BAB IV PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK …eprints.radenfatah.ac.id/281/4/BAB IV.pdf ·...
Transcript of BAB IV PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK …eprints.radenfatah.ac.id/281/4/BAB IV.pdf ·...
81
BAB IV
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA
MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MI
NURUL HUDA PALEMBANG
Pada bab ini merupakan analisis data yang berisikan beberapa masalah yang
diangkat dalam penelitian ini diantaranya hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sebelum dan
sesudah diterapkannya pendekatan matematika realistik (PMR).
Penerapan pendekatan matematika realistik (PMR) pada materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
MI Nurul Huda Palembang dilaksanakan praktek langsung dikelas IV pada tanggal
3 - 7 November 2015 yang dilaksanakan selama 5 kali pertemuan dengan materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dalam penelitian ini peneliti
menerapkan pendekatan matematika realistik, pertemuan pertama memberikan
soal pre-test berupa 10 soal isian dan mengamati kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan. Selanjutnya pertemuan kedua sampai pertemuan keempat penerapan
pendekatan matematika realistik (PMR) materi tentang penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
guru. Pertemuan kelima dilakukan Post-tes dengan soal yang sama pada soal pre-
test untuk mengetahui hasil belajar setelah diterapkannya pendekatan matematika
realistik (PMR).
82
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel seluruh siswa kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Palembang yang berjumlah 15 orang terdiri dari 8 Laki-laki
dan 7 Perempuan.
A. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
Untuk memperoleh data mengenai penerapan pendekatan matematika
realistik (PMR) pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Palembang peneliti
melakukan observasi pada tanggal 7 September 2015 dengan cara melihat guru
(peneliti) mata pelajaran secara rinci penggunaan pendekatan matematika realistik
(PMR).
Adapun cara yang dilakukan peneliti ketika menerapkan pendekatan
matematika realistik (PMR) terhadap siswa yang berjumlah 15 orang adalah
sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan
a. Guru mempersiapkan RPP
b. Guru menyusun soal pre-test dan post-test dalam bentuk 10 item soal
isian.
2. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini peneliti menyusun langkah-langkah dalam
pelaksanaan penelitian di kelas IV Nurul Huda Palembang sebagai berikut:
83
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran.
b. Dilanjutkan dengan pemberian soal pre-test materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
c. Guru menjelaskan pelajaran tentang pendekatan matematika realistik
(PMR).
d. Pemberian soal post-test
B. Hasil Belajar Siswa Sebelum Diterapkannya Pendekatan Matematika
Realistik (PMR) pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Bulat Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Palembang
Untuk mengetahui bagaimana penerapan Pendekatan matematika realistik
(PMR) dalam proses pembelajaran Matematika di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda Palembang tersebut diajukan 10 soal (pre-test) pertanyaan isian
kepada 15 siswa dalam penelitian ini. Soal tersebut masing-masing butir memiliki
skornya. Hasil jawaban siswa akan direkapitulasi dan dianalisis dengan statistik
sebagai berikut.
84
Tabel 9 Hasil Belajar Siswa Sebelum Diterapkannya Penerapan Pendekatan
Matematika Realistik (PMR) pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Palembang
No. Nama Siswa Skor hasil belajar
Pre-test (X)
1 Andi 50
2 Adi Mulyadi 15
3 Desi 40
4 Diky Mario 50
5 Dwi Lestari 30
6 Kamilah Salma 30
7 Maulana Ibrahim 35
8 Maswiyah 20
9 M. Imam Suta 35
10 M. Agus 20
11 Putri Dwi Amelia 30
12 Safira 40
13 Yogi 35
14 Zahira Nadin 30
15 Sigit Sugiarto 15
N=15 ∑X=475
85
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh skor mentah hasil belajar siswa
sebelum diterapkan pendekatan matematika realistik (PMR) pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV MI Nurul Huda
Palembang sebagaimana disajikan sebagai berikut:
50 15 40 50 30 30 35 20
35 20 30 40 35 30 15
Setelah didapat data hasil belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Palembang
maka dilakukan penganalisis data pertama urutan data dari terendah sampai
terbesar.
15 15 20 20 30 30 30 30
35 35 35 40 40 50 50
86
Tabel 10 Distribusi Hasil Belajar Siswa Sebelum Diterapkan Pendekatan Matematika
Realistik (PMR) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Palembang
1) Mencari nilai rata-rata
MX =
MX =
MX = 31,67
2) Mencari SD1
SD1 = √
SD1 = √
SD1 = √
NO X f fX x
(X-MX) x2 fx2
1 50 2 100 18,33 335,9889 671,9778
2 40 2 80 8,33 69,3889 138,7778
3 35 3 105 3,33 11,0889 33,2667
4 30 4 120 -1,67 2,7889 11,1556
5 20 2 40 -11,67 136,1889 272,3778
6 15 2 30 -16,67 277,8889 555,7778
Total N= 15 ∑fx = 475 ------ ------ ∑fx2= 1683,3335
87
SD1 = 10,59
3) Setelah diketahui skor rata-rata mengenai hasil belajar sebelum diterapkannya Pendekatan matematika realistik (PMR) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Palembang maka selanjutnya mengelompokan hasil belajar kedalam tiga kelompok yang tinggi, sedang dan rendah (TSR)
M + 1 SD Tinggi
Antara M- 1 SD sampai M+ 1 SD Sedang
M 1 SD Rendah
Dengan rumus di atas maka dapat ditentukan sebagai berikut:
Tinggi (T) = M + 1 SD
= 31,67 + 10,59
= 42,26
Sedang (S) = M - 1 SD sampai M + 1 SD
= 21,08 sampai 42,26
Nilai dibawah 21,08 artinya dimulai dari 21,07 sampai 42,25 kategori
sedang.
Rendah (R) = M - 1 SD
= 31,67 – 10,59
= 21,08
88
Berdasarkan kategori skor tinggi, sedang dan rendah (TSR) yang telah
dijelaskan di atas maka langkah selanjutnya adalah memasukkan kedalam
rumus persentase, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
Tabel 11 Presentasi Hasil Belajar Siswa Sebelum Diterapkan Pendekatan Matematika
Realistik (PMR) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Palembang NO Hasil Belajar Matematika Nilai Frekuensi Persentase
1 Tinggi 42 ke atas 2 2 x 100/15 = 13,33%
2 Sedang 21 – 42 9 9 x 100/15 = 60%
3 Rendah
20 kebawah
4 4 x 100/15 = 26,67%
Jumlah - N = 15 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sebelum
diterapkan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) yang tergolong tinggi sebanyak
2 orang siswa (13,33%), tergolong sedang sebanyak 9 orang siswa (60%) dan yang
tergolong rendah sebanyak 4 orang siswa (26,67%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV pada materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat sebelum diterapkannya pendekatan matematika realistik
(PMR) adalah dalam kategori sedang. Hal ini terbukti dengan sebanyak 9 orang
mendapat skor dengan klasifikasi sedang.
89
C. Hasil Belajar Siswa Sesudah Diterapkannya Penerapan Pendekatan
Matematika Realistik (PMR) pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Palembang
Untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diterapkan Pendekatan
matematika realistik (PMR) diajukan kembali 10 soal (post-test) pertanyaan isian
kepada 15 siswa dalam penelitian ini. Soal tersebut masing-masing butir memiliki
skornya. Hasil jawaban siswa akan direkapitulasi dan dianalisis dengan statistik
sebagai berikut.
Tabel 12 Hasil Belajar Siswa Sesudah Diterapkannya Penerapan Pendekatan
Matematika Realistik (PMR) pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Palembang
No. Nama Siswa Skor hasil belajar
Post-test (Y)
1 Andi 75
2 Adi Mulyadi 70
3 Desi 70
4 Diky Mario 80
5 Dwi Lestari 70
6 Kamilah Salma 70
7 Maulana Ibrahim 60
8 Maswiyah 75
9 M. Imam Suta 75
10 M. Agus 90
11 Putri Dwi Amelia 70
12 Safira 75
90
13 Yogi 90
14 Zahira Nadin 75
15 Sigit Sugiarto 70
N=15 ∑X=1115
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh skor mentah hasil belajar siswa
sesudah diterapkan pendekatan matematika realistik (PMR) pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV MI Nurul Huda
Palembang sebagaimana disajikan sebagai berikut:
75 70 70 80 70 70 60 75
75 90 70 75 90 75 70
Setelah didapat data hasil belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Palembang
maka dilakukan penganalisis data pertama urutan data dari terendah sampai
terbesar.
60 70 70 70 70 70 70 75
75 75 75 75 80 90 90
91
Tabel 13 Distribusi Hasil Belajar Siswa Sesudah Diterapkan Pendekatan matematika
realistik (PMR) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Palembang
1) Mencari nilai rata-rata
MY =
MY =
MY = 74,33
2) Mencari SD1
SD1 = √
SD1 = √
SD1 = √
SD1 = 7,49
NO Y f fY y
(Y-MY) y2 fy2
1 90 2 180 15,67 245,5489 491,0978
2 80 1 80 5,67 32,1489 32,1489
3 75 5 375 0,67 0,4489 2,2445
4 70 6 420 -4,33 18,7489 112,4934
5 60 1 60 -14,33 205,3489 205,3489
Total N= 15 ∑fy = 1115 ------ ------ ∑fy2= 843,33
92
3) Setelah diketahui skor rata-rata mengenai hasil belajar sesudah diterpakannya
Pendekatan matematika realistik (PMR) maka selanjutnya mengelompokan
hasil belajar kedalam tiga kelompok yang tinggi, sedang dan rendah (TSR)
M + 1 SD Tinggi
Antara M- 1 SD sampai M+ 1 SD Sedang
M 1 SD Rendah
Dengan rumus di atas maka dapat ditentukan sebagai berikut:
Tinggi (T) = M + 1 SD
= 74,33 + 7,49
= 81,82
Sedang (S) = M – 1 SD sampai M + 1 SD
= 66,84 sampai 81,82
Nilai dibawah 66,84 artinya dimulai dari 66,83 sampai 81,81 kategori sedang
Rendah (R) = M- 1 SD
= 74,33 – 7,49
= 66,84
Berdasarkan kategori skor tinggi, sedang dan rendah (TSR) yang telah
dijelaskan di atas langkah selanjutnya adalah memasukkan kedalam rumus
persentase, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
93
Tabel 14 Presentasi Hasil Belajar Siswa Sesudah Diterapkan Pendekatan Matematika
Realistik (PMR) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Palembang
NO Hasil Belajar Matematika Nilai Frekuensi Persentase
1 Tinggi 81 keatas 2 2 x 100/15 = 13,33%
2 Sedang 66-80 12 12 x 100/15 = 80 %
3 Rendah 65 kebawah 1 1 x 100/15 = 6,67 %
Jumlah N = 15 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan pendekatan matematika realistik (PMR) yang tergolong tinggi (baik)
sebanyak 2 orang siswa (13,33%), tergolong sedang sebanyak 12 orang siswa
(80%) dan yang tergolong rendah sebanyak 1 orang siswa (6,67%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di MI nurul Huda palembang
adalah kategori tinggi dan sedang terbukti dengan sebanyak 2 orang mendapatkan
skor tinggi dan 12 orang mendapatkan skor sedang.
D. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Diterapkan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Palembang
Untuk membuktikan apakah dengan penerapan menggunakan pendekatan
matematika realistik (PMR) Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan
Bulat Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Palembang dapat meningkat? Untuk
membuktikan hal tersebut maka peneliti mengadakan perhitungan melalui tes “t”
94
atau yang lebih dikenal dengan Uji t untuk dua sampel kecil yang saling
berhubungan.
Untuk mengunakan rumus tersebut harus melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. ∑D = Jumlah beda/selisih antara skor variabel I dan skor variabel II dan D
dapat diperoleh dengan rumus:
D = X-Y
2. MD = Mean Of Diference nilai rata-rata hitung dari beda/selisih antara
skor variabel I dan skor variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus:
3. Mengkuadratkan D, sehingga diperoleh .
4. SDD = Devisiasi standar dari perbedaan antara skor variabel I dan skor
variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus:
= √ 2
5. Mencari standar eror dari mean of difference, yaitu dapat diperoleh
dengan rumus:
= √
6. Data yang telah didapat dikumpulkan dan direkapitulasi selanjutnya
dianalisis dengan mengunakan rumus statistik sebagai berikut:
95
7. Memberikan interestasi terhadap to dengan melakukan perbandingan
antara to dengan tt dengan patokan sebagai berikut:
a) Jika to lebih besar atau sama dengan tt maka hipotesa nihil ditolak
sebaliknya hipotesa alternatif diterima dan disetujui. Berarti antara
kedua variabel yang sedang kita selidiki perbedaanya, sama signifikan
memang terdapat perbedaan.
b) Jika to lebih kecil dari tt maka hipotesis nihil diterima atau disetujui
sebaliknya hipotses alternatif ditolak berarti perbedaan antara variabel
I dan variabel II itu bukanlah perbedaan yang berarti atau bukan
perbedaan yang signifikan.
8. Menarik kesimpulan hasil penelitian.
Dari jumlah 15 orang siswa yang termasuk dalam kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah yang ditetapkan sebagai sampel penelitian. Telah
berhasil dihimpun data berupa skor hasil belajar mereka pada pre-test
(sebelum diterapkan pendekatan matematika realistik (PMR) dan post-test
(sesudah diterapkan pendekatan matematika realistik (PMR))
sebagaimana tabel berikut ini:
96
Tabel 15 Perhitungan Untuk Memperoleh “t” Dalam Rangka Menguji Kebenaran/
Kepalsuan Hipotesis Nihil Tentang Hasil Belajar Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Palembang Antara Sebelum dan Sesudah
Menerapkan Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
No. Nama Siswa Skor Hasil Belajar D D2
Pre-test (X)
Post-test (Y)
(X-Y) (X-Y)2
1 Andi 50 75 -25 625
2 Adi Mulyadi 15 70 -55 3025
3 Desi 40 70 -30 900
4 Diky Mario 50 80 -30 900
5 Dwi Lestari 30 70 -40 1600
6 Kamilah Salma 30 70 -40 1600
7 Maulana Ibrahim 35 60 -25 625
8 Maswiyah 20 75 -55 3025
9 M. Imam Suta 35 75 -40 1600
10 M. Agus 20 90 -70 4900
11 Putri Dwi Amelia 30 70 -40 1600
12 Safira 40 75 -35 1225
13 Yogi 35 90 -55 3025
14 Zahira Nadin 30 75 -45 2025
15 Sigit Sugiarto 15 70 -55 3025
N=15 ∑X= 475 ∑Y= 1115 ∑D= -640 ∑D2= 29700
97
Dari tabel diatas diperoleh ∑D = -640 dan ∑D2= 29700 maka dapat
diketahui besarnya deviasi standar perbedaan nilai antara variabel X dan variabel
Y maka:
= √ 2
SDD = √ 2
SDD = √ 2
SDD =√
SDD = √
SDD = 12,65
Dengan diperoleh SDD sebesar 12,65, lebih lanjut dapat diperhitungkan
Standar Eror dari Mean perbedaan nilai antara variabel X dan Y sebagai berikut:
SEMD = √
SEMD = √
SEMD = √
SEMD =
SEMD = 3,38
98
Selanjutnya mencari harga to dengan menghitung mean terlebih dahulu
MD =
MD =
MD = -42,66
Maka, di dapat harga to sebagai berikut:
to =
to =
to = -12,62
Langkah berikutnya, memberikan interprsetasi terhadap to:
df = N – 1 = 15 - 1 = 14
Dengan df sebesar 14 kemudian dikonsultasikan dengan tabel “t” baik pada
taraf 5% maupun pada taraf signifikan 1% maka didapat:
Pada taraf signifikansi 5% = 2,14
Pada taraf signifikansi 1% = 2,98
Dengan demikian to, lebih besar dari pada tt, yaitu:
2,14 < - 12,62 > 2,98
99
Penjelasan dari tanda “minus” (-) yang ada di depan angka indeks korelasi
tersebut itu bukanlah tanda aljabar. Tanda plus yang terdapat di depan angka
indeks korelasi memberikan petunjuk bahwa korelasi itu adalah korelasi positif
(korelasi searah). Sedangkan tanda minus yang terdapat di depan angka indeks
korelasi memberikan petunjuk bahwa korelasi itu adalah korelasi negatif (korelasi
berlawanan arah). Dengan tanda “minus” yang terdapat di depan angka indeks
korelasi tidak dapat diartikan bahwa korelasi antarvariabel itu besarnya kurang
dari nol, sebab angka korelasi yang paling kecil adalah nol.1
Dari hasil analisis data yang telah diperoleh maka to sebesar 12,62,
sedangkan tt = 2,14 dan 2,98 maka to lebih besar dari pada tt baik pada taraf
signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian, hipotesis
yang diajukan didepan ditolak, ini berarti dapat dikatakan bahwa ada perbedaan
yang signifikansi antara nilai hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkannya
Pendekatan Matematika Realistik (PMR).
Perubahan hasil belajar sebelum dan sesudah dilakukan di atas mendapatkan
hasil yang positif dan bisa dikatakan bahwa penerapan Pendekatan Matematika
Realistik (PMR) membuat nilai atau hasil belajar meningkat karena dilihat dari
usia anak MI menurut piaget yang dikutip dari buku Ahmad Susanto (2013 : 184)
yaitu 7-11/12 tahun yaitu perkembangan anak mulai berpikir secara logis tentang
kejadian-kejadian kongkret.
1 Anas Sudijono. Op. Cit., hlm 187
100
Tahap operasi kongkret (concrete operations) dicirikan dengan
perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang
logis. Anak sudah memperkembangkan operasi-operasi logis. Operasi itu bersifat
reversible, artinya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran yang
dapat dikemblikan kepada awalnya lagi. Tahap opersi konkret dapat ditandai
dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/konkret.
Sedangkan teori Dale dalam Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone
Experience) lebih jelas mengatakan bahwa: “hasil belajar seseorang diperoleh
melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada dilingkungan
kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang
verbal (abstrak). Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media
penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari
pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan
mempertimbangkan situasi belajar”. 2
2 https://bagusdwiradyan.wordpress.com/2014/07/06/kerucut-pengalaman-cone-of-
experience-edgar-dale/, diakses 11 januari 2016, pukul 17.00 WIB
101
Gambar 3. Kerucut pengalaman Edgar Dale
Dale berkeyakinan bahwa simbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih
mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam bentuk pengalaman
konkrit. Dasar dari pengalaman kerucut Dale ini adalah merupakan penggambaran
realitas secara langsung sebagai pengalaman yang kita temui pertama kalinya.
Ibarat ini seperti fondasi dari kerucut pengalaman ini, dimana dalam hal ini masih
sangat konkrit. Dalam tahap ini pembelajaran dilakukan dengan cara memegang,
merasakan atau mencium secara langsung materi pelajaran.
Maka jelas bahwa hasil belajar siswa meningkat dari biasanya setelah
menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) yang merupakan salah
102
satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa, bahwa
matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara
nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa ke pengalaman belajar yang
berorientasi pada hal-hal yang real (nyata).