BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA -...

23
47 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang 1.1 Penyajian data. 4.1.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Adapun gambaran karakterisitk responden yang dikemukakan disini adalah gambaran responden berdasarkan jenis kelamin dan usia. 4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, tampak bahwa responden tidak hanya berasal dari gender tertentu. Hal ini ditunjukan pada tabel 4. 2 berikut ini: Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase ( % ) Laki Laki Perempuan 11 19 36,66 63,33 Jumlah 30 100,00 Sumber: data primer, 2012 Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 19 (63,33%). Lebih banyaknya jumlah responden perempuan dibandingkan laki-laki menunjukkan bahwa perempuan lebih menyukai tayangan MasterChef Indonesia dibandingkan dengan lakilaki. Hal ini dimungkinkan karena perempuan

Transcript of BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA -...

Page 1: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

47

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik

tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan

Tanah Mas, Semarang

1.1 Penyajian data.

4.1.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Adapun gambaran

karakterisitk responden yang dikemukakan disini adalah gambaran responden

berdasarkan jenis kelamin dan usia.

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, tampak bahwa responden tidak hanya

berasal dari gender tertentu. Hal ini ditunjukan pada tabel 4. 2 berikut ini:

Tabel 4.1

Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase ( % )

Laki – Laki

Perempuan

11

19

36,66

63,33

Jumlah 30 100,00

Sumber: data primer, 2012

Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 19 (63,33%). Lebih

banyaknya jumlah responden perempuan dibandingkan laki-laki menunjukkan

bahwa perempuan lebih menyukai tayangan MasterChef Indonesia

dibandingkan dengan laki–laki. Hal ini dimungkinkan karena perempuan

Page 2: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

48

lebih mempunyai kecenderungan untuk menyukai bidang memasak atau

masakan itu sendiri. Selain itu tayangan bergenre reality show ini memberikan

teknik memasak dan informasi–informasi mengenai cara mengolah masakan

menjadi lebih istimewa. Para pemirsanya juga dibawa untuk menikmati

ketegangan demi ketegangan dalam setiap episode seperti layaknya menonton

sebuah tayangan drama/ sinetron yang kebanyakan diminati oleh perempuan.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan usianya, responden dalam penelitian ini adalah mereka

yang tergolong remaja sampai dewasa. Tabel 4.2 berikut ini menunjukkan

gambaran responden berdasarkan usianya :

Tabel 4.2

Gambaran Responden Berdasarkan Usia

Usia ( tahun ) Jumlah Prosentase (% )

13-20

21- 35

36- 60

11

13

6

36,66

43,33

20,00

Jumlah 30 100,00

Sumber: data primer, 2012

Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa usia responden yang paling

memiliki ketertarikan terhadap tayangan MasterChef Indonesia adalah usia

21-35 tahun. Namun bila dilihat pada tabel di atas, tayangan MasterChef

Indonesia diminati dari usia remaja sampai usia dewasa. Yang bisa

diinterpretasikan bahwa tayangan MasterChef Indonesia tidak hanya

diperuntukkan untuk sebagian kalangan umur saja. Baik dari sisi kemasan, isi

tayangan maupun informasi dan pengetahuan yang disampaikan bisa diminati

oleh semua kalangan umur. Bila kita lihat dari para peserta tayangan

Page 3: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

49

MasterChef Indonesia sendiri, mereka terdiri dari beragam umur yang

berbeda. Hal tersebut bisa menjadi salah satu daya tarik tayangan MasterChef

Indonesia untuk ditonton para pemirsanya dari kalangan usia manapun.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan, maka pekerjaan yang ada dibagi dalam 5

bidang yaitu : pelajar/mahasiswa, karyawan/karyawati, ibu rumah tangga,

guru, wiraswasta. Tabel 4.3 berikut ini menunjukkan gambaran responden

berdasarkan usianya :

Tabel 4.3

Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Prosentase (% )

Pelajar/mahasiswa

Karyawan/karyawati

Ibu rumah tangga

Guru

Wiraswasta

13

6

3

3

5

43,33

20,00

10,00

10,00

16,66

Jumlah 30 100,00

Sumber: data primer, 2012

Tabel diatas menunjukkan bahwa pelajar /mahasiswa memiliki

ketertarikan terhadap tayangan MasterChef Indonesia. Hal ini berarti

tayangan MasterChef Indonesia tidak hanya diminati oleh para ibu–ibu

yang suka memasak tetapi memiliki daya tarik yang luas. Para pelajar

atau mahasiswa yang mempunyai hari libur di hari Sabtu dan Minggu,

bisa menggunakan waktu luang mereka untuk menonton tayangan

MasterChef Indonesia.

Kebutuhan mereka untuk mengetahui informasi tayangan

MasterChef Indonesia dikarenakan juga karena tayangan MasterChef

Page 4: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

50

Indonesia menjadi tayangan reality show dalam bidang memasak yang

baru dan pertama di Indonesia. MasterChef Indonesia juga memiliki

kemampuan untuk membawa emosi para pemirsanya untuk terus

mengikuti tayangan sampai seluruh episode tayangan MasterChef

selesai. Setiap episodenya memiliki tantangan dan ketegangan yang

berbeda, apalagi bila peserta tayangan MasterChef yang masih bertahan

tinggal sedikit. Para pemirsa begitu antusias dan penasaran untuk

menunggu episode berikutnya, tidak hanya untuk mendapat pengetahuan

soal masakan tapi juga keinginan untuk mengetahui siapa peserta yang

gugur, dan siapa yang berhasil lolos. Tayangan reality show seperti

itulah yang bisa menjadi daya tarik kenapa pelajar ataupun mahasiswa

memiliki daya tarik yang lebih tinggi dibanding yang lain.

4.1.2 Karakteristik Variabel

Ada 2 variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel daya tarik dan

variabel minat. Untuk menghitung frekuensi dari tiap variabel maka akan

dilakukan penghitungan dengan cara total skor dibagi jumlah responden dan

dibagi jumlah pertanyaan, seperti berikut :

Frekuensi : Total skor

Jumlah Responden(30) x jumlah pertanyaan(5)

Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar daya tarik yang dimiliki oleh

tiap variabel, maka diberi skala interval sebagai berikut :

1,00 – 1,75 : Sangat tidak Menarik

1,76 – 2,50 : Tidak Menarik

2,51 – 3,25 : Menarik

3,26 – 4,00 : Sangat Menarik

Page 5: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

51

4.1.2.1 Variabel daya tarik

Variabel daya tarik memiliki 5 indikator yaitu juri, peserta, tantangan,

bintang tamu, masakan. Tiap – tiap indikator yang ada, setelah diuji

hasilnya valid dan reliabel. Adapun gambaran Variabel daya tarik

dapat dilihat di tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4. 4

Gambaran Variabel Daya Tarik

Indikator Total skor Rerata Kategori

Juri

Peserta

Tantangan

Bintang Tamu

Masakan

498

492

500

486

482

3,32

3,28

3,33

3,24

3,21

Sangat Menarik

Sangat Menarik

Sangat Menarik

Menarik

Menarik

Sumber: data primer, 2012

Berdasarkan Tabel 4.4. di atas terlihat bahwa semua Indikator pada

variabel daya tarik tergolong dalam kategori menarik dan sangat

menarik yang berarti tayangan MasterChef memang memiliki daya

tarik untuk ditonton. Hal ini disebabkan karena tayangan MasterChef

adalah tayangan reality show dalam bidang memasak dengan kemasan

yang baru. Meskipun sebelumnya ada tayangan reality show yang

berhubungan dengan memasak namun hanya dikhususkan untuk para

ahli chef yang kemampuan memasaknya sudah hebat dan sebagian

besar berusia dewasa. Sedangkan tayangan MasterChef diikuti oleh

berbagai macam pekerjaan dan usia. Kemudian tantangan – tantangan

yang diberikan oleh MasterChef Indonesia juga jauh lebih menarik

sehingga tidak hanya para peserta MasterChef Indonesia yang

memiliki ketegangan tapi juga para pemirsanya. Selain itu tayangan ini

Page 6: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

52

sudah diadakan lebih dari 20 negara, sehingga tayangan MasterChef

memiliki daya tarik untuk ditonton.

4.1.2.2 Variabel Minat

Variabel daya tarik memiliki 5 indikator yaitu ketertarikan

tayangan, hobby,waktu luang, pengenalan produk, kebutuhan. Tiap –

tiap indikator yang ada, setelah diuji hasilnya valid dan reliabel.

Adapun gambaran Variabel daya tarik dapat dilihat di tabel 4.5 berikut

ini :

Tabel 4. 5

Gambaran Variabel Minat

Indikator Total skor Rerata Kategori

Ketertarikan Tayangan

Hobby

Waktu Luang

Pengenalan produk

Kebutuhan

493

500

489

474

450

3,28

3,33

3,26

3,16

3

Sangat Menarik

Sangat Menarik

Sangat Menarik

Menarik

Menarik

Sumber: data primer, 2012

Berdasarkan Tabel 4.5. di atas terlihat bahwa semua Indikator pada

variabel minat tergolong dalam kategori menarik dan sangat menarik.

Yang berarti tayangan MasterChef memang memiliki daya tarik untuk

menumbuhkan minat menonton. Hal ini dimungkinkan karena adanya

waktu luang yang cukup dan tayangan MasterChef berada pada jam

tayang di hari Sabtu dan Minggu, dimana hari dan jam tayang yang

dipilih oleh tayangan MasterChef Indonesia sesuai dengan waktu luang

yang dimiliki oleh banyak pemirsa. Pemilihan jam tayang yang tepat

mternyata meningkatkan daya tarik para pemirsa untuk menonton,

karena pada jam tayangan MasterChef adalah jam prime time, yang

Page 7: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

53

dimana banyak orang memiliki waktu santai dan bisa digunakan untuk

menonton televisi. MasterChef Indonesia juga menjawab kebutuhan

dari pemirsa mengenai informasi tentang dunia memasak dan juga

mampu meningkatkan kemampuan ataupun teknik dalam memasak,

khususnya yang memiliki hobby memasak.

4.1.3 Uji Prasyarat Hipotesis

Uji prasyarat hipotesis diperlukan, untuk mengetahui apakah analisis data

untuk hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.

4.1.3.1 Normalitas

Bertujuan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Uji Normalitas menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis pada uji Kologorov-Smirnov adalah

sebagai berikut :

Ho : Data mengikuti distribusi yang ditetapkan

Ha : Data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan

Dengan menggunakan program SPPS, Interpretasinya adalah jika

signifikansi di bawah 0,05 maka data yang akan diuji mempunyai

perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data

tersebut tidak normal

Jika signifikasi lebih dari 0, 05 maka berarti tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara data yang diuji dengan data normal baku, yang

berarti data tersebut normal.

Hasil uji Normalitas melalui program Statistical Packages for Social

Science (SPSS) , adalah sebagai berikut:

Page 8: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

54

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

Variabel Daya Tarik Minat Menonton Distribusi

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig ( 2 tailed )

0,532

0,940

0,775

0,586

Normal

Normal

Sumber : Output One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, 2012

Dari tabel di atas menunjukkan besarnya nilai signifikasi > 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara data yang diuji dengan data normal baku. Hal

ini berarti variabel Daya Tarik dan Minat Menonton berdistribusi

normal

4.1.3.2. Linearitas

Bertujuan untuk mencari persamaan garis regresi variabel bebas x

terhadap variabel terikat y. Berdasarkan gari regresi yang telah dibuat,

selanjutnya diuji keberartian koefisien garis regresi serta linearitasnya.

Uji linearitas antara variabel bebas x dan variabel terikat y

menggunakan program SPSS.

Hasil uji Linearitas melalui program Statistical Packages for Social

Science (SPSS) , adalah sebagai berikut:

Page 9: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

55

Tabel 4.7

Hasil Uji Linearitas

Variabel P F LINIER Korelasi

Hubungan Daya Tarik dengan

Minat Menonton

0.000

42,505

Linier

Sumber : Output Regression, 2012

Dari tabel di atas menunjukkan besarnya nilai Flinear adalah 42,505

dengan probabilitas (P) sebesar 0,00 < 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hubungan antara tingkat penggunaan media

dengan motif kepuasan media menunjukkan bahwa hubungan tersebut

membentuk garis linier.

4.1.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yaitu pengujian data dan statistik unyuk mengetahui data

hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan

antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus korelasi

Rank-Order ( Spearman’s Rho Rank-Order Correlation )

Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data

untuk melihat hubungan antaravariabel sebenarnya dengan skala ordinal

Dasar pengambilan keputusan, suatu hipotesis diterima atau ditolak

adalah sebagai berikut :

1. Jika rHitung > r Tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

2. Jika rHitung < r Tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Page 10: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

56

Atau dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka probabilitasnya,

yaitu :

1. Jika Probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak

2. Jika Probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima

Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, Guilford

menggunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut :

0,20 – 0,39 : hubungan rendah sekali

0,40 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti

0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi

>0,90 : hubungan yang sangat tinggi, kuat, dapat diandalkan ( Krisyantono,

2007 )

Dalam penelitian ini, hipotesis utama adalah sebagai berikut :

Ho: Tidak terdapat hubungan daya tarik (Juri, Peserta, Tantangan, Bintang

tamu, Masakan) yang signifikan antara tayangan MasterChef Indonesia

terhadap minat (Ketertarikan Tayangan, Waktu Luang, Hobby, Pengenalan

Produk, Kebutuhan) pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang

H1 : Terdapat hubungan daya tarik (Juri, Peserta, Tantangan, Bintang tamu,

Masakan) yang signifikan antara tayangan Master Chef Indonesia terhadap

minat (Ketertarikan Tayangan, Waktu Luang, Hobby, Pengenalan Produk,

Kebutuhan)pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang

Sebelum melakukan Uji Hipotesis utama, maka akan dilakukan analisis

hubungan dari setiap indikator dengan masing–masing variable (daya

tarik&minat). Hasil uji hipotesis detail adalah sebagai berikut :

Page 11: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

57

Tabel 4.8

Hasil Uji Hipotesis Spearman Detail

4.1.5. Pembahasan Tabel

4.1.5.1 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan ketertarikan tayangan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Juri dan ketertarikan tayangan adalah 0,080, Sedangkan

besarnya probabilitas adalah 0,673. Karena besarnya probabilitas > 0,05

(0,673 > 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator juri dan ketertarikan tayangan ditolak.

4.1.5.2 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan waktu luang

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Juri dan waktu luang adalah 0,057, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,765. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,765>

Page 12: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

58

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator juri dan waktu luang ditolak

4.1.5.3 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan hobby

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Juri dan hobby adalah 0,164, Sedangkan besarnya probabilitas

adalah 0,765. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,387> 0,005) maka

hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator juri dan

hobby ditolak

4.1.5.4 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan pengenalan produk

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Juri dan pengenalan produk adalah 0,131, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,491. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,491>

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator juri dan pengenalan produk ditolak

4.1.5.5 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan kebutuhan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Juri dan kebutuhan adalah 0,074,sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,697. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,697>

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator juri dan kebutuhan ditolak.

4.1.5.6 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan ketertarikan

tayangan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Peserta dan ketertarikan tayangan adalah 0,471, Sedangkan

besarnya probabilitas adalah 0,009. Karena besarnya probabilitas > 0,05

Page 13: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

59

(0,009 <0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator peserta dan ketertarikan tayangan diterima

.

4.1.5.7 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan waktu luang

.Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Peserta dan waktu luang adalah 0,676, sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,000 <

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator peserta dan waktu luang diterima.

4.1.5.8 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan hobby

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Peserta dan hobby adalah 0,519, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,003. Karena besarnya probabilitas < 0,005 (0,003

< 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator peserta dan hobby diterima.

4.1.5.9 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan pengenalan produk

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Peserta dan pengenalan produk adalah 0,648, Sedangkan

besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05

(0,000 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator peserta dan pengenalan produk diterima

4.1.5.10 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan kebutuhan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Peserta dan kebutuhan adalah 0,568, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,001. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,001<

Page 14: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

60

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator peserta dan kebutuhan diterima.

4.1.5.11 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan ketertarikan

tayangan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Tantangan dan ketertarikan tayangan adalah 0,468, Sedangkan

besarnya probabilitas adalah 0,026. Karena besarnya probabilitas < 0,05

(0,026< 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator tantangan dan ketertarikan tayangan diterima.

4.1.5.12 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan waktu luang

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Tantangan dan waktu luang adalah 0,328, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,077. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,077 >

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator tantangan dan waktu luang ditolak.

4.1.5.13 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan hobby

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Tantangan dan hobby adalah 0,020, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,020. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,020<

0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator tantangan dan hobby diterima.

Page 15: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

61

4.1.5.14 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan pengenalan

produk

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Tantangan dan pengenalan produk adalah 0,278, sedangkan

besarnya probabilitas adalah 0,137. Karena besarnya probabilitas > 0,05

(0,137> 0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator tantangan dan pengenalan produk ditolak

4.1.5.15 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan kebutuhan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Tantangan dan kebutuhan adalah 0,367, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,046. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,046<

0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada ubungan antara

indikator tantangan dan kebutuhan diterima.

4.1.5.16 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan ketertarikan

tayangan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Bintang tamu dan ketertarikan tayangan adalah 0,525,

Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,003. Karena besarnya

probabilitas < 0,05 (0,003< 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada

hubungan antara indikator bintang tamu dan ketertarikan

tayangan diterima.

4.1.5.17 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan waktu luang

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Bintang tamu dan waktu luang adalah 0,654, Sedangkan

besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05

Page 16: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

62

(0,000< 0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator bintang tamu dan waktu luang diterima.

4.1.5.18 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan hobby

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Bintang tamu dan hobby adalah 0,717, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,000<

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator bintang tamu dan hobby diterima.

4.1.5.19 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan pengenalan

produk

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Bintang tamu dan pengenalan produk adalah 0,607, Sedangkan

besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05

(0,000 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator bintang tamu dan pengenalan produk diterima.

4.1.5.20 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan kebutuhan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Bintang tamu dan kebutuhan adalah 0,619, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,000 <

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator bintang tamu dan kebutuhan diterima.

4.1.5.21 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan ketertarikan

tayangan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Masakan dan ketertarikan tayangan adalah 0,477, Sedangkan

Page 17: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

63

besarnya probabilitas adalah 0,008. Karena besarnya probabilitas < 0,05

(0,008 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator masakan dan ketertarikan tayangan diterima

4.1.5.22 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan waktu luang

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Masakan dan waktu luang adalah 0,362, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,050. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,050<

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator masakan dan waktu luang diterima.

4.1.5.23 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan hobby

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Masakan dan hobby adalah 0,195, Sedangkan besarnya

probabilitas adalah 0,765. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,302 >

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan indikator

masakan dan hobby ditolak

4.1.5.24 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan pengenalan

produk

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Masakan dan pengenalan produk adalah 0,440, Sedangkan

besarnya probabilitas adalah 0,015. Karena besarnya probabilitas < 0,05

(0,015 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator masakan dan pengenalan produk diterima.

4.1.5.25 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan kebutuhan

Berdasar pada hasil Uji Hipotesis Spearman diketahui bahwa Koefisien

korelasi Masakan dan kebutuhan adalah 0,406, Sedangkan besarnya

Page 18: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

64

probabilitas adalah 0,026. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,026<

0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

indikator masakan dan kebutuhan diterima.

Hasil Uji Hipotesis utama:

Tabel 4.9

Hasil Uji Hipotesis Spearman Total

Sumber : Output Regression, 2012

Dari tabel di atas menunjukkan besarnya nilai signifikasi Daya Tarik

dengan Minat Menonton adalah 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang nyata antara Daya Tarik tayangan

MasterChef Indonesia dengan Minat Menonton Pemirsa di Perumahan

Tanah Mas, Semarang. Sedangkan koefisien korelasinya adalah 0,655

yang menurut kekuatan derajat hubungan termasuk hubungan yang cukup

berarti.

Correlations

1,000 ,655**

. ,000

30 30

,655** 1,000

,000 .

30 30

Correlat ion Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlat ion Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Day aTarik

MinatPenonton

Spearman's rho

Day aTarik

Minat

Penonton

Correlat ion is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).**.

Page 19: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

65

4.2 Analisa Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan daya

tarik antara tayangan MasterChef Indonesia terhadap minat menonton para

pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang. Dari hasil penelitian yang telah

disajikan di bab IV, dapat kita lihat bahwa ada indikator yang mempunyai

hubungan daya tarik dan ada yang tidak mempunyai hubungan daya tarik.

Pembahasan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

4.2.1 Indikator yang tidak memiliki hubungan daya tarik

Bisa dilihat pada bab sebelumnya, bahwa 5 pertanyaan untuk juri,

probabilitasnya < 0,05 ( sehingga bisa dikatakan bahwa indikator Juri dalam

tayangan MasterChef Indonesia secara keseluruhan dikatakan tidak memiliki

hubungan daya tarik yang mempengaruhi minat menonton pemirsa di

Perumahan Tanah Mas, Semarang. Dari pertanyaan yang telah disampaikan di

kuisioner, salah satu alasan juri tidak memiliki hubungan daya tarik adalah

juri yang dipilih belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Pemilihan juri akan

berpengaruh terhadap daya tarik sebuah acara.

Menurut Royan (2004) alasan yang menyebabkan selebriti sangat

diminati oleh produsen untuk mengiklankan produknya karena pesan yang

disampaikan oleh sumber yang menarik (kaum selebriti yang sedang populer)

akan mendapat perhatian yang lebih besar disamping akan sangat mudah

diingat. Sehingga bukan hanya produk yang diiklankan tapi juga sebuah acara

yang diwakili oleh selebrity itu sendiri. Selebrity yang sedang populer

membuat daya tarik tayangan lebih tinggi. Salah satu contohnya : Indonesian

Idol, beberapa orang menonton Indonesian Idol karena penasaran dengan

komentar para juri atau hari itu apa yang juri kenakan dan sebagainya.

.

Page 20: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

66

4.2.2 Indikator yang memiliki Hubungan daya tarik

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa sebagian besar indikator yang

dimiliki oleh tayangan MasterChef Indonesia memiliki hubungan daya tarik

terhadap minat menonton para pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang.

Tayangan MasterChef memiliki kemampuan daya tarik untuk meningkatkan

minat menonton (tantangan,peserta,dll), begitu juga minat menonton para

pemirsa dijawab oleh tayangan MasterChef Indonesia (ketertarikan tayangan,

waktu luang yang cukup, hobby memasak, pengenalan produk masakan,

kebutuhan informasi mengenai masakan)

Sehingga jika dikaitkan dengan teori yang digunakan, maka teori Uses

and Gratification sangat relevan dalam penelitian ini. Terlihat dari hasil

penelitian, bahwa semakin kebutuhan dan harapan mereka terjawab oleh

tayangan MasterChef Indonesia maka semakin tinggi pula minat mereka

untuk menonton tayangan MasterChef Indonesia. Dalam teori Uses and

Gratification juga dikatakan bahwa pemirsalah yang aktif untuk memilih satu

media dibanding yang lain. Mereka memilih isi media tertentu untuk

kebutuhan pelarian, hiburan atau untuk menyelesaikan masalah dalam

kehidupan sehari – hari. Yang intinya adalah bagaimana media memenuhi

kebutuhan pribadi dan sosial permirsa, sehingga media itulah yang dipilih.

Kemudian bila kita kaitkan dengan teori komunikasi massa bahwa

komunikasi massa Komunikasi massa mempunyai beberapa fungsi, salah

satunya adalah sebagai tempat orang mendapatkan informasi. Mulai dari gaya

hidup bahkan sampai informasi mengenai dunia memasak. Tayangan

MasterChef, sebagai salah satu isi dari komunikasi massa, yaitu televisi

menjadi salah satu jawaban sebagai tempat untuk mendapatkan informasi.

Menurut hasil kuisioner, kebutuhan orang mengenai informasi masakan apa

yang dibuat oleh para peserta, mengenai acara itu sendiri, juga informasi

karena memiliki hobby membuat resep – resep baru dan mempnyai

Page 21: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

67

ketertarikan dengan dunia memasak yang pada akhirnya memunculkan daya

tarik untuk menonton tayangan MasterChef Indonesia.

Fungsi yang lain dari komunikasi massa adalah Identitas pribadi,

integrasi dan interaksi sosial. Identitas pribadi adalah dimana seseorang

berusaha menemukan model perilaku, dan mengidentifikasikan dirinya

dengan nilai/hal yang didapat. Yang pada akhirnya juga menjawab salah satu

kebutuhan yang disampaikan Maslow, yaitu untuk aktualisasi diri. Sedangkan

integrasi dan inetraksi sosial adalah dimana sesorang mengidentifikasikan diri

dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki serta menemukan bahan

percakapan dan interaksi sosial. Peserta yang mengikuti kontes tayangan

memasak MasterChef Indonesia terdiri dari beragam jenis pekerjaan, umur,

ras. Perbedaan inilah yang menjadi sangat menarik, karena mewakili sebagian

karakteristik pemirsa yang menonton.

Kesamaan karekteristik dengan salah satu peserta akan membuat para

pemirsa bisa mengisi salah satu kebutuhannya untuk aktualisasi diri. Tidak

hanya peserta, tapi bintang tamu, karena bintang tamu yang dihadirkan

merupakan bintang tamu yang terkenal dan memiliki hobby ataupun

ketertarikan didunia memasak.

Menurut Kasali ( 1992 ), terdapat 3 kekuatan dari televisi sebagai

media komunikasi massa, yaitu pesan komersial, dampak yang kuat dan

mempengaruhi persepsi. Dikatakan bahwa kebanyakan masyarakat

meluangkan waktunya untuk menonton tayangan acara televisi daripada tidak

sama sekali. Menurut hasil dari kuisioner, waktu luang yang dimiliki oleh

para pemirsa di Perumahan Tanah Mas, Semarang menumbuhkan hubungan

daya tarik untuk menonton tayangan MasterChef. Karena tayangan

MasterChef mempunyai jam tayang yang sesuai dengan waktu luang yang

dimiliki, dan tayangan MasterChef dikatakan memiliki daya tarik karena

acaranya menarik dan mampu mengurangi rasa bosan dan membantu untuk

menghibur diri.

Page 22: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

68

Format acara dalam sebuah komunikasi massa pun beragam,tayangan

MasterChef Indonesia adalah salah satu tayangan yang bergenre reality game

show, dimana focus dari tayangan ini adalah para kontestan menjalani kontes

dengan penuh tipu muslihat, sampai reaksi menang atau kalah. Sehingga

tantangan – tantangan yang diberikan kepada para kontestan MasterChef

Indonesia menimbulkan daya tarik bagi para pemirsa unntuk mengetahui

siapakah kontestan yang mampu menghadapi tantangan dan

memenangkannya.Beragam tantangan itulah yang juga menjadi salah satu

daya tarik tayangan MasterChef Indonesia menjadi menarik.

Menurut Effendy (2000:10) minat adalah kelanjutan perhatian yang

merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan tindakan yang

diharapkan. Sehingga setelah dibahas diatas mengenai indikator – indikator

yang memiliki daya tarik dalam tayangan MasterChef,diharapkan ada

tindakan yang dikerjakan yaitu menonton MasterChef bahkan mengikuti

tayangan ini sampai berakhir.

Dan hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia terhadap

minat menonton para pemirsanya cukup berarti, karena tayangan MasterChef

(tantangan,peserta,bintang tamu dan masakan) memiliki kemampuan untuk

mampu menumbuhkan minat. Juga para pemirsa memiliki ketertarikan

tayangan, waktu luang yang cukup, hobby memasak, pengenalan produk

masakan, kebutuhan informasi mengenai masakan yang dijawab oleh

tayangan MasterChef Indonesia.

Jika kita kaitkan dengan kajian teori komunikasi, maka dari hasil

penelitian ini bisa kita lihat bahwa program tayangan MasterChef Indonesia

yang bisa dibilang sebagai program reality competition show berkajian

kuliner yang bisa dibilang baru ternyata memiliki daya tarik dan mampu

bersaing dengan berbagai macam program yang sudah lama diminati pemirsa,

seperti sinetron,dll. Sehingga unsur kebaruan dalam suatu program acara

Page 23: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2333/5/T1_362007007_BAB IV.pdf · Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai

69

ternyata mampu menjadi daya tarik untuk acara tersebut ditonton atau

diminati.