Kabupaten sampai ke
Kecamatan
2) Belum lengkapnya data by name by address dari Kab/Kota, karena di tingkat desa belum
begitu mengerti tentang kriteria PMKS
3) Nomenklatur Dinas Sosial pada Kabupaten / Kota tidak berdiri sendiri, sehingga
pembangunan bidang kesejahteraan sosial kurang menjadi prioritas.
4) Usulan-usulan anggaran yang belum terakomodasi baik pada Dekon maupun APBD,
sehingga jumlah sasaran PMKS yang telah ditetapkan pada RJPMD tidak dapat tercapai.
Solusi
1) Penambahan SDM khususnya dibidang pekerjaan sosial
2) Peningkatan koordinasi lintas sektor
3) Penanganan pembangunan kesos sebaiknya ditangani Dinas tersendiri
4) Peningkatan informasi tentang PMKS untuk petugas Kab/Kota, Kecamatan maupun aparat
desa/kelurahan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
281
5) Mengoptimalkan pemanfaatan SDM yang tersedia agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan
baik
6) Menjalin hubungan baik dan kerjasama intern maupun eksternal.
7) Meningkatkan kepedulian sosial masyarakat
8) Meningkatkan potensi tenaga operasional
9) Menyusun program kegiatan sesuai dengan kebutuhan di daerah dan sesuai dengan pagu
anggaran yang tersedia
10) Memperbaharui data-data pendukung program kegiatan
11) Perlu adanya evaluasi akhir pasca pemberdayaan
12) Perlu dilakukan pendataan PMKS setiap tahun dan diseluruh desa secara bertahap agar
data by name by address tersedia
13) Meningkatkan kerjasama antara Depsos, Dinas Provinsi, Dinas Sosial Kab/Kota, kecamatan,
Aparat Desa/Kelurahan dan TKSM.
14) Pendayagunaan dana kegiatan yang efektif dan efesien
15) Pengembangan program dan kegiatan didukung dengan peningkatan anggaran.
16) Adanya sinkronisasi terutama dalam menyusun pagu dan Mak kegiatan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
282
23. URUSAN KEBUDAYAAN
Penyelenggaraan urusan wajib Kebudayaan di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan
oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
Prov. Kalsel
Berikut dijelaskan penyelenggaraan urusan Kebudayaan yang diselenggarakan oleh
DISPORABUDPAR Prov. Kalsel Selama Tahun 2005-2009 :
A. Program dan Kegiatan
Pembangunan Kebudayan dan Pariwisata merupakan bagian terintegrasi dalam proses
Pembangunan Nasional dalam rangka mencapai cita-cita Bangsa Indonesia sebagai
Bangsa mandiri, maju, adil dan makmur.
Landasan pembangunan kebudayaan dan pariwisata mengacu kepada undang-undang
nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional tahun 2005 sampai 2025,
yang mengamanatkan bahwa pembangunan bidang sosial budaya untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab,
menjadi berdaya saing tinggi untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
Dalam menyelenggarakan urusan Kebudayaan, DISPORABUDPAR memiliki misi dalam
bidang kebudayaan :
1) Meningkatkan ketahanan budaya daerah, menggali dan melestarikan nilai-nilai budaya
sebagai salah satu identitas / jati diri bangsa.
Dan ditempuh melalui kebijakan :
1) Menumbuhkan, mengembangkan dan melestarikan nilai - nilai budaya nasional dan
daerah sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi Pembangunan.
2) Menggali, menambah dan melestarikan peninggalan sejara, tradisi dan kearifan daerah
yang bernilai positif, serta menumbuh kembangkan kesenian daerah terutama di
Kalangan generasi muda.
3) Mengembangkan obyek dan daya tarik wisata agar menjadi Destinasi yang berdaya
saing tinggi sebagai industri yang dapat menunjang perkembangan kesenian dan
kebudayaan daerah.
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas serta memperluas jaringan promosi / pemasaran
pariwisata, seni dan budaya.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2005 No Kegiatan Dana ( Rp ) Realisasi Hasil
1. Festival Kesenian Daerah - Festival Karya Tari Daerah - Festival Kesenian Daerah - Pemberian Hadiah Seni - Festival Kebudayaan Melayu - Festival Erau Kaltim
21.500.000 48.500.000 15.000.000 40.000.000 10.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan 6 Orang 1 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
283
No Kegiatan Dana ( Rp ) Realisasi Hasil
- Parade Tari Nusantara di TMII Jakarata - Festival Seni Tari Pertunjukan Tingkat Nasional
40.000.000 40.000.000
100 % 100 %
1 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan
2.
Program Mensosialisasikan Tentang Aspek Kesenian dan Nilai Tradisional - Dokumentasi Tentang Aspek Kesenian dan Nilai Tradisional
- Pemugaran / Rehap Rumah Perjuangan Durian Rabung HSS.
- Pemugaran Masjid Pendulangan AlabioHSU. - Pemeliharaan Kendaraan.
10.000.000
48.500.000
24.100.000 2.400.000
100 %
100 %
100 % 100 %
1 Kali Kegiatan 1 Buah Rumah 1 Buah Bangunan 1 Buah Mobil
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2006 No Kegiatan Dana Realisasi Hasil
1. Peningkatan Pergelaran & Atraksi Event Daerah. - Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar - Festival Sabilal Muhtadin - Kerjasama pengembangan event & atraksi pariwisata dengan LSM
46.000.000 44.000.000 25.000.000
100 % 100 % 100 %
2 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
2. Program Peningkatan promosi terpadu pariwisata, seni dan budaya - Pembuatan naskah deskripsi kajian seni - Lomba Bakisah Bahasa Banjar - Penyuluhan Bahasa Daerah Banjar - Lomba menulis dan baca Cerpen Bahasa banjar
- Pelatihan / workshop tenaga teknis / seniman - Penyelenggaraan gema takbir ramadhan - Pemberian Penghargaan seni kepada seniman daerah
- Mengikuti parade Tari Nusantara di TMII - Festival Karya Tari Kreasi Daerah - Mengikuti Festival Seni Pertunjukan Tingkat Nasional
- Festival Sinoman Haderah - Festival Kesenian Daerah
25.000.000 20.000.000 12.500.000 12.500.000
25.000.000 26.000.000 30.000.000
50.000.000 20.000.000 50.000.000
20.000.000 38.000.000
100 % 100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
100 % 100 %
1 Paket 1 Kali kegiatan 1 Kali kegiatan 1 Kali kegiatan 1 Kali kegiatan 1 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan 1 Kali Kegiatan
3. Program Peningkatan sarana dan prasarana kebudayaan - Inventarisasi / pengelolaan data kesejarahan & nilai Tradisi
- Inventaris / pegolahan data kepercayaan terhadap TYME
- Rehab / pemugaran rumah perjuangan durian Rabung Kab.HS
- Rehab / penataan lingkungan rumah adat Banjar Bubungan Tinggi
- Pemugaran Mesjid Besar Pandulangan alabio Kab. HSU
- Penyebaran informasi / penyuluhan UU No. 5 tahun 1992 Kab.Banjar
- Pembuatan Buku Kajian Reka ulang Refleksi Kerajaan Banjar
- Pengkajian & pembelajaran penyelenggaraan Kongres Budaya Banjar
15.000.000
10.000.000
50.000.000
30.000.000
25.000.000
20.000.000
20.000.000
40.000.000
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
13 Kab / Kota 1 Kegiatan 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2007 No Kegiatan Dana Realisasi Hasil
1.
Program Peningkatan Promosi Terpadu Pariwisata, Seni dan Budaya. - Festival Borneo - Gebyar Wisata Nusantara - Festival Nusa Dua Bali - Batam Expo - Pasar Wisata (ATIF). - Pameran Bersama dengan Tim Koordinasi
40.000.000 50.000.000 35.000.000 45.000.000 45.000.000 100.000.000
99,98 % 100 % 100 % 91,09 % 91,09 % 100 %
1 kali/6orang 1 kali kegiatan 1 Kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
284
No Kegiatan Dana Realisasi Hasil
Daerah - Majapahit - Road Show Fair - Ikut Serta dalam The 3 rd Indonesia Tourism Fair
- Pameran Patung se Indonesia di Palangkaraya - Pameran Kain Nusantara
40.000.000 100.000.000 100.000.000
37.362.000 38.816.000
100 % 100 % 100 %
100 % 100 %
1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan
2. Program Peningkatan Penyelenggaraan Event-event Promosi Daerah - Pameran Abdi Persada. - Sharing Aruh Ganal. - Sharing Pasta Laut/Mappanretasi - Lomba Jukung/Rally Klotok Hias - Sharing Pelaksanaan Bamboo Rafting - Sharing Baayun Maulid di Desa Banua Halat. - Pagelaran Baayun Maulid di Museum. - Pagelaran Mamanda di Museum. - Pameran Abdi Persada Membangun - Pameran Seni Lukis Anak Remaja. - Peringatan Hari Pariwisata Dunia. - Partisifasi dan Dukungan Pelaksanaan Event Daerah
15.000.000 15.000.000 15.000.000 20.000.000 10.000.000 10.000.000 13.600.000 13.323.000 7.000.000 10.000.000 20.000.000 20.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan 1 kali kegiatan
3. Program Peningkatan Konsultasi/Konsulidasi dan Kerjasama Pariwisata, Seni budaya. - Rapat Koordinasi Budpar se Kal.sel di Banjarmasin
- Rapat Koordinasi Budpar se Kalimantan di Kaltim.
- Pembuatan draf Perda Pariwisata - Pembuatan Draf Perda Kebudayaan. - Pengembangan Adwindo Kalsel.
40.000.000
30.000.000
50.000.000 40.000.000 50.000.000
100 %
100 %
99,09 % 100 % 100 %
1 kali / 100 orang 1 kali / 9 orang 1 kali 1 kali 1 kali
4. Program Peningkatan Pembinaan Sejarah dan Nilai Budaya - Penelitian/Penulisan Kearifan Budaya Banjar. - Penelitian Musik Karawitan Banjar. - Lomba Penulisan Cerpen Bahasa Banjar. - Ceramah Museum. - Lokakarya Kabudayaan dan Pariwisata. - Museum Masuk Sekolah. - Diskusi Musik Karawitan. - Lomba Lukis Anak Seni Budaya Daerah.
15.000.000 9.000.000 10.000.000 7.000.000 16.000.000 40.000.000 7000.000
10.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
10 buku 10 buku 10 buku 100 orang 150 orang 120 orang 100 orang 120 orang
5. Program Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan Budaya Daerah - Penyuluhan UU No. 5/1992 ttg BCB. - Pemberian Gelar Budaya kepada para Tokoh. - Lomba Penulisan Cerita Rakyat. - Festival Makan dan Minum Khas Banjar. - Kongres Budaya Banjar dan Pemberian Gelar Adat.
- Pelestarian Pakaian Adat Banjar. - Lomba Melukis. - Lomba Folk Song. - Pembuatan Foto Latar Belakang. - Reproduksi Foto Sejarah. - Pembuatan Reflika Keraton Banjar - Penerbitan Buliten Bandarmasih. - Penerbitan Leaflet. - Survei Koleksi di 3 Kabupaten. - Heregistrasi Re inventarisasi - Transkrip Naskah Kuno. - Restorasi Koleksi - Penggandaan Naskah Kuno - Konservasi Koleksi 4 kali - Pembuatan Label Koleksi
10.000.000 50.000.000 12.000.000 30.000.000 150.000.000
50.000.000 7.000.000 10.446.000 4.348.000 4.444.000 16.500.000 9.424.000 8.681.000 12.000.000 600.000
7.500.000 8.000.000 4.000.000 16.000.000 6.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
30 orang Buku / naskah 1 kali kegiatan Set/stel Naskah / lukis 10 Dist lagu Lembaran foto Foto-foto Buku/naskah Buku/naskah Buku/naskah Buku/naskah Laporan Koleksi Laporan & buku Koleksi/naskah 50 naskah Koleksi/naskah Koleksi naskah
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
285
No Kegiatan Dana Realisasi Hasil
6. Peningkatan Pergelaran Kesenian Daerah. - Festival Kesenian Daerah - Festival Kesenian Darerah (Lamut, Wayang Gong/Kulit Banjar).
- Parade Tari Nusantara di TMII di Jakarta. - Festival Seni Pertunjukan Nasional. - Pergelaran Tari Pedalaman. - Pergelaran Musikkalisasi Sastra Daerah. - Pergelaran Tari Modern. - Pergelaran Wayang Kulit Banjar. - Pergelaran Kolosal/Atraksi Budaya. - Diklat Musik Karawitan Banjar. - Pergelaran Wayang Kulit Banjar.
25.000.000 40.000.000
70.000.000 30.000.000 10.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 25.000.000 14.000.000 7.000.000
100 % 100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
6 cabang seni 6 group seni 1 cabang seni 6 cabang seni 13 cabang seni 13 cabang seni 1 cabang 1 cabang 13 cabang seni 1 cabang seni 500 orang
7. Program Peningkatan Sistem Informasi Seni Budaya. - Pembuatan Spanduk - Pembuatan Baliho - Pembuatan Undangan - Pembuatan Folder - Pembuatan Booklet Seni dan Budaya Daerah. - Pencetakan Buku Lagu-lagu Karawitan Banjar. - Dokumentasi Foto Kegiatan Taman Budaya. - Dokumentasi Audio Visual Kegiatan Taman Budaya.
- Pengadaan Digital Foto Camera SLR.
5.000.000 6.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 9.000.000 5.000.000 5.000.000
5.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 %
10 buah 10 buah 100 buah 10 buah 10 buah 100 buah 100 buah 50 buah 1 set
8. Program Peningkatan Kualitas SDM Kesenian. - Workshop Tenaga Teknis Seniman - Pemberian Hadiah Seni - Temu Budaya Nasional - Kerjasama Sanggar Seni - Gelar Paket Seni di Daerah Tingkat II
20.000.000 25.000.000 90.000.000 9.000.000 12.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Orang Orang 200 orang 13 buah 13 kali
9. Program Peningkatan Apresiasi Seni dan Budaya. - Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar.
70.000.000
100 %
6 Orang
10. Program Peningkatan Pemeliharaan Bahasa. - Lomba Bakisah Bahasa Banjar.
20.000.000
100 %
50 orang peserta
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2008 No Kegiatan Dana Realisasi Hasil
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Nilai dan Kekayaan Budaya. - Lomba Permainan Tradisional - Pembuatan Pelaminan Adat Banjar - Musyawarah Dayak se Kallsel - Penulisan Upacara Adat Perkawinan Loksado. - Aktualisasi Upacara Adat Aruh Ganal di HSS. - Penyusunan PERDA Kebudayaan. - Penyuluhan UU No.5/1992 Ttg BCB. - Bintek Juru Pelihara.
50.000.000 75.000.000 125.000.000 40.000.000 35.000.000 85.000.000 50.000.000 60.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
14 buah/kab 9 kabupaten/kota 1 kali 1 paket 1 kali 1 naskah 1 kali 13 kabupaten/kota
2. Program Pengelolaan Keragaman Budaya - Penyuluhan Bahasa Banjar - Event Seni Internasional Menyambut Seminar Antropologi
- Workshop Tenaga Teknis Kesenian/Seniman. - Festival Kesenian Daerah/Lamut, Wayong Gong/Kulit.
- Parade Tari Nusantara. - Festival Karya Tari Daerah. - Lomba Bakisah Bahasa Banjar. - Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar. - Gema Takbir Ramadhan. - Festival Seni Pertunjukan. - Festival Sabilal Muhtadin. - Pertemuan Keraton se Indonesia - Lomba Penulisan Cerpen Bahasa Banjar. - Festival Kesenian Tradisional Hampir Punah. - Pemberian Hadiah Seni.
25.000.000 230.000.000
30.000.000 40.000.000
60.000.000 30.000.000 20.000.000 75.000.000 35.000.000 60.000.000 50.000.000 40.000.000 20.000.000 100.000.000 30.000.000
100 % 42,17 %
100 % 100 %
100 % 100 % 100 % 94,67 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
50 orang peserta 1 kegiatan 50 orang 500 orang 1 kegiatan 1000 orang 59 orang peserta 1 kegiatan 3000 orang 1500 orang 10 hari 500 orang 500 orang 1000 orang 10 orang
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
286
No Kegiatan Dana Realisasi Hasil
- Festival Sinoman Hadrah. - Dukungan Upacara Adat Mappanretasi di Pagatan.
- Fastival Tradisional Lisan - Pembuatan Profil Situs Sejarah dan Kepurbakalaan.
- Mengikuti Pameran Patung Nusantara. - Pembuatan Profil Kebudayaan Banjar. - Penulisan Kearifan Masyarakat Banjar - Mengikuti Kongres Kebudayaan Nasional - Pawai Budaya Nusantara 2008 di Jakarta - Pergelaran Adat dan Pemberian Gelar Adat Banjar.
- Festival Lagu Banjar/Dukung Band Radja - Gelar Budaya Mendukung Hari Jadi - Gelar Budaya menyambut 100 Tahun Kebangkitan Nasional.
35.000.000 20.000.000
30.000.000 50.000.000
50.000.000 50.000.000 40.000.000 50.000.000 200.000.000
150.000.000 250.000.000 150.000.000 200.000.000
100 % 100 %
100 % 100 %
95,68 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 % 100 %
1500 orang 500 orang 500 orang 1 paket 1 kali 10 naskah 10 naskah 1 kali 1 kegiatan 15 orang 3500 orang 5000 orang 5000 orang
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2009 No Kegiatan Dana ( Rp) Realisasi Hasil
1. Program Pengembangan Nilai Budaya - Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar. - Gema Takbir Ramadhan. - Gelar Kesenian Tradisional Hampir Punah – Tari Giring giring.
75.000.000 50.000.000 50.000.000
100 % 100 % 100 %
1 kali 1 kali 1 kali
2. Program Pemberian Dukungan, Penghargaan dan Kerjasama di Bidang Budaya - Pemberian Dukungan, Penghargaan dan Kerjasama Bidang Budaya.
- Pemberian Hadiah Seni.
50.000.000
40.000.000
100 %
100 %
5 orang 10 orang
3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya. - Festival Sinoman Haderah. - Parade Tari Nusantara. - Festival Seni Pertunjukan Nasional. - Festival Karya Tari Daerah. - Festival Kesenian Daerah (Mamanda, Tari Japin, Madihin).
- Pembuatan Naskah/Deskripsi Kajian Budaya Daerah.
- Pra Kongres Kebudayaan Daerah Banjar II. - Manyanggar Banua Hulu Sungai Tengah. - Sosialisasi Peraturan Daerah Kebudayaan. - Fasilitasi Penyelenggaraan Lomba Bakisah. - Pengembangan Kesenian & Kebudayaan Daerah (Workshop Tenaga Teknis Kesenian/Seniman).
47.750.000 75.000.000 75.000.000 50.000.000 50.000.000
40.000.000
75.000.000 50.000.000 50.000.000 30.000.000 40.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
250 orang 1 kali/12 orang 1 kali/20 orang 1 kali 1 kali/25 orang 1 kali/100 eks 100 orang 1 kali/130 eks 1 kali/75 orang 1 kali 30 orang
4. Program Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah - Kerjasama Sanggar Seni, Group dll.
9.000.000
100 %
1 kali/40 orang
5. Program Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri. - Festival Budaya Pasar Terapung. - Kalsel Expo - Bamboo Rafting - Pesta Mappanretasi - Meayun Anak di Banua Halat - Tuan Rum ah Sail Indonesia. - Aruh Ganal Dayak Meratus. - Rakon + Pameran Festival Borneo. - Gebyar Wisata Nusantara. - Majapahit Travel Fair (MTF). - Penyusunan Cetak Brochure Guide. - Penyusunan Cetak Kalender Pariwisata. - Pengadaan Bag Paper. - Cetak Poster. - Pembuatan dan Penggandaan VCD Pariwisata.
100.000.000 30.000.000 13.750.000 30.000.000 30.000.000 100.000.000 30.000.000 85.000.000 50.000.000 50.000.000 35.000.000 15.000.000 10.000.000 5.000.000 15.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1 kali/2000 orang 1 kali/2000 orang 1 kali/250 orang 1 kali/250 orang 1 kali/1000 orang 1 kali 1 kali/250 orang 1 kali 1 kali/2000 orang 1 kali/2000 orang 2528 lembar 464 buah 1280 buah 460 lembar 400 pch
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
287
No Kegiatan Dana ( Rp) Realisasi Hasil
- Pembuatan Baliho Pariwisata. - Pembuatan dan Cetak Buku Analisa Pasar. - Updating Data Internet dan Materi TIC. - Pengadaan Kartu Pos. - Promosi Pariwisata pada Prangko Prisma. - Pembuatan Guide To South Kalimantan dua Bahasa (Indonesia dan Inggris).
- Pembuatan dan Pemasangan Backdroup Baliho Promosi.
- Pengadaan Bahan Promosi. - Pengadaan VCD Lagu Daerah (Souvenir) oleh Band- Radja.
- Roadshow Pariwisata 6 (enam) Provinsi. - Pawai Budaya Nusantara. - South Kalimantan Famtrip dan Table Top 2009. - Gelar Seni Budaya dalam Rangka Mendukung Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan.
- Pesona Budaya Banjar Dalam Fotography.. - Promosi Melalui Media Elektronik (TVRI Banjarmasin & TV Nasional).
- Exhibition Seni, Budaya, Pariwisata, Kerajinan Kalimantan Selatan di Duta Mall Banjarmasin.
- Updating Data Internet dan Materi TIC. - Off Road Borneo. - Kongres Pemuda Banjar. - Pembuatan Buku Busana Adat Banjar. - Pengadaan Komputer. - Penyelenggaraan Penyambutan Sail Indonesia. - Banjarise Night di Jakarta.
20.000.000 10.000.000 30.000.000 50.000.000 125.000.000 100.000.000
345,000,000
50.000.000 75.000.000
400.000.000 150.000.000 75.000.000 400.000.000
50.000.000 100.000.000
400.000.000
18.750.000 100.000.000 200.000.000 50.000.000 13.500.000 250.000.000 550.000.000
100 % 99, 50% 97,61 % 100 % 98,56 % 100 %
88,7 %
100 % 100 %
100 % 100 % 100 % 100 %
100 % 100 %
90,4 %
100 % 0 % 100 % 100 % 100 % 71,60 % 100 %
2 buah 84 buah 1 kali 25.000 buah 100.000 buah 1 kali 7 buah 1 kali 2000 pch 1 kali/5 Provinsi 1 kali/50 orang 1 kali 1 kali 1 kali 3 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 750 buku 1 buah 1 kali 1 kali
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Belum tersedianya tenaga Pamong Budaya di tingkat kecamatan sehingga menghambat
dalam pendataan dan pemantauan perkembangan seni dan budaya di masyarakat.
2) Masi rendahnya pendayagunaan lembaga dewan kesenian daerah di kabupaten / kota
sebagai wadah pembinaan kesenian / budaya daerah.
3) Keterbatasan finansial dalam mendukung event-event kesenian yang digelar oleh kelompok -
kelompok seni tradisional.
4) Semakin menurunnya minat untuk mencintai seni budaya daerah akibat semakin gencarnya
penayangan seni budaya pop dan kontemporer.
Solusi
1) Menempatkan tenaga Pamong Budaya di setiap kecamatan yang bertugas untuk memantau
dan membina seni budaya di masyarakat.
2) Mendayagunakan / mengoptimalkan peranan dan fungsi lembaga kesenian daerah
dikabupaten / kota.
3) Hendaknya diharapkan bantuan anggaran bagi pembinaan kelomok – kelompok kesenian
yang berprestasi.
4) Meningkatkan sosialisasi seni dan budaya daerah melalui lembaga pendidikan dan
lembaga–lembaga seni budaya yang ada.Disamping memberikan penghargaan pada
seniman budayawan – yang berprestasi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
288
24. URUSAN STATISTIK
Penyelenggaraan urusan statistik di Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Bidang Statistik,
Pengendalian dan Evaluasi pada Badan Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Provinsi
Kalimantan Selatan, dalam pelaksanaan kegiatannya bekerjasama dengan instansi terkait
lainnya seperti Badan Pusat Statistik,dsb.
Di bawah ini dijelaskan mengenai pelaksanaan urusan statistik selama tahun 2005-2009
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2005-2009 :
1) Program Pengembangan Data / Informasi
a. Kegiatan Dokumentasi dan Informasi Kegiatan Pembangunan
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Data / Informasi
a. Kegiatan Dokumentasi dan Informasi Kegiatan Pembangunan
Hasil kegiatan selama tahun 2005-2009 dengan tersusunnya buku mengenai data
dan informasi kegiatan pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun
2005-2009 yang terdiri atas 8 judul buku yang secara rutin disusun setiap tahun,
antara lain :
- Rekapitulasi Buku APBN Tugas Pembantuan
- Rekapitulasi Buku APBN Dekonsentrasi
- Rekapitulasi Buku APBN Kantor Daerah dan Kantor Pusat
- Buku Analisa Laporan Triwulanan
- Buku Analisa Strategis Semesteran
- Buku Selayang Pandang
- Buku HSPK, HSBGN dan SBU
- Buku Kalimantan Selatan Dalam Angka
Dengan adanya buku-buku mengenai informasi daerah, diharapkan dapat terlihat
perkembangan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan dari tahun ke
tahun dan tersedianya informasi daerah yang memadai.
C. Permasalahan dan Solusi
-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
289
25. URUSAN KEARSIPAN
Penyelenggaraan mengenai kearsipan di Kalimantan Selatan dikelola oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Kalsel. Berikut dijelaskan
mengenai kegiatan penyelenggaraan kearsipan yang dilaksanakan oleh BAPUSTARDA Prov.
Kalsel selama tahun 2005- 2009 :
A. Program dan Kegiatan
1) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
Tujuan program ini adalah untuk penyelamatan, pelestarian dan penataan
Dokumen/Arsip penting daerah yang tersebar pada masing-masing SKPD-SKPD
lingkup Pemerintah Provinsi dan juga arsip-arsip statis di Kabupaten/Kota yang bernilai
sejarah yang bersifat monumental dan kegiatan-kegiatan kepemerintahan, kegiatan ini
yakni sebagai berikut :
- Penyelamatan Arsip Statis
- Pendataan dan Penataan Dokumen/ Arsip Daerah
2) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Program mempunyai tujuan dan sasaran yaitu terciptanya peningkatan pengetahuan
dan wawasan para aparatur kearsipan, dan memasyarakatkan arsip di masyarakat luas,
hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya arsip sebagai
bukti identitas dan bukti kepemilikan, kegiatan ini antara lain :
- Fasilitasi dan Bimbingan Teknis Layanan Arsip Lingkup Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan
- Seminar dan rapat konsultasi penyelenggara kearsipan lingkup Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan
- Arsip Masuk Desa
3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
Program ini bertujuan untuk menghimpun arsip-arsip, statis khusus yang mengandung
kebijakan, guna nantinya dapat dijadikan sebagai pertanggungjawaban kita kepada
generasi penerus, kegiatan ini yakni :
- Hunting Arsip / Dokumen yang bernilai guna statis dan mengandung kebijakan
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
Indikator Keberhasilan dari Progaram Penyelamatan dan Pelestarian dapat dilihat
dari perbandingan pada masing-masing kegiatan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
290
NO. URAIAN Thn
2005
Thn
2006
Thn
2007
Thn
2008
Thn
2009 JLH
1. Pengolahan Arsip Statis 1 1 1 1 1 5
SKPD
2. Arsip statis/permanen yang di
Alih Media
-- 9
SKPD
-- -- 5
SKPD
14
SKPD
3. Jumlah SKPD yang telah
diakuisisi
6 8 8 8 6 36
SKPD
Semakin menurunnya kegiatan penyelamatan dan pelestarian Dokumen / Arsip
Daerah, Dikarenakan berkurangnya Tenaga Arsiparis di Bidang Kearsipan baik oleh pensiun
maupun mutasi ke SKPD lain
2) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
Indikator Keberhasilan Program ini dapat dilihat pada kegiatan Hunting
Arsip/Dokumen yang dilakukan pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
yakni :
NO. URAIAN Thn
2005
Thn
2006
Thn
2007
Thn
2008
Thn
2009 JLH
1. Pengolahan Arsip / Dokumen
yang bernilai guna statis dan
mengandung kebijaksanaan
12
SKPD
Lingkup
Pemprov
14
SKPD
Lingkup
Pemprov
12
SKPD
Lingkup
Pemprov
15
SKPD
Lingkup
Pemprov
15
SKPD
Lingkup
Pemprov
78
SKPD
Lingkup
Pemprov
3) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan informasi
Untuk mengukur keberhasilan Program peningkatan kualitas pelayanan dapat diukur
melalui masing-masing kegiatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan syarat
harus diimbangi dengan kenaikan pagu anggaran pada program ini.
NO. URAIAN Thn
2005
Thn
2006
Thn
2007
Thn
2008
Thn
2009 JLH
1. Pengembangan Pembinaan
SDM Aparatur Kearsipan
3
SKPD
Kab/Kota
4
SKPD
Kab/Kota
6
SKPD
Kab/Kota
6
SKPD
Kab/Kota
15 Kali
SKPD
Kab/Kota
34
SKPD
Kab/Kota
2. Penataan Arsip In Aktif 3
SKPD
6.289
Berkas
6
SKPD
6.802
Berkas
5
SKPD
5
SKPD
2
SKPD
21
SKPD
Lingkup
Pemprov
3. Arsip Masuk Desa -- -- -- -- 60
Desa
60
Desa
Program Arsip Masuk Desa baru di canangkan pada Tahun 2009
C. Permasalahan dan Solusi
Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah mengalami kendala
dalam pelaksanaannya, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut :
Permasalahan
1) Masih rendahnya Sumber Daya Aparatur Kearsipan baik di SKPD lingkup Pemerintah
Provinsi juga lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
291
2) Belum semua SKPD memiliki tenaga Fungsional Arsiparis di SKPD lingkup Pemerintah
Provinsi juga lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota
3) Belum semua SKPD menerapkan sitem standar dan norma kerasipan yang baku, baik di
SKPD lingkup Pemerintah Provinsi juga lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota
4) Penyelamatan dan Pelestarian Arsip sebagai Bukti Akuntabilitas Instansi Pemerintah belum
sepenuhnya dapat dilaksanakan
5) Sarana prasarana kearsipan yang sangat terbatas khususnya lingkup Kantor
Perpustakaan dan Kabupaten/Kota
Solusi
1) Melaksanakan Pengolahan, Penyelamatan dan Pelestarian Arsip di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Hunting, Akuisisi, Sosialisasi,
Penyelamatan Arsip Statis, Penilaian dan Pemusnahan Arsip, Penataan dan
Pemilahan, Penataan Pemeliharaan Arsip in Aktif dan Alih Media Arsip Statis serta
pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana Kearsipan di Lingkungan
Pemprov.Kalsel dan 13 Kabupaten Kota
2) Peningkatan SDM baik pengelola kearsipan maupun Jabatan Fungsional Arsiparis
Pustakawan melalui Diklat/pelatihan dan Bintek di Arsip Nasional RI di Jakarta;
3) Meningkatkan bantuan fasilitasi dan bimbingan teknis kearsipan kepada SKPD lingkup
Pemerintah Provinsi juga lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota
4) Meningkatkan sosialisasi akan arti pentingnya kearsipan pada semua SKPD lingkup
Pemerintah Provinsi juga lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai
pertanggungjawaban kepada generasi penerus
5) Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
292
26. URUSAN PERPUSTAKAAN
Pelaksanaan Urusan wajib Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Kalsel.
Berikut dijelaskan kegiatan yang dilaksanakan oleh BAPUSTARDA Prov. Kalsel dalam bidang
Perpustakaan selama tahun 2005-2009.
A. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Budaya dan Pembinaan Perpustakaan.
Program ini ditujukan dalam rangka pengembangan Budaya Baca Masyarakat dan
Pembinaan Perpustakaan pada sesmua jenis Perpustakaan, kegiatan ini diarahkan pada
pembentukan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap akktivitas mbaca, serta
penguatan institusi-institusi perpustakaan dalam upaya memenuhi aksesibilitas
masyarakat terhadap ketersediaan buku diseluruh strata wilayah. Kegiatan ini merupakan
bagian integral dari pendidikan informal yang dapat meningkatkan Kualitas Sumber Daya
Manusia
Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia adalah : - Pemasyarakatan Minat dan Kebiasaan membaca untuk mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar
- Pengembangan Minat dan Budaya Baca - Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca di daerah - Publikasi dan Sosialisasi Minat Baca dan Budaya Baca - Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah - Pameran dan Promosi Perpustakaan - Hunting Koleksi Terbitan Daerah - Penyusunan Literatur Sekunder - Stock Op Name Bahan Pustaka - Penerbitan Terbitan Daerah - Alih Media Bahan Pustaka ke Digital - Sosialisasi Minat Baca ke masyarakat - Pendataan Nomor Pokok Perpustakaan Sekolah - Pengembangan Organisasi Profesi - Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan nomor 4 Tahun 1990, tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.
- Sosialisasi undang-undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan - Pengadaan Buku Perpustakaan Desa/Kelurahan
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan aparatur baik
dibidang Perpustakaan maupun dibidang kearsipan dilingkungan pemerintah provinsi dan
pemerintah daerah, sehingga diharapkan kompetensi tenaga pengelola perpustakaan
dan tenaga pengelola kearsipan dapat benar-benar memberikan pelayanan yang optimal
bagi masyarakat :
Kegiatan peningkatan kapasitas
- Bimbingan Teknis Calon Pembina Perpustakaan Sekolah - Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan se Kalimantan Selatan - Diklat Jafung Arsiparis se Kalimantan Selatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
293
- Bimtek Jafung Arsiparis se Kalimantan Selatan - Bimtek Kearsipan bagi Sekretaris Desa se Kalimantan Selatan - Bimtek Pengelola Perpustakaan Desa / Kelurahan - Pemilihan Pustakawan Teladan Se Kalimantan Selatan - Pemilihan Arsiparis Teladan Se Kalimantan Selatan - Pengembangan Organisasi Profesi
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan, Sumber : APBD
NO. KEGIATAN TAHUN
JLH 2005 2006 2007 2008 2009
1. Lomba Minat Baca Se Kalimantan Selatan
2 2 3 3 3 13 Kali
2. Seminar Minat Baca Se Kalimantan Selatan
1 1 1 1 1 5 Kali
3. Publikasi se Kalimantan Selatan
1 1 1 1 1 5 Kali
4. Sosialisasi Minat Baca di Sekolah Kab/kota
26 39 39 26 26 156 Sekolah
5. Pameran dan Promosi 2 2 2 2 2 10 Kali 6. Hunting Terbitan Daerah 107 100 100 100 104 547
Judul Buku 7. Penyusunan Literatur
Sekunder 55 55 55 55 55 275
Buah 8. Penyediaan Bahan Pustaka 914 Judul
4.464 eksampler
331 judul 7.300
eksampler
1.673 judul 86.166
eksampler
1.221 Judul 5.440
eksampler
4.554 judul 34.270 judul
8.693 Judul 137.640 Eksampler
9. Monitoring evaluasi Perpustakaan Umum se Kalimantan Selatan
1 1 1 1 1 5 Kali
10. Rakor Pengembangan Perpustakaan se Kalsel
1 1 1 1 1 5 Kali
2) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan. Sumber : APBN
NO KEGIATAN TAHUN
JLH 2005 2006 2007 2008 2009
1. Lomba Minat Baca Se Kalimantan Selatan
3 2 3 3 3 14 Kali
2. Seminar Minat Baca Se Kalimantan Selatan
1 1 1 1 1 5 Kali
3. Publikasi Se Kalimantan Selatan
- - - - - -
4. Sosialisasi Minat Baca di Sekolah
- - - - - -
5. Pameran dan Promosi - - - - - - 6. Hunting Terbitan Daerah - - - - - - 7. Penyusunan Literatur
Sekunder - - - - - -
8. Penyediaan Bahan Pustaka - - 110 Judul 500
eksampler
432 Judul 2.160
eksampler
500 judul 61.000
Eksampler
1.032 judul 63.660
Eksampler 9. Nomor Pokok Perpustakaan -- -- -- 156 -- 156
Sekolah 10. Rakor Pengembangan
Perpustakaan Se Kalimantan Selatan
1 1 1 1 1 5
Indikator Keberhasilan :
1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Indikator keberhasilan dari beberapa kegiatan program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan dapat dilihat dari beberapa indikator di bawah ini
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
294
NO. URAIAN TAHUN 2005
TAHUN 2006
TAHUN 2007
TAHUN 2008
TAHUN 2009
1. Jumlah Anggota Perpustakaan Se Kalimantan Selatan
2.600 27.657 59.653. 78.557 80.894
2. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Se Kalimantan Selatan
89.031 88.660 91.282 108.337 140.681
3. Jumlah Peminjam Buku Se Kalimantan Selatan
14.669 16.448 29.883 46.353 54.423
4. Jumlah Koleksi Bahan Pustaka Se Kalimantan Selatan
161.025 164.345 192.321 230.905 254.217
5. Jumlah Institusi Perpustakaan Umum Kab/Kota se Kalimantan Selatan
12 12 12 12 14
6. Esselonerring Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota se Kalsel.
Ess.III = 5 Ess.IV = 7
Ess.III = 5 Ess.IV = 7
Ess.III = 5 Ess.IV = 7
Ess.III = 5 Ess.IV = 7
Ess.III = 13
Selain capaian kinerja tersebut di atas, juga ada capaian keberhasilan atau prestasi di
Tingkat Nasional yang diperoleh Kalimantan Selatan di Bidang Perpustakaan , yakni sebagai
berikut :
a. Juara I Pustakawan Teladan Tingkat Nasional, atas nama : H. Syamsuddin dari IAIN Banjarmasin Tahun 2006
b. Juara II Penilaian Perpustakaan Keliling Tingkat Nasional dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2007
c. Juara II Lomba Bercerita Siswa Sekolah Dasar Tingkat Nasional, atas nama : LYDIA UTAMI, dari SDN Pekauman Percontohan Kota Banjarmasin Tahun 2007.
d. Juara Favourite Putri Lomba Bercerita Siswa Sekolah Dasar Tingkat Nasional, atas nama : NURBAYTI NAELA SANADA, dari SDN Binuang Kabupaten Tapin Tahun 2008
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Indikator keberhasilan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur di Bidang
Perpustakaan yakni ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah Penerbit dan Pengusaha
untuk menyerahkan Karya Cetak dan Karya Rekam, selain itu bertambahnya jumlah
Perpustakaan Kecamatan/Desa sebagai hasil pembinaan. Sebagaimana terlihat pada tabel
di bawah ini :
NO. URAIAN Thn 2005
Thn 2006
Thn 2007
Thn 2008
Thn 2009
JLH
1. Jumlah Penerbit yang menyerahkan Karya Cetak
107 100 100 100 140 547 Judul
2. Jumlah Penerbit yang menyerahkan Karya Rekam
-- -- -- -- 3 3 Buah
3. Meningkatnya jumlah Perpustakaan Kecamatan/Desa
15 25 30 61 154 219
4. Pembinaan SDM aparatur Perpustakaan
98 100 105 130 150 583 Orang
5 Jumlah Pustakawan 50 75 103 113 115 456 Orang
Sedangkan Indikator keberhasilan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur di Bidang
Kearsipan adalah semakin bertambahnya jumlah tenaga dibidang kearsipan baik di
kabupaten/kota maupun di lingkup Pemerintah Provinsi serta semakin meningkatnya
perhatian dan kesadaran masing-masing SKPD terhadap penataan dan pengolahan arsip
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
295
NO. URAIAN Thn 2005
Thn 2006
Thn 2007
Thn 2008
Thn 2009
JLH
1. Jumlah tenaga pengelola kearsipan 512 556 612 632 858 858
2. Jumlah arsiparis - 34 56 61 54 76
3. Kantor kearsipan di Kabupaten/Kota 2 2 3 12 12 12
4. Pembinaan SDM aparatur Kearsipan
65 90 150 120 210 635 Orang
5. Penerapan standar dan Norma Kearsipan SKPD Kab/Kota dan Pemprov.
-- -- 5 Kab /Kota
-- 13 Kab/ Kota
13 Kab/ Kota
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membaca khususnya dikalangan siswa atau
pelajar;
2) Kurangnya bahan bacaan pendukung untuk pelajar baik di tingkat SD, SLTP dan SLTA
3) Belum semua Kabupaten Kota memiliki tenaga perpustakaan yang memiliki kompetensi
4) Belum semua masyarakat di Kelurahan dan desa dapat mengakses bahan bacaan yang
mudah, murah dan terjangkau/tersedia
5) Masih ada Kabupaten/Kota yang belum memiliki sarana berupa Mobil Keliling
6) Kurangnya koleksi buku terbaru Perpustakaan Umum, Keliling, LTPS, Anak, Percontohan
dan Mesjid;
7) Belum semua Kabupaten / Kota memiliki Perpustakaan Percontohan;
8) Belum semua Kabupaten / Kota memiliki Anggaran Perpustakaan yang memadai
Solusi
1) Pemasyarakatan minat dan budaya baca untuk kebiasaan masyarakat membaca melalui
bermacam-macam lomba dan seminar, juga meningkatkan terlaksananya berbagai promosi
untuk meningkatkan minat dan budaya baca melalui Radio/TV dan Media Cetak serta
pemasyarakatan Perpustakaan melalui layanan Audio Visual untuk Sekolah-Sekolah;
2) Meningkatkan Penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan minat baca di Daerah
melalui Layanan Terpadu Perpustakaan Sekolah (LTPS) di Kab/Kota di Provinsi Kalimantan
Selatan;
3) Meningkatkan Pengadaan Koleksi atau bahan Pustaka Perpustakaan Umum, Perpustakaan
Keliling, Perpustakaan Layanan Terpadu Perpustakaan Sekolah (LTPS), Perpustakaan
Anak-anak, Perpustakaan Percontohan dan Perpustakaan Mesjid;
4) Peningkatan SDM baik pengelola perpustakaan maupun yang menjabat Jabatan Fungsional
Pustakawan melalui Diklat/pelatihan, Bintek di Perpusnas RI di Jakarta;
5) Meningkatkan Pembangunan Perpustakaan Percontohan Tingkat Kecamatan/Desa ;
6) Meningkatkan Pengadaan bantuan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
7) Meningkatkan kerjasama dengan Pihak Swasta dan Stakeholder