BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam...

65
51 BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Yayasan Atma Jaya Yayasan Atma Jaya dibentuk oleh sejumlah tokoh awam Katolik. Awalnya para tokoh tersebut memiliki sebuah pemikiran yang sama, bahwa umat Katolik di Indonesia harus memberikan sumbangsih yang berharga dalam upaya pembangunan bangsa di bidang pendidikan dan sekaligus dapat memperlihatkan nilai-nilai ajaran Gereja Katolik secara nyata. Pemikiran ini diungkapkan melalui motto “Pro eclessia et patria” yang berarti untuk gereja dan bangsa. Misi Yayasan Atma Jaya 1. Mengembangkan cipta, rasa, dan karsa warga Atma Jaya sebagai pribadi manusia yang berwatak dengan diilhami ketujuh anugerah Roh Kudus, yakni anugerah akal budi, kebijaksanaan, wawasan yang benar, ketangguhan, pengenalan akan Tuhan, kesalehan, serta ketakwaan. 2. Meningkatkan perwujudan martabat manusia serta mengembangkan warisan budaya diantara warga Atma Jaya dengan mengutamakan rasa tanggung jawab, kesadaran akan hak dan kewajiban yang bersumber pada cinta akan kebenaran, kejujuran, dan keadilan. 3. Mengembangkan warga Atma Jaya untuk menjadi kader bangsa yang mempunyai semangat belajar seumur hidup, terbuka, suka bekerja sama dan melayani, serta berpihak pada kaum lemah.

Transcript of BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam...

Page 1: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

51  

BAB IV

PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Yayasan Atma Jaya

Yayasan Atma Jaya dibentuk oleh sejumlah tokoh awam Katolik. Awalnya para

tokoh tersebut memiliki sebuah pemikiran yang sama, bahwa umat Katolik di

Indonesia harus memberikan sumbangsih yang berharga dalam upaya pembangunan

bangsa di bidang pendidikan dan sekaligus dapat memperlihatkan nilai-nilai ajaran

Gereja Katolik secara nyata. Pemikiran ini diungkapkan melalui motto “Pro eclessia

et patria” yang berarti untuk gereja dan bangsa.

Misi Yayasan Atma Jaya

1. Mengembangkan cipta, rasa, dan karsa warga Atma Jaya sebagai pribadi manusia

yang berwatak dengan diilhami ketujuh anugerah Roh Kudus, yakni anugerah

akal budi, kebijaksanaan, wawasan yang benar, ketangguhan, pengenalan akan

Tuhan, kesalehan, serta ketakwaan.

2. Meningkatkan perwujudan martabat manusia serta mengembangkan warisan

budaya diantara warga Atma Jaya dengan mengutamakan rasa tanggung jawab,

kesadaran akan hak dan kewajiban yang bersumber pada cinta akan kebenaran,

kejujuran, dan keadilan.

3. Mengembangkan warga Atma Jaya untuk menjadi kader bangsa yang mempunyai

semangat belajar seumur hidup, terbuka, suka bekerja sama dan melayani, serta

berpihak pada kaum lemah.

Page 2: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

52  

  

Visi Yayasan Atma Jaya

“Menjadi lembaga penyelenggara perguruan tinggi dan badan lain di bidang

pendidikan yang memiliki keunggulan akademik dan profesional, yang secara

konsisten mewujudkan perpaduan antara iman Kristiani, ilmu pengetahuan, dan

budaya Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.”

(Sumber : Dokumen Yayasan Atma Jaya)

Dalam rangka mewujudkan visinya, Yayasan Atma Jaya membangun sebuah

rumah sakit yang ditujukan untuk menunjang proses pendidikan para mahasiswa

Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Rumah sakit tersebut diberi nama Rumah

Sakit Atma Jaya. Sama halnya dengan rumah sakit pada umumnya, Rumah Sakit

Atma Jaya memiliki beberapa sub unit bisnis untuk mendukung kegiatan

operasionalnya. Salah satunya adalah instalasi farmasi yang menjadi pokok bahasan

utama dalam penulisan kali ini. Berikut ini adalah uraian singkat mengenai Rumah

Sakit Atma Jaya dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

4.1.1 Rumah Sakit Atma Jaya

Rumah sakit Atma Jaya didirikan sesuai dengan isi Surat Keputusan Yayasan

Atma Jaya No. 110/II/SK/8/76 pada tahun 1976 dengan nama Rumah Sakit

Akademik Unika Atma Jaya. Pada tanggal 9 Mei 1977 rumah sakit ini diresmikan

oleh Gubernur/KDH Ibukota Jakarta Raya pada saat itu, Bapak Letnan Jendral Ali

Sadikin. Kemudian pada tahun 1988, dalam rapat Yayasan Atma Jaya, nama rumah

sakit ini secara resmi diubah menjadi Rumah Sakit Atma Jaya.

Page 3: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

53  

  

Sebagai sebuah rumah sakit pendidikan, Rumah Sakit Atma Jaya mempunyai

dua fungsi utama. Di satu sisi rumah sakit berfungsi untuk menunjang pendidikan

serta penelitian Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, dan di lain sisi berfungsi

untuk menyelenggarakan pelayanan medik bagi kepentingan masyarakat umum.

Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

Kelurahan Penjaringan yang memberikan layanan paripurna (upaya peningkatan

kesehatan, penyehatan, pengobatan, dan pemulihan) untuk masyarakat di sekitar

daerah cakupannya. Direktur rumah sakit bertanggung jawab secara langsung kepada

Yayasan Atma Jaya dalam proses pengelolaan rumah sakit.

Misi Rumah Sakit Atma Jaya

Sebagaimana telah ditetapkan oleh Yayasan Atma Jaya dalam Surat Keputusan

No. 010/I/SK-LL/01/99, maka misi Rumah Sakit Atma Jaya adalah sebagai berikut.

1. Rumah Sakit Atma Jaya mengembangkan layanan kesehatan kepada masyarakat

secara profesional tanpa memandang perbedaan ras, suku, agama, dan kedudukan.

2. Rumah Sakit Atma Jaya mengembangkan cipta, rasa, dan karsa, serta membina

setiap warganya sebagai pribadi yang mengutamakan pelayanan, rasa tanggung

jawab, kerja sama, keterbukaan, kesadaran akan hak dan kewajiban yang

bersumber pada cinta kasih.

3. Rumah Sakit Atma Jaya mengembangkan pelayanan secara prospektif, sehingga

layak menjadi lahan pendidikan Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang lain.

4. Rumah Sakit Atma Jaya mengembangkan nilai-nilai diatas sebagai komitmen

bersama yang menjembatani transformasi kondisi saat ini menuju rumah sakit

yang diidamkan.

Page 4: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

54  

  

Visi Rumah Sakit Atma Jaya

Visi Rumah Sakit Atma Jaya seperti telah ditetapkan oleh Yayasan Atma Jaya

dalam Surat Keputusan No. 010/I/SK-LL/01/99 adalah sebagai berikut.

1. Rumah Sakit Atma Jaya adalah rumah sakit Katolik yang dikelola secara

profesional melalui upaya layanan kesehatan paripurna yang memadukan iman

Kristiani dengan ilmu pengetahuan demi pelayanan berdasarkan kasih.

2. Rumah Sakit Atma Jaya menjadi rumah sakit terkemuka, prospektif, mandiri, dan

mampu bersaing secara global.

3. Rumah Sakit Atma Jaya mendukung pengembangan pendidikan ilmu dan

teknologi di bidang kesehatan demi pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Rumah Sakit Atma Jaya

Berdasarkan Surat Keputusan No. 010/I/SK-LL/01/99, Rumah Sakit Atma Jaya

sebagai rumah sakit umum dan rumah sakit rujukan untuk Puskesmas di wilayah

Jakarta Utara bagian Barat bertujuan untuk :

1. Membantu Program Pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat, khususnya daerah Jakarta Utara dan sekitarnya.

2. Membantu menyelenggarakan pendidikan dalam ilmu kedokteran dan kesehatan

dengan memperhatikan mutu pelayanan kesehatan.

Motto Rumah Sakit Atma Jaya

Motto Rumah Sakit Atma Jaya sebagaimana yang tercantum di dalam Surat

Keputusan No. 010/I/SK-LL/01/99 yaitu : “Bersatu mengabdi sesama”.

(Sumber : Dokumen Rumah Sakit Atma Jaya)

Page 5: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

55  

  

4.1.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Instalasi farmasi merupakan salah satu sub unit dari Divisi Penunjang Medis

Rumah Sakit Atma Jaya, yang keberadaannya tidak dapat terpisahkan dari rumah

sakit itu sendiri. Instalasi farmasi berperan dalam memfasilitasi penyelenggaraan

kegiatan kefarmasian di bawah pimpinan seorang kepala apoteker dan harus

memenuhi persyaratan secara hukum untuk mengadakan, menyediakan, dan

mengelola seluruh aspek penyediaan perbekalan kesehatan di rumah sakit yang

menitikberatkan pada pelayanan produk yang lengkap serta pelayanan farmasi klinik

yang sifat pelayanannya berorientasi pada kepentingan pasien.

Falsafah Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Berdasarkan Surat Keputusan No. 020/AM/IV/2007, falsafah dari Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya adalah sebagai berikut.

1. Setiap manusia mempunyai citra dan martabat yang unik sebagai ciptaan Allah.

2. Iman, pengharapan, dan cinta kasih sesama merupakan sumber semangat Rumah

Sakit Atma Jaya dalam memberdayakan sesama untuk upaya peningkatan

pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

3. Setiap orang berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan wajib ikut

serta dalam usaha memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.

4. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya adalah bagian yang tidak terpisahkan

dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit Atma Jaya yang utuh dan

berorientasi kepada pelayanan pasien Rumah Sakit Atma Jaya dengan penyediaan

obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Page 6: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

56  

  

Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya berdasarkan Surat Keputusan

No. 020/AM/IV/2007 adalah sebagai berikut.

1. Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dilaksanakan secara

profesional berdasarkan standar operasional prosedur kefarmasian dan etika

profesi kefarmasian guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit

Atma Jaya dalam bidang obat.

2. Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dilakukan secara optimal

dan bermutu, baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat

bagi penderita rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Atma Jaya.

3. Mewujudkan pemakaian obat secara rasional, yang dilaksanakan secara langsung

dan bertanggung jawab, serta pengawasan obat sesuai dengan peraturan yang

berlaku demi tercapainya kualitas hidup manusia yang prima/sehat.

4. Turut membantu tercapainya program Rumah Sakit Atma Jaya sebagai rumah

sakit pendidikan unggul, yang memadukan ilmu-ilmu kefarmasian dengan nilai-

nilai Kristiani.

5. Turut membantu program Pemerintah dalam meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan umumnya dan khususnya mutu pelayanan kesehatan di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

(Sumber : Dokumen Rumah Sakit Atma Jaya)

Page 7: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

57  

  

4.2 Perumusan Visi, Misi, dan Core Value Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Atma Jaya

Salah satu langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun Balanced

Scorecard untuk Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya adalah merumuskan visi

dan misi dari instalasi farmasi tersebut. Hal ini penting dilakukan mengingat sampai

saat ini Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya belum memiliki visi dan misinya

sendiri.

Visi dan misi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dirumuskan dengan

mengacu pada visi misi Yayasan dan Rumah Sakit Atma Jaya, falsafah, dan tujuan

dari instalasi farmasi itu sendiri, seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Perumusan

visi dan misi untuk instalasi farmasi ini juga berpedoman pada Surat Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar pelayanan

rumah sakit, visi dan misi Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, serta panduan

perumusan visi misi instalasi farmasi rumah sakit. Rumusan visi dan misi ini juga

akan disesuaikan dengan kondisi dan tujuan terkini dari Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Atma Jaya. Adapun uraian lebih lanjut mengenai sumber-sumber pendukung

dalam perumusan visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999

SK Menkes No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 menyatakan bahwa pelayanan

farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan

kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien,

penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau

Page 8: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

58  

  

bagi semua lapisan masyarakat. Farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap

semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit tersebut.

Tujuan-tujuan utama diselenggarakannya pelayanan farmasi sesuai dengan

ketetapan yang tercantum dalam SK Menkes No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 adalah :

a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa

maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun

fasilitas yang tersedia.

b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur

kefarmasian dan etik profesi.

c. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat.

d. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisis, telaah, dan evaluasi

pelayanan.

e. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisis, telaah, dan evaluasi

pelayanan.

f. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metode.

Tugas pokok yang wajib dilaksanakan oleh setiap instansi penyelenggara

layanan farmasi sesuai dengan ketetapan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia

yang tercantum di dalam SK Menkes No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 adalah :

a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal.

b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi profesional berdasarkan prosedur

kefarmasian dan etik profesi.

c. Melaksanakan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).

Page 9: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

59  

  

d. Memberi pelayanan bermutu melalui analisis dan evaluasi untuk meningkatkan

mutu pelayanan farmasi.

e. Melakukan pengawasan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.

f. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi.

g. Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi.

h. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium

rumah sakit.

Fungsi pelayanan farmasi sesuai dengan ketetapan yang tercantum dalam SK

Menkes No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 adalah :

a. Pengelolaan perbekalan farmasi :

1. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit.

2. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal.

3. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah

dibuat sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan di rumah sakit.

5. Menerima dan menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan

persyaratan kefarmasian.

6. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit.

b. Pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan :

1. Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien.

2. Mengidentifikasi masalah seputar penggunaan obat dan alat kesehatan.

Page 10: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

60  

  

3. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat

kesehatan.

4. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan.

5. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga.

6. Memberi konseling kepada pasien/keluarga.

7. Melakukan pencampuran obat suntik.

8. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral.

9. Melakukan penanganan obat kanker.

10. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah.

11. Melakukan pencatatan setiap kegiatan.

12. Melaporkan setiap kegiatan.

(Sumber : Dokumen Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI 2006)

Visi dan Misi Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia

Visi : Terwujudnya profesi Apoteker yang paripurna, sehingga mampu mewujudkan

kualitas hidup sehat bagi setiap manusia.

Misi :

1. Menyiapkan Apoteker yang berbudi luhur, profesional, memiliki kesejawatan

yang tinggi dan inovatif, serta berorientasi ke masa depan.

2. Membina, menjaga, dan meningkatkan profesionalisme Apoteker sehingga

mampu menjalankan praktek kefarmasian secara bertanggung jawab.

3. Melindungi anggota dalam menjalankan profesinya.

(Sumber : www.isfinational.or.id)

Page 11: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

61  

  

Setelah mempelajari dan menganalisis sumber-sumber yang akan digunakan

sebagai pedoman dalam perumusan visi misi tersebut, maka penulis mengajukan

rekomendasi visi dan misi untuk Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya yang

dapat diaplikasikan secara langsung karena sudah disesuaikan dengan kondisi

organisasi pada saat ini.

4.2.1 Rumusan Visi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Visi instalasi farmasi merupakan gambaran impian dari pihak pengelola

tentang seperti apa instalasi farmasi yang diinginkan, dan akan menjadi kenyataan

pada suatu waktu tertentu. Visi ini akan menjadi arah pergerakan bagi instalasi

farmasi, dimana bersamaan dengan visi rumah sakit itu sendiri keduanya akan

menjadi dasar dari semua aspek rencana strategis instalasi farmasi tersebut. Dengan

menggunakan konsep ini sebagai salah satu landasan pemikiran dalam perumusan

visi, maka rekomendasi visi untuk Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya adalah

sebagai berikut :

Rumusan visi ini menggambarkan sebuah harapan akan keadaan atau status

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya pada suatu titik waktu tertentu di masa

Pada tahun 2014 Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya akan dikenal dan diakui oleh masyarakat luas sebagai sebuah unit layanan

penunjang kesehatan paripurna, akurat, dan terpercaya, yang difungsikan dengan berdasarkan perpaduan rasa cinta kasih dan ilmu

pengetahuan, demi memenuhi kebutuhan dan kepuasan sesama

Page 12: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

62  

  

yang akan datang. Status masa depan instalasi farmasi ini meliputi lingkup

penerimaan eksistensinya oleh semua stakeholder 20 -nya dan masyarakat umum

(…dikenal dan diakui oleh masyarakat luas…), posisi di dalam rumah sakit (…unit

layanan penunjang kesehatan…), sifat pelayanan bagi semua konsumen

(…paripurna, akurat, terpercaya…), serta keunggulan yang dapat diberikannya

(…perpaduan rasa cinta kasih dan ilmu pengetahuan…).

4.2.2 Rumusan Misi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Maksud suatu pernyataan misi adalah mengartikulasikan cara visi itu akan

dicapai. Pengembangan suatu pernyataan misi sebenarnya adalah mengembangkan

suatu peta yang akan diikuti oleh instalasi farmasi rumah sakit untuk mencapai visi

itu. Pernyataan misi harus secara jelas menunjukkan ruang lingkup dan arah kegiatan

dari instalasi farmasi tersebut, dan sejauh mungkin harus menyediakan sebuah model

untuk pembuatan keputusan oleh personel pada semua tingkat dalam instalasi farmasi

rumah sakit. Sebuah pernyataan misi yang efektif akan mencegah personel instalasi

farmasi dari pengembangan dan pengusulan rencana dan proyek yang banyak dan

tidak akan diterima oleh pimpinan rumah sakit, karena mereka dapat melihat bahwa

rencana atau proyek demikian tidak berada di dalam ruang lingkup pernyataan misi.

Dalam memformulasi pernyataan misinya, instalasi farmasi rumah sakit harus dapat

menjawab empat pertanyaan utama, yaitu :

1. Fungsi apa yang dilakukan oleh instalasi farmasi rumah sakit?

                                                            20 Stakeholder : Suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis resiko, baik karena mereka telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di perusahaan tersebut, maupun karena mereka menghadapi resiko akibat kegiatan perusahaan tersebut (Clarkson, 1994).

Page 13: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

63  

  

2. Kepada siapa instalasi farmasi rumah sakit melakukan fungsi tersebut?

3. Bagaimana instalasi farmasi rumah sakit berbuat untuk mengisi fungsi itu?

4. Kenapa instalasi farmasi rumah sakit ini ada?

Dengan mengacu pada landasan ilmiah diatas serta menggunakan konsep

pemikiran dasar dari misi Yayasan dan Rumah Sakit Atma Jaya, maka rekomendasi

rumusan misi untuk Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya adalah sebagai berikut.

1. Memberikan terapi obat yang optimal secara profesional kepada semua

masyarakat tanpa memandang perbedaan ras, suku, agama, dan kedudukan.

2. Mendukung tercapainya tujuan Rumah Sakit Atma Jaya untuk menjadi sebuah

rumah sakit pendidikan utama yang unggul dengan menggunakan perpaduan

antara nilai-nilai Kristiani dan ilmu kefarmasian.

3. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan berdasarkan standar operasional

prosedur kefarmasian dan etika profesi kefarmasian.

4. Menerapkan biaya yang paling efektif dengan tetap mengedepankan kualitas dan

pelayanan tertinggi bagi semua lapisan masyarakat

5. Memaksimalkan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Atma Jaya dalam hal

pengadaan obat dengan memberikan pendidikan dan pengetahuan baru di bidang

kefarmasian kepada staf medik, mahasiswa, dan masyarakat.

Dari rumusan misi untuk Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya tersebut,

maka keempat pertanyaan utama yang diajukan dalam proses formulasi misi instalasi

farmasi ini dapat terjawab. Berikut adalah ulasan jawaban dari keempat pertanyaan

Page 14: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

64  

  

tersebut, dimana agar jawaban dapat terlihat secara jelas maka penulis akan

mengganti kata-kata “instalasi farmasi rumah sakit” dalam pertanyaan tersebut

menjadi “Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya”.

Fungsi yang dilakukan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma

Jaya sesuai dengan yang tercantum di dalam rumusan misinya adalah :

a. Memberikan terapi obat yang optimal secara profesional (pernyataan misi nomor

1). Fungsi ini mengacu pada pernyataan misi Yayasan Atma Jaya nomor 2 dan

misi Rumah Sakit Atma Jaya nomor 2 tentang perwujudan martabat manusia

yang bersumber pada cinta kasih. Dengan adanya fungsi ini, maka tujuan Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya untuk melaksanakan pemakaian obat secara

rasional demi tercapainya kualitas hidup manusia yang prima/sehat dapat tercapai.

Pelaksanaan fungsi ini juga meliputi beberapa fungsi dan tugas pokok farmasi

rumah sakit yang tercantum dalam SK Menkes No. 1333/Menkes/SK/XII/1999

sehubungan dengan penyediaan dan pemberian obat ke pasien.

b. Merupakan salah satu unit pendukung bagi Rumah Sakit Atma Jaya untuk

menjadi rumah sakit pendidikan utama yang unggul (pernyataan misi nomor 2).

Dengan adanya fungsi tersebut maka instalasi farmasi ini dapat berpartisipasi

dalam upaya Rumah Sakit Atma Jaya untuk menjadi lahan pendidikan ilmu

kedokteran dan ilmu kesehatan lainnya secara layak seperti yang tercantum dalam

pernyataan misi Rumah Sakit Atma Jaya nomor 3.

Target konsumen yang dituju oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Page 15: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

65  

  

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya melaksanakan fungsi-fungsinya

untuk semua lapisan masyarakat tanpa memandang perbedaan ras, suku, agama, dan

kedudukan (pernyataan misi nomor 1). Ketiadaan batasan akan segmen masyarakat

yang dilayani mengacu pada pernyataan misi Yayasan Atma Jaya nomor 2 dan 3,

serta misi Rumah Sakit Atma Jaya nomor 1, yang pada garis besarnya

menitikberatkan pada penerapan cinta kasih terhadap sesama sesuai dengan ajaran

Kristiani.

Cara Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya melaksanakan fungsinya

Inisiatif-inisiatif yang diambil oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan rumusan misi adalah :

a. Memberi pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan standar operasional prosedur

kefarmasian dan etika profesi kefarmasian (pernyataan misi nomor 3). Inisiatif ini

terutama ditujukan bagi fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya untuk

dapat memberikan terapi obat yang optimal secara profesional. Hal ini juga

mengacu pada tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya yang ingin

menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur dan kode etik farmasi, serta salah

satu tugas pokok instalasi farmasi yang tercantum dalam SK Menkes No.

1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang penyelenggaraan kegiatan pelayanan farmasi

secara profesional .

b. Menerapkan biaya yang paling efektif dengan tetap mengedepankan kualitas dan

pelayanan tertinggi (pernyataan misi nomor 4). Inisiatif ini dibuat sesuai dengan

fungsi sosial yang sudah menjadi kewajiban mutlak dari sebuah rumah sakit, yaitu

untuk meningkatkan derajat kesehatan semua masyarakat tanpa terkecuali.

Page 16: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

66  

  

c. Memberikan pendidikan dan pengetahuan baru di bidang kefarmasian kepada staf

medik, mahasiswa, dan masyarakat (pernyataan misi nomor 5). Inisiatif ini

berhubungan dengan fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya sebagai

unit pendukung aktif dalam upaya mewujudkan Rumah Sakit Atma Jaya menjadi

rumah sakit pendidikan yang unggul. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan misi

Yayasan Atma Jaya nomor 3 dan pernyataan misi Rumah Sakit Atma Jaya nomor

3 yang menitikberatkan pada aktivitas pembelajaran. Selain itu, inisiatif ini juga

menjadi upaya perwujudan dari salah satu tugas pokok dan fungsi farmasi rumah

sakit tentang KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) seperti yang tercantum

dalam SK Menkes No. 1333/Menkes/SK/XII/1999.

Tujuan didirikannya Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Keberadaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya tidak dapat dilepaskan

dari keberadaan rumah sakit itu sendiri, karena sebaik apapun pelayanan kesehatan

yang diberikan oleh Rumah Sakit Atma Jaya akan terasa belum maksimal (belum

cukup) tanpa adanya peranan dari sebuah unit farmasi. Maka dari itu pada hakikatnya

instalasi farmasi dibangun untuk memaksimalkan mutu pelayanan kesehatan Rumah

Sakit Atma Jaya yang terfokus dalam hal penyaluran obat (pernyataan misi nomor 5).

Page 17: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

67  

  

4.2.3 Core Value Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Nilai utama sebuah organisasi menggambarkan keyakinan yang selanjutnya

menjadi dasar dari setiap tindakan yang diambil oleh organisasi tersebut (Collins,

Rukstad, 2008). Dengan berpedoman pada falsafah, tujuan, serta visi dan misi

Instalasi Farmasi Atma Jaya, maka penulis merumuskan nilai-nilai dari instalasi

farmasi adalah sebagai berikut.

1. Dasar utama pelayanan adalah iman, pengharapan, dan cinta kasih terhadap

sesama.

2. Berjuang menjadi yang terbaik dengan memberikan pelayanan secara profesional

dan berorientasi penuh kepada penderita.

3. Berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4. Turut berpartisipasi dalam upaya mencerdaskan bangsa.

4.3 Analisis Kondisi Eksternal dan Internal Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Atma Jaya

Untuk menghasilkan strategi bisnis yang tepat, instalasi farmasi perlu

mengetahui faktor eksternal dan internal yang mempengaruhinya demi memperoleh

gambaran yang jelas akan posisinya dalam kompetisi industri. Oleh karena itu penulis

melakukan analisis eksternal dan internal untuk mengidentifikasi dan menganalisis

kecenderungan utama, kekuatan, serta gejala yang berpengaruh pada perumusan dan

pelaksanaan strategi bisnis Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

Page 18: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

68  

  

4.3.1 Analisis Eksternal

Analisis eksternal yang dilakukan meliputi analisis PESTLE, Porter (Five

Forces Model of Competition), dan Strategic Group Mapping. Berikut adalah

penjelasan lebih lanjut dari masing-masing analisis tersebut.

a. Analisis PESTLE

Analisis PESTLE memberikan gambaran luas mengenai lingkungan

eksternal makro 21 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Melalui analisis

PESTLE, instalasi farmasi dapat mengetahui apakah kegiatan operasional yang

dijalankan sudah selaras secara positif dengan faktor terkuat yang

mempengaruhinya, serta mengidentifikasi langkah apa saja yang memiliki

kecenderungan gagal dan diluar kendali operasionalnya. Berikut ini adalah

penjabaran dari hasil analisis PESTLE sehubungan dengan instalasi farmasi.

1. Politik

Situasi politik di Indonesia sekarang ini, khususnya Jakarta, cenderung lebih

stabil seiring meningkatnya sikap tenggang rasa antar umat agama. Keadaan

ini memberi dampak positif terhadap laju sarana kesehatan di Indonesia, baik

rumah sakit Pemerintah maupun rumah sakit swasta, termasuk di dalamnya

adalah Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya. Ketika rasa persatuan yang

kuat antar agama terjalin, maka masyarakat tidak ragu untuk berobat ke rumah

sakit yang menganut keyakinan berbeda dengan mereka. Hal ini diungkapkan

                                                            21 Lingkungan eksternal makro : Unsur-unsur tindakan tidak langsung atau lingkungan umum, yang terdiri dari ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan politik hukum. (Williams, 2001)

Page 19: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

69  

  

engingat keberadaan instalasi farmasi yang merupakan bagian dari Rumah

Sakit Atma Jaya sebagai sebuah rumah sakit Katolik swasta.

2. Ekonomi

Dengan situasi politik yang lebih stabil belakangan ini, membawa dampak

positif terhadap keadaan ekonomi masyarakat walaupun pergolakan nilai

inflasi masih terus terjadi. Biaya operasional dan harga obat di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya secara tidak langsung dipengaruhi oleh nilai

inflasi tersebut. Stabilnya nilai mata uang rupiah saat ini terhadap nilai mata

uang asing juga mempengaruhi harga jual obat. Selain itu, tingkat pendapatan

mayoritas konsumen instalasi farmasi cenderung rendah, sehingga banyak dari

mereka yang mengandalkan program kesehatan dari Pemerintah. Dengan

mempertimbangkan kekuatan daya beli pelanggannya, maka penentuan harga

jual obat yang tepat menjadi faktor yang sangat penting.

3. Sosial

Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi akan meningkatkan

jumlah transaksi di industri farmasi. Taraf pendidikan masyarakat menengah

ke bawah yang menjadi konsumen instalasi farmasi cenderung sudah

membaik, dan diperkirakan akan terus membaik seiring dengan kebijakan

Pemerintah dalam usaha perbaikan mutu pendidikan di Indonesia. Hal itu

akan mempengaruhi pertimbangan dan keputusan masyarakat dalam mencari

sarana kesehatan yang lebih modern dan lengkap yaitu rumah sakit. Sejalan

dengan situasi tersebut, maka potensi kenaikan jumlah pelanggan instalasi

farmasi juga akan meningkat.

Page 20: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

70  

  

4. Teknologi

Perkembangan teknologi telah diterapkan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Atma Jaya, sejalan dengan usaha pengefektifan proses bisnis internalnya dan

semakin kompleksnya data yang harus diolah. Instalasi Farmasi Atma Jaya

mengandalkan komputer dan aplikasinya untuk membantu kegiatan

operasional bisnis penjualan obatnya.

5. Legal (Hukum)

Hukum Pemerintah wajib untuk ditaati, tidak terkecuali bagi industri farmasi.

Pihak instalasi farmasi harus memperhatikan aturan-aturan yang ditetapkan

oleh Pemerintah sehubungan dengan penjualan obat sehingga tidak terjadi

bentrokan ataupun masalah di kemudian hari. Jumlah konsumen instalasi

farmasi yang memanfaatkan program GAKIN22 dan sejenisnya cukup besar,

sehingga konsistensi Pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan untuk

meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia melalui fasilitas

kesehatan gratis akan mempengaruhi tingkat penjualan obat di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

6. Environment (Lingkungan)

Wabah penyakit seperti swine flu, flu burung, dan lain-lain mengakibatkan

masyarakat semakin menyadari arti pentingnya kesehatan dan beralih ke

sarana kesehatan medis modern. Mereka tidak lagi berobat ke metode

pengobatan alternatif. Hal itu menjadi salah satu faktor penyebab

                                                            22 GAKIN : Singkatan dari Keluarga Miskin, yaitu kelompok keluarga yang dikategorikan miskin atau sangat miskin.

Page 21: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

71  

  

meningkatnya jumlah pelanggan di rumah sakit, sehingga tingkat penjualan

obat di instalasi farmasi pun juga mengalami peningkatan.

Keseluruhan faktor makro eksternal tersebut terangkum dalam tabel 4.1.

Kolom “Tipe” memperlihatkan dampak positif atau negatif yang mungkin dapat

dialami oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya. Kolom “Jangka Waktu”

memperlihatkan jangka waktu perubahan yang dapat dirasakan oleh Instalasi

Farmasi ketika faktor yang mempengaruhi muncul. Sedangkan kolom “Relative

Importance” memperlihatkan tingkat kepentingan dari setiap faktor dalam analisis

PESTLE. Jawaban untuk kolom “Relative Importance” ini terbagi menjadi

kategori “kritikal” dan “penting”. Yang termasuk di dalam kategori “kritikal”

adalah faktor-faktor yang akan mempengaruhi jalannya aktivitas operasional di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya secara total. Sementara yang termasuk

di dalam kategori “penting” adalah semua faktor yang mempengaruhi sebagian

jalannya aktivitas operasional instalasi farmasi, tetapi tidak mengancam

kelangsungan kegiatan bisnisnya dan tidak mempengaruhi visi misinya.

 

Page 22: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

72  

  

Tabel 4.1 Faktor Eksternal Makro

Faktor

Eksternal

Faktor yang Mempengaruhi Tipe Jangka

Waktu

Relative

Importance

Politik

Situasi politik yang stabil + Panjang Kritikal

Rasa persatuan dan sikap tenggang rasa

antar umat beragama yang kuat

+ Panjang Kritikal

Ekonomi

Nilai inflasi - Pendek Penting

Kurs mata uang yang stabil + Pendek Penting

Kondisi ekonomi pelanggan - Pendek Penting

Sosial

Tingkat pertumbuhan penduduk yang

tinggi

+ Pendek Penting

Taraf pendidikan masyarakat

menengah ke bawah

+ Panjang Penting

Teknologi Peningkatan jumlah penggunaan

teknologi

+ Pendek Penting

Legal

Regulasi Pemerintah -/+ Pendek Kritikal

Konsistensi Pemerintah dalam

meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

+ Pendek Kritikal

Environment Datangnya wabah penyakit

mengakibatkan masyarakat peduli

pentingnya kesehatan

+ Pendek Penting

   

Page 23: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

 

 

b

 2

p2

b. Analisis

An

kondisi p

itu dari

baru dan

kualitas

Be

diperhati

penggan

pesaing

dalam pe

Gamb                       

23 Supply chainproduk jadi/sia2001).

s Porter (Fiv

nalisis Porter

persaingan y

sisi supply

n produk pen

persaingan y

rdasarkan te

ikan oleh

nti, kekuatan

baru, dan k

enelitian ini

bar 4.1 Anca                       

n : Sebuah proap pakai, yang

K

P

ve Forces M

r dapat mem

yang sebena

chain23 (pem

ngganti). Sel

yang dihadap

eori analisis

instalasi f

n tawar pema

kondisi komp

adalah indu

aman Dalam             

oses yang dimumenghubungk

Kekuatan Tawar 

Pemasok

 

Model of Com

mberikan gam

arnya sedang

masok dan p

uruh ancama

pi oleh Insta

s Porter, ada

farmasi, yai

asok, kekua

petisi di ind

stri pengada

m Industri Ke

ulai dari pengokan seluruh pem

PersaingaDalam Industr

Kesehata

PotensProduk

Penggan

PotensMasuknyPesaingBaru

mpetition)

mbaran yang

g dihadapi o

pelanggan) m

an tersebut m

alasi Farmasi

a lima kateg

itu potensi

atan tawar pe

dustri keseha

aan obat-obat

esehatan Ber

olahan bahan bmasok dan pen

an 

i an

i k nti

K

P

i ya g 

kuat mengen

oleh instalasi

maupun pas

mempengaru

i Rumah Sak

gori ancama

pengemba

embeli, pote

atan Indones

tan).

rdasarkan An

baku awal sampngguna perusah

ekuatan Tawar Pembeli

nai bagaima

i farmasi, ba

sar (pendata

uhi tingkat d

kit Atma Jay

an yang har

angan prod

ensi masukn

sia (khususn

nalisis Porter

pai menghasilkhaan (Fredend

73

ana

aik

ang

dan

ya.

rus

duk

nya

nya

r

kan all,

Page 24: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

74  

  

1. Potensi Pengembangan Produk Pengganti

Ancaman yang dihadapi oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dari

produk pengganti tergolong kuat. Pelanggan dapat dengan mudah mencari

produk pengganti, seperti pengobatan alternatif, ramuan/obat China, ataupun

herbal treatment dari bahan-bahan alami yang dianggap memiliki khasiat.

Saat ini perkembangan produk obat-obatan alternatif (seperti jamu dan

suplement herbal) telah banyak dipasarkan oleh perusahaan Multi Level

Marketing (MLM), dimana obat-obatan tersebut tidak tersedia di instalasi

farmasi. Produk pengganti ini memiliki harga yang beragam, tergantung pada

produsen produk subtitusi tersebut. Sebagai contoh adalah produk jamu.

Masyarakat dapat memperoleh produk ini secara mudah dengan harga yang

relatif lebih murah dari obat biasa yang dijual di apotek atau instalasi farmasi.

Sedangkan untuk pengobatan alternatif cenderung sama, bahkan lebih mahal

daripada harga obat di instalasi farmasi, terlebih jika pengobatan alternatif

tersebut telah mendapat pengakuan (terkenal) dari masyarakat.

2. Kekuatan Tawar Pemasok

Posisi penawaran dari pemasok terhadap instalasi farmasi tergolong lemah.

Pemasok merupakan sumber dimana instalasi farmasi membeli obat. Dengan

banyaknya jumlah pemasok obat yang bekerja sama dengan Rumah Sakit

Atma Jaya, maka instalasi farmasi dapat lebih leluasa untuk memilih pemasok

yang dirasa memiliki kualitas lebih baik/unggul dari segi pemberian harga,

ketepatan waktu pengiriman dan pemberian barang, kualitas barang, prosedur

pembayaran, dan faktor-faktor kemudahan lainnya.

Page 25: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

75  

  

3. Kekuatan Tawar Pembeli

Posisi penawaran dari pembeli terhadap instalasi farmasi tergolong kuat.

Pasien Rumah Sakit Atma Jaya dapat secara bebas memilih dimana mereka

akan membeli obat. Didukung dengan adanya fakta bahwa mayoritas pasien

Rumah Sakit Atma Jaya berasal dari kelas ekonomi menengah ke bawah,

maka mereka akan cenderung lebih berhati-hati dalam menentukan dimana

sebaiknya mereka membeli obat dengan mengutamakan faktor harga yang

murah. Jika tidak diatasi, maka kondisi ini akan merugikan instalasi farmasi.

4. Potensi Masuknya Pesaing Baru

Ancaman dari para pesaing baru terhadap instalasi farmasi tergolong kuat.

Saat ini cukup mudah bagi pihak lain untuk masuk ke dalam industri penyedia

kebutuhan farmasi. Hal ini terbukti dengan maraknya pembukaan apotek baru,

walaupun telah banyak aturan dan ketentuan untuk menyelenggarakan usaha

penjualan obat. Sebagai contoh adalah Apotek K24. Apotek ini membuka

bisnis waralaba yang memungkinkan setiap orang untuk terjun ke industri

penyedia kebutuhan farmasi. Ditambah dengan konsep pelayanan selama 24

jam, membuat apotek ini memiliki nilai tambah dari masyarakat.

5. Kondisi Kompetisi di Industri Kesehatan Indonesia

Tingkat persaingan dalam industri penyedia kebutuhan farmasi relatif tinggi.

Hal ini terlihat dari maraknya jumlah penjual obat yang sudah ada dan

pendatang baru yang muncul, khususnya di kawasan Jakarta Utara. Kualitas

obat yang ditawarkan kepada pelanggan juga hampir sama. Jarang ada penjual

obat yang memberikan obat berkualitas rendah kepada pelanggannya. Dalam

Page 26: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

76  

  

hal loyalitas pelanggan di industri penyedia kebutuhan farmasi juga cenderung

rendah. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya sensitivitas harga, jarak

tempuh yang dibutuhkan untuk datang ke toko obat, pelayanan, kenyamanan,

dan kemudahan prosedur pembelian obat memegang andil besar dalam

menentukan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu instalasi farmasi harus lebih

cermat dalam memberikan layanan demi mencapai tingkat loyalitas pelanggan

yang maksimal. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain adalah

kelengkapan, kenyamanan, kemudahan, prosedur, ketepatan, dan kecepatan

waktu pemberian obat. Perbedaan harga juga menjadi faktor yang sangat

penting, yang harus diperhatikan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma

Jaya mengingat sebagian besar pelanggan merupakan masyarakat yang

sensitif tehadap harga. Sementara diferensiasi produk di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Atma Jaya tidak terlalu jauh berbeda dengan toko obat lainnya.

c. Strategic Group Mapping

Strategic Group Mapping dalam penelitian kali ini berisi komponen dalam

industri penyedia kebutuhan farmasi, yang antara lain adalah : instalasi farmasi,

obat China, Multi Level Marketing (MLM), apotek, dan herbal treatment/jamu.

Semua komponen tersebut memiliki kegiatan operasional bisnis utama yang

sama, yaitu menjual obat. Sebagai sumbu, ditetapkan price/quality untuk posisi

sumbu Y dan geographic coverage 24 untuk posisi sumbu X. Penetapan ini

                                                            24 Geographic coverage : Wilayah yang termasuk dalam ruang lingkup aktivitas survei.

Page 27: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

77  

  

dilandasi oleh karena dengan adanya kedua hal ini, maka dapat lebih jelas terlihat

dengan bagaimana posisi instalasi farmasi terhadap pesaingnya.

Bulatan dalam gambar bersifat proporsional dengan besar masing-masing

segmen usaha penjualan obat tersebut. Dapat terlihat bahwa yang paling segmen

terbesar dalam industri kesehatan khususnya segmen penyedia kebutuhan farmasi

adalah apotek, diikuti dengan MLM dan herbal treatment/jamu, kemudian

instalasi farmasi, dan yang memiliki segmen paling kecil adalah obat-obatan

China. Apotek dan instalasi farmasi mempunyai tingkatan price dan quality yang

hampir sama, dan paling tinggi diantara penyedia obat lainnya. Sedangkan untuk

faktor geographic coverage, herbal treatment/jamu menduduki peringkat utama

karena tersebar banyak dan mudah dijumpai di seluruh daerah di Indonesia.

Gambar 4.2 Strategic Group Map

Page 28: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

78  

  

Secara garis keseluruhan, yang dapat kita simpulkan dari analisis eksternal di

atas bahwa faktor politik dan legal di Indonesia sangat mempengaruhi keberadaan

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya sehingga manajemen Rumah Sakit Atma

Jaya harus waspada jika terjadi pergolakan politik atau perubahan kebijakan. Faktor

lain yang memberikan pengaruh kuat adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan. Disamping harus waspada terhadap faktor-faktor tersebut di atas, diketahui

bahwa persaingan di industri penjualan obat ketat. Sehingga walaupun instalasi

farmasi masih memegang kualitas yang sama baiknya dengan bisnis apotek, tetapi

akan lebih baik lagi jika instalasi farmasi dapat memberikan pelayanan dan kualitas

lebih sehingga dapat menjadi unggulan dalam industri penjualan obat.

4.3.2 Analisis Internal

Analisis faktor internal instalasi farmasi dilakukan dengan menggunakan tiga

alat bantu strategi, yaitu : analisis keuangan, TOWS, dan value chain. Berikut ini

adalah uraian hasil analisis internal yang telah dilakukan.

a. Analisis Keuangan

Berdasarkan hasil studi dokumentasi laporan keuangan Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Atma Jaya, terlihat bahwa sebenarnya kondisi keuangan mereka

sudah cukup baik. Pada tahun 2006, perolehan laba Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Atma Jaya mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Namun setelah

tahun 2006, perolehan laba tersebut menurun sampai dengan tahun 2008.

Fkluktuasi perolehan laba instalasi farmasi sejak tahun 2003 sampai dengan 2008

dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini.

Page 29: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

 

 

Gambar 4

Pad

farmasi m

1,83% m

menurun

tetapi pa

yang san

dari tahu

mengala

tahun 20

Lab

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

4.3 Grafik P(Sumber : D

da grafik di

mencapai tit

menjadi 26,1

n hingga titi

ada tahun 20

ngat signifik

un 2005. Say

ami penuruna

008.

2003

a 25.69%

PeroP

Perolehan LaDokumen Re

iatas, terliha

tik 25,69%,

16%. Namun

ik 18,39% a

006 instalas

kan sampai p

yangnya hal

an laba di ta

2004

26.16%

olehan LaPeriode T

 

aba Instalasi ekam Medik

at bahwa di

dan pada tah

n di tahun 2

atau mengal

si farmasi be

pada titik 53

ini tidak ber

ahun 2007 m

2005

18.39%

aba InstTahun 2

Farmasi PerRumah Saki

tahun 2003

hun 2004 m

2005 persent

ami penurun

erhasil mem

3,37%, atau

rtahan lama.

menjadi sebe

2006

53.37%

alasi Far003‐200

riode Tahun it Atma Jaya

3 persentase

mengalami ke

tase laba ins

nan sebesar

mperoleh pen

meningkat

. Instalasi fa

esar 39,18%,

2007

39.18%

rmasi08

2003-2008a)

laba instala

enaikan sekit

stalasi farma

29,7%. Ak

ningkatan la

sebesar 190

armasi kemb

, dan 28,3%

2008

28.30%

79

asi

tar

asi

kan

aba

0%

ali

di

Page 30: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

 

 

Seh

tahun 20

biaya op

biaya in

perbandi

17,9%,

mencapa

pada tah

terhadap

11,5%. A

tahun 20

Gambar 4.4

PeDeng

hubungan d

004 sampai

perasionalny

stalasi farm

ingan biaya

yang kemud

ai titik 13,8%

hun 2008, p

p 2007 men

Akan tetapi

004.

4 Grafik Per(Sumber : D

Perbandingertumbuhan Tagan Tahun Seb

Pertum

engan beban

dengan 200

ya dengan b

asi relatif m

instalasi fa

dian menga

%, 8,8% pad

persentase p

galami kena

kondisi ini

rtumbuhan BDokumen Re

2

an ahun Ini belumnya

17

0%2%4%6%8%

10%12%14%16%18%20%

mbuhanPeriode

 

n biaya oper

08 instalasi

aik sehingg

mengalami p

armasi antar

alami penuru

da tahun 200

perbandingan

aikan yang

masih jauh

Biaya Instalaekam Medik

2004 20

7.90% 13.8

n Biaya I Tahun 2

rasional, dip

farmasi tela

a tingkat pe

enurunan. D

ra tahun 200

unan tajam

6, dan 7,3%

n biaya inst

cukup bera

lebih baik b

asi Farmasi PRumah Saki

005 200

80% 8.80

nstalasi 2004‐20

peroleh fakta

ah berhasil

ertumbuhan

Diawali deng

04 terhadap

pada tahun

% pada tahun

talasi farmas

arti hingga m

bila dibandi

Periode Tahuit Atma Jaya

6 2007

0% 7.30%

Farmasi08

a bahwa sej

mengorgani

(real growt

gan persenta

2003 sebes

n 2005 hing

n 2007. Nam

si tahun 20

mencapai tit

ingkan deng

un 2004-200a)

2008

% 11.5%

80

ak

isir

th)

ase

sar

gga

mun

08

tik

gan

08

Page 31: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

 

 

Lai

awalnya

terhadap

2006 kea

ke titik

2007 ins

pendapa

perbandi

di titik 2

G

PertDen

Pe

in halnya

, persentase

p 2004 meng

adaan berba

41%. Sayan

stalasi farma

tan hingga

ingan pendap

2,8%.

Gambar 4.5 G

(Sumber : D

Perbandinganumbuhan Tahgan Tahun Kem

11223344

ertumbuP

dengan per

e perbanding

galami penu

alik, dimana

ngnya hal te

asi kembali m

mencapai t

patan instala

Grafik PertumPeriode

Dokumen Re

2004

n un Ini marin

18.30

‐5%0%5%

10%15%20%25%30%35%40%45%

uhan PenPeriode 

 

rbandingan

gan pendapa

urunan samp

persentase p

ersebut tidak

mengalami p

titik -2,7%.

asi farmasi s

mbuhan Pene Tahun 200ekam Medik

4 2005

0% 6.80%

ndapataTahun 2

pendapatan

atan instalas

pai mencapa

perbandinga

k berlangsu

pemerosotan

Namun di

udah mulai

ndapatan Inst04-2008

Rumah Saki

2006

% 41%

an Instal2004‐200

instalasi f

si farmasi d

ai titik 6,8%

an tersebut m

ung lama, da

n persentase

i tahun 200

membaik de

talasi Farma

it Atma Jaya

2007

‐2.70%

asi Farm08

farmasi. Pa

di tahun 20

%. Pada tah

melonjak taja

an pada tah

perbanding

08, persenta

engan bertah

asi

a)

2008

2.80%

masi 

81

ada

05

hun

am

hun

gan

ase

han

Page 32: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

82  

  

b. Analisis TOWS

Analisis TOWS diawali dengan mengidentifikasi berbagai faktor eksternal

yang terangkum ke dalam analisis ancaman dan analisis peluang. Selanjutnya

akan diteruskan dengan mengidentifikasi berbagai faktor internal yang terangkum

ke dalam analisis kelemahan dan kekuatan. Hasil dari analisis TOWS untuk

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Ancaman

• Citra instalasi farmasi berdasarkan persepsi masyarakat umum harus

diperhatikan secara seksama. Pelayanan yang buruk, peralatan kefarmasian

yang tidak sesuai dengan standar farmasi, sikap yang kurang bersahabat

terhadap pelanggan akan mengakibatkan menurunnya jumlah kunjungan.

• Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional Pemerintah DKI Jakarta

saat ini mendukung layanan kesehatan, termasuk obat-obatan, bagi

kelompok miskin dengan menggunakan mekanisme Gakin (Keluarga

Miskin) dan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Dalam kerangka

Jaminan Sosial Nasional Besar, kemungkinan proyek Gakin akan diambil

alih oleh AskesKin dengan paket penggantian biaya yang jauh lebih

rendah.

• Adanya kompetisi antara rumah sakit dan toko-toko obat yang harus

dipantau secara cermat karena dapat mempengaruhi kelangsungan

kontinuitas kunjungan. Di wilayah Jakarta Utara terdapat dua belas rumah

sakit, dimana untuk Kecamatan Penjaringan sendiri terdapat dua buah

Page 33: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

83  

  

rumah sakit industrial, yaitu Rumah Sakit Pluit dan Rumah Sakit Pantai

Indah Kapuk, serta ada pula RSIA Family yang terletak di kecamatan yang

berbatasan dengan Kecamatan Penjaringan. Selain itu di Jakarta Utara

terdapat 54 apotek yang tersebar di seluruh kecamatan.

2. Peluang

• Rumah Sakit Atma Jaya berada di wilayah Jakarta Utara dengan total

jumlah penduduk sebesar 1.18 juta jiwa dan tingkat kepadatan sebesar

8.336/km2. Terdapat enam kecamatan di Kota Madya Jakarta Utara,

dimana Rumah Sakit Atma Jaya terletak di Kecamatan Penjaringan dengan

jumlah penduduk sebanyak 176.669 jiwa dan tingkat kepadatan sebesar

4.978/km2. Kecamatan Penjaringan ini merupakan kecamatan kedua yang

memiliki jumlah penduduk terpadat setelah Kecamatan Koja yang memiliki

tingkat kepadatan sebesar 17.085/km2. Dengan melihat data tersebut, maka

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya mempunyai kesempatan untuk

memperoleh konsumen dalam jumlah yang lebih besar.

• Adanya perubahan kelompok ekonomi penduduk di Kecamatan

Penjaringan, dimana kelompok marginal semakin terdesak ke pinggir

meskipun masih terdapat area-area pemukiman kumuh di beberapa lokasi.

Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar Rumah Sakit Atma

Jaya yang lebih baik tersebut maka akan berdampak pada meningkatnya

kemampuan/daya beli pengunjung.

Page 34: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

84  

  

• Perubahan kondisi di Kecamatan Penjaringan yang meliputi pembangunan

jalan tol, real estate dengan area pemukiman dan pertokoan, mal, pusat

distrik bisnis, serta didukung oleh fasilitas kendaraan umum yang

mempengaruhi faktor kemudahan lokasi Rumah Sakit Atma Jaya dijangkau

oleh masyarakat.

• Masih minimnya jumlah apotek yang buka selama 24 jam di kawasan

Jakarta Utara dan sekitarnya.

• Adanya fakta bahwa sekitar 23% dari jumlah pasien Rumah Sakit Atma

Jaya tidak menebus resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

Angka tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya Instalasi Farmasi masih

memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Gambaran tentang

perbandingan antara jumlah pasien Rumah Sakit Atma Jaya dengan jumlah

resep yang ditebus di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dapat

dilihat pada gambar 4.6.

Page 35: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

 

 

Gambar 4

(S

Jumla

Jumla

D

4.6 Grafik PRese

Sumber data

ah Total Pasien

ah Resep Yang 

PerbandDengan Ju

P

Perbandinganep Yang Dite

Perioda : Dokumen

01,0002,0003,0004,0005,0006,0007,0008,000

Ja  7

Diterima 5

dingan Juumlah Re

FarmaPeriode Ja

 

n Jumlah Paserima Instala

de Januari-ApRekam Med

anuari Feb7,545 7,

5,256 5,

mlah Pasesep Yangsi RS Atmanuari ‐ A

sien RS Atmasi Farmasi Rpril 2009 dik Rumah Sa

bruari Ma,069 7,

,679 6,

sien RS Atg Diterimma JayaApril 2009

ma Jaya DengRS Atma Jay

Sakit Atma Ja

aret Ap619 7,4

016 5,8

tma Jaya a Instalas

9

gan Jumlah ya

aya)

pril423

832

si 

85

Page 36: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

86  

  

Rincian mengenai jumlah pasien Rumah Sakit Atma Jaya dari masing-

masing sub unit bisnis dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Pasien Rumah Sakit Atma Jaya (Sumber data : Dokumen Rekam Medik Rumah Sakit Atma Jaya)

Keterangan Januari Februari Maret April

Poli Bagian 1.828 1.535 1.655 1.500

Poli Spesialis 735 774 772 815

UGD 899 919 1023 981

Kamar Bedah 115 85 77 80

Balkesmas 536 495 556 504

BKM Gigi 65 82 88 97

Rehab. Medis 271 234 276 255

Laboratorium 2.507 2.400 2536 2.637

Radiologi 441 399 491 416

Hemodialisa 148 146 145 138

Total 7.545 7.069 7.619 7.423

Farmasi 5.256 5.679 6.016 5.832

Page 37: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

87  

  

3. Kelemahan

• Sampai saat ini Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya belum memiliki

visi dan misinya sendiri. Hal ini menyebabkan terhambatnya perwujudan

sistem manajemen yang baik dalam lingkup instalasi farmasi itu sendiri.

• Kondisi penampilan bangunan Rumah Sakit Atma Jaya yang kurang bagus

dan terkesan kuno (terkesan seperti sebuah gudang – berdasarkan informasi

dari survei jejak pendapat tahun 2000-an). Hal ini diperkirakan membuat

masyarakat menilai bahwa Rumah Sakit Atma Jaya merupakan rumah sakit

untuk kelas menengah ke bawah.

• Kurang maksimalnya tata letak pengaturan tempat penerimaan resep dan

penyerahan obat yang mengakibatkan terbatasnya kemampuan staf instalasi

farmasi untuk melayani pengunjung secara optimal (terutama dalam hal

waktu pelayanan). Hal ini terbukti dari keluhan pengunjung yang diterima

oleh Rumah Sakit Atma Jaya melalui kotak saran, yang sebagian besar

mengeluhkan lamanya waktu pelayanan di instalasi farmasi.

• Kurang adanya upaya mendisiplinkan pengunjung instalasi farmasi dari

pihak rumah sakit yang menyebabkan suasana ruang tunggu instalasi

farmasi menjadi tidak nyaman.

• Belum maksimalnya peran instalasi farmasi dalam memberikan edukasi

tentang obat kepada pengunjung, terutama sehubungan dengan pemberian

obat generik, sehingga beresiko menimbulkan kesalahpahaman dari pihak

konsumen.

Page 38: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

88  

  

4. Kekuatan

• Rumah Sakit Atma Jaya berdiri di Kawasan Pluit dengan luas area sekitar

4,5 Ha. Lokasi rumah sakit berada cukup strategis, yaitu tepat di

perempatan jalan utama sehingga sangat mudah dijangkau. Akses ke lokasi

Rumah Sakit Atma Jaya dapat ditempuh melalui jalan tol dalam kota dan

jalan tol ke Bandara Soekarno Hatta. Selain itu jalan utama di sebelah barat

dan selatan rumah sakit juga banyak dilalui oleh kendaraan umum. Dengan

mudahnya akses bagi masyarakat untuk datang ke Rumah Sakit Atma Jaya

maka kondisi ini akan berbanding lurus dengan instalasi farmasi yang

berada di dalam satu lokasi yang sama.

• Kondisi ruang instalasi farmasi yang cukup baik dan bersih menimbulkan

persepsi yang positif di benak pengunjung.

• Terjalinnya hubungan yang sehat dengan mayoritas pemasok sehingga

mendukung proses pengadaan obat.

c. Analisis Value Chain

Analisis value chain terdiri dari dua aktivitas, yaitu aktivitas utama (primary

activities) dan aktivitas pendukung (support activities). Uraian mengenai aktivitas

utama dan pendukung yang dilaksanakan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma

Jaya adalah sebagai berikut.

Page 39: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

89  

  

1. Aktivitas Utama

• Manajemen supply chain

Instalasi farmasi bertugas untuk mengatur pesanan dan menerima obat dari

pemasok. Instalasi farmasi bertanggung jawab untuk membuat daftar

pesanan obat-obatan yang harus dibeli untuk kemudian diserahkan kepada

Divisi Pembelian. Setelah pesanan obat diterima, maka instalasi farmasi

harus memeriksa kondisi obat-obatan tersebut, baik dalam hal kemasan,

batas waktu kadaluarsa, dan jumlah. Selain itu instalasi farmasi juga harus

mengawasi kegiatan penyimpanan dan persediaan obat. Apabila ada obat

yang stoknya sudah hampir habis atau sudah hampir mendekati waktu

kadaluarsa, maka instalasi farmasi harus segera melaporkannya kepada

pihak Direksi untuk selanjutnya diambil tindakan terhadap obat-obatan

tersebut.

• Distribusi

Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh instalasi farmasi mencakup

pendistribusian obat ke setiap sub unit bisnis yang berhubungan atau

membutuhkan sediaan obat. Sedangkan untuk pasien rawat jalan dapat

membeli langsung obat-obatan yang dibutuhkan di ruang instalasi farmasi.

• Pelayanan

Pelayanan penebusan resep yang diberikan oleh instalasi farmasi terhadap

para pasien dilakukan di ruang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

Pertama-tama pasien yang akan menebus obat memberikan resep yang

Page 40: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

90  

  

ingin ditebus ke bagian administrasi instalasi farmasi. Kemudian bagian

administrasi instalasi farmasi akan menghitung biaya obat dan memberikan

faktur pembayaran obat kepada pasien. Selanjutnya pasien harus membayar

biaya obat tersebut ke bagian kasir dan menunjukkan bukti pembayarannya

ke pihak administrasi instalasi farmasi. Setelah bukti pembayaran diterima

instalasi farmasi, barulah pasien dapat mengambil obat yang dibelinya.

2. Aktivitas Pendukung

• Quality Control

Petugas di bagian quality control Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

bertanggung jawab dalam mengawasi dan menjamin kualitas obat-obatan

yang akan dijual.

• Administrasi

Administrasi instalasi farmasi merupakan bagian yang bertugas untuk

menerima resep dan menyerahkan obat-obatan kepada pasien, menghitung

biaya obat, serta memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pasien

seputar obat-obatan.

Secara keseluruhan, kita dapat melihat bahwa Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Atma Jaya telah mengarah kepada pengefektifan biaya operasional. Hal ini akan baik

jika dilakukan secara berkesinambungan dan harus lebih mengedukasi seluruh

karyawan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya pentingnya pengefektifan biaya

operasional dilakukan, sebab untuk melakukan pengefektifan biaya operasional

Page 41: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

91  

  

memerlukan kerja sama dari seluruh karyawan, tidak hanya manajemen tingkat atas

saja. Kita juga dapat melihat bahwa Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

memiliki peluang-peluang yang menjanjikan untuk memaksimalkan pangsa pasar.

Kelemahan yang terdeteksi dapat diminimalkan dengan upaya secara internal. Untuk

proses-proses yang ada dalam Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya sedang

dilakukan perbaikan yaitu dengan mengadakan peninjauan SOP.

4.4 Pokok Permasalahan

Dari hasil analisis kondisi pada sub bab 4.3 diketahui bahwa peran instalasi

farmasi dalam menjadi revenue centre rumah sakit belum terlaksana secara optimal.

Fakta ini didukung oleh data pendapatan total dari seluruh sub unit bisnis Rumah

Sakit Atma Jaya pada tahun 2007 dan 2008, dimana instalasi farmasi memberikan

sumbangsih terhadap pendapatan total rumah sakit sebesar 43-44%. Kontribusi

tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan sub unit bisnis lainnya.

Perbandingan persentase kontribusi keuangan antar sub unit bisnis yang terdapat di

Rumah Sakit Atma Jaya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Page 42: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

 

 

Gam(S

Gam(S

Ra

La

Ra

La

mbar 4.7 DiaSumber data

mbar 4.8 DiaSumber data

Sumb

awat Inap

aboratorium

Sumb

awat Inap

aboratorium

agram Sumba : Dokumen

agram Sumba : Dokumen

20%

43%

ber PendTa

Poli Spesialis

Radiologi

0

44%

ber PendTa

Poli Spesialis

Radiologi

 

ber PendapatRekam Med

ber PendapatRekam Med

12%

2%

1%

dapatanTahun 20

Poli Bagian

Fisioterapi

12%

2%0%

2%

dapatanTahun 20

Poli Bagian

Fisioterapi

an RS Atmadik Rumah Sa

an RS Atmadik Rumah Sa

35%

2

22%

n RS Atm007

UGD

Farmasi

33%

2%2%

%

n RS Atm008

UGD

Farmasi

a Jaya TahunSakit Atma Ja

a Jaya TahunSakit Atma Ja

1%

2%

2%

ma Jaya

Balkes

Hemod

1%

2%%

ma Jaya 

Balkes

Hemod

n 2007 aya)

n 2008 aya)

mas

dialisa

mas

dialisa

92

Page 43: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

93  

  

Walaupun instalasi farmasi memang telah memberikan kontribusi terbesar

untuk keuangan Rumah Sakit Atma Jaya, namun besarnya kontribusi tersebut masih

berada di bawah industry average kontribusi finansial instalasi farmasi terhadap

rumah sakit seperti yang telah dipaparkan dalam Bab I, yaitu 60%.

Kondisi ini selaras dengan fakta bahwa jumlah pasien Rumah Sakit Atma Jaya

yang menebus obat di instalasi farmasi hanya sekitar 77%. Hal ini harus diatasi untuk

meminimalkan peluang terjadinya kerugian yang lebih fatal bagi instalasi farmasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap masyarakat umum,

baik konsumen maupun non konsumen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya,

diketahui bahwa ada beberapa faktor penyebab mengapa pasien rumah sakit tidak

menebus obat di instalasi farmasi rumah sakit tersebut. Faktor-faktor utama tersebut

meliputi harga obat yang tinggi dan ketidak-tersediaan obat yang dibutuhkan. Kedua

faktor tersebut juga berpeluang terjadi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

Oleh karena itu dibutuhkan upaya penanggulangan agar perolehan laba instalasi

farmasi dapat ditingkatkan.

4.5 Perumusan Tujuan Strategis Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Atma Jaya

Merujuk dari fakta-fakta yang berhasil diidentifikasi pada tahap analisis

eksternal dan internal serta pokok permasalahan yang berhasil diidentifikasi, maka

penulis menyimpulkan bahwa Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

membutuhkan suatu perencanaan strategis yang meliputi rencana jangka pendek dan

Page 44: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

94  

  

jangka panjang. Perencanaan strategis ini bertujuan untuk memperkuat peran instalasi

farmasi dalam menjadi sumber penghasilan utama bagi Rumah Sakit Atma Jaya.

Peningkatkan kesehatan keuangan instalasi farmasi akan memberikan dampak

positif terhadap rumah sakit. Dengan tercapainya kondisi finansial yang sehat, maka

rumah sakit akan lebih leluasa dalam menjalankan upaya strategisnya, sehingga tugas

utama rumah sakit untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat

dilaksanakan dengan maksimal.

Tujuan utama perencanaan strategis adalah untuk menggalang berbagai sumber

daya yang terdapat di instalasi farmasi dan mengarahkannya untuk menuju ke

pencapaian visi instalasi farmasi, dimana pada akhirnya akan menjadi salah satu

kontribusi untuk mencapai visi Rumah Sakit Atma Jaya. Formulasi rencana strategi

memungkinkan instalasi farmasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mencegah timbulnya masalah, karena dengan adanya perumusan strategi yang tepat

maka aktivitas dan penanggung jawab pelaksana strategi dapat ditentukan dengan

jelas dan benar.

Demi mempertahankan dan meningkatkan kelangsungannya, maka Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya harus menentukan beberapa inisiatif tujuan yang

diharapkan dapat direalisasikan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

Tujuan Jangka Panjang

• Diharapkan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dapat diubah menjadi

sebuah apotek pada tahun 2012 demi memperbesar persentase perolehan laba.

Page 45: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

95  

  

• Memperluas jaringan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan komersial

yang terdapat di kawasan Kecamatan Penjaringan dan sekitarnya.

Tujuan Jangka Pendek

• Meningkatkan minat masyarakat, khususnya pasien Rumah Sakit Atma Jaya,

terhadap Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

• Meminimalisasi biaya operasional melalui pelaksanaan proses bisnis internal

yang bijaksana demi mencapai efisiensi biaya dan peningkatan laba.

• Berpartisipasi secara aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa

melalui pemberian eduksi seputar obat-obatan secara gratis kepada masyarakat

dengan menyediakan sebuah fasilitas konsultasi bagi pengunjung yang

membutuhkan informasi lebih rinci mengenai obat-obatan tertentu.

Untuk lingkup penulisan kali ini akan terfokus pada usaha pencapaian tujuan

jangka pendek dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya terlebih dahulu.

Tujuan-tujuan jangka pendek tersebut dibuat dengan target pencapaian pada tahun

2011, sehingga dinamakan Strategic Objectives 2011. Untuk selanjutnya tujuan

strategis ini akan digunakan sebagai acuan dalam proses pembuatan Balanced

Scorecard.

Page 46: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

96  

  

Strategic Objectives 2011 :

Perumusan pernyataan strategi tersebut mengandung tiga elemen utama yang

wajib terkandung di dalam sebuah pernyataan strategi, yaitu tujuan (objective), ruang

lingkup (scope), dan manfaat (advantages) (Collins, Rukstad, 2008). Berikut adalah

penjelasan dari rumusan pernyataan strategi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma

Jaya berdasarkan ketiga elemen tersebut.

a. Tujuan

Tujuan yang terkandung dalam pernyataan strategi instalasi farmasi diatas

adalah untuk meningkatkan laba instalasi farmasi sebesar 50% pada tahun 2011

dari tahun 2008, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertambahan laba

Rumah Sakit Atma Jaya secara keseluruhan. Hal ini dilandaskan pada peranan

instalasi farmasi sebagai sumber penghasilan utama rumah sakit. Dengan

demikian instalasi farmasi ikut berperan aktif dalam upaya mewujudkan Rumah

Sakit Atma Jaya menjadi sebuah organisasi yang mandiri, yang dapat bergerak

dengan lebih leluasa dalam proses pencapaian visinya.

“Meningkatkan laba sebesar 50% pada tahun 2011 dengan menyajikan

layanan penunjang kesehatan dalam hal terapi obat yang lengkap, akurat,

terpercaya, dan terjangkau kepada segenap lapisan masyarakat melalui

pelaksanaan proses bisnis internal yang efektif serta didukung layanan edukasi

berdasarkan nilai-nilai Kristiani.”

Page 47: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

97  

  

b. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari strategi instalasi farmasi ini menitikberatkan pada dimensi

pelayanan (offering). Pelayanan yang ingin diberikan oleh instalasi farmasi

Rumah Sakit Atma Jaya adalah layanan penunjang kesehatan dalam hal terapi

obat yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

• Layanan penunjang kesehatan : sebagai sebuah unit yang keberadaannya

tidak dapat dilepaskan dari rumah sakit, maka pelayanan yang diberikan

oleh instalasi farmasi ini terfokus pada berbagai aktivitas untuk

mendukung fungsi dari rumah sakit dalam usaha mewujudkan

peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

• Terapi obat : Instalasi farmasi bergerak di bidang jasa layanan

penyediaan obat-obatan yang rasional, aman, lengkap, dan terpercaya.

Namun produk yang disediakan oleh instalasi farmasi tidak hanya

terbatas pada obat-obatan saja, melainkan juga menyediakan peralatan-

peralatan yang dibutuhkan dalam proses pemberian obat seperti alat

suntik dan tabung infus.

c. Manfaat

Manfaat yang ingin diberikan oleh instalasi farmasi menurut pernyataan

strateginya adalah memberikan pelayanan kefarmasian yang lengkap, akurat,

dan terpercaya. Selain itu yang menjadi nilai tambah dari strategi Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya ini adalah disediakannya layanan edukasi

Page 48: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

98  

  

kepada masyarakat seputar obat. Semua aspek layanan yang diberikan akan

dilaksanakan berlandaskan nilai ajaran Kristiani.

4.6 Inisiatif Strategi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan, dibutuhkan beberapa

inisiatif strategi sebagai langkah perwujudan nyata. Awalnya dilakukan penetapan

fokus strategi dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya, yaitu low cost provider.

Pemilihan fokus strategi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa segmen pasar

mayoritas instalasi farmasi adalah masyarakat dari kelas ekonomi menengah ke

bawah yang cenderung bersifat price sensitive25. Diharapkan agar masyarakat dapat

mengenal Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya sebagai tempat membeli obat

terlengkap dengan harga paling murah diantara para pesaingnya, khususnya diantara

penjual obat di wilayah Jakarta Utara. Untuk dapat menjalankan fokus strategi low

cost provider ini, instalasi farmasi harus memiliki langkah-langkah efektif yang tidak

mudah ditiru oleh pesaing lainnya sehingga strategi ini dapat bersifat jangka panjang.

Sasaran utama instalasi farmasi adalah mendapatkan harga jual obat paling

rendah, sehingga perlu melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga

jual obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya, khususnya dalam proses bisnis

internal. Semua aktivitas dalam proses bisnis internal yang memakan biaya dapat

mempengaruhi harga jual obat. Oleh karena itu semua pegawai instalasi farmasi harus

mengerahkan segenap kemampuannya agar biaya dalam proses bisnis internal dapat

                                                            25 Price sensitive : Kondisi dimana jumlah permintaan terhadap suatu produk atau jasa mengalami pasang surut akibat dari kenaikan harga jual.

Page 49: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

99  

  

ditekan seefektif mungkin, dan jumlah akumulasi pengefektifan biaya di instalasi

farmasi tersebut lebih tinggi dibandingkan pesaing lainnya. Beberapa alternatif

inisiatif strategi yang diusulkan antara lain yaitu :

a. Pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia

Kegiatan operasional instalasi farmasi baru dapat berjalan dengan baik jika

didukung oleh keberadaan tenaga kerja yang terampil dan berakhlak baik. Berikut

adalah alternatif yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan mutu pegawai

yang bekerja di instalasi farmasi.

• Sebaiknya calon pegawai diberikan beberapa tes terlebih dahulu terkait dengan

posisi atau tugas yang akan diembannya apabila diterima menjadi pegawai di

instalasi farmasi. Tes ini bertujuan untuk menilai seberapa jauh tingkat

kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Latar

belakang pendidikan dan pengalaman kerja juga harus mendapat perhatian

demi meningkatkan standar kompetensi pegawai.

• Setidaknya dalam jangka waktu satu tahun diadakan dua kali evaluasi dan

pelatihan pegawai. Evaluasi bertujuan untuk mengkaji ulang kinerja pegawai

instalasi farmasi selama jangka waktu tertentu. Apabila ditemukan pegawai

yang memiliki masalah dengan performa kerjanya, maka pihak instalasi

farmasi dapat berupaya memperbaiki performa kerja pegawai tersebut melalui

pelatihan yang relevan. Selain itu pelatihan bagi pegawai juga bertujuan untuk

Page 50: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

100  

  

memberikan ilmu kefarmasian baru atau lanjutan demi meningkatkan kualitas

kerja para pegawai instalasi farmasi.

• Memberikan pelatihan atau penyuluhan kepada pegawai instalasi farmasi

mengenai bagaimana cara melayani pasien yang baik dan benar. Disamping

faktor keramahan, pegawai instalasi farmasi juga harus dapat memberikan

informasi obat secara benar, cepat, dan tepat kepada pasien. Sebagai nilai

tambah, instalasi farmasi dapat mengupayakan sebuah cara dengan

menyediakan sebuah layanan konsultasi gratis bagi pasien yang membutuhkan

informasi lebih lanjut atas suatu obat.

• Penerapan reward system dan insentif untuk meningkatkan motivasi kerja

pegawai. Penghargaan diberikan kepada pegawai instalasi farmasi yang

dianggap berprestasi. Penghargaan tersebut dapat berupa uang maupun non

uang. Dengan adanya reward system, pegawai dapat lebih termotivasi untuk

bekerja dengan lebih baik agar kesejahteraan hidup mereka juga lebih terjamin.

b. Proses pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan proses bisnis internal yang efektif dan efisien dapat membantu

instalasi farmasi dalam menekan biaya yang harus dikeluarkan. Dengan adanya

minimalisasi biaya langsung akan berdampak pada harga jual yang akan

diterapkan. Semakin besar biaya langsung yang berhasil ditekan, maka semakin

besar juga peluang instalasi farmasi dalam menurunkan harga jual obat.

Page 51: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

101  

  

Selain meminimalkan biaya langsung untuk dapat menghasilkan harga jual

yang lebih rendah, instalasi farmasi juga perlu memperhatikan kelengkapan obat

yang dijualnya demi meningkatkan jumlah resep yang diterima dari pasien

Rumah Sakit Atma Jaya. Beberapa inisiatif yang dapat dilakukan yaitu :

• Sedapat mungkin menerapkan sistem Just In Time26 untuk jenis obat Slow

Moving27. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi biaya inventori berlebih

untuk jenis obat tersebut dan meminimalkan resiko kemungkinan obat tidak

pernah digunakan sampai batas waktu kadaluarsanya. Instalasi farmasi terlebih

dahulu harus membuat catatan tentang karakteristik dari obat-obat Slow

Moving yang meliputi jangka waktu penggunaan (jarak antara waktu obat

pertama kali diproduksi sampai dengan batas waktu kadaluarsanya), dan rata-

rata jumlah penggunaannya di Rumah Sakit Atma Jaya (misalnya dua kali

dalam setahun). Berdasarkan catatan tersebut maka instalasi farmasi dapat

menentukan obat Slow Moving mana saja yang dapat menggunakan sistem Just

In Time. Sebagai contoh, obat Slow Moving X diketahui memiliki jangka

waktu penggunaan yang relatif singkat (misal : maksimal satu tahun) namun

dalam jangka waktu setahun bisa jadi Rumah Sakit Atma Jaya tidak pernah

menggunakan obat X itu. Oleh karena itu dapat diterapkan sistem Just In Time

untuk obat tersebut. Penerapan sistem Just In Time ini harus didiskusikan

terlebih dahulu dengan pihak pemasok. Perlu diketahui apakah tersedia sarana                                                             26 Just In Time : Suatu konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk aktivitas produksi didatangkan dari pemasok tepat pada waktu bahan tersebut dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan menghemat atau bahkan meniadakan biaya persediaan/penyimpanan barang. 27 Slow moving : Istilah untuk produk yang memiliki tingkat sirkulasi rendah (membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dijual kembali). 

Page 52: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

102  

  

pemesanan online (internet) dari pemasok, sehingga ketika jalur telepon sulit

untuk dihubungi, maka pihak instalasi farmasi dapat memesan melalui jalur

online.

• Memesan obat dalam jumlah banyak sekaligus untuk kategori obat Fast

Moving 28 . Pemesanan obat dalam jumlah besar ini bertujuan untuk

mendapatkan potongan harga atau keuntungan finansial lainnya yang dapat

dipertimbangkan oleh pemasok bagi instalasi farmasi. Sama halnya dengan

obat Slow Moving, obat jenis Fast Moving juga membutuhkan pencatatan

sehubungan dengan jangka waktu penggunaan dan frekuensi konsumsinya di

Rumah Sakit Atma Jaya. Catatan tersebut berguna untuk menentukan berapa

banyak jumlah obat Fast Moving yang harus dipesan dalam satu periode

waktu.

• Mempertahankan hubungan kerja sama yang solid dengan pemasok sehingga

mendapatkan win-win solution untuk masalah harga. Berdasarkan analisis

Porter, pemasok memiliki daya penawaran yang lemah terhadap Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya. Hal ini menguntungkan instalasi farmasi

karena dapat memilih pemasok yang memberikan harga paling murah untuk

satu jenis obat yang sama. Instalasi farmasi harus jeli dalam memilih pemasok

agar mendapatkan harga yang paling murah untuk semua jenis obat yang

dijualnya. Namun pemilihan pemasok obat tidak dapat dilihat hanya dengan

mempertimbangkan faktor harga paling murah. Ada beberapa faktor penting

                                                            28 Fast moving : Istilah untuk produk yang memiliki tingkat sirkulasi tinggi (membutuhkan waktu yang relatif cepat untuk dijual kembali).

Page 53: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

103  

  

lain yang harus dipertimbangkan seperti ketepatan waktu pengiriman, kualitas

obat yang dikirimkan, lokasi pemasok, metode pembayaran, dan lain-lain.

• Meninjau kembali pengalokasian sumber daya, diantaranya adalah sumber

daya manusia dan teknologi. Sumber daya manusia dan teknologi dapat

dialokasikan lebih banyak pada jam sibuk yaitu pada siang hari. Dari

pengamatan di lapangan, sumber daya manusia sudah diatur sesuai dengan jam

sibuk atau jam santai, tetapi di tempat penyerahan resep hanya terdapat seorang

pegawai penerima resep dan satu komputer. Ketika komputer tersebut

mengalami kendala, maka proses penyerahan resep menjadi terhambat karena

petugas harus mengecek dan menghitung harga obat secara manual. Begitupun

dengan jumlah pegawai penerima resep. Dengan hanya ada seorang pegawai

penerima resep di setiap shiftnya menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk

melayani pasien menjadi lebih lama. Dengan adanya penambahan jumlah

komputer dan pegawai penerima resep maka delivery time obat akan lebih

cepat, sehingga dapat menaikkan daya jual instalasi farmasi. Secara tidak

langsung, hal tersebut juga dapat meminimalkan jumlah pengunjung yang batal

menebus resep karena enggan menunggu.

• Peninjauan ulang SOP pembelian dan penjualan obat, langkah-langkah dalam

proses pembelian dan penjualan obat dibuat seefektif mungkin dan

menghilangkan langkah yang tidak diperlukan untuk menekan biaya operasi.

• Bekerja sama dengan dokter-dokter di Rumah Sakit Atma Jaya sehubungan

dengan resep obat yang dikeluarkan. Ada kemungkinan bahwa resep yang

Page 54: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

104  

  

tidak ditebus di instalasi farmasi dikarenakan oleh ketidaktersediaan obat yang

dimaksud. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan antara instalasi farmasi

dengan para dokter untuk menyelaraskan antara obat yang akan dianjurkan ke

pasien dengan yang tersedia di instalasi farmasi.

• Senantiasa memeriksa kondisi obat yang akan dijual secara berkala.

Pemeriksaan yang dilakukan antara lain meliputi kondisi segel obat, batas

waktu penggunaan obat, dan jumlah stok obat yang tersisa. Tindakan ini

bertujuan untuk mengatur ketersediaan obat yang layak dijual sehingga dapat

meminimalkan jumlah obat yang tidak dapat terjual.

4.7 Strategic Map

Untuk mengimplementasikan visi, misi, serta rencana strategi instalasi farmasi,

perlu dibuat Strategic Map terlebih dahulu. Dengan Strategic Map ini diharapkan

setiap pegawai instalasi farmasi dapat melihat bagaimana tugas yang diemban

masing-masing berperan dalam mencapai tujuan akhir instalasi farmasi. Strategic

Map memperlihatkan pada keseluruhan organisasi bahwa strateginya berjalan dalam

suatu sistem yang terintegrasi, ketika terdapat gap pada suatu bagian (pada salah satu

perspektif), maka pihak manajemen dapat melakukan perbaikan agar strategi dapat

terintegrasi kembali.

Page 55: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

105  

  

 Gambar 4.9 Strategic Map Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

Page 56: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

106  

  

4.7.1 Perspektif Keuangan

Strategi utama dari perspektif keuangan adalah meningkatkan efisiensi biaya

sehingga dapat membantu terwujudnya peningkatan kesehatan keuangan instalasi

farmasi. Namun demikian instalasi farmasi juga tetap harus mengupayakan

peningkatan profit agar visi, misi, serta rencana strategis rumah sakit ke depannya

dapat terealisasi dengan lebih cepat dan lebih baik.

Kondisi keuangan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya diharapkan dapat

lebih meningkat dibanding sebelumnya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang

lebih besar terhadap kesehatan keuangan Rumah Sakit Atma Jaya secara keseluruhan

agar visi dan misi rumah sakit dapat tercapai dengan sempurna.

4.7.2 Perspektif Pelanggan

Dalam perspektif ini penulis memiliki dua strategi utama yaitu kepuasan dan

loyalitas pelanggan yang berfokus pada pemberian pelayanan penyediaan obat yang

handal dan bermutu sebagai value proposition untuk pelanggan.

Kepuasan pelanggan ditinjau dari lima segi tujuan, yaitu : Responsiveness,

Reliability, Assurance, Emphaty, dan Tangibles. Responsiveness (ketanggapan) dalam

pelayanan adalah kecepatan pelayanan obat dan kecepatan pelayanan kasir.

Reliability (kehandalan) dalam pelayanan adalah pemberian informasi obat oleh

petugas. Assurance (jaminan) dalam pelayanan adalah ketepatan obat, kelengkapan

obat dan kemurahan harga obat. Emphaty (empati) dalam pelayanan adalah

keramahan petugas apotek. Tangibles (bukti langsung) dalam pelayanan adalah

Page 57: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

107  

  

kecukupan tempat duduk di ruang tunggu, kebersihan ruang tunggu, dan kenyamanan

ruang tunggu.

Loyalitas pelanggan dirumuskan dengan dua tujuan yaitu mempertahankan

hubungan baik dengan pelanggan dan peningkatan image Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Atma Jaya dimata konsumen.

4.7.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Proses bisnis internal yang berjalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

dapat ditingkatkan dengan menitikberatkan pada pengaturan obat, peningkatan

kinerja pegawai, dan pengefektifan proses bisnis. Selain itu untuk mencapai misinya

yang berhubungan dengan upaya mendukung peningkatan ilmu pengetahuan

masyarakat, Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dapat membangun sebuah

fasilitas konsultasi yang tersedia gratis bagi semua pengunjung yang membutuhkan

informasi lebih lanjut mengenai suatu obat.

Pengaturan obat berupa strategi yang hasilnya dapat terlihat pada jangka waktu

yang relatif pendek. Saat ini jumlah produk kadaluarsa yang ditemukan masih cukup

tinggi dan perputaran produk yang kurang terkontrol sangat membebani keuangan

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya. Peran manajemen pengaturan stok barang

yang tepat, diharapkan mampu menanggulangi masalah tersebut, dan secara tidak

langsung turut membantu meningkatkan kesehatan keuangan Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Atma Jaya khususnya, dan Rumah Sakit Atma Jaya pada umumnya.

Untuk obat yang sirkulasi penjualannya cepat, Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma

Page 58: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

108  

  

Jaya dapat memesan dalam jumlah banyak untuk mendapat potongan harga, tentunya

disertai dengan pertimbangan dan perkiraan jumlah yang dapat terjual.

Peningkatan kinerja pegawai akan bersifat strategi yang hasilnya dapat terlihat

dalam jangka waktu menengah. Melalui optimalisasi delivery time, diharapkan dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan pada Perspektif Pelanggan.

Pengefektifan proses bisnis berupa strategi yang hasilnya dapat terlihat dalam

jangka panjang melalui peninjauan ulang SOP yang ada, alokasi sumber daya

manusia maupun teknologi informasi. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya

sedang berada dalam proses untuk menyempurnakan Standard Operation Procedure

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rumah Sakit Atma Jaya. Dengan alokasi

teknologi dan sumber daya manusia yang memadai diharapkan dapat meningkatkan

kualitas pelayanan terhadap pelanggan.

4.7.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Untuk mencapai tujuan masing-masing perspektif diatas, dasarnya terletak pada

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Tujuan-tujuan yang dirumuskan pada

perspektif ini akan mengarahkan karyawan dan sumber daya yang ada kepada strategi

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya secara keseluruhan. Dirumuskan dua hal

utama, yaitu meningkatkan kompetensi pegawai dan meningkatkan kesejahteraan

pegawai. Peningkatan kompetensi pegawai dilakukan dengan meningkatkan standar

rekrutmen bagi calon pegawai baru, evaluasi pegawai, dan mengadakan training

sesuai kebutuhan masing-masing pegawai berdasarkan analisis kebutuhan.

Meningkatkan kesejahteraan pegawai dilakukan dengan mengadakan reward system

Page 59: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

109  

  

yang diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja pegawai yang berujung pada

efektifitas proses bisnis internal. Berdasarkan keterangan manajemen RS Atma Jaya,

reward system memang sedang dilakukan.

4.8 Perancangan Balanced Scorecard

Berdasarkan Strategic Map yang telah disusun, selanjutnya penulis membuat

tolok ukur yang akan digunakan untuk mengukur kinerja manajemen Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya sampai dengan saat ini. Diharapkan kinerja yang

diukur akan sejalan dengan strategi organisasi.

4.8.1 Perspektif Keuangan

Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa strategi utama adalah

meningkatkan kesehatan keuangan dengan cara meningkatkan efisiensi biaya melalui

pengurangan biaya operasional. Selain itu juga tetap diupayakan untuk memperoleh

persentase laba yang lebih tinggi. Sehubungan dengan minimnya data keuangan yang

berhasil diidentifikasi oleh penulis, maka untuk perspektif keuangan dari Balanced

Scorecard kali ini akan menggunakan tolok ukur berupa perolehan laba, persentase

pertumbuhan nyata biaya dan pendapatan instalasi farmasi.

4.8.2 Perspektif Pelanggan

Strategi perspektif pelanggan menitikberatkan pada strategi yang dapat

mendukung tercapainya peningkatan profit, yaitu kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan.

Page 60: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

110  

  

Kepuasan pelanggan memiliki lima tujuan, yaitu : Responsiveness, Reliability,

Assurance, Emphaty, dan Tangibles.

Loyalitas pelanggan memiliki tujuan untuk mempertahankan hubungan baik dengan

pelanggan dan peningkatan image. Mempertahanan hubungan baik dengan pelanggan

diukur dengan jumlah pelanggan yang bersedia membeli obat kembali dan jumlah

resep yang ditebus di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya. Sedangkan

peningkatan image diukur dengan penilaian baik pelanggan terhadap Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya.

4.8.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Peningkatan pada perspektif ini diharapkan dapat mendukung tercapainya

strategi pada perspektif pelanggan. Ada empat strategi dalam perspektif proses bisnis

internal, yaitu peningkatan kinerja pegawai yang bertujuan untuk mengoptimalkan

delivery time, diukur dengan average delivery time obat siap pakai dan obat racikan.

Strategi yang kedua adalah mengefektifkan proses bisnis melalui pembuatan

flowchart SOP yang paling efektif dan peninjauan ulang alokasi sumber daya

manusia maupun IT. Strategi ketiga adalah pengaturan obat melalui pengaturan

ketersediaan obat, tolak ukurnya adalah perhitungan obat kadaluarsa, identifikasi

jumlah minimum untuk obat Slow Moving, dan identifikasi jumlah maksimum obat

Fast Moving. Sedangkan strategi keempat adalah dengan menyediakan sebuah

fasilitas konsultasi obat-obatan secara gratis kepada pelanggan. Fasilitas ini

diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma

Page 61: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

111  

  

Jaya sehingga dapat mendukung tercapainya kepuasan pelanggan pada Perspektif

Pelanggan.

4.8.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Untuk mendapatkan kontribusi yang signifikan dari karyawan, maka

dirumuskan beberapa tolok ukur dari strategi pada perspektif ini. Adapun strategi

yang dirumuskan ada dua. Pertama, meningkatkan kompetensi pegawai melalui

peningkatan standar rekrutmen pegawai, evaluasi pegawai, dan training pegawai.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan Balanced Scorecard dari Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya, dengan tolok ukur, target, dan kenyataan yang

merupakan hasil dari kuesioner kepada pelanggan yang telah disebarkan, observasi

langsung ke lapangan, dan wawancara dengan pihak-pihak terkait. Balanced

Scorecard dapat mengukur suatu pencapaian target. Hal ini penting mengingat

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya belum memiliki suatu target pencapaian

yang terukur.

4.9 Implementasi Program untuk Balanced Scorecard

Setelah Balanced Scorecard terumuskan, maka untuk mendapatkan hasil

implementasi jangka panjang yang maksimal, disarankan agar Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Atma Jaya melakukan kaji ulang secara rutin setiap enam bulan untuk

Page 62: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

112  

  

mempelajari apakah semua tolok ukur dan target yang telah ditetapkan sesuai dengan

kebutuhan instalasi.

Page 63: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

113  

  

Tabel 4.3 Balanced Scorecard Prioritas

Strategi Tujuan Tolok Ukur Fakta

Target (2011)

Gap

KEUANGAN Meningkatkan kesehatan keuangan

Meningkatkan profit

% profit 28.3% 42.5% 14.2% % pertumbuhan pendapatan instalasi farmasi

2.8% 4.2% 1.4%

Meningkatkan efisiensi biaya

Pengurangan biaya langsung

% pertumbuhan biaya instalasi farmasi

11.5%

5.75% 5.75%

PELANGGAN

Kepuasan Pelanggan

Responsiveness % pengunjung yang segera mendapat pelayanan dalam jangka waktu < 1 menit

64.68%

97.02% 32.34%

% pengunjung yang memperoleh slip pembayaran dalam jangka waktu < 5 menit

52.36% 78.54% 26.18%

% pengunjung yang menerima obat siap pakai dalam jangka waktu < 7 menit

30.8% 46.2% 15.4%

% pengunjung yang menerima obat racik dalam jangka waktu < 20 menit

36.96% 55.44% 18.48%

Reliability % pengunjung yang mendapat informasi obat secara lengkap

58.52% 87.78% 29.26%

% pengunjung yang mendapat informasi obat yang tepat

58.52% 87.78% 29.26%

Assurance % pengunjung yang menilai harga obat di Instalasi Farmasi RS Atma Jaya lebih murah dibanding harga obat di luar

30.8% 46.2% 15.4%

% pengunjung yang menilai harga obat di Instalasi Farmasi RS Atma Jaya lebih mahal dibanding harga obat di luar

30.8% 15.4% 15.4%

% pengunjung yang menilai harga obat di Instalasi Farmasi RS Atma Jaya sama dengan harga obat di luar

18.48% 27.72% 9.24%

% pengunjung yang kebutuhan obatnya terpenuhi oleh Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

58.52% 87.78% 29.26%

% pengunjung yang memperoleh obat yang benar dari Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

64.68% 97.02% 32.34%

% pengunjung yang memperoleh obat dengan kemasan baik dari Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

70.84% 85.01% 14.17%

Page 64: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

114  

  

Prioritas Strategi

Tujuan Tolok Ukur Fakta

Target (2011)

Gap

% pengunjung yang memperoleh obat dengan jangka waktu kadaluarsa > 1 tahun dari Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

52.36% 78.54% 26.18%

Emphaty % pengunjung yang mendapat salam dari petugas Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

61.6% 92.4% 30.8%

% pengunjung yang mendapat senyum dari petugas Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

52.36% 78.54% 26.18%

% pengunjung yang dilayani secara sopan dan ramah oleh petugas Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

61.6% 92.4% 30.8%

Tangibles % pengunjung yang menilai ruang tunggu Instalasi Farmasi RS Atma Jaya bersih

58.52% 87.78% 29.26%

% pengunjung yang menilai ruang tunggu Instalasi Farmasi RS Atma Jaya sejuk

52.36% 78.54% 26.18%

% pengunjung yang menilai jumlah tempat duduk di ruang tunggu Instalasi Farmasi RS Atma Jaya cukup

43.12% 64.68% 21.56%

% pengunjung yang menilai jumlah tempat sampah di ruang tunggu Instalasi Farmasi RS Atma Jaya cukup

64.68% 97.02% 32.34%

Loyalitas pelanggan

Mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan

% pengunjung yang bersedia membeli obat kembali di RS Atma Jaya

70.84% 85.01% 14.17%

% jumlah resep yang ditebus di Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

76.9% 92.28% 15.38%

Peningkatan image

% pengunjung yang memiliki penilaian baik terhadap Instalasi Farmasi RS Atma Jaya

67.76% 81.31% 13.55%

   

Page 65: BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/Bab 4_09-205.pdf · utama dalam penulisan ... Rumah Sakit Atma Jaya juga memiliki Balai Kesehatan Masyarakat di wilayah

115  

  

Prioritas Strategi

Tujuan Tolok Ukur Fakta

Target(2011)

Gap

PROSES BISNIS INTERNAL

Meningkatkan kinerja karyawan

Optimalisasi delivery time

Average Delivery Time obat siap pakai (menit)

6’52’’ 5’ 1’52”

Average Delivery Time obat racikan (menit)

34’9’’ 25’ 9’9”

Efektivitas proses bisnis

Meningkatkan distribusi informasi

Membuat flowchart SOP n/a Awal 2010

-

Jumlah komputer yang tersedia di ruang instalasi farmasi

2 unit 3 unit 1 unit

Pengaturan Obat

Mengatur ketersediaan obat

% obat yang habis masa berlakunya

n/a 2% -

Jumlah min obat Slow Moving n/a 20% - Jumlah maks obat Fast Moving n/a 50% -

Sarana edukasi masyarakat

Penyuluhan obat-obatan

% pelanggan yang puas terhadap fasilitas konsultasi obat-obatan

n/a 75% -

PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

Meningkatkan kompetensi karyawan

Meningkatkan standar rekrutmen pegawai

% jumlah karyawan lulusan S2 Ilmu Farmasi

0 4.54% 4.54%

% jumlah karyawan lulusan S1 Ilmu Farmasi

4.54% 9.1% 4.56%

% jumlah karyawan lulusan D3 Ilmu Farmasi

9.09% 13.6% 4.59%

% jumlah karyawan lulusan SMK Ilmu Farmasi

45.45% 50% 4.55%

% jumlah karyawan lulusan S1 Ilmu Manajemen

0 9% 9%

% jumlah karyawan lulusan D3 Ilmu Manajemen

4.45% 4.45% -

% jumlah karyawan lulusan SMU dan sederajat

27.27% 22.72%

4.55%

Evaluasi pegawai Jumlah evaluasi yang dilakukan terhadap pegawai instalasi farmasi setiap satu tahun

1 kali 2 kali 1 kali

Training pegawai Jumlah subyek training yang pernah diberikan

2 kali 3 kali 1 kali

% pegawai instalasi farmasi yang pernah mengikuti training

n/a 60% -

% jumlah pegawai yang kinerjanya meningkat setelah diadakan training

n/a 50% -

Meningkatkan kesejahteraan karyawan

Reward system % bonus seluruh pegawai terhadap profit (secara proporsional)

n/a 10% -

Turn over karyawan rendah rendah -